Kingdom News 7 July 2013
DENGAN PERBUATAN Article source http://www.renunganharian.net Ayat Bacaan: 1 Yohanes 3:11-18 “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (ayat 18) Kasih adalah pengikat hubungan. Hubungan yang sehat berlangsung timbal balik, bukan hanya satu arah. Kasih dalam hubungan terungkap melalui cara kita memperlakukan orang yang kita kasihi. Sayangnya, dalam hal mengasihi, orang kerap berhenti pada mengucapkan atau membicarakannya. Orang kerap lalai bahwa kasih perlu ditunjukkan dalam bentuk perhatian dan perbuatan. Pada suratnya yang pertama, Rasul Yohanes berbicara tentang kasih. Ia mendorong kita agar mengasihi dengan perbuatan, bukan dengan perkataan. Kata-kata atau ungkapan dari bibir kita itu memang penting, tetapi menjadi tidak bermakna jika tidak terwujud dalam perbuatan. Perbuatan ini pun, lanjut Yohanes, bergerak dalam koridor kebenaran.
Artinya, kita menyadari bahwa kasih itu bukan bersumber dari diri kita sendiri. Kasih itu bersumber dari Allah, yang sudah terlebih dulu mengasihi kita melalui penebusan Kristus (ay. 16), dan dengan demikian memampukan kita untuk mengasihi. Bagaimana kita menerapkan kasih itu? Jika kita memiliki sesuatu dan melihat saudara kita kekurangan, kita harus segera membantunya (ay. 17). Tidak cukup kita hanya berkata-kata pada seseorang, tanpa benarbenar mencari tahu keadaan atau masalah yang sedang ia hadapi. Akibatnya, kita tidak dapat memberikan bantuan atau dorongan semangat yang tepat. Atau, kita tahu ada teman yang sedang bermasalah, namun kita diam saja, padahal sebenarnya kita dapat membantu. Sebuah perhatian kecil yang tulus, bisa jadi akan sangat bermakna baginya. PERKATAAN KASIH TANPA DIDUKUNG PERBUATAN IBARAT SAYUR TANPA GARAM
“Righteousness is not right doing but right being. You are righteous the moment you believed on Jesus’ sacrifice for you!” ~ Joseph Prince
Summer of abundant harvest Isaiah 9:2 “You have enlarged the nation and increased their joy; they rejoice before you as people rejoice at the harvest, as men rejoice when dividing the plunder.” (NIV) Yesaya 9:2 “Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu mebagai-bagi jarahan.” kingdomnews 02
weeklydevotional
you are... You are strong...when you take your grief and teach it to smile. You are brave...when you overcome your fear and help others to do the same. You are happy...when you see a flower and are thankful for the blessing. You are loving...when your own pain does not blind you to the pain of others. You are wise...when you know the limits of your wisdom. You are true...when you admit there are times you fool yourself. You are alive...when tomorrow’s hope means more to you than yesterday’s mistake. You are growing...when you know what you are but not what you will become. You are free...when you are in control of
yourself and do not wish to control others. You are honorable...when you find your honor is to honor others. You are generous...when you can take as sweetly as you can give. You are humble...when you do not know how humble you are. You are thoughtful...when you see me just as I am and treat me just as you are. You are merciful...when you forgive in others the faults you condemn in yourself. You are beautiful...when you don’t need a mirror to tell you. You are rich...when you never need more than what you have. You are you...when you are at peace with who you are not.
Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan Article source from http://www.sabdaharian.com
D
alam tulisan Raja Daud di Mazmur 15:1-5, dijelaskan bahwa pada dasarnya manusia tidak layak untuk “menumpang di kemah Tuhan” dan “diam/tinggal di gunungMU yang Kudus”. Sebab menurut Daud, tak seorang manusiapun di dunia ini yang mampu agar tidak berlaku cela, atau berlaku secara adil dalam kebenaran dengan segenap hati, atau tidak menyebarkan fitnah/perkataan bohong, atau mampu tidak melakukan kejahatan kepada sesamanya, atau memandang hina kepada orang miskin, atau mampu menolak segala
bentuk suap, dan perilaku lain yang walau sekecil apapun itu namun DIJAMIN MANUSIA BUKANLAH MAHLUK SEMPURNA TANPA CACAT & CELA. Apa respon Tuhan Allah dengan kelemahan manusia itu? Adakah manusia yang memiliki kelakuan “bersih” sepanjang hidupnya? Bukankah manusia adalah mahluk berdosa sejak jaman Adam Hawa? Jadi intinya, tak seorangpun yang boleh “menumpang di kemah Tuhan” atau “diam/tinggal di gunung Allah yang Maha Kudus”. 03 kingdomnews
weeklydevotional
Namun, puji syukur kepada Allah Bapa sang pemilik Surga bahwa DIA telah memberikan kesempatan besar kepada manusia untuk leluasa datang kepadaNYA. Melalui Yesus Kristus, sang Penebus dosa, Allah telah berkenan mendatangi kita dan bahkan DIA tinggal di dalam kita. Dengan KasihNya, DIA selalu mengajak, “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” Allah tidak menolak umat yang dipilihNYA untuk hidup dalam Kasih Karunia Tuhan sepanjang hidup mereka dan di masa kekal selamanya. Mengapa bisa demikian? Jawabnya adalah karena kita berharga di mataNYA (Matius 12:12). Kasih Karunia Allah telah melayakkan kita, manusia berdosa, untuk datang kehadiratNYA yang Kudus kapan dan dimana saja, diam bersama-sama denganNYA sepanjang hidup kita. Inilah Anugerah terbesar dalam kehidupan
orang percaya, sebuah Anugerah yang tak semua orang dapat memilikinya karena bukan kita yang memilih DIA namun DIAlah yang telah memilih kita untuk dapat melihat Terang Ajaib yaitu keselamatan dari murka Allah yang tak terkirakan. Memilih tetap tinggal bersama Tuhan dalam setiap langkah hidup kita adalah sebuah jalan terbaik yang bisa kita lakukan mulai sekarang dan sampai Tuhan memanggil kita kelak. Memperkenankan Yesus Kristus menjadi nahkoda kehidupan kita untuk melewati segala macam bentuk gelombang kehidupan yang tak mungkin bisa atasi sendiri adalah sebuah keputusan yang tepat. Menyadari untuk selalu berusaha hidup dalam Kasih Karunia Tuhan setiap hari adalah sebuah usaha untuk senantiasa memuliakan Allah dalam kehidupan kita secara nyata, sudahkah Saudara dan saya melakukannya?
Human beings and frogs
H
uman Beings and frogs are the two creatures in nature who have tremendous power to adjust. Put a frog in a vessel of water and start heating the water. As the temperature of the water rises, the frog is able to adjust its body temperature accordingly. The frog keeps on adjusting with increase in temperature. Just when the water is about to reach boiling point, the frog is not able to adjust anymore. At that point the frog decides to jump out. The frog tries to jump but is unable to do so, because it lost all its strength in adjusting with the water temperature. Very soon the frog dies.
What killed the frog? Many of us would say the boiling water. But the truth is what killed the frog was its own inability to decide when it had to jump out. We all need to adjust with people and situations, but we need to be sure when we need to adjust and when we need to face. There are times when we need to face the situation and take the appropriate action. If we allow people to exploit us physically, emotionally or financially, they will continue to do so. We have to decide when to jump. Let us jump while we still have the strength!
“Never stop learning. Never compare yourself. Never doubt God. Never quit.” ~ Rick Warren “If you make others happy, you will be happier yourself” ~ Joyce Meyer kingdomnews 04
weeklydevotional
The good you do, comes back to you
A
woman baked bread for members of her family and an extra one for a hungry passerby. She kept the extra bread on the window sill, for whosoever would take it away. Everyday, a hunchback came and took away the bread. Instead of expressing gratitude, he muttered as he went his way, “The evil you do remains with you: The good you do, comes back to you!” This went on, day after day. The woman felt irritated. “Not a word of gratitude,” she said to herself. “What does he mean?” One day, exasperated, she decided to do away with him. “I shall get rid of this hunchback,” she said. She added poison to the bread she prepared for him! As she was about to keep it on the window sill, her hands trembled. “What is this I am doing?” she said. Immediately, she threw the bread into the fire, prepared another one and kept it on the window sill. As usual, the hunchback came, picked up the bread and muttered the words. The hunchback proceeded on his way, blissfully unaware of the war raging in the mind of the woman. Every day, as the woman placed the Bread on the window sill, she offered a prayer for her son who had gone to a distant place to
seek his fortune. For many months, she had no news of him and prayed for his safe return. That evening, there was a knock on the door. As she opened it, she was surprised to find her son standing in the doorway. He had grown thin and lean. His garments were tattered and torn. He was hungry, starved and weak. As he saw his mother, he said, “Mom, it’s a miracle I’m here. While I was but a mile away, I was so famished that I collapsed. I would have died but just then an old hunchback passed by. I begged of him for a morsel of food and he was kind enough to give me a whole bread. As he gave it to me, he said, “This is what I eat everyday. Today, I shall give it to you for your need is greater than mine!” As the mother heard those words, her face turned pale. She remembered the poisoned bread that she had made that morning. Had she not burnt it in the fire, it would have been eaten by her own son, and he would have lost his life! It was then that she realized the significance of the words: “The evil you do remains with you: The good you do, comes back to you!” Moral? Do good and Don’t ever stop doing good, even if it is not appreciated at that time.
menjaga perkataan
S
ALOMON adalah nama satu pulau di kepulauan Pasifik Barat. Meski telah mengecap modernisasi, masyarakat disini ternyata masih memiliki beberapa TRADISI UNIK. Salah satunya adalah MENERIAKI (MENGUMPAT) POHON. Ini biasa dilakukan penduduk pada pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Caranya, beberapa orang akan naik keatas pohon, setelah itu mereka dan orang-
orang yang ada dibawah pohon akan bersamasama meneriaki pohon itu dengan UMPATAN. Hal ini bisa terjadi selama berjam-jam hingga 40 hari. Setelah itu, pohon tersebut akan mulai MENGERING. Daun-daunnya rontok dan mulai mati, sehingga mudah untuk ditebang. Dari kisah diatas, kita disadarkan, tentang betapa besarnya dampak yang timbul dari SETIAP PERKATAAN yang kita ucapkan. Dampaknya tidak hanya dirasakan MANUSIA, 05 kingdomnews
weeklydevotional
atau makhluk lainnya, tapi, POHON juga mengalami dampaknya. Dengan kenyataan ini, seharusnya kita bisa lebih berhati-hati saat MEMPERKATAKAN SESUATU. Apalagi ada penelitian, dalam kondisi normal, setiap manusia mengucapkan sekitar 18.000 kata per-hari. Berarti peluang kita setiap hari untuk memberi PENGARUH melalui perkataan, amatlah besar. “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti SARANG MADU, manis bagi HATI dan obat bagi TULANG-
TULANG”. Artinya, perkataan yang baik, akan membawa dampak yang baik, sementara perkataan yang buruk akan membawa dampak NEGATIF. Bagaimana dengan setiap PERKATAAN yang kita ucapkan selama ini? Sudahkah menjadi BERKAT yang MEMBANGUN bagi lingkungan sekitar? Atau jangan-jangan malah menjadi KUTUK yang membuat kehidupan menjadi TIDAK MENYENANGKAN?Orang BIJAK, tidak sembarangan berkata-kata.
refleksi diri
LEARNING TO-FORGIVE Dalam “LEARNING TO-FORGIVE”, Doris Donnelly menulis: Beberapa tahun yang lalu, saya bertemu dengan sebuah keluarga yang sangat mahir menggunakan “GUNTING” dalam hidupnya. Teman-teman dari setiap anggota keluarga yang TIDAK memenuhi STANDARD yang ditetapkan keluarga tersebut, satu per-satu DIJAUHI mereka. Siapapun yang tidak memberi respons yang benar terhadap apa aja yang keluarga itu lakukan, mereka segera “dihapus” dan “digunting”. Tak lama, ibu keluarga itu meninggal. Si ayah dan anak-anaknya mengharapkan banyak orang datang untuk mengucapkan salam perpisahan dan kalo perlu memberi bantuan. Orang-orang ditelepon, para tetangga dihubungi, hotel-hotel dipesan, namun pada achirnya, HANYA suami dan anak-anak dan satu dua saudara yang menghadiri kebaktian tutup peti. Sungguh ironis! Apakah kita juga punya KEBIASAAN “menggunting” orang-orang yang tidak kita sukai, yang kita anggap tidak benar, tidak sepaham dengan kita? Memang banyak orang yang bersikap demikian, kingdomnews 06
saat mereka merasa ada sanak saudara yang menyulitkannya, yang dipandang tidak selevel dengan dia, maka segera aja orang itu dikucilkan, tidak dihargai, bahkan tidak diakui sebagai keluarga. Atau saat kita melihat teman-teman yang tidak hidup sesuai dengan gaya kita, punya penghasilan jauh dibawah kita, kitapun langsung “menggunting” mereka dan memutuskan tidak bergaul dekat dengannya. Namun sadarkah kita, itu merupakan resep untuk menjadi KESEPIAN? Itupun salah satu cara untuk membuat kita tidak disenangi orang sekitar. Kita harus sadar, bahwa TIDAK ADA orang yang sempurna. Tidak ada PRIBADI yang bisa selalu sama dengan cara berpikir dan gaya hidup kita. Bahkan orang yang kita anggap MENYEBALKAN dan MENYUSAHKAN, suatu hari kelak, pasti akan kita BUTUHKAN juga. Karena itu, jangan asal main “gunting” aja. Tidak suka, tidak sepaham, tidak sejalan, langsung disingkirkan. Ini sungguh sikap yang tak dewasa. HARGAILAH setiap perbedaan, dan JALINLAH sahabat dengan sebanyak mungkin orang.
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 YOUTH SERVICE Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781 or Andre +65 8296 6730 CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130 WOMEN GATHERING 2nd & 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) Ferdi +65 8510 7534 PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355 Every Friday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Braddell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 KM WOODLANDS Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews