TUGAS SARJANA
SISTEM PERPIPAAN PERANCANGAN DISTRIBUSI ALIRAN PADA SETIAP PIPA AIR BERSIH UNTUK KOTA LUBUKPAKAM DARI SISTEM DISTRIBUSI PDAM TIRTANADI CABANG DELI SERDANG OLEH :
PARADE BOHAL IMAN SITUMORANG N I M : 0 3 0401 007
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa air manusia tidak dapat melaksanakan aktivitas mereka sehari-hari. Dalam usaha memenuhi kebutuhan akan air bersih maka diperlukan tata cara pendistribusian air bersih tersebut agar sampai ke pelanggan. Untuk itu diperlukan sistem perpipaan. Pada dasarnya fungsi dari perpipaan ini adalah untuk mendistribusikan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup, dan yang kedua, membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standard dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Cast Iron, PVC (Polyvinil Chloride), New Steel, dan lain-lain. Pemasangan pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu tempat khusus dan kemudian dibawa ke lapangan untuk dipasang, dengan demikian akan menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan memudahkan pemasangan di lapangan, namun pemasangan dengan cara ini memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis yang lebih cermat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan di lapangan. Untuk menjadi seorang yang ahli dalam bidang perpipaan tentu bukanlah suatu hal yang mudah, selain harus memiliki dasar ilmu kesarjanaan teknik seperti peralatan mekanik, korosi, mekanika fluida, pemilihan material, seni merancang jalur pipa dan banyak disiplin ilmu lain yang harus dikuasai serta yang terpenting dari semua itu adalah pengalaman di lapangan. Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu rumit, namun banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang sederhana melainkan suatu jaringan pipa yang sangat kompleks, sehingga
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
memerlukan penyelesaian yang lebih teliti. Dalam perencanaan itu hal-hal yang perlu diperhitungkan diantaranya besarnya kapasitas dan kecepatan aliran dari fluida yang melalui jalur pipa dan hal-hal lain yang diperlukan dalam hal perencanaan. Oleh karena sistem pendistribusian air bersih kepada pelanggan merupakan hal yang penting, dan kita sebagai manusia tidak lepas dari kebutuhan akan air bersih, maka penulis mengambil bidang Sistem Perpipaan ini sebagai Tugas Sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
1.2 Tujuan Adapun tujuan khusus dari perancangan ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Strata 1 pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Sedangkan tujuan umum dari perancangan ini adalah : •
Untuk lebih mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang diperoleh di bangku kuliah terutama mata kuliah Sistem Perpipaan dan Mekanika Fluida.
•
Untuk mendesain suatu jaringan pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air bersih pada pelanggan yang ada di Kota Lubukpakam (Kecamatan Lubukpakam I, II, III dan Pekan), Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
1.3 Batasan Masalah Untuk mendapatkan suatu hasil perencanaan yang baik, maka dalam hal ini akan dibuat suatu batasan masalah karena semakin spesifik suatu perencanaan maka hasilnya juga akan lebih baik. Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan jaringan perpipaan dan analisa pendistribusian air bersih ke pelanggan pada suatu jaringan perpipaan di Kota Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Adapun permasalahan dibatasi dalam menganalisa distribusi aliran pada tiap pipa antara lain kapasitas aliran fluida, kerugian head yang terjadi pada tiap pipa, ukuran pipa yang digunakan dan tekanan yang terjadi pada ujung pipa terjauh. Pada perencanaan ini juga ditentukan pemilihan spesifikasi pompa dan volume reservoir yang akan digunakan pada perancangan ini, agar setiap masyarakat dapat memperoleh air bersih secukupnya.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
1.4 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ini terdiri dari 5 bab. Bab 1 memuat latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas sarjana ini. Pada bab 2 memuat pembahasan materi mengenai kecepatan dan kapasitas aliran fluida, jenis aliran, persamaan empiris di dalam pipa dan sistem jaringan pipa. Pada bab 3 meliputi perencanaan pipa pada sistem jaringan pipa yaitu jumlah kapasitas pemakaian air, analisa aliran fluida meliputi kapasitas dan head losses. Pada bab 4 meliputi pemilihan pompa dan tekanan pada ujung pipa terjauh.. Kesimpulan mengenai hasil perancangan yang diperoleh dimuat pada Bab 5.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu dalam menentukan besarnya kapasitas aliran sehingga pengukuran kecepatan merupakan fase yang sangat penting dalam menganalisa suatu aliran fluida. Kecepatan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan suatu partikel yang dikenali untuk bergerak sepanjang jarak yang telah ditentukan. Besarnya kecepatan aliran fluida pada suatu pipa mendekati nol pada dinding pipa dan mencapai maksimum pada tengah-tengah pipa. Kecepatan biasanya sudah cukup untuk menempatkan kekeliruan yang tidak serius dalam masalah aliran fluida sehingga penggunaan kecepatan sesungguhnya adalah pada penampang aliran. Bentuk kecepatan yang digunakan pada aliran fluida umumnya menunjukkan kecepatan yang sebenarnya jika tidak ada keterangan lain yang disebutkan.
Gambar 2.1 Profil Kecepatan pada saluran tertutup
Gambar 2.2 Profil Kecepatan pada saluran terbuka
Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir dalam suatu pipa. Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume, berat atau massa fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju aliran volume (m3/s), laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Kapasitas aliran (Q) untuk fluida yang inkompressible menurut [1], yaitu : Q = A. v dimana : Q = laju aliran volume (m3/s) A = Luas penampang aliran (m2) v = Kecepatan aliran fluida (m/s) Laju aliran berat fluida (W) menurut [2] dirumuskan sebagai : W=γ.A.v dimana : W = laju aliran berat fluida (N/s) γ = berat jenis fluida (N/m3) Laju aliran massa (M) menurut [3] dinyatakan sebagai : M=ρ.A.v dimana : M = Laju aliran massa fluida (kg/s) ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
2.2 Energi dan Head Energi biasanya didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Kerja merupakan hasil pemanfaatan tenaga yang dimiliki secara langsung pada suatu jarak tertentu. Energi dan kerja dinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang bergerak selalu mempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus dipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetik dan energi tekanan. Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu aliran fluida karena adanya perbedaan ketinggian yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Energi potensial (Ep) menurut [4] dirumuskan sebagai : Ep = W . z dimana : W = Berat fluida (N) z = beda ketinggian (m) Energi kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh kecepatan yang dimilikinya. Energi kinetik menurut [5] dirumuskan sebagai :
1 Ek = m.v 2 2 dimana : m = massa fluida (kg) v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Energi tekanan, disebut juga dengan energi aliran adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan dengan tekanan fluida. Besarnya energi tekanan (Ef) menurut [6] dirumuskan sebagai : Ef = p . A . L dimana : p = tekanan yang dialami oleh fluida (N/m2) A = Luas penampang aliran (m2) L = panjang pipa (m) Besarnya energi tekanan menurut [7] dapat juga dirumuskan sebagai berikut : Ef =
pW
γ
dimana : γ = Berat jenis fluida (N/m3) Total energi yang terjadi merupakan penjumlahan dari ketiga macam energi diatas, menurut [8] dirumuskan sebagai : E =Wz +
1 Wv 2 pW . + 2 g γ
Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk menyatakan total energi dengan head (H) dengan membagi masing-masing variabel di sebelah kanan persamaan dengan W (berat fluida), menurut [9] dirumuskan sebagai : H =z+
v2 p + 2g γ
2.3 Persamaan Energi
Hukum Kekekalan Energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain. Energi yang ditunjukkan dari persamaan energi total di atas, atau dikenal sebagai head pada suatu titik dalam aliran steady adalah sama dengan total energi pada titik lain sepanjang aliran fluida tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada energi yang ditambahkan ke fluida atau yang diambil dari fluida . Konsep ini dinyatakan ke dalam bentuk persamaan yang menurut [10] disebut dengan persamaan Bernoulli, yaitu : 2
2
p v v + 1 + z1 = 2 + 2 + z2 γ 2g γ 2g
p1
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
dimana : p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 v1 dan v2 = kecepatan aliran pada titik 1 dan 2 z1 dan z2 = perbedaan ketinggian antara titik 1 dan 2 γ
= berat jenis fluida
g
= percepatan gravitasi = 9,8 m/s2.
Persamaan di atas digunakan jika diasumsikan tidak ada kehilangan energi antara dua titik yang terdapat dalam aliran fluida, namun biasanya beberapa head losses terjadi diantara dua titik. Jika head losses ini tidak diperhitungkan maka akan menjadi masalah dalam penerapannya di lapangan. Jika head losses dinotasikan dengan “hl” maka persamaan Bernoulli di atas dapat ditulis menjadi persamaan baru, dimana menurut [11] dirumuskan sebagai : 2
2
p v v + 1 + z1 = 2 + 2 + z2 + hl γ 2g γ 2g
p1
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menyelesaikan banyak permasalahan tipe aliran, biasanya untuk fluida inkompressible tanpa adanya penambahan panas atau energi yang diambil dari fluida. Namun, persamaan ini tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan aliran fluida yang mengalami penambahan energi untuk menggerakkan fluida oleh peralatan mekanik, misalnya pompa, turbin dan peralatan lainnya. h2
Head Loses
2
v1 2g
Total Energi
2
v2 2g
P1
P2
γ
Total Energi
γ
At Point 1
At Point 2
Z1
Z2 Reference Datum Direction Of Flow
Gambar 2.3 Illustrasi persamaan Bernoulli
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2.4 Aliran Laminar dan Turbulen
Aliran fluida yang mengalir di dalam pipa dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe aliran yaitu “laminar” dan “turbulen”. Aliran dikatakan laminar jika partikelpartikel fluida yang bergerak mengikuti garis lurus yang sejajar pipa dan bergerak dengan kecepatan sama. Aliran disebut turbulen jika tiap partikel fluida bergerak mengikuti lintasan sembarang di sepanjang pipa dan hanya gerakan rata-ratanya saja yang mengikuti sumbu pipa. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa koefisien gesekan untuk pipa silindris merupakan fungsi dari bilangan Reynold (Re). Dalam menganalisa aliran di dalam saluran tertutup, sangatlah penting untuk mengetahui type aliran yang mengalir dalam pipa tersebut. Untuk itu harus dihitung besarnya bilangan Reynold dengan mengetahui parameter-parameter yang diketahui besarnya. Bilangan Reynold (Re) menurut [12] dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Re =
ρdv μ
dimana : ρ = massa jenis fluida (kg/m3) d = diameter pipa (m) v = kecepatan aliran fluida (m/s) μ = viskositas dinamik fluida (Pa.s) Karena viskositas dinamik dibagi dengan massa jenis fluida merupakan viskositas kinematik (ν) maka bilangan Reynold menurut [13] dapat juga dinyatakan :
υ =
μ dv sehingga Re = ρ υ
Menurut [14], Aliran akan laminar jika bilangan Reynold kurang dari 2000 dan akan turbulen jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika bilangan Reynold terletak antara 2000 – 4000 maka disebut aliran transisi.
2.5 Kerugian Head (Head Losses) A. Kerugian Head Mayor
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head . Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (kerugian kecil).
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Kerugian head akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari dua rumus berikut , yaitu : 1. Persamaan Darcy - Weisbach, menurut [15] yaitu : hf = f
L v2 d 2g
dimana : hf = kerugian head karena gesekan (m) f = faktor gesekan (diperoleh dari diagram Moody) d = diameter pipa (m) L = panjang pipa (m) v = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s) g = percepatan gravitasi. Tabel 2.1 Nilai kekasaran dinding untuk berbagai pipa komersil Kekasaran Bahan ft
m
Riveted Steel
0,003-0,03
0,0009-0,009
Concrete
0,001-0,001
0,0003-0,003
Wood Stave
0,0006- 0,003
0,0002-0,0009
Cast iron
0,00085
0,00026
Galvanized Iron
0,0005
0,00015
Asphalted Cast Iron
0,0004
0,0001
Commercial steel or wrought iron
0,00015
0,000046
Drawn brass or copper tubing
0,000005
0,0000015
Glass and plastic
“smooth”
“smooth”
(Sumber : Jack B. Evett, Cheng Liu. Fundamentals of Fluids Mechanics. McGraw Hill, New York. 1987, hal. 100.)
2. Persamaan Hazen – Williams. Rumus ini pada umumnya dipakai untuk menghitung kerugian head dalam pipa yang relatif sangat panjang seperti jalur pipa penyalur air minum.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Bentuk umum persamaan Hazen – Williams menurut [16], yaitu : hf =
10,666 Q 1,85 L C 1,85 d 4,85
dimana : hf = kerugian gesekan dalam pipa (m) Q = laju aliran dalam pipa (m3/s) L = panjang pipa (m) C = koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams (diperoleh dari Tabel 2.2) d = diameter pipa (m) Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan aliran fluida di dalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa (f) dari rumus Darcy Weisbach. Untuk aliran laminar dimana bilangan Reynold kurang dari 2000, faktor gesekan dihubungkan dengan bilangan Reynold, menurut [17] dinyatakan dengan rumus : f =
64 Re
Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000, maka hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relatif menjadi lebih kompleks. Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa didapatkan dari hasil eksperimen, antara lain : 1. Untuk daerah complete roughness, rough pipes menurut [18], yaitu : 1 ⎛ 3,7 ⎞ = 2,0 log ⎜ ⎟ f ⎝ε /d ⎠ 2. Untuk pipa sangat halus seperti glass dan plastik, hubungan antara bilangan Reynold dan faktor gesekan menurut [19] dirumuskan sebagai : a. Blasius : f =
0,316 Re0, 25
b. Von Karman :
untuk Re = 3000 – 100.000
⎡ Re f 1 = 2,0 log ⎢ f ⎢⎣ 2,51
(
⎤ ⎥ ⎥⎦
)
= 2,0 log Re f − 0,8
untuk Re sampai dengan 3.106.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
3. Untuk pipa kasar, menurut [20], yaitu : Von Karman :
d 1 = 2 log + 1,74 ε f
dimana harga f tidak tergantung pada bilangan Reynold. 4. Untuk pipa antara kasar dan halus atau dikenal dengan daerah transisi, menurut [21], yaitu : Corelbrook - White :
1 = − 2,0 log f
⎡ε / d 2,51 + ⎢ Re f ⎢⎣ 3,7
⎤ ⎥ ⎥⎦
B. Kerugian Head Minor
Selain kerugian yang disebabkan oleh gesekan, pada suatu jalur pipa juga terjadi kerugian karena kelengkapan pipa seperti belokan, siku, sambungan, katup dan sebagainya yang disebut dengan kerugian kecil (minor losses). Besarnya kerugian minor akibat adanya kelengkapan pipa menurut [22] dirumuskan sebagai : hm = ∑ n . k .
v2 2g
dimana : n = jumlah kelengkapan pipa k = koefisien kerugian (dari lampiran koefisien minor losses peralatan pipa) v = kecepatan aliran fluida dalam pipa. Menurut [23],minor losses dapat diabaikan tanpa kesalahan yang cukup berarti bila, secara rata – rata terdapat pipa yang panjang (L/d >>> 1000) pada jaringan pipa.
2.6 Persamaan Empiris untuk aliran di dalam pipa
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa permasalahan aliran fluida dalam pipa dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan Bernoulli, persamaan Darcy dan diagram Moody. Penggunaan rumus empiris juga dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan aliran. Dalam hal ini digunakan dua model rumus yaitu persamaan Hazen-Williams dan persamaan Manning. 1. Persamaan Hazen-Williams dengan menggunakan satuan Internasional menurut [24], yaitu ; ν = 0,8492 C R0,63 s0,54
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
dimana υ = kecepatan aliran (m/s) C = korfisien kekasaran pipa Hazen-Williams R = jari – jari hidrolik =
d untuk pipa bundar 4
s = slope dari gradient energi (head losses/panjang pipa) =
hl l
Tabel 2.2 Koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams Extremely smooth and straight pipes
140
New Steel or Cast Iron
130
Wood; Concrete
120
New Riveted Steel; vitrified
110
Old Cast Iron
100
Very Old and corroded cast iron
80
(Sumber : Jack B. Evett, Cheng Liu. Fundamentals of Fluids Mechanics. McGraw Hill, New York. 1987, hal. 161.)
2. Persamaan Manning dengan satuan Internasional, menurut [25] yaitu :
υ=
1,0 2 / 3 1 / 2 R s n
dimana : n = koefisien kekasaran pipa Manning Menurut [26], Persamaan Hazen – Williams umumnya digunakan untuk menghitung head loss yang terjadi akibat gesekan (Amerika Serikat). Persamaan ini tidak dapat digunakan untuk liquid lain selain air dan digunakan khusus untuk aliran yang bersifat turbulen. Persamaan Darcy – Weisbach secara teoritis tepat digunakan untuk semua rezim aliran dan semua jenis liquid. Persamaan Manning biasanya digunakan untuk aliran saluran terbuka (open channel flow).
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2.7 Pipa yang dihubungkan Seri
Pipa yang dihubungkan secara sejajar dimana laju aliran yang mengalir didalamnya sama-sama dialiri aleh aliran yang sama dapat dikatakan pipa yang dihubungkan secara seri dimana keuntungan dari sambungan pipa model ini adalah fluida yang dialirkan debitnya relatif konstan seperti tertera pada gambar 2.4 berikut:
1
2
3 B
Gambar 2.4 Pipa yang dihubungkan seri
Jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara seri maka semua pipa akan dialiri oleh aliran yang sama. Total kerugian head pada seluruh sistem adalah jumlah kerugian pada setiap pipa dan perlengkapan pipa, menurut [27] dirumuskan sebagai : Q0 = Q1 = Q2 = Q3 Q0 = A1V1 = A2V2 = A3V3 ∑ hl = hl1 + hl2 + hl3 Persoalan aliran yang menyangkut pipa seri sering dapat diselesaikan dengan mudah dengan menggunakan pipa ekuivalen, yaitu dengan menggantikan pipa seri dengan diameter yang berbeda-beda dengan satu pipa ekuivalen tunggal. Dalam hal ini, pipa tunggal tersebut memiliki kerugian head yang sama dengan sistem yang digantikannya untuk laju aliran yang spesifik.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2.8 Pipa yang dihubungkan Paralel
Pipa yang dihubungkan secara bercabang dimana laju aliran masuk sama dengan total laju aliran pipa dihubungkan tersebut dapat dikatakan pipa yang memiliki sambungan paralel seperti tertera pada gambar 2.5 berikut: 1
A
2
B
3
Gambar 2.5 Pipa yang dihubungkan secara paralel
Jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara paralel, total laju aliran sama dengan jumlah laju aliran yang melalui setiap cabang dan rugi head pada sebuah cabang sama dengan pada yang lain,menurut [28] dirumuskan sebagai : Q0 = Q1 + Q2 + Q3 Q0 = A1V1 + A2V2 + A3V3 hl1 = hl2 = hl3 Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa persentase aliran yang melalui setiap cabang adalah sama tanpa memperhitungkan kerugian head pada cabang tersebut. Kerugian head pada setiap cabang boleh dianggap sepenuhnya terjadi akibat gesekan atau akibat katup dan perlengkapan pipa, diekspresikan menurut panjang pipa atau koefisien losses kali head kecepatan dalam pipa. Menurut [29] dirumuskan sebagai : ⎞v 2 ⎛ L1 ⎞v2 ⎛ L2 ⎞v 2 ⎛ L ⎜⎜ f1 + ∑ K L1 ⎟⎟ 1 = ⎜⎜ f 2 + ∑ K L 2 ⎟⎟ 2 = ⎜⎜ f 3 3 + ∑ K L 3 ⎟⎟ 3 = ..... d2 ⎝ d1 ⎠ 2g ⎝ ⎠ 2 g ⎝ d3 ⎠ 2g
diperoleh hubungan kecepatan :
V2 = V1
( f1L1 / d1 ) + ∑ kL1 ( f 2 L2 / d 2 ) + ∑ kL2
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2.9 Sistem Jaringan Pipa
Pada loop dibawah ini dimana laju aliran massa yang masuk sama dengan total laju aliran massa yang keluar . Dapat diasumsikan seperti gambar dibawah ini QF
F
Q3 3
1
Loop II
Q4
4
Q10 10
Q7
B
2 A
D
8
Loop I Q1
QD
Q8
E
C QC
Q2
7
QA
9 5 Loop III
Q5 QG
Q9
6 G
H Q6
QH
Gambar 2.6 Jaringan Pipa
Jaringan pipa pengangkut air yang kompleks dapat dianalisis dengan cepat menggunakan persamaan Hazen-Williams atau rumus gesekan lain yang sesuai. Perhitungan distribusi aliran pada suatu jaringan biasanya rumit karena harus memecahkan serangkaian persamaan hambatan yang tidak linear melalui prosedur yang iteratif. Kesulitan lainnya adalah adanya kenyataan bahwa kebanyakan jaringan, arah aliran pipa tidak diketahui sehingga losses antara dua titik menjadi sukar untuk ditentukan. Dalam perancangan sebuah jaringan, aliran dan tekanan di berbagai titik menjadi persyaratan utama untuk menentukan ukuran pipa, sehingga harus diselesaikan dengan cara berurutan dan iterasi. Sebuah jaringan yang terdiri dari sejumlah pipa mungkin membentuk sebuah loop, dimana pipa yang sama dipakai oleh dua loop yang berbeda, seperti terlihat pada gambar di atas. Ada dua syarat yang harus diperhatikan agar aliran dalam jaringan tersebut setimbang, yaitu : 1.Aliran netto ke sebuah titik harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa laju aliran ke sebuah titik pertemuan harus sama dengan laju aliran dari titik pertemuan yang sama.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2.Head losses netto di seputar sebuah loop harus sama dengan nol. Jika sebuah loop ditelusuri ke arah manapun, sambil mengamati perubahan head akibat gesekan atau losses yang lain, kita harus mendapatkan aliran yang setimbang ketika kembali ke kondisi semula (head dan tekanan) pada kondisi awal. Prosedur untuk menentukan distribusi aliran dalam suatu jaringan meliputi penentuan aliran pada setiap pipa sehingga kontinuitas pada setipa pertemuan terpenuhi (syarat 1). Selanjutnya head losses dari setiap loop dihitung dan jika tidak sama dengan nol maka aliran yang telah ditetapkan harus dikoreksi kembali dengan perkiraan dan metode iterasi yang disebut metode Hardy Cross. Untuk sebuah loop tertentu dalam sebuah jaringan misalkan Q adalah laju aliran sesungguhnya atau laju aliran setimbang dan Qo adalah laju aliran yang diandaikan sehingga Q = Qo + ΔQ. Dari persamaan Hazen-Williams hl = nQX, maka fungsi Q dapat dikembangkan dalam deret Taylor sebagai : f (Q + ΔQ) = f (Q) + ΔQ
df (Q) + .... dQ
jika hanya orde pertama yang digunakan, kemudian ΔQ dihitung dengan f(Q) = ∑hl, maka : ΔQ = −
∑ hl ∑ nQo x ∑ hl =− =− x −1 ∑ dhl / dQ ∑ nQo 1,85 ∑ hl / Qo
Harga x adalah eksponen dalam persamaan Hazen-Williams apabila digunakan untuk menghitung hl dan besarnya adalah
1 = 1,85 dan n menyatakan suku-suku yang 0,54
terdapat dalam persamaan yang menggunakan satuan British, yaitu : n =
4,73L . C d 4,87 1,85
Cara lain yang dapat digunakan ialah dengan persamaan Darcy-Weisbach dengan x = 2 dan n =
8 fl . Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa faktor gπ 2 d 5
gesekan selalu berubah untuk setiap iterasi. Prosedur pengerjaannya adalah sebagai berikut : 1. Andaikan distribusi aliran yang paling wajar, baik besar maupun arahnya dalam setiap pipa sehingga total aliran ke setiap titik pertemuan mempunyai jumlah aljabar nol. Ini harus ditunjukkan dari diagram jaringan pipa yang bersangkutan. 2. Buat sebuah tabel untuk menganalisa setiap loop tertutup dalam jaringan yang semi-independent. Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
3. Hitung head losses pada setiap pipa. 4. Untuk tiap loop, anggap bahwa laju aliran Qo dan head losses (hl) positif untuk aliran yang searah dengan jarum jam dan negatif untuk aliran yang berlawanan arah jarum jam. 5. Hitung jumlah aljabar head losses (∑hl) dalam setiap loop. 6. Hitung total head losses persatuan laju aliran
hl untuk tiap pipa. Qo
⎛ hl ⎞ ⎟⎟ = ∑ nxQo 0,85 . Dari defenisi tentang head Tentukan jumlah besaran ∑⎜⎜ Qo ⎠ ⎝
losses dan arah aliran, setiap suku dalam penjumlahan ini harus bernilai positif. 7. Tentukan koreksi aliran dari tiap loop, menurut [30] dirumuskan sebagai berikut : ΔQ =
− ∑ hl n ∑ hl / Qo
dimaana : ΔQ = koreksi laju aliran untuk loop ∑hl = jumlah aljabar kerugian head untuk semua pipa dalam loop. n = harga yang bergantung pada persamaan yang digunakan untuk menghitung laju aliran. n = 1,85 bila digunakan persamaan Hazen-Williams. n =2
bila digunakan persamaan Darcy dan Manning.
Koreksi diberikan untuk setiap pipa dalam loop. Sesuai dengan kesepakatan, jika ΔQ bernilai positif ditambahkan ke aliran yang searah jarum jam dan dikurangkan jika berlawanan arah jarum jam. Untuk pipa yang dugunakan secara bersama dengan loop lain, maka koreksi aliran untuk pipa tersebut adalah harga netto dari koreksi untuk kedua loop. 8. Tuliskan aliran yang telah dikoreksi pada diagram jaringan pipa seperti pada langkah 1. Untuk memeriksa koreksi pada langkah 7 perhatikan kontinuitas pada setiap pertemuan pipa. 9. Ulangi langkah 1 sampai 8 sampai koreksi aliran = 0.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Prosedur di atas dapat digambarkan pada sebuah tabel berikut : 1
2
3
4
5
6
7
No. pipa
Panjang
Diameter
Laju
Unit head
Head
pipa (L)
pipa (d)
aliran
losses (hf)
Losses
hl Qo
Ditentukan
(Qo)
(hl) m
m
m
m3/s
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
Diagram
s/m2
hf1 x L
pipa 1 2 ∑ hl
2.10
∑
hl Qo
Pipa yang dipasang pada Pompa dan Turbin
Pipa-pipa yang dipasang dengan pompa atau turbin tentunya akan ada energi yang bertambah dan berkurang. Bila pipa dipasangkan dengan pompa maka akan ada penambahan energi sebesar Hp dan bila dipasangkan dengan turbin akan ada pengurangan energi sebesar HT . Untuk menyelesaikan persoalan di atas digunakan persamaan Bernoulli. 1. Pipa yang dipasang dengan pompa. Pompa termasuk ke dalam kelompok mesin kerja yaitu mesin fluida yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi fluida. Head pompa adalah energi yang harus ditambahkan pompa ke dalam fluida untuk memindahkan fluida tersebut dari tempat yang memiliki head rendah ke tempat dengan head yang tinggi. Head yang dibutuhkan tersebut, menurut [29] dirumuskan sebagai : P1
γ
2
+
2
V1 P V + Z1 + Hp = 2 + 2 + Z 2 + H L 2g γ 2g
atau : Hp = dimana :
P2 − P1
γ
P2 − P1
γ
2
+
2
V2 −V1 + ( Z 2 − Z1 ) + H L 2g adalah perbedaan head tekanan
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
2
2
V2 − V1 2g
adalah perbedaan head kecepatan
Z2 - Z1
adalah perbedaan head statis
HL
adalah head losses total
Untuk menghitung besarnya daya yang dibutuhkan pompa, menurut [29] adalah sebagai berikut :
P = γ . Q . Hp
dimana :
P = daya pompa (Watt) γ = Berat jenis fluida (N/m3) Q = Laju aliran fluida (m3/s) Hp = Head pompa (m)
2. Pipa yang dipasang dengan turbin. Turbin merupakan salah satu mesin tenaga yaitu mesin fluida yang berfungsi untuk mengubah energi fluida menjadi energi mekanik poros. Head turbin adalah energi yang dipindahkan fluida untuk menghasilkan energi mekanik poros turbin. Head yang dibutuhkan tersebut, menurut [30] dirumuskan sebagai : P1
γ
2
+
2
V1 P V + Z1 − H T = 2 + 2 + Z 2 + H L 2g γ 2g
atau : H T = dimana :
P1 − P2
γ
P1 − P2 2
2
V1 −V2 + ( Z1 − Z 2 ) − H L 2g
adalah perbedaan head tekanan
γ
V1 − V2 2g
2
+
2
adalah perbedaan head kecepatan
Z1 - Z2
adalah perbedaan head statis
HL
adalah head losses total
Untuk menghitung besarnya daya yang dibutuhkan turbin, menurut [31] adalah sebagai berikut : P = γ . Q . HT dimana : P = daya turbin (Watt) γ = Berat jenis fluida (N/m3) Q = Laju aliran fluida (m3/s) HT = Head turbin (m)
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
BAB III PERENCANAAN PIPA PADA SISTEM JARINGAN PIPA
3.1 Jumlah Pemakaian Air
Dalam merencanakan suatu sistem jaringan pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air bersih pada perumahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan air secara keseluruhan yang meliputi kebutuhan perumahan itu sendiri dan fasilitas lainnya. Dalam hal ini perumahan yang direncanakan terdiri dari 1983 kepala keluarga dan fasilitas penunjang lainnya.
3.1.1 Kebutuhan air bersih pada perumahan
Adapun jumlah anggota keluarga setiap rumah berkisar antara 4 – 8 orang. Dalam perencanaan ini diasumsikan setiap rumah berjumlah 6 orang yang terdiri dari 1 ayah, 1 ibu dan 4 anak. Dari hasil survey diperoleh jumlah rumah yang terdapat pada Kota Lubukpakam = 1983 rumah sehingga jumlah penduduk yang terdapat pada perumahan adalah 1983 x 6 orang = 11898 orang. Tabel 3.1 Pemakaian air rata-rata untuk rumah tangga. No
1
Jenis gedung
Perumahan
Pemakaian air
Jangka waktu
Perbanding
rata-rata
pemakaian air
an luas
sehari
rata-rata sehari
lantai
(liter)
(liter)
efektif/total
250
8 - 10
42 - 45
mewah 2
Rumah biasa
Keterangan
Setiap penghuni
160 -250
8 - 10
50 - 53
Setiap penghuni
Sumber : “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing”, Sofyan Noerbambang. Pradnya
Paramitha, Jakarta 1996.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Dengan standard kebutuhan air penduduk rata-rata sebesar 250 liter/hari.orang (untuk keperluan rumah tangga) maka kebutuhan air penduduk dapat dihitung dengan cara : Kebutuhan air penduduk = Jumlah penduduk x Kebutuhan air rata-rata = 11898 orang x 250 liter/hari.orang = 2974500 liter/hari. = 2974,5 m 3 /hari
3.1.2 Kebutuhan air bersih untuk sekolah.
Pada perumahan ini tersedia 17 buah sekolah yang terdiri dari •
1 buah sekolah TK
•
9 buah SD
•
3 buah SMP
•
4 buah SMA.
:
Dari data survey diperoleh jumlah siswa dan kebutuhan air untuk ketiga sekolah tersebut, yaitu : 1. Sekolah TK
Jumlah siswa dan guru
= 60 orang
Jumlah sekolah
= 1 buah
Kebutuhan air rata-rata per hari
= 40 liter/hari.orang
Kebutuhan air
= 60 orang x 40 liter/hari.orang = 2400 liter/hari. = 2.4 m 3 /hari
2. Sekolah SD
Jumlah siswa dan guru
= 400 orang
Jumlah sekolah
= 9 buah
Kebutuhan air rata-rata per hari
= 40 liter/hari.orang
Kebutuhan air
= 400 orang x 9 x 40 liter/hari.orang = 144000 liter/hari. = 144 m 3 /hari
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
3. Sekolah SMP
Jumlah siswa dan guru
= 500 orang
Kebutuhan air rata-rata per hari
= 50 liter/hari.orang
Kebutuhan air
= 500 orang x 3 x 50 liter/hari.orang = 75000 liter/hari. = 75 m 3 /hari
4. Sekolah SMA
Jumlah siswa dan guru
= 500 orang
Kebutuhan air rata-rata per hari
= 50 liter/hari.orang
Kebutuhan air
= 500 orang x 4 x 50 liter/hari.orang = 100000 liter/hari. = 100 m 3/hari
Diperoleh jumlah kebutuhan air total untuk seluruh sekolah tersebut adalah 346,4 m 3/hari.
3.1.3 Kebutuhan air bersih untuk rumah ibadah 1. Mesjid
Jumlah rata-rata jemaat per hari
= 500 orang
Jumlah gedung
= 7 buah
Kebutuhan air perhari
= 500 orang x 7 x 10 liter/hari.orang = 35000 liter/hari = 35 m 3 /hari
2. Gereja
Jumlah rata-rata umat
= 500 orang
Jumlah gedung
= 6 buah
Kebutuhan air per hari
= 500 orang x 6 x 10 liter/hari.orang = 30000 liter/hari = 30 m 3 /hari
Dengan kebiasaan umum ibadah di gereja dilakukan pada hari Minggu maka kapasitas penggunaan air untuk gereja diasumsikan dapat ditutupi oleh besarnya kapasitas yang tidak dipergunakan oleh sektor sekolah yang libur pada hari tersebut. Sehingga, diperoleh keperluan air untuk rumah ibadah = 30.000 liter/hari.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
3.1.4 Kebutuhan air bersih untuk Balai Kesehatan (PUSKESMAS)
Sebagai tempat pertolongan pertama dan sarana informasi kesehatan khususnya untuk pasien yang berobat jalan pada perumahan, dibangun sebuah balai kesehatan. Pemakaian air bersih diambil rata-rata 500 liter/hari.
3.1.5 Kebutuhan air bersih untuk Rumah Sakit Umum
Sebagai tempat perawatan inap bagi pasien dan sarana informasi kesehatan.Di lingkungan ini terdapat 2 RSU dengan pemakaian air bersih diambil rata-rata 4000 liter/hari.RSU. Jadi, total pemakaian air bersih untuk kedua RSU adalah 8000liter/hari. RSU.
3.1.6 Kebutuhan air bersih untuk Perkantoran.
Pada kawasan kota ini terdapat 16 kantor swasta dan pemerintah dengan perhitungan kebutuhan air : Jumlah pegawai
= 12 orang.
Pemakaian air rata-rata per hari
= 100 liter/hari.orang
Kebutuhan air per hari
= 12 orang x 16 x 100 liter/hari.orang = 19200 liter/hari. = 19,2 m 3 /hari.
3.1.7 Kebutuhan air bersih untuk Department Store dan Pusat Pasar
Pada kota ini terdapat 1 pusat perbelanjaan dan pusat pasar yang lokasinya berdekatan. Dari data survey jumlah pengunjung setiap harinya 500 orang dengan pemakaian air bersih 20 lt/hari.orang. Kebutuhan air bersih
= 500 orang x 20 lt/hari.orang = 10000 lt/hari. = 10 m 3 /hari.
3.1.8 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas lainnya.
a. Kebutuhan air bersih untuk Taman Bermain Di lokasi ini terdapat 1 taman umum.Dari data survey pemakaian air bersih setiap harinya adalah 600 lt. Kebutuhan air per hari
= 600 liter/hari = = 0.6 m 3 /hari
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
b. Kebutuhan air bersih untuk Lapangan Olah Raga. Di lokasi ini terdapat 1 lapangan olah raga. Dari data survey pengunjung diperkirakan setiap harinya 40 orang dan pemakaian air bersih per hari nya setiap orang 20 lt. Kebutuhan air per hari
= 40 orang x 20 lt/hari = 800 liter/hari = 0,8 m 3 /hari
c. Kebutuhan air untuk Wisma Adat Di lokasi ini terdapat 2 wisma adat. Dari data survey wisma ini mampu menampung pengunjung 500 orang dan pemakaian air bersih per orang 20 lt. Kebutuhan air per hari
= 500 orang x 2 x 20 lt/hari. = 20000 lt/hari = 20 m 3 /hari
Sehingga total keperluan air bersih pada Kota Lubukpakam adalah : Q total = 2974,5 m 3 /hari + 2,4 m 3 /hari + 144 m 3 /hari + 75 m 3 /hari + 100 m 3 /hari + 35 m 3 /hari + 30 m 3 /hari + 0,5 m 3 /hari + 8 m 3 /hari + 19,2 m 3 /hari + 10 m 3 /hari + 0.6 m 3 /hari + 0.8 m 3 /hari + 20 m 3 /hari = 3420 m 3 /hari 3.2
Kapasitas Aliran Fluida Keluar Jaringan Pipa
Kapasitas aliran fluida yang keluar dari jaringan pipa yaitu berdasarkan jumlah pelanggan yang akan dilayani guna memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk mempermudah dalam penganalisaan selanjutnya, maka pipa yang digunakan untuk mengalirkan air ke masing- masing pelanggan di buat menjadi satu. Akan tetapi kapasitas aliran air yang keluar adalah penjumlahan dari kebutuhan air per pelanggan. Gambar susunan dan jumlah perumahan terlampir.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
QA
QA
Q1
Q2
Q1 + Q2 + Q3 Q3
QB
QB
Gambar 3.1. Kapasitas aliran keluar dari Jaringan pipa
Besar kapasitas aliran keluar dari jaringan pipa adalah : = ( Jumlah rumah yang dilayani x kebutuhan air bersih setiap rumah ) + Fasilitas umum yang dilayani. Besar kapasitas aliran keluar dari jaringan pipa setelah dilebihkan 10% adalah: = Besar kapasitas aliran keluar dari jaringan pipa + (10% x Besar kapasitas aliran keluar dari jaringan pipa) Dari hasil survey, diperoleh bahwa untuk kapasitas total aktual , maka kapasitas total tersebut harus ditambahkan sebesar 10 - 20%, hal ini dilakukan untuk mengatasi losses yang terjadi selama pendistribusian air. Dalam perencanaan ini diambil faktor koreksi sebesar 10% sehingga kapasitas total air bersih yang masuk Kota Lubukpakam sebesar : = 10% (3420 m 3 /hari) + 3420 m 3 /hari = 342m 3 /hari + 3420 m 3 /hari = 3762 m 3 /hari = 0,043541667 m3/s = 156,75 m3/jam.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Hasil analisa besar kapasitas aliran yang keluar dari jaringan pipa adalah sebagai berikut :
BLOK A BLOK B BLOK C
JUMLAH YANG DILAYANI RUMAH 78 89 126
BLOK D BLOK E BLOK F
46 94 52
BLOK G
98
BLOK H BLOK I BLOK J BLOK K
126 97 58
BLOK L BLOK M
96
BLOK N
58
BLOK O BLOK P BLOK Q
49 105 135
BLOK R
89
BLOK S BLOK T
19
BLOK U BLOK V BLOK W BLOK X BLOK Y
18 21 75 71 24
FASILITAS GEREJA = 1 GEREJA = 1 MESJID = 1 GEREJA = 1 KANTOR = 3 RSU =1 GEREJA = 1 MESJID = 1 SD =1 TK =1 KANTOR = 2 WISMA = 1 SMA = 1 SMP =1 SD =1 SMP =1 SD =4 MESJID = 1 GEREJA = 1 KANTOR = 1 LAP.OLAH RAGA=1 TAMAN =1 MESJID = 1
MESJID = 1 RSU =1 KANTOR = 2 WISMA = 1 KANTOR = 2 DEPT.STORE = 1 PSR.TRADISIONAL=1
KANTOR = 2 KANTOR = 1
PEMAKAIAN NORMAL m3/hari 122 138.5 194 5 3.6 4 69 146 83 16 2.4 149.4 10 25 25 16 25 64 194 145.5 92 1.2 144 0.8 0.6 5 87
DILEBIHKAN 10 % m3/hari 134.2 152.35 213.4 5.5 3.96 4.4 75.9 160.6 91.3 17.6 2.64 164.34 11 27.5 27.5 17.6 27.5 70.4 213.4 160.05 101.2 1.32 158.4 0.88 0.66 5.5 95.7
m3/sekon 0.001553241 0.001763310 0.002469907 0.000063657 0.000045833 0.000050926 0.000878472 0.001858796 0.001056713 0.000203704 0.000030556 0.001902083 0.000127315 0.000318287 0.000318287 0.000203704 0.000318287 0.000814815 0.002469907 0.001852431 0.001171296 0.000015278 0.001833333 0.000010185 0.000007639 0.000063657 0.001107639
73.5 157.5 207.5 4 2.4 143.5 2.4 28.5 5 5 27 31.5 114.9 107.7 36
80.85 173.25 228.25 4.4 2.64 157.85 2.64 31.35 5.5 5.5 29.7 34.65 126.39 118.47 39.6
0.000935764 0.002005208 0.002641782 0.000050926 0.000030556 0.001826968 0.000030556 0.000362847 0.000063657 0.000063657 0.000343750 0.000401042 0.001462847 0.001371181 0.000458333
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
BLOK Z BLOK AA BLOK BB
BLOK CC BLOK DD
BLOK EE BLOK FF BLOK GG BLOK HH BLOK II BLOK JJ TOTAL
58
87
95.7
0.001107639
15
22.5
24.75
0.000286458
50.5 25 16
55.55 27.5 17.6
0.000642940 0.000318287 0.000203704
77
84.7
0.000980324
128 0.5 3.6 32
140.8 0.55 3.96 35.2
0.001629630 0.000006366 0.000045833 0.000407407
12 58
18 87
19.8 95.7
0.000229167 0.001107639
18
27
29.7
0.000343750
30.5 25 36 40 3420
33.55 27.5 39.6 44 3762
0.000388310 0.000318287 0.000458333 0.000509259 0.043541667
17
SMA SMP SD
48
MESJID = 1
82
MESJID = 1 PUSKESMAS =1 KANTOR = 3 SD =2
17 24 10 1983
=1 =1 =1
GEREJA = 1 SMA = 1 SMA
=1
Tabel 3.2 Pemakaian air pada tiap-tiap blok kota.
Dengan jumlah kapasitas sebesar 156.75 m3/jam , akan di distribusikan melalui suatu sistem jaringan pipa. Dalam merencanakan suatu jaringan pipa untuk penditribusian air bersih hal yang penting dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan besarnya kapasitas aliran fluida yang mengalir pada masing-masing pipa dan besarnya kapasitas aliran fluida yang keluar dari jaringan pipa tersebut dengan cara menaksir. Metode ini dikenal dengan nama metode Hardy-Cross. Adapun pendistribusian aliran dapat dilihat pada gambar berikut :
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Dari gambar 3.3 di atas dapat diketahui bahwa besarnya kapasitas fluida yang masuk ke dalam jaringan pipa sama dengan jumlah kapasitas fluida yang keluar dari jaringan pipa tersebut.
3.3 Pemilihan Jenis Pipa
Pemakaian pipa pada instalasi plumbing ada dua macam, yaitu pipa yang terbuat dari logam dan pipa yang terbuat dari PVC. Bahan PVC untuk pipa plumbing merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat efisien dari segi biaya. Adapun keunggulan yang dimiliki pipa PVC dibandingkan pipa jenis lain ialah 1. Kelenturan yang tinggi (kekuatan tarik ≥ 22 MPa dan kelenturan ≥ 400%). •
Memiliki kemampuan untuk menahan “beban kejut” (impact strenght) yang tinggi.
•
Tahan terhadap temperatur yang rendah.
2. Ringan (mengapung di air), dengan massa jenis (density) ≥ 0,94 kg/m3 sehingga mudah untuk handling dan transportasi. •
Mudah dan cepat pada penyambungan dan pemasangan.
•
Tahan karat serta tahan abrasive
3. Permukaannya halus sehingga pengaruh kehilangan tekanannya sangat kecil •
Tidak mengandung zat-zat beracun sehingga direkomendasikan sangat aman untuk sistem distribusi air minum (environmental technology)
•
Usia pipa (life time) dapat mencapai 50 tahun. Satu-satunya kelemahan pipa PVC ialah rawan bocor apabila sistem
pengelemannya kurang rapi. Meski demikian, pipa PVC merupakan alternatif yang paling banyak dipakai masyarakat luas saat ini. Soal harga tergantung pada ketebalan pipa yang jadi pilihan. Ukuran pipa yang digunakan pada perencanaan ini adalah pipa PVC dengan diameter 2 inci, 3 inci, 4 inci dan 6 inci. Penentuan diameter pipa diperoleh dari data hasil survey.
3.4 Analisa Kapasitas Aliran Fluida
Setelah menentukan besarnya kapasitas aliran fluida yang mengalir di dalam pipa-pipa pada suatu jaringan pipa dengan cara menaksirnya, maka persoalan di atas belum dapat dianggap selesai dengan begitu saja. Langkah selanjutnya ialah dengan
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
mencari harga kerugian head perpanjang pipa untuk memperoleh kesetimbangan aliran fluida pada setiap pipa. Head losses (kerugian head) yang terjadi sepanjang pipa dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Dengan rumus empiris. 10,666 Q 1,85 Menurut [16], yaitu : hf = L C 1,85 d 4,85 Untuk pipa no. 1 pada loop I, diperoleh : Q = laju aliran (ditaksir) = 0,013996412 m3/s. C = Koefisien kekasaran pipa Hazen – Williams = 140 (untuk pipa PVC) d = diameter pipa = 0,1524 m (6 in) L = panjang pipa = 45 m (dari data site plan hasil survey) Sehingga diperoleh : hf =
10,666 x (0,013996412 m 3 / s)1,85 x 45 m (140)1,85 x (0,1524) 4,85
= 0,17519252 m 2. Dengan menggunakan Diagram Pipa. Diagram pipa Hazen-Williams juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kerugian head sepanjang pipa. Pada literatur hanya terdapat diagram pipa untuk nilai C = 100, 110, 120, dan 130. Sehingga, nilai kapasitas pada aliran harus dikonversi terlebih dahulu karena untuk pipa PVC nilai C = 140. Q C = 140 ∞ C C = 140 Q C = 120 ∞ C C = 120
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Q C =140 C = Q C =120 C Q
C =120
=
C =140 C =120
C
C =120
C
C =140
x Q C =140
120 x 0,013996412 140 3 = 0,011996693 m s =
0,1 Log 0,1 = -1
Discgarge (m3/s) 36
160 Log 160 = 2.2041 5
y
140 Log 140 = 2.1461
x
0,011996693 Log 0,011996693 = -1,920938455
Diameter (mm)
0,01 Log 0,01 = -2
152.4 Log 152.4 = 2.18298 0,001 Log 0,001 = -3
0,01 Log 0,01 = -2
21,5 36 Unit head loss (m/m)
Gambar 3.4 Perhitungan Head Losses dengan Diagram Pipa
36 − x − 1 − (−1,920938455) = − 1 − (−2) 36 + 0 (36 − x ) = 36(0,920938455) x = 36 − 33,15378437 mm x ≈ 2,8 mm
2,2041 − 2,18239 5 − y = 2,2041 − 2,1461 5 − 0 5 − y = 1,82 y = 3,189 y ≈ 3,2
36 − 21,5 − 2 − log hf = − 2 − (−3) 36 − 0 − 2 − log hf = 0,402778 hf = inv log − 2,4027778 = 0,003955689 Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Sehingga head loss sepanjang pipa No. 1 Loop 1 adalah : hl = hf x L = 0,003955689 x 45 m = 0,178006038 m
Dari perhitungan secara rumus empiris dan grafik di atas dapat dilihat bahwa kedua nilainya tidak jauh berbeda. Penentuan head loss sepanjang pipa dengan metode grafik harus dikoreksi lebih lanjut dikarenakan penggunaan dan pembacaan alat ukur. Sehingga untuk memudahkan penentuan losses sepajang pipa dilakukan dengan rumus empiris. Perhitungan besar kapasitas dengan menggunakan metode Hardy – Cross, meliputi perhitungan koreksi kapasitas untuk masing-masing loop, seperti diuraikan pada perhitungan berikut. Tabel 3.3 Iterasi perhitungan untuk mencari koreksi kapasitas dan kapasitas sebenarnya. Iterasi 1
Gambar 3.5 Loop 1 Iterasi 1
Loop 1 ( BLOK A ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
1
45
0.1524
0.013996142
0.003893167
0.175192523
12.517201001
2
91
0.1524
-0.027992284
-0.014034875
-1.277173612
45.625916468
3
93
0.1524
0.003549254
0.000307568
0.028603829
8.059110125
4
46
0.1524
-0.008742991
-0.001630267
-0.074992272
8.577416159
-1.148369532
74.779643754
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.6 Loop 2 Iterasi 1 Loop 2 ( BLOK B ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
4
137
0.1524
0.008742991
0.001630267
0.223346550
25.545782908
5 6
167
0.1016
0.005216725
0.004481428
0.748398479
143.461363071
59
0.1524
-0.017485983
-0.005877115
-0.346749809
19.830158207
7
79
0.1524
-0.004951886
-0.000569526
-0.044992528
9.085937749
0.580002692
197.923241936
hl / Q
Gambar 3.7 Loop 3 Loop 3 ( BLOK C ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
7
46
0.1524
0.004951886
0.000569526
0.026198181
5.290546031
8
180
0.1524
-0.009903773
-0.002053141
-0.369565466
37.315623655
9
40
0.1524
-0.009903773
-0.002053141
-0.082125659
8.292360812
10
113
0.1524
0.002219410
0.000129041
0.014581611
6.570039409
11
115
0.1524
0.004438819
0.000465192
0.053497098
12.052101613
-0.357414236
69.520671520
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.8 Loop 4 Loop 4 ( BLOK D ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
3
93
0.1524
-0.003549254
-0.000307568
-0.028603829
8.059110125
23
44
0.1016
-0.005216725
-0.004481428
-0.197182833
37.798203444
24
100
0.1016
0.003549254
0.002197778
0.219777803
61.922252815
-0.006008858
107.779566384
hl / Q
Gambar 3.9 Loop 5 Loop 5 ( BLOK E ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
5
85
0.1016
-0.005216725
-0.004481428
-0.380921382
73.019256653
12
38
0.1016
-0.004438819
-0.003324107
-0.126316064
28.457133239
22
82
0.1016
0.003456774
0.002093011
0.171626920
49.649447606
23
44
0.1016
0.005216725
0.004481428
0.197182833
37.798203444
-0.138427693
188.924040942
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.10 Loop 6 Loop 6 ( BLOK F ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
11
115
0.1524
-0.004438819
-0.000465192
-0.053497098
12.052101613
12
38
0.1016
0.004438819
0.003324107
0.126316064
28.457133239
13 15
20
0.1016
-0.002219410
-0.000922082
-0.018441646
8.309255882
18
0.1016
0.001677255
0.000549210
0.009885783
5.894024894
16
45
0.1016
0.000544153
0.000068441
0.003079829
5.659859068
21
22
0.1016
0.003354510
0.001979904
0.043557879
12.984870953
0.110900812
73.357245649
hl / Q
Gambar 3.11 Loop 7 Loop 7 ( BLOK H ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
15
18
0.1016
-0.001677255
-0.000549210
-0.009885783
5.894024894
16
45
0.1016
-0.000544153
-0.000068441
-0.003079829
5.659859068
17
15
0.1016
-0.002763563
-0.001383403
-0.020751038
7.508798549
18
18
0.1016
-0.002763563
-0.001383403
-0.024901245
9.010558258
19
32
0.1016
-0.006473650
-0.006681228
-0.213799289
33.026080963
20
29
0.1016
0.001677255
0.000549210
0.015927094
9.495928996
-0.256490090
70.595250728
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.12 Loop 8 Loop 8 ( BLOK G ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
10
113
0.1524
-0.002219410
-0.000129041
-0.014581611
6.570039409
13
20
0.1016
0.002219410
0.000922082
0.018441646
8.309255882
14
39
0.1524
-0.009253507
-0.001810733
-0.070618582
7.631547902
17
15
0.1016
0.002763563
0.001383403
0.020751038
7.508798549
18
18
0.1016
0.002763563
0.001383403
0.024901245
9.010558258
29
92
0.1016
-0.003710087
-0.002385563
-0.219471752
59.155419273
-0.240578016
98.185619273
hl / Q
Gambar 3. 13 Loop 9 Loop 9 ( BLOK I ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
24
100
0.1016
-0.003549254
-0.002197778
-0.219777803
61.922252815
25
111
0.1524
0.003549254
0.000307568
0.034140054
9.618937891
26
34
0.1016
-0.003456774
-0.002093011
-0.071162381
20.586356324
34
24
0.1016
-0.001174568
-0.000284122
-0.006818928
5.805477036
38
103
0.1016
-0.000587284
-0.000078813
-0.008117767
13.822557277
-0.271736825
111.755581344
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.14 Loop 10 Loop 10 ( BLOK J ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
22
82
0.1016
-0.003456774
-0.002093011
-0.171626920
49.649447606
26
34
0.1016
0.003456774
0.002093011
0.071162381
20.586356324
27
34
0.1016
-0.003354510
-0.001979904
-0.067316723
20.067527837
33
78
0.1016
0.001174568
0.000284122
0.022161515
18.867800367
-0.145619747
109.171132134
hl / Q
Gambar 3.15 Loop 11 Loop 11 ( BLOK K ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
20
29
0.1016
-0.001677255
-0.000549210
-0.015927094
9.495928996
21
22
0.1016
-0.003354510
-0.001979904
-0.043557879
12.984870953
27
34
0.1016
0.003354510
0.001979904
0.067316723
20.067527837
28
34
0.0508
-0.008150905
-0.295091362
-10.033106307
1230.919303707
32
101
0.0508
0.001796657
0.017988141
1.816802229
1011.212618351
-8.208472329
2284.680249844
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3. 16 Loop 12 Loop 12 ( BLOK L ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
19
32
0.1016
0.006473650
0.006681228
0.213799289
33.026080963
28
34
0.1016
0.008150905
0.010232011
0.347888390
42.680952562 59.155419273
29
92
0.1016
0.003710087
0.002385563
0.219471752
30
36
0.1524
-0.003710087
-0.000333848
-0.012018512
3.239415112
31
121
0.1016
0.004973781
0.004102991
0.496461893
99.815792728
1.265602812
237.917660638
hl / Q
Gambar 3.17 Loop 13 Loop 13 ( BLOK N ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
33
78
0.1016
-0.001174568
-0.000284122
-0.022161515
18.867800367
34
24
0.1016
0.001174568
0.000284122
0.006818928
5.805477036
35
24
0.1016
-0.001796657
-0.000623722
-0.014969319
8.331762261
39
77
0.0762
0.000587284
0.000318092
0.024493054
41.705638186
-0.005818852
74.710677850
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.18 Loop 14 Loop 14 ( BLOK O ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
32
101
0.1016
-0.001796657
-0.000623722
-0.062995884
35.062832847
35
24
0.1016
0.001796657
0.000623722
0.014969319
8.331762261
36 41
24
0.1016
-0.004973781
-0.004102991
-0.098471781
19.798173764
23
0.1016
0.001010547
0.000215110
0.004947521
4.895883842
43
27
0.1016
-0.002486891
-0.001138139
-0.030729747
12.356692293
-0.172280572
80.445345007
hl / Q
Gambar 3.19 Loop 15 Loop 15 ( BLOK P ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
31
121
0.1016
-0.004973781
-0.004102991
-0.496461893
99.815792728
36
24
0.1016
0.004973781
0.004102991
0.098471781
19.798173764
37
24
0.1524
-0.006678660
-0.000990519
-0.023772460
3.559465596
44
37
0.1016
0.002486891
0.001138139
0.042111135
16.933244994
46
40
0.1016
0.001071570
0.000239755
0.009590213
8.949683677
48
40
0.1016
-0.001577763
-0.000490464
-0.019618576
12.434425461
-0.389679803
161.490786221
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.20 Loop 16 Loop 16 ( BLOK CC ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
67
30
0.0762
0.002045233
0.003199317
0.095979508
46.928398100
68
60
0.0762
-0.002045233
-0.003199317
-0.191959017
93.856796200
69 70
60
0.0762
-0.001064909
-0.000956558
-0.057393469
53.895186061
30
0.0762
-0.002045233
-0.003199317
-0.095979508
46.928398100
-0.249352486
241.608778460
hl / Q
Gambar 3.21 Loop 17
Loop 17 ( BLOK R ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
38
103
0.1016
0.000587284
0.000078813
0.008117767
13.822557277
39
77
0.0762
-0.000587284
-0.000318092
-0.024493054
41.705638186
40
21
0.0762
-0.001010547
-0.000868186
-0.018231901
18.041616068
61
180
0.0762
-0.000653188
-0.000387261
-0.069706981
106.718097751
62
19
0.1016
0.002279015
0.000968417
0.018399928
8.073631752
-0.085914241
188.361541032
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.22 Loop 18 Loop 18 ( BLOK S ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
40
21
0.0762
0.001010547
0.000868186
0.018231901
41
23
0.1016
-0.001010547
-0.000215110
-0.004947521
4.895883842
42
20
0.0762
-0.003370123
-0.008059865
-0.161197291
47.831278224
59
25
0.0762
-0.000754161
-0.000505233
-0.012630823
16.748178098
-0.160543733
87.516956232
hl / Q
18.041616068
Gambar 3.23 Loop 19 Loop 19 ( BLOK T ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
42
20
0.0762
0.003370123
0.008059865
0.161197291
47.831278224
43
27
0.1016
0.002486891
0.001138139
0.030729747
12.356692293
44
37
0.1016
-0.002486891
-0.001138139
-0.042111135
16.933244994
45
22
0.1016
-0.001071570
-0.000239755
-0.005274617
4.922326022
57
111
0.1016
0.000754161
0.000125181
0.013895102
18.424583029
0.158436388
100.468124563
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.24 Loop 20 Loop 20 (BLOK U) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
45
22
0.1016
0.001071570
0.000239755
0.005274617
46
40
0.1016
-0.001071570
-0.000239755
-0.009590213
8.949683677
47
22
0.1016
-0.002649333
-0.001279478
-0.028148517
10.624756298
55
40
0.0762
-0.001136642
-0.001079163
-0.043166510
37.977225937
-0.075630623
62.473991934
hl / Q
4.922326022
Gambar 3.25 Loop 21 Loop 21 Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
47
22
0.1016
0.002649333
0.001279478
0.028148517
10.624756298
48
40
0.1016
0.001577763
0.000490464
0.019618576
12.434425461
49
22
0.1016
-0.001577763
-0.000490464
-0.010790217
6.838934004
53
39
0.1016
-0.000788882
-0.000136051
-0.005305999
6.725972335
0.031670878
36.624088097
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.26 Loop 22 Loop 22 ( BLOK W ) Pipa no
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
49
22
0.1016
0.001577763
0.000490464
0.010790217
6.838934004
50
69
0.1016
-0.001577763
-0.000490464
-0.033842044
21.449383920
51
47
0.0762
-0.001577763
-0.001979522
-0.093037542
58.968008722
52
19
0.1016
0.000788882
0.000136051
0.002584974
3.276755753
79
55
0.0762
0.000441670
0.000187765
0.010327065
23.381857419
-0.103177331
113.914939818
hl / Q
Gambar 3.27 Loop 23
Loop 23 ( BLOK X ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
60
21
0.0762
-0.000653188
-0.000387261
-0.008132481
12.450444738
61
180
0.0762
0.000653188
0.000387261
0.069706981
106.718097751
63
19
0.1016
0.001561022
0.000480880
0.009136724
5.853040119
64
180
0.0762
-0.000141340
-0.000022813
-0.004106256
29.052327511
0.066604968
154.073910118
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.28 Loop 24 Loop 24 ( BLOK Y ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
58 59
18
0.0762
-0.000754161
-0.000505233
-0.009094192
12.058688230
25
0.0762
0.000754161
0.000505233
0.012630823
16.748178098
60
21
0.0762
0.000653188
0.000387261
0.008132481
12.450444738
88
28
0.0762
0.000141340
0.000022813
0.000638751
4.519250946
0.012307862
45.776562012
hl / Q
Gambar 3.29 Loop 25 Loop 25 ( BLOK Z ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
56
19
0.0762
-0.002675915
-0.005260256
-0.099944865
57
111
0.1016
-0.000754161
-0.000125181
-0.013895102
18.424583029
58
18
0.0762
0.000754161
0.000505233
0.009094192
12.058688230
73
108
0.0762
-0.000777388
-0.000534396
-0.057714754
74.241889330
-0.162460528
142.074951096
37.349790506
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.30 Loop 26 Loop 26 ( BLOK AA ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
hl / Q
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
54
19
0.1016
-0.001136642
-0.000267383
-0.005080280
4.469551805
55
40
0.0762
0.001136642
0.001079163
0.043166510
37.977225937
56
19
0.0762
0.002675915
0.005260256
0.099944865
37.349790506
75
40
0.0762
0.000777388
0.000534396
0.021375835
27.496996048
0.159406929
107.293564297
hl / Q
Gambar 3.31 Loop 27 Loop 27 ( BLOK BB ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
52
19
0.1016
-0.000788882
-0.000136051
-0.002584974
3.276755753
53
39
0.1016
0.000788882
0.000136051
0.005305999
6.725972335
54
19
0.1016
0.001136642
0.000267383
0.005080280
4.469551805
77
39
0.0762
0.000603717
0.000334753
0.013055380
21.624999388
0.020856685
36.097279281
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.32 Loop 28 Loop 28 ( BLOK JJ ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
78
15
0.0508
0.000441670
0.001341704
0.020125565
45.566973459
79
55
0.0762
-0.000441670
-0.000187765
-0.010327065
23.381857419
80
19
0.0762
-0.002019433
-0.003125054
-0.059376034
29.402329135
86
45
0.0508
-0.002019433
-0.022330590
-1.004876530
497.603302578
-1.054454064
595.954462592
hl / Q
Gambar 3.33 Loop 29
Loop 29 ( BLOK HH ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
76
16
0.0762
0.000603717
0.000334753
0.005356053
8.871794621
77
39
0.0762
-0.000603717
-0.000334753
-0.013055380
21.624999388
78
15
0.0508
-0.000441670
-0.001341704
-0.020125565
45.566973459
85
43
0.0508
-0.002461103
-0.032197031
-1.384472314
562.541394820
-1.412297206
638.605162289
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.34 Loop 30
Loop 30 ( BLOK GG ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
74
16
0.0762
0.000777388
0.000534396
0.008550334
10.998798419
75
40
0.0762
-0.000777388
-0.000534396
-0.021375835
27.496996048
76
16
0.0762
-0.000603717
-0.000334753
-0.005356053
8.871794621
84
40
0.0762
-0.003064820
-0.006761333
-0.270453306
88.244433772
-0.288634860
135.612022860
hl / Q
Gambar 3.35 Loop 31
Loop 31 ( BLOK FF ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
73
108
0.0762
0.000777388
0.000534396
0.057714754
74
16
0.0762
-0.000777388
-0.000534396
-0.008550334
10.998798419
82
35
0.0508
-0.001921104
-0.020360800
-0.712627987
370.947115159
87
19
0.0508
-0.003842208
-0.073400720
-1.394613686
362.971938497
89
16
0.0762
0.000565250
0.000296366
74.241889330
0.004741854
8.388949313
-2.053335399
827.548690719
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.36 Loop 32 Loop 32 ( BLOK EE ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
65
15
0.0762
0.000141340
0.000022813
0.000342188
2.421027293
71
25
0.0762
-0.002486354
-0.004591711
-0.114792785
46.169123420
88
28
0.0762
-0.000141340
-0.000022813
-0.000638751
4.519250946
89
16
0.0762
-0.000565250
-0.000296366
-0.004741854
8.388949313
-0.119831201
61.498350972
hl / Q
Gambar 3.37 Loop 33
Loop 33 ( BLOK II ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hf x L
71
25
0.0762
0.002486354
0.004591711
0.114792785
46.169123420 24.669276657
72
15
0.0762
0.002169361
0.003567771
0.053516567
81
60
0.0762
-0.001921104
-0.002849392
-0.170963529
88.992334082
82
35
0.0508
0.001921104
0.020360800
0.712627987
370.947115159
83
15
0.0508
-0.001921104
-0.020360800
-0.305411994
158.977335068
0.404561815
689.755184386
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Gambar 3.38 Loop 34 Loop 34 ( BLOK DD ) Pipa
Panjang (L)
Diameter(d)
Laju aliran (Qo)
Unit head loss
Head Loss(hl)
no
(m)
(m)
(m3/s)
(m)
Ditentukan
Diketahui
Diketahui
Ditaksir
hf Rumus Empiris
hl / Q
hf x L
64
180
0.0762
0.000141340
0.000022813
0.004106256
65
15
0.0762
-0.000141340
-0.000022813
-0.000342188
2.421027293
66
180
0.0762
-0.000105594
-0.000013302
-0.002394338
22.675022246
67
30
0.0762
-0.002045233
-0.003199317
-0.095979508
46.928398100
72
15
0.0762
-0.002169361
-0.003567771
29.052327511
-0.053516567
24.669276657
-0.148126345
125.746051806
Dari perhitungan iterasi I di atas, diperoleh koreksi kapasitas untuk tiap loop :
ΔQ =
− Σ hl ⎛ hl ⎞ nΣ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝Q⎠
Loop
∑hl
∑hl/Q
ΔQ
1
-1.148369532
74.779643754
0.008300926
2
0.580002692
197.923241936
-0.001584023
3
-0.357414236
69.520671520
0.002778985
4
-0.006008858
107.779566384
0.000030136
5
-0.138427693
188.924040942
0.000396063
6
0.110900812
73.357245649
-0.000817184
7
-0.256490090
70.595250728
0.001963918
8
-0.240578016
98.185619273
0.001324452
9
-0.271736825
111.755581344
0.001314339
10
-0.145619747
109.171132134
0.000721009
11
-8.208472329
2284.680249844
0.001942071
12
1.265602812
237.917660638
-0.002875405
13
-0.005818852
74.710677850
0.000042100
14
-0.172280572
80.445345007
0.001157614
15
-0.389679803
161.490786221
0.001304333
16
-0.249352486
241.608778460
0.000557865
17
-0.085914241
188.361541032
0.000246548
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
18
-0.160543733
87.516956232
0.000991584
19
0.158436388
100.468124563
-0.000852423
20
-0.075630623
62.473991934
0.000654375 -0.000467435
21
0.031670878
36.624088097
22
-0.103177331
113.914939818
0.000489589
23
0.066604968
154.073910118
-0.000233672 -0.000145334
24
0.012307862
45.776562012
25
-0.162460528
142.074951096
0.000618100
26
0.159406929
107.293564297
-0.000803086
27
0.020856685
36.097279281
-0.000312319
28
-1.054454064
595.954462592
0.000956407
29
-1.412297206
638.605162289
0.001195424
30
-0.288634860
135.612022860
0.001150479
31
-2.053335399
827.548690719
0.001341203
32
-0.119831201
61.498350972
0.001053258
33
0.404561815
689.755184386
-0.000317043
34
-0.148126345
125.746051806
0.000636746
Untuk menghitung laju aliran tiap pipa dilakukan dengan menjumlahkan kapsitas tiap pipa dengan koreksi kapasitas tiap loop.
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 1 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
no
mula - mula
m3/s
1
0.013996142
0.008300926
0.022297068
2
-0.027992284
0.008300926
-0.019691358
3
0.003549254
0.008270790
0.011820044
4
-0.008742991
0.009884949
0.001141958
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 2 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
4
0.008742991
-0.009884949
-0.001141958
5
0.005216725
-0.001980086
0.003236639
6
-0.017485983
-0.001584023
-0.019070006
7
-0.004951886
-0.004363008
-0.009314894
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 3 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
7
0.004951886
0.004363008
0.009314894
8
-0.009903773
0.002778985
-0.007124788
Laju aliran (Q) m3/s akhir
9
-0.009903773
0.002778985
-0.007124788
10
0.002219410
0.001454532
0.003673942
11
0.004438819
0.003596169
0.008034988
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 4 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
3
-0.003549254
-0.008270790
-0.011820044
23
-0.005216725
-0.000365927
-0.005582652
24
0.003549254
-0.001284204
0.002265050
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 5 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
5
-0.005216725
0.001980086
-0.003236639
12
-0.004438819
0.001213247
-0.003225572
22
0.003456774
-0.000324946
0.003131828
23
0.005216725
0.000365927
0.005582652
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 6 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
11
-0.004438819
-0.003596169
-0.008034988
12
0.004438819
-0.001213247
0.003225572
13
-0.002219410
-0.002141637
-0.004361047
15
0.001677255
-0.002781102
-0.001103847
16
0.000544153
-0.002781102
-0.002236949
21
0.003354510
-0.002759256
0.000595254
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 7 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
15
-0.001677255
0.002781102
0.001103847
16
-0.000544153
0.002781102
0.002236949
17
-0.002763563
0.000639466
-0.002124097
18
-0.002763563
0.000639466
-0.002124097
19
-0.006473650
0.004839323
-0.001634327
20
0.001677255
-0.001886742
-0.000209487
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 8 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
10
-0.002219410
-0.001454532
-0.003673942
13
0.002219410
0.002141637
0.004361047
14
-0.009253507
0.001324452
-0.007929055
17
0.002763563
-0.000639466
0.002124097
18
0.002763563
-0.000639466
0.002124097
29
-0.003710087
0.004199857
0.000489770
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 9 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
24
-0.003549254
0.001284204
-0.002265050
25
0.003549254
0.001314339
0.004863593
26
-0.003456774
0.000593330
-0.002863444
34
-0.001174568
0.001272239
0.000097671
38
-0.000587284
0.001067792
0.000480508
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 10 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
22
-0.003456774
0.000324946
-0.003131828
26
0.003456774
-0.000593330
0.002863444
27
-0.003354510
-0.001221062
-0.004575572
33
0.001174568
0.000678909
0.001853477
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 11 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
20
-0.001677255
-0.000021847
-0.001699102
21
-0.003354510
0.002759256
-0.000595254
27
0.003354510
0.001221062
0.004575572
28
-0.008150905
0.004817476
-0.003333429
32
0.001796657
0.000784458
0.002581115
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 12 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
19
0.006473650
-0.004839323
0.001634327
28
0.008150905
-0.004817476
0.003333429
29
0.003710087
-0.004199857
-0.000489770
30
-0.003710087
-0.002875405
-0.006585492
31
0.004973781
-0.004179738
0.000794043
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 13 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
33
-0.001174568
-0.000678909
-0.001853477
34
0.001174568
-0.001272239
-0.000097671
35
-0.001796657
-0.001115514
-0.002912171
39
0.000587284
-0.000204448
0.000382836
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 14 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
32
-0.001796657
-0.000784458
-0.002581115
35
0.001796657
0.001115514
0.002912171
36
-0.004973781
-0.000146719
-0.005120500
41
0.001010547
0.000166030
0.001176577
43
-0.002486891
0.002010036
-0.000476855
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 15 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
31
-0.004973781
0.004179738
-0.000794043
36
0.004973781
0.000146719
0.005120500
37
-0.006678660
0.001304333
-0.005374327
44
0.002486891
0.002156755
0.004643646
46
0.001071570
0.000649958
0.001721528
48
-0.001577763
0.001771768
0.000194005
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 16 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
67
0.002045233
-0.000078881
0.001966352
68
-0.002045233
0.000557865
-0.001487368
69
-0.001064909
0.000557865
-0.000507044
70
-0.002045233
0.000557865
-0.001487368
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 17 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
38
0.000587284
-0.001067792
-0.000480508
39
-0.000587284
0.000204448
-0.000382836
40
-0.001010547
-0.000745036
-0.001755583
61
-0.000653188
0.000480219
-0.000172969
62
0.002279015
0.000246548
0.002525563
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 18 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
40
0.001010547
0.000745036
0.001755583
41
-0.001010547
-0.000166030
-0.001176577
42
-0.003370123
0.001844006
-0.001526117
59
-0.000754161
0.001136918
0.000382757
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 19 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
42
0.003370123
-0.001844006
0.001526117
43
0.002486891
-0.002010036
0.000476855
44
-0.002486891
-0.002156755
-0.004643646
45
-0.001071570
-0.001506798
-0.002578368
57
0.000754161
-0.001470522
-0.000716361
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 20 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
45
0.001071570
0.001506798
0.002578368
46
-0.001071570
-0.000649958
-0.001721528
47
-0.002649333
0.001121810
-0.001527523
55
-0.001136642
0.001457461
0.000320819
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 21 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
47
0.002649333
-0.001121810
0.001527523
48
0.001577763
-0.001771768
-0.000194005
49
-0.001577763
-0.000957025
-0.002534788
53
-0.000788882
-0.000155116
-0.000943998
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 22 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
49
0.001577763
0.000957025
0.002534788
50
-0.001577763
0.000489589
-0.001088174
51
-0.001577763
0.000489589
-0.001088174
52
0.000788882
0.000801909
0.001590791
79
0.000441670
-0.000466818
-0.000025148
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 23 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
60
-0.000653188
-0.000088337
-0.000741525
61
0.000653188
-0.000480219
0.000172969
63
0.001561022
-0.000233672
0.001327350
64
-0.000141340
-0.000870418
-0.001011758
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 24 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
58
-0.000754161
-0.000763434
-0.001517595
59
0.000754161
-0.001136918
-0.000382757
60
0.000653188
0.000088337
0.000741525
88
0.000141340
-0.001198592
-0.001057252
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 25 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
56
-0.002675915
0.001421185
-0.001254730
57
-0.000754161
0.001470522
0.000716361
58
0.000754161
0.000763434
0.001517595
73
-0.000777388
-0.000723103
-0.001500491
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 26 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
54
-0.001136642
-0.000490766
-0.001627408
55
0.001136642
-0.001457461
-0.000320819
56
0.002675915
-0.001421185
0.001254730
75
0.000777388
-0.001953565
-0.001176177
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 27 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
52
-0.000788882
-0.000801909
-0.001590791
53
0.000788882
0.000155116
0.000943998
54
0.001136642
0.000490766
0.001627408
77
0.000603717
-0.001507743
-0.000904026
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 28 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
78
0.000441670
-0.000239017
0.000202653
79
-0.000441670
0.000466818
0.000025148
80
-0.002019433
0.000956407
-0.001063026
86
-0.002019433
0.000956407
-0.001063026
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 29 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
76
0.000603717
0.000044945
0.000648662
77
-0.000603717
0.001507743
0.000904026
78
-0.000441670
0.000239017
-0.000202653
85
-0.002461103
0.001195424
-0.001265679
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Loop 30
no
mula - mula
Koreksi Kapasitas (ΔQ) m3/s
74
0.000777388
-0.000190724
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Laju aliran (Q) m3/s akhir akhir 0.000586664
75
-0.000777388
0.001953565
0.001176177
76
-0.000603717
-0.000044945
-0.000648662
84
-0.003064820
0.001150479
-0.001914341
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 31 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
73
0.000777388
0.000723103
0.001500491
74
-0.000777388
0.000190724
-0.000586664
82
-0.001921104
0.001658246
-0.000262858
87
-0.003842208
0.001341203
-0.002501005
89
0.000565250
0.000287945
0.000853195
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 32 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
65
0.000141340
0.000416512
0.000557852
71
-0.002486354
0.001370301
-0.001116053
88
-0.000141340
0.001198592
0.001057252
89
-0.000565250
-0.000287945
-0.000853195
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 33 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
Pipa no
mula - mula
m3/s
akhir
71
0.002486354
-0.001370301
0.001116053
72
0.002169361
-0.000953789
0.001215572
81
-0.001921104
-0.000317043
-0.002238147
82
0.001921104
-0.001658246
0.000262858
83
-0.001921104
-0.000317043
-0.002238147
Pipa
Laju aliran (Qo) m3/s
Loop 34 Koreksi Kapasitas (ΔQ)
Laju aliran (Q) m3/s
no
mula - mula
m3/s
akhir
64
0.000141340
0.000870418
0.001011758
65
-0.000141340
-0.000416512
-0.000557852
66
-0.000105594
0.000636746
0.000531152
67
-0.002045233
0.000078881
-0.001966352
72
-0.002169361
0.000953789
-0.001215572
Dikarenakan nilai ΔQ iterasi pertama belum mendekati nol, maka diteruskan ke iterasi kedua. Untuk lebih lengkapnya, perhitungan iterasi kedua sampai iterasi nilai ΔQ mendekati nol , dapat dilihat pada lampiran.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
BAB IV PEMILIHAN POMPA Dalam pemilihan suatu pompa, yang perlu diperhatikan adalah mengetahui fungsi dan instalasi pompa, jenis fluida yang akan dipompakan, kapasitas aliran, serta head yang diperlukan untuk mengalirkan fluida tersebut. Selain itu, agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, perlu diperkirakan tekanan minimum yang tersedia pada sisi hisap pompa.
4.1 ANALISA FUNGSI DAN INSTALASI POMPA
Pompa digunakan untuk memompakan air bersih dari reservoir Booster Pump PDAM Tirtanadi ke kota Lubukpakam. Pompa direncanakan akan beroperasi pada kapasitas konstan (fluktuasi kapasitas dapat diabaikan). Instalasi pompa secara sederhana diperlihatkan pada gambar 4.1.
2
3
4
1000 m
5
6
7 8
8000 m ke Wilayah distribusi
1 Keterangan Gambar : 1. Sumber Air Baku (Sungai Ular) 2. Pipa hisap air baku 3. Pompa hisap air baku 4. Pipa tekan air baku 5. Water Treatment (Pengolahan Air baku) 6. Reservoir 7. Pompa tekan air bersih 8. Pipa transmisi ( sejauh 8000 m )
Gambar 4.1. Instalasi Pipa
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
4.2
PENENTUAN KAPASITAS DAN JUMLAH POMPA
Dalam menentukan jumlah pompa dan kapasitasnya, perlu diperhatikan beberapa hal berikut : - Kapasitas maksimum pompa yang dapat diproduksi saat ini. - Bila kebutuhan air berubah-ubah, sebaiknya dipakai beberapa unit pompa yaitu sebesar konsumsi minimum. Atau dapat juga digunakan beberapa unit pompa dengan kapasitas berbeda. - Usahakan pompa bekerja pada titik operasi yang menghasilkan efisiensi terbaik. - Bila kapasitas yang akan dipompakan besar, sebaiknya digunakan pompa dengan kapasitas besar. Karena untuk kapasitas besar, umumnya efisiensi pompa menjadi lebih tinggi. Jadi penggunaan daya lebih ekonomis. - Sebaiknya pompa-pompa yang digunakan sama, agar penyediaan suku cadang lebih mudah. Laju aliran yang menentukan besarnya kapasitas pompa, ditentukan berdasarkan pemakaian air. Kebutuhan pemakaian air ini berbeda di setiap daerah. Hal ini bergantung pada pola penggunaan air, jumlah penduduk, serta ciri-ciri masalah lingkungan hidup di daerah tersebut. Dari hasil perhitungan pada Bab III diperoleh bahwa pemakaian air total untuk Kota Lubukpakam = 0.043541667 m3/s(156.75 m3/jam). Pompa penyalur biasanya bekerja tanpa fluktuasi aliran yang cukup berarti. Adapun jumlah pompa yang diperlukan untuk memenuhi jumlah air yang dibutuhkan dapat ditentukan berdasarkan tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Penentuan jumlah pompa Debit yang direncanakan (m3/jam) Sampai 125 120 – 450
Lebih dari 400
Jumlah pompa
Jumlah pompa
Jumlah pompa
utama
cadangan
keseluruhan
2
1
3
Besar 1 Kecil 1
1
Besar 2 Kecil 1
Besar : 3 – 5
Besar : 1
Besar : 4 – 6
atau lebih
atau lebih
atau lebih
Kecil : 1
Kecil : 1
Kecil : 2
Sumber : Sularso, Haruo Tahara. Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan .
PT Pradnya paramitha. Jakarta. 2000. hal. 16.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Menurut tabel 4.1 di atas dan atas pertimbangan keterbatasan lahan yang tersedia, maka direncanakan digunakan pompa sebanyak 3 unit dengan spesifikasi yang sama. Ketiga pompa dihubungkan secara paralel, dimana secara bergantian 2 unit pompa bekerja selama 100 jam dan 1 unit pompa sebagai cadangan. Kapasitas pompa yang direncanakan adalah : Qp = =
kapasitas total jumlah pompa beroperasi 0.043541667 m 3 / s 2
Qp = 0,02177 m3/s = 21,77 liter/detik. Sehingga dipilih pompa dengan kapasitas 21,77 liter/detik atau Qp = 0,02177 m3/s.
4.3
INSTALASI POMPA DAN PERPIPAAN
Setelah kapasitas dan jumlah pompa ditentukan, maka selanjutnya dapat digambarkan instalasi perpipaan pada pusat pemompaan tersebut. Jumlah pompa yang digunakan dalam instalasi adalah 3 unit pompa yang dihubungkan secara paralel. Gambar 4.2 menunjukkan sistem perpipaan pada pusat pemompaan (pumping
station).
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
4.4
PENENTUAN UKURAN PIPA
Ukuran pipa ditentukan berdasarkan laju aliran maksimum. Di samping itu, ada tambahan pertimbangan-pertimbangan lain yang didasarkan pada pengalaman perancang atau kontraktor pelaksana atas penanganan kasus serupa. Dalam menentukan ukuran pipa beberapa hal perlu dipertimbangkan antara lain batas kerugian gesek yang akan digunakan dan batas kecepatan tertinggi yang disarankan. 4.4.1
Diameter pipa hisap (Suction pipe)
Menurut [32], diameter pipa hisap biasanya ditentukan sedemikian sehingga kecepatan aliran air antara 2 sampai 3 m/s. Dalam perancangan ini diambil kecepatan V = 2,5 m/s, sehingga diameternya : Qp = Vs . As 4 . Qp π . Vs
Ds =
=
4 x 0,02177 π x 2,5
= 0,1053 m
Dari hasil perhitungan di atas, dipilih pipa berdiameter 4 in schedule 40. Pipa yang digunakan terbuat dari Baja. Dari Lampiran Data Komersil Pipa Baja, diperoleh diameter dalam pipa sebesar 102,2604 mm. Dengan demikian kecepatan aliran air sebenarnya pada pipa hisap adalah : V = =
4 . Qp π . Ds 2 4 x 0,02177 m 3 / s π x (0,1022604 2 ) m 2
V = 2,65 m/s Menurut [33], kecepatan aliran dalam pipa tidak boleh melebihi dari 6 m/s karena akan mengakibatkan terjadinya penggerusakan pipa, sehingga kecepatan aliran di atas masih dalam batas mengizinkan.
4.4.2
Diameter pipa tekan (Discharge pipe)
Pada perancangan ini dipilih diameter dan jenis pipa yang sama untuk pipa hisap dan pipa tekan sehingga kapasitas air masuk dan keluar pompa sama besar dan pompa bekerja konstan.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Maka diameter pipa tekan sama dengan diameter pipa hisap, yaitu 4 in schedule 40 dengan bahan baja. Dari lampiran yaitu Data Komersial Pipa Baja, diperoleh diameter dalam pipa sebesar 102,2604 mm. Dengan demikian kecepatan aliran air sebenarnya pada pipa tekan adalah sama dengan kecepatan aliran air pada pipa hisap, yakni v = 2,65 m/s.
4.4.3
Diameter pipa transmisi
Menurut [34], pada umumnya kecepatan aliran pada pipa tidak lebih dari 3 m/s. Kapasitas aliran pada pipa transmisi ini adalah 3 x kapasitas pompa, yaitu 0,06531 m3/s. Bila kecepatan aliran pipa yang digunakan 2 m/s, maka diameter pipa transmisi dapat dihitung : Qp = Vs . As Ds =
4 . Qp π . Vs
=
4 x 0,06531 π x 2
= 0,204 m
Dari hasil perhitungan di atas, dipilih pipa berdiameter 8 inci schedule 40. Pipa yang digunakan terbuat dari Baja. Dari Lampiran Data Komersial Pipa Baja, diperoleh diameter dalam pipa sebesar 202,7174 mm. Dengan demikian kecepatan aliran air sebenarnya pada pipa hisap adalah : V = =
4 . Qp π . Ds 2 4 x 0,06531 m 3 / s π x (0,2027174 2 ) m 2
V = 2,024 m/s
4.5
TANKI DISTRIBUSI AIR BERSIH.
Tangki distribusi merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah sistem penyaluran air untuk masyarakat. Ada beberapa fungsi tangki dalam sebuah sistem penyaluran air, antara lain : - Sebagai water storage transit (tempat penyimpanan air sementara). - Water balance system (penyeimbang kebutuhan) untuk beban-beban pemakaian
peak-hour, average, dan minimum demand. Jadi jelaslah bahwa volume tangki distribusi harus mempertimbangkan aspekaspek di atas.
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
4.5.1
Volume Tangki Distribusi Untuk Menutupi Kebutuhan Beban Puncak
Berdasarkan survey yang dilakukan, diperoleh keterangan bahwa peak-hour (jam beban puncak) pada umumnya terjadi antara pukul 06.00 s/d 11.00 dan pukul 16.00 s/d 20.00 (selama 9 jam/hari). Menurut [35], dengan mengambil faktor koefisien sebesar 1,3 untuk konsumsi air tiap jam maksimum,maka kebutuhan air per hari : = konsumsi air pada peak-hour + konsumsi air harian rata-rata = (1,3 x kebutuhan max. x 9 jam) + (kebutuhan max. x 15 jam) = (1,3 x 156,75 m3/jam x 9 jam) + (156,75 m3/jam x 15 jam) = 4185,225 m3. Maka volume reservoir yang dirancang adalah 4185,225 m3 ≈ 4200 m3 .
4.6
HEAD POMPA
Head pompa adalah energi yang harus ditambahkan pompa ke dalam fluida untuk memindahkan fluida tersebut dari tempat yang memiliki head rendah ke tempat yang memiliki head tinggi. Untuk keadaan seperti gambar 4.1 di atas, head yang diperlukan untuk memindahkan air dari titik 1 ke titik 2 dapat ditentukan dengan rumus : V1
2
2
V + + Z1 + Hp = + 2 + Z2 + HL 2g γ 2g γ
P1
Maka :
Hp =
P2
P2 − P1
γ
Dimana : Hp
2
+
2
V2 − V1 + Z2 – Z1 + HL 2g
= head pompa
P2 − P1
γ 2
= head tekanan
2
V2 − V1 = head kecepatan 2g Z2 – Z1 HL
= head statis = head losses
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Untuk menghitung besarnya head pompa dilakukan dengan metode Trial and
Error. Hal ini dikarenakan tekanan fluida masuk ke perumahan tidak diketahui. Menurut [36], daya yang dibutuhkan pompa adalah :
Np = γ Q Hp Dimana : Np = Daya pompa (Watt) γ = Berat jenis air pada suhu 250C. = 9,777 x 103 N/m3.
Q = Kapasitas pompa = 0,02177 m3/s Hp = Head pompa Sehingga Np = 9,777 x 103 N/m3 x 0,02177 m3/s x Hp = 212,84529 Hp Untuk Np = 5 kW diperoleh Hp = 23,49 m, sehingga diperoleh tekanan fluida pada pipa paling ujung : V0
2
2
V + + Z0 + Hp = + 77 + Z77 + HL 2g 2g γ γ
P0 dimana :
P77
P0
= 0 (Tanki terbuka ke udara luar)
V0
= Kecepatan aliran pada ujung pipa tekan = 2,65 m/s
Z0 – Z69 = 2 m (Tinggi air permukaan minimum pada reservoir hisap Booster Lubukpakam adalah 2 m dan tinggi permukaan pipa keluar berada pada elevasi yang sama). Hp
= Head pompa = 23,49 m
V69
= kecepatan aliran pada pipa no. 69
Q69 0.000006012 m 3 / s = = 0,013 m/s. = π 2 A69 (0.0762 m ) 4 hl
= head loss sepanjang pipa (diambil pipa terpanjang dengan arah aliran yang mungkin) = 0.01 m
sehingga diperoleh :
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
(2,65 2 − 0,013 2 ) P69 = 9,777 x 10 x + 2 m + 23,49 m – 0,01 m 2 x 9,81 3
= 252,617 kPa.
Gambar 4.3 Distribusi tekanan pada pipa terjauh. Selanjutnya dihitung tekanan pada pipa no. 83, dan 87 sehingga diperoleh : P83 = 252,685 kPa P87 = 252,714 kPa Jika tekanan pada pipa terjauh, ditinjau dari pipa no. 64, maka :
P0
γ dimana :
+
V0
2
2g
+ Z0 + Hp =
P114
γ
2
+
V114 + Z114 + HL 2g
P0
= 0 (Tanki terbuka ke udara luar)
V0
= Kecepatan aliran pada ujung pipa tekan = 2,65 m/s
Z0 – Z64 = 2 m (Tinggi air permukaan minimum pada reservoir hisap Booster Lubukpakam adalah 2 m dan tinggi permukaan pipa keluar berada pada elevasi yang sama).
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Hp
= Head pompa = 23,49 m
V64
= kecepatan aliran pada pipa no. 64 =
hl
Q64 0,000608344 m 3 / s = = 0,1334 m3/s. π 2 A64 (0,0762m ) 4
= head loss sepanjang pipa (diambil pipa terpanjang dengan arah aliran yang mungkin) = 0,06 m
sehingga diperoleh : (2,65 2 − 0,1334 2 ) + 2 m + 23,49 m – 0,06 m P114 = 9,777 x 10 x 2 x 9,81 3
= 252,120 kPa. Selanjutnya dihitung tekanan pada pipa no. 78,79 sehingga diperoleh : P78 = 252,697 kPa P79 = 252,713 kPa Besarnya tekanan minimum yang terdapat pada pipa dapat ditentukan berdasarkan table 4.3 berikut : Tabel 4.3 Kondisi tekanan pada pipa
Condition Maximum pressure Minimum pressure during maximum day Minimum pressure during peak hour Minimum pressure during fire
Service Pressure Criteria (psi) 65 – 75 30 – 40 25 – 35 20
*Note : psi x 6,985 = kPa
Sumber : Larry W. Mays. Water Distribution Sistem Handbook. McGraw Hill, New York. 1999. Hal. 3.9
Dari tabel di atas, diperoleh bahwa tekanan minimal yang terdapat pada pipa selama jam sibuk adalah 25 – 35 psi (172,375 – 241,35 kPa). Untuk besar daya pompa dan head pompa dapat dilihat pada tabel berikut.
Daya Pompa (kW)
Tekanan Pada pipa (Pa)
Head Pompa (m)
Ditinjau dari pipa 69 83
87
Ditinjau dari pipa 64 78
79
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
5
23,49
252685
252714
252697
252713
3
14,09
160713.2
160781.2
160793.2
160809.2
16,44
183757.15
183786.15
183769.15
183785.15
3,5
Tabel 4.4 Penentuan Tekanan pada Pipa Terjauh
Dari hasil perhitungan di atas, dipilih pompa dengan daya 3,5 kW dan head pompa 16,44 m (17 m).
4.7
PEMILIHAN JENIS POMPA
Pemilihan jenis pompa dilakukan berdasarkan kapasitas dan head pompa yang akan direncanakan sebelumnya. Dengan harga kapasitas, Q = 0,02177 m3/jam dan head, Hp = 17 m maka dari gambar 4.5 dapat dilihat jenis pompa yang cocok digunakan adalah pompa radial bertingkat satu, pompa saluran roda dan pompa diagonal. Pada perancangan ini dipilih pompa radial bertingkat satu.
10 8 6 4 2
pompa radial bertingkat banyak
Tinggi kenaikan H
10 8 6 4 2 pompa radial bertingkat satu 10 8 6 4 2
Pompa saluran roda
10 8 6 4
Pompa aksial
2 1 1
2
4 6 8 10
2
4 6 8 10
2
4 6 8 10
2
4 6 8 10
2 4 6 8 10 Kapasitas V’
Gambar 4.4 Daerah kerja beberapa jenis konstruksi pompa sentrifugal
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
4.8
PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA
Penggerak pompa yang akan direncanakan di atas adalah motor listrik, dimana pemilihan ini didasarkan atas beberapa kriteria, antara lain : -
Tersedianya sumber listrik pada tempat pengoperasian pompa.
-
Motor listrik mudah untuk dikopel langsung dengan pompa sehingga tidak memerlukan transmisi yang rumit.
-
Dimensi dari motor listrik relatif kecil, konstruksinya sederhana serta ringan.
-
Putaran yang dihasilkan konstan dan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan.
-
Tidak menimbulkan polusi udara dan polusi suara.
-
Pemeliharaan dan pengaturannya mudah. Di Indonesia, frekuensi listrik yang dihasilkan sistem pembangkit adalah 50
Hz. Maka putaran motor dipilih pada frekuensi 50 Hz. Putaran motor listrik dengan frekuensi 50 Hz dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.5 Harga putaran dan kutubnya Jumlah kutub
Putaran (rpm)
2
3000
4
1500
6
1000
8
750
10
600
12
500
Sumber : Sularso. Pompa dan Kompresor. Hal. 50
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 4 buah kutub dan putaran 1500 rpm. Akibat adanya faktor slip, maka putaran motor harus diambil 1 ÷ 2 o/o lebih kecil dari harga-harga dalam tabel 4.4 di atas. Dalam perencanaan ini diambil faktor slip sebesar 2 o/o , sehingga putaran motor sebenarnya adalah : n = 1.500 – (2 o/o x 1500) = 1.470 rpm Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama dengan putaran motor.
4.9
PUTARAN SPESIFIK DAN JENIS IMPELER
Jenis impeler pompa sentrifugal dapat ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut. Menurut [37], Putaran spesifik pompa sentrifugal dengan satu tingkat impeler dapat dihitung dengan persamaan berikut : ns = 51,64 Dimana : n
n . Q1 / 2 Hp 3 / 4
= Putaran Pompa (rpm) = 1.470 rpm
Q
= Kapasitas Pompa (m3/s) = 0,02177 m3/s
Hp = Head Pompa (m) = 17 m Maka : ns = 51,64 x
1470 x 0,02177 (17) 3 / 4
ns = 1337,82 Dari tabel 4.6, diketahui bahwa untuk putaran spesifik, ns = 1337,82 maka jenis impeler yang sesuai adalah jenis Radial flow. Tabel 4.6 Klasifikasi impeler menurut putaran spesifik No.
Jenis Impeler
ns
1.
Radial flow
500 – 3000
2.
Francis
1500 – 4500
3.
Aliran campur
4500 – 8000
4.
Aliran axial
8000 ke atas
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Sumber : Pompa dan Blower Sentrifugal, Austin H. Church.
4.10
DAYA MOTOR PENGGERAK
Untuk mengetahui daya motor penggerak, terlebih dahulu dihitung daya poros pompa yang dipengaruhi oleh efisiensi pompa. Efisiensi pompa tergantung pada kerugian mekanis dan kerugian gesekan. Harga efisiensi pompa dapat dilihat dari gambar 4.5.
10
0
10
20
30
40
0.9
50
10,000 GPM 3,000 1,000 500 300 200 100
0.8 0.7
0.68
50
0.6
30
0.5 0.4
10 GPM 5 GPM
0.3 0.2 0.1 0 500
862.035
1,000
1,500
2,000
2,500
3000
Gambar 4.5 Grafik Efisiensi pompa vs putaran spesifik Sumber : Pump Handbook, Igor C. Karasik
Untuk putaran spesifik (ns) = 1337,82 dan kapasitas (Q) = 0,02177 m3/s = 345,063 gpm, dari gambar 4.5, maka diperoleh efisiensi pompa sebesar 78 o/o . Daya poros pompa, Np, merupakan daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeler. Besar daya yang dibutuhkan pompa adalah : Np =
γ . Q . Hp ηp
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Dimana : Np = Daya pompa ( kW ) Q = Kapasitas pompa ( m3/s ) = 0,02177 m3/s Hp = Head pompa (m) = 17 m
γ = Berat jenis air pada temperatur 25 oC (N/m3) = 9,777 . 10 3 N/m3
ηp = Efesiensi Pompa (o/o) = 78 o/o Maka : Np =
9,777 .10 3 x 0,02177 x 17 0,78
= 4638,9358 watt ≈ 4,639 kW
Dalam perencanaan ini, motor listrik dikopel langsung dengan poros pompa. Menurut [38] daya motor listrik sebagai motor penggerak poros pompa dapat dihitung dengan rumus : Nm =
Np (1 + α )
ηt
Dimana : α = faktor cadangan daya untuk motor induksi (0,1 ÷ 0,2) = 0,15 (direncanakan)
η t = efisiensi transmisi = 1,0 (untuk pengoperasian dengan kopel langsung) Maka : Nm = 4638 ,9358 Watt (1 + 0 ,15 ) = 5334,776 watt 1
Nm ≈ 5,5 kW Berdasarkan perhitungan di atas maka dipilih motor listrik dengan daya 5,5 kW.
4.11
SPESIFIKASI POMPA
Kapasitas pompa (Q)
= 0,02177 m3/s
Head pompa (Hp)
= 17 m
Putaran pompa (n)
= 1.470 rpm
Jenis pompa
= pompa sentrifugal bertingkat satu
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
Putaran spesifik pompa (ns)
= 1337,82
Tipe impeler pompa
= radial flow
Daya pompa (Np)
= 4,639 kW
Penggerak pompa
= motor listrik
Frekuensi motor penggerak
= 50 Hz
Daya motor penggerak pompa (Nm) = 5,5 kW
BAB V KESIMPULAN
Dari hasil perancangan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kapasitas total air bersih yang dipompakan untuk kebutuhan wilayah Kota Lubukpakam adalah 0,043541667m3/s. Kapasitas pompa rancangan sebesar 0,02177 m3/s, dengan volume tanki distribusi sebesar 4200 m3.
2.
Analisa perhitungan distribusi air bersih dilakukan dengan menggunakan Hardy
Cross Method. Metode ini direkomendasikan untuk digunakan pada fluida liquid terutama air . 3.
Pompa yang digunakan untuk mensuplai air bersih dari Booster Lubukpakam ke wilayah distribusi kota Lubukpakam adalah Pompa Sentrifugal Bertingkat Satu dengan jumlah 3 unit, dimana 2 unit beroperasi secara secara bersamaan selama 100 jam dan 1 unit cadangan.
4.
Pipa yang digunakan terdiri dari pipa PVC dan pipa Baja. a. Pipa Hisap (Suction pipe) - Diameter
: 102 mm(4 inci)
- Bahan
: Baja
b. Pipa Tekan (Discharge pipe) - Diameter
: 102 mm (4 inci)
- Bahan
: Baja
c. Pipa Transmisi - Diameter
: 202 mm (8 inci)
- Bahan
: Baja
d. Pipa Distribusi Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009
5.
- Diameter
: 2 inchi, 3 inchi, 4 inchi dan 6 inchi
- Bahan
: PVC
Data spesifikasi pompa rancangan : Jumlah pompa
= 3 buah ( 2 bekerja, 1 cadangan )
Kapasitas pompa (Q)
= 0,02177 m3/s
Head pompa (Hp)
= 17 m
Putaran pompa (n)
= 1.470 rpm
Jenis pompa
= pompa sentrifugal bertingkat satu
Putaran spesifik pompa (ns)
= 1337,82
Tipe impeler pompa
= radial flow
Daya pompa (Np)
= 4,639 kW
Penggerak pompa
= motor listrik
Frekuensi motor penggerak
= 50 Hz
Daya motor penggerak pompa (Nm) = 5,5 kW
Parade Bohal Iman Situmorang : Sistem Perpipaan Perancangan Distribusi Aliran Pada Setiap Pipa Air Bersih..., 2008 USU Repository © 2009