ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL (Studi Deskriptif Tentang Kehidupan Sehari – hari Masyarakat Ampel dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya)
TUGAS AKHIR
Disusun oleh : MOCHAMMAD FADLI NIM. 071310213049
PROGRAM STUDI D3 KEPARIWISATAAN/BINA WISATA DEPARTEMEN BISNIS FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL (Studi Deskriptif Tentang Kehidupan Sehari – hari Masyarakat Ampel dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya)
TUGAS AKHIR
Diajukan epada Universitas Airlangga Surabaya untuk emenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D3 Kepariwisataan/Bina Wisata
Disusun oleh : MOCHAMMAD FADLI NIM. 071310213049
PROGRAM STUDI D3 KEPARIWISATAAN/BINA WISATA DEPARTEMEN BISNIS FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MOTTO
Pelajari , Perbaiki, Percaya!
iv TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK Kelurahan Ampel adalah salah satu kelurahan yang ada di Kota Surabaya yang memiliki obyek wisata unggulan yaitu Obyek Wisata Religi Sunan Ampel . Obyek Wisata Religi Sunan Ampel berlokasi di Jalan Ampel Suci No. 54 Surabaya, Obyek Wisata Religi Sunan Ampel memiliki destinasi wisata yaitu Masjid Ampel, Makam Sunan Ampel dan Pasar Oleh-oleh Ampel Suci. Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel mulai banyak dikunjungi wisatawan dan mulai menjadi Obyek Wisata pada tahun sekitar 1970 namun pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola baru dimulai pada tahun 1990 dan hingga sekarang pengelola masih akan melakukan pengembangan. Dalam pengembangan yang dilakukan oleh Obyek Wisata Religi Sunan Ampel masyarakat secara tidak langsung terkena dampak pengembangan obyek wisata ini. Dampak yang yang dirasakan masyarakat pun beragam , salah satunya adalah Dampak Sosial Budaya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat ampel. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai dampak sosial budaya dari pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel terhadap kehidupan sehari-hari (Studi Deskriptif Tentang Kehidupan Sehari – hari masyarakat ampeldari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya).
Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Artinya metode penelitian ini menghasilkan data – data yang berupa kata-kata, gambar dan buka angka. Metode ini juga menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi partisipasi lengkap, artinya dalam melakukan pengumpulan data, penulis sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data, jadi suasananya sudah natural (Sugiyono,2015:227). Hasil dari analisis data lapangan berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa Dampak Sosial Budaya dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel yang paling dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah dampak terhadap kehidupan sehari – hari mulai dari kemacetan lalu lintas, meningkatnya tingkat kejahatan, perubahan desain arsitektur bangunan. Untuk itu, penulis berharap dengan pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola maupun pemerintah dapat menanggulangi dampak negative yang muncu akibat berkembangnya Obyek Wisata Religi Sunan Ampel. Kata kunci : kehidupan, pengembangan, wisata.
vi TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat ni’mat, ma’unah dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun Tugas akhir ini penulis buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan program D3 Kepariwisataan / Bina Wisata, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya, guna mencapai gelar Ahli Madya. Penulis menyadari bahwa selama dalam proses penelitian dan penyusunan hingga terselesainya Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu : 1. Mama yang selalu mendukung segala kegiatan di Kampus baik Akademik maupun Non Akademik serta selalu memberi pelajaran tentang kehidupan, mama adalah mama terbaik sepanjang hidup. 2. Kak Lina(kalinski) sebagai saudara terbaik sekaligus tergokil yang selalu memberi semangat kuliah serta bantuan materi & non materi. 3. Bapak Andy Umardiono, S.Sos., M.Si selaku Koordinator Program Studi D3 Kepariwisataan/Bina Wisata Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. 4. Ibu Dian Yulie Reindrawati, S.Sos., MM. tercinta selaku dosen pembimbing dan dosen wali yang telah mengarahkan dan membimbing mulai penulis menjadi Mahasiswa baru hingga selesainya Tugas Akhir ini.
vii TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Bapak dan Ibu dosen D3 Kepariwisataan/ Bina Wisata peminatan Usaha Perjalanan Wisata Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan ilmu dan mendidik berbagai macam mata kuliah. 6. Gus zeid selaku sekretaris pengurus Obyek Wisata Religi Sunan Ampel yang membantu penulis untuk mendapatkan infromasi dalam penulisan Tugas Akhir . 7. Om Chotib selaku ketua pokdarwis ampel sekaligus tokoh masyarakat ampel yang membantu untuk mendapatkan infromasi dalam penulisan Tugas Akhir . 8. Bu sabanijah selaku masyarakat asli ampel yang membantu untuk mendapatkan infromasi dalam penulisan Tugas Akhir 9. Pak suraji perwakilan dari keluraha yang membantu untuk mendapatkan infromasi dalam penulisan Tugas Akhir. 10. Abah yang selalu mendukung segala kegiatan dan yang selalu mijitin kalau fadli sedang sakit 11. Kepada semua mbak-mbakku yang cantik lainnya Kak Ita, Kak Indah, Kak Elpina, Kadiya juga adikku yang ganteng Fahmi yang selalu mendukung kuliah serta bisnis yang sedang dijalani 12. Kepada mbak okky intan fazrin yang telah memberi dukungan serta arahan mengenai tugas akhir juga memberi semangat hidup. 13. Kepada sahabat TA saya Sinna Kirana & Andrian yang sudah memberi dukungan sekaligus arahan mengenai Tugas Akhir dan juga yang tidak
viii TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kalah penting mengenai arti persahabatan dimana saling berbagi ilmu, semangat, dan pelajaran hidup lainnya. 14. Terima kasih kepada Kacapuri yaitu partner saya Adien Gunarta yang secara langsung mendukung dari segi materi. 15. Terimakasih
juga
seluruh
teman-teman
angkatan
2013
D3
Kepariwisataan/Bina Wisata Universitas Airlangga Surabaya. 16. Terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung saya yang tidak sempat saya tuliskan. Saya ucapkan terima kasih banyak.
Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi siapapun. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam tugas akhir ini. Semoga Allah SWT melimpahkan kebaikan kepada kita semua.
Surabaya, 17 Juni 2016
Penulis Mochammad Fadli
ix TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ....................................... i LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... iii MOTTO ............................................................................................................ iv PERSEMBAHAN .............................................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 8 1.3.1 Tujuan Penelitian Tugas Akhir ............................................................. 9 1.3.2 Manfaat Penelitian Tugas Akhir ........................................................... 9 1.4. Kerangka Pemikiran.................................................................................... 11 1.4.1 Potensi Wisata.................................................................................... 12 1.4.2 Pengembangan Obyek Wisata ............................................................ 13 1.4.3 Dampak Sosial Budaya ...................................................................... 16 1.5. Metodelogi Penelitian ................................................................................. 25 1.5.1 Batasan Konsep .................................................................................. 26 1.5.2 Teknik Penentuan Lokasi ................................................................... 27 1.5.3 Teknik Pemilihan Informan ................................................................ 28 1.5.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30 1.5.5 Teknik Analisis Data.......................................................................... 32 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN................................ 34 2.1. Kelurahan Ampel .................................................................................. 34 2.2. Demografi ............................................................................................. 37 2.3. Sejarah Obyek Wisata Religi Sunan Ampel ........................................... 40 2.4. Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel ................................................... 42 2.4.1. Masjid Ampel.............................................................................. 43 x TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.4.2. Makam Sunan Ampel .................................................................. 45 2.4.3. Pasar oleh-oleh Ampel Suci ......................................................... 46 2.5. Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel ............................... 47 2.6. Aksesbilitas ........................................................................................... 49 2.7. Fasilitas................................................................................................. 52 BAB III PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA................................... 57 3.1. Dampak Sosial Budaya dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel .................................................................................................. 57 3.2. Pariwisata Berbasis Masyarakat ............................................................ 63 BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 66 4.1. Kesimpulan ........................................................................................... 66 4.2. Saran..................................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70 LAMPIRAN .........................................................................................................
xi TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ......................................................................................................... 37 Tabel 2.2
........................................................................................................ 38
Tabel 2.3
........................................................................................................ 38
Tabel 2.4
........................................................................................................ 39
Tabel 2.5
........................................................................................................ 40
xii TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR BAGAN
Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 11
xiii TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ..................................................................................................... 43 Gambar 2.2 ..................................................................................................... 45 Gambar 2.3 .................................................................................................... 46 Gambar 2.4 .................................................................................................... 48 Gambar 2.5 ..................................................................................................... 49 Gambar 2.6 .................................................................................................... 50 Gambar 2.7
................................................................................................... 51
Gambar 2.8
................................................................................................... 51
Gambar 2.9
................................................................................................... 55
Gambar 2.10 ................................................................................................... 55 Gambar 2.11 ................................................................................................... 55 Gambar 2.12 ................................................................................................... 55 Gambar 2.13 ................................................................................................... 55 Gambar 2.14 ................................................................................................... 55 Gambar 2.15 ................................................................................................... 56 Gambar 2.16 .................................................................................................. 56 Gambar 2.17 ................................................................................................... 56 Gambar 2.18 ................................................................................................... 56 Gambar 2.19 ................................................................................................... 56 Gambar 2.20 ................................................................................................... 56
xiv TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Bagaimana dampak yang ibu rasakan dari adanya pasar oleh oleh ampel masjid? 3. Bagaimana dampak dari kunjungan wisatawan yang mempengaruhi budaya masyarakat? 4. Sejak kapan ibu berjualan disekitar pasar oleh oleh ampel masjid ini? 5. Berapa pendapatan ibu saat menjadi pedagang di sekitar pasar oleh oleh ampel masjid ini 6. Berapa harga sewa kios di sini? 7. Apa mata pencaharian ibu sebelum menjadi pedagang di pasar oleh oleh ampel ini? 8. Apakah sejak ada objek wisata sunan ampel ini ampel menjadi sesak? 9. Bagaimana dengan kondisi lalu lintas yang ada di kawasan ampel? 10. Apakah produksi kerajinan yang ada di obyek ini masih menggunakan cara tradisional? 11 . Bagaimana dengan tradisi-tradisi yang di ampel ini ? apakah mengalami perubahan? 12. Apakah ada lahan umun yang akhirnya menjadi fasilitas pariwisata? (lapangan) 13. Apakah ada pembangunan atau pengembangan yang membatasi akses masyarakat? 14. Bagaimana dengan perubahan matapencaharian masyarakat local? Apakah ada usaha yang berubaha atau hilang semenjak ada pengembangan kawasan objek wisata ini?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15. Bagaimana dengan kondisi arsitektur yang ada di sekitar kawasan wisata sunan ampel? 16. Apakah ada tindak kejahatan terhadap wisatawan di kawasan ini? Atau apakah ada tindakan kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan kepada masyarakat? 17. Apa harapan ibu tentang Objek Wisata Religi Sunan Ampel?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, pariwisata sedang menjadi suatu tren bagi masyarakat di seluruh dunia. Semua belahan masyarakat ingin melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang baru atau tempat yang sedang dibicarakan oleh sebagian besar masyarakat luas. Indonesia memiliki banyak potensi-potensi yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kota-kota dan wilayah yang memiliki potensi wisata, seperti: Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Surabaya menjadi tujuan utama wisatawan. Biasanya masyarakat memilih tempat yang dapat menghilangkan kepenatan dan kejenuhan dari kegiatan sehari-hari. Masyarakat kota besar lebih memilih tempat yang memiliki potensi wisata alam, seperti laut dan pegunungan. Wisata alam juga banyak kita jumpai di Indonesia seperti di daerah Papua , Lombok dan Sulawesi daerah-daerah ini memiliki keunggulan keanekaragaman hayati baik laut maupun gunung. Beberapa pendorong dalam pengembangan pariwisata di Indonesia menurut Spilane (1987:57), di antaranya adalah berkurangnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa negara jika dibanding dengan waktu lalu, merosotnya nilai eksport pada sektor nonmigas, adanya kecenderungan peningkatan pariwisata secara konsisten, dan besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan pariwisata.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa non migas bagi Pemerintah Indonesia. Bagaimana pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, pengembangan sektor pariwisata sedang giatgiatnya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menghadapi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Dengan adanya Program Unggulan “Visit Indonesia” , Era globalisasi telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang potensial dalam berbisnis, sehingga banyak orang asing yang berkunjung ke Indonesia selain untuk tujuan wisata. Apakah tujuan dari pengembangan pariwisata yang dilakukan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengembangan pariwisata bertujuan untuk mengetengahkan berbagai kegiatan strategis dan berbagai rekaman peristiwa pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan, sehingga masyarakat memahami sekaligus memberikan apresiasi terhadap arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka tercapainya pembangun kebudayaan dan kepariwisataan yang demikian besar dan kompleksnya tantangan yang dihadapi Indonesia belakangan ini. Berdasarkan Undang-undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 1990, disebutkan bahwa keadaan alam, flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. bahwa kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
cinta
tanah
air,
memperkaya
kebudayaan
nasional
dan
memantapkan
pembinaannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa. Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kepariwisataan, diperlukan langkah-langkah pengaturan yang semakin mampu mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan, serta memelihara kelestarian dan mendorong upaya peningkatan mutu lingkungan hidup serta objek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan berlibur yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Bagi suatu daerah, industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pariwisata telah tumbuh sebagai industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah dikemudian hari bagi sebuah pembangunan. Secara politis telah disadari oleh pemerintah bahwa pariwisata adalah peluang bisnis untuk menyumbang devisa, penciptaan lapangan kerja, Penciptaan kesempatan berusaha, menumbuhkan kebudayaan dan kesenian, dan juga sebagai upaya mengasah atau membina rasa hormat dan cinta tanah air bagi wisatawan domestik. dengan kata lain, pariwisata dikembangkan tidak semata-mata sebagai sektor tunggal melainkan terintegrasi dengan berbagai aspek kehidupan budaya, sosial, politik dan ekonomi masyarakat. Dalam kaitan dengan religi, obyek wisata religi juga dapat digunakan sebagai sarana pengenalan obyek kepada masyarakat terhadap suatu agama tertentu sehingga menumbuhkan semangat toleransi dan kebersamaan.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang meliputi gugusan pulau dari Sabang sampai Merauke serta keaneka-ragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu alternatif kebijakan yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengembangkan industri pariwisata sebagai penggerak perekonomian nasional. Pariwisata merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena bersifat multi-dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Menurut Oka A. Yoeti (2008), kegiatan pariwisata berkaitan erat dengan tingkat perekonomian yang dicapai oleh suatu negara. Semakin tinggi tingkat perekonomian yang dicapai, maka kegiatan pariwisata di negara tersebut juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang memiliki tingkat perekonomian lebih rendah. Hal ini diperkuat oleh pendapat James J. Spillane (1987) yang mengatakan bahwa semakin besar pendapatan seseorang, maka akan semakin besar pula bagian yang disisihkan untuk berpariwisata. Dengan semakin meningkatnya perekonomian saat ini, maka peranan pariwisata dalam mendorong perekonomian juga akan semakin tinggi. Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan untuk meningkatkan pendapatan nasional selain dari sektor migas dan non migas. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang mempunyai potensi alam dan budaya yang besar dan dapat dikembangkan sebagai aktivitas perekonomian yang dapat menghasilkan
TUGAS AKHIR
devisa.
Pembangunan
pariwisata
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
terus
ditingkatkan
dan
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pengembangan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Pembangunan kepariwisataan juga diarahkan untuk mendorong pengembangan, pengenalan dan pemasaran produk nasional. Tujuan dari para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata adalah untuk menghilangan kepenatan dalam kegiatan sehari-hari, mendapatkan suasana baru dari suasana sehari-hari, menikmati tempat atau obyek wisata seperti misalnya pemandangan alam yang asli, serta untuk keperluan istirahat. Tempat wisata biasanya berupa pemandangan alam misalnya daerah pantai, gunung, pedesaan, hutan, atau mungkin tempat-tempat yang berhubungan dengan agama, sejarah dan sebagainya, yang bisa memberikan suasana tenang dan memberikan kesan bagi para pengunjung. Potensi-potensi
wisata
yang
ada
di
daerah
akan
menambah
keanekaragaman objek wisata yang tentunya hal ini akan memberikan lebih banyak alternatif kunjungan wisata dan juga diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. Dalam upaya mengembangkan objek dan daya tarik, kegiatan promosi dan pemasaran baik di dalam maupun di luar negeri juga harus ditingkatkan secara terarah, terencana, terpadu dan efektif. Kegiatan ini dilakukakn dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional dan global ( Nyoman S. Pendit, 2002 : 15).
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
Pengembangan kegiatan pariwisata dinilai sangat penting karena pariwisata memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, jasa, perdagangan, dan sektor transportasi. Pengembangan dan pendayagunaan pariwisata secara optimal akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah. Apalagi dengan adanya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang “Pemerintahan Daerah” dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang “Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah” yang memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola kekayaan sumber daya yang dimiliki, tentu akan memacu semangat pemerintah daerah untuk mengoptimalkan setiap potensi yang ada guna meningkatkan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk yang berasal dari kegiatan pariwisata. Dari daerah-daerah yang ada di Indonesia ada salah satu provinsi yang merupakan provinsi terluas di Pulau Jawa, Jawa Timur merupakan provinsi terluas dari 6 Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Selain itu, jawa timur juga memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat. Pariwisata di Jawa Timur memiliki sejumlah obyek wisata yang beragam dari peninggalan sejarah, wisata alam, kuliner hingga wisata religi. Wisata religi yaitu salah satu jenis produk wisata yang berkaitan erat dengan sisa religius dan keagamaan yang dianut oleh umat manusia. Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya berupa tempat ibadah yang memiliki kelebihan.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
Kelebihan ini misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut ataupun keunikan dan kunggulan arsitekturnya. Wisata religi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani manusia untuk memperkuat iman dengan mendatangi tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai religius. Penamaan ini terjadi secara tiba-tiba dan secara langsung terjadi sebuah kesepakatan antara beberapa kalangan seperti, penyedia jasa angkutan wisata, pengelola dan penjaga kawasan makam para wali, pemuka masyarakat dan masyarakat secara luas. Wisata Ziarah sering dihubungkan dengan keinginan pengunjung untuk memperoleh suatu tujuan, biasanya berupa restu, kesegaran rohani, kekuatan batin, dan meminta rezeki yang berlimpah. Wisata Ziarah adalah jenis wisata yang dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan umat atau kelompok dari masyarakat. Wisata Ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang-orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau ke gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib yang penuh legenda. Kegiatan yang berhubungan dengan hal ini, contohnya umat Islam melakukan wisata rohani ke Makkah, umat Buddha melakukan wisata rohani ke Thailand, umat Nasrani melakukan perjalanan wisata rohani ke Yerussalem dan umat Agama Hindu melakukan perjalanan wisata rohani ke India. Di Indonesia terdapat tempat-tempat yang dianggap suci dan sakral yang menjadi tujuan bagi penganut agama tertentu seperti Candi Borobudur untuk umat beragama Buddha, Candi Prambanan dan Pura untuk umat beragama
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
Hindu, Sendangsono untuk umat beragama Katholik, dan Makam para Walisongo untuk umat Islam. Salah satu jenis wisata ziarah yang terkenal di Jawa Timut adalah obyek wisata religi sunan ampel. Obyek Wisata religi Sunan Ampel terletak di Jalan Ampel Masjid No. 53 dan Jalan Ampel Suci No. 45 Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya. Obyek wisata ini merupakan salah satu primadona wisata di kota Surabaya, di obyek wisata religi ini terdapat Masjid Sunan Ampel dan Makam Sunan Ampel, obyek ini juga merupakan obyek wisata unggulan kota surabaya seiring dengan perkembangan zaman objek ini mengalami banyak pengembangan, dari pengembangan obyek tersebut tentunya muncul dampak terhadap masyarakat. Dampak yang muncul cukup beragam, salah satunya adalah dampak sosial budaya. Dari permasalahan inilah saya ingin mengambil judul tugas akhir “Studi Deskriptif Tentang Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Ampel dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Kehidupan sehari – hari masyarakat ampel dari Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya? 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
1. Untuk mengetahui kehidupan sehari-hari masyarakat ampel dari pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel Surabaya 1.3.2 Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Peneliti a. Dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai wisata religi, terutama pada kawasan Wisata Religi Sunan Ampel b. Memberikan
masukan
pengetahuan
pada
pengembangan
industry
pariwisata di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel. c. Memperoleh informasi mengenai cara pengembangan obyek wisata religi sunan ampel. d. Memperoleh informasi mengenai upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam meningkatkan keberadaan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel e. Memperoleh Informasi mengenai dampak pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel di Kelurahan Ampel, Surabaya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat ampel. 2. Bagi Masyarakat sekitar Obyek Wisata Religi Sunan Ampel a. Berguna untuk mengkaji dan mengevaluasi permasalahan yang timbul akibat dari pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
3. Bagi Pembaca a. Dapat memberikan informasi mengenai Obyek Wisata Religi Sunan Ampel sebagai tujuan wisata yang berbasis wisata religi b. Memberikan informasi tentang potensi yang dimiliki Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel c. Memberikan informasi mengenai pengembangan suatu daerah tujuan wisata dalam hal ini Obyek Wisata Religi Sunan Ampel. 4. Bagi D3 Pariwisata a. Dapat dijadikan referensi sebagai bahan acuan untuk menulis tugas akhir. b. Memberikan informasi dan acuan untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
1.4 Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah dan memperjelas hasil dari pembahasan, penulis menyajikan suatu bentuk kerangka pemikiran yang digunakan untuk menentukan batasan sebagai landasan-landasan peneliti mencari bahan penelitian di lapangan. Landasan – landasan tersebut adalah sebagai berikut :
Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel
Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel
Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Ampel
Kondisi Lalu Lintas
Penggunaan Infrastruktur
Polusi Desain Arsitektur
Kehilangan Manfaat Sosial Tanah & Usaha Lain
Kejahatan
Pariwisata Berbasis Masyarakat
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
1.4.1 Potensi Wisata Potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang – orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut (Menurut Marrioti dalam Yeoti, 1983:160-162). Dalam penelitian ini potensi wisata dapat terurai kembali menjadi potensi alam, potensi kebudayaan, dan potensi manusia. Dari ketiga aspek tersebut, nantinya akan diketahui secara jelas tentang potensi wisata religi yang terdapat di Kelurahan Ampel Surabaya. Selanjutnya pengembangan Pasar Oleh-oleh ampel masjid harus direncanakan secara maksimal. Selain itu dampak dari pengembangan obyek wisata religi sunan ampel juga harus dapat dikontrol. Berdasarkan dari penelitian dan studi – studi dari WTO (World Tourism Organisation) dan konsultan yang ada di Indonesia menggunakan pendekatan fisik yang meliputi : 1. Atraksi Wisata Yaitu semua yang mencakup alam, budaya, dan hasil ciptaan manusia. 2. Jarak Tempuh Jarak tempuh dari kawasan wisata terutama tempat tinggal wisatawan dan juga jarak tempuh Ibu kota Provinsi dari jarak Ibu kota Kabupaten. 3. Besaran Kawasan Menyangkut apa–apa saja yang terdapat di kawasan wisata tersebut, seperti jumlah rumah, jumlah penduduk dan karakteristik, dan luas wilayah . 4. Sistem Kepercayaan dan Kemasyarakatan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
Merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan khusus pada komunitas sebuah kawasan wisata religi / paguyuban khusus. 5. Ketersediaan Infrastruktur Meliputi fasilitas dan layanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, layanan kebersihan dan telepon. 1.4.2 Pengembangan Objek Wisata Pengembangan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah hal, proses, cara atau hasil karya untuk mengembangkan. Sejalan dengan pertumbuhan pariwisata yang cepat, pengembangan pariwisata memunculkan pertanyaan yang mengarah pada perhatian akan dampaknya terhadap permasalahan ekonomi dan sosial. Berikut adalah prinsip – prinsip perencanaan pengembangan pariwisata Menurut Yoeti (2007:58-59 ) :
Perencanaan pengembangan pariwisata haruslah merupakan suatu kesatuan dengan pembangunan regional atau nasional dari pembangunan ekonomi Negara.
Perencanaan pengembangan menghendaki pendekatan terpadu dengan sektor-sektor lainnya terkait bidang kepariwisataan.
Perencanaan pengembangan pariwisata haruslah dibawah koordinasi perencanaan fisik daerah tersebut secara keseluruhan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus pula berdasarkan studi yang khusus dibuat untuk itu dengan memperhatikan perlindungan, alam dan budaya di daerah sekitarnya
Rencana dan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pariwisata pada suatu daerah harus memperhatikan faktor ekologi daerah yang bersangkutan
Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus didasarkan atas penelitian yang sesuai dengan lingkungan alam sekitar dengan memperhatikan faktor geografi yang lebih luas dan tidak meninjau segi administrasi saja.
Perencanaan pengembangan pariwisata juga harus memperhatikan masalah sosial yang mungkin ditimbulkannya.
Perencanaan pengembangan pariwisata harus memperhatikan pengadaan fasilitas rekreasi dan hiburan di sekitar daerah yang disebut sebagai preurban
Pariwisata, walau bagaimana bentuknya, tujuan pengembangannya tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa membedakan ras, agama dan bangsa karena itu pengembangan pariwisata perlu pula memperhatikan kemungkinan peningkatan kerja sama dengan bangsa lainnya yang saling menguntungkan.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
Pengembangan obyek wisata mempunyai sisi berlainan, seperti dampak positif dan negatif. Menurut Musanef (1996:3-4) dampak positif dari pengembangan pariwisata itu akan :
o Memperluas kesempatan kerja o Memperluas lapangan kerja o Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah o Mendorong pelestarian budaya, peninggalan sejarah serta lingkungan hidup o Mendorong sektor terkait untuk lebih berkembang o Mendorong terpeliharanya ketertiban dan keamanan o Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa o Memperluas wawasan nusantara dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Sedangkan menurut Yeoti (2008: 21) beberapa dampak positif dari pengembangan suatu obyek wisata adalah sebagai berikut: 1. Dapat menciptakan kesempatan berusaha. Dengan datangnya wisatawan, perlu pelayanan untuk menyediakan kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation). Wisatawan yang terdiri dari berbagai kebangsaan dan tingkah lakunya. 2. Dapat meningkatkan kesempatan kerja (employments).
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
3. Dapat meningkatkan pendapatan sekaligus mempercepat pemerataan pendapatan masyarakat, sebagai akibat multiplier effect yang terjadi dari pengeluaran wisatawan yang relatif cukup besar. 4. Dapat meningkatkan penerimaan pajak pemerintah dan retribusi daerah. Seperti kita ketahui tiap wisatawan berbelanja selalu dikenakan pajak sebesar 10 persen sesuai peraturan pemerintah yang berlaku. 5. Dapat meningkatkan pendapatan nasional atau Gross Domestic Bruto (GDB). 6. Dapat mendorong peningkatan investasi dari sektor industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya. 7. Dapat memperkuat neraca pembayaran. Bila Neraca Pariwisata mengalami surplus, dengan sendirinya akan memperkuat neraca pembayaran Indonesia, dan sebaliknya. 1.4.3 Dampak Sosial Budaya Masyarakat Perlu juga diperhatikan dampak yang muncul dari adanya pengembangan Pasar Oleh-oleh Ampel Masjid adalah dampak sosial. Ada kecenderungan suatu daerah tujuan wisata mengembangkan pariwisata dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan mengeksploitasi segala potensi yang ada untuk menarik wisatawannya lebih banyak datang, lebih lama tinggal dan lebih banyak membelanjakan uangnya. Hal ini berdampak pada perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar obyek wisata. Perubahan sosial sebagai suatu proses perubahan bentuk yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, terjadi baik secara alami maupun karena rekayasa sosial. Proses tersebut
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
berlangsung sepanjang sejarah hidup manusia, pada tingkat komunikasi sosial, regional, dan global. Menurut Richardson dan Fluker (2004:129-131) dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat antara lain o Dampak terhadap struktur populasi Meningkatnya aktivitas pariwisata di suatu daerah tujuan wisata memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan usaha pariwisata dan memberikan pelayanan yang diperlukan wisatawan. Sebagian dari mereka mungkin berasal dari penduduk lokal yang memutuskan untuk ganti pekerjaan dari sektor lain ke sektor pariwisata. Sebagian dari penduduk lain mungkin saja memutuskan untuk tetap bertahan tinggal di sekitar daerah tersebut walaupun tidak terserap menjadi tenaga kerja sektor pariwisata dibadisbandingus berpindah ke tempat lain karena keterbatasan peluang kerja. Kemungkinan lainnya adalah datangnya penduduk yang berasal dari daerah lain yang kebetulan bekerja di daerah tersebut karena pariwisata. Hasilnya tidak hanya menigkatnya jumlah populasi di daerah tersebut, tetapi juga mengubah komposisinya. Pekerja di sektor pariwisata umunya berkisar 20-40 tahun, sehingga komposisi penduduk di daerah tersebut juga bergeser, yang terbesar adalah mereka yang ada pada usia tersebut. Kepadatan penduduk per-kilometer juga meningkat. Lambat laun hal ini akan menimbulkan masalah sosial yang beragam, mulai dari yang ringan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
seperti meningkatnya stress, kemacetan, dan sebagainya, sampai ke masalah kejahatab seperti perampokan dan tindakan criminal lainnya. o Transformasi struktur mata pencaharian Peluang kerja sektor pariwisata harus diakui memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini akan segera menarik minat orangdari lain pekerjaan dan wilayah untuk merapat ke sektor pariwisata. Beberapa daerah yang umumnya sumber mata pencaharian sebagian besarberasal dari sektor pertanian segera mengalami tantangan . Terjadi transformasi pekerjaan dan tenaga kerja dari sektor pertanian ke pariwisata.Beberapa jenis pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus di sektor pariwisata, seperti tukang kebun, cleaning service, house keeping, dan sejenisnya menarik minat ibu rumah tangga atau pekerja di sektor pertanian untuk bergabung. Sifat pariwisata yang musiman kadang memengaruhi secara sosial masyarakat lokal yang bekerja di sektor pariwisata. o Transformasi tata nilai Meningkatnya populasi dengan datangnya
orang yang mempunyai
attitude berbeda-beda dapat menyebabkan pencampuran tata nilai di daerah tujuan wisata tersebut. Dampak pariwisata pada tata nilai di daerah tujuan wisata lebih besar disebabkan karena pengaruh wisatawan daripada disebabkan oleh pekerja pariwisata yang datang dari daerah lain. Transformasi tata niali ini dapat mengambil beberapa bentuk sebagai berikut :
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
a. Efek Peniruan (demonstration effects) Hal ini merupakan nama lain dari proses akulturasi, sebuah teori yang mengasumsikan bahwa ketika dua kebudayaan berinteraksi maka kebudayaan yang dominan akan mengalahkan kebudayaan yang
lebih
lemah
sehingga
membawa
perubahan
pada
kebudayaan yang lebih lemah tersebut. Beberapa aspek dari suatu kebudayaan diadopsi oleh yang lain sehingga menghasilkan suatu kebudayaan baru yang lebih berdasarkan pola kebudayaan yang lebih kuat atau dominan . Hal ini adalah reaksi dari proses akulturasi sebagai dampak masuknya pariwisata. Tentunya tidak semua daerah tujuan wisata mengalami proses ini. Ketika terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara status ekonimi antara wisatawa dan masyarakat lokal, biasanya anggota masyarakat tertarik atas budaya wisatawan yang mereka anggap lebih bebas, menyenangkan, modern, menarik dan seterusnya. Hasilnya, orang akan mengadopsi cara berpakaian, mulai memakan dan meminum minuman yang biasanya diperuntukkan bagi wisatawan, bertingkah laku seperti wisatawan (bahasa, saya, tata karma, dan sebagainya). Tidak semua yang diadopsi ini cocok dengan kebudayaan asli daerah tersebut sehingga tidak jarang menimbulkan masalah sosial. Namun proses ini bukanlah proses yang berjalan satu arah dari wisatawan kepada masyarakat lokal tetapi ada kemungkinan wisatawan asing yang telah kembali
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
ke negaranya akan terobsesi dengan rasa masakan, minuman dan sebagainya yang pernah dikunjunginya sehingga mereka pergi ke restoran yang berbau etnik di negaranya. b. Marginalisasi Orang
yang
termarginalisasi
(dalam
konteks
pariwisata)
merupakan individu yang menolak asimilasi secara penuh kebudayaan wisatawan ke dalam kehidupan sehari-harinya. Namun
asimilasi
secara
penuh
agar
dapat
mempunyai
kebudayaan yang sama dengan wisatawan tidak akan pernah terjadi.
Orang
yang
termarginalisasi
tidak
mengadopsi
seperangkat norma dan standar yang telah diterima oleh kedua kebudayaan. Tingkah lakunya dianggap menyimpang oleh kedua kebudayaan dan mengakibatkan terpisahnya individu tersebut dari kedua kebudayaan tersebut. c. Komodifikasi Kebudayaan Hal ini merupakan proses dimana kebudayaan dibuat sedemikian rupa menjadi suatu paket untuk dijual, mengelolanya agar sesuai dengan waktu dan keinginan wisatawan dibandingkan dengan tujuan untuk kebudayaan itu sendiri. Komodifikasi juga muncuk ketika kerajinan tangan diproduksi untuk dijual kepada wisatawan tetapi produksinya tidak menggunakan cara tradisional lagi dan bersifat massal. o Dampak pada kehidupan sehari-hari
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
Di samping dampak pariwisata terhadap tata nilai dan bagaimana masyarakat berpikir, pariwisata juga menyebabkan masalah untuk masyarakat tuan rumah yang memengaruhi bagaimana masyarakat bertindak dalam kehidupan sehari-harinya di antaranya sebagai berikut : a. Terlalu sesaknya orang Sebuah komunitas kecil dapat seketika menjadi terlalu sesak dengan kedatangan wisatawan dalam jumlah besar. Contohnya, kedatangan begitu banyak wisatawan dari kapal pesiar pada suatu komunitas terpencil hanya dalam beberapa jam kunjungan lebih berdampak negative bagi kondisi sosial komunitas tersebut. Gaya hidup dan kebudayaan yang berbeda jauh tiba-tiba hadir dalam komunitas dan kemudian menghilang dalam waktu yang singkat akan membuat shock komunitas tersebut. b. Kemacetan lalu lintas Dampak yang lebih mudah diamati adalah terjadinya kemacetan dan
kesemrawutan lalu
lintas. Hal
ini
akan
menyebabkan beberapa macam konflik, yaitu konflik antara pejalan
kaki
dengan
pemakai
kendaraan
bermotor,
ketidakmampuan suatu kawasan tertentu (misalnya objek wisata) dalam menampung penumpukan dan pemusatan kendaraan di daerah tersebut, kekurangan lahan parkir. c. Penggunaan infrastruktur berlebihan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
Kekurangan sistem pengolahan limbah biasanya merupakan satu masalah umum yang muncul di daerah tujuan wisata akibat keterlambatan
otoritas
pemerintah
dalam
mengantisipasi
perkembangan pariwisata di wilayahnya. Infrastruktur lain, seperti energy dan air, mungkin tidak mampu mendukung perkembangan pariwisata yang terlalu cepat sehingga menimbulkan masalah polusi, kesehatan, ketidaknyamanan, dan ketidakpuasan naik bagi wisatawan maupun masyarakat. d. Kehilangan kegunaan dan manfaat sosial tanah Masuknya pariwisata di suatu kawasan akan memerlukan lahan untuk membangun untuk akomodasi dan fasilitas pariwisata. Pengambil-alihan lahan ini akan mengurangi manfaat sosial yang sebelumnya digunakan oleh masyarakat setempat. Misalnya hilangnya lapangan tempat olahraga, tertutupnya kawasan pantai dan lahan lahan lain yang biasanya dipergunakan oleh masyarakat setempat untuk melakukan interaksi sosial dan berekreasi sebelum dimanfaatkan untuk pariwisata. Pengembangan kawasan wisata, apalagi yang bersifat ekslusif, akan membatasi akses masyarakat atas kawasan tersebut. Hal ini akan menimbulkan masalah sosial antara pariwisata dengan kehidupan sosial masyarakat setempat. Contohnya, pengambilalihan kawasan pesisir pantai di Bali oleh pariwisata akan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat adat
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
yang
secara
tradisional
menggunakannya
sebagai
tempat
melakukan upacara adat dan agama. e. Kehilangan manfaat dan usaha lain Pembangunan fasilitas pariwisata menyebabkan usaha lain menjadi terancam dan bahkan hilang. Misalnya, kehilangan mata pencaharian nelayan kecil di pantai yang telah dikuasai investor pariwisata, pembendungan atau reklamasi suatu pulau yang juga merupakan habitat mangrove dan bersarangnya penyu dan ikan menyebabkan hilangnya usaha ekonomi rakyat di daerah tersebut yang
secara
tradisional
memanfaatkan
untuk
kegiatan
pembudidayaan ikan dan penyu. f. Polusi desain arsitektur Ketidaksinkronan desain arsitektur fasilitas dan akomodasi pariwisata di suatu kawasan dapat mengganggu integritas sosial dan budaya setempat. Tidak jarang arsitektur fasilitas pariwisata tidak mempertimbangkan estetika dan karakteristik lingkungan setempat. Hotel yang besar sering kelihatan sangat mencolok dan aneh dengan lingkungan sekitarnya karena berarsitektur luar negeri. Padahal wisatawan menginginkan sesuatu yang eksotik yang mencerminkan sifat kelokalan yang khas yang berbeda dari apa yang telah dilihatnya sehari-hari di negaranya. Masalah juga muncul jika bangunan pariwisata, yang umumnya lebih besar dari bangunan masyarakat sekitarnya, menghalangi pemandangan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
indah, seperti hamparan pegunungan, sawah, lembah, pantai dan sebagainya yang sudah menjadi asset wilayah. Hal ini akan mengakibatkan masalah sosial antara investor dan masyarakat setempat. g. Kejahatan terhadap wisatawan Kesuksesan
suatu
daerah
dalam
mengembangkan
pariwisata nerarti juga berhasilnya dalam menyerap uang dari kegiatan wisatawan. Hal yang tidak disadari adalah kejahatan akan juga mengikuti dimana uang banyak dihasilkan. Kejahatan di wilayah tujuan wisata cenderung meningkat baik kejahatan terhadap orang maupun property. Ada beberapa alasan mengapa wisatawan menjadi target kejahatan, yaitu: (1) mereka mewakili orang yang memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik seperti kamera, laptop, uang, kartu kredit dan atm; (2) mereka gampang diamati karena perbedaan yang mencolok baik pakaian, gaya hidup, tempang yang dikunjungi dan sebagainya; (3) wisatawan biasanya sering berada di tempat yang gampang dimasuki oleh penajahat; (4) kekurangwaspadaan wisatawan akan ancaman kejahatan karena mereka biasanya memiliki perpepsi positif tentang tujuan wisata yang dikunjunginyaakibat imajinasi daerha aman, seperti di surge, dan seterusnya, yang disediakan oleh penyedia paket wisata melalui promosi, brosur dan sebagainya.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
h. Kejahatan oleh wisatawan Dalam kategori ini kejahatan sebagai masalah sosial justru diaki-batkan menyimpang.
oleh
datangnya
Penggunaan
wisatawan
obat
terlarang,
dengan ganja,
perilaku opium,
mariyuana, penggunaan alkohol berlebihan, dan sejenisnya menjadi racun baghi masyarakat setempat. Apalagi jika mereka melakukannya dengan aktraktif seperti diiringi musik yang keras dan mengganggu, serta arak-arakan motor. 1.5 Metodologi Penelitian Metode sebagaimana dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Sementara itu, metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (qualitative research). Metode penelitian kualitatif sebagaimana yang diungkapkan Bogdan dan Taylor (L.J. Moleong, 2014) sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dalam hal ini penulis terjun langsung ke dalam objek yang diteliti. Penelitian kualitatif ini mempunyai beberapa karakteristik yang meliputi : a. Latar atau konteks alamiah b. Manusia sebagai instrumen penelitian c. Menggunakan metode kualitataif yaitu melakukan pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
d. Bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran seluruh gejala sosial tertentu secara detil, permasalahan sudah ada namun informasinya belum memadai e. Lebih mementingkan proses daripada hasil f. Ada batas yang ditentukan oleh fokus g. Analisis data secara induktif 1.5.1 Batasan Konsep Potensi Wisata adalah segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut (J.S. Badudu, 1995). Dalam hal ini potensi yang dimiliki kawasan wisata religi sunan ampel adalah wisata ziarah makam sunan ampel sebagai daya tarik utama, daya tarik pendukung lainnya adalah masjid agung sunan ampel, makam – makam ulama, pasar ampel, makam pahlawan nasional KH.Mas Masyur. Wisata Religi adalah Kegiatan berwisata yang berkaitan dengan ziarah kubur seorang ulama atau tokoh keagamaan di suatu wilayah (Nyoman S. Pendit, 2002 : 42). Dalam hal ini jelas dari pengertian tersebut bahwa wisata religi sunan ampel merupakan tempat ziarah makam sunan ampel yang merupakan anggota walisongo yaitu penyebear agama islam tersohor di pulau jawa. Dampak adalah benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dl momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu(Kamus Besar Bahasa Indonesia) .
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
Dalam hal ini penelitian ini berfungsi untuk menganalisis dampak yang timbul dengan adanya Wisata Religi Sunan Ampel. Hal ini karena objek wisata tersebut telah menjadi objek pariwisata unggulan kota surabaya . o Dampak sosial budaya adalah dampak-dampak yang mencakup semua konsekuensi sosial dan budaya atas suatu kelompok manusia tertentu yang diakibatkan setiap tindakan publik atau swasta yang mengubah cara-cara bagaimana orang menjalani kehidupan, bekerja, bermain, berhubungan satu sama lain, mengupayakan pemenuhan kebutuhan hidup mereka, dan secara umum berupaya menjadi anggota masyarakat yang layak (Richardson dan Fluker, 2004:129-131). Pengembangan adalah hal, proses, cara atau hasil karya untuk mengembangkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam hal ini obyek wisata religi sunan ampel telah melakukan pengembangan baik skala kecil maupun besar dimana pemerintah kota ikut membantu serta mengawasi pengembangan objek wisata religi ini
1.5.2 Teknik Penentuan Lokasi Penentuan lokasi dalam suatu penelitian sangat penting. Dalam hal ini, Saya memilih lokasi penelitian di Kelurahan Ampel, Surabaya dengan alasan sebagai berikut: a. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada fokus penelitian sebagai
TUGAS AKHIR
akibat
dari
pengembangan
obyek
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
wisata
religi
sunan
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
ampelkhususnya dalam aspek sosial budayamasyarakat sekitar di kelurahan ampel b. Munculnya trend untuk mengunjungi Wisata Religi Sunan Ampel dikalangan wisatawan lokal maupun luar daerah. c. Pertimbangan biaya dan waktu, letak obyek wisata yang mudah dijangkau melalui jalur darat. d. Kemudahan mendapatkan data sebagai bahan penulis untuk melakukan penelitian. 1.5.3 Teknik Penentuan Informan Informan adalah orang yang berkaitan dengan latar penelitaian yang berperan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Syarat – syarat menentukan informan adalah sebagai berikut : 1. Merupakan orang berwenang baik secara informal (pemerintah) maupun secara informal (pemimpin masyarakat seperti tokoh masyarakat, pemimpin adat, dan lain - lain). 2. Informasi
atau
data
yang
diberikan
oleh
informan
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedangkan menurut (Moleong ,2004: 90) persyaratan dalam memilih dan menentukan seorang informan terdapat enam kriteria antara lain : 1. Jujur 2. Taat pada janji 3. Patuh pada aturan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
4. Suka bicara 5. Tidak termasuk anggota salah satu kelompok penelitian 6. Mempunyai pandangan tertentu terhadap hal yang terjadi Berdasarkan hal tersebut, dalam penentuan informan saya memilih beberapa pihak untuk diwawanncarai, yaitu 1. Gus Zeid selaku pengurus yayasan sunan ampel (Pengelola Obyek Wisata) , karena beliau telah dipercaya oleh turunan dari sunan ampel untuk memberi informasi seputar kehidupan sunan ampel, bangunan-bangunan yang ada di kawasan wisata religi sunan ampel dan sejarah-sejarahnya 2. BapakChotib ketua pokdarwis ampel sekaligus tokoh masyarakat, karena adanya paguyuban pokdarwis merupakan binaan dari pemerintah kota surabaya dalam menjaga serta melestarikan potensi wisata religi sunan ampel sekaligus mereka juga berkoordinasi langsung terhadap pengurus yayasan sunan ampel. 3. Pak Bambang Staff UPTD sunan ampel, karena UPTD merupakan Unit Pelaksa Teknis Terpadu yang sekaligus merupakan perwakilan dari Dinas Parwisata Surabaya yang mengurusi teknis operasional serta administrasi Wisata Religi Sunan Ampel. 4. Bu Evy selaku staff humas, kelurahan ampel, karena keperluan untuk mengetahui data data tentang perkembangan kependukan di wilayah ampel serta infromasi lainnya seperti topografi, kondisi georafis dan demografi. 5. Ibu Sabanijah yaitu selaku warga asli ampel yang bekerja sebagai pedagang di Pasar oleh – oleh ampel masjid, untuk mengetahui sejauh
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
mana kondisi sosial ekonomi pedagang sebelum ada pasar oleh-oleh ampel masjid dan sesudah ada pasar oleh oleh ampel masjid. 1.5.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan antara lain: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. (Moleong, 2014: 187). Selain itu, penulis juga akan melakukan wawancara secara tidak berstruktur, dimana narasumber adalah orang yang memiliki pengetahuan dan mendalami situasi serta mengetahui informasi yang diperlukan. Sementara itu pertanyaan yang digunakan tidak disusun terlebih dahulu, tetapi disesuaikan dengan keadaan dan memiliki ciri yang unik dimana informan dan pelaksananan tanya jawab mengalir seperti melakukan percakapan sehari-hari. 2. Observasi Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan
dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki). Alasan pemanfaatan pengamatan menurut Guba dan Lincoln (1981:191-193) adalah sebagai berikut: a. Teknik pengamatan di dasarkan atas pengamatan secara langsung
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. d. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan -jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru. e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi – situasi yang rumit. f. Dalam kasus -kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. 3. Penggunaan Bahan Dokumen Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Dokumen Pribadi Yaitu catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan pengalaman dan kepercayaannya. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar obyek penelitian. Dalam
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
hal ini peneliti menggunakan dokumen pribadi yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya - Dokumen Resmi Dokumen ini terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Sedang dokumen eksternal berisi bahan – bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa. 1.5.5 Teknik Analisis Data Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Analisis data yang penulis gunakan bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang ada di Wisata Religi Sunan Ampel. Adapun analisis data kualitatif menurut (Bogdan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Langkah-langkah analisis data kualitatif menurut (Seiddel, 1998), prosesnya berjalan sebagai berikut: a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
b. Mengumpulkan, memilah - milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya, c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan, dan membuat temuantemuan umum.
Analisis data secara kualitatif yang menggunakan pendekatan kualitatif ini menggunakan alat statistik, dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka kemudian melakukan penafsiran. Penafsiran yang dilakukan adalah secara deskriptif dimana data kualitatif diperoleh dari gambaran yang teratur tentang fokus penelitian. Pertimbangan dalam melakukan analisis secara kualitatif adalah untuk mempermudah dalam mengelompokan data – data.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Kelurahan Ampel Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua setelah jakarta, Sebagai kota metropolitan surabaya meiliki tingkat kemajuan yang tinggi, salah satu faktor kemajuan kota surabaya adalah Majunya pariwisata di Kota Surabaya. Perkembangan sektor pariwisata di kota surabaya berkembang cukup pesat. Keanekaragaman obyek – obyek wisata yang ada di Surabaya membuat surabaya banyak di kunjungi wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. Jenisjenis obyek wisata yang ada di kota surabaya antara lain : Alam, Sejarah, Hiburan, dan Religi. Surabaya terkenal juga dengan dengan kota multi etnis, ada banyak suku yang tinggal di kota surabaya, kepercayaan atau agama masyarat surabaya pun berbeda-beda yaitu Islam, Katolik, Kristen,Buddha, Hindu dan Khonghucu. Dari ragam kepercayaan tersebut Islam memiliki penganut paling banyak di Kota Surabaya. Islam juga merupakan agama paling besar di Indonesia, mayoritas penduduk Indonesia adalah orang yang beragama islam . bahkan Indonesia juga merupakan Negara dengan penduduk islam terbanyak di dunia namun ebelum ajaran agama Islam masuk ke Indonesia, masyarakat mempunyai kepercayaan asli yang berasal dari nenek moyang. Kepercayaan itu beragam, seperti: Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Tollotang di Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Namun, kepercayaan asli itu biasa disebut sebagai ajaran animisme dan
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap adanya roh-roh yang bersemayam pada tempat yang dianggap seram seperti, pohon tua, gua, daerah tertentu dan batu besar. Animisme mengajarkan agar manusia menghormati rohroh yang bersemayam di suatu benda atau tempat agar tidak mengganggu kehidupannya dan berharap semoga para roh membantu mereka dalam kehidupan. Kepercayaan animisme juga menyatakan bahwa roh dari seseorang yang telah meninggal akan memasuki tubuh hewan, seperti tikus, babi atau harimau yang akan membalas dendam kepada seseorang yang menjadi musuh semasa hidupnya. Dinamisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang berdiam di suatu benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan bersifat suci seperti benda hidup, benda mati, maupun benda-benda ciptaan manusia seperti keris, tombak,cincin, dan lain lain. Di pulau Jawa para ulama yang menyebarkan agama Islam disebut wali, wali yang dikenal secara luas terdapat Sembilan sehingga sering disebut sebagai “Walisanga” atau “Walisongo”. Wali merupakan sebutan bagi orang yang memiliki tingkat tertinggi dan dianggap dekat dengan Allah. Biasanya para wali ini merupakan orang yang dipercaya di kalangan istana dan dapat juga menjadi penasihat sultan. Yang termasuk ke dalam Sembilan Wali tersebut adalah, Maulana Malik Ibrahim menyebarkan agama Islam di Jawa Timur, Sunan Ampel menyebarkan agama Islam di daerah Ampel, Sunan Bonang menyebarkan agama Islam di Tuban (Bonang), Sunan Drajat menyebarkan Islam di Gresik
Sunan Giri
menyebarkan di daerah kudus, Sunan kalijaga menyebarkan Islam di daerah
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
Demak, Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam di Jawa Barat, Sunan Muria menyebarkan Islam di sekitar Gunung Muria, Jepara, Tayu, Pati, dan Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di Demak, Cirebon, hingga Sumatera. Salah satu dari Walisongo tersebut ada yang menyebarkan dakwahnya di Kota Surabaya yaitu Sunan Ampel. Sunan Ampel menyebarkan dakwahnya di Desa Ampel Denta yang sekarang menjadi wilayah Kelurahan Ampel. Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir merupakan salah satu dari kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Kelurahan Ampel lebih tepatnya berada di Surabaya bagian utara. Dimana kelurahan ini dekat perbatasan Kota Surabaya dan Pulau Madura.
Adapun batasan wilayah yang dimiliki
Kelurahan Ampel yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir, sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir dan Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean Cantikan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean. Dari batas wilayah Kelurahan Ampel dapat dilihat bahwa Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir sangat luas. Luas wilayah dari Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir secara keseluruhan 29 ha. Luas wilayah Kelurahan Ampel ini dibagi menjadi beberapa wilayah diantaranya andalah wilayah perkantoran, perumahan, industri, perdagangan, dan fasilitas umum. Luas wilayah perkantoran adalah 5 ha, perumahan atau pemukiman warga Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir ini seluas 2,5 ha. Luas wilayah industri 5 ha. Luas wilayah
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
perdagangan seluas 5 ha. Sedangan luas dari wilayah fasilitas umum 10 ha Dan 5 ha merupakan tanah lain-lain berupa tanah kosong dan taman. Berikut ini adalah data luas wilayah Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir: Tabel 2.1 Luas Wilayah Kelurahan Ampel Luas wilayah Kelurahan Ampel Kota Surabaya (29 ha) Perdagangan Pemukiman Perkantoran Industri Fasilitas Umum 2 ha
2,5 ha
5 ha
5 ha
10 ha
Lain-lain 9,5 ha
Sumber data : Monografi Kelurahan Ampel Kota Surabaya Tahun 2015
2.2 Demografi Secara umum kondisi demografis yang terdapat pada masing – masing daerah akan berbeda sesuai dengan tingkat aktivitas dan kemajuan penduduk yang berbeda – beda pula. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Dengan luas wilayah Kelurahan Ampel yang begitu luas maka sebanding dengan jumlah penduduk dari Kelurahan Ampel ini. Jumlah penduduk dari Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir pada tahun 2015 adalah 21.954 dengan penduduk laki-laki berjumlah 10.887 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 11.067 orang. Jadi perbandingan antara penduduk yang berjenis laki- laki dan perempuan sangat tipis. Jika di prosentasikan maka perbandingannya hanya 0,87
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
%. Jumlah perempuan lebih banyak 180 orang dibanding laki-laki. Jumlah keluarga juga dapat dilihat dari lumlah kartu keluarga laki-laki sejumlah 3.506 KK dan 2.022 KK perempuan. Jadi jika di total jumlah keseluruhan KK sebanyak 5.528 KK. Berikut ini adalah kondisi demografis yang ada di Kelurahan Ampel mengenai jumlah penduduknya : Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Ampel Surabaya Jumlah Jenis Kelamin Penduduk Laki – Laki Perempuan Tahun 2014 10.863 jiwa 11.010 jiwa Tahun 2015 10.887 jiwa 11.067 jiwa Sumber: Data Morfologi Kelurahan Ampel Surabaya
Total 21.873 jiwa 21.954 jiwa
Pada Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah sebanyak 21.873 jiwa dengan jumlah laki – laki 10.863 jiwa dan perempuan 11.010 jiwa, kemudian pada tahun 2015 jumlah penduduk kelurahan ampel meningkat sekitar 0,4 % yaitu menjadi 21.954 jiwa dengan jumlah laki – laki 10.887 jiwa dan jumlah perempuan 11.067 jiwa. Tabel 2.3 Jumlah Keluarga di Kelurahan Ampel Surabaya Jumlah Tahun 2014
KK Laki-laki 3.506
KK Perempuan 2.022
Jumlah Total 5.528
Tahun 2015
3.509
2.031
5.540
Sumber: Data Morfologi Kelurahan Ampel Surabaya Dari tabel 2.3 dapat diketahui bahwa jumlah kepala keluarga (KK) di Kelurahan Ampel Surabaya pada tahun 2014 sebanyak 5.528 kepala keluarga, dan di tahun berikutnya 2015 terjadi perkembangan sekitar 0,2 % dengan rincian
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
tambahan 3 kelapa keluarga (KK) Laki-Laki dan 9 kepala keluarga (KK) perempuan. Luasnya wilayah dan banyaknya penduduk Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir menjadikan Kelurahan Ampel terbagai menjadi sub pemerintahan. Diantaranya adalah pemerintahan rukun warga (RW) dan pemerintahan rukun tetangga (RT). Kelurahan Ampel terdiri dari 17 RW dengan total penduduk terbanyak yang berada di RW 05 sebanyak 2557 orang dan jumlah penduduk terkecil berada di RW 17 sebanyak 514 orang. Tabel 2.4 Jarak pusat pemerintahan Kelurahan Ampel dengan pusat pemerintahan yang lainnya Lokasi Jarak Pemerintah Provinsi Jawa Timur
5,5 Kilometer
Pemerintah Kota Surabaya
5,5 Kilometer
Kecamatan Semampir
0,5 Kilometer
Sumber: Data Morfologi Kelurahan Ampel Kelurahan Ampel merupakan sub bagian pemerintahan yang ada di Kecamatan Semampir. Dan jarak yang ditempuh antara kantor Kelurahan Ampel dengan Kecamatan Semampir terbilang cukup dekat yaitu berjarak 0,5 km. Hal ini dapat memudahkan pihak kelurahan dengan pihak kecamatan untuk saling komunikasi dan koordinasi satu sama lain serta masyarakat ampel dalam kepengurusan
dokumen
kewarganegaraan
serta
kepengurusan
dokumen
administrasi Negara. Berikut merupakan penggolongan penduduk menurut jenis kepercayaan / agama yang di anut, dalam hal ini Islam memang agama yang paling
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
mendominasi jumlahnya di kelurahan ampel surabaya dan hal ini dibuktikan dengan data sebagai berikut : Tabel 2.5 Jumlah Pemeluk Agama di Kelurahan Ampel Surabaya No
Agama
Jumlah penganut
1
Islam
21.623
2
Kristen protestan
156
3
Kristen katolik
43
4
Buddha
124
5
Hindu
2
6
Lain-lain
6
Sumber: Data Morfologi Kelurahan Ampel Tabel 2.5 membuktikan bahwa jumlah penganut agama islam merupakan yang paling banyak di antara agama lain , jika diprosentasekan jumlahnhya sekitar 99% warga yang ada di kelurahan ampel beragama islam. 2.3 Sejarah Obyek Wisata Religi Sunan Ampel Sunan Ampel lahir pada tahun sekitar akhir abad 14 di Champa, yaitu suatu daerah di Kamboja. Sunan Ampel menyebarkan agama Islam pada abad ke15. Sunan Ampel merupakan anak dari Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gresik. Nama Ampel diambil dari tempat bermukimnya Raden Rachmad, nama kecil dari Sunan Ampel. Sunan ampel datang ke surabaya pada tahun 1403 di usianya yang masih sangat muda sunan ampel sudah memiliki keinginan untuk membangun pesantren di desa dento yang
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
sekarang menajdi wilayah kelurahan ampel surabaya, dento sendiri artinya ada perbukitan. Pada tahun 1405 lima akhirnya sunan ampel sudah berusaha mewujudkan mimpinya untuk membangun pesantren dan 4 tahun berikutnya yaitu pada tahun 1409 sunan ampel berhasil membangun masjid untuk peribadatan , masjid ini diberi nama Masjid Ampel. Masjid Ampel didirikan sekitar tahun 1409 oleh Sunan Ampel dibantu oleh Mbah Sholeh dan Mbah Sohaji yang merupakan sahabatnya serta dibantu oleh murid-muridnya. Masjid berbahan kayu jati ini dibangun menggunakan perpaduan gaya arsitektur Jawa Kuno dan nuansa Arab islami. Arsitektur bangunan masih dipengaruhi dengan akulturasi Hindu dan Buddha. Masjid ini biasa digunakan oleh para ulama berkumpul untuk membahas ajaran Islam dan metode yang akan digunakan. Di Masjid ini selain terdapat Makam Sunan Ampel terdapat juga makam para sahabat Sunan Ampel. Di lingkungan yang sama terdapat sebuah makam Boto Putih yang merupakan makam dari Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih. Di Masjid ini terdapat air yang dianggap keramat yang berasal dari sumur yang merupakan peninggalan dari Sunan Ampel yang diyakini sebagian masyarakat dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan dapat membuat awet muda. Sunan Ampel menyebarkan agama menggunakan pondok pesantren, menggunakan tanah yang dihadiahkan oleh Raja Majapahit. Sunan Ampel memberikan istilah MoH-Limo yaitu „moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon‟ yang memiliki arti tidak berjudi, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mencuri, tidak memakai narkoba dan tidak berzina. Ajaran ini
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
memang cukup efektif untuk mengajak orang yang belum beragama islam dan akhirnya mengikuti ajaran ini serta menjadi penganut agama islam. Sunan ampel wafat pada tahun 1477 di wilayah ampel dento, sepeninggalan sunan ampel banyak yang mengunjungi makam sunan ampel guna berziarah atau mengenang jasa beliau dalam menyebarkan agama islam di kota surabaya hingga sekarang pengunjung atau peziarah yang ada di makam sunan ampel semakin ramai. Sehingga pada awal tahun 1900an orang orang menyebbut kawasan peninggalan sunan ampel yakni masjid serta makamnya merupakan kawasan wisata religi.
2.4 Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Destinasi wisata religi sunan ampel merupakan kategori mass tourism yaitu kegiatan berwisata yang dilakukan secara massal. Tentunya jika kegiatan yang dilakukan secara massal harus memiliki wilayah yang luas. Tidak hanya itu, potensi wisata religi sunan ampel juga harus memiliki fasilitas pendukung baik dari alam maupun manusia guna mengembangkan potensi wisata tersebut. Dalam hal ini penulis ini memfokuskan mengenai potensi wisata apa saja yang ada di Kelurahan Ampel Surabaya. Berikut adalah 3 potensi wisata yang ada di Kawasan Wisata religi sunan ampel .
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
2.4.1 Masjid Ampel
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.1 : Tampak Depan Masjid Ampel Masjid Ampel berlokasi di Jalan Ampel Suci No. 45 Surabaya. Masjid Ampel didirikan pada tahun 1409 oleh Raden Mohammad Ali Rahmatullah alias Sunan Ampel dengan dibantu kedua sahabat karibnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, dan para santrinya. Di atas sebidang tanah di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel) Kecamatan Semampir sekitar 2 kilometer ke arah Timur Jembatan Merah, Sunan Ampel selain mendirikan Masjid Ampel, juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel. Namun pondok pesantren sunan ampel tersebut akhirnya tidak berlanjut setelah meninggalnya sunan ampel. Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Di masjid inilah saat itu sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan wali dari berbagai daerah di Jawa
TUGAS AKHIR
untuk
membicarakan
ajaran
Islam
sekaligus
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
membahas
metode
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
penyebarannya di Pulau Jawa. Masjid Ampel selalu dijaga dan dirawat kebersihannya. Apalagi, keberadaan Masjid Ampel ini terbilang merupakan peninggalan sejarah. Bukti-bukti peninggalan bersejarah Masjid Ampel yang sekarang masih tampak terawat adalah, terdapat pada 16 tiang utama masjid yang terbuat dari kayu jati. Ke-16 tiang tersebut, masing-masing panjangnya 17 meter dengan diameter 60 centimeter. Pembangunan pertamakali masjid yang terletak di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel) ini seluas 120 x 180 meter persegi. Berikutnya, dilakukan beberapakali renovasi hingga adanya sekarang ini. Namun, meski renovasi terus dilakukan, keaslian bangunan masjid yang ditandai dengan ke-16 tiang utamanya itu tetap dipelihara dan dirawat, agar jangan sampai turut direnovasi. Sebab, untuk ukuran teknolgi dizaman awal abad 15 itu, bahwa pengangkatan ke-16 tiang utama masjid dengan panjang 17 meter dan berdiameter 60 centimeter tersebut, kini masih dalam tahap penelitian. Disamping kiri halaman masjid Ampel, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk penguat janji atau sumpah. Kini, sehari-hari Masjid Ampel hampir tak pernah sepi pengunjung dari dalam dan luar kota, bahkan luar propinsi dan luar pulau. Kegiatan yang ada, selain shalat jama‟ah 5 waktu secara rutin dan pengajian, juga diramaikan dengan kegiatan belajar mendalami bahasa arab di Lembaga Bahasa Arab program non-gelar yang berlokasi di gedung samping timur masjid. Masjid ampel telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sekaligus merupakan pusat keislaman tertua di surabaya dengan SK Walikota
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
Nomor : 188.45/251 402.1204/1996 oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 1996. 2.4.2 Makam Sunan Ampel
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.2 : Tampak Depan Makam Sunan Ampel Makam Sunan Ampel Surabaya letaknya berada di sebuah kompleks makam di depan sebelah kanan Masjid Ampel, melewati jalan samping dan tiga gapura. Sunan ampel wafat dan dimakamkan pada tahun 1477. Makam ini ramai di kunjungi wisatawan yang tentunya ingin berziarah ke makam sunan ampel yang merupakan walisongo yaitu penyebar agama islam di surabaya. Disekitar makam sunan ampel terdapat makam – makam para pengikutnya dan ada pula petilasan sunan kalijaga. Makam ini buka setiap hari untuk peziarah yang ingin berziarah namun ada waktu tertentu untuk tidak boleh dikunjungi karena, adanya pembersihan rutin oleh pengurus masjid yang biasanya dilakukan di pagi hari. Di sebelah makam sunan ampel terdapat pula makam sang istri yaitu Dewi Cendrawati. Ada beberapa aturan dalam memasuki wilayah makam sunan ampel,
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
tidak boleh mengambil gambar makam, wajib berpakaian sopan (berkerudung bagi wanita) dan tidak boleh berisik atau membuat kegaduhan di makam.
2.4.3 Pasar oleh-oleh Ampel Suci
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.3 : Bagian Dalam Pasar Ampel Suci Pasar oleh oleh ampel suci berada di lorong gang Ampel Suci. Dimana kiri dan kanan lorong ini berjajar pedagang-pedagang keturunan Arab-Yaman. Pasar ini memang bukan milik pengelola obyek wisata sunan ampel, pasar ini berdiri sekitar tahun 1960an karena masyarakat yang tinggal di ampel suci memanfaatkan lorong atau gang ampel suci yang menjadi salah satu pintu masuk menuju masjid dan makan sunan ampel. Suasana dan kondisi Pasar selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. roduk yang dijual kedua Pasar ini tidak jauh berbeda berbeda dengan pasar pasar wisata lainnya.
Pasar Ampel Suci menyediakan produk yang beragam mulai busana muslim, oleh oleh haji, makanan khas ampel, winyak wangin hingga kitab-kitab
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
pun dapat kita beli di pasar ampe suci. Pasar ini juga disebut dengan Pasar Seng atau Pasar Gubah. Akses menuju Pasar ini melalui Jalan Sasak, sepanjang jalan sasak banyak kita temui pedagang-pedagang Kitab. Di tengah-tengah jalan sasak ini berdiri Gapura Ampel Suci yang berusia Tua, Gapura ini bernama Gapura Munggah, simbol dari rukun Islam yang kelima yaitu Haji. Gapura inilah pintu masuk Pasar Ampel.
2.5 Pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel
Dalam mengembangkan suatu obyek wisata religi ternyata cukup mudah akan tetapi tetap mengalami proses panjang, beberapa upaya yang dilakukan pengelola dalam mengembangkan obyek wisata religi sunan ampel juga cukup beragam . Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan pengelola sebagai berikut: “kami dalam mengembangkan obyek ini tidak mengalami banyak kesulitan, alhamdulillah dana masih cukup, pendapatan kami melalui kotak amal sudah cukup. Pengembangan yang kami lakukan untuk memajukan obyek ini salah satunya membangun LPBA (Lembaga Pembelajaran Bahasa Arab) jadi, yang berkunjung ke ampel tidak cuma berziarah di makam dan shalat di masjid, melainkan bisa mengikut pengajian serta belajar bahasa arab selain itu kami juga melakukan perluasan wilayah masjid ampel dengan membangun masjid baru yang berada di sebelah utara makam sunan ampel, kedua pembangunan ini dilakukan pada tahun 1990 ” (10 Juni 2016)
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.4 : Bagian Depan Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Masjid Agung Sunan Ampel (LBPAMASA) merupakan usaha pengisian kegiatan Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya. Sebuah masjid yang semula juga menyediakan bangunan dan pendidikan ala pondok pesantren di sekelilingnya. LPBA mengajarkan bahasa arab terhadap siswanya , lembaga ini merupakan lembaga non-gelar yang didirikan pada tahun 1990 dan berlokasi di sebelah kiri masjid dari bangunan masjid ampel. Setelah LPBA didirikan pada tahun 1990, kemudian pengelola obyek wisata sunan ampel melakukan pembangunan masjid baru guna memperluas wilayah masjid ampel, salam masa pembangunan cukup lama yaitu selama 7
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
tahun, dari tahun 1993 – 1998 dan dibagi menjadi 4 tahap pembangunan. Dana pembangunan menggunakan APBD pemerintah daerah tingkat 1 jawa timur
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.5 : Bagian Depan Masjid Ampel Baru Masjid ampel baru ini hanyak dibuka pada saat-saat tertentu saja, masjid ini dibuka jika ada kegiatan besar seperti haul sunan ampel, pengajian akbar, kunjungan presiden serta digunakan untuk shalat jum‟at atau shalat-shalat lainnya di hari besar islam, dibagian masjid ampel baru ini terdapat lahan parkir untuk mobil dan sepeda motor.
2.6 Aksesbilitas
Kawasan wisata religi sunan ampel memiliki 3 akses pintu masuk untuk wisatawan yang ingin berkunjung kondisi jalan menuju obyek wisata sunan ampel
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
ini juga sudah beraspal dan dalam kondisi yang baik beserta arah petunjuk masuk obyek wisata. Berikut adalah 3 akses utama menuju obyek wisata sunan ampel :
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.6 : Pintu Masuk Ampel Masjid Pintu masuk ampel masjid berada di jl. Nyamplungan, pintu masuk ini merupakan pintu masuk utama karena, pintu masuk ini merupakan akses langsung menuju masjid ampel dan pintu masuk ini juga merupakan pintu masuk yang terdekat dari parkiran bus ampel, sehingga kondisinya selalu ramai karena dilewati oleh wisatawan yang datang dalam jumlah banyak. Kondisi jalan di pintu masuk ampel masjid ini terawatt dengan baik dan dilengkapi gapuran mintu masuk. Sehingga memudahkan wisatawan untuk mencarinya.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.7 : Pintu Masuk Ampel Suci Pintu masuk ampel suci berada di jl. sasak, pintu masuk ampel suci Pintu masuk ampel suci ini berupa lorong panjang yang di dalamnya terdapat pasar oleh oleh ampel suci atau lebih dikenal dengan pasar ghubah. Kondisi jalan masih terawat dengan baik, namun, sepanjang jalan menuju ke pintu masuk ini serijg terjadi kemacetan karena jalannya cukup sempit.
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.8 : Pintu Masuk Jl KH Mas Mansyur
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
Pintu masuk ini berada di jalan KH. Mas Manysur, pintu masuk ini biasanya dimasukkin oleh wisatawan yang membawa mobil, karena di pintu masuk ini langsung terhubung dengan lahan parkir mobil, pintu masuk ini berada di sebelah barat makam sunan ampel dan pintu masuk ini sangat dekat dengan masjid ampel baru . Kondisi jalan di pintu masuk ini terawatt dengan baik. Namun, jalannya sangat sempit dan hanya menggunakan satu arah jalan.
2.7 Fasilitas 1. Kantor Pengurus Ruang kantor pengurus obyek wisata sunan ampel berada di sebelah timur masjid ampel, kantor ini berada di lantai 2 sebelah gedung LPBA, seperti kondisi kantor pada umumnya terdapat : meja, kursi, lemarin dan computer serta perlengkapan kantor lainnya 2. Lahan Parkir Lahan parkir yang ada di obyek wisata sunan ampel ini ada 3 macam :
Parkir Bus
Parkir Mobil
Parkir Sepeda Motor
Lahan parkir bus berada di sebelah timur makan, berlokasi di Jl. Pegirian selain lahan parkir , kantor UPTD sunan ampel juga bersebelahan dengan lahan parkir bus wisata ampel, kondisi jalan serta instastruktur yang ada masih terjaga dengan baik. Sedangkan Parkir sepeda motor dan mobil
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
berada di jalan KH. Mas Mansyur, lahan parkir mobil dan sepeda motor cukup luas, hanya saja akses jalannya cukup sempit. 3. Ruang Informasi Ruang Infomasi sunan ampel berada di sebelah tempat wudhu masjid ampel, ruangan ini berguna untuk wisatawan yang ingin menanyakan segara informasi seputar obyek wisata religi sunan ampel. 4. Mushola Wanita Musholla Wanita ini berada di sebelah kiri masjid ampel, berada dalam satu bangunan dengan LPBA, musholla ini dikhususkan untuk wanita yang ingin menuaikan shalat. 5. Toilet Toilet yang disedikan sudah cukup banyak dan menyebar, sehingga mudah di jangkau oleh wisatawan dari berbagai kawasan wisata. Mengingat toilet merupakan sarana yang paling vital yang dibutuhkan oleh wisatawan. 6. Sentra PKL Sentra PKL berada di depan parkiran bus sunan ampel kondisinya masih sangat baru dan terawat karena sentra PKL ini baru didirikan pada tahun 2015. Sentra PKL ini didirikan oleh pemerintah kota surabaya untuk menata Pedagan Kaki Lima yang sebelumnya berjualan di sepanjan jalan nyamplungan dan jalan pegirian sentra pkl ini menjual berbagai macam makanan dan minuman untuk kebutuhan wisatawan.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
7. Free Drink Dispenser Minuman gratis untuk wisatawan yang haus, Dispenser minuman gratis ini sudah cukup banyak dan tersebar di beberapa tempat sekitar masjid dan makan sunan ampel 8. Tempat Siaran Tempat siaran berada di sebelah kiri masjid dan dan berada tepat di depan mushola wanita, tempat siaran ini berguna untuk menyiarkan info-info wisatawan seperti kehilangan barang, pemberitahuan jam operasional makam, serta info-info wisatawan lainnya. 9. Stasiun Suara Ampel Denta Stasiun suara/radio sunan ampel adalah stasiun radio yang menyiarkan musik - musik islami dan ceramah-ceramah agama, stasiun radio ampel denta berada di frekuensi 90.5 FM Surabaya. Stasiun radio ini juga nyiarkan langsung shalat-shalat maupun khutbah yang berlangsung di masjid ampel. Lokasi stasiun radion sunan ampel berada di depan juru kunci sunan ampel dan sebelah kiri masjid ampel, stasiun radio ini 10. Koperasi Sunan Ampel Koperasi ini berdiri sejak tahun 1997. Koperasi ini menjual berbagai macam produk oleh – oleh untuk wisatawan dari cemilan, kurma hingga oleh - oleh haji. Koperasi ini berlokasi di sebelah kanan belakang masjid dan samping kiri gedung LPBA. Selain itu, koperasi ini juga menjual souvenir khas ampel seperti baju wisata ampel dan kipas bergambar walisongo.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.9 : Kantor Pengurus
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.10 : Parkir Bus
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.11 : Parkir Mobil
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.12 : Toilet
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.13 : Sentra PKL
TUGAS AKHIR
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.14 : Tempat Siaran
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.15 : Musholla Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.17 : Kantor Informasi
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.19 : Koperasi
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.16 : Parkir Sepeda Motor
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.18 : Free Drink
Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 2.20 : Tempat Sampah
Dari gambar-gambar tersebut dapat diketahui bahwa fasilitas yang ada di kawasan wisata religi sunan ampel sudah lengkap dan memenuhi syarat sebuah obyek wisata dalam gambar juga disajikan ada fasilitas pendukung seperti lahan parkir, toilet serta tong sampa guna menjaga kebersihan obyek wisata.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
BAB III INTERPRETASI DAN PENYAJIAN DATA
3.1 Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Ampel Pariwisata berdampak pada kehidupan sehari – hari adalah pengaruh dari aktivitas wisata yang ramai dari suatu obyek wisata terhadap masyarakat sekitar obyek wisata. Fluker berpendapat bahwa dampak pariwisata terhadap sosial budaya masyarakat pada kehidupan sehari-hari antara lain : Terlalu sesaknya orang, kemacetan lalu lintas, penggunaan infrastruktur berlebihan, kehilangan manfaat sosial tanah dan usaha lain, polusi desain arsitektur, kejahatan. Dalam hal ini obyek wisata religi sunan ampel sebagai obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi pengunjung tentunya mempengaruhi kehidupan sehari – hari masyarakat ampel. Berikut adalah keterangan dari ibu sabanijah, warga asli ampel mengenai dampak sosial budaya obyek wisata religi sunan ampel terhadap kehidupan sehari – hari : “ kondisi ampel memang begini selalu ramai, apalagi kalau sudah malam jum’at kondisi jalan raya ini sudah padat tapi bagaimanapun kondisi ramai ini Alhamdulillah menguntungkan mas, kan jualannya jadi banyak yang laku “(20 Mei 2016) Dari penuturan bu sabanijah, bahwa kondisi ampel yang selalu ramai dan semakin ramai pada hari – hari tertentu membuat daerah ampel begitu sesak. Namun hal ini justru dimanfaatkan oleh ibu sabanijah untuk berjualan, dalam hal ini dampak yang timbul merupakan hal yang positif bagi masyarakat.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
Kemudian, dampak pada kehidupan sehari-hari yang lain adalah kemacetan lalu lintas. Hal ini merupakan masalah yang sangat krusial bagi masyarakat yang hidup di perkotaan. Sama halnya dengan masyarakat ampel karena secara geografis wilayah ampel yang berdekatan dengan pusat pemerintahan serta pusat keramaiman lainnya membuat kemacetan lalu lintas pada daerah tersebut meningkat. “kondisi jalanan disini macet terus, gimana gak macet sekarang itu parkir liar semakin banyak dan terlalu makan jalan apalagi wisatawan rombongan yang datang juga banyak jadi kondisi jalannya ya makin macet dan semrawut (20 Mei 2016) Dari penuturan ibu sabanijah diatas menunjukkan bahwa kemacetan lalu lintas yang ada di wilayah ampel utamanya adalah penyalahgunaan fasilitas umum, jalan raya yang seharusnya digunakan untuk berlalu lintas kendaraan, ini sebaliknya malah digunakan untuk lahan parkir beberapa oknum. Hal ini menunjukkan bahwa membludaknya minat wisatawan yang berkunjung sudah tak tertampung. Obyek wisata sudah kesulitan menampung banyaknya kendaraan yang ingin parkir di ampel. Selain itu sebagai obyek wisata, kawasan wisata religi sunan ampel memiliki musim atau waktu tertentu dimana minat kenjungan wisatawan yang sangat ramai sehingga membuat pengelola obyek wisata kewalahan dalam mengatur lahan parkir yang sudah disediakan. Dampak sosial budaya pada kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah penggunaan infrastruktur berlebihan. Dalam suatu obyek wisata tentunya sistem pengolahan limbah dan sisten pengeleolaan energy merupakan salah satu yang utama dalam pengembangan obyek wisata karena keduanya merupakan syarat
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
operasional obyek wisata. Selain itu, kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang penting sebagai syarat untuk keberlangsungan suatu obyek wisata. Untuk menunjang kedua hal tersebut maka perlu adanya penggunaan infrastruktur pada wilayah obyek wisata tersebut. Pemerintah tentunya berperan penting terhadap kesediaan infrastruktur teradap suatu wilayah obyek wisata.Tetapi, hal ini tidak membuat Obyek Wisata Religi Sunan Ampel menggunakan infrastruktur yang ada secara berlebihan. Berikut adalah keterangan dari Gus Zeid selaku pengelola obyek wisata sunan ampel : “ kalau soal sistem limbah dan energi masjid ampel ini tentunnya kalau limbah kami sudah ada banyak tong sampah dari pemerintah dan proses pembuangan limbah dilakukan setiap hari. Kalau soal energi listrik ya kami harus sadar penggunaannya kan juga pengaruhnya sama anggaran sehingga kami sudah punya jadwal tetap untuk pengelolaan energy listrik sedangkan untuk air kami juga memohon kesadaran wisatawan terhadap penggunan air untuk wudhu,mandi dan sebagainya. Sebisa mungkin kami memasang peringatan tertulis maupun mengingatkan secara langsung kepada wisatawan (23 Mei 2016) Dari keterangan yang diberikan Gus Zeid mengenai penggunaan infrastruktur pihak pengelola obyek wisata sudah memiliki kesadaran terhadap kesediaan infrastruktur yang ada. Dalam hal ini penggunaan listrik dan air sudah memiliki aturan paten yang dibuat pihak pengelola terhadap seluruh jajaran pengurus obyek wisata maupun aturan terhadap wisatawan yang berkunjung. Selain itu, otoritas pemerintah surabaya yang cukup tanggap dalam menangani permasalahan limbah membuat hubungan baik antara keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mendukung serta mengantisipasi adanya perkembangan pada Obyek Wisata Religi Sunan Ampel.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
Selanjutnya, dampak sosial budaya pada kehidupan sehari-hari dari pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel adalah kehilangan manfaat sosial tanah dan usaha lain, masuknya pariwisata pariwisata di suatu kawasan akan memerlukan lahan untuk akomodasi dan fasilitas pariwisata. Dalam hal ini Obyek Wisata Religi Sunan sebagai salah satu obyek wisata unggulan kota surabaya tentunya memiliki ragam pengunjung dari bermacam-macam daerah di luar surabaya bahkan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata sunan ampel sebagian adalah wisatawan mancanegara sehingga kebutuhan terhadap suatu akomodasi sangat penting. Hal ini membuat lahan yang ada disekitar obyek berubah menjadi Hotel, Homestay, Penginapan dan lainnya. Berikut adalah keterang Pak Chotib sebagai tokoh masyarakat yang ada di wilayah ampel : “namanya juga obyek wisata ini makin ramai ya pasti wisatawan yang berkunjung juga perlu akomodasi , di ampel ini hotelnya semakin bertambah banyak dan warga ampel juga memanfaatkan kunjungan wisatawan ini dengan membuka penginapan , jadi sudah semakin banyak warga ampel yang sibuk berbisnis dari adanya obyek sunan ampel ini. Hal ini positif saja toh juga menguntungkan warga tapi ya gitu semakin lama keguyuban semakin gak terasa dan dulunya wilayah ampel ini luas banyak lahan kosong buat lapang sekarang makin sempit terus bangunan – bangunan tinggi yang ada juga makin banyak ” (25 Mei 2016) Dari apa yang dituturkan oleh pak chotib tentunya semakin berkembangnya obyek wisata religi sunan ampel membuat kondisi sosial tanah berubah yang dulu banyak lahan terbuka dan luas tanah yang ada di wilayah ampel juga cukup luas. Sedangkan sekarang banyak bangunan tinggi di kawasan wisata religi ampel seperti bangunan hotel. Hal ini dianggap positif oleh warga ampel terlebih dari penuturan diatas menjelaskan bahwa berkembangnya obyek wisata ampel memunculkan usaha baru yaitu membuat warga ampel membuka usaha
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
penginapan. hal ini secara langsung akhirnya akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat. Namun, disisi lain keguyuban warga menjadi berkurang karena mobilitas yang tinggi terhadap urusan bisnis ysng dijalankan oleh masyarakat ampel. Hal ini menjadikan kerukunan warga berkurang bahkan ini juga dapat menimbulkan kompetesi diantara warga. Dampak sosial budaya pada kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah polusi desain arsitektur . Bangunan – bangunan baru yang muncul akibat berkembangnya Obyek Wisata Religi Sunan tentunya tidak selalu sama seperti bangunanbangunan terdahulu hal ini juga ditunjang dengan bertambahnya populasi terhadap suatu daerah wisata sehingga arsitektur bangunan mengalami banyak perubahan. Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Pak Chotib sebagai tokoh masyarakat di wilayah ampel mengenai desain arsitektur : “Bangunan yang ada sekarang memang sudah banyak yang beda, dulu itu arsitekturnya ada 3 perpaduan Cina, Arab dan Belanda sekarang orang-orang makin modern pakai desain minimalis, terutama orang – orang baru. Tapi kalau orang lama masih mempertahankan desain lama rumahnnya dan masih pakai kerei(tirai bambu) yang jadi ciri khas rumah orang ampel.” (25 Mei 2016) Penuturan dari pak chotib menunjukkan bahwa bangunan yang ada di kawasan ampel sudah mengalami perubahan desain arsitektur. Perubahan ini disebabkan karena adanya banyak faktor, salah satunya adalah tambahan populasi yang ada di wilayah ampel. Pendatang baru yang menjadi tambahan populasi di wilayah ampel tentunya memiliki sudut pandang tersendiri tentang desain arsitektur. Selain itu, perkembangan zaman tentang dunia desain juga semakin
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
global dan tersebar luas. Hal ini juga menjadikan pemikiran warga asli ampel untuk mengikuti perkembangan desain yang sedang menjadi tren. Dampak sosial budaya pada kehidupan sehari – hari selanjutnya adalah Kejahatan. Permasalahan ini merupakan salah satu yang sangat krusial dari pengembangan obyek wisata. Hal ini dilandasi karena adanya aktivitas wisatawan yang melakukan berbagai macam transaksi wisata semakin meningkat dan akhirnya tindak kejahatan juga meningkat. Berikut adalah keterangan dari Ibu Sabanijah warga asli ampel yang menjadi pedagang di sekita obyek wisata ampel : ” kalo soal kejahatan di ampel ini sering banget terjadi, terutama disaat malam hari saat obyek wisata lagi tidak seberapa ramai, ada copet, jambret, maling terhadap wisatawan. sama pencurian di toko oleh – oleh bahkan juga sering ada curanmor (pencurian motor) di depan rumah warga” (20 Mei 2016) Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kejahatan yang ada di Obyek Wisata Religi Sunan Ampek semakin lama semakin meningkat di karenakan ramainya kunjungan terhadap wisatawan. Selain itu pasar oleh-oleh yang di kawasan ampel juga semakin banyak dalam hal ini memungkinkan aktivitas transaksi jual beli antara wisatawan dan pedagang juga meningkat. Selain itu kejahatan terhadap wisatawan memiliki motif tersendiri dari pelaku kejahatan yang melatarbelakangi tindakan kejahatan tersebut antara lain : penampilan wisatawan yang mencolok dalam hal ini gaya hidup,pakaian yang dipakai serta akhirnya membuat pelaku kejahatan melakukan tindakan kejahatan terhadap peziarah. Selain itu hal yang mendasari adalah kurangnya kewaspadaan wisatawan terhadap ancaman kejahatan karena perpesi positif wisatawan terhadap wisata religi.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
3.2 Pariwisata Berbasis Masyarakat Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development paradigma) pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakkan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global. Konsep pariwisata berbasis masyarakat didalamnya terkandung konsep pemberdayaan masyarakat, upaya pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya selalu dihubungkan dengan karakteristik sasaran sebagai suatu komunitas yang mempunyai ciri, latar belakang, dan pemberdayaan masyarakat, yang terpenting adalah dimulai dengan bagaimana cara menciptakan kondisi suasana, atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. Dalam hal ini tentunya Obyek Wisata Religi Sunan Ampel membutuhkan kerjasama dari banyak pihak. Salah satunya adalah masyarakat ampel, peran masyarakat dalam pengembangan sangatlah penting, karena keberlangsungan obyek wisata memerlukan dukungan dari masyarakat sekitar obyek. Adapun upaya pemberdayaan masyarakat sekitar obyek wisata religi sunan ampel yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan pengelola obyek wisata yaitu membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) , organisasi ini
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
terbentuk sejak tahun 2012 dengan tujuan utamanya adalah memberikan motivasi kepada masyarakat untuk sadar wisata demi upaya pelaksanaan sapta pesona. Berikut adalah keterangan dari Bapak Chotib selaku Ketua Pokdarwis Ampel : “dalam pelaksaan sapta pesona wisata ampel ini yang paling utama itu ya merupakan dukungan dari masyarakat, pokdarwis memiliki 2 program dalam pemberdayaan masyarakat yaitu PKK dan Kegiatan Kemasyarakatan, dari keduanya ini masyarakat berpartisiapsi penuh dan selalu ikut serta dalam pelaksanaannya” Dari keterangan pak chotib diatas menunjukkan bahwa pokdarwis yang dibentuk oleh pemerintah kota surabaya memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan program kerja pokdarwis melalu dua acara yaitu PKK dan program kemasyarakatan. Masyarakat juga berpartisipasi dalam eksistensi pokdarwis,dua program utama yang dilakukan pokdarwis juga memiliki tujuan untuk mempererat kerukunan warga. Program PKK adalah program pembinaan kesejahteraan warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan negeri, program PKK ini diwilayah ampel memiliki banyak program acara diantaranya : timbang lansia, pengajian (yasin & tahlil), posyandu. Selain itu,pokdarwis memiliki program kemasyarakatan yang difokuskan pada kegiatan pelatihan dan sosialisasi. Program kemasyarakatan ini memiliki cakupan yang luas mulai dari pelatihan formal & informal. Pelatihan formal dilakukan oleh dinas pariwsata surabaya terhadap masyarakat mengenai bagaimana Ilmu parwisata, praktek kerja industri parwisata, guiding, komunikasi dan interaksi sosial serta ilmu sehubungan lainnya sedangkan pelatihan informal yang dilakukan pokdarwis adalah sosialisasi pokdarwis terhadap pedagang kaki lima mengenai etika dan kesopanan berdagang terhadap wisatawan asing maupun wisatawan lokal.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
Pedagang yang merupakan warga ampel akan mendapatkaan binaan tentang ilmu pelayanan turis asing, sikap yang baik serta menumpuhkan sikap sadar wisata dari setiap pedagang kaki lima yang ada di pasar oleh-oleh ampel. Berikut adalah keterangan dari pak chotib selaku ketua pokdarwis ampel : “kalau dari pokdarwis tentu tujuan pemberdayaan masyarakat kami utamakan kan kami juga bagian dari masyarakat, yang kami ajarkan ke pedagang atau warga biasanya yang sederhana saja, seperti kesadaran terhadap sampah, ramah tamah, senyum pokoknya yang sederhana-sederhana saja supapa gampang dipahami tapi namanya pembinaan ke warga pasti ya ada kendala yang agak susah kami tangani, seperti kesediaan sumberdaya manusia , karakteristik warga ampel yang berbeda-beda, waktu buat ketemuan dan pendanaannya juga masih jadi kendala lah pemerintah agak ribet kalo soal dana maka dari itu pertemuannya gak bisa rutin dan menetap” Dari penuturan diatas menjelaskan bahwa pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh pokdarwis dimulai dari hal-hal yang bersifat sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat. Tetapi masih saja banyak kendala dalam pelaksanaan pembinaan tersebut antara lain : karakteristik warga ampel yang berbeda – beda dikarenakan warga ampel memiliki beragam jenis suku sehingga sifat/karakteristik mereka juga berbeda beda, kemudian yang tidak kalah penting adalah pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini pemerintah perlu mengkaji anggaran untuk kegiatan pokdarwis karena kegiatan bersifat positif dan berguna untuk pemberdayaan masyarakat yang nantinya juga berguna untuk kemajuan pariwisata di wilayah ampel.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel adalah obyek wisata religi yang berada di Kota Surabaya, obyek wisata sunan ampel menjadi unggulan karena destinasi wisata yang ada didalamnya antara lain : Masjid Agung Sunan Ampel, Makam Sunan Ampel dan Pasar Oleh-oleh Ampel. Dari banyaknya potensi inilah yang akhirnya membuat wisata ampel menjadi obyek wisata unggulan kota surabaya. Sebagai obyek wisata unggulan tentunya obyek wisata religi sunan ampel pernah melakukan pengembangan untuk kemajuan obyek wisata ampel. Dari pengembangan ini munculah beragam dampak terhadap masyarakat lokal ampel . Dari beberapa macam dampak yang muncul dari pengembangan obyek wisata religi sunan ampel penulis mengambil focus pada dampak sosial budaya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat ampel. Dampak yang paling signifikkan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pada struktur populasi penduduk yang ada di kelurahan ampel setiap tahun meningkat . Dalam hal ini peningkatan penduduk pada tahun 2014 ke tahun 2015 sebesar 0,4 % yaitu 81 jiwa. Secara rinci, peningkatan penduduk yang ada di kelurahan ampel bukan berdasarkan tingkat kelahiran yang tinggi, melainkan pindahan penduduk dari luar kota yang selalu bertambah.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
2. Terjadi pula tambahan tradisi dari orang yang berada di luar kawasan wisata religi sunan ampel yaitu berupa tradisi qirab habaib yang menjadi acara tahun pada haul agung sunan ampel. Hal ini menunjukkan bahwa dampak yang muncul juga bisa dikarenakan orang – orang yang berada diluar wilayah ampel. 3. Bangunan – bangunan yang ada di perumahan warga sudah mengalami banyak perubahan karena globalisasi dan pengaruh datangnya pendatang baru di wilayah ampel selain itu hai ini juga dipengaruhi dengan modernisasi serta globalisasi. 4. Semakin berkembangnya obyek wisata religi sunan ampel membuat perubahan mata pencaharian warga ampel, banyak ibu-ibu rumah tangga yang menjadi pedagang di sekitar kawasan wisata religi sunan ampel 5. Perubahan perilaku juga merupakan dampak yang cukup mudah diamati oleh warga ampel yang ada di sekitar ampel, karena adanya modernisasi sehingga membuat kehidupan kerukunan warga ampel menjadi berbeda dari jaman terdahulu dengan jaman sekarang. 6. Kondisi lalu lintas yang ada di kawasan wisata religi sunan ampel sangat mudah macet dan tak tertata hal dini disebabkan karena beberapa masalah yaitu lahan parkir dan wisatawan yang datang secara bersamaan dengan jumlah yang banyak . 7. Pariwisata yang berkembang di kelurahan ampel juga memunculkan ada pemberdayaan masyarakakat. Dalam hal ini upaya pemberdayaan masyarakat diberikan oleh pemerintah yang diwakili Pokdarwis yaitu
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
Kelompok Sadar Wisata yang memiliki program kemasyarakatan untuk kemajuan pariwisata dan pembangunan nasional. 8. Upaya pemberdayaan masyarakat di wilayah ampel merupakan salah satu wujud
dari
pariwisata
berbabis
masyarakat
dimana
masyarakat
berpartisipasi untuk kemang industri pariwisata di wilayah tersebut. 4.2 Saran Dalam melakukan pengembangan suatu industri pariwisata tentunya selalu saja terdapat hambatan dan kendala yang muncul. Begitu pula saat melakukan pengembangan Obyek Wisata Religi Sunan Ampel, kendala – kendala yang muncul begitu beragam. Namun, penulis berharap Obyek Wisata Religi Sunan Ampel dapat menjaga eksistensinya. Oleh karena itu, penulis mempunyai beberapa saran dan rekomendasi untuk menjaga eksistensi Obyek Wisata Religi Sunan Ampel, yaitu: 1. UPTD Sunan Ampel selaku Unit Pelaksana Terpadu Daerah yang merupakan perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya harus lebih sering mengurusi dan
melakukan kegiatan
kunjungan guna pengecekkan kondisi lalu lintas yang ada di sekitar Obyek Wisata Religi Sunan Ampel. 2. Pihak dinas pariwisata juga sebaiknya perlu melakukan pemberian tambahan partner kerja di UPTD agar pekerjaan yang dilakukan lebih optimal. 3. Dinas pariwisata juga harus bekerja sama dengan kepolisian terdekat untuk mengamankan kondisi yang ada dari disekitar obyek wisata dari kejahatan.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
4. Pihak pemerintah kota yang diwakilkan dinas pariwisata surabaya juga perlu memerhatikan serta perlu mengkaji anggaran dana untuk program kerja serta kegiatan yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah ampel. 5. Pihak pengelola wisata harus membuat rancangan penaatan tur wisata religi secara lebih baik agar tidak terjadi kemacetan karena kunjungan wisatawan yang membludak 6. Melakukan kembali promosi di website agar wisatawan lebih mudah mengakses segara informasi terbaru dari obyek wisata religi sunan ampel 7. Selalu menjaga kebersihan serta keindahan seluruh potensi yang ada di kawasan wisata religi sunan ampel agar obyek wisata kedepannya semakin berkembang.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
DAFTAR PUSTAKA
Aghniya, Hanna. 2015. Dampak Pengembangan Kampung Wisata Suwuk Desa T Tambakmulyo Kebumen Jawa Tengah. Tugas Akhir. Fakultas Vokasi, U n Universitas Airlangga. Moleong, Lexy J, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Pitana, I Gede, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Soekadijo ,RG. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar – Dasar Pariwisata.
Yogyakarta :
ANDI
o g y Yogyakarta. Wardiyanta, 2005. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Widodo, Dukut Imam, 2002. Soerabaia Tempo Doeloe Buku 1. Surabaya : Dinas Pariwisata Surabaya. Yoeti , Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengmbangan Pariwisata. Jakata : AvdvNPradnya Paramita.
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEDOMAN WAWANCARA
Pengelola Obyek Wisata 1. Bagaimana sejarah dibukanya obyek wisata ini ? 2. Apa yang dijual dari Objek Wisata Religi Sunan Ampel? 3. Bagaimana potensi Objek Wisata Religi Sunan Ampel? 4. Bagaimana pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola? 5. Dengan adanya pengembangan obyek wisata, dampak apa saja yang paling dirasakan oleh masyarakat sekitar? 6. Apakah ada perubahan sikap masyarakat terkait pengembangan obyek wisata? 7. Bagaimana dengan daya tarik yang dimiliki Objek Wisata Religi Sunan Ampel? 8. Apa saja fasilitas pendukung obyek wisata di sini? 9. Apa saja atraksi wisata yang ada di Objek Wisata Religi Sunan Ampel ini? 10. Bagaimana pendapat bapak tentang pengembangan kawasan ? 11. Bagaimana dengan pegolahan limbah dari obyek wisata sunan ampel ini? 12. Bagaimana dengan pengelolaan energy yang ada di objek wisata ini? 13. Bagaimana dengan aksesbilitas menuju Objek Wisata Religi Sunan Ampel? Kelurahanan 1. Bagaimana dengan jumlah penduduk yang ada di kelurahan ampel apakah ada peningkatan penduduk? 2. Apa saja struktur profesi warga yang ada di kelurahan ampel ini? 3. Bagaimana denga kondisi sosial serta gografis yang ada di kelurahan ampel ini?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Staff UPTD 1. Berapa jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke obyek wisata yang ada di Surabaya? 2. Berapa jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke obyek wisata religi sunan ampel? 3. Berapa pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata kota Surabaya pada tahun 2015? 4. Berapa pendapatan yang diperoleh dari obyek religi sunan ampel pada tahun 2015? 5. Apa kontribusi yang dilakukan pihak dinas agar wisata religi sunan ampel tetap eksis?
Ketua Pokdarwis/Tokoh Masyarakat 1. Apa tujuan dibentuknya kelompok sadar wisata ? 2. Siapa anggota dan kelompok sadar wisata tersebut? 3. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pelatihan terhadap masyarakat? 4. Bagaimana bentuk pelatihan yang dilakukan? 5. Apa kendala yang muncul saat melakukan pelatihan? 6. Bagaimana pendapat bapak tentang adanya pedagang kaki lima di pasar oleh – oleh ampel ini?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7. Apa saja kontribusi pokdarwis terhadap pengembangan pasar oleh oleh ampel masjid ini? 8. Bagaimana dampak dari kunjungan wisatawan yang memengaruhi budaya masyarak sekitar? 9. Apakah produksi kerajinan yang ada di obyek ini masih menggunakan cara tradisional? 10 . Bagaimana dengan tradisi-tradisi yang di ampel ini ? apakah mengalami perubahan? 11. Apakah ada lahan umun yang akhirnya menjadi fasilitas pariwisata? (lapangan) 12. Apakah ada pembangunan atau pengembangan yang membatasi akses masyarakat? 13. Bagaimana dengan perubahan matapencaharian masyarakat local? Apakah ada usaha yang berubaha atau hilang semenjak ada pengembangan kawasan objek wisata ini? 14. Bagaimana dengan kondisi arsitektur yang ada di sekitar kawasan wisata sunan ampel ini? 15. Apakah ada tindak kejahatan terhadap wisatawan di kawasan ini? Atau apakah ada tindakan kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan kepada masyarakat?
Masyarakat Lokal asli Ampel 1. Bagaimana pendapat ibu tentang pengembangan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Bagaimana dampak yang ibu rasakan dari adanya pasar oleh oleh ampel masjid? 3. Bagaimana dampak dari kunjungan wisatawan yang mempengaruhi budaya masyarakat? 4. Sejak kapan ibu berjualan disekitar pasar oleh oleh ampel masjid ini? 5. Berapa pendapatan ibu saat menjadi pedagang di sekitar pasar oleh oleh ampel masjid ini 6. Berapa harga sewa kios di sini? 7. Apa mata pencaharian ibu sebelum menjadi pedagang di pasar oleh oleh ampel ini? 8. Apakah sejak ada objek wisata sunan ampel ini ampel menjadi sesak? 9. Bagaimana dengan kondisi lalu lintas yang ada di kawasan ampel? 10. Apakah produksi kerajinan yang ada di obyek ini masih menggunakan cara tradisional? 11 . Bagaimana dengan tradisi-tradisi yang di ampel ini ? apakah mengalami perubahan? 12. Apakah ada lahan umun yang akhirnya menjadi fasilitas pariwisata? (lapangan) 13. Apakah ada pembangunan atau pengembangan yang membatasi akses masyarakat? 14. Bagaimana dengan perubahan matapencaharian masyarakat local? Apakah ada usaha yang berubaha atau hilang semenjak ada pengembangan kawasan objek wisata ini?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15. Bagaimana dengan kondisi arsitektur yang ada di sekitar kawasan wisata sunan ampel? 16. Apakah ada tindak kejahatan terhadap wisatawan di kawasan ini? Atau apakah ada tindakan kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan kepada masyarakat? 17. Apa harapan ibu tentang Objek Wisata Religi Sunan Ampel?
TUGAS AKHIR
OBYEK WISATA RELIGI SUNAN AMPEL...
MOCHAMMAD FADLI