Disain Basis Data Simpan Pinjam KPRI Dwijo Mulyo Cepogo Kab. Boyolali Sudaryanto
Abstract : To ensure availability of good information is needed sufficient data base that can be used to perform the data manipulation associated with the savings and loan. Needs information that is accurate, relevant, and timely manner requires the availability of adequate data base so that the availability of data members, deposits, loans, repayment, and repayment can be assured its validity, so that confidence in the management of the cooperative members can be enhanced because the data provided is reliable and always up to date. Database design required include Entity Relationship Diagram (ERD), normalization and database design savings and loan on KPRI Dwijo Mulyo Cepogo Kab. Boyolali. Keywords : Database, DesignPerancangan, Normalisasi, ERD, Savings And Loan
PENDAHULUAN Basis data mempunyai peran yang sangat penting di setiap lini usaha dalam organisasi demikian halnya keberadaan basis data bagi KPRI Dwijo Mulyo Cepogo KabupatenBoyolali, dengan basis data yang baik dapat meningkatkan fungsi pelayanan koperasi terhadap anggotanya, karena anggota koperasi dapat memeperoleh informasi secara cepat, relevan, dan tepat waktu berkaitan dengan informasi data anggota, transaksi simpanan, transaksi pinjam, transaksi pelunasan atau angsuran, laporan simpanan, laporan pinjaman dan laporan pelunasan atau angsuran. Keberadaan bassis data yang baik dapat memberikan kepercayaan anggota kepada pengelola kopoerasi, sehinga anggota koperasi memiliki kenyamanan dan rasa aman dalam melakukan transaksi baik simpanan maupun pinjaman. Hal ini dapat berdampak positif terhadap usaha pengembangan koperasi karena kepercayaan masyarakat dapat ditingkatkan sehingga usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota melalui sisa hasil usaha dapat tercapai. Konsep Dasar Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu[15]:
Sudaryanto adalah Dosen Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang 53
54
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi; 2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota[15]. Definisi Basis Data Basis data terdiri atas 2 (dua) kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang / berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dsb yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya [2]. Kegunaan Basis Data Penyusunan basis data digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pada penyusunan data, yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user atau banyak pemakai, masalah keamanan, masalah kesatuan dan kebebasan data [5].
Kardinalitas (Derajat Relasi) Cardinality atau kardinalitas adalah jumlah minimum dan maksimum kemunculan suatu entitas yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari entitas lain. Kardinalitas yang terjadi antara dua himpunan entitas (misal A dan B) dapat berupa [2]: 1. Satu ke satu (One to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan juga sebaliknya setiap himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 2. Satu ke banyak (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, sebaliknya setiap entitas pada himpunan B hanya dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan A. 3. Banyak ke satu (Many to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada satu entitas himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
55
4. Banyak ke banyak (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B begitu juga sebaliknya, setiap entitas himpunan B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan A.
Agregasi Sesungguhnya Agregasi dapat dipandang sebagaiman relasi pada umumnya yang menghubungkan 2 himpunan. Karena relasi ini dibentuk dari relasi lain (relasi prasyarat) yang secara kronologis lebih dulu terbentuk, maka pengimplementasiannya juga harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimplementasikan. Selanjutnya kita tinggal kita meninjau Derajat Relasi dari relasi agregasinya.[2] Normalisasi Normalisasi adalah “suatu tehnik yang menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan pengelolaan data dalam basis data”[11]. Tahap - tahap didalam normalisasi data adalah sebagai berikut : Desain basis data Desain basis data sistem ini dibangun dalam bentuk prototipe, tahapan dalam desain database meliputi : 1) Pembuatan ERD 2) Pembuatan Normalisasi data 3) Pembuatan Relationship table 4) Pembuatan Kamus Data 5) Pembuatan Desain Database Narasi Simpan Anggota a. Proses simpan dimulai dari anggota yang menyerahkan Data simpanan ke seksi simpan pinjam. b. Oleh seksi simpan pinjam dicatat dalam buku simpanan, Data simpanan lembar ke-2 diserahkan ke bendahara, Data simpanan lembar ke-1 dan buku simpanan digunakan untuk membuat laporan simpanan sebanyak 3 lembar dan laporan potongan anggota sebanyak 2 lembar yang diserahkan ke ketua untuk ditanda tangani. c. Bendahara yang menerima Data simpanan lembar ke-2 kemudian mencatat ke dalam buku kas simpanan dan membuat kwitansi sebanyak 2 lembar dan diserahkan ke anggota untuk di tanda tangani.Setelah ditanda tangani maka kwitansi lembar ke-1 diarsip oleh anggota dan lembar ke-2 diarsip oleh bendahara. d. Setelah di tanda tangani, laporan simpan dan laporan potongan anggota lembar ke-2 diarsip oleh seksi simpan pinjam dan lembar ke-1 diarsip oleh bendahara serta laporan simpanan lembar ke-3 diarsip oleh ketua.
56
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
Narasi Pinjaman a. Proses pinjaman dimulai dari anggota yang meyerahkan Data pinjam dan slip gaji ke seksi simpan pinjam. b. Seksi simpan pinjam kemudian meng-acc dan meyerahkan Data pinjaman tersebut ke bendahara. c. Bendahara meng-acc dan mencatat ke buku kas pinjaman dan membuat kwitansi pinjaman sebanyak 2 lembar untuk diserahkan ke anggota, sedangkan Data pinjaman diserahkan ke seksi simpan pinjam d. Oleh seksi simpan pinjam Data pinjaman tersebut dibuat laporan pinjaman, dan catat di buku pinjaman. e. Laporan pinjaman dibuat rangkap 2 dan diserahkan ke ketua untuk diacc. f. Setelah diacc maka laporan pinjaman lembar ke-1 diarsip oleh ketua, lembar ke-2 diarsip oleh bendahara serta lembar ke-3 diarsip oleh sie simpan pinjam. Narasi Angsuran a. Proses angsuran dimulai dari seksi simpan pinjam mencatat di buku angsuran kemudian dibuatkan laporan angsuran sebanyak 3 lembar dan laporan potongan sebanyak 2 lembar dan diserahkan ke bendahara. b. Bendahara kemudian mengesahkan laporan-laporan tersebut dan membuat kwitansi angsuran sebanyak 2 lembar. c. Kwitansi diserahkan ke anggota untuk diacc, setelah diacc maka kwitansi lembar ke-1 diarsip oleh anggota dan lembar ke-2 diarsip oleh bendahara. d. Laporan angsuran dan potongan anggota diserahkan ke ketua untuk disahkan, setelah disahkan maka laporan angsuran lembar ke-3 diarsip oleh ketua, lembar ke-1 dan laporan potongan lembar ke-2 diarsip oleh bendahara, laporan potongan lembar ke-3 dan laporan angsuran lembar ke-2 diarsip oleh sie simpan pinjam, sedangkan laporan potongan anggota lembar ke-1 diarsip oleh ketua.
Entity Relationship Diagram
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
57
Jabatan Nm_ang
Kepentingan
No_ang
Jangka_waktu
Ni p
Alm_ang Kota_ang
Tgl_pjm
Gapok
No_ang
Tel p
Jml_pjm
No_pjm
Simpok
I
N
Anggota
Bunga _ pjm
Tgl_realisasi
Pinjaman Kecamatan
Pinjam
I Tgl_angsur N_ke
No_pjm
Jml_angsur
N
Angsur
Kd_angsur
Angsuran
Kd_angsur Jml_simpan Danpen Simp_THR
No_ang IKP_RI
I
N
Kecamatan Simpanan
Simpan
Gambar 1 : Entity Relationship Diagram Sumber : Data yang diolah
Transformasi ERD ke Basisdata Fisik 1. Tabel Anggota No_ang
Nip
2. Tabel Simpan
Nama
Alamat
Kota
Telp
Simp_wajib Tgl_simpan
Simp
Jabatan
Gapok
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
58
No_ang
Tgl_simpan
Simp_THR
Danpen
Simp_wajib
IKP_RI
Jml_simpan
3. Tabel Pinjam No_pjm
Tgl_pjm
No_ang
Tgl_real
Jml_pjm
Jk_wkt
Bunga
Kep
4. Tabel Angsur Kd_angsur
Tgl_angsur
No_pjm
Jml_angsur
N_ke
Normalisasi 1. Tabel Anggota No_ang
Nip
Nama
Alamat
Kota
Telp
Simpok
Jabatang
Gapok
a. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel Anggota semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka tabel Anggota memenuhi bentuk normal ke satu.
b. Bentuk Normal Kedua a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama ( No_ang ), maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal kedua. Ketergantungan fungsional : No_ang ( Primary Key ) adalah atribut kunci karena membedakan dengan atribut lainnya pada tabel Anggota. No_ang Nip, Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Jabatan, Gapok c. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
Nip Nm_ang Alm_ang Kota_ang Telp Simpok Jabatan Gapok
59
Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Jabatan, Gapok Nip, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Jabatan, Gapok Nip, Nm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Jabatan, Gapok Nip, Nm_ang, Alm_ang, Telp, Simpok, Jabatan, Gapok Nip, Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Simpok, Jabatan, Gapok Nip, Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Jabatan, Gapok Nip, Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Gapok Nip, Nm_ang, Alm_ang, Kota_ang, Telp, Simpok, Jabatan
2. Tabel Simpan No_ang
Tgl_simpan
Danpen
Simp_THR
Simp_wajib
IKP_RI
Jml_simpan
a.
Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel Simpan semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka tabel Simpan memenuhi bentuk normal ke satu.
b.
Bentuk Normal Kedua a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama ( No_ang ), maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal kedua. Ketergantungan fungsional : No_ang ( Primary Key ) adalah atribut kunci karena membedakan dengan atribut lainnya pada tabel Simpan. No_ang Tgl_simpan,Simp_THR,Simp_wajib, IKP_RI, Danpen, Jml_simpan c. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
60
Tgl_simpan Simp_THR Simp_wajib IKP_RI Danpen Jml_simpan
Simp_THR, Simp_wajib, IKP_RI, Danpen, Jml_simpan Tgl_simp, Simp_wajib, IKP_RI, Danpen, Jml_simpan Simp_THR, Tgl_simp, IKP_RI, Danpen, Jml_simpan Tgl_simp, Simp_THR, Simp_wajib, Danpen, Jml_simpan Tgl_simp, Simp_THR, Simp_wajib, IKP_RI, Jml_simpan Tgl_simp, Simp_THR, Simp_wajib, IKP_RI, Danpen
3. Tabel Pinjam
No_pjm
Tgl_pjm
No_ang
Tgl_real
Jml_pjm
Jk_wkt
Bunga
Kep
a. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel Pinjam semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka tabel Pinjam memenuhi bentuk normal ke satu. b.
Bentuk Normal Kedua a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional (No_pjm), maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal kedua.
Ketergantungan fungsional : No_pjm ( Primary Key ) adalah atribut kunci karena membedakan dengan atribut lainnya pada tabel Simpan. No_pjm Tgl_pjm,No_ang,Tgl_realisasi,Jml_pjm,Jk_wkt, Bunga, Kep c. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Tgl_pjm No_ang,Tgl_realisasi,Jml_pjm, Jangka_waktu,Bunga_pjm, Kepentingan No_ang Tgl_pjm,Tgl_realisasi,Jml_pjm, Jangka_waktu,Bunga_pjm, Kepentingan Tgl_realisasi Tgl_pjm,No_ang,Jml_pjm, Jangka_waktu,Bunga_pjm, Kepentingan Jml_pjm Tgl_pjm,No_ang,Tgl_realisasi, Jangka_waktu,Bunga_pjm, Kepentingan Jangka_waktu Tgl_pjm,No_ang,Tgl_realisasi, Jml_pjm,Bunga_pjm,Keperluan Bunga_pjm Tgl_pjm,No_ang,Tgl_realisasi, Jml_pjm,Jangka_waktu,Kepentingan Kepentingan Tgl_pjm,No_ang,Tgl_realisasi, Jml_pjm,Jangka_waktu,Bunga_pjm
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
61
Tabel Angsur Kd_angsur
Tgl_angsur
No_pjm
Jml_angsur
N_ke
a. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel Angsur semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka tabel Angsur memenuhi bentuk normal ke satu. b. Bentuk Normal Kedua a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama ( Kd_angsur), maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal kedua. Ketergantungan fungsional : Kd_angsur ( Primary Key ) Kd_angsur Tgl_angsur,No_pjm,Jml_angsur,N_ke c. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Tgl_angsur No_pjm,Jml_angsur, N_ke No_pjm Tgl_angsur,Jml_angsur,N_ke, Jml_angsur No_pjm, Tgl_angsur, N_ke N_ke No_pjm, Tgl_angsur, Jml_angsur
Tabel Relationship Diagram
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
62
Tabel 1 : Tabel Relationship Diagram
Simpan No_ang ** Tgl_simpan Simp_THR Simp_wajib IKIP_RI Danpen Jml_simpan
Anggota
Angsur Kd_angsur * Tgl_angsur No_pjm ** Jml_angsur N_ke
Keterangan : * : Kunci utama ** : Kunci tamu
No_ang Nip Nm_ang Alm_ang Kota_ang Telp Simpok Jabatan Gapok
*
Pinjam No_pjm * Tgl_pjm Tgl_realisasi No_ang ** Jml_pjm Jangka_waktu Bunga_pjm Kepentingan
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
63
Disain Basis Data A. File Anggota Nama Database Kunci utama
= koperasi = No_ang
Tabel 2 : Tabel anggota No
Nama field
Type
Width
Key
Char
11
*
Keterangan
1
No_ang
Nomor anggota
2
Nip
Varchar
31
Nomor induk pegawai
3
Nm_ang
Varchar
30
Nama anggota
4
Alm_ang
Varchar
25
Alamat anggota
5
Kota_ang
Varchar
25
Kota
6
Telp
Varchar
12
Nomor telephone
7
Simpok
Numeric
8
Simpanan pokok
8
Jabatan
Varchar
20
Jabatan anggota
9
Gapok
Numeric
8
Gaji pokok
B. File Simpan Nama Database = koperasi Kunci utama = No_ang Tabel 3 : Tabel simpan No
Nama field
Type
Width
Dec *
Keterangan
1
No_ang
Char
11
Nomor anggota
2
Tgl_simpan
Date
8
Tanggal simpan
3
Simp_THR
Numeric
8
Simpanan THR
4
Simp_wajib
Numeric
8
Simpanan wajib
5
IKIP_RI
Numeric
8
Simpanan IKIP_RI
6
Danpen
Numeric
8
Simpanan dana pensiun
7.
Jml_simpan
Numeric
8
Total Simpanan
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
64
C. File Pinjam Nama Database = koperasi Kunci utama = Kd_pjm Tabel 4 : Tabel pinjam No
Nama field
Type
Width
Dec *
Keterangan
1
No_pjm
Char
4
Nomor pinjam
2
Tgl_pjm
Date
8
Tanggal pinjam
3
Tgl_realisasi
Date
8
Tanggal realisasi
4
No_ang
Char
11
Nomor anggota
5
Jml_pjm
Numeric
8
Jumlah pinjam
6
Jangka_waktu
Numeric
2
Jangka waktu
7
Bunga_pjm
Numeric
8
Bunga pinjam
8
Kepentingan
Varchar
30
Keperluan pinjaman
D. File Angsur Nama Database = koperasi Kunci utama = Kd_angsur Tabel 5 : Tabel angsur No
Nama field
Type
Width
Dec *
Keterangan
1
Kd_angsur
Char
5
Kode angsur
2
Tgl_agsur
Date
8
Tanggal angsur
3
No_pjm
Char
4
Nomor pinjam
4
Jml_angsur
Numeric
8
Jumlah angsur
5
N_ke
Numeric
2
Angsuran ke
Disain Basis Data Simpan Pinjam (Sudaryanto)
65
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwijo Mulyo cepogo Kab Boyolali, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : Basis data simpan pinjam yang dimiliki KPRI Dwijo Mulyo Cepogo Kab. Boyolali belum tersedia dengan baik sehingga sering terjadi kerangkapan data, inkonsistensi data, dan sering terjadi kehilangan data. Usulan basis data ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi pengurus misalnya keterlambatan penyajian informasi, dan ketidak sesuaian antara informasi yang diberikan dengan kejadian yang sebenarnya dapat teratasi. Disisi lain pengurus mampu menyediakan informasi tabungan, simpanan, dan angsuran secara cepat, relevan, dan tepat waktu
SARAN Dalam penerapan sistem basis data pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwijo Mulyo Boyolali, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwijo Mulyo Cepogo Kab. Boyolali membutuhkan sebuah disain basis data yang mampu menyediakan data anggota, simpanan, tabungan, angsuran, dan informasi sisa hasil usaha yang diterimakan kepada anggota koperasi. 2. Disain basis data yang diusulkan sangat diperlukan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwijo Mulyo Cepogo Kab. Boyolali agar mampu mengolah data tabungan, simpanan, dan angsuran secara cepat, relevan, dan tepat waktu 3. Agar penerapan Disain Basis data ini dapat berjalan dengan baik dibutuhkan tenaga khusus dibidang pengelolaan basis data, sehingga penerapannya dapat menghasilkan basis data sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA 1. McLeod Jr., Raymond. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Edisi Kedelapan. Jakarta : PT. Index. 2. Fatansyah, Ir. (2007). Basis Data. Cetakan Keenam. Bandung : Informatika Bandung. 3. Jogiyanto H, MBA, Ph.D. (2005), Analisa Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset. 4. Kristanto, Andri. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media. 5. Hariyanto, Bambang, Ir. (2004). Sistem Manajemen Basis Data. Bandung : Informatika Bandung. 6. Kadir, Abdul. (2003). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Edisi II. Yogyakarta : PT. Andi. 7. Utami, Ema. (2008). RDBMS menggunakan MS SQL Server 2000. Yogyakarta : Graha Ilmu. 8. Nugroho, Bunafit. (2005). Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta : Andi.
66
Techno.Com, Vol. 9 No. 1, Februari 2010
9. Pohan, Husni Iskandar dan Kusnasriyanto Saiful Bahri.(1997). Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga. 10. Sutanta, Edhy. (2004). Sistem Basis Data. Yogyakarta : Graha Ilmu. 11. http://www.master.web.id/mwmag/issue/04/content/fokus/fokus.html, diakses tanggal 15 april 2009. 12. http://diondwi.blogspot.com/2009/02/pengertian-mysql.html, diakses tanggal 15 April 2009. 13. http://www.sony-ak.com/articles/1/show_db_table_struct_mysql.php. diakses tanggal 15 April 2009. 14. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi. diakses tanggal 14 April 2009. 15. Indriantoro, Nur, M.Sc., Dr., dan Drs. Bambang Supomo M.Si. (2002). Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.