DETERMINAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE GO PUBLIC DI INDONESIA
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Fani Karina 7211411158
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
DETERMINAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE GO PUBLIC DI INDONESIA
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Fani Karina 7211411158
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Beberapa hal terlalu jauh tergapai oleh tangan. Lalu manusia menyerah. Mereka lupa, tak ada hal yang tak terjangkau doa.” (Fala Adinda)
“Having a bad day? Place your hand on your chest. Do you feel that? That’s called purpose. You are alive for a reason.” (Dimas Novriandi)
“Khawatir itu semacam doa terselubung yang negatif. Semacam menyumpahi diri sendiri.” (Gabrielle Connie Wongsoredjo)
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Agus Subekhi, Bapak nomor satu di seluruh dunia. Nur Aeni, Ibu terbaik yang bisa Tuhan berikan. Aditia dan Irena, malaikat-malaikat penebar tawa dan bahagia. Kurawas (Hesti, Rosyi, Pipit, Cancan, Arif, Devina, & Citra), teman-teman paling brutal-namun-tak-terlupakan-sepanjang masa. Intan dan Aruna, pengajar ilmu bertahan hidup khas anak kos sejati. Yaya, teman jarak jauh yang senantiasa menginspirasi. Siapapun yang dengan sukarela membaca skripsi ini.
v
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang tak pernah putus memberikan rahmat dan hidayah, sehingga penyusunan karya akhir berupa skripsi yang berjudul “DETERMINAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE GO PUBLIC DI INDONESIA” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan sejauh ini tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa yang senantiasa datang dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
3.
Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Program Strata I (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri semarang.
4.
Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing yang telah tulus dan sabar membimbing, mengarahkan, serta memberikan masukan, nasihat, semangat kepada penulis.
5.
Drs. Heri Yanto, MBA., PhD., Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan untuk penulis.
6.
Drs. Subowo, M.Si., Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk penulis.
vi
7.
Nanik Sri Utaminingsih, SE., M.Si., Akt, Dosen Wali Jurusan Akuntansi C Angkatan tahun 2011 Program Strata I (S1) Universitas Negeri Semarang.
8.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang tak pernah sungkan membagikan ilmunya.
9.
Bapak dan Ibu atas segala cinta dan kasih sayangnya yang tak pernah habis, perjuangannnya yang tak pernah lelah, dukungannya yang tak terbatas, serta doanya yang tidak sekalipun padam demi kesuksesan penulis.
10.
Teman-teman satu perjuangan di Akuntansi C 2011, atas segala keceriaan yang pernah dirasakan bersama penulis.
11.
Tim KKN Desa Rejosari Kec. Kalikajar Kab. Wonosobo atas segala dukungannya.
12.
Teman-teman lain yang tidak mungkin penulis sebutkan seluruhnya.
Akhir kata, dalam skripsi ini tentu masih banyak celah yang harus dikoreksi dan diberikan masukan. Untuk itu, penulis membuka tangan selebarlebarnya atas kritik, saran, masukan, dan tanggapan dari penulisan skripsi ini.
Semarang, Maret 2015
Penulis
vii
SARI Karina, Fani. 2015. “Determinan Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate Go Public di Indonesia”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si.
Kata Kunci: Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (Size), Perputaran Piutang, Debt to Equity Ratio, Market Capitalization.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas yang diproksikan melalui Return on Asset (ROA) pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih bersifat fluktuatif. Nilainya mengalami kenaikan dan penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (size), perputaran piutang, debt to equity ratio, dan market capitalization terhadap profitabilitas. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 – 2013. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria sebanyak 28 perusahaan dengan 79 unit analisis. Metode analisis data penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size), debt to equity ratio, dan market capitalization memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan, perputaran piutang memiliki hubungan yang positif terhadap profitabilitas. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah mengambil variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, yang mana memiliki potensi untuk mempengaruhi profitabilitas.
viii
ABSTRACT
Karina, Fani. 2015. “Determinants of Profitability in Property and Real Estate Companies Go Public in Indonesia”. Final Project. Accounting Department. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor: Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si.
Keyword: Profitability, Company Size, Receivable Turnover, Debt to Equity Ratio, Market Capitalization.
Profitability is the ability of the company to raise profit with respect to sales, total assets, or equity. Profitability is proxied by Return on Asset (ROA) of property and real estate companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). In addition, profitability rate still fluctuates. This study aims to analyze the effect of company size, receivable turnover, debt to equity ratio, and market capitalization on profitability. The population of the study is all property and real estate companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) year of 2011 to 2013. The study uses purposive sampling. The companies that meet requirements stated by this study was 28 companies with 79 data in term of financial reports. Methods of data analysis used in this study is multiple linier regression. The results of the study show that the company size, debt to equity ratio, and market capitalization do not have significant effect on profitability. Meanwhile, receivable turnover has a positive correlation to profitability. Other researches should identify other independent variables that have potential influence on profitability.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................. iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v PRAKATA .......................................................................................................... vi SARI................................................................................................................. viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8 BAB II TELAAH TEORI 2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 9 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) ......................................................... 9 2.1.2 Profitabilitas ......................................................................................... 10 2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas ............................... 13
x
2.1.4 Ukuran Perusahaan (Size) .................................................................... 19 2.1.5 Perputaran Piutang ............................................................................... 21 2.1.6 Debt to Equity Ratio ............................................................................. 22 2.1.7 Market Capitalization .......................................................................... 23 2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 24 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ........................ 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 33 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................................... 33 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................... 35 3.3.1 Variabel Dependen ............................................................................... 35 3.3.2 Variabel Independen ............................................................................ 35 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 38 3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data .................................................. 38 3.5.1 Statistik Deskriptif ............................................................................... 38 3.5.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 38 3.5.3 Analisis Regresi Berganda ................................................................... 42 3.5.4 Uji Hipotesis ........................................................................................ 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif ........................................................................................ 46 4.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 48 4.2.1 Uji Normalitas ...................................................................................... 48 4.2.2 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 50 4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 51 4.2.4 Uji Autokorelasi ................................................................................... 52
xi
4.3 Uji Hipotesis ................................................................................................. 54 4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 54 4.3.2 Uji Statistik F ....................................................................................... 55 4.3.3 Uji Statistik T ....................................................................................... 55 4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................. 57 4.5 Pembahasan ................................................................................................... 58 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ....................................................................................................... 64 5.2 Saran .............................................................................................................. 65 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 66 LAMPIRAN ........................................................................................................ 71
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Seleksi Sampel .................................................................................... 34 Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................... 37 Tabel 3.3 Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson ....................................................... 42 Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif ..................................................................... 46 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pertama ............................................................. 49 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kedua ................................................................ 50 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 51 Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 52 Tabel 4.6 Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson ....................................................... 53 Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 53 Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi (R2)......................................................... 54 Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 55 Tabel 4.10 Hasil Uji Statisik T............................................................................ 56 Tabel 4.11 Hasil Analisis Linier Berganda ......................................................... 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) .............................................................................. 71 Lampiran 2 Daftar Nama Perusahaan Sampel .................................................... 73 Lampiran 3 Pengukuran Profitabilitas ................................................................ 74 Lampiran 4 Pengukuran Ukuran Perusahaan (Size) ............................................ 77 Lampiran 5 Pengukuran Perputaran Piutang....................................................... 80 Lampiran 6 Pengukuran Debt to Equity Ratio (DER) ........................................ 83 Lampiran 7 Pengukuran Market Capitalization (MC) ........................................ 86 Lampiran 8 Pengukuran Perputaran Total Aset .................................................. 89 Lampiran 9 Pengukuran Total Modal ................................................................. 92
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Industri properti dan real estate adalah industri yang bergerak di bidang
pengembangan jasa dengan memfasilitasi pembangunan kawasan-kawasan yang terpadu dan dinamis. Produk yang dihasilkan industri ini dapat berupa perumahan, apartemen, ruko, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Pada tahun 1997, proyek industri properti dan real estate sempat berhenti seketika, padahal saat itu industri tersebut sedang tumbuh pesat. Begitu juga di penghujung tahun 2008, sektor ini kembali diguncang oleh krisis global yang berawal dari Amerika Serikat. Namun, seiring dengan penurunan BI rate, pertumbuhan sektor ini kembali meningkat. Penurunan suka bunga telah membuat masyarakat yang menyimpan dananya di deposito kembali mengeluarkan dananya untuk diinvestasikan, salah satunya pada sektor properti dan real estate. Sektor properti dan real estate telah mengalami perkembangan setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan kontribusinya pada pertumbuhan akhirakhir ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, ruko, dan tempat-tempat rekreasi yang tersebar di berbagai daerah berpotensi kuat di Indonesia. Sektor ini memiliki cakupan usaha yang sangat luas, sehingga dengan ramainya bisnis di sektor ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru. Industri properti dan real estate
1
2
juga dianggap sebagai investasi yang paling aman dilakukan di Indonesia, mengingat harga lahan yang semakin melonjak seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi, mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien apabila ingin tetap memiliki keunggulan daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan prinsipprinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya (Kesuma, 2009). Meningkatnya pertumbuhan properti dan real estate di Indonesia diindikasikan dengan banyaknya masyarakat yang menginvestasikan modalnya di sektor ini. Penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap, sedangkan demand akan selalu besar seiring dengan pertambahan penduduk. Investasi di sektor ini pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi (Marinda, 2014). Tahun 2011 lalu, industri properti dan real estate di Indonesia mengalami pertumbuhan yang spektakuler, dengan transaksi yang mencapai Rp. 301,27 triliun atau naik 24,6% dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 249,7 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kredit real estate, konstruksi, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) (Amin, 2012).
3
Menurut data yang diperoleh dari Bank Indonesia, pangsa pasar untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) adalah penyumbang terbesar yaitu sebesar 60,62%, disusul kredit konstruksi sebesar 24,86%, dan kredit real estate sebesar 14,52%. Meningkatnya transaksi industri properti dan real estate ini tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan-perusahaan dalam negeri yang bergerak di sektor ini yang melakukan ekspansi secara besar-besaran di tahun 2011 lalu. Menurut Amin (2012), sepuluh emiten properti dengan nilai aset diatas Rp. 4 trilyun membukukan kenaikan penjualan diatas rata-rata 60% dan tiga emiten properti pengelola kawasan industri membukukan kenaikan pendapatan rata-rata diatas 85%. Menurut Amin (2012), dalam lima tahun terakhir, kinerja grup perusahaan properti dan real estate di Indonesia tumbuh pesat. Banyak mega proyek yang dikerjakan mendapat respons positif dari pasar, sehingga proyek yang masih dalam tahap perencanaan sudah laku terjual karena lokasi yang ditawarkan sangat strategis dengan jaminan nilai investasi yang tingga, dan hampir semua perbankan dalam negeri sangat mendukung industri ini. Dari 25 grup perusahaan yang diteliti oleh Amin (2012), hampir semuanya mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari segi total aset, penjualan, maupun laba bersih. Lippo Karawaci memimpin dengan pendapatan sebesar Rp. 4,1 triliun, disusul Bumi Serpong Damai dan Surya Semesta Internusa dengan pendapatan sebesar Rp. 2,8 triliun, Summarecon Agung Rp. 2,3 triliun, Ciputra Development Rp. 2,1 triliun, dan Bakrie Development Rp. 2,0 triliun.
4
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real estate semakin berambisi untuk terus meningkatkan kinerjanya dan berkompetisi untuk menguasai pasar sektor ini. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya dilakukan pembangunan perumahan, pusat perbelanjaan, dan apartemen, terutama di kotakota besar di Indonesia. Peningkatan kinerja yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang bergerak di sektor ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, beberapa perusahaan properti dan real estate menawarkan perumahan dengan konsep green living, yaitu konsep perumahan yang berfokus pada penghematan energi, air, pelestarian sumber daya alam, dan peningkatan kualitas udara. Ada juga konsep one stop living, yaitu perumahan dengan berbagai fasilitas penunjang di sekitarnya, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah (Dzulkirom, 2014). Situs web Housting Estate pada tanggal 29 Juni 2014 lalu menerbitkan sebuah artikel mengenai 20 perusahaan properti dan real estate yang mencatatkan kinerja positif di Bursa Efek Indonesia. Dari sekian banyak perusahaan yang bergerak di bidang tersebut dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, bagaimana dengan
kinerja
perusahaan-perusahaan
lainnya?
Artikel
tersebut
hanya
menyebutkan 20 perusahaan, apakah sisanya berkinerja tidak baik? Padahal sudah jelas sekali bahwa sektor ini sedang hangat dan ramai diperbincangkan di dunia bisnis Indonesia. Menurut Kusumaningrum (2010), profitabilitas yang diproksikan melalui Return on Asset (ROA) pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 2005 – 2009 bersifat
5
fluktuatif. Nilainya mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2005, profitabilitasnya sebesar 0,019%. Pada 2006 sebesar 0,038%, 2007 sebesar 0,028%, lalu pada tahun 2008 sebesar 0,016, dan pada 2009 sebesar 0,023%. Nilai profitabilitas yang naik turun dari waktu ke waktu ini nampaknya menarik untuk diteliti lebih dalam lagi. Di hampir semua negara termasuk Indonesia, sektor properti dan real estate merupakan sektor dengan karakterisktik yang sulit untuk diprediksi dan berisiko tinggi. Pasang surutnya sektor ini memiliki amplitud yang besar, yaitu pada saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sektor ini mengalami booming dan cenderung over supplied, namun sebaliknya saat pertumbuhan ekonomi menurun, secara cepat sektor ini akan mengalami penurunan yang cukup drastis pula (Mulviawan, 2012). Sektor properti dan real estate memiliki risiko yang tinggi. Hal ini disebabkan karena pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi dengan menggunakan aset tetap berupa tanah dan bangunan. Meskipun tanah dan bangunan digunakan untuk melunasi hutang, tetapi aset tersebut tidak dapat dikonversikan ke dalam kas dalam waktu yang singkat. Sehingga banyak pengembang sektor ini yang tidak dapat melunasi hutangnya tepat waktu. Disamping karena aset tetap, ketidakmampuan pengembang dalam melunasi hutang biasanya disebabkan oleh adanya penurunan tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari adanya spekulasi tanah yang membuat harga tanah menjadi mahal, sehingga menyebabkan tingginya harga jual
6
rumah dan bangunan. Tingginya harga jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan over supplied, menyebabkan tingkat penjualan jauh di bawah target yang telah ditetapkan. Martini et al. (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas pada perusahaan keuangan di Indonesia. Dari beberapa variabel yang diteliti, yang terbukti mempengaruhi profitabilitas adalah modal, interest rate, loan loss provision, money supply, dan exchange rate. Menurut Gul et al. (2011) yang melakukan penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas pada bank di Pakistan, variabel yang terbukti mempengaruhi adalah economic growth, ukuran perusahaan, modal, consumer price index, loan, dan market capitalization. Kristantri
dan
Rasmini
(2012)
meneliti
faktor-faktor
yang
mempengaruhi tingkat profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di Indonesia. Dari variabel-variabel yang diteliti, hanya ditemukan satu variabel yang berpengaruh secara signifikan, yaitu debt to equity ratio. Ali
(2013)
meneliti
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
tingkat
profitabilitas pada perusahaan manufaktur dan bank di Indonesia. Penelitian ini hanya menguji satu variabel yaitu perputaran piutang, variabel tersebut memang terbukti berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Sementara itu, Rachmawati (2013) yang juga meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas pada perusahaan manufaktur dan bank di Indonesia. Penelitian ini meneliti beberapa variabel, dan faktor yang terbukti mempengaruhi profitabilitas hanya net interest margin.
7
Berdasarkan pertanyaan mengenai kinerja dari beberapa perusahaan properti dan real estate di Indonesia dan perbedaan-perbedaan pendapat mengenai variabel yang mempengarui profitabilitas yang dijabarkan di latar belakang di atas, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang mengambil judul “Determinan Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate Go Public di Indonesia” pada rentang waktu 2011 sampai dengan 2013.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas?
2.
Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas?
3.
Apakah debt to equity ratio berpengaruh terhadap profitabilitas?
4.
Apakah market capitalization berpengaruh terhadap profitabilitas?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas, khususnya untuk menguji: 1.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
2.
Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas.
3.
Pengaruh debt to equity ratio terhadap profitabilitas.
4.
Pengaruh market capitalization terhadap profitabilitas.
8
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
terkait, yaitu: 1.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi tentang perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitasnya masingmasing, sehingga dapat memudahkan masyarakat umum untuk mengambil keputusan mengenai investasi yang akan dilakukan.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar pertimbangan manajemen
dalam
mengambil
keputusan-keputusan
bisnis
yang
berpengaruh langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan laba. 3.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas, serta menambah literatur yang ada mengenai profitabilitas.
BAB II TELAAH TEORI
2.1
Kajian Teori
2.1.1
Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Wolk et al. (2001), teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan
menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Menurut Jama’an (2008), teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan dalam kondisi baik, atau bahkan lebih baik dibanding perusahaan lain. Teori sinyal juga dapat membantu pihak perusahaan, pemilik, dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi perusahaan dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihakpihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan, perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan. Teori ini menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui
9
10
laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan
keuangan dalam menyajikan laba dan aset yang tidak
berlebihan. Menurut Immaculatta (2006), kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh
kualitas
informasi
yang
diungkapkan
perusahaan
dalam
laporan
keuangannya. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan. Dengan menyampaikan informasi perusahaan yang diantaranya adalah laporan keuangan, manajemen juga berusaha memberitahu para investor mengenai jumlah laba yang dapat dihasilkan oleh perusahaannya. Sehingga para investor bersedia menyetorkan sejumlah dana dan berinvestasi di perusahaan tersebut. Salah satu komponen laporan keuangan adalah jumlah laba yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut. Bahkan dalam laporan tahunan yang juga diterbitkan oleh perusahaan, sudah dengan jelas disebutkan tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan pada periode tersebut. Dengan perolehan nilai tersebut, yang mana diharapkan selalu berada pada kategori baik, diharapkan investor akan tertarik dan menanamkan sejumlah dananya kepada perusahaan. Profitabilitas juga mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata masyarakat umum.
11
2.1.2
Profitabilitas Menurut Sartono (2008), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Sedangkan Munawir (2002) menyatakan bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dari kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva perusahaan tersebut. Tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa kinerja suatu perusahaan berjalan dengan baik, sedangkan apabila tingkat profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa kinerja dari suatu perusahaan kurang baik dan akibatnya kinerja yang dilakukan oleh manajer tampak buruk dimata investor. Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba bersih perusahaan terhadap investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba perusahaan tersebut. Profitabilitas memberikan informasi yang penting bagi pihak di luar perusahaan untuk melihat efisiensi perusahaan yang dilakukan oleh manajemen (Mahfoedz, 1999). Profitabilitas merupakan rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu: 1.
Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya tingkat pendapatan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan
12
(baik pemegang saham biasa maupun preferen) atas modal yang telah mereka investasikan di dalam perusahaan. Dapat dihitung dengan rumus:
2.
Gross Profit Margin. Gross Profit Margin merupakan presentase dari laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Gross Profit Margin dapat dihitung dengan formula:
3.
Operating Profit Margin. Operating Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi. Rasio ini menggambarkan apa yang biasa disebut “pure profit”, karena laba yang diukur disini adalah laba yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban terhadap pemerintah (pajak). Dapat dihitung dengan:
4.
Net Profit Margin. Net Profit Margin adalah rasio antara laba bersih dengan penjualan. Net profit disini adalah sisa dari hasil penjualan setelah seluruh biaya-biaya dikurangi termasuk bunga dan pajak. Dengan demikian, rasio ini akan mengukur besarnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan dari sejumlah penjualan yang telah dilakukan. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
13
5.
Return on Investment (ROI). Return on Investment (ROI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
secara
keseluruhan
dalam
menghasilkan keuntungan. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus:
6.
Return on Asset (ROA). Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara pendapatan bersih setelah pajak terhadap total aset. Secara sistematis, Return on Asset (ROA) diformulasikan sebagai berikut:
(
2.1.3
)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Profitabilitas, sebagai sebuah variabel yang selama ini sering dijadikan
bahan penelitian, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Economic Growth, Ukuran Perusahaan, Perputaran Piutang, Capital, Debt to Equity Ratio, Inflation, Consumer Price Index, Interest Rate, Loan, Market Capitalization, Money Supply, dan Exchange Rate. Economic Growth adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
14
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi keberasilannya bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan. Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan Houston, 2001). Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk mengubah piutang menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya menjadi dua (Kasmir, 2008). Capital yang berarti modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, keuangan, dan akuntansi. Dalam keuangan dan akuntansi, modal biasanya merujuk kepada kekayaan, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Debt to equity ratio (DER) merupakan salah satu ukuran mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang tepat untuk menguji kekuatan keuangan perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat mengelola hutangnya dengan baik untuk dialokasikan pada bagian yang tepat.
15
Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik (ekuitas) dan dana yang dipinjam (hutang) (Walsh, 2004). Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) yang biasa disebut Demand Pull Inflation dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi atau kurangnya distribusi) yang biasa disebut Cost Push Inflation. Demand Pull Inflation terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan di mana biasanya dipicu oleh meledaknya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi,
16
inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Meledaknya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan. Cost Push Inflation terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10% - 30% setahun; berat
17
antara 30% - 100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Consumer Price Index (Indeks Harga Konsumen) secara sederhana merupakan perbandingan antara harga dengan suatu paket komoditas dari kelompok barang atau jasa pada suatu periode waktu terhadap harganya pada periode yang telah ditentukan (tahun dasar). Besaran angka inflasi/deflasi didapat dari Consumer Price Index, berdasarkan presentase perubahan Consumer Price Index antar periode. Angka inflasi/deflasi mencerminkan kemampuan daya beli dari uang yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi inflasi, maka semakin rendah daya beli dari uang dan dengan sendirinya semakin rendah pula daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa kebutuhan rumah tangga. Laju inflasi yang tidak terlalu tinggi akan membuat stabilitas tetap terjaga dan roda perekonomian dapat terus bergulir. Selain itu, Consumer Price Index juga digunakan sebagai: a.
Indikator untuk melihat fluktuasi harga yang terjadi.
b.
Sebagai data dasar untuk perhitungan pendapatan nasional/regional.
c.
Berbagai analisa harga dapat dipakai sebagai dasar perencanaan pembangunan sosial ekonomi lainnya. Interest Rate atau tingkat suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan
atas penggunaan sejumlah uang. Dengan kata lain, Interest Rate merupakan jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang.
18
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portfolio yang umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk di luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing. Kapitalisasi pasar adalah total jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh
berbagai perusahaan
di
dalam
satu
pasar.
Kapitalisasi mungkin
termasuk obligasi, surat hutang (promes), saham preferen dan saham biasa. Obligasi dan promes biasanya dihitung menurut nilai nominal atau nilai pari. Saham preferen dan saham biasa dapat dihitung dalam nilai nominal, nilai pasar yang ditetapkan, atau jumlah yang diterima emiten. Money Supply adalah data yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Money Supply merupakan jumlah dari: a.
Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas.
b.
Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan, dan bankbank lain.
c.
Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah. Exchange Rate atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap
mata uang lainnya. Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukur uang dalam negeri disebut depresiasi
19
atas mata uang asing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar, yaitu: laju inflasi relatif, tingkat pendapatan relatif, suku bunga relatif, kontrol pemerintah, dan ekspektasi. 2.1.4
Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham et al., 2001). Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan (Mukhlasin, 2002). Sedangkan menurut Ferry dkk. (dalam Sujianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah yang dikehendaki, maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan penjualan secara seksama,
20
serta dilakukan pengendalian yang tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang dikehendaki. Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber daya organisasi (modal) yang semakin besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap sumber daya organisasi (modal) juga semakin kecil. Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan dana dari sumber intern sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain bagi perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru. Ismiyati dan Hanafi (2004) mengemukakan bahwa total aset sebagai proksi dari ukuran perusahaan merupakan bahan pertimbangan bagi para investor sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aktiva. Menurut Bestivano (2013), ukuran perusahaan selain diukur dengan total aset, bisa juga diukur dengan menggunakan total pendapatan dan total modal perusahaan. Francis (1986), Grubber et al. (1995) serta Fama dkk. (1995) dalam Panjaitan dkk. (2004) berpendapat bahwa perusahaan yang mempunyai nilai skala kecil cenderung kurang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar. Perusahaan kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas.
21
Menurut Kristantri dan Rasmini (2012), ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Sedangkan menurut Martani dan Munaiseche (2010), hubungan antara profitabilitas dan ukuran perusahaan adalah negatif. Artinya, jika sebuah perusahaan berukuran kecil, maka tingkat profitabilitasnya besar, dan sebaliknya. Penelitian lain, yang dilakukan oleh Gul et al. (2011), menyatakan bahwa keduanya berhubungan positif signifikan. Apabila perusahaan berukuran besar, sudah pasti tingkat profitabilitasnya tinggi. 2.1.5
Perputaran Piutang Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk
mengubah piutang menjadi kas. Perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya menjadi dua (Kasmir, 2008). Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Namun naik turunnya tingkat
22
perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Paling tidak terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan. Faktor– faktor tersebut adalah kebijaksanaan kredit yang diterapkan oleh perusahaan, syarat pemberian kredit serta kebijaksanaan pengumpulan piutang yang dilakukan oleh perusahaan (Kasmir, 2008). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali (2013), hubungan antara profitabilitas dan perputaran piutang adalah negatif signifikan. Artinya, semakin tinggi perputaran piutang yang terjadi dalam sebuah perusahaan, maka justru semakin rendah tingkat profitabilitas yang dihasilkan. 2.1.6
Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Menghitung Debt to Equity Ratio (DER) adalah dengan membagikan total debt dengan total shareholder’s equity (Ang, 1997). Total debt merupakan total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan komposisi
23
total hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) (Ang, 1997). Debt to equity ratio (DER) merupakan salah satu ukuran mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang tepat untuk menguji kekuatan keuangan perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat mengelola hutangnya dengan baik untuk dialokasikan pada bagian yang tepat. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik (ekuitas) dan dana yang dipinjam (hutang) (Walsh, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Kristantri dan Rasmini (2012) menyebutkan bahwa hubungan antara profitabilitas dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah positif signifikan, yang berarti jika Debt to Equity Ratio (DER) suatu perusahaan besar, maka tingkat profitabilitasnya juga tinggi. 2.1.7
Market Capitalization Kapitalisasi pasar adalah total jumlah surat berharga yang diterbitkan
oleh
berbagai perusahaan
di
dalam
satu
pasar.
Kapitalisasi mungkin
termasuk obligasi, surat hutang (promes), saham preferen dan saham biasa. Obligasi dan promes biasanya dihitung menurut nilai nominal atau nilai pari. Saham preferen dan saham biasa dapat dihitung dalam nilai nominal, nilai pasar yang ditetapkan, atau jumlah yang diterima emiten. Nilai kapitalisasi pasar, atau sering disebut dengan market cap, merupakan ukuran total nilai sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek.
24
Secara sederhana, jika seseorang atau suatu pihak ingin membeli seluruh saham suatu perusahaan maka berapa besar dana yang harus dikeluarkan tercerminkan dari nilai kapitalisasi pasar perusahaan tersebut. Nilai kapitalisasi pasar dapat dihitung dengan mengalikan jumlah total saham perusahaan dengan harga pasar yang terbentuk di Bursa Efek di mana perusahaan tersebut mencatatkan sahamnya. Dengan demikian nilai kapitalisasi pasar akan berubah jika terjadi perubahan pada jumlah saham yang tercatat atau perubahan pada harga saham di pasar sekunder. Jika nilai kapitalisasi pasar untuk semua perusahaan yang tercatat di suatu Bursa Efek dijumlahkan, maka akan didapatkan total nilai kapitalisasi pasar di Bursa tersebut. Nilai total kapitalisasi pasar inilah yang sering digunakan untuk menggambarkan berapa besar pasar modal di suatu negara (Andriansyah dkk, 2006).
2.2
Penelitian Terdahulu Martani dan Munaiseche (2010) melakukan penelitian tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan keuangan tahun 2005 – 2007 di Indonesia. Variabel dependennya adalah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Variabel independennya adalah net loan asset, loan loss provision, capital, company size, inflation, interest rate, money supply, dan exchange rate. Metode analisisnya menggunakan analisis data panel. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa loan loss provision, interest rate, money supply, dan exchange rate berpengaruh positif signifikan terhadap
25
profitabilitas. Sementara itu, company size dan inflation berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Capital terbukti memiliki hubungan positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Dan net loan asset dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sufiana dan Purnawati (2011) menguji pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Metode analisisnya menggunakan analisis regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan perputaran kas memiliki hubungan negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Kristantri dan Rasmini (2012) melakukan penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate tahun 2009 – 2011 di Indonesia. Variabel dependennya adalah profitabilitas, variabel independennya adalah ukuran perusahaan, debt to equity ratio, dan pertumbuhan laba. Metode analisisnya menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengaruh debt to equity ratio terhadap profitabilitas adalah positif signifikan. Pengaruh ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba terhadap profitabilitas adalah tidak signifikan. Mayasari (2012) melakukan pengujian pengaruh leverage, likuiditas, dan firm size terhadap profitabilitas. Metode analisisnya menggunakan regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
26
profitabilitas, dan firm size tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Selanjutnya, Ali (2013) menguji pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas. Metode analisisnya menggunakan regresi data panel. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas adalah negatif signifikan. Yuliani (2013) juga melakukan pengujian pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas. Metode analisisnya menggunakan regresi berganda. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap profitabilitas.
2.3
Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas,
sedangkan variabel independennya adalah Ukuran Perusahaan (Size), Perputaran Piutang, Debt to Equity Ratio, dan Market Capitalization. 1.
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Ukuran
perusahaan
merupakan
salah
satu
faktor
yang
dapat
mempengaruhi profitabilitas. Salah satu alat untuk mengukur besarnya perusahaan adalah dengan total aktiva. Ukuran perusahaan secara umum merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam melakukan operasi dan berinvestasi guna mencari keuntungan bagi perusahaan. Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk melaporkan laba, sehingga dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Handayani dan
27
Rachadi (2009) menyatakan bahwa semua ukuran perusahaan, baik besar, sedang, maupun kecil, cenderung melaporkan laba untuk menghindari pelaporan kerugian. Martani dan Munaiseche (2010) menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif namun signifikan dengan profitabilitas. Artinya, jika ukuran perusahaan kecil/rendah, maka tingkat profitabilitasnya justru semakin tinggi. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Gul et al. (2011) menyatakan sebaliknya, yaitu hubungan antara ukuran perusahaan dan profitabilitas adalah positif
signifikan.
Apabila
ukuran
perusahaan
besar,
maka
tingkat
profitabilitasnya pun tinggi. Fachrudin (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA), yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan bukanlah jaminan perusahaan akan memiliki kinerja yang baik. Kristanti & Rasmini (2012) menyimpulkan bahwa perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dianggap memiliki tingkat risiko lebih sedikit dibandingkan perusahaan yang lebih kecil, karena dianggap memiliki akses lebih ke pasar modal untuk mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan profitabilitas. Dengan besarnya ukuran perusahaan, berarti jumlah aset yang dimiliki perusahaan pun ada dalam jumlah besar. Jumlah aset yang besar itu dapat digunakan dengan maksimal untuk operasi perusahaan guna menghasilkan laba yang tinggi. Laba yang tinggi menandakan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan tersebut adalah baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
28
H1: Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. 2.
Perputaran Piutang dan Profitabilitas Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk
mengubah piutang menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir piutang, kemudian membaginya menjadi dua (Kasmir, 2008). Menurut Teruel (2007), perputaran piutang dan perputaran persediaan mempunyai hubungan yang negatif signifikan terhadap profitabilitas. Ganesan (2007) juga menyebutkan bahwa manajemen perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran modal berhubungan negatif signifikan dengan profitabilitas. Putra (2012) menunjukkan bahwa perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian tersebut diperkuat oleh Wijaya (2012), di mana komponen modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Ali (2013) menyebutkan bahwa hubungan antara perputaran piutang dan profitabilitas adalah negatif signifikan. Semakin tinggi perputaran piutang yang dimiliki oleh perusahaan, justru secara rata-rata akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Piutang muncul karena perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan usahanya. Riyanto (2001) menyatakan bahwa perputaran
29
piutang menunjukkan periode terikatnya modal kerja dalam piutang, di mana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit tersebut, sehingga profitabilitas perusahaan pun turut meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2: Perputaran Piutang memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. 3.
Debt to Equity Ratio dan Profitabilitas Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang
yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Menghitung Debt to Equity Ratio (DER) adalah dengan membagikan total debt dengan total shareholder’s equity. Total debt merupakan total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan (Ang, 1997). Menurut Syamsudin dan Primayuta (2009), Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan pada perubahan laba. Penelitian yang dilakukan Aminatuzzara (2010) dan Fachrudin (2011) menunjukkan bahwa perubahan Debt to Equity Ratio (DER) dapat meningkatkan kinerja atau laba perusahaan. Shubiri (2012) menyatakan bahwa peningkatan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki dampak yang dapat menyebabkan investasi yang rendah dalam perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi dengan kesempatan melakukan investasi.
30
Penelitian yang dilakukan oleh Kristantri dan Rasmini (2012) menyebutkan bahwa hubungan antara profitabilitas dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah positif signifikan, yang berarti jika Debt to Equity Ratio (DER) suatu perusahaan besar, maka tingkat profitabilitasnya juga tinggi. Namun jika berpikir dengan logika, tanpa diperhitungkan dalam-dalam, semakin besar angka Debt to Equity Ratio (DER), maka semakin rendah tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan. Karena angka yang besar itu menunjukkan komposisi hutang yang lebih besar dibanding modal. Hutang membengkak yang dihadapkan pada kondisi modal yang lemah menyebabkan perusahaan tidak lagi fokus pada tujuan utamanya. Hal tersebut tentu saja berbahaya secara finansial dan dapat mengambat perusahaan dalam menghasilkan laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H3: Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas. 4.
Market Capitalization dengan Profitabilitas Nilai kapitalisasi pasar, atau sering disebut dengan market cap,
merupakan ukuran total nilai sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. Nilai kapitalisasi pasar dapat dihitung dengan mengalikan jumlah total saham perusahaan dengan harga pasar yang terbentuk di Bursa Efek dimana perusahaan tersebut mencatatkan sahamnya. Dengan demikian nilai kapitalisasi pasar akan berubah jika terjadi perubahan pada jumlah saham yang tercatat atau perubahan pada harga saham di pasar sekunder.
31
Demirguc-Kunt (dalam Gul et al., 2011) menunjukkan bahwa perusahaan memiliki peluang keuntungan yang lebih besar jika berada dalam negara dengan pasar saham yang berkembang dengan baik. Gul et al. (2011) melakukan sebuah penelitian yang hasilnya menyebutkan bahwa hubungan antara market capitalization dengan profitabilitas adalah positif signifikan. Artinya, jika nilai kapitalisasi pasar sebuah perusahaan besar, maka tingkat profitabilitasnya pun besar. Kapitalisasi pasar adalah sebuah istilah bisnis yang menunjuk ke harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan. Harga tersebut merupakan nilai yang harus dibayar seseorang untuk membeli seluruh perusahaan. Besar dan pertumbuhan kapitalisasi pasa perusahaan seringkali adalah pengukuran penting dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan terbuka. Nilai kapitalisasi pasar menunjukkan besaran total saham yang dikalikan dengan harga pasar yang berlaku saat itu. Jika nilainya besar, maka modal yang digunakan untuk mengelola operasi perusahaan pun besar. Apabila penggunaan modal dioptimalkan, hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan profitabilitas (laba) perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H4: Market Capitalization memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas.
32
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Ukuran Perusahaan H (Size)
Perputaran Piutang Profitabilitas Debt to Equity Ratio (DER)
Market Capitalization
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang mana lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah, variabel, dan indikator. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menunjukkan hubungan antar variabel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu laporan tahunan perusahaan yang go public tercatat pada periode 2011 – 2013. Data tersebut diperoleh dengan mengakses situs Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate
yang listed di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 – 2013. Sampel adalah bagian dari populasi yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
33
34
1.
Perusahaan properti dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tidak de-listing selama periode 2011 – 2013.
2.
Perusahaan properti dan real estate yang secara berturut-turut menyajikan laporan keuangan dan laporan tahunannya dalam periode 2011 – 2013.
3.
Perusahaan properti dan real estate yang laporan keuangannya disajikan dalam satuan mata uang rupiah.
4.
Perusahaan properti dan real estate yang secara berturut-turut tidak mengalami kerugian selama periode 2011 – 2013. Tabel 3.1 Seleksi Sampel Keterangan Perusahaan properti dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tidak de-listing selama periode 2011 – 2013. Perusahaan properti dan real estate yang laporan keuangannya disajikan dalam satuan mata uang rupiah. Perusahaan properti dan real estate yang tidak secara berturut-turut menyajikan laporan keuangan dan laporan tahunannya dalam periode 2011 – 2013. Perusahaan properti dan real estate yang secara berturut-turut mengalami kerugian selama periode 2011 – 2013. Sampel akhir
Jumlah 46
46
(13)
(5)
28
Sampel yang digunakan terdiri dari 28 perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun, yaitu periode waktu 2011 – 2013, sehingga terdapat 84 unit analisis. Namun ketika dilakukan uji normalitas data, ditemukan beberapa outlier yang kemudian tidak
35
diikutsertakan dalam penelitian. Sehingga sampel akhir yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 79 unit analisis.
3.3
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1
Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Menurut Ang (1997), Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara pendapatan bersih setelah pajak terhadap total aset. Secara sistematis, Return on Asset (ROA) diformulasikan sebagai berikut: (
3.3.2 1.
)
Variabel Independen Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain
total aktiva, total penjualan, dan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan Logaritma Natural Total Aset.
36
2.
Perputaran Piutang Perputaran piutang merupakan rasio aktivitas yaitu rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modal. Rasio perputaran piutang memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya.
3.
Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang
perusahaan terhadap jumlah modalnya. Pada umumnya makin besar angka DER perusahaan dianggap makin berbahaya secara finansial. Makin besar angka DER suatu perusahaan maka manajemennya harus makin kerja keras untuk menjaga arus kas perusahaan.
4.
Market Capitalization Nilai kapitalisasi pasar, atau sering disebut dengan market cap,
merupakan ukuran total nilai sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. Kapitalisasi pasar adalah total jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar. Nilainya diketahui dengan
37
mengalikan jumlah total saham perusahaan dengan harga pasar yang terbentuk di Bursa Efek.
Semua variabel yang digunakan dalam penelitian secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Profitabilitas
Ukuran Perusahaan (Size) Perputaran Piutang
Definisi Simbol Variabel Kemampuan ROA perusahaan dalam menghasilkan laba. Rata-rata Size total aset.
Rasio yang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode Debt to Perbandingan Equity Ratio antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya Market total nilai Capitalization sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Skala
Pengukuran
Rasio
Rasio
PP
Rasio
DER
Rasio
MC
Rasio
LnTA
38
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
telaah dokumentasi. Telaah dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
3.5
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
3.5.1
Statistika Deskriptif Uji ini digunakan untuk menggambarkan profil data sampel yang
meliputi antara lain mean, median, maksimum, minimum, dan deviasi standar. Seperti yang dinyatakan Ghozali (2013) bahwa tujuan statisktik deskriptif adalah untuk memberi gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata, standard deviasi, variance, maksimal, minimal, kurtois dan skewness (kemencengan distribusi). 3.5.2
Uji Asumsi Klasik Pengukuan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi. 1.
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
varibel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel kecil (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi
39
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara uji statistik non-parametrik Kolgomorov- Smirnov (Uji K-S). Uji K-S dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi atau asymp. Sig (2-talied). Sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu: Hipotesis (H1)
: data terdistribusi secara normal.
Hipotesis Alternatif (HA)
: data tidak terdisribusi secara normal.
Apabila nilai probabilitas signifikansi lebih dari α = 0,05, maka data terdistribusi secara normal. Apabila nilai probabilitas signifikansi kurang dari nilai α = 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Jika data tidak terdistribusi secara normal, maka perlu dilakukan transformasi logaritma (Ln) terhadap model regresi, sehingga data dapat terdistribusi secara normal.
2.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara vaiabel independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada kolerasi antar variable independen yang nilainya lebih dari 95%. Jika nilai Variance
40
Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2013). 3.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau
tidak
terjadi
Heteroskesdatisitas.
Kebanyakan
data
crossection
mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2013). Uji heteroskedastisitas memiliki cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel bebas, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013). Dasar analisis dalam grafik uji heterokedastisitas adalah yang pertama dengan melihat jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Dasar analisis yang kedua adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
41
dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013). Analisis dengan menggunakan plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang dapat menjamin keakuratan hasil. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah Uji Glejser. Menurut Gujarati (dalam Lestari, 2014), Uji Glejser dilakukan dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi : |
|
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Apabila probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel nilai Absolut Ut (AbsUt) (Gozali, 2013). 4.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
42
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variable independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson No Nilai DW Kesimpulan 1. 1,65 < DW < 2,35 Tidak ada autokorelasi. 2. 1,21 < DW < 1,65 Tidak dapat disimpulkan. 3. 2,35 < DW < 2,79 4. DW < 1,21 Terjadi autokorelasi. 5. DW > 2,79 Sumber: Sulaiman, 2004 3.5.3
Analisis Regresi Linier Berganda Model regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel terikat (dependen) dan lebih dari satu variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan properti dan real estate yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA). Sedangkan, variabel independennya adalah ukuran perusahaan (size), perputaran piutang, debt to equity ratio, dan market capitalization. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (size), perputaran piutang, debt to equity
43
ratio, dan market capitalization terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan properti dan real estate di Indonesia periode tahun 2010 – 2013. Model hubungan Return on Asset (ROA) dengan ukuran perusahaan (size), perputaran piutang, debt to equity ratio, dan market capitalization dapat disusun dalam persamaan linier sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Di mana: Y = Return on Asset (ROA) a = konstanta b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas. X1 = ukuran perusahaan (size) X2 = perputaran piutang X3 = debt to equity ratio X4 = market capitalization e = kesalahan residual (eror)
3.5.4
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan
tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi. 1.
Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
44
2013). Lebih lanjut Ghozali (2013) menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan sampai dengan satu. Nilai adjusted R2 yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 2.
Uji Statistik F (F-test) Menurut Ghozali (2013), Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam penelitian mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Menurut Gujarati (dalam Lestari, 2014), langkah-langkah uji f adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis. Ha diterima: berarti terdapat pengaruh signifikan antara
variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. b. Menentukan tingkat signifikansi, yaitu sebesar 0,05. c. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
Bila F hitung < F tabel, variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Bila F hitung > F tabel, variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05.
45
e. Menentukan nilai koefisien determinasi, di mana koefisien ini menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya secara simultan. 3.
Uji Statistik T (T-test) Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Menurut Gujarati (dalam Lestari, 2014), langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis (Ha) Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05. c. Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ha diterima. d. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05. e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.
BAB V PENUTUP 5.1
Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian di bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial, ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini kemungkinan dikarenakan perputaran total aset yang rendah sehingga optimalisasi penggunaannya tidak tercapai dan tidak menimbulkan dampak apapun terhadap naik atau turunnya tingkat profitabilitas suatu perusahaan. 2. Secara parsial, perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini kemungkinan dikarenakan semakin cepat berputarnya piutang menjadi kas, maka semakin cepat pula mendapatkan laba sehingga tingkat profitabilitas pun naik. 3. Secara parsial, debt to equity ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tidak adanya efisiensi kinerja dari perusahaan dalam mengoptimalkan modal untuk menjamin seluruh hutang perusahaan. 4. Secara parsial, market capitalization berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini kemungkinan dikarenakan nilai market capitalization yang besar mengindikasikan jumlah modal yang besar
64
65
pula, namun tidak ada pengelolaan modal yang optimal oleh manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. 5.2
Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada
penelitian ini, diperoleh R2 yang kecil, yaitu 0,076, yang artinya 7,6% Return on Asset (ROA) dipengaruhi oleh keempat variabel independen dalam penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan, perputaran piutang, debt to equity ratio, dan market capitalization. Sedangkan sisanya, yaitu 92,4% Return on Asset (ROA) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang benar-benar berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui Return on Asset (ROA). Variabel lain yang bisa digunakan adalah tingkat perputaran aset dan tingkat perputaran modal.
66
DAFTAR PUSTAKA
Agistira, Yusti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Go Publik”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Ali, Muhriani. 2013. “Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Amin, Muslim M. 2012. Kinerja 25 Group Perusahaan Properti di Indonesia 2012, beserta Laporan Keuangannya. Jakarta: Centar Data Make Investigation. Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft. Anwar, Khaerry. 2013. “Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya”. http://khaerryanwar.blogspot.com/2013/12/inflasipengertian-penyebab-dampak-dan.html. Diakses pada tanggal 19 November 2014. Ardiatmi, Uliva Dewi. 2014. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Firm Size, dan Debt Ratio terhadap Profitabilitas (ROE)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Arimi, Millatina. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Atarwaman, Rita J.D. 2011. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Ilmu Ekonomi ADVANTAGE, Vol. 2, No.2 (19 Februari 2011). Bagus, Denny. 2009. “Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Rate): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar dan Sistem Nilai Tukar”. http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/06/nilai-tukar-mata-uang-faktor-faktor.html. Diakses pada tanggal 19 November 2014. ___________. 2009. “Pengertian Suku Bunga (Interest Rate)”. http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/07/tingkat-suku-bunga-interest-rate.html. Diakses pada tanggal 19 November 2014. ___________. 2010. “Pertumbuhan Ekonomi: Definisi, Sumber Pertumbuhan Ekonomi dan Manfaat Pertumbuhan Ekonomi”. http://jurnalsdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html. Diakses pada tanggal 19 November 2014.
67
Bestivano, Wildham. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Bursa Efek Indonesia. 2014. Laporan Keuangan dan Tahunan. www.idx.co.id. Damanik, Ericson. 2013. “Pengertian Rasio Pengukuran Profitabilitas”. http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-rasio-pengukuran.html. Diakses pada tanggal 29 November 2011. Economic Wacther. 2012. “Indeks Harga Konsumen – Pembahasan dan Perhitungan”. http://economicwatcher.blogspot.com/2012/09/indeks-hargakonsumen-pembahasan-dan.html. Diakses pada tanggal 19 November 2014. Fitria, Adhisti. 2012. “Pengaruh Company Size, Financial Leverage, dan Profitability terhadap Income Smoothing”. Skripsi. Padang: Fakultas Ekonomi Andalas. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Universitas Diponegoro. Gul, Sehrish; Faiza Irshad, dan Khalid Zaman. 2011. “Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan”. The Romanian Economic Journal. Handayani, Rr. Sri dan Agustono Dwi Rachadi. 2009. “Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 1. (April, 2009). Housing Estate. 2014. “20 Perusahaan Properti Catat Kinerja Positif di BEI”. www.housing-estate.com/read/2014/06/29/20-perusahaan-properti-catatkinerja-positif-di-bei/. Diakses pada tanggal 21 November 2014. Husnan, Suad. 2001. Pembelanjaan Perusahaan (Dasar–Dasar Manajemen Keuangan). Yogyakarta : Liberty. Ismiyati, Fitri dan Mamduh, M. Hanafi. 2004. “Struktur Kepemilikan, Risiko, dan Kebijakan Keuangan: Analisis Persamaan Simultan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 19. Jama’an. 2008. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Semarang: Universitas Diponegoro. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Kesuma, Ali. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public
68
di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Kalimantan Tengah: Universitas Darwan Ali Sampit. Kristantri, Rr. Tisyri Manuella dan Ni Ketut Rasmini. 2012. “Analisa FaktorFaktor yang Mempengaruhi Profitabilitas dengan Pertumbuhan Laba sebagai Variabel Moderasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Bali: Universitas Udayana. Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Lestari, Dewi. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pofitabilitas pada Bank BUMN di Indonesia”. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Martani, Dwi dan Ronald Recky Munaiseche. 2010. “Factors Affecting Profitability of Multi-finance Company in Indonesia”. China-USA Business Review, Vol. 9, No. 5 (May, 2010). Mayasari, Eka Yunia. 2012. “Studi Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia”. Accounting Analysis Journal 1. Universitas Negeri Semarang. Meydinawathi, Luh Gedhe. 2007. “Analis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan kepada Sektor UMKM di Indonesia”. Jurnal Ekonomi, Vol. 12, No. 2 (2007). Miswanto dan Suad Husnan. 1999. “The Effect of Operating Leverage, Cyclicality and Firm Size on Business Risk”. Gadjah Mada International Journal of Business,Vol. 1, No. 1, h. 29-43. Puspitasari, Anastasia V. 2013. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Perputaran Piutang, Rasio Hutang, dan Operating Cycle terhadap Likuiditas”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Putra, Lutfi Jaya. 2012. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas (Studi Kasus: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk)”. Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma. Prihantini, Ratna. 2009. “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, dan CR terhadap Return Saham”. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Rachmawati, Mega Fitrah. 2013. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio¸ Non Performing Loan, Biaya Operasional,
69
dan Net Interest Margin terhadap Profitabilitas Bank”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya. Raharjo, Sahid. 2014. “Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnv dengan SPSS.” http://spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitaskolmogorov-smirnov-spss.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2015. _____________. 2014. “Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS”. http://spssindo.blogspot.com/2014/02/uji-autokorelasi-dengan-durbinwatson.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2015. _____________. 2014. “Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS”. http://spssindo.blogspot.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-glejserspss.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2015. _____________. 2014. “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF SPSS”. http://spssindo.blogspot.com/2014/02/uji-multikolonieritasdengan-melihat.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2015. Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Rumapea, Dormatio. 2013. ”Return on Asset (ROA)”. http://bilongtuyu.blogspot.com/2013/05/return-on-assets-roa.html. Diakses pada tanggal 26 November 2011. Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE. Sufiana, Nina dan Ni Ketut Purnawati. 2011. “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Bali: Universitas Udayana. Sujianto. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Contoh Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: Andi. Syamsudin dan Ceky Primayuta. 2009. “Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 13, No. 1, h.61-69 (Juni 2009). Utama, Alfarizi Cahya. 2014. “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt Asset Ratio, dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return on Asset pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2012”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
70
Wulandari, Retno. 2012. “Money Supply dan Money Demand”. http://rencuteozha.blogspot.com/2012/10/money-supply-and-money-demand.html. Diakses pada tanggal 20 November 2014. Yuliani, Rina. 2013. “Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2005 – 2012”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya.
71
LAMPIRAN 1 Daftar Nama Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) No
Kode Saham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
APLN ASRI BAPA BCIP BEST BIPP BKDP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI ELTY EMDE FMII GAMA GMTD GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LCGP LPCK LPKR MDLN MKPI MTLA MTSM
Nama Emiten Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Bukit Dharmo Property Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Bakrieland Development Tbk Megapolitan Developments Tbk Fortune Mate Indonesia Tbk Gading Development Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Eureka Prima Jakarta Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Kentjana Tbk Metropolitan Land Tbk Metro Realty Tbk
72
No 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kode Saham NIRO MORE PLIN PWON PWSI RBMS RDTX RODA SCBD SMDM SMRA TARA
Nama Emiten Nirvana Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk Roda Vivatex Tbk Pikko Land Development Tbk Danayasa Arthatama Tbk Suryamas Dutamakmur Tbk Summarecon Agung Tbk Sitara Propertindo Tbk
73
LAMPIRAN 2 Daftar Nama Perusahaan Sampel No
Kode Saham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
APLN ASRI BAPA BCIP BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
74
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN PROFITABILITAS No
Kode Saham
1 2 3 4
APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
Nama Emiten
Tahun
Return on Asset (ROA)
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
6,35% 10% 3,90% 1%
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
7,30% 4% 2,56% 7,90% 8,63% 2,80% 4% 4,70% 1,60% 2,72% 8,14% 3,63% 11,80% 8,48% 5,80% 2,34% 6,24% 12,62% 4% 3,82% 9,05% 1,96% 6% 10,50% 5,54% 11% 2,80% 2,78% 20,60%
75
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Return on Asset (ROA) 8,48% 3,59% 8,80% 3,92% 3,90% 5% 6,20% 4,20% 3,08% 9,30% 4,30% 20,93% 8,55% 5,40% 4,02% 6,55% 14,37% 4% 10,93% 11,89% 5,94% 9,90% 10,30% 4,72% 6,20% 2,86% 7,56%
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
22,20% 19% 5,67% 12,90% 2,50% 4,90% 6% 6,90% 3,80% 4,75%
76
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Return on Asset (ROA) 10,10% 7,99% 7,06% 8,88% 1,20% 3,78% 8,80% 15,32% 4% 25,41% 8,51% 0,18% 12,20% 12,80%
77
LAMPIRAN 4 PENGUKURAN UKURAN PERUSAHAAN (SIZE)
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Ukuran Perusahaan 30,01 29,42 25,72 26,19
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
28,13 26 29,3 30,18 26,68 30,08 29,09 21,98 29,04 29,37 29,28 27,84 28,18 29,04 29,35 28,3 27,11 28,34 30,54 28,51 28,18 29,07 29,38 27,71 30,35 23,12 25,79 25,56 28,46
78
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Ukuran Perusahaan 25,9 29,45 30,45 28,21 30,34 29,41 29,12 29,09 29,44 29,52 27,9 28,36 29,24 29,59 28,63 27,12 28,67 30,84 29,16 28,33 29 29,65 27,82 23,7 23,39 25,89 26,79
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
28,48 27,05 29,9 30,75 28,3 30,63 29,67 29,38 29,19 29,65
79
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Ukuran Perusahaan 29,64 27,92 28,35 29,45 29,74 29,63 27,14 28,98 31,07 29,9 28,67 29,05 29,86 28,07
80
LAMPIRAN 5 PENGUKURAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Perputaran Piutang 4,83 76,11 0,81 4,8
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
35,84 2,8 1,9 29,6 8,84 8,32 15,8 8,63 0,45 1,59 38,79 3,18 9,59 42,68 12,87 0,36 23 13,25 4,87 1,58 11,01 6,87 12,29 8,34 3,22 95,33 0,65 7,43 98,3
81
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Perputaran Piutang 4,07 1,6 43,81 7,72 7,38 7,49 7,46 0,011 3,7 52,18 2,21 9,13 63,63 8,24 4,18 20,68 15,87 8 2,8 9,08 11,73 16,96 5,95 2,89 58,46 1,65 8,53
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
0,36 13,83 1,7 59,34 2,95 7,72 8,13 9,13 42,26 7,62
82
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Perputaran Piutang 31,8 2,99 1,54 70,51 10,94 8,18 15,56 23,27 9,76 4,16 6,71 7,7 19,84 7,15
83
LAMPIRAN 6 PENGUKURAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Debt to Equity Ratio (DER) 1,15 1,15 0,83 0,3
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
0,84 1,7 0,15 0,55 1,35 0,51 0,2 0,81 0,83 0,5 0,46 0,9 0,43 1,15 0,6 0.08 1,09 1,49 0,94 1,03 0,28 0,84 1,42 0,31 1,39 1,31 0,82 0,77 0,29
84
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Debt to Equity Ratio (DER) 1,11 0,28 0,6 0,57 0,77 0,49 0,99 0,51 0,54 0,28 0,86 0,26 1,25 0,78 0,23 0,93 1,31 1,17 1,06 0,3 0,77 1,41 0,27 1,73 1,87 0,89 0,92
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
0,36 0,3 0,55 0,68 0,64 1,06 0,67 1,31 0,63 0,84
85
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Debt to Equity Ratio (DER) 0,24 0,66 0,14 1,3 0,97 0,21 0,71 1,12 1,21 1,06 0,61 0,91 1,27 0,35
86
LAMPIRAN 7 PENGUKURAN MARKET CAPITALIZATION (MC)
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Market Capitalization 29,60 29,74 25,29 27,51
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
28,66 25,13 29,75 30,47 25,9 29,73 28,73 28,17 27,85 28,6 28,82 26,94 28,07 29,43 28,96 28,52 26,28 27,85 30,35 27,32 28,25 29,34 29,65 27,31 29,66 30,1 25,24 26,6 29,48
87
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Market Capitalization 25,98 29,41 30,6 27,27 30,31 28,94 29,12 28,43 28,88 29,36 26,78 28,22 29,77 29,01 29,3 26,23 28,44 30,77 28,97 30,3 29,38 30,01 27,57 29,11 29,77 24,5 27,2
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
29,09 26,33 29,23 30,75 28,46 30,06 28,97 28,58 27,97 28,53
88
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Market Capitalization 29,74 27,14 27,85 30,03 28,99 29,51 26,04 28,85 30,68 29,22 28,69 29,55 30,2 27,91
89
LAMPIRAN 8 PENGUKURAN PERPUTARAN TOTAL ASET
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Perputaran Total Aset 0,35 0,23 0,21 0,23
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
0,29 0,13 0,09 0,22 0,47 0,19 0,1 0,23 0,01 0,14 0,22 0,32 0,15 0,22 0,21 0,04 0,27 0,44 0,23 0,19 0,3 0,21 0,26 0,27 0,31 0,22 0,16 0,31 0,42
90
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Perputaran Total Aset 0,17 0,1 0,22 0,18 0,22 0,14 0,47 0,19 0,21 0,25 0,27 0,34 0,22 0,2 0,15 0,22 0,36 0,25 0,22 0,34 0,43 0,29 0,27 0,25 0,26 0,23 0,42
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
0,39 0,1 0,09 0,25 0,17 0,25 0,19 0,22 0,17 0,2
91
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Perputaran Total Aset 0,21 0,39 0,04 0,21 0,33 0,08 0,2 0,34 0,21 0,18 0,3 0,34 0,33 0,27
92
LAMPIRAN 9 PENGUKURAN PERPUTARAN MODAL
1 2 3 4
Kode Saham APLN ASRI BAPA BCIP
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP BEST
No
Nama Emiten
Tahun
Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate
2011 2011 2011 2011
Perputaran Modal 0,76 0,49 0,38 0,3
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012
0,53 0,34 0,09 0,34 1,11 0,28 0,12 0,41 0,03 0,21 0,31 0,6 0,21 0,47 0,33 0,04 0,56 1,1 0,45 0,39 0,4 0,39 0,62 0,36 0,74 0,52 0,29 0,54 1,08
93
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode Saham BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX APLN ASRI BAPA BCIP
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BEST BIPP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD
No
Nama Emiten
Tahun
Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Sentul City Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Cowell Development Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Property Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Intiland Development Tbk
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013
Perputaran Modal 0,36 0,13 0,35 0,18 0,39 0,21 0,24 0,3 0,32 0,32 0,51 0,43 0,5 0,35 0,18 0,43 0,82 0,54 0,45 0,44 0,77 0,69 0,35 2,89 0,69 0,43 0,79
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
0,53 0,14 0,14 0,43 0,28 0,52 0,32 0,51 0,28 0,37
94
No 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Kode Saham DUTI GPRA GWSA JRPT KIJA KPIG LAMI LPCK LPKR MDLN MTLA PLIN PWON RDTX
Nama Emiten
Tahun
Duta Pertiwi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Jaya Real Property Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk MNC Land Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo Karawaci Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Metropolitan Land Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Pakuwon Jati Tbk Roda Vivatex Tbk
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Perputaran Modal 0,25 0,65 0,05 0,49 0,65 0,09 0,34 0,73 0,47 0,37 0,48 0,65 0,74 0,36