TM
SIGMA DHARMA GROUP
ANALYZE 7. Menentukan Process Capability 8. Menentukan Objective Standar Kinerja 9. Identifikasi Sumber Variasi
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Process Capability Secara statistik, terdapat 2 masalah dalam suatu proses, yaitu: Masalah
penyebaran atau variasi (spread) Masalah pemusatan (location) Target
Kondisi Sekarang
Target Kondisi Sekarang
Defect (Out of Spec.)
Defect (Out of Spec.)
T LSL
USL
Masalah Penyebaran
Defect (Out of Spec.)
Defect (Out of Spec.)
T
LSL
USL
Masalah Pemusatan ANALYZE
114
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Rational Subgrouping Shift ke-2
Output dari sebagian proses
Lower Limit
Operator Baru
Shift ke-1 Material Beda
Output dari keseluruhan proses
Upper Limit ANALYZE
115
White Belt Certification
Rasional Subgroups
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Black Noise
PROCESS RESPONSE
White Noise
TIME ANALYZE
116
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Rational Subgrouping
Black Noise Black Noise adalah
kejadian yang disebabkan karena variasi proses pada saat sekarang. Merupakan variasi yang dapat dikontrol (controllable)
White Noise White Noise adalah
suatu keadaan yang disebabkan karena variasi yang terjadi saat ini di setiap proses. Variasi yang tidak dapat dikontrol (uncontrollable).
Rational Subgrouping Pengambilan
sampel yang hanya terdiri dari White Noise. Black Noise terjadi diantara beberapa sampel ANALYZE
117
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Distribusi Normal
Ciri-ciri :
Distribusi Normal Standar
Kurva berbentuk lonceng (bell shaped) Simetris Probabilitas (peluang) area di bawah kurva = 1
Mean = 0, Standard Deviasi = 1 Jumlah Standard Deviasi = Z
Menentukan nilai-nilai Z dari tabel Z
Alternatif lain = menggunakan minitab Perhatikan dalam membaca tabel Z
ANALYZE
118
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Transformasi Z Distribusi Normal Standard Deviasi
Distribusi Normal Standar
Mean
Z 1 0
X1 Mean Z S tan dardDeviat ion ANALYZE
119
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Memperkirakan Defect Level Secara umum Rumus Z adalah :
x x x Z
Transformasi ini menghasilkan suatu nilai dari suatu distribusi dimana mean = 0, dan sigma = 1. Nilai dari Z mengindikasikan seberapa jauh jarak sebuah data (x) dari nilai rataratanya (Mean) dalam satuan standard deviasi.
s
Sebagai contoh : jika Z = 2, berarti data x berada pada jarak 2 kali standard deviasi () dari rata-rata (mean).
Guna memperkirakan defect level (atau estimasi yield), kita dapat menggunakan Lower Spec Limit (LSL) dan Upper Spec Limit (USL) untuk x. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengkalkulasikan proporsi dari produk yang keluar dari spec berdasarkan proses sekarang.
ANALYZE
120
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Contoh Transformasi Z 700
Data dari grafik : • Mean = 1.034 •S = 0.0553 • LSL = 0.90 • USL = 1.10
600 500 400
Tentukan berapa probabilitas (peluang) produk defect (di luar batas spec) ?
300 200 100
0.8
0.9 LSL
1.0
1.1
1.2
1.3
USL ANALYZE
121
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Contoh Transformasi Z Nilai suatu Distribusi Permasalahan : Menentukan persentase (%) produk di luar spesifikasi.
Nilai Standar Distribusi Permasalahan : Estimasi terhadap proporsi dari kurva normal yang berada di luar LSL dan USL, dapat dihitung dari nilai Z (Z-value) untuk setiap batas spesifikasi.
ANALYZE
122
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Contoh Transformasi Z Estimasi nilai yang berada di luar batas spesifikasi, dapat dihitung dengan cara : ZL
LSL x
ZU
0.9 1.034
0.0553
= -2.42
LSL x
1.1 1.034 0.0553
= 1.19
Probability of Defect = Pr(x 0.9) + Pr(x 1.1) = Pr(Z -2.42) + Pr(Z 1.19) = 0.0078 + 0.1170
(Lihat Tabel Distribusi Normal) = 0.1248 = 12.48 %
Z -2.42
Z 1.19 ANALYZE
123
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Long Term and Short Term Capability Short Term
Shift ke-2
Operator Baru
Shift ke-1 Material Beda
Long Term
Lower Limit
Upper Limit ANALYZE
124
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Long Term and Short Term Capability Short Term Capability untuk Six Sigma
LSL
USL
Untuk Short Term pada Six Sigma, terdapat 6 sigma (standard deviasi) diantara SL dan . Short Term Capability menggambarkan masalah penyebaran (spread) pada proses kita. ANALYZE
125
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Long Term and Short Term Capability 1.5 sigma 1.5 sigma
LSL
Estimasi Long Term Capability : 1.5 Sigma dikurangkan dari jarak antara dan SL.
USL
Untuk proses Six Sigma yang sama, dalam konteks Long Tern, jarak antara SL dan adalah 4.5 sigma (standard deviasi) Long Term Capability menggambarkan masalah penyebaran (spread) dan pemusatan (centering) pada proses. ANALYZE
126
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Estimasi dari Capability Index (Short Term)
Semakin besar Design Margin, semakin kecil total defect per unit (TDU). Design Margin diukur dengan Process Capability Index (Cp) Cp (best) =
(Nilai Range max yang diperbolehkan dari karakteristik) (Variasi normal dari proses)
(USL - LSL) Cp = (6 * ) Zst = 3*Cp
Zlt = Zst – 1.5 ANALYZE
127
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Estimasi dari Capability Index (Long Term)
Cpk = (1-k)*Cp (X – Target) k = (USL-LSL) / 2
Zlt = 3*Cpk
ANALYZE
128
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Index (Long Term vs Short Term)
Jika Process Capability telah mencapai 6 Sigma, maka nilai dari capability adalah sebagai berikut :
Zshift =
Short Term
Long Term
Zst = 6 Cp = 2
Zlt = 4.5 Cpk = 1.5 ppm = 3.4
Zst – Zlt = 6 – 4.5 = 1.5
ANALYZE
129
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Index (Long Term vs Short Term)
Indeks Short Term Capability
(USL - LSL) Cp = (6 * ST)
Cpk =
min(USL – x, x - LSL) (3 * ST)
Zst = 3*Cp
Indeks Long Term Capability
(USL - LSL) Pp = (6 * LT)
Ppk =
min(USL – x, x - LSL) (3 * LT)
Zlt = 3*Ppk ANALYZE
130
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Four Block Diagram 2.5
B
A
Zshift
2.0 Target
Target
1.5
USL
LSL
USL
LSL
D
C
1.0
Good
Berkaitan dengan masalah Kontrol
Poor
Tujuan akhir adalah D
Target
1
Poor
USL
LSL
0.5
2
LSL Target USL
3
4
5
Zst
6
Good
Berkaitan dengan masalah Teknologi ANALYZE
131
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Analysis – Minitab Session (Data Variable)
Filename : Capa.mtw
Klik OK
ANALYZE
132
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Analysis – Minitab Session (Data Variable)
Cp Cpk
Zst = 3*Cp
Zlt = 3*Cpk ANALYZE
133
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Analysis – Minitab Session (Data Discreet)
YRT = e-d/u ZLT
YNA (YRT)1 / # of process YRT
(YFT1) (YFT2) (YFT3)…
Sigma Level :
e-DPU
ZST = ZLT + 1.5 ANALYZE
134
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Analysis – Minitab Session (Data Discreet)
Nilai YRT bisa menggambarkan Z-value. Contoh bilai YRT = 95%
YRT ANALYZE
135
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Capability Analysis – Minitab Session (Data Discreet)
ZLT Sigma Level :
ZST = ZLT + 1.5
= 1.6449 + 1.5 = 3.1449 ANALYZE
136
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Metode Pemilihan Faktor-faktor
Y = f(X)
Y
X1 . . . Xn
Variabel Tak Bebas (Dependent Variables)
Variabel Bebas (Indpendent Variables)
Output
Input
Akibat
Penyebab
Bagian ini disebut FAKTOR
Pada saat kita hendak menyelesaikan masalah, kita semestinya berfokus pada faktor-faktor, sebab faktor-faktor tersebut adalah penyebab atas masalah tersebut. ANALYZE
137
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Metode Pemilihan Faktor-faktor Brainstorming
Untuk mengungkap ide-ide dgn cepat. Jenis-jenis Brainstorming
Free Wheeling : Semua anggota team proyek memberikan ide-ide dalam suatu
obrolan. Round Robin : Semua anggota team proyek memberikan ide-ide secara berputar bergiliran. Card Method : Mencatat ide-ide dari setiap anggota team proyek dalam secarik kertas tanpa diskusi. Yang perlu diperhatikan dalam Brainstorming: Tidak boleh mengkritik setiap ide yg disampaikan oleh setiap anggota team. Catat semua ide yang disampaikan tanpa kecuali. Semua anggota team harus hadir dalam kegiatan Brainstorming. Hargai semua ide-ide yang disampaikan walaupun terkadang tidak masuk akal. ANALYZE
138
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Metode Pemilihan Faktor-faktor
Cause & Effect (Fishbone) Diagram
Metode untuk menyusun atau mengatur hubungan antara CTQ dgn faktor-faktor yg mempengaruhi CTQ. Fishbone Diagram menggambarkan penyebab-penyebab (causes) yang berpotensi menyebabkan masalah yang sedang dibahas. Diagram ini dapat digunakan untuk menemukan faktor-faktor (x) yang mempengaruhi CTQ (y) pada tahap analisis dalam Six Sigma. Dahan-dahan, kategori mayor dari penyebab, memiliki sebuah atau lebih penyebab spesifik.
Mengapa menggunakan Fishbone Diagram: Membuat fokus perhatian team pada fakta-fakta bukan pada sejarah masalah tersebut. Membuat kumpulan pengetahuan team tentang masalah tersebut secara visual. Fokus team pada penyebab-penyebabnya, bukan gejala-gejalanya.
ANALYZE
139
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Cause & Effect Diagram Manusia Mesin
Material
Enam Sumber Variasi
Metode
Lingkungan SEBAB
Pengukuran Manusia
AKIBAT Pernyataan Masalah
Metode ANALYZE
140
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Metode Pemilihan Faktor-faktor
Logic Tree (Structure Tree, Why-Because) Logic Tree dapat digunakan utk menemukan faktor-faktor (x) yang mempengaruhi CTQ (y) pada fase analisis dalam Six Sigma. Logic Tree dibuat dgn mengatur kategori-kategori utama di sisi kiri. Harus memperhatikan konsep MECE (Mutually Exclusive and Collective Exhaustive) Why Why Losses Why Electromagnetic Inductance Why Lamination Mechanical OD ROTOR Endrings Core Lengths Area A STATOR RPM Area B ASSEMBLY
3 faktor ini adalah MECE untuk masalah RPM
Fokus pada faktor ini. ANALYZE
141
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Uji Hipotesis Salah satu metode pemilihan faktor-faktor analisis. Tindakan untuk membuktikan pernyataan seseorang atau dugaan suatu keadaan benar atau salah. Untuk menjelaskan pernyataan dan menyajikannya dengan parameter.
HIPOTESIS
DUGAAN SEMENTARA
ANALYZE
142
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Konsep Uji Hipotesis 1. Semua proses memiliki variasi
2. Sampel-sampel yang dicuplik dari suatu proses mungkin juga bervariasi.
Macam-macam perbedaan : Continuous Data (Variable) Perbedaan rata-rata Perbedaan varians Perbedaan bentuk distribusi nilai-nilai 3. Bagaimana kita dapat membedakan variasi dari sampel dan perbedaan variasi dari proses sebenarnya?
Discreete Data (Attribute) Perbedaan proporsi
ANALYZE
143
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Konsep Uji Hipotesis Kasus Bersalah vs Tak-Bersalah (Guilty vs Innocent) Sistem peradilan (justice) dapat digunakan untuk melukiskan konsep uji hipotesis. Dalam sistem peradilan, kita berpraduga Tak-Bersalah (Prejudice of Innocence) terhadap seorang terdakwa sampai terbukti sebaliknya. Ini identik dengan hipotesis nol (null hypothesis) Ho. Dibutuhkan bukti yang kuat dan reasonable untuk memutuskan Bersalah (guilty). Ini berarti menolak hipotesis awal, dan menerima hipotesis alternatif. Ho H1
: orang itu Tak-Bersalah (innocent) : orang itu Bersalah (guilty) ANALYZE
144
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Konsep Uji Hipotesis Kasus Bersalah vs Tak-Bersalah Hanya ada 4 kemungkinan keputusan yang dihasilkan: 1 2 3
Orang Tak-Bersalah, dibebaskan Orang Tak-Bersalah dihukum Orang Bersalah, dibebaskan
4
Orang Bersalah, dihukum
Keputusan yang benar Error tipe I ( ) Error tipe 2 ( ) Keputusan yang benar
Error dan mewakili apa yang biasanya sering kita lakukan.
ANALYZE
145
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Konsep Uji Hipotesis Ho : orang itu Tak-Bersalah (innocent) Ha : orang itu Bersalah (guilty) Ho
H1
Bersalah
Bebas
Keputusan
Ho
H1
Tak-Bersalah, Bebas
Bersalah, Bebas
Hukum
Tak-Bersalah
Kebenaran
Tak-Bersalah, Hukum
Bersalah, Hukum
( Error )
( Error )
ANALYZE
146
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Nature Of Hypothesis
Null Hypothesis (Ho): Biasanya melukiskan status quo. Diasumsikan awal sampai terbukti sebaliknya Penolakan hipotesis harus disertai dengan bukti. Persamaan matematika yang digunakan =.
Alternative Hypothesis (H1): Biasanya melukiskan suatu perbedaan. Persamaan matematika , <, atau >.
ANALYZE
147
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Nature Of Hypothesis
H0 ( Null Hypothesys ) selalu merupakan bentuk persamaan sehingga menspesifikasikan suatu nilai tunggal. H1 ( Alternative Hypothesys ) adalah hipotesis pilihan jika Ho ditolak. H1 merupakan bentuk pertidaksamaan.
Satu Arah Dua Arah
:>,< :
Lokasi wilayah kritik-nya dapat ditentukan hanya setelah H1 dinyatakan. Analisa data untuk membuktikan hipotesis dan tentukan metode analisis yang cocok. Menolak atau menerima H0, ditentukan dari nilai p dibandingkan dengan nilai (Tingkat Ketidakpercayaan). Nilai biasanya diambil 5%. Jika p-value LEBIH BESAR dari , maka H0 DITERIMA. Jika p-value LEBIH KECIL dari , maka H0 DITOLAK.
ANALYZE
148
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Langkah-langkah Uji Hipotesis
Buat Hipotesis Menerjemahkan pernyataan atau dugaan sementara mengenai suatu keadaan menjadi rumusan numerik.
Hipotesis Awal (H0) : Persamaan ( = ) Hipotesis Alternatif (H1) : Pertidaksamaan (>,<, )
Kumpulkan Data Uji Hipotesis adalah bagian dari inferen statistik, data adalah bagian penting dari inferen statistik.
Ringkasan Data (Uji Statistik) Target statistika inferen adalah parameter (contoh: , ) , maka ringkasan data harus sesuai dengan jenis-jenis parameter.
Probabilitas distribusi uji statistik. Hipotesis selalu diuji dengan dasar probabilitas distribusi uji statitistik. ANALYZE
149
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Konsep Uji Hipotesis Buat pernyataan hipotesis dari soal di bawah ini: A mengisi formulir aplikasi bahwa berat badannya adalah 60 kg, sedangkan B menyatakan bahwa berat badannya tidak lebih dari 75 kg. Seorang agen real estate menyatakan bahwa 60% di antara semua rumah pribadi yang baru selesai dibangun merupakan rumah dengan 3 kamar tidur. Seorang developer menyampaikan bahwa progress pembangunan perumahan yang sedang dikerjakan telah mencapai 75%. Sebuah contoh acak 400 orang ditanyai apakah mereka setuju dengan kenaikan pajak penjualan bensin 4% untuk menambah dana perbaikan jalan. Bila lebih dari 220 orang tetapi kurang dari 260 orang menyetujui kenaikan pajak itu, maka dapat disimpulkan bahwa 60% orang menyatakan setuju kenaikan pajak tersebut. Suatu perusahaan minyak pelumas menyatakan bahwa isi kaleng minyak pelumas yang diproduksinya sangat presisi dengan varians hanya 0.03.
ANALYZE
150
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Jenis Uji Hipotesis 01. One sample Z-Test 02. One sample T-Test
03. Two sample T-Test 04. Test for Equal Variances 05. Paired T-Test 06. Test of One Proportion
07. Test of Two Proportions 08. Test for Independen Two Variables 09. Test for Identity Sub-Populations 10. Test for Normality 11. ANOVA 12. Regression Analysis 13. Correlation Analysis ANALYZE
151
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
One Sample Z-Test Uji untuk rata-rata (mean), jika SIGMA diketahui. Contoh: Sebuah perusahaan pembuat part A menyatakan bahwa berat rata-rata part tersebut adalah 3,5 kg dan standar deviasi 0,15. Jika data-data hasil pengukuran part A disajikan pada data minitab 1-Ztest, ujilah apakah pernyataan tersebut benar atau tidak. Data : 1-Ztest MTB Quest: Stat>Basic Statistics>1-Sample Z …Sigma : 0.15 Masukan nilai (std. Deviasi) Masukan nilai Confidence Level 95 %
Pilih kolom C1 Weight
Masukan nilai yang akan diuji
ANALYZE
152
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
One Sample Z-Test Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
153
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
One Sample T-Test Uji untuk rata-rata (mean), jika sigma TIDAK diketahui. Contoh: Sebuah perusahaan pembuat part A menyatakan bahwa berat rata-rata part tersebut adalah 3,5 kg. Dengan menggunakan data Minitab 1-Ttest, buktikan pernyataan tersebut dapat diterima atau tidak. Data : 1-Ttest MTB Quest: Stat>Basic Statistics>1-Sample t Masukan Confidence Level 95 %
Pilih Kolom C1 Weight
Masukan Nilai ANALYZE
154
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
One Sample T-Test Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
155
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Equal of Variances Uji kesamaan varians dalam beberapa kelompok yang berbeda. Contoh: Dengan menggunakan data Minitab hov, buktikan apakah varians sampel 1 dan 2 sama ? Data : hov MTB Quest: Stat>ANOVA>Test for Equal Variances
ANALYZE
156
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Equal of Variances Minitab
Interpretasi hasil ? Mana yang lebih baik, perusahaan 1 atau 2 ? ANALYZE
157
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Two Sample T-Test Uji untuk rata-rata (mean) pada dua sampel, jika sigma TIDAK diketahui. Contoh : Dengan menggunakan data Minitab 2-Ttest, tentukan apakah rata-rata berat barang yang berasal dari perusahaan A sama dengan rata-rata berat barang dari perusahaan B ? Data : 2-TTest MTB Quest : Stat>Basic Statistics>2-Sample t
Tandai kotak ini, jika sigma keduanya diasumsikan sama.
ANALYZE
158
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Two Sample T-Test Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
159
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Paired T-Test Uji untuk rata-rata pada dua sampel yang berpasangan. Contoh : Ada dua perusahaan yang menghasilkan sepatu. Umur pakai sepatu disajikan dalam data Minitab Pairedt. Tentukan sepatu dari perusahaan mana yang lebih awet ! Data : Pairedt MTB Quest: Stat>Basic Statistics>Paired t
ANALYZE
160
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Paired T-Test Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
161
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test of One Proportion Uji proporsi pada suatu sampel. Contoh : Perusahaan A menyatakan bahwa rasio yield adalah 80%. Kemudian diperiksa 100 part untuk menguji pernyataan orang tersebut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan 78 part baik dan 22 part sisanya jelek. Data : MTB Quest : Stat>Basic Statistics>1 Proportion
ANALYZE
162
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test of One Proportion Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
163
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test of Two Proportion Uji proporsi pada dua sampel. Contoh : Kita ingin mengetahui rasio yield perusahaan A dan B sama atau tidak. Diperiksa 100 part dari masingmasing perusahaan. Hasilnya diperoleh 78 part baik dari perusahaan A dan 74 part baik dari perusahaan B. Data : MTB Quest : Stat>Basic Statistics>2 Proportions
Data dianggap terdistribusi normal.
ANALYZE
164
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test of Two Proportion Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
165
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Independent Two Variables Uji kebebasan antara 2 variable. Contoh : Kita ingin mengetahui adakah hubungan pemilihan warna mobil dengan umur pembeli. Hasil quesioner diringkas sebagai berikut : BIRU
MERAH
SILVER
JUMLAH
10
37
41
44
122
20
35
72
71
178
JUMLAH
72
113
115
300
Data : RowCol MTB Quest : Stat>Tables>Cross Tabulation
ANALYZE
166
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Independent Two Variables Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
167
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Identity Sub-Populations Uji identitas antara 2 sub populasi Contoh : Kita ingin mengetahui adakah perbedaan mengenai rasio yield Plan A dan Plan B. BAIK Good
JELEK Off-grade
JUMLAH
A
90
10
100
B
60
40
100
Data : RowEqual MTB Quest : Stat>Tables>Cross Tabulation
ANALYZE
168
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Identity Sub-Populations Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
169
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Normality Uji distribusi normal data. Contoh : Dengan menggunakan data Minitab S-Diameter, tentukan apakah hasil pengukuran tersebut terdistribusi normal atau tidak ? Data : S-Diameter MTB Quest : Stat>Basic Statistics>Normality Test
ANALYZE
170
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Test for Normality Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
171
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
ANOVA (Analysis of Varians) Analisis rata-rata dari beberapa sampel.
ANOVA dipergunakan untuk menguji apakah ada perbedaan mean (rata-rata) dari sampel yang berbeda ( lebih dari dua kelompok). Jika ada k kelompok yang akan diuji, berarti ada k mean. Jika hanya ada dua kelompok, dapat dipergunakan Two Sample T-Test. Jika ukuran sampel yang dipergunakan sama, maka disebut “Balanced ANOVA”. Jika ukuran sampel yang dipergunakan tidak sama, maka disebut “Unbalanced ANOVA”. Asumsi yang dipergunakan dalam ANOVA adalah varians populasi ( 2 ) dianggap sama untuk setiap kelompok, sehingga perlu dilakukan uji homogenitas (Test for Equal Variances ). Hipotesis dalam ANOVA : Ho : 1 = 2 = 3 = … = k H1 : paling sedikit sebuah tidak sama.
ANALYZE
172
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
ANOVA (Analysis of Varians) Contoh : Kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata daya rekat lem dari bahan perekat yang diproduksi oleh 3 perusahaan dengan menggunakan data minitab AnovaUnstack. Data : AnovaUnstack MTB Quest : Stat>ANOVA>One-way (Unstacked)
ANALYZE
173
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
ANOVA (Analysis of Varians) Minitab
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
174
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Regresi
Analisis regresi adalah analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel tidak bebas (dependant variable) dan variabel bebas (independent variable). Menggunakan model matematika untuk menjelaskan hubungan.
Simple Regresion Multiple Regresion
: Y = + X : Y = + 1X1 + 2X2 + …
Estimasi sebuah model dengan data. Membuat hipotesis menggunakan model. Pengumpulan Data
Gambarkan Plot Data
Estimasi koefisien melalui metode kuadrat terkecil
Uji Hipotesis
Analisis
ANALYZE
175
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Regresi Contoh : Data minitab regresi dollar adalah data nilai tukar dollar setelah tahun kelulusan seseorang. Tentukan apakah terdapat hubungan antara nilai tukar dollar terhadap tahun kelulusan ? Data : regresi dollar MTB Quest : DOLLAR YEAR AFTER GRADUATION Stat>Regression>Regression…
Pengumpulan Data
812,52
1
822,50
2
1211,50
3
1348,00
4
1301,00
8
2567,50
9
2526,50
10
2755,00
11
430,50
12
5581,50
13
5548,00
14
6026,00
15
5764,00
16
8903,00
17
ANALYZE
176
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Regresi
Gambarkan plot data Pahami hubungan antar dua variable linier
atau bentuk lainnya. Jika hubungan linier, perhatikan arah garis, miring ke kanan (positif) atau miring ke kiri (negatif) Carilah data yang berada jauh di luar “outlier”.
Simple Regresion :
Hipotesis :
Y = + X Constant
X Coefficient
Ho : = 0 X tidak berpengaruh terhadap Y H1 : 0 X berpengaruh terhadap Y ANALYZE
177
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Regresi
Variabel dependent Y
Variabel independent X
ANALYZE
178
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Regresi
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
179
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Korelasi
Analisis korelasi adalah analisis yang mengukur kekuatan hubungan antara 2 variable. Analisis korelasi mewakili hanya hubungan linier antara 2 variable. Nilai absolut koefisien korelasi | r | mendekati 1 menunjukkan hubungan dua variabel makin kuat. Nilai absolut koefisien korelasi | r | mendekati 0 menunjukkan hubungan dua variabel makin lemah. Koefisien korelasi ( r ) bernilai antara –1 dan +1 Nilai r positif ( + )
Pertambahan nilai satu variable akan menyebabkan nilai variabel lain bertambah.
Nilai r negatif ( - )
Pertambahan nilai satu variable akan menyebabkan penurunan nilai variabel lain.
ANALYZE
180
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Korelasi Contoh : Data minitab grade adalah data nilai mata pelajaran verbal, matematika, dan GPA pada suatu kelas. Tentukan apakah terdapat korelasi diantara nilai-nilai mata pelajaran tersebut di atas ? Data : grade MTB Quest : Stat>Basic Statistics>Correlation…
ANALYZE
181
White Belt Certification
TM
SIGMA DHARMA GROUP
Korelasi Minitab Hipotesis :
Ho : = 0 Tidak ada korelasi antara 2 variabel. H1 : 0 Ada korelasi antara 2 variabel.
Koefisien korelasi ( r ) antara Math dan GPA
Interpretasi Hasil :
ANALYZE
182