GERAKAN NASK>NAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) DI KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun Dalam Rangl(a Memenuhi Persyaralan Program Sl1Jdi Magister Teknik Pembangunan Wllayah dan Kola
M.H.RUSYADI LA0007012
PROGRAM PA.SCASARJANA MAGISTER TEKNtK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2009
,.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) DI KABUPATEN KARANGANYAR Tesis diajukan kepada Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro
Oleh: M.H. RUSY ADI
L40007012 Diajukan pada Sidang Ujian Tesis Tanggal 17 September 2009 Dinyatakan Lulus Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Teknik
Semarang, 17 September 2009 Tim Penguji: Ir. Parfi Khadiyanto, MSL - Pembimbing Utama Rukuh Setiadi, ST, MEM - Pembimbing Pendamping Ir. Agung Sugiri, MPSt - Penguji I Dr. Ing. Asnawi Manaf - Penguji II
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PER.NYATAAN
Deegan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak tcrdapar ksrya yang pernah diaiukan untul memperoleh gelar kesasjanaan di suatu Perguruan Tinggi, Sepanj1111g pengetahuen saya, jugs, tidak terdapat karya arau pendapat yang pemah dnulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diaku.i dalam naskah i.ni dan disebuJJain daiam Daftar Pustaka Apabila dalam Tesis say a ternyara ditemui duplikasi, jiplalum (plllgiat) dari Tesis orang lain/l.ostitusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan keluJusao saya dan saya bersedia melepaskan gelar Magister Teknik dengen penuh rasa tanaaune jawab
A~'TRACT NQli(JfflJ{ "'""""'"" en fonst Oftd lmrd pruervorioll(G!V-RJIL) is ,.urnlity of nolfimal effort ;,. p/altlittg """'' ubmA ,~ area Md e e•m,.,,_.""'1 q"'11iiy and PX•Ny -lfan TN GN-RHT. priJRNJm 11 slJC/t •J!orf to decmut ris4.r c( t~I .lisxul,,,.s •WtlCh ls ft#fjll•nt/y Aigh C""'•nnly. 1hi1 ublltrw¥1M is ~to dtu•mrnetht: re.ult of llH GiV RHL atfd 11.i· fa<1or which ojfI -'· l'he s«.ondiuy diua ,..ar;lttdfr°"' "'tJ/JJf S(Nl't:• aNl rhe pri"""" data ~>ainfitHlllair•, t1ltd iltt•~ 1hti proc~<.llJ(>I tJRfl .sa»ts ir.s b/odiwrsity, "'" the Mpahilizy tu '"'"' nUJ'I as 32 NOK i.hll• acrivlrl.s ...._,. c.,,.._d Jn /Oftg /erm pwrposf>. {t I• prtdJef,ed 1"'11 ""'rflil' fatm•t'3, mtd tfftrtprtne•rshJp Q{publlc to 1eep rslvlbi/iwtlng IM t11•a Fnr 1wJ•Q/I011 resuh Oft •~II/IU''ki. Mat.. ih """ Mqjog1tklng. Tiie factorJ wlrk:h o/ft~•td .rvcA •-<Jrfa/n•ss of rht fl'"l/Tatn .., •1.1Ch dlstnct (lTI) vrtrtttlt.rd 1110/fllt""1ft,• co.rt WIU/i tire fauii pttblio capc.;lty fur pnp<Jl'l"I( /and relrabll(tatkNr -1 Jund rdra/Ji1itarJOn•~'Is plr}'$tcully fant'J/omd I~o l&wcr th< crllicaJ /a/lJ which still .,.;,, _. ~"" aRd 3/Jat-t lagf/1- wll~in nalo:ho/dar;.. rho prov•* s'°"IO Ix~ ""'1 C11rrtw/y.11¥ g<.vtr-lJ/ who ""2> Jl"t!JI rot. fur ,,.,.h ejf11m, while 1/re -r porti., or pr/ml• c-/}<J•ion mtd p•b/ic
K.
"""*
°' '"°"'·
"'"1-1)'
·"'-°'""·
,..,..,.,..J
"''"'oriflll •ht.•
RQCitty rol<J tVt
.rn/J lt•rtcd and~
Is""'""'
k
1nc.rrosed.
tit('""""
h
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Assolamu'alaikum Wr. WO. Alhamdulillah, dengan s.egala doa kami panjatbn k.epada Allah SWT atas limpahan karunia dan tahmat-Nya. sehingga penyusunan T esis yong bcijudul: "Evalaasi Pelak!anaa.n
Kegiatan Gerakan Nasional Rellabilitasi H.tui Dan Lahao (GN-RHL) Di kabupatea Kar•mgaayar" telah dapat dise\esaikan dengan bail: menjadi Tesis pads Program Pasca SarjlSIUl Magi:sler Teknik Pembengunan Wilayah dan Kota,
Universitas Diponegoro Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan Tcsis ini dapat diselesaikan dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena Im, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada : I. Ka. Pusbindiklatn:n selaku Pemberi Bessiswa Program S2 13 Bulan Bappenae IV. 2. 'Bupat\ Karanganyar bescrta jajaran Pemerintah Kabupaten .Karanganyar yang 1dah mcmberikan kesempatan penulis melanjurbn pendidikan di Program Studi Magister Teknik Pembang\ll\an Wilayah dan Kolll (MTPWK) Unlver~tas
Diponegoro. 3. Dr. Ir. Joesron Alie Syahbana, M.Sc. selalcu Ketua Program
Pasca Sarjana Magisia Teknik Pembangllllltn Wilayah dan
Kota (MT.PWK) U.niversiw Diponegoro, 4. Ir. Parti Khadiyanto, MSL., selaku Pembimbing Utama.
7. Dr. Ing. ASDawi Manaf, selaku Penguji U. 8. Bapak,
(bu
dan saudara-saudara penulis
yang
sela!.u
memberikan perharian, banman dan dorungan. 9. Temaa-tema» MTPWK-UNDIP Bappe.ll& 4 yang telah banyak membantu dalarn mcnjalani studi. 10. Pihak·pihak lam yang tidak dapat discbutkan satu persam, alas sumbangan pemikiran dan penyediaan data-data penyu.'ll/DSJI 1 dis.
Penulis rnenyadari bah wa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Tesis i1tl, sehingga kritik dan 111.11Suk.an masih diperlukan untuk sempumanya Tesis ini. Namnn, penyusun berharap hahwa T csis .ini dapat bennanfuat hagi diri so:rnliri rnauptln pembaca lainnya, Wa.>sa/am11 'alailcum Wr. Wb.
1.5. Ru.ans Linglwp Studi I .S. I Ruang Llngkup Sul»1a11sL......................................... I .S2. Kuang Lingkup S(l8Sial US. Kerangka Piklr Puiclill1111......................................................
2.1.3. Dentuk-bcntuk Rehabili!Mi Hutan dao Laban............ 2.1 4 Meni:uhr l<.eberhasilanHutaD
S 7
8 9 9 17 19 19 19
21 22 24
26
Lahen
2.1.6
t"uk1<1r-faktor yang Mempcn.811rulti Kcb<;1hasilan RHL......................................................................... ~.2. Penui Vegetesi dalaln Pengendahan Erosi dan Longsor.......
27
30 2.3. Hubung
2.4. Pllrtisipasi Masyarakat dalam Pen&<:lolaanSumberdaya Alam 33 2.5. l::vatuasi Program................................................................... 36 2.6. 0&'1 Procuce · l.u11CJc,,w1:;AMstruliu........................................
Lalar Belalalng HU1as1 memiliki nllai e.konomi, ekologi. dan sosial )'81\g tinggi, sehingga
kelcstariaJ111ya harus dijaga dan dipembankan deag.ao pengeJoJaan butan
)'Ang
tepat, Pcrubaha.1 kondisi hutan salah satunya bmJclilulr. kerusakan hutan di<el>abkan cleh
b... yak ha! dianlaranya
adalah 1)ertambahan pendudulc.
peinbanguaau di Juar sekior kellutanen, serta pengelolaan hutan yang tidlll:. me111pedia1ilum aspek kelestarlan. Me11urut Brown dan Flavin (I !>88) dalam Suripln (2002), pcnehang:.., hutan unruk diambil kayunya atau pembukaan lanah·tanah pertanian baru di huli1bulcit dan gllllung·gunung ntet\lpalan peoyebab terjadi.nya erosi yang luar bia.o;a dan mssalah •edimenl>lsi di Indonesia dan negara berkembang Jainnya. Tinght
iskilr
Kcrusakan butan lli lmhm•&ia yang terjadi diperltiralwi seluas 900 ribu
helctar seliop i>lhUWl)'a ya11g diset.llbkan oleh k.egialan pcrlua
untuk pulau Sumatcra, K•limantan, dan Sulawesi, diperkinlkan laju defOttStasi menjcJ.,,g tahun 2000 tefah mclebihi angka 2,5 juta ha/lahun (Badan Planologi
Kehutanan daft l'crkebunan. 1998). Dcngan adanya pc11urw""' k11alitas ~umber daya alam yang didukung oleh
laju kerusokll
bvkan ~bWlh fenomeua baru, N .. mm, karen.a konveni fungi;i hutan masih terus
2
berlangsung sampai saat inl, maJca !Da'ehabililllsi beotang alatn yangterdegradas' menjadi semakm penring unruk segera dilakubn. Sei:ara ber5ama ataupun 6elldiri, negara-negara akan mu lai merehRbilltlii hutllno)-a untuk. meOtJldbaiki dampak negatif dari tutup$1 hutan yaog maltln berkwang. Negara-neg111& yang masih
~miliki wilayah hutan yang tuas seperti BruJl, Indonesia. Vietnam. Filipina., don Cina telah mulai menjalankan program-program kondisi ju!J131l hektar hutan
rciros,2006 dalam
deQgllll
maksod mengembaliltan
Cbokblingam et. al., 2006).
Upaya rehahilitasi hutan dan lallan krills telah dilalcsanakall di lru:lonesin sejak tahnn
I 972 melalui pcoyek KOMttYSSi Laban dan P~-elolaan Dserah
Ali.ran Sun_eai tDAS} di scluruh will!yah, .kemudian dilaojutl
proyek pendiijauan dan rcboisasi. Namwi dcmikian laju kerusalibi kemampuan unlllk merehabilimsinya. Detl$"n demikian luas hutan u:rdepadui dan lahan l:ritis terus bet1ambah, seblnw •t1heaai akibat lenjutannya acblah korld\si sumbetdaya bu1an dan laha11 tidak d•plll met\jala11klln fungsinya sebapi ~
Ulta air secara optimal.
Ge.r.ihn Na•innal Reh.bilitasi Hutan dMI l.aban (GN-RHL) merupe]can upe.ya rehftbilirni hutan d>tn lllhan (RH!..)
SoeT1ll
perbailwl liniiJ
}'811&
>ifutnya •et'l'AdH dan menyelurull, benam&-sama. ll!rlcoordinasi denllJlll meliblldtao semua pihak. yang terbit (s!alcehofJusj
md1Jui sootu pert\nc•n11.'Vl. ptlak~S11aao,
serta pcinlllllal.lan dao evalua.si yug efektif clan efislen, RH!. sebagai Oeraltau Nasio~at deng:to oama Prognim GN-RHL yang dilmpbn berdsssr Kepu1u'"1D Ber.;ama
Polkam
Tisa Menteri yaitu: Meako Kesia. Menko Puekonomian.
alam bonjir. lanah longzoc dan kekeringan secan lerplldu. nruparnn dan parthil"'tif. schingga sumberda)ll lu.d:ln dan lahan berf1111gi;i optimal un1u~ menjamin kcscimbongnn li.ogiungan dan tata a.it DAS, serta coemllerilw1 manfaat yang nyata bagi masya.rokat
Kegiatan GN-RHL telah dil'*_..kan di Kabupaten ~yar
sajak
Tahun 2003 karena tcrletak pada DAS Priorilas ysitu DAS Solo. Kebupazen
3
Karang.nyar merupalcan penyangga dan mcmberiluin pcrlinduogan pada wilayah di b.twalmya, 31\l
Wllll
Jmg;ui kriteria botan lindung
tetspi let.alcnya diluar kowas.m hlll&\. Pada p1C$Cs peJaluanaannya, berbagai pmdapai pro dan kO!ltra mengenai hzsi/ pelaksanaan kegiollm GN-RHL di rn~ia
Ditjen RLPS Depertcmen Kchutanan. Hal tCfliebUI di~kan
setelah
kmjwigan lee Sumatra Utara dan K.,Jimantan Selalall ditemukan bahwa r~alisasi
penan11man kul'M8 dari 60''°' dari yang ditargetkllD, befbcda
d<:nJ!llll dala
yang
disampaikon oleb Dirjen RLPS. Jimana dari target 300.000 llektar program GNRH 1J11tut tahun 2003, tdah ~alisasi sebesar 251.000 helaar stau 84% (Kollll"'S, 2004).
Benclllla lingkungan di K11bup!'llm Karanganyar nwih terus terjadi, sejak progivn GN-RHt dicanansJ.:an pada tabun 2003. Beoc:aua terb~
terjadi JXl(la
tabllll 2007, berupa tanab loogsor yani: terjadi di Dulruh Mogol K~tao
yang merenggut ki.>rb1m jiwa dan harta yang tidak sedikit (Tim "Balai Penelitian Kebulal)an, 2007). Tawangmangu
Meourut data dari Dina. Penanian Kabupaten Karanganyar, Juas lahan kritis pada tahun 2008 ma.•ih sekil
rehabilitasi yang lebih .illtensif.
Selama ini, kebcrha,ilan atau kegagalan sebuah proyek dinilal dari persepsi pemegang kcbijalcan alGU pencenrs program dan tidak atw behun men~11
peda basil cvaluasi yaug independen dan $istematis terhadap semua
aspek yang terdapat pa(fa kegiatao ll:lsebut (Nawir et. al., 20611). Meskipua
l)fOSeS
e•aluasi proyek biasanya dilakukan oleh pihak konsultan iodependcn. namun ha) tersebut bia.•anyQ dilakukan hany• untuk rnemenuhi per.;yaratan fonnal (atas alokasi d""a) ysag dilcmubn
oleh Jembaga pendan=i terrenw alau oleh
4
pengambil
kebijakan.
Hal tem:but
bahwa salah saru jebakan
y&DI!
~
dettgart pendapat Alexander (2006)
belbahaya dllam kegialan evaluasi adalah tidal(
netraJnya pelaku evalU
yang merlljlOllCarl pctunjuk tekms .:San pelaksanaan ON-RHL, dalarn penilllian keherbasil;ln pelal<.anaan kegi8lall d\u:Uokan pada basil seeara fisik.
Sedonp
salah satu manfaat rehabiiitaai kwn dan lah.mJ meourut Bro"" and Lago (1994)
dapat memfasilitasi kcterlibmn msyarabl yang tinggal di selciw butan dalam kegiatan penanaman. pe11)"Cdiun tenaga tcrja dan tratninl( (fung$j ekonomi dan sosial). De Jong et.al. (2006) men~
behwa manfaat tthal>ilitasi bulan dan
lab.an dapel ditinjau dari fung'i ekologis. fiuigsi sosial dan ti.ingsi ekenomi. 1.l.
Rumuoan MHai..h
'l'ltjuan pcnyelengpraan Peratu11U1
kegiar:an ON-RHL seba&almana tcrcantum dalll.lll
l\.kntori ICelwtanan
Nnmot: P.32/Menbut;.V/2005 adalah untuk.
rnempen:epat uwa ·~~ahili~i huian daD lahan pada DAS pricriw Ylln8 diarahkao untuk pcn111ssulaQaatl ber>cana al•m htnjir, tanlh km8'~(1r, kerosU.an pantai, clan kelr.eringan
secM1l
terp:ldu dengan
l't"'" ~orta i.emua pihak
melalui
mobilisasi surnber daya. NMlun pada tenyataen pelaln•an""" di lapangan dalam
hat ini di Kabup•wn K.aranganyar tenbpal beriiagai pennasalllhan yang dapQI dirumuslu>n sebagai berikut: Muin tingginya frukllensi bencsna alam dan li~ngan
di KabuJ'('ten
KIU9JllllU')'ar okilxrt degradasj hutan dan la.ban. Kenil)lui yang ditimbulkao boil matcri danjiwa cukup
besar.
Masih luasnya lah.,, kritis di Kabupateo K.anngan)'at. Perseetase luas lahan
kritis sel
pennasalahan
IUSebllt
dio.lM.
muncul
pertanyaan
has il pc labanaM l'rogram GN-RHL di Kabupoten Karangsnyar don
faktor ap> yang inempengan:lii
kebetbasilmt pr<>gram tcr:!
s
l.l.
Tujuan Pcnclitill!l ini hcrllijuau untuk mengelabui hasil pelalcsanaan Program GN-
RHL dan niengctahui fiiklur-lalctor yang mentpeogarulli Lingkat keberhasilan pelaksanaan ON-RH(, di wilayah .Kahupaten Katanganyar.
•.•.
s.. arau Berd!l.W"kRn tujllllll penelitian, maka yang meojadi S8S8tan dalam !"'•eUtiM
ini sesw.i dcngan manfuat rehabllifaqi hutan dan lahan sccara fisik, ekologis, ckonomis dan soslal. adalab: I. Mengidcnlitilwf dlin men@arullisi~ basil pelaksanaan ON-RAt. l
fislk dan ukologis.
Program ON-R.Hl. di Kabupaten Karangonyar (aspek sosial). 4. M~'lliJai tingkat KarnDpnyar.
kcberhasil3ll
pclahftnAAn
ON-RHL
di
Ka.bupaicm
S. Meuganalii\is fak1or-tilklor Y"•e rot0mpengaml\i kcoorluuilan p.-ogram GNKHL di Kaoopalen Kanwganyor. l.S.
Ruane Liqkup Studi Dalam memperjeJas 11.UlJlg linglrup studi pad• lujuan pcnclitian mah perlu
dibedakan ruang lingkup studi n1enjadi 2 (dua) bogian ruong Iingkup, yaitu ruang lingkup sub:itansial dan spasffil, yang dill11lilcan berikul ini1.5.1. R11ang Llngkup Sllblbarl Pemhatasan mareri penelilian dilokukan Jlll(la
l'UllJlg
lin~kup subslallsi
berda.W"k•n pada sasaran yang telah ditctapkM di at ... akail didapatkan suatu hala.<>n penelitian yang berfungsi "8JIT penclitian ini tidak lq:xis dllti tema dan juc!nl yang diangkat r>eng;in ntabud 111ttuk mcmperjelas dan m~empit
6
permisalah3Jl yang dibahas, evaluasi disilli did-.rlu!n pada sasaran dan tujuan
KHL dan lregiatan G'N-RHL itu sendiri, f.valuasi pel~~lllll1 G"l-RHL dalam penclitian ini abn didekati secsra
kompeehensif melalui; ). !llrnran
fis ik
lreanek~
mm
elrologis
berupa
perubalian
penU!up;IO
lahan.•
tmyati dan bencaoa lillgkW)~ yang terjadi seteWI progrun
c-r-;.itHL dilaksMabn. 2. Ukuran ekonomis )'Situ l>agai.mal>a kcgialan
GN-RHL dllpat membuat
peningkatan pe:la pendl,J)llWl masyarakat dan peningkatao kesempatan kerja
di daenb lolcasi le@iatan. sert» penunuban alcan kebidllhan .hasil hutan.
J. Secam sosial diulcur benbs"1lwl bel'llult dan ringbt partmrasi ltlasyarabl llil<>lto.
aw
kttam.-
berdasatlcan
ulruran fislk dall ekoloais. thnoml dan S06ial
masyaral
>'""2 diidenofiWi.
S. Faktor-falctor Ylll8 mempetl~n&ru kdleriwilan ON-R.HL bcru.pe. filktor pens)uu:obat daa ~nduluJna huiJ pe<>ilaian tingkar kehertwilan pada pelaksanaan lcegiatan ON-RH!.. Cakupan evaluasi p<'O{ll'*m ON-RHI, yang dim1.let1d d~!Am 11.1.lli
lanilll'lart
huian rakyat yang
tclah diW.sanaicu1 poda Tabun 2003. P<milihan tahuo pelaksa.""811 kegi81an ~ua.i d
meroetlukanprows evaluasi j~b pmjang, paling l)dak setelab J sampai 4 tahun,
di mans sis tent adminmrasl
pen-lotah
tidak m...nuogkinkan
untul<
melakvbn evaluesj d<:mil pemerinlab lebib sebegai penilaian administratif bc\U.. yang h"'1ya membuikart gambarnn sepintu mengenai situasinya.
7
1.5.2. Ruang Lingkup Spasial Ruang lingkup spasial penelitian adalah Kabupaten Karanganyar yang terletak pada kesatuan wilayah DAS Solo. Lokasi penelitian tersebar dalam 12 Kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang menjadi sasaran lokasi kegiatan GNRHL pada tahun 2003. Lokasi penelitian secara terperinci sebagaimana pada Gambar I.I.
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
PETA LOKASI PENEUTIAN KETllUINGAN ...._.,,MeMAame Je&en Hol*or
=·"'"
l"*-P9t'Wii1Mtn
•ALA
I
f
···-
GAMBAR 1.1. PET A LOKASI PENEUTIAN
l.PETAQUPA~I. BAKOS~TMM.. TAHUH 2001 2. BAPPEOA KAB. l
8
1.7.1. l'eadckala" ~odili~n Mctode pcuclili~ yang digWtakan untul 111encapai tujuan dari peoelitian ini ..W.lah metode penelitian deskriplifkualitatif dan kuamiwif. Metode peneli1ian
ini akan mm!!hosillcan data secara deskriptif. dalam hentuk ~
seeera terlulis,
gamber, dan s~bugainya yang bc'ra~al dari nasicah, wawaneara, Catalan lapall$an, fott), dim dolrumen resmi lainnya (Moleitkm gambarnn basil dari ~lalcsaaan kegiatan GN-RHL di Kabupaten K.ttranganyor ynng ditiajau dari aspek Fisik. ckologis, ek1>noroi. dan sosial lllHS)'ural
1.7.2. l'elaldll!IUR ~nelltian t.7.2.1
K,enpsy An1lit!t Keran~ analisis
)81\g
dllaknk•n padA penclirisn inl, dlw-allum dalam
bentuk dla.r,vam seP1111i pada Gambv I J. 1.7.2.2 O.ta yegg bl!lJ!W!kall Jenis data
)'1lll8
digunokao dal""' peuelltian ini didapa1 tlwi 2 (dua)
sumber yana ada, yailu data primer dM data •clariab
1.7.Z.J Peogumnulan Data Metode pcngurupulan data )'lUlS al.an dilalmkan dalam pe.ndililUI ini yaitu dcngan: m"1ode atlglcet (kuesi<>ner), wawancara dan dol.."Utue111m;i, atau observasi. Metnde k11.,,ioner; Pengwnpulan data doogan mellllSunakan lrueslQner yaitu proses nntnk memperoleh data dengan mcmbuat dafl11r pertanywio. Data
prlmer Y""8 didapat deng"" pcngump11lan d•la ini ysitu dari kcteranganlceterangan yang teltlllis pads lembar kueicioner yang diisi oleh para 11'.
data dari sampeJ
IO
masyarakat yang ikut bergabung dalam GN-RHL, yang selanjutnya dianalisis guna mencapai tujuan dan sasaran penelitian.
I I I
--------~--------~----------• Peta Laban Kritis • Persentase Tumbuh Tanaman
- Peningkatan Pendapatan - Kesempatan kerja • Perkiraan nilai basil
I I I I I
Analis is Deskriptif
I I I Analisis Deskriptif
Hasil Pelaksanaan GNRHL berdasarkan aspek ekologis
Hasil pelaksanaan GNRHL berdasarlcan aspek ekonom.i
hutan
- Karakteristik Masyarakat • Pelaksanaan kegiatan oleh masyarakat
Hasil Penilaian Tingkat Keberhasilan pelaksanaaan GN-RHL
Faktor-faktoe yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan GN-RHL
Kesimpulan dan Rekomendasi
GAMBARl.3. KERANGKA ANALISIS
II
TABELJ.J VATA YANG DlGUNAKAN NO
r
I
SA5ARAN
ld<entilik.asi prog:-aDt( iN·
-
2
Seboder
> l'eia I
ld
~·
. .. ,
:;.. --
tanaman; ~
Jdaitltllcaad IL~pck ck.onom1
ldel\tifilas1 a.'¢11:ksosial
i'rimu 4-J
llPDAS Solo. Dines
0-1.
Bl'l.lAS Snln, !lapped.,
'
··---
> M.,,f.a GN-RHL
> Ptrlnan
OJlai basil
w~~-.r:i,
Scklll>da
l:Wsiooer d3IJ SJ'"1i Pust~
tf8)'di
b"'31l
-····
Wawanc~
! ~
,.,..._~
keg;.,.. GJ<.R I{(. -.
om..
ktHSioocr cbn Srudl......,..
Masrar•kal;
BPS ~ -··
Pri-
Wawanc:nra
d£1n k:Wsioner
. __ L_ __
Masy&tak•I I
__J
~buah proses memperoldt keierangu uatuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawsb ssmbil bertatap mob antal1l pewa wancara dengan rcsponden all!U orang yang diwawanoarai, dcnpn aiu taopa meaggunakan pedoman (guide) wawancara. Inti dari metode
"3 ,..,.....,..
ici ~wa
metode ini selalu Ilda bcberapa ~ pcdoman wawonca,,,.
di setiap penggunaan
respooden, materi ~llwancara
Umuk pea!Clitian
ini. dilakukao wawancara
mendalam dengan pihak p<:laku GN-RHLcfj Jess sampel.
Dokumentaa i; dokemcntasl yang Jimllksudl
bcrupa
PetuojukJPedomo.n ON-R 111., laporao pelaksanaan GN-RHL di Kabupeteo Karangany;u-, d.lln~1" Yilll& tcrkait ~ pela lokasi clan fate ~isual.
I
~~
Wawaneon; menurul Bungin (2005:126) wawaucara mu incerview adalah
dan
I
--. l'rl-.ia.
Ji> Poauh.>man bemaeg kegiaran GN-lUIL
l
Shicfl f\USblka
kegi.llm
GN·RHL
......
J> renornbahan "@Om
4
SIJr.tRER
> I l<Ji
ck:olog1s
.1
PENG lJMPUl.A NDATA
DATA
;; Jukl3k
RHL
TEl(N]I(
Jt11Jt;
!'F:NGGU~MN DATA
gambaml umum lobsi penefitan,
12
1.7.2.4 Tekpik Peggumaula!l Data
Populll.!
rani
pelaksana GN-RHL. Jumlab petani pelak.ana yang tetsebar pada 12 kecnn.alOO di
Kabuparen Ki11111lganyW" idalah 2.309 orang. P~bilan
dm dcngiw sampel
dibnmalr.an jwnlah popula$i yang besar, namuo ICT
biay" dao wali.tu pelaksanaan penelitian. Jumlah sampcl rcspo11den ya.ng diamltil bomlltl>arbn rumus dalam Sarwono (2006:120) sebagai baikut:
N n~ N(d)2 11 Dimana: JI
Sampcl
N
Populasi
d
=
Dcraja1 K.cbebaslm
Deogan mengg11114kan dcrajat lcebelwan 0,05 dimsna tinglcat bperroya;m adalah 95%, dmg;an perhitungu> tersebut diperolch jumloh
yang dihuapkan
.a.up.:! seeesar 342 respondco, d1:ngan perincian sebagaimana Tabcl 1.2 bcribt: TA8ELL2 PElUNCIAN JUMLAH RESPONDENTIAP KECAMATAN
digwiakan pada pe1t.,lilian yang Jebih mengu1amakan tujuan
sampf111g
penelitian daripada sifat papulasi dalam niene11lukan sampel pcneliti1111. Teknik ini dipergunabn agar dalam pelabanaan
!l"ndillan ini dapat memilih objck yang
fakta yllllg
diteliti, •ehingga dsri data yang diperoleb lmicbut mampu mewakili
scbcnamy3 di lapaogan. Teknik ini uigwW.an karena memP<myai beberapa kcL111tmgan sepertj biaya yang dapal diperlu:t:il, data ~ih ccp;tl dip.roses, mstcri penelitian dapat diperluas, serta l<elepa•••11 penelitian tinggi. TABl!.L J,J, KEY P'f!RSO/V .KEGIATAN GN-RHL TLIJ'-TIAP KEC.AMATA.111DI
Selanju111ya umuk keperluan menggali infonruui lcbil1 yang lcbih detil dilalcukan wawancara terarah dengan para pelaltu ON-Rfil... di lc.Wi ~elitian. Reqionden yi\llg diwaWllllCtua hlrdiri dari 2 orang key person(1olwl1 mo."l)'a.rolcllt)
Ylllllol ~waldli liap-liap keeamatan. Perincian responden tiap kecamatan diasjikan pada Tabel 1.3. 1.7.2.5 Iekni.k Ap•llli•
Teknik l!rullisis data merupakan unsur yang terpenting dalam suotu penelitian. karena seam dlltll mMjadi bermakna dlll'I bergi.nl8 dalam mem~ m3S&1Ah dan d.apat dipcrg1.111al:3ll dalam menjawBb hlpotesfs dan pem111salahan
pc•elitian f\Aukhtar dan Wldod-0. 2000). Teknik anali~is yang digunakao dalarro pc11elitian ini teldiri dari (1110 jenis. yalt~: I. Telalik anallsis lrutnlllltif digunalan untuk: a. ~n&tnallsls kamltteri.tik ma.syasakat Untulc mengetahui lta.ralclerlstik mat.y~1"11kal di lokasl penel\tian dipakai tek.nilc anulbl• deskrlptif yaitu dengitn mcn£1lUMbn
lnbel distribusl
frekuensi. Rerdasukm data yang diperoleh dari swnbet clRtta •.ehltder dan kuesloner dapaJ
dijela£kan
clan diketahui penentase lulrnlcleri•tik
masyarak.at pada lokasi peoelitian. b. Mcnganaliais bentuk d4!1 tinglurt partisipui masyiltakat Analisis lcuantlbttif dilalrukan de11gm1 memberikan skoe leJbadap masingmasing variabel analisis. Untuk itu diteblpkan 3 •kala pencapaian kondisi yang dihamplcan dc11go.n skala pengukurnn sikap Likert yang mewakili P"ffiYa'8.llllpo•irif, pemyatann netral, don pemyataan neglllif (Serwono, 2006).
2. Tel
Telrnik analisi>
kualitatif
mcrupolam
Jll~lltratisfonna.~ikan dala mcnlab ke daWn
telrnik
1U1alisis
yang
bcntuk data yang mudah
dimengtrti dan ditafsirkon, serta menyusu.n. memariipulasi clan mcnyajilu>ll
daia rneujadi infornia.si yang jelas (Kusmayadi dalam Wirdanaf, 2006). Analisis lrualitatif ytlitu '""'" proses pe.nyelidikan dalam mcngarullisis
15
feoomcna-fenomena mcreOcksik:an.
yang
terjadi
mengkategOrikao,
deligan
cara
membolndingkan,
mcngklasifilwi,
menyajikari, dan melabanal.an vc:rililtasi data yang seeara kescfurub.sn bertujuan menemukan kc;erag;un1111 p<>la dan sifat umum obyek yong diteliti. P<-nyajian data lrualitatif yang dilalaoknn dalam anali~i• ini ruelalui cupliklll1 luuw sibp Yall8 berisi infonnasi terlcecil yan_g dapet bcrdiri sendiri ~cbagai saman data unlllk ditampillcan deiiean meniigunakan kode yang menandai lcauogori data. cara pengumpulan, dan Mmnr """"umber. Data
yang dibahas
a. Aspck Ekologis lndik111or yan11 digunaJ<;in pada peneliti.an ini uotuk mongetahul hasil pelabanaan
ON-RHL di Kabupmn Karangllllyor dari aspek ekulogis adalali
kerapstan tulupwi vegc....,.i, l<.canekaragam&11 bayoti, don pcncegahau bclni:;ma lingkungan. Anali•i• yAng dilalrukan adalah Malisis des.kriptjf bcrdasarlcan
rem dan dokumen pelalcsruumn darl dines t.:rkail, serta
data ~kunder berupa basil obscrvasil l31"'ng&n. b. i\~1)ek Ekonomi
Met(Jde analisi$ tmtuk mengetahul ll"'UOOban tin~
l)Cnliapotlw dan
kcsempomn kerjH •dalah derigan 311.ali~is dcokriptif kuau1it.111if, berdasatkllJJ data kuesioner dftn wawancora yang dilolruloln. Serta dell8'11• menggunakan data sekunder dari instansi terlolit untuk mc111)"'d
budAy&
dinilai
melalui
peril>lku ma.•)'Bl'ltkal YllJlg
menca.k.up didalamnya k""""8ran dan kemandiriao masyaralcal dalam upaya Rehabiliwi
Hulan clan Laluui (RllL). linluk 1n..-.gerabui benllllc peran serta
masyarakat da!am UJ>"Y• r<:habili!asi hutan dan lahan (IUU.) dipakai metede
16
analisis dcglcripri f Jruantitatif. ~"" lla.•il pengambilan data dari para "'3Cl!a moo dapat dilcetahui persentasc benlUlc pwtisipasi dalam upa)'a
rehabilitasi JiuU\11 dan lati:in (RHL) berupa keteiiirullln masyacalral dalam perencanaan kegiatl!n, teterlibatan dalain pelaksanaan l(egialan, keterlibalan dalam
pemelihataan.
dao
keterlibalan
masyan.ka1 dalam pelaksanaan
monitoring dan cvaluasi yang dilakubn pada S83t proyct berlangsung. Tingkat partisipssi didekali den~
mengidentifik:asi kemauan unruk
membantu pelaksanun kegialan dan lcema11a11 unltll.: mclanjutkan kegiatan setelah proyelc. sele~i. MclOde
teiscru.
didukullil dengllJI penyebaran
kliesione.. kepada masyarWt sebegai pcmbanding dllri lwil wawancam dao
peng.arnstM lapanean yang di!alrukan. d. Mcnil•i Tingkal Kcberhasilan i>.!btksaaan CN-RHL
l!ntuk menilai k:eberliasilan pdalcsanaan p:ida tiap kecametan, mat.a dill!Jnok'an fl"llilaian kriladap ~&$pd(. baik fisik din drologis. ckonomls
dan sosial wsyarakat. ~nil•i3n hetdasarl.an lcelas interval yen& ditct.apbn edalah 3 kelo.< yang mewaltili •ilai s~i be.rikut: 8Jik
•
3
SedaQg
-
2
K.urana
•
Kemudian nmtang interval dihitung denpn mensUTangi d8ta lefbeAAr dengan
data tl>rkecil. Panjang kelas dihitung dengan membogi r~ntang interval dongan lee!$ interval (Su1,~yono, 2005). e. fol
Katango.n)'llt lJntuk
m<'!lgclahui foi
dan
pendomng
pe\ak5""an GN-RHL dori aspck fisik dan clabo.s dengan analisis deskriptif kualitatif bcrda$arkao
suadi pustalra dan literatur >""'II terkoit.
17
1.8.
SistcrnalikaPenulisan Seeara sis11:mafa
penelitisn ilmUolt ini disusun sebagai tesis yang
dijabarkan sebagai berikut: Bab!.
~dalmluan
ini dilakukan dan tahapan proses
Bab ini berisi tujuan ~
pe
SUia
sistematika peou lisan.
T
Bab in i meogulas teori
)'afl8
digunak.an daJam mendukung peoelitian,
yang terdiri dari: pengerilioo n:habiliaiasi hutan dan Jahan, indikator
keberhasilan pelaksaruum rdlabilitasi hutao dan lali2111, serta faJctor yang mempengaruhi kcbcriii<;;Janeya. Bab Ill. Gambaran Umum Wilo.ydh Studi
Dalam bab ini dijdaskiii1meogenai gambanm kondisi eksisti1>gdi dserah peoelitian, yang tcrdiri dlori lanlaeristi~ fifilk alam, kondisi sosial
ekonorni masyarakat, dan pelaksanaan GN-RHI..pada tahun 2003. Bab IV Evnlu•si l'elaks3naan GN-IU{L di Kabupaten Karanganyar Bab in i terdiri dati analisis yang diguntlan dalam upaya pcncapaian sasaran penelitian berupa; review alas indikator evaluasi terdabulu
berdasarkan petunjul: ~
dan petuljjuk reknis GN·RIIl., hasil
pelaksanaan GN-RHL b~
fisilc dan elrologis, basil pe)aksanaim
GN-RHL bcrdasatkan a:;pc:k cltooomt. hasil pelaksanaan GN-RHI.. berda.~rkM
aspek sosial, WI! ralaor-fakl(,.. yang mernpengaruhi
kcberbasi Ian ON·RHL Rab V. Penurup Bob ini memuat tentaug kesimpulau ba~il analisis yang telah dilakukan dan rekomendasl untuk pe1abanun }:egialan rehabi litasi yang Win
daW!g.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BABU KAJIAN TENT ANG REHAIHIJT ASI HUT AN DAN LAll<\N
Kajian literotur anu literature r~riow .)'ling terkafl deogan tema penetuian ini adalah konsep rehobilitasi hutM dan lahau, hubungM antara eknoomi dengan "lmbcrdaya hutm, dan partisipwii masyaraltat dalam pengclolaao sumber daya slam. Bebcrapa li14:ratur disesuttikon dengan sasaran pada pesclman ini maka
akan didnplllkan varia!xil-vatiaool <Wam penelitian. Varlabel-variabel terscbu1 mcrupalmn input dalwn roelakulcan proses analisis. 1.1. R•h1bilU.sif111l1H1 dua Lalloa (IUIL)
2.1.1.
F•"ll•r1111n Relulblllt:asl Batan dt.111.Ahan Tonlapat banyak pendaf)81 ahll ICl\lallg fl'.'lliiertian atau dclinisi dari
rellllliiliucd bll1811 dan lahao, untuk mencobti mendefinlsiklln dimulai dari poe~!an lahan
lllnda pengertal {"(lllribwe1)atmo5fer, tanah, flC(llogi, timhulau (relief),
hldrotogl, dan populmi rumlluli1111 dan hewan, baik yang herslfut mantap maupuo yang ber1ifat rnendaur, sena basil kcgiatan manusia masa Jalu dao masa kin~ f«jauh hat-ha! tadi berpengaruh murau (signiti~<m} ataa penggunaan Jehan pada masa k.iDi dan masa mendatruig(FAO, 1977 dalam Notohadipo:awiro, 1996). Mcnurut sudut pandang ahli hbutanan. hutan menrpakon suatu asoslasi dari tumbuh-tumbuhan yang sebagian bcsar terdiri atas pohon-pohen atau vcgetasi berkayu yang menempati areal luas. Sedangkan mcnunll ahli ekologi mengartikan hU1a11 sebagai suatu masyarak.al tumbuh-tumbuhan yang dikul\S8i olch pohonpohon dan mcmpunyai keadaan li~gkungan berbeda deng1111 k.eadaen di luar hutan (Arief. 2001). Sutipio (2002:10) mengemukakan
bahwa ~
R:liabilitasi adal.h
kegiat.ut perbaikan at.au pemulihan kernampuan P«)duktivitas sumber d~ya alam scl.urang-kurangi-iya pada keadaan semula sebelwn dilalru.k.an pem...,faatan. Tim
19
20
Rebabilitasi CIFOR (2003) dalarn Natwir el al (2008) mendc:fmisikao ~habililllSi
hu!lln sebagai kegia1an yang diSellgaja dengan tujuan re!!l"rtc<"O>i pohou, baik secara alami maupun buaian di a'8S lahan bcrupa padaog rurnput, semak belukar, atau wilayah tandus yang dulunys bethutan. dengao maksud unl'Uk me11inl!klllhli
prol!uktiviw, penghidupan mas)'8111bl. dan atau manfaat jasa lingkwigan. Reh•billtasi ho1DD odalah uWls untuk mengemb&llkan hutan !tu kcpllll• kondisi produktif yang stabil, melipmi
kea11¢lalragaman llayatl, ~ITU\:tur, dan
fungsi hutan. Rehabilitnsi juga untuk melindungi fuogsi jasa ekologis dori hUlllll (Cooklcalingam et. al., 2006). Adapun De Jong et. sl. (2006) llleng&ambruierhlig>U kasus, ~-larietrebabllitaai hutan mcmilild ling)
berlleda-beda.
NJW'a
lain adalall: padang rw:rrpu1 )'IJ1g tidd: bcrhuran,
semok-scrnak. d;sn lahan-lahan tand11.~. Sedangkan Lamh dan Gilmnur (200)) dalam De Joog et. al. (2006).
rchabilimsl hutan
tcrrninologl yang lain )'1'itu: pemulihlll1. relclama.,i, reholsa.~i. dan
penghll1111lan. Mcnurut Lamb d1111 Gilmnnr (2003) ada tiga lr.clompolr. tindal:llO meng>ll\VI peda mcn~mbalilwl penu"•oao derajal bwtan. yaitu; reklamasl, rebabllitasi, d.an pemollhan. Berda.'W'kan defirusi merel:s. ak:tivitas ini mP.Tnpunyai tuju.an yan.g bcrbtda di daiaJn perbaibn-pcrl>a.ikao 1cetnekarasamtv1 hsyati,
smsktur, don produktivitas
hulluL Delini•i ten;ebut ads.lab:
a. Rekla._i mctnpunyai sasaran ~!Uk meninllb.tkan proclulr.tivilli tumbubtumbuhao ya11g baru saja dibenluk. b. Pemulihan mc11ganhkan Ice m..."lllUlihbn tuT11buh-tumbuha:n pobon sedekat rnungkin scpcrti tutupan butan yong asli. c. Rehohilitasi adalah satu aklivitts yang ~~ifat insidcntil untuk mtmulihkan kcanekatogaman hayoti
Dcrdasatilcti Ktb11tan1111 Nomor: P.32/Menhut-V/2005, RJIJ., adalab upaya un!ult memulihkan, m=p«l3bankan dan meniQglratbn
fungsi
21
huton
upaya alll11 usaha yang dilakukan dengan se.igaja
secera insitlcntil untuk mcogemba!ikan dan mempemhllllkan hutan dan JahM, baik
•=
ale.ml m•upun buatan ~
roahud unruk
meningkaduln
pnxluktivir.as. pengllidupan lllllsyarakat,dao atau manfaar jasa Unglcungan sedekat munglin dengan li!J8)almn semula,
2.1.2. Tujuan du
S.'ann 1Wii81u Rebblfitasi Rulon d." La•u
Kegiarsn rebabilit&i honn dao lahan dilaban•bn beJdasarkao kondisi SP'):liHk ~ctempat, Ya!\& meliputi aspclt hiofJsil<. $Olial, dan ekonomi. Sohagai langlah awaJ upaya rehabiliWi. d'ilalaJbn re•il•ian aspek biofisik bcrupa lcon4isi pcnurupsn Iahan menurut krileria lcdcritisannya. Berdaswkall Keputusan Menteri K.ehu1anm Kcp. Mto1l111t NC'. 20/Krts· ltflOOl tentang Pola Umum dan Staodar se11a Kriteria Re"4bilhasi Hut&i dan
Lahan, lujuan peuyelengp"""' RdiabilitaJj Hucao cbn Laban adalah 1crpulllinya ~umber daya hul30 dan lahan yang rusal<. .ttiingga berfung3i uplimal yao.g chtplll rncmberikan manfilat kep•da selurub 11•1'0/d.,., matjamin
kC:1eimbang;ui
linglcungan dan tata air Oae..it Alirao Sungai (OAS), serta m<,11dub111g kelWJgsungiui indu.'cri kehutanan, Sasarao hasil dari berbagai lc:giatan ...bailiuisi hu!M dan lahan ditinjau
dari aspek lingkungan, sosial ckooomi hiOjlga insti~1usi diungkapkan oleh Chokkalingam et. al. (2006) antara lain sobogoi b<:rik1
22
e. Membangllll sistem pll•duk•i y
Jebih l811jur;
i. Mengurangi kDrnplcksiu.s pcnna...lahan \ingi<wlgan. Sasaran
dari kegial>ln rehabili~i
hutan
secara
geoyafh mcnurut
(Choki.alingam et.al., 2006) 1ncucakup daerah aliran •ung&i laiti$, taman nasional, tempat perli1T<111n"-an, cag;.r alam untul< perlindu.n8all satwa, tcmpal suci nat1lonal,
dan situs hisroris nasional. Scdanglcan De Jong et. al. (2006) merigide~tif\kaoikan sas!lr4n rebabilitasi hutan
berik.ut: a. Lahan·lalum datar dan bc:rbukit-bulit yat1g tak tc:cpakai; b. Sungai-smglli dan mata
..U;
c, Pegunungan berbatu-balu yang lidak. ada polwu atau tanamannya. Benlasarkao PP No. 2S Tahlln 2000 dan Pl' No. &4 T.Ju1n 2000. sasaran rehabilitasi hu181\ dan lallan dapat diiroplemcntai;iw• peda :scu1ua kawasan hutan kecuali cagar alam dan zona inti taman ru.siooal. :2.1.J. Belltuk-benwk
mengalami degradasi. bait di lahan semi kritis maupun yang suJah ktiti>. Dalam melakukan rehabilitasi lahan 1m1ebu1, Japa! ditewpuh melalui babagai can yai~u; cara ~egerarif dlUl cara mck1111is. Surlpin (2002), menyaiahn
"''"ant
g!lris besar 1netode dalam upaya
rehabili18Si laban di.,at dikclompukkan ktdalarn 1iga golollgall utama yairu: a. Secam agronomis (vq:ebltif) adalal1 pc:11ggumw1 mnaman atau tumbuhan dan sisa lllm!m8Jl sroemikian
mpa s.ebingga dapa! m<:111pcruih..n1'.an tuuab atau
Jahan d!Ui dltya ru."lk ul•h air hujw1 a1>1u alin111 permukaen. Cara a!au mctode vegetatif dlipal dilak11b.o1 ck.-ngan cera an!ard laill;
1 ) Pertanaman (permanent
taruunan
a1au tumbuhan JJCnuwp lllllah secara ICl\IS menerus
mekanis (sipil tdcnis) yang berfung,si; mengharnbat aliran pennukaan,
menampwg
clan mengalirlcan ..Jiran permu!wm sehingga tidalr. meru:sak.
mempcrbesar Jropa.sitas infiltrasi air kalalam mnah dan mernpetbaiki aerasi tanah, serta ltlal)cdiakan air U..gi tanaman. Adspun usaha secara mdwiis dapal
berupa:
l) Pcngolahan la!lail; 2) Pengotahan tnnah menurut garis lwntur; 31 Pembua1>1n terras; 4) Pembuatan sahnan air(watcrwuy>);
SJ Peml:>ualaJJ dam peng1mdali (~l,.d dam).
c. Secara timinwi, merupalcan useha untuk memp1:mwki lremantaJ)aJl slnlktur deogan pemberian pr.:pa...t-pn:parat kimia yang secara umum disebuc pefllalltap tanah (soi/ conditio11e1·). t~
Pada prinsipnya ketiga 111elock dial.as bettilngsi untuk mempertahaJlbn 1'lnah atau lahan dari lill<:aman crosi. Mctode agronomis
atau bio)l)gi
memanfaatkan vcgctasi erau taoaman unwk membantu rnenurunkan erosi sedangfcan
Jahan.
metodc melcanis berkun1«-11tnsi pada peoyiapan taoah agar dapat
ditum!>uli.i vegc1asi yang lcl:>al
w.n
cara memaniplllasi topografi mikro utuk
mengeodalikrut aliran air dan ""&in. Sedang'kan metode ltimia mcmperbaiki
•IN~Dlt tanah agar lebih lahan tert1.wap erosi. Dengan kata lain metodc agsonomis m•rupabn usaha untuk melindwigi lllnah. mckanis untuk meogerulalil.an eoetgi
p.;rmukaan erosif, dan melode IUmia umuk mcniDgtatkan daya lllll
24
2.1 A. l'lle,igu kur KeberilHWID Rdtabilffa-1 Hnu.n dH L•han l:Jagaimana menilai dan mcngukur SU81ll proyek rehabilitasi yang bernasll
masih menjadi bal\1!11 pcrdebatan, sebagaimana diungkapkan CIFOR (2004 ), kcbcrliasilan dan kega~an ~abiliiasi tidak dapal digeneralisir. Hal ini mtrnerlubn pengkaj ian me lalui wdul paidaag ya11g berbcda-beda dari bcrlJOtltl'i
pemanglru kcpentingan (stakehold"') yang krilerianya berlainan. Selanjutnya kebcrhasilttn rdlllbiliwi menorut salah sa111 pcMapal CIFOR (200!) jugi< (lapat oikclompolclcan ke dalam berta~
ll/200 t, kerepalaD penansC1nan kawa.wm dite111ukiln oleh unit perencanaan yang tepat, terkendalinya konfiik lah1111 dan fi.ul85i kawasan yang spesilik. Pemyataan yaitu; pereneanaan, tema«
ini menogaslcan Adanya tiga faktor yaog ~ land, dan fungsi kaw11:1on. Kalem~
yang maJllap ditcntuka.11 okh sumbcr daya manusia
.)'8l1g
lompetcn. orgonisosi yang efektif me1111ru1 k~"nlllgka kewenangiin masing-masing,
clan lata hubungan kerja ya.og fungsion•I. P<.'myataan ioi menegaskan adanya empat faklor yaitu: sumbcr daya manusi .. organisasl, lrewcnangan. dan rata
h11bungan kcrja. Scdangkan
kctepatau
Ltiknologi
pemantaatan
ditentukan
olch
kesesU«ianny4 1crhadap sistcm laloan al3u tapak serempat olch tingka! J)Sltisipasi masy81111w d4ii olch pcnycdi
pendanllaD) yang cukup.
ini mcroegaskllll ad""Yl' tiga lllktor yaitu; teknologi. J)llrtisipasi
masyarakot. 00.. inscntif atau disir,,.,,,t.if. Fllktor-fAktor te.. cbut daJl
sungguh pada proses pcnye[eu~
dan
pelaksanaan Rehabilitasi HUian dan
tidak beJbeda dengan proses do.sar pengelolaau, yalni perencenaan, organiia&i, tata laksana. dan Laban. Dilflensi pcnyelonggaraan Rehabillr.a.si liutan dan Lahan
pengendalian.
Standar dan Kriteria Penil"ilDI ya.og teroantum dlllam l,ampiran II Poratursn Menteri Kcl11.1tan1111 No111or: P.33/Menhut·V.12005 TaJ\ggal I Nopember 2005 lcnt.ang, Pedomau trdll Petun}uk PclakSllllaan Kegiaian Gerakan Nasi011al Rehllbilitasi lfatan dan Lalum Tahan 2005, dimana pcnilaisn laoaman dilalrulan scbelum pcrnclihuaan Tahu11 I, penilaian Wlamen dilakukao dengan perseetase jadi tanamnn ~ 5S%. Penilaian t...ownm dilakukan sebehm pemelihanan tahun
ke
II, per~Dlasc: tumbllh al>W jadi lanaman 2: 5So/o.
Dcngan m~u pada P~rntumn Menleri Kehutanan No. P.25/Menl'lutIl/2006 tanggal ll Mei 2006 lcntang Pedoman Penilaian Pelalcsanaln Gerak:ln Nasion•l Rehabilitasi Hu""1 c.lalJ Lahan (GN-Rl1L} Tahun 2003 dan 2004, dilllR.na dilllkul
ia:lmlap
klnerja
kelompok
tani,
k.incrja pemerin"'h
26
kabupeten/koca.
petencanaan,
kinelja
dall
kriteria
pemerimah propinsi
kelembag;aall.
krireria
~lcaa;
l
po;laksllnaan, dan
krit<:ria
petill,Cndalian.
l.1,5. Manflut Genllan Nuio ... l lttbabili!ui BuPn Clan uba11 Hasil po:lwanaon evaluasi dampal:. d8I\ manfaat GN-RH L pada wilay;oh DAS Solo yang dilakubJ! oleb Balai PeniieJo!an DAS Solo (BYOAS Solo) peda tahun 2007, seeara keselUT\Jhal
ptOf,1'8111
<.."N-RHL memiliki c!ampak dan manfaat
yang positif dalam mcru:lukung kebijatan pcmerinlllll yaitu pro.poor. pro-job,-erowtJ:. Stnlasark.an tinj311ao dari ~
aspek diperoleh hasil sebagal
beril11t: •
Dari aspek tekeis, pemahamsn par.a rihalc di wilayah peogel.olwl BP DAS Solo 1erhadap program GN-RllL dari herblll!*i dimensl peni:elolaan y1111g me"c:alcup pereneena11n, pene.orpni1Mion, pelabanaan, dllll penaawasan adalah cok.up beik.
•
Prognun ON-RHL me111J>W>Y1i ~
dan manful yan.g posltif dari aspek
elconomi seb•i berikut: program GW-RHL Ntl-<"ata mampu rnen!"gka11can pcndape.ton mo.synmkat, berlconuibu:.i dalllll peninf!blall PORB, rnampu rnc:nyedialcan lnpangan pe)cerj"811 secara rutin tiap tahwi, mmingblkao nila\ lahan, m.:ningkatkan -~iaan •
supply kl\YU pada aliJtir dnur, dM 111e11ingkatkan
basil hUlan bubn kayu.
Prvgnun ON-RHL rncmpwiyai dampa.k clan roanfollt yang positif dari n~pek lingl(ungan sebapi berlklrt; kepla.l v.:getatif melalui pe1uuuunan menuruahn alinin pcanuban
tnaml)\I
daa n1U1tpu menurunQJ! laju erosi tanah,
mengurangi lahan kritls sena. meoi~kullusn Jtoanekaragan100 flora dan fauo11•
swadaya dolam upaya n:habilitasi kawli.'i
dan beradaptasi deng,m niJai-nilai lolcal.
Dabm kaitannya dengan bahasan n:ltabilita.~i maka mant.iamya d:ipat
diunilcan sebagai berikut (Brown and Lugo, 1994}: J. Rel\abilitasi merob.Ji dari
larum
y>1111: tidak piuduktif
menjadi suatu
ekosistesn yong lcstari.
2. Rehabilitasi meuccJl!lh kcrusakan ekoi.~ll:m di bagian hilir (downsll'e4"1}. 3. Rehabilitasi menocgah lckanan pada hulall primer dClll!ll dernikillD mengU1'1Dgi loju dcforestraSi. 1. Rehobilitasi dapat memfasilitasi keterlibatan masyarab.l yang tinggal di
sekitnr hutan dalarn kegiall!U penanaman, penyr:diaan tenaga lcerja. dan troi1ting (fung•i sosi..J ekonomi).
2.l.6. F•ktor- f•ktor yang Memptngarubi KeberluuU.111 RHL Menurut Mumiati dan Rumboko dalarn ClPUR {2004}, k~-giatan rehabilitasi but.tn di Jml<1nesi.. akan berha.sil apabila dilalcukan sesuai deogan ke11dllon ~pcsiflk yang berbeda untulc masing-masiog lokasi, terma:.uk hal-hal Y""8 dibutuhkan
masyaraht
lokal,
kondisi setempst,
clan J)ellgaturan
kelembAg>JaD yang ..ta di Jul..;i tersebut. Hal serupa berlaku juga untult Fi)jpina. Carandang dari Univer.sitas Filipim1 di Los Banos dalam CIFOR (2004)
mengatakan pentingnya untuk llle
(pcrhuianan
sosial)
dengan berbagai program antara bin Foro.u
Occupilncy Ma1t4gcmenr fl971), Family Apfl'rJach to Reforestation
(1971),
Cnm.,.unal Trre>try Program (1982).
2A
Pada tahun t986 ditctapkan 14 tabun progralll Reboisasi N.siornli dengan target 1,4 j111a hcklar hingga tahun 2000. Pada tahun l 990an be!Wg•i ko:gialDD rehabilitasi hutsn yang berbasis masyarokat d
Dari pengalaman tersebut, yang mempengaruhi
keberhasilan rehabiliblSi hetan dan la.hall lldelall: I. Ketersediaan dar111 den pelaksana kegiatan atau proyek U11tut pen1eliharaen j~ngb panjallg. 1. I< emampuan teknis 1111tuk merehnbilitasi.
J. Ctunpur tnngan polltis ijak&n-kebijakan pemeri111ah serlll penna.alahan tatanan dan keamanan. 4. Keterseml pewti, antata laio: pemillbn la11811, keulW.•nl1ill1 ponggunaan lahan, persentase pek.erja di lahan pert:inia.o, ltong cukup bcw. oloh karena ltu para petani akan bersedia melaksanakannyajika hal tcrsebut diprograml
29
d. Sifat usaha tani Petani yiwg sifatnya sub$isieu .WW lebih mengutamakan kepasttan .hasil (walaupun rendeh). Oleh karena itu,
"'1jUJllll
meagadakan rebabilitasi l!lhan
dengan t:uiaman yang lebih
bck.,rja J>Cliub pad:< lair.an usalia
taninya atao lcbih
memperhatlkan kclcs1ariannya. o..hun lailannya dengan konservasi surnber daya tlrulh dan air, 00-bagai ~
maupun proyek pemerin!ah lelah atau
s.edang dilaksanakan untuk menangant labaJt 1crifu ini. tennama pada lahao perbutanan dan lahan krifu lain yangmasok dalam wilayalt DAS. Rutme.. et.al, (2002) menyalllan flllM·faktnr yang mendukung sukses usaha-usaha rehabilit.si adaiah takror lotasi scan mik. yairu teknik pene,olahan l~
yang baik unruk meodukung penwnbuban ianaman dao lronsl!uksi la.ban
untuk mcngelola tata air kocena bcrpcngaruh t~.hadap erosi daa aliran air pennukaan. Kemudian faklor kunci berllwmya adaJah vegelasi yaitu dengan pemilihan jcnis taaaman yang sesual, diperhatiJwi pula situasi kompetisi tanarnan penuiup
tanah yang ada. Peeanaman denglln bibir jcnis Iuka! atau asli akan lebih
berhasil. Ditambalikan oleh llairiah {2000) bahwa besarnya pe:ngaruh naungan
pohon dalarn agrofureJtry me11ydxibkan tidal semua jenis tanaman dapat dibnarn bersama pepohonan, Olc:h lw""8 itu pemlliban jcnis bruumm yang tolenm
1<:rfmlap naungan dalarn agruftJl'estry sang;n diperlubn. Menurut Taylor (1980). teblik rchabililasi lah81\ bukan persoalan yang berar karena sud.ID dilruasai. Yang j3ub ld>ill beta( sebagai keodala adalah kel.::tnbagaaii masyatakal Ke!embagaao amu pranata (in:stittaio") memang sering lerbukti mc:njadi kenJala besar lerlWap pembengunan. terutama bagi pertanjan
yang melibatkan banyal< pc:Wti kecil. Kelembegaan dapat diartikan seperangkat kaedah Y""g melibatken nilai, kepercayaaa. dan pmpektifsosial-psikologi·politilt ynng mernpengaruh! perilaku masyarakat. Faktoe-faktor pcndorong sekaligus penghamliat
dalam partisipasi olet-.
HoWllld dan Dakc:r dalam Siabaan, 2007 aJltll& Jain adalah:
JO
1. Dite11h1kan oteh lingkungan ru~ial. 2. K~na l3Sa lrewajiban aiau la.nggwigjawab sebagai masyarakal. J. Kaicna merasa saoggup. 4. E~prcsi diri dau alclualisisi diri ~cbagai bcntul< dasar dari partisipasi. 5. Kesempatan mempcrkaya diri atau memperlMiki keadaan, 6. Adl!llya interest prlbadi t<.'l1c111u.
Dari bebcrapa pendaJ>lll Jial:lll, faklor-fak:to1 yang dapat berpengaruh pada kcberhasilan pel:oksanaan ON-RHL di Kabu?'tcn l<aranganyar adalah; biaya peoielihB!Un, 1eknis rellabiliwi, k<mdisi foik loM.si, jcnis l8llllll]an, kcbijakan !)l.--meri111ah, dan pa
2.2 • .l'enn Vege111st lbl:am Peni:cndalhon Eru•i dau Lonpor Vegetllsi memp11ny11i po11g...-uh yang bersifat melawan lelhadap pc~ faktor·faktor lain yang eeosif M:perti hujan, lOJ>USl'afi, dan karaktcristik w.ah. Menurut Suripin (2002) pengaruh ·~geiasidalwn mcrnperkecil laju erosl dapat dijelaskan sebagai b<.'Tikut: I. Vegetasi mampu menanglcap (intersepsi) butir air '1ujan sd1ii1gsa cnergi
kinetiknya terserap oleb tanaman dan ti
penutup
meogurangi
mo:o-gi 1tli"'"• meningkatlao
kekasar.m
sebingga mengurangl k.ecepatan aliran l"'flTluk.iw• ®' memotoug keJl1ampuan alitlUl permukaan untuk melepa!i dan meogangkut parlikel scdill)(:u; 3. Perakatan tanamaa mMingbtkaz1 s111bilitAs "'1"'11
de!lgai1
mewngklltkan
kekuatan tanah, g,nu>ularita&, dan porositas t1tmlh;
4. AklMtas biologi yang berkai18ll denglUI pertumbuh1t1t tanamau mcmhcrikan drunpak pesitif pada porositlll> tanab;
S. Tanaman mcndorong lnmspi.t~i air, sehic18&3 lapi"lll Wl.3h alas ak.a4 menjadi kering dan memadadcan hlpisao di baw.Jmy11. Peogendalian ercsi clan gerakan tanah th:ngow daur air seriJl8 meru!'llkan saru kesaman kegistan yaog tlll ~rpi5"'tkar1. AIJ1ir-Uhir iai masyarakat xmaldn banyak
menopangkao
h.lmipwl
paw.
vogclasi
wuuk
men~i
masalah
p1mgendalian daur air dan ](lll~r lahan (Sujul<.u. 2003). Peran vegctasi d!llam
31
J)<."llgendal ian longsor labao antara lain sebagai evapvtranspirasi, inftltra
~cadaan
pertuml>uhan, d311 stno\:tur huran (~) c, Perlu di:sadari babwa pcean hutan dalam putgendalian daur air rnaupun dalam pengendal io.n longsor lahen untul 5UllbJ keadaan ekosistem hutan tertenru
dibatasi oleh keodaan iklim, g<:ologi, wall!k taoab, dan geomorfologi. Meourut Paimin (200.S) bahwd lanah dllO vegetasi mengalami proses interaktif yang becpongaruh terhadap 1irnpasan air permokaan maupun erosi,
preses tersebut mcliputi; a. pengikatan 1anah seeara flsis ok:b akar scna elelarokhemis dan nutrien aotara llkor dan tanah; b. penahanen tetes air hujan dan air limpasan oleh serasah organik; c, peningl.wt.m infiltrasi di ~ep>mjangdaeral1 perakaran; d, ~ingkutan bahan organik ke Wilam lanah, sebingga seuktur tanah dan kualitos pcnahanan air (11'\'.lier Jwldin[iJ lebih balk; e, peningkotan aktivitas biologj didalam l8ftah sehiJlgg;l struktw tanah lebih baik.
P.fokrifitos tonaman pcnutup dahun meng11nmgi erosi tergantung peda kcnrinuftas pcnutupM, kerapall!n pencmp tanah, dan perakarao. Tanaman penutup 1idak hanya mcngW"011¥i kecqialao
a.liran permukaan kamla mening)catnya
kekasaran, tctapi juga mco.:q¢i la'kottseO!laSin)'ll aliran permuk11all. Penurunan lceceJY.)tlln aliran pennukaan memberi pcluang waktu untuk terjadi infiltrasi. Hullln yang terpclibara dengan ~LI:, tetdiri dari pepobooan dilrombi riasikan dengan tanaman penutup taoi1h, sepcrti rerumputao, semak aUtu perdu dan belukar merupolaln pclindu~ tanah yang ideal tcrlladap ballaya erosi (Swipin, 2002).
l.J. Rubungan l"ert•mbuhio a Ekoaemi denpa Sumbtriaya Hlltao Berdtl&lrkan u.dis i
'l:Cllla
twun temurun di Indonesia khusasnya,
angsap:m masyarakat OObwa llJlll yang diciplabn Tuhan baik yang dibumi
32
mauJ)lln yang dilangil dlperumukkan bagi 11111.uusia. schi.ngga bttdasarkan filosofi ini dapal dilllrik kesimpulan bahwa lingkungan berfungsi untul 111daya11i kebutuh!lll mere lea. Menurul seemarwoto (2004) bal inilah yang mc:mb.lrika.1 snatu pembenaran bagi masyarakat untuk mengek$ploitasi lingkurogan dengan kecenderungan secara berlebihan. Lebih lanjut Soemarweto bcrpendapat hlhw~
suatu lingkungan dihatlapkan pada derajat
pemenuhan kebuftlh8fl malca
lingkungan mempakan suatu sumber daya. Wirakusumllh (2003) berpendapal behwa ckologi mempelajari interabi hcrkclanju13n antnra m~u.~ia denQJlll linWllD!l.an fisik (abiolik) dan lingkungan haya1i (biotik). Jika ditinjau dari ~egi kepentingan lllllllusia, proses interaJcsi iru rncrupahn (lslya upaya
alctif manusia memanfaatkan potensi Ytlll& terlcandung
daJam lill$k.1mgan hntan untlllc mempertahankan
nidupll)la. Sedangkao lcglatan
yang lxrlmita" dengan ke.ejalttmlan merupl\kao aktlvlla3 ckonomi. Meomvt ~11,,,.,,.,,oko ( 1997), k.ondisi sosial ekollOmi sangat memJ)()ll~a.rulii kQndisi flsik llnatungan yang ada, dal~m hal ini adalah knndisi sumber dMya alam hulllll. Kobutuhan manusia akan 118nttnns. pangan, dao p&Jlllll haruslah terptl"luhi. Untulc pemll!luhan kcbutuhan tenebut masyaraluu memorlulnm iw:b11oh pck"erjllWI unwk memf)Crgunahn <>leh ll'lllS)Wwal sekiw sebagai lahan pertaaian untuk lllt'ndapatkan t)<Jnghasi~dll. Scidng dengan hertunbahnya jumlah pendudu~. perminWlll akall baning dan jasa akan semakin roeninslrat yang benlcibat peda kerusalcan fisilt lingkuogao. Hal tersebut dapat jugo dlknrenakan pendidil<.ah masyorabt yang tergolong rendah. sehingga lce...donul akan pe11ting11ya lingk
[uga almn meny.,bobknn habisoya sumber daya tersebut. Suratmo (1991),
me1iyalakai1
lcomJ)O'l•" sosial-ekonorni ya11g dipilih
scbugai iudikator sosial ekonorni dalaro proyek, yang 3elalu dianggap kritis atou
sangar penting dan mei>cntukan kchidupan masyarakat $Clcmpel, khU9usnya untuk 11egara berkembang adalah:
a. Pcnyerapan
1<:1110g1l
kerja, malcin banyait proyek yang akan dihangun dapai.
menyerap tenag• lmja
:selempal
abln m!Wn bc.o;ar dampak posilifn)·a.
9Chllpun harus 111tt'l9"1akan pcndidikan kl111sus. JJ&mpak pcnyerapan ten"ll'l kcija tidal;. selalu berup<1 dampak langsung. lelapi
J\lllll dalllpll)t
yang tidal<
Iengsung, artinya timbulnya sumber-sumber pelcerjUJJ baru dsn ini mcrupakan kumponen berii.utnya yang pcming. b, Peningkatan pcnljap..ian masyantai. peningkatao
pendapatao baik yang
langsung ataupun tidalc lanpimg darl proyelt akan memberil
)'Q'1Q
berani.
c. Perubahan lapangan pcketioaa. 1imbulnyra lapangan pelretjaan haru bail: yans lani:sung maupun 1idak lanesun11 l:arena JICfiwnblll&llJI sbukt•r eke>nomi perlu diperhatikao karcna lidak sel&lu pcrubabao iur meng&lntUo,gkan ~i tll
perekonomian lain akibat adstnya pr<>yek
tcnebut sthingga mcrupdan
sumhtt-6urnbcr pekerjwi W\1 >'""II sering dapll mcnyerap lenagll l.;c:rja y111>g leblh besar dari ~ang terserap oklb proyelc. Kemiskiean dan lab.,, kritis be(J)<>nplUh timbal balik,
La111111
laitis
merupak.an aldbat kem isltiltan clan sebalilrnya, kerniildnan ditimbuikau ulcl1 lahan kritis. Pttaai mi•k in Iida.Ii: ~P rnebh>nakan kosservesi IWUll'I, bahku cenderung mengel<sploitasiny11. Leban benlllfpUl mmjadi lcritis, .sehlngga daya p;oduksinya menurun, dan ioi mcmbuat peWli bertamboh misll.in. Laf1an Y'°'8 digo111p bertambllh bitis fagi, pctan i benambe.h miskin lagi dan seierusnya. TerjediTiya jebakan kemisli.inan selempst yang bet1ambal1 ltwd (Owning, J 939). 2.4. Partiolpo1sl Masy-.r•.katdahin f'eqdi>laaa S1tm.berday1 Alam
Berl:licara lenlang parti.$ipasi muyaralca1 Jalam pembll!lgw>a!l deism hll! ini berlaitan dcngaa pcng>:lolaan sumbcnlaya aJam, kita akao dapat menemukall rumusan pengotti;n yw1g cukup benarimi, :sejalan dengan luas~ya lingkup penggunaan konsep tersebut dalam ~ f<mbaogunao.
34
Meourut Parwoto ( 1991). putisipasi rnerup11kanpel ibidJln diri secara periuh psda suatu tekad yang telah m<:njadl kerepakatan bersama lUltlll aoi:gota dalaro satu lcelompok/antar kelompok s.ampei ~
skala DBSionaJ dao rneruptd.wl
baglan tidak terpisabkan dari IJlldasan kOll$litUSionlll negara R.epublik Indonesia mllka partisil!1L~i dapat dioiebilt ~i "f'abafall l'embal\gonan Indonesia". Deegan demikian sudah sewajarn~ bila tillC) pembengwian 11.aruslah rnenerapkan konsep partisipasi dan !iap partisiposiharu.S memitih ciri-
diambiJ bersama oleh semua pihak yang rerlibat dart
terkcna akibat k~tan
~but
Admya tincWcan mcngl-li ktsqiab.1311~I Ada.nya pembs@ian keweoan3at1 def! IRnggungjawab dalam kedudukaro yang
•eta"' ontat ungut atau pil>ak yan& b!rlihaL Mcnurut Soetrisno (1995:221)
ltda dua jc:nis definisi partisipasl yang
beroclar dalam ma!yaralc.at. Definisi perta111l1 adalah defmisi ygn& c!iherikan nleh pa...
pemicaN.
pembe.ngunan formal di 1.odonesia. Oefinisi por1i•ipo.~i jenis inl
m~
kon pettisipasi
terlMidap
m1CWU1 /proyck
nolcyal dalam ptmbangunan se~J
duk.ungan ralcyat
pembaog1111811 yang dil'llllcang dUl dJ1e<1tukan tujuannya
oleh perereana. Ukunn tinggi renciaho)'* partiiipMi diulcur dengan ke111Rmpuan rakyat
ilut iru:nanggung biaya pembc>ngunan. balk berupa uang rnaupun tenaga
delam mcloksenakan proyek pcmba.ngunan pemcriotah. Dcfinisi kcdua yang ada dun beriaku nnivmal adalah pmjsi~i rakyal da.law p<:mbangtll1&n maupakatt kcrjasaitto yang eral oot3nl perencana dan rakyat
dalam mcrencana.kao, mc1Jll.3analwo, melestorilcnn, dan mengm>bangkan hosil pcmblmguubll yang tclah d~L Mcnarut dcfinisi ini tinggi rcndahnya pllrtisipa:1i raky11t Jal1un pcrobangunan tid.U. banya di11]c11r dcngan kemaunn ntkyat untuk meuanggung biaya pembaogunan tciapi jugii ada tidaknyn bo.k rakynl unluk menentukao aral\ dan tujwu• proyel yang
uan
d.iba>IJ.IWI di wilayoh mcreka.
Ulruron lain ywtg <Ji,..Ui old1 defwisi ini dalam mengukur tinggi rcndahnya pwtisi!"'-'l r.J.yat adalah ada tidalmya kcmauan rakyat untuk sccanr. mandiri meleslaribn dsn men~bettgkanll8sil pruyck iltt.
OerajEll p8J\isipa~i
yq
dilakukan ok."11 ma&yarakat dalam pfllses
pllltisip&i menunn Arns1ein (1969) bisa bervl!riasi. Menurut Arnstein, lerdlipat delapan tiogk.alai1 partisfpiosi yang selanju1nya dikenel dengan seoagai Amstein 's Ladder vfCinzm l'art1cipat1011. Oerajat terendah belum hisa dilcatllkan paniRipasi
yang mellputi manipulasi
sistemalis selenglcapnya ada di Gambsr 2. l.
5
4
Plaku!
Koos~ii.ii
...
Denjot 'r
-
Bulrat> Pwlilinosi
GAMBA.K 2.1. TANGGA PARTISIPASI Mf.NllRUT ARNSTEIN (1969) Dalam partisipa•i msxynrak.al dil::enal adanya lipe partisiposi dan
modus partit.i11ASi, yaitu: Tipe partisi~•si masyarabt dalam peti\bangunafl, yaitu: a. Partisipasi dalam mombt11tl keputusan (membuat
lcemuuglinan
banyak
dan
menyusun
beberapa piliban dari
rencena-rcncana
yang
bisa
clilaks~rutkan, dapal alau layak dioperas.ioualisasi""'1) b. Panisipasi cialwn implemenU1>i (koqtribusi •umbcrd11ya, adminisllasi dan koordinasi kegiatan yang menyanglcut tcnnga kerja, binya dan informasi} c. Dalam
kegiata11 yang memberikan
personel)
keuntung;in (materiel, sosial, dan
36
d. Ualam kegiatan evaluasi termasuk ke1erlibabtn dad"rn p..escs yan@ hc1jall\n untuk roeoca~i tujuan rertemu yang telah diteiapkan (Cohen dan Uphuf, dlllan1 Komarudin, 1997:320) Sedang modus pMtisJpasi masyarakat,
menurut
UNCRP
(dalam
Komarudin. 1997:322). yai1u: a. Keterlibatan rnasyaralcat dalam kegialan pro}'l:k b. Pemilillao tenaga kerja yang lepat c. Keikutsertaan dalam berb
2.5.
Apa J)Clbedaan yang dibuat'I''. Art!Aya evolu..si merupal
M
~!Jahn mcrupak.'ltl l>9gian yang
tidak terpisah~an dari peoses kebijakM yang teroiri dari beberapa tahapan (Dunn. 1998). A)el
beglan, yaitu: a. Eval\1~i awel, )'nitu dilakuk.an sebelum program ten:ebut dilak8'1.l>ak>ln, hal ini bc:ri;una uotuk memperkirekan tujuan den bngalmana eara untuk mencopoi tujuan terscbot. b. Cvaluasi p.ida walctu pclaksanaan
kcgiatan. dilaltsanaJcan secara parslel
dcnpl• petaksanaan .kcgialan, di~rgunaktm untult menilai ki~rja f1C(ak..'8l18an lto:gi~hlll dan pCWJ"'ian target waktu pelaksanaen.
37
c, F.valuasi saelah kegiaran dilaksanakatt. basil yang diperoleb bt.-rupa darnpak dari kegiaran, hasil cvaluasl dapal dipagl!Blkao sebagai bahan untulc pelaksanaan kegiat:ln yang akan dilabm11kan \!elllrijutnya. Mcnurut Kunarjo (2002) kegi"lan ""111uwsi pnigram mempunyal rujuan scbagai bcrikut: a. Ml:lTlp<:rt>nggungjawabl
maopun
proram ini selanj11mya dap8I
k~
digunakan ll1llllk pcngambi Ian kcpa(US11J1 oleh mercka yang bcrwenang, Sclaojutnya. Kunmjo (2002) menamilahlcm bahwn pelaksanaan evaluasi
mencakup 1Ugas sebagai l..:rikul: a Mereview kegialao yang ielah dJl'.ajakan 1111<Jalui studi yang menda.lam. b, M=vicw progta111 secara ~=lururumUDruk tujuan pengsmbilan l.'.cputusan. c. Mcngukur kincrja proy"l .uar a ~ d. Menckanllft petl<"f'aian objelaif secara mcnydurull. e,
Menyiapka" laporan k.im:rja Ulltulc keperllran peogllll)bilan kepulUSttD di masa datang, Ejfi!,·1 meruporkan hasil dari pelalc 'Bl""'n program, merupam langkah
pertama di luar bata.s liui:J<.up program, sedangkan impact atau dampak : adalab manfaat yang paling ald>ir. J::jjer:I dan impaa disebutjuga oUlcome.• atau manfaat suate program. (Kllllarjo.2002) J>erencanun
Ekonoml
Evaluasi
Pel~
Efleslensi
GAMBAJl l.l.
8AGANPELAKSANAANPROGRAM
EfektMtas
Evaluasi dampak (impact ew/u:num) memusatl
dan dampak daii ke{!:iatan·kegislan pemeriotah dengan melibalbn perbanding1m nntara penerima manfaat program dan kelompok komrol arau pembaodi11g, pad
yang
~•»ial dan hndaya tentang pengawasan lahan yang berbasis masyarakat
bcrnru pada prin•ip-prinsip Jcetahammdan kepedulian. dengan saw payung
dil<:&rcnakan pcmbnngul\OI• pnbrik·pobn"k dan aklivilaG fX'lmla/uu\ yang 6emakin meluas.
N11m11
'Landcare' itu sendiel dimului dari wilnyoh tenggara nei;ara bagian
Victoria. di mana konaerva~i ~oh
memprogrom koot dso prakaJ'lla untul<
mcngcnWliluw sali.11iw (ko(!ar glltllm) tclah dinmlo.i pada tahUJI l 983- l ?84. Oerakan masyaralrat landcore llnnl>tlh besar dan tabcntuk strulct11r 01&auisasin)1l. hingga peda tabun 1989 pcmerinlllh AU3trQJia tertarik podQ gerakan tersebut, Kemudian .i~ogan dukm1gan dana diciplakan Landcare Au•tralia.
adalah >uatu urgani...si nirlaba. Program tersebut dikttuai olch suatu dewan direktur ~g
terdlri dari sulalelawan-sukan;lawlll• &I.ti :<e(iap
11~sa111
bagian,
39
pcngusaha, .ia.1 petani. Kelompok ini Min rnengadabn pertemuan triwuJanan untuk mendiskusikan .kebijalcan, pendanaBn din distribusi tegiatan. Beberape fakta-fakia tentang iebed!asilan iondcare AuJtralia antara lain adalah Sc""i;ni berikut:
• Tcrdapar 1ebih dari 4,000 group Londcar« lolcal. •
Pengenalan geralcsn landcar« di AWl?alia men""l""i 85%, dillllllla 90% tenlapat di daetah pedesaan;
•
40% dari petanl-peemt adalah pan
•
M<'111pCl'Oich lebih dari AUP SI :lO jula dari duhongan sponsor dan 1ni:Jia;
