40
BAB IV
DESAIN METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian. Dalam Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah
sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara. Data sekunder tersebut berupa laporan tahunan 2011 - 2012
yang
diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id, dan lain-lain.
B.
Definisi dan Operasional Variabel Operational Variabel adalah apapun yang dapat membedakan, membawa
variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Secara garis besar, dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. 1.
Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kumultif abnormal return.
Kumulatif abnormal return merupakan kumulatif harian dari average abnormal return mulai dari hari pertama sampai dengan hari-hari berikutnya. Studi ini menginvestigasi Abnormal returns yang terjadi seputar tanggal pengumuman opini audit. Mengikuti Firth (1978) dalam Lianny (2007), periode Abnormal returns dihitung dalam periode 10 hari sebelum (-10) sampai dengan 10 hari setelah (+10) pengumuman audit. Abnormal returns dihitung untuk masingmasing opini audit going concern dan unqualified dalam control group.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2.
Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah: 1.
Opini Audit Going Concern Opini audit going concern merupakan opini yang diberikan oleh auditor
yang berisi dampak kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan gagal dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan atas kelangsungan hidup entitas, tidak berarti dengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh karena itu, tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan auditor tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam pelaksanaan prosedur audit, auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi dan peristiwa tertentu, yang jika dipertimbangkan secara
keseluruhan,
menunjukkan
adanya
kesangsian
besar
tentang
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas. Signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa tersebut tergantung atas keadaan, dan beberapa diantaranya kemungkinan hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
2.
Market to Book Value Rasio market to book value of equity merupakan proksi berdasarkan
harga. Proksi ini menggambarkan permodalan suatu perusahaan. Rasio ini dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan harga penutupan saham terhadap total ekuitas. Bagi para investor yang akan melakukan pembelian saham perusahaan, penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan suatu hal yang penting. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan tersebut diperkirakan meningkat, return saham pun meningkat.
3.
Profitabilitas Profitabilitas merupakan ukuran keberhasilan operasi bisnis, apabila
dari masa ke masa perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan tingkat keuntungan yang memadaai manajemen perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik serta para investor yang berminat membeli saham baru. Terdapat berbagai macam pengukuran rasio profitabilitas, akan tetapi peneliti hanya akan menggunakan rasio Return on Equity (ROE). Rasio ini http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
dipilih karena pada penelitian Setiawati dan Agoes (2005) berdasarkan hasil pengujian multivariate, belum menunjukkan hasil yang signifikan.
4.
Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan merupakan ukuran untuk menentukan besar
kecilnya perusahaan dilihat dari assets yang dimiliki.
C.
Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini terdapat lima variabel operasional yang digunakan, yaitu:
Cummulative Abnormal return ,going concern, market to book value of equity, profitabilitas dan ukuran perusahaan yang diukur sebagai berikut:
Variabel dependen 1.
Cumulative Abnormal Return (CAR) Cumulative Abnormal Return (CAR) merupakan kumulasi dari abnormal return yang dihitung bedasarkan 10 hari tanggal penerbitan laporan keuangan auditan dan 10 hari sebelum diterbitkannya laporan keuangan auditan di Bursa Efek Indonesia. (CAR) dihitung dengan formula sebagai berikut:
Cumulative Abnormal Return (CAR)
=
∑ AR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Keterangan : CAR : Cummulative Abnormal Return saham i pada periode t AR
: Return abnormal saham i pada periode t Abnormal Return dihitung dengan formula sebagai berikut:
Abnormal Return (AR)
=
R1,t - Rm,t
AR
: Return abnormal saham i pada periode t
RA
: Return aktual saham i pada periode t
RP
: Return pasar saham i pada periode t
Return actual dihitung dengan formula sebagai berikut Return Aktual (RA)
Rit - Rit-1 Rit-1
=
Keterangan : RA
: Return aktual
Rit
: Return aktual saham saham i pada periode t
Rit-1
: Return aktual saham saham i pada periode t-1 Return pasar diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan yang
dihitung dengan formula sebagai berikut:
Return Pasar (RP)
=
IHSGt - IHSGt-1 IHSGt-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Keterangan : RM
: Return pasar
IHSGt : Return harga saham gabungan pada hari t IHSGt-1 : Return harga saham gabungan pada hari t-1
Variabel Independen 2.
Opini Audit Going Concern Opini audit going concern merupakan variabel dummy yang digunakan
peneliti dengan memberikan nilai 1 jika laporan keuangan auditan mendapatkan opini going concern dan nilai nol jika perusahaan mendapatakan opini unqualified. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 1 Jika opini going concern dan 0 jika Opini audit going concern = opini unqualified (ekspektasi koefisien sama dengan nol) 3.
Market to Book Value Market to book value equity merupakan rasio pasar terhadap nilai buku
dari total ekuitas pada tahun observasi. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
BM
=
Jumlah lembar saham beredar x Closing price x 100 % Total ekuitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
4.
Profitabilitas Profitabilitas diukur menggunakan rasio Return on Equity pada tahun
observasi. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Return on Equity (ROE)
5.
=
Net Income Total Equity
Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan merupakan nilai logaritma dari total asset pada
tahun observasi. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan
D.
=
log (nilai buku total aset)
Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2013. Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling. Dimana dalam penelitian ini, pemilihan anggota sampel penelitian didasarkan pada kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013. 2. Laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember tahun 2012-2013 dan telah di laporkan di BEI. 3. Harga saham dan IHSG tersedia di situs web BEI http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
4. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2012-2013. Berdasarkan kriteria tersebut diambil sampel sebanya 106 perusahaan yang mewakili tahun 2012-2013 yang terdiri dari 53 perusahaan yang mendapatkan opini going concern dan 53 perusahaan yang mendapatkan opini unqualified.
E.
Teknik Pengumpulan Data Sampel Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan
dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan analisis statistik deskriptif, uji beda dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Uji beda di gunakan untuk mengui perbedaan diantara dua variable yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.Sedangkan uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi linear berganda yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
F.
Metode Analisis
1.
Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan
informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan deviasi standar. Minimum
digunakan
untuk
mengetahui
jumlah
terkecil
data yang
bersangkutan. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Deviasi standar digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata- rata.
2.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dideteksi dengan analisis grafik histogram, normal probability plot dan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Uji
K-S dilakukan dengan membuat hipotesis. Dasar pengambilan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
keputusan pada uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila angka probabilitas di atas 0,05 maka ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara normal. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal
3.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar
variabel bebas (independen) dalam model regresi (Ghozali,2009). Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolonieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolonieritas yaitu (a) Nilai R square (R2) yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak terikat, (b) Menganalisis matrik korelasi variable-variabel independen. Jika antar variable independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (lebih 0,09), maka merupakan indikasi adanya multikolonieritas, (c) melihat nilai tolerancedan variance inflation factor (VIF), suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali, 2009)
4.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah terjadinya varians yang berbeda untuk variabel
independen yang berbeda. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
lain. Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas). Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik catterplots antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa pola yang jelas) serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika nilai signifikansinya lebih dari nilai 0,05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
5.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji Durbin – Watson (DW test). Jika d lebih kecil dibandingkan dengan d1 atau lebih besar dari 4- du maka terdapat autokorelasi. Jika d terletak di antara du dan 4-du, maka tidak terdapat autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Keterangan: d1 : nilai batas bawah tabel Durbin Watson du : nilai batas atas tabel Durbin Watson
6.
Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model uji hipotesis atas Ha1 dan Ha2 yakni pengujian Paired sample t-Test untuk nilai residual atau angka error term dari Abnormal returns sebelum mendapatkan opini going concern, Abnormal returns setelah mendapatkan opini going concern, Abnormal returns opini unqualified dan Abnormal returns opini going concern.apakah berbeda dengan nol. Opini audit going concern secara statistik terbukti memberikan tambahan informasi kepada pemakai dalam pengambilan keputusan manakala uji ini tidak signifikan atau nilai residual tidak sama dengan nol. Pengujian ini ditentukan berdasarkan uji rata-rata dan nilai signifikansi dari Abnormal returns sebelum mendapatkan opini going concern, Abnormal returns setelah mendapatkan opini going concern, Abnormal returns opini unqualified dan Abnormal returns opini going concern. Nilai rata-rata Abnormal returns sebelum mendapatkan opini going concern, Abnormal returns setelah mendapatkan opini going concern, Abnormal returns opini unqualified dan Abnormal returns opini going concern diperoleh dari statistik deskriptif seluruh sampel dan kemudian dilakukan pengujian tingkat signifikansi menggunakan uji Paired sample t-Test dengan pengujian hipotesis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
2 arah (two tail), yaitu menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. uji hipotesis atas Ha3 menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan alasan bahwa variabel independennya lebih dari satu variabel. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara kumulatif abnormal return dengan variabel-variabel independennya. Persamaan regresinya dirumuskan sebagai berikut : CAR = α + α1GC + α2MBV + α3PROF + α4SIZE + ε Keterangan: CAR MBV GC PROF SIZE ε
= Cumullative Abnormal Return = Market to Book Value = Opini audit going concerns = Profitabilitas = Ukuran Perusahaan = Error Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen
dengan tingkat manajemen laba maka dilakukan pengujian- pengujian dibawah ini: a.
Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai R2 berkisar antara nol sampai satu, apabila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
sedangkan R2 = 1 berarti adanya suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari 2, maka digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. b.
Uji Statistik f Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi (α = 5%).
c.
Uji Statistik t Uji statistic t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan
variasi
variabel dependen (Ghozali, 2009). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/