DIDIK HARIYADI
BUKU SAKU DIET ANAK AUTIS
Penerbit AL-BAHY PRESS
BUKU SAKU DIET ANAK AUTIS Oleh: Didik Hariyadi Copyright © 2010 by Didik Hariyadi
Penerbit Al-bahy Press
[email protected]
Desain Sampul: Albahy
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
Ucapan Terima kasih Terima kasih kepada Istri dan anak-anak yang telah mendukung dan memberikan support untuk penyelesaian buku saku ini.
3
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah atas perkenannya kami dapat menyusun buku saku tentang diet pada anak autuis, setelah beberapa waktu kami melihat begitu pesatnya perkembangan kejadian autis di berbagai tempat dan banyaknya orang tua yang bertanya tentang pengaturan makan anak autis, sehingga ada sedikit kebingungan bagi orang tua untuk memenuhi gizi anaknya. Keadaan itu menggugah kami untuk menulis pedoman singkat ini sebagai sumbangsih kami untuk orang tua yang mempunyai anak dengan autis. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan sumbang saran sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan ke depan, khususnya berkaitan dengan perkembangan gizi autis.
Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si(Gz)
4
Pendahuluan Autisme adalah gangguan keterlambatan perkembangan kemampuan komunikasi, bicara, emosi, kepandaian, prilaku dan keterampilan motorik yang berdampak luas pada anak. Autisme dapat terjadi diseluruh dunia tidak memandang latar belakang ras, etnik, agama dan sosial ekonomi. Perbandingan kejadian autism pada anak-anak 1 : 100 dan dilaporkan bahwa prevalensi mencapai 6,7 per 1000 anak. Salah satu therapi untuk meringankan kondisi autisme pada anak adalah pengaturan gizi dan makanan karena dari berbagai penelitian diit dapat merubah prilaku anak.
5
Gejala
Terlambat berbicara Sering mengulang kata-kata ( echolia ) Kesulitan komunikasi dengan orang lain Tidak ada kontak mata Tidak ada respon bila dipanggil namanya Apatis terhadap orang lain Menghindari kontak fisik Perubahan sensory Hipersensitif atau hiposensitif pada pancaindra Kurang respon terhadap rasa sakit. Berprilaku aneh Stimulasi diri sendiri misalnya berputar,bergoyang dan bertepuk tangan sendiri.
6
Tertawa dan marah tanpa sebab yang jelas Mengulang permainan yang aneh dalam waktu tertentu Melakukan sesuatu yang sama secara rutin dan terus menerus Prilaku agresiv misalnya memukulkan kepala
7
Perbedaan anak autisme dengan anak normal Terdapat 3 jenis perbedaan prilaku Pada anak autis
Pada anak normal
Komunikasi - menghindari kontak mata
- memperhatikan wajah ibunya
- seperti tuli
- mudah terangsang suara
- mulai mengembangkan bahasa kemudian berhenti bicara.
- menambah kata-kata
Hubungan sosial - bersikap tidak menyadari orang lain datang dan pergi - menyakiti orang lain tanpa provokasi
- menangis bila ditinggalkan - tersenyum bila melihat wajah yang di kenal
Eksplorasi lingkungan - tetap terpaku pada satu kegiatan
- berpindah aktifitas
- melakukan aktifitas aneh seperti bergoyang- goyang,menjilati mainan,menyakiti diri sendiri seperti mencongkel mata
- menggunakan tubuh untuk mencapai tujuan
8
- mencari kesenangan
Therapi Intervensi biologis merupakan alternatif pilihan therapi pada anak autisme. Gambaran umum mengenai intervensi therapi tersebut berhubungan dengan isue-isue berikut : Metabolisme opioid/dopamine Peradangan saluran cerna Kaitan antara vaksinasi dengan autisme Pathogen : jamur, bakteri dan virus Gangguan gizi Alergi dan intoleransi makanan Keracunan logam berat seperti : mercuri, timbal, arsenik.
9
Pengaturan Makanan Anak Autis
Makanan seimbang Konsep gizi seimbang merupakan konsep yang mesti dilakukan pada anak autis. Kelebihan atau kekurangan zat-zat gizi tertentu justru akan memperparah keadaan anak autis.
10
GFCF (Gluten-Free and Casein-Free) Menghindari makanan sumber gluten dan casein meningkatkan perbaikan 65 % anak autis.
Makanan sumber karbohidrat yang tidak mengandung gluten: beras, singkong, ubi, talas, jagung, tepung beras, tapioka, maizena, bihun dan soun. Makanan sumber protein yang tidak mengandung kasein : daging, telur, kerang, tahu, tempe dan kacangkacangan
11
Makanan yang mengandung glutein seperti : terigu, havermouth, roti, mie, kue-kue, makaroni, spageti, cake dan biscuit. Jauhi!!
Makanan sumber kasein seperti : susu, ice cream, keju, mentega dan yogurt.
12
Pilih makanan yang tidak menggunakan food additive
Beberapa contoh food additive (bahan tambahan makanan) yang dapat memperparah keadaan anak autis seperti : pewarna, penambah rasa sintetis, aspartame, nitrat pada makanan, dan pestisida yang mungkin ada dalam makanan.
HINDARI !
13
Hindari makanan yang mengandung phenol
Sumber phenol : tomat, jeruk, pisang, anggur merah, apel, cocoa dan susu.
HINDARI
14
Pemberian suplement, vitamin dan mineral seperti : vit B, vit C, zink dan magnesium.
Sumber Vitamin C : Jambu mangkok, Jambu mete, Jeruk bali, Jeruk keprok, Jeruk lemon, Jeruk nipis, Kentang, Kiwi, Papaya, Strawberry Sumber Zinc : Dianjurkan ! Daging sapi, Daging domba, Hat, Kepiting, Kerang, Sereal utuh, Tiram, Udang, Ikan
15
Berikan makanan yang lengkap dan bervariasi. Piramida makanan dapat membantu pemilihan makanan yangbaik untuk anak anda.
Catatan : Konsultasikan dengan ahli gizi cara pemilihan makanan yang baik.
16
Memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pilihlah sayur dan buah yang tidak mengandung pestisida dan bahan pengawet. Gunakan sayur dan buah yang alami dan jauh dari pencemaran kimia. Dianjurkan !
17
Penutup Diit atau pengaturan makan pada anak denga ASD (Autism Spectrum Disorders) atau ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorders) meruakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan disamping terapi medis dan psikologis. Penanganan yang komprehensip dari ahli gizi, medis dan psikolog akan membawa pada perkembangan perbaikan yang maksimal dan terkendali. Buku kecil ini hanya sebagian kecil dari usaha terapi dengan pendekatan nutrisi (gizi). Harapan kami dengan buku kecil ini dapat membantu mengatasi masalah nutrisi pada anak dengan ASD / ADHD.
18
Referensi Julie Matthews, Nutrition Foundations for Autistic Spectrum Disorders, Trudy Scott - Research Assistant, 2007 Widodo Judarwanto, Terapi Diet Untuk Gangguan Perilaku Anak, Behaviour Biomedis Clinic, 2006
Alex Richardson, The Importance of Nutrition for Mood, Behaviour, and Learning, Department of Physiology, Anatomy and Genetics, University of Oxford, 2007. L. Kathleen Mahan and Sylvia Escott-Stump, Krause’s, Food, Nutrition, and Diet Therapy, The Curtis Centre, Independence Square West Philadelphia, Pennsylvania, 2000 Andry Hartono, Asuhan Nutrisi Rumah Sakit Diagnosis, Konseling & Preskripsi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997
19
Riwayat Singkat Penyusun Didik Hariyadi. Dilahirkan di Jawa Timur 31 Desember 1971. Pendidikan SD di Jawa Timur, SMP dan Madrasah Aliyah di Pontianak Kalimantan Barat dan mengambil D1 Gizi juga di Pontianak. D3 Gizi di Akademi Gizi Depkes Jakarta dan S1 Gizi di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. S2 di Gizi IPB Bogor. Nama Istri Herty Nursiana dan dikarunia 3 orang anak Laki-laki (Shofwan Hanif Al-Bahy, Muhammad Zaky Al-Bahy dan Ulwan Syauqi AlBahy). Pernah bekerja di Puskesmas Pujon Kab. Kapuas Kalimantan Tengah dan Dinas Kesehatan Kab. Kapuas. Sejak tahun 2006 sebagai dosen di Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak dan anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Kalimantan Barat Bidang Penelitian dan Pengembangan .
20