ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (S1)
DESAIN INTERIOR RUMAH KEBAYA “CITRA” Jl. Imam Bonjol No. 531, Denpasar - Bali
OLEH: Eva Hasanah NIM : 200605001 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013
ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (S1)
DESAIN INTERIOR RUMAH KEBAYA “CITRA” Jl. Imam Bonjol No. 531, Denpasar - Bali
OLEH: Eva Hasanah NIM : 200605001 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013
ABSTRAK Desain Interior Rumah Kebaya “CITRA”
Seiring perkembangan jaman, kebaya masa kini telah mengalami modifikasi terutama dari segi desain yang lebih modis dan modern sehingga dapat dikenakan hampir ke semua acara. Tidak terkecuali di Bali, dimana kebaya bagi kaum perempuannya tidak dapat terlepas dari kegiatan keagamaan yang berlangsung. Menanggapi kebutuhan serta minat yang besar dari wanita modern saat ini (khususnya di Bali) terhadap kebaya sangat disayangkan jika kebutuhan tersebut tidak diapresiasi dengan baik. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk penyediaan butik atau rumah kebaya. Penyediaan bahan, elemen-elemen pelengkap busana kebaya (aksesoris, selop, tas), kebaya jadi sekaligus pelayanan pemesanan (jahit) kebaya dalam satu wadah akan menjadi sebuah usaha yang menarik mengingat masih sangat jarang butik kebaya yang menyediakan pelayanan lengkap seperti yang disediakan oleh Rumah Kebaya “CITRA”. Metode yang digunakan dalam desain interior rumah Kebaya “CITRA” adalah metode glass block, dimana metode ini mengedepankan cara berpikir rasional yang secara objektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan terbebas dari pikiran dan pertimbangan yang tidak rasional. Sebagai butik Rumah Kebaya “CITRA” harus tampil menarik dan mengundang minat masyarakat untuk datang. Nuansa gaya hidup masyarakat masa kini yang ingin hidup serba praktis menjadi pertimbangan dalam proses desain Interior Rumah Kebaya “CITRA” yang mengusung konsep “Quin of Paradise “. Melalui konsep ini Rumah Kebaya Citra ingin memberikan pelayanan meyeluruh untuk kenyamanan berbelanja melalui desain interior yang modern dan cantik. Kehadiran Rumah Kebaya “CITRA” diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat wanita di Bali terhadap busana kebaya sekaligus ikut melestarikan kekayaan busana derah Indonesia. Kata kunci : Kebaya, Butik, Glass Block 1
PENDAHULUAN Pakaian adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dirinya dari berbagai situasi dan kondisi (cuaca, sengatan serangga, gesekan) selain juga sebagai alat untuk menutupi bagian-bagian tertentu dari tubuh. Seiring perkembangan kehidupan manusia pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan atau kedudukan, karakter serta latar belakang budaya seseorang yang memakainya. Sebagai fungsi budaya, pakaian dapat menunjukkan budaya suatu bangsa maupun daerah, karena setiap daerah maupun bangsa pasti memiliki sesuatu yang diunggulkan sebagai simbol atau suatu yang khas dari daerah tersebut. Sebagai contoh kebaya. Kebaya sebagai salah satu aset bangsa mampu menggambarkan identitas berbudaya, kebaya memiliki andil yang cukup besar terhadap seni berbusana wanita Indonesia yang dimulai sejak jaman penjajahan. Seiring perkembangan jaman, kebaya masa kini telah mengalami modifikasi terutama dari segi desain yang lebih modis dan modern sehingga dapat dikenakan hampir ke semua acara. Tidak terkecuali di Bali, dimana kebaya bagi kaum perempuannya tidak dapat terlepas dari kegiatan keagamaan yang berlangsung. “Pakaian religi dipergunakan pada saat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas sosial-religius (adat dan keagamaan) mulai dari jenis tingkatan buwana alit, buwana madya, sampai buwana agung.” (Widiana, 1997). Menanggapi kebutuhan serta minat yang besar dari wanita modern saat ini (khususnya di Bali) terhadap kebaya sangat disayangkan jika kebutuhan tersebut tidak diapresiasi dengan baik. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk penyediaan butik atau rumah kebaya. Penyediaan bahan, elemen-elemen pelengkap busana kebaya (aksesoris, selop, tas), kebaya jadi sekaligus pelayanan pemesanan (jahit) kebaya dalam satu wadah akan menjadi sebuah usaha yang menarik mengingat masih sangat jarang butik kebaya yang menyediakan pelayanan lengkap seperti yang disediakan oleh Rumah Kebaya “CITRA”. Hanya saja untk dapat memenuhi tuntutan tersebut, Rumah Kebaya “CITRA” harus dapat membenahi diri dalam menciptakan sirkulasi ruang yang baik, dimana 2
hal tersbut merupakan masalah
utama yang dihadapi oleh Rumah Kebaya
“CITRA”. Dengan terciptanya sirkulasi yang baik diharapkan aktivitas yang terjadi dapat berjalan optimal.
METODE DESAIN Metode desain yang digunakan dalam pembahasan desain interior Rumah Kebaya “CITRA”
adalah metode glass-box. Metode ini mengedepankan cara
berpikir rasional yang secara objektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan terbebas dari pikiran dan pertimbangan yang tidak rasional (irasional), misalnya sentimen dan selera. Metode ini berusaha untuk menemukan fakta-fakta dan sebab atau alasan faktual yang melandasi terjadinya suatu hal dan kemudian berusaha menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul. Ciri utama metode glass-box antara lain: a. Sasaran serta strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan jelas sebelum analisis dilaksanakan. b. Analisis desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau keputusan yang diinginkan ditetapkan. c. Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat dijelaskan secara logis. d. Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis, biasanya dalam susunan sekuensial, walau ada kalanya dalam bentuk paralel, meliputi komponen atau bagian yang dapat dipilah. Data
Analisis
Sintesis Desain Evaluasi Gambar 1. Bagan Metode Glass-Box Sumber : Mahasiswa 3
Proses Desain OBYEK PERANCANGAN
KRITERIA DESAIN
DATA LAPANGAN
MASALAH ATAU KENDALA
ANALISIS
GAGASAN
DESAIN
DESAIN ALA
KONSEP DESAIN
KEBUTUHAN CIVITAS
FEEDBACK
INPUT
PROSES
OUTPUT
Gambar 2. Bagan Proses Desain Sumber : Mahasiswa
Data Kasus A. Data Fisik Rumah Kebaya “CITRA” -
Denah Ruang Awal Rumah Kebaya “CITRA”
Gambar 3. Tampak Depan Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Mahasiswa
4
Gambar 4. Denah Ruang Awal Rumah Kebaya “ CITRA” Sumber : Mahasiswa
-
Data Non Fisik Rumah Kebaya “CITRA”
Nama kasus
: Rumah Kebaya “CITRA”
Pemilik
: Bpk. Imam
Usia
: 43 thn
Lokasi
: Jl. TK. Buadji No. , Panjer- Denpasar
Tahun Berdiri
: 2000
Fungsi Bangunan
: Toko Kebaya
Luas Tanah
: 150M²
Luas Bangunan
: 150 M²
Jam Operasional
: 09.00 – 17.00 WITA
5
Permasalahan ruang yang ditemukan pada Rumah Kebaya “CITRA” yaitu : 1. Luas bangunan tidak mendukung aktivitas Karena sempitnya ruangan, mesin jahit diletakkan berbaris disepanjang ruangan, selain itu penempatan meja setrika berada di jalur sirkulasi yang menghubungkan ruang jahit dengan mushola menyebabkan cross circulation. 2. Sirkulasi udara tidak lancar Aliran udara yang masuk ke dalam ruangan terjadi melalui pintu samping yang merupakan pintu menuju ruang jahit yang berada disisi bangunan. 3. Pencahayaan alami pada siang hari tidak memadai Bangunan tidak memiliki jendela. Cahaya yang masuk ke ruang display berasal dari dinding kaca pada bagian depan bangunan. Sementara cahaya yang masuk ke ruang jahit berasal dari pintu samping (hanya jika dalam keadaan terbuka). 4. Ruang ganti terletak dibelakang pintu yang menghubungkan ruang potong dengan ruang display. 5. Ruang istirahat pegawai pengap serta tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Seluruh permasalahan terkait diatas dijadikan bahan pertimbangan dalam desain interior Rumah Kebaya “CITRA” pada wadah fisik yang baru.
6
B. Data Fisik L.A Fashion (Lokasi Baru)
Gambar 5. Peta Pulau Bali Sumber : Internet
Gambar 6.Ilustrasi Mata Burung Site L.A Fashion Sumber : Karya Mahasiswa
Gambar 7. L.A Fashion Sumber : Karya Mahasiswa
Data di lapangan menunjukkan bahwa lokasi baru Rumah Kebaya “CITRA” berada di jalur yang strategis, sebab letaknya mudah dijangkau baik dari Arah Selatan (Jl. Sunset Road) maupun dari Arah Utara (Jl. Teuku Umar). Secara fisik Rumah kebaya “CITRA” mempunyai batas sebagai berikut : 7
Sebelah utara
: Toko “Kasur Indah”
Sebelah timur
: Rumah Penduduk
Sebelah selatan
: Pertokoan
Sebelah barat
: Tanah Kosong
KONSEP DESAIN Konsep berasal dari kata ”concept” dalam bahasa inggris yang artinya adalah pengertian, bagan, gambaran, atau konsepsi. Konsep sebuah desain adalah suatu jalan yang harus dilalui di dalam urutan perencanaan. Konsep juga berfungsi untuk menghasilkan ekspresi dalam wujud perencanaan. (Suparto 1979) Latar Belakang Konsep Desain Rumah kebaya “CITRA” notabene-nya adalah sebuah butik yang khusus menjual kebaya mulai dari bahan kebaya, kebaya jadi hingga aksesoris busana kebaya. Sebagai butik Rumah Kebaya “CITRA” harus tampil menarik dan mengundang minat masyarakat untuk datang. Untuk itu diperlukan desain interior yang dapat memberikan rasa nyaman selama aktivitas berlangsung. Kenyamanan baik secara fisik maupun psikologis diupayakan melalui filosofi konsep desain yang diambil dari sosok perempuan berkebaya. Perempuan berkebaya masa kini dapat digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, anggun, elegan, sensual, dan menarik perhatian laksana seorang ratu. Untuk itu dipilih konsep Queen of Paradise. “Queen of Paradise” merupakan sebuah konsep dengan gaya Modern Cyang mengedepankan diktum “form follow function”. Secara terminology
Modern
memiliki arti terbaru, terkini. Sehingga modern memiliki pengertian sesuatu yang berkenaan dengan kekinian. Chic sendiri berarti cantik, jelita (memiliki sifat feminim).
8
Istilah Modern Chic dikenal sebagai gaya modern yang sangat dekat dengan nuansa gaya hidup manusia masa kini yang ingin hidup serba praktis, berdasarkan fungsi, dan fashionable, sehingga gaya modern chic dapat diterapkan di era apapun selama dapat memberikan rasa aman, nyaman dan dapat dinikmati. (Susilowati, 2005)
Penjabaran Konsep Desain Queen dalam Bahasa Indonesia adalah Ratu. Ratu dianalogikan dengan seorang perempuan yang cantik, lembut dan elegan. Paradise berarti Surga dalam hal sebagai tempat bersemayamnya ratu. Paradise digambarkan dengan sifat indah, mewah, menyenangkan. Secara terminologi arti dari masing-masing sifat tadi di jabarkan sebagai berikut : a. Cantik cantik 1 /elok; molek (tt wajah, muka perempuan); (2) indah dl bentuk dan buatannya b. Lembut lem·but a 1 lunak dan halus (tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah (mudah dilentuk) c. Elegan ele·gan /élegan/ a elok; rapi; anggun; lemah gemulai; luwes d. Indah in·dah 1 a dl keadaan enak dipandang; cantik; elok e. Menyenangkan gem·bi·ra a suka; bahagia; bangga; senang; -- ria senang hati; bersuka cita; riang ria f. Mewah me·wah /méwah/ a serba banyak; serba indah; serba berlebih (biasanya tt barang dan cara hidup yg menyenangkan)
9
Aplikasi Konsep Desain Dari uraian konsep dan style diatas, berikut adalah aplikasi yang diterapakan dalam desain. -
Konsep bentuk
Bentuk desain lebih mengutamakan fungsi sesuai dengan konsep modern “form “follow fungtion”. Pola desain yang diterapkan memberikan kesan lembut namun dinamis layaknya kepribadian wanita. -
Konsep ruang
Konsep ruang yang akan diaplikasikan pada Desain Interior Rumah Kebaya “CITRA” yaitu tujuannya agar menyatu dengan konsep yang maupun style yang ada. -
Konsep warna
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu terhadap suatu objek baik itu ruang maupun benda/ fasilitas. Pada Rumah Kebaya “CITRA” warna-warna yang digunakan adalah warna-warna hangat yaitu putih, gold,, maroon hitam dan abu-abu.
Gambar 8. Palet Warna Sumber : Mahasiswa
Maksud dan tujuan penggunaan tersebut diuraikan sebagai berikut : Putih : Putih adalah warna netral. Putih adalah simbol kesucian, kesederhanaan, kebersihan dan kejelasan. (Pile, 1997) Warna putih memberikan kesan bersih pada ruangan. Warna putih adalah salah satu warna yang sifatnya netral, sehingga penerapaan warna ini pada ruangan butik dapat menonjolkan product yang dipajang.
10
Kuning Gold : Gold dengan warna dasar kuning memberikan kesan terbuka dan mahal. Merupakan warna sinar matahari dan sumber cahaya pencahayaan buatan yang menarik. kuning adalah warna yangbersahabat dan cerah. Penerapan warna kuning gold diaplikasikan pada ruang pengelola dan fitting room. Warna ini bertujuan untuk memberikan kesan elegan dan mewah pada ruangan. Maroon : Merupakan turunan dari warna merah dimana warna merah memberikan kesan bersemangat, berani, akrab dan menghibur. (Starmer. 2005) Warna maroon yang kuat digunakan sebagai aksen ruang sehingga ruangan terlihat lebih “hidup”. Hitam : Hitam adalah warna kuat, simbol kekuatan, martabat, keseriusan dan formalitas. Abu-abu : Merupakan warna campuran hitam dan putih. Abu-abu gelap dapat memberi kesan berwibawa. (Pile. 1997) -
Konsep material 1. Mebel/ fasilitas Bahan material yang digunakan pada fasilitas yaitu, metal, fiberglass, multiplek dengan finishing HPL dan duco. 2. Lantai Lantai menggunakan terrazo, keramik dan alluminium pada border untuk mempertegas bentuk ruang. 3. Dinding Dinding menggunakan bata yang dilapisi dengan cat tembok serta wall paper pada area tertentu. 4. Plafon Calsiboard menjadi pilihan plafon baik di ruang-ruang utama maupun di area servis. Karena calsiboard tahan terhadap kelembapan. 11
-
Konsep pencahayaan
Konsep
pencahayaan
yang
diterapkan
pada
Rumah
Kebaya
“CITRA”
mengandalkan sistem pencahayaan buatan. Karena posisi ruang-ruang utama berada di bagian dalam yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Selain itu pencahayaan buatan juga dimaksudkan untuk memberi nuansa interior yang lebih dramatis pada area plafon. 1.2.1
Konsep penghawaan
Sistem penghwaan menggunakan 40 % penghawaan alami dan 60 % penghawaan buatan. Hal ini agar ruangan terasa lebih sejuk dan bersih terutama disiang hari dengan penggunaan AC. Selain tiu juga untuk menjaga kelembapan suhu udara ruangan. Penghitungan kapasitas AC berdasarkan rumus : Luas Ruangan x 500 (standar beban panas ruangan) / 5000 Btu/h
Kriteria Desain Untuk mewujudkan integritas pada desain interior rumah kebaya dengan konsep “Quin of Paradise” dalam gaya modern maka harus ditunjang oleh kriteria desain. Kriteria desain dibagi menjadi dua. yaitu kriteria desain umum dan kriteria desain khusus. Kriteria Desain umum a. Aman Setiap desain yang dibuat harus selalu memperhitungkan keamanan bagi penggunanya, yang diwujudkan baik melalui pemilihan bahan, finishing, serta bentuk yang diterapkan. b. Nyaman Dimulai dari unsur pembentuk ruang, elemen penunjang pembentuk ruang, fasilitas sampai yang lainnya harus mampu memberikan kenyamanan saat digunakan agar dapat mendukung segala aktifitas. c. Ergonomis
12
Antropometri tubuh manusia sebagai dasar pertimbanagan disetiap desain yang dihasilkan sehingga menimbulkan kenyamanan bagi civitas. d. Lancar Desain yang dihasilkan tidak mengganggu sirkulasi ruang gerak. e. Komunikatif Hubungan antar ruang saling berkaitan, mudah dalam pencapaian sehingga terwujud suatu hubungan yang lancar antara dari aktivitas yang berlangsung. f. Efisien Pemanfaatan
ruang
mempertimbangkan
secara spasial
dan
maksimal setiap
dengan perwujudan
tetap tetap
memperhatikan biaya. g. Estetis Semua perwujudan interior, eksterior dan arsitektur mengandung unsur keindahan di dalam menunjang suasana/ nuansa ruang yang ingin dicapai, sehingga dapat memberikan kesan tersendiri dan dapat menarik banyak pengunjung.
Kriteria Desain Khusus C. Menarik Sebagai sebuah usaha retail, maka butik harus dapat tampil menarik untuk menarik minat pengunjung.
13
ANALISA DESAIN -
Hubungan Ruang
Gambar 9. Alur Aktifitas Pengelola dan Pegawai Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Karya mahasiswa
Gambar 10. Alur Aktifitas Pengunjung Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Karya mahasiswa
14
Analisa Sonasi Dan Sirkulasi Pada desain interior rumah kebaya’CITRA” organisasi ruang yang diterapkan yaitu organisasi linier.
Gambar 11.Pola Sonasi dan Sirkulasi Lt. 1 dan Lt. 2 Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Karya mahasiswa
15
Dengan organisasi linier baik pegawai maupun pengunjung Rumah Kebaya dapat beraktivitas dengan leluasa tanpa membatasi ruang gerak mereka. Rumah kebaya “CITRA” merupakan bangunan 2 lantai. Berdasarkan kebutuhan dan sifat ruang maka pada Desain interior Rumah Kebaya “CITRA” area publik terdiri dari area area display 1, area display 2, area display 3, area cafe dan area kasir. Area display 1 diletakkan di bagian depan, dirancang menyerupai galery yang menampilkan ragam model kebaya, kain/ bahan kebaya, selendang, aksesoris kebaya dan slop. Area ini sekaligus berfungsi sebagai area evaluasi produk. Ini dilakukan agar pengunjung dapat dengan mudah melihat model kebaya yang sedang trend. Sementara itu untuk area display 2 dan area display 3 ditempatkan di bagian dalam untuk menegaskan perbedaan fungsi ruang. Fasilitas yang dibutuhkan: mannequin, rak display kain, rak gantung pakaian, dan rak kaca untuk aksesoris. Untuk ruang konsultasi, ruang ganti dan ruang pengelola dimasukkan kedalam area semi publik. Ketiga area ini ditempatkan di lantai 1 dan saling berdekatan untuk memudahkan aktivitas yang berlangsung. Ruang jahit, dan ruang penyimpanan ditempatkan di lantai 2. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang bersifat pribadi tidak mudah terlihat dari ruang-ruang lainnya. Selain itu penempatan ruang jahit di lantai 2 dimaksudkan untuk menghindari bising dari suara mesin jahit. Untuk servis area yaitu rest room ditempatkan di bagian belakang untuk menjaga estetika ruang baik pada lantai 1 maupun lantai 2.
16
Analisa Bentuk Ruang
Gambar 12. Lay Out Lt. 1 Desain Interior “Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Karya Mahasiswa
Gambar 13. Lay Out Lt. 2 Desain Interior “Rumah Kebaya “CITRA” Sumber : Karya Mahasiswa
Beradasarkan kebutuhan spasial ruang, penataan lay out pada Rumah Kebaya “CITRA” dibagi menjadi 60 % untuk area publik, 20 % untuk area semi publik, 20 % area privat dan 10 % untuk area servis. Pola ruang 90 % didasarkan pada bentuk lingkaran. Lingkaran dipilih karena sifatnya yang dinamis dan memberikan kesan ‘tumbuh’ pada ruang-ruang yang ada. Sementara bidang vertikal dan horizontal sebagai penyeimbang suasana ruang.
17
Gambar 14. Area Display 1 Sumber : Karya Mahasiswa
Pada area display 1 fasiliitas yang disediakan yaitu meja kasir, mannequin untuk memajang busanan kebaya yang sedang trend, meja display selop, art wor, dan LCD. Bentuk fasilitas pada meja kasir, meja sepatu serta meja art work di dominasi dengan garis lengkung agar memiliki kesatuan dengan bentuk ruang. Warna yang diterapkan adalah putih, hitam, dan maroon sebagai aksentuasi. Warna ini dipilih agar memberikan kesan elegan dan bersih pada ruang ini. Sehingga menjadi first impression yang menarik bagi pengunjung yang masuk.
Gambar 15. Area Display 2 Sumber : Karya Mahasiswa
Gambar 16. Area Display 3 Sumber : Karya Mahasiswa
18
Area display 2, area display 3 dan area konsultasi memiliki bentuk fasilitas yang juga didominasi oleh garis lengkung sehingga menyatu dengan bentuk ruang. Warna yang digunakan pada fasilitas adalah warna putih. Warna putih dipilih karena busana kebaya maupun bahan kebaya itu sendiri sudah memiliki banyak warna. Tujuannya penerapan warna putih pada fasilitas agar display pruduct menjadi fokus utama bagi pengunjung. Tekstur halus pada fasilitas bertujuan agar fasilitas mudah untuk dibersihkan.
Gambar 17. Area Konsultasi Sumber : Karya Mahasiswa
Pada ruang jahit, warna gold, abu-abu dan hitam dipadukan sebagai warna dinding. Warna gold bertujuan untuk memberikan efek semangat untuk memacu adrenalin pegawai dalam bekerja. Sedangkan warna abu-abu dan hitam untuk menstabikan warna tersebut. Warna putih pada lantai dan plafon bertujuan sebagai ‘pengikat’ suasana ruang terhadap warna-warna yang ada dalam ruangan selain itu agar ruangan tidak terasa ‘berat’. Garis-garis vertikal di belakang mesin jahit dimaksudkan sebagai penegas area kerja masing-masing pegawai melalui penerapan warna yang berbeda.
Gambar 18. Ruang jahit Sumber : Karya Mahasiswa
19
Analisa Fasilitas -
Desain Fasilitas Material yang digunakan pada desain fasilitas Rumah Kebaya “CITRA” ini yaitu multyplek dan fiber. Pertimbangan penggunaan material ini adalah selain mudah didapat, ringan serta tekhnik finishing dapat disesuaikan dengan selera. Berikut adalah desain fasilitas pada Rumah Kebaya “CITRA”: a) Meja Kasir
Gambar 19. Meja Kasir Sumber : Karya Mahasiswa
Meja kasir pada dasarnya mengambil pola ½ lingkaran yang kemudian dibentuk mengikuti pola ruang. Hal ini dimaksudkan agar antara fasilitas dan ruang memiliki kesatuan bentuk. Tekstur finishing yang diterapkan yaitu halus. Tekstur halus pada mebel akan memudahkan dalam merawat kebersihan mebel tersebut. b) Rak Display kain
Gambar 20. Rak Display Kain Sumber : Karya Mahasiswa 20
Rak display kain pada area display 2 berbentuk persegi panjang dengan sudut tepi yang dilengkungkan. Sudut lengkung bertujuan untk mengurangi cidera yang bisa saja terjadi pada saat aktivitas terjadi disekitar. Misalnya tersangkut atau terbentur. Selain itu pada bagian bawah kabinet diberi jarak 8 cm ke arah dalam, hal ini agar kaki civitas tidak langsung bersentuhan dengan mebel sehingga posisi berdiri menjadi lebih nyaman dan tidak tersandung.. Untuk finishing, ragam warna pada kain menjadi dasar pertimbangan pemilihan warna finishing pada display product. Warna putih membuat efek ringan pada penglihatan sehingga mata tidak bekerja ‘berat’ dan tampilan product tetap menjadi fokus utama. Oleh karena itu digunakan HPL bright white. Pilihan HPL sebagai finishing karena HPL lebih mudah untuk diaplikasikan meski terdapat sudut yang melengkung sekalipun, selain itu mudah didapat dan lebih tahan terhadap gesekan. c) Meja Display Aksesoris
Gambar 21. Meja Display Aksesoris Sumber : Karya Mahasiswa
Pada meja display aksesoris bentuk yang diterapkan juga didasari oleh pola ½ lingkaran untuk kesatuan bentuk ruang. Bahan yang digunakan yaitu multyplek, kaca bening, dengan finishing HPL bright white. Kaca bening bertujuan agar aksesoris dapat terlihat dengan baik tanpa mengurangi keamanan dan tidak mudah kotor oleh debu.
21
d) Sofa Konsultasi
Gambar 22. Sofa Konsultasi Sumber : Karya Mahasiswa
Sofa konsultasi berbentuk bulat. Bentuk ini agar sofa terlihat lebih aye catching dan modern. Karena bentuknya yang demikian maka konstruksi yang diterapkan adalah fiber. Fiber dipilih karena mudah dibentuk dan ringan. Untuk kaki sofa digunakan bahan stainless steel agar dapat menyatu dengan kerangka fiber, selain itu juga tidak mudah karat dan kuat. 4.6.2 Mass Product Mannequin Adalah patung dengan dimensi tubuh manusia pada umumnya yang dapat dibuat dari bahan plastik atau fiber. Penggunaan manekin sangat membantu dalam menampilkan desain busana kebaya sehingga terlihat lebih menarik. Selain itu juga manekin setengah badan digunakan untuk menggantung busana kebaya yang sudah jadi sehingga tidak mudah kusut, tersangkut dan lebih rapi.
Gambar 23. Jenis-jenis Mannequin Sumber : Mahasiswa
22
Mesin jahit Sebagai butik kebaya yang meneyediakan layanan terpadu berupa pembuatan kebaya, maka mesin jahit mutlak harus dimiliki untuk menunjang aktifitas di studio jahit. Mesin jahit terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda, yaitu : mesin jahit biasa, mesin obras, mesin neci, mesin pemasangan kancing.
Gambar 24. Jenis-jenis Mesin Jahit Sumber : Mahasiswa
Kursi kerja Untuk kenyamanan selama bekerja kursi kerja harus nyaman digunakan selama aktivitas berlangsung. Terutama pada ruang jahit dimana aktivitas menjahit memerlukan waktu berjam-jam. Hal ini akan sangat berdampak negatif pada bentuk tulang belakang serta kaki jika kursi yang digunakan tidak ergonomis.
Gambar 25. Kursi Jahit Sumber : Mahasiswa
23
VISUALISASI DESAIN
Area Display 1
Area Display 2
Area Display 3 24
Area konsultasi
Ruang Jahit
KESIMPULAN Berdasarkan proses dan analisa desain pada Desain Interior Rumah Kebaya “CITRA” diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Adanya wadah yang menampung kegiatan penjualan busana kebaya serta elemen-elemen pendukungnya dan didukung dengan pelayanan penyediaan bahan serta desain akan semamkin memudahkan aktifitas masyarakat yang ingin praktis dalam berbelanja busana kebaya. 2. Sebagai butik pengolahan sonasi dan sirkulasi harus jelas, sederhana dan logis, sehingga memudahkan pengunjung maupun pegawai beraktifitas. 25
DAFTAR PUSTAKA
Achjadi, Judi. 1986. Pakaian Wanita Indonesia. Djambatan Akmal. Imelda. 2011. 30 Material Inovatif. PT. Gramedia : Jakarta Ching. D.K. Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Erlangga : Jakarta. Ching. D.K. Francis. 2007. Arsitektuk: Bentuk, Ruang dan Tatanan. Erlangga : Jakarta. Din, Rasshied. 2000. New Retail. Conran Octopus : London John F. Pile. 1997. Color in Interior Design. McGraw Hill Companies. Inc. New York Listiani, Nana dan Intarina Hardiman. 2001. Seni Terampil Menjahit Aneka Kebaya Modern dan Tradisional, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. PT. Andi : Yogyakarta. Neufert, Ernst ( Sjamsu Amril/terjemahan). 1992. Data Arsitek. Erlangga : Jakarta Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979. Human Dimension and Interior Space. The Architectural Press Ltd Starmer, Anna. 2005. The Colour Scheme Bible : Inspirational Palettes For The Interior Designer. Page One publishing Private Limited : Singapore Suparto, Joko. 1979. Mengembangkan Konsep Perencanaan. Jakarta : Pustaka Firdaus Suptandar, Pamudji, 1982, Interior Design II. Djambatan : Jakarta Suptandar, Pamudji, 1985, Perancangan Tata Ruang Dalam. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti. Suryakusuma, Julia I, 2005. Kebaya Sebagai Identitas, Ekspresi dan Operasi. Yayasan Almanak Politik Indonesia : Surabaya Susilowati. 2005. Moderm Chic. PT. Gramedia : Jakarta Triyanto. 2007. Eksistensi Kebaya dari Masa ke Masa. KTSP : Sleman Widiana. Ketut. I Gusti. 1997. Menyorot Etika Umat Hindu: Ke Pura Berpenampilan Selebritis. PT. Offset BP : Denpasar W. J. S. Poerwadarminta. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. 26
William. P. Green. 1991.The Retail Store Second Edition. Van Nostard Reinhold : USA. Majalah : Serial Rumah. 2008. Dinding. Februari. Jakarta Pustaka Rumah. 2008. Kaca Dan Aplikasinya. Januari. Jakarta Rumah Ide. Sofa. No. . Jakarta
Internet :
“Kebaya Busana Kontemporer Yang Bertahan Melalui Waktu”. Kompas 20 Mei 2001
view-source:http://aileensboutique.blogspot.com/2011/01/aileens-boutique-opennow.html http://www.archithings.com/marni-boutiques-interior-at-the-crystals-lasvegas/2010/02/02 http://trendshomedesign.com/get-inspiredstella-cadente-boutique-designinspired.html/new-stella-cadente-boutique-with-modern-design
27