1 DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL SWITCHING ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL (EWSD) PT.TELKOM TBK REGIONAL PANGKALPINANG *Zulkurniawan**Wahri Sunandar S.T.,M.Eng***Ishar *Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro FT-UBB**Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Elektro FTUBB***Pembimbing Lapangan PT.TELKOM.Tbk Pangkal Pinang.
Abstrak - DLU (Digital Line Unit) adalah bagian dari sentral telepon digital EWSD yang dimiliki PT. TELKOM, yang fungsi utamanya adalah sebagai interface atau antarmuka antara pelanggan dengan sentral telepon digital, yaitu dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Selain itu DLU (Digital Line Unit) dapat berfungsi untuk emergency calling, yaitu suatu kemampuan untuk melakukan hubungan antar pelanggan yang masih dalam satu unit DLU(Digital Line Unit) jika hubungan antara DLU dengan sentral pusat terputus. Sehingga proses di dalam DLU hanyalah bagian dari proses yang kompleks dalam suatu sentral telepon digital EWSD, Untuk perhitungan jumlah pelanggan bisa dilakukan secara manual dengan menghitung satu persatu pada modul dan juga melalui software yang sudah diinstal pada komputer server. Kata Kunci : EWSD, DLU, Modul DLU, Perhitungan Modul DLU.
I.
PENDAHULUAN
telekomunikasi yang dimilikinya. Salah satu
1.1 Latar Belakang
media
penyalur
komunikasi
digital
yang
Telekomunikasi telah menjadi kebutuhan
digunakan oleh PT. Telkom adalah perangkat
pokok manusia untuk saling berhubungan satu
Electronic Wahler System Digital (EWSD) pada
sama lain yang terpisahkan oleh jarak. Semakin
pelayanan telepon.
meningkatnya
jumlah
pelanggan
yang
memanfaatkan jasa telekomunikasi maka pihak penyedia jasa dituntut untuk dapat menyediakan layanan yang berkualitas. PT.
Secara garis besar, perangkat EWSD dibagi menjadi 4 subsistem, yang salah satunya adalah Digital Line Unit (DLU). Penggunaan DLU difungsikan sebagai perangkat terminal bagi
Telekomunikasi
(PT.
pelanggan digital yang dioperasikan dari sentral
Telkom) merupakan salah satu perusahaan yang
induknya. DLU lebih efisien digunakan karena
bergerak
layanan
memiliki Digital Interface Unit sehingga dapat
telekomunikasi. PT.Telkom telah membuka kantor-
diinstalasi sebagai sentral jarak jauh dan jumlah
kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di
pelanggan telepon pun bisa dihitung secara
dibidang
Indonesia
penyedia
berbagai regional untuk meningkatkan usahanya serta
manual atau langsung melalui perangkat lunak.
memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1
1.2 Batasan Masalah
Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre
Dalam laporan kerja praktek ini penulis
4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa
membatasi pembahasan mengenai perangkat unit
Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia. Telkom juga menerapkan teknologi
telekomunikasi digital pada perangkat sistem
Makalah Seminar Kerja Praktek Zulkurniawan, Tahun 2012
DLU termasuk modul – modul yang biasanya ada pada perangkat DLU tersebut. Adapun
2 masalah-masalah yang ada di luar, seperti penanggulangan kerusakan secara hardware pada modul DLU, cara pengoperasian DLU secara remote, panggilan emergensy maupun hubungan DLU dengan perangkat lain tidak dibahas dalam makalah ini, melainkan hanya sebagai informasi dan pengetahuan.
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan Penulis melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek ini adalah
Gambar 3.1. Diagram blok sentral EWSD (Divisi Pelatihan PT. TELKOM 1996)
untuk lebih mengetahui dan memahami macam – macam modul pelanggan pada DLU dan cara
Keterangan: a. Access Unit (DLU/LTG) berfungsi sebagai
perhitungan jumlah pelanggan telepon.
interface antara II. DASAR TEORI
b. CCNC berfungsi sebagai signaling point,
EWSD (Electronic Wahler System Digital) Digital
Electronic
Switching
System
merupakan produksi dari Siemens AG Jerman, Sentral EWSD didesain secara modular baik hardware maupun software yang memungkinkan Sentral
EWSD
perangkat
dapat
disesuaikan
telekomunikasi
sebelumnya.
Sentral
yang
EWSD
dengan
telah
ada
menggunakan
Processor Control yang tersebar atau tidak terpusat
akan
atau trunk
dengan sentral (Switching Network).
2.1 Pengenalan EWSD
atau
pelanggan
tetapi
proses
pekerjaan
khusus untuk memproses signaling CCIT no. 7 atau disebut dengan Common Channel Signalling no. 7 (CCS#7). c. SN berfungsi menghubungkan jalur bicara sebagai jalur komunikasi antar peripheral processor dengan CP. d. CP berfungsi sebagai pusat pengendali untuk mengkoordinasi semua peripheral processor, menganalisis route, memproses database.
didistribusikan ke beberapa processor di bawah 2.2 DIGITAL LINE UNIT (DLU)
koordinasi Central Processor. Perangkat sentral EWSD secara garis besar dapat dibagi dalam empat subsistem, yaitu Digital Line Unit (DLU) dan Line Trunk Group
Digital Line Unit (DLU) adalah bagian dari sentral telepon digital EWSD yang dimiliki PT. TELKOM. Fungsi utamanya adalah sebagai
(LTG), Switching Network (SN), Coordination
interface atau antarmuka antara pelanggan
Processor
dengan sentral telepon digital, yaitu dengan
(CP),
serta
Common
Channel
Signalling Network Control (CCNC) (Gambar 3.1).
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Satu unit DLU terdiri dari beberapa komponen
yang
saling
terintegrasi
dan
3 mendukung satu sama lain sehingga bisa
melalui AN (tergantung dari kemampuan AN
terbentunya sebuah sistem yang berguna untuk
itu sendiri).
terbentunya sistem pelayanan telekomunikasi
d. Modul Ring generator and metering generator
dengan baik. Adapun komponen – komponen
(RGMG) berfungsi untuk membangkitkan
pada DLU tersebut adalah sebagai berikut:
ring current (nada dering) dan metering
a. Subscriber Line Module Analog (SLMA) yang
voltage (pulsa biaya).
berisi 8 sirkit pelanggan biasa atau 4 sampai 6 sirkit
pelanggan
dengan
fasilitas
home
metering tergantung dari tipe modul yang digunakan. Modul SLMA (Subscriber Line Modul Analog) yang dikontrol oleh SLMCP (Subscriber Line Modul Control Processor). Dalam satu modul SLMA berisi satu SLMCP dan 8 sirkuit SLCA (subscriber line circuit analog). Fungsi dari modul SLMA ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadi interface dengan pelanggan maksimal 8 pelanggan. 2. Menyalurkan
ring
current
(nada
dering) dan pulsa biaya.
Gambar 3.2. Blok diagram DLU (Divisi
3. Mengisolasi subscriber loop dengan
Pelatihan PT. TELKOM 1996)
tujuan pengetesan. 4. Mengontrol port-port dengan bantuan
Dari blok diagram di atas terdapat unit-unit yang terkonfigurasi antara satu unit dengan unit
SLMCP. 5. Mengubah sinyal-sinyal control dari
yang lainnya dan memiliki fungsi yang berbedabeda. Adapun fungsi dari masing-masing unit
pelanggan.
tersebut adalah: b. Subscriber Line Module Digital (SLMD) yang digunakan untuk melayani pelanggan ISDN basic access dengan dua kanal B (2 X 64
c. Subscriber Line Module Multiplexer (SLMX) yang digunakan untuk melayani standarisasi interface V5.1 (2 Mbps) terhubung ke Access (AN).
Baik
pelanggan
dalam salah satu modul SLMA berisi satu modul SLMCP dan 8 sirkit SLCA. Untuk
kbps) dan 1 kanal D (16 kbps).
Network
a. Modul SLMA yang dikontrol oleh SLMCP,
analog
maupun digital dapat tersambung pada EWSD
modul SLMA berfungsi sebagai interface antara saluran pelanggan (analog) dengan bagian digital. b. Modul DLUD 0 dan Digital Interface Unit for DLU (DIUD) 1 berfungsi sebagai interface saluran highway Primary Digital
4 Carrier (PDC) dari LTGB dengan semua
e. Modul Emergency service equipment for
modul SLMA yang terpasang. Melalui
pushbutton subscriber (EMSP) terdiri dari
highway 4096 kbit/s yang berisi 64 time
2 modul yang berfungsi untuk pelayanan
slot, hanya 60 time slot yang digunakan
emergency service yaitu jika komunikasi
untuk kanal pembicaraan, 4 time slot lainnya
antara DLU dengan sentral iniduknya
hanya digunakan dalam status emergency
terputus, akan tetapi kondisi DLU itu sendiri
service. Highway dengan bitrate 136 kbit/s
tidak rusak. Fungsi EMSP adalah mengolah
khusus
untuk
signal frekuwensi pustbutton dari pelanggan
mengontrol operasi DIUD, SLMC, TU, dan
dengan pesawat tombol tekan, sedangkan
EMSP. Tugas DIUD antara lain:
pelanggan dengan pesawat rotary dial,
digunakan
oleh
DLUC
informasi digit yang dikirim oleh pesawat
1. Menyalurkan sinyal-sinyal suara, melalui
pelanggan langsung diolah SLMCP.
2 saluran PCM-30 atau 2 Mbit/s. 2. Menyuntikkan sinyal kontrol ke dalam
f.
Alarm Set (ALEX) adalah optional, jika
saluran PCM- 30 kanal ke-16. 3. Membangkitkan melaksanakan (antara
Pemasangan modul EMSP atau External
dan
dipasang akan mengurangi satu posisi
internal
modul SLMA atau mengurangi jumlah 8
nada-nada sambungan
pelanggan-pelanggan
sirkit pelanggan.
satu
DLU) pada waktu DLU dalam keadaan emergency. c. Modul DLUC 0 berfungsi memindai secara
III. 3.1
terus-menerus status dari semua SLCA dari nomor terkecil (port 0) sampai dengan port terbesar (port 951), sedang DLUC 1 melakukan hal sebaliknya yaitu
men-
scaning dari port terbesar ke kecil. Prioritas tertinggi ada pada DLUC 0.
yaitu FTEM, LVMM, dan LMEM, dengan
1. Function Test Module (FTEM) berfungsi untuk mengetes semua modul SLMA. Module
Sentral PT. TELKOM Pangkalpinang mempunyai 28 box unit dengan fungsi yang berbeda-beda. Box ini membentuk sebuah sistem yang
membantu
telekomunikasi
melancarkan
dengan
baik
dan
sistem sesuai
yang terdiri dari 7 unit Sentral
Telepon Digital Indonesia (STDI) berlabel PT. INTI, meliputi DLU, TGS, LTG, MB/CCG,
masing-masing fungsinya adalah:
Measuring
Pemantauan DLU Secara Langsung
keinginan,
d. Modul Test Unit (TU) terdiri dari 3 modul
2. Line
HASIL DAN PEMBAHASAN
(LVMM)
berfungsi mengukur level modul SLMA.
DEV B, CE, dan SE. Selain dari 7 unit tersebut sisanya
adalah
SSG,
TGS,
STMI/LTG,
CCGS/MBO dan CCNC yang menggunakan EWSD berlabel Siemens.
(LMEM)
Setiap cabang di wilayah Bangka Belitung
berfungsi untuk memproses pengukuran
mempunyai DLU masing-masing dan tidak
saluran pelanggan dari sentral induknya.
bertumpu pada DLU yang ada di Pangkalpinang.
3. Level
Measuring
Module
DLU yang berada di Pangkalpinang dikhususkan
Makalah Seminar Kerja Praktek Zulkurniawan, Tahun 2012
5 untuk pelanggan di wilayah Pangkalpinang saja.
8 port pelanggan sedangkan modul SLMA
Akan tetapi, DLU diseluruh wilayah Bangka
CMRL mempunyai 6 port pelanggan.
Belitung bisa dimonitoring melalui sentral EWSD Pangkalpinang. DLU di sentral EWSD untuk wilayah Pangkalpinang terdiri atas 13 buah DLU yang diberi nama DLU 10, DLU 20, DLU 30, DLU 40, DLU 50, DLU 60, DLU 70, DLU 80, DLU 90, DLU 100, DLU 110, DLU 120 dan DLU 130. Satu unit DLU terdiri dari 8 shelf (rak) yaitu shelf 0, shelf 1, shelf 2, shelf 3, shelf 4, shelf 5, shelf 6 dan shelf 7. Shelf merupakan rak untuk menempatkan modul pelanggan telepon. Setiap satu shelf tersebut dapat memuat 16 modul
Gambar 4.2 Susunan Frame DLU (A) modul pada shelf 0 dan 1 (Telkom 2012)
pelanggan telepon (Gambar 4.1).
Gambar 4.3 Susunan Frame DLU (B) modul Gambar4.1. Susunan shelf pada DLU
pada shelf 2-7 (Telkom 2012)
(Telkom 2012) 3.2
Perhitungan Jumlah Pelanggan
Modul dalam DLU terbagi dua yaitu modul
Modul yang ada di dalam setiap unit DLU
pelanggan dan modul kontrol. Modul pelanggan
bisa dilihat melalui software khusus dan sudah
adalah
kontrol
diinstal pada komputer yang terdapat di sentral
merupakan modul selain dari SLMA. Modul
EWSD, yaitu software MIDA 113 FOR WIN
SLMA terbagi dua jenis yaitu SLMA COS dan
9X. Melalui software ini juga bisa dilihat apakah
SLMA CMRL. Modul SLMA COS mempunyai
modulnya masih bisa digunakan atau tidak.
SLMA
sedangkan
modul
Makalah Seminar Kerja Praktek Zulkurniawan, Tahun 2012
6 Tabel 4.1. Status DLU 10 DLU
Modul SLMA COS terdapat pada shelf 0
Modul
Tipe
Ost
SIDE
SIDE
SIDE
SIDE
10
0–0
SLMA COS
ACT
0 NO
1 NO
0 NO
1 NO
10
0–1
SLMA CMRL
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0 – 2 to 0 – 7
SLMA COS
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0–8
BDCG/GCG
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0 – 11
FTEM
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0 – 12
LMEM
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0 – 13
LVMM
ACT
NO
NO
NO
NO
10
0-14 to 0-15
SLMA COS
ACT
NO
NO
NO
NO
10
1-0 to 1-1
SLMA CMRL
ACT
NO
NO
NO
NO
10
1-2 to 1-7
SLMA COS
ACT
NO
NO
NO
NO
10
1-8
BDCG/GCG
ACT
NO
NO
NO
NO
10
1-11 to 1-13
SLMA COS
ACT
NO
NO
NO
NO
10
1-15 to 2-0
SLMA CMRL
ACT
NO
NO
NO
NO
10
2-1 to 7-15
SLMA COS
ACT
NO
NO
NO
NO
Dari Tabel 4.1 di atas untuk baris ke-2 bisa diterjemahkan menjadi identitas DLU adalah DLU 10 dengan modul 0 di shelf 0 memiliki tipe modul
SLMA
COS
yang
artinya
modul 0, 2-7, 14 dan 15 jadi banyak modul SLMA COS pada shelf 0 ada 9 modul. Shelf 1 dimulai dari modul 2- 7 dan 11-13 berjumlah 9, shelf 2 dari 1 sampai 15 jadi 15 modul, dan shelf 3 sampai shelf 7 modul terisi penuh sehingga masing-masing shelf memiliki 16 modul. Sedangkan untuk modul SLMA CMRL shelf 0 hanya ada 1 modul, shelf 1 ada 3 modul dan shelf 2 ada 1 modul, selain itu menggunakan modul SLMA COS, jadi total modul SMLA CMRL pada DLU 10 hanya ada 5 buah (Tabel 4.2). Tabel 4.2. Perhitungan jumlah pelanggan DLU 10
dapat
menampung 8 pelanggan karena jumlah port untuk modul SLMA COS ada 8 buah. Baris yang berisi ACT dari kolom Ost menandakan bahwa modul tersebut aktif sedangkan NO pada SIDE 0 dan SIDE 1 menandakan bahwa modul tidak mengalami kerusakan. Shelf 0 untuk modul 8, 11, 12, 13 dan shelf 1 modul 8 bukan termasuk dalam modul pelanggan tetapi termasuk modul kontrol, inilah yang menyebabkan jumlah port dari frame (A) hanya
Dari Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa
maksimal berkapasitas 184 port, berbeda dengan
DLU 10 mampu menampung 934 pelanggan
frame (B) yang hanya berisi modul pelanggan
telepon.
dan beberapa modul kontrol sehingga jumlah
Tabel 4.3 Jumlah pelanggan DLU
maksimal untuk port pelanggan dari frame No.
DLU
Jumlah Pelanggan
1.
DLU 10
934
Dari Tabel 4.1 di atas bisa dihitung jumlah
2.
DLU 20
934
pelanggan dengan menghitung berapa banyak
3.
DLU 30
934
modul SLMA COS dan SLMA CMRL.
4.
DLU 40
928
5.
DLU 50
936
6.
DLU 60
940
tersebut adalah 256 port.
7 7.
DLU 70
940
c. Status modul yang ada di dalam setiap unit
8.
DLU 80
936
DLU bisa dilihat melalui software MIDA
9.
DLU 90
952
113 FOR WIN 9X.
10.
DLU 100
924
11.
DLU 110
924
12.
DLU 120
950
13.
DLU 130
647
Total Pelanggan
4.2. Saran a. Diperlukan mengenai
11879
pembelajaran
lebih
penanggulangan
lanjut
kerusakan
hardware DLU secara jelas dan pembahasan lebih dalam mengenai perangkat DLU di
IV. PENUTUP
PT. Telkom Pangkalpinang.
4.1. Kesimpulan
b. Perlu adanya upgrade peralatan untuk
a. Setiap cabang di wilayah Bangka Belitung
pelanggan
sehingga
bisa
menampung
mempunyai DLU masing-masing dan tidak
banyak pelanggan dengan kapasitas tempat
bertumpu
atau ruangan seminimal mungkin.
pada
DLU
yang
ada
di
Pangkalpinang, namun bisa dimonitoring melalui sentral EWSD Pangkalpinang. DLU di
sentral
EWSD
untuk
wilayah
DAFTAR PUSTAKA
Pangkalpinang terdiri atas 13 buah DLU
Anonim. 1996. Diktat Kuliah Komunikasi Data.
dengan masing-masing unit DLU terdiri dari
Anonim. 1996. Fungsi dan Konfigurasi.
8 shelf (rak). Modul dalam DLU terdiri atas
Bandung: Divisi Pelatihan PT. TELKOM.
dua macam modul yaitu modul pelanggan
Ardiansyah. 2008. Analisa Layanan Suara
(SLMA) dan modul kontrol (selain SLMA).
Melalui Jaringan Frame
Modul SLMA ada dua jenis yaitu SLMA
Elektronika Fakultas Teknik Universitas
COS dan SLMA CMRL. Modul SLMA
Diponegoro Semarang.
COS
mempunyai
sedangkan
modul
8
port SLMA
pelanggan CMRL
mempunyai 6 port pelanggan. b. Banyaknya jumlah pelanggan telkom dalam suatu DLU tergantung dari banyaknya modul dan jenis modul yang terpasang pada DLU tersebut.
Makalah Seminar Kerja Praktek Zulkurniawan, Tahun 2012
Relay. Jurusan
Prasetyo E. 2009. Digital Line Unit (DLU) Pada Sentral Telepon Digital Pada Area Work Group Temanggung. Jurusan Elektronika Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.