DIPLOMA KOMPUTER UNSRI
MODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN
2016
DIREVISI : KEMAHYANTO EXAUDI, MT
1
TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN
A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover. 2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan melakukan pengujian pada jaringan LAN. 3. Mengetahui
kesalahan-kesalahan
yang
mungkin
dilakukan
pada
saat
implementasi pengkabelan.
B. PERALATAN 1. Kabel UTP Category 5 2. Crimp tool 3. Konektor RJ-45 4. Cable Tester
C. TEORI Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.
1. Tipe dan Jenis Kabel Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair) dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober 2008):eature
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk) Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap
ujung
harus
diterminasi dengan
terminator 50-ohm
(dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Setiap segment harus diberi ground.
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus) Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
Karakteristik Straight Cable :
Menghubungkan PC-Hub/switch
Half duplex
Panjang maksimal kabel 100 m
Ethernet 10/100/1000Base-T
CROSSOVER CABLE
Karakteristik Crossover Cable : 1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC 2. Full duplex 3. Panjang maksimal kabel 100 m 4. Ethernet 10/100/1000Base-T
D. PERCOBAAN
1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter 2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya 3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan yang di atas 4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi. 6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
2
Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP
A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP. 2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP. 3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.
B. PERALATAN 1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7 2. Kabel UTP 3. Switch
C. TEORI 1. Pengalamatan IP (IP Addressing) Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan. Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu
jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini : 1.
Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.
2.
Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3.
Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4.
Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast.
5.
Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu: 1. Konfigurasi Otomatis 2. Konfigurasi Manual 1. Konfigurasi Otomatis Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu : 1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties. 3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai. 2. Konfigurasi Manual Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual adalah: 1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties 2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP) 3. Klik Use the following IP address 4. Masukan no IP yang diinginkan 5. Klik OK
D. PERCOBAAN Percobaan I 1.
Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini
2.
Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private dikelas C
3.
Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)
Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local Area Connections
Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Propertise
Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0
4.
Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD
5.
Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 ,
hasil yang didapat
Percobaan 2 1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres 192.168.2.0/24)
2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A 192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan komputer C 192.168.1.50/24 3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat Hasil Ping Ke Komputer B
Hasil Ping Ke Komputer C
Hasil Ping Ke Komputer D
Tugas 1
Host IP Address
172.30.1.33
Network Mask
255.255.0.0
Network Address Network Broadcast Address Total Number of Host Bits Number of Hosts IP Computer A IP Computer B
2
Host IP Address
172.30.1.33
Network Mask
255.255.255.0
Network Address Network Broadcast Address Total Number of Host Bits Number of Hosts IP Computer A IP Computer B IP Computer C IP Computer D
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
3
SHARING INTERNET
A. TUJUAN 1. Mahasiswa memahami prinsip NAT. 2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT 3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT
B. PERALATAN 1. OS Mikrotik 2. PC Router 3. Switch / HUB 4. Kabel UTP
C. TEORI PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux. Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau fedora. Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses menggunakan perintah iptables.
Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.
Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux. Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses menggunakan router.
DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.
D. PERCOBAAN
1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik 2. Pasang NIC di server Mikrotik
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500 Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running) 4. Mengganti nama Intreface Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2 [admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK [admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------[admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R PUBLIK ether 0 0 1500 1 R LOKAL ether 0 0 1500 5. Mengganti Nama Mikrotik [admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom [admin@ router_fasilkom]> 6. Setting IP Address Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet" [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN" Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------[admin@ router_fasilkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet 192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------7. Setting Gateway
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini gateway nya adalah 202.146.180.225 [admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225 [admin@ router_fasilkom]>ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK 1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIK Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------8. Setting Name Server Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary= 202.146.180.4 dan IP Address Secondary= 202.146.178.4 [admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allowremoterequests=yes [admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allowremoterequests=yes Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar [admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C 4. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata salah) [admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms 4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms 5. NAT (Network Address Transalation) Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade
[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat outinterface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Setting Komputer Client Setting ip client satu kelas dengan router IP Address : 172.16.0.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.0.1 Preferred DNS Servers 172.16.0.1 Klik OK Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site Tulis dan jelaskan perintah diatas? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
4
DHCP SERVER
A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server. 2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan IP statis. 3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.
B. PERALATAN 1. OS Mikrotik 2. PC Router 3. Switch / HUB 4. Kabel UTP
C. TEORI DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period. Cara Kerja DHCP : DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
D. PERCOBAAN 1.
Setting DHCP Server DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client
[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2172.16.0.10 Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client [admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Setting DHCP SERVER [admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL addresspool=dhcp-pool Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya [admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0 Konfigurasi DHCP client Setting DHCP client pada Windows : Pilih 1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties, 5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties 7. Pilih Obtain an IP address automatically. 8. Pilih Obtain an DNS address automatically 9. Klik OK
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
5
HOTSPOT
A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local
B. PERALATAN 1. Cabel UTP Cat 5 2. Komputer 3. Switch/Hub 4. Access Point 5. Mikrotik
C. TEORI Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA, Communicator dan lain-lain
D. PERCOBAAN
1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik 172.16.0.1/24 dan ip di computer 172.16.0.2/24) 2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di mikrotik.co.id)
Connect To : 172.16.0.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda … kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address
Login : masuk user name kita (misalnya admin)
Password : masukkan password dari user
Terakhir klik menu connect
3. Tampil menu mikroitk
4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,
Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √,
Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1
setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan misalnya tasmi_ganteng
5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,
Klik bagian Tab Server
Klik SETUP
kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)
Klik tombol NEXT
6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol NEXT
7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT
8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next 9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT 10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting diawal ) Klik tombol NEXT
11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudian klik Tombol NEXT
12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT
13. Finish
14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,
Kilk Tab USER,
Klik tombol PLUS warna merah
Masukan
user
dibagian
USERNAME
dan
password
dikolom
PASSWORD
Kemudian klik tombol OK
(untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC
Percobaan Setting Radio Wireless 1.
Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera, mozilla firefox, ataupun internet explorer.
2.
.Tuliskan alamat http://192.168.1.245
3.
Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di bagaian password ketikan admin kemudian login
4.
Menu Setup
Device name diisi dengan nama wirelessPrak
Configurasi type
Pilih static IP
Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)
Masukkan
subnetmask
dan
gateway
(255.255.255.0
dan
192.168.1.1)
Kemudian click save – setting
Pada AP mado pilih “ access point “
5. Menu ‘wireless’:
6.
Pada menu made = pilih mixed
Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum”
Pada menu channel = pilih channel yang free
Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya
Menu Administrator
Dibagian Manajemen masukan password untuk radio
7.
Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys
8.
Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys
9.
Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik ‘ view wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
6
DNS SERVER
A. TUJUAN 1. 2. 3.
Mahasiswa memahami prinsip DNS. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting DNS.
B. PERALATAN 1. Kabel UTP Category 5 2. PC Server 3. PC Client 4. Switch
C.
TEORI
Konsep & Cara Kerja DNS Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat. Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat
berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronicmail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet. Domain Name System Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:
Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik.
Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke alamat IP dan juga sebaliknya.
Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut dengan nama domain.
Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.
DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama. Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.Didalam DNS, sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone. Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data
host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang membutuhkan, yang disebut resolvers. Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah: 1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet. 2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan seperti: 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). 2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh:
www.unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Konsep dan hirarki DNS DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya. Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa
diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX. Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya. Struktur Database DNS Struktur DNS Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut level yang terdiri dari : • Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”. • Top-Level Domains : berisi second-level domains dan hosts yaitu : com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com). edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu). org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org). net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net). gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov). mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil). xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)
• Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh, unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id
• Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level domain
diatasnya.
Contoh,
ilkom.unsri.ac.id.
Subdomain
ilkom.unsri.ac.id
juga
mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id. • Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www. unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.
STRUKTUR HIRARKI DNS
ROOT
. TOP LEVEL DOMAIN Arpa
com
Edu
net
In-addr
Arpa
gov
id
ac
SECOND LEVEL DOMAIN
Arpa
THIRD LEVEL DOMAIN
unsri
ilkom
DNS Zone Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu: Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama
Forward Lookup Zone
Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh berikut : Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id . 1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk menanyakan IP Address www.unsri.ac.id . 2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya . 3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .id. 4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id. 5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id. 6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id. 7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses belum terdapat pada cache. 8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa mengakses www.unsri.ac.id Reverse Domain Server Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname. Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan
(authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server. Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut: 1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP address dalam bentuk dot-octet. 2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya. Contoh : Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0 s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa Keterangan : -
Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.
-
Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua 124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain 124.222.in-addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa
Proses pencarian IP address dengan menggunakan proses reverse domain dapat digambarkan seperti dibawah ini:
arpa
In-addr
1
222
255
1
124
1
255
194
1
255
255
D. PERCOBAAN
INSTALASI DAN KONFIGURASI Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan perintah berikut : # rpm –qa |grep bind
1. Konfigurasi /etc/hosts # cd /etc # vi hosts
#vi /etc/hosts lalu ketikan sintak dibawah ini # Do not remove the following line, or various programs # that require network functionality will fail. 192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1 127.0.0.1 localhost.localdomain localhost ::1 localhost6.localdomain6 localhost6 Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter
2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client #cd /etc # vi resolv.conf lalu ketikan file dibawah ini ; generated by /sbin/dhclient-script search unsri.ac.id nameserver 192.168.0.1 nameserver 127.0.0.1 Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter 3. Konfigurasi /etc/named.conf atau Name Server # cd /etc/ # vi named.conf lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf zone "unsri.ac.id" IN { type master; file "/var/named/unsri.ac.id.host"; }; zone ”0.168.192.in-addr.arpa” IN { type master; file ”/var/named/192.168.0.rev”;
}; Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter 4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named # cd /var/named/chroot/var/named # vi unsri.ac.id.host Lalu ketikan file dibawah ini $ttl 38400 unsri.ac.id.
IN
unsri.ac.id. ns1.unsri.ac.id. www.unsri.ac.id.
SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. ( 1225384180 10800 3600 604800 38400 ) IN NS ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1 IN A 192.168.0.1
# cd /var/named/chroot/var/named # vi 192.168.0.rev Lalu ketikan file dibawah ini $ttl 38400 0.168.192.in-addr.arpa. IN SOA root.unsri.ac.id. ( 1212503093 10800 3600 604800 38400 ) 0.168.192.in-addr.arpa. IN NS 1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR Lalu simpan file tersebut
5. Setting IP o o o
cd /etc/sysconfig/network-scripts/ vi ifcfg-eth0 Lalu edit file tersebut DEVICE= eth0 TYPE= Ethernet ONBOOT=yes BOOTPROTO= none IPADDR= 192.168.0.1 NETMASK= 255.255.255.0 USERCTL=no
ns1.unsri.ac.id.
ns1.unsri.ac.id. ns1.unsri.ac.id.
o
PEERDNS= yes IPV6INIT=no Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq
6. Menjalankan DNS a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb # service network restart b. Jalankan service “named” dengan cara sbb #service named restart c. Lalu gunakan perintah “dig”, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section dari authority, commandnya : sbb dig www.unsri.ac.id d. Kemudian gunakan perintah “nslookup”, digunakan untuk melihat “resolv” dan “reverse” -
nslookup >www.ilkom.unsri.ac.id >192.168.0.1 (Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
7
WEB SERVER DAN DATABASE
A. TUJUAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux 2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux 3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux
B. PERALATAN 1. Kabel UTP Category 5 2. PC Server 3. PC Client 4. Switch
C. TEORI Apache web Server Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda. Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang. Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah
pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi 2.0. Fitur Apache Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya. 1. Arsitektur modular. 2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix. 3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6). 4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include). 5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses. 6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. 7. Konfi gurasi yang mudah dipahami. 8. Mendukung Virtual Host. 9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.
D. PERCOBAAN 1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database 2. Mengecek paket instalasi apache #which httpd /usr/sbin/httpd 3. Pertama –tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana, buat satu folder di directory /var/www/ # mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www) Masuk kedalam directory jarkom # cd /var/www/fasilkom Lalu ketika file PHP sederhana sbb
#vi index.php Simpan file diatas 4. Menjalankan Web Server #service httpd restart Buka browse lalu ketikkan ip server
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
8
KONFIGURASI ROUTER CISCO
A. TUJUAN 1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO 2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan 3. Troubleshoot routing di jaringan
B. PERALATAN 1. Kabel Rolever 2. Pc 3. Router Cisco
C. TEORI Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan.
Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan filefile konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.
Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan interface-interface.
RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menyimpan tabel routing
Menangani cache ARP
Menangani cache fast-switching
Menangani packet buffering dan share RAM
Menangani antrian paket
Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja
Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart
NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menyediakan storage untuk file startup configuration
Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart
Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menangani IOS image
Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip pada prosesornya
Data masih ada ketika router dimatikan atau restart
Dapat menyimpan beberapa versi software IOS
Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory (EEPROM)
ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test (POST)
Menyimpan program bootstap dan dasar operating system
Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade software
Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data
Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah
Router Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:
CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.
RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory module (DIMM).
Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara mendownload image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.
NVRAM – NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain
dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang meskipung router dimatikan atau di-restart.
Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini mentransfer paket dari dan ke interface. Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.
ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat diupgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.
Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada 3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media. Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular. Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN, ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau modular. Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.
Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati power supply. Alat dan Bahan o
2 buah router seri 1700
o
1 buah router seri 2800
o
6 buah PC
o
1 buah server
o
3 buah switch
o
Kabel UTP
D. PERCOBAAN 1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal kemudian di bagian com1 propertise anda setting
Baud
: 9600
data bit
:8
parity
: none
Stop bit
:1
flow control
: none STE
STE
STEP
o
STE
Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting
o
Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
3. Configurasi Untuk Router I --- System Configuration Dialog --Continue with configuration dialog? [yes/no]: n Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai Router>enable (untuk meng-enable router) Menghapus Konfigurasi Router Router>enable Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Router#configure terminal Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter) Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue? [confirm] (tekan tombol enter) Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Router(config)#reload (tekan tombol enter) Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akan muncul tampilan sebagai berikut Continue with configuration dialog? [yes/no]: n Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai Perintah Hostname Router>enable Router#configure terminal Router(config)Hostname ROUTER_I Tulis dan jelaskan perintah diatas? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah Banner ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I# Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Perintah console password ROUTER_I (config)#line console 0 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ROUTER_I (config)#enable password cisco Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ROUTER_I (config)#enable secret cisco Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Perintah Virtual Line Password ROUTER_I (config)#line vty 0 4 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Perintah Setting IP addres ROUTER_I #configure terminal ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown ROUTER_I(config-if)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ROUTER_I #configure terminal ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown ROUTER_I(config-if)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas? -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------Perintah copy run start Router_I(config)#ctrl+z Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x Tulis dan jelaskan perintah diatas? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tugas 1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan konfigurasi router seperti gambar dibawah ini
Device R1 R2
Interface Fa0/0 Fa0/1 Fa0/0 Fa0/1
PC1
N/A
PC2
N/A
IP Address
Subnet Mask
Default Gateway
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
9
ROUTING STATIK & DINAMIC
A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui Hardware dari Router. 2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router. 3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik routing, defaul routing dan dinamyc routing).
B. PERALATAN 1. 3 buah router seri 2800 2. 6 buah PC 3. 3 buah switch 4. Kabel UTP
C. TEORI Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator 1. ROUTER STATIS Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif. 2. ROUTER DIMANIS Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. 3. TABEL ROUTING Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer 192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254
Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1
Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254
MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan : Ip route <destination><mask>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi : Ip route
: perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination
: network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
Mask
: subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address
: address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh : Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1 Artinya : Ip network tujuan : 192.168.2.0 Mask : 255.255.255.0 IP Next hop : 192.168.10.1
D. PRAKTIKUM
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal kemudian di bagian com1 propertise anda setting i.
Baud
: 9600
ii.
data bit
:8
iii.
parity
: none
iv.
Stop bit
:1
v.
flow control
: none STEP II
STEP I
STEP IV
STEP III
3.
Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting
4.
Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
5.
Konfigurasi Router Configurasi Untuk Router I (steriing) --- System Configuration Dialog --Continue with configuration dialog? [yes/no]: n Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai Router>enable (untuk meng-enable router) Memberi nama Router Router#configure terminal Router(config)Hostname ROUTER_I Membuat Banner ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I# Membuat Password ROUTER_I (config)#line console 0 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login ROUTER_I (config-line)#exit ROUTER_I (config)#enable password cisco ROUTER_I (config)#enable secret cisco Mensetting U/ Telnet ROUTER_I (config)#line vty 0 4 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login ROUTER_I (config-line)#exit Setting IP di Interface 0/0 ROUTER_I #configure terminal ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown ROUTER_I(config-if)#exit Setting IP Serial 0/0/0 ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0 ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.4 ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000 ROUTER_I (config-if)#no shutdown ROUTER_I (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAM Router_I(config)#ctrl+z Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x Configurasi Untuk Router II (hobeken) --- System Configuration Dialog --Continue with configuration dialog? [yes/no]: n Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai Router>enable (untuk meng-enable router) Memberi nama Router Router#configure terminal Router(config)Hostname ROUTER_II Membuat Banner ROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II# Membuat Password ROUTER_II (config)#line console 0 ROUTER_II (config-line)#password cisco ROUTER_II (config-line)#login ROUTER_II (config-line)#exit ROUTER_II (config)#enable password cisco ROUTER_II (config)#enable secret cisco Mensetting U/ Telnet ROUTER_II (config)#line vty 0 4 ROUTER_II (config-line)#password cisco ROUTER_II (config-line)#login ROUTER_II (config-line)#exit Setting IP Serial 0/0/0 ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000 ROUTER_II (config-if)#no shutdown ROUTER_II (config-if)#exit Setting IP di Interface 0/0 ROUTER_II #configure terminal ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0 ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#no shutdown ROUTER_II (config-if)#exit
Setting IP di Interface serial 0/0/1 ROUTER_II #configure terminal ROUTER_II (config)# interface serial 0/0/1 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#no shutdown ROUTER_II (config-if)#exit Simpan configure ke NVRAM ROUTER_II (config)#ctrl+z ROUTER_II #copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x Configurasi Untuk Router III (waycross) --- System Configuration Dialog --Continue with configuration dialog? [yes/no]: n Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai Router>enable (untuk meng-enable router) Memberi nama Router Router#configure terminal Router(config)Hostname ROUTER_III Membuat Banner ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III# Membuat Password ROUTER_III (config)#line console 0 ROUTER_III (config-line)#password cisco ROUTER_III (config-line)#login ROUTER_III (config-line)#exit ROUTER_III (config)#enable password cisco ROUTER_III (config)#enable secret cisco Mensetting U/ Telnet ROUTER_III (config)#line vty 0 4 ROUTER_III (config-line)#password cisco ROUTER_III (config-line)#login ROUTER_III (config-line)#exit Setting IP di Interface 0/0 ROUTER_III #configure terminal ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0 ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0 ROUTER_III (config-if)#no shutdown ROUTER_III (config-if)#exit Setting IP di Interface serial 0/0/0 ROUTER_III #configure terminal ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1
ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.0 ROUTER_III (config-if)#no shutdown ROUTER_III (config-if)#exit Simpan configure ke NVRAM Router_III(config)#ctrl+z Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah : Router#show running-startup
6. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable. 7. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway
8. Routing Static 1. Masuk ke bagian global di Router I : ROUTER_I (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ROUTER_I (config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2 ROUTER_I (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2 2.
Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start
3. Masuk ke bagian global di Router II : ROUTER_II (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1 ROUTER_II (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2 4.
Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start
6. Masuk ke bagian global di Router II: ROUTER_III (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1 ROUTER_III (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 ROUTER_III (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 7.Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start 8. Melihat Routing Table ROUTER_I# Show ip Route .9. Dinamic Routing 1. Hapus Statik Routing di Router 1, 2 dan 3 Masuk ke bagian global di Router I : ROUTER_I (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2 ROUTER_I (config)#no ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2 ROUTER_I (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2 4.
Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start
5. Masuk ke bagian global di Router II : ROUTER_II (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1 ROUTER_II (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2 4.
Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start
6. Masuk ke bagian global di Router II: ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1 ROUTER_III (config)#no ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 7.Simpan Hasil Konfigurasi ROUTER_I# copy run start
2. Konfigurasi Rip RI : ROUTER_I(config)#router rip ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0 ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 R2 : ROUTER_II(config)#router rip ROUTER_II(config)#network 192.168.1.0 ROUTER_II(config)#network 172.16.0.0 ROUTER_II(config)#network 172.16.1.0 R3 : ROUTER_III (config)#router rip ROUTER_III (config)#network 172.16.0.0 ROUTER_III (config)#network 10.0.0.1 Melihat Routing Table ROUTER_I# Show ip Route 3. Konfigurasi EIGRP RI : ROUTER_I (config)#router eigrp 100 ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 R2 : ROUTER_II(config)# router eigrp 100 ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 R3 : ROUTER_III(config)# router eigrp 100 ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 Melihat Routing Table ROUTER_I# Show ip Route 4. Konfigurasi OSPF RI : R1(config)# router ospf 1 ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0 ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R2 : ROUTER_II(config)# router ospf 1 ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0 ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 area 0 ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 area 0 R3 : ROUTER_III(config)# router ospf 1 ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0 ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 area 0 Melihat Routing Table ROUTER_I# Show ip Route
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama Nim Jurusan
: : :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :