tMdodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( Studi Kasus di PT. Arjuna Utama Kimia)
PENGENDAL:AN PERSED:AAN BAHAN BAKU YANC OPT:MAL UNTUK nlEMPEROLEH TOTAL COST YANG M!N:MAL. (Studi Kasus Di PT.Ariuna Uね ma Kinnia) Oleh : Widodo *) Abstrak Seflap usaha atau perusahaan industi pada waffiu teftentu pasti menghadapi masalah dalam persediaan bahan baku. Karcna bahan baku sangat penting agar prcsas produksi dapat be(atan terus tanpa harus mengurangi kuantitas produksinya. Pengendalian persediaan bahan baku beftujuan untuk mempeftahankan suatu jumlah percediaan yang optimal untuk meniamin jumlah kebutuhan dan mutu yang tetap dengan biaya yang minimal. Adapun rumusan masalah yang diambil adalah pengendalian percediaan bahan baku yang optimat untuk memperoleh total cost yang minimal. Jenis penelitian ini adalah Kwantitatif dongan membatasi jumlah pemesanan bahan baku, yang mana dalam sfudi kasus ini pemesanan bahin ba1u ditatakukan tiap kalipesan sebesar 14489,63 ton, dan perusahaan akan mengadakan pemesanan bahan baku setiap bahan baku tinggal 4218,12 ton. Maka perusahaan dapat 'menekan ketebihan inyesfasi bahan baku sebesar Rp. 64.433.369,2,- pada setiap kali pemesanan. Berarti ada hubungan positff. Kata
Kuncl: Pengendalian,
Persediaan, Bahan Baku, Optimal, TotalCast, Minimal.
Masalah utama yang ingin dicaPai
PENDAUHULUAN Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu menghadapi
untuk mendapatkan persediaan bahan baku yang optimal guna mendapatkan total cost
berbagai masalah, dimana masalah yang timbul bermacam-macam dalam satu periode. Demikian pula pada PT.Arjuna
harus diambilyaitu
Utama Kima. Berbagai masalah Yang dihadapi antara lain adalah masalah pengawasan persediaan bahan baku urea sebagai bahan dasar pembuatan lem. Untuk mengadakan persediaan ini, dibutuhkan sejumlah modal vang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu, maka
setiap perusahaan harus
daPat mempertahankan suatu jumlah persediaan
yang optimal untuk
menjamin jumlah
kebutuhan dan mutu yang tetap dengan biaya yang minimal. Persediaan yang berlebihan akan merugikan perusahaan, karena ini berarti lebih banyak modalyang tertanam dan biaya
yang minimal. Ada dua keputusan
yang
:
Kapan pemesanan harus dilakukan, dan berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan setiap kali pemesanan. Keputusan yang tidak tepat mengenai kedua hal
diatas akan
-
hal
mengakibatkan dua kemungkinan, yaifu : Persediaan Yang dimiliki perusahaan melebihi apa yang diperlukan, sehingga perusahaan mengalami kelebihan persediaan dan persediaan yang
dimiliki perusahaan tidak memenuhi kebutuhan yang diperlukan, sehingga perusahaan mengalami kekurangan persediaan.
Dari kedua kasus tersebut akan mengakibatkan Perusahaan harus
- biaya yang timbul akibat adanYa
menanggung biaya - baiya yang sebenarnya dapat dihindari, hal ini dapat mengakibatkan
merugikan perusahaan, karena kelancaran
Kejadian pertama Pada kelebihan persediaan, ini akan mengakibatkan
persediaan tersebul Sebaliknya suatu persediaan yang terlalu kecil akan
dari
kegiatan produksi
dan
distribusi
perusahaan terganggu.
Untuk dapat mengatur
tersedianYa
suatu tingkat persediaan yang optimal yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku dalam jumlah, mutu, dan pada waktu yang tepat serta jumlah biaya yang rendah seperti yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian bahan baku yang tepat.
84
kerugian pada perusahaan.
bertambahnya ongkos penyimpanan, bunga uang yang tertranam pada barang tersebut
dan sebagainya.
Kejadian kedua Pada kekurangan
persediaan, akan
mengakibatkan
bertambahnya ongkos pemesanan, ongkos
') Do*n
Fakuftas Teknologi
ldusti
lJnivedtas PGRI Adi Buana SunbaYa
JumalTeknik WAKTU Volume 07 Nomor02-」
u‖
2009-iSSN l 1412‐ 1867
wdodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang optimal untuk Memperoleh rotal Gost yang Minimal ( Studi Kasus di pT. Arjuna Utama
Kimiaj
menganggurnya buruh dan fasilitas produksi, hilangnya itikad 1 kepercayaan .tidali j pelanggan, kerugian karena jadi mendapatan keuntungan (karena permintaan
baik
tidak terpenuhi ), dan sebagainya.'
. Jadi dengan keputusan yang tepat, maka akan menghasilkan
.
KAJIAN PUSTAKA Klasifikasi Pengendalian persediaan
Dilihat dari fungsinya
persediaan dapat dibedakan
1. Batc Sfock atau Lot Size
bahan - bahan atau barang _ barang jumtah yang tebih besar dari padi lalgm jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian atau pembuabn yang dilakukan untuk jumlah
seperti tersebut akan dapat dihindarkan.
Variabel Penelitian
1.
2.
Variabel
o o
Variabel bebas baku
: persediaan bahan
Variabel terikat
:
Total cost yang
yaitu
pengendalian persediaan yang diadakan karena kita membeli aiau - membuat
keadaan yang sedemikian rupa sehingga tambahan tambahan biaya yang Udak diperlukan Rumusan Masalah "Bagaimanakah pengendalian bahan baku yang optimal untuk memperoleh total cost yang minimal?'
pengendalian
:
2.
besar, sedang penggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Fluctuation Sfock adalah pengendalian yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen' yang
tidak dapat diramatkan. Dalam ndt ini perusahaan mengadakan persediaan untuk memenuhi konsumen, apabila
tingkat permintaan
menunjukkan
minimal Definisi Operasional Variabel
keadaan yang tidak beraturan atau fluktuasi permintaan yang tidak dapat
adalah sebagai berikut : Persediaan Bahan baku.
3. Aticipation Sfoc'k yaitu pengendalian
Definisi
- definisi dalam penelitian ini
a.
persediaan
Untuk mempertahankan persediaan
bahan baku guna
.b.
diramalkan terlebih dahutu.
menunjang
kelangsungan proses produksi dan lenjamin jumlah yang tetap. TotatCost yang Minimal.
Merupakan pengaturan persediaari
bahan baku sehingga
proses
produksi dapat berjalan lancar efektif dan efisien, maka menghasilkan out put yang seimbang dengan tingkat pengeluaran, terutama pengendalian
bahan baku sehinggJ dapat rnenghasilkan produksi yang Penelitian
ini bertujuan
- bahan sehingga tidak menggangu jalannya produk atiau menghindiri kemacetan produksi.
Berdasarkan pendapat diatas maka
dapat disimpulkan bahwa jenis pengendalian
terdiridari: a. Pengendalian persediaan bahan
b. untuk
bahan baku dalam proses pioOufsi
Sebagai informasi, agar perusahaan menerapkan persediaan bahan baku yang optimal guna mendapatkan totral cost yang minimal sehingga perusahaan iiOat
mengalami pembengkakan biaya
kerugian.
dan
dasar yaitu pengendalian persediaarr bahan baku yang digunakan datam proses produksi. Pengendalian persediaan barang setengah yaitu
yang
jadi
pengendalian persediaan barang
suatu bentuk tetapi
masih
memperoleh pemprosesan lebih
c.
lanjut.
Pengendalian persediaan barang jadi yaitu pengendalian persediaan Qapng - barang yang telah diproses
dalam pabrik dan dijual konsumen.
ke
Fungsi dan pengendalian persediaan
1. Memperoleh
bahan baku.
Yaitu menentukan prosedur
untuk
memperoleh suatu suplai yang cukup
」urnd
_
barang yang telah diolah datam
di
Manfaat Penilitian
yang
meningkat disamping itu untuk menlaga kemungkinan sukamya diperoleh Oanan
memperoleh informasi tentang pentingnya mengoptimalkan pengendalian persedraan
perusahaan industri.
untuk
dapat diramalkan, berdasarkan musiman atau penjualan
ekonomis dengan biaya minimal.
Tujuan Penilitian
yang diadakan
menghadapi fluktuasi permintaan yang -poli
Teknk WAKTUvOLme o7 Nom5「 02-」di 2009-issN:1412‐ 1867
85
Widodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( StudiKasus diPT. Arjuna Utama Kimia)
tersebut sifatnya
- bahan yang dibutuhkan, baik kualitas maupun kuantitas.
dari bahan 2.
Menyimpan dan memelihara bahan bahan.
yaitu
mengadakan
suatu
system
penyimpanan untuk memelihara dan melindungi hhan - bahan yang telah
dimasukkan kedalam persediaan. 3.
Pengeluaran bahan.
Yaitu menetapkan suatu peraturan atas pengeluaran dan penyimpanan bahan bahan pada saat dan tempat yang tepat
dimana dibutuhkan bahan
-
bahan
tersebut. 4.
Meminimalisasi inventaris dalam bentuk
lrahan
(
mempeftahankan percediaan
dalam jumlah yang optimal
),
Sedang
tujuan dari pengendalian prsediaan ( lnventory Confiol ) adalah sebagai berikut: a. Menjaga jangan sampai perusahaan
kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinYa kegiatan produksi.
b. Menjaga agar
Persediaan
perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya - biaYa yang timbul dari Persediaan tidak
c.
2.
disterministik,
sebaliknya bila permintaan yang dapat diketahui secara pasti, maka sifat permintaan adalah probabilistic. Periode datangnya pesanan Periode datangnya pesanan ( Lead Time ) adalah merupakan tenggang waktu saat memesan barang samPai barang atau bahan tiba. Lead time ( waffiu tunggu ) sangat perlu untuk diperhatikan oleh karena hal ini sangat erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan kembali ( reorder ). Dengan demikian diketahui waktu tunggu yang tepat, maka perusahaan akan dapat membeli pada saat yang tepat Pula
sehingga resiko
Penumpukan
persediaan atau kekurangan persediaan
dapat ditekan seminimal mungkin. Apabila lead time daPat diketahui dengan pasti demikian juga dengan permintaannya, maka dikatakan bahwa
sifatnya berada pada situasi
Yang
diterministik akan tetapi bila salah satu yaitu permintaan atau periode ditentukan dengan pasti, maka akan dikatakan sifat berada dalam kondisi yang probalistik.
3. Unit yang diminta
selama
periode
Menjaga agar Pembelian secara
datangnya pesanan Apabila karakteristik dari permintaan dan
ini akan
ditentukan, maka sifat
terlalu besar.
kecil - kecilan dapat dihindari karena
mengakibatkan
biaYa
pemasaran lebih besar.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi utama
pengendalian percediaan
adalah kebutuhan menyimpan untuk melayani perusahaan akan bahan baku atau barang dari waktu ke waktu dengan biaya yang rendah. mencaPai tujuan pengendalian Persediaan daPat disimpulkan juga sebagai berikut, yaitu mengadakan perencanaan bahan baku
Jadi dalam
yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitasnya yang sesuai dengan
kebutuhan Produksi
serta
kaPan
pemesnan itu harus dilakukan kembali.
periode datangnya Pesanan
-
telah
sifat dari unit
yang diminta selama periode datangnya pesanan dapat segera diperkirakan. Unit yang diminta selama lead time dapat terjaditetap atau berubah - ubah selama
tergantung pada sifat permulaan atau pemakian selama periode datangnya pesanan dan perilakunya. Sehingga unit yang diminta selama periode datangnya pesanan dapat bersifat diterministik.
Komponen - komponen biaya percediaan 1. Biaya pemesanan ( Ordering Cosf ). Biaya pemasaran yaitu ongkost - ongkos yang akan timbul bila mempersiapkan fasilitas - fasilitas produksi atau bila kita hendak melakukan Pemesanan.
Sifat - sifat persediaan Sifat dari unsur - unsur persediaan akan menentukan karakteristik dari model persediaan. Terdapat tiga unsur yang
menjadi dasar bagi
1.
Pembahasan
persediaan, yaitu: Permintaan.
Sitat permintaan dapat diterministik atru
probabilistic. Apabila permintaan yang
akan datang dapat diketahui secara pasti atau tertentu, maka permintaan 86
Dengan demikian Yang
Perlu
diperhatikan dalam biaya pemesanan ini
adalah beraPa kali
Pemesanan
dipesan dalam setiaP
Pemesanan
dilaksanakan, beraPa jumlah tersebut.
Dibawah
ini
Yang
beberaPa contoh Yang
termasuk biaya pemesanan antara lain
a. b. c.
Biaya pembuatan faktur. Biaya persis Pembelian. Biaya ekspedisi ( fransporfasi
」umalTeknik WAKTU Volume 07 Nonlor02-Juli 2009-iSSN:1412‐
1867
).
:
I
Wdodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( StudiKasus diPT. Arjuna Utama Kimia)
d. Biaya bongkar muat barang yang diperhitungkan setiap kali pemesanan. e. Biaya administrasi dan material yang berhubungan dengan sampai digudang. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan bahwa yang termasuk biaya pemesanan ini adalah total biaya - biaya yang terkait langsung dengan biaya pemesanan bahan baku yang dilakukan perusahaan untuk kelangsungan produksi. Apabila terdapat biaya - biaya lain tetapi tidak terkait dengan pemesanan, rnaka
e.
Biaya pembelian ( Purchasing Cosf
Harga pembelian bahan baku
bahan baku yang disimpan
4.
Cosf)
kebetulan tidak tersedia digudang. Untuk barang - barang tertentu langanan dapat diminta untuk menunda pembelian atau langganan diminta untuk menunggu. Sedangkan kekurangan persediaan terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan terhentinnya proses produksi. perusahaan akan Dalam memerlukan suatu biaya tambahan (
).
atau
yang dipesan ( harga barang ) atau dengan kata lain harga yang harus
hal ini
dibayar untuk setiap unit barang.
Biaya yang terjadi disini dalam keadaan
biaya ekstn ). Biaya - biaya tersebut diperhitungkan sebagai biaya kehabisan persediaan antara lain Biaya pengiriman khusus.
sebenarnya, bisa tetap atu berubah pada jumlah - jumlah tertentu ( contoh : bila kita membeli barang, dalam jumlah yang banyak seing kali memdapat
a. b. c.
diskon atau potongan harga tertentu ). Biaya penyimpanan ( Holding Cost ).
Biaya penyimpanan atau holding cost yaitu biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan didalam perusahaan tersebut.
Jumlah dari biaya penyimpanan untuk perhitungan kuantitas pembelian ini terkait langsung dengan jumlah unit
bahan baku yang disimpan dalam perusahaan untuk menunjang proses
produksi, Semakin tinggi jumlah bahan baku yang disimpan maka jumlah biaya penyimpanan akan semakin tinggi pula. Dibawah ini contoh - contoh dari biaya penyimpanan, antara lain : Biaya simpan bahan baku ( biaya
a. ). b. Biaya pemeliharaan bahan baku. c. Biaya asuransi bahan. d. Biaya kerusakan. gudang
Jumal Teknik
WAKTU
dalam perusahaan. Biaya kekurangan persediaan ( Shortage
Biaya kekurangan persediaan, yaitu biaya yang timbul apabila ada permintaan terhadap barang yang
purchasing cost, yaitu biaya dari barang
3
diperhitungkan
adalah biaya penyimpanan yang akan terkait langsung dengan jumlah unit
biaya - biaya pengeluaran tersebut tidak dapat dimasukkan biaya pemesanan. 2.
Biaya pajak.
Jadi biaya yang akan
Biaya pengepakkan khusus. Biaya kerugian dari "God Will'.
Hasil Produksi dan Produktifitas
Hasil produksi adalah hasil
dari
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau produk. Sedangkan produktifrtas adalah perbandingan out put dan in putnya.
Sritomo Wignjosobroto ( 2003 : 3 ) : 'Produktifitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perbandingan ( rasrb ) antara out put per in putnya. Sehingga diketahui nilai ( rndeks ) produktifitas, maka akan diketahui pula seberapa besar efisiensi sumber - sumber in put yang telah dihemat"., dan Handoko ( 1984 :210 ) :
'Bahwa produktifttas dapat didefinisikan sebagai hubungan antiara masukan masukan dan keluaran - keluaran suatu system produksi".
Volume 07 Nomor 02
-
Juli 2000
-
ISSN : 1412 - 1867
87
ソ輌dodo:
Pengendalian Persediaan 3ahan 3aku yang Optima:untuk Memperoleh Tota!Cost yang Minimal (Studi Kasus di PT.Attuna Utama Kimia)
Masukan (′ ″
″)
Proses Produksi
KclllЯ
(through put)
(ο
ran
ρ "′
- Bahen baku dan penunJeng . Tcnrgr kcda - McJndrn
fasilltes prcduksl yrng laln
- lnbrmacl . Energi - Waktu - Dan laln laln
)
"′
1.Kogiatan produkttttas ‐Transportasl lsik dan non lsik
・ Pr0300 n‖ 8: tambah ( 鮨ng3:Ona:dan ekonornil)
n‖
al
2.Keghtan :Ю n produnritas ( merupakan focus keladian e●onomi studi 9erak dan waktu) ・ :dle atau de:ays ,Setup matelal hand“ ■9 ‐Dan:ain‐ :a:n
METODE PENEL「:AN
Gambar 1: Sistem Proses Produksi
Rancangan penelttian
STUDI PENDAHULUAN PENETAPAN TUJUAN VARIABLE TERIKAT:
TOTAL COAST M:N:MAL
PENGUMPULAN DATA
STUDI PENELIT:AN
一
VARIABLE BEBAS:
PERSED:AAN BAHAN BAKU T:NE PLATE
SELESAI Gambar2 : Rancangan Penelitian
88
」umalTeknik
WAlKW Volume 07 Nomor02-Ju“ 2009-!SSN:1412‐ 1867
Widodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( Studi Kasus di PT. Arjuna Utama Kimia)
Variabel Penelitian dan Definisi Variabel 1. VariabelPeneltian a. Variabel Bebas ( lndependent Vaiabel). Yang menjadi variable bebas adalah persediaan Urea sebagai bahan baku Lem.
b. Variabel terikat ( Dependent Variabel). Yang menjadi variable terikat adalah TotalCost minimum.
2. Definisi OperasionalVariabel a. Variabel Bebas ( Persediaan bahan baku Urea ). Persediaan dari barang
- barang yang benrvujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber - sumber alam
ataupun dibeli
dari supplier atau
perusahaan yang menghasilkan bahan
baku bagi
perusahaan
yang Sedangkan
menggunakannya.
pengendalian bahan baku Urea diukur
b.
dalam satuan Ton Variabel Terikat ( Total Cast Minimum). Total produksi lem yang diperoleh selama proses produksi selama kurun waktu tertentu, diukur dalam satu tahun.
Populasi dan Sampel 1. Diskripsipopulasi. Dalam penelitian
Keterangan
0 R S
Dalam penelitian
Ekspektasi
=
selama Lead Time
HASIL PENELITIAN
Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan dan disusun dengan sistematis sehingga memudahkan langkah berikutnya
yaitu analisis data, sebagai penyusunan data ini bisa dilihat
- tabel sebagai berikut ini
1.
(
Dalam penulisan ini,
peneliti memperoleh data dari data sekunder ( data tersedia ) yang bersifat kuantitatif tentang hasil produksi Lem di PT. Arjuna Utama Kimia ( ARUKI ) Surabaya.
Metode Pengumpulan Data
:
)
I
1
2 3 4
5 6
Bulan Pesan
Jumlah
Jan
76 75
(ton)
Feb Mar Apr Mei Jun
74 75,5
74 75,5
Total pemesanan bahan baku Urea selama bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2007 adalah 450 ton. Rata - rata pemesanan - 450 75 ton
2.
6
=
Data pemakaian bahan baku Urea. Data pemakaian bahan baku urea tahun
2007 di PT. Arjuna Utama Kimia ( ARUKI ) Surabaya adalah sebagai berikut: Tabelll
Data pemakaian bahan baku Urea bulan
1. Metode Dokumentasi 2. Metode lnterview
Januari s/d Juni tahun 2007 Bulan Minggu Deman
Metode Analisis Data Teknik analisa datla yang digunakan adalah dengan rumus TotalCost minimum
:
- rF} . V.,{*.n ry ( A. Taha Hamdy,1997
rc (s.R) =
:
」urna:丁 eknik
hasil tabel
Data pemesanan bahan baku tahun 2007
rnenjadi produksi
Data dan Sumber Data
pada
Data pemesanan bahan baku Urea. Pada tahun 2007 di PT. Arjuna Utama Kimia ARUKI Surabaya adalah
sebagaiberikut: Tabel
ini yang dijadikan
sampelnya adalah data hasil Lem pada PT.Arjuna Utama Kimia ( ARUKI ) Surabaya, Dalam produksi selama 6 bulan.
kali
PenyaJian Data
Periode
ini yang
permintaan
A = Biaya pemesanan tiap pemesanan I = Biaya penyimpanan K = Biaya kekurangan persediaan D = Jumlah Permintaan
produksi Lem di PT.Arjune Utama Kimia ( ARUKI ) Surabaya. Sampel.
= Reorder point
= Jumlah kekurangan pemesanan
E(X)
populasi adalah data semua hasil
2.
:
= Jumlah pemesanan rata - rata
17
fton)
Jan
1
2 3
2,5
3
4
3,7 3,8
Jumiah
13
)
WAKTU Volume o7 Nomor02-Ju1 2009-iSSN:1412-1867
89
Widodo
:
_
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( Studi Kasus di pT. Arjuna Utama Kimia)
Bulan
Deman 2,9
Biaya pemesanan ini adalah merupakan blaya yang dapat dikaitkan iangsung dengan kegiatan pemesanan, yaitu biaya ‐ biaya yang dikeluarkan
4
3,4 3,2
barang tersebut dikirim dan dimasukan
Jumlah
12,5
Minggu
Deman
Minggu
(ton)
Feb
3 2 3
Bulan
berkenaan dengan pemesanan sampa: ke gudang. Biaya ― biaya yang dibebankan dalam seka‖ pemesanan
bahan baku adalah a. Biaya administrasi( b:aya kertas,
fton)
Mar
alat― alat tulis, tenaga administrasi,
2,8
2 3
Bulan
penggunaan alat ‐ alat computer, fax,telepon) Rpi 300 000,― b. Biaya pembongkaran barang Rp.
3 3
4
3,5
Jumlah
12.3
Minggu
Deman
200.000,‐
c.
=74,8ton X Rp. 2.500.000,―
(tOn)
Apr
1
3
2 3
2,9 12.3
Bulan
Minggu
Deman
Mei
1
2:5 2,8
2.Expected Demand(D).
3,4
2 3 4
Bulan
Rp.1.875.000.000,― Rp.1.875.500.000,‐
3,2
4 Jumlah
Tabe:‖ Total pemakalan bahan baku Urea Bulan Januari sampai Junitahun 2007 Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni
3 4
Jumlah
12.3
Minggu
Deman
Biaya transportasi: Rata‐ rata pemesanan=74,8 ton
Totaldeman (ton) 13 12,5 12,3 12,5 12,3 12.2 74,8
丁otal
」,ln
4 Jumiah
Jadi Expected Demand ( D ) bahan Urea selama bulan Januari sampai
2,6 217
1
2 3
2007 adalah 74,8 ton
3 3,9
3.
12.2 枷
a一 n
晩
selama bulan 」anuari sampai
u i k n a u b J
Total pemakalan( D )bahan
Harga Bahan Baku Urea.
Tabel lV Harga bahan baku Urea bulan Januari sampai Juni tahun 2007
2007 adalah 7418 ton.
Bulan
Ana::sis Data
Januar: Pebruar:
Untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal harus disesuaikan dengan model persediaan yang ada. Model persediaan yang kita gunakan sangat
berpengaruh dalam pemecahan masalah. Karena penggunaan model yang tidak
sesuai dengan keadaan dan perusahaan
kondisi
yang bersangkutan dapat
Maret Ap‖
│
Mei Juni Total
Harga Rp.400.000,‐ Rp.400.000,‐ Rp.500.000,― Rp.500.000,― Rp.600.000,‐ Rp.600.000,‐ Rp.3.000.000,―
Jadi harga rata― rata bahan baku U「 ea selama bulan Januari sampai」 uni 2007:
menimbulkan kerugian yang besar dipihak perusahaan.
1. 90
u i n k u a J b
fton)
Analisis Data sebagai berikut: Biaya pemesanan bahan baku ( A
.3.000.00Q一 =ζ ρ
=時.500.00Q―
).
Juma:Teknik WAKTU Volume o7 Nomor02-Juli 2009-iSSN:1412‐ 1867
\Mdodo
4.
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( Studi Kasus di PT. Arjuna Utama Kimia)
Biaya Penyimpanarr Bahan Baku ( i)" Biaya penyimpanan bahan baku adalah biaya - biaya yang diperlukan berkenaan penyimpanankarena diadakannya adanya sejumlah persediaan. Untuk mengetahui biaya penyimpanan ini, kita perlu melihat elemen elemen biaya tersebut antara lain :
-
a.
Bunga investasi bahan baku.
Rp.244.000.000,6
= Rp.4A.000.000,- f tahun Seperti kita ketahui, pada tahun 2007 pemesanan bahan baku sebesar 4,500 ton jadibiaya gudang adalah : Nilai depresiasi
Jumlah pemesqnan bahon b aku
Sesuai dengan bunga yang berlaku di bank saat itu sebesar 12 persen per
tahun, maka biaya yang dibebankan
_ .Rp.40.000.000,-
karena adanya investasi bahan baku lem per ton per tahun adalah = (harga bahan baku perton) x (bunga persen pertahun)
b.
f
= 4p.8.888,88,-
ton f tahun
2. Biaya asuransidan pajak 20.000,-/ton/tahun 3. Biaya gudang
1,5 persen dan pajak yang ditetapkan pada saat itu adalah 2,5 persen maka
Rp.
Rp.88.888,88,- / ton / tahun
:
Total (i) Rp. 88.888,88,- / ton / tahun
=1,5% +2,5% =4% Jadi biaya asuransi dan pajak
Biaya kekurangan persediaan
untuk bahan baku per ton per tahun adalah : =(harga bahan baku perton) x (bunga persen pertahun)
c.
ton f tahun
60.000,-/ton/tahun
Biaya asuransidan pajak. Biaya asuransi yang dibebankan adalah
total biaya asuransi dan pajak adalah
I
Sehingga total biaya bahan baku per ton per tahun adalah : '1. Biaya investasi bahan baku Rp.
12fi
= Ip.500.000,-x = fip,60.000,*
4,500
bahan
baku ( K ).
Biaya kekurangan persediaan bahan baku adalah biaya - biaya yang timbul sebagai akibat tedadinya persediaan
= rtp.500.000,- x 4/o = Rp.20.000,* f ton f tahun
yang lebih kecil dari jumlah yang
Biaya gudang yang diperlukan untuk menyimpan persediaan juga memiliki
a.
- biaya kekurangan persediaan meliputi : Kehilangan keuntungan. perusahaan kehabisan
diperlukan atau diminta. Biaya
Biaya gudang.
beban biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Dalam hal ini Depresiasi gudang untuk setiap ton bahan baku dalam setahun. Perhitungan Depresiasi yang digunakan adalah metode Straigh Line. Etimasi nilai awal pada tahun 2004 sebesar Rp. 75.000.000,- dan etimasi
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari
nilai akhir pada tahuun 2007 adalah Rp.
51.000.000,- sehingga gudang sebagai berikut
Bila adanya permintaan, maka perusahaan akan mengalami
persediaan bahan baku pada saat
b.
deprisiasai
:
_ l?p.750.000.000,: -. 4p.5-1.000.009,-
permintaan tersebut. Keuntungan yang hilang dari hasil penjualan per Desember Rp. 50.000.000,- . Biaya menganggumya karyawan. Bila perusahaan kehabisan bahan baku, maka proses produksi terhenti,
sedang perusahaan tetap membayar
6 gaji karyawan. Besamya upah karyawan yang harus ditanggung perusahaan adalah Rp. 20.000.000,-. Jadi biaya kekurangan persediaan bahan baku Lem adalah
irya aki!.a!
_
B
_
( xehitanq?n trymtunsan ). + (.Menganggunryr-koryawan ) Kebutuhan bahan baku selama 6 ( enam ) bulan
kc htran
ga!! per s e di aan b shsn b aku
Kebutuhanbahanbrkot,tuio3@*,i-@
Jurnal Teknik
WAKTU
Volume 07 Nomor 02
-
Juli20@
-
]SSN : 1412 - 1g6Z
91
Widodo l
____
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal (,tudi KasusJl町・Attuna Utama Kimia)
●
50.000。
000,T+ル .20.000.000,一 4,500
6.
=
f
Rp.15.000,00,-
ton f tahun
ExpectasiKebutuhan Bahan Baku Setama Lead Time. Lead Time adalah.tenggang_waktu antara pemesanan yang dilakukan dengan datangnya pemesanan bahan baku di PT. ARUKI Surabaya, selami ini-Lead time tidak-Jlatu konltin antara pemesanan yang satu dengan yang lain. Sehingga untuk perencrna"n ini diperlukan suatu probabilitas untuk mengestimasi lead time yang dihirapkan.
-
Ekpectasi kebutuhan-eer-talun
hari
ker
ja ,"feldif
or?ll
106=
=
v-''' 829,17 1 ton 'v f hari
Jadi Ekpectasi kebutuhan bahan baku serama Lead time adarah = Elrspectasi lead time x Ekspectasi kebutuhan bahon baku
= 5,1668 x829,17
=
:
4284,16 ton
lni berartikebutuhan bahan baku Lem antara 0 sampaidengan 42g4,16 ton. Prosedur penyelesaiarrnya adalah : a. t9-!Rkan fungsi.kebutuhan f ( x ). Karena distribusi uniform antara 0 sampai dengan 4284,16 ton, maka
F(x) \ /=
1
4294,16
b. Tetapkan harga ekpectasipermintaan
V*,1 -xV1\tu="]il -n-*d* -^'4284,16*==:*-t*4284,15 ['* /2^ \
n-r(x)=J(*
o
=:屁
selama Lead time.
6"-'
函 扉 ζ[14284,16-% (4284,16}]= Tτ
c.
n
4284,16R
‰盤 ,16X428薇 0
4284,16
4284,16
-r(x)- R - 2142,08 E(r)= R + rR +2142,08 = 2t42,08
Caripersamaan kekurangan S, yaitu
S=は
一Rン い
4284,16
=I蜆 稚
:
―R)赫
凌 罵
=
l/r{orro,,e\(+zt+;a)- n(+zr+,I6)-
=7284,1`│夕
6)―
4284,16
[/,n
=%χ 2_爆 r鉗 “ * n,J
‐ R(4284ェ と 夕
`(428416)(4284ェ =% (4284,16 )(4284,16)_1;;Iillfi+面 4284,16 4284,i
)―
ι
`R2+R21 =2148,08+8568,32 1
d. Hitung Harga R dari persamaan
1/← ン 獅
`::iζ
=6
6島
(ra.rm,ra )g
=
邸=聰 χ ∫ 蒜 3729901,84-8706,26R=4284,16o 4284,16
92
」umalTeknik
(r
s.sss,ss[+ezs)
WAKTU Vo!ume o7 Nomo「 02-Juli 2009-lSSN:1`112‐ 1867
Widodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Totat Cost yang Minimal ( Studi Kasus di PT. Arjuna Utama Kimia)
8706,26R=3729901,84-4284,16o
R=3729901,84_4284,162 8706,26
轟 轟 …
8706,26
HIung Harga c untuk SI=0
9= 亜
=J互
壼
亜
亜
彊
亜 署
需
需
要
黒
9950。 {1.875.500.000 = l
i
88.888,88
― ―
‐
互
更
菱
互
壼
藝
悪
=イ 209938802,2 =1準 189,27
Dengan harga c ddapat RI datt per bngkah d
名 =4284,16--8706,26 =4284,16-tillli『 =4284,16-1,6642 =4282.49 Hitung harga S2 dengan persamaan pada!angkah C
S2 =2148,08+8568.32 R =2
駆郎+轟 試
=2148,08+(4282,49)2_4282,'3 =2148,08+
(ttlsstzo,e) 8568,32
-4282,49
=2148,08+2140,41-4282,49 =4288,49-4282,49 =6 Harga 22 dengan menggunakan S2=6 2,497511,875。 500.000+15。 555,55χ 6
O= =イ
興嘲器響
=`」 209949249:ケ
88.888,88
=イ
=14489,63
i.Hlung R2 dengan menggunakan harga g2=9068,76 轟
中 …
轟
抑 …
器
鍬 卸
軍 9
・ “
1.Hlung harga S3 dengan R2=4282,49
i“ 粋 Я十 %十 士 嗚 抑 百∫:」:】 II:II〕 =2148,91+2140,41-4282,49 =4289,32-4282,49 =6,83 k.Hlung harga c dengan s3=6,83 亀 抑
C=
Jumal Teknik Wハ J(W volume o7 Nomor02-Juli 2009-:SSN:1412‐
1867
93
Vttdodo:
Pengendalian Persediaan Bahan 3aku yang Optima:untuk Mernperoleh Totai Cost yang Minima: (Studi Kasus di PT.Attuna Utama Kimia)
=
=イ
=イ 209.950.695=1489,63
Hlung R3 dengan(ム =14489,63
鳥=4284,16-― 百 ラ『 函=4284,16-器 1:〕
=4284,16-1,6643 =4282,49
Httung harga S3 dengan harga R3=4282,49
m
S4 =2148,91+百
七=2148,91+(4282,49)2_4281,49 「―沢
1:::蕩
=2148,91+2140,41-4282,49=4289,32-4282,49=6,83 n.Hitung hatta c dengan hatta S4=6,83
C=
=イ
塑 嘲 顆 型 畿酬響 =イ
= J20g%06% =14489,63
o.
Hitung l?, dengan harga Qo =14489,63
R4
= 4284,16 - **
=
9706,26
4284,16
-
14489,63 8706,26
= 4282,49 sama dengan harga sama dengan harga Qq:14489,63 Karena harga ,R,
maka perhitungan selesai. Dan dapat kita simpulkan bahwa
1.
2.
Rq
=4284,16-1,6643 =4282,49
= 4282,49 danharga Q, =14489,63
b.R+ =Reorder Point =4282,49 ton c.S =Jumiah kekurangan persediaan =6,83 ton
:
d.E(X)=Expectasi permintaan selama
Jumlah pemesanan yang optimal ( Q")=14489,63ton Reorder Point ( Rt ) = 4282,49 lon atau bila tingkat percediaan telah
ton pemesanan lrembali mencapai 4282,49
lead time=4284,16 ton
e.A
=Biaya pemesanan setiap kali pesan =1.875.500.000
maka harus
1 1
Total Cost Minimum persediaan
g.K
=Biaya kekurangan persediaan
bahan baku Urea untuk harga - harga
h.D
=Expectasi demand bahan baku =4975 ton
dilakukan.
a.
Q*
=Jumlah pemesanan
:
optimal
=14489,63 ton
rc(oR)
=
#.[+.*'
4975.1875,500.000 14489,63
-
- rG)].
=Biaya
penyimpanan
=Rp.88.888,88ノ
tonノ
=Rp.15.555,55ノ
ton′
1+4282,49-4284,16]+ +88.888,88[1111;壼 ⊆
15.555,55χ 4975x6,83
14489,63
64395 1 0533 + 88.888,88112+t,tZ
*
+ZS2"4g
-
4284,16)+ 3648647
=644039942,2+7243,15+3648,47 Safety Stock=Exド ℃ねsi Demand‐ R∞ rder Point
=4284,16-4282,49 ‐1,67●凛 JumalTeknik WA■
11日U
tahun
#
=氏ρ.644.083.671,8
94
tahun
Vo:ume 07 Nomor02-Juli 2009-:SSN:1412‐
1867
Widodo
:
Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal untuk Memperoleh Total Cost yang Minimal ( StudiKasus diPT. Arjuna Utama Kimia)
Sedang Total Cost pada kondisi sekarang Untuk harga - harga : 4975 ton Rp.1.875.500.000 14489,63 ton
D= A = O= | = SS =
Adalah
(
Kondisi Perusahaan
)
Rp.88.888,88/ton/tahun 1,67 ton :
TC = Biaya pemesanan + Biaya Penyimpanan + Biaya Penyimpanan darisafety stock
= 3+-i9+i(ss) o2' =
[*ffi#*] [*ry*] .
* [rr rrs,rs,r,oz]
= 64395 I 05,33 + 643983491,2 + | 4844,43
=
Rp708.527.041
Ternyata Perusahaan dapat menekan kelebihan lnventasibahan baku Lem, yaitu sebesar:
=
:
Rp.1 08.527 .041
-
Rp.644.083.67
1,8
Rp.64.443.369,2
Pembahasan
Bila perusahaan ingin mendapatkan
memberikan total cost yang minimal, bila
perusahaan membuat
kebijaksanaan
tingkat persediaan bahan baku yang dapat memberikan biaya total persediaan yang paling minimum, maka perusahaan harus
sebagai berikut : " Perusahaan harus kembali mengadakan
menetapkan kebijaksanaan
tinggal 4283,17 ton, Dan sebosar 9073, 6 ton dalam setiap kalipemesanan "
dengan prosedur sebagai berikut
1.
2. 3.
persediaan :
Besarnya jumlah pemesanan bahan baku setiap kali pesan adalah sebesar
pemesanan bahan baku jika bahan baku
Saran
-
aaran
Untuk memberikan sedikit
14489,63
Perusahaan harus kembali mengadakan
pemesanan bahan baku,
jika
bahan
baku tersebut tinggal 4283,12 ton
Besarnya cadangan persediaan Sfock ) adalah 104 ton
(
Satety
terhadap penelitian
ini,
hal
gagasan
- hal yang
dapat disarankan adalah sebagai berikut : "Pencatatan tierhadap keluar masuknya bahan baku digudang supaya lebih ditertibkan agar hasilnya perhitungan lebih
akurat, dan pemeliharaan mesin - rnesi harus diperhatikan agar proses produksi
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
lebihlancar.'
Berdasarkan dari hasil analisis dapat disimpulkan persediaan bahan baku akan DAFTAR PUSTAKA A. Taha Hamdy, 1987. Operation Research, Maxurell Publising lnc. 5 th Editions. Arikunto Suharmi, 1997. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Assauri Sofyan, 1978. Managemen Produ4si, BPFE - Ul Press, Jakarta Grant L. Eugene, 1999. Dasar
-
dasar
Ekonomilg[gi!, Bina Aksara
Haryono Sutrisno, 1991. Sfafisfik, Yogyakarta, Penerbit Fakultas Psikologr UGM Subagyo Pangestu, SE. MBA, & Handoyo Tani, SE, 1990. Dasar- dasar Aperation Research
Surachman Winarno, 1990. Pengeftian Penelitian llmiah, Bandung, PT Pustaka Binaman Pressindo Sutyabrata Sumadi, 1983. Metodologi Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta Wignjosobroto Sritomo, 2003. Perencanaan Fas/ifas, Surabaya, ITS
」urnalTeknik WAKTU Volume 07 Nomor02-Ju購
2009-lSSN:1412‐ 1867
95