DESAIN BUKU PANDUAN WISATA KABUPATEN LAMONGAN YANG MEMUDAHKAN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PERJALANAN WISATA Bany Aji Gunawan Program studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain Produk Indusri
ABSTRAK
Perkembangan pariwisata di kabupaten Lamongan menjadi salah satu parameter keberhasilan Lamongan sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Timur, keberhasilan lain juga dapat dilihat dari berbagai penghargaan wisata baik tingkat Regional maupun Nasional, bertambahnya wisatawan di kabupaten Lamongan meningkatkan lalu lintas dan kebutuhan informasi dan panduan perjalanan wisata, disebabkan banyaknya calon wisatawan maupun wisatawan yang kesulitan dalam melakukan perjalanan wisata ke Lamongan sehingga perjalanannya kurang mudah dan kurang nyaman. Buku panduan menjadi media informasi perjalanan dan wisata bagi wisatawan yang memberikan informasi, panduan dan memudahkan perjalanan wisata ke kabupaten Lamongan serta dapat menjadi rekomendasi bagi calon wisatawan lain.
ABSTRACT Tourism Development in Lamongan becomes one of parameter success of Lamongan as one of tourism destintions in East Java, other success come from various tourism awards from Regional and also Nasional, increasing of tourist in Lamongan increased traffic and requirement of information and tourism travel guidance, caused the many tourist which difficulty in tourism travel to Lamongan so that not easy and not comfortable in tourism travel. Guide-book becomes travel and tourism information media for tourist which giving information, guidance and facilitates tourism travel to Lamongan and can become recommendation for other tourist.
KEYWORD Buku Panduan, Memudahkan perjalanan, Wisata
PENDAHULUAN Latar Belakang Jawa Timur adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki destinasi pariwisata domestik maupun internasional, salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata dan sedang berkembang adalah kabupaten Lamongan, Obyek wisata Lamongan dapat dikategorikan menjadi empat jenis antara lain: Wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata religi serta wisata buatan, sedangkan menurut prioritas pengembangan dibedakan dalam dua jenis yaitu : wisata unggulan dan wisata alternatif, beberapa tempat wisata andalan kabupaten Lamongan antara lain : Waduk gondang, Makam Sunan Sendang, Makam dan Museum Sunan Drajat, Maharani dan Zoo Lamongan, Wisata Bahari Lamongan, dan ada beberapa wisata alternatif yang menarik untuk dikunjungi dan murah meriah seperti TPI Brondong, Monumen Perjuangan Kadet Seowoko, Monumen Van der Wijk, Rest Area dan Pantai Penanjan dan Rest Area Monumen Bandeng Lele di kota Lamongan. Meningkatnya jumlah wisatawan setelah diresmikannya WBL dan ditambah Mazoola (Maharani zoo dan goa Lamongan) sebagai primadona tempat wisata baru dapat meningkatkan wisatawan, jumlah wisatawan yang berkunjung di 4 obyek wisata antara lain Museum Sunan Drajat, Wisata Bahari Lamongan, Goa Maharani dan Waduk Gondang pada tahun 2006 mencapai 1.786.000 dan pada tahun 2007 meningkat hingga 1.800.000 wisatawan, dan pada bulan Juni tahun 2008 tercatat 882.847 orang pengunjung dan masih berpotensi meningkat saat liburan Lebaran. Dari pariwisata kabupaten Lamongan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 9 miliar rupiah pada tahun 2007 dan ditahun 2008 pemerintah kabupaten Lamongan menargetkan Pendapatan Asli Daerah sebesar 9,446 miliar rupiah1. Potensi wisata kabupaten Lamongan juga dapat di lihat dari beberapa penghargaan dalam bidang pariwisata yang diraih, antara lain : The Best Achievment Awards dalam Anugrah Wisata Jatim 2007, pada tahun 2008 mendapatkan Penghargaan bidang pariwisata dari gubernur Jatim atas keberhasilan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan daerah dan pada tahun yang sama mendapatkan perhargaan Best Ten Tourism Development 20082. Potensi wisata kabupaten Lamongan terutama bagi wisatawan domestik sangat populer bagi masyarakat diluar kabupaten Lamongan, sehingga banyak calon wisatawan yang penasaran untuk mencoba berwisata dan liburan di Lamongan, namun kabupaten Lamongan yang memiliki potensi besar dalam pengembangan destinasi wisata yang ramai dan bertaraf nasional dan dapat di sejajarkan dengan wisata di Bali dan Jakarta, banyaknya wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Lamongan menciptakan berbagai masalah, salah satunya adalah masalah informasi dan panduan dalam perjalanan ke Kabupaten Lamongan maupun perjalanan wisata di Kabupaten Lamongan. Kebutuhan informasi perjalanan wisata yang kurang serta informasi pendukung wisata kadang juga membingungkan calon wisatawan, seperti harga tiket dan estimasi biaya perjalanan yang ingin diketahui wisatawan maupun calon wisatawan. Masalah lain yang timbul dari potensi wisata di Kabupaten Lamongan adalah adanya kesulitan jika harus berwisata menggunakan angkutan umum karena informasi trayek angkutan umum juga tidak tersedia jadi harus menyewa travel, hal ini sering menjadi keluhan bagi wisatawan dan disampaikan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan melalui email maupun kotak saran sehingga diperlukan media untuk mendukung informasi perjalanan wisata ke Kabupaten Lamongan, dalam Rencana Kerja Dinas 1 2
http://www.kompas.com/lipsus/daendels_read/2008/08/26/01512926/metamorfosis.lamongan Aneka data potensi kabupaten Lamongan, 2008 hal.44
Pariwisata Kabupaten Lamongan tahun 2010 ditetapkan salah satunya memproduksi buku panduan wisata, seperti yang di ungkapnya Bapak Sugeng Kepala Bagian Objek Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan, ”Sebenarnya kami sangat membutuhkan jasa instansi lain yang dapat menjalin kerja sama untuk memproduksi sekaligus melakukan penelitan pemasarannya (buku panduan wisata kabupaten Lamongan)” ungkap Sugeng, dan kami sangat membutuhkan itu (buku panduan wisata kab.Lamongan)” Lanjut Sugeng yang ditemui di kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan Jl.Sunan Giri, Lamongan. Keluhan sulitanya mendapatkan informasi perjalanan juga sering di sampaikan melalui media online seperti di group jejaring sosial facebook maupun komentar dalam artikel dan buku tamu di website Wisata Bahari Lamongan, misalnya Zwien dari Jogjakarta menanyakan mengenai jalur kereta api dari Yogyakarta ke WBL dan informasi harga sewa penginapan di daerah WBL, Eko Purwanto dari Jakarta menanyakan mengenai trayek bis dari Jakarta ke WBL dan juga informasi harga penginapan, Berlian Heroika dari Surabaya mendapati rute yang lebih cepat dan dekat saat akan ke WBL padahal sebelumnya rute yang di lalui lebih jauh dan masih banyak lainnya, hal ini menunjukkan informasi yang dibutuhkan calon wisatawan akan informasi objek wisata atau area wisata tertentu beserta aksesnya tidak tersedia secara lengkap, maka dperlukan suatu media informasi yang memuat kebutuhan informasi perjalanan dan wisata Kabupaten Lamongan yang ;lengkap dengan berdasarkan kebutuhan informasi bagi wisatawan dan informasi yang mendukung kemudahan perjalanan wisata di Kaupaten Lamongan. Buku panduan sebagai media pemandu perjalanan dan penyedia informasi daerah wisata kabupaten Lamongan merupakan information center representatif bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan, sebagai perwakilan haruslah menyediakan berbagai macam informasi yang sering ditanyakan oleh wisatawan maupun calon wisatawan, selain itu media penyampaian buku panduan juga memiliki second porpose yaitu sebagai media promosi pariwisata Kabupaten Lamongan. Media buku dengan kelebihannya dapat memuat informasi berupa uraian deskriptif, foto, grafik, peta dan rute perjalanan, serta buku merupakan gudang ilmu, pepatah bilang buku adalah jendela dunia, sehingga buku merupakan media yang memiliki cakupan informasi suatu hal dengan lebih baik, lebih ringkas karena bisa dibawa kemana-mana dan dalam perjalanan serta memiliki daur hidup yang lebih lama, bila dibandingkan dengan peta wisata sehingga wisatawan setelah menyelesaikan perjalanan wisatanya dapat memiliki pengetahuan baru mengenai wisata di Lamongan, seperti sejarah Lamongan, riwayat tempat wisata dan sebagainya dan dapat memberitahu kepada orang lain atau dapat menjawab pertanyaan dari orang lain jika ditanya apa yang menarik atau objek wisata apa saja yang ada selain objek wisata unggulan yang patut untuk dikunjungi, dengan buku juga wisatawan yang telah memiliki buku panduan wisata kabupaten Lamongan dapat memberikan buku panduannya pada orang lain sebagai rekomendasi wisata dan perjalanan, sehingga hal tersebut bisa dijadikan promosi wisata kabupaten Lamongan, karena penentuan ranking terbaik penghargaan wisata Indonesia Best Destination memiliki dua parameter yaitu tingkat kepuasan konsumen, dan seberapa besar konsumen merekomendasikan kepada pihak lain untuk mengunjungi kota tersebut.3 Buku panduan wisata Kabupaten Lamongan diperuntukkan bagi wisatawan yang berencana menghabiskan liburang singkatnya di kabupaten Lamongan, buku panduan yang ringkas dan handy memudahkan wisatawan untuk memandu perjalanan wisata, selain memuat informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan perjalanan wisata serta 3
Liana Garcia - http://www.inilah.com/news/gaya-hidup/2009/11/17/181515/yogyakarta-daerah-tujuan-wisataterbaik/
mendukung kegiatan berwisata dan liburan juga diperlukan kemudahan pembaca buku panduan dalam meangakses setiap informasi yang tersaji didalamnya, beberapa komnsep buku panduan yang dapat menjadi acuan dalam merancang dapat di lihat dari tipologi pembaca buku panduan wisata, Jenis pembaca dan pengguna buku panduan wisata dapat digoloangkan menjadi tiga golongan dengan mengkombinasikan tiga pola baca yang memudahkan untuk membangun jenis pembaca buku panduan wisata, hal ini dapat digunakan untuk mempelajari jenis informasi dan cara penyampaian pesan kepada pembaca. Ketiga jenis pembaca dan pengguna buku panduan wisata antara lain :4 Pecandu Informasi (information addict), Perencana (Planner), dan Fungsi Minimalis (Functional minimalist). Pembaca jenis Planner mencari informasi yang siap digunakan, mereka terfokus pada cara menuju tempat tujuan wisata, dan kegiatan apa yang menjadi aspek utama keterlibatan identifikasi dari hal yang menarik dan aktivitas dari suatu tempat wisata. Merencanakan aktivitas liburan dan tidak melewatkan setiap tempat wisata dengan pemandangan yang menarik, memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penggunaaan buku panduan wisata dan buku panduan wisata memiliki kegunaan sebagai alat perencanaan. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk meneliti bagaimana cara penyampaian informasi wisata Kabupaten Lamongan kepada wisatawan ataupun pengunjung Kabupaten Lamongan kepada wisatawan maupun calon wisatawan dengan pasar yang kompleks dengan berbagai macam karakter wisatawan Kabpaten Lamongan sehingga dapat memberikan informasi panduan wisata dan kebutuhan informasi bagi calon wisatawan maupun wisatawan Kabupaten Lamongan dan akhirnya memudahkan dalam perjalanan wisata di Kabupaten Lamongan, selain itu makalah ini mencoba untuk dapat memberikan hasil yang mampu mendukung wisata Kabupaten Lamongan sebagai promosi potensi daerah yang memiliki destinasi wisata yang bertaraf nasional yang mampu disejajarkan dengan Bali dan Jakarta. Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana perancangan buku panduan wisata kabupaten Lamongan yang dapat memudahkan perjalanan wisata dan dapat memenuhi kebutuhan informasi perjalanan wisata di kabupaten Lamongan? Dan bagaimana perwujudan dari kemudahan perjalanan wisata dan memenuhi kebutuhan informasi wisata? Metode Pendekatan Untuk memperoleh karakter responden baik karakter umumnya dan karakter uniknya di lakukkan beberapa teknik untuk karakter umum berupa demografi dan psikografi dilakukan teknik kuisioner serta observasi, untuk memperoleh karakter unik dilakukan observasi dan wawancara mendalam untuk menggali keunikan karakter responden, observasi dilakukan pada responden pada kehidupan sehari-hari, prilaku, kehidupan sosial dan opini serta habbit atau kebiasaan hidupnya. Dalam penelitian menggunakan sumber data literatur yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam perancangan, dari studi ini akan didapatkan materi yang dapat menjadi masukan dan dasar ketika proses desain berlangsung, metode lain yang dipakai adalah metode 4
Anette Therkelsen dan Anders Sørensen; Reading the Tourist Guidebook: Tourists ways of reading and relating to guidebooks
observasi yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pasar atau target market, mengetahui karakter unik dari target market, studi observasi ini dilakukan dengan menggunakan kamera tersembunyi sehingga objek observasi akan berlaku alami dan tidak dibuat-buat, metode selanjutnya adalah metode komparasi untuk membandingkan antara satu produk perancangan dengan lainnya yang memiliki fitur dan kesamaan, aspek yang dapat dibandingkan dapat berupa konten, visual maupun strategi pemasarannya, dengan demikian studi ini dapat menghasilkan kekurangan dan kelebihan masing-masing produk/hasil perancangan yang dapat menjadi dasar dan pegangan dalam proses perancangan, dalam perancangan buku panduan wisata Kabupaten Lamongan akan di bandingkan beberapa buku panduan wisata Wisata Murah Jogja, Full Travelling Yuk! Dan Escape to Bandung. Dengan aspek yang dibandingkan dari ketiga buku ini antara lain : Ukuran, jumlah halaman, gaya bahasa, bahasa penulisan, jenis ilustrasi, sumber konten, konten, sub konten, peta, jumlah item dan pendekatan komunikasi, untuk membandingkan aspek Penyajian informasi, pembabakan buku, kemudahan mengakses informasi, navigasi buku, peta perjalanan wisata, konsep panduan, dan informasi lainnya akan dibandingkan Tourist Guide Book Kyoto dan Niigata Travel Guide, dan metode lainnya adalah Deep Interview dan Jajak Pendapat yang dilakukan kepada 50 responden dengan sampel klaster yang di bagi dalam urban dan rural klaster dengan sebaran 44% urban dan 56% rural dengan tujuan untuk mendapatkan data permasalahan yang nyata pada wisata Kabupaten Lamongan.
PEMBAHASAN Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian, sedangkan menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut selanjutnya hasil dari observasi menjadi data penting karena Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti. Dalam kegiatan observasi yang dilakukan dibeberapa tempat diperoleh data tentang gambaran karakter unik target market, beberapa karakter target market dari Buku Panduan wisata ini atara lain, Menjelajahi seluruh rak buku saat berada di perpustakaan dan toko buku, bahkan membaca sekilas setiap buku bahkan yang dianggap bukan dalam daftar pencariannya. Menjelajahi counter makanan saat di food court dan mengamati dari dekat sebelum memutuskan memesan makanan. Tertarik pada buku biografi, panduan/pengantar kerja atau panduan belajar dan pengembangan diri serta kurang tertarik pada karangan fiktif lagi, kehidupan yang luas serta memiliki kehidupan sosial yang baik, ekstrover dan terbuka pada hal-hal baru.
Gambaran karakter unik target market ini adalah individu atau orang yang aktif dan dinamis serta menyukai penjelajahan, dalam segala hal dilakukannya dengan menjelajah, di toko buku selalu menyempatkan ke rak buku lain sebelum menuju ke rak buku yang menjadi tujuannya dan membelinya, di food court melakukan penjelajahan dengan mengamati objek/counter makanan dari dekat sebelum memutuskan memesan makanan. Kesimpulan karakter unik target audiens adalah seorang motivator aktif maupun pasif, tertarik pada hal petualangan, penjelajahan dan pengamatan menjadi orientasi hidupnya. Dalam Jurnal Imiah bejudul Reading the Tourist Guidebook: Tourists ways of reading and relating to guidebooks, ditemukan beberapa tipologi pembaca buku panduan wisata, secara spesifik karakter target market yang sesuai adalah Planner yang memiliki karakter fokus pada cara menuju tempat tujuan wisata, dan kegiatan apa yang menjadi aspek utama keterlibatan identifikasi dari hal yang menarik dan aktivitas dari suatu tempat wisata. Merencanakan aktivitas liburan dan tidak melewatkan setiap tempat wisata dengan pemandangan yang menarik, memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penggunaaan buku panduan wisata dan buku panduan wisata memiliki kegunaan sebagai alat perencanaan. Dengan jenis pembaca buku panduan yang mengarah pada perencanaan perjalanan wisata, informasi yang dapat disajikan sebagai konten buku panduan merupakan hal penting yang selain mampu menyampaikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan perjalanan wisata juga mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan informasi dan pertanyaan yang sering ditanyakan oleh wisatawan, seperti akses menuju area wisata, akomodasi dan pendukung wisata lainnya serta cara untuk menikmati liburan yang berkesan di Kabupaten Lamongan, planner akan menggunakan buku panduan tidak hanya sebagai media untuk memperoleh informasi untuk perencanaan namun pembaca jenis ini juga akan menggunakan buku panduan wisata sebagai pemandu dalam perjalanan wisata, sebagina besar pembaca jenis planner lebih merencanakan perjalanan wisata sebagai liburan dengan jangka waktu yang cukup lama atau lebih dari 24 jam sehingga informasi dukungan wisata lainnya seperti akomodasi dan rumah makan juga perlu diperhatikan, dalam buku panduan ini akan digunakan konten yang deskriptif dengan menyajikan informasi berupa teks dan foto yang disertakan sebagai gambaran bagi pembaca tentang informasi yang sedang dibaca. Teori wisata secara umum memiliki enam kategori yang antara lain5, Pertama, Mempelajari hal baru, perjalanan wisata akan memberikan pengalaman bagi wisatawan dan dapat mempelajari tata kehidupan dan daerah baru yang dikunjungi, dalam kegiatan wisata dapat pula mendapatkan tambahan hal yang dapat dipelajari seperti budaya sejarah dan lainnya, kedua, Kuliner yang baru atau belum pernah wisatawan makan unik ataupun berbeda dengan daerah lain, wisatawan selalu mencari makanan yang khas di daerah wisata yang dikunjunginya, keunikan kuliner dapat menjadikan pengalaman yang mengesankan bagi wisatawan, ketiga, Membeli hal baru, dapat berupa oleh-oleh maupun souvenir khas daerah tujuan wisata, keempat, Melihat pemandangan yang baru, dalam wisata yang menawarkan keindahan objek wisata ataupun hal yang dapat dijadikan sebagai tontonan yang menarik bagi wisatawan dapat berupa pemandangan alam maupun event wisata, kelima, Melakukan kegiatan yang baru, kegiatan wisata selalu di barengi dengan kegiatan perjalanan dan pencarian pengalaman di suatu derah wisata hal ini bisa menjadikannya hal yang berbeda yang belum pernah dilakukan sebelumnya, keenam, Bertemu dengan orang lain yang baru, dalam perjalanan wisata wisatawan selalu berhadapan dengan orang yang baru ditemui pertama kali misal di jalan, di rumah 5
A General Theory of Tourism, http://www.bravenewtraveler.com/2007/03/15/a-general-theory-of-tourism
makan, di hotel ataupun di tempat wisata, pertemuan dengan orang lain yang baru memberikan pengalaman yang berbeda yang dapat menarik wisatawan serta memberikan kesan yang baik jika orang yang baru ditemui dapat memberikan keramahan dan rasa bersahabat. Dari teori umum wisata dapat ditarik beberpa kesimpulan mengenai konten buku panduan wisata Kabupaten Lamongan, pertama, konten yang berkaitan dengan informasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru pada pembaca buku panduan dapat berupa artikel maupun gambar menginformasikan hal yang tidak diketahui sebelumnya misalnya sejarah daerah, budaya yang berkembang di masyarakat daerah tersebut dapat juga berupa informasi yang berkaitan dengan objek wisata tertentu misal sejarah pembangunan dan pengembangan lokasi wisata, filosofi objek wisata dan lainnya. Kedua, konten informasi kuliner yang memiliki keunikan dan berbeda dengan derah lain, uraian yang dapat disampaikan dapat berupa cara menikmati kuliner tertentu yang unik maupun panduan untuk mendapatkan kuliner khas daerah dengan mudah. Ketiga, informasi tempat untuk memperoleh souvenir maupun oleh-oleh yang dapat dibawa pulang diperlukan dengan muatan informasi yang memudahkan pula bagi wisatawan atau pembaca buku panduan untuk mendapatkan panduan mendapatkan tempat oleh-oleh yang tepat dan terbaik. Keempat, menampilkan pemandangan di setiap konten yang di sampaiakan dapat berupa keindahan alam maupun lokasi wisata yang ingin disampaikan dapat berupa kegiatan atau event wisata yang unik yang mungkin tidak pernah diketahui wisatawan sebelumnya. Kelima, panduan untuk melakukan perjalanan dan kegiatan wisata dapat beruba hal yang menari untuk dilakukan maupun rute perjalanan yang menarik dengan tata kehidupan daerah yang unik dan menarik yang belum pernah dilihat atau berbeda dengan daerah lain. Keenam, menampilkan konten yang dapat memberi gambaran pada lokasi wisata yang akan dikunjungi wisatawan maupun kehidupan masyarakat lokal yang ramah dan bersahabat. Untuk memberikan gambaran yang jelas pada konten buku panduan wisata maka dilakukuan studi komparasi dengan buku panduan yang ada di pasaran, studi ini membandingkan konten ada dalam buku panduan wisata. Tabel 1. Studi Komparasi Format Buku Panduan
Ukuran Jumlah Halaman Gaya Bahasa Jenis Penulisan Ilustrasi Sumber yang digunakan
14x20 cm 202 Baku Deskriptif Fotografi, Peta Pengalaman perjalanan penulis
14x20 cm 424 Baku Deskriptif Fotografi Kumpulan informasi dari berbagai media
Konten
Objek Wisata, hotel, rumah
Objek Wisata, hotel, dan restouran.
10,5x16,5 cm 88 Ringan Deskriptif Fotografi, Peta, Ikon Kumpulan informasi penulis dan beberapa sumber informasi Tempat Wisata, wisata belanja,
makan dan restoran, wisata kuliner, informasi travel, sistem tranportasi Sub Konten
Jenis Peta
Jumlah Item
Terbagi dalam dua kategori: wisata murah Jogja dan wisata kuliner khas Jogja Peta navigasi : googlemap Total 58 item wisata Wisata Murah: 37 Wisata kuliner: 21
Dibagi dalam 8 kategori objek wisata
Peta atlas yang tidak dilengkapi dengan petunjuk dan rute jalan. Total 136 item wisata: Wisata air panas: 9 Wisata air terjun:22 Wisata danau: 22 Wisata gunung: 20 Wisata pantai: 29 Wisata pulau: 22 Wisata sungai: 6 Wisata taman laut: 6
nightlife, wisata kuliner, Factory outlet, mall, hotel, kafe, karaoke, oleholeh, kantor polisi, rumah sakit dan SPBU Dibagi dalam 5 kategori area kota
Peta navigasi : Wikimapia Bandung Barat: 56 item Dago: 76 item Andir: 42 item Bandung Pusat: 48
Dapat ditarik kesimpulan dari studi komparasi untuk memperoleh konten buku panduan yang sesuai dengan teori wisata secara umum dan konten buku panduan wisata yang ada dipasaran yaitu : buku panduan wisata yang handy dan konten yang dibutuhkan adalah memiliki informasi konten tempat wisata, akomodasi, tempat makan, oleh-oleh (makanan atau souvenir), peta lokasi maupun rute, ukuran tidak lebih dari 14x20cm, dengan jumlah halaman tidak lebih dari 400. Buku panduan wisata Kabupaten Lamongan selain memuat konten yang dapat memandu pejalanan wisata di kabupaten Lamongan, perlu juga memperhatikan kemudahan dalam mengakses setiap informasi dalam buku panduan, saat pembaca buku panduan dapat menemukan satu jenis konten informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah maka buku panduan wisata tersebut telah memudahkan untuk mengakses informasi didalamnya, untuk mengetahui cara dan metode penyajian informasi yang mudah diakses oleh pembaca maka dilakukan studi komparasi pada beberapa buku panduan yang memiliki konsep kemudahan dalam mengakses informasi didalamnya.
Tabel 2. Studi Komparasi Konsep Buku Panduan Tourist Guide Book Kyoto
Niigata Travel Guide
Navigasi Buku
Buku panduan ini memiliki navigasi untuk memudahkan penelusuran informasi dalam buku, selain daftar isi buku panduan ini memberikan overview berupa peta kota yang dibagi dalam beberapa region. Masing-masing region akan diuraikan satu-persatu tujuan wisatanya.
Buku panduan ini memiliki navigasi untuk memudahkan penelusuran informasi dalam buku, selain daftar isi buku panduan ini memberikan overview berupa rekomendasi wisata yang sering dikunjungi.
Peta
Peta dalam buku panduan yang digunakan antara lain : peta transportasi selain itu dalam uraian destinasi wisata akan ditampilkan peta dari masing-masing region dengan spot tempat wisata.
Peta dalam buku panduan yang digunakan antara lain : peta transportasi
Konsep Panduan
Untuk memudahkan pembaca maka tiapdestinasi wisata dikelompokkan dalam satu region dengan begitu untuk menelusuri tempat wisata dapat dilakukan dalam satu kali perjalanan. Dalam tiap spot area wisata di informasikan akses menuju tempat dan biaya perjalanan serta tiket masuknya.
tiap region ditandai dengan warna yang berbeda. Informasi lainnya
Untuk memudahkan dalam
perjalanan maka perencanaan harus baik, perencanaan yang baik membutuhkan rekomendasi perjalanan wisata yang tepat, tentang tujuan wisata yang paling sering diunjungi wisatawan lain dan cara menikmati kegiatan berwisata.
Terdapat season calender, berisi kegiatan/event yang diselenggarakan dalam satu tahun
Kesimpulan yang dapat ditarik dari studi komparasi untuk mendapatkan aspek yang dapat memudahkan dalam mengakses informasi dalam buku panduan sehingga memudahkan dalam perjalanan wisata, antara lain : memiliki navigasi buku dengan tinjauan menyeluruh/overview sehingga pembaca mudah untuk mengakses buku untuk memperoleh informasi, sistem rekomendasi wisata dapat memudahkan wisatawan dalam perencanaan perjalanan wisata. Dari kesimpulan studi komparasi yang dilakukan diperoleh beberapa hal yang dapat di terapkan dalam perancangan Buku Panduan Wisata Kabupaten Lamongan, format buku yang akan di gunakan dalam buku panduan sesuai dengan teori dan studi terkait seoerti dibawah ini.
Tabel 3. Format Buku
No 1
Format Buku Judul
Aplikasi Jelajah Lamongan
2
Jumlah halaman
150 halaman
3
Ukuran buku (terbuka)
20 cm x 26 cm
4
Layout
Bebas, Simpel, Dinamis
5
Warna
6
Tipografi
7
Ilustrasi
8
Teknik penulisan
Warna sub komplementer dan analog untuk memberi kesan dinamis Tipografi judul dan sub judul menggunakan jenis font yang sederhana dan berkarakter kokoh/kuat, sedang teks body menggunakan font yang mudah dibaca dengan karakter moderat. Fotografi, graphic map, ilustrasi, ilustrasi grafis lain seperti: ikon dan logo. Bahasa Indonesia
Penjelasan Judul yang diangkat adalah judul yang mampu menarik rasa ingin tahu pembaca. Karena memuat informasi yang cukup lengkap, maka diperkirakan halaman yang direncanakan adalah 133 halaman, tetapi angka perkiraan ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi saat perancangan. Berdasarkan beberapa refrensi yang penulis dapat, maka penulias memperkirakan ukuran terbuka buku yang handy (muat tangan, bisa digenggam dengan nyaman dan bisa masuk kedalam kantong tas kedua/ketiga) berukuran 20cm x 26 cm secara vertikal Layout diusahakan seminimal mungkin untuk kemudahan menyampaikan informasi yang diinginkan Warna-warna yang dgunakan akan didominasi warna yang dapat mengesankan dinamis dan bebas. Jenis font yang dipilih dengan karakter kokoh/kuat dipilih untuk menegaskan kesan pemberani dan petualang, sedang karakter moderat hanya untuk memudahkan pembacaan.
Ilustrasi dalam buku ini akan didominasi dengan teknk fotografi, dan beberapa gambar tertentu seperti peta, gambar ilustrasi dan juga ikon. Bahasa Indonesia yang dipakai adalah bahasa Indonesia sehari-hari yang menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan, hal ini dikarenakan
9
Teknik cetak
Offset
10
Jenis Kertas
Art Paper
11
Gaya Bahasa
Catatan Perjalanan
12
Teknik Penjilidan
Soft Cover
penggunaan bahasa Indonesia yang ringan lebih memudahkan pembaca untuk memahami isi buku dan lebih santun. Teknik offset adalah teknik yang paling umum didunia percetakan, selain karena biaya yang relatif lebih murah dari teknik cetak lain, cetak dengan teknik offset mampu menghasilkan ribuan salinan dalam waktu singkat. Mampu menampilkan cetakan gambar dan teks lebih optimal dan lebih jelas. Catatan perjalanan wisatawan dan penjelajahan area wisata di kabupaten Lamongan, menceritakan pengalaman perjalanan wisata penulis di kabupaten Lamongan, informasi yang diperoleh di tempat wisata secara langsung. Teknik penjilidan soft cover dengan tambahan (earpage) lebih memberi kesan valuable.
Konsep yang ditawarkan adalah panduan perjalanan wisata adalah memudahkan dalam pemanduan wisata dengan pendekatan perencanaan dan informasi biaya perjalanan wisata untuk menghilangkan kekhawatiran dalam perjalanan wisata maupun wisatawan dapat memperkirakan biaya perjalanan dan biaya wisata yang dapat disesuaikan, pendekatan eksplorasi objek wisata lain yang tidak kalah menarik serta dapat memudahkan wisatawan dalam menghabiskan masa liburannya di Lamongan. Target market dari buku panduan ini adalah orang muda usia antara 20 hingga 30 tahun,pria dan wanita yang bekerja dengan pendidikan terakir minimal SMU dengan pengeluaran Rp.800.000,- hingga 1.750.000,- perbulan dan masuk dalam SES B dan C1, memiliki pribadi yang aktif dan dinamis serta tertarik pada topik wisata, aktifitas keluarga, berlibur dan traveling, edukasi serta wirausaha. Buku Panduan Wisata Kabupaten Lamongan dengan ini pendekatan kemudahan dan destinasi wisata di Lamongan yang lengkap, kepada target market yang tertarik pada perjalanan wisata dan memiliki kehidupan sosial yang luas sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada orang lain dengan buku panduan. Buku Panduan Wisata Kabupaten Lamongan memposisikan diri sebagai pemberi pemahaman kepada target market tentang Panduan perjalanan wisata yang beragam jenis kategori dan daya tariknya. Buku Panduan Wisata Kabupaten Lamongan akan memberikan panduan wisata kabupaten Lamongan berupa rekomendasi perjalanan wisata dan tinjauan menyeluruh untuk memudahkan dalam menelusuri objek wisata dan pendukungnya. Dari Posisioning dan Diferensiasi dari Buku Panduan Wisata Kabupaten Lamongan didapatkan benang merah yaitu Ragam informasi bagi wisatawan yang diperlukan dalam perjalanan wisata. Dari uraian diatas dapat ditarik sebuah alur yang saling terkait yang dapat membentuk pesan tunggal dan konsep perancangan.
Tabel 4. Alur Penelusuran Konsep Batasan masalah yang diteliti 1. Mudah dalam menemukan informasi pendukung pariwisata seperti rumah makan, ATM, tempat ibadah, hotel dan pusat oleh-oleh 2. Mudah mengakses halaman buku dengan pilahan informasi yang tersedia. 3. Mudah dalam melakukan pilihan perjalanan sesuai dengan moda transportasi yang diinginkan. 4. Menarik untuk dibaca dengan konten yang mudah dipahami.
Segmentasi Jawa Timur - Surabaya (sebagai obyek yang diteliti ) Usia: 20 – 30 tahun Jenis Kelamin: Pria dan Wanita Pekerjaan: Bekerja Pendidikan: SMU dan S1 Warga Negara: Indonesia. Kelas sosial: SES B, C1
Targeting Tertarik pada perjalanan wisata dan memiliki kehidupan sosial yang luas sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada orang lain dengan buku panduan.
Posisioning Panduan perjalanan wisata yang beragam jenis kategori dan daya tariknya.
Ruang Lingkup 1. Buku panduan wisata yang mudah ditelusuri dengan sistem halaman dan sistem buku yang dikategorikan dengan sistem warna. 2. Buku panduan wisata yang dapat memberikan rekomendasi perjalanan wisata, alternatif menghabiskan waktu liburan.. 3. Buku panduan wisata yang menyediakan informasi perjalanan wisata yang lengkap dan mudah diakses oleh pembaca serta konten buku yang mudah dipahami.
1. Informasi yang disampaikan memudahkan pembaca buku dengan ragam informasi tujuan wisata dan dukungan wisata. 2. Pembaca dapat melakukan perjalanan wisata dengan mudah dengan mengikuti petunjuk cara berwisata atau melakukan perjalanan wisata di Lamongan
USP Ragam informasi bagi wisatawan yang diperlukan dalam perjalanan wisata
Messages Menyampaikan potensi wisata yang beragam yang yang mudah dipahami dan memuat saran atau cara berwisata atau melakukan perjalanan wisata di Lamongan
Konsep Differensiasi Rekomendasi perjalanan wisata dan tinjauan menyeluruh untukmemudahkan dalam menelusuri objek wisata dan pendukungnya
Rekomendasi Perjalanan dan Wisata
Perjalanan wisata yang jauh serta memanfaatkan saat liburan singkat yang memungkinkan di lakukan di satu kawasan/daerah, sehingga waktu liburan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berwisata, Kabupaten Lamongan menawarkan tujuan wisata yang beragam baik wisata unggulan maupun alternatif yang sangat cocok untuk wisatawan yang ingin memanfaatkan liburan singkatnya untuk berwisata, panduan untuk menghabiskan liburan dengan maksimal dengan buku panduan wisata tidak hanya memandu wisatawan untuk datang ke kabupaten Lamongan, tetapi juga dapat
memberikan rekomendasi berwisata dan cara melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Lamongan, rekomendasi dapat berupa tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi dengan transportasi dan akomodasi serta pendukung wisata lain sepeti rumah makan dengan asumsi biaya tertentu atau dengan cara melakukan perjalanan wisata di kabupaten Lamongan bagimana mengakses objek wisata unggulan dengan objek wisata lainnya. Buku panduan wisata kabupaten Lamongan ini tidak hanya memandu wisatawan hingga sampai di kabupaten Lamongan atau di objek wisata tertentu, tapi juga memberi saran atau cara melakukan perjalanan wisata di Lamongan dari objek wisata satu ke objek wisata lain, serta memberikan overview wisata dan pendukung wisata lainnya untuk memudahkan penelusuran dalam buku panduan. Permasalahan dari penelitian ini adalah adanya rasa khawatir jika harus melakukan perjalanan panjang menjelajahi kabupaten Lamongan karena kurangnya informasi perjalanan, rute perjalanan maupun perkiraan biaya keseluruhan perjalanan wisata, tidak adanya informasi yang cukup lengkap, dan tidak tersampaikannya informasi wisata kabupaten Lamongan kepada target audiens atau target pasar serta informasi wisata malah membuat wisatawan bingung karena hanya memberikan deskripsi objek wisata kabupaten Lamongan yang menarik dan patut dikunjungi tanpa informasi pendukungnya seperti rute perjalanan dan informasi akomodasi. Untuk dapat memecahkan masalah dengan solusi pendekatan konsep yang telah disebutkan diatas diterapkan konsep tersebut dalam kriteria desain dengan strategi komunikasi, Berdasarkan Tujuan dasar dari perancangan Buku panduan wisata kabupaten Lamongan ini konten buku yang disesuaikan dan dekat dari keinginan pasar karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda pada ragam konten dan gaya penyanampaian juga bahasa yang digunakan, strategi komunikasi yang digunakan dengan gaya bahasa penulisan tahapan perjalanan yang dijelaskan cara langka-langkah perjalanan wisata Kabupaten Lamongan, gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa hiperbola dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang informal, Konten yang baik berisi kalimat-kalimat yang dapat memberi dampak pada pembaca baik pada saat membaca buku maupun sesudahnya, pendekatan bahasa dalam konten adalah cara yang dilakukan buku untuk menggugah pembaca sehingga dapat melakukan hal-hal yang menjadi tujuan penulisan buku, pendekatan konten yang digunakan adalah inspiratif yang memberikan masukan dan menarik pembaca untuk merencanakan perjalanan wisata ke Kabupaten Lamongan dengan penyajian wisata yang baik dan unik yang patut untuk dikunjungi dampak yang diinginkan dari pendekatan ini adalah pembaca tergugah dan tergerak untuk memulai merencanakan perjalanan wisata ke Kabupaten Lamongan, penekatan lainnya yang digunakan adalah pendekatan informatif yang lebih mementingkan aspek pengetahuan bagi pembaca diharapkan pembaca akan semakin banyak tahu pada Kabupaten Lamongan dengan tujuan wisatanya yang menarik dan beragam. Strategi konten informasi dan juga rekomendasi perjalanan yang digunakan rekomendasi wisata terhemat dan wisata eksklusif dengan muatan informasi seperti biaya tiket masuk dan tinjauan menyeluruh untuk buku panduan ini. Berdasarkan Tujuan dasar dari perancangan Buku panduan wisata kabupaten Lamongan ini yaitu memudahkan perjalanan wisata, gaya visual yang disesuaikan dan dekat dari keinginan pasar karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda pada ragam konten dan juga pemilihan jenis konten serta penyusunan informasi yang memudahkan penyampaian informasi kepada pembaca, jajak pendapat dilakuakn untuk kriteria strategi visual antara lain Layout halaman isi, layout cover, warna dan Peta jalan serta typografi.
Altenatif desain yang dihasilkan dari kriteria desain dan diputuskan untuk menggunakan alternatif desain dengan pendekatan inspiratif dengan cara menciptakan penyampaian kisah perjalanan yang mendorong pembaca untuk dapat melakukan perjalanan yang menyenangkan seperti yang dilakukan penulis, membangkitkan inspirasi bagi pembaca dengan rujukan visual dan penyajian acara Jejak Petualang dengan target pengguna wisatawan backpacker dan pecinta Travel.
HASIL Font Judul Buku, Title Rekomendasi dan Sub-title serta Title Informasi Harga Tiket menggunakan jenis font Harabara, menggunakan font tersebut untuk dapat menciptakan kesan menarik, modern namun tetap mudah dibaca
Gambar 1 Typefont Harabara yang diterapkan dalam Judul Rekomendasi, Info Harga Tiket dan Sub-Title
Font Headline, Sub-Headline dan Chapter Headline menggunakan jenis font Bebas, menggunakan font tersebut untuk dapat menciptakan title yang mudah dibaca dengan karakter tegas, kuat dan semangat
Gambar 2 Typefont Bebas yang diterapkan pada Chapter, Headline dan Sub-Headline
Buku panduan wisata ini akan di bagi menjadi beberapa bagian, sesuai dengan bobot kontennya, yaitu antara lain : Kelengkapan buku berisi : Sampul depan, Sampul dalam, keterangan penerbit, kutipan undang-undang hak cipta, kata pengantar dan catatan penulis. Navigasi buku, berguna untuk memudahkan dalam mencari informasi maupun memudahkan dalam membaca buku, berisi antara lain: Daftar Isi, Overview dan cara baca Pendahuluan, berisi Serba-serbi Lamongan
Konten Utama, berisi : Wisata Unggulan, Wisata Alternatif, Wisata Seni Budaya, Wisata kuliner dan Informasi Wisata. Penutup, berisi foto dokumentasi perjalanan penulis dan Sampul Belakang. Buku panduan wisata kabupaten Lamongan ini akan dibagi sesuai dengan sistematika perancangan buku, sistem buku ini meliputi order content / bobot konten dan sistematika konten. Bobot Konten akan dibagi dalam dua yaitu antara lain : Konten utama dan konten tambahan. Dalam buku inijuga ditentukan sistemnya, sistem halaman bertujuan untuk membuat suatu sistem perancangan halaman yang mudah dipahami, sistem halaman ini dapat berupa keseragaman gambar/ikon ataupun warna dan bentuk, sehingga dengan keseragaman ini pembaca dapat mengerti posisi ataupun informasi yang sejenis dalam buku ini. Sistem halaman dalam perancangan ini menggunakan sistem warna, masing-masing kategori konten akan di pisahkan dalam beberapa warna panel halaman, panel halaman adalah bidang yang digunakan untuk meletakkan warna maupun informasi tertentu dalam suatu halaman/singlepage. Dalam perancangan ini akan digunakan tujuh warna sebagai warna panel halaman, ketujuh warna ini antara lain : Konten Pembuka Serba Serbi Lamongan
Konten Utama Wisata unggulan
Konten Utama Wisata Alternatif
Konten Utama Wisata Seni Budaya
Konten Utama Wisata Kuliner
Konten Utama Informasi Wisata
Konten Penutup Dokumentasi
Halaman buku memiliki anatomi yang sesuai dengan kebutuhan halaman buku dan untuk memasukkan konten informasi, foto iliustrasi dan juga konten lainnya, anatomi halaman akan di bagi sesuai dengan pembabakan buku. Dalam anatomi halaman bab atau chapter ini foto image 2 halaman penuh dengan Chapter headline di samping kiri bawah, pada chapter tertentu yaitu : Wisata Alternatif terdapat tambahan atribut keterangan “Tanpa Tiket Masuk / Gratis”. Foto image dua halaman penuh
Gambar 3 Anatomi halaman chapter
Chapter headline
Atribut tambahan
Dalam anatomi halaman judul ini foto image satu halaman penuh di kiri dengan headline di samping kanan atas, pada halaman judul tertentu yaitu : Makam dan Masjid Sunan Sendang Duwur, Makam dan Musium Sunan Drajad terdapat tambahan atribut keterangan “Tanpa Tiket Masuk / free”, pada atas atau bawah halaman kiri terdapat teaser dengan bidang warna sesuai dengan kategori wisata atau panel halaman. Foto image satu halaman
Area dalam overview
Harga tiket dan tarif parkir
Teaser
Rekomendasi wisata
Atribut tambahan
Page headline
Nomer Halaman
Panel Halaman
Gambar 4 Anatomi halaman judul
Dalam anatomi halaman sub-judul ini foto image atau bidang warna 2/5 halaman di kiri dengan sub-headline di samping kiri antara bidang warna atau foto image dengan halaman konten, pada atas halaman kiri terdapat teaser dengan bidang warna sesuai dengan kategori wisata atau panel halaman. Teaser Foto image atau bidang warna 2/5 halaman Sub-Headline
Panel Halaman Nomer Halaman
Gambar 4 Anatomi halaman Sub-Judul
Dalam anatomi halaman isi ini memiliki foto image di samping kiri dan bodyteks di kanannya, dengan judul konten rata kiri dengan bidang warna, roadmap di tempatkan di kanan satu halaman penuh atau melewati halaman kiri, sedang pada roadmap lebar
dengan ditempatkan di dua halaman bagian bawah dan pada roadmap tinggi ditempatkan di kanan halaman. Judul konten
Peta
Panel Halaman Nomer Halaman Gambar 5 Anatomi halaman isi
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam merancang Buku panduan wisata kabupaten Lamongan “Jelajah Lamongan” melalui konsep perancangan dengan memperhatikan aspek kemudahan dalam mengakses informasi dalam buku dan memandu perjalanan wisata ke Lamongan dengan mudah, konsep perancangan dalam Buku panduan wisata kabupaten Lamongan ini adalah: Pembaca dapat memperoleh gambaran objek wisata di kabupaten Lamongan dengan uraian maupun ilustrasi foto. Pembaca dapat menentukan pilihan jenis wisata maupu cara melakukan perjalan wisata. Pembaca dapat memperoleh informasi biaya perjalanan, tiket masuk area wisata, biaya parkir dan lain-lain. Pembaca dapat mudah menelusuri informasi wisata dalam satu halaman tinjauan menyeluruh/overview dan Pembaca memperoleh rekomendasi wisata dan menghabiskan liburan di kabupaten Lamongan serta Pembaca dapat mengetahui objek wisata yang murah atau bahkan gratis yang wajib untuk dikunjungi. Buku panduan adalh media pendukung wisata yang dapat mempermudah perjalanan wisatawan dari dan menuju tempat wisata, untuk itu buku panduan harus memuat beberpa hal sebagai berikut: Konten buku panduan dapat memudahkan pembaca untuk memahami seluk-beluk objek wisata yang dituju, dapat berupa sejarah, keunikan maupun informasi lainnya yang dapat menjadikan perbedaan dengan objek wisata lain. Buku panduan wisata dapat memandu perjalanan wisatawan dapat berupa peta wisata maupun rute perjalanan yang dapat dipilih. Buku panduan memuat informasi pendukung pariwisata seperti Rumah makan, Akomodasi, fasilitas umum, pom bensin/SPBU, terminal bis, stasiun kereta api, toko oleh-oleh maupun souvenir, nomert telepon penting dan darurat, info bengkel dan lain-lain. Buku panduan harus dapat dengan mudah di akses oleh pembaca, dalam hal ini dapat di lakukan dengan halaman rekomendasi maupun halaman overview. Bagi pengembangan pernacangan selanjutnya perancangan ini merupakan strategi turunan yang sangat spesifik, jadi dibutuhkan riset yang cukup mendalam dalam upaya mendapatkan sumber-sumber data yang valid guna dijadikan acuan penentuan bentukbentuk strategi komunikasi dan visual dalam luarannya. Pengintegrasian pesan pada media tidak harus mengusung pesan tunggal, namun ini juga tergantung pada
personalitas dari luaran. Efisiensi waktu dan biaya sangat diperlukan dalam perancangan ini, sebab ruang lingkup perancangan lebih banyak serta pembiayaan yang terbatas. Penyampaian pesan melalui media buku panduan harus memudahkan pembaca dalam mengakses setiap informasi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin MA. 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta; Pustaka Pelajar Cheung, Karen M. Agustus 2008, Top 10 Tips to Improve Point-and-Shoot Travel Photography,
, akses : 30 Maret 2010 Gracia, Liana. 2009, Yogyakarta Daerah Tujuan Wisata Terbaik, , akses : 21 Februari 2010 Hudgins, Barbara. 2007. Crafting the Travel Guidebook, New Jersey; The Woodmont Press Nazir, Moh Ph.D. 1998. Metode Penelitian, Bogor; Ghalia Indonesia Purnama, Lingga C.M MM, 2001, Strategic Marketing Plan, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama Setiadji, Rahmat, 2008, Metamorfosis Lamongan, , akses : 14 Agustus 2009 Smith, Travis. 2007. A General Theory of Tourism, Tharkelsen, Anette dan Sorensens Anders, 2005, Reading Tourist Guidebook: Tourists ways of reading and relating to guidebooks, The Journal of Tourism Studies Vol.16 No.1 May „05 Turner, Wayne. 2010, Travel Photography Tips and Techniques, , akses : 30 Maret 2010 Wijayati, Ana, 2008, Aneka Data Potensi Kabupaten Lamongan, Dinas Informasi dan Elektronik Kabupaten Lamongan. Winardi, Prof. DR. S.E. 1992. Aspek-Aspek Manajemen Pemasaran. Bandung: Mandar Maju.