DBSATN PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN MOTOR DAN MOBIL '3TM" DENGAN METODE BIOFILTER
ANAEROB-AEROB MENGGTNAKAN MEDIA BATU SPLIT Dina Mustika Wati, Asmadi dan Hajimi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jurusan Kesehatan Lingkungan E - ma i I : dinamustikawati4@i;mai l.com
Abstrak Desain Pengolahan AirLimbah Pencucian Motor dan Mobit "Tm,' dengan Metode Biofilter Anaerob-Aerob Mengunakan Media Batu Split. P.enelitian ini ('TM' Jalan Sungai Raya Dalanr, Kota dilaksanakan di Pencucian Motor dan Mobil Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa debit air limbah pencucian motor dan mobil "TM'yaitu sebesar 0,3m3ljam sehingga didapat perhitungan dimensi tiap bak pengolahan antara lain: Bak Pemisah Oli 0,8 m3, Bak Pengendap Awal 1,25 m3, Bak Anaerob A,59 m3, Bak Anaerob 0,59 m3, Bak Aerob 1,18 ms Bak Akhir 1,25 m3, didapat total volume IPAL 4,58 ms,sefiatotal biaya yang dibutuhkan Rp. 30.204.357,70 Penelitian selanjutnya disarankan mendesain IPAL menggunakan konstruksi /iberglass. Kemudian bagi pengusaha disarankan untuk membuat IPAL guna merninimalkan tedadinya pencemaran.
Kata Kunci : Biofilter Anaerob-Aerob, Batu Split. Abstract: Waste Water Treatment Installation Design of Motorcycle and Cars Wash
oTm' \ilith BiofiIter Anaerobic-Aerobic Method Using Media of Split Rock The objeet of this study was motorcyele ald cars lyash "TM" in Sungai Raya, Pontianak. The result of the research showed the motorcycle and car wash ('IM" produces wastewater until 0,3 liters / sec so it obtained the dimensions clculating of each of the treatment basin, among others, Oil separator basin 0,8 , the initial sedimentation basin 1,25 , 0,59, aerob basin 1,18, final sendimentation basin 1,25 ,total wastewater volume IPAL 4,58 , also the total cost is Rp. 30.204.357,70. The progress research is suggested to design IPAL will use fiberglass construction. Then, for businessman is suggested to make IPAL can minimize for polution. anaerobes bsin
Keywords: Biofiler Anaerob-Aerob, Split Rock
Pencemaran lingkungan merupakan salah
satu
masalah yang masih banyak diabaikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari kegiatan manusia. Diantara berbagai macam pencemaran yang terjadi di lingkungan pencemaran air merupakan pencemaran yang sering terjadi. Pencemaran air adalah masuknya makhluk lridup, zat, energi atau kornponen iain kedalam badan air, sehingga kualitas air menurun hingga tingkat tertentu yang dapat menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh gangguan alam seperti bencana ba4f ir, tsunami, tanah longsor dan sebagainya serta akibat kegiatan manusia. Diantara berbagai macam
kegiatan manusia yang dapat mencemari air salah satunya adalah usaha pencucian kendaraan
bermotor. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalbar tentang jumlah alat transportasi di Kota Pontianak menunrt jenisnya
dari tahun 2008 - 2AB ialah sebagai berikut : Jumlah dan jenis kendaraan bermotor tahun 2008 terdiri dari rnobil penumpang 29.204 unit dan Sepeda Motor 337.169 unit. Tahun 2009 terdiri dari mobil penumpang 33.389 unit dan sepeda motor 394.610 unit. Pada 2010 terdiri dari mobil penumpang 36.296 unit dan sepeda motor 425.838 unit. Pada tahun 2011 terdiri dari mobil penumpang 40.77A unit dan sepeda motor 475.085 unit. Tahun 2012 terdiri dari mobil
Dina, dkh Desain Pengolahan Air Limbah... 86
penumpang 43.859 unit, mobil dan sepeda motor 437.235 unit. Tahun 2013 terdiri dari mobil penumpang 41.107 unit dan sepeda motor 475.085 unit. Perturnbuhan akan banyaknya alat transportasi berdampak pada kebutuhan akan tempat pencucian kendaraan. Perkembangan usaha pencucian kendaraan bermotor menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, akan tetapi masih banyak tempat usaha yang masih membuang limbahnya tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Sebagian besar tempat pencucian kendaraan bermotor di Kota Pontianak masih membuang air limbah yang dihasilkan ke sungai. Sedangkan masih banyak masyarakat di Kota Pontianak yang menggunakan air sungai untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Jasa pencucian kendaraan roda empat sangat dibutuhkan oleh para pemilik kendaraan tarifnya relatip terjangkau dan lebih praktis dibandingkan harus mencuci sendiri. Keperluan jasa pencucian motor memerlukan air bersih dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Satu kendaraan roda dua dibutuhkan air bersih sekitar 40 - 90 liter, sedangkan untuk kendaraan roda empat berupa mobil dibutuhkan 3 - 5 kalinya (Tahir,2008). Diantara banyaknya usaha pencucian kendaraan salah satunya adalah Pencucian Motor dan Mobil "TM?' yang masih membuang air limbahnya ke sungai. Air limbah yang dibuang langsung tentunya dapat menimbulkan pencemaran, karena air limbah tersebut mengandung zat-zat yang dapat mencemari lingkungan sepertid eterjen, fospal BOD, COD dan lainnya apabila jumlahnya melebihi ambang batas.
Pencucian motor dan mobil 66TM" perharinya dapat mencuci rata-rata 25 unit motor dan rata-rata 6 unit mobil. Diperkirakan limbah cair yang dihasilkan adalah 50 liter X 25 = 1250 liter/hafi untuk motor dan limbah cair yang dihasilkan untuk mobil adalah 200 liter X 6 : 1200 liter/hari. Total air limbah yang di hasilkan oleh pencucian motor dan mobil 6(TM" ialah 2.450 liter/hari. Deterjen yang di gunakan
oleh pencucian motor dan mobil "TM" ialah sampo cair yang dibeli menggunakan jerigen dan sabun B29. Kompresor yang di gunakan memiliki kapasitas rataqata 5 liter air dan di campur dengan rata-rata 500m1 sampo cair, sedangkan sabun P.29 di gunakan untuk campuran air di dalam ember. Bahan ini dibutuhkan untuk melarutkan kotoran-kotoran
yang menempel di permukaan bodi dan bagian kendaraan lainya seperti ban, mesin dan rangka
bawah. Oleh karena
itu, air yang sudah
digunakan tentunya mengandung bahan kirnia pernbersih kotoran.
Limbah cair yang dihasilkan secara fisik ditandai dengan adanya gelembung busa yang sangat banyak dan menunjukkan keberadaan deterjen atau surfaktan ionik. Akumulasi bahan ini akan menurunkan kualitas air, seperti penurunan oksigen terlarut (Dissolved AxygerlDo) sehingga berakibat kenaikan nilai parameter Biological Oksigen Demcnd (BOD) dan Chemical Oksigen Demand (COD) dalam air di atas baku mutu. Dibandingkan dengan sabun, maka sabun sintetik (synthetics soap) maupun deterjen justru merupakan suatu bahan kimia yang sisa buangnya sulit untuk diuraikan oleh bakteri pengurai- Beberapa sifat-sifat umum dari sabun maupun deterjen adalah merugikan kepentingan kesehatan umum di dalam proses waste wdter treatnent (Amin, 2011 dalam Alperdo dklq 2013). Dampak dari pembuangan limbah cair
yang
mengandung sabun/deteden
pada
lingkungan ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Air limbah yang mengandung deterjen didalam air akan sangat mengganggu dikarenakan larutan sabun akan mengganggu kehidupan organisme dalam air karena sebagian bahan sabun atau deterjen tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikroorganisme di dalam air. Pengolahan limbah cair dari pencucian motor dan mobil yang mengandung deterjen belum memiliki standar tersendiri, maka untuk mendegradasi limbah cair dari pencucian motor yang mengandung deterjen diadopsi dari pengolahan limbah cair domestik Biofilter Anaerob-Aerob dengan media batu split. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan Said (2008) tentang
proses
pengolahan limbah cair domestik dengan proses biofilter anaerob-aerob dengan media batu split setelah beroperasi satu bulan pada air olahan menunjukan adanya penurunan terhadap
Biological Oxigan [)cnrcntd (BOD) sebesar 84,7Yo, Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 79,6yo, padatan tersuspensi (Suspended
SolidlSE sebesar 95yo, ammonia (NIi4-N) sebesar 89,3yo, dete$en (MBAS) sebesar 8702, dan phospat (POa) sebesar 44,4o/a.
Adapun beberapa keunggulan proses air limbah dengan prosos biofilter
pengolahan
87
Ssnitafiiln, l/olume 8 Nomor I, April 2016, hlm.85 - 94
anaerob-aerob menurut Widayat (2009) antara lain yakni pengelolaannya sangat mudah, biaya operasinya murah, dibandingkan dengan proses lumpur aktif, lumpur yang dihasilkan lebih sedikit, dapat menurunkan senyawa nitrogen atau phosphor, suplai udara untuk aerasi relative kecil, hemat enerry sehingga biaya operasionalnya rendah, dapat digunakan untuk beban Biological Oxigen Demand (BOD) dan
dapat menghilangkan padatan
tersuspensi
(Suspended SoliilSS) dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin mendesain Instalasi Pengolahan Air Limbah (PAL) pencucian motor dan mobil c6TM'
dengan metode biofilter
anaerob-aerob
menggunakan media batu split.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat observasional dan ranc{rngan bangun dengan pendekatan deskriptif yaitu untuk menggambarkan desain instalasi pengolahan air limbah pada pencucian motor dan mobil66TM' di Kota Pontianak serta memberi masukan desain pengolahan limbah cair yang memenuhi standar pengolahan limbah eair yang ditetapkan. Perencanaan desain pengolahan limbah cair
pada pencucian motor dan mobil "TM' menggunakan bahan yang terbuat dari semen dalam bentuk kompak dan dapat di pakai dengan
ukuran yang disesuaikan dengan debit limbah yang dihasilkan. Ruangan di dalam alat tersebutd ibagi beberapa zana yakni ruang pengendap awal, zona biofilter anaerob, zona aerob dan ruang pengendap akhir. Media yang digunakan untuk biofilter adalah batu split dengan ukuraa 24 cm. Air limbah yang ada di dalam ruangan pengendapan akhir sebagian disirkulasikan ke zona aerob dengan pompa sirkulasi. Desain instalasi pengolahan air limbah pencucian motor dan mobil yaog akan dilaksanakan seperti pada Gambar t berikut:
Gambar 1. Perencanaan
Desain IPAL dan Mobil
PencucianMotor
(TM"
Keterangan diagram alir proses pencucian
motor dan mobil: (a) Sumber limbah cair pencucian motor dan mobil '(TM" yaitu limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan usaha. (b) Bak pemisah oli yaitu berfirngsi untuk memisah oli agar air yang mengalir ke bak selaqiutnya tidak bercampur dengan oli. (c) Bak Pengendap Awal. Dari bak pemisah oli , afu limbah dialirkan ke bak pengendap awal. Di dalam bak ini lumpur atau padatan tersuspensi sebagian
besar pengendap. Waktu tinggal di bak pegendap awal adalah 2-4 jam. (d) Bak Biofilter Anaerob. Air dari pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak anaerob dengan aliran dari bawah ke atas. Di dalam dari bak tersebut terdapat media batu split berukuran 2-3 cm. Di bak pengurai ini penguraian air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik. Setelah beberapa hari oprasi, maka permukaan media
filter akan tumbuh lapisan
biofilm.
Mikroorganisme inilah yang akan nnenguraikan zat organik yang helum terurai pada bak
(e) Bak Biofilter Aerob. Air limpasan dari bak anaerobik kemudian akan masuk ke dalam bak aerob. Pada bak ini air
pengendap awal.
limbah diolah dengan penambahan/bantuan oksigen dengan blower untuk mensuplai oksigen bagi mikroorganisme pengurai supaya tetap bisa hidup dan berkembang biak pada permukaan mediq sehingga air limbah akan kontak dengan mikroorganisme yang tersuspensi mau pull )'ang mikroorganisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada di dalam air limbah tersebut. (f) Pompa. Berfungsi untuk memberikan energy tambahan sehingga air limbah yang mengalir akan lebih cepat terjadinya proses selanjutnya. (g) Bak Pengendap Akhir (h) Air limbah yang
keluar dari bak aerob selanjutnya
ke
bak
Dina, dkh Desain Pengolahan Air Limbah.. 88
pengendap akhir dengan bantuan pompa sirkulasi dengan rvaktu pengendapan selalna 3 jam. Di dalam bak ini lumpur aktif yang dihasilkan di bak pengendap akhir yang mengendap kemudian dipompa kembali kebagian inlet bak biofilter anaerob dengan pompa sirkulasi lumpur. (i) Outlet. Keluaran air limbah yang telah dilakukan pengolahan oleh sistem pengolahan sebelumnya yang dibuang
limbah pencucian motor dan mobil "TM" yang terletak di Jalan Sungai Raya Dalam, Kota Pontianak. Serta menghitung volume pekerjaan dan menghitung rencanaanggaran biaya (RAB). Penyajian data hasil pengumpulan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, gambar dan desain instalasi pengolahan air limbah pencucian motor dan mobil "TM'.
kebadan air atau lingkungan.
IIASIL PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah Pencucian Motor dan Mobil "TM' Jalan Sungai Raya Dalam, Kota Pontianak. Merancang langkah
awal pembuatani nstalasi pengolahan air limbah (PAL) dengan proses biofilter anaerob-aerob
terdiri dari beberapa bagian yakni
bak pengendap awal, biofilter anaerob, biofilter aerob, bak pengendap akhir. Karakteristik air limbah, sifat fisik air limbah: bau, warna, temperaur" kepadaan dan padatan tersuspensi. Sifat kimia air limbah: 1.
Zat organik: protein, minyak dan
lemak,
karbohidrat, pesisidq deterjen dan surfaktan, 2.
Zat anorganik pH,
kebasaan, logam, gas.
Karakteristik biologis: proses biomasa melekat.
Desain instalasi pengolahan air limbah pencucian motor dan mobil 16TM" dengan metode biofilter anaerob-aerob dengan menggunakan media batu split. Kriteria desain sesuai dengan ukuran standar normative harus tetap menjadi pertimbangan utama dalam menentukan hasil akhirnya, setidaknya ada beberapa hal yang diharapkan dari setiap desain yaitu: biaya terjangkau, bahan-bahan mudah di peroleh, tidak boros energi, dan mudah dipahami pen ggunaanya. Tehnik untuk memperoleh data primer ialah dengan cara wawancara/observasi menggunakarr alat ukur kuesionerlehecklist, sedangkan tehnik untuk memperoleh data sekunder ialah diperoleh dari buku,jurnal dan dari instansi terkait seperti
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Kota Pontianak tentang berapa
Keperluan jasa pencucian motor diperlukan
air bersih dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Satu kendaraan roda dua dibutuhkan air bersih sekitar 40 - 90 liter, sedangkan untuk kendaraan roda empat berupa mobil dibutuhkan 3 - 5 kalinya. Pencucian motor dan mobil "'IM'
perharinya dapat mencuci rata-rata 25 unit
motor dan rata-rata 6 unit mobil.
Air
bersih yang diperlukan oleh tempat ("IM" adalah 50liter per unit motor X 25 unit motor: 1250 liter/hari untuk motor dan limbah yang dihasilkan untuk mobil adalah 200 liter per unit mobil X 6 unit mobil: 1200 liter/hari. Total air limbah yang di hasilkan oleh pencucian motor dan mobil *TM' pencucian motor dan mobil
ialah 2-450 liter/hari. Sumber air bersih yang digunakan diperoleh dari aliran parit yang terletak persis didepan
tempat pencucian motor dan mobil
*TM". Air
sungai tersebut juga dipergunakan
untuk
keperluan antara lain pencucian kendaraan, mencuci piring dan mencuci pakaian. Volume air limbah yang dihasilkan oleh tempat pencucian motor dan mobil '6'/IM" adalah 50 liter/hari untuk motor dan limbah yang dihasilkan untuk mobil adalah 200 liter/hari. Pencucian motor dan mobil "TM" mencuci ratarata25 unit motor dan 6 unit mobil per harinya Motor 50 x 25 :1250liter/hari x 80% : 1.000 literlhari
banyak tempat pencucian motor dan mobil yang
di Kota Pontianak. Hasil yang diperoleh adalah sebagian besar usaha pencucian terdaftar
motor dan mobil
di Kota
Mobil
Pontianak tidak
,
terdaftar.
Debit air limbah per hari yang dihasilkan oleh pencucian motor dan mobil (TM" adalah 2.450 liter/hari. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik adalah untuk menentukan gambaran instalasi pengolahan air
Desain yang direncanakan pengolahan limbah cair
dalam
yang dihasilkan
dari {('IM' poencucian mobil kegiatan motor dan menggunakan sistem biofilter anaerob-aerob menggunakan media batu split yang mempunyai kelebihan antara lain pengolahannya sangat mudah, biaya oprasinya murah dibandingkan
89 Saniturian, Valume 8 Nomor
l, April 2a16, hlm.85 - 94
dengan lumpur aktif, lumpur yang dihasilkan lebih sedikit, dapat menurunkan senya\va nitrogen atau phosphor, suplai udara untuk aerasi relative kecil, dapat digunakan untuk beban BOD, COD, padatan tersuspensi dengan baik, Rencana desain pengolahan limbah cair yang dihasilkan dialiri melalui saluran menuju tahapan unit proses pengolahan. Setelah melalui proses pengolahan air limbah yang dihasilkan diharapkan aman untuk dibuang dan dialirkan ke lingkungan atau parit. Pengolahan limbah yang digunakan terdiri dari beberapa ruangan yang meliputi bak pemisah oli, bak pengendap awal, zona anaerob, zona aerob dan bak pengendap akhir. Media yang digunakan untuk biofilter adalah batu split. Selain itu air limbah yangada di dalam ruangan pengendap akhir sebagian disirkulasikan ke bak pengendap au,al dengan menggunakan pompa sirkulasi lumpur. Debit air limbah yang dihasilkan oleh pencucian motor dan mobil *TM" adalah : 2mslhari
: | =X:0,28m3 a) m3 fiam Keterangan:
t:
x
unit motor : 1250 liter/hari, Mobil:
Ketinggianair
: 1m
-
L
:
0,3 2
v6.,15
:0'39:0'4
:2L
P
:2x0,4
:0r8 m JadiP =0,8m L =0,4m
m
m
T:1,2m
I
t
,al
r
L I
:_:_
-'
L
:-_
I
I
:.2_
Jr
agar tidak terjadi penyrmbatan pada proses selanjutnya. Resiko-resiko yang kemungkinan akan terjadi pada bak pemisah oli yaitu terjadi penyumbatan pada pipa masuk dan pipa keluar aliran air lirnbah.
Kriteria Desain
Panjang dan lebar minimal :2-3 : I Tinggi ruang bebas :0,2 m - 0,4 m
12
untuk memisahkan lemak yang terbawa bersama air
BakPemisah OIi
liter/hari x 6 unit mobil: 1200 liter/hari. Debit air limbah :0,3m3ljam Waktu tinggal :24 menit-Z,S jam
:Px L' :2LxL 0.3m3 :2 L2
Bak pemisah oli berfungsi
jam kerja (7 jam)
Kapasitas pengolahan: Motor: 50 literlhari
Maka A
25
Bak Pengendap Awal
200
Kriteria Desain Bak tangki persegi panjang Perbandingan panjang dan lebar : 2-3:7 Kedalaman efektif :0,2 - 4,4 m Tinggi ruang bebas dari kedalaman Penyimpanan lumpur :
:I-2m
l/3
Kriteria Perencanaan
Waktutinggal Ketinggianair
: I jam
:1m
Rasio panjang dan lebar : 2 : 1 Tinggi ruang bebas : 0,2 m
efektif :1,2 m Waktu tinggal di dalam bak : 3 - 5 jam Pengurasan lumpur minimal : 2 - 3 tahun Debit air limbah : Alm3ljam Bebarr permukaan : 20 * 50 m3lmz hari
Kriteria perencanaan Perhitungan Volume -- Q x td
:
:
Waktu tinggal AJms /jam
x 1 jam
0,3m3ljam
Dimensi bak:
:0,3m3ljam ^ u*O,3, A:-:: t1 -.-
RasioperbandinganPxL Tinggi air di atas media Ruang bebas
:3jam :2: I :0,2 m :0,2m
Tinggi penyimpanan lumpur l/3 dari kedalaman
efekti:0,4 m
Dina, dkk, Depain Pengolahan Air Limbah... 90
Perhitungan
Perhitungan
Voltrme bak yang diperlukan (V): Q x td :0,3m3ljam x 3 jam
vorume bak
Yang'::iliil x
jarn
4
:0,9m3ljam
V:PxLxT 0,9m3ljam:Px0,6x
:P x0,72 o'e P: 4,72
Jadi
-
V:PxLxT
1,2
l,2m3ljam:Px0,6x :Px1,02 I'' P: 7,O2
L,25 m
:
P: 1,25 m
L:0,6
1,7
1,18 m
Jadi, P: l,l8m
m
L:0,6 m
T=1,2m
T=1,7m I
t-.
i
l"1:
...:
-r
i
I
l
l, I
I
_t ----l
*rr*"ffi
awal berfungsi untuk Bak mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi dan atau yang masih tersisa dari bak sebelumnya.Bak pengendapan awal ini di desain dengan ruang lumpur sehinggan memungkinkan tempat pengendapan lumpur.
:-1-. ' -----------l t -,,
'-Bak anaerob berfungsi sebagai tempat proses biologi tanpa udara yang menguraikan
zat organik yang belum terurai pada bak
Bak Biofilter Anaerob
Biofilter anaerob berfungsi
untuk terurai pada bak pengendap awal oleh mikroorganisme.
menguraikan zat organik yang belum
Kriteria Desain
limbah :0,3m3liam Waktutrnggal :4-8jam Debit air
Tinggi ruang lumpur :0,3 - 0,5 m Tinggi bad pembiakan mikroba 0,9 - 1,5 m 0,2m Tinggi air diatas bad media
pengendap awal oleh mikroorganisme. Bak anaerob ini dilengkapi media batu split.
Media batu split merupakan media pembiakan mikrobayang akan membantu dalam
proses penguraian zat organik. Resiko-resiko yang kemungkinan akan terjadi pada bak anaerob ini yaitu belum terurainya zat organik secara sempurna yang ditandai masih timbulnya bau air limbah. Bak Biofilter Aerob
Kriteria Desain Kriteria Ferencanaan Waktu tinggal
Rasio perbandingan P xL Ruang lumpur Tinggi bad media Tinggi air di atas media Ruang bebas
:4 jam
2:l
:0,3 m 1m :0,2 m :0,2 m
:0.3m3liam Debit air limbah Waku tinggal rata-rata : 4 -8 jam Tinggiruang lumpur :0,3 -0,5 m Tinggi bad media pembiakan mikroba : 0,9 - 1,5 m Tinggi air diatas bad media :0,2 m
9l Sanitariayt,
Volume
I Nomor I, April
2016, hlm.85
-
94
: a3 m3 /jam Debit air limbah :2 (td) Waktu tinggal 5 jam Beban permukaan:20 -50 mz f m2 hari
Kriteri Perencanaan Kedalaman efektif :1,7m Tinggi ruang lumpur : 0,3 nr Tinggi air diatas bad media : 0,2m Ruang bebas :0,2 m Tinggi bad pembiakan mikroba: 1 ni Waktu tinggal (td) :4 jam
Kriteria Ilerencanaan
(td) :2 jam :2:l RasioPxL :lm Kedalamanefektif :0,2 m Ruang bebas Kedalaman efektif : l,2m
Waktu tinggal
Perhitungan Volume bakyang diperlukan (V)
=Qxtd
Perhitungan
:0,3 x 4 jam : l,2m3ljam
Volume bak yang diperlukan (V)
:Qxtd
V :PxLxT 1,2m3:Px0,6x1,7 :Px 1"02
:0,3x3jam :0,9 m3 /jam
V : PxLxT
0,9m3 :Px0,6x1,2
t,2
: Jadi
r,o2
1,18 m
P
:1,18m
P L =0,6m T :1,7 m
Jadi,
:P x0,72 : o'e : l-25 m o,72
P :1,25m L =0,6m T : lo2m
T .. ,L
L,t I |
,
i T.i 1-
1:
r
Bak aerob berfungsi sebagai media penyaringan a* limbah, dimana melakukan penyaringan lebih lanjut setelah air limbah melewati bak anaerob. Bak anaerob ini juga dilengkapi media batu split yang berfungsi sebagai pembiakan mikroorganisme serta bak aerob dilengkapi oleh blower. Bak Pengendap Akhir Kriteria Desain Perbandingan panjang dan lebar
:2-3:L : Kedalaman efektif l- 2 m Tinggi ruarrg bebas :0,2 - 0,4 m Penyimpanan lumpur : ll3 dari kedalaman efektif Pengurasan lumpur minimal
: 2 * 3 tahun
Bak
pengendap akhir berfungsi sebagai bak penampung limpasan air limbah dari proses aerob. Resiko yang kemungkin terjadi pada bak pengendap akhir ini masih terdapat lumpur aktif yang mengandung massa mikroorganisme.
PEMBAHASAI{ Pencucian motor dan mobil "TM" terletak di jalan sungai raya dalam, tempat usaha ini buka dari jam 08.00 sampai jam 15.00 wib. Pencucian motor dan mobil
((TM"
setiap harinya mencuci motor rata-rata sebanyak 25 unit dan mobil sebanyak 6 unit, namun limbah yang dihasilkan dari proses pencucian tidak diolah terlebih dahulu dan langsung dibuang ke sungai, sedangkan sungai tersebut airnya digunakan
Dina, dkk, Desain Pengolahan Air Limbah... 92
untuk kegiatan sehari-hari seperti: mencuci baju, mencuci piring, mencuci bahan makanan dan mandi. Ha[ ini dapat menimbulkan penyakit dan keracunan akibat kontaminan yang ada dalam air seperti deterjen dan bakteri lainnya. Oleh sebab itu betapa pentingnya jika pencucian rnotor dan mohil "TM" memiliki IPAL. Keperluan jasa pencucian motor membutuhkan air bersih dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Satu kendaraan roda dua dibutuhkan air bersih sekitar 40 - 90 liter, sedangkan untuk kendaraan roda empat berupa mobil membutuhkan 3 - 5 kalinya. Pencucian motor dan mobil 6'TM' perharinya dapat mencuci rata-rata 25 unit motor dan rata-rata 6 unitmobil. Air bersih yang dibutuhkan oleh tempat pencucian motor dan mobil "TM" adalah 50 liter per unit motor X 25 unit motor : 1250liter/hari untuk motor dan limbah yang dihasilkan untuk mobil adalah 200 liter per unit mobil X 6 unit mobil =1200 liter/hari. Total air limbah yang di <(TM" hasilkan oleh pencucian motor dan mobil ialah 2.450 liter/hari. Sumber air bersih yang digunakan diperoleh dari aliran parit yang terlekk persis didepan *TIW'. Air tempat pencucian motor dan mobil sungai tersebut dipergunakan untuk keperluan antara lain pencucian kendaraan, mencuci piring dan mencuci pakaian. Volume air limbah yang dihasilkan oleh (6TM" adalah tempat pencucian motor dan mobil
50 liter/hari untuk motor dan limbah
yang
dihasilkan untuk mobil adalah 200 liter/hari. Pencucian motor dan mobil "TM" mencuci ratanta25 unit motor dan 6 unit mobil per harinya. Motor 50 x25 = 1250literlhafi x 80% : 1000 liter/hai Mobil 200 x 6 = 1200 liter/hari x 80% : 960 liter/hari : 1.960 liter/hmi : 2m3 lhari
Debit
air
limbah yang dihasilkan oleh *TM" adalah :
dengan metode biofilter
anaerob-aerob
menggunakan media batu split.
BakPemisah Oli
Bak pemisah oli berfungsi untuk memisahkan oli agar air yang mengalir ke bak selaqiutnya tidak bercampur dengan oli, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Bak pemisah oli didesain terdiri
dari satu bak pemisah oli dan terdiri dari dua sekat. Sekat-sekat pada bak pemisah oli berfungsi sebagai tempat melekatnya oli yang kemudian akan mengapung. Oli yang
mengaprmg beresiko
dapat
menyumbat
perpipaan, untuk mengantisipasi resiko tersebut maka dibuat ruang bebas sebesar 20 cm pada bak pemisah oli.
BakPengendap Awal
Bak pengendap awal berfungsi sebagai pengontol aliran, bak pengurai senyawa organik, pengurai lumpur dan penampungan
lumpur. Bak pengendap awal didesain mempunyai ruang lumpur 20 cm yang memungkinkan tempat pengendap lumpur.
BakAnaerob
Bak biofilter anaerob berfungsi sebagai tempat proses biotogi tanda udara dan atau fakultatif (antara anaerob-aerob) sehingga bak biofilter anaerob menggunakan zat organik yang belum terurai pada bak pengendap awal oleh mikroorganisme sampai 80%. Bak anaerob terdapat media batu split yang berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan bakteri, akan tetapi pada bak anaerob ini masih dapat menimbulkan bau, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebu! maka air limbah akan dialirkan ke bak aerob.
BakAerob
pencucian motor dan mobit
2m3lhari
i :'r: 0,2tm3 : Keterangan:
0,3 m3 ljam
1: jam kerja (7 jam)
Membangun Instalasi Pengolahan Pencucian Motor dan Mobil "TM' Sisem Pengolahan Limbah
Air
Limbah
Cair
Rancang desain instalasi pengolahan air
limbah pencucian motor dan mobil 'cTM'
Bak biofilter aerob berfungsi sebagai media tempat melekatnya dan perkembang biakkan mikroorganisme yang akan menguraikan air limbah. Melalui bak ini, bak penampungan air limpasan dari proses bak anaerob untuk proses lebih lanjut pengolahan air
Iimbah dengan bantuan blower udara untuk mendapatkan oksigen sehingga dalam proses penguraian lebih efisien. Resiko yang kemungkinan terjadi pada bak aerob ini yaitu tidak terkontrolnya kebutuhan oksigen pada saat
93 Sanitarian, Yolume 8 Nomor
l, April
2016, hlm.B5
pengolahan air limbah, oleh sebab itu maka akan dilakukan perhitungan kebutuhan oksigen.
BakPengendap Akhir
Bak pengendap akhir berfungsi
sebagai
bak penampungan limpasan air dari proses pemilahan air limbah pada bak aerob. Resiko yang kemungkinan terjadi pada bak pengendap akhir yaitu masih terdapat lumpur aktif yang mengandung masa mikroorganisme. Berdasarkan hasil perhitungan, dimensi bak yang didesain untuk IPAL Pencucian Motor dan Mobil "TM" Kota Pontianak adalah sebagai berikut: Bak Pemisah Oli, P x L x T = 0,8 m x 0,4
mxl,Zm=0,38m Bak Pengendap Awal, P x L x
T:
1,25 m
x0,6mx1,2m:0,90m Bak Anaerob, P xL xT : 0,59 m x 0,6 m xl,7m=0,60m Bak Anaerob, P x L x T
x
:
0,59 m x 0,6 m
m:0,60
m Bak Aerob, P x L x T : 1,18 m x 0,6 m x 1,7 m:1,20 m BakAkhir, P x L x T : I,25 mx 0,6 m x 1,2 m:0190 m 1,7
Total volume IPAL Pencucian Motor dan Mobil "TM" Kota Pontianak yaitu ; 4,58 m3 Biaya yang dibutuhkan untuk membangun
IPAL Pencucian Motor dan Mobil "TM" Kota Pontianak adalah Rp. 30.204.357,70, jika dibandingkan dengan konstruksi fiberglass jauh
lebih murah yaitu dengan biaya
Rp.
8.000.000,00, sesuai dengan perhitungan yang dilakukan oleh pembu at fi berglas s Bila dibandingkan dengan penelitian Indah I
Permatasi (2014) yang mendesain IPAL Laboratorium Terpadu [I Poltekkes Kemenkes Pontianak, dimana pada penelitian tersebut menggunakan konstruksi beton serta media sarang tawon untuk proses pengolahan air
limbah. berdasarkan penelitian
tersebut,
didapatkan jumlah total volume rekapitulasi sebesar 7,8 m3 dan jumlah luas lahan IPAL sebesar 12,46 inz, scfia dengan total biaya sebanyak Rp.68.665.0 61,7 9. Bila dibandingkan dengan penelitian tersebul pengguman media batu split dengan konstruksi beton dengan volume IPAL sebesar 4,58 m3 dan luas lahan IPAL sebesar' 3,22 m2, serta dengan total biaya sebanyak Rp.30.204.3 57,7 0.
-
94
Selain dengan media yang berbeda, jika dilihat dari volume IPAL dan lahan IPAL kedua penelitian cukup berbeda. Perbedaan yang cukup jauh itu tentunya membuat hasil yang berbeda walaupun dengan kriteria perencanaan desain yang sama. Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa media batu split memiliki harga ekonomis dan mudah didapatkan, sedangkan media sarang tawon memiliki harga relative mahal dan sulit didapatkan. Ketahanan konstruksi beton dapat dilihat dari pengaruh fisilq pengaruh kimia dan pengaruh mekanis. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan atau tulangan kas4
serta beton sulit untuk kedap
air
secara
sempurna sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
Ketahanan konstruksi fiberglass dapat dilihat dari tipe atau jenis resin yang digunakan untuk membuat fiberglass. Sebagian besar produk yang terbuat danbahanfiberg/ass harus memiliki kemampuan halus aJau permukaan yang licin dan glossy, tahan terhadap tarikan, tahan terhadap tekanan, tahan dari guncangan dan getaran, kedap air, warna tidak cepat pudar serta memiliki masa pakai jangka waktu lama. KESIMPULAIY
Berdasarkan
hasil
perhitungan yang
dilakukkan penulis untuk rancangan
perencanaan
IPAL Pencucian Motor dan Mobil
'(TM" dengan debit air limbah yang dihasilkan, ? i: 0,28m3liam: 0,3 msljarrdapat ditarik kesimpulan:
Dimensi bak yang di desain untuk IPAL Pencucian Motor dan Mobil *TM' Kota Pontianak adalah sebagai berikut: Bak Pemisah Oli, P x L x T
:
0,8 m x 0,4
mx1,2 m:0,38 m
:
Bak Pengendap Awal, P x L x T 1,25 m x 0,6 m x1,2 m:0,90 m Bak Anaerob. P x L x'I : 0,59 m x 0,6 m
x
x
rn:0,60
m Bak Anaerob. P x L x T 0.59 m x 0.6 m 1.7 m:0,60 m Bak Aerob, P x L x T 1,18 m x 0,6 m x
1,7
I,7
:
:
m:
1,20 m Bak Akhir, P x L x T
:
1,25 m
x 0,6 m x
l,2m:0,90 m Total volume I?AL Pencucian Motor dan Pontianak yaitu : 4,58 m3
Mobil'TM" Kota
Dinq, dkh, Desqin Pengolahan Air Limbah... 94
Biaya untuk membangun IPAL Pencucian Motor dan Mobil '(TM" Kota Pontianak adalah Rp.30.204.357,70 dengan konstruksi beton. Sedangkan biaya untuk membangun IPAL dengan konstruksi fiberglass jauh lebih murah yaitu dengan biaya Rp. 18.000.000,00, sesuai dengan perhitungan yang dilakukan oleh pembuatlb erglass.
Setiap usaha pencucian motor dan mobil sebaiknya memiliki instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) dengan sistern
pengolahan
biofi lter anaerob-aerob menggunakan konstruksi fiberglass, karena biaya yang dibutuhkan lebih murah yaitu Rp.18.000.000,00, sedangkan jika
menggunakan konstruksi beton biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp. 30.204.3 57,7 0.
DAFTAR PUSTAKA Alperdo, Jhon H.S, Lukman Arifin, Rahmawati, Zubaidah, 2013, Shompo Mobil atau Motor. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Riau: Pekanbaru Kepmenkes RI, 2011, Seri Sanitasi Lingkungan, PedommTebtis Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob Pada Fssilitas P e I ayanan Ke s e hat an,
Jakarta
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 03 Tahun 2010, Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
PP
No 82 Tahun 2A0L, Tentang Pengolahan
Kualitas Air dmt Pencemaran
Pengendoli*t
Air
Tahir, Iqmal, 2008, Penyediaom IPAL di Usaha Pencucian Kendaraan, Health & Safety, Lingkmgan Hidup. Universitas Negeri Malang