Prosiding Seminar Nasional ISSN 2443-1109
Volume 02, Nomor 1
DESKRIPSI TRAJEKTORI BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA Andi Jusmiana1, Sumarni Susilawati2, Fahrul Basir3 Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar1,2, Universitas Cokroaminoto Palopo3
[email protected]
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan trajektori(lintasan) berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah literasi matematika. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII1 SMP Negeri 14 Makassar tahun pelajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian 2 orang yakni RIF dan AGP. subjek dipilih berdasarkan pada kemampuan dalam menyelesaikan soal literasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dipandu oleh instrumen tugas pemecahan masalah literasi dan pedoman wawancara. Prosedur pelaksanaan penelitian mengikuti (1) tahap persiapan yakni dengan pengkajian teori yang sesuai, orientasi lapangan dan pengembangan instrumen, (2) tahap pelaksanaan meliputi pengambilan subjek berdasarkan hasil tes literasi, melakukan pengumpulan data, pemeriksaan keabsahan data, menelaah seluruh data, melakukan validasi data dengan memverifikasi data berdasarkan triangulasi waktu, pemaparan data serta menafsiran data atau menarik kesimpulan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan masalah literasi matematika yang terdiri dari empat konten soal yakni quantity, change and relationship, share and shape dan uncertainty and data, kedua subjek memiliki lintasan berpikir yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Kedua subjek melalui tiga tahapan utama dalam berpikir literasi yakni merumuskan, melaksanakan dan menafsirkan. Kata kunci : Trajektori berpikir, Pemecahan masalah, Literasi matematika
1. Pendahuluan Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Dalam rangka merespon hasil studi International tersebut maka dalam penyempurnaan kurikulum yang dilakukan Depdiknas pada tahun 2013 termuat kompetensi inti mata pelajaran matematika yakni kemampuan memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata (Kurikulum 2013, 2013). Kemampuan-kemampuan yang diharapkan dari kurikulum tersebut disesuaikan dengan keperluan siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Untuk mencapai hal tersebut
Halaman 92 dari 896
Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir
maka diperlukan lintasan/alur belajar (Learning Trajektory) yang tepat sehingga para siswa mampu mengolah, menilai dan megambil informasi serta mengambil keputusan yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. Pada lintasan belajar terdapat tingkatan-tingkatan berpikir, mulai dari yang mudah sampai yang rumit, untuk membawa siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika yang telah ditetapkan. Kemajuan perkembangan siswa dalam belajar menggambarkan sebuah lintasan tertentu yang mereka lalui dalam proses belajar itu sendiri. Demikian pula dalam hal berpikir, siswa melalui lintasan-lintasan tertentu untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka tentang suatu topik matematika sehingga mereka dapat menemukan solusi atau pemecahan dari suatu masalah yang dihadapi. Dalam Podium Sastra dinyatakan bahwa berpikir itu adalah lintasan untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan atau mengasah kreasi untuk melahirkan sebuah ciptaan. Para ahli meyakini kemampuan berpikir kreatif sebagai level bepikir tingkat tinggi hanya dimiliki oleh orang-orang berbakat namun Torrance (dalam Alimuddin, 2012) mengatakan bahwa potensi kreatif dimiliki oleh semua orang dan dapat ditingkatkan melalui latihan secara kontinu. semua individu memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Berpikir kreatif selalu berkembang, dapat dipelajari, dan dapat dilatihkan.
Dalam
latihan
tersebut
membutuhkan
langkah-langkah
atau
lintasan(trajektory) yang baik dalam berpikir. Demikian pula dengan soal-soal berstandar Internasional termasuk didalamnya soal tentang literasi matematika. Seseorang dianggap memiliki tingkat literasi matematika apabila ia mampu menganalisis, memberi alasan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya secara efektif, serta mampu memecahkan dan menginterpretasikan permasalahan matematika dalam berbagai situasi yang berkaitan dengan penjumlahan, bentuk dan ruang, probabilitas, atau konsep matematika lainnya (Suhendra, 2008). Dengan
demikian
dalam
menyelesaikan
soal
literasi
matematika
membutuhkan trajektori atau lintasan-lintasan berpikir yang baik dalam memecahkan masalah sehingga dapat diperoleh solusi penyelesaian yang tepat.
Halaman 93 dari 896
Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk “Mendeskripsikan Trajektori Berpikir Siswa Sekolah Menengah Petama (SMP) Dalam Pemecahkan Masalah Literasi Matematika”. Dalam penelitian ini diharapkan peneliti mampu mengungkapkan lintasan/alur bepikir siswa dalam memahami serta memecahan masalah matematika ditinjau dari soal-soal literasi matematika. 2. Metode Penelitian a. Jenis dan Subjek Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini diperoleh dari siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang paling mampu menyelesaikan soal literasi matematika. Selanjutnya ditetapkan sebanyak 2 orang sebagai subjek penelitian. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara dan instrument tugas berupa tes literasi matematika berbentuk soal cerita kontekstual. b. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau oleh orang lain. Proses analisis data dimulai sejak pengumpulan data sampai pada saat peneliti menyelesaikan tugas di lapangan. c. Teknik dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, pelaksanaan penelitian diawali dengan melakukan orientasi lapangan, merancang instrumen, validasi instrumen observasi di tempat penelitian. selanjutnya adalah memilih satuan pendidikan, Setelah itu melakukan tes pemecahan masalah matematika berupa soal literasi. Pada saat memberikan tes pemecahan masalah matematika ini, peneliti akan siap menunggu jawaban dari setiap siswa agar jawaban siswa tidak dipengaruhi oleh perilaku peneliti Setelah itu, hasil tes kemudian dianalisis dan akan diperoleh subjek penelitian yaitu siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal literasi minimal dua komponen yang tediri dari empat komponen konten yang tersedia. Selanjutnya mewawancarai subjek setelah diberi tes. Wawancara dilakukan untuk keabsahan data. Hasil tes tersebut dianalisis berdasarkan lintasan berpikir siswa dalam memberikan jawaban pada aspek proses. 3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan a. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Quantity Halaman 94 dari 896
Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir
Pada konten quantity subjek RIF memformulasikan situasi secara matematika (merumuskan) dimana subjek memulai pemikirannya dengan memahami struktur matematika yang terdapat dalam permasalahan atau situasi kemudian subjek melanjutkan pemikirannya untuk memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur. Selanjutnya RIF menerapkan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika(melaksanakan) dengan mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian menerapkan aturan-aturan matematika. Selanjutnya subjek kembali merancang dan mengimplementasikan strategi serta menerapkan kembali aturan matematika ketika mencari solusi. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat generalisasi berdasarkan jawaban yang diperoleh. Selanjutnya
subjek
berpikir
untuk
mengulangi
kembali
merancang
dan
mengimplementasikan strategi kemudian mengkonstruksi informasi matematika lalu menerapkan aturan-aturan matematika yang sesuai. Pada tahap menginterpretasi, menggunakan dan mengevaluasi hasil matematika (menafsirkan), subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan, lalu merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. Subjek juga menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata dan mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal serta memahami perluasan dan batasan dari solusi matematika. 1
01
02
03
04
4
05
06
07
08
11
7
5
09
10
11
12
9
12
13
14
15
16
13
17
18
19
20
21
22
6 3
2
10 8
b. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Change and Relationship Dalam merumuskan masalah pada konten change and relationship subjek RIF terlebih dahulu memahami aspek-aspek yang telah diketahui, memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika, lalu merepresentasikan masalah dengan cara yang berbeda yaitu menyederhanakan situasi nyata untuk memudahkan analisis matematika kemudian
Halaman 95 dari 896
Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika
berpikir untuk mengubah masalah menjadi bahasa matematika atau model matematika yang mudah dipahami. Selanjutnya dalam menerapkan konsep atau melaksanakan subjek terlebih dahulu berpikir untuk merancang lalu mengimplementasikan strategi. Selanjutnya subjek mengkonstruksi informasi yang ada kemudian menerapkan aturan pembagian dalam matematika lalu memanipulasi bilangan dan kembali menerapkan aturan dan struktur matematika ketika mencari solusi. Kemudian subjek membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan hasil matematika untuk mencari solusi. Dalam menafsirkan, subjek awalnya memahami penerapan dari solusi yang didapatkan kemudian berpikir untuk menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. 11
1
6
01
02
03
04
05
06
07
3
13
8
4
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
5 9
2
19
20
21
12
10
7
18
c. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten share and shape Pata tahap merumuskan masalah pada konten share and shape subjek terlebih dahulu memahami aspek-aspek yang telah diketahui, memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi kemudian mengidentifikasi variabel yang penting, mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan konteks nyata kemudian menyederhanakan situasi nyata untuk memudahkan analisis matematika Dalam menerapkan konsep (melaksanakan) subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika selanjutnya menerapkan fakta, aturan, algoritma dan struktur matematika ketika mencari solusi selanjutnya subjek memanipulasi informasi geometri yang diketahui kemudian kembali menerapkan aturan-aturan matematika kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan hasil matematika untuk mencari solusi Tahap menginterpretasi hasil yang diperoleh dimulai oleh subjek dengan memahami
penerapan
dari
solusi
yang
didapatkan
sehingga
mampu
Halaman 96 dari 896
22
Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir
menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata.
01
7
1
2
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
12
6
5
3
9
8
4
11
10
d. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Uncertainty and data Pada masalah dalam konten Uncertainty and data subjek merumuskan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi variabel yang penting kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui. Subjek juga memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi serta memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika Dalam melaksanakan, subjek terlebih dahulu berpikir untuk merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian memanipulasi data statistik untuk memperoleh solusi lalu menerapkan aturan matematika berupa penjumlahan dan selanjutnya membuat generalisasi berdasarkan solusi matematika yang telah ditemukan. Dalam menafsirkan, subjek memahami penerapan dari solusi yang diperoleh, sehingga mampu menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata lalu memahami perluasan dan batasan solusi matematika. Subjek merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. Subjek juga mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 8
6
1 3
01
02
03
9
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
10 5 2
4
7
12 11
e. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten quantity Halaman 97 dari 896
22
Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika
Dalam merumuskan situasi pada konten quantity subjek mengawali pemikirannya dengan mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan konteks nyata, kemudian memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika serta memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur. Pada bagian menerapkan konsep atau melaksanakan, subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian menerapkan aturan-aturan matematika ketika mencari solusi, kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh Kemudian dalam menafsirkan, subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan sehingga mampu menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya memahami bagaimana realita memberikan dampak terhadap hasil dan perhitungan dari prosedur atau model matematika. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 6
1
01
02
3
03
04
05
06
07
08
09
9
10
11
4 2
f.
12
13
5
14
15
10
7
16
17
18
19
20
21
22
8
Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten change and relationship Pada konten change and relationship subjek merumuskan permasalahan
dengan mengidentifikasi aspek-aspek matematika yang terdapat dalam permasalahan konteks nyata, kemudian memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika. Subjek juga memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur kemudian Merepresentasikan permasalahan dengan cara berbeda. Pada bagian penerapan konsep (melaksanakan) subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian mengkonstruksi informasi matematika lalu menerapkan aturan-aturan matematika yang sesuai. Setelah itu subjek membuat generalisasi berdasarkan pada Halaman 98 dari 896
Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir
prosedur dan jawaban yang diperoleh. Subjek selanjutnya kembali menerapkan aturan-aturan matematika
lalu mengeneralkan berdasarkan jawaban tersebut.
Selanjutnya subjek berpikir untuk kembali merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian subjek kembali menerapkan aturan-aturan yang sesuai. Dalam menginterpretasikan hasil yang diperoleh subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan. Subjek kemudian menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata 13
6
3
1
5
7
12
01
02
03
04
05
06
07
08
09
4
2
10
11
12
8
13
14
15
16
17
9
11
18
19
20
21
22
15 14
10
g. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten share and shape Subjek AGP merumuskan masalah pada konten share and shape dengan mengawali pemikirannya untuk mengidentifikasi variabel yang penting kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur dan memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi Dalam
melaksanakan
mengimplementasikan
subjek
strategi untuk
berpikir
untuk
merancang
dan
menemukan solusi
matematika
serta
menerapkan aturan-aturan matematika kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Subjek kemudian mengkonstruksi kembali serta memanipulasi informasi yang diperoleh dan kembali menerapkan aturan-aturan matematika. Selanjutnya subjek membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Pada bagian menafsirkan subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan kemudian menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya memahami bagaimana realita memberikan dampak terhadap hasil dan perhitungan dari prosedur atau model matematika. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta
Halaman 99 dari 896
Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika
mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 3
1
4
5
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
11
8
9
2
12
10
12
13
6
7
14
h. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten uncertainty and data Subjek mengawali pemikirannya dengan merumuskan permasalahan yang dihadapi dengan memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur kemudian mengidentifikasi variabel yang penting. Subjek selanjutnya merepresentasikan permasalahan dengan cara yang berbeda serta memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi Dalam
melaksanakan
subjek
mula-mula
merancang
dan
mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi kemudian menerapkan fakta, aturan, dan algoritma matematika ketika mencari solusi, selanjutnya subjek membuat diagram matematika, grafik, dan mengkonstruksi informasi matematika. Dalam menafsirkan subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan, kemudian subjek merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. 4
1
01
02
03
04
05
06
07
08
09
8
6
10
11
12
13
14
15
3
17
18
19
20
21
22
9
5 2
16
7
4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini bahwa trajektori berpikir kedua subjek pada soal literasi pada umumnya melalui tiga tahap yakni merumuskan, melaksanakan dan menafsirkan. Dalam menyelesaikan soal literasi yang terdiri dari empat konten yaitu konten quantity,change and relationship, share and shape dan uncertainty and data,
Halaman 100 dari 896
Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir
kedua subjek memiliki lintasan-lintasan pemikiran yang berbeda meskipun terdapat beberapa kesamaan. Adapun lintasan pemikiran subjek sebagai berikut: 1. Subjek RIF dalam merumuskan semua soal dipikirkan dengan memahami aspekaspek yang diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur-prosedur yang sesuai. Selain itu, subjek juga memahami struktur matematika yang terdapat dalam situasi atau permasalahan. Dalam melaksanakan, subjek cenderung melakukan perancangan strategi kemudian mengimplementasikan strategi untuk memperoleh penyelesaian. Setelah itu subjek cenderung menerapkan fakta, aturan-aturan atau algoritma matematika untuk menemukan solusi. Terkadang pula subjek melakukan manipulasi bilangan grafik dan statistic bentuk aljabar, informasi, persamaan dan bentuk geometri. Subjek RIF cenderung mengakhiri proses melaksanakan dengan mengeneralkan hasil yang diperoleh. Dalam menafsirkan, pada umumnya subjek memahami
penerapan
dari
solusi
yang
diperoleh
sehingga
mampu
menginterpretasi kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat menjelaskan dan memberikan penguatan-penguatan dari jawaban yang diperoleh berupa alasan-alasan yang masuk akal sesuai dengan konteks nyata. 2. Sedangkan subjek AGP dalam merumuskan cenderung mengawali pemikirannya dalam menyelesaikan masalah dengan memahami aspek-aspek yang diketahui, konsep matematika, fakta, atau prosedur-prosedur yang sesuai. Selanjutnya subjek cenderung berpikir untuk merancang strategi kemudian mengimplementasikan strategi untuk memperoleh penyelesaian. Setelah itu subjek cenderung menerapkan fakta, aturan-aturan atau algoritma matematika untuk menemukan solusi. Terkadang pula subjek membuat diagram matematika, grafik dan mengkonstruksi informasi untuk memudahkan penyelesaian lalu membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Penyelesaian masalah diakhiri dengan menafsirkan solusi matematika yang telah ditemukan. pada umumnya subjek memahami penerapan dari solusi yang diperoleh sehingga subjek mampu menginterpretasi solusi ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan-penguatan dari jawaban yang diperoleh berupa alasan-alasan yang masuk akal sesuai dengan masalah nyata. Daftar Pustaka [1]
Alimuddin. 2012. Proses Berpikir Kreatif Matematika Mahasiswa Calon Guru Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika berdasarkan Gender. Disertasi. Surabaya: UNESA.
Halaman 101 dari 896
Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika
[2]
Kamus Bahasa Indonesia Online. 2014. http://kamusbahasaindonesia.org/pikir. Diakses 3 Maret 2014. [3] Kohar, Ahmad wachidul. 2013. Literasi Matematika dalam PISA(Online). http://bangqohar.wordpress.com/2013/10/29literasi-matematika-dalam-pisa/. Diakses juli 2014. [4] Kurikulum 2013. 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakata : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [5] Kurikulum 2013. 2013. kompetensi dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (Mts). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [6] Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. 2011. Instrumen hasil penilaian belajar matematika SMP, belajar dari PISA dan TIMSS. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. [7] Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta Barat: PT Indeks [8] Somakim. 2007. Pengembangan Berpikir Matematika Tingkat Lanjut Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta 24 Nopember 2007. [9] Suhedra Yusuf. 2008. Analisis Tes PISA. (Online), (file:///G:/trajektorydanliterasi/ForumLiterasi.html, diakses 3 Maret 2014) [10] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Halaman 102 dari 896