Digital Watermarking
•
Data dan informasi disajikan dalam bentuk format : digital, teks, citra, audio, maupun video.
•
Produk digital lainnya, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: – Penggandaan (Copy) sama dengan aslinya. – Mudah didistribusikan magnetic disk maupun internet. – Perubahan yang sedikit pada citra tidak mudah dipersepsi oleh indera penglihatan.
Masalah Contoh–contoh masalah yang muncul misalnya: Masalah kepemilikan (ownership). Pelanggaran copyright. Masalah keaslian.
•
Permasalahan - permasalahan tadi dapat diatasi dengan menggunakan digital watermarking.
•
Digital watermarking adalah teknik untuk menyisipkan informasi tertentu ke dalam data digital yang disebut watermark.
•
Watermark dapat berupa teks seperti informasi copyright, gambar berupa logo, data audio, atau rangkaian bit yang tidak makna.
Metode Image Watermarking Penyisipan watermark dapat dilakukan dalam dua metode: • metode spasial • metode transform Metode Spasial Penyisipan dalam domain spasial berarti menyisipkan watermark secara langsung ke dalam pixel citra. Dimana keuntungan cara ini adalah murah, cepat tetapi umumnya watermark tidak kokoh terhadap manipulasi pada citra. Metode transform artinya watermark disisipkan ke dalam koefisien transformasi. Umumnya yang menjadi metode transform adalah frekuensi dan transformasi yang digunakan.
Berikut ini merupakan fungsi utama dari watermarking : • Proteksi Hak Cipta Tujuan watermark dalam perlindungan hak cipta adalah sebagai bukti otentik atas hak kepemilikan pencipta atas content yang dibuat atau diproduksinya • Fingerprinting Fungsi watermark pada fingerprinting mirip dengan serial number S/N. tujuan watermark adalah mengidentifikasi setiap penggunaan dan distribusi suatu content. • Proteksi terhadap penggandaan (copy protection) Watermark berfungsi melindungi content dari duplikasi dan pembajakan. • Autentikasi citra Watermark berfungsi dalam proses autentikasi, sehingga modifikasi dari suatu citra dapat terdeteksi
Watermark Embedder
Input Message
Watermark Encoder
+
Watermark Key
Original Image
Noise
Watermark Embedder
+
Watermark Detector
Watermark Key
Gmbr Skema watermarking
Output Message
Teknik watermarking pada media selain citra mempunyai prinsip yang serupa. Secara umum watermarking mempunyai prinsip yang sama. Terdiri dari 2 tahapan: Penyisipan watermark (watermark embedding) Ekstraksi atau pendeteksian watermark (watermark detection)
Kunci
Citra
ENCODING
Citra dg watermark
Watermark
Sebuah encoder yg melakukan penyisipan watermark. Encoder menerima masukan berupa citra, watermark, dan kunci. Encoder menghasilkan citra berber-watermark. Citra asal dan citra berber-watermark hampir mirip secara statistik, atau secara visual mempunyai persepsi yg sama.
Audio Watermarking •Untuk menggunakan mekanisme fingerprinting untuk mengidentifikasi konsumen yang telah menyerang watermark, kita membangun skema watermarking dengan jumlah posisi marking yang tetap dalam tiap kopi audio file. •Posisi marking tersebut dapat dipilih berdasarkan kunci rahasia dan model psycho-acoustic untuk menemukan posisi yang aman dan jelas. Algoritma fingerprinting membangkitkan vektor fingerprint pada alfabet biner {0,1}. •Algoritma watermarking menyimpan vektor biner ini pada posisi marking yang telah dipilih.
• Algoritma watermarking menggunakan metode berbeda untuk menyimpan sebuah pesan pada cover. Cara penyimpanan pesan ini relevan untuk keamanan kombinas watermarking dan fingerprinting. • Sebuah audio stream PCM terdiri dari barisan sampel audio sepanjang waktu. Algoritma yang digunakan pada kasus ini menggunakan kumpulan sampel berturut-turut (sebagai contoh, 2048) untuk menyimpan suatu bit tunggal dari pesan utuh. •Gambar 1 mengilustrasikan sebagai berikut : barisan bit 01011 disimpan dalam sebuah segmen audio 1-detik dengan membagi audio menjadi grup sampel dan menyimpan satu bit dalam tiap segmen
Gmbr 1 Audio watermarking over time
Hal tersebut cukup memudahkan dalam situasi berikut : Jika dua vektor bit berbeda disimpan dalam dua kopi pada cover yang sama dan dengan kunci yang sama, dua kopi tersebut berbeda dalam segmen tersebut dimana bit-bit berbeda telah disimpan sebagai informasi.
Hal tersebut cukup memudahkan dalam situasi berikut : Jika dua vektor bit berbeda disimpan dalam dua kopi pada cover yang sama dan dengan kunci yang sama, dua kopi tersebut berbeda dalam segmen tersebut dimana bit-bit berbeda telah disimpan sebagai informasi.
Gambar 2 menunjukkan 2 vektor bit “01011” dan “00001” yang tersimpan. Kedua vektor tersebut disimpan dalam cover audio file yang sama. Jika A dan B membandingkan kopi miliknya, mereka akan menemukan segmen yang serupa pada posisi 1, 3 dan 5, dan segmen yang berbeda pada posisi 2 dan 4.
Gbr 2. Vektor bit tersimpan dan Gbr segmen yang berbeda pada kopi
Software • Easy Batch Watermark • ReaWatermark • Adobe Photoshop, dll.
Referensi - Munir, Rinaldi, Kriptografi, Penerbit Informatika, 2006. - Sbastian Widodo. Mohamad, Harso Supangkat. Suhono Watermarking pada Dokumen Teks Digital http://serpong7.batan.go.id/eii/rab-rab-pa-3.pdf - Sinambela. Fery, Pramono. Ranto, Adirama. Krisna, Teknologi watermarking yang Kuat pada Video MPEG - http://mail.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/Makalah/Makalah08.pdf. - http://www.reasoft.com/support/ - http://www.epcsoft.net/order.htm
Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr. Wb.