DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI
1. KEPEMIMPINAN 1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas, tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan. Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada Surat
Keputusan
Yayasan
Keluarga
Pahlawan
Negara
Yogyakarta
Nomor
030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan
Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan.
Portofolio STIE YKPN, 2007
1
Sejak didirikan sampai saat ini, di STIE YKPN telah terjadi pergantian kepemimpinan sebanyak tujuh kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses regenerasi yang terjadi telah berjalan dengan baik dan lancar. Dengan proses pergantian kepemimpinan yang berjalan dengan baik dan lancar tersebut akan memberi kesempatan kepada setiap generasi untuk selalu mempersiapkan dirinya sebagai calon pemimpin sehingga mereka siap menghadapi setiap perubahan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap periode pergantian kepemimpinan. STIE YKPN merancang prosedur baku (Standard Operating Procedure) yang kemudian dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan tugas, staf selalu menerima surat keputusan (SK) dari Ketua yang mengatur tugas, wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawaban. Dalam setiap pelaksanaan tugas, Ketua STIE YKPN menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif untuk membentuk suasana penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi positif, dalam suasana santai tetapi tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi dengan keterlibatan yang tinggi (high involvement organization). Hubungan antara atasan dengan bawahan diatur oleh sistem organisasi yang tidak hanya berlandaskan pada kekuasaan berbasis posisi atau kedudukan, tetapi juga sebagai rekan/mitra kerja yang bersama-sama memegang etika organisasi. Pada setiap awal tahun akademik, secara rutin selalu diadakan pertemuan dalam bentuk rapat kerja yang melibatkan seluruh unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dalam rangka curah gagasan demi peningkatan kualitas penyelenggaraan program. Dengan mengedepankan calon pimpinan yang berasal dari lingkungan internal, maka akan semakin menumbuhkan konsensus dan pemahaman setiap individu di dalam institusi untuk mengembangkan semua upaya dan langkah-langkah sesuai visi dan misinya. Visi dan misi yang ditetapkan di dalam Statuta dan Rencana Strategis (Renstra) adalah dimaksudkan untuk memberi arah dan panduan tentang tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
1.2 Visi Visi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut: Menjadi lembaga pendidikan akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang profesional dan terkemuka, diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Asia Tenggara.
Portofolio STIE YKPN, 2007
2
Sesuai visi yang ditetapkan, pimpinan merencanakan untuk menjadikan STIE YKPN menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dalam hal: 1) Kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja tingkat nasional dan internasional sebagai hasil sistem pendidikan yang diselenggarakan. 2) Kualitas penelitian ilmiah bertaraf nasional dan internasional 3) Kualitas jasa konsultasi yang relevan dan dibutuhkan oleh dunia usaha 4) Kualitas kontribusi dosen dalam pengembangan profesi akuntansi, manajemen, dan Ilmu Ekonomi di Indonesia dan internasional 5) Kualitas kontribusi dalam pengembangan pendidikan bisnis di Indonesia dan internasional 6) Kualitas tim manajemen 7) Kualitas sistem manajemen pendidikan 8) Kualitas sumberdaya manusia 9) Kualitas prasarana fisik
1.3 Misi Misi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut: Menyiapkan
mahasiswa
agar
sukses
di
dalam
meniti
karir
di
bidang
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi. Pimpinan merencanakan untuk mewujudkan misi tersebut melalui berbagai usaha sebagai berikut: 1) Menyiapkan sumberdaya manusia profesional melalui program pendidikan di bidang bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis yang senantiasa berubah dan berkembang dengan tingkat perubahan dan perkembangan yang pesat. 2) Menyelenggarakan program pendidikan yang mampu menghasilkan sumberdaya manusia sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional. 3) Melakukan penelitian di bidang ekonomi dan bisnis untuk menghasilkan penelitian dan terbitan ilmiah bermutu sebagai alat pengkomunikasian perkembangan pengetahuan ekonomi dan bisnis kepada masyarakat. 4) Menerbitkan tulisan ilmiah di bidang ekonomi dan bisnis melalui penerbitan buku maupun jurnal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas bahan ajar dan bahan bacaan bermutu di bidang ekonomi dan bisnis. Portofolio STIE YKPN, 2007
3
5) Menyelenggarakan jasa konsultasi di bidang ekonomi dan bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas pemecahan masalah di bidang ekonomi dan bisnis.
1.4 Tujuan Selain telah ditetapkan visi dan misi, di STIE YKPN juga telah ditetapkan beberapa tujuan sebagai berikut: 1) Membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. 2) Mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan dan perkembangan lingkungan. 3) Membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan dan kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. 4) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara memiliki integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. 5) Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual, kedewasaan moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
1.5 Strategi Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan, telah dikembangkan strategi dan arah pengembangan yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang. Strategi dan arah pengembangan tersebut antara lain meliputi: 1) Pengembangan program pendidikan dan pengajaran secara otonom. 2) Pengembangan program penelitian. 3) Pengembangan program pengabdian kepada masyarakat. 4) Pengembangan program masyarakat budaya berlandaskan nilai dan norma Bangsa Indonesia. 5) Pengembangan program kerjasama dengan lembaga/perguruan tinggi lain. 6) Pengembangan program usaha yang baik dan etis serta terencana untuk mendukung berbagai pengembangan program 1 sampai dengan 5.
Portofolio STIE YKPN, 2007
4
Rencana strategis yang ditetapkan akan dilaksanakan secara bertahap dan ditekankan pada aspek kuantitas dan kualitas, universalisme, serta spesialisasi yang seluruhnya dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang yang terdiri atas: 1) Program akademik a. Penataan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan tuntutan kebutuhan pengguna. b. Membuka program studi baru sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan pasar. c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia industri serta pemerintah daerah. 2) Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian. b. Meningkatkan kinerja unit penelitian yang ada. c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga internal dan eksternal. d. Menyelenggarakan lokakarya metodologi pengabdian kepada masyarakat. e. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan masyarakat dan pemerintah daerah. 3) Program kemahasiswaan a. Peningkatan jumlah penyandang dana beasiswa. b. Peningkatan program-program pembekalan keterampilan profesional. c. Bidang kerjasama yang dirintis dengan pihak swasta dari dalam dan luar negeri.
Dalam mengimplementasikan visi, misi, dan tujuannya, STIE YKPN menetapkan sejumlah sasaran, antara lain yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan dengan mengacu pada standar yang berlaku secara nasional, materi kuliah yang diajarkan selalu disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan perkembangan yang terkini (up to date), kegiatan seminar ilmiah dilaksanakan secara periodik dan kontinyu, buku-buku dan materi ajar yang disediakan selalu diusahakan dapat memenuhi standar lembaga pendidikan bisnis terkemuka, dosen dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terkini baik melalui studi lanjut, aktif di dalam organisasi profesi, aktif di dalam kegiatan seminar, aktif di dalam pembuatan dan penerbitan karya-karya ilmiah (buku-buku, materi ajar, dan jurnal berstandar nasional). Tujuan proses pendidikan difokuskan pada efisiensi proses belajar mengajar, terciptanya profil lulusan yang memiliki etika akademik dan reputasi kualifikasi akademik, perbaikan berkelanjutan bagi staf pengajar, staf administrasi, saranaprasarana, dan pemeliharaan atmosfir akademik yang kondusif.
Portofolio STIE YKPN, 2007
5
Agar implementasi terhadap visi, misi, dan tujuan dapat mencapai hasil sesuai rencana strategis yang ditetapkan, maka semua rencana strategis yang ditetapkan selalu disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, mahasiswa, karyawan dan external stakeholders melalui berbagai forum dan media yang dimiliki. Selain itu, forum dan media tersebut juga dapat dilakukan sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap berbagai rencana strategis yang ditetapkan. Forum dan media tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Rapat rutin bulanan yang melibatkan Badan Pengurus Harian (BPH) STIE YKPN mewakili Yayasan dan pimpinan STIE YKPN yang terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua dan Direktur Program Pascasarjana. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi rencana strategis. 2. Rapat rutin mingguan yang melibatkan pimpinan (Ketua, Pembantu Ketua dan Direktur Program Pascasarjana), pimpinan unit (Ketua Program Studi dan Kepala Biro), dan staf karyawan. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi semua program kegiatan yang telah ditetapkan. 3. Rapat rutin semesteran yang melibatkan seluruh pimpinan, pimpinan unit, dan dosen. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program, khususnya program kegiatan perkuliahan. 4. Rapat rutin tahunan dalam bentuk rapat kerja tahunan yang melibatkan seluruh pimpinan, pimpinan unit, dosen, dan mahasiswa. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi rencana strategis dan menyusun rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk satu tahun ke depan. 5. Website telah disediakan sebagai sarana dan forum sosialisasi, komunikasi dan interaksi di antara pimpinan, pimpinan unit, dosen, mahasiswa, alumni dan external stakeholders. Melalui sarana dan forum media elektronik tersebut, proses pelaksanaan sosialisasi, komunikasi dan interaksi telah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mendapat kritik, masukan dan saran yang sangat diperlukan oleh institusi dalam mengevaluasi berbagai program yang telah dan sedang dilaksanakan serta mengembangkan berbagai program yang akan dilaksanakan. Website selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi rencana strategis juga dapat Portofolio STIE YKPN, 2007
6
dimanfaatkan sebagai sarana untuk monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program dan rencana strategis. 2. KEMAHASISWAAN 2.1 Profil Mahasiswa Minat masyarakat menjadi mahasiswa STIE YKPN cukup tinggi, meskipun dalam beberapa tahun terakhir sempat mengalami penurunan. Lampiran data Tabel 2.1.1 s.d. 2.1.3 menunjukkan perubahan animo masyarakat terhadap program yang ditawarkan. Sedangkan perkembangan jumlah mahasiswa yang terdaftar aktif disajikan pada lampiran Tabel 2.2. Jumlah yang terdaftar aktif pada Semester II Tahun Akademik 2006/2007 adalah sejumlah 2.270 orang. Berdasarkan data tahun 2002-2006, mahasiswa yang terdaftar aktif sebagian besar berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian yang lain berasal dari seluruh wilayah tanah air, bahkan ada mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Data pada kurun waktu tersebut juga menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah mahasiswa, sejumlah 46,3% adalah mahasiswa perempuan dan 53,7% adalah mahasiswa laki-laki.
2.2 Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler STIE YKPN merupakan kegiatan di luar jam kuliah yang bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengaktualisasikan diri mereka sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Kegiatan ekstra kurikuler terbagi atas dua sifat kegiatan yaitu kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan pelatihan. Kegiatan kemahasiswaan merupakan aktivitas kemahasiswaan yang disediakan bagi seluruh mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan kemampuan mereka. Kegiatan kemahasiswaan yang difasilitasi oleh STIE YKPN terbagi atas dua kelompok, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang penalaran atau akademik. Mahasiswa STIE YKPN sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademik seperti seminar, workshop, forum diskusi, studi banding, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa yang mendukung pemahaman ilmiah sesuai program studi masing-masing. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan di bawah bimbingan Ketua Jurusan dan berada dalam koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III.
Portofolio STIE YKPN, 2007
7
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang non-akademik. Kegiatankegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh masing-masing UKM di bawah bimbingan dosen tertentu yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STIE YKPN setiap semester dan berada dalam koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III. Sesuai sifat kegiatan, UKM terbagi atas empat bidang yaitu bidang kerohanian, bidang olahraga, bidang kesenian, dan bidang khusus. Unit Kegiatan Kemahasiswaan STIE YKPN terdiri atas: 1. UKM Bidang Kerohanian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam bidang kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan sesuai agama masing-masing dan meningkatkan budi pekerti mahasiswa dalam bergaul dengan masyarakat. UKM Kerohanian terdiri atas Unit Kerohanian Islam (UKI), Keluarga Mahasiswa Kristen (KMK), Unit Kerohanian Mahasiswa Katholik (UKMK), Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), dan Unit Kerohanian Budha (UKB). 2. UKM Bidang Olahraga merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam bidang olahraga yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang olahraga serta meningkatkan prestasi olahraga mahasiswa. UKM Olahraga terdiri atas Unit Aerobik, Unit Ballroom Dance, Unit Basket, Unit Volley, Unit Bulutangkis, Unit Tenis Lapangan, Unit Karate, Unit Tae Kwon Do, Unit Wushu, Unit Selam, Unit Sepak Bola, dan Unit Softball/Baseball. 3. UKM Bidang Kesenian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam bidang seni yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang seni dan meningkatkan apresiasi seni mahasiswa. UKM Kesenian terdiri atas Unit Musik, Unit Paduan Suara, dan Unit Teater. 4. UKM Bidang Khusus merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam bidang khusus yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang tertentu dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang tersebut. UKM Bidang Khusus terdiri atas UKM Jurnalistik, UKM Fotografi, UKM Pecinta Alam, UKM Koperasi Mahasiswa, dan Computer Club. Kegiatan Pelatihan merupakan aktivitas penunjang yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka secara teknis (technical skill) dalam bidang
tertentu.
Kegiatan
pelatihan
tersebut
diarahkan
menjadi
tempat
untuk
mengaplikasikan kemampuan akademik secara nyata dan mengasah keterampilan teknis mahasiswa di dalam menghadapi dunia kerja. STIE YKPN bertindak sebagai fasilitator kegiatan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi dan alumni Portofolio STIE YKPN, 2007
8
sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan pelatihan juga dibuka secara umum agar memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut meningkatkan keterampilan melalui proses pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan suatu kurikulum yang dirancang secara khusus dan dilaksanakan dengan durasi waktu tertentu di luar jam kuliah. Pendanaan pelatihan dibebankan kepada setiap peserta dengan memberi tarif khusus kepada mahasiswa dan alumni STIE YKPN. Program pelatihan yang ditawarkan adalah Aplikasi Akuntansi Keuangan Tingkat Madya dan Lanjutan, Perpajakan Brevet A-B, Perpajakan Brevet C, Bank Operation Program, dan Perhotelan. Selain program pelatihan terprogram tersebut, STIE YKPN juga menyelenggarakan program pelatihan rutin dengan sasaran mahasiswa dan alumni. Pelatihan tersebut secara spesifik ditujukan sebagai persiapan bagi mahasiswa dan alumni untuk memasuki dunia kerja dengan materi antara lain kesiapan memasuki dunia kerja, kepribadian, peningkatan kepercayaan diri, teknik membuat surat lamaran, dan teknik menghadapi wawancara kerja. Dalam jangka panjang, bentuk-bentuk dan materi-materi pelatihan yang bersifat aplikatif akan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun variasinya. Pengurus STIE YKPN memberi dukungan penuh terhadap berbagai penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler baik di bidang akademik, non-akademik, dan pelatihan di kampus melalui penyediaan berbagai fasilitas penyelenggaraan, dukungan relasi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan tersebut, serta dukungan pendanaannya. Dukungan tersebut merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa dan alumni STIE YKPN. Pengurus secara rutin juga mengadakan pertemuan dengan UKM untuk berdiskusi dan tukar menukar pikiran mengenai berbagai isu dan kegiatan. 2.3 Layanan Kemahasiswaan Untuk mendukung terselenggaranya proses pendidikan, STIE YKPN menyediakan berbagai layanan kepada mahasiswa baik di bidang akademik, administrasi keuangan, maupun kemahasiswaan. Di bidang akademik, STIE YKPN menyediakan layanan administrasi akademik berbasis sistem informasi, layanan perkuliahan dan layanan penunjang kegiatan akademik . Layanan administrasi akademik merupakan sistem layanan berbasis sistem informasi yang bertumpu pada manajemen basis data akademik. Layanan perkuliahan merupakan sistem layanan untuk menyelenggarakan aktivitas perkuliahan yang meliputi layanan mahasiswa dan layanan dosen. Layanan penunjang kegiatan akademik merupakan semua sistem layanan yang fungsinya mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik. Layanan Portofolio STIE YKPN, 2007
9
Administrasi Akademik dan Layanan Perkuliahan dikelola oleh Biro Administrasi Akademik yang membawahi beberapa bagian yaitu Program Studi, Pengolahan Data Akademik, Layanan Dosen, dan Penggandaan. Layanan Penunjang Kegiatan Akademik mencakup semua layanan pendukung yang terdiri atas Layanan Admisi, Layanan Perpustakaan, Layanan Pengadaan, Layanan Keuangan, Layanan Kemahasiswaan, Layanan Personalia, Layanan Umum, Layanan Teknik, Layanan Rumah Tangga, dan Layanan Sekuriti. STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam hal layanan kepada mahasiswa, khususnya di bidang akademik. Berbagai macam dukungan fasilitas disediakan untuk memperlancar proses pendidikan mulai dari dukungan fasilitas fisik, penyediaan sistem informasi, kualitas dosen, bimbingan dosen wali, hingga bantuan tutorial dan asistensi. Program tutorial dan asistensi disediakan untuk membantu penguasaan dan pemahaman materi kuliah di luar jam kuliah dosen. Ketua Jurusan berperan untuk menentukan mata kuliah-mata kuliah tertentu yang sangat memerlukan dukungan program tutorial dan atau asistensi. Ketua Jurusan melakukan pembinaan dan pengawasan secara periodik terhadap penyelenggaraan program tersebut. Ketua Jurusan juga memiliki kewenangan untuk merekrut, menguji, dan menetapkan tutor dan asisten yang diperoleh dari mahasiswa senior dengan persyaratan tertentu. Program tutorial dan asistensi diselenggarakan dengan jadwal kegiatan terstruktur. Layanan adminitrasi keuangan bagi mahasiswa difokuskan pada penyediaan informasi mengenai berbagai kewajiban keuangan mahasiswa. Selain itu, STIE YKPN juga bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan fasilitas kemudahan dan kepraktisan dalam pembayaran atau penyelesaian kewajiban keuangan mahasiswa baik secara langsung maupun transfer dari luar kota. Layanan kemahasiswaan tidak hanya mengelola berbagai kegiatan kemahasiswaan saja tetapi juga layanan Admisi Mahasiswa Baru, Job Placement Center, Bimbingan dan Konseling Psikologi, Loker, Administrasi Kemahasiswaan, Klinik Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Student Lounge, Studio Musik, Musholla, dan Gelanggang Mahasiswa. Bimbingan karir merupakan bagian dari layanan Bimbingan dan Konseling yang memberi kesempatan bagi mahasiswa maupun lulusan untuk mendapatkan wawasan dan pertimbangan dalam menghadapi dunia kerja. Bimbingan karir dilakukan oleh dosen dan beberapa alumni yang akan memberi gambaran tentang pengalaman dunia kerja. Konsultasi psikologi merupakan fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa dan lulusan untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi baik bersifat pribadi, masalah perkuliahan, maupun permasalahan sosial. Tenaga psikolog disiapkan dengan jadwal terstruktur. Portofolio STIE YKPN, 2007
10
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswa, STIE YKPN menyediakan kotak saran, SMS, e-mail dan pertemuan rutin perwakilan mahasiswa dengan pengurus. Setiap masukan dari mahasiswa selalu segera ditindaklanjuti di bawah koordinasi Pembantu Ketua III dan disampaikan kepada bagian terkait. 2.4 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pada umumnya minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah, namun demikian beberapa mahasiswa baik Program S1 maupun S2 telah berhasil menjuarai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional seperti yang terlihat pada lampiran Tabel 2.3. Minat penelitian dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan kemampuan meneliti secara memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metoda Penelitian maupun pelatihan-pelatihan tambahan. Partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam berbagai bidang lain cukup positif. Hal tersebut terbukti dengan diraihnya beberapa prestasi yang disajikan dalam lampiran Tabel 2.4. Minat mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat cukup besar. Kegiatan yang cukup menonjol adalah pengumpulan dana untuk para korban bencana alam dan berbagai kegiatan bakti sosial lainnya.
3. SUMBERDAYA MANUSIA 3.1 Sistem Pengelolaan Sumberdaya Manusia STIE YKPN adalah satu dari empat perguruan tinggi yang ada di lingkungan YKPN. YKPN membuat ketentuan pokok tentang sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang harus diikuti oleh keempat unit perguruan tinggi tersebut. Selain ketentuan pokok sistem yang diatur oleh YKPN, STIE YKPN juga menyusun dan melaksanakan sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang secara spesifik berlaku untuk STIE YKPN. Pada dasarnya ada enam hal pokok yang diatur dalam sistem pengelolaan sumberdaya manusia STIE YKPN. Pertama, sistem pengangkatan dan pemberhentian pegawai. Pada bagian ini diatur ketentuan tentang pengangkatan dan pemberhentian pegawai. Kedua, sistem kenaikan pangkat. Sistem kenaikan pangkat berkaitan dengan kenaikan pangkat dosen tetap dan karyawan tetap. Ketiga, sistem penggajian. Sistem penggajian berkaitan dengan penentuan gaji, honorarium, dan tunjangan. Berbagai tunjangan yang ada di STIE YKPN meliputi: tunjangan kesehatan, tunjangan pernikahan, tunjangan melahirkan, tunjangan duka, tunjangan kecelakaan, dan uang makan. Keempat,
Portofolio STIE YKPN, 2007
11
tata tertib kerja yang mengatur tentang hari kerja, jam kerja, libur, dan cuti. Kelima, hak dan kewajiban pegawai. Keenam, pengembangan pegawai, baik pengembangan dosen maupun karyawan. Tabel 3.1 Dana untuk Pengelolaan Sumberdaya Manusia Tahun Akademik
Alokasi Anggaran Anggaran STIE YKPN (Rp) Dana untuk SDM Persentase Dana (Rp) untuk SDM
2002/2003
21.889.000.000
4.675.654.000
21,36
2003/2004
25.765.800.000
5.421.733.000
21,04
2004/2005
21.455.675.000
5.315.990.000
24,78
2005/2006
19.349.965.000
6.307.205.000
32,60
2006/2007
17.364.000.000
6.439.974.000
37,09
Alokasi dana yang dilakukan oleh STIE YKPN untuk kepentingan pengembangan sumberdaya manusia cukup signifikan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Unsur-unsur yang termasuk dalam alokasi anggaran untuk sumberdaya manusia meliputi gaji, tunjangan, honorarium, studi lanjut, seminar, pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti tampak pada Tabel 3.1, jumlah alokasi pada Tahun Akademik 2002/2003 untuk pengembangan sumberdaya manusia adalah 21,36% dari total dana yang tersedia. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai 37,09% pada Tahun Akademik 2006/2007.
3.2 Studi Lanjut Dalam rangka peningkatan kualitas STIE YKPN dibutuhkan pembinaan tenaga akademis, administrasi dan sistemnya. Dalam bidang pendidikan, tenaga akademis menduduki peringkat pertama dalam skala prioritas pembinaan dan pengembangan. Pengembangan tenaga akademis merupakan salah satu upaya untuk mencapai visi STIE YKPN. Pimpinan STIE YKPN memberi kesempatan terbuka dan luas bagi siapa saja pegawai tetap untuk mengembangkan diri. Salah satu pengembangan pegawai tetap yang mendapat perhatian dari pimpinan adalah studi lanjut ke program S3. Fokus pengembangan dosen, khususnya dalam studi lanjut, tidak lagi pada pendidikan S2 karena hanya tinggal 1 orang dosen tetap yang berpendidikan S1, karena yang bersangkutan saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Sleman.
Portofolio STIE YKPN, 2007
12
Tabel 3.2 Studi Lanjut Program S3 Tahun Akademik Menempuh Program Selesai Program Periode Sebelumnya
6 Orang
1 Orang
2002/2003
6 Orang
1 Orang
2003/2004
7 Orang
1 Orang
2004/2005
9 Orang
2 Orang
2005/2006
9 Orang
3 Orang
2006/2007
11 Orang
4 Orang
Perhatian pimpinan STIE YKPN terhadap pengembangan dosen melalui studi lanjut S3 terjadi sejak tahun 2000. Untuk Tahun Akademik 2002/2003, seperti terlihat pada Tabel 3.2 ada sebanyak 6 orang dosen tetap yang mengikuti program S3, selain 1 orang yang telah menyelesaikan program S3 pada tahun 1992. Jumlah dosen tetap yang mengikuti program S3 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pada saat ini terdapat sebanyak 11 orang dosen tetap yang sedang mengikuti program S3 pada Tahun Akademik 2006/2007. Jumlah dosen tetap yang menyelesaikan studi lanjut program S3 bertambah 1 orang pada setiap tahun akademik sejak Tahun Akademik 2004/2005. Untuk Tahun Akademik 2006/2007, dosen tetap STIE YKPN yang telah menyelesaikan program S3 adalah sebanyak 4 orang. Dengan 1 orang dosen bergelar doktor yang masuk menjadi dosen tetap pada Tahun Akademik 2004/2005 menyebabkan jumlah dosen tetap yang telah bergelar doktor adalah sebanyak 5 orang dan ditambah dengan 11 orang kandidat doktor. Dalam beberapa bulan ke depan, jumlah dosen tetap yang bergelar doktor akan terus bertambah sehubungan dengan studi program S3 yang sudah pada tahap akhir. 3.3 Kualifikasi Dosen Dalam kurun waktu 2002 sampai dengan 2007, jumlah dosen relatif stabil, yaitu 126 orang, yang terdiri atas 51 dosen tetap dan 75 dosen tidak tetap. Komposisi gelar kesarjanaan dosen tetap tampak pada lampiran Tabel 3.1. Gelar kesarjanaan dosen tetap cukup tinggi, yaitu umumnya adalah master dan doktor. Untuk Tahun Akademik 2006/2007, sebanyak 66,67% dosen tetap adalah bergelar master. Gelar master tersebut diperoleh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, University of Arkansas, University of Hartford, Cleveland State University, Kent State University, University of Western Australia, University of Santo
Portofolio STIE YKPN, 2007
13
Thomas Philippines, Georgia State University, dan Texas A&M University. Tabel 3.3 berikut menyajikan data perkembangan jenjang pendidikan semua dosen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Tabel 3.3 Gelar Kesarjanaan Dosen
*)
Dosen Tetap
Dosen Tidak Tetap
S1
S2
S3
DrCan*)
S1
S2
S3
S1
S2
S3
2002/2003
1
43
1
6
10
33
32
11
76
39
2003/2004
1
42
1
7
10
33
32
11
75
40
2004/2005
1
38
3
9
10
33
32
11
71
44
2005/2006
1
37
4
9
10
33
32
11
70
45
2006/2007
1
34
5
11
10
33
32
11
67
48
Tahun Akademik
Jumlah
Kandidat Doktor
Pada Tahun Akademik 2006/2007, jumlah dosen tetap yang bergelar doktor/kandidat doktor sudah cukup banyak, yaitu sebesar 31,37%. Gelar doktor/kandidat doktor ditempuh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah Mada, University of Missouri, University of Arkansas, University of Western Australia, Universitas Putra Malaysia, dan Universidad Autunoma de Madrid. Seperti tampak pada Tabel 3.3, peningkatan gelar kesarjanaan doktor/kandidat doktor dosen tetap meningkat cukup drastis, yaitu sebanyak 7 orang pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 16 orang pada Tahun Akademik 2006/2007. Peningkatan gelar doktor/kandidat doktor ini sejalan dengan program STIE YKPN dalam rangka peningkatkan sumberdaya manusia. Perkembangan jabatan akademik dosen tersaji pada Tabel 3.4 dan data jabatan akademik dosen tetap pada kondisi sekarang disajikan pada lampiran Tabel 3.2.. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jabatan akademik dosen pada umumnya adalah Lektor, yaitu Lektor 200 dan Lektor 300. Ada beberapa yang menggembirakan dalam jabatan akademik dosen tetap seperti tampak pada Tabel 3.4. Pertama, jabatan akademik asisten ahli konsisten berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan tersebut terlihat dari jumlah asisten ahli sebanyak 26 pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 20 orang pada Tahun Akademik 2006/2007. Kedua, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor 200 konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan Lektor 200 ini disebabkan oleh dosen dengan jabatan akademik asisten ahli telah menjadi dosen dengan jabatan akademik Lektor 200. Portofolio STIE YKPN, 2007
14
Tabel 3.4 Jabatan Akademik Dosen Dosen Tetap Tahun Akademik AA100 AA150 L200 L300 LK400 GB≥850
Dosen Tidak Tetap AA
L
LK
GB
2002/2003
20
6
18
5
2
0
15
13
35
12
2003/2004
20
6
18
5
2
0
15
13
34
13
2004/2005
19
5
19
5
2
1
15
13
34
13
2005/2006
17
4
21
4
3
2
14
12
35
14
2006/2007
16
4
20
3
6
2
14
12
35
14
Ketiga, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala meningkat signifikan pada Tahun Akademik 2006/2007, yaitu menjadi 6 orang. Peningkatan ini merupakan lanjutan dari peningkatan jabatan akademik Lektor Kepala pada Tahun Akademik sebelumnya. Selain itu, satu dosen tetap saat ini sedang dalam proses menunggu turunnya surat keputusan Lektor Kepala dari Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena prediksi turunnya surat keputusan tersebut adalah pada akhir tahun 2007, maka pada akhir tahun 2007 jumlah dosen tetap yang berjabatan akademik Lektor Kepala akan meningkat menjadi 7 orang. Keempat, STIE YKPN telah memiliki dosen tetap yang berjabatan akademik profesor sejak Tahun Akademik 2004/2005. Jumlah dosen tetap yang berjabatan akademik profesor bertambah pada Tahun Akademik 2005/2006 sehingga menjadi dua orang. Dalam beberapa tahun ke depan, sehubungan dengan bertambahnya dosen yang bergelar doktor, maka diharapkan dosen tetap yang berjabatan akademik profesor akan terus meningkat secara konsisten. 3.4 Karyawan Non-edukatif Pegawai tetap STIE YKPN terdiri atas dua kelompok besar, yaitu dosen tetap dan karyawan non-edukatif. Karyawan non-edukatif meliputi karyawan administrasi, pustakawan, laboran/teknisi, rumah tangga, dan sekuriti. Jumlah karyawan non-edukatif STIE YKPN adalah 120 orang. Kualifikasi karyawan non-edukatif tersebut pada umumnya adalah berpendidikan SMA dan yang setara. Namun tidak sedikit diantara mereka yang berpendidikan akademi dan Program S1, yaitu sebanyak 20 orang. Selain berpendidikan formal seperti SMA, akademi, dan Program S1, beberapa karyawan nonedukatif juga memiliki sertifikat keahlian yang spesifik di bidangnya seperti pustakawan, komputer, teknisi, pemeliharaan gedung, satuan pengamanan, dan sekretaris. Data
Portofolio STIE YKPN, 2007
15
lengkap jenjang pendidikan dan persentase jumlah tenaga kependidikan bersertifikat terdapat pada lampiran Tabel 3.4 s.d. 3.6.
3.5 Etika Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa Sejak tahun 1995, STIE YKPN secara formal telah memiliki etika secara tertulis dan dikomunikasikan secara luas kepada sivitas akademika. Etika yang ada di STIE YKPN diatur secara khusus untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kode etik dosen, karyawan, dan mahasiswa terdiri atas tiga bagian, yaitu: latar belakang etika, tujuan etika, dan peraturan etika. Dalam latar belakang etika diatur tentang kewajiban untuk menciptakan kultur di STIE YKPN, peran model yang harus dibentuk, perlunya etika dalam menghadapi lingkungan kerja profesional dan modern, perlunya keterbukaan terhadap perubahan yang pervasif, serta kepedulian terhadap kesehatan dan waktu. Dalam tujuan etika diatur tentang perlunya citra, khususnya citra teladan, citra figur dengan intelektualitas yang tinggi, dan citra lingkungan sivitas akademika yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan waktu. Pada bagian peraturan etika diatur tentang ketentuan minimum yang harus dipatuhi oleh dosen, karyawan, dan mahasiswa. Peraturan etika untuk dosen mengatur tentang empat hal, yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam memenuhi komitmen waktu, aturan etika dalam berkomunikasi, serta aturan etika dalam melaksanakan tugas pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Peraturan etika untuk karyawan mengatur tentang tiga hal, yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, serta aturan etika dalam melaksanakan tugas. Peraturan etika untuk mahasiswa juga mengatur tentang tiga hal, yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, dan aturan etika dalam melaksanakan tugas sebagai mahasiswa. Ketentuan tentang kode etik dosen, karyawan, dan mahasiswa tersebut dikomunikasikan dengan berbagai cara seperti pembagian buku saku tentang etika serta berbagai pertemuan untuk sosialisasi dan penerapannya.
3.6 Evaluasi oleh Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan Salah satu evaluasi penting yang dilakukan oleh STIE YKPN adalah evaluasi oleh mahasiswa terhadap berjalannya kegiatan belajar mengajar di setiap kelas. Pada akhir setiap semester dan untuk setiap kelas dilakukan evaluasi oleh mahasiswa secara independen. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dijawab oleh mahasiswa berkaitan dengan: tingkat kehadiran dosen, keefektifan pemanfaatan waktu kuliah, Portofolio STIE YKPN, 2007
16
kesiapan dalam mengajar, kemampuan menjelaskan materi, metode penyelenggaraan kuliah, luas dan kedalaman materi, kepercayaan diri, kesediaan dosen meluangkan waktu untuk konsultasi, serta kesesuaian materi dengan silabus. Evaluasi dari mahasiswa untuk setiap kelas dan setiap dosen dikomunikasikan secara tertulis kepada setiap dosen. Komunikasi hasil evaluasi tersebut dilakukan pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi dijadikan oleh lembaga serta dosen yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan pada semester berikutnya. Hasil evaluasi juga digunakan oleh STIE YKPN untuk mengkaji ketepatan dosen dalam mengampu mata kuliah tertentu. Sejak tahun 1980, STIE YKPN telah melakukan survei untuk mengakomodasi berbagai masukan dari dosen dan karyawan. Survei tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun akademik, yaitu sekitar bulan Juni atau Juli, bersamaan dengan pelaksanaan rapat kerja tahunan. Survei ini merupakan sarana tambahan untuk menampung berbagai keluhan yang disampaikan melalui kotak saran dan email yang sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan survei dilakukan dengan memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menyampaikan masukan. Masukan yang diperoleh didokumentasi dan diberikan kepada setiap bagian yang sesuai untuk dijadikan sebagai dasar perbaikan masing-masing fungsi. Sejak tahun 2005, selain mengakomodasi berbagai masukan melalui survei lisan, kotak saran, dan e-mail, STIE YKPN juga melakukan survei secara tertulis. Survei tertulis tersebut telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu 21 Juni 2005, 9 Juni 2006, dan 18 Juni 2007. Prosedur penentuan responden dilakukan sepenuhnya secara acak. Bagian Personalia memilih secara acak dosen dan karyawan yang akan menjadi responden tanpa ada penulisan identitas. Ada jaminan dan komitmen dari pimpinan bahwa responden tidak akan diidentifikasi dan tidak ada sanksi apapun sebagai akibat dari pengisian kuesioner survei ini. Pada survei tanggal 21 Juni 2005, ada empat komponen aspek yang dinilai, yaitu peluang karir, komunikasi, aktivitas kerja, dan kompensasi. Setiap komponen aspek yang dinilai terdiri atas enam buah pertanyaan. Akan tetapi dengan diskusi dan perkembangan pemikiran, jumlah aspek yang dinilai bertambah satu, yaitu kepemimpinan, yang dimulai sejak survei 9 Juni 2006. Jumlah pertanyaan yang diajukan dalam aspek kepemimpinan juga ada enam. Untuk survei 21 Juni 2005, jumlah reponden adalah 20 orang dosen dan 20 orang karyawan. Sedangkan untuk survei 9 Juni 2006 dan 18 Juni 2007, jumlah responden terdiri atas 30 orang dosen dan 30 orang karyawan. Seperti tampak dalam Tabel 3.5, ada lima komponen yang ditanyakan kepada responden, kecuali untuk survei Portofolio STIE YKPN, 2007
17
21 Juni 2005. Setiap komponen penilaian terdiri atas enam pertanyaan. Rating untuk setiap pertanyaan adalah 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju, dan 5 untuk sangat setuju. Tabel 3.5 Evaluasi oleh Dosen dan Karyawan Aspek Penilaian
No
21 Juni 2005
9 Juni 2006
18 Juni 2007
Dosen
Karyawan
Dosen
Karyawan
Dosen
Karyawan
1
Peluang Karir
3,950
3,242
3,928
3,189
4,194
3,272
2
Komunikasi
3,275
3,317
3,233
4,072
4,472
4,522
3
Aktivitas Kerja
4,283
2,992
4,244
3,478
4,333
3,678
4
Kompensasi
3,975
3,750
4,183
3,767
4,226
3,850
5
Kepemimpinan
4,267
4,350
4,311
4,356
3,971
3,771
4,307
3,936
Rerata
3,871
3,325
Pada Tabel 3.5 tampak bahwa skor penilaian cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Skor untuk peluang karir dan komunikasi relatif menurun sedikit, namun setelah itu meningkat kembali. Pada survei 21 Juni 2005, skor untuk peluang karir adalah 3,950 dan 3,242 masing-masing oleh dosen dan karyawan. Namun pada survei 18 Juni 2007, skor peluang karir meningkat menjadi 4,194 dan 3,272 masing-masing berdasarkan penilaian dosen dan karyawan. Peningkatan skor yang paling tinggi adalah komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bervariasinya media komunikasi yang belakangan ini dikenalkan oleh STIE YKPN, khususnya melalui jaringan internet. Untuk aspek kompensasi, skor cenderung naik, baik berdasarkan penilaian dosen maupun karyawan. Hal ini disebabkan oleh adanya komitmen STIE YKPN untuk selalu meningkatkan kesejahteraan pegawai sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada.
4. KURIKULUM 4.1 Kebijakan, Peraturan, dan Pedoman Kurikulum Sejak berdiri hingga sekarang, STIE YKPN telah beberapa kali mengalami pergantian/perbaikan kurikulum. Prosedur umum yang berlaku di STIE YKPN adalah bahwa setiap proses pergantian/perbaikan kurikulum selalu berawal dari hasil-hasil pertemuan masing-masing program studi di Program Sarjana (S1) dan Program Pascasarjana (S2) serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Bersama dengan masingmasing Ketua Jurusan dan Direktur Pascasarjana, Ketua STIE YKPN membahas usulan Portofolio STIE YKPN, 2007
18
pergantian/perbaikan kurikulum, yang selanjutnya diteruskan kepada Badan Pelaksana Harian (BPH) STIE YKPN. Ketua STIE YKPN, setelah berkonsultasi dengan BPH STIE YKPN, membuat kebijakan tentang pergantian/perbaikan kurikulum dalam bentuk surat keputusan. Pergantian/perbaikan kurikulum akan menjadi pedoman bagi setiap dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pedoman tentang pelaksanaan kurikulum baru tertuang dalam buku Panduan Mahasiswa, yang setiap sivitas akademika secara terbuka dapat mengetahui, mempelajari, dan mentaatinya. STIE YKPN melaksanakan pergantian/perbaikan kurikulum secara berkala dan berkesinambungan, minimum setahun sekali. Pertimbangan utama pelaksanaan pergantian/perbaikan kurikulum adalah bahwa STIE YKPN, sebagai sebuah institusi pendidikan, selalu menghadapi tuntutan dan kebutuhan stakeholders yang terus berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, STIE YKPN telah mencari masukan-masukan dalam rangka pengembangan dan pemutakhiran kurikulum dengan berbagai cara, yaitu campus study visit (CSV), mengundang para praktisi atau pakar, dan menghadirkan dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri. 1. Melaksanakan campus study visit (CSV) ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri (Tabel 4.1). Selain untuk meningkatkan tambahan pengetahuan (seperti proses pembelajaran, pengalaman, wawasan, dan benchmarking), CSV juga sangat bermanfaat untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi (PT) di daerah dan negara lain, memperoleh perbandingan struktur kurikulum (seperti jenis, beban studi, struktur, dan deskripsi mata kuliah), serta pelaksanan kurikulum.
Tabel 4.1 Program Campus Study Visit (CSV) No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Perguruan Tinggi Sunway University College Metropolitan College Institut Perkim Goon Standford University Singapore Accountancy Academy The Association of Chartered Certified Accountants
Negara Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Singapore Malaysia
2. Mengundang para praktisi atau pakar yang sesuai dengan kebutuhan STIE YKPN (Tabel 4.2). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk menambah wawasan, mengetahui berbagai hal penting dalam praktik kehidupan bisnis nyata, link and match, dan memasukkannya sebagai materi-materi baru atau melengkapi materi yang telah ada pada mata kuliah tertentu. Portofolio STIE YKPN, 2007
19
Tabel 4.2 Daftar Praktisi/Pakar Hadir di STIE YKPN No. Nama 1. Ibnu Subiyanto 2. Hj. Nogati Sri Karyati
Instansi Pemda Kabupaten Sleman Pemda Kabupaten Sleman
3. 4.
Jusuf Agus Sayono Topan Satir
PT Polychem , Tbk. PD Anindiya
5.
Ahmad Hadibroto
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
6. 7.
Sugeng Riyadi JW. Junardi
8.
RTS Riboeth Masli
9.
Mas’ud Machfoedz
Bursa Efek Jakarta (BEJ) Indonesia Marketing Association (IMA) Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
10.
Hermawan Kartajaya
World Marketing Association (WMA)
11. 12.
Yusuf Wibisono Herwidayatmo
13.
Septiadi Djoko Handoyo
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) PT Mondrian
14.
Marzuki Raharjo
Departemen Koperasi RI
15. 16.
Muslih Zainal Asikin Bayu V.P. Yudono
ABISEKA Soda Lounge
17. 18. 19.
Sakti Makki Erlina Pertiwi Surach Winarni
MAKKI-MAKKI Citra Emas School of Management PT Bank Mandiri, Tbk.
20. 21. 22. 23.
Windu Nuryati Stef B. Indarto Bagus Adi Baliantoro George Iwan Marantika
Jogja Tourism Development Perhimpunan Perhotelan Indonesia The Indonesia Tour & Travel Agc Indonesia Marketing Association (IMA)-DIY
Jabatan/Posisi Bupati Kepala BPKKKD Direktur Direktur Utama Ketua DPN IAI Direktur Presiden IMA Indonesia Ketua Direktur Eksekutif Presiden WMA Ketua DSAK Ketua Manajer Pemasaran Deputi Kementrian Direktur Marketing Manager Direktur Pimpinan Senior Officer Credit Ketua Ketua Ketua Presiden
3. Menghadirkan dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri yang sesuai dengan bidang-bidang keilmuan di STIE YKPN (Tabel 4.3). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk memperoleh perbandingan kurikulum antar PT dan untuk memperoleh pedagogy baru.
Portofolio STIE YKPN, 2007
20
Tabel 4.3 Daftar Dosen Tamu di STIE YKPN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Prof. Dr. Michael G. Tearney Prof. Dr. Ray. G. Stephens Prof. Dr. John Miller Prof. Dr. Mas’ud Macfoeds Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma Dr. Hadori Yunus Prof. Dr. Zaki Baridwan Dr. Harsono Prof. Dr. Jogiyanto Hartono
Perguruan Tinggi University of Kentucky USA Ohio State University USA University of Kentucky USA Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
4.2 Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan semua kurikulum di STIE YKPN untuk Program Sarjana (Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi), Program Pascasarjana (Program Magister Manajemen dan Magister Akuntansi), dan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah berdasarkan surat keputusan. Pelaksanaan kurikulum untuk Program Sarjana berdasarkan pada Surat Keputusan Ketua STIE YKPN Nomor: 211/STIE/KETUA/IX/2006 tertanggal 1 September 2006. Jumlah beban studi minimal untuk masing-masing program studi adalah 144 sks. Masa studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 4 tahun atau 8 semester. Semua mata kuliah dan beban studi untuk ketiga program studi terdiri atas: 1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 sks; 2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 48 sks; 3. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 78 sks; 4. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 6 sks; dan 5. Mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 6 sks. Pelaksanaan kurikulum untuk Program Pascasarjana adalah berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIE YKPN Nomor: 034/STIE/KETUA/VIII/2004 tertanggal 4 Agustus 2004. Jumlah beban studi untuk kedua program adalah 48 sks. Masa studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 24 bulan atau 2 tahun. Semua mata kuliah dan beban studi untuk masing-masing program studi terdiri atas: 1. Mata kuliah inti 33 sks; 2. Mata kuliah pilihan konsentrasi 9 sks; dan 3. Tesis 6 sks.
Portofolio STIE YKPN, 2007
21
Pelaksanaan kurikulum untuk Pendidikan Profesi Akuntansi adalah berdasarkan Surat Keputusan Ketua Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia Nomor: Kep-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006 tertanggal 14 Februari 2006. Jumlah beban studi minimal adalah 25 sks. Masa studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 12 bulan atau 2 semester.
4.3 Aspek Biaya dan Manfaat Pemutakhiran Kurikulum Dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum, STIE YKPN selalu mengalokasikan sejumlah dana per tahun (Tabel 4.4) yang besarnya disesuaikan dengan rencana kebutuhan setiap tahun akademik. Alokasi dana untuk perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum di STIE YKPN berasal dari dua sumber penerimaan. Sumber penerimaan internal institusi adalah berasal dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA), pengelolaan kas, penjualan buku-buku terbitan, dan pendapatan sewa yang berasal atas penggunaan aktiva tetap. Sumber penerimaan eksternal institusi adalah berasal dari pendapatan penyelenggaraan brevet kerja sama dengan IAI dan dukungan dana dari instansi luar seperti Kopertis dengan berbagai program dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga lain yang sah. Tabel 4.4 Alokasi Dana untuk Pengembangan Kurikulum Tahun Akademik 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 Rata-rata
Portofolio STIE YKPN, 2007
Anggaran STIE YKPN (Rp) 21.889.000.000 25.765.000.000 21.455.675.000 19.349.965.000 17.364.000.000 21.164.728.000
Penggunaan Dana Nominal (Rp) Persen 217.936.000 1,00 230.600.000 0,90 342.000.000 1,59 281.312.000 1,45 298.112.000 1,72 273.992.000 1,33
Rasio Indeks 100,00% 105,81% 156,93% 129,08% 136,79% 125,72%
22
Gambar 4.1 Alokasi Dana Pengembangan Kurikulum Penggunaan Dana (Rp000)
400.000 342.000
350.000
281.312
300.000 250.000
217.936
230.600
2002/2003
2003/2004
298.112
200.000 150.000 100.000 50.000 0 2004/2005
2005/2006
2006/2007
Tahun Akademik
Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. TA. 2006/2007), ratarata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka pemutakhiran kurikulum mengalami peningkatan 25,72%, terhitung sejak T.A. 2002/2003. Dalam angka nominal, rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar Rp273.992.000. Nilai nominal tersebut telah memberi manfaat yang sangat berarti bagi pengembangan kurikulum. Semua program yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan pemutakhiran kurikulum telah dianalis dan dievaluasi oleh para pengelola bersama BPH STIE YKPN. Secara umum, program-program yang telah dilaksanakan dapat memberi kontribusi yang sangat berarti bagi pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. Semua hasil analisis dan evaluasi yang terdokumentasi secara lengkap, digunakan sebagai bahan acuan untuk menyusun kurikulum di STIE YKPN, seperti yang sekarang ini ditetapkan dan berlaku bagi Program Sarjana, Program Pascasarjana, dan Pendidikan Profesi Akuntansi. Berdasarkan pengalaman dalam mengembangkan kurikulum yang telah diperoleh, Ketua STIE YKPN dalam konsultasinya dengan BPH merancang peningkatan programprogram penting untuk pemutakhiran kurikulum. Rancangan tersebut telah dituangkan dalam Rencana Strategis, sehingga program-program yang dirancang diharapkan mampu menjamin mutu secara terus menerus.
Portofolio STIE YKPN, 2007
23
5. SARANA dan PRASARANA 5.1 Ketersediaan Tanah dan Prasarana Gedung STIE YKPN berlokasi di Jalan Seturan, Yogyakarta 55281. Kompleks STIE YKPN terdiri atas: 1) Gedung Pusat (lima lantai termasuk basement) digunakan untuk keperluan administasi secara umum, pelayanan program studi, layanan kemahasiswaan, layanan keuangan, umum, admisi, job placement center, ruang kerja dosen, ruang transit dosen, ruang pengelola, ruang rapat, ruang makan, ruang sekretariat IAI, ruang kuliah 13 buah, ruang fotocopy, ruang psikolog, ruang poliklinik, dan ruang seminar. 2) Gedung Kuliah (empat lantai termasuk basement) untuk kegiatan perkuliahan terdiri atas 35 ruang kelas, ruang penggandaan, gudang buku, gudang suplies, ruang makan karyawan, dan fitness center. 3) Gelanggang Mahasiswa (tiga lantai) digunakan untuk ruang unit kegiatan mahasiswa (UKM), ruang himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), kantin, student lounge, studio musik, KOPMA, dan musholla. 4) Gedung Perpustakaan (empat lantai termasuk basement) digunakan untuk perpustakaan, ruang sirkulasi buku, ruang referensi, ruang baca, ruang database jurnal ilmiah (CD ROM), ruang praktikum manual dan pembimbingan, ruang praktikum komputer, ruang internet, serta ruang server. 5) Gedung
Auditorium
(satu
lantai)
digunakan
untuk
wisuda
dan
kegiatan
kemahasiswaan terdiri atas satu lapangan basket berstandar internasional, beberapa lapangan bulu tangkis, satu lapangan futsal, dan dua lapangan voli. 6) Gedung Bank Mandiri digunakan oleh Bank Mandiri sebagai cash outlet. 7) Toko Buku digunakan untuk penjualan buku-buku terbitan STIE YKPN, buku-buku pelajaran, buku-buku umum, serta penjualan alat tulis.
Demi kenyamanan dan kelancaran kegiatan yang ada di STIE YKPN, sebagian besar gedung yang berada di STIE YKPN telah dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan (AC) baik yang bersifat sentral maupun split (kecuali Gelanggang Mahasiswa, Gedung Auditorium). Kegiatan perkuliahan di STIE YKPN telah didukung dengan penggunaan LCD Projector (viewer), maupun OHP (di setiap ruang kuliah), dan semua ruang kelas telah disambungkan langsung ke internet untuk mendukung pengayaan dan pemahaman materi kuliah maupun praktik secara langsung (misal kuliah pasar modal dengan software Portofolio STIE YKPN, 2007
24
IMQ untuk membantu analisis transaksi jual beli saham). Setiap ruang kelas di STIE YKPN telah dilengkapi dengan meja, sehingga mahasiswa akan lebih leluasa untuk membuka buku dan mempelajarinya di atas meja. Informasi rinci mengenai sarana dan prasarana pendidikan disajikan pada lampiran Tabel 5.1 s.d. 5.7. Gedung Kuliah dan Auditorium telah dilengkapi dengan genset, sehingga apabila terjadi pemadaman listrik oleh PLN, pelaksanaan proses belajar mengajar maupun ujian tidak akan terganggu. Mahasiswa dapat mengakses internet dengan kapasitas bandwidth 1024 kbps melalui 94 komputer (Lampiran Tabel 5.5.) yang tersedia di Gedung Perpustakaan. Untuk memudahkan akses di lingkungan kampus telah terpasang fasilitas Wi-Fi yang dapat digunakan untuk internet secara langsung tanpa kabel. Semua fasilitas ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa. Computer box terpasang di Gedung Pusat, Gedung Kuliah, dan Gedung Perpustakaan sebanyak 15 unit yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengakses jadwal dosen, jadwal kuliah dan ujian mahasiswa, serta biodata mahasiswa. Mahasiswa dapat melakukan pendaftaran rencana studinya (P/BRS) on-line dengan memanfaatkan 36 komputer yang tersedia di Gedung Perpustakaan. Fasilitas laboratorium terdiri atas: 1) Laboratorium komputer yang terdiri atas 5 ruang dengan 134 komputer. Laboratorium ini dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum komputer akuntansi dengan menggunakan software Zahir Accounting, MYOB, statistik dengan software Microstat dan SPSS, MS Project, operation research dengan software QSB, dan aplikasi komputer dengan software Microsoft Office berlisensi resmi. 2) Laboratorium pasar modal yang terdiri atas 24 komputer di ruang CD ROM Perpustakaan dengan menggunakan software IMQ berlisensi resmi dari LKBN ANTARA. 3) Laboratorium manual terdiri atas 5 ruang dengan kapasitas 146 kursi yang digunakan untuk praktikum audit dan akuntansi manual. 5.2 Perpustakaan Pada saat ini perpustakaan di STIE YKPN telah memadukan koleksi fisik buku dengan koleksi virtual yang dapat diakses baik melalui komputer stand alone (CD ROM) maupun secara on-line dengan basis data di Journal Proquest dan J-Stor. Rincian koleksi database dan jurnal ilmiah yang tersedia di Perpustakaan STIE YKPN tersedia di lampiran data pendukung Tabel 5.7.
Portofolio STIE YKPN, 2007
25
Kelengkapan dan kenyamanan sarana dan prasarana kampus menjadikan mahasiswa rajin untuk beraktivitas. Kelengkapan prasarana buku berdampak positif, hal itu dapat ditunjukkan dari hasil pengamatan tentang rata-rata sirkulasi dan jumlah mahasiswa yang meminjam buku di bagian sirkulasi pada bulan Juli 2005 sampai dengan Juli 2006 sebagai berikut: Keterangan
Jumlah Mahasiswa
Rata-rata per bulan Rata-rata per minggu Rata-rata per hari
2.113 528 106
Jumlah Buku Dipinjam 3.016 754 151
Sedangkan data kunjungan mahasiswa rata-rata di Perpustakaan STIE YKPN pada bulan Juli 2005 sampai dengan Juli 2006 sebagai berikut: Keterangan Rata-rata per bulan Rata-rata per minggu Rata-rata per hari
Jumlah Mahasiswa 10.395 2.599 520
5.3 Komputer STIE YKPN berkomitmen terhadap investasi komputer karena dianggap sangat bermanfaat dan berperan sangat besar dalam menunjang kelancaran administrasi maupun pelaksanaan kegiatan strategis sehari-hari. Oleh karena itu, semua sivitas akademika di STIE YKPN diberikan akses yang seluas-luasnya terhadap fasilitas komputer. Jumlah komputer yang disediakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan praktikum adalah sebanyak 247 unit. Sedangkan komputer yang disediakan untuk kegiatan administratif adalah sebanyak 42 unit termasuk 6 komputer server dan untuk menunjang kelancaran tugas dosen disediakan 50 unit (Lampiran Tabel 5.5 dan Tabel 11.1). 5.4 Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di STIE YKPN sangat memadai untuk menunjang proses pendidikan yang dibuktikan dengan mahasiswa merasa nyaman belajar di kampus. Sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini tergolong lengkap, sehingga kampus STIE YKPN sering dijadikan sebagai acuan untuk pelatihan penelitian dari Kopertis Wilayah V. Mahasiswa studi lanjut dari berbagai perguruan tinggi juga sering mohon izin untuk dapat
Portofolio STIE YKPN, 2007
26
menggunakan fasilitas komputer untuk akses CD ROM maupun jurnal online untuk melakukan penelitiannya. Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki juga dipergunakan untuk kegiatan pengabdian masyarakat dengan cara STIE YKPN sering kali mengadakan pelatihan komputer akuntansi ataupun pasar modal bagi guru-guru SMA dan SMK di wilayah Yogyakarta. Secara umum di Yogyakarta, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh STIE YKPN adalah termasuk dalam kategori terbaik. Selain lengkap dari sisi jenis atau tipenya, fasilitas komputer dan prasarana lain juga memadai dari sisi jumlah. Rasio kecukupan komputer untuk mahasiswa dibanding jumlah mahasiswa adalah 1:20, untuk dosen 1:1, dan untuk kegiatan administrasi adalah 1:1. Rasio kecukupan antara fasilitas buku dengan jumlah mahasiswa adalah 1:12. 5.5 Keberlanjutan Pengadaan Pemeliharaan dan Pemanfaatannya STIE YKPN secara bertahap telah mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan Rencana Strategis yang telah disusun sebelumnya. Pada setiap tahun selalu dilakukan analisis strategis terhadap kebutuhan sarana dan prasarana baik yang bersifat mendesak, jangka menengah, ataupun panjang untuk dituangkan dalam anggaran investasi per tahun sehingga rencana pengembangan dapat diwujudkan. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunaan aset STIE YKPN memiliki pedoman penggunaan (SOP) dan pemeliharaannya. Pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana dilakukan secara profesional yang didukung dengan sumberdaya yang terampil di masing-masing bidang. Sumberdaya manusia ini jika mengalami kesulitan akan diberikan pelatihan yang sesuai (misal Bagian Sistem Informasi diberikan pelatihan SQL oleh Microsoft), sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengembangan STIE YKPN. Mengingat besarnya sarana dan prasarana yang dimiliki maka untuk beberapa hal, pemeliharaan dilakukan secara outsourcing demi mendapatkan hasil yang terbaik. Secara rutin selalu dilakukan pengecekan terhadap fasilitas pemadam kebakaran (hydrant) dan trafo listrik. 5.6 Tingkat Investasi dan Pengembangan Perencanaan investasi serta pengembangan fisik dan sumberdaya manusia dilakukan secara strategis melalui mekanisme rapat kerja. Pertimbangan yang dilakukan meliputi peningkatan kualitas fisik untuk tetap menjadi terdepan dalam teknologi dan fasilitas.
Portofolio STIE YKPN, 2007
27
Sedangkan investasi untuk sumberdaya manusia dilakukan secara seimbang antara akademik, praktik, dan pengabdian masyarakat. Investasi dilakukan melalui usulan dari dosen jurusan, unit kerja, pengurus, dan Badan Pelaksana Harian. Setelah usulan dibahas dalam rapat tim kecil, kemudian diajukan ke rapat kerja untuk dilihat kelayakannya baik dari segi waktu, competitivenes, dan keuangan. Investasi dilakukan dengan skema jangka panjang (tiga tahun) kemudian dipecah menjadi per tahun. Investasi Jangka Panjang untuk Tahun 2005–2008 adalah sebagai berikut: 1. Pembelian komputer untuk meng up-date laboratorium, ruang dosen, ruang kuliah, administrasi, dan akademik. 2. Penataan ruang untuk kegiatan mahasiswa dan student lounge. 3. Percetakan untuk memperlancar administrasi dan dokumentasi. 4. Pengembangan teknologi informasi berupa penggunaan software untuk akademik, admisi, dan administrasi. 5. Pengiriman dosen untuk studi lanjut S-3. 6. Kerjasama dengan pihak luar (Microsoft, System Aplication and Products serta Chartered Accountant) untuk sertifikasi kompetensi.
6. PENDANAAN 6.1 Struktur Pendanaan Pada setiap awal tahun anggaran (bulan Agustus) dibuat anggaran pendapatan yang berasal dari SPP, SPA, pengelolaan kas, penerimaan dari jasa sewa, usaha penerbitan dan toko buku serta penerimaan dari sumber lain. Sumber terbesar (±80%) masih berasal dari SPP dan penggunaan terbesar (±65%) untuk kegiatan akademik, sisanya untuk operasional dan investasi/pengembangan. Jumlah penerimaan dari berbagai sumber disajikan pada lampiran Tabel 6.1. STIE YKPN menjalin kerjasama dengan bank untuk mengamankan sumber dana internal yang berasal dari SPP dan SPA. Kerjasama ini termasuk dalam penggunaan software yang saling berhubungan antara data akademik mahasiswa dengan data keuangan mahasiswa. Sumber keuangan di luar SPP diperoleh dari pengelolaan kas, kerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyelenggaraan brevet, penerbitan buku dan pendapatan sewa yang berasal dari penggunaan aktiva tetap. STIE YKPN juga memperoleh dukungan dana dari instansi luar seperti Kopertis melalui berbagai program dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga lain yang sah. Portofolio STIE YKPN, 2007
28
6.2 Prinsip dan Perencanaan Anggaran STIE YKPN menggunakan prinsip-prinsip penyusunan anggaran yang terdiri atas: 1. Ketaatan terhadap kebijaksanaan Badan Pelaksana Harian dan Ketua. 2. Keseimbangan antara penerimaan dengan pengeluaran dan cadangan pengembangan. 3. Skala prioritas dan pencapaian sasaran. 4. Kebutuhan nyata. 5. Indeks yang ditetapkan. Sedangkan perencanaan anggaran berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran yang meliputi: 1. Petunjuk perencanaan dari Badan Pelaksana Harian. 2. Penyusunan Rencana Anggaran 3. Pengesahan Anggaran oleh Badan Pelaksana Harian.
Anggaran disusun berdasarkan perkiraan dari trend setiap tahunnya. Pengeluaran rutin dan investasi setiap tahun selalu disesuaikan kebutuhan dengan tetap mengakomodasi tingkat kompetisi. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya, serta investasi disusun dengan pola pendapatan selalu lebih besar daripada pengeluaran. Penyusunan anggaran dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban sesuai dengan struktur di STIE YKPN sehingga semua aspek yang diperlukan untuk mendukung misi dan visi dapat tercapai. Sistem anggaran disusun per tahun dari Agustus sampai dengan Juli. Revisi anggaran dilakukan bulan September untuk penyesuaian dengan realisasi penerimaan mahasiswa baru dan lama. Pada akhir bulan Januari dilakukan lagi revisi untuk membandingkan antara realisasi semester pertama dan perubahan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada agar tetap dapat menjaga kesinambungan antara anggaran yang ada dan visi yang mendesak. Penyusunan anggaran dan revisi dilakukan melalui mekanisme rapat pengurus secara lengkap kemudian dimohonkan otorisasinya kepada Badan Pelaksana Harian. Semua revisi harus melalui rapat Badan Pelaksana Harian. Anggaran yang telah disetujui akan didistribusikan kepada setiap bagian untuk dilaksanakan. Anggaran belanja dan penggunaan dana untuk melaksanakan program/kegiatan, baik yang bersifat operasional maupun administratif bersumber pada anggaran belanja dan penggunaan dana yang dikelola secara bersama-sama dengan program yang lain (Program Pascasarjana dan PPA) dalam satu wadah yang dibuat pada setiap tahun akademik. Penerimaan dana Program Sarjana, Pascasarjana dan PPA STIE YKPN berasal dari dua sumber utama, yaitu dana SPP dan dana Portofolio STIE YKPN, 2007
29
non-SPP. Pengeluaran STIE YKPN dapat dikategorikan kedalam 3 kelompok yaitu akademik, administrasi, dan pengembangan. Penetapan besarnya SPP bagi mahasiswa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dana untuk penyediaan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan kualitas lulusan. Selain itu juga mempertimbangkan aspek daya beli masyarakat dan kemampuan daya saing program yang ditawarkan. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor tersebut, besarnya SPP yang direncanakan dimohonkan persetujuannya kepada BPH.
6.3 Sistem Alokasi Dana Sistem alokasi dana dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban investasi dan biaya. Pusat pertanggungjawaban investasi di STIE YKPN meliputi: 1. Ketua (investasi yang bersifat menyeluruh). 2. Pembantu Ketua I (investasi yang menunjang proses belajar dan mengajar). 3. Kembantu Ketua II (investasi yang berkaitan dengan sarana dan prasarana). 4. Pembantu Ketua III (investasi yang menunjang kegiatan kemahasiswaan).
Pusat pertanggungjawaban biaya di STIE YKPN meliputi: 1. Ketua 2. Pembantu Ketua I membawahi: UPT Puskom, UPT Perpustakaan, Biro Administrasi Akademik, Kajur Akuntansi, Kajur Manajemen, dan Kajur Ilmu Ekonomi. 3. Pembantu Ketua II membawahi: Personalia, Umum, Teknik, Logistik, Satpam dan Rumah Tangga. 4. Pembantu Ketua III membawahi: Layanan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Lintas Fungsi, serta Admisi. 5. Pascasarjana dan PPA Alokasi dana selama kurun waktu tiga tahun terakhir ditunjukkan pada lampiran Tabel 6.2.
6.4 Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana Pengelolaan dana di STIE YKPN dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi modern, seperti pembagian fungsi antara kasir, anggaran dan pengajuan dana, prinsip efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan secara computerized. Permohonan kebutuhan kas diajukan oleh penanggung jawab utama dari bagian yang bersangkutan untuk kemudian dimohonkan persetujuannya kepada Portofolio STIE YKPN, 2007
30
penanggung jawab yang lebih tinggi. Apabila telah disetujui, maka Pembantu Ketua II akan memeriksa kesesuaiannya dengan anggaran, apabila telah sesuai maka kemudian dimohonkan kas dengan menggunakan cek kepada Bendahara Badan Pelaksana Harian. Bendahara Badan Pelaksana Harian akan memeriksa permohonan cek dan apabila menyetujui maka akan menuliskan dan menandatangani cek. Cek yang sudah ditandatangani akan diuangkan oleh kasir untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihakpihak yang bersangkutan. Bagian Akuntansi akan mencatat semua pengeluaran kedalam kolom realisasi. Pada akhir periode, realisasi akan diperbandingkan dengan anggaran untuk dilakukan analisis. Analisis dilakukan dua kali dalam setahun. Apabila terjadi perubahan dapat dilakukan revisi dengan persetujuan Badan Pelaksana Harian. Laporan keuangan selama satu tahun akan diajukan kepada Badan Pelaksana Harian untuk dimintakan persetujuannya.
7. TATAPAMONG 7.1 Struktur Organisasi Penyelenggaraan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien memerlukan landasan struktural yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Keefektifan dan efisiensi penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat ditentukan oleh struktur organisasi yang sehat. Struktur organisasi perguruan tinggi yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Memberi kemudahan di dalam melayani kebutuhan mahasiswa dan pemakai lulusan 2. Memiliki deskripsi yang jelas tugas setiap unit organisasi yang dibentuk, sehingga menggambarkan secara jelas distribusi wewenang (power distribution) di dalam organisasi. Distribusi wewenang yang jelas akan memudahkan pertanggungjawaban penggunaan wewenang oleh pejabat yang diberi wewenang. 3. Menempatkan the right person on the right place berdasarkan pertimbangan kompetensi dan integritasnya. 4. Memberi penekanan pada ujung tombak penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu proses pendidikan di bidang akademik 5. Menyediakan infrastruktur (sarana dan prasarana) pendidikan sebagai support unit yang memadai untuk memungkinkan dilaksanakannya proses pendidikan secara lancar dan efektif. 6. Memasukkan unsur financial control dalam perancangan struktur organisasi yang ditujukan untuk menjadikan proses pendidikan yang cost effective dan sustainable. Portofolio STIE YKPN, 2007
31
Struktur organisasi STIE YKPN telah dirancang dan disusun dengan mempertimbangkan berbagai aspek di atas. Strukutur tersebut ditunjukkan dalam lampiran data pendukung Gambar 7.1. 8. SISTEM PENGELOLAAN 8.1 Deskripsi Pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Yogyakarta dipimpin oleh seorang ketua. Ketua bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan pembinaan sivitas akademika di lingkungan STIE YKPN dan hubungan dengan lingkungannya. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Ketua STIE YKPN dibantu oleh tiga pembantu ketua, yaitu Pembantu Ketua I, Pembantu Ketua II, dan Pembantu Ketua III. Pembantu Ketua I bertugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Ketua II bertugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan dan umum yang meliputi perencanaan, anggaran, keuangan, akuntansi, kepegawaian, rumah tangga, dan tata usaha. Pembantu Ketua III bertugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan yang meliputi pendidikan yang bersifat ekstra kurikuler, pembinaan dan kemandirian mahasiswa. Badan Pelaksana Harian (BPH) STIE YKPN yang merupakan unsur perwakilan yayasan di institusi STIE YKPN memiliki tugas dan kewajiban untuk membimbing, membina, dan mengawasi penyelenggaraan semua kegiatan yang dilaksanakan di STIE YKPN. Ketua STIE YKPN adalah penanggungjawab terhadap terciptanya kelancaran dan terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah Program Strata 1 yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi dan Program Strata 2 atau Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM), serta Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Pengelolaan terhadap ketiga program studi Strata 1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan masing-masing Ketua Jurusan (Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi). Sedangkan pengelolaan terhadap ketiga Portofolio STIE YKPN, 2007
32
program studi Strata 2, yaitu Magister Akuntansi (MAKSI), Magister Manajemen (MM), dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan Direktur dan Sekretaris Program Pascasarjana dan PPA. Semua program studi dikelola secara bersama-sama dan transparan melalui pertukaran informasi secara langsung dan terbuka serta pemberdayaan sampai pada tingkat Kepala Biro. Rapat koordinasi pengelola selalu dilaksanakan secara rutin minimal 1 kali dalam seminggu pada setiap hari Jum’at pukul 10.00-12.00 WIB, yang dihadiri oleh Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, Direktur Program Pascasarjana, dan Kepala Biro guna membahas dan memutuskan pelaksanaan kegiatan setiap program.
8.2 Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan STIE YKPN menetapkan prosedur baku untuk menjalankan setiap tugas yang kemudian dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan tugas, staf selalu menerima surat keputusan (SK) dari Pengelola Program Studi yang mengatur tugas, wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawabannya. Pengelola program menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif untuk membentuk suasana penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi positif, dalam suasana santai namun tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi dengan keterlibatan yang tinggi. Setiap individu di STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam usaha menciptakan sistem pengelolaan yang efisien dan efektif. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat partisipasi pegawai (dosen dan tenaga penunjang) dalam mengikuti setiap rapat evaluasi yang diselenggarakan secara periodik. Rapat evaluasi untuk tingkat program studi dilakukan setiap minggu. Rapat pada tingkat pogram studi tidak saja digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dan keefektifan unit kerja saja, namun juga sekaligus untuk memberi masukan kepada pengurus tentang hasil monitoring terhadap kinerja dari setiap unit kerja yang ada di STIE YKPN agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Pertemuan untuk mengevaluasi seluruh unit kerja di STIE YKPN yang melibatkan seluruh unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dilakukan melalui rapat kerja. Rapat kerja STIE YKPN diadakan pada setiap awal tahun akademik. Dosen dan tenaga pendukung (karyawan) memiliki peran sangat penting dalam pengelolaan institusi. Oleh karena itu, dosen dan karyawan perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kebutuhan institusi. Dosen memerlukan updating pengetahuan mereka selama bekerja di STIE YKPN agar senantiasa dapat menyesuaikan Portofolio STIE YKPN, 2007
33
diri dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menanamkan kultur organisasi STIE YKPN kepada dosen dan karyawan diperlukan program pembinaan dosen dan karyawan yang dapat dilakukan melalui pendidikan terencana yang dapat menjamin pembentukan sikap yang dapat diterima di lingkungan perguruan tinggi. Program pembinaan dosen dan karyawan dilaksanakan melalui program internship (in-house atau di luar), loka karya, magang di perusahaan, seminar (in-house atau di luar). Program internship dilaksanakan dengan cara peserta aktif di dalam kelas. Program dilaksanakan dengan mengundang tenaga pengajar dari luar dan dalam organisasi. Setiap tahun diselenggarakan 2 kali program internship pembinaan dosen dan karyawan. Jangka waktu internship adalah 5 hari per minggu selama 3 minggu. Setiap hari diselenggarakan temu muka di kelas selama 3 sesi, 75 menit per sesi. Jumlah peserta internship maksimum 5 orang. Panduan akademik dipakai sebagai dasar penetapan kelulusan peserta dari program internship ini. Semua dosen dan karyawan yang belum pernah menjalani program pembinaan diwajibkan untuk mengikuti program ini. Tujuan pembinaan dosen dan karyawan STIE YKPN adalah untuk: 1) Meng-update pengetahuan dosen dan karyawan tentang wawasan, pengetahuan, dan keterampilan terkini. 2) Menghasilkan keluaran aktivitas penelitian dan karya ilmiah yang bermutu. 3) Meningkatkan citra STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi. 4) Membina hubungan STIE YKPN dengan organisasi profesi.
Setelah menjalani pembinaan, dosen dan karyawan STIE YKPN diharapkan akan: 1) Memperoleh pengetahuan luas mengenai akuntansi, manajemen, dan Ilmu Ekonomi. 2) Mampu memilih bidang spesialisasi yang relevan dengan kebutuhan STIE YKPN dan sesuai dengan kemampuannya dalam jangka waktu 5 tahun pertama masa kerja di STIE YKPN. 3) Memiliki keahlian dalam menulis karya ilmiah (makalah, buku teks, dan buku ajar yang lain). 4) Memiliki keahlian dalam melaksanakan penelitian. 5) Memiliki keahlian dalam membaca buku teks dan periodical berbahasa Inggris. 6) Memiliki keahlian menggunakan berbagai program aplikasi komputer, khususnya Microsoft Office. 7) Memiliki keahlian dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.
Portofolio STIE YKPN, 2007
34
8) Memiliki keahlian yang memadai dalam penggunaan berbagai perangkat teknologi informasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari. Cara yang ditempuh oleh STIE YKPN agar program pembinaan dosen dan karyawan dapat berjalan efektif, dilakukan dengan menyelenggarakan: 1) Seminar yang dihadiri oleh dosen harus berdasarkan pertimbangan bidang keahlian yang relevan dengan spesialisasi dosen yang bersangkutan. 2) Seminar yang dihadiri oleh dosen terdiri atas dua tipe: seminar yang menugaskan dosen sebagai pembicara, moderator, atau pembahas dan seminar yang menugaskan dosen sebagai peserta biasa. 3) Internship melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi lain. 4) Pelatihan karyawan dalam bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan lembaga. 5) Pemberian tanggung jawab kepada karyawan sesuai kompetensi dan pengalamannya. STIE YKPN secara periodik melakukan evaluasi terhadap setiap individu pegawai mengenai pelaksanaan pekerjaannya. Evaluasi terhadap individu pegawai dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan individu dalam mengemban tugas yang diberikan oleh institusi. Pelaksanaan penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai dilakukan pada bulan Juni. Proses penilaian dilakukan secara obyektif dan terbuka yang melibatkan pejabat penilai, atasan pejabat penilai, dan pegawai yang dinilai. Komponen penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai terdiri atas delapan unsur, yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. 9. SISTEM PEMBELAJARAN 9.1 Misi Pembelajaran Sesuai dengan misi STIE YKPN yaitu menyiapkan mahasiswa agar sukses dalam meniti karir melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan yang meningkatkan keterampilan di bidang bisnis, maka pengembangan kemampuan pembelajaran di STIE YKPN dilaksanakan berdasarkan misi yang telah ditetapkan STIE YKPN. Dalam menyiapkan mahasiswa agar sesuai dengan misi yang ditetapkan, STIE TKPN menjembatani transfer ilmu pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa dengan memenuhi kebutuhan dosen secara internal dari STIE YKPN dan secara eksternal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta. Portofolio STIE YKPN, 2007
35
Pengembangan kompetensi yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dilakukan untuk dosen maupun mahasiswa. Pengembangan kompetensi untuk dosen dilaksanakan sebagai berikut: 1. Dalam lima tahun terakhir pengembangan kompetensi dosen dilakukan dengan studi lanjut pada program strata 3 (S3). Semua dosen Program S1, S2, dan Profesi Akuntansi STIE YKPN telah menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 2. Lima orang dosen telah menyelesaikan pendidikan jenjang strata 3 dan sebelas orang dosen sedang dalam proses menempuh pendidikan jenjang strata 3. 2. Pengiriman dosen pada acara workshop, seminar, dan pelatihan yang menunjang pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Pengembangan kompetensi mahasiswa dilaksanakan dengan memberi penugasan secara mandiri. Penugasan diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah dan pembuatan paper secara individu maupun kelompok dengan menggunakan sumber-sumber acuan dari jurnal ilmiah dalam negeri, internet maupun database jurnal ilmiah dari luar negeri. Untuk mengembangkan pengetahuan akademik mahasiswa, STIE YKPN memfasilitasi pengirimaan mahasiswa untuk mengikuti Seminar Nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah dan mengadakan study tour ke berbagai perusahaan. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, STIE YKPN memberi beasiswa untuk menempuh Program S2 di STIE YKPN bagi lulusan Program Strata 1 STIE YKPN yang mempunyai predikat kelulusan cum laude (IPK ≥ 3,51). Sesuai dengan visi dan misi STIE YKPN, mahasiswa dituntut untuk mempunyai semangat dan kemampuan belajar secara mandiri. Proses belajar mengajar di STIE YKPN dilaksanakan melalui tatap muka, diskusi secara interaktif antara dosen-mahasiswa dan antar mahasiswa, pembuatan paper, pembuatan ringkasan materi kuliah, seminar, dan melakukan penelitian dengan menggunakan sumber-sumber referensi dari internet dan database jurnal ilmiah. Dosen berfungsi untuk memberi kejelasan dan lingkup materi yang dibahas, memberi inspirasi dan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri secara optimal, serta menimbulkan kepercayaam diri dalam penguasaan materi yang dibahas. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mekar penuh sesuai dengan potensi yang dimiliki. Untuk menghasilkan lulusan yang diakui oleh masyarakat akademik maupun bisnis di lingkungan nasional maupun internasional, kemampuan melakukan penelitian yang diakui oleh dunia akademik dalam bentuk publikasi di jurnal-jurnal ilmiah di lingkungan nasional maupun internasional merupakan hal yang sangat penting. Dalam Portofolio STIE YKPN, 2007
36
mencapai visi STIE YKPN, proses pembelajaran selalu ditekankan pada pembentukan kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan kualitas skripsi, tesis atau karya tulis ilmiah yang layak dipublikasi dalam jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi secara nasional atau internasional. Dalam dua tahun terakhir, karya tulis mahasiswa STIE YKPN telah mulai dipublikasi di jurnal ilmiah (Lampiran Tabel 14.5.2). Pada lima tahun yang akan datang karya-karya tulis ilmiah mahasiswa yang dipublikasi di jurnal-jurnal nasional maupun internasional meningkat. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
9.2 Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran di STIE YKPN, dosen bukanlah pihak yang dominan. Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar sangat diharapkan. Mahasiswa didorong untuk berpartisipasi dengan bertanya dan mengerjakan beberapa kasus maupun soal di kelas maupun di luar kelas (pekerjaan rumah). Beberapa mata kuliah dirancang dengan membentuk kelas presentasi, sehingga memacu mahasiswa untuk dapat menyampaikan ide, gagasan, maupun saran dan kritik secara lisan. STIE YKPN menerapkan kurikulum dengan total sks minimum yang wajib ditempuh selama masa studi S1 sebanyak 144 sks, yang terdiri atas kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), dan Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK). Skripsi di STIE YKPN merupakan mata kuliah pilihan dengan bobot 6 sks. Pada Program Magister Akuntansi (MAKSI) maupun Magister Manajemen (MM), mahasiswa wajib menyelesaikan 48 sks, yang terdiri atas 42 sks mata kuliah teori dan 6 sks untuk tesis, sedangkan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi wajib menyelesaikan 25 sks. Proses belajar mengajar di STIE YKPN disusun dengan menggunakan panduan silabus, yang kemudian dikembangkan kedalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap mata kuliah. Setiap silabus berisi nama mata kuliah, bobot sks mata kuliah, prasyarat mata kuliah yang harus ditempuh sebelumnya, tujuan perkuliahan, referensi yang digunakan, metode pembelajaran, penilaian, dan rincian materi yang akan disampaikan dalam satu semester. Agar tujuan yang hendak dicapai dalam setiap tujuan mata kuliah dapat dipenuhi, setiap kelompok kelas paralel membuat keseragaman strategi dan metode penyampaian materi di kelas. Metode pengajaran untuk mata kuliah kuantitatif, seperti Akuntansi Pengantar, Pengauditan, Perpajakan, Statistika I, Statistika II, Ekonometri I, dan mata Portofolio STIE YKPN, 2007
37
kuliah kuantitatif lainnya menggunakan metode pembelajaran tutorial, studi kasus, latihan di kelas, latihan mandiri, dan pekerjaan rumah. Untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan kasus dan materi hitungan, dosen dibantu asisten di luar jam tatap muka di kelas. Sedangkan mata kuliah kualitatif seperti Teori Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, dan Manajemen Strategik, Etika Bisnis, Ekonomi Sumberdaya Manusia, Dasar-Dasar Ekspor Impor, dan mata kuliah kualitatif lainnya menggunakan metode pembelajaran tutorial, diskusi kasus, dan presentasi. Dalam rangka menambah wawasan pengetahuan mahasiswa tentang praktik di dunia bisnis, metode pembelajaran untuk beberapa mata kuliah tertentu seperti Perpajakan dan Dasar-Dasar Ekspor Impor dilakukan dengan mendatangkan dosen tamu atau praktisi. Metode ini juga diharapkan untuk mengukur kesesuaian antara teori yang disampaikan di kelas dengan kenyataan atau aplikasi yang digunakan di dunia kerja. Tujuan setiap mata kuliah yang dinyatakan dalam silabus, dijabarkan dalam rincian materi ajar dan SAP. Materi pembelajaran yang disampaikan di kelas harus mengacu pada target yang akan dicapai dalam tujuan silabus setiap mata kuliah dan bersumber pada referensi yang disediakan oleh Perpustakaan STIE YKPN maupun bahan materi ajar yang dibuat oleh kelompok dosen mata kuliah yang bersangkutan. Referensi lain juga dapat bersumber dari artikel yang dapat diperoleh melalui internet, majalah, surat kabar, dan database jurnal ilmiah. Keseluruhan materi ajar yang akan dicakup dalam satu semester dibagi dalam dua kelompok rentang pembelajaran dan dipisahkan dengan dua evaluasi belajar yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Kelompok rentang pembelajaran pertama terdiri atas 7 minggu tatap muka di kelas dan diakhiri dengan ujian tengah semester. Sedangkan rentang pembelajaran kedua terdiri atas 6 minggu tatap muka di kelas dan diakhiri dengan ujian akhir semester. Setiap satuan perkuliahan atau satu sesi temu muka terdiri atas 50 menit, sehingga mata kuliah dengan bobot 3 sks akan diselenggarakan selama 150 menit perminggu. Mata kuliah dengan bobot 2 sks diselenggarakan selama 100 menit dalam satu minggu. Mata kuliah yang dibekali dengan keterampilan praktikum, seperti Akuntansi Pengantar I dan II, Sistem Informasi Akuntansi, Pengauditan, Manajemen
Kuantitatif
untuk
Bisnis,
dan
Statistika,
kegiatan
praktikumnya
diselenggarakan secara terpisah dengan tatap muka kelas dalam durasi minimum 75 menit, dengan bobot 0 sks atau disebut dengan praktikum melekat. Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dosen dalam mengajar di kelas, setiap mata kuliah paralel yang sama menggunakan silabus, referensi, dan materi ajar Portofolio STIE YKPN, 2007
38
yang telah distandarisasi oleh jurusan, baik untuk dosen tetap maupun tidak tetap, sehingga diharapkan kualitas output yang dihasilkan juga akan seragam. Untuk melatih mahasiswa menggunakan teknologi informasi modern, dosen mendorong mahasiswa untuk mendapatkan bahan kuliah pendukung melalui internet, program IMQ, dan database jurnal ilmiah yang disediakan secara gratis di Perpustakaan STIE YKPN. Penyampaian tugas mahasiswa kepada dosen dapat dilakukan secara langsung maupun melalui website ke alamat e-mail masing-masing dosen. Demikian pula pertanyaan mahasiswa kepada dosen, dan sebaliknya juga dilakukan melalui website karena setiap mahasiswa juga mempunyai alamat e-mail STIE YKPN.
9.3 Penyelenggaraan Semester Perbaikan Selama menempuh studi di STIE YKPN mahasiswa Program S1 diberi peluang untuk memperbaiki nilai melalui Semester Perbaikan. Penyelenggaraan Semester perbaikan dilakukan setelah Semester Reguler, sehingga terdapat dua kali Semester Perbaikan, yaitu setelah Semester Reguler Ganjil dan Semester Reguler Genap. Semester Perbaikan terutama ditujukan untuk mahasiswa yang belum lulus dengan nilai D atau E, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai dengan nilai C atau B. Pengembangan motivasi belajar dilakukan dengan cara penugasan kelompok dan memberi waktu konsultasi dengan dosen secara tatap muka maupun melalui fasilitas email. Pengembangan sikap dalam menghargai kehidupan akademik juga dilakukan dengan memberi pemahaman di kelas maupun pada saat bimbingan rencana studi.
9.4 Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar Pada Program S1, perkembangan kemajuan studi mahasiswa direkam dalam sebuah laporan perkembangan studi setiap jurusan, yang dilaporkan secara semesteran kepada pihak lembaga dan orang tua mahasiswa. Mahasiswa S1 diwajibkan menempuh mata kuliah sekurang-kurangnya 144 sks. Masa penyelesaian studi minimal yang disyaratkan adalah 3,5 tahun dan IPK lulus minimal adalah 2,00, dengan catatan mata kuliah yang setara dengan Ujian Negara nilai minimal yang harus diperoleh adalah C, dan jumlah maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 9 mata kuliah untuk semua mata kuliah. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, sejak Tahun Akademik 2007/2008, STIE YKPN menetapkan jumlah maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 8 mata kuliah.
Portofolio STIE YKPN, 2007
39
Keberhasilan mahasiswa dalam pemahaman mata kuliah dievaluasi dengan membuat penilaian kemajuan mahasiswa. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan nilai ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas/makalah, kuis, partisipasi kelas, dan presentasi. Gradasi penilaian yang digunakan di STIE YKPN mengikuti ketentuan seperti yang disajikan pada Tabel 9.1. Tabel 9.1 Gradasi Penilaian Semester Reguler Nilai Angka Gradasi Penilaian ≥ 81 A 66-80 B 56-65 C 40-55 D <40 E
Semester Perbaikan Nilai Angka Gradasi Penilaian ≥ 91 A 70-89 B 56-69 C 41-55 D <40 E
Untuk mendukung target program akademik yaitu tingkat ketidakhadiran nol (zero absence), mahasiswa didorong untuk memenuhi kehadiran di kelas 100% dan nilai akhir mahasiswa yang tingkat kehadirannya kurang dari 75% akan diturunkan satu tingkat. Mahasiswa Program S1 yang telah menempuh mata kuliah dengan minimal 144 sks, dapat mengajukan permohonan yudisium pada akhir masa penyelesaian studi. Penentuan kelulusan melalui yudisium diselenggarakan dalam rapat dewan dosen STIE YKPN dengan mengikuti ketentuan persyaratan yudisium sebagaimana yang telah ditetapkan oleh lembaga. Prestasi yang dapat dicapai oleh mahasiswa yang lulus yudisium dikelompokkan kedalam tiga tingkat predikat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan terpuji (Tabel 9.2). Tabel 9.2 Gradasi Predikat Kelulusan Program S1 IPK 2,00 – 2,75 2,76 – 3,50 3,51 – 4,00
Predikat Memuaskan Sangat Memuaskan Terpuji (Cum Laude)
Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Magister Akuntansi maupun Magister Manajemen meliputi evaluasi hasil akhir semester dan akhir program. 1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen, misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas.
Portofolio STIE YKPN, 2007
40
b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen koordinator. c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari total pertemuan tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan di atas, maka mahasiswa dinyatakan gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan diwajibkan mengulang mata kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya. d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester. e. Nilai akhir keberhasilan mahasiswa program magister dalam suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu dan angka mutu seperti disajikan dalam Tabel 9.3. Tabel 9.3 Gradasi Penilaian Program S2 Huruf Mutu A AB+ B BC+ C CD E I
Angka Mutu 4,00 3,75 3,25 3,00 2,75 2,25 2,00 1,75 1,00 0,00 Incomplete (Tunda)
2. Evaluasi Akhir Program a. Yudisium. Evaluasi pada akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk dinyatakan lulus dari Program Magister, seorang mahasiswa disyaratkan: i. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 48 SKS. ii. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 3. iii. Nilai C untuk seluruh mata kuliah maksimum 2. b. Predikat Kelulusan. Predikat hasil kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan IPK dan predikat yudisium seperti disajikan dalam Tabel 9.4. Tabel 9.4 Gradasi Predikat Kelulusan Program S2 IPK 3,00 – 3,40 3,41 – 3,74 3,75 – 4,00 Portofolio STIE YKPN, 2007
Predikat Memuaskan Sangat Memuaskan Terpuji (Cum Laude)
41
Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi meliputi evaluasi hasil akhir semester dan akhir program. 1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen, misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas. b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen koordinator. c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari seluruh tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi, maka mahasiswa dinyatakan gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan diwajibkan mengulang mata kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya. d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester. e. Nilai akhir mahasiswa PPA dalam suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu dan angka mutu seperti yang disajikan dalam Tabel 9.5. Tabel 9.5 Gradasi Penilaian Program PPA Huruf Mutu A AB+ B BC+ C CD E I
Angka Mutu 4,00 3,75 3,25 3,00 2,75 2,25 2,00 1,75 1,00 0,00 Incomplete (Tunda)
2. Evaluasi Akhir Program a.
Yudisium. Evaluasi akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk dinyatakan lulus dari program PPA, seorang mahasiswa disyaratkan: i.
Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 25 SKS.
ii.
Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,75.
iii.
Dinyatakan lulus yudisium.
Portofolio STIE YKPN, 2007
42
iv. b.
Minimum nilai adalah C.
Predikat Kelulusan. Predikat kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan IPK dan predikat yudisium disajikan dalam Tabel 9.6. Tabel 9.6 Gradasi Predikat Kelulusan PPA IPK 2,75 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71 – 4,00
PREDIKAT Memuaskan Sangat Memuaskan Terpuji (Cum Laude)
9.5 Penyebaran Informasi Sistem Pembelajaran Informasi mengenai sistem pembelajaran harus dipahanmi oleh semua anggota sivitas akademika. Penyebaran informasi sistem pembelajaran dilakukan dengan menggunakan buku panduan dan pemanfaatan website STIE YKPN. Buku panduan memuat secara jelas dan mudah dipahami mengenai bagaimana suatu sistem pembelajaran dilaksanakan. Buku panduan diberikan kepada setiap mahasiswa, dosen dan unit-unit pelaksana yang relevan. Buku panduan selalu dikaji setiap tahun akademik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkembangan yang relevan. Website STIE YKPN juga memuat informasi tentang sistem pembelajaran secara ringkas dan mudah dipahami. Setiap mahasiswa dan dosen tetap STIE YKPN diberi fasilitas alamat e-mail dan kemampuan akses secara cepat, sehingga mereka akan mampu memperoleh informasi baru dengan mudah dan cepat. Informasi yang tersedia di website STIE YKPN selalu diperbaharui secara berkala oleh masing-masing unit yang relevan.
9.6 Pemantauan Perkembangan Studi Mahasiswa STIE YKPN selalu mengikuti perkembangan studi mahasiswa melalui hal-hal sebagai berikut: 1. Memantau tingkat kehadiran mahasiswa. Pada Program S1, pemantauan tingkat kehadiran dilakukan oleh staf di jajaran PK I dan Ketua Program Studi. Pada Program Magister dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi, pemantauan dilakukan oleh karyawan administratif dan pengelola program. Apabila mahasiswa tidak hadir dalam satu kali tatap muka, maka mahasiswa akan memperoleh peringatan dari karyawan administratif. Jika mahasiswa tidak hadir dalam dua kali pertemuan, mahasiswa harus menemui dan akan menerima peringatan dari Sekretaris Program. Jika mahasiswa Portofolio STIE YKPN, 2007
43
tidak hadir dalam 3 kali tatap muka atau 25% dari total tatap muka, maka mahasiswa harus menemui dan memperoleh peringatan dari Ketua Program Studi dan menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. 2. Mahasiswa Program S1 yang mempunyai IPK kurang dari 2 atau mahasiswa Program S2 yang mempunyai IPK kurang dari 3 atau mahasiswa PPA yang mempunyai IPK kurang dari 2,75 akan diberi peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi untuk menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. 3. Mahasiswa yang masa studinya telah melebihi masa studi normal akan diberi peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi untuk menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. 4. Pemantauan kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan dengan penyampaian laporan perkembangan studi setiap semester, sehingga mahasiswa dapat mengetahui kinerja belajarnya secara berkelanjutan.
9.7 Bimbingan Penulisan Skripsi dan Tesis Pembimbingan skripsi diselenggarakan dalam
kelompok bidang studi. Dosen
pembimbing skripsi adalah dosen yang telah mempunyai jabatan akademik serendahrendahnya Lektor dengan jenjang pendidikan S2. Penunjukan dosen pembimbing skripsi dilakukan oleh Ketua Program Studi, yang selanjutnya ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) pengangkatan pembimbing skripsi oleh Ketua STIE YKPN. Pembimbingan tesis diselenggarakan oleh Pengelola Program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen. Dosen pembimbing tesis adalah dosen yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Penunjukan dosen pembimbing tesis dilakukan oleh Ketua Program, yang selanjutnya ditetapkan melalui SK pengangkatan pembimbing tesis oleh Ketua STIE YKPN. Penyelesaian skripsi atau tesis dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi. Pada Program S1, untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas skripsi telah diselenggarakan mata kuliah Metodologi Penelitian yang mewajibkan mahasiswa membuat proposal penelitian. Cara ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar lebih siap menyelesaikan skripsi mereka. Pada Program Magister, masalah tersebut diatasi dengan penyelenggaraan mata kuliah Seminar Penelitian pada semester 3. Dalam mata kuliah ini, setiap mahasiswa menghasilkan proposal tesis. Dengan didampingi oleh dosen pembimbing tesis, setiap mahasiswa menyajikan proposal tesis dalam bentuk seminar untuk memperoleh masukan dari peserta seminar yang terdiri Portofolio STIE YKPN, 2007
44
atas mahasiswa Program Magister dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang mahasiswa dari program strata 1 atau dari perguruan tinggi lain. Tata cara penyusunan skrisi dan tesis mahasiswa diatur dengan menggunakan pedoman penyusunan skripsi dan tesis.
9.8 Masukan dari Stakeholders untuk Pengembangan Dalam usaha mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, STIE YKPN selalu berusaha menjalin hubungan dan kerjasama dengan para stakeholders, terutama pemakai lulusan. STIE YKPN telah membentuk suatu unit khusus yang menangani segala hal yang berhubungan dengan para pemakai lulusan yaitu Unit Job Placement Center dan Tracer Study di bawah koordinasi Pembantu Ketua III. Untuk memperoleh masukan dari para pemakai lulusan dan stakeholders yang lain, STIE YKPN menjalin kerjasama dengan mereka melalui berbagai kegiatan, yang meliputi kegiatan job fair, perekrutan karyawan baru, penyelenggaraan mailing list, dan pemanfaatan secara aktif fasilitas website STIE YKPN. Aktivitas job fair diselenggarakan secara rutin setiap semester. Kegiatan perekrutan karyawan baru yang diselenggarakan di STIE YKPN dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan para pemakai lulusan. Penyelenggaraan mailing list dan pemanfaatan website STIE YKPN merupakan sarana berkomunikasi antara STIE YKPN dengan semua stakeholders.
9.9 Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar Peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN dilakukan dengan cara: 1. Pembahasan dan pengkajian teori-teori secara kritis sehingga mahasiswa mempunyai pemahaman kritis terhadap teori-teori yang relevan. Pemahaman secara kritis terhadap teori diharapkan memberi kemampuan analitis yang tajam bagi mahasiswa untuk dapat menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena binis, mendukung atau menentang teori-teori yang sudah ada atau baru, dan mengembangkan hipotesishipotesis penelitian untuk pengembangan teori lebih lanjut. 2. Membahas fenomena-fenomena dalam praktik secara kritis dan analitis. Pembahasan dilakukan secara mendalam dan kritis terhadap isu-isu mutakhir yang sesuai dengan bidang studi atau mata kuliah yang bersangkutan. Agar dapat dilakukan kajian yang mendalam, mahasiswa harus mempunyai pengetahuan dasar dan teoretis yang cukup. Untuk mendukung hal tersebut, mata kuliah alat untuk analisis data juga perlu dikuasai secara memadai oleh mahasiswa. Portofolio STIE YKPN, 2007
45
3. Pemenuhan kehadiran dosen di kelas untuk tatap muka 100% (zero absence) dan minimal kehadiran mahasiswa di kelas 75%. 4. Peningkatan kualitas skripsi dan tesis mahasiswa dengan. penyelenggaraan matakulih Metodologi Penelitian di Program S1 dan Seminar Penelitian di Program Magister. Penyelenggaraan mata kuliah tersebut terbukti meningkatkan kualitas dan mempercepat penyelesaian skripsi dan tesis daripada tahun-tahun sebelum penyelenggaraannya. Peningkatan kualitas terbukti dengan mulai dipublikasikannya skripsi dan tesis mahasiswa dalam jurnal ilmiah dan simposium nasional dalam dua tahun
terakhir.
STIE
YKPN
menerapkan
prinsip-prinsip
akademik
dalam
menyelenggarakan kegiatan perkuliahan dan penelitian. 5. Memotivasi mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan komponen yang terdiri atas ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas, penyusunan makalah dan presentasi. Agar mahasiswa termotivasi dengan proses tersebut, maka pembobotan pada komponen makalah dan presentasi dibuat dalam proporsi yang cukup besar. Hal ini diharapkan agar mahasiswa mempunyai bekal communication skill yang semakin baik. 6. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana belajar di student lounge seperti computer, printer dan internet yang dapat diakses secara gratis untuk meningkatkan sosialisasi dan kesadaran mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah secara optimal. 7. Pembahasan secara memadai materi kuliah yang sesuai dengan perkembangan mutakhir pada semua bidang studi. Mahasiswa didorong dan diberi inspirasi untuk secara proaktif menjadi mahasiswa belajar mandiri dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia. Mahasiswa didorong secara aktif memanfaatkan buku teks, karya tulis ilmiah, dan jurnal-jurnal ilmiah di perpustakaan, database jurnal ilmiah, dan internet. Staf dosen didorong untuk selalu menelaah pengetahuannya dengan melakukan berbagai penelitian, pelatihan, seminar nasional maupun internasional. Staf dosen maupun mahasiswa diberi keleluasaan untuk mengembangkan diri secara penuh sebagai bentuk penghargaan terhadap dasar-dasar pikiran yang mereka kembangkan. 8. Pengembangan staf dosen yang dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain dengan menempuh studi lanjut S3. Peningkatan strata pendidikan staf pengajar akan mendukung peningkatan kuliatan proses belajar mengajar sehingga proses ini akan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan misi STIE YKPN. Staf dosen yang dimiliki mempunyai spesialisasi tertentu untuk memperoleh pemahaman yang Portofolio STIE YKPN, 2007
46
mendalam mengenai suatu bidang tertentu. Pada masa mendatang, secara berkala STIE YKPN akan mengundang dosen dari luar negeri untuk menambah lingkup dan kedalaman pengetahuan staf dosen maupun mahasiswa. 9. Penyelenggaraan angket evaluasi belajar mengajar pada setiap akhir semester untuk memberi masukan kepada dosen dan pengelola mengenai penyelenggaraan proses kuliah dari sudut pandang mahasiswa.
10. SUASANA AKADEMIK 10.1 Kebijakan Penciptaan dan Peningkatan Suasana Akademik STIE YKPN memiliki kebijakan dan program institusi untuk mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan bukan hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika, yaitu dosen dan mahasiswa, tetapi juga bagi para karyawan yang telah memberi kontribusi terhadap penciptaan dan peningkatan suasana akademik seperti yang diharapkan. Kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten tersebut ternyata mampu mendorong pengembangan suasana akademik yang sehat. Hal ini terlihat pada berbagai aspek yang ditunjukkan pada gambaran struktur sumberdaya manusia, khususnya untuk dosen tetap: 1. Pengembangan dosen tetap untuk studi lanjut tidak lagi pada pendidikan S2, tetapi berfokus pada pendidikan S3. 2. Minat melanjutkan pendidikan S3 semakin menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada T.A. 2006/2007 jumlah dosen tetap yang bergelar doktor dan kandidat doktor sebesar 31,37%. 3. Perubahan dan peningkatan jumlah dosen dengan jabatan akademik lektor, lektor kepala, dan profesor. STIE YKPN menerapkan pemberian penghargaan berupa angka indeks bagi setiap dosen dan karyawan. Angka indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dan karyawan secara simultan mencerminkan berbagai variabel, kepangkatan, golongan dan ruang, serta masa pengabdian kerjanya. Angka indeks menjadi angka dasar dan berfungsi untuk menentukan besarnya penerimaan, seperti gaji, honorarium, tunjangan hari tua. Angka indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dapat berubah jika salah satu variabel mengalami perubahan. Konsekuensi logis atas pemberian penghargaan berupa angka indeks tersebut adalah pada aspek finansial yang diterima oleh seorang dosen dan karyawan. Ketentuan
Portofolio STIE YKPN, 2007
47
tertulis mengenai angka indeks ini terdokumentasi pada Peraturan Kepegawaian STIE YKPN. Selain penghargaan dari sisi finansial, STIE YKPN juga memberi penghargaan lain dalam bentuk piagam dan tanda jasa pada saat peristiwa dies natalis. Penghargaan berupa piagam diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama pengabdian lima tahunan. Penghargaan berupa tanda jasa dalam bentuk pin emas diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama pengabdian sepuluh tahunan. Pemberian penghargaan kepada setiap dosen dan karyawan bukan hanya pada saat mereka aktif bekerja tetap juga pada saat mereka mengalami separasi dengan STIE YKPN. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan purna tugas, STIE YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua, yang besarannya tergantung dari kepangkatan, golongan dan ruang, dan masa pengabdian kerja. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan meninggal, STIE YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua sampai dengan masa pengabdian ditambah sejumlah asuransi. Setiap mahasiswa STIE YKPN yang telah menunjukkan kontribusi peningkatan suasana akademik akan memperoleh pengahargaan. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan prestasi akademik dan persyaratan lain yang ditentukan institusi, memiliki berbagai kesempatan memperoleh penghargaan, antara lain pemberian beasiswa melanjutkan studi S2 atau PPA di STIE YKPN, kesempatan menjadi dosen, asisten dosen, grader, magang, kerja paroh waktu, pengawas ujian, dan pemberian beasiswa S1. STIE YKPN juga memberi penghargaan kepada mahasiwa yang
memiliki prestasi
akademik (misalnya predikat cum laude) dan non-akademik (misalnya sebagai pengurus UKM dan kepanitiaan) berupa piagam atau sertifikat.
10.2 Pemanfaatan Dana Untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan di luar kampus, STIE YKPN telah menyediakan dan menggunakan sejumlah dana yang sangat besar (Tabel 10.1). Penyediaan dana tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan yang berkaitan dengan penciptaan dan peningkatan suasana akademik. 1. Perpustakaan memerlukan penyediaan berbagai judul buku edisi terbaru, buku-buku baru, jurnal, dan CD ROM.
Portofolio STIE YKPN, 2007
48
2. Ruangan kuliah memerlukan berbagai fasilitas, seperti sound system, white board, AC, viewer, dan komputer. 3. Sistem informasi terpadu untuk berbagai kepentingan yang dapat digunakan untuk akses kegiatan administrasi akademik dan keuangan, nilai, ujian, pengambilan mata kuliah, dan tingkat kehadiran. 4. Partisipasi sivitas akademika, dosen dan mahasiswa, secara rutin melalui studi lapangan ke perusahaan-perusahaan untuk mengenal dunia kerja secara nyata. 5. Pengembangan kepribadian ilmiah, misalnya mengikuti pelatihan, simposium, workshop, dan seminar. 6. Studi lanjut ke S3. 7. Atmosfir kampus, misalnya untuk kegiatan-kegiatan dan layanan kemahasiswaan.
Tabel 10.1 Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik Tahun Akademik 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 Rata-rata
Jumlah Penggunaan Dana Penerimaan (Rp) Nominal (Rp) Persen 21.889.000.000 4.538.089.000 20,73 25.765.000.000 5.992.777.000 23,26 21.455.675.000 6.612.219.200 30,82 19.349.965.000 5.747.759.000 29,70 17.364.000.000 5.162.158.000 29,73 21.164.728.000 5.610.600.440 26,85
Rasio Indeks 100,00% 132,06% 145,70% 126,66% 113,75% 123,63%
Gambar 10.1 Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik 6.612.219
Penggunaan Dana (Rp000)
7.000.000
5.992.777
6.000.000 5.000.000
5.747.759 5.162.158
4.538.089
4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 Tahun Akademik
Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. T.A. 2006/2007), rata-rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka penciptaan dan peningkatan Portofolio STIE YKPN, 2007
49
suasana akademik mengalami peningkatan 23,63%, terhitung sejak T.A. 2002/2003. Dalam angka nominal, rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar Rp5.610.600.000 atau rata-rata 26,85% dari seluruh penerimaan. Nilai nominal tersebut telah memberi manfaat bagi pengembangan suasana akademik. Hal ini terwujud dalam berbagai kegiatan akademik yang sangat menyibukkan dan menyita waktu dosen dan mahasiswa sebagai berikut (Lampiran Data Pendukung Tabel 10.1): 1. Kegiatan-kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa seperti seminar, simposium, lokakarya, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan studium generale. 2. Penelitian perguruan tinggi oleh dosen. 3. Publikasi hasil penelitian dosen di dalam jurnal ilmiah lokal, nasional dan internasional. 4. Penyusunan buku ajar, modul, dan karya inovasi. 5. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dari berbagai sumber pembiayaan. 6. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa. 11. SISTEM INFORMASI 11.1 Ketersediaan Sistem Informasi STIE YKPN memiliki beberapa subsistem informasi yang membentuk suatu sistem informasi. Sistem informasi yang dirancang dan dikembangkan oleh staf yang dimiliki STIE YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak luar. Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi, serta sumberdaya manusia yang memadahi. Informasi tentang jumlah perangkat pendukung sistem informasi terdapat pada lampiran data Tabel 11.1. Sistem informasi yang dibangun didukung dengan hardware server yang memadahi. Software yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi adalah Microsoft Access dan Foxpro, sedangkan untuk pengelolaan database menggunakan SQL Server. Semua software yang digunakan di STIE YKPN telah berlesensi Microsoft. Hal ini ditunjukkan dengan telah dilakukannya nota kesepahaman (MoU) antara STIE YKPN dengan pihak Microsoft. Sistem informasi yang dimiliki oleh STIE YKPN terdiri atas: Portofolio STIE YKPN, 2007
50
1) Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Sistem ini mulai digunakan sejak penerimaan mahasiswa baru T.A. 2000/2001. Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru sampai dengan mahasiswa registrasi. Dimulai dari pembelian formulir pendaftaran, pengembalian formulir, pelaksanaan tes masuk, pengumuman tes masuk. Sistem ini mampu memberi dukungan pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa baru. Sistem informasi ini juga mendukung proses registrasi mahasiswa baru dari pemberian kartu rencana studi yang berisi paket mata kuliah yang ditempuh di semester pertama dan penentuan dosen pembimbing. 2) Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola transaksi keuangan mahasiswa, anggaran, pemakaian anggaran dan pertanggungjawaban keuangan STIE YKPN. 3) Sistem Informasi Perpustakaan Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola sirkulasi buku di perpustakaan dan data base buku perpustakaan. 4) Sistem Informasi Kehadiran dan Perhitungan Tunjangan Fungsional Dosen Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat kehadiran dosen output dari sistem informasi ini berupa tingkat kehadiran dosen yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan tunjangan fungsional dosen. Jumlah kehadiran dosen sangat menentukan tunjangan fungsional dosen, ini berarti jika dosen tidak hadir maka tidak akan diberikan tunjangan fungsionalnya. Sistem ini dapat memberi perubahan baru di STIE YKPN, dengan tingkat kehadiran dosen yang semakin baik, dan saat ini telah mencapai kehadiran 100% untuk dosen tetapnya. 5) Sistem Informasi Akademik Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola aktivitas akademik. Sejak mahasiswa melakukan Pendaftaran Rencana Studi (PRS), penyiapan presensi kuliah dan ujian, input dan rekap kehadiran, kartu rencana studi, denah ujian, nilai ujian dan kartu mahasiswa. 6) Kondisi Sistem Informasi Masa Depan Berbagai sistem tersebut belum semuanya terintegrasi, walaupun terdapat interface yang memungkinkan untuk menyatukan sistem-sistem ini. Perencanaan ke depan semua sistem informasi ini akan diintegrasikan menjadi suatu sistem informasi. Setiap mahasiswa dan dosen dibuatkan personal page. Mahasiswa peserta suatu matakuliah otomatis terhubung dengan homepage dosen. Saat ini disetiap ruang kuliah telah dikoneksikan dengan server internet sehingga dosen-dosen dapat langsung mengakses home pagenya untuk Portofolio STIE YKPN, 2007
51
memperoleh dan membagikan bahan kuliah namun demikian pemanfaatanya belum optimal. Dalam waktu dekat, internet juga akan dimanfaatkan untuk dapat melakukan pendaftaran rencana studi secara on-line. STIE YKPN pada tahun mendatang akan membuat sistem informasi berbasis SMS dan Web yang lebih mumpuni.
11.2 Diseminasi Informasi Kebijakan Pimpinan Sejak Tahun 2001, STIE YKPN membentuk fungsi baru yang disebut dengan Pengolahan Data Akademik (PDA) yang berperan terutama dalam pengembangan sistem dan penyediaan data akademik untuk berbagai keperluan. Dalam perkembangannya PDA melayani kebutuhan data dan informasi semua bagian sehingga mulai tahun 2006 disesuaikan namanya menjadi Bagian Sistem Informasi. Pertemuan dan diskusi rutin dilakukan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada. Sistem informasi ini terutama ditujukan untuk mendukung proses penerimaan mahasiswa, pengelolaan data mahasiswa, akademik, belajar mengajar, keuangan, perpustakaan, kehadiran dan kompensasi dosen. Untuk lebih mendukung perbaikan dan pengembangan sistem informasi akademik STIE YKPN, Pimpinan STIE YKPN membentuk Tim Penyusun dan Pengembangan Sistem Informasi Akademik (SISKA). SISKA ini dirancang dan dikembangkan oleh staf STIE YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak luar. Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan adanya dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi, serta sumberdaya manusia yang memadahi.
12. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL 12.1 Penjaminan Mutu STIE YKPN STIE YKPN telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui dua kegiatan, yaitu penjaminan mutu eksternal (Akreditasi dan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri/ EPSBED) dan penjaminan mutu internal (quality assurance). Akreditasi bersifat fakultatif dan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan tujuan untuk mengontrol dan mengaudit mutu pendidikan secara ekternal. Portofolio STIE YKPN, 2007
52
EPSBED sifatnya wajib dan dilaksanakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas yang bertujuan untuk mengevaluasi perpanjangan izin operasional suatu program studi. Sedangkan Penjaminan Mutu Internal merupakan kegiatan atas inisiatif perguruan tinggi sendiri (internally driven). STIE YKPN melakukan penjaminan mutu internal dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan mutu lulusan. Proses penjaminan mutu internal merupakan kegiatan mandiri, sehingga prosesnya dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh STIE YKPN. Penjaminan mutu intarnal dimulai dengan adanya komitmen dari pengelola, dosen, dan tenaga pendukung yang menjadi unsur dalam proses penjaminan mutu tersebut. Penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh STIE YKPN diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous quality improvement). Mutu akademik di perguruan tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap mutu lulusan, karena akan menentukan kandungan ilmu pengetahuan (knowledge content) bagi lulusan. Proses penjaminan mutu di bidang akademik memerlukan perangkat penjaminan mutu akademik. Perangkat penjaminan mutu akademik STIE YKPN adalah sebagai berikut: 1) Kebijakan Akademik Kebijakan akademik diarahkan pada usaha untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi STIE YKPN. Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang professional dan terkemuka diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses meniti karir di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi. 2) Standar Akademik Standar akademik STIE YKPN dibuat untuk menjadi pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam proses akademik agar diperoleh hasil mutu akademik seperti yang diharapkan. Indikator yang dijadikan standar akademik, di antaranya standar nilai mahasiswa yang diperoleh dari evaluasi akhir semester, batas minimum kehadiran mahasiswa, penentuan mata kuliah prasyarat, penentuan jumlah sks yang boleh diambial untuk mata kuliah inti (core), dan standar dosen untuk mengajar mata kuliah Portofolio STIE YKPN, 2007
53
yang meliputi jumlah mata kuliah dan jenis mata kuliah. Dengan adanya standar akademik diharapkan dosen dan mahasiswa dapat mengetahui tentang apa yang harus dan seharusnya ketahui dan yang dapat dikerjakan. 3) Peraturan Akademik Peraturan akademik STIE YKPN berfungsi sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kebijakan akademik. Peraturan akademik STIE YKPN meliputi sistem penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, kegiatan pendidikan, masa studi, beban studi, evaluasi hasil belajar, dan tata tertib peserta ujian. Peraturan akademik juga memuat pengaturan tentang administrasi akademik, meliputi registrasi mahasiswa baru, pendaftaran rencana studi (PRS), berhenti kuliah sementara (cuti kuliah), keluar/mengundurkan diri dari STIE YKPN, yudisium, dan wisuda. 4) Manual Mutu Akademik Manual mutu akademik STIE YKPN menyajikan kebijakan mutu akademik, sistem penjaminan mutu akademik, dan organisasi penjaminan mutu akademik STIE YPKN Yogyakarta. 5) Manual Prosedur Akademik Manual prosedur akademik STIE YKPN menyajikan tentang tata cara penerapan sistem penjaminan mutu akademik. 6) Kompetensi Lulusan Kompetensi lulusan perguruan tinggi adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap dari lulusan tersebut yang diperolehnya selama menjadi mahasiswa dan yang akan berguna baginya untuk melaksanakan tugas dalam masyarakat. Kompetensi lulusan STIE YKPN dikembangkan dari tujuan pendidikan yang telah dirumuskan, yaitu membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya; mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan dan perkembangan lingkungan; membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan dan kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat; menyiapkan peserta didik menjadi warga negara memiliki integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi; dan menyiapkan
Portofolio STIE YKPN, 2007
54
peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual, kedewasaan moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
12.2 Proses dan Evaluasi Penjaminan Mutu Internal Peningkatan mutu atau kualitas akademik di program studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi, dan Program Pascasarjana secara internal dikelola oleh Ketua Program Studi dan Direktur Program bersama dosen-dosen di program studi masing-masing. Peningkatan mutu dilakukan secara periodik (semester) melalui rapat program studi, dengan melakukan pengkajian kurikulum mata kuliah di program studi masing-masing. Untuk mengetahui umpan balik pembelajaran dari dosen kepada mahasiswa, dilakukan proses monitoring selama proses belajar dengan beberapa metode seperti memberi kuis dan review di akhir pemberian materi kuliah atau sebelum masa ujian, serta memberi evaluasi hasil belajar dengan mengadakan ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pada evaluasi hasil belajar, peningkatan mutu dilakukan dengan menyeragamkan soal ujian bagi kelas pararel, sehingga kualitas pemahaman mahasiswa diharapkan sama. Mahasiswa juga dilibatkan pada proses monitoring dosen, dengan mengisi kuesioner tentang aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan dosen di kelas pada akhir semester. Monitoring juga dilakukan terhadap dosen dengan mensinkronisasikan antara ketentuan yang telah disajikan dalam silabus mata kuliah dengan agenda perkuliahan yang dijalankan dan dicatat melalui aktivitas kegiatan dosen mengajar. Sinkronisasi meliputi kesesuaian materi ajar, jam tatap muka di kelas, materi ujian, dan penilaian kepada mahasiswa. Pada akhir semester, secara administratif Pembantu Ketua I memberi laporan evaluasi aktivitas dosen kepada lembaga dan kepada dosen-dosen bersangkutan, untuk dijadikan acuan perbaikan diri di semester berikutnya. Monitoring ini ditujukan bagi dosen-dosen tetap STIE YKPN maupun dosen tidak tetap. Metode baku mutu dilakukan pula dengan mengadakan studi banding program studi masing-masing baik pada tingkat dosen maupun mahasiswa pada perguruan tinggi lain, seperti dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Trisakti, Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Petra Surabaya, STIE Perbanas Surabaya, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Institut Perkim Goon (IPG) dan Sunway TES Malaysia. Pengelolaan mutu pembelajaran di tingkat program studi selanjutnya ditingkatkan dengan arahan penjaminan mutu di tingkat lembaga oleh Badan Pelaksana Harian (BPH) STIE YKPN. Pada tingkat lembaga, peningkatan mutu pembelajaran dilakukan secara Portofolio STIE YKPN, 2007
55
keseluruhan baik untuk Program Studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi maupun Pascasarjana. Monitoring aktivitas pembelajaran secara keseluruhan dilaksanakan oleh BPH setiap minggu sekali dan rapat kerja STIE YKPN yang diselenggarakan setiap semester. Hasil monitoring internal STIE YKPN selanjutnya dibahas kembali di tingkat program studi untuk memberi masukan pada proses pembelajaran dosen kepada mahasiswa pada semester berikutnya. Dampak perbaikan metode dan strategi penyampaian materi di kelas dan penilaian pengujian secara periodik (mingguan, bulanan maupun semesteran) terlihat pada evaluasi hasil belajar mahasiswa yang lebih baik. Pengembangan pranata kelembagaan meliputi pengembangan pembelajaran secara lembaga dengan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan. Peningkatan pelayanan kepada mahasiswa dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang semakin baik kepada mahasiswa untuk dapat menjalankan studi di STIE YKPN tanpa hambatan yang berarti, seperti memberi kenyamanan ruang belajar dengan AC, penyediaan fasilitas internet secara gratis untuk mengakses informasi terkini, menyediakan computer box untuk melihat informasi jadwal kuliah, jadwal dosen, dan jadwal ujian, serta menyediakan waktu konsultasi kepada mahasiswa. Pengembangan terhadap peningkatan mutu kepada dosen dilakukan dengan menyediakan fasilitas komputer yang disertai dengan fasilitas akses ke internet dan Program IMQ bagi yang ingin mengetahui tentang perkembangan pasar modal. Di setiap ruang dosen juga disediakan fasilitas komputer yang terkoneksi ke internet untuk mencari informasi dan menyiapkan materi ajar dan penelitian. Komputer dan mesin cetakan (printer) disediakan di ruang layanan dosen yang dapat dipakai secara bersama-sama. Pengembangan terhadap peningkatan mutu bagi karyawan dilakukan dengan menyediakan fasilitas ruang yang nyaman untuk bekerja dan komputer untuk mengerjakan aktivitas administrasi. Peningkatan mutu berkelajutan di STIE YKPN merupakan ujung tombak bagi tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dalam rangka peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutan dilakukan pada tingkat program studi, maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutin STIE YKPN melaporkan hasil proses belajar mengajar setiap semesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan proses evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izin operasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dengan mempersiapkan proses akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan diharapkan pada akreditasi lima tahun mendatang Program Studi Akuntansi dan Manajemen mampu mempertahankan kualitas pembelajaran
Portofolio STIE YKPN, 2007
56
pada Peringkat A dan Program Studi Ilmu Ekonomi serta Program Pascasarjana mampu meraih peringkat akreditasi A. Hasil evaluasi berkelanjutan, baik secara internal maupun eksternal digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara berkesinambungan, sehingga akan menciptakan loyalitas mahasiswa maupun lulusan kepada STIE YKPN, serta memberi kontribusi kepada para pengguna lulusan dan masyarakat luas dengan menawarkan lulusan sarjana Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi serta Pascasarjana yang berkualitas dan mempunyai kompetensi tinggi. Hasil evaluasi bidang akademik dilakukan melalui beberapa indikator, seperti perkembangan indeks kumulatif rata-rata, tingkat kelulusan, tingkat kehadiran mahasiswa di kelas, tingkat kehadiran dosen, evaluasi proses belajar mengajar oleh mahasiswa, dan pembuatan bahan ajar. Indeks
Kumulatif
Rata-Rata.
Indikator
prestasi
akademik
mahasiswa
ditunjukkan oleh Indek Prestasi (IP). Dalam menempuh mata kuliah yang telah diambil, setiap mahasiswa memperoleh nilai yang secara keseluruhan dalam ukuran indeks. Indeks prestasi tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 0. Indeks prestasi yang menggambarkan hasil semua mata kuliah yang diambil dalam satu semester adalah Indeks Prestasi Semester dan indeks prestasi mahasiswa yang menggambarkan semua mata kuliah yang telah diambil adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Gambar 12.1 berikut ini menunjukkan perkembangan Indeks Pretasi Kumulatif Rata-rata mahasiswa S1, S2, dan PPA. Gambar 12.1 IPK Rata-rata S1, S2, dan PPA Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007 4
IPK
3 2 1 0
2004/2005
2005/2006
2006/2007
S1
2,86
2,85
2,85
S2
3,47
3,56
3,55
PPA
3,25
3,36
3,35
S1 Tahun S2
PPA
Portofolio STIE YKPN, 2007
57
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.1 dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik mahasiswa STIE YKPN pada umumnya adalah di tingkat yang cukup tinggi dari waktu ke waktu. Masa Studi Rata-rata Mahasiswa. Proses akademik di STIE YKPN dibuat sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan waktu kuliah agar dapat menyelesaikan
studinya
lebih
cepat.
Gambar
12.2
berikut
ini
menunjukkan
perkembangan masa studi mahasiswa S1, S2, dan PPA T.A. 2004/2005 sampai dengan T.A. 2006/2007.
Masa Studi (Bulan)
Gambar 12.2 Masa Studi Mahasiswa S1, S2, dan PPA Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007 50 40 30 20 10 0
2004/2005
2005/2006
2006/2007
S1
45
47
46
S2
24
23
23
PPA
12
12
12
S1
S2
PPA
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.2 dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa STIE YKPN mampu menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Tingkat Kehadiran Rata-Rata Mahasiswa. Aktivitas akademik mahasiswa sangat penting di dalam usaha meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan. Salah satu aktivitas akademik yang penting adalah kehadiran mahasiswa di kelas. STIE YKPN melakukan berbahai upaya untuk meningkatkan minat mahasiswa mengikuti kuliah, baik dengan cara memperbaiki kualitas dosen, karyawan, maupun sarana dan prasarana yang mendukung proses perkuliahan. Gambar 12.3 berikut ini menunjukkan perkembangan tingkat kehadiran mahasiswa di kelas dari T.A. 2004/2005 sampai dengan T.A. 2006/2007.
Portofolio STIE YKPN, 2007
58
Gambar 12.3 Tingkat Kehadiran Mahasiswa S1, S2, dan PPA Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007 100
Persen
80 60 40 20 0
2004/2005
2005/2006
2006/2007
S1
70,15
70,47
70,47
S2
96,10
96,91
95,71
PPA
97,68
91,29
95,84
S1
S2
PPA
Berdasarkan grafik perkembangan tingkat kehadiran mahasiswa pada Gambar 12.3 ditunjukkan bahwa tingkat kehadiran mahasiswa program S2 dan PPA sudah cukup tinggi, yaitu kurang lebih 96%. Tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 masih sangat rendah, yaitu kurang lebih 70,36%. Namun demikian mulai Tahun Akademik 2007/2008 ini diharapkan tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 dapat ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena mulai Tahun Akademik 2007/2008 diberlakukan peraturan akademik yang mewajibkan mahasiswa memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% untuk memperoleh nilai yang optimal. Tingkat Kehadiran Dosen. Komitmen dosen dalam usaha meningkatkan mutu akademik STIE YKPN sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah tingkat kehadiran dosen di kelas yang sangat tinggi, yaitu 100%. Dengan tingkat kehadiran dosen yang sangat tinggi ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan kuliah. Evaluasi proses belajar mengajar. Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses monitoring dan penilaian terhadap proses belajar mengajar, dengan cara mengisi kuesioner tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen di kelas pada setiap akhir semester. Aspek yang dievaluasi antara lain adalah kehadiran dosen, materi, dan proses pengajaran. Hasil kuesioner dosen diberikan kepada dosen untuk perbaikan diri. Hasil evaluasi proses belajar mengajar menunjukkan bahwa dari aspek kehadiran, Portofolio STIE YKPN, 2007
59
penyampaian materi, dan pengajaran menunjukkan hasil yang positif. Mahasiswa yang menilai baik pada aspek kehadiran lebih kurang 85%, penyampaian materi lebih kurang 94%, dan pengajaran lebih kurang 83%. Data yang terkumpul dari hasil evaluasi berbagai indikator akademik ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi dosen dan tenaga kerja penunjang untuk melakukan perbaikan pada periode berikutnya. Karya Akademik Dosen. Salah satu kompetensi utama dosen adalah menghasilkan karya akademik yang bermutu melalui berbagai saluran misalnya penelitian dan penulisan karya ilmiah serta bahan ajar dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, dosen STIE YKPN perlu didorong untuk membantu kemampuan mereka dalam menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan bermanfaat bagi mahasiswa STIE YKPN khususnya dan dunia pendidikan tinggi pada umumnya. STIE YKPN memerlukan pembentukan citra sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tinggi mutunya melalui berbagai karya ilmiah yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN maupun dosen luar yang diterbitkan oleh Bagian Penerbitan STIE YKPN dan penerbitan lain baik lokal maupun nasional. Melalui berbagai karya akademik dosen STIE YKPN yang publishable, diharapkan dapat meningkatkan citra STIE YKPN sebagai pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu (hasil penelitian, buku ajar, tulisan ilmiah, dan lain-lain) di bidang akuntansi, manajemen, dan Ilmu Ekonomi. STIE YKPN menyusun suatu program pengembangan dosen melalui karya akademik berdasarkan: 1) Program pengembangan bahan ajar sejalan dengan materi yang diajarkan oleh dosen di kelas atau materi yang tercantum dalam buku teks yang dipakai dalam kuliah. 2) Program pengembangan buku teks yang terdiri atas: a. Pengembangan buku teks Akuntansi. b. Pengembangan buku teks Manajemen. c. Pengembangan buku teks Ilmu Ekonomi. d. Pengembangan buku teks penunjang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. 3) Jenis buku teks yang dikembangkan berkaitan dengan penilaian kinerja penulisan dosen di masa lalu dan project proposal yang diajukan kepada STIE YKPN. 4) STIE YKPN (melalui Bagian Penerbitan) memberi insentif bagi dosen yang mengajukan usulan pengembangan buku teks. 5) Setiap dosen STIE YKPN berkewajiban untuk menghasilkan paling tidak satu bahan ajar yang bermutu baik berupa buku teks atau satu hasil penelitian mandiri atau kelompok untuk jangka waktu 3 tahun kerja sebagai dosen di STIE YKPN. 6) Program pengembangan buku soal jawaban. Portofolio STIE YKPN, 2007
60
7) Program pengembangan laboratorium manual. 8) Program pengembangan kasus-kasus bisnis. 9) Program pengembangan bahan-bahan kuliah (tranparansi). 10) Program pengembangan penelitian mandiri dan kelompok.
Buku teks yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN cukup banyak dan berkualitas. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah buku teks yang dihasilkan oleh dosen adalah sejumlah 20 buah, sedangkan dalam bentuk modul dan bahan ajar 32 buah. Namun demikian manajemen STIE YKPN masih perlu menambah usaha untuk memberi motivasi dan dorongan kepada dosen agar dapat meningkatkan kemampuan dan minat di dalam membuat buku teks, modul, atau bahan ajar. Sistem Rekrutmen Mahasiswa. Rekrutmen mahasiswa baru atau biasa disebut dengan
proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) atau Admisi Program S1 dilaksanakan sekali dalam setahun yang dimulai sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Sasaran pelaksanaan PMB adalah: (1) Meningkatkan dan menjaga citra STIE YKPN yang dikenal sebagai perguruan tinggi berkualitas di Yogyakarta, (2) Meningkatkan jumlah peminat/pendaftar dalam proses PMB, (3) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru diterima, dan (4) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru registrasi. Aktivitas yang dilakukan dalam proses admisi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut adalah: 1) Penyebaran informasi dalam bentuk booklet, leaflet, flyer, dan poster ke SMA sasaran. Aktivitas penyebaran informasi ditujukan untuk meraih sasaran yang luas atas dasar analisis pada aktivitas serupa tahun sebelumnya. Secara umum, sasaran penyebaran informasi adalah SMA di wilayah Pulau Jawa dan Bali. 2) Presentasi dan pameran pendidikan di SMA tertentu sesuai pertimbangan keefektifan. Aktivitas presentasi dan pameran dilakukan dengan sasaran pokok penyampaian informasi tentang STIE YKPN secara lebih akurat dan bersifat langsung sekaligus untuk meningkatkan citra di mata masyarakat. Presentasi dilakukan oleh dosen secara langsung ke SMA tertentu baik atas dasar undangan SMA yang bersangkutan maupun inisiatif langsung dari STIE YKPN. Penentuan SMA yang dijadikan sebagai sasaran presentasi dan pameran pendidikan didasarkan pada analisis aktivitas serupa tahun sebelumnya dan pertimbangan jumlah mahasiswa STIE YKPN dari daerah terkait sepanjang lima tahun terakhir.
Portofolio STIE YKPN, 2007
61
Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi menggunakan sistem seleksi yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu Uji Potensi Akademik (UPA) dan Ujian Masuk Mahasiswa Baru (UMMB). Kedua sistem seleksi tersebut adalah: 1) UPA (Uji Potensi Akademik) adalah sistem seleksi yang diselenggarakan untuk mahasiswa baru program reguler yang berasal dari siswa SMA yang masih duduk di kelas tiga (sebelum kelulusan). Penyelenggaraan UPA dilakukan tanpa pungutan biaya apa pun (gratis) dari siswa peserta UPA. UPA dilaksanakan secara tertulis untuk dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris. UPA diselenggarakan pada sekitar bulan Januari-April. Pelaksanaan UPA terbagi atas dua macam, yaitu: a. UPA di SMA (on location): UPA yang diselenggarakan di SMA tertentu sesuai kesepakatan atau izin SMA yang bersangkutan termasuk waktu pelaksanaannya. b. UPA di kampus (on campus): UPA yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN pada waktu yang telah ditetapkan dan bertepatan dengan hari Minggu. Penyelenggaraan pada hari Minggu dinilai lebih efektif karena tidak mengganggu aktivitas belajar siswa di sekolah masing-masing dan tidak mengganggu aktivitas perkuliahan di Kampus STIE YKPN khususnya dalam penggunaan fasilitas ruang. c. Ujian Masuk Mahasiswa Baru atau UMMB adalah sistem seleksi yang diselenggarakan untuk calon mahasiswa baru program reguler. Sistem ini mensyaratkan calon mahasiswa menunjukkan surat tanda kelulusan dari jenjang pendidikan terakhir. Sasaran pelaksanaan UMMB adalah lulusan SMA sebagai calon mahasiswa baru program reguler. UMMB ini diselenggarakan di Kampus STIE YKPN Yogyakata pada setiap hari Sabtu pada masa Admisi yaitu bulan Januari-Agustus sesuai pilihan calon dengan jam pelaksanaan tertentu. UMMB dilaksanakan secara tertulis untuk dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris.
Proses penerimaan mahasiswa baru ini didukung dengan penggunaan sistem informasi. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima menjadi mahasiswa baru STIE YKPN berdasarkan surat pemberitahuan admisi dapat mengikuti proses registrasi di Loket Program Studi sesuai pilihan masing-masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga didukung dengan menggunakan sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi langsung dapat menerima kartu rencana studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan. Selama lima tahun terakhir jumlah peminat untuk menjadi mahasiswa baru mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari tahun 2002 sebanyak 1.519 menjadi 1.261 pada tahun 2006. Hal ini mengakibatkan tingkat keketatan persaingan rata-rata Portofolio STIE YKPN, 2007
62
menjadi 67,94%. Meskipun secara kuantitas terjadi penurunan, tetapi secara kualitas masih relatif stabil yang dapat ditunjukkan dengan indikator nilai ujian akhir nasional (UAN) calon mahasiswa baru yang nilai rata-ratanya 46,58. Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi di Program S2 STIE YKPN dilakuka melalui dua pendekatan, yaitu Ujian Masuk Mahasiswa Baru (UMMB) dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Beasiswa (SPMBJB). Setiap calon mahasiswa diwajibkan memenuhi persyaratan akademik yang meliputi tes pemenuhan persyaratan (requirement test) dan tes penempatan (placement test). Tes Pemenuhan Persyaratan. Tes Pemenuhan Persyaratan dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan skor minimal TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL (Test of English as Foreign Language). Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Program Magister Akuntansi, calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki IP Kumulatif minimum 2,75. b. Memiliki skor TPA minimum 450. c. Memiliki skor TOEFL minimum 400. d. IP kumulatif dikalikan 100, ditambah skor TPA dan ditambah skor TOEFL harus memenuhi jumlah minimum 1.150. Tes Penempatan. Setelah para calon mahasiswa memenuhi persyaratan di atas, maka mereka akan menempuh tes validasi. Tes validasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) Tes tertulis dan (2) Tes wawancara. Tes ini dimaksudkan untuk menentukan status calon mahasiswa sebagai diterima secara penuh (full standing) atau diterima dengan matrikulasi (provisional standing). Hasil penyaringan di atas akan menyebabkan mahasiswa dikelompokkan kedalam salah satu dari tiga kategori di bawah ini : a. Mahasiswa tidak diterima pada program S2 STIE YKPN. b. Mahasiswa diterima untuk program matrikulasi. c. Mahasiswa diterima langsung pada program reguler.
Matrikulasi. Penyelenggaraan matrikulasi bagi calon mahasiswa Program Magister Akuntansi dimaksudkan untuk memberi penyegaran kembali (refreshing) dan meng-upgrade pengetahuan akuntansi bagi calon mahasiswa yang telah lulus dalam kurun waktu yang cukup lama. Calon mahasiswa belum dapat diterima sebagai mahasiswa Program Magister Akuntansi apabila belum lulus mata kuliah matrikulasi yang diikuti. Calon mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah matrikulasi dapat mengulang mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Calon mahasiswa diberi kesempatan Portofolio STIE YKPN, 2007
63
menempuh mata kuliah matrikulasi maksimum sebanyak dua kali. Apabila gagal dalam kesempatan kedua, maka calon mahasiswa tidak akan diterima sebagai mahasiswa Program Magister Akuntansi. Program matrikulasi diselenggarakan pada setiap semester selama dua bulan sebelum masa perkuliahan. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima berdasarkan rapat pimpinan STIE YKPN dapat mengikuti proses registrasi di Loket Program Magister sesuai pilihan masingmasing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga didukung dengan menggunakan sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi langsung menerima kartu rencana studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan. Mahasiswa STIE YKPN berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia, dengan jumlah asal terbanyak adalah dari propinsi DIY dan Jawa Tengah yaitu sekitar 60% dan sisanya berasal dari berbagai propinsi lainnya dan berasal dari luar negeri, yaitu 40%. STIE YKPN sangat concern terhadap usaha perbaikan mutu lulusannya. Hal ini dapat dilihat dari dana yang dialokasikan untuk usaha perbaikan kualitas dosen, perbaikan sistem pelaksanaan akademik, dan pengembangan sarana serta prasarana yang mendukung berkembangnya kegiatan akademik. Gambar 12.4 berikut ini menunjukkan perkembangan alokasi dana untuk perbaikan mutu akademik.
Gambar 12.4 Perkembangan Pengeluaran Penjaminan Mutu Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
(Juta Rupiah)
40%
35,80%
38,88% 31,48%
30% 20% 10% 0% 2004/2005
Portofolio STIE YKPN, 2007
2005/2006
2006/2007
64
Berdasarkan data pada Gambar 12.4 dapat dilihat bahwa bersarnya dana yang dialokasikan untuk penjaminan mutu lebih dari 30% dari total pengeluaran. 13. LULUSAN 13.1 Kualitas dan Kompetensi Lulusan Sampai dengan wisuda periode September 2006, STIE YKPN telah memiliki 12.083 orang alumni. Jumlah lulusan setiap jenjang program studi beberapa tahun terakhir disajikan pada lampiran Tabel 13.1.1 s.d. 13.1.3. Kualitas lulusan dapat dilihat dari sebaran IPK dan masa studi yang semakin baik (lampiran Tabel 13.2.1 s.d. 13.2.3). Kualitas jika dilihat dari daya serap pasar terhadap lulusan, dapat dikatakan sangat tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya permintaan tenaga kerja lulusan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan secara rutin. Permintaan tersebut tidak hanya dalam bentuk informasi kesempatan kerja tetapi juga pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN. Tingginya tingkat penerimaan lulusan STIE YKPN oleh pengguna lulusan tidak dapat dilepaskan dari upaya pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan secara kontinyu. Berdasarkan hal itu, informasi mengenai kompetensi seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna lulusan menjadi dasar evaluasi dan penyempurnaan sistem pendidikan di STIE YKPN. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, pencapaian tingkat kompetensi lulusan mencapai sekitar 83% dari kompetensi yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Pada umumnya, lulusan merasa puas dengan pencapaian hasil proses pendidikannya di STIE YKPN. Tingkat kepuasan lulusan mencapai sekitar 87%. Selain merasa puas, para lulusan juga berharap adanya program pengembangan kemampuan secara berkelanjutan yang diselenggarakan STIE YKPN bagi mereka. Program ini dirasa sangat penting untuk menjaga agar kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan tetap terkini.
13.2 Pelacakan Lulusan dan Job Placement Center Program pelacakan lulusan dilakukan dengan membentuk unit Job Placement Center (JPC). JPC merupakan bagian yang berada di bawah koordinasi Pembantu Ketua III yang bertugas memberi layanan penyediaan informasi kesempatan kerja secara proaktif, mengolah data alumni, membina hubungan dengan pengguna lulusan, menyelenggarakan job fair, menyediakan bimbingan karir, dan konsultasi psikolog baik untuk memecahkan permasalahan pribadi maupun hubungan sosial.
Portofolio STIE YKPN, 2007
65
Layanan penyediaan informasi kesempatan kerja adalah berbasis day to day information sehingga kecepatan penyebaran informasi kepada para lulusan menjadi dasar bagi proses layanan ini. Keberhasilan alumni merupakan keberhasilan perguruan tinggi, sehingga proses updating data alumni menjadi penting guna mengetahui tolok ukur secara relevan dan akurat. Pengolahan data alumni akan menjadi dasar aktivitas penyebaran informasi kesempatan kerja dan program peningkatan kemampuan para alumni secara kontinyu. Berbagai cara dilakukan untuk memperbarui data alumni baik melalui tracer study, temu alumni, meeting point, penyelenggaraan kegiatan capacity building bagi alumni, membina hubungan dengan perwakilan organisasi keluarga alumni di kota-kota tertentu, kontak langsung secara berantai, dan dengan memanfaatkan milist dan website.
13.3 Job Fair dan Recruitment on Campus (RoC) Pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan dilakukan secara kontinyu. Peningkatan hubungan ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kebutuhan pengguna lulusan dengan kemampuan lulusan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Hubungan tersebut menjadi salah satu dasar proses evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan kurikulum serta sistem pengajaran di STIE YKPN. Job fair merupakan aktivitas yang secara rutin diselenggarakan, khususnya bersamaan dengan pelaksanaan wisuda. Aktivitas tersebut tidak hanya ditekankan pada upaya pengguna lulusan untuk memperkenalkan diri, tetapi juga dilanjutkan dengan proses rekrutmen dan seleksi. Kegiatan job fair selalu mendapat respon yang sangat besar, baik dari sisi pengguna lulusan maupun para lulusan. Beberapa perusahaan yang pernah melakukan presentasi, rekrutmen dan seleksi lulusan STIE YKPN antara lain PUL Group, PT Nutrifood Indonesia, Bank Niaga, Bank Mandiri, BFI Finance, Bank Ekonomi, Astra International, Ernst & Young, Price Waterhouse Coopers, Delloitte, Touche & Tohmatsu, PT General Contractor, PT Djarum Kudus, PD Anindya, ERA Master, Bank NISP, dan Hagabank. Sebagai bagian dari upaya untuk memberi layanan bagi lulusan dan pengguna, STIE YKPN memfasilitasi perusahaan yang akan melakukan rekrutmen di kampus. Upaya ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, sehingga dari waktu ke waktu terjadi peningkatan frekuensi maupun jumlah perusahaan yang melakukan RoC. Pengaruh positif adanya kegiatan RoC adalah berkurangnya waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan.
Portofolio STIE YKPN, 2007
66
13.4 Pengguna Lulusan STIE YKPN memiliki komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap peningkatan hubungan dengan pengguna lulusan. Hubungan tersebut merupakan kunci tidak hanya untuk proses rekrutmen lulusan tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang yaitu perbaikan dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN. Masukan dari para pengguna lulusan merupakan input penting bagi proses pengembangan kurikulum, kandungan kompetensi, proses pengajaran, dan sistem pendidikan STIE YKPN secara umum. Karena pentingnya masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN berkepentingan untuk mendapat masukan tersebut melalui berbagai cara, seperti kontak secara langsung, meeting point, forum diskusi, dan survei. Masukan yang diperoleh dengan berbagai cara pengumpulan pendapat tersebut tidak semuanya bersifat masukan, usulan, atau pendapat, tetapi beberapa di antaranya bahkan bersifat kritikan dan keluhan. Apa pun sifat masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN meyakini bahwa masukan tersebut merupakan input yang sangat berharga demi peningkatan kualitas dan kemajuan pendidikan yang diselenggarakan. 14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 14.1 Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbagai karya akademik dosen yang diterbitkan, diharapkan dapat meningkatkan citra STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Visi tersebut masih belum sepenuhnya dapat dicapai. Karya penelitian dan karya tulis ilmiah dosen STIE YKPN dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 85 buah penelitian dan 107 buah karya tulis ilmiah (lampiran Tabel 14.1). Banyaknya penelitian yang dilakukan dan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN masih sangat rendah. Rendahnya kuantitas penelitian dan jumlah karya tulis ilmiah ini disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan dan pengetahuan dosen tentang penelitian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah peneliti dan jumlah karya tulis ilmiah perlu didukung dengan kegiatan pelatihan dan workshop penelitian, sehingga diharapkan kemampuan dan pengetahuan dosen dalam pelaksanaan kegiatan penelitian menjadi meningkat (wokshop penelitian tentang data kualitatif dan statistik). Selain kuantitas, kualitas penelitian juga masih perlu ditingkatkan dengan dukungan data yang memadai. Beberapa data yang digunakan sebagai sumber penelitian Portofolio STIE YKPN, 2007
67
sudah dimiliki oleh STIE YKPN seperti misalnya data pasar modal. Data ini jelas masih kurang lengkap untuk penelitian di bidang bisnis. Oleh karena itu, perlu dukungan data tambahan yang lebih lengkap. Kualitas dan kuantitas penelitian yang akan datang diharapkan juga dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang (lampiran Tabel 14.1) melalui kompetisi penelitian yang akan dinilai oleh juri yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Kegiatan pengabdian masyarakat masih belum merata untuk semua dosen. Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan juga masih rendah. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen STIE YKPN dalam kurun waktu 5 tahun ini berjumlah 216 kegiatan dosen. Salah satu penyebab rendahnya kegiatan ini adalah karena adanya keterbatasan dana. Akan tetapi beberapa selain dana dari kampus juga ada dana penelitian yang berasal dari luar, lihat lampiran Tabel 14.8. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan antara lain berupa pelatihan guru-guru SMA, tim verifikasi ujian SMA, pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dukungan kepada kegiatan profesi, penyaji dalam seminar, lomba Cerdas Cermat Akuntansi antarSMA, dan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA. Perkembangan pengabdian masyarakat juga ditunjang dengan adanya kerjasama yang baik antara STIE YKPN dengan instansi pemerintah, IAI, Microsoft, dan lembaga-lembaga independen. Untuk meningkatkan pengabdian masyarakat perlu didesain bentuk-bentuk baru pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah. Minat penelitian dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan kemampuan meneliti secara memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metodologi Penelitian maupun pelatihanpelatihan tambahan. Lampiran Tabel 14.10 menunjukkan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian selama tiga tahun terakhir. Di STIE YKPN, skripsi bagi mahasiswa Program S1 merupakan mata kuliah pilihan (opsional), namun demikian tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk menulis skripsi. Secara umum penguasaan metoda penelitian mahasiswa masih belum cukup untuk menghasilkan skripsi yang layak diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Penguasaan metoda penelitian yang belum memadai juga mengakibatkan proses pembimbingan skripsi yang relatif lama (lebih dari 6 bulan). Masalah ini dapat diatasi dengan pembentukan tim dosen yang memikirkan secara serius pemutakhiran silabus secara berkesinambungan dan penyelenggaraan kuliah yang efektif dan efisien. Portofolio STIE YKPN, 2007
68
Berbagai cara yang ditempuh STIE YKPN untuk meningkatkan kemampuan meneliti dan menganalisis mahasiswa menunjukkan hasil. Selain waktu rata-rata penyelesaian karya tulis dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang semakin cepat juga beberapa karya tulis mahasiswa dimuat dibeberapa juran ilmiah (lampiran Tabel 14.5.2). Hal tersebut menunjukkan bahwa penguasaan mahasiswa tentang metoda penelitian mempunyai kecenderungan positif.
15. PROGRAM STUDI 15.1 Jenis Program Studi Misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang masing-masing. Untuk menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan program studi, baik strata satu (S1), strata dua (S2), maupun profesi dalam bidang ekonomi. Sampai saat ini, program studi yang diselenggarakan oleh STIE YKPN meliputi: 1. Program Studi Strata 1 Akuntansi. 2. Program Studi Strata 1 Manajemen. 3. Program Studi Strata 1 Ilmu Ekonomi. 4. Program Studi Strata 2 Magister Akuntansi (MAKSI). 5. Program Studi Strata 2 Magister Manajemen (MM). 6. Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
Tabel 15.1 Jenis dan Status Izin Program Studi Program Studi Jenis
Izin Operasinal Terakhir Tahun Surat Keputusan Dibuka
Tanggal
Masa Berlaku
S-1 Akuntansi
1980
2609/D/T/2004
7 Juli 2004
4 Tahun
S-1 Manajemen
1987
2610/D/T/2004
7 Juli 2004
4 Tahun
S-1 Ilmu Ekonomi
2000
1241/D/T/2006
12 April 2006
4 Tahun
S-2 Magister Akuntansi
2000
4329/D/T/2004
28 Oktober 2004
3 Tahun
S-2 Magister Manajemen
2000
4328/D/T/2004
28 Oktober 2004
3 Tahun
Pendidikan Profesi Akuntansi
2002
698/D/T/2007
23 Maret 2007
4 Tahun
Portofolio STIE YKPN, 2007
69
Program S-1 yang diselenggarakan STIE YKPN meliputi tiga program studi yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Pada awal mula berdirinya yaitu pada tahun 1980, STIE YKPN baru menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Akuntansi. Seperti tampak pada Tabel 15.1. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Akuntansi diberikan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 7 Juli 2004 dengan nomor 2609/D/T/2004. Izin ini berlaku selama empat tahun sejak tanggal surat keputusan dikeluarkan. Setelah berkembang, kemudian STIE YKPN menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Manajemen pada tahun 1987. Pada Tabel 15.1 tampak bahwa izin operasional terakhir untuk Program Studi S1 Manajemen diterbitkan dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti nomor 2610/D/T/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juli 2004. Izin operasional ini memiliki masa berlaku selama empat tahun sejak dikeluarkan. Untuk melengkapi program studi dalam bidang ekonomi, maka pada tahun 2000 STIE YKPN kembali dipercaya untuk menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Ilmu Ekonomi. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dikeluarkan oleh Dirjen Dikti dengan nomor 1241/D/T/2006 yang terbit pada tanggal 12 April 2006. Masa berlaku izin operasional ini adalah empat tahun sejak tanggal surat keputusan dikeluarkan. Sejak tahun 2000, STIE YKPN menyelenggarakan Program Magister (S-2) untuk Program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen dengan diterbitkannya SK No. 200/DIKTI/Kep/2000. Penyelenggaraan kedua progam tersebut diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang mampu (1) Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan di bidang bisnis dengan cara menguasai dan memahami metode, kaidah ilmu, dan keterampilan penerapannya, (2) Memecahkan permasalahan di bidang bisnis melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, serta (3) Mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, dan kepaduan integritas pemecahan masalah. Surat keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Magister Akuntansi dan Program Magister Manajemen dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 28 Oktober 2004 dengan nomor masing-masing 4329/D/T/2004 dan 4328/D/T/2004. Kedua surat keputusan tersebut berlaku masing-masing tiga tahun sejak tanggal dikeluarkan. Dalam perkembangannya selama lebih kurang dua puluh tujuh tahun, banyak hal yang telah dicapai oleh STIE YKPN. Selain dipercaya untuk menyelenggarakan pendidikan Program Magister, pada tahun 2002 STIE YKPN juga kembali memperoleh kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang pertama kali menyelenggarakan Program Portofolio STIE YKPN, 2007
70
PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Yogyakarta dan Indonesia. STIE YKPN menyelenggarakan Program PPA dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3572/D/T/2002 pada tanggal 2 Desember 2002. PPA merupakan pendidikan tambahan bagi seorang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan. Dengan sebutan profesi tersebut, yang bersangkutan dapat melanjutkan karir sebagai akuntan publik atau profesi akuntan lainnya. Surat keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Pendidikan Profesi Akuntansi dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007. Izin operasional ini berlaku untuk empat tahun sejak tanggal dikeluarkan.
15.2 Akreditasi Program Studi Pada Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN telah menginjak usia yang ke-27 tahun. Dalam perjalanannya yang cukup panjang tersebut, telah banyak pengalaman sangat berharga yang dapat dipetik dan telah banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh STIE YKPN, di antaranya adalah dengan telah diperolehnya status Terakreditasi A (sangat baik) untuk dua program studi, yaitu Program Studi S1 Akuntansi berdasarkan SK 005/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006 dan Program Studi S1 Manajemen berdasarkan SK 004/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006. Selain itu, Program Studi S1 Ilmu Ekonomi STIE YKPN juga telah Terakreditasi B berdasarkan SK 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007. Informasi tentang akreditaso ini disajikan pada Tabel 15.2. Seperti tampak pada Tabel 15.2, STIE YKPN juga menyelenggarakan Program Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM) berdasarkan SK Nomor: 200/DIKTI/Kep/2000. Pada saat ini Program Magister Akuntansi telah mendapat status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 14/BAN-PT/Ak-V/S2/VIII/2007 dan Program Magister Manajemen mendapat status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 13/BANPT/Ak-V/VIII/2007. STIE YKPN juga menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3572/D/T/2002 tertanggal 2 Desember 2002. Untuk sementara ini, belum ada ketentuan pemerintah, khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang akreditasi untuk Program Pendidikan Profesi. Atas dasar rekomendasi dari KERPPA (Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi) IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), Program PPA STIE YKPN telah memperoleh perpanjangan izin operasional terakhir pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007 dari Dirjen Dikti. Portofolio STIE YKPN, 2007
71
Tabel 15.2 Akreditasi Program Studi Program Studi
Status Akreditasi
Status Akreditasi Terakhir
S-1 Akuntansi
A
SK 005/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Manajemen
A
SK 004/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Ilmu Ekonomi
B
SK 012/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2007
S-2 Magister Akuntansi
B
SK 014/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
S-2 Magister Manajemen
B
SK 013/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
Pendidikan Profesi Akuntansi
Berizin
No. 698/D/T/2007
Sampai dengan Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN memiliki 6 program studi. Komposisi keenam program studi tersebut tersaji pada Tabel 15.3, yaitu 3 program studi strata 1, 2 program studi strata 2, dan 1 program studi profesi. Kecuali untuk program pendidikan profesi (karena memang belum ada ketentuan yang mengaturnya), semua (100%) program studi di STIE YKPN telah terakreditasi. Untuk jenjang strata 1, sebanyak 67% program studi adalah terakreditasi A, dan sisanya 33% adalah terakreditasi B. Untuk program studi strata 2, kedua program studi adalah terakreditas B. Apabila dilihat secara keseluruhan tanpa memandang jenjang pendidikan, maka 40% program studi di STIE YKPN adalah terakreditas A dan sisanya 60% adalah terakreditasi B. Tabel 15.3 Persentase Akreditasi Program Studi Program Studi Persentase Akreditasi Jumlah
Akreditasi A
Akreditasi B
Jumlah Terakreditasi
S1
3
67%
33%
100%
S2
2
0%
100%
100%
Jumlah
5
40%
60%
100%
Jenjang
15.3 Pembukaan dan Penutupan Program Studi Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan Akuntansi, Manajemen, serta Ilmu Ekonomi yang profesional dan terkemuka dan diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap
Portofolio STIE YKPN, 2007
72
teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang Akuntansi/Manajemen/Ilmu Ekonomi. Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan berbagai program studi yang terkait dalam bidang akuntansi, manajemen, dan ilmu ekonomi. Setiap program studi baru yang diusulkan harus sesuai dengan visi dan sejalan dengan misi STIE YKPN. Jenjang program studi yang selama ini diselenggarakan meliputi strata 1, strata 2, dan profesi. Program studi dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan. Selama ini, STIE YKPN belum pernah melakukan penutupan program studi. Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bahwa STIE YKPN akan menyelenggarakan program studi baru seperti Strata 3 di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. STIE YKPN memiliki pedoman sebagai rujukan kerja bagi semua unit terkait dalam pembukaan dan penutupan program studi. Untuk itu, STIE YKPN membuat pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas untuk menjamin tercapainya visi dan terlaksananya misi STIE YKPN melalui pembukaan dan penutupan program studi tertentu. Pedoman pembukaan dan penutupan program studi di STIE YKPN diatur melalui surat keputusan. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan bahwa pembukaan dan penutupan suatu program studi di STIE YKPN harus mengacu kepada ketentuan pemerintah yang terkait dan terbaru. Untuk saat ini, ketentuan pemerintah yang terkait dan terbaru tentang pembukaan dan penutupan program studi diatur dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan. Surat keputusan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk pembukaan dan penutupan suatu program studi di lingkungan STIE YKPN. Kajian kelayakan merupakan tahap penting dalam pengajuan suatu program studi baru. Unsur-unsur yang dikaji dalam studi kelayakan meliputi: 1. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi, sehingga tidak menimbulkan penganggur baru. 2. Adanya kepastian bahwa pembukaan program studi baru adalah sejalan dengan misi utama perguruan tinggi, sehingga keberadaan program studi baru tersebut akan dapat ditangani dengan baik 3. Untuk menjamin tidak terjadinya kelebihan pasok lulusan, maka program studi yang diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai kebutuhan. Untuk itu diperlukan adanya kemampuan untuk melakukan relokasi terhadap sumberdaya perguruan tinggi.
Portofolio STIE YKPN, 2007
73
4. Pembukaan program studi baru perlu memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penyelenggaraan program studi yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi lain di sekitarnya atau di wilayahnya sehingga tidak akan terjadi persaingan yang tidak sehat antar perguruan tinggi. 5. Pembukaan program studi baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi. 6. Program studi baru tidak akan menimbulkan gesekan internal dalam perguruan tinggi, sehingga dapat menurunkan mutunya.
Portofolio STIE YKPN, 2007
74