AMTU$ JURNAL ILMU SLIHRAGA & KE$EHATAilI
6\J
F{ A
\=/
s\l trl
J -t { a
el
HX O U'.
EN oo\ El
niF Hl a E6{
4 = '{
F==
/
rr{
4 xn vur
{, ,f.jf -t=fr {'A
'{=l**
Diterbitkan oleh : Program Studi Pendidikan Josmani Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitos Sriwijoya
V--
ALTIUS, Volume 2, Nomor 2, Juli2012 ISSN 2078 - 927X oleh Progam Jumal Ilmu Olahr aga dan Kesehatan ALTIUS diterbitkan Universitas Sriwijaya' Jumal Stu,Ji pendidikan Jasmani 6luhrugu dan Kesehatan aplikasi teori, gagasan konseptual' Lni memuat tulisan hasil penelitiai, t
DEWAN REDAKSI PELINDUNG Prof. Drs. Tatang SuherY, MA' Ph'D'
PENANGGUNG JAWAB Drs. WaluYo, M'Pd'
DEWAN EDITOR Prof. Dr. Hj. Fauziah Nuraeni Kurdi, M'Kes (Unsri) Prof. Dr. H. M. Asmawi, M'Pd' G-|NJ) Prof. Dr. MulYana, M'Pd' Gn'{J) Drs. SYafaruddin, M'Kes' (Unsri) Drs. Meirizal Usra, M'Kes' (Unsri) Dts. Djumadin Syafril, M'Pd (Unsri) RasYono, M.Pd (Unsri)
Dr. H. Dwi Priyono, M.Ed.,M'M' (Univ' PGRI) Dr' Irfabudin, SP'OG' Bahrun Indawan Kasim, S'I{m',M'Sc'
PIMPINAN UMUM Dr' H. Sukirno PIMPINAI\ REDAKSI Drs. Iyakrus, M.Kes
SEKRETARIS REDAKSI Drs. Syamsuramel, M.Kes.
BENDAI{ARA Dra. Hartati,
M.Kes.
STAF REDAKSI Drs. Afrizal, M.Kes.
AI{GGOTA Dra. MarsYiem, M.Kes. Drs. Muhennan, M'Pd Drs. Muhaimin Drs. ArwinsYah, M.Kes.
Kating
.,*r",
)
Jurnal Ilmu Olahraga
&
ISSN Volume Nomor
2
Kesehatan
Juli
2012
- 927X
2078 2
DAFTAR ISI
Df\\
AN REDAKSI
D_\FTAR ISI
..............ii
...........
iii
Filosofi Johan cruff Dibalik Keberhasilan Klub Sepakbora Barcerona
I1akrus"""
..........1-6
\fembenahi Sistem pembinaan olahraga Melalui pembibitan Di Sumatera Selatan
Sr-amsurame1...............
.........7_12
\ilai-Nilai olahraga, Dan pendidikan Jasmani Karakter Bangsa
\,feirizal Usra
Daram pembentukan
.........
13-25
Pengaruh Metode Latihan Lari Cepat, Motivasi Dan Status Gizi Terhadap Hasil Lari 100 Meter pada Maharir*u universitas palembang. Bina
Danna
Syafaruddin ...........
.....26_35
Pengembangan Modei pembelajaran pada sekolah Khusus olahragawan Di Sumatera Selatan.
Sukirno engemb angan Model S up ervisi Di Sekolah Dasar. P
....36-42 p emb eraj
aran
p
endidikan J asmani
.{rianto
iii
,!l
ALTII .S
-1
Volume 2. Nomor 2,J:uli2012
CEPAT' MOTIVASI DAN PENGARUH METODE LATII{AN LARI 1OO METER PADA STATUS GIZLTERTIADAP HASIL LARI PALEMBANG MAHASISWA UNIVERSITAS BINA DARMA
FE\D tr
:--
Oleh: SYafaruddin
Sriwijaya Dosen pada Prodi Penjaskes FKIP Universitas email : Syafar:unsri@lrmail'com
;a .: __
Abstract
of the (itiT This study aims to investigate the development 1o ;y^: :?:-:, mo.ti'vation tr,,ougi':;,i;i"i,;,*r'21',i"ii '::':';7io7or:,,,'{ 'i1, :"fi:::::t, facto_::! ';;:xf:f;";'"';:;:;;;n;;;;';;;;;",1,i an'ig" with,a form' The test two items of the tists and a questionnaire . r 7 nA --- ^+^.,-. the +Ln of 100 meters; rpn"d test to trnow the resutts running T:: c,i+in-nl elntutc' and nnll. tO to ri'"ti".ir**";;';;;;;"s:t, to determine the nutritional status;
::."'"i^:.*'^;,:'*,
':J;':;,1;"tlrtffi*t,
;;:;'iiiJ'i^i,'-,hn ,1 J: -t--)L",+.i ns ,"(,, of motivation, it is used by using the distribution
!!)"!"'i",'i tifriJ|rl""iri
of ^1
q"nttiow:,:
were taken as the sample were 1r2 mare students as the populations Teacher Training and pro,grori, Faculty. .ofstudy used rhe varian which from the sport Education (Jniversity Pitembang. This Education Bina Darma testing with Scheffe technique of Statistical Analysis (ANOI/A) and the Post-Hoi normality and homogeneity testfirstly. 0.05 signfficance d'"T iy urirg a test-for (1) There are the dffirences The conclurion'd thls study, namely : "light ,pl"d" methods" and training "wall betvveen the influence of training > Ft3'94 )' (2) There are drills,,to the result running of 100-mJtu, 6tt 16-810 "high motivation.^'.1"d "low motivation" to the dffirences bettveen thi eifect of 3.94 fA, Q) There are the dffirences the resutt running oi tOO-*"iir. (Fh S.OgO> Lncl "low nutrient status" to the between the infl,ence of "high nutrient status" g.381> Ft i.g4), (4) There are the interactions result running of 1\\-metnrTrrt the "achievement motivation" to the between the "sprint training method" and There are the interactions result running of 1\0-meter (Fh 4.ss5; its.gq ), 6) "nutritional status" to the result between the "sprint training method" and
runningofl\|-meter(Fhl.nz>|tj.94),(6)Therearetheinteractionsbetween to the result running of the "achievement motivation" and "nutiftlonol status" because based was rejected' 1\\-meter (Fh 1.710 < Ft 3.g4). The sixth hypothesis between them' (7) interaction no ts on the results oJ the hypothesis testing theri "sprint training method", "motivation"' There are the interactions between tte ,,nutritionar status,, to the resurt runniig of 1\T-meter (Fh 4.317> Ft 3'94) and
nutritional status, and Key word s : Method of sprint training, motivation, results of running 100 meters'
26
)wrwaL
tLvww
oLahraga daw Ktsehataw
the
_*
ALTII4.S
:.12
Volume 2, Nomor 2,IuLi2012
DAN L{
PENDAHULUAN 1) Latar Belakang
G
Atletik
merupakan
cabang usianya. Kompetisi atletik lebih dari 2000 tahun i ang lalu di Yunani. Orang Yunani kunc adalah atlet-atlet dunia yang lerlama. Mereka berlari cepat dan kuat dalam perlombaan ketahanan serta mahir dalam lempar cakram dan tolak pe1uru (Fred Mc Mane,2008:7). Gerakan yang terdapat dalam olahraga ini merupakan gerak dasar yang dilakukan manusia, misalnya: jalan, 1ari, lompat dan lempar. Seiring dengan bertambahnya kemajuan dan perubahan kebudayaan manusia gerakan-gerakan tadi berubah menjadi suatu kegiatan atau aktifitas yang dilombakan dan digunakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Atietik merupakan suatu cabang olahraga yang dilombakan, baik di tingkat regional maupun internasional, karena atletik merupakan cabang olahraga yang terbagi dalam beberapa nomor pertandingan. Salah satunya adalah nomor lari jarak pendek atau dikenal dengan istilah sprint. Menurut Kosasi (1993:70), sprint adalah perlombaan lari dimana semua pesefta berlari depgan kecepatan penuh menempuh jarak 100, 200, atau 400 meter. Dalam cabang olalvaga atletik, jika berlatih bersungguh-sungguh,
olahraga yang paling
nl00
m
r ry'pe of th.e
study Ihe test r:rs; the : tnd to
t::on of t
sample
b:s and i-arian
tatte of 'rsily.
Vrences
7 "wall Ere are Nit:t1 " to 's"ences
' :o the c:tions '
:o the s;rions result g:J'een
u'tg of 'iased
n
(7)
E:.on ",
9tt ui the
Nomor 100 m 400 m
tua
seseorang akan mencapai hasii yang baik. Di Sekolah telah diajarkan tentang teknik dasar atletik. Salah satu cabang atletik yang diiombakan dalam kejuaran adalah lari 100 meter. Dalam pengertian sederhana, seorang peiari
cepat harus memperoleh kecepatan tinggi dalam waktu sesingkat mungkin agar berhasil dalam perlombaan (Fred Mc Mane, 2008:15). Kemajuan prestasi seseorang
merupakan akibat langsung dari kwalitas kerja yang dicapainya dalam latihan. Prinsip peningkatan bertahap beban latihan, merupakan dasar untuk semua perencanaan latihan oiahraga. Dalam meningkatkan prestasi olahraga termasuk lari 100 m dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut, yaitu : fisik, teknik, taktis dan psikis
(Sajoto:i995). Berdasarkan
hasil POMDA SUMSEL ke IV, Universitas Bina Darma mendapatkan hasil diperingkat ke empat umum, dengan peroleh medali 7 emas, 8 perak, dan 17 perunggu. Pomda ke IV merupakan POMDA yang kedua Universitas Bina Darma. Namun hasil yang didapatkan pada Atletik nomor 100 m belum memuaskan, " karena belum dapat mencapai hasil yang maksimal. Dan belum menghasilkan medali. Waktu hasil lari yang didapatkan, belum dapat bersaing dengan yang lain. Hasil POMDA pada cabor Atletik nomor lari:
Tabel 1. Hasil POMDA cabor Atletik Perolehan Waktu Perak 11.5 detik Perungzu Putra 58 detik Perunszu Putri 75 detik
z1 JvtrwaL tLv"v, oLahraga daw Ktsehataw
ALTIIA.S
Volume 2, Nomor
2.Iuli2012
Dalam meningkatkan prestasi olahraga banyak faktor yang ikut berpengaruh. Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah: 1) faktor internal adalah faktor yang terdapat
dorongan dari dalam diri atlet untuk melakukan suatu tugas atau perilaku
minat, motivasi dan bakat serta kemampuan awal. 2) faktor eksternal adalah faktor penyebab diluar individu yang terdiri dari: sarana dan prasarana, pelatih, program yang baik, manajemen Yang baik, serta didudukung dengan dana
pemberian hadiah, penghargaan, dan sebagainya. Dari motivasi yang ada akan mendukung mahasiswa dalam melakukan aktifitas lari 100 m. Belum
pada individu anlaralain
yang memadai. Apabila
hal-ha1
tersebut terpenuhi, maka selanjutnya
keberhasilan dilapangan
adalah
merealisasikan program iatihan yang dij alankan oleh pelatih.
Masalah yang terdapat pada mahasiswa Bina Darma yang terjadi dilapangan, terdapat beberapa faktor yang tidak dapat terpenuhi, antara lain sarana dan prasaran. Sarana lintasan lari yang sesuai untuk kegiatan lari nomor 100 m masih belum terpenuhi. Namun untuk mengatasi masalah yang ada penggunaan lintasan yang memiliki karakteristik yang menyerupai dapat dipakai. Dalam melakukan metode
latihan, pelatih dapat
menerapkan beberapa metode latihan lari cepat yang telah ada. Pemanfaatan metode latihan yang ada masih terlihat kurang. Dikarenakan sarana dan prasarana yang merupakan fakfor eksternal. Dalam faktor internal mahasiswa
sendiri dapat terjadi masalah. Yaitu dalam bentuk motivasi dan status gizi. Motivasi yang dimiliki mahasiswa dalam melakukan kegiatan atletik pada
nomor lari 100 m
berbeda-beda,
Menurut Lilik Sudarwati (2007:33), motivasi terbagi atas dua bentuk, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
tertentu. Motivasi ekstrinsik
adalah
motivasi yang ditimbulkan dari berbagai sumber dari luat, seperti
diketahui apakah motivasi
yang mahasiswa, memang dimiliki merupakan motivasi berprestasi yang ada didalam diri, atau mendaPat dorongan dari luar. Gizi merupakan salah satu yang dapat mendukung prestasi dalam berolahraga. Tidak terkecuali pada nomor lari. Secara logika mahasiswa yang memiliki gizi yang baik, maka
akan dapat melakukan aktifitas fisik
yarLg maksimal, sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan mahasiswa yang memiliki gizi yang kurang, maka dalam melakukan aktifitas fisik akan terganggu dan mendapatkan hasil kurang maksimal. Dikarenakan asupan gszi yang diperlukan oleh tubuh akan terganggu, kemudian mengakibatkan kerja pada system tubuh akan terganggu. Untuk mengatasi masalah sarana dan prasarana yang ada, pelatih dapat mengatasinya dengan program latihan yang baik. Meningkatkan daya output seseorang. Menurut Andrew Harydk (2000:18), Para pelari tercepat adalah mereka atlet yang menghabiskan waktu kurang pada tanah, yang sangat ditentukan oleh kekuatan atlet dan kekuasaan dalam kaitannya dengan komposisi tubuh mereka Meskipun kecepatan maksimal jarang dicapai dalam olahraga, mekanik lari kecepatan yang
28 )vtrwaL tLw,t oLahraga daw Ke,sehataw
d
ffi ffir
ro @
ilnidf,
JM fiilIiuU
:fuunn
fimlln -JJEL"
u
Fr'Tlll
i
5e$;
l= 1: =: :,-:'
ALTII4S
Volume 2, Nomor 2,JuIi2012
L:::: dan pelatihan akan meningkatkan
tentu s?ja jika ditunjang
*";,.eratan olahraga setiap atlet.
kemampuan teknis dan kemampuan fisik yang memadai. Dalam melakukan aktivitas, motavasi seseorang dapat sangat mempengaruhi hasil dalam aktivitas tersebut. Namun motivasi
Sayangnya, banyak orang -::ganggap dengan filosofi bahwa i;;epatan lahir, bukan dibuat. Ini orang *:.:k menyetujui gagasan bahwa itu ''"=lah membuang-buang waktu untuk ::!-:fn
program
mengeJar
:e:uembangan kecepatan
suara.
-;freorang? kelincahan, percepatan, dan -::.xsimum kecepatan lari bisa dan
-:n
diperbaiki dengan pelatihan yang
:s:at. Ada banyak komponen yang ::mbentuk kecepatan lari maksimal di ,:-ar potensi genetik mumi. Kita akan :elihat bahan-bahan penting, termasuk -::nj ang langkah, fiekuensi langkahnya,
sekuatan, kekuasaan,
fungsional untuk :eneembangan kecepatan, latihan
:reiiputi
r.:ntuk
pedoman
pencapaian
kecepatan
:raksimum, serta daerah lain penting r-ang berkontribusi untuk mempercepat
perbaikan. Beberapa model latihan lari cepat yang dapat diterapakan seperti \Ienurut Furqon (1993:6), metode-
metode latihan tersebut
dapat
dikemukakan antara lain adalah latihan sirkuit (circuti training), latihan interval (interual training), latihan lari
cepat (sprint training),
lari
cepat
akselerasi (acceleration sprint), Ia/-
cepat hollow (hollow sprint),
dan
sebagainya.
Selain dari saran dan prasarana, faktor internal juga berpengaruh salah satunya adalah motivasi. Motivasi dapat didefenisikan sebagai penggerak atau pendorong seseorang melakukan
sesuatu (Ali
Maskun,2008:50).
Penampilan seorang atlet tidak bisa dilepaskan da/r daya dorong yang dra miliki. Sederhananya, semakin besar
daya dorong yang dimiliki, maka penampilan akan semakin optimal,
dengan
dalam melakukan kegiatan dapat berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan keinginan yang akan dicapai. Salah satunya dalam melakukan lari 100 m. Ada beberapa aspek psikologis yang dapat mempengaruhi performa seorang atlet dalam menghadapi pertandingan, anatara lain keyakinan diri, motivasi berprestasi, stress, emosi, dan goal setting (Lilik sudarwati, 2007:7) Menurut Lilik Sudarwati (2007:33), motivasi terbagi atas dua bentuk, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri atlet untuk melakukan suatu fugas atau perilaku tertentu. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari berbagai sumber dari luar, seperti pemberian hadiah, penghargaan, dan sebagainya Atlet dengan motivasi intrinsik biasanya bertanggung jawab,
tekun, bekerja keras, teratur dan disiplin dalam menjalani aktivitas. Selain Motivasi, Status gizi juga dapat berpengaruh dalam hasil lari yang didapat Mahasiswa Univeritas Bina Darma. Secara logika, apabila seorang mahasiswa memiliki status gizi yang baik maka aktivitas yang dijalaninya akan baik dan mendapatkan hasil yang baik, sedangkan apabila mahasiswa memiliki status gizi yang buruk maka aktifitas yang dijalaninya akan menjadi kurang, dan akan mendapatkan hasil yang tidak diharapkan. Status gizi merupakan kondisi gizi sesorang yang dipengaruhi oleh asupan gizi yang didap atkan dari makanannya. 29
)wrwaL tLwtu oLahraTa daw Ktsehataw
ALXIA.S
Volume 2, Nomor 2,Iuli2012
2) Tujuan Penelitian a) Mengetahui perbedaan Pengaruh antara metode latihan lari cePat lighy Speed dan latihan wall drills terhadap hasil lari 100 meter. b) Menegtahui Perbedaan Pengaruh anlara motivasi berprestasi tinggi dan sedang terhadaP hasil lari 100 meter.
c) Mengetahui perbedaan Pengaruh anlara status grzi baik dan sedang terhadap hasil lari 100 meter. d) Mengetahui interaksi antara metode latihan lari cePat dan motivasi berprestasi terhadap hasil lari 100 meter.
e) Mengetahui interaksi antara metode latihan lari cePat dan status gtzi terhadap terhadaP hasil lari 100 meter.
f) Mengeatuhi interaksi
antara
motivasi berprestasi dan status gizi terhadap hasil lari 100 meter.
g) Menegetahui interaksi antara metode latihan lari cepat, motivasi berprestasi dan status gizi terhadap hasil lari 100 meter.
3) Tinjauan Pustaka Lari Sprint Lari jarak Pendek atau sering dikatakan dengan lari cepat (Sprint) menurut (Syarifuddtn:I992:4l) adalah suatu cara lari di mana si atlet harus
penuh sepanjang jarak Yang harus ditempuh. Sampai dengan jarak 400
meter, dapat digolongkan lari sprint. Lari nomor 100 meter, meluPakan nomor lomba yang memePerlombakan
kecepatan. Seorang Pelari harus memperoleh kecepatan tinggi dalam waktu sesingkat mungkin agar berhasil dalam perlombaan dengan jarak 100 m.
Menurut Javer dalam RollY.
E. ada
(1983:13-14) mengatakan bahwa tiga batasan tentang lari jarak pendek yaitu: 1) Sprinting adalah lari sepenuhnya atau mendekati kecepatan
maksimum selama
kemamPuan
memungkinkan dengan jarak 100 m sampai dengan 400 m. 2) SPrinting adalah kualitas alami dan kemampuan lari secepatnya dengan ketrampilan yang dimiliki, Yang memungkinkan untuk mencapai kecepatan maksimum dengan segala potensi. Dan 3)Sprinting adalah aktivitas yang eksplosif dengan
qffitu
r@
iitfi@r
1M
,ilruw
m
iIfrfl
kecepatan tungkai.
;!u
Unsur Gerak Lari
\l
IJnsur-unsur gerak Pada nomor lari menurut Nadisah (1991 :135-137), yaitu: (1) Gerakan Tungkai. Gerakan tungkai merupakan modal utama agar seorang pelari dapat melaju, mulai dari garis keberangkatan hingga garis akhir. Agar pelari memPeroleh kecePatan melaju ke depan, tolakan kaki tumpuan
"1!
menempuh seluruh jarak dengan sebelum meninggalkan tanah kecepatan semaksimal mungking' memegang peranan penting. Pada saat Artinya harus melakukan lari Yang kaki tumpu melakukakn tolakan, tungkai diusahakan 1ur-us mulai dari secepat-eep atny a dengan mengerahkan se1uruh kekuatannya mualai awal pergelangan kaki, lutut dan sendi (mulai dari Start) samoai dengan panggul. (2) Gerakan Lengan. melewati garis akhir (finis). yang lebih jauh. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebud ayaan (1'97 5 :32) sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta lari dengan kecepatan
@ ,fffi
Bersamaan dengan gerakan tungkai, kedua lengan juga digerakan untuk
memelihara keseimbangan badan ketika melaju ke dePan. Lengan dan
tungkai yang berlawanan
30 )u,rwaL lLruw oLahraga daw K4slhataw
dial'un
': i
--rl t/t.s
Volurne 2. Nomor 2. Juli 2012
-::1 gerak selaras. Jika tungkai ---:,- diayunkan kedepan, maka , - -.: kiri yang diay'unkan kedepan, :
-='.* sebaliknya. Lengan diayunkan : :-uko dan ke belakang dengan
-:
:-.-i.n
rileks, sementara siku ditekuk
:: 90 derajat. Jari-jari tangan agak - :.;:alkan. Pada waktu lengan - . -:rJian ke depan, arahnya agak : ,:g ke tengah. (3) Sikap Badan, :-s badan diperlahankan tetap - ': _:hadap ke depan dan agak ::-,
- : rrng ke depan. Untuk
apa hal ini
Latihan Light Slede
Tujuan iatihan lari
menggunakan metode
berlujuan untuk
light
cepat slede
menjalankan meningkatkan kekuatan dan kekuasaan
dan paryang langkah. Latihan ini menggunakan beban luar, yaitu ban. Ban akan diikat dan ditarik saat berlari. Motivasi
Motivasi adalah
aktualisasi sumber pendorong tingkah
proses penggerak dan
laku
'.:ukan? Sikap badan seperti itu =:-ungkinkan titik berat badan selalu -:. :r? didepan. Dalam lari jarak --:,;ek sikap . badan jauh lebih
individu memenuhi kebutuhan mencapai tujuan tertentu (Haucksen dalam Sudibyo, 1998:24). Menurut Singgih D Gunarsah (1989:1 10), motivasi
,- - ,,ndongkan.
olahraga adalah keseluruhan daya
-
\Ietode Latihan Lari Cepat didefenisikan waktu, :-,saln_va 60 km perjam atau 30 m per -.:ik. Secara psikologis kecepatan -::at diartikan sebagai kemampuan, :::dasarkan kemudahan bergerak, ::,rses sistem saraf dan perangkat otot Kecepatan
,
=:asai jarak per satuan
penggerak di dalam diri individu (atlet) yang menimbulkan kegiatan latihan, menjamin kelangsungan latihan, dan memberi arah pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuannya. Menurut Ibrahim (2001:23), motivasi ini muncul karena adanya kebutuhan, sebagai akibat dari suatu kondisi
berkekurangan dalam
diri individu.
Kebutuhan ini berupa kebutuhan :kru tertentu. (Krempel:1987 :20). bersifat fisiologis (seperti:makan, l''letode Latihan lari cepat adalah minum, oksigen, istirahat, seksual dan
-::uk
melakukan gerak dalam satuan
-"
::ereka atlet yang menghabiskan waktu
.,'rrang pada lana}t, yang sangat riientukan oleh kekuatan atlet dan .:ekuasaan dalam kaitannya dengan
sebagainya), dan kebutuhan bersifat psikoiogis (seperti:rasa kasih sayang, rasa aman, hubungan sosial, ingin berprestasi dan sebagainya)
iomposisi tubuh mereka. Status Gizi
Latihan l4'all Drills
Status
Pdrcepatan Teknik Dasar Dril1s,
rujuan Latihan ini
Meningkatkan kekakuan otot di kompleks pergelangan kaki dan meningkatkan kekuatan eiastis
dari tubuh bagian bawah.latihan ini merupakan latihan tahanan utuk memperkuat otot-otot flexor dan extensor lutut.
grzi adalah keadaan
kesehatan tubuh sekelompok orang
yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizt makanan (Nasoetion,1995). Status gizi merupakan suafu kondisi dari setiap individu yang dipengaruhi oleh penggunaan zaI makanan yang dikonsumsi seseorang merupakan 31
_)wrwaL tLvu,t oLahraga d,aw Ktsehataw
ALT1I4.S
Volume 2, Nomor
indikator dari status
{zi.
Makan makanan yang bergizi berguna untuk
hidup, berkembang, kesehatan
dan
mempunyai enegi untuk belajar dan bermain. Gizi merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan dan kesehatan manusia.
HASIL DAN
2,Iuli2012
PEMBAIIASAN
PENELITIAN 1) Hasil Penelitian
Hasil penelitian
pengaru metode latihan lari cepat, motivasi, dan status g1ziterhadap hasil lari 100 meter pada mahasiswa Universitas Bina
Darma Palembang, dapat
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain
faktorial 2x2x2, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel dengan berbagai faktor utama, dan kombinasi taraf variable maupun pengaruh interaksi antara faktor-faktor terhadap hasil lari 100 rneter. Dengan terlibatnya ttga variabel yang masing-masing memiliki dua taraf, maka disebut dengan faktorial 2 x 2 x 2. mahasiswa putra Pendidikan Olahraga Universitas Bina Darm a yangberjumlah I 12 orang. Kemudian kelompok sampel dibagi menjadi delapan kelompok, masingmasing kelompok berjumlah 14 orung, sehingga jumlah sampelseluruhnya menjadi 112 siswa putera. Penelitian ini dilakukan di Universitas Bina darma Palembang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, antara lain: 1) pengukuran tingkat motivasi melalui angket, 2) pengukuran tingkat status gizi, 3) pengukuran kemampuan lari 100 meter, 4) pemberian latihan lari cepat 3 kali per minggu, dan 5) pengukuran hasil lari 100 meter sebagai hasil dari peneltian (post test). Teknik analisa data dalam penelitian ini, data yang telah dikumpul dianaiisis dengan teknik analisis statistik, dengan menggunak an analysis of variance disingkat ANO-|/A.
ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1) Ada perbedaan pengaruh metode latihan lari cepat light speed dan latihan wall drills terhadap lari 100 m. Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui bahwa ada perbedaan pengaruh metode latihan lari cepat light speed dan latihan wall drills terhadap lari 100 m. Hasil
tes lari metode latihan lari
cepat
light speed lebih baik danpada wall drills terhadap lari 100 m. Hal ini berarti mahasiwa yang melakukan metode latihan lari cepat light speed lebih baik dalam melakukan latihan dibandingkan metode .uall drills sehingga hasil lari cepal light speed menjadi lebih optimal. 2) Ada perbedaan pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan motivasi rendah terhadap hasil lari 100 m. Dari hasil pengujian hipotesis kedua
dapat diketahui bahwa
perbedaan hasil
mahasiswa dengan
berprestasi
ada
lari cepat arfiara motivasi
tinggi dan
rendah.
Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik apabila dibandingkan dengan motivasi rendah. Ha1 ini berarti mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi telah berupaya dalam
mengoptimalkan latihan sehingga peningkatan hasil lari cepat lebih
baik
dibandingkan
dengan
mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. 32 *)ttrwaL tLnur oLahraga daw Ktsehataw
ALT]I4S
i_
L{SAN
lngaru ;i, dan meter Bina titarik etode dan
i i00 rtesis ada
L
:ihan
ihan {asil epat
'rall ini I
.iian
eed han
ills zed asl asi m. ua da Iq
si h.
si a
:l D
\ l I I
-:
Volume 2, Nomor
{da perbedaan pengaruh status gizi rrnggi dan gizi rendah terhadap hasil lari 100 meter. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil lari cepat antara mahasiswa status gizi tinggi dan mahasiswa status gizi rendah. Mahasiswa yang memiliki gizi tinggi mampu melakukan latihan yang diberikan dengan hasil optimal dibandingkan dengan mahasiswa yang memillki gizi rendah. -l i Ada interaksi antara metode latihan lari cepat dan motivasi berprestasi terhadap hasil lari 100 meter. Dari hasil pengujian hipotesis kelima dapat.diketahui bahw a ada interaksi antara metode latihan lari cepat dan motivasi betprestasi terhadap hasil lari 100 meter. Hal ini berarti mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi, mampu melakukan latihan lari cepat dengan baik dan menghasilkan hasil lari yang optimal. Model apapun bentuk latihannya mahasjwa mau menerima dan melakukannya dengan sebaikbaiknya untuk peningkatan prestasi. 5) Ada interaksi antara metode latihan lari cepat dan status gizi terhadap hasil lari 100 meter. Dari hasil pengujian hipotesis keenam dapat diketahui bahwa ada interaksi antara metode latihan lari cepat dan status gizi terhadap hasil laf. 100 meter. Hal ini berarti ada hubun gan antara metode latihan lari cepat dan status gizi mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki status gizi tinggi mampu melaksanakan latihan-latihan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan lari cepat dibandingkan dengan masahiswa yang memiliki status gizi rendah.
2,Iuli
2012
6) Tidak Ada interaksi antara motivasi berprestasi dan status gizi terhadap
hasil lari 100 meter. Dari hasil pengujian hipotesis keenam dapat diketahui bahwa tidak ada interaksi antara motivasi berprestasi dan statug grzi terhadap hasil lari 100 meter. Hal ini berarti mahasiswa
yang memiliki motivasi
untuk tidak mempennasalahkan masalah gizi. Dengan status gizi yang ada mereka semua melaksanakan latihan yang diberikan untuk mencapai peningkatan prestasi. 7) Ada interaksi antara metode latihan lari cepat, motivasi, dan status gizi terhadap hasi lari 100 meter. Dari hasil pengujian hipotesis ketujuh dapat diketahui bahwa ada interaksi ar$ara antara metode latihan lari cepat, motivasi, dan status gizi terhadap hasi lari 100 meter. Hal ini berarti peningkatan prestasi dalam lari cepat dapat dilakukan dengan menggunakan metode latihan lari, motivasi berprestasi dan status gizi. Semakin baik metode latihan lari, motivasi berprestasi dan status gizi maka hasil lari cepat akan menjadi lebih baik pula. berprestasi
2) Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan interaksi antara anlaxa metode latihan lari cepat, motivasi, dan status gizi terhadap hasi lari 100 meter. Hal ini berarti peningkatan prestasi dalam lari cepat dapat dilakukan dengan menggunakan metode latihan lari, motivasi berprestasi dan status gizi. Semakin baik metode latihan lan, motivasi berprestasi dan status gizi maka hasil lari cepat akan menjadi lebih baik pula. Sehingga d,apat
)vtrwaL Ln*w oLahraga d,aw Ktsehataw
a1 JJ
ALT-I
disimpulkan bahwa metode latihan lari,
motivasi, dan status gtzi
daPat 100
lari
meningkatkan kemamPuan meter pada Mahasiswa Universitas
penelitian
DAFTAR PUSTAKA Baley, James.A. 1990. Pedoman Atlet: P
akarta D eP artemen Kes ehatan :
Olahragrt
yang interaksi didapatkan menunjukkan antara antara metode latihan lari cepat, motivasi, dan status gizi terhadap hasi lari 100 meter. Kondisi ini berarti peningkatan prestasi dalam lari cepat dapat dilakukan dengan menggunakan metode latihan latr, motivasi berprestasi dan status grzi. Semakin baik metode 'latihan lari, motivasi berprestasi dan status gizi maka hasil lari cepat akan menjadi lebih baik pu1a. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode latihan lari, motivasi, dan stafus gizi dapat meningkatkan kemampuan lari 100 meter Pada Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang.
Tetcnik
Direktorat Bina Gizi Masyarakat.I99T ' Gizi Olahraga Untuk Prestasi' Gunarsa, Singgih
KESIMPULAN
eningkatan Ketangkas an Dahara
dan Satmina. Jakarta: Prtze
Bompa,T.O, 1983. Theory and MethodologY of Training. The Key to Athletic Performance. Dubuqe, lowa/ Hunt Publishing Company. 2000. Total Training .for
Young ChamPions.
York
University: Human Kinetics. 1 Brown, Lee and Vance Ferrigno, 2000. Training for SPeed, agilitY, and quiclorcss. United States: Human Kinetics. Cholick, Toho dan Rusli Lutan, 1988' Pendidikan Jasmani dan Kesehaan.Penerbit
lLlr.;,;r't
D,
1989. Psikologi .Jakarta :PT BPK
Gunung Mulia
Hairy, Junusul, 1999.
Dasar-dasar
Kesehatan Olahraga, Jakarta
- ii:a i-)-
:
Universitas Terbuka Harsono, 1997. Prinsi-Prinsip Latihan dan Latihan Kondisi Fisik, Jakarta:KONI
Ibrahim, Rusli, 2001.
Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas
Jonath,U, E.Haag, and R.KremPel, 1987. Atletik terjemahan Soeparmo, Jakarta'. PT.Rosda Jayaputra Offset Lutan Rusli, et al, 2000. Seri Bahan Kuliah Olahraga di ITB" Manusia dan Olahraga Bandung ITB dan FPOK-UPI Khomsin.201 1. Atletik I : Buku Petuniuk (Jmum Guru Penjas, Pelatih, Siswa, Mahasiswa, dan Atlit. Semaratg
Kosasih, Engkos.1993. Olahraga Teknik Dan Program Latihan, Akademika Kressindol Jakarta
Lutan Rusli, et al, 2000. Seri Bahan Kuliah Olahraga di ITB: Manusia dan Olahraga Bandung ITB dan FPOK-UPI Jarver, Jess, 1986. Belaiar dan Berlatih Attetik Penerbit CV. Pionir Jaya.Bandung
Maskun , Ali, 2008' Psikologi Olahrctga Teori dan APlikasi, Surabaya: Unesa UniversitY Press
34
)vtrwaL
Pendidikan
Depademen Nasional.
J
Bina Darma Palembang.
Hasil
.ALTl
Volume 2, Nomor 2,luli2072
IA..S
oLahraga d,aw Klsehataw
Pr
_a'-
: -, -
--:
l
I -
:-=.
!
I
ALT|IA..S
Volume 2, Nomor 2. Juh 2012
Ilmu Gizi, Jakarta: Penerbit Bhiratara Karya Aksara \Iuhadi dan AIP Syarifuddin, 1992 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Penerbit Departemen Pendidikan Nasional \ossek, Jossef. 1982. General Theory Of Training, Lagos : Pan Afi:ican )"foehji,Sjahmien, 1980.
t97. asi. a
ogi PK lQr
an
ik, zn
dI a: ,a )l' m
la
n 1..
o
Press
Ltd
R. 1993. Scientific Foundation of Coaching (Dasardasar llmiah Kepelatihan) Semarang :IKIP Semarang press Proverawati, Atikah dan Siti asufah, 20A9. Gizi Untuk Kebidanaan, Yogyakarta: Nuha Medika Pyke, Frank S and Geofrfiey G Watson. 1978. Focun On running. London : PELHAM BOOK LTD Rolly.E.1983. Pengaruh Latihan Keterampilan Terhadap Prestasi Lari 100 Meter, Murid-Murid Patte, Russel
SMP kelas satu di Kabupaten
Minahasa penelitian proyek p3T IKIP Negeri Manado.
Rothing, Peter dan Stefen Grossing, 2004. Pengetahuan Training Olahraga alih bahasa Syafruddin. Padang: UNP Press
Soetedjo, Sarwoto dan
Siti asufah,
1992. Pendidikan Kesehatan dan Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka Setyobroto, Sudibyo.1998. Psikologi Olahraga, Jakarta: PT.Anem Kosong Anem Sidik, Dikdik Z. 2010. Mengajar dan Melatih Atletk, Bandung: PT Remaj a Rosdakarya Offset Subana,M, dan Sudrajat,2005. Dasardasar Penelitian Ilmiah, CV.Pustaka Setia Suharsini Arikunto,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneke Cipta Syafruddin, 20II. Ilmu Kepelatihan Olahraga : Teori dan Pelalcsanaan dalam Pembinaan Olahraga .Padang :Penerbit Univeritas Negeri Padang press Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Jakarta:
P3P,
Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan
35
)v,rwaL
tLvwu,
oLahraga daw Ktsehataw