Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT TEST TERHADAP PENGETAHUAN DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI DESA GODEKAN MOJOLABAN SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan
Disusun Oleh :
NURA ARDHILA J 210.141.027
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
0
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
1
PENELITIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT TEST TERHADAP PENGETAHUAN DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI DESA GODEKAN MOJOLABAN SUKOHARJO Nura Ardhila* Arina Maliya S.Kep, M. Si. Med ** Fahrun Nur Rosyid, SKp, M.Kes ** Abstrak
Penyakit kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia. Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Salah satu upaya pencegahan kanker leher rahim adalah dengan melakukan deteksi dini kanker rahim. Permasalah di masyarakat menunjukkan banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan dini kanker rahim, sehingga perlu upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini kanker rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan tentang IVA Test terhadap pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian Quasi eksperimental dan metode penelitian ini dengan kuantitatif dengan desain penelitian berupa rancangan Non Equaivalen Control group design. Sampel penelitian adalah 40 wanita berkisar usia 30 – 60 tahun di desa Godegan yang dibagi dalam dua kelompok dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney Test. Kesimpulan penelitian adalah (1) pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo sebelum pemberian pendidikan kesehatan (pre test) pada kedua kelompok sebagian besar kurang, (2) selanjutnya pengetahuan pada post test pada kelompok perlakuan sebagian besar baik sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar kurang, dan (3) terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang IVA Test terhadap pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo. Kata kunci: Pendidikan kesehatan, pengetahuan IVA Test, pencegahan kanker serviks
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
2
Effect of Health Education On The Visual Inspection Acetic Acid Test For Cervical Cancer Prevention Of Knowledge In Women In The Village Godekan Mojolaban Sukoharjo By: Nura Ardhila
Cervical cancer was an important health problem for women around the world. Cervical cancer was a malignancy that occurs in the cervix and was caused by infection with the Human Papilloma Virus (HPV). One of the prevention of cervical cancer was with early detection of cervical cancer. Problems in the community showed a lot of people who are less aware of the importance of early examination of cervical cancer, so it was necessary efforts to increase public knowledge about the early detection of cervical cancer. This study aims to determine the effect of health education on prevention pengetahuandalam IVA Test against cervical cancer in women in the village Godegan Mojolaban Sukoharjo. This study was a Quasi-experimental research and research methods with quantitative research design in the form of a draft Non Equaivalen Control group design. Samples were 40 women ranging in age from 30-60 years old in the village Godegan were divided into two groups by simple random sampling technique. Collecting data using questionnaires were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test and Mann Whitney Test. Conclusion of the study are (1) knowledge in the prevention of cervical cancer in women in the village Godegan Mojolaban Sukoharjo before giving health education (pre-test) in both groups were mostly less, (2) further knowledge on the post test in the treatment group was mostly good whereas in the group mostly less control, and (3) there are significant health education of IVA Test of knowledge in the prevention of cervical cancer in the village Godegan Mojolaban Sukoharjo. Keywords: health education, knowledge of IVA Test, the prevention of cervical cancer
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
PENDAHULUAN Penyakit kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia. Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual dan infeksinya terjadi pada 75% wanita yang telah pernah berhubungan seksual. Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang paling umum diderita oleh perempuan dan diperkirakan ada sekitar 1,4 juta penderita di seluruh dunia (Ismarwati, Sunarsih, Rendra, 2011). Dimana pertumbuhan sel- sel abnormal pada serviks yang terletak antara rahim (uterus) dan lubang vagina, di mana sel - sel normal berubah menjadi sel kanker (Peckenpaugh, 2009). Salah satu masalah kesehatan menurut World Health Organization (WHO), sebanyak 630 juta perempuan terjangkit penyakit ini. Setiap 600 perempuan di dunia terenggut oleh penyakit ini (Soebachman, 2011). Data Globocan 2008, terdapat 529.409 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 274.883 kematian di dunia. Hampir 85% kasus terdapat pada negara-negara berkembang (Nuranna, 2010). Perempuan yang melakukan deteksi dini kanker leher rahim akan menurunkan resiko terkena kanker leher rahim karena deteksi dini ini ditujukan untuk menemukan lesi prakanker sedini mungkin, sehingga pengobatan dapat segera diberikan bila lesi ditemukan (Depkes RI, 2007). Diperkirakan terdapat 40 ribu kasus baru kanker leher rahim setiap tahunnya di Indonesia. Menurut dari Yayasan Peduli
3
Kanker Serviks Indonesia tahun 2012 penderita kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000 kasus, sedangkan di provinsi Jawa Tengah terdapat 24.204 (Dinkes Jawa Tengah, 2012), dan di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 441 kasus (Dinkes Sukoharjo, 2013). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tempat yang akan dituju Desa Godegan bahwa dari 5 Wanita terdapat 3 orang tidak mengetahui mengenai inforamsi IVA Test dan 2 diantaranya mengetahui mengenai IVA Test tapi belum pernah melakukan pemeriksaan IVA Test itu sendiri. Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat test (IVA), merupakan metode screening yang lebih praktis, murah, dan memungkinkan dilakukan di Indonesia. Dan pencegahan penyakit dengan metode deteksi ini merupakan bentuk dari sebuah praktik kesehatan atau tindakan hidup sehat. Alasan seorang wanita tidak menjalani deteksi dini kanker serviks yaitu karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut dan faktor biaya. Hal ini umumnya disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia, khususnya kaum wanita. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Maharsie & Indarwati, 2012) Kanker serviks sebenarnya dapat dicegah lebih dini. Kanker serviks jarang terjadi pada wanita muda (usia 20 tahunan).Kanker ini cenderung terjadi pada wanita paro baya. Sebesar 50 % kasusditemukan pada wanita usia 30- 60 tahun; 50% nya lagi ditemukan padawanita dibawah usia
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
35 tahun. Akan tetapi, menginjak usia yang lebih tua,resiko terserang kanker serviks tetap ada. Sayangnya banyak wanita tidaktahu bahwa ketika menjadi tua, mereka masih beresiko terkena kankerserviks. Umumnya mereka tidak waspada terhadap kanker ini. Maka sosialisasi yang lebih gencar terkait masalah ini sangat dibutuhkan (Soebachman,2011). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo, 2005). Betapa pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat tentunya untuk para wanita, karena pendidikan kesehatan itu sendiri menjadi strategi intervensi atau bisa dikatakan suatu upaya yang dapat dilakukan oleh pelayanan kesehatan dimana dalam pendidikan kesehatan itu meliputi beberapa hal pemberian informasi yang sesuai serta spesifik bahkan diulang terus menerus dan dapat memberi perubahan perilaku yang mengarah untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam gaya hidup yang berkualitas. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Pengaruh pendidikan kesehatan tentang IVA TEST terhadap pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo.
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian untuk mengukur tingkat pengetahuan, pencegahan kanker serviks pada wanita. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu pada wanita berkisar usia 30 – 60 tahun di desa Godegan terdiri dari RW 14 dan RW 15, dengan jumlah 276 wanita dalam rentang waktu (Juli 2014 – Juni 2015). Sampel penelitian adalah 40 usia 30 – 60 tahun di desa Godegan teknik simple random sampling. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Analisis Data Analisa data pada penelitian ini adalah bivariat. Untuk dapat menguji dan menganalisa data digunakan tehnik Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney Test.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Univariate Deskripsi Pengetahuan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pre Test Pengetahuan Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total
Perlakuan Frek % 13 65% 7 35% 0 0% 20 100%
Kontrol Frek % 10 50% 10 50% 0 0% 20 100%
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Post Test Pengetahuan Pengetahuan
Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Quasi eksperimental dan metode penelitian ini dengan kuantitatif dengan desain penelitian berupa rancangan Non Equaivalen Control group design. Instrumen
4
Kurang Cukup Baik Total
Perlakuan Frek % 13 65% 7 35% 0 0% 20 100%
Kontrol Frek % 10 50% 10 50% 0 0% 20 100%
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
Uji Mann Whitney Test Tabel 4.7. Hasil Uji Mann Whitney Test Pengetahuan
Analisis Bivariat Uji Wilcoxon Signed Rank Test Tabel 3 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Pengetahuan Perlakuan
Kontrol
Rerata
Z-hit
t-hit
11,05 16,55
3,393
Pengetahuan
Pre test Post test
p-value Rerata 0,000
5
pvalue
11,35 0,46 0,643 3 11,65
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pengetahuan kelompok perlakuan diperoleh nilai thitung 3,393 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Pvalue< 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil kesimpulan uji terdapat perbedaan pre test dan post test pengetahuan. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 11,05 dan post test sebesar 16,55. Berdasarkan nilai rata-rata pengetahuan kelompok perlakuan nampak bahwa nilai post test pengetahuan lebih tinggi dibandingkan nilai pre test pengetahuan. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pengetahuan kelompok kontrol diperoleh nilai thitung 0,463 dan nilai signifikansi sebesar 0,567. Karena nilai Pvalue > 0,05 (0,643 > 0,05), maka diambil kesimpulan uji tidak terdapat perbedaan pre test dan post test pengetahuan. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan rata-rata pre test pengetahuan dan post test pengetahuan pada kedua kelompok ditampilkan pada grafik sebagai berikut.
Pengetahuan
Zhitung
pvalue
Kes
Pre test Post test
0,569 5,394
0,583 0,000
Ho diterima Ho ditolak
Hasil uji Mann Whitney Test pre test pengetahuan diperoleh nilai thitung 0,569 dan nilai signifikansi sebesar 0,583. karena nilai p-value > 0,05 (0,583 > 0,05), maka diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan pre test pengetahuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan uji tersebut diartikan bahwa tingkat pengetahuan kedua kelompok pada awal penelitian adalah seimbang atau matching. Hasil uji Mann Whitney Test post test pengetahuan diperoleh nilai thitung 5,394 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. karena nilai p-value < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan post test pengetahuan antara kelompok Perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan distribusi responden menurut pengetahuan pada post test diketahui bahwa rata-rata post test pengetahuan kelompok perlakuan adalah lebih baik dibandingkan pada kelompok kontrol, dengan demikian pendidikan kesehatan yang diberikan kepada kelompok Perlakuan berpengaruh terhadap pengetahuan wanita tentang pencegahan kanker serviks. Pembahasan Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan kanker serviks Distribusi pengetahuan awal (pre test) tentang pencegahan kanker serviks pada kedua kelompok penelitian sebagian besar adalah kurang yaitu 65% pada
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
kelompok perlakuan dan 50% pada kelompok kontrol. Pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks adalah pemahaman wanita tentang pengertian jenis kanker serviks, tanda dan gejala kanker serviks, cara-cara pencegahan kanker serviks dan lain sebagainya. Tingkat pengetahuan wanita tentang pencegahan kanker serviks pada awal penelitian sebagian besar adalah kurang. Tingkat pengetahuan responden yang kurang tersebut disebabkan adanya faktor penunjang pengetahuan, misalnya kurang berkembangnya pola pikir responden dan kurangnya sumber informasi. Tingkat pendidikan responden walaupun sebagian besar SMA namun terdapat cukup banyak yang memiliki pendidikan yang rendah atau dibawah SMA. Tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan kemampuannya untuk mengembangkan pola pikirnya dalam menghadapi suatu hal, misalnya adanya informasi tentang tetangganya yang mengalami kanker serviks. Responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah memandang fenomena tersebut berdasarkan sudut pandang rasa kasihan tentang adanya tetangga yang mengalami kanker serviks, namun tidak jarang yang melakukan analisis atau memikirkan mengapa kejadian kanker serviks terjadi pada orang tersebut. Hal ini sebagaimana dihasilkan dalam penelitian tentang pengetahuan ibu dalam pencegahan kanker servik di Lingkungan V Kelurahan Tanjung Gusta Helvetia Medan Tahun 2013 ditemukan responden berpengetahuan kurang dikarenakan kurangnya pengamatan responden tentang kanker serviks, kemudian kurang berkembangnya cara berpikir responden, karena
6
perkembangan cara berpikir seseorang dapat berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki seseorang (Novi, 2013). Faktor lain adalah faktor sumber informasi. Sebenarnya sumber-sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat. Kemudahan teknologi informasi memudahkan masyarakat untuk mengakses data termasuk data kesehatan selain dari sumber inforamsi konfensional seperti buku, majalah dan Koran, namun munculnya internet menyebabkan kemudahan masyarakat dalam mengakses sumber informasi menjadi lebih baik. Namun dalam penelitian ini responden adalah kelompok wanita yang berusia di atas 30 tahun, dimana urusan keluarga yang sangat menyita perhatian mereka menyebabkan kesempatan atau kemampuan mereka untuk memanfaatkan sumber informasi menjadi lemah. Kondisi ini menyebabkan pengetahuan mereka tentang pencegahan kanker serviks menjadi kurang. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker serviks rendah adalah faktor kesulitan mendapatkan sumber informasi tentang deteksi dini kanker serviks (Rinal, 2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney Test disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang pencegahan kanker serviks terhadap
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
peningkatan tingkat pengetahuan wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo. Pendidikan kesehatan tentang pencegahan kanker serviks bertujuan untuk memberikan informasi kepada wanita tentang pengertian pengertian kanker serviks, tanda dan gejala kanker serviks, cara-cara pencegahan kanker serviks, dan lain-lain. Dengan pemberian informasi tersebut diharapkan pengetahuan wanita tentang pencegahan kanker serviks meningkat pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2010) yang mendefinisikan pendidikan kesehatan sebagai suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, menghindari dan mencegah hal-hal yang merugikankesehatan mereka dan orang lain. Pendidikan kesehatan adalah suatu pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan menanamkan keyakinan sehingga sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau serta bias melakukan suatu tindakan yang ada hubungannya dengan kesehatan. Pada penelitian ini, meskipun kelompok perlakuan mengalami peningkatan pengetahuan yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, namun secara umum pengetahuan kedua kelompok perlakuan dan kontrol adalah tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya faktorfaktor lain yang mempengaruhi pengetahuan. Mubarrak (2006) menyatakan bahwa secara umum pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pengalaman hidup, tingkat pendidikan, kesehatan fisik terutama pada panca indera, usia berhubungan dengan daya tangkap
7
dan ingatan terhadap suatu materi, media atau buku. Sementara itu Notoatmodjo (2002), mengemukakan pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial-aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dari "berpikir". Pengetahuan manusia diperoleh melalui persepsinya terhadap stimulus dengan menggunakan alat indra. Hasil persepsi berupa informasi akan disimpan dalam sistem memori untuk diolah dan diberikan makna, selanjutnya informasi tersebut digunakan (retrieval) pada saat diperlukan. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan mengoptimalkan kemampuan perseptual dan perhatiannya serta mengatur penyimpanan informasi secara tertib. Pengetahuan terbagi dalam dua kategori yaitu pengetahuan yang diterapkan dalam berbagai situasi (general knowledge) dan pengetahuan yang berkenaan dengan tugas atau persoalan tertentu (specific knowledge). Hasil penelitian ini menyimpulkan pendidikan kesehatan tentang IVA Test berpengaruh terhadap pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang menyimpulkan terdapat pengaruh yang secara statistic signifikan pendidikan kesehatan dengan modul terhadap pengetahuan dan sikap wanita tentang menopause (Arifah, 2010).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo sebelum pemberian pendidikan kesehatan (pre test) pada kedua kelompok sebagian besar kurang. 2. Pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo sesudah pemberian pendidikan kesehatan (post test) pada kelompok perlakuan sebagian besar baik sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar kurang. 3. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang IVA Test terhadap pengetahuan dalam pencegahan kanker serviks pada wanita di Desa Godegan Mojolaban Sukoharjo. Saran 1. Bagi Wanita Hendaknya wanita senantiasa meningkatkan pengetahuan, sehingga semakin memahami tentang pencegahan kanker serviks dan mereka mampu melakukan usaha-usaha pencegahan kanker serviks. 2. Bagi Institusi Kesehatan Petugas kesehatan khususnya petugas puskesmas Mojolaban Sukoharjo hendaknya senantiasa melakukan upayaupaya peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan sehingga tingkat pengetahuan masyarakat semakin meningkat. 3. Bagi Profesi Keperawatan Pendidikan kesehatan merupakan salah satu tugas dan
8
tanggung jawab perawat terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Perawat hendaknya senantiasa meningkatkan kemampuannya sebagai penyampai materi dalam pendidikan kesehatan, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat tercapai dengan baik. 4. Bagi peneliti yang akan datang Pendidikan kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan metode ceramah. Diharapkan peneliti yang akan datang mengunakan metode pembelajaran lainnya, sehingga diperoleh peningkatan pengetahuan yang lebih baik. Penelitian yang akan datang hendaknya juga menganalisis faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan pengetahuan wanita tentang pencegahan kanker serviks, misalnya faktor sumber informasi, peranan petugas kesehatan dan sebagainya sehingga diketahui faktor manakah yang paling berperan terhadap peningkatan pengetahuan wanita tentang pencegahan kanker serviks.
DAFTAR PUSTAKA Arifah, S. 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Mediavisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause (Studi Eksperimen pada Wanita premenopause di Desa Sumbermulyo). Publikasi Penelitian. Surakarta: Program Pasca Sarjana UNS. Arikunto, Suharsimi., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
Praktek, PT Rineka Cipta, Cetakan Ketiga Belas: Jakarta. Bakhtiar, Amsal., 2012. Filsafat Ilmu, PT Raja Grafindo Persada, Cetakan Kesebelas: Jakarta. Dewi, Ni Made Sri. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Buleleng I. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol. 1 No. 1: 57-66. Dinkes Jawa Tengah. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, (online), (dinkesjatengprov.go.id ) diakses 13 Mei 2015 Ismarwati, I.M; Sunarsih Sutaryo; Rendra Widyatama. 2011. Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Ibu-Ibu Anggota Pengajian. Jurnal Kedokteran Masyarakat Vol. 27, No. 2. Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Kumalasari, Intan., Andhyantoro, Iwan., 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika. Lesse Maharsie & Indarwati. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Keiikutsertaan Ibu Melakukan IVA Test Di Kelurahan Jebres Surakarta. GASTER Vol.9 No. 2 Agustus 2012.
9
Manjari, Rathi Fauziah. 2008. Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Pusat Pelayanan Primer di Lima Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Fakultas Kedokteran Vol 61. No 11. Mubarak, Wahit Iqbal., Promosi Kesehatan Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
2012. Untuk
Notoatmodjo, 2005. Metodologi penelitian Kesehatan. Cetakan 3. Jakarta: Asdi Mahastya , 2010. Promosi Kesehatan :Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. ., 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Novi, DY. 2013. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks di Lingkungan V Kelurahan Tanjung Gusta Helvetia Medan Tahun 2013. Jurnal Penelitian. Medan: Program Studi DIII Kebidanan Fakultan Keperawatan dan Kebidanan Universitas Indonesia. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nuranna, Laila. 2010. Pedoman Tatalaksana Kanker. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta Nurjanah. 2010. Hubungan Terapeutik Perawat Dan Klien
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Visual Asam Asetat Test Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Kanker Serviks Wanita Di Desa Godekan Mojolaban Sukoharjo (Nura Ardhila)
Kualitas Pribadi Sebagai Sarjana.Yogyakarta. Bagian Penerbitan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM. Peckenpaugh, J. Nancy. 2009. Nutritision Essentials and Diet Therapy. Philadelphia : Saunders Elsevier. Rahayu, Dedeh Sri. 2015. Asuhan Ibu Dengan Kanker Serviks. Jakarta: Salemba Medika
Rahma, Arum R & Prabandari F .2012 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Minat WUS Dalam Melakukan Pemeriksaan IVA DI Desa Pangbetan Kecamatan Karanglewas.Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 Retnosari, Retnosari. "Hubungan antara tingkat pengetahuan IbuIbu Tentang resiko kanker serviks terhadap motivasi melakukan tes Pap Smear di Puskesmas Malati I Sleman Yogyakarta." FKIK (Ilmu Keperawatan) 6.6 (2010). Rinal, B. 2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan Pap Smear Di Kelurahan Gedung Johor. Publikasi Penelitian. Medan: Fakultas Kedokteran USU. Salam, Baharuddin., 2008. Pengantar Filsafat, Bumi Aksara, Cetakan Ketujuh: Jakarta. Sastroasmoro, S; Ismael, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Sagung Seto.
10
Jakarta:
Soebachman, Agsutina. 2011. Awas 7 Kanker Paling Mematikan . Syura Media Utama, Cetakan Pertama : Yogjakarta. Sugiono. 2010 Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Wijaya, Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Sinar kejora, cetakan pertama : Yogjakarta. *Nura Ardhila: Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura ** Arina Maliya S.Kep, M. Si. Med: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura. ** Fahrun Nur Rosyid, SKp, M.Kes: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura