PENELITIAN DASAR
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA LAPORAN PENELITIAN E-LPTEKS KAJEN DAN SERAT CEBOLEK SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK (Studi Metaetika) Oleh: Dr. H.M. Muslich KS., M.Ag. Budi Suprojo, S.Fil. Imam Samroni, S.Pd.
JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM Universitas Islam Indonesia Agustus, 2007
ii
HALAMAN PENGESAHAN Bahwa penelitian yang berjudul TEKS KAJEN DAN SERAT CEBOLEK SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK (Studi Metaetika) Nomor: E-LPTim Peneliti: Peneliti
Bidang Keilmuan
Jabatan
Dr. Muslikh Ks., M.Ag.
Sosial Keagamaan
Ketua
Budi Suprojo, S.Fil.
Filsafat Keagamaan
Anggota
Imam Samroni, S.Pd.
Resolusi Konflik
Anggota
M. Latif Fauzi, S.H.I., M.H.I. Filsafat Keagamaan
Anggota
Dinyatakan telah selesai dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Mengetahui:
Yogyakarta, Agustus 27
Kepala Pusat Penelitian
Ketua Peneliti
Universitas Islam Indonesia
Dr. D. Agus Harjito, M.Si.
Dr. H.M. Muslich KS., M.Ag.
NIP. 873110103
NIP. 91421010101
Menyetujui, Direktur DPPM UII
Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D. NIP.
iii KATA PENGANTAR
Assalamu ’alaikum wr. wb. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah S.W.T., penelitian yang berjudul “Teks Kajen dan Serat Cebolek Sebagai Model Pembelajaran
Resolusi
Konflik
(Studi
Metaetika)”
dapat
kami
pertanggungjawabkan dalam Seminar Hasil Penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Indonesia, pada Jumat Kliwon, 31 Agustus 2007. Kami menyampaikan terima kasih kepada tim reviewer, Bapak Dr. Purwadi dan Drs. Saifuddin Azwar, M.A., yang tanggapan-tanggapannya telah mendampingi kami jauh sebelum seminar proposal hingga penyelesaian laporan ini. Kami juga menghaturkan terima kasih kepada Bapak Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D. beserta sejawat dan staf DPPM UII yang berkenan untuk memfasilitasi penelitian dasar ini. Tanpa perhatian dan bantuan khusus dari Bapak Imam Sanusi di Kajen Pati Jawa tengah, Sdr. Budi Suprojo, S.Fil. dan M. Latif Fauzi, S.H.I., M.H.I. selaku tim peneliti tak akan mampu menyelesaikan proposal penelitian. Tanpa diskusi-diskusi metaetika resolusi konflik di Karangmalang dan Bulaksumur, Sdr. Imam Samroni, S.Pd. tidak bisa menjawab rumusan penelitian. Sebagai kerja akademis, penelitian ini tentunya mengandung kelebihan dan kekurangannya. Kritik, saran, juga pertanyaan sungguh kami harapkan, di samping sebagai upaya kecil ngayahi darmaning gesang. Oleh karena itu, tim peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian dasar ini, dengan iringan doa semoga menjadi amal jariyah yang senantiasa diridlai oleh Allah S.W.T. Amin ya Rabbal ‘alamin. Wassalamu ’alaikum wr. wb.
Yogyakarta, Agustus 2007 Ketua Peneliti,
Dr. H.M. Muslich KS., M.Ag.
iv DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA …………………………………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
iv
ABSTRAK …………………………………………………………………...
viii
EXECUTIVE SUMMARY …………………………………………………..
ix
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1
1.2 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 1.5 Sistematika Pembahasan ...........................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
9
2.1 Relasi dan Konflik Antar Pemeluk Agama ...............................................
9
2.2 Relasi Negara dan Agama ......................................................................... 17 2.3 Resolusi Konflik .......................................................................................
21
2.4 Model-Model Pembelajaran Resolusi Konflik .........................................
23
BAB III. METODE PENELITIAN
30
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian ..........................................................................
30
3.2 Sumber Data .............................................................................................
30
3.3 Metode Analisis Data ................................................................................ 30 3.4 Pendekatan Penelitian ...............................................................................
32
3.5 Definisi Operasional .................................................................................
33
v BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35
4.1 Pemikiran dan Paham Keagamaan Syaikh Ahmad al-Mutamakkin .........
35
4.2 Konflik Syaikh Ahmad al-Mutamakkin dengan Ulama dan Pejabat ........ 42 4.3 Proses Persidangan Syaikh Ahmad al-Mutamakkin ................................. 46 4.4 Skema Penyelesaian Konflik Syaikh Ahmad al-Mutamakkin .................. 52 4.5 Analisis Metaetika tentang Keputusan Paku Buwono II terhadap 56 Pengadilan Syaikh Ahmad al-Mutamakkin ..............................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
72
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………...
72
5.2 Saran …………………………………………………………………….
74
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………......
76
vi DAFTAR MATRIKS
Matrik 1. Perbandingan isi Serat Cebolek dan Teks Kajen berdasarkan kronologi ...........................................................................................................
49
Matrik 2. Penggunaan Serat Cebolek dan Teks Kajen sebagai sumber belajar berdasarkan jalur pendidikan ............................................................................. 68 Matrik 3. Inventarisasi materi Serat Cebolek dan Teks Kajen berdasarkan isu pembelajaran ...................................................................................................... 69
vii DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konteks belajar-mengajar ……………………………………......
25
Gambar 2. Pemetaan konflik berdasarkan Serat Cebolek dan Teks Kajen ...... 55 Gambar 3. Pemetaan jalan penyelesaian konflik berdasarkan Serat Cebolek 56 dan Teks Kajen .................................................................................................. Gambar 4. Analisis metaetika tentang pengampunan atas kasus al- 63 Mutamakkin .......................................................................................................
viii ABSTRAK Teks Kajen dan Serat Cebolek Sebagai Model Pembelajaran Resolusi Konflik (Studi Metaetika) Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan filosofis “penelitian mengenai suatu konsep sepanjang sejarah.” Sumber data primer penelitian yaitu Teks Kajen dan Serat Cebolek. Untuk data sekunder merujuk tulisan dan kajian yang relevan. Objek material penelitan adalah konsep resolusi konflik sebagai ide filosofis dan objek formalnya adalah keputusan Pakubuwana II sebagai raja yang tidak menghukum mati al-Mutamakkin sebagaimana fatwa ulama. Unsur-unsur metodis untuk analisis yaitu interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika, kesinambungan historis, periodisasi, kesinambungan, serta deskripsi. Penelitian ini mengajukan tiga kesimpulan. Pertama, latar belakang timbulnya konflik antara ulama dan pejabat dengan al-Mutamakkin disebabkan anggapan bahwa al-Mutamakkin telah menyebarkan ilmu hakikat ke khalayak umum, perilakunya menyimpang dari syariah (memelihara anjing dan gemar cerita wayang Bima Suci), serta membangkang pada kekuasaan raja. Kedua, Paku Buwana II sebagai raja tidak melaksanakan fatwa ulama untuk menghukum mati al-Mutamakkin disebabkan faktor politik, ekonomi, konsep raja sufi, serta sosial keagamaan. Faktor politik yaitu terjadinya perebutan pengaruh di antara Ratu Pakubuwana, Demang Urawan, dan Patih Danurejo serta ”Geger Pecinan” (1725-1743). Faktor ekonomi yaitu tanggung jawab Paku Buwana II untuk membayar hutang peninggalan Paku Buwana I kepada VOC. Konsep raja sufi adalah ilmu mistik al-Mutamakkin dipergunakan untuk diri sendiri dan tidak untuk merubah pandangan Jawa secara menyeluruh serta kewajiban sebagai raja untuk mengobati mereka yang gila dan menyehatkan yang sakit. Sedangkan faktor sosial keagamaan adalah untuk menciptakan kerukunan umat beragama dan stabilitas negara. Ketiga, model pembelajaran resolusi konflik meliputi tiga tahapan yaitu negosiasi (keberatan para ulama di pesisir utara atas metode dakwah alMutamakkin), mediasi (kehadiran Raden Demang Urawan menyelesaikan kasus), dan mediasi-arbitrasi (keputusan Paku Buwana II untuk mediasi). Model lain adalah tradisi khaul setiap 10 Sura/Muharam di Kajen sebagai media penyampaian resolusi konflik. Penelitian ini mengajukan saran-saran: Bagi ilmu pengetahuan yaitu pengembangan metodologi khasanah lokal Serat Cebolek dan Teks Kajen sebagai sumber pembelajaran resolusi konflik. Bagi aparatur pemerintah yaitu penerbitan peraturan perundangan tentang etika pejabat publik. Dan bagi masyarakat yaitu elaborasi khasanah lokal yang lain untuk pengayaan dan penguatan ketahanan masyarakat serta mampu mengingatkan para pemimpin untuk bertindak adil.
ix EXECUTIVE SUMMARY
Penelitian ini merupakan tindak lanjut sejumlah keprihatinan dan rekomendasi tentang desain suatu masyarakat yang bisa berdamai melalui revitalisasi kearifan lokal. Kuatnya semangat kebersamaan yang berlandaskan kearifan lokal berpotensi mencegah dan/atau menyelesaikan permasalahan secara bersama jika muncul konflik. Pada bab pertama, Pendahuluan, diuraikan latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Yang menjadi latar belakang masalah adalah kuatnya kecenderungan untuk merivitalisasi kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran resolusi konflik. Untuk itu diajukan tiga pertanyaan penelitian dan tanpa pengujian hipotesis yaitu latar belakang timbulnya konflik antara ulama dan pejabat dengan alMutamakkin, penyebab Paku Buwana II sebagai raja tidak melaksanakan fatwa ulama untuk menghukum mati al-Mutamakkin, dan model pembelajaran resolusi konflik dari Teks Kajen dan Serat Cebolek. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, aparatur pemerintah, dan masyarakat. Pada bab kedua, Tinjauan Pustaka, dijelaskan tinjauan pustaka untuk membuktikan orisinalitas penelitian tentang relasi dan konflik antar pemeluk agama, relasi negara dan agama, resolusi konflik, serta model-model pembelajaran resolusi konflik. Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian metaetika tentang Teks Kajen dan Serat Cebolek sebagai sumber pembelajaran resolusi konflik belum dilakukan. Hal ini menjadi alasan yang mencukupi untuk meninjau relasi dan konflik antar pemeluk agama, agama, dan negara. Pada bab ketiga, Metode Penelitian, dijelaskan tentang jenis dan sifat penelitian, sumber data, metode analisis data, pendekatan penelitian, serta definisi operasional. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka sedangkan sifatnya adalah penelitian kefilsafatan mengenai suatu konsep sepanjang sejarah, terutama metaetika. Sumber data primer adalah Teks Kajen dan Serat Cebolek, sedangkan sumber data sekunder adalah tulisan dan kajian tentang Teks Kajen dan Serat
x Cebolek beserta keterangan, laporan, buku, dan artikel yang relevan. Unsur-unsur metodis untuk analisis data adalah interpretasi, induksi dan deduksi, kesinambungan historis, dan deskripsi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “penelitian mengenai suatu konsep sepanjang sejarah.” Yaitu konsep resolusi konflik di dalam Teks Kajen dan Serat Cebolek dikaji sebagai alternatif model pembelajaran, dipahami sebagai ide atau konsep filosofis yang selalu muncul kembali, serta didudukkan sebagai objek material penelitian. Pada bab keempat, Hasil Penelitian dan Pembahasan, dibahas tentang pemikiran dan paham keagamaan al-Mutamakkin, konflik al-Mutamakkin dengan ulama dan pejabat, proses persidangan al-Mutamakkin, skema penyelesaian kasus al-Mutamakkin, serta analisis metaetika tentang keputusan Paku Buwono II terhadap pengadilan al-Mutamakkin. Hasil penelitian memerlihatkan bahwa pemikiran dan paham keagamaan al-Mutamakkin menyebabkan konflik dengan ulama dan pejabat. Untuk menyelesaikan konflik diadakan ”srekalan” (persidangan ulama) yang secara khusus membahas konflik dimaksud. Hasil sidang ini yang menjadi dasar bagi raja untuk mengambil keputusan. Analisis metaetika lebih untuk meneliti keputusan Raja yang tidak melaksanakan keputusan ulama, yaitu menghukum mati al- Mutamakkin, beserta skema resolusi konfliknya yang merujuk faktor politik, ekonomi, konsep raja sufi, serta sosial keagamaan. Bab kelima, Kesimpulan dan Saran, merupakan bab penutup. Kesimpulan pertama, yaitu latar belakang timbulnya konflik antara ulama dan pejabat dengan Syekh Ahmad al-Mutamakkin disebabkan disebabkan anggapan bahwa al-Mutamakkin telah menyebarkan ilmu hakikat ke khalayak umum, perilakunya menyimpang dari syariah (memelihara anjing dan gemar cerita wayang Bima Suci), serta membangkang pada kekuasaan raja. Kedua, Paku Buwana II sebagai raja tidak melaksanakan fatwa ulama untuk menghukum mati al-Mutamakkin disebabkan faktor politik, ekonomi, konsep raja sufi, serta sosial keagamaan. Ketiga, model pembelajaran resolusi konflik meliputi tiga tahapan yaitu negosiasi, mediasi, dan mediasi-arbitrasi. Model lain adalah tradisi khaul setiap 10 Sura/Muharam di Kajen sebagai media penyampaian resolusi konflik.
xi Penelitian ini mengajukan saran-saran: Bagi ilmu pengetahuan yaitu pengembangan metodologi khasanah lokal Serat Cebolek dan Teks Kajen sebagai sumber pembelajaran resolusi konflik. Bagi aparatur pemerintah yaitu penerbitan peraturan perundangan tentang etika pejabat publik. Dan bagi masyarakat yaitu elaborasi khasanah lokal yang lain.