DEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH
MODUL 4 1
DEFENISI PUBLIC HEALTH WINDSLOW Public Health is the Science and art of : 1. Preventing disease 2. Prolonging life and 3. Promoting health and efficiency through organized community effort for : a. the sanitation of environment b. the control of communicable infections c. the education of the individual in personal hygene d. the organization of medical and pursing services for the early diagnosis and preventive treatment of disease, and e. the development of social machinery to insure everyone a standard of living adequate for the maintenance of health, so organizing these benefits as to enable every citizen to realize his birthright of health and longevity. 2
• KESEHATAN MASYARAKAT KEGIATAN/UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT & PENINGKATAN KESEHATAN TERUTAMA TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT, FUNGSI DAN AKTIVITAS FUNGSI MASYARAKAT • “ILMU” SEGI DARI DEFENISI ILMU KES MASYARAKAT, SETIAP PETUGAS KES MASYARAKAT SDH SELAYAKNYA MEMILIKI PENGETAHUAN & KETRAMPILAN ILMU DASAR KES MASY • “SENI” PENDEKATAN KOMUNIKATIF BERLANDASKAN KREATIFITAS SERTA IMAJINASI PEMBAWA MISI KES MASY
“SENI” WATAK SERTA KRITERIA (PERFORMANCE) YG HRS DIMILIKI PEMBAWA MISI KESEHATAN DLM MENGHADAPI INDIVIDU/ MASY SBG KONSUMEN PELAYANAN KESEHATAN.
3
• SCHELE (1958) : PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENCEGAHAN PERLU DITEKANKAN KEPENTINGAN ILMU SOSIAL DLM PRWTN KES KEDOKTERAN. • KEDOK PENCEGAHAN >> PELAYANAN KES SECARA MASSAL DLM MASY, ILMU KES MASYARAKAT DISAMPING PENERAPAN MASSAL, JUGA SECARA INDIVIDUAL DLM PENGOBATAN / PERAWATAN KES KURATIF YG SECARA OPERASIONAL HANYA MENUNGGU MASY YG MEMERLUKANNYA. KESEHATAN MASYARAKAT MEMILIKI ASPEK PENGOBATAN DGN CARA PENYULUHAN PERORANGAN. • PENGORGANISASIAN POTENSI MASY BERTUJUAN PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN, PEMBERANTASAN PENY MENULAR, DAN PENYULUHAN. SEMUA PETUGAS DAN MASYARAKAT IKUT BERTANGGUNG JAWAB MENANGGULANGI MASALAH KES SENDIRI. • ILMU KES MASY JG BERTUJUAN UTK MENCEGAH PENY ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN. 4
• HUBUNGAN SEHAT DGN PUBLIC HEALTH MENURUT HANLON : HEALTH IS A STATE OF TOTAL EFFECTIVE PSYCHOLOGIC & PSYCHOLOGIC FUNCTIONING.
WHO DENTAL PUBLIC HEALTH IS THE SCIENCE AND ART OF PREVENTING AND CONTROLLING DENTAL DISEASE AND PROMOTING DENTAL HEALTH THROUGH ORGANIZED COMMUNITY EFFORTS. • MASTER PUBLIC HEALTH
PENGALAMAN DILAPANGAN
• 4 KERANGKA POKOK KEGIATAN PUBLIC HEALTH: 1. PENCEGAHAN (PREVENTIVE) 2. PENGOBATAN (CURATIVE) 3. PENINGKATAN (PROMOTIVE) 4. REHABILITATIF
5
• 3 KEGIATAN / SASARAN PREVENTIVE MEDICINE: a. PENCEGAHAN THDP BBRP PENY SCR BIOLOGIS DPT SEPENUHNYA DICEGAH SBLMNYA, SPT PENY MENULAR AKUT MAUPUN PENY KRN FAKTOR DEFISIENSI. b. PENCEGAHAN THDP BBRP PENY YG KRONIS YG MSH DPT DIOBATI c. PENCEGAHAN THDP AKIBAT- AKIBAT LBH LANJUT DARI PENY YG SULIT DILAKUKAN USAHA PENCEGAHANNYA. • PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN HRS DITEKANKAN MELALUI “ORGANIZED COMMUNITY EFFORT” • PENGORGANISASIAN PERAN SERTA MASY PERLU DIARAHKAN UTK USAHA - USAHA POKOK KESEHATAN YG DITUJUKAN KPD: a. USAHA PERBAIKAN LINGKUNGAN b. PENGAWASAN THDP PENJALARAN INFEKSI DI TENGAH MASY c. PENYULUHAN KESEHATAN d. KETERLIBATAN DALM PARTISIPASI SOSIAL DLM PELAYANAN MEDIS MAUPUN PERAWATAN. 6
SEHAT & HUBUNGANNYA DLM PUBLIC HEALT SEHAT MENURUT WHO : HEALTH IS A STATE OF COMPLETE PHYSICAL, MENTAL & SOCIAL WELL-BEING & NOT MERELY THE ABSENCE OF DESEASE AND INFIRMITY. SEHAT ADALAH KEADAAN YG QUA PRIMA MELIPUTI TDK HANYA FISIK, MENTAL MAUPUN SOSIAL, MELAINKAN DIARTIKAN BEBAS DARI SAKIT ATAU CACAT. SEHAT MENURUT UU NO.9 THN 1960 : “YANG MELIPUTI KES BADAN, ROHANI (MENTAL) DAN SOSIAL & BUKAN HANYA KEADAAN BEBAS DARI PENYAKIT, CACAT DAN KELEMAHAN.” SEHAT SECARA SOSIAL: KONDISI SESEORG DPT MENUNAIKAN TUGAS PERIKEHIDUPAN DITENGAH MASY TANPA MERASA CEMAS DIDLM MEMELIHARA & MEMAJUKAN DIRINYA MAUPUN KELUARGANYA. MENURUT UU NO.3 THN 1966 : SUATU KONDISI PD SESEORANG YG MEMUNGKINKAN BAGINYA PERKEMBANGAN FISIK, INTELEKTUAL MAUPUN EMOSIONAL YG OPTIMAL TANPA RINTANGAN.
7
5 LEVEL OF PREVENTION AGAINST DESEASE LEAVEL and CLARK PREPATHOGENESIS FASE
PRIMARY PREVENTION
HEALTH PROMOTIO N
GENERAL & SPEC. PROTECT.
PATHOGENESIS FASE SECOND PREVENTIO N EARLY DIAGNOSIS PROMPT TREATMENT
TERTIARY PREVENTION
DISABILITY LIMITATION
REHABILITA TION
8
LEAVEL AND CLARK : “PREVENTIVE MEDICINE FOR THE DOCTOR IN HIS COMMUNITY” 3 FASE DLM PROSES PENCEGAHAN THDP TIMBULNYA PENYAKIT. A. FASE SBLM SAKIT = PRAE PATHOGENESIS PHASE (PRIMARY PREVENTION) B. FASE SELAMA PROSES SAKIT = PATHOGENESIS PHASE, TERBAGI DUA : SECONDARY PREVENTION & TERTIARY PREVENTION. PRIMARY PREVENTION 1. HEALTH PROMOTION : - Penyuluhan kes yg intensif - perbaikan gizi dan penyusunan menu gizi yg adekwat - pembinaan dan pengawasan thdp pertbhan balita - perbaikan perumahan sehat - kesempatan memperoleh hiburan - nasehat perkawinan & pendidikan seks - pengendalian faktor lingkungan yg mempengaruhi timbulnya penyakit. 9
2. GENERAL AND SPESIFIC PROTECTION : - Memberikan pengebalan kpd gol yg rentan - Peningkatan hygene perorangan & perlindungan thdp lingkungan - Perlindungan thdp kemungkinan kecelakaan - Perlindungan kerja - Perlindungan thdp bhn yg karsinogenik, racun maupun alergen. - Pengendalian sumber pencemaran SECONDARY PREVENTION EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT : - Mencari kasus sedini mungkin - Melakukan general check up secara rutin - Survey selectif spt contact survey, school survey atau household contact survey - Meningkatkan keteraturan pengobatan pd penderita peny kronis - Pemberian pengobatan yg tepat pd setiap permulaan kasus. 10
TERTIARY PREVENTION DISSABILITY LIMITATION : - Penyempurnaan & intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak terjadi komplikasi - Pencegahan thdp komplikasi maupun cacat stlh sembuh - Perbaikan fasilitas kesehatan - Mengusahakan pengurangan beban non medis (sosial) REHABILITATION : - Penyuluhan dan usaha kelanjutan setlah sembuh - Peningkatan work therapy utk pengembangan stlh sembuh - Perkampungan rehabilitasi sosial - Penyadaran masy utk memberikan dukungan moral - Mengembangkan lembaga rehabilitasi dgn mengikutsertakan masy.
11
12