Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
DESKRIPSI LEVEL KEMAMPUAN SISWA SMP DENGAN TIPE KEPRIBADIAN CENDERUNG INTROVERT DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Lilis Widayanti Teknik Informatika, STMIK Asia Malang (
[email protected]) Abstrak Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan kompetensi yang penting dari pembelajaran matematika. Kecenderungan kepribadian siswa mempengaruhi output mereka ketika memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan level kemampuan siswa SMP yang memiliki tipe kepribadian introvert dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan taksonomi SOLO. Pengumpulan data dilakukan dengan mengelompokkan calon subjek sesuai tipe kepribadiannya, memberikan tes matematika untuk calon subjek bertipe kepribadian introvert, dan wawancara subjek penelitian. Penentuan subjek menghasilkan 4 subjek dengan tipe kepribadian introvert. Subjek dengan kepribadian introvert telah mencapai level multistruktural untuk menyelesaikan masalah I, secara umum mereka mampu menemukan informasi yang relevan, mampu menemukan keterhubungan informasi yang telah diperoleh tetapi belum mampu memadukannya menjadi struktur penyelesaian yang koheren. Dalam menyelesaikan masalah II siswa dengan tipe kepribadian cenderung introvert mencapai level unistruktural dan level relasional. Siswa dengan level unistruktural hanya mampu menggunakan satu informasi yaitu timbangan A untuk menyelesaikan masalah pada timbangan C. Sedangkan siswa dengan level relasional mempu menggunakan informasi timbangan A dan B secara bersama-sama untuk menyelesaikan masalah timbangan C. Kata Kunci: Level Kemampuan, Penyelesaian Masalah Matematika, Tipe Kepribadian Introvert, Taksonomi SOLO. Abstract Ability to solve problems is an important competence of mathematics instructional. The tendency of students' personalities affect their output when solving problems. The purpose of this study was to describe the level of ability of junior high school students who have introvert personality types in solving mathematical problems based on the SOLO taxonomy. The data collection is done by grouping the subjects candidates according personality type, then gives a math test for the subject candidates who have introvert personality type, and interview the research subjects. Determining the subject resulted in 4 subjects with the introvert personality types. The subjects who have introvert
83
Deskripsi Level, Widayanti...
personality has reached the multistructural level to solve first problems, they are generally able to find relevant information, was able to find connectedness of information that has been obtained but not yet able to integrate them into a coherent structure of the settlement. The subjects in solving second problem one achieve unistructural level and relational level. Students with a unistructural level just able to use the information of scale A to solve the problem on the scale C. While students with relational level able to use the information of scale A and B together to solve the problem scale C. Keywords: Level of Ability, Problem Solving, Introvert Personality Type, Solo Taxonomy. Perbedaan sifat dan perilaku tiap PENDAHULUAN Kemampuan pemecahan masalah
individu mempengaruhi output mereka ketika memecahkan masalah karena
merupakan kompetensi penting yang menjadi
tujuan
dari
orang satu dengan yang lain berbeda
matapelajaran
dalam menerima informasi, memproses
Matematika. Permendikbud kurikulum 2013
menyarankan
pendekatan
informasi
menggunakan
pembelajaran
(BSNP,
2013).
mungkin memecahkan masalah dengan
Pentingnya
pendekatan dan pengambilan keputusan dengan cara yang sama (Okike & Amoo,
Cruz & Lapinid (2014) yaitu, problem menjadi
dibutuhkan
tidak
keterampilan
yang
hanya
dalam
menindaklanjuti
yang dimiliki seseorang, mereka tidak
pemecahan masalah diungkapkan oleh
solving
cara
masalah. Karena perbedaan kepribadian
yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
dan
2014).
Menurut
Dewiyani
(2011),
sebagai seorang pendidik penting untuk mengenal
Matematika tetapi dalam kehidupan
berbagai
karakteristik
kepribadian siswanya. Hasil penelitian
sehari-hari. Pengalaman menyelesaikan
yang
masalah pada gilirannya memperkuat
dilakukan
mengungkapkan
pemahaman dan penalaran matematika
Dewiyani
(2011)
bahwa
dengan
mengenal profil proses berpikir siswa
yang kemudian kembali menjadi modal
dengan tipe kepribadian tertentu dalam
untuk memecahkan masalah baru atau
menyelesaikan
masalah lain lagi yang tentunya lebih
dapat
rumit dan kompleks sifatnya.
karakter.
84
masalah
matematika
mengembangkan
pendidikan
Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
Berdasarkan
teori
Jung
pemrograman
ditinjau
dari
tipe
(Kudratullah, 2014: 27) tentang tipe
kepribadian ekstrovert dan introvert.
psikologi, berdasarkan kecenderungan
Kudratullah (2014) dalam penelitiannya
kepribadiannya,
mendeskripsikan proses berpikir siswa
seseorang
dapat
dibedakan menjadi dua tipe kerpibadian,
dalam
yaitu ekstrovert dan introvert. Beberapa
matematika
peneliti telah menginvestigasi hubungan
kepribadian ekstrovert dan introvert.
teori Jung tersebut dengan pendekatan
Hasanah dkk (2013) meneliti hubungan
yang digunakan dalam problem solving
proses
(Huitt, 1992; Okike & Amoo, 2014;
menyelesaikan
Hasanah dkk, 2013; Kudratullah, 2014).
tahap-tahap
Huitt
kerpibadian ekstrovert dan introvert
(1992)
hubungan
tipe
mencatat
beberapa
kerpibadian
dengan
menyelesaikan
untuk
berpikir
dari
siswa
masalah polya
tipe
dalam
berdasarkan
dengan
mempertimbangkan
tipe
jenis
kelaminnya.
yang cenderung introvert membutuhkan waktu
berpikir
serta
pemecahan masalah, yaitu (1) individu
ditinjau
masalah
Kemampuan
dan
menyelesaikan
siswa
masalah
dalam
matematika
mengklarifikasi ide-ide mereka sebelum
memiliki tingkatan yang berbeda-beda.
mereka
mulai
berbicara
sedangkan
Hal
individu
yang
cenderung
ekstrovert
penelitian oleh Lian & Idris (2006),
berbicara melalui ide-ide mereka untuk
Laisouw dkk (2012), dan Putri & Manoy
mengklarifikasinya, (2) individu yang
(2013) yaitu, kemampuan siswa sekolah
cenderung introvert akan lebih khawatir
menengah dalam menyelesaikan masalah
dengan pemahaman mereka tentang
aljabar
konsep dan ide-ide mereka sedangkan
berbeda.
individu yang cenderung ekstrovert akan
taksonomi SOLO kemampuan siswa
terus
menengah pada tingkat unistruktural
mencari
lingkungan
umpan
tentang
balik
kelanjutan
dari ide
didukung
memiliki
dengan
temuan
kemampuan
yang
tingkatan
pada
Dalam
hingga extended abstract.
mereka. Okike & Amoo (2014) dalam penelitiannya
ini
Tindakan
mendeskripsikan
kemampuan
mengenal
siswa
SMP
dalam
kemampuan pemecahan masalah dan
menyelesaikan
pengambilan keputusan dalam bidang
berguna untuk memberikan wawasan
85
masalah
level
matematika
Deskripsi Level, Widayanti...
pendidik dalam merancang pembelajaran
Matematika‘‘. Tujuan penelitian ini
dan perangkat ajar matematika serta
adalah
merancang
kemampuan siswa SMP dengan tipe
pembelajaran
yang
mendeskripsikan
memfasilitasi pengembangan penalaran
kepribadian
siswa
menyelesaikan
dalam
pemecahan
masalah.
Dengan pembelajaran yang dirancang
level
introvert masalah
dalam matematika
berdasarkan taksonomi SOLO.
secara baik dan dapat mengembangkan
Hudojo (2005: 123) menyatakan
penalaran siswa akan berdampak kepada
bahwa suatu pertanyaan akan merupakan
kemampuan
suatu masalah hanya jika seseorang tidak
masalah
siswa
menyelesaikan
matematika.
pembelajaran
Salah
yang
mengembangkan
satu
mempunyai aturan/hukum tertentu yang
mampu
kemampuan
segera
siswa
dapat
menemukan
dipergunakan jawaban
untuk
pertanyaan
adalah seperti yang diungkapkan Rooney
tersebut. Dalam penelitian ini yang
(2012) dalam penelitiannya , yaitu
dimaksudkan
pembelajaran berbasis penemuan yang
merupakan suatu soal/pertanyaan yang
mampu
tidak langsung dapat ditentukan aturan
tingkat
mendorong tinggi.
siswa
atau
menggunakan
digunakan untuk menentukan solusinya.
taksonomi SOLO sebagai cara menilai
Masalah matematika dalam penelitian ini
berpikir tingkat tinggi siswa.
terbatas pada masalah yang berkaitan
(2012)
Berdasarkan peneliti
uraian
bermaksud
di
introvert
yang
segera
dapat
atas,
dengan sistem persamaan linier dua
menggali
variabel (SPLDV) dan disajikan dalam
kemampuan siswa SMP dengan tipe kepribadian
algoritma
matematika
penelitiannya
Rooney
Dalam
berpikir
masalah
bentuk verbal dan piktorial.
dalam
Pedoman yang digunakan Chick
matematika
(1998) dalam melevelkan kemampuan
berdasarkan taksonomi SOLO. Oleh
mahasiswanya adalah kerangka kerja
karena itu peneliti ingin mengadakan
dari
penelitian
dinyatakan dalam skema seperti berikut.
menyelesaikan
masalah
dengan
judul
‘‘Deskripsi
Level Kemampuan Siswa SMP Dengan Tipe Kepribadian Cenderung Introvert Dalam
Menyelesaikan
Masalah
86
Biggs
&
Collis
yang
dapat
Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
Level
Siswa menggunakan proses berdasarkan data yang terpilih untuk penyelesaian masalah yang benar tetapi kesimpulan yang diperoleh tidak relevan. Multistructural Siswa menggunakan beberapa data/ informasi tetapi tidak ada hubungan di antara data tersebut sehingga tidak dapat menarik kesimpulan yang relevan. Siswa dapat membuat beberapa hubungan dari beberapa data/ informasi tetapi hubungan-hubungan tersebut belum tepat sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak relevan. Relational Siswa menggunakan beberapa data/informasi kemudian mengaplikasikan konsep/ proses lalu memberikan hasil sementara kemudian menghubungkan dengan data dan atau proses yang lain sehingga dapat menarik kesimpulan yang relevan. Siswa mengaitkan konsep/ proses sehingga semua informasi terhubung secara relevan dan diperoleh kesimpulan yang relevan. Extended Siswa menggunakan beberapa data/ informasi Abstract kemudian mengaplikasikan konsep/ proses lalu memberikan hasil sementara kemudian menghubungkan dengan data dan atau proses yang lain sehingga dapat menarik kesimpulan yang relevan dan dapat membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh. Siswa berpikir secara konseptual dan dapat melakukan generalisasi pada suatu domain/ area pengetahuan dan pengalaman lain. Sumber: Ekawati dkk (2013)
Gambar 1.Struktur Respon pada Level yang Berbeda pada Model SOLO Biggs & Collis (dalam Chick, 1998) Gambar 1 menunjukkan deskripsi tiap-tiap level pada taksonomi SOLO. Adapun rinciannya seperti berikut ini. Tabel 1. Indikator Respon Siswa Berdasarkan Taksonomi SOLO Level
Indikator
Prastructural
Siswa menggunakan data atau proses pemecahan yang tidak benar sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak tepat atau tidak relevan. Siswa hanya memiliki sedikit informasi yang bahkan tidak saling berhubungan, sehingga tidak membentuk sebuah kesatuan konsep sama sekali dan tidak mempunyai makna apapun. Siswa belum bisa mengerjakan tugas yang diberikan secara tepat artinya siswa tidak memiliki keterampilan yang dapat digunakan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa hanya menggunakan sedikitnya satu informasi dan menggunakan satu konsep atau proses pemecahan.
Unistructural
Indikator
87
Deskripsi Level, Widayanti...
Jenis deskriptif
penelitian
adalah
diambil
dari
skala
tipe
kepribadian yang disusun Fadly (dalam
dilakukan di SMPN 5 Malang . Subjek
Kudratullah, 2014: 42). Tes kemampuan
penelitian adalah siswa
menyelesaikan
5
Malang.
Penelitian
digunakan
ini
SMPN
kualitatif.
ini
kelas IX.3
Karena
dalam
masalah
matematika
merupakan tes yang berupa masalah
penelitian ini membutuhkan penjelasan
matematika
pada
subbab
siswa secara lisan dan tulisan, maka
Persamaan
Linier
Dua
subjek lebih diutamakan kepada siswa
(SPLDV)
yang memiliki kemampuan komunikasi
kompetensi dasar SMP kelas VIII.
lisan dan tulisan baik. Subjek yang
Peneliti menggunakan masalah dengan
dipilih juga dari siswa dengan tipe
konstruksi pemecahan masalah karena
kepribadian introvert. Banyaknya subjek
mampu melihat penalaran siswa dalam
berdasarkan
menyelesaikan masalah.
banyaknya
siswa
yang
memiliki kepribadian introvert setelah diberikan
tes
penggolongan
yang
Sistem Variabel
tercantum
pada
Berikut dua masalah yang akan
tipe
diajukan kepada siswa:
kepribadian. Data yang diperoleh dalam
1. Amir
melihat
penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu:
perusahaan telepon seluler. Operator
(1) data berupa hasil tes kepribadian, (2)
seluler
data berupa hasil tulis kemampuan
pokok sebesar Rp 20.000,00 per bulan
penyelesaian masalah matematika, dan
dan biaya telepon tambahan Rp 100,00
(3) data berupa hasil wawancara dengan
untuk setiap menit yang digunakan.
masing-masing subjek mengenai proses
Sedangkan operator seluler kedua tidak
penyelesaian masalah matematika.
memiliki biaya pokok bulanan tetapi
pertama
iklan
untuk
menawarkan
dua
biaya
Dalam penelitian ini, terdapat dua
membebankan biaya telepon Rp 500,00
jenis instrumen, yaitu instrumen utama
per menit. Jika kamu dimintai bantuan
dalam pengumpulan data adalah peneliti
oleh Amir untuk menentukan operator
sendiri dan instrumen pendukung terdiri
seluler mana yang paling hemat, maka
dari tes penggolongan tipe kepribadian
bagaimana penjelasanmu tentang hal
dan
ini?
tes
kemampuan
menyelesaikan
masalah matematika. Dalam penelitian ini
angket
tipe
kepribadian
2.
yang
88
Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
S xi = Skor yang diberikan validator Timbangan A
Timbangan B
ke- x pada kriteria ke- i
Timbangan C
Pada gambar di atas terdapat tiga
SMKi
timbangan.
ke- i
Timbangan
A
dalam
= Skor maksimum kriteria
keadaan seimbang yaitu 2 kotak dan 2
v = Banyak Validator
silinder di sisi kiri sedangkan 2 bola di
n = Banyak kriteria yang dinilai
sisi kanan. Timbangan B juga dalam
NA = Rata-rata total kevalidan
keadaan seimbang yaitu 2 silinder di sisi
semua kriteria
kiri sedangkan 4 kotak di sisi kanan.
Kemudian nilai akhir dibawa pada
Sedangkan timbangan C dalam keadaan
interval kriteria kevalidan sebagai
tidak seimbang yaitu sisi kiri yang berisi
berikut.
2 kotak dan 1 bola lebih ringan dari sisi kanan yang berisi 3 silinder. Apa yang kalian lakukan
agar
timbangan
Tabel 2 Kriteria Validasi Instrumen Tes Penggolongan Tipe Kepribadian
C
Persentase (%) 76-100 56-75 40-55 0-39
seimbang? Jelaskan jawabanmu! Adapun teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan
Kriteria Validasi Valid Cukup Valid Kurang Valid (Revisi) Tidak Valid (Revisi)
instrumen diadaptasi dari buku karangan Sugiyono (2009: 94-95) dan dijelaskan
Wawancara
berfungsi
sebagai
seperti berikut ini.
pengklarifikasian dari hasil tes tertulis
1) Menghitung total skor tiap kriteria
untuk menggali data atau informasi yang
v
RKi
xi 1
S xi
SMKi
100 %
dibutuhkan
dengan
dengan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan
SMKi = 4 v
masalah taksonomi
2) Menghitung nilai akhir
NA
berkaitan
matematika SOLO.
Agar
berdasarkan tidak
ada
informasi yang terlewatkan dan data
n
RKi i 1
yang diperoleh dijamin keabsahannya,
n
maka wawancara direkam menggunakan
Keterangan:
alat perekam suara. Analisa data dalam
RKi = Rata-rata skor kriteria ke-i
penelitian ini dilakukan dengan metode
89
Deskripsi Level, Widayanti...
perbandingan
tetap
(constant
Adapun calon subjek penelitian
comparative method) yang dikemukakan
adalah siswa dari kelas IX.3 SMPN 5
oleh Glaser dan Strauss (1967: 105).
kota Malang. Sebelum penentuan subjek
Terdapat
penelitian,
4
tahap
dalam
metode
perbandingan tetap.
calon
subjek
diberi
tes
penggolongan tipe kepribadian terlebih dahulu. Dari hasil tes penggolongan tipe kepribadian yang telah dilaksanakan diperoleh rata-rata nilai 42,93 dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi Instrumen penggolongan
tipe
standar deviasi 6,67. Adapun hasil analisis
kepribadian
tes
penggolongan
tipe
kepribadian disajikan pada tabel berikut.
dilakukan oleh seorang validator dari guru BK SMPN 5 Malang dengan
Tabel 3. Hasil Tes Tipe Kepribadian
pendidikan terakhir S2 dan terfokus pada Skala
Frek uens i
Persentase
0≤X≤36,75 36,75<X<4 9,54 X≥49,54 Jumlah Keterangan:
4 21
14,286 % 75 %
3 28
10,714 % 100 %
kesesuaian isi, konstruksi pernyataan, dan bahasa yang digunakan. Terdapat 25 pertanyaan
pada
instrumen
penggolongan tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk aspek
pernyataan
memerlukan
instrumen
revisi.
kemampuan
tidak
Instrumen
36,75
masalah
49,54
menyelesaikan
matematika telah divalidasi oleh seorang
terdapat
terakhir S3. Aspek validasi terdiri dari
kemampuan matematika
digunakan.
yang
merupakan
Instrumen
menyelesaikan digunakan
4
orang
siswa
dengan
kepribadian introvert dan keempatnya
kesesuaian isi, konstruksi masalah, dan yang
Ekstrovert
Tabel 3 menunjukkan bahwa
dosen matematika dengan pendidikan
bahasa
Kecenderu ngan Tipe Kepribadia n Introvert Keduanya
calon
subjek
penelitian.
Untuk menjadi subjek penelitian, 4
masalah
orang siswa dengan tipe kepribadian
dalam
introvert diberi tes berupa masalah
penelitian ini terdiri dari dua soal yang
matematika hasil validasi. Data jawaban
terdiri dari soal verbal dan soal piktorial.
siswa setelah dianalisis menunjukkan
90
Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
bahwa jawaban keempat siswa memiliki
menengah dalam menyelesaikan masalah
kriteria
aljabar mencapai level unistruktural dan
jawaban
yang
dapat
digolongkan dalam taksonomi SOLO. Sehingga
keempat
calon
level multistruktural.
subjek
Sedangkan untuk masalah II
dinyatakan sebagai subjek penelitian.
(masalah
pictorial),
seorang
siswa
Hasil jawaban untuk masalah 1
dengan level kemampuan unistruktural
(bentuk verbal) dari 4 siswa dengan tipe
dan tiga siswa dengan level kemampuan
kepribadian introvert menunjukkan level
relasional. Tiga siswa introvert yang
kemampuan multistruktural. Deskripsi
mencapai
dari level kemampuan menyelesaikan
representasi
masalah
siswa
menerjemahkan masalah II. 2 siswa
mampu menemukan informasi yang
menggunakan representasi visual, yaitu
relevan dari masalah yang diberikan dan
membuat
telah mampu melihat keterhubungan
masalah. Dan satu siswa menggunakan
informasi
representasi
matematika
yang
keterhubungan dalam
itu
representasi
adalah
diberikan masih
tetapi
dituliskan
verbal.
level
relasional
yang
gambar
menyelesaikan
memiliki
berbeda
yang
untuk
mewakili
variabel
dalam
masalah.
Ketiganya
Dalam
menggunakan metode substitusi untuk
menyelesaikan masalah I siswa dengan
menemukan solusi sistem persamaan
level multistruktural menghitung biaya
linier dalam bentuk variabel maupun
masing-masing operator menggunakan
piktorial.
operasi aritmatika. Keempatnya tidak
temuan pada penelitian sebelumnya oleh
mampu
Falcon (2009) bahwa sebagian besar
mengkonstruksi
model
matematika yang mewakili masalah.
Temuan
ini
mendukung
siswa tingkat menengah yang ditelitinya
Untuk masalah bentuk verbal,
menggunakan metode substitusi dalam
kemampuan mayoritas siswa menengah
menyelesaikan
pertama
direpresentasikan baik secara variabel
dengan
tipe
kepribadian
cenderung introvert berada pada level multistruktural.
Temuan
ini
tampak
Dalam menyelesaikan masalah II siswa
&
unistruktural
(2006)
yang
yang
maupun piktorial.
mendukung temuan terdahulu oleh Lian Idris
masalah
menemukan
mayoritas kemampuan siswa tingkat
introvert
dengan
mampu
level
menemukan
informasi yang relevan dan mampu
91
Deskripsi Level, Widayanti...
menemukan
persamaan
yang
menggunakan strategi membuat kasus.
mewakilinya. Namun siswa tersebut
Sebagian besar siswa bertipe kepribadian
tidak mampu menggunakan persamaan
introvert
linier tersebut beralih menggunakan
model matematika berupa persamaan
informasi A untuk digunakan dasar
linier. Untuk menyelesaikan masalah
menyeimbangkan timbangan C. Hal ini
bentuk
menunjukkan siswa tersebut terhambat
mencapai level relasional dan satu siswa
oleh
mencapai level unistruktural.
ketidakmampuan
linier
menggunakan
matematika secara benar. Temuan ini
kesulitan
piktorial
Deskripsi
dalam
3
membuat
siswa
introvert
kemampuan
siswa
mencapai
level
didukung oleh penelitian yang dilakukan
introvert
oleh Yong (2009) bahwa beberapa siswa
multistruktural menunjukkan
yang mampu menerjemahkan masalah
mampu menemukan informasi yang
terhambat dalam proses menyelesaikan
relevan,
masalah
keterhubungan informasi yang telah
oleh
ketidakmampuan
yang
mampu
menemukan
menggunakan matematika secara benar.
diperoleh
Contoh yang diberikan adalah seorang
memadukannya
siswa
penyelesaian yang koheren.
dengan
membentuk
dua
persamaan linier dengan benar tetapi tidak
mampu
menyelesaikan
tidak
mampu
menjadi
struktur
Siswa dengan level relasional
dua
menunjukkan
persamaan tersebut secara bersamaan.
perilaku
mampu
menemukan informasi yang relevan, mampu
menemukan
keterhubungan
informasi yang telah diperoleh
SIMPULAN Berdasarkan
tetapi
perilaku
tujuan
penelitian
dan
mampu memadukannya menjadi struktur
yang telah diungkapkan maka dapat
penyelesaian yang koheren.
disimpulkan bahwa level kemampuan
Siswa introvert yang mencapai
siswa dengan tipe kepribadian cenderung
level unistruktural dalam menyelesaikan
introvert dalam menyelesaikan masalah
masalah II
bentuk verbal menunjukkan kemampuan
perilaku mampu menemukan informasi
yang berada pada level multistruktural.
yang relevan
tetapi
Dalam masalah bentuk verbal sebagian
menggunakan
satu
besar siswa bertipe kepribadian introvert
menyelesaikan masalah. Siswa pada
92
(piktorial) menunjukkan
hanya informasi
mampu untuk
Jurnal Edukasi, Volume 2 No.1, April 2016 ISSN. 2443-0455
level ini tidak mampu menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
informasi yang ditemukannya secara
BNSP.
bersama-sama. Berdasar temuan pada penelitian deskripsi level kemampuan siswa SMP dengan
kepribadian
introvert
Chick, H. (1998). Cognition in the Formal Modes: Research Mathematics and the SOLO Taxonomy. Mathematics Education Research Journal, 10 (2): 4-26, (http://www.merga.net.au), diakses 15 September 2013.
berdasarkan taksonomi SOLO, peneliti berharap
guru
dapat
menggunakan
model Taksonomi SOLO untuk melihat proses
berpikir
menyelesaikan
siswa
masalah
dalam
yang
dapat
Cruz, J.K.B.D. & Lipinid, M.R.C. (2014). Students’ Difficulties in Translating Worded Problems into Mathematical Symbols. Makalah disajikan dalam DLSU Research Congress, Philippines, 6 Maret 2014. (Online), (http://www.dlsu.edu), diakses 30 Desember 2014.
digunakan sebagai pertimbangan untuk menyusun rencana pembelajaran yang dapat membantu siswa menguasai materi di tingkat selanjutnya. Peneliti peneliti
menyarankan
selanjutnya
kepada
melakukan
penelitian untuk memperoleh gambaran
Glaser, B.G. & Strauss, A.L. (1967). The Discovery of Grounded Theory Strategies for Qualitative Research. New Brunswick (U.S.A.) and London (U.K.): A Division of Transaction Publishers.
bagaimana deskripsi level berpikir siswa dengan tipe kepribadian dalam problem solving berdasarkan taksonomi SOLO dengan masalah matematika yang lebih variatif. Selain itu penting juga adanya
Hasanah, N., Mardiyana, & Sutrima. (2013). Analisis Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian ExtrovertIntrovert dan Gender. Jurnal Pasca UNS, (Online), 422-435, (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index. php/s2math/article/viewFile/3516 /2450), diakses 22 Oktober 2014.
penelitian untuk memperoleh gambaran bagaimana cara guru mengembangkan level
berpikir
menyelesaikan
siswa
masalah
(2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.68 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Dasar untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud.
dalam matematika
berdasarkan taksonomi SOLO.
Huitt, W. (1992). Problem solving and decision making: Consideration of individual differences using
93
Deskripsi Level, Widayanti...
the Myers-Briggs Type Indicator. Journal of Psychological Type, (Online), 24:33-44, (http://www.edpsycinteractive.or g), diakses 7 Januari 2015.
Computer Programming Skills Using Myers Briggs Type Indicator (MBTI) and Chidamber and Kemerer Java Metrics (CKJM). Journal of Applied Information Science and Technology, (Online), 7(1):27-34, (http://jaistonline.org/), diakses 6 Januari 2015.
Kudratullah, A. (2014). Deskripsi Proses Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.
Putri, L.F. & Manoy, J.T. (2013). Identifikasi Kemampuan Matematika Siswa dalam Memecahkan Masalah Aljabar di Kelas VIII Berdasarkan Taksonomi SOLO. Ejournal Unesa, (Online), 2 (1), (ejournal.unesa.ac.id/article/2368 /30/article.pdf), diakses 8 Mei 2013.
Laisouw, R., Imam, S., & Suyono. (2013). Profil Respons Siswa dalam Memecahkan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi Solo Ditinjau dari Minat Belajar Matematika. Jurnal pasca UNS, (Online), 1-11, (http://eprints.uns.ac.id), diakses 22 Oktober 2014.
Rooney, C. (2012). How am I using inquiry-based learning to improve my practice and to encourage higher order thinking among my students of mathematics?. Educational Journal of Living Theories, (Online), 5(2):99-127, (www.ejolts.net), diakses 9 Januari 2015.
Lian, L.H. & Idris, N. 2006. Assessing Algebraic Ability of Form Four Students. International Electronic Journal for Mathematics Education, (Online), 1(1):55-76, (www.iejme.com), diakses 30 Nopember 2013. Lian,
L.H & Yew, W.T. (2009). Superitem Test: An Alternative Assessment Tool To Assess Students’ Algebraic Solving Ability. International Journal for Mathematics Teaching and Learning, (Online), (http://www.cimt.plymouth.ac.uk /journal/lian.pdf), diakses 30 Nopember 2013.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Yong, K. K. J. (2009). Secondary 2 Students' Difficulties in Solving Non-Routine Problems. International Journal for Mathematics Teaching and Learning, (Online), 10:1-30, (http://www.cimt.plymouth.ac.uk /journal/), diakses 30 Desember 2014.
Okike, E.U. & Amoo, O.A. (2014). Problem Solving and Decision Making: Consideration of Individual Differences in
94