ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (S1)
DESAIN INTERIOR STUDIO MULTIMEDIA DI DENPASAR
Oleh: GEDE PUTRA YASA DHIANTARA 200705018 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013
ABSTRAK Perkembangan teknologiyang amat pesat pada zaman modern saat ini nyaris menjangkau seluruh kehidupan masyarakat, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, komunikasi, hiburan dan bidang lainnya. Di dunia pendidikan multimedia digunakan sebagai media pengajaran baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media pelatihan. Selain itu, multimedia juga digunakan dalam dunia game. Di Indonesia, produk multimedia berupa animasi, desain grafis, game dan web design mengalami perkembangan pesat ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas produk multimedia di Indonesia. Namun hasil karya anak bangsa masih kalah saing dengan hasil karya dari luar negeri baik dari segi kualitas dan pemasaran. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di bidang multimedia baik pasar lokal dan nasional bahkan internasional maka perlu dibangun suatu wadah berupa Studio Multimedia dengan desain interior yang mampu membuat kesan serius dalam perencanaannya selain dilengkapi dengan fasilitas dan manajemen pengelolaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi multimedia baik untuk hiburan, komunikasi dan informasi ataupun bidang lainnya. Dengan sebuah konsep yaitu "Futuristic" yang dipilih untuk dijadikan tujuan akhir
perancangan
desain
interiornya
yang
mana
diharapkan
mampu
berkesinambungan terhadap kasus yang dipilih. Kata kunci :teknologi, multimedia, futuristic
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
1
ABSTRACT Very rapid technological developments in modern times almost reaching all social life, ranging from education, health, communication, entertainment and other fields. In the world of multimedia education is used as a medium of instruction both in the classroom and individually. In the business world of multimedia is used as a medium for a company profile, product profile, even as media training. In addition, multimedia is also used in the gaming world. In Indonesia, multimedia products such as animation, graphic design, gaming and web design experience rapid growth characterized by the emergence of communities of multimedia products in Indonesia. But the results of the nation's children are still losing competitiveness with the work overseas both in terms of quality and marketing. To take advantage of business opportunities in the multimedia market both locally and nationally and even internationally it is necessary to build a container in the form of interior design Multimedia Studio is able to make a serious impression in addition equipped with facilities planning and management of the right to meet the need for multimedia technologies for entertainment , communication and information or other fields. With a concept of "Futuristic" is selected to be the ultimate goal which is designing the interior of the case is expected to continuously selected. Keywords: technology, multimedia, futuristic
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
2
A.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada zaman modern saat ini mengalami kemajuan yang amat pesat. Penggunaan teknologi pun nyaris menjangkau seluruh kehidupan masyarakat, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, komunikasi, hiburan dan berbagai bidang lainnya. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan, pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media pelatihan dalam sistem e-learning, selain itu, multimedia juga diadopsi ke dunia game. Perkembangan teknologi dan media yang demikian pesat juga dirasakan di Indonesia. Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia menerima segala perubahan teknologi dan kemudian ikut berkembang didalamnya. Teknologi membawa sebuah era baru bagi Indonesia, dimana seperti negara maju lainnya, teknologi membantu seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, industri multimedia di
Indonesia sudah
menunjukkan adanya perkembangan, produk multimedia berupa animasi, desain grafis, game dan web design mengalami perkembangan pesat, ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas produk multimedia di Indonesia. Akan tetapi, hasil karya anak bangsa masih kalah saing dengan hasil karya dari luar negeri baik dari segi kualitas dan pemasaran. Dengan potensi yang dimiliki, dunia multimedia di Indonesia khususnya di Bali seharusnya bisa lebih jauh melangkah ke depan di masa sekarang. Hal ini terjadi karena belum ada wadah yang secara profesional menggarap multimedia. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di bidang multimedia baik pasar lokal dan nasional bahkan internasional maka perlu dibangun suatu wadah berupa Studio Multimedia dengan desain interior yang mampu membuat kesan serius dalam perencanaannya selain dilengkapi dengan fasilitas dan manajemen pengelolaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi multimedia baik untuk hiburan, komunikasi dan informasi ataupun bidang lainnya. Jika dilihat dari segi interior sebuah studio multimedia, maka akan banyak hal - hal yang akan menjadi permasalahan - permasalahan tersendiri karena sebuah studio multimedia adalah
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
3
sebuah bangunan dengan kompleksitas tinggi. Itu dapat dilihat dari banyaknya aspek - aspek yang menjadi unsur didalam sebuah bangunan studio multimedia seperti unsur teks, unsur suara, unsur gambar, unsur animasi dan unsur video. Dengan sebuah konsep yaitu "Futuristik" yang dipilih untuk dijadikan tujuan akhir perancangan desain interiornya dan diharapkan mampu berkesinambungan terhadap kasus yang dipilih, maka hal ini akan menjadikan tantangan tersendiri didalam perancanagan sebuah studio multimedia dan merupakan alasan didalam pemilihan judul tugas akhir ini. Berdasarkan uraian diatas, maka Studio Multimedia di Denpasar ini diharapkan mampu memanfaatkan berbagai peluang dan memberikan pelayanan yang bermutu baik dalam bentuk jasa maupun produk. B.
1.
Tujuan dan Manfaat
Menciptakan sebuah desain interior yang mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas civitas penggunanya
2.
Mampu mewujudkan sebuah desain interior bangunan studio multimedia yang memiliki kompleksitas tinggi
3.
Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam studi mengenai perancangan desain interior yang terkait dengan studio multimedia dengan segala jenis aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan didalamnya.
4.
Mampu memberikan peluang bisnis baru khususnya di Bali yang berpotensi menjaring banyak pekerja baru yang memiliki skill dibidang multimedia sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
C.
Metode Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mendapatkan data yang detail dan sistematis sebagai berikut : a.
Observasi Teknik observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena. Sehingga dengan menggunakan teknik ini, desain dimulai dari survei / mengamati langsung ke lapangan mengenai
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
4
objek yang akan didesain dan mencatat secara sistematis, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan studio multimedia. b.
Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan diskusi secara langsung dengan orang yang berkompeten dan mampu memberikan data serta informasi tentang objek desain. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap beberapa orang yang pernah mengambil kasus serupa sebagai objek desain.
c.
Kepustakaan Mencari literatur yang diperlukan sebagai data komperatif yang didapatkan dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan.
d.
Dokumentasi Dokumen disini berarti segala macam bentuk atau benda yang tertulis maupun tidak tertulis. Menjadi keterangan dalam memperoleh data yang digunakan untuk melengkapi data-data yang lainnya.
D.
Metode Desain
Metode desain yang digunakan pada desain studio multimedia dalam menganalisa masalah yaitu Metode Glass-Box dan Black-Box. Glass box yaitu metode dengan mencari data-data yang telah diidentifikasi sesuai klasifikasi obyek yang terkait dengan data-data literatur maupun fakta, manajemen, serta parameter yang secara keseluruhannya dianalisis secara sistematis menjadi dasar proses desain secara emosional maupun rasional, sebagai langkah-langkah menentukan ide gagasan, maupun tolak ukur yang akhirnya dapat menjadi dasar dan bahan analisis untuk menentukan solusi sehingga terwujud gagasan pengembangan desain melalui perancangan desain dan gambar proyek. Pada kasus Studio Multimedia ini, analisa data diperoleh dari bangunan sejenis seperti pixar animation studio, avatar mocap, nextwave multimedia, mythic perspective, dan matahari studio.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
5
Sedangkan metode black box mencari seluruh sumber data yang dilatar belakangi oleh emosi maupun imajinasi yang berdasarkan proses pertukaran pikiran/pengalaman atau apresiasi terhadap data-data yang bersifat fisik maupun nonfisik. Proses pengumpulan data ini didapatkan melalui wawancara langsung pada pihak pengelola atau staff seperti karyawan serta atasan. Dalam hal ini metode ini masih harus diidentifikasikan untuk menemukan permasalahan, yang juga terkait dengan tolak ukur. Akhirnya kedua metode tersebut digabung sebagai dasar-dasar analisis solusi maupun menentukan perancangan desain yang sesuai. E.
Data Fisik
Peta Lokasi Studio Multimedia, Denpasar Selatan.
SITE
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
6
Lokasi terletak di utara Jalan By Pass Ngurah Rai, Desa Pedungan Banjar Pesanggaran, dengan luas 13.346,5 m2. Site berupa lahan bekas TPA dan persawahan. Lokasi dibatasi oleh persawahan disebelah Utara, permukiman disebelah Timur, jalan By pass Ngurah Rai dan gedung perdagangan dan jasa disebelah Selatan dan kawasan perindustrian di sebelah Barat. F.
Konsep Desain
Studio Multimedia merupakan sebuah wadah untuk memproduksi multimedia project dimana sebagian besar dalam proses pembuatannya menggunakan teknologi modern dan teknologi computer graphic. Penggunaan teknologi ini dapat dilihat pada penggunaan perangkat komputer, sistem keamanan, utilitas, sistem network maupun internet. Multimedia sendiri digunakan dalam berbagai hal di dalam dunia hiburan, pendidikan maupun bisnis. Dilihat dari produk multimedia seperti animasi, desain grafis, game dan web design, hampir keseluruhan menggunakan media elektronik dalam pngerjaan hingga finishingnya. Media elektronik seperti komputer, printer / ploter, media rekam (kamera), sound system dan lain-lain merupakan beberapa alat yang digunakan di dalam sebuah studio multimedia. Jadi sebuah studio multimedia bisa dikatakan tidak mungkin terlepas dari teknologi karena dalam pengerjaan produknya harus didukung dengan peralatan - peralatan yang canggih. Jika mendengar kata canggih maka hal yang akan terpikir adalah sebuah hal yang berhubungan dengan masa depan. Masa depan adalah periode waktu yang tidak tertentu setelah saat ini. Kedatangannya dianggap tak terelakkan karena adanya waktu dan hukum fisika. Oleh karena itu maka masa depan dijadikan acuan untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pemilihan konsep yang akan digunakan di dalam mendesain bangunan studio multimedia itu sendiri. Konsep itu sendiri adalah "futuristic" yang mana berarti masa depan. Pemilihan konsep ini dianggap sudah sesuai untuk diterapkan pada bangunan studio multimedia yang selalu berhubungan dengan teknologi.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
7
Uraian Konsep Futuristik adalah suatu kata yang lebih umum digunakan untuk mengangkat kecenderungan yang luas dalam disain modern yang sangat ingin menciptakan arsitektur dengan gaya masa depan ataupun sedikitnya gaya yang akan datang 10 tahun ke masa depan. Desain Futuristik memiliki kapabilitas dan fleksibelitas yang merupakan ciri dari bangunan yang memiliki seni futuristik bangunan. Kapabilitas dan fleksibilitas ini meberikan kesan bahwa sebuah perusahaan mampu melayani dan pastinya mengikuti perkembangan untuk perusahaan itu sendiri. Sedangkan ungkapan fisik atau tampilan bangunan tersebut memberikan kesan bahwa bangunan tersebut mampu mengikuti perkembangan jaman. Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Futuristic atau futurism merupakan salah satu gaya desain arsitektur modern. Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang keduanya berarti “masa depan” adalah aliran seni yang avant-garde, atau sebelum masanya, terutama pada tahun 1909 Masehi. Futurisme merupakan suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok orang yang percaya atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam arti lebih modern, lebih konkrit, bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu menguasai jagad raya dengan tehnologi yang dimilikinya nanti. Gerakan Futurisme diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang penulis dan penyair Italia, Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah sebuah gerakan seni murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Futurisme ini muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka tengah merubah alam realitas dari kebudayaan
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
8
dunia. Maka khayalan-khayalan kaum Futuris memakai pola-pola geometris untuk mewakili arah gerak dan makna dari pergerakan itu sendiri. Para seniman dan desainer Futurisme biasanya memanfaatkan hari-hari petang untuk berkumpul, menuliskan manifesto, puisi dan musik. Sifat agresif dan perilaku yang individualis dari kaum Futuris ini lambat laun dimanfaatkan untuk menyebarkan paham Fasisme. Salah seorang Futuris mempublikasikannya dalam surat kabar Perancis, “le Figaro” bertanggal 20 Februari 1909, dengan membuat pencampuran atau perpaduan yang tidak mudah di dalam memenuhi kepentingan nasionalisme Italia, kemiliteran dan kepercayaan baru terhadap mesin yang selanjutnya dijelmakan dalam produk mobil dan pesawat terbang. Sebelum Perang Dunia ke II, pergerakan para Futuris Italia yaitu mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala-kendala desain dalam kehidupan sehari-hari, melalui penyerapan dan penggambaran kualitas mekanisasi dan kecepatan, seperti yang telah dibahas oleh Banham dalam bukunya: “Theory and Design in The First Machine Age”. Era ini telah mengispirasikan pelukis Futuris, penyair dan arsitek, diantaranya: Filippo Tommaso Marinetti, Giacomo Balla, Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant’Elia untuk menciptakan sebuah karya yang mencerminkan dunia mereka. Itu semua merupakan semangat baru yang mereka junjung tinggi dalam sebuah kelompok yang membawanya kepada politik Fasis, ketika ketergantungan akan keterlibatan emosi dengan gaya hidup kemodernan dan kebaruan di lingkungan masyarakat. Falsafah yang dipakai oleh kaum Futuris hampir sebagian besar diambil dari latar belakang sejarah kemunculan Modernisme. Sebab kita mengetahui, bahwa Futurisme ini merupakan gerakan awal lahirnya Modernisme. Di samping itu, dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain. Ciri Futurisme : 1.
Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam sebuah acuan, dan penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.
2.
Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim dalam hubungan langsung dengan nilai-nilai futurisme.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
9
3.
Karakteristiknya
juga
meliputi
garis-garis
yang
tidak
rata
yang
mengkomunikasikan energy dari gerakannya. Pandangan karya yang mementingkan masa depan. Futurisme banyak mempengaruhi bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur Futurisme biasa berpangaruh pada bagian-bagian dari bangunan seperti pintu masuk, lantai, bentuk bangunan, ornamen, dsb. Futurisme juga berpengaruh pada perkembangan tipografi. Selain itu futurisme yang memanfaatkan tipografi banyak dipakai dalam mengungkapkan perasaan dalam berpuisi. Futurisme ini muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis, kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka. Penjabaran Konsep Konsep Bahan Sebuah desain futuristik biasanya menggunakan bahan pre-fabrikasi dan bahan-bahan baru, seperti kaca, baja, alumunium selain bahan-bahan umum yang sudah banyak digunakan. Berikut merupakan beberapa bahan yang digunakan dalam desain studio multimedia di denpasar selatan.
Konsep Warna Warna futuristik bersifat berani yang artinya dalam pengaplikasiannya dapat digunakan warna - warna yang cerah, terang maupun elegan agar desain yang ditampilkan mampu menciptakan suasana modern atau
masa depan yang
diinginkan desainer. Berikut merupakan warna-warna yang digunakan dalam desain studio multimedia di denpasar selatan. Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
10
Pengaruh warna yang digunakan terhadap psikologi manusia Warna hitam memberikan kesan yang glamor dan elegan. Selain itu, warna ini juga menciptakan suasana yang cenderung serius dalam suatu ruangan. Warna abu-abu tidak menunjukkan karakter yang jelas. Tidak teras dan sama sekali bebas dari kecenderungan psikologis.Warna abu-abu cenderung netral. Warna putih melambangkan kemurnian atau kesucian. Warna ini banyak digunakan di rumah sakit karena memberikan kesan higienis dan steril. Secara visual, penggunaan warna ini pada suatu ruangan akan memberikan ilusi bahwa ruangan tersebut lebih tinggi daripada yang sebenarnya. Warna biru memberikan efek yang cenderung menenangkan. Warna ini seringkali diasosiasikan dengan warna langit atau lautan, juga dianggap sebagai warna favorit dunia karena efeknya yang membawa perasaan damai. Warna biru pekat akan menstimulasi pemikiran yang jernih, sementara warna biru muda akan membantu meningkatkan konsentrasi. Konsep Bentuk Dari segi bentuk, sebuah desain futuristik memiliki beragam gaya dari bentuk kaku, bersudut hingga bentuk melengkung, kurva, wave maupun square yang lebih bergaya dekonstruktif. Desain futuristik mengandung nilai lebih ke dinamis, estetis dan inovatif. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat sekarang ini, bentuk desain interior juga memberikan kesan lebih dinamis, canggih dan ramah lingkungan. Hal ini disebabkan karena futuristik tersebut memberikan kesan bebas atau tanpa terikat oleh bentuk-bentuk tertentu.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
11
Konsep Elemen Pembentuk Ruang Lantai Lantai yang digunakan dalam desain studio ini sebagian besar hanya menggunakan semen cor yang dilapisi oleh lapisan vinyl berwarna hitam semi gloss untuk menampilkan kesan elegant. Sebagai penguat kesan futuristic maka pada lobby, galeri hingga cafeteria diberikan hidden lamp berpola techno yang terinspirasi dari sebuah film berjudul “Tron Legacy” dengan warna biru. Perpaduan antara warna hitam dengan biru yang dihasilkan dari hidden lamp dirasa mampu mengangkat kesan futuristic pada desain sehingga nuansa masa depan dapat tercapai sesuai dengan konsep yang digunakan dalam desain studio multimedia ini. Dinding Dinding pada studio multimedia ini di desain tidak simetris dan cenderung mengikuti pola lantai. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan nuansa masa depan yang tidak kaku dengan bentuk-bentuk atau pola yang simetris seperti kebanyakan bangunan yang didesain bergaya modern. Hal ini juga dimaksudkan agar bentuk tersebut tidak membosankan. Material yang digunakan sebagai dinding pada desain studio multimedia ini adalah calsiboard dengan lapisan insulasi berupa busa yang mana dimaksudkan sebagai peredam akustik yang berlebihan agar para pekerja maupun client yang datang tidak terganggu dengan suara – suara yang bersumber dari luar maupun dalam ruangan. Konsep dinding dengan pola bentuk bersudut dengan peredam ini dirasa mampu untuk mengurangi gema yang timbul dari bagian lobby hingga gallery yang memiliki ketinggian diatas 5 meter sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi civitas yang berada didalam bangunan. Warna abu-abu yang dipilih sebagai warna dinding akan mampu menyelaraskan konsep warna yang digunakan pada desain studio multimedia ini. Plafon Pengaplikasian konsep bentuk pada bagian plafon studio multimedia ini berbeda-beda disetiap ruangnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan pembagian jenis ruang agar lebih terlihat di setiap bagiannya. Pada bagian lobby terinspirasi dari stalaktit yang ada pada bagian atas gua. Menggunakan bahan
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
12
fiberglass berwarna putih glossy dengan sebuah downlight pada setiap ujungnya. Pada area gallery, bentuk yang di aplikasikan mengambil bentuk streamline menggunakan bahan resin putih semi transparan dengan rangka besi hollow dan hidden lamp terpasang didalamnya. Pada cafeteria, bentuk yang diaplikasikan cenderung bebas namun tak jauh dari kesan streamline. Konsep Fasilitas Aplikasi konsep pada fasilitas yang ada dalam desain studio multimedia ini terlihat dari segi bentuk, warna maupun material yang mana merupakan ciri dari sebuah bangunan futuristic. Dari segi bentuk, fasilitas- fasilitas didesain agar terlihat seperti mebel yang akan hadir dimasa depan.
Konsep Utilitas 1.
Pencahayaan. Pencahayaan pada pagi hingga sore hari dominan menggunakan pencahayaan alami. Oleh karena itu pada area lobby dan gallery banyak menggunakan meterial kaca agar cahaya dapat masuk dengan maksimal kedalam bangunan.
2.
Akustik Dengan adanya konsep dinding yang memiliki lapisan insulasi akustik maka tingkat kebisingan yang berasal dari luar maupun dalam bangunan dapat diminimalisasi sehingga mampu meningkatkan kenyamanaan civitas yang beraktifitas didalamnya.
3.
penghawaan karena lobby dikelilingi oleh dinding masif akibat dari pertimbangan sistem akustik dan pencahayaan, maka sitem penghawaan akan dominan menggunakan penghawaan buatan (AC).
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
13
Kriteria Desain Untuk mewujudkan perancangan dari Studio Multimedia, Denpasar Selatan sesuai dengan konsep desain, maka dalam kriteria perancangan dibagi menjadi beberapa kriteria yaitu a.
Estetis Semua perwujudan interior, dan fasade mengandung unsur keindahan di dalam menunjang suasana/nuansa ruang yang ingin dicapai, sehingga dapat memberikan kesan tersendiri dan dapat menarik banyak pengunjung. Dan mengandung prnsif-prinsip estetis (kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, komposisi, dll)
b.
Ergonomis Perwujudan ruang, utilitas, dekorasi, dan lain-lain dapat memberikan rasa aman dan nyaman, sesuai dengan antropometri manusia sehingga pengunjung dan karyawan merasa nyaman berada dalam ruang.
c.
Efisien dan Efektif Pemanfaatan ruang secara maksimal dengan tetap mempertimbangkan ruang spasial. Pengunjung dapat dengan cepat dan tepat dalam menggunakan segala fasilitas didalamnya. Mudah dalam pencapaian sirkulasi serta dapat memenuhi keleluasaan gerak dan tidak mengganggu aktivitas pada areal lain (fungsi ruang yang lain)
d.
Fungsional Semua hal-hal yang ditampilkan selain sebagai bagian dari elemen estetika, juga harus berfungsi sebagaimana mestinya (berfungsi optimal)
e.
Komunikatif Hubungan antar ruang saling berkaitan, mudah dikenali/dimengerti dan mudah dalam pencapaian sehingga dapat melancarkan segala aktivitas.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
14
G.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dianalisa pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan: a.
mendesain studio multimedia harus sesuai dengan analisa kebutuhan ruang dan analisa kegiatan civitas yang berdasarkan dari literatur dan studi banding, sehingga mampu memenuhi kebutuhan aktivitas dan civitas yang ada pada studio multimedia.
b.
mendesain studio multimedia dengan konsep futuristic harus sesuai dengan kriteria dan penjabaran konsep yang memiliki ciri – ciri baik dari segi bentuk, warna, tekstur, komposisi, sehingga mampu menampilkan dan memberikan nuansa masa depan sesuai dengan arti futuristic itu sendiri pada studio multimedia. Konsep suatu desain sangat penting ditentukan terlebih dahulu sebelum
mendesain, karena konsep itu sendiri merupakan sebuah acuan dalam menjawab semua kebutuhan civitas dan aktivitas yang hendaknya tetap berpedoman pada manusia yang akan menggunakan bangunan sesuai dengan literatur mengenai studio multimedia. Pemilihan konsep yang sesuai fungsi bangunan akan menyelaraskan antara fungsi dengan nilai estetis, dimana akan membentuk sebuah desain yang berdasarkan dengan kriteria desain yaitu estetis, ergonomis, fungsional, komunikatif, efisien dan efektif.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
15
DAFTAR PUSTAKA Akmal, Imelda. 2006. Pintu dan Jendela. Jakarta : PT. Gramedia Ching, F. D.K. 1991. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga ____________. 1995. A Visual Dictionary of Architecture. Kanada: John Wiley & Sons, Inc. ____________. 1996. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya. Jakarta: Erlangga Neufert, Ernst. 1996. Bauentwurfslehre. Dalam : Sunarto Tjahjadi, alih bahasa. Data Arsitek : Edisi 33 : Jilid 1. Jakarta : Erlangga. ____________. 2002, Bauentwurfslehre. Dalam : Sunarto Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, alih bahasa. Data Arsitek : Edisi 33 : Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika. Kellerman, E. 1978. Giving Learners a Break: Native Language Intuitions as a Source of Pre-diction About Transferability: Working Papers in Bilingualism. Kusmiati, A. 2004. Dimensi Estetika pada Karya Arsitektur & Desain. Jakarta: Djembatan. Lawson, Fred. 1973. Hotel, Motel, and Condominium. London : The Architectural Press Ltd, Q ueen Anne’s gate. ___________. 1994. Restaurants, Club & Bars. Oxford, Boston : Architectural Prees Marizar, E. S. 2003. Designing Furniture. Yogyakarta: Media Pressindo. Muriel, Emmanuel. 1990. The Encyclopedia Americana. New York: St. Martin's Press Surakhmad, Winarno. 1980. Metodelogi Pengajaran Nasional. Bandung : Jemmars Suptandar, Pamudji. 1985. Perancangan Tata Ruang Dalam. Jakart : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti. Jakarta. ________________. 1982. Interior Design II. Jakarta : Erlangga. Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
16
________________. 1999. Merancang Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. Wilkening, F. 1981. Cognitive Psychology. New York: McGraw-Hill.
Artikel Ilmiah | Desain Interior Studio Multimedia di Denpasar Selatan
17