Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH ..................................... KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. Jalan ...................................... ...............................................
Telepon Fax
: .................................... : ....................................
IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI Nomor : SI-....../SK/WPJ....../KP...../............ (1) Tanggal : ............................................. DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat …................................... hal permohonan …........................................................................ (2) Mengingat : 1. Pasal 7 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama
Kedua
: Memberikan ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi periode bulan .............................. (3) kepada : Nama/Nama Perusahaan : .................................................................................... (4) Jenis Usaha : ................................................................................... Alamat/Tempat Kedudukan : .................................................................................... NPWP : .................................................................................... dengan perincian pembayaran Bea Meterai di muka sebagai berikut : Saldo Bea Meterai bulan : .................................................................................... (5) lalu Pembayaran Bea Meterai : ................................................................................... (6) saat ini Jumlah Pembayaran Bea : .................................................................................... (7) Meterai : Ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi berlaku selama saldo Bea Meterai yang telah dibayar pada saat permohonan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 (satu) bulan berikutnya.
A.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala KPP ....................... (8) ............................................... NIP. ........................................ Tembusan: 1. Kepala Kanwil ........................ DJP; 2. Arsip.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PPN DAN PTLL
Telepon
Jalan Jend. Gatot Subroto No. 40-42
: 5251609-5250208 5262880
Jakarta 12190 Tromol Pos No. 124 Jakarta
Fax
: 5255767
PETUNJUK PENGISIAN IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI
(1) Nomor dan tanggal ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi. (2) Surat permohonan yang diajukan oleh penerbit dokumen (Nomor dan tanggalnya). (3) Periode pelaksanaan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi yang diajukan penerbit dokumen. (4) Identitas penerbit dokumen. (5) Saldo Bea Meterai periode sebelumnya (jika ada). (6) Pembayaran Bea Meterai pada saat mengajukan permohonan ijin (sesuai dengan Surat Setoran Pajak). (7) Penjumlahan butir 4 dan 5. (8) Nama Kantor Pelayanan Pajak, Nama dan NIP Kepala Kantor.
Lampiran 2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH ..................................... KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. Jalan ...................................... ...............................................
Telepon Fax
: .................................... : ....................................
PENCABUTAN IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI Nomor : SPI-....../SK/WPJ....../KP...../............ Tanggal : ............................................. DIREKTUR JENDERAL PAJAK Menimbang : a. bahwa telah terjadi pelanggaran atas ketentuan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi berupa .................................................................................. b. bahwa sesuai dengan pelanggaran yang terjadi perlu dilakukan pencabutan ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi. Mengingat : 1. Pasal 7 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Mencabut ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi yang telah diberikan kepada : Nama/Nama Perusahaan : .................................................................................... Jenis Usaha : .................................................................................... Alamat/Tempat Kedudukan : ................................................................................... NPWP : .................................................................................... Nomor Ijin : .................................................................................... A.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala KPP ....................... ............................................... NIP. ........................................ Tembusan: 1. Kepala Kanwil ........................ DJP; 2. Arsip.
Lampiran 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001
FORMAT CAP "TELAH DIPERGUNAKAN" PADA SURAT SETORAN PAJAK UNTK PEMBUBUHAN TANDA BEA METERA LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI
TELAH DIPERGUNAKAN UNTUK PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS Nomor
: SI...../SK/WPJ...../KP...../.....................
(1)
Tanggal
: ...............................................................
(2)
Paraf dan Nama
(3)
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PPN DAN PTLL
Telepon
Jalan Jend. Gatot Subroto No. 40-42
: 5251609-5250208 5262880
Jakarta 12190 Tromol Pos No. 124 Jakarta
Fax
: 5255767
PETUNJUK PENGISIAN CAP "TELAH DIPERGUNAKAN" PADA SURAT SETORAN PAJAK
1. Nomor ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi. 2. Tanggal ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi diterbitkan. 3. Paraf dan nama petugas yang mengisi nomor dan tanggal ijin tersebut.
Lampiran 4 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001
BENTUK TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI
BEA METERAI LUNAS Rp. 3000,-
BEA METERAI LUNAS Rp. 6000,-
Lampiran 5 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH ..................................... KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. Jalan ...................................... ............................................... Nomor Lampiran Hal
: S-.................................... : ....................................... : Laporan bulanan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi
Telepon Fax
: .................................... : ....................................
.......................................... 2001
Yth. ...................................................... Jalan .................................................... ............................................................ TEGURAN Sehubungan dengan Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi Nomor ....................................... tanggal ................................... yang diberikan kepada Saudara, dengan ini diberitahukan bahwa menurut catatan tata usaha kami Saudara belum menyampaikan laporan realisasi pemakaian Bea Meterai periode bulan ............................................ Diharapkan perhatian Saudara agar paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat ini laporan tersebut telah dapat kami terima. Demikian untuk dimaklumi. Kepala Kantor ......................... NIP. ..................
Lampiran 6 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 BUKU REGISTRASI IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI
Tgl. No Permohonan diterima
Nama
Jenis
pemohon dokumen
Jumlah
Estimasi bulan ini
Realisasi bulan lalu
SSP Tgl.
Surat Ijin Rp.
No.
Tgl.
Lampiran 7 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 LAPORAN PENERBITAN IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI BULAN .............................
No
Nama Pemohon
Jenis
Estimasi
Realisasi
Dokumen
bulan ini
bulan lalu
Surat Ijin No.
Tgl.
SSP Tgl.
Rp.
............................................................ Kepala Kantor Pelayanan Pajak ................
.................................................. NIP. ...........................................
Lampiran 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK ..................................................................................... KEPADA YTH. KEPALA KANTOR WILAYAH ......... DJP DI ......................................................... LAPORAN PENERIMAAN BEA METERAI BULAN ...............................
NOMOR 1 I
II
III IV Sumber :
JENIS PENERIMAAN
HASIL PENJUALAN BENDA METERAI JUMLAH METERAI TEMPEL KERTAS METERAI PENERIMAAN Rp. 3.000,Rp. 6.000,A3 Rp. 6.000,- A4 Rp. 6.000,- BEA METERAI Keping Rupiah Keping Rupiah Keping Rupiah Keping Rupiah Rupiah 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Penjualan Benda Meterai 1. Kantor Pos Pemeriksa ................ 2. Kantor Pos Pemeriksa ................ 3. Kantor Pos Pemeriksa ................ Jumlah Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain 1. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai. 2. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Teknologi Percetakan atas : 2.1. Cek dan Bilyet Giro 2.2. Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun 3. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi atas : 3.1. Rekening Jasa Telekomunikasi 3.2. Rekening Listrik 3.3. Rekening Koran Bulanan Khusus Giro Nasabah Bank 3.4. Rekening Lainnya. Jumlah Lain-lain JUMLAH PENERIMAAN BEA METERAI
1. Laporan Hasil Penjualan dan Persediaan Benda Meterai ................................................................ Kantor Pos Pemeriksa KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK 2. Laporan Penerbitan Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai ................................................................ Lunas dengan teknologi percetakan 3. Laporan Penerbitan Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi ................................................................ 4. Laporan penggunaan mesin teraan meterai NIP. 5. Surat Setoran Pajak (KP.PDIP.5.1.98) .........................................................
Lampiran 9 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 KANTOR PELAYANAN PAJAK ..................................................................................... DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPADA YTH. DIREKTUR PPN DAN PTLL DI - JAKARTA LAPORAN PENERIMAAN BEA METERAI TRIWULAN ...............................
NOMOR 1 I
II
III IV Sumber :
JENIS PENERIMAAN
HASIL PENJUALAN BENDA METERAI JUMLAH METERAI TEMPEL KERTAS METERAI PENERIMAAN Rp. 3.000,Rp. 6.000,A3 Rp. 6.000,- A4 Rp. 6.000,- BEA METERAI Keping Rupiah Keping Rupiah Keping Rupiah Keping Rupiah Rupiah 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Penjualan Benda Meterai 1. Kantor Pos Pemeriksa ................ 2. Kantor Pos Pemeriksa ................ 3. Kantor Pos Pemeriksa ................ Jumlah Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain 1. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai. 2. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Teknologi Percetakan atas : 2.1. Cek dan Bilyet Giro 2.2. Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun 3. Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi atas : 3.1. Rekening Jasa Telekomunikasi 3.2. Rekening Listrik 3.3. Rekening Koran Bulanan Khusus Giro Nasabah Bank 3.4. Rekening Lainnya. Jumlah Lain-lain JUMLAH PENERIMAAN BEA METERAI Laporan Penerimaan Bea Meterai Kantor Pelayanan Pajak
................................................................ KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK ................................................................ ................................................................ NIP. .........................................................
Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Tanggal : 15 Maret 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PPN DAN PTLL Jalan Jend. Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta 12190 Tromol Pos No. 124 Jakarta
Telepon Fax
: 5251609-5250208 5262880 : 5255767
CONTOH PROSEDUR PEMBERIAN IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS ATAS REKENING KORAN GIRO DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI a. Bank Maju Terus mengajukan permohonan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi untuk bulan Maret 2001 kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Menteng, dengan rincian sebagai berikut : * Estimasi pemakaian Bea Meterai dengan tarif Rp. 3.000,- sebanyak Rp. 9.000.000,- dan Bea Meterai dengan tarif Rp 6.000,- sebanyak Rp. 18.000.000,* Pembayaran Bea Meterai di muka sebesar Rp. 27.000.000,- dilakukan pada tanggal 15 Februari 2001 melalui Bank Maju Terus. * Surat permohonan ijin tersebut ditandatangani oleh Agus selaku Financial Controller pada tanggal 17 Februari 2001 dengan nomor : BTM-001/II/2001. * Lampiran surat yang berisi estimasi dan realisasi pemakaian Bea Meterai dibuat pada tanggal 16 Februari 2001 dan ditandatangani oleh Agus selaku Financial Controller. b. Bank Maju Terus mengajukan permohonan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi untuk bulan April 2001 kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Menteng, dengan rincian sebagai berikut : * Estimasi pemakaian Bea Meterai dengan tarif Rp. 3.000,- sebanyak Rp. 9.000.000,- dan Bea Meterai dengan tarif Rp 6.000,- sebanyak Rp. 18.000.000,* Realisasi pemakaian Bea Meterai bulan Maret 2001 adalah sebesar Rp. 7.500.000,- untuk Bea Meterai dengan tarif Rp. 3.000,- dan sebesar Rp. 15.000.000,- untuk Bea Meterai dengan tarif Rp. 6.000,* Pembayaran Bea Meterai di muka sebesar Rp. 22.500.000,- dilakukan pada tanggal 20 Maret 2001 melalui Bank Maju Terus. * Surat permohonan ijin tersebut ditandatangani oleh Agus selaku Financial Controller pada tanggal 22 Maret 2001 dengan nomor : BTM-002/III/2001. * Lampiran surat yang berisi estimasi dan realisasi pemakaian Bea Meterai dibuat pada tanggal 21 Maret 2001 dan ditandatangani oleh Agus selaku Financial Controller.
BANK MAJU TERUS Nomor : BTM-001/II/2001 Lampiran : 1. Surat Setoran Pajak 2. Estimasi dan realisasi pemakaian Bea Meterai Hal : Permohonan Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Atas Rekening Koran Giro Dengan Sistem Komputerisasi
Jakarta, 17 Februari 2001
Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Menteng Jl. Sam Ratulangi No.17 Jakarta Pusat
Bersama ini kami beritahukan bahwa : Nama/Nama : Bank Maju Terus Perusahaan NPWP : 1.000.000-021 Alamat : Jalan Gondangdia Lama No.1 Jakarta Pusat mengajukan permohonan untuk dapat membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi pada kuitansi tagihan rekening koran giro periode bulan Maret 2001. Untuk itu kami telah melakukan pembayaran Bea Meterai di muka sebesar Rp. 27.000.000,- dengan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara melalui Bank Persepsi Bank Maju Terus pada tanggal 15 Februari 2001, sehingga jumlah seluruh pembayaran Bea Meterai di muka adalah : * Pembayaran Bea Meterai di muka saat ini : Rp. 27.000.000,* Saldo Bea Meterai bulan lalu : Rp. 0,* Jumlah seluruhnya : Rp. 27.000.000,Pembayaran Bea Meterai tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. Nama Jabatan
: Agus : Financial Controller
ESTIMASI DAN REALISASI PEMAKAIAN BEA METERAI ATAS REKENING KORAN GIRO BANK MAJU TERUS
REALISASI PEMAKAIAN NO
KETERANGAN
BULAN ............................. (Rp)
ESTIMASI PEMAKAIAN
SALDO
BULAN MARET 2001
(Rp)
(Rp)
1
Saldo bulan lalu
0
2
Bea Meterai Rp. 3.000,-
9.000.000
3
Bea Meterai Rp. 6.000,-
18.000.000
4
Setoran Bea Meterai
5
Jumlah
27.000.000 27.000.000
27.000.000
Jakarta, 16 Februari 2001 Financial Controller Agus
BANK MAJU TERUS Nomor : BTM-002/III/2001 Lampiran : 1. Surat Setoran Pajak 2. Estimasi dan realisasi pemakaian Bea Meterai Hal : Permohonan Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Atas Rekening Koran Giro Dengan Sistem Komputerisasi
Jakarta, 17 Februari 2001
Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Menteng Jl. Sam Ratulangi No.17 Jakarta Pusat
Bersama ini kami beritahukan bahwa : Nama/Nama : Bank Maju Terus Perusahaan NPWP : 1.000.000-021 Alamat : Jalan Gondangdia Lama No.1 Jakarta Pusat mengajukan permohonan untuk dapat membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi pada kuitansi tagihan rekening koran giro periode bulan April 2001. Untuk itu kami telah melakukan pembayaran Bea Meterai di muka sebesar Rp. 22.500.000,- dengan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara melalui Bank Persepsi Bank Maju Terus pada tanggal 20 Maret 2001, sehingga jumlah seluruh pembayaran Bea Meterai di muka adalah : * Pembayaran Bea Meterai di muka saat ini : Rp. 22.500.000,* Saldo Bea Meterai bulan lalu : Rp. 4.500.000,* Jumlah seluruhnya : Rp. 27.000.000,Pembayaran Bea Meterai tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. Nama Jabatan
: Agus : Financial Controller
ESTIMASI DAN REALISASI PEMAKAIAN BEA METERAI ATAS REKENING KORAN GIRO BANK MAJU TERUS
REALISASI PEMAKAIAN NO
KETERANGAN
BULAN ............................. (Rp)
ESTIMASI PEMAKAIAN
SALDO
BULAN MARET 2001
(Rp)
(Rp)
1
Saldo bulan lalu
4.500.000
2
Bea Meterai Rp. 3.000,-
7.500.000
9.000.000
3
Bea Meterai Rp. 6.000,-
15.000.000
18.000.000
4
Setoran Bea Meterai
5
Jumlah
22.500.000 22.500.000
27.000.000
27.000.000
Jakarta, 21 Maret 2001 Financial Controller
Agus
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH V DJP JAYA 1 KANTOR PELAYANAN PAJAK JAKARTA MENTENG Telepon Fax
Jalan Sam Ratulangi No.17 Jakarta Pusat
: 1234567 : 1234567
IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI Nomor : SI-001/SK/WPJ.05/KP.0807/2001 Tanggal : 24 Februari 2001 DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat Bank Maju Terus Nomor BTM-001/II/2001 tanggal 17 Februari 2001 hal permohonan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas atas rekening koran giro dengan sistem komputerisasi. Mengingat : 1. Pasal 7 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama
: Memberikan ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi periode bulan Maret 2001 kepada : Nama/Nama Perusahaan : Bank Maju Terus Jenis Usaha : Perbankan Alamat/Tempat Kedudukan : Jl. Gondangdia Lama No.1, Jakarta Pusat NPWP : 1.000.000-021 dengan perincian pembayaran Bea Meterai di muka sebagai berikut : Saldo Bea Meterai bulan lalu : Rp. 0,Pembayaran Bea Meterai saat ini : Rp. 27.000.000,Jumlah Pembayaran Bea Meterai : Rp. 27.000.000,-
Kedua
: Ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi berlaku selama saldo Bea Meterai yang telah dibayar pada saat permohonan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 (satu) bulan berikutnya.
A.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala KPP Jakarta Menteng ............................................... NIP. 0600................................ Tembusan: 1. Kepala Kanwil V DJP Jaya I; 2. Arsip.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH V DJP JAYA 1 KANTOR PELAYANAN PAJAK JAKARTA MENTENG Telepon Fax
Jalan Sam Ratulangi No.17 Jakarta Pusat
: 1234567 : 1234567
IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI Nomor : SI-001/SK/WPJ.05/KP.0807/2001 Tanggal : 29 Maret 2001 DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat Bank Maju Terus Nomor BTM-002/III/2001 tanggal 22 Maret 2001 hal permohonan pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas atas rekening koran giro dengan sistem komputerisasi. Mengingat : 1. Pasal 7 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pelunasan Bea Meterai Dengan Menggunakan Cara Lain. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 122d/PJ/2000 tanggal 1 Mei 2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama
: Memberikan ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi periode bulan April 2001 kepada : Nama/Nama Perusahaan : Bank Maju Terus Jenis Usaha : Perbankan Alamat/Tempat Kedudukan : Jl. Gondangdia Lama No.1, Jakarta Pusat NPWP : 1.000.000-021 dengan perincian pembayaran Bea Meterai di muka sebagai berikut : Saldo Bea Meterai bulan lalu : Rp. 4.500.000,Pembayaran Bea Meterai saat ini : Rp. 22.500.000,Jumlah Pembayaran Bea Meterai : Rp. 27.000.000,-
Kedua
: Ijin pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi berlaku selama saldo Bea Meterai yang telah dibayar pada saat permohonan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 (satu) bulan berikutnya.
A.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala KPP Jakarta Menteng ............................................... NIP. 0600................................ Tembusan: 1. Kepala Kanwil V DJP Jaya I; 2. Arsip.