Desain Interior Galeri Handicraft Lombok dengan Fasilitas Pelatihan yang Berlanggam Budaya Lombok Diajeng Okta Prathikasari 3408100131 Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
Abstrak— Kerajinan tangan merupakan salah satu ciri khas dari tiap daerah maupun tiap negara, yang sering dijadikan sebagai souvenir dari daerah tersebut. Begitu banyak macam kerajinan tangan yang dihasilkan, ada yang berupa benda-benda yang unik, pakaian tradisional, asesoris, dan lain sebagainya. Begitupun dengan di negara Indonesia, yang dikenal dengan negara yang memiliki banyak suku dan budaya. Salah satunya adalah budaya Lombok. Ada beberapa macam kerajinan tangan khas budaya Lombok, salah satunya kain tenun dan gerabah. Kain tenun Lombok memiliki ciri khas yang berbeda dengan kerajinan kain tenun yang terdapat di daerah lain. Begitu juga dengan gerabah Lombok, yang memiliki motif yang terbuat pasir halus, rajutan daun maupun diberi warna. Namun sayang, para pengunjung yang datang untuk berkunjung ke daerah pembuatan kain tenun (Desa Sade) dan gerabah (Banyumulek) hanya beberapa, para wisatawan lebih memilih untuk berlibur ke pantai. Diperlukan suatu tempat untuk memamerkan kerajinan tangan tersebut agar tak punah dimakan waktu. Dengan dibuatkannya sebuah galeri yang khusus untuk memamerkan, menjualbelikan atau menjadi tempat pembelajaran mengenai tenun dan gerabah. Namun, tetap mempertahankan langgam yang diambil yaitu dengan mengusung tema budaya Lombok. Kata kunci- Kerajinan tangan, galeri, kain tenun, gerabah, Lombok
I. PENDAHULUAN
I
NDONESIA adalah negara yang sangat kaya baik dari segi alam maupun suku dan budaya yang ada. Negara yang terdiri dari ribuan pulau membuat Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya. Ada banyak suku yang mendiami berbagai wilayah di tanah air ini. Setiap suku memiliki keanekaragaman masingmasing.
Baik dari segi rumah adat, tarian daerah, musik traditional maupun dari segi kerajinan tangannya yang memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya di daerah Jogja yang terkenal dengan batiknya, daerah Bali yang terkenal dengan pembuatan tas eceng gondoknya, daerah suku Dayak yang terkenal dengan hiasan manik-manik yang bisa dibuat menjadi apa saja, misal : tas, kalung, dan gantungan kunci, dan kerajinan tangan khas daerah-daerah Indonesia yang lainnya. Begitu pula dengan kerajinan tangan khas Lombok yang memiliki berbagai ragam. Misalnya gerabah, tenun ikat, mutiara, anyaman bambu, ukiran kayu dan lain sebagainya. Dalam penerapan galeri ini terdapat fasilitas pelatihan, dimana para pengunjung tidak hanya sekedar melihat kerajinan tangan khas Lombok, khususnya Kain Tenun dan Gerabah. Tetapi mereka juga dapat mengetahui cara membuat kerajinan tangan tersebut dengan cara mempraktekkannya.
II. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING A. Kajian Galeri Menurut extimologinya kata gallery atau galeri, berasal dari bahasa latin : Galleria. Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni. 1
1
Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1986
B. Kajian Handicraft Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan).2 - Tenun Merupakan kerajinan tangan khas Lombok yang berupa kain. Dapat diaplikasikan menjadi pakaian, taplak, sajadah, dan lain sebagainya. - Gerabah Merupakan kerajinan tangan khas Lombok yang terbuat dari tanah liat yang dapat dibentuk. Dapat diaplikasikan menjadi kursi, asbak, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
III. METODOLOGI DESAIN A. Alur Desain
Skema 3.1 Alur Proses Desain
C. Eksisting Galeri Handicraft Lombok terletak di daerah pantai Senggigi, Lombok. Eksisting dari bangunan ini merupakan lahan kosong, yang kemudian akan dibuat menjadi bangunan galeri. Di sebelah kanan dari bangunan ini, terdapat Graha Beach Senggigi Hotel. D. Daftar Objek Museum a. Fasilitas Umum - Area Galeri Tenun - Area Galeri Gerabah - Lobby - Area Pelatihan Tenun - Area Pelatihan Gerabah - Shop - Café - Toilet
-
Data Eksisting Data mengenai keadaan dan fungsi suatu bangunan. Data eksisting berisi tentang data fisik, kebutuhan ruang, permasalahan dan perilaku pengguna,
-
Data Pustaka Data pustaka berisi tentang data kajian konsep langgam dan sifat, data umum museum, syaratsyarat museum dan analisa data pustaka.
-
Data Objek Pembanding Data mengenai kondisi fisik yang mirip dengan perancangan yang akan dibuat. Sehingga dapat membantu perancang mendapatkan permasalahanpermasalahan yang sekiranya dapat terjadi dalam perancangan. -
Analisa Analisa adalah proses menemukan permasalahan yang ada. Proses ini berlangsung dengan cara membandingkan data eksisting, data obyek pembanding dan data pustaka.
-
Konsep Desain Konsep desain merupakan hasil dari analisa data yang ada dan digunakan untuk memecahkan permasalahan. Dalam konsep desain ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan. Dalam konsep perancangan ini berisi tentang bentuk, warna, pola sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dll.
b. Fasilitas Khusus - Gudang c. -
2
Area Operasional R. Pengelola R. Manajer R.Karyawan
Wikipedia bahasa Indonesia
IV. KONSEP DESAIN
A. Objek Desain Objek desain interior merupakan sebuah tempat untuk memamerkan suatu hasil karya kerajinan tangan yang ada di Lombok B. Konsep Awal
Konsep awal merupakan hubungan dari latar belakang, rumusan masalah, proses desain sampai alternatif desain dari Galeri Handicraft Lombok. Desain interior dari galeri tersebut mengambil ciri khas dari Budaya Lombok untuk diaplikasikan ke dalam interior galeri dengan sentuhan modern.
C. Landasan Konsep Konsep rancangan pada interior galeri “Galeri Handicraft Lombok” sedapat mungkin mampu mewujudkan tujuan dalam menyediakan fasilitas, sarana maupun prasarana baru bagi masyarakat Lombok. Dimana beberapa handicraft asli Lombok dipamerkan dan diperjualbelikan serta terdapat fasilitas pelatihan, dimana para pengunjung dapat membuat hasil kerajinan tangan Lombok sesuai dengan yang diinginkannya. Selain itu, agar meningkatkan daya pengunjung wisatawan mancanegara terhadap suatu galeri yang didalamnya terdapat suatu wawasanwawasan baru yang berhubungan dengan kreatifitas, desain dan juga seni.
2) Konsep Hubungan Ruang Sequence (urutan) pengunjung merupakan kunci utama dari sebuah galeri ataupun museum. Jika sequence masih terlihat kacau atau berantakan maka sirkulasi pengunjung yang ada di galeri maupun museum akan ikut kacau. Hal ini dikarenakan penerapan dari kelanjutan sequence yaitu berupa struktur sirkulasi yang ada pada galeri dan akan berhubungan dengan area yang lain dan juga akan berhubungan dengan system peletakan display. Sirkulasi pengunjung dalam sebuah galeri seharusnya dirancang untuk membantu para pengunjung dalam memandang dan melihat suatu obyek atau karya seni secara mendetail.
Skema 4.1 Diagram Matrik
D. Aplikasi Konsep Desain 1) Konsep Ruangan Skema 4.2 Buble Diagram
3) Konsep Aktivitas
Gambar 4.1 Denah Eksisting
Skema 4.3 Konsep Aktivitas
4) Konsep Pembentuk Ruang a.
b.
c.
d.
e.
f.
Dinding Pada bagian area workshop gerabah dan tenun, sebagian dindingnya ada yang bermaterialkan dinding batu bata dan dinding sebagiannya lagi bermaterialkan tembok dengan finishing cat berwarna krem. Sehingga nuansa langgam modern naturalnya dapat terasa. Lantai Pada area galeri lantai yang digunakan bermaterialkan keramik agar terkesan lebih modern dan luas. Pada area workshop tenun, lantai yang digunakan adalah lantai unfinish agar kesan naturalnya terlihat. Plafon Pada area galeri, plafon menggunakan sistem drop ceiling yang berbahan gipsum. Sedangkan pada area workshop, plafon dibuat datar yang berbahan gypsum. Warna Konsep warna yang digunakan dalam perancangan galeri handicraft Lombok ini, mencakup warna-warna khas/etnik Lombok. Karakteristik warna yang diperoleh kemudian diproses menjadi warna primer, sekunder dan aksentuasi agar terjadi harmonisasi warna yang baik. Pencahayaan Secara garis besar, konsep pencahayaan pada desain interior galeri handicraft Lombok ini bertujuan untuk memperkuat konsep interior. Pencahayaan buatan lebih mendominasi untuk memperkuat pencapaian dalam upaya menonjolkan benda yang dipamerkan atau area tertentu dengan menggunakan intensitas cahaya yang berbeda, serta untuk mendukung suasana interior area pamer. Penghawaan Pada umumnya, penghawaan yang terdapat pada galeri merupakan penghawaan buatan, atau memakai Air Conditioner (AC). Selain hawa yang terasa dingin, juga berfungsi membuat objek yang akan dipamerkan tak cepat menjadi rusak. Pada galeri handicraft Lombok, penghawaan yang diterapkan menggunakan penghawaan buatan dan alami.
5) Analisa Konsep Elemen Furniture a. Elemen Furniture pada bench
Transformasi dari gendang beleq menjadi kursi ini, gendang beleq dibagi menjadi 2 bagian. Kemudian dijadikan bench dengan kaki kursi dibuat lurus tidak melengkung. Gambar 4.2 Transformasi gendang beleq menjadi bench
Gambar 4.3 Transformasi bench
Bench terbuat dari kayu jati dengan alas duduk terbuat dari busa yang dilapisi oleh motif Kain Tenun Lombok. b.
Elemen Furniture pada meja display Bentukan pada meja display juga terinspirasi dari bentukan kesenian khas Budaya Lombok, Gendang Beleq.
Area terpilih 1 meliputi area galeri kain tenun, galeri gerabah, resepsionis dan juga lobby. Sebelum memasuki area galeri, para pengunjung dapat melewati area resepsionis. Jika mereka ingin menuju ruang pelatihan kain tenun dan pelatihan gerabah, para pengunjung dapat melewati area lobby. Gambar 4.4 Transformasi Meja display
V. ALTERNATIF DAN DESAIN AKHIR 1) Alternatif Denah Dari analisa sirkulasi, hubungan ruang, dan analisa ruang maka didapat denah layout yang sesuai dengan analisa tersebut diatas. Terdapat beberapa alternatif denah sampai dipilih denah dan desain yang cocok dengan analisa dan studi pada bab sebelumnya. a. Alternatif Denah Terpilih
Pada beberapa kolom dibuat cekung untuk menghiasi dinding dengan warna dan motif kain tenun pada area galeri kain tenun, begitupun dengan pada area galeri gerabah terdapat hiasan gerabah pada dindingnya. Sedangkan pada kolom yang bersatu dengan dinding diberi hiasan dinding berupa tokek, yang merupakan hewan yang terkenal di Lombok.
3 3 3
Gambar 5.3 Area Galeri Gerabah
Gambar 5.1 Denah Terpilih
b.
Area Terpilih 1
Gambar 5.2 Area Terpilih 1
Keterangan : 1. Pada kolom yang tidak bersatu dengan dinding, terdapat cekungan yang berbentuk gerabah pada area galeri gerabah. 2. Pada area tempat duduk, disesuaikan dengan bentuk kolom. Sehingga para pengunjung bisa menikmati gerabah sembari duduk. 3. Gerabah di pajang sepanjang dinding, agar terkesan lebih enak untuk dipandang daripada ditumpuk.
4. Lantai pada area lobby menggunakan lantai keramik berukuran 60cm x 60cm berwarna putih gading.
1 2
4 3
VI. KESIMPULAN
3
Gambar 5.4 Area Galeri Tenun
1.
2.
3.
4.
Keterangan : Pada kolom yang tidak bersatu dengan dinding, terdapat cekungan yang diberi warna dan motif berupa kain tenun. Pada display kain tenun, dinding bermaterialkan gypsum yang diberi built in agar kain tenun tidak menonjol ke depan. Bench dan meja display yang digunakan merupakan hasil tranformasi dari kesenian khas Budaya Lombok yaitu Gendang Beleq. Terdapat sign yang menandakan kedua galeri tersebut.
Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan yang telah dijabarkan adalah: 1. Mendesain sebuah ruang interior dengan langgam kebudayaan seperti budaya Lombok dibutuhkan studi dan riset terlebih dahulu untuk mendapatkan karakter yang sesuai dengan langgam yang diambil. 2. Memunculkan ciri khas dari desain yang diambil, dimana dari ciri khas tersebut dapat menimbulkan keinginan pengunjung dalam mendatangi interior yang didesain dengan ciri khas tertentu. 3. Memahami keinginan pengunjung dengan memberi fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga pengunjung merasa puas berada dalam galeri tersebut.
UCAPAN TERIMAKASIH
1 3 2
3 4
Saya mengucapkan terimakasih Kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya, saya dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir ini. Kedua orang tua serta keluarga. Bapak Drs. Taufik Hidayat, MT selaku ketua Jurusan Desain Produk Industri, ITS. Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku ketua Jurusan Interior, ITS. Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds selaku dosen kordinator sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir serta para dosen pengajar di DesPro. Teman-teman seperjuangan tugas akhir,
Gambar 5.5 Area Lobby
DAFTAR PUSTAKA Keterangan : 1. Dinding pada area lobby meggunakan kayu lambersering dengan lebar 10 cm dengan finishing teak oil. 2. Lukisan yang dipajang berupa gambaran dari leluhur Suku Sasak pada jaman dahulu. 3. Gerabah dipajang sepanjang area dibawah lukisan.
Cipta Adi, PT. 1986. Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan (diunduh 14 Desember 2011)