DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) dalam Tadris Biologi
Oleh: BAETI TA’MIRUL KHIKMAH NIM: 073811025
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi
: Baeti Ta’mirul Khikmah : 073811025 : Tadris Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 6 Juni 2011 Saya yang menyatakan, Materai 6000 Baeti Ta’mirul Khikmah NIM. 073811025
ii
iii
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 6 Juni 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo di Semarang Assalamu alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di
Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nama
: Baeti Ta’mirul Khikmah
NIM
: 073811025
Jurusan
: Tadris
Program Studi :Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Pembimbing I,
Drs. Listyono, M.Pd. NIP. 19691016 200801 1 008
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 6 Juni 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo di Semarang Assalamu alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di
Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nama
: Baeti Ta’mirul Khikmah
NIM
: 073811025
Jurusan
: Tadris
Program Studi :Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Pembimbing II,
v
ABSTRAK
Judul
: Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Penulis
: Baeti Ta’mirul Khikmah
NIM
: 073811025
Skripsi ini membahas sejauh mana laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kajiannya dilatarbelakangi oleh eksistensi atau keberadaan laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang dinilai kurang memadai dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Babakan dan Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang. Kedua Madrasah Aliyah Negeri tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan gambaran tentang beberapa indikator diantaranya: (1) desain ruang laboratorium biologi, (2) administrasi laboratorium biologi, (3) pengelolaan penyelenggaraan praktikum biologi, (4) alat dan bahan praktikum biologi, (4) kegiatan di laboratorium yang meliputi: (a) keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium, (b) keterampilan manipulasi laboratorium, (c) keterampilan proses laboratorium, (d) keterampilan berfikir. Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara terstruktur dan observasi lapangan. Semua data diolah dengan pendekatan kualitatitatif dan dianalisis dengan analisis deskriptif persentase. Kajian studi ini menunjukkan bahwa laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki daya dukung yang Baik (71%) dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dengan persentase masing-masing indikator, yaitu Desain Ruang Laboratorium 62% (Baik), Admintrasi Laboratorium 60% (Cukup Baik), Pengelolaan Penyelenggaraan Praktikum 72% (Baik), Alat dan Bahan Praktikum 71% (Baik), Kegiatan Praktikum di Laboratorium 93% (Sangat baik). Berdasarkan hasil peneitian dapat disimpulkan bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki daya dukung yang baik dalam menunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti berharap hasil penelitian tersebut dapat menjadi acuan bagi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam mengelola laboratorium biologi agar beberapa indikator (desain ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan kegiatan praktikum, alat dan bahan praktikum, dan kegiatan praktikum) yang menjadi bagian dari daya dukung suatu laboratorium dalam menunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat tercapai dan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
vi
MOTO
Ÿw ©!$# žcÎ) 3 «!$# Ì•øBr& ô`ÏB ¼çmtRqÝàxÿøts† ¾ÏmÏÿù=yz ô`ÏBur Ïm÷ƒy‰tƒ Èû÷üt/ .`ÏiB ×M»t7Ée)yèãB ¼çms9 ¨Št•tB Ÿxsù #[äþqß™ 5Qöqs)Î/ ª!$# yŠ#u‘r& !#sŒÎ)ur 3 öNÍkŦàÿRr'Î/ $tB (#rçŽÉi•tóム4Ó®Lym BQöqs)Î/ $tB çŽÉi•tóムÇÊÊÈ @A#ur `ÏB ¾ÏmÏRrߊ `ÏiB Oßgs9 $tBur 4 ¼çms9 “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan1yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”2 (QS. Ar-R’ad : 11)
1
Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka. 2 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al Qur an dan terjemahan, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 111.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Ayahanda tersayang Mustadi dan Ibunda tercinta Jaetun, terima kasih atas segala doa, dukungan, dan bimbingan serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
2.
Kakanda tersayang, Mas Zamazi Prasetiawan dan Mas Abdi Luth Faidi, adikku tercinta, Hafiyyatun Habibah serta kakak iparku, Sari Dewi Rengganis serta si kecil Diyaksa Fathi Nizam.
3.
Sepupu yang senantiasa membantu penulis (Arif Puh, Ima, Mas Anggi, dan Mas Angga).
4.
Teman seperjuangan Tadris Biologi 2007 dan sahabat-sahabat TB 07 (Azizah, Achor, Imam, Naim, Niken, Fela, Dewi, Jauh, Surur, Khosi’in, Hanif, Eva Bo’) yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.
5.
Teman-teman PPL di SMAN 7 Semarang (Mbak Izah, Ais, Uki, Barri, Mbak Aida, dan lain lain)
6.
Teman-teman KKN yang telah menorehkan segala kenangan manis selama menjalani segala perjuangan di Desa Gedong ( Umi, Fela, Mamah Aida, Mimi Jupe, Kak Tita, Mbak Izah, Pipi Arif, Mas Bro Fahrul, Bang Qodrin, Bang Munir, dan Kak Fatur) serta Pak Lurah, Bu Lurah, dan Dik Ayu Kum2.
7.
Sahabat-sahabat terbaikku selama menuntut ilmu (Azizah, Kharisma, Imam, Aong, Mbah Dukun, dan Uung).
8.
Dosen Tadris Biologi yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya yang bermanfaat (Bu Nur Khasanah, Bu Dina Islamiya, Pak Listyono, Bu Lianah, Pak Marno, Bu Lis dan Bu Nur Hayati)
9.
Bapak Ibu Hari Budiyanto sekeluarga yang telah menyediakan tempat bernaung selama penulis menuntut ilmu.
10. Teman-teman kos di Blok A9 (Mbak Wiji, Yu’e, Pipit, dan Kiki) 11. Teman-teman BKC (Bandung Karate Club) dan IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) atas segala perhatian dan kasih saying.
viii
12. Orang-orang yang telah berjasa yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala perhatian, inspirasi dan kasih sayang.
ix
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman islamiyah. Dengan berbekal keikhlasan dan berniat dengan tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridhoi penyusunan skripsi di Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam menulis skripsi ini, karena dalam penelitian penulis banyak menjumpai hal-hal yang belum pernah penulis jumpai dalam penelitian tentang Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Tidak sedikit dana maupun pikiran yang dibutuhkan. Namun semua itu dapat penulis jalani dengan baik dan penuh tanggung jawab sehingga skripsi ini dapat penulis susun sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat berharga ini penulis sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan penelitian di waktu yang akan datang, agar tujuan penelitian dapat terwujud. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat: 1.
Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2.
Drs. Listyono, M. Pd., selaku sebagai Pembimbing I dan Drs. Abdul Wahid, M.Ag., selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
3.
Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman. x
4.
Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
5.
Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
6.
H. Bukhori, S. Ag. selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Babakan dan Drs. A.M. Alwi, M. Pd. Selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7.
Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
8.
Ayahanda tercinta Mustadi dan Ibunda tersayang Jaitun, terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
9.
Kakanda tersayang, Mas Zamazi Prasetiawan dan Mas Abdi Luth Faidi, adikku tercinta, Hafiyyatun Habibah serta kakak iparku, Sari Dewi Rengganis serta si kecil Diyaksa Fatqi Nizam.
10. Teman seperjuangan Tadris Biologi 2007 dan sahabat-sahabat TB 07 (Azizah, Achor, Imam, Naim, Niken, Fela, Dewi, Jauh, Surur, Khosi’in, Hanif, Eva Bo’) yang senantiasa menjadi penyemangat penulis. 11. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang. 12. Sahabat sejatiku Azizah dan Pipit yang selalu membantu penulis selama mencari ilmu di IAIN Walisongo Semarang baik suka maupun duka. 13. Teman-teman travelling yang pernah menemani perjalananku (kak Aris, mas Iwan Pak2 Gopak, Mbak Izah, Kiki, Tika, Selvi dan Uung).
14. Seluruh anggota keluarga besar Mbah Sakum (Arif, Ima, Mas Anggi, Mas Angga, dan Zakki) Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-baiknya. Akhirnya, penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh xi
karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 6 Juni 2011 Penulis
Baeti Ta’mirul Khikmah NIM. 073811025
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL -------------------------------------------------------------
i
PERNYATAAN KEASLIAN ---------------------------------------------------
ii
PENGESAHAN -------------------------------------------------------------------
iii
NOTA PEMBIMBING ------------------------------------------------------------
iv
ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------
vi
MOTO ------------------------------------------------------------------------------
viii
PERSEMBAHAN------------------------------------------------------------------
ix
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------
x
DAFTAR ISI -----------------------------------------------------------------------
xiii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ---------------------------------------
1
B. Penegasan Istilah ----------------------------------------------
5
C. Rumusan Masalah ---------------------------------------------
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian -------------------------------
7
: LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka -------------------------------------------------
8
B. Kerangka Teoritik ---------------------------------------------
9
1. Laboratorium Biologi -------------------------------------
9
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) -------
23
3. Daya Dukung Laboratorium Biologi terhadap Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan --
BAB III
26
: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ------------------------------------------------
30
B. Tempat dan Waktu Penelitian --------------------------------
30
C. Sumber Penelitian ---------------------------------------------
30
xiii
BAB IV
BAB V
D. Fokus Penelitian -----------------------------------------------
30
E. Teknik Pengumpulan Data -----------------------------------
31
F. Teknik Analisis Data -------------------------------------------
33
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ------------------------------------
36
1. Desain Ruang Laboratorium ------------------------------
36
2. Administrasi Laboratorium -------------------------------
42
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium Biologi--
46
4. Alat dan Bahan Praktikum Biologi ----------------------
49
5. Kegiatan Praktikum di Laboratorium --------------------
56
6. Daya Dukung Laboratorium sesuai SNP ---------------
61
B. Pembahasan ----------------------------------------------------
65
1. Desain Ruang Laboratorium Biologi --------------------
65
2. Administrasi Laboratorium Biologi----------------------
68
3. Pengelolaan Pelaksanaan Praktikum---------------------
79
4. Alat dan Bahan Praktikum Biologi ----------------------
71
5. Kegiatan Praktikum di Laboratorium --------------------
73
6. Daya Dukung Laboratorium dalam KTSP -------------
75
: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan -----------------------------------------------------
78
B. Saran -----------------------------------------------------------
79
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kurikulum yang digunakan di dunia pendidikan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai.1 Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud hasil belajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memungkinkan para guru merencanakan, melaksanakan, dan menilai kurikulum serta hasil belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.2 Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada standar yang ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. 3 Keterampilan proses ini mencakup dua kelompok keterampilan, yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi meliputi observasi (keterampilan mengamati), mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Singkatnya,
1
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 2, hlm. 9. 2 E. Mulyasa , Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 146. 3 Nuryani Y. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI, 2003), hlm. 92.
1
2
setiap siswa harus berlaku sebagai seorang ilmuwan4, karena orang yang berilmu memiliki derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya surat Al-Mujaadilah ayat 11berikut ini:
(#qßs|¡øù$$sù ħÎ=»yfyJø9$# †Îû (#qßs¡¡xÿs? öNä3s9 Ÿ@ŠÏ% #sŒÎ) (#þqãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª!$# Æìsùö•tƒ (#râ“à±S$$sù (#râ“à±S$# Ÿ@ŠÏ% #sŒÎ)ur ( öNä3s9 ª!$# Ëx|¡øÿtƒ ÇÊÊÈ ×Ž•Î7yz tbqè=yJ÷ès? $yJÎ/ ª!$#ur 4 ;M»y_u‘yŠ zOù=Ïèø9$# (#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur öNä3ZÏB “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”5 Pembelajaran biologi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman siswa”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut guru lebih kreatif, tidak sekedar memberi bekal pengetahuan tentang biologi tetapi juga bekal keterampilan hidup yang berkaitan dengan biologi. Kegiatan pembelajaran di arahkan pada pengalaman langsung sehingga siswa lebih berperan aktif dalam proses belajar mengajar.6 Di Kabupaten Tegal terdapat 2 Madrasah Aliyah Negeri yang dilengkapi dengan laboratorium biologi sebagai salah satu sarana untuk menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah.
4
Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, (Malang: Penerbit IKIP Malang, 1990 ), Cet. 2, hlm. 118-119. 5 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al Qur’an dan terjemahan, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 910. 6 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 39.
3
Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yaitu Madrasah Aliyah Negeri Babakan dan Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang.7 Menurut pengamatan peneliti, di laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah mempunyai sarana dan prasarana laboratorium biologi yang cukup memadai tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung kegiatan belajar biologi yang menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kegiatan pembelajaran biologi sebagian besar hanya dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi atau tanya jawab, hal ini tidak sesuai dengan pembelajaran biologi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami proses dan konsep sains. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut guru harus mampu mengelola pembelajaran biologi secara maksimal dan dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar (variasi metode mengajar) tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, misalnya melalui kegiatan di laboratorium. Laboratorium merupakan ruang atau tempat siswa belajar melalui kegiatan, pengamatan, kajian, percobaan, pelatihan untuk memahami konsep, mendapat pengalaman nyata dan membentuk keterampilan sehingga siswa menguasai kompetensi-kompetensi tertentu pada mata pelajaran biologi. 8 Kegiatan belajar mengajar yang dapat menuntut keterlibatan siswa secara aktif diantaranya dengan memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di laboratorium (praktikum) karena dengan praktikum siswa dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung peristiwa-peristiwa dan gejalagejala alam. Praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (untuk selanjutnya disingkat IPA), mengembangkan keterampilan dasar
7
melakukan eksperimen, menjadi wahana belajar
DAPODIK-Kab. Tegal, “Rekap Data Sekolah Keseluruhan Jenjang SMA/ MA” http://tegalkab.dapodik.org., hlm. 1. 8 Winataputra Udin S., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), Cet.. 2, hlm. 244-145
4
pendekatan ilmiah, dapat menunjang materi pelajaran dan melatih keterampilan berfikir ilmiah dengan mengikutsertakan mental siswa. 9 Laboratorium di sekolah diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran, ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal. 10 Pentingnya laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, diharapkan agar semua sekolah memiliki laboratorium biologi yang memadai dan memiliki daya dukung dalam berbagai hal meliputi desain ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan praktikum, alat dan bahan praktikum dan kegiatan di laboratorium (praktikum).11 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 menyatakan bahwa komponen fasilitas laboratorium di Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah meliputi bangunan/ ruang laboratorium, perabot, peralatan pendidikan, alat dan bahan praktikum, media pendidikan, bahan habis pakai, dan perlengkapan lainnya.12 Pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium IPA sebagai fasilitas sekolah harus memperhatikan faktor kondisi dan mutu fasilitas, karena kedua faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung terhadap proses pendidikan. Kegiatan di laboratorium juga perlu memperhatikan keterampilan keselamatan dan keamanan kerja, keterampilan melakukan manipulasi laboratorium, keterampilan proses dan keterampilan berfikir laboratorium. 13 Laboratorium yang lengkap dan memiliki daya dukung dalam menunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar untuk memahami konsep, memberi pengalaman nyata dan membentuk keterampilan, sehingga siswa diharapkan
9
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-161. E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 25-26. 11 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 14-17 12 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: Nuansa Aulia, 2010), Cet. VI, hlm. 421-426. 13 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-162. 10
5
dapat
menguasai kompetensi yang sudah ditentukan dan mutu lulusan
meningkat. Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil judul: “DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)”.
B. Penegasan Istilah 1. Daya Dukung “Daya artinya kekuatan ; kemampuan, kekuatan berfikir atau akal untuk sesuatu.14 Sedangkan dukung artinya bantuan atau sokongan.”15 Jadi, dapat diartikan bahwa daya dukung adalah kekuatan berfikir yang dapat memberikan bantuan. Dalam penelitian ini daya dukung diartikan sebagai kemampuan laboratorium biologi dalam membantu pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Laboratorium Biologi “Laboratorium diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang yang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atau atap atau alam terbuka misalnya kebun.”16 Biologi adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang ilmu kehidupan (hayat) dan merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.17.
14
Poerwodarminto W J S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 233. 15 Poerwodarminto W J S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 261. 16 Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI, 2004), hlm. 40 17 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 132.
6
Laboratorium biologi adalah tempat untuk melakukan praktikum berupa ruang tertutup yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan praktikum biologi. 3. Menunjang “Menunjang artinya menopang (menyokong) supaya jangan roboh.”18 Menunjang dalam penelitian ini adalah menopang (menyokong) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan agar dapat terlaksana dengan baik. 4. Pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) “Pelaksanaan adalah perihal (perbuatan dan usaha) untuk melakukan atau meninjau rancangan.”19 Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
yang
merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan/sekolah.20 Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan
pelaksanaan kurikulum operasional yang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari: a. Standar isi, b. Standar proses, c. Kompetensi dasar lulusan, d. Tenaga kependidikan, e. Sarana dan prasarana, f. Pengelolaan, g. Pembiayaan dan penilaian pendidikan. 21
18
Poerwodarminto W J S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, op.cit., hlm. 1107. Poerwodarminto W J S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 553. 20 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 8. 21 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 46-47. 19
7
C. Rumusan Masalah Sesuai judul skripsi yang diangkat, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini berdasarkan masalah diatas adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Dapat dijadikan sebagai masukan kepada guru agar lebih memperhatikan peranannya sebagai pengelola dan pengguna laboratorium biologi dalam kegiatan pembelajaran yang berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan memberikan pertimbangan bagi guru biologi untuk memanfaatkan
laboratorium
menunjang pelaksanaan
yang
memiliki
daya
dukung
dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
sekolah. 2. Dapat digunakan sebagai masukan kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan yang mendukung kegiatan belajar mengajar seperti laboratorium biologi yang memiliki daya dukung dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 3. Dapat
menambah
pengetahuan
penulis
untuk
menekuni
dan
mempersiapkan diri dalam dunia pendidikan serta mengembangkan keterampilan, wawasan maupun pengetahuan yang sesuai dengan profesi penulis.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan.1 Sebelum penulis mengadakan penelitian tentang daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha menelaah berbagai hasil kajian antara lain: 1. Skripsi dari Rina Widi Astuti jurusan pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Kesiapan Laboratorium Biologi SMA Negeri di Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”2, dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana kesiapan
laboratorium
biologi
pembelajaran biologi yang
dalam
mendukung
pelaksanaan
meliputi indikator yaitu standardisasi
laboratorium IPA dan kegiatan di laboratorium. Sedangkan dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian tentang laboratorium biologi yang lebih ditekankan pada daya dukung yang dimiliki laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jadi, persamaan dari penelitian ini hanya pada tempat untuk melakukan penelitian, yaitu laboratorium biologi. 2. Skripsi dari Yulianingsih jurusan pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Kesiapan Laboratorium Biologi di SMA
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 34. 2 Rina Widi Astuti, “Kesiapan Laboratorium Biologi SMA Negeri di Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), t.d.
8
9
Negeri Se-Kabupaten Pati Dalam Mendukung Pembelajaran Biologi”3, dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana kesiapan laboratorium biologi dalam mendukung pembelajaran biologi. Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian difokuskan pada laboratorium biologi. Sedangkan perbedaannya, dalam skripsi ini lebih ditekankan pada siap atau tidaknya laboratorium biologi dalam mendukung pembelajaran biologi dan pada penelitian yang dilakukan penulis dijelaskan tentang
daya dukung laboratorium biologi dalam
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 3. Skripsi dari Dewi Indrayani jurusan pendidikan Biologi FMIPA universitas Negeri Semarang yang berjudul “Profil Laboratorium Biologi SMA Se-Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”4, dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana profil laboratorium biologi dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran biologi. Persamaan antara skripsi ini dan penelitian yang dilakukan penulis adalah mendeskripsikan lebih dalam tentang berbagai komponen yang ada di laboratorium biologi, perbedaannya adalah penulis meneliti daya dukung laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sedangkan Dewi Indriyani membahas tentang profil laboratorium biologi dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran.
B. Kerangka Teoritik 1. Laboratorium Biologi Laboratorium Biologi merupakan salah satu sarana prasarana yang harus dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, karena keberadaan laboratorium di sekolah diharapkan dapat menunjang proses
3
Yulianingsih, “Kesiapan Laboratorium Biologi di SMA Negeri Se-Kabupaten Pati Dalam Mendukung Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2007), t.d. 4 Dewi Indrayani, “Profil Laboratorium Biologi SMA Se-Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007), t.d.
10
pembelajaran, ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal. 5 Pentingnya laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, diharapkan agar semua sekolah memiliki laboratorium biologi yang memadai dan memiliki daya dukung dalam berbagai hal meliputi desain ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan praktikum, alat dan bahan praktikum dan kegiatan di laboratorium (praktikum).6 a. Desain Laboratorium 1) Pengertian laboratorium dan jenis laboratorium “Laboratorium adalah kata latin yang berarti tempat bekerja, tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.”7 Dalam Oxford learner’s pocket dictionary: “Laboratory is room or building used for scientific experiments.”8 Yang berarti bahwa laboratorium adalah ruangan atau gedung yang digunakan untuk percobaan ilmiah) Sedangkan dalam pengertian sempit laboratorium dapat juga diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang yang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atau atap atau alam terbuka misalnya kebun.9 Dalam pengertian khusus: Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat dilangsungkannya kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta ditunjang oleh adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap. 10
5
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 25-26. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 14-17 7 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2006), hlm. 1. 8 Departement of the University of Oxford, Oxford Learners’s Pocket Dictionary, (New York: Oxford university Press, 2003), hlm. 239 9 Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 40. 10 Tim Supervisi Ditjen Dikti, Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, (Jakarta: Tim Supervisi Ditjen Dikti, 2002), hlm. 1. 6
11
Jadi, dapat disimpulkan bahwa laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan ilmiah dilakukan, tempat tersebut dapat berupa ruangan tertutup maupun ruangan terbuka yang ditunjang oleh seperangkat peralatan laboratorium. Sedangkan jenis laboratorium disini ialah kaitannya dengan spesialisasi mata pelajaran sains dalam cabang Biologi, karena percobaan yang dilakukan berhubungan dengan pembelajaran Biologi. Jenis laboratorium Biologi dapat berupa laboratorium tradisional
dan
laboratorium
tradisional
merupakan
non
laboratorium
tradisional. yang
Laboratorium
digunakan
untuk
melakukan kegiatan praktikum yang dahulu dikenal dengan nama “praktikum” (kegiatan laboratorium yang dilakukan pada jam khusus, tidak terintegrasi dengan pelajaran sains). Sedangkan dalam laboratorium Non-tradisional, kegiatan laboratorium merupakan bagian terintegrasi pada kegiatan belajar sains yang berupa percobaan atau bukan percobaan dan berlangsung di laboratorium. 11 Dalam
penelitian
ini,
pengertian
laboratorium
yang
digunakan hanya dibatasi pada laboratorium berupa ruangan tertutup untuk melakukan percobaan. Laboratorium dalam pembelajaran biologi menjadi sangat penting, karena merupakan tempat proses belajar
mengajar
melalui
metode
praktikum
yang
dapat
menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang ditimbulkan secara langsung. Kegiatan di laboratorium (praktikum) dapat dilakukan siswa secara individual maupun kelompok dengan melakukan pekerjaan yang sama atau melakukan percobaan-percobaan yang berbeda dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari alat atau bahan yang satu ke alat atau bahan yang lain. Kemampuan guru dalam menggunakan
11
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm. 3-6.
12
alat dan bahan, ketersediaan/kelengkapan sarana dan prasarana laboratorium yang efektif merupakan aspek-aspek yang penting dalam memanfaatkan laboratorium di sekolah menengah.12 2) Tata letak laboratorium Letak
laboratorium
biologi dapat
berdekatan dengan
laboratorium yang lain, sehingga memudahkan dalam penggunaan fasilitas-fasilitas yang saling menunjang. Tata ruang hendaknya dibuat sistematis dan semenarik mungkin. Titik berat penataan ditunjukkan pada fungsi, daya guna, tepat guna dan hasil guna sehingga siswa dapat bekerja dengan maksimal dan tidak merasa bosan. Pembangunan laboratorium hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti tidak terletak di arah angin untuk menghindari terjadinya pencemaran udara dan sisa gas kimia yang kurang sedap tidak terbawa angin ke dalam ruang-ruang lain, jauh dari sumber air untuk menghindari terjadinya pencemaran air, mempunyai saluran, dan tidak jauh dengan ruang kelas sehingga mudah dicapai dan dikontrol. 13 3) Tata ruang laboratorium Luas standar laboratorium (lab) IPA disesuaikan dengan siswa yang menggunakannya. Ruang praktek ukuran panjang kurang lebih 11 m dan lebar 9 m, tinggi plavon
3 m. ruang gerak 2,5 m2
per siswa, sehingga diperkirakan ruang praktek seluas kurang lebih 100 m2 termasuk ruangan persiapan dan gudang. Luasnya didasarkan atas perhitungan bahwa laboratorium tersebut dipakai oleh 40 siswa, yang berarti tiap siswa menempati ruangan 2 m2 – 2,5 m2.14 Laboratorium biologi memiliki ruangan-ruangan yang merupakan ruangan bagian dari laboratorium yaitu ruang praktek, ruang
12
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-163. Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 42. 14 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 421. 13
13
persiapan, ruang penyimpanan/gudang, ruang gelap, ruang timbang dan dilengkapi dengan kebun sekolah/rumah kaca.15 Salah satu contoh desain ruang laboratorium dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
E
A
E
E
F
F
F
F
F
F
D
C B G
H
H
H
G
I
Gambar 2.1: Contoh Desain Ruang Laboratorium Biologi Tradisional16 Keterangan: A = Ruang persiapan
F = Meja dan kursi praktikum
B = Ruang penyimpanan
G = Pintu
C = Papan tulis
H = Stop kontak listrik
D = Meja dan kursi demonstrasi
I = Teras
E = Bak cuci
15 16
Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 40. Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 43.
14
E
F
F
F
F
F
F
F
F
F A
E D
F
F
F
F F
C
B
E Gambar 2.2: Contoh Desain Ruang Laboratorium Biologi Nontradisional.17
Keterangan: A = Ruang penyimpanan
F = Meja praktikum
B = Ruang persiapan
= Soket jala-jala listrik
C = Papan tulis
= Kursi
D = Meja demonstrasi
= Bak cuci dan keran air
E = Pintu
b. Administrasi Laboratorium Pengadministrasian yang baik sangat membantu dalam membuat rencana pengadaan alat dan bahan, mengendalikan efisiensi penggunaan budget, memperlancar pelaksanaan kegiatan, menyajikan laporan yang objektif,
mempermudah pengawasan dan melindungi kekayaan
laboratorium yang merupakan salah satu investasi mahal dari pemerintah pada sektor pendidikan. Karena keadaan peralatan 17
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm. 6.
15
laboratorium dan bahan-bahan yang tersedia selalu cepat berubah atau berpindah (dipinjam, hilang, pecah), maka semuanya itu memerlukan penanganan yang serius. Kegiatan administrasi laboratorium merupakan kegiatan yang rutin.18 Aspek-aspek yang perlu diadministrasikan di laboratorium meliputi hal-hal berikut: 1) Pengadministrasian ruangan laboratorium Ruang di laboratorium yang perlu teradministrasi diantaranya adalah ruang praktek, ruang persiapan, ruang penyimpanan atau gudang, ruang gelap.19 2) Pengadministrasian fasilitas laboratorium Fasilitas laboratorium meliputi fasilitas umum dan fasilitas khusus.
Fasilitas
umum
digunakan
oleh
semua
pengguna
laboratorium misalnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan gas. Sedangkan fasilitas khusus seperti meja siswa dan guru, lemari alat, lemari bahan, lemari asam, pemadam kebakaran dan lain-lain. 20 3) Pengadministrasian alat dan bahan Administrasi alat dan bahan bertujuan agar alat dan bahan mudah dicari, aman bagi pemakai, dan aman bagi alat itu sendiri. Alat dan bahan dikelompokkan sehingga letaknya terpisah misalnya berdasarkan alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa, dan alat yang mahal. 21 4) Pengadministrasian Ketenagaan Pengelolaan
laboratorium
melibatkan
kepala
sekolah,
wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, koordinator laboratorium Biologi, laboran dan teknisi laboratorium. Penanggung
18
Tim Supervisi Ditjen Dikti, Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, hlm. 1-2. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 165. 20 Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 44-46. 21 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm 23. 19
16
jawab laboratorium Biologi diangkat dari salah satu guru Biologi yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Semua unsur pengelola yang terlibat dalam struktur organisasi laboratorium Biologi harus memiliki pengetahuan, skill dan sikap professional, memahami
tugas
dan
tanggung
jawabnya,
serta
mampu
mengaplikasikan secara nyata dalam proses pengelolaan kegiatan laboratorium Biologi. Berikut gambar sebuah contoh struktur organisasi laboratorium yang dapat dilihat pada gambar 2.3.
Kepala Sekolah
Bagian
Penanggung Jawab
Kurikulum
Laboratorium Teknisi laboratorium Kordinator Lab. Biologi Guru Biologi
Gambar 2.3. Contoh Bagan Struktur Organisasi Laboratorium.22 5) Pengadministrasian kegiatan laboratorium Pengadministrasian
kegiatan
laboratorium
(praktikum)
memuat informasi tentang waktu pelaksanaan kegiatan praktikum,
22
Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 46-47.
17
judul praktikum, pembimbing praktikum, jumlah peserta praktikum, dan lain-lain. 23 c. Anggaran Laboratorium Anggaran laboratorium sains harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan, pembatalan, dan finalisasi pesanan dan pengadaan alat. Pengusulan kebutuhan alat dan bahan hendaknya dibuat dalam bentuk format pemesanan dengan mencantumkan nama alat/ bahan, spesifikasi yang jelas, jumlah dan estimasi harganya. Pembelian alat hendaknya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan atau secukupnya, tidak terlalu sedikit juga tidak terlalu banyak, dan hendaknya berdasarkan bahan dengan kualitas baik.24 d. Perlengkapan Laboratorium Laboratorium mempunyai berbagai macam alat dan bahan, serta perlengkapan-perlengkapan lainnya, antara lain: 1) Alat peraga pendidikan, misalnya instrument alat yang siap pakai (mikroskop,
pH
meter,
thermometer,
dll),
alat-alat
gelas,
bahan/gambar, model, specimen hewan dan tumbuhan, film/slide tentang kegiatan praktikum, buku-buku referensi kegiatan praktikum dan sebagainya. 2) Perabot
yang
meliputi meja praktikum/
meja kerja,
meja
demonstrasi, meja tulis, kursi, lemari, rak, papan tulis dan sebagainya. 3) Perkakas yaitu alat yang digunakan untuk membuat alat lain, mereparasi alat atau pertukangan, antara lain: gunting, martil, dan lain-lain.
23
Sulistyowati, “Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk Meningkatkan Kinerja Pengguna Pengelola Laboratorium IPA SMP Kanisius Raden Fatah Semarang”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), hlm. 104-106,t.d. 24 Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 47-48.
18
4) Perlengkapan lain: alat pemadam kebakaran, perlengkapan P3K, tangki gas, dan lain-lain. 25 e. Kegiatan di Laboratorium Kegiatan laboratorium (praktikum) dalam Pendidikan
IPA
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan Pendidikan IPA. Salah satu tujuan kegiatan laboratorium yaitu membantu siswa untuk memahami aspek teoritis dengan menggiatkannya melakukan dialog dan diskusi untuk mengembangkan keterampilan. Praktikum merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran melalui aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi terhadap teori yang dilakukan di dalam laboratorium. Praktikum mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: 1) Siswa terlibat secara langsung dalam mengamati suatu proses. 2) Siswa yakin dengan hasil yang diperoleh, karena langsung mendengarkan, melihat, meraba, dan mencium hal-hal yang sedang dipelajari. 3) Siswa akan memiliki kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, pengadaan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis. 4) Siswa lebih cenderung tertarik pada objek yang nyata di alam sekitarnya. 5) Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman, keterampilan kerja dan pengalaman berpikir ilmiah. Bentuk-bentuk praktikum yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan aspek tujuan dari praktikum yang diinginkan.
25
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 166-167.
19
1) Bentuk praktikum latihan yang memiliki tujuan agar siswa mempunyai pengetahuan dan keterampilan
penting
sebelum
melakukan kegiatan di laboratorium. 2) Bentuk praktikum investigasi digunakan untuk aspek kemampuan memecahkan masalah. 3) Bentuk praktikum bersifat memberi pengalaman untuk tujuan meningkatkan pemahaman materi pelajaran. 26 Kegiatan di laboratorium terdiri dari empat keterampilan yaitu: 1) Keterampilan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium (Safety Skill) Keamanan dan keselamatan laboratorium perlu dijaga dengan baik
yakni
dengan
memperhatikan
tata
tertib
penggunaan
laboratorium. Bekerja di laboratorium harus disiplin sehingga tidak menimbulkan bahaya baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, bahkan mungkin dapat mengakibatkan kerusakan pada laboratorium. Di dalam laboratorium banyak terdapat bahan-bahan yang dapat menimbulkan bahaya, yang dapat terjadi akibat kesalahan atau kurang telitinya siswa dalam melakukan percobaan. Tata tertib laboratorium penting untuk menjaga kelancaran, keselamatan, serta keamanan pengguna laboratorium.27 Jenis-jenis bahaya dalam laboratorium antara lain: a) Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik, aseton, benzene. Etil alkohol, etil eter, CS2, metal eter, dan petroleum eter. b) Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator. c) Keracunan, dapat berupa keracunan akut yang dapat berakibat fatal dan kematian, misalnya keracunan CO, HCN, dan keracunan kronis. 26 27
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-163. Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 54-55.
20
d) Iritasi, yaitu peradangan pada kulit atau saluran pernafasan dan juga pada mata sebagai akibat kontak langsung dengan bahanbahan korosif. e) Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca. f) Sengatan listrik.28 Berikut gambar 2.4 adalah simbol-simbol untuk bahan kimia berbahaya:
Bahan Mudah Meledak
Bahan Pengoksidasi
Bahan Korosif
Bahan Mudah Terbakar
Larangan
Bahan Beracun
Environment
Gambar 2.4. Simbol-simbol untuk bahan kimia berbahaya:29 2) Keterampilan Melakukan Manipulasi Laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) Kegiatan di laboratorium memiliki tujuan salah satunya mendukung upaya untuk mengembangkan keterampilan manipulasi dan pemecahan masalah. Kegiatan laboratorium memiliki beberapa keterampilan dasar salah satunya adalah keterampilan melakukan manipulasi peralatan biologi, baik guru atau siswa dituntut untuk mempunyai keterampilan untuk menggunakan alat-alat yang ada di 28
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 168. Farid, “Simbol Bahan Kimia”, http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/04/simbolbahaya-digunakan-untuk-pelabelan.html, hlm 1. 29
21
laboratorium agar dalam mengoperasikan alat-alat yang diperlukan pada waktu melakukan praktikum tidak bingung.30 Misalnya, keterampilan dalam menggunakan mikroskop, termometer, indikator pH, respirometer dan sebagainya. Seorang guru harus mempunyai kemampuan dan keterampilan yang lebih dalam menggunakan alat dan bahan laboratorium sehingga pemanfaatan laboratorium dapat maksimal. Sebagai salah satu contoh keterampilan manipulasi yaitu dalam menggunakan mikroskop. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop antara lain sebagai berikut: a) Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan. b) Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup pada saat dilihat di bawah mikroskop. c) Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. d) Segera melaporkan kepada petugas bila ada bagian mikroskop tidak bekerja dengan baik atau hilang. e) Tidak boleh melepaskan lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. f) Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.31 Kegiatan belajar melalui praktikum di laboratorium akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi peralatan dan bahan dalam rangka untuk membangun pengetahuan siswa tentang fenomena dan konsep-konsep ilmiah yang berkaitan dengan apa yang dipelajari. 3) Keterampilan Proses Laboratorium (Process Laboratory Skill) Proses laboratory skill merupakan kegiatan interaksi antara guru dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Keterampilan 30 31
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 161. Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 96.
22
proses laboratorium harus dimiliki, dikuasai dan diterapkan dalam kegiatan laboratorium (praktikum). Kemampuan-kemampuan atau keterampilan-keterampilan tersebut meliputi: a) Mengobservasi atau mengamati, termasuk didalamnya seperti menghitung, mengukur, dan mengklasifikasi. b) Mencari hubungan ruang/ waktu c) Membuat hipotesis d) Merencanakan penelitian/ eksperimen e) Mengendalikan variabel f) Menginterpretasi atau menafsirkan data g) Menyusun kesimpulan sementara h) Meramalkan (memprediksi) i) Menerapkan (mengaplikasi) j) Mengkomunikasikan. Melalui pendekatan keterampilan proses, siswa dapat menguasai berbagai keterampilan dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks secara aktif yang melibatkan kemampuan fisik, mental, dan sosial. Dengan penerapan keterampilan proses IPA dapat memunculkan sikap ilmiah siswa seperti sikap ingin tahu, bekerja sama dengan teman, bertanggung jawab dan berfikir bebas.32 4) Keterampilan Berfikir (Thinking Skill) Kristalisasi semua kompetensi yang dimiliki seseorang pada hakekatnya bermuara pada keterampilan berfikir (thinking skill) seseorang. Mengajarkan keterampilan berfikir secara eksplisit dan memadukannya dengan materi pembelajaran (kurikulum) dapat membantu siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif secara efektif. Pembelajaran yang baik untuk meningkatkan thinking
32
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 93-97.
23
skill siswa yaitu dengan memfasilitasi siswa dalam menggali informasi melalui observasi (pengamatan).33 Keterampilan berfikir bertujuan untuk membentuk anak didik yang mampu berfikir netral, objektif, beralasan ataupun logis, dan haus akan kejelasan dan ketepatan. Keterampilan berfikir dapat dikelompokkan menjadi keterampilan berfikir komplek yang dikenal sebagai keterampilan berfikir tingkat tinggi yang dapat dikategorikan menjadi empat kelompok yaitu pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif. Keterampilan berfikir yang dapat dikembangkan oleh siswa diantaranya mendefinisikan istilah, mengidentifikasi kesimpulan, dan menafsirkan. 34
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari: 1) Standar isi, 2) Standar proses, 3) Kompetensi dasar lulusan, 4) Tenaga kependidikan, 5) Sarana dan prasarana, 6) Pengelolaan, 7) Pembiayaan dan penilaian pendidikan.35 Sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara sebaik-baiknya dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas laboratorium untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM).
33
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 35. Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, hlm. 92-93. 35 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 46-47. 34
24
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada standar yang ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. 36 Dalam pelaksanaannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menggunakan pendekatan kompetensi dan berlandaskan aktivitas serta kemampuan berpikir peserta didik (Student Activity dan Thinking Skill) sehingga memerlukan ruang yang fleksibel, serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.37 Laboratorium merupakan ruang lingkup dalam standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal
yang
diperlukan
untuk
menunjang
proses
pembelajaran, ini sesuai dengan peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Laboratorium juga merupakan bagian integral dari suatu sistem kurikulum, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).38 Tabel 2.1 Daftar Materi pokok Pelajaran Biologi kelas X, XI, dan XII39 Kelas
Materi Pokok
X
Ruang lingkup biologi, Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, virus, Archaebacteria dan
Eubacteria,
Protista,
Jamur
(fungi),
konsep
keanekaragaman gen jenis dan ekosistem, keanekaragaman hayati, plantae, animalia, komponen ekosistem, aliran energi, daur biogeokimia, kegiatan manusia dan masalah lingkungan, limbah dan daur ulang.
36
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 38. Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 86. 38 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 83. 39 [BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh model/ Silabus SMA/ Ma,( Jakarta: Depdiknas, 2006). 37
25
XI
Komponen kimiawi sel, perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, transport membran, struktur jaringan tumbuhan, struktur jaringan hewan, struktur dan fungsi tulang, otot dan sendi pada manusia, struktur dan fungsi darah, makanan, sistem pencernaan makanan manusia, pencernaan hewan ruminansia, struktur dan fungsi alat-alat ekskresi manusia, struktur dan fungsi sistem regulasi (syaraf, endokrin, dan indera), struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada laki-laki dan wanita.
XII
Merencanakan proses pertumbuhan, melaksanakan percobaan pertumbuhan,
mengkomunikasikan
hasil
percobaan,
metabolisme, katabolisme dan anabolisme, DNA gen dan kromosom, sintesis protein, reproduksi sel, prinsip hereditas dan mekanisme pewarisan sifat, teori prinsip dan mekanisme evolusi, melakukan studi tentang evolusi, kecenderungan baru teori evolusi, bioteknologi, dan peran serta implikasi hasil bioteknologi
b. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan “Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan kualifikasi
kemampuan
lulusan
yang
mencakup
adalah
pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.”40 Standar kompetensi menggambarkan kemampuan siswa yang sifatnya terukur, yang harus dikembangkan selama proses pembelajaran mulai kelas X sampai kelas XII. Memperhatikan kedudukan jenjang pendidikan anak, perkembangan mental anak, karakteristik dan cakupan
40
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 109.
26
biologi sebagai ilmu pengetahuan, maka dapat dijabarkan lebih lanjut dalam kompetensi dasar. 41 Dalam merencanakan pembelajaran biologi, guru harus berusaha dengan maksimal agar siswa mampu memahami materi yang sedang dipelajari. Penilaian dan pembelajaran biologi berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, oleh karena itu guru dapat memanfaatkan laboratorium biologi agar kompetensi dasar yang ingin dicapai dapat terlaksana sesuai dengan indikator dan pengalaman belajar apa yang akan diperoleh siswa untuk menguasai standar kompetensi pada rumpun pelajaran sains yaitu biologi.42
3. Daya
Dukung
Laboratorium
Biologi
terhadap
Pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Laboratorium Biologi merupakan sarana yang berfungsi sebagai alat bantu mendukung kegiatan pembelajaran biologi dalam bentuk percobaan yang dilengkapi peralatan khusus seperti yang tercantum dalam Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
No.
24
tahun
2007.43
Laboratorium biologi sebagai salah satu sumber belajar juga dapat memberikan pengalaman belajar langsung secara nyata kepada siswa dengan serangkaian kegiatan praktikum sehingga diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata mengenai konsep yang sedang dipelajari dan bukan hanya sekedar berimajinasi ataupun membayangkan suatu proses yang sedang terjadi. 44 Laboratorium biologi juga berperan penting dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, karena laboratorium biologi memiliki beberapa daya dukung terhadap terlaksananya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang meliputi beberapa indikator, antara lain:
41
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 109. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 139. 43 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 392. 44 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 163. 42
27
a. Daya dukung desain ruang laboratorium Biologi Desain ruang laboratorium Biologi yang ideal merupakan bagian penting yang harus diperhatikan sebelum laboratorium tersebut dibangun sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk pembelajaran Biologi. Jenis, ukuran, tata letak dan tata ruang laboratorium juga didesain sedemikian rupa sehingga mempermudah pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Dengan adanya desain ruang laboratorium yang ideal dapat dihasilkan laboratorium Biologi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan standarisasi.45 Dengan demikian, pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat berjalan dengan baik. Karena laboratorium biologi merupakan sarana prasarana yang dapat mendukung pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap satuan pendidikan. b. Daya dukung Administrasi laboratorium Biologi Kegiatan administrasi laboratorium Biologi merupakan kegiatan rutin dalam penanganan/ penggunaan peralatan yang ada. Laboratorium Biologi dapat berfungsi secara optimal dengan adanya administrasi yang teratur, rapi dan tertata dengan baik.46 Kegiatan administrasi meliputi beberapa aspek, antara lain: ruangan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat dan bahan, ketenagaan. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sangat di dukung oleh pengelolaan administrasi yang baik, karena dalam pengadministrasiannya setiap sekolah melibatkan semua warga sekolah. Hal tersebut, sesuai dengan tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tentang peningkatan kepedulian warga sekolah untuk pengembangan kurikulum.
45 46
Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 40. Tim Supervisi Ditjen Dikti, Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, hlm. 1-2.
28
c. Daya dukung Pengelolaan penyelenggaraan praktikum Biologi Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, setiap satuan pendidikan diberi otonomi agar memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber dana dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Pengelolaan penyelenggaraan praktikum laboratorium Biologi dapat mendukung keefektifan proses belajar-mengajar (praktikum Biologi) apabila keleluasaan dalam mengelola sumber dana dilakukan dengan baik dan lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat sesuai dengan anggaran yang ada. d. Daya dukung Alat dan Bahan Biologi Alat dan bahan Biologi merupakan perlengkapan di dalam laboratorium
Biologi
untuk
melakukan
kegiatan
praktikum.
Kelengkapan alat dan bahan Biologi dapat mempermudah setiap kegiatan praktikum yang dilakukan, oleh karena itu harus dipenuhi agar dapat mendukung salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolah yang paling mengerti apa saja yang dibutuhkan di dalam laboratorium. e. Daya dukung kegiatan di laboratorium (praktikum) Kegiatan di laboratorium (praktikum) meliputi beberapa aspek, yaitu: keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (safety skill), keterampilan manipulasi laboratorium (manipulative laboratory skill), keterampilan proses laboratorium (process laboratory skill), keterampilan berfikir (thinking skill). Keterampilan dalam kegiatan di laboratorium dapat melatih kemandirian siswa. Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu meningkatkan mutu pendidikan
melalui
kemandirian
dan
inisiatif
sekolah
dalam
memberdayakan sumberdaya/ sarana dan prasarana yang sudah tersedia
29
(laboratorium).47 Oleh karena itu, kegiatan di laboratorium (praktikum) akan sangat mendukung terlaksananya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) apabila kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.
47
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 22-23.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif dari laboratorium biologi. Penelitian
ini
menggambarkan,
mensintesis,
mengabstraksi
dan
mengeksploitasi teori-teori, fungsi dan situasi sosial dari laboratorium biologi untuk mengetahui daya dukung dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.1
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal (Madrasah Aliyah Negeri Babakan dan Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang). Waktu penelitian bulan Maret 2011.
C. Sumber Penelitian Sumber penelitian ini adalah Pengelola laboratorium dan guru biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal (Madrasah Aliyah Negeri Babakan dan Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang).
D. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian kualitatif merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial yang akan diteliti.2 Fokus dalam penelitian ini adalah menganalisis secara deskriptif daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan indikator sebagai berikut: 1 2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 244. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 207-209.
30
31
a. Desain ruang laboratorium Biologi b. Administrasi laboratorium Biologi3 c. Pengelolaan penyelenggaraan praktikum Biologi d. Alat dan bahan praktikum Biologi4 e. Kegiatan di laboratorium (praktikum) yang meliputi: a) Keterampilan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium (Safety Skill) b) Keterampilan Manipulasi Laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c) Keterampilan Proses Laboratorium (Process Laboratory Skill) d) Keterampilan Berfikir (Thinking Skill).5
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.6 Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan: 1. Teknik Observasi Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan dan merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, proses yang terpenting tersebut adalah proses pengamatan dan ingatan.7 Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung desain ruang laboratorium biologi, pengecekan alat dan bahan untuk praktikum biologi, dan kegiatan siswa dalam praktikum. Untuk mempermudah peneliti melihat dan mengamati secara langsung dengan menggunakan lembar observasi dan lembar kinerja siswa dalam praktikum.
3
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm. 11. Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm. 31-53 5 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 85-89. 6 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 222. 7 Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 145. 4
32
2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, notulen, rapat, foto dan agenda.8 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode dokumentasi, antara lain : a. Buku inventarisasi alat dan bahan praktikum biologi Untuk mengetahui keberadaan jumlah alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum biologi. b. Buku harian kegiatan laboratorium Untuk mengetahui atau mencatat kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan di laboratorium. c. Foto Untuk melengkapi data penelitian, foto yang dimaksudkan meliputi foto alat dan bahan, ruangan laboratorium dan kegiatan siswa di laboratorium. 3. Teknik Wawancara (Interview) Wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara terwawancara.
(interviewer 9
)
untuk
memperoleh
informasi
dari
Wawancara dilakukan dengan pengelola laboratorium
biologi dan guru biologi menggunakan pedoman wawancara terstruktur dan semitersruktur. “Wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda check Sedangkan
) pada nomor yang sesuai.”
wawancara
semitersruktur
merupakan
pedoman
wawancara yang digunakan inteerviewer dengan menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. 10
8
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm 206. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 155. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 227. 9
33
F. Teknik Analisis Data “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sehingga mudah untuk dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.” Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif. In fact, data analysis in qualitative research is an on going activity that occurs throughout the investigative process rather than after process. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Jadi, pada penelitian kualitatif analisis lebih difokuskan sebelum memasuki lapangan dan selama di lapangan.11 Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari beberapa metode pengumpulan data, seperti: observasi, wawancara dan dokumentasi, dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun rumus untuk analisis deskriptif persentase adalah:12 % = n × 100 N Keterangan: n = nilai yang diperoleh responden N = jumlah nilai maksimal responden % = persentase Kemudian hasil analisis deskriptif persentase diinterpretasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase, kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 244-245. Asti Wahyuni “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar”http://html4.scribdassets.com/2007/Pengaruh-Motivasi-Belajar-Dan-MetodePembelajaran Terhadap-Prestasi.html, hlm 61-62. 12
34
Tabel 3.1. Kriteria Deskriptif persentase daya dukung laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.13
Interval
Kriteria daya dukung
81% - 100%
Sangat baik
61%- 80%
Baik
41%- 60%
Cukup baik
21%- 40%
Kurang baik
21%
Tidak baik
Laboratorium biologi dikatakan memiliki daya dukung yang baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan apabila dari kelima indikator tersebut mencapai hasil presentase
61 %.14
Tahap-tahap analisis data di lapangan model Miles dan Hubermen pada penelitian ini, yaitu: 1. Reduksi data Apabila data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya semakin banyak, kompleks dan rumit, maka perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.”15 Dalam penelitian ini, reduksi data difokuskan pada hal-hal yang menjelaskan tentang daya dukung laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
13
Suharsimi Arikonto & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2010), Cet. 4, hlm. 35. 14 Suharsimi Arikonto & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan, hlm. 35. 15 Suharsimi Arikonto & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan, hlm. 247.
35
2. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif.16 Jadi, dalam menjelaskan daya dukung laboratorium MA Negeri di kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan penyajian data dengan menggunakan teks yang bersifat naratif agar mudah dipahami isinya. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Apabila penyajian data yang menjelaskan tentang daya dukung laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah dirumuskan sejak awal.17
16 17
Suharsimi Arikonto & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan, hlm. 249. Suharsimi Arikonto & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan,hlm. 252-253.
yang
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Hasil analisis tentang daya dukung laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diambil menggunakan wawancara terstruktur dan observasi. Data disajikan dalam bentuk deskriptif presentase untuk menggambarkan indikator-indikator yang diteliti tersebut. 1. Desain Ruang Laboratorium Berdasarkan observasi dan wawancara terstruktur, daya dukung desain ruang laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Dilihat dari indikator desain ruang laboratorium dan fasilitas yang ada di dalam laboratorium, diperoleh data yang disajikan pada tabel 4.1 dan tabel 4.2.
Tabel 4.1 Daya Dukung Desain Ruang Laboratorium Biologi MA Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan Lembar Observasi
No I 1 2 3 4
Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang
Uraian Desain laboratorium Luas bangunan Kapasitas Laboratorium biologi terpisah dengan laboratorium yang lain Ruang praktek dan ruang penyimpanan Ruang gelap
5 6 Ruang timbang
36
1 1
1 1
0
0
1
1
0 0
0 0
37
7 Letak terhadap ruang yang lain 8 Letak terhadap sumber air 9 Jumlah pintu 10 Jumlah jendela No II 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
28
Uraian Fasilitas Laboratorium Fasilitas umum Bak cuci Gas Penerangan (listrik) Soket listrik Sumber air Ventilasi Jam Dinding Fasilitas khusus Kursi Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Lemari asam Papan tulis Pemadam kebakaran Perlengkapan P3K a. Kotak P3K b. Obat P3K untuk luka bakar c. Obat P3K untuk luka terbuka Rumah kaca/ green house Jumlah % KL = 17/28 x 100% Kriteria
1 1 0 1
1 1 0 1
Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang
1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
0 17 60% Cukup Baik
0 17 60% Cukup Baik
38
Tabel 4. Daya Dukung Desain Ruang Laboratorium Biologi MA Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan Lembar Wawancara Terstruktur
Desain Ruang Laboratorium Nama Sekolah
MAN Babakan MAN Babakan MAN Babakan MAN Babakan Jumlah Total 100% Total Kriteria MAN Pagerbarang MAN Pagerbarang Jumlah Total 100% Total Kriteria Keterangan:
Nama Guru
Moh. Muntoha Fatmah, S.Pd. Riana Sopiawati Khaqiatun Nazili A. H.
Agus Purnomo, S.Pd. Dian Agustian, S.Pd.
No. Item/ Skor 1 2 3 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 4 0 4 100% 0% 100% SB TB CB
Jumlah
%=n/N X 100% 60% 60% 60% 60% 240% 60% CB
4 0 0 0 0 0 0% TB
5 1 1 1 1 4 100% SB
3 3 3 3 12 60% CB
1
0
1
0
1
3
1
0
1
0
1
3
2 0 2 1 1 6 100% 0% 100% 50% 100% 70% CB SB B SB TB SB Nomor item 1-3 berisi tentang keberadaan laboratorium, nomor item 4 berisi tentang lokasi laboratorium biologi, dan nomor item 5 berisi tentang sumber air di laboratorium biologi.
60% 60% 120% 60%
39
Pada lembar observasi dan wawancara terstruktur, skor 1 (satu) diperoeh apabila kriteria yang ada sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah dan skor 0 (nol) apabila kriteria tidak sesuai. Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 tentang rekapitulasi data daya dukung desain ruang laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang diperoleh dari lembar observasi dan lembar wawancara terstruktur dapat diketahui bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kriteria yang cukup baik dengan rata-rata perhitungan yang disajikan pada tabel 4.3 dan gambar 4.1. Tabel 4.3. Daya Dukung Desain Ruang Laboratorium Biologi MA Negeri di Kabupaten Tegal Sekolah
Desain ruang Laboratorium
Kriteria
Biologi (%)
Deskriptif
MAN Babakan
60%
Cukup Baik
MAN Pagerbarang
60%
Cukup Baik
Rata-Rata
60%
Cukup Baik
120%
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% MAN Babakan
MAN Pagerbarang
Gambar 4.1. Histogram daya dukung desain ruang laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal
40
Mengacu pada tabel 4.3 dan gambar 4.1 di atas, hasil penilaian dari pengisian lembar wawancara terstruktur memperlihatkan bahwa, desain ruang laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki kriteria yang sama. Dilihat dari indikator desain ruang laboratorium biologi yang meliputi keberadaan laboratorium biologi, lokasi laboratorium biologi dan sumber air laboratorium menunjukkan skor 60% dengan kriteria cukup baik. a. Madrasah Aliyah Negeri Babakan Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Babakan sudah mempunyai desain ruangan yang cukup baik untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan presentase hasil observasi 60% dan presentase hasil wawancara 60% juga. Hasil tersebut diperoleh karena ada beberapa standar laboratorium biologi yang belum terpenuhi, misalnya laboratorioum biologi masih bergabung dengan laboratorium fisika dan laboratorium kimia. Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Babakan memiliki luas bangunan 150 m2, dengan kapasitas siswa setiap praktikum sebanyak 40 siswa. Laboratorium juga sudah dilengkapi dengan ruang persiapan dan ruang penyimpanan/gudang. Untuk kegiatan praktikum biasanya siswa bekerja dalam bentuk kelompok, dimana tiap kelompoknya terdiri dari 5-7 orang. Laboratorium biologi terletak di sebelah ruang P3K, terletak dekat dengan sumber air dengan jumlah pintu satu buah yang terletak di depan dan jendela 11 buah di bagian depan dan belakang ruangan. Ketersedian untuk alat dan bahan praktikum sudah lengkap. Fasilitas umum yang ada di ruang laboratorium meliputi bak cuci, penerangan (listrik), soket listrik, sumber air, ventilasi dan tempat sampah memiliki kriteria baik. Hanya saja perlu adanya fasilitas tambahan berupa jam dinding dan gas. Sedangkan fasilitas khususnya meliputi kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari asam, papan
41
tulis, pemadam kebakaran sudah sesuai dengan kebutuhan di dalam laboratorium dan berkriteria baik. Untuk perlengkapan P3K (kotak P3K, obat P3K untuk luka bakar, obat P3K untuk luka terbuka) dan rumah kaca/ green house belum tersedia. a. Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang sudah mempunyai desain ruangan yang cukup baik untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan hasil wawancara terstruktur dan observasi dengan presentase 60%. Laboratorioum biologi masih bergabung dengan laboratorium fisika dan laboratorium kimia. Laboratorium tersebut memiliki luas bangunan 120 m2, dengan kapasitas siswa setiap praktikum sebanyak 40 siswa. Laboratorium juga sudah dilengkapi dengan ruang persiapan dan ruang penyimpanan/gudang. Akan tetapi, untuk sementara waktu ruang laboratorium digunakan sebagai ruang guru, karena gedung yang ada di Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang masih terbatas, sehingga ruang penyimpanan digunakan sebagai laboratorium. Untuk kegiatan praktikum biasanya siswa dalam bekerja dalam bentuk kelompok, dimana tiap kelompoknya terdiri dari 5-7 orang. Laboratorium biologi terletak di sebelah ruang guru, terletak dekat dengan sumber air dengan jumlah pintu satu buah terletak di depan dan jendela 9 buah di bagian depan dan samping ruangan. Ketersedian untuk alat dan bahan praktikum sudah ada. Fasilitas umum yang ada di ruang laboratorium meliputi bak cuci, penerangan (listrik), soket listrik, sumber air, ventilasi dan tempat sampah sudah memiliki kriteria baik. Hanya saja perlu adanya fasilitas tambahan berupa jam dinding dan gas. Sedangkan fasilitas khususnya meliputi kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari asam, papan tulis, pemadam kebakaran sudah sesuai dengan kebutuhan di dalam
42
laboratorium dan berkriteria baik. Untuk perlengkapan P3K berupa kotak P3K dan obat P3K untuk luka terbuka sudah tersedia, tetapi obat P3K untuk luka bakar belum ada. Sedangkan rumah kaca/ green house, rencananya akan didirikan tahun ini di sebelah Mushala.
2. Administrasi Laboratorium Berdasarkan observasi dan wawancara terstruktur yang dilakukan dengan guru dan pengelola laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, administrasi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Dilihat dari indikator administrasi laboratorium, seperti teknisi laboratorium biologi, persiapan alat dan bahan sebelum praktikum, jadwal pemakaian laboratorium, pengadaan alat dan bahan, penempatan alat dan bahan, administrasi alat dan bahan, serta koordinasi laboratorium diperoleh data sebagai berikut. Data daya dukung administrasi laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berdasarkan lembar observasi dan lembar wawancara terstruktur yang disajikan pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 Tabel 4.4. Daya Dukung Administrasi Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan Lembar Observasi
No 1 2 3 4
Uraian Subsidi Pemerintah Swadaya Sekolah Persatuan Orang tua Murid Komite sekolah Jumlah % KL = 3/4 x 100% Kriteria
Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang 1 1 1 0 0 0 1 1 3 2 75% 50% Baik Kurang Baik
43
Tabel 7. Daya Dukung Administrasi Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan Lembar Wawancara Terstruktur.
Kode Guru
Administrasi Laboratorium Nama Sekolah
1 2 3
MAN Babakan MAN Babakan MAN Babakan
4
MAN Babakan Jumlah Total 100% Total Kriteria MAN Pagerbarang MAN Pagerbarang Jumlah Total 100% Total Kriteria
5 6
Nama Guru
Moh. Muntoha Fatmah, S.Pd. Riana Sopiawati Khaqiatun Nazili A. H.
6 0 0 0
7 0 0 0
8 1 1 1
9 0 0 0
No. Item/ Skor 10 11 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
0
1
0
0
0 0 4 0% 0% 100% TB TB SB Agus Purnomo, S.Pd. Dian Agustian, S.Pd.
0 0% TB
1
1
3 4 4 75% 100% 100% CB SB SB
1 0 1 1
1
3 75 B
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1 50% CB
1 50% CB
0 0% TB
2 100% SB
1 50% CB
0 0 0% 0% TB TB
2 100 S
44
Keterangan tabel 4.5: Nomor item 6-7 tentang teknisi laboratorium biologi, 89 tentang persiapan alat dan bahan sebelum praktikum, 10 tentang jadwal pemakaian laboratorium, 11 tentang pengadaan alat dan bahan, 12 tentang penempatan alat dan bahan, 13-15 tentang administrasi alat dan bahan, dan nomor item 16 tentang koordinasi laboratorium. Pada lembar observasi dan wawancara terstruktur, skor 1 (satu) diperoeh apabila kriteria yang ada sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah dan skor 0 (nol) apabila kriteria tidak/ kurang sesuai. Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 tentang rekapitulasi data daya dukung administrasi laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang diperoleh dari lembar observasi dan lembar wawancara terstruktur dapat diketahui bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kriteria yang baik dengan rata-rata perhitungan yang disajikan pada tabel 4.6 dan gambar 4.2 Tabel 4.6. Daya Dukung Administrasi Laboratorium Biologi MA Negeri di Kabupaten Tegal Sekolah
Administrasi Laboratorium
Kriteria
Biologi (%)
Deskriptif
MAN Babakan
70%
Baik
MAN Pagerbarang
53%
Cukup Baik
Rata-Rata
62%
Baik
45
120%
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% MAN
MAN
Babakan
Pagerbarang
Gambar 4.2. Histogram daya dukung administrasi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Mengacu pada tabel 8 dan gambar 5 di atas, hasil penilaian dari pengisian lembar observasi dan wawancara memperlihatkan bahwa, administrasi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berbeda-beda. Dilihat dari indikator administrasi laboratorium biologi yang meliputi teknisi laboratorium biologi, persiapan alat dan bahan sebelum praktikum, koordinasi laboratorium, pengadaan alat dan bahan, penempatan alat dan bahan, administrasi alat dan bahan, jadwal pemakaian laboratorium menunjukkan skor 62% dengan kriteria baik. Karena administrasi di salah satu laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yaitu laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Babakan memiliki kriteria yang baik dengan presentase 70%, sedangkan laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang belum memiliki administrasi yang sesuai dengan kebutuhan laboraturium, jadi masih berkriteria kurang baik dengan presentase 53%. Berdasarkan hasil wawancara terstruktur dan hasil observasi menunjukan bahwa laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di
46
Kabupaten Tegal belum memiliki teknisi laboratorium (Laboran), persiapan alat dan bahan, pengadaan serta penempatan alat dan bahan dilakukan oleh Bapak/ Ibu guru. Kelengkapan administrasi yang ada di laboratorium biologi adalah buku inventaris alat dan bahan praktikum, buku jurnal praktikum, buku peminjaman alat dan bahan praktikum. Buku peminjaman alat dan bahan praktikum digunakan untuk mengecek alat dan bahan yang keluar masuk laboratorium setiap sebelum dan sesudah praktikum, begitu juga peralatan dan bahan yang akan digunakan selalu dicek terlebih dahulu. buku inventaris berisi daftar alat dan bahan praktikum yang dimiliki oleh laboratorium biologi.
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Praktikum Biologi Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan dilihat dari indikator pengelolaan penyelenggaraan praktikum biologi, laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Pada lembar wawancara terstruktur, skor 1 (satu) diperoeh apabila kriteria yang ada sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah dan skor 0 (nol) apabila kriteria tidak/ kurang sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah. Data daya dukung administrasi laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berdasarkan lembar wawancara terstruktur berdasarkan beberapa indikator pengelolaan penyelenggaraan praktikum biologi yang meliputi meliputi pemilihan materi praktikum, hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum, persiapan sebelum praktikum, pelatihan/ seminar tentang praktikum, pelaksanaan praktikum, minat siswa terhadap praktikum, penambahan ketrampilan praktikum disajikan pada tabel 4.7.
47
48
Berdasarkan tabel 4.7 tentang rekapitulasi data daya dukung pengelolaan penyelenggaraan praktikum biologi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang diperoleh dari lembar wawancara terstruktur dapat diketahui bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kriteria yang baik dengan ratarata yang disajikan pada tabel 4.8 dan gambar 4.3. Tabel 4.8. Daya Dukung Pengelolaan Penyelenggaraan Praktikum Biologi Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal. Sekolah
Pengelolaan Penyelenggaraan
Kriteria
Praktikum Biologi (%)
Deskriptif
MAN Babakan
80%
Baik
MAN Pagerbarang
75%
Baik
Rata-Rata
72%
Baik
120%
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% MAN Babakan
MAN Pagerbarang
Gambar 4.3 Histogram daya dukung pengelolaan penyelenggaraan praktikum laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan tabel dan gambar di atas, menunjukkan bahwa indikator pengelolaan penyelenggaraan praktikum biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang meliputi pemilihan materi praktikum, hal-hal yang
49
perlu diperhatikan guru sebelum praktikum, persiapan sebelum praktikum, pelatihan/ seminar tentang praktikum, pelaksanaan praktikum, minat siswa terhadap praktikum, penambahan ketrampilan praktikum berkriteria baik dengan skor 72%. Hasil wawancara terstruktur yang dilakukan dengan Bapak/ Ibu guru biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa guru tidak hanya memanfaatkan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan dengan melakukan praktikum dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), akan tetapi guru juga menggunakan berbagai macam metode lain dalam pembelajaran biologi yang berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan seperti ceramah, diskusi/ tanya jawab, dan observasi. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pembelajaran biologi berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa berbagai macam kompetensi dasar yang terdapat dalam materi Biologi baik kelas X, XI, maupun XII yang memerlukan kegiatan praktikum tidak semuanya dipraktekkan, karena: a. Keterbatasan alat dan bahan praktikum sedangkan jumlah siswa banyak. b. Memperhatikan kondisi laboratorium yang kadang kurang mendukung dalam kegiatan praktikum. c. Waktu pelaksanaan kadang bersamaaan dengan mata pelajaran lain karena laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal masih bergabung dengan laboratorium kimia dan fisika.
4. Alat dan Bahan Praktikum Biologi Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat dan bahan praktikum laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Dilihat dari
50
kelengkapan alat dan bahan praktikum yang ada di setiap laboratorium, diperoleh data sebagai berikut: Data daya dukung alat dan bahan praktikum laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Daya Dukung Alat dan Bahan Praktikum Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Berdasarkan Lembar Observasi.
No
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Uraian Daftar alat praktikum Mikroskop monokuler Mikroskop stereo binokuler Perlengkapan pemeliharaan mikrkop (kertas pembersih lensa, sikat halus,kunci Allen, alat semprot, obeng halus, lup tukang arloji, tang untuk melipat. Gelas benda Gelas penutup Gelas arloji Cawan petri Gelas beaker Corong Pipet ukur panjang Pipet ukur sedang Pipet ukur kecil Tabung reaksi Sikat tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Erlenmeyer Kotak preparat Lumpang dan alu Gelas ukur
Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang 1 1
1 0
0
0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
51
20 21 22 23
Stopwach Kaki tiga Rak tabung reaksi Klem universal
No
Uraian
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pengaduk kaca Pembakar spirtus Kasa Aquarium Neraca Termometer Potometer Respirometer Perangkat bedah hewan Labu ukur Higrometer putar Stetoskop Alat Peraga 3 Dimensi Model ginjal manusia Model jantung manusia Model kulit manusia Model sistem pencernaan manusia Model mata manusia Model mulut dan gigi manusia Model sistem staraf manusia Model pernafasan manusia Model perkembangan sel embrio manusia Model kerangka manusia Model telinga manusia Model sistem reproduksi manusia Model sistem pengeluaran manusia Model torso manusia Alat Peraga 2 Dimensi Gambar kromosom
36 37 38 39 40 41 44 45 46 47 48 49 50 51 52
1 1 1 1 1 1 1 0 Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0
0
1
1 1 1 1 1
0 0 0 0 1
1
1
52
53 54 55 56 57
Gambar DNA Gambar RNA Gambar pewarisan mendel Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum
1 1 1
1 1 1
0
0
0
0
Nama Sekolah No
Uraian
58
59
60
61
62
63
MA Negeri Babakan
MA Negeri Pagerbarang
Gambar sistem pencernaan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
1
1
Gambar sistem pernafasan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
1
1
Gambar sistem peredaran darah burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
1
0
Gambar sistem pengeluaran burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
0
0
Gambar sistem reproduksi burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
0
0
Gambar sistem syaraf burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah
1
1
0 1 1 1 0 54 79% Sangat Baik
0 1 1 1 1 42 61% Baik
64
Gambar pohon evolusi
65 66 67 68
Preparat mitosis Preparat meiosis Preparat anatomi tumbuhan Preparat anatomi hewan Jumlah % KL Kriteria
53
IV 1 2 3 4 5 6 7 8 No
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Daftar Bahan / Zat Zat Padat Eosin Eter Glukosa Iodium Kalium hidroksida Mangan Sulfat Natrium hidroksida Vaseline Uraian Zat Cair Asam sulfat Asam klorida Etanol Aquades Formalin Urea Lugol Fehling Benedict Alkohol Bahan Lainnya Kertas saring Kertas indikator pH Jumlah % KL Kriteria
1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 Nama Sekolah MA Negeri MA Negeri Babakan Pagerbarang 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 18 90% Sangat Baik
1 1 13 65% Cukup Baik
Pada lembar wawancara terstruktur, skor 1 (satu) diperoeh apabila kriteria yang ada sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah dan skor 0 (nol) apabila kriteria tidak/ kurang sesuai.
54
Berdasarkan tabel 11 tentang rekapitulasi data daya dukung alat dan bahan praktikum biologi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang diperoleh dari lembar wawancara terstruktur dapat diketahui bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kriteria yang baik dengan rata-rata yang disajikan pada tabel 4.10 dan gambar 4.4. Tabel 4.10. Daya Dukung Alat dan Bahan Praktikum Biologi Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal. Sekolah
Alat dan Bahan Praktikum
Kriteria
Biologi (%)
Deskriptif
MAN Babakan
80%
Baik
MAN Pagerbarang
63%
Baik
Rata-Rata
71%
Baik
120%
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% MAN Babakan
MAN Pagerbarang
Gambar 4.4. Histogram daya dukung alat dan bahan praktikum laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal. Mengacu pada tabel 4.10 dan gambar 4.4 di atas, hasil penilaian dari lembar observasi
memperlihatkan
bahwa
alat
dan bahan
praktikum
55
laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berbedabeda. Dilihat dari indikator alat dan bahan praktikum laboratorium biologi yang meliputi ketersedian alat untuk praktikum biologi, ketersediaan bahan/ zat untuk praktikum biologi serta anggaran pengadaan alat dan bahan praktikum menunjukkan skor 71% dengan kriteria baik (disajikan dalam lampiran 3). a. Madrasah Aliyah Negeri Babakan Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Babakan sudah memiliki alat dan bahan praktikum yang lengkap dan berkriteria baik dengan persentase 80%. Alat untuk praktikum biologi, baik berupa alat untuk melakukan percobaan langsung, alat peraga tiga dimensi, maupun alat peraga dua dimensi memiliki kriteria baik dengan presentase 79%, sebab alat praktikum di laboratorium tersebut sudah tersedia dan cukup lengkap. Sedangkan presentase ketersediaan bahan / zat untuk praktikum berupa zat cair, zat padat dan bahan lain (kertas) menunjukkan skor 90% yang berarti berkriteria sangat baik, karena bahan/ zat yang ada di laboratorium sudah lengkap. Untuk anggaran pengadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium, dananya diperoleh dari DIPA, Swadaya Sekolah dan Komite Sekolah. b. Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang juga sudah memiliki alat dan bahan praktikum yang lengkap dan berkriteria baik, tetapi hanya dengan persentase 63%, karena ketersediaan alat untuk praktikum biologi, baik berupa alat untuk melakukan percobaan langsung, alat peraga tiga dimensi, maupun alat peraga dua dimensi sudah cukup lengkap dengan presentase 61% yang menunjukkan kriteria baik. Sedangkan presentase ketersediaan bahan / zat untuk praktikum berupa zat cair, zat padat dan bahan lain (kertas) menunjukkan skor 65% yang berarti berkriteria baik, karena bahan/ zat yang ada di laboratorium sudah cukup
56
lengkap juga. Dana yang digunakan sebagai anggaran pengadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium diperoleh dari DIPA dan Komite Sekolah.
5. Kegiatan Praktikum di Laboratorium Berdasarkan wawancara terstruktur yang dilakukan dengan guru dan pengelola laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, kegiatan di laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal memiliki perbedaan. Pada lembar wawancara terstruktur, skor 1 (satu) diperoeh apabila kriteria yang ada sesuai dengan standar laboratorium yang sudah ditentukan pemerintah dan skor 0 (nol) apabila kriteria tidak/ kurang sesuai. Dilihat dari indikator kegiatan praktikum yang meliputi keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (safety skill), keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (manipulative laboratory skill), keterampilan berfikir (thinking skills), dan keterampilan proses di laboratorium (process laboratory skill) diperoleh data sebagai berikut: Data daya dukung kegiatan praktikum di laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal disajikan pada tabel 4.11.
57
58
59
Berdasarkan tabel 4.11 tentang rekapitulasi data daya dukung Kegiatan Praktikum Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang diperoleh dari lembar observasi dan lembar wawancara terstruktur dapat diketahui bahwa laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal mempunyai kriteria yang baik dengan rata-rata perhitungan yang disajikan pada tabel 4.12 dan gambar 4.5. Tabel 4.12. Daya Dukung Kegiatan Praktikum Laboratorium Biologi MA Negeri di Kabupaten Tegal Sekolah
Desain ruang Laboratorium
Kriteria
Biologi (%)
Deskriptif
MAN Babakan
90%
Sangat Baik
MAN Pagerbarang
97%
Sangat Baik
Rata-Rata
93%
Sangat Baik
120%
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% MAN Babakan
MAN Pagerbarang
Gambar 4.5. Histogram daya dukung kegiatan praktikum di laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal Mengacu pada tabel 4.12 dan gambar 4.5 di atas, hasil penilaian dari lembar wawancara memperlihatkan bahwa, kegiatan praktikum laboratorium
60
biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berbeda-beda. Dilihat dari indikator kegiatan praktikum di laboratorium biologi yang meliputi keterampilan
keselamatan
dan
keamanan
laboratorium,
keterampilan
melakukan manipulasi laboratorium, keterampilan proses di laboratorium, dan keterampilan berfikir menunjukkan skor 93% dengan kriteria sangat baik. a. Data daya dukung kegiatan di laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal berdasarkan wawancara terstruktur guru. Hasil dari wawancara terstruktur dengan guru menunjukkan bahwa siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten sangat antusias dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di laboratorium biologi. Hal tersebut
dapat
dilihat
dari
tingginya
persentase
masing-masing
keteramipilan yang ada di laboratorium. Misalnya, keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium yang selalu diperhatikan dan dipatuhi oleh siswa sehingga presentasenya 95% dengan kriteria sangat baik. Untuk keterampilan melakukan manipulasi laboratorium memiliki kriteria sangat baik dan persentasenya 100%. Kriteria keterampilan proses di laboratorium juga sangat baik dan persentasenya 94%. Sedangkan persentase keterampilan berfikir 96% dan berkriteria sangat baik juga. b. Hasil observasi petunjuk praktikum biologi yang digunakan oleh guru Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa biologi yang digunakan oleh guru Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah memiliki daya dukung yang sangat baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Persentase kegiatan praktikum menunjukkan skor 93% dan salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan praktikum adalah adanya petunjuk praktikum biologi yang disusun dengan baik dan lengkap oleh guru Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal.
61
6. Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan deskripsi daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal yang mencakup beberapa indikator meliputi desain ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan kegiatan praktikum, alat dan bahan praktikum, dan kegiatan praktikum dapat diketahui daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sudah sesesuai atau kurang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13. Tabel daya dukung laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan. No. Indikator 1.
Desain Ruang Laboratorium
62
63
64
65
b. Pembahasan 1. Desain Ruang Laboratorium Biologi Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah memiliki daya dukung yang cukup baik dalam menunjang pelakasanaan KTSP karena laboratorium biologi merupakan bagian integral dari sistem kurikulum dan wajib dimiliki sekolah sebagai salah satu sumber belajar biologi yang sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik sebagai salah satu faktor kegiatan pendukung kegiatan belajar mengajar, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 menyatakan bahwa komponen fasilitas laboratorium IPA di Sekolah Menengah
Atas
atau
Madrasah
Aliyah
meliputi
bangunan/
ruang
laboratorium, perabot, peralatan pendidikan, alat dan bahan praktikum, media pendidikan, bahan habis pakai dan perlengkapan lainnya.1 Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, mempunyai luas yang bervariasi dengan kapasitas 40 siswa. Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Tegal belum terpisah dengan laboratorium lain, seperti laboratorium kimia dan laboratorium fisika. Jadi, laboratorium biologi belum memiliki ruangan sendiri dan pemakaian laboratorium masih bergantian dengan mata pelajaran lain. Akan tetapi, ruangan tersebut akan menjadi laboratorium biologi seutuhnya apabila digunakan untuk praktek Biologi. Letak laboratorium dengan sumber air dekat, sebab sumber air berasal dari sumur sekolah, sehingga ketersediaan air tidak engalami kesulitan. Jumlah pintu laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal hanya satu buah, sehingga pada saat keluar masuk laboratorium tidak teratur dan antara peserta didik yang satu dengan yang lain saling berdesakan.
1
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), hlm. 421-425.
66
Untuk jendelanya, jumlahnya sudah cukup banyak dan mempermudah udara serta cahaya masuk di dalam laboratorium. Untuk fasilitas umum yang ada di ruang laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal meliputi bak cuci sebagai tempat untuk mencuci peralatan setelah selesai praktikum, penerangan (listrik) apabila cahaya
matahari
tidak
mendukung,
soket
listrik
berfungsi
untuk
menghidupkan alat-alat praktikum yang membutuhkan daya listrik, sumber air, ventilasi dan tempat sampah sudah lengkap dan sesuai dengan standar laboratorium Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Hanya saja perlu adanya fasilitas tambahan berupa jam dinding agar peserta didik dapat membagi waktu dalam melakukan kegiatan praktikum. Selain itu, gas juga diperlukan untuk menyiapkan bahan praktikum yang perlu dimasak atau dipanaskan terlebih dahulu. Sedangkan fasilitas khususnya meliputi kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari asam, papan tulis, alat pemadam kebakaran sudah sesuai dengan kebutuhan di dalam laboratorium. Kursi di laboratorium terdiri dari satu buah kursi guru dan kursi peserta didik yang lebih dari 40 buah agar setiap peserta didik mendapatkan tempat duduk sendiri-sendiri tetapi tetap dalam satu kelopok. Meja kerja untuk guru, meja demonstrasi digunakan guru untuk memperagakan kegiatan praktikum yang akan dilakukan, dan mja persiapan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipakai, masing-masing berjumlah satu buah. Lemari alat dan bahan disesuaikan dengan jumlah alat dan bahan dasar yang ada di laboratorium, sedangkan lemari asam sebagai tempat bahan/zat praktikum yang memiliki konsentrasi asam yang tinggi. Papan tulis biasanya digunakan oleh guru untuk menulis petunjuk atau peraturan yang perlu diperhatikan peserta didik. Selain itu, alat pemadam kebakaran juga diperlukan untuk keselamatan di dalam laboratorium apabila terdapat percikan api yang mulai membesar.
67
Untuk perlengkapan P3K (kotak P3K, obat P3K untuk luka bakar, obat P3K untuk luka terbuka) di salah satu laboratorium Madrasah Aliyah belum ada, karena letaknya dekat dengan UKS (Unit Kesehatan Siswa), sehingga apabila siswa mengalami kecelakaan di laboratorium akan langsung ditangani petugas UKS. Sedangkan di laboratorium Madrasah Aliyah yang lain, perlengkapan P3K seperti kotak P3K dan obat P3K untuk luka terbuka sudah tersedia, tetapi obat P3K untuk luka bakar belum ada karena hamper tidak pernah terjadi kecelakaan berupa luka bakar. Selain perlengkapan P3k, rumah kaca/ green house juga berperan dalam kegiatan praktikum, karena peserta didik dapat mengamati berbagai macam tumbuhan secara langsung dan menggunakan tumbuhan tersebut sebagai bahan percobaan. Akan tetapi, rumah kaca/ green house
belum tersedia di Madrasah Aliyah Negeri di
Kabupaten Tegal. Desain ruang laboratorium biologi yang berkriteria baik seharusnya memiliki ruang persiapan, ruang penyimpanan ruang gelap, papan tulis, meja dan kursi demonstrasi, meja dan kursi praktikum, bak cuci, pintu, teras, stop kontak listrik, kran air, dan dilengkapi dengan kebun sekolah atau rumah kaca. Selain itu, luas ruang praktek kurang lebih 100 m2 dan dapat dipakai oleh 40 siswa. Laboratorium biologi di Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah seharusnya juga harus terpisah dengan laboratorium lainnya seperti laboratorium fisika dan kimia.2 Akan tetapi, laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal hanya memiliki 60% dari standar laboratorium yang baik. Karena laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal tidak memiliki ruang gelap, green house/ rumah kaca dan masih satu ruangan dengan laboratorium yang lain, sehingga daya dukung desain ruang laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten
2
Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 40.
68
Tegal hanya memiliki kriteria cukup baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. Administrasi Laboratorium Biologi Administrasi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, memiliki daya dukung yang cukup baik. Administrasi di laboratorium sangat diperlukan, agar segala sesuatu yang dibutuhkan di dalam laboratorium baik berupa fasilitas umum maupun fasilitas khusus dapat tersedia sesuai dengan administrasi yang ada. Baiknya administrasi laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal ditunjukan dengan indikator bahwa dalam laboratorium terdapat banyak aspek yang perlu diadministrasikan diantaranya yaitu: pengadministrasian ruangan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat dan bahan, ketenagaan dan kegiatan laboratorium. 3 Hasil wawancara dengan pengelola laboratorium biologi Madrasah aliyah Negeri di Kabupaten Tegal tentang administrasi laboratorium menunjukan bahwa biaya untuk pengadaan alat dan bahan praktikum berasal dari dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang diperoleh dari pemerintah dan dana dari komite sekolah, sehingga sekolah hanya perlu menyusun administrasi berbagai kebutuhan laboratorium. Pengadministrasian ruangan laboratorium berupa ruang praktek, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan atau gudang sudah cukup baik, akan tetapi ruang gelap yang digunakan untuk kegiatan yang tidak membutuhkan cahaya belum tersedia. Untuk pengadministrasian fasilitas laboratorium seperti fasilitas umum dan fasilitas khusus sudah disediakan, karena fasilitas
3
Tim Supervisi Ditjen Dikti, Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, hlm. 1-7.
69
laboratorium merupakan kebutuhan pokok yang harus ada. Selain itu, pengadministrasian alat dan bahan praktikum juga harus dibuat agar alat dan bahan mudah dicari, aman bagi pemakai dan aman bagi alat sendiri. Pengadministrasian alat dan bahan dalam bentuk buku daftar inventaris alat dan bahan praktikum. Laboratorium biologi Madrasah aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah memiliki administrasi ketenagaan yang dibuat dalam bentuk bagan yang terdiri dari pengelola laboratorium yang melibatkan kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, dan koordinator laboratorium Biologi serta penanggung jawab laboratorium Biologi yang diangkat dari salah satu guru Biologi yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Akan tetapi, laboran dan teknisi laboratorium belum ada dalam pengadministrasian laboratorium biologi Madrasah aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, sehingga ruangan maupun kelengkapan laoratorium kurang terawat. Selain itu, persiapan alat dan bahan sebelum praktikum juga dilakukan oleh Bapak/ Ibu guru karena tidak adanya laboran. Sedangkan administrasi kegiatan praktikum di laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dibuat dalam bentuk jadwal kegiatan praktikum masing-masing mata pelajaran IPA (Biologi, Kimia, Fisika), karena laboratorium biologi masih bergabung dengan laboratorium yang lainnya, sehingga tidak terjadi benturan jadwal pemakaian laboratorium.
3. Pengelolaan Penyelenggaraan Kegiatan Praktikum Biologi Pengelolaan pelaksanaan praktikum yang baik, yaitu pengelolaan laboratorium yang secara garis besar terdiri dari pemeliharaan, penyediaan dan peningkatan daya guna laboratorium. Memelihara kelancaran daya guna laboratorium menyangkut penjadwalan dalam penggunaan laboratorium seperti perlatan P3K, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Peningkatan daya guna
70
laboratorium menyangkut perencanaan kegiatan laboratorium oleh guru dan selalu berusaha untuk meningkatkan acara kegiatan maupun kualitas kegiatan disesuaikan dengan peralatan yang tersedia.4 Dalam pengelolaan pelaksanaan praktikum, Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memanfaatkan laboratorium biologi untuk menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, karena dengan kegiatan di laboratorium akan membantu siswa memahami konsep sesuai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam pedoman penyusunan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Akan tetapi semua materi yang memerlukan praktikum belum bias dipraktekkan karena beberapa faktor, antara lain tergantung tersedianya alat dan bahan juga kesiapan guru biologi, keterbatasan waktu dan pemakaian laboratorium yang bergantian dengan kimia dan fisika. Persiapan yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas memiliki daya dukung yang baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan antara lain laboran, pengecekan tersedianya alat dan bahan, sarana prasarana, pembiayaan, program kerja tahunan dan semester. Laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki pengelolaan penyelenggaraan praktikum yang baik karena sudah memiliki 72% presentase dari kriteria laboratorium biologi yang baik sesuai dengan standar pemerintah. Beberapa indikator yang mempengaruhi pengelolaan penyelenggaraan praktikum antara lain, memilih materi yang benar-benar perlu dipraktekkan, walaupun hamper semua materi biologi memerlukan praktikum, Bapak/ Ibu guru perlu memperhatikan beberapa hal (sarana dan prasarana, materi, rencana pembelajaran, kondisi siwa, petunjuk praktikum, tujuan dalam praktikum,
4
dan waktu praktiku) sebelum
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm 166-167.
71
melaksanakan praktikum, Bapak/ Ibu guru perlu mengetahui tingkat kesiapan siswa
sebelum praktikum melalui free test, praktikum dilakukan dengan
membagi peserta didik menjadi beerapa kelompok dan guru selalu mengawasi pelaksanaan kegiatan praktikum, siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal selalu berantusias dalam mengikuti kegiatan praktikum, dan Bapak/ Ibu guru juga selalu menambahkan kegiatan praktikum melalui pertanyaan pada teman sejawat, membaca buku serta belajar sendiri yang dapat membantu pemikiran siswa berkembang pada saat melaksanakan kegiatan praktikum.
4. Alat dan Bahan Praktikum Biologi Sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah salah satunya laboratorium.5 Laboratorium perlu didaya gunakan seoptimal mungkin, dipelihara sebaikbaiknya dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas laboratorium untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM). Adanya berbagai fasilitas yang memadai, fasilitas umum dan khusus yang sangat baik serta alat dan bahan/zat untuk praktikum yang baik/ lengkap akan membuat penyelenggaraan kegiatan praktikum berjalan secara maksimal. Lengkapnya berbagai macam alat dan bahan yang ada di laboratorium, akan membuat guru lebih memaksimalkan pemanfaatan laboratorium dan menunjang pelaksanaan pembelajaran dan siswa akan memperoleh pengalaman langsung sehingga akan lebih memudahkan untuk memahami dan mempelajari prinsip dan konsep ilmu biologi, sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ini sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), biologi sebagai salah satu
5
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 157.
72
bidang IPA menediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Laboratorium biologimempunyai berbagai macam alat dan bahan, serta perlengkapan-perlengkapan lainnya yang sesua dengan standar laboratorium biologi, antara lain: a. Alat peraga pendidikan, misalnya instrument alat yang siap pakai (mikroskop, pH meter, thermometer, dll), alat-alat gelas, bahan/gambar, model, specimen, film/slide, buku-buku referensi dan sebagainya. b. Perabot yang meliputi meja praktikum/ meja kerja, meja demonstrasi, meja tulis, kursi, lemari, rak, papan tulis dan sebagainya. c. Perkakas yaitu alat yang digunakan untuk membuat alat lain, mereparasi alat atau pertukangan, antara lain: gunting, martil, dan lain-lain. d. Perlengkapan lain: alat pemadam kebakaran, perlengkapan P3K, tangki gas, dan lain-lain.6 Alat dan bahan praktikum laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah memiliki daya dukung yang baik dan sesuai dengan standar alat dan bahan laboratorium biologi yang telah disebutkan sebelumnya dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Karena sebagian alat praktikum (alat untuk melakukan percobaan langsung, alat peraga tiga dimensi, maupun alat peraga dua dimensi) dan bahan praktikum (zat padat, zat cair, dan bahan lain berupa kertas) yang ada merupakan bantuan dari pemerintah pusat, sehingga selain sudah lengkap, alat dan bahan praktikum tersebut juga sudah sesuai dengan standar laboratorium yang telah ditentukan. Akan tetapi pada kenyataannya, alat dan bahan praktikum tersebut kurang terawat karena tidak adanya laboran/ teknisi laboratorium, jadi banyak alat praktikum yang rusak dan hilang, serta bahan praktikum cepat habis.
6
Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 166-167.
73
5. Kegiatan Praktikum di Laboratorium Dalam
pendidikan
IPA
(Ilmu
Pengetahuan
Alam)
kegiatan
laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan praktikum di laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dengan indikator yang meliputi keterampilan keselamatan dan
keamanan
laboratorium,
keterampilan
melakukan
manipulasi
laboratorium, keterampilan proses di laboratorium, dan keterampilan berfikir sudah memiliki daya dukung yang sangat baik dalam menunjang pelaksanan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal tersebut dikarenakan tingginya minat siswa apabila mengikuti dan melakukan proses pembelajaran biologi melalui kegiatan praktikum. Di dalam laboratorium banyak terdapat bahan-bahan yang dapat menimbulkan bahaya, yang dapat terjadi akibat kesalahan atau kurang telitinya siswa dalam melakukan percobaan. Tata tertib laboratorium merupakan kriteria yang harus ada di dalam laboratorium yang penting untuk menjaga kelancaran, keselamatan, serta keamanan pengguna laboratorium.7 Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) di laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal sudah baik, yaitu dengan adanya tata tertib dan keterangan atau pemberitahuan tentang simbolsimbol berbahaya yang ada di petunjuk praktikum dan ruangan laboratorium. Akan tetapi dalam kegiatan praktikum, siswa belum dianjurkan memakai jas laboratorium.
Hal tersebut
dikarenakan pihak
sekolah tidak
dapat
menyediakan jas praktikum sesuai dengan jumlah siswa yang ada dan kebanyakan orang tua siswa memiliki tingkat ekonomi yang lemah, sehingga
7
Koesmadji Wirjosoemarto, et.al., Teknik Laboratorium, hlm. 54-55.
74
masing-masing peserta didik kebanyakan tidak mampu membeli jas laboratorium. Untuk keterampilan manipulasi, kegiatan laboratorium memiliki beberapa keterampilan dasar salah satunya adalah keterampilan melakukan manipulasi peralatan biologi, baik guru atau siswa dituntut untuk mempunyai keterampilan untuk menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium agar dalam mengoperasikan alat-alat yang diperlukan pada waktu melakukan praktikum tidak bingung.8
Misalnya keterampilan dalam menggunakan
mikroskop, termometer, indikator pH, respirometer dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peserta didik melakukan praktikum tentang kandungan zat yang ada di dalam makanan. Sesuai hasil pengamatan dapat diketahui bahwa siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dapat melakukan keterampilan memanipulasi peralatan praktikum seperti menggunakan tabung reaksi, lumpang dan alu, pembakar spirtus, penjepit tabung dan siswa dapat memanaskan tabung reaksi di atas Bunsen dengan benar, sehingga dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai daya dukung yang sangat baik. Guru biologi juga sudah mempunyai kemampuan dan keterampilan yang lebih dalam menggunakan alat dan bahan laboratorium sehingga pemanfaatan laboratorium dapat maksimal. Keterampilan proses laboratorium yang meliputi mengobservasi atau mengamati, merencanakan
mencari
hubungan
penelitian/
ruang/
eksperimen,
waktu,
membuat
hipotesis,
mengendalikan
variable,
menginterpretasi atau menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara, meramalkan
(memprediksi),
menerapkan
(mengaplikasi),
mengkomunikasikan sudah dimiliki, dikuasai dan diterapkan siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam kegiatan laboratorium (praktikum). Sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
8
Rustaman, et.al., Strabung reaksi, lumping dan ategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 161.
75
Keterampilan
berfikir
yang
diantaranya mendefinisikan istilah,
dapat
dikembangkan
oleh
siswa
mengidentifikasi kesimpulan, dan
menafsirkan.9 Hal tersebut sudah dilakukan oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dan diwujudkannya dalam bentuk laporan praktikum. Keterampilan
dalam kegiatan di
laboratorium dapat
melatih
kemandirian siswa. Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam memberdayakan sumberdaya/ sarana dan prasarana yang sudah tersedia (laboratorium).10 Oleh karena itu, kegiatan di laboratorium (praktikum) yang baik akan sangat mendukung terlaksananya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) apabila kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.
6. Daya Dukung Laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Laboratorium Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki daya dukung yang berbeda-beda dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Madrasah Aliyah Negeri Babakan memiliki laboratorium biologi berkriteria baik dengan persentase 76% sedangkan Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang memiliki kriteria baik dengan persentase 67%. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam mengelolaan lsboratorium biologi di kedua madrasah tersebut juga menggunakan cara yang berbeda.
9
Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, hlm. 92-93. E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hlm. 22-23.
10
76
a. Madrasah Aliyah Negeri Babakan Daya dukung laboratorium biologi dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencakup beberapa indikator meliputi desain ruang laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan penyelenggaraan kegiatan praktikum, alat dan bahan praktikum, dan kegiatan praktikum berkriteria baik. Madrasah Aliyah Negeri Babakan memiliki desain ruang laboratorium yang cukup baik, karena laboratorium biologi sudah luaas, akan tetapi belum berdiri sendiri dan masih bergabung dengan laboratorium fisika dan kimia (laboratorium IPA). Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan belajar biologi yang menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berupa kegiatan praktikum kurang berjalan lancar dan kegiatan praktikum lebih sering dilakukan di kelas karena keterbatasan waktu dan tempat. Alat dan bahan kimia sudah lengkap karena mendapat subsidi dari pemerintah, akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal karena tidak adanya teknisi laboratorium. Guru biologi yang bertanggung jawab penuh terhadap laboratorium juga belum ada sehingga kekurangan bahan berupa specimen hewan dan tumbuhan belum tersedia. Hal tersebut secara tidak langsung
menghambat
kegiatan
praktikum
padahal
siswa
dapat
mengembangkan pola pikir dan kreatifitasnya melalui praktikum. Laboratorium dekat dengan ruangan UKS, jadi apabila ada yang mengalami kecelakaan saat kegiatan praktikum dapat ditangani langsung oleh petugas UKS. b. Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang Laboratorium Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang memiliki daya dukung yang baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Akan tetapi, ruangan laboratorium yang digunakan
77
untuk kegiatan praktikum adalah ruang penyimpanan, sehingga kegiatan praktikum kurang efektif karena semua siswa tidak sekaligus melakukan praktikum. Walaupun demikian, siswa di madrasah tersebut sangat antusias dan bersemangat apabila elakukan kegiatan prakrikum, hal tersebut dibuktikan dengan sering adanya kegiatan praktiukum di laboratorium. Alat dan bahan praktikum juga sudah lengkap, karena selain mendapatkan bantuan dari pemerintah, sekolah juga mendapat bantuan dari Jepang. Akan tetapi, administrasi laboratorium msih belum tersusun dengan baik sehingga penataan dan pemakaian alat dan bahan kurang maksimal. Selain itu, koordinator laboratorium juga rajin dalam mebuat awetan hewan baik hewan laut maupun hewan darat. Hal tersebut dapat memperluas pengetahuan siswa tanpa siswa harus mendatangi habitat aslinya.Laboratorium juga dilengkapi dengan kotak P3K sebagai antisipasi apabila terjadi kecalakaan dalam kegiatan praktikum. Jadi kegiatan praktikum di laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tetap berjalan baik, walaupun ruangan yang digunakan sangat terbatas.
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Daya Dukung Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”, dapat disimpulkan bahwa laboratorium biologi Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal memiliki daya dukung yang Baik (72%) dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dengan persentase masing-masing indikator, yaitu Desain Ruang Laboratorium 60% (Cukup Baik), Admintrasi Laboratorium 62% (Baik), Pengelolaan Penyelenggaraan Praktikum 72% (Baik), Alat dan Bahan Praktikum 71% (Baik), Kegiatan Praktikum di Laboratorium 93% (Sangat baik). B. Saran Untuk mewujudkan laboratorium biologi yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan memiliki daya dukung yang lebih baik dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, peneliti mempunyai beberapa saran untuk Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Tegal, antara lain: 1. Perlu
adanya
pembangunan
gedung
laboratorium
biologi,
agar
laboratorium biologi terpisah dengan laboratorium fisika dan kimia, sehingga pelaksanaan kegiatan di laboratorium lebih maksimal. 2. Guru harus memanfaatkan laboratorium dengan maksimal agar Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar yang benar-benar memerlukan kegiatan praktikum di laboratorium dapat tercapai.
78
79
3. Petunjuk untuk melaksanakan kegiatan praktikum dibuat lebih baik lagi, sehingga berbagai kegiatan di laboratorium yang meliputi keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium, keterampilan melakukan manipulasi laboratorium, keterampilan proses di laboratorium, dan keterampilan berfikir dapat mencapai tujuan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). Arikonto, Suharsimi & Cepi, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2010), Cet. 4 Asti Wahyuni “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi
Belajar”http://html4.scribdassets.com/2007/Pengaruh-
Motivasi-Belajar-Dan-Metode-Pembelajaran Terhadap-Prestasi.html, hlm 61-62. Brum, Gil, et.al., Biology: Exploring Life, (United States of America: John Wiley & Sons Inc, 1994). DAPODIK Kab. Tegal, “Rekap Data Sekolah Keseluruhan Jenjang SMA/ MA” http://tegalkab.dapodik.org., hlm 1. Departement of the University of Oxford, Oxford Learners’s Pocket Dictionary, (New York: Oxford university Press, 2003) Dewi Indrayani, “Profil Laboratorium Biologi SMA Se-Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007), t.d. Farid,
“Simbol
Bahan
Kimia”,
http://qualitycontrol-
07.blogspot.com/2010/04/simbol-bahaya-digunakan-untukpelabelan.html, hlm 1-5. Jeffrey, et.al, ExperimetsIn The Study Of Biology, (United States of America: Addison-Wesley Publishing Company, 1967). Kertiasa, Nyoman, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2006). Lee, Edison & Osmond, Biology In The Laboratory, (New York: Herper & Row Publisher, 1965)
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi RevisiI, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), cet. 24. Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 2. Penguin Education, Teachers’ Guide to the Laboratory Guides, (Australia: The Nuffield Foundation, 1970). Poerwodarminto W J S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Rina Widi Astuti, “Kesiapan Laboratorium Biologi SMA Negeri di Kabupaten Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), t.d. Rustaman, Nuryani Y., et.al.,
Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI, 2003) Subiyanto, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, (Malang: Penerbit IKIP Malang, 1990 ), Cet. 2. Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: Nuansa Aulia, 2010), Cet. VI Udin, S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), Cet.. 2 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al Qur’an dan terjemahan, (Semarang: Toha Putra, 1989) Yulianingsih, “Kesiapan Laboratorium Biologi di SMA Negeri Se-Kabupaten Pati Dalam Mendukung Pembelajaran Biologi”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2007), t.d. Sulistyowati, “Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk Meningkatkan Kinerja Pengguna Pengelola Laboratorium IPA SMP Kanisius Raden
Fatah Semarang”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), hlm. 104-106,t.d Tim Supervisi Ditjen Dikti, Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, (Jakarta: Tim Supervisi Ditjen Dikti, 2002) Wirjosoemarto, Koesmadji, et.al., Teknik Laboratorium, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI, 2004)
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Baeti Ta’mirul Khikmah
2. Tempat & Tgl. Lahir
: Tegal, 11 Desember 1989
3. NIM
: 073811025
4. Alamat Rumah
: Jalan Pancasila Desa Depok RT 02 RW 02 Kec. Pangkah Kab. Tegal
HP
: 085641108599
Email
:
[email protected]
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. SDN 02 Depok
(1996 s/d 2001)
b. SMPN 02 Pangkah
(2001 s/d 2004)
c. SMAN 01 Slawi
(2004 s/d 2007)
d. Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2. Pendidikan Non-Formal : -
Semarang, 6 Juni 2011
Baeti Ta’mirul Khikmah NIM: 073811025
LAMPIRAN 1
KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) BABAKAN LEBAKSIU TEGAL Jln. Ponpes Babakan Lebaksiu Tegal 52461 Telp. (0283) 6196761, 6196694
PROFIL MADRASAH ALIYAH NEGERI BABAKAN KABUPATEN TEGAL
A. IDENTITAS MADRASAH 1. Nama Sekolah
: MADRASAH ALIYAH NEGERI BABAKAN
2. No Statistik Madrasah : 311332806242 3. Alamat 4. Nomer Telepon
: Jl. Ponpes Babakan Lebaksiu Kab. Tegal : 0283 6196761
5. Tahun berdiri
: 1968
6. Akretasi Sekolah
: Baik
B. KEPALA MAN BABAKAN 1. Nama
: H. Bukhori, S.Ag
2. NIP
: 19610517 198803 1 006
3. No. HP
: 087830025952
4. Alamat Rumah
: Jl. Cendrawasih – Slawi Kulon -Slawi - Tegal
C. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MADRASAH
1
Pada Tahun 1968 berdiri sebuah Yayasan Darul Ulum dengan wujud sebuah Madrasah yaitu Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum Babakan Kab. Tegal diatas tanah wakaf milik almarhum Haji Muchson. Sebagai upaya meningkatkan kwalitas dan kwantintas pendidikan maka
telah
diusulkan status Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum menjadi Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) Babakan Kab. Tegal, akhirnya Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum Kab. Tegal berubah statusnya menjadi Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) Babakan Kab. Tegal pada tanggal 17 Maret 1968. Demikian sejarah singkat Madrasah Aliyah Negeri Babakan apabila ada kesalahan dalam penulisan, harap dimaklumi karena hal tersebut sesuai dengan keterbatasan daya ingat pendiri pada masa itu.
2
LAMPIRAN 2
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
5.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan 3
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35-36 37-45 45 soal
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 01
2. Tanggal
: 4 Maret 2011
3. Sekolah
: MAN Babakan Lebaksiu Tegal
4. Nama
: Fatmah, S.Pd.
5. Jenis Kelamin
: Perempuan
6. Masa Kerja
: 6 Tahun
II. PETUNJUK PENGISISAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
No.
Pertanyaan
1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi)
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan dengan laboratorium fisika/ kimia? 4
Tidak
√ √
5.
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan bahan untuk kegiatan praktikum?
9.
√
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa Laboran ...................................................
10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium biologi?
11.
√
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru
√
Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli 12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll)
13.
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)?
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)? 5
√ √ √
15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya?
16.
√
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi? Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester Tiap akhir semester 17.
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum selalu dipraktekkan?
18.
√
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar yang berkaitan dengan kegiatan praktikum?
20.
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu kegiatan praktikum yang akan dilakukan?
21.
√ √
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test
√
Lisan pada saat praktikum
√
................................................... 22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan 6
tiap kelompok berapa siswa? lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan praktikum?
25.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan
√
Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain
26.
Membaca buku
√
Belajar sendiri
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap
√ √
praktikum? 28.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan
√
bahan-bahan yang berbahaya? 29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini?
7
√
√ Bahan mudah meledak
√ Bahan pengoksidasi
√ Bahan mudah terbakar
√ Bahan beracun
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√ √ √
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru? 8
√
35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik?
36.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum?
37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa?
38.
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
√ √ √ √
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum?
41.
Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil praktikum?
44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
9
√ √ √ √ √
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) 10
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35.36
5.
d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan
37-45 45 soal
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 02
2. Tanggal
: 7 Maret 2011
3. Sekolah
: MAN Babakan Lebaksiu Tegal
4. Nama
: Moh. Muntoha
5. Jenis Kelamin
: Laki-laki
6. Masa Kerja
: 8 Tahun
II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
Pertanyaan
No. 1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) 11
Tidak
√
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan
√
dengan laboratorium fisika/ kimia? 5.
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan bahan untuk kegiatan praktikum?
9.
√
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa Laboran ...................................................
10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium biologi?
11.
√
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli
12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll)
13.
√
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)? 12
√ √
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)?
15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya?
16.
√ √
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi? Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester Tiap akhir semester 17.
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum
√
selalu dipraktekkan? 18.
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar yang berkaitan dengan kegiatan praktikum?
20.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu
√
kegiatan praktikum yang akan dilakukan? 21.
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test Lisan pada saat praktikum
√ 13
................................................... 22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan tiap kelompok berapa siswa? lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
√
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan
√
praktikum? 25.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain Membaca buku Belajar sendiri 26.
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap
√
praktikum? 28.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang berbahaya?
29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini? 14
√
Bahan mudah meledak
√
Bahan pengoksidasi
√
Bahan mudah terbakar
√
Bahan beracun
√
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
√
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
√
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru?
√ 15
35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik?
36.
√
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik
√
kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum? 37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan
√
memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa? 38.
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
√
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum?
41.
Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
√
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
√
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk
√
mempresentasikan hasil praktikum? 44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
16
√ √
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
5.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan
17
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35.36 37-45 45 soal
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 03
2. Tanggal
: 9 Maret 2011
3. Sekolah
: MAN Babakan Lebaksiu Tegal
4. Nama
: Rianah Sopiawati
5. Jenis Kelamin
: Perempuan
6. Masa Kerja
:-
II. PETUNJUK PENGISISAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
No.
Pertanyaan
1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi)
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan dengan laboratorium fisika/ kimia?
5.
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di 18
Tidak
√ √
laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan bahan untuk kegiatan praktikum?
9.
√
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa Laboran ...................................................
10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium biologi?
11.
√
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli
12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll)
13.
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)?
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)?
15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa 19
√ √ √ √ √
terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya? 16.
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi? Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester Tiap akhir semester 17.
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum selalu dipraktekkan?
18.
√
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar yang berkaitan dengan kegiatan praktikum?
20.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu
√
kegiatan praktikum yang akan dilakukan? 21.
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test Lisan pada saat praktikum
√
................................................... 22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan tiap kelompok berapa siswa? 20
lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan praktikum?
25.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan
√
Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain
26.
Membaca buku
√
Belajar sendiri
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap
√
praktikum? 28.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan
√
bahan-bahan yang berbahaya? 29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
√
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini?
√
21
Bahan mudah meledak
√ Bahan pengoksidasi
√ Bahan mudah terbakar
√ Bahan beracun
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√ √ √
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan
√
oleh guru? 35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik? 22
√
36.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum?
37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa?
38.
√ √
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum?
41.
Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk
√ √ √
mempresentasikan hasil praktikum? 44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
23
√ √
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah 24
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35.36 37-45 45 soal
5.
Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 04
2. Tanggal
: 4 Maret 2011
3. Sekolah
: MAN Babakan Lebaksiu Tegal
4. Nama
: Khaqiatun Nazili Adilatul H.
5. Jenis Kelamin
: Perempuan
6. Masa Kerja
: 1 Tahun
II. PETUNJUK PENGISISAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
Pertanyaan
No. 1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi)
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan 25
Tidak
√ √
dengan laboratorium fisika/ kimia? 5.
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan bahan untuk kegiatan praktikum?
9.
√
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa Laboran ...................................................
10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium
√
biologi? 11.
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru
√
Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli 12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll)
13.
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)?
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas 26
√ √ √
umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)? 15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya?
16.
√
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi? Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester Tiap akhir semester 17.
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum
√
selalu dipraktekkan? 18.
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar
√
yang berkaitan dengan kegiatan praktikum? 20.
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu kegiatan praktikum yang akan dilakukan?
21.
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test
√
Lisan pada saat praktikum
√
................................................... 27
22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan tiap kelompok berapa siswa? lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan praktikum?
25.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan
√
Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain
26.
Membaca buku
√
Belajar sendiri
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap
√ √
praktikum? 28.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan
√
bahan-bahan yang berbahaya? 29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini?
28
√
√ Bahan mudah meledak
√ Bahan pengoksidasi
√ Bahan mudah terbakar
√ Bahan beracun
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√ √ √
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru? 29
√
35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik?
36.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum?
37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa?
38.
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
√ √ √ √
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum?
41.
Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil praktikum?
44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
30
√ √ √ √ √
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) 31
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35.36
5.
d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan
37-45 45 soal
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 05
2. Tanggal
: 17 Maret 2011
3. Sekolah
: MA Negeri Pagerbarang Lebaksiu Tegal
4. Nama
: Agus Purnomo, S.Pd.
5. Jenis Kelamin
: Laki-laki
6. Masa Kerja
: 6 Tahun
II. PETUNJUK PENGISISAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
Pertanyaan
No. 1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) 32
Tidak
√
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan dengan laboratorium fisika/ kimia?
5.
√
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan
√
bahan untuk kegiatan praktikum? 9.
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa
√
Laboran ................................................... 10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium
√
biologi? 11.
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru
√
Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli 12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan
√
kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll) 13.
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)? 33
√
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)?
15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya?
16.
√ √
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi? Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester Tiap akhir semester 17.
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum
√
selalu dipraktekkan? 18.
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar
√
yang berkaitan dengan kegiatan praktikum? 20.
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu kegiatan praktikum yang akan dilakukan?
21.
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test
√
Lisan pada saat praktikum
√ 34
................................................... 22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan tiap kelompok berapa siswa? lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan praktikum?
25.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan
26.
√
Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain
√
Membaca buku
√
Belajar sendiri
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap praktikum?
28.
√
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan
√
bahan-bahan yang berbahaya? 29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini? 35
√
√ Bahan mudah meledak
√ Bahan pengoksidasi
√ Bahan mudah terbakar
√ Bahan beracun
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√ √ √
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru? 36
√
35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik?
36.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum?
37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa?
38.
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
√ √ √ √
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum? Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
41.
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil praktikum?
44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
37
√ √ √ √ √
KISI-KISI WAWANCARA TERSTRUKTUR DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
No. 1.
2.
3.
4.
No. Item
Indikator Desain ruang laboratorium a. Keberadaaan Laboratorium biologi b. Lokasi laboratorium biologi c. Sumber air Administrasi laboratorium a. Teknisi laboratorium biologi b. Persiapan alat dan bahan sebelum praktikum c. Jadwal pemakaian laboratorium d. Pengadaan alat dan bahan e. Penempatan alat dan bahan f. Administrasi alat dan bahan g. Koordinasi laboratorium Pengelolaan penyelenggaraan praktikum a. Pemilihan materi praktikum b. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum praktikum c. Pelatihan/ seminar tentang praktikum d. Persiapan sebelum praktikum e. Pelaksanaan praktikum f. Minat siswa terhadap praktikum g. Penambahan ketrampilan praktikum Kegiatan praktikum a. Keterampilan keselamatan dan keamanan laboratorium (Safety Skill) b. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium (Manipulative Laboratory Skill) c. Keterampilan proses di laboratorium (Process Laboratory Skill) 38
Jumlah 5 soal
1,2,3 4 5 11 soal 6.7 8.9 10 11 12 13,14,15 16 9 soal 17 18 19 20.21 22.23 24 25 20 soal 26-31 32,33,34 35.36
5.
d. Keterampilan berfikir (Thinking Skills) Jumlah Lembar observasi kelengkapan alat dan bahan
37-45 45 soal
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
I.
LATAR BELAKANG 1. Nomor Responden
: 06
2. Tanggal
: 18 Maret 2011
3. Sekolah
: MA Negeri Pagerbarang Tegal
4. Nama
: Dian Agustian, S.Pd.
5. Jenis Kelamin
: Perempuan
6. Masa Kerja
: 7 Tahun
II. PETUNJUK PENGISISAN 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas dapat ditanyakan kepada observer. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi, tidak ada yang terlewatkan. III. PERTANYAAN
Pertanyaan
No. 1.
Adakah laboratorium di sekolah Bapak/ Ibu?
2.
Jika ada, apakah laboratorium (fisika,kimia,biologi)
Ya √
√
terpisah? 3.
Jika jawaban no 2 tidak, apakah hanya ada satu lab. IPA untuk semua mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) 39
Tidak
√
4.
Apakah laboratorium biologi bersebelahan/ berdekatan
√
dengan laboratorium fisika/ kimia? 5.
Berasal dari manakah sumber air untuk kebutuhan air di laboratorium? PDAM Sumur sekolah
√
Sumur artesis Sumur penduduk dekat sekolah ................................................... 6.
Apakah laboratorium biologi mempunyai laboran?
7.
Jika jawaban no. 6 ya, ada berapa orang?
√
Satu orang Lebih dari satu orang 8.
Apakah Bapak/ Ibu selalu menyiapkan sendiri alat dan bahan untuk kegiatan praktikum?
9.
√
Jika jawaban no. 8 tidak, siapakah yang membantu? Siswa Laboran ...................................................
10.
Apakah tersedia jadwal pemakaian laboratorium
√
biologi? 11.
Apakah alat dan bahan akan selalu diadakan jika rusak/ habis, dan kapan waktu pengadaannya? Ya, tiap awal tahun ajaran baru
√
Ya, tiap satu semester sekali Ya, jika habis langsung beli 12.
Apakah alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya? (alat kaca, alat plastik, dll)
13.
Apakah laboratorium biologi mempunyai daftar alat dan bahan(katalog)? 40
√ √
14.
Apakah sebelum ataupun sesudah praktikum fasilitas umum yang ada selalu dicek (listrik dan air)?
15.
Apakah alat dan bahan setelah praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke tempatnya?
16.
√ √
Kapan Bapak/ ibu mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah yang kaitannya dengan laboratorium biologi?
17.
Tiap awal semester
√
Tiap tengah semester
√
Tiap akhir semester
√
Apakah setiap materi yang memerlukan praktikum
√
selalu dipraktekkan? 18.
Menurut Bapak/ Ibu,hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika akan melaksanakan praktikum : Sarana dan prasarana
√
Materi
√
Rencana Pembelajaran
√
Kondisi siswa
√
Petunjuk praktikum
√
Tujuan dalam praktikum
√
Waktu praktikum
√
................................................... 19.
Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan/ seminar yang berkaitan dengan kegiatan praktikum?
20.
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu mencoba terlebih dahulu
√
kegiatan praktikum yang akan dilakukan? 21.
Apakah Bapak/ Ibu guru menngetahui tingkat kesiapan siswa sebelum praktikum dan bagaimana caranya? Free test
√
Lisan pada saat praktikum
√ 41
................................................... 22.
Apakah dalam praktikum siswa selalu berkelompok dan tiap kelompok berapa siswa? lebih dari 7 orang 5-7 orang
√
4 orang kurang dari 4 orang 23.
Apakah Bapak/ Ibu selalui menunggui kegiatan praktikum sampai selesai?
24.
Apakah siswa selalu berminat dalam mengikuti kegiatan praktikum?
25.
√
√
Apakah Bapak/ Ibu selalu menambah keterampilan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum? Melalui apa saja? Seminar/ pelatihan
√
Tanya pada teman sejawat
√
Studi banding ke sekolah lain Membaca buku
√ √
Belajar sendiri 26.
√
Apakah Bapak/ Ibu guru menyusun tata tertib pemakaian laboratorium biologi?
27.
Apakah Bapak/ Ibu selalu membacakan tata tertib setiap
√ √
praktikum? 28.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan peringatan kepada siswa agar berhati-hati dalam menggunakan
√
bahan-bahan yang berbahaya? 29.
Apakah Bapak/ Ibu mencantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya pada petunjuk praktikum?
30.
Apakah Bapak/ Ibu memahami simbol-simbol bahan kimia berbahaya di bawah ini? 42
√
√ Bahan mudah meledak
√ Bahan pengoksidasi
√ Bahan mudah terbakar
√ Bahan beracun
√ Bahan korosif 31.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentang bagian-bagian mikroskop?
32.
Apakah Bapak/ Ibu paham tentanng pemakaian mikroskop yang benar?
33.
Apakah Bapak/ Ibu membantu siswa dam pemakaian mikroskop?
34.
√ √ √
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru? 43
√
35.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa selama kegiatan praktikum bekerja dengan baik?
36.
Menurut Bapak/ Ibu apakah siswa dapat menarik kesimpulan sesuai denngan petunjuk praktikum?
37.
Apakah Bapak/ Ibu guru selalu menyusun dan memberikan petunjuk praktikum/ LKS untuk siswa?
38.
Jika jawaban no. 53 tidak, apakah praktikum berdasarkan buku pegangan biologi?
39.
√ √ √ √
Menurut Bapak/ Ibu, hal-hal apa saja yang harus ada pada petunjuk praktikum?
41.
Judul
√
Landasan Teori
√
Tujuan
√
Alat dan bahan
√
Petunjuk keselamatan dan keamanan kerja
√
Cara kerja
√
Analisis
√
Kesimpulan
√
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan?
42.
Apakah siswa selalu membuat laporan praktikum?
43.
Apakah Bapak/ Ibu menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil praktikum?
44.
Apakah hasil kegiatan praktikum selalu dibahas?
45.
Apakah Bapak/ Ibu membuat lembar penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum?
44
√ √ √ √ √
LAMPIRAN 3
LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri Babakan Tegal Alamat I.
: Jl. Ponpes Babakan Lebaksiu Tegal 52471
Desain Laboratorium Luas bangunan 150 m2, panjang 15 m, lebar 10 m, tinggi 3,5 m2 Kapasitas 40 siswa. Letak terhadap ruang yang lain : jauh / dekat* Letak terhadap sumber air
: jauh / dekat*
Jumlah pintu 1 buah, jumlah jendela 11 buah *Coret yang tidak perlu Keterangan: Skor 1, jika kondisi desain laboratorium sesuai dengan kriteria di bawah ini. Skor 0, jika kondisi desain laboratorium tidak sesuai dengan kriteria di bawah ini. Kriteria desain laboratorium yang diharapkan antara lain: Panjang
= 11 m
Lebar
=9m
Tinggi
=3m
Kapasitas = 40 siswa Letak terhadap ruangan yang lain: Jauh, jika jarak dengan ruangan lain lebih dari 3 m dari laboratorium. Dekat, jika jarak dengan ruangan lain kurang dari 3 m dari laboratorium. Letak terhadap sumber air: Jauh, jika letak sumber air lebih dari 10 m dari laboratorium. Dekat, jika letak sumber air kurang dari 10 m dari laboratorium. 45
II. Fasilitas Laboratorium Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ada Baik Rusak
Kriteria a. Fasilitas Umum Bak cuci Gas Penerangan (listrik) Soket listrik Sumber air Ventilasi Tempat sampah Jam dinding b. Fasilitas Khusus Kursi
Tidak Ada
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ Untuk siswa dan guru
√
10 11 12 13 14 15 16
Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Lemari asam Papan tulis : Blackboard / whiteboard* 17 Pemadam kebakaran 18 Perlengkapan P3K Kotak P3K Obat P3K untuk luka bakar Obat P3K untuk luka terbuka 19 Rumah kaca/ green house *Coret yang tidak perlu
√ √ √ √ √ √ √ √ -
Bersebelahan dengan Klinik (UKS)
III. Daftar Alat Untuk Praktikum Biologi Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No 1 2
Nama Alat
Baik √ √
Mikroskop monokuler Mikroskop stereo binokuler 46
Ada Tidak Keterangan Jumlah Rusak Ada 17 6
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Perlengkapan pemeliharaan mikroskop (kertas pembersih lensa, sikat halus,kunci Allen, alat semprot, obeng halus, lup tukang arloji, tang untuk melipat. Gelas benda Gelas penutup Gelas arloji Cawan petri Gelas beaker Corong Pipet ukur panjang Pipet ukur sedang Pipet ukur kecil Tabung reaksi Sikat tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Erlenmeyer Kotak preparat Lumpang dan alu Gelas ukur Stopwach Kaki tiga Rak tabung reaksi Klem universal Pengaduk kaca Pembakar spirtus Kasa Aquarium Neraca Termometer Potometer Respirometer Perangkat bedah hewan Labu ukur Higrometer putar Stetoskop Alat Peraga 3 Dimensi Model ginjal manusia Model jantung manusia 47
-
√ √
82 6 -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
70 22 19 7 40 12 87 26 40 28 2 17 27 6 21 17 5 24 12 19 1 2 5
3 2 11 5
2
1
3 4
√ √
5 set 4 -
√
2
√ √
1 2
38 39 40 41 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Model kulit manusia Model sistem pencernaan manusia Model mata manusia Model mulut dan gigi manusia Model sistem staraf manusia Model pernafasan manusia Model perkembangan sel embrio manusia Model kerangka manusia Model telinga manusia Model sistem reproduksi manusia Model sistem pengeluaran manusia Model torso manusia Alat Peraga 2 Dimensi Gambar kromosom Gambar DNA Gambar RNA Gambar pewarisan mendel Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum Gambar sistem pencernaan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pernafasan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem peredaran darah burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pengeluaran burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem reproduksi burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem syaraf burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar pohon evolusi Preparat mitosis 48
√ √
1 2 -
√ √
1 1 -
√ √ √ √ √
2 3 1 1 2
√ √ √ √
1 1 1 2 -
√
1
√
3
√
2
Pencernaan reptil
√
2 -
√
1 set
66 67 68
Preparat meiosis Preparat anatomi tumbuhan Preparat anatomi hewan
√ √ √
1 set 1 set -
IV. Daftar Bahan / Zat Untuk Praktikum Biologi Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Zat / Bahan
Ada
Zat Padat Eosin Eter Glukosa Iodium Kalium hidroksida Mangan Sulfat Natrium hidroksida Vaseline Zat Cair Asam sulfat Asam klorida Etanol Aquades Formalin Urea Lugol Fehling Benedict Alkohol Bahan Lainnya Kertas saring Kertas indikator pH
Tidak Ada
PA / Teknis
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
V. Anggaran Untuk mengadakan alat ataupun bahan untuk praktikum, dana yang diperoleh berasal dari: 1. Subsidi Pemerintah 49
2. Swadaya Sekolah 3. Persatuan Orang Tua Murid 4. Komite Sekolah 5. Lain-Lain
50
LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang Tegal Alamat I.
: Jl. Gamprit No. 1 Pagerbarang Kabupaten Tegal 52462
Desain Laboratorium Luas bangunan 120 m2, panjang 12 m, lebar 10 m, tinggi 3 m Kapasitas 40 siswa. Letak terhadap ruang yang lain : jauh / dekat* Letak terhadap sumber air
: jauh / dekat*
Jumlah pintu 1 buah, jumlah jendela 9 buah *Coret yang tidak perlu Keterangan: Skor 1, jika kondisi desain laboratorium sesuai dengan kriteria di bawah ini. Skor 0, jika kondisi desain laboratorium tidak sesuai dengan kriteria di bawah ini. Kriteria desain laboratorium yang diharapkan antara lain: Panjang
= 11 m
Lebar
=9m
Tinggi
=3m
Kapasitas = 40 siswa Letak terhadap ruangan yang lain: Jauh, jika jarak dengan ruangan lain lebih dari 3 m dari laboratorium. Dekat, jika jarak dengan ruangan lain kurang dari 3 m dari laboratorium. Letak terhadap sumber air: Jauh, jika letak sumber air lebih dari 10 m dari laboratorium. Dekat, jika letak sumber air kurang dari 10 m dari laboratorium. 51
II.
Fasilitas Laboratorium Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ada Baik Rusak
Kriteria a. Fasilitas Umum Bak cuci Gas Penerangan (listrik) Soket listrik Sumber air Ventilasi Tempat sampah Jam dinding b. Fasilitas Khusus Kursi
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ Untuk siswa dan guru
√
10 11 12 13 14 15 16
Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Lemari asam Papan tulis : Blackboard / whiteboard* 17 Pemadam kebakaran 18 Perlengkapan P3K Kotak P3K Obat P3K untuk luka bakar Obat P3K untuk luka terbuka 19 Rumah kaca/ green house *Coret yang tidak perlu III.
Tidak Ada
√ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Daftar Alat Untuk Praktikum Biologi Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No 1 2
Nama Alat
Baik 5
Mikroskop monokuler Mikroskop stereo binokuler 52
Ada Tidak Keterangan Jumlah Rusak Ada 7 2 -
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Perlengkapan pemeliharaan mikroskop (kertas pembersih lensa, sikat halus,kunci Allen, alat semprot, obeng halus, lup tukang arloji, tang untuk melipat. Gelas benda Gelas penutup Gelas arloji Cawan petri Gelas beaker Corong Pipet ukur panjang Pipet ukur sedang Pipet ukur kecil Tabung reaksi Sikat tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Erlenmeyer Kotak preparat Lumpang dan alu Gelas ukur Stopwach Kaki tiga Rak tabung reaksi Klem universal Pengaduk kaca Pembakar spirtus Kasa Aquarium Neraca Termometer Potometer Respirometer Perangkat bedah hewan Labu ukur Higrometer putar Stetoskop Alat Peraga 3 Dimensi Model ginjal manusia Model jantung manusia 53
-
125
2 set
19
1 set isi 72 -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √
5 28 6 5 4 10 28 5 20 7 1 7 8 2 9 5
2 11 3
1
√ 7 36 √ √ √
6 8 1 set 1 4 5
1 14
1 set isi 50
1 -
√ √
5 set 4 -
√
2 -
38 39 40 41 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Model kulit manusia Model sistem pencernaan manusia Model mata manusia Model mulut dan gigi manusia Model sistem staraf manusia Model pernafasan manusia Model perkembangan sel embrio manusia Model kerangka manusia Model telinga manusia Model sistem reproduksi manusia Model sistem pengeluaran manusia Model torso manusia Alat Peraga 2 Dimensi Gambar kromosom Gambar DNA Gambar RNA Gambar pewarisan mendel Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum Gambar sistem pencernaan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pernafasan burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem peredaran darah burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pengeluaran burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem reproduksi burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem syaraf burung, reptil, amphibi, ikan, dan cacing tanah Gambar pohon evolusi Preparat mitosis 54
√
7 -
√
2
√ √ √ √
1 1 1 2 -
√
1
√
1
Pencernaan reptil
√
2 -
√
1 set
66 67 68 IV.
Preparat meiosis Preparat anatomi tumbuhan Preparat anatomi hewan
√ √ √
1 set 1 set 16
Daftar Bahan / Zat Untuk Praktikum Biologi Berilah tanda (√) apabila ada dan tanda (-) apabila tidak ada. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
V.
Nama Zat / Bahan
Ada
Zat Padat Eosin Eter Glukosa Iodium Kalium hidroksida Mangan Sulfat Natrium hidroksida Vaseline Zat Cair Asam sulfat Asam klorida Etanol Aquades Formalin Urea Lugol Fehling Benedict Alkohol Bahan Lainnya Kertas saring Kertas indikator pH
Tidak Ada
PA / Teknis
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Anggaran Untuk mengadakan alat ataupun bahan untuk praktikum, dana yang diperoleh berasal dari: 1. Subsidi Pemerintah 55
2. Swadaya Sekolah 3. Persatuan Orang tua Murid 4. Komite Sekolah
56
LAMPIRAN 4 Rubrik Penilaian Kinerja Siswa Dalam Kegiatan Praktikum
No.
Aspek Yang Diamati
Skor
Keterampilan proses laboratorium (Process Laboratory Skill) Siswa dapat menggunakan pipet dengan baik dan benar saat mengambil larutan.
1
a. Siswa tidak menggunakan pipet yang berbeda untuk masing-masing zat dan menggunakan pipet dengan cara yang salah dan asal-asalan.
1
b. Siswa menggunakan pipet berbeda untuk masing-masing zat, namun cara menggunakanya belum begitu tepat yaitu tidak memencet karet pipet sebelum dimasukkan ke beker/ botol tempat larutan yang akan diambil, memencet saat pipet telah masukdi dalam larutan, kemudian memencetnya lagi untuk meneteskanya sebanyak ukuran yang diminta.
2
c. Siswa tidak menggunakan pipet dengan baik dan benar saat mengambil larutan, sedangkan cara menggunakan pipet sudah benar yaitu memencet karet pipet sebelum dimasukkan ke beker/ botol tempat larutan yang akan diambil, melepaskanya saat pipet telah masuk di dalam larutan agar larutan terhisap masuk ke dalam pipet, kemudian memencetnya lagi untuk meneteskanya sebanyak ukuran yang diminta.
3
d. Siswa mengambil larutan dengan menggunakan pipet secara tepat, yaitu mengunakan pipet yang berbeda. Cara menggunakan pipet sudah benar yaitu memencet karet pipet sebelum dimasukkan ke beker/ botol tempat larutan yang akan diambil, melepaskanya saat pipet telah masuk di dalam larutan agar larutan terhisap masuk ke dalam pipet, kemudian memencetnya lagi untuk meneteskanya sebanyak ukuran yang diminta.
4
2.
Siwa mengambil larutan dengan jumlah/ ukuran yang benar a. Siswa tidak mengambil larutan.
1
b. Siswa tidak mengambil larutan sesuai ukuran yang diminta karena tidak tepat dalam mengukur dan salah dalam melihat.
2
c. Siswa tidak mengambil larutan sesuai ukuran dengan tepat, namun siswa tepat dalam mengukur menggunakan gelas ukur dan melihat
3
57
meniskus cekungnya zat kimia dalam tabung reaksi. d. Siswa mengambil larutan sesuai ukuran dengan tepat yaitu tepat dalam mengukur menggunakan gelas ukur dan melihat meniskus cekungnya zat kimia dalam tabung reaksi.
4
Keterampilan Melaksanakan Manipulasi Laboratorium dan Keterampilan Keamanan & Keselamatan 3.
Siswa memanaskan tabung reaksi di atas Bunsen dengan benar a. Siswa salah total dalam memanaskan dan malah membuat keributan akibat kesalahan pemanasan.
1
b. Siswa memanaskan dengan arah mulut tabung menjauhi dirinya atau orang-orang disekitarnya, tidak menggerakkan
2
c. Siswa memanaskan dengan arah mulut tabung menjauhi dirinya atau orang-orang disekitarnya, menggerakkan tabung reaksi dari permukaan larutan menuju dasar permukaan selama pemanasan, namun kondisi fisik 4siswa tidak tenang.
3
d. Siswa memanaskan dengan arah mulut tabung menjauhi dirinya atau orang-orang disekitarnya, menggerakkan tabung reaksi dari permukaan larutan menuju dasar permukaan selama pemanasan, dan kondisi fisik siswa pelan-pelan tenang.
4
4.
Siswa meneteskan larutan dari satu tabung reaksi ke tabung reaksi yang lain melalui dinding tabung dengan benar a. Siswa tidak mengarahkan mulut tabung menjauhi alat pernafasan siswa dan tidak mempertimbangkan arah angin yang terjadi, tidak memiringkan tabung dan tidak meneteskan larutan melalui dinding tabung reaksi secara pelan-pelan dan mantap.
1
b. Siswa mengarahkan mulut tabung menjauhi alat pernafasan siswa dan searah dengan arah angin yang terjadi, tidak memiringkan tabung dan tidak meneteskan larutan melalui dinding tabung reaksi secara pelan-pelan dan mantap.
2
c. Siswa mengarahkan mulut tabung menjauhi alat pernafasan siswa dan searah dengan arah angin yang terjadi, memiringkan tabung, namun tidak meneteskan larutan melalui dinding tabung reaksi secara pelan-pelan dan mantap.
3
d. Siswa mengarahkan mulut tabung menjauhi alat pernafasan siswa dan searah dengan arah angin yang terjadi, memiringkan tabung dan meneteskan larutan melalui dinding tabung reaksi secara pelan-
4
58
pelan dan mantap. Keterampilan melakukan manipulasi laboratorium 5.
Melakukan langkah kerja secara penuh, sistematis, dan cermat memperhitungkan waktu. a. Tidak melakukan semua langkah kerja dari masing-masing percobaan dengan cermat, sehingga langkah praktikum berantakan dan tidak selesai tepat waktu.
1
b. Tidak melakukan semua langkah kerja dari masing-masing percobaan dengan urut dan sistematis, namun dapat membagi waktu dengan cermat sehingga dapat menyelesaikan parktikum tepat waktu.
2
c. Melakukan semua langkah kerja dari masing-masing percobaan dengan urut dan sistematis, namun kurang dapat membagi waktu dengan cermat sehingga tidak menyelesaikan parktikum tepat waktu.
3
d. Melakukan semua langkah kerja dari masing-masing percobaan dengan urut dan sistematis, dan dapat membagi waktu dengan cermat sehingga dapat menyelesaikan parktikum tepat waktu.
4
Keterampilan proses laboratorium 6.
Siswa mengamati hasil praktikum. a. Siswa tidak mengamati hasil praktikum.
1
b. Siswa melakukan pengamatan secara serius, tetapi tidak mencatat dan tidak mendiskusikan hasil pengamatan.
2
c. Siswa melakukan pengamatan secara serius, dan menggunakan semua indera yang memungkinkan untuk mencatat, namun tidak mendiskusikannya secara bersama-sama dalam satu kelompok.
3
d. Siswa melakukan pengamatan secara serius, dan menggunakan semua indera yang memungkinkan untuk mencatat, dan mendiskusikannya secara bersama-sama dalam satu kelompok.
4
59
LAMPIRAN 5
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal
Nama
: Moh. Muntoha
Tanggal
: 7 Maret 2011
1. Apakah laboratorium biologi di sekolah bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Menjadi satu dengan fisika dan kimia. 2. Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: DIPA dari bendahara 3. Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: Tata tertib, jurnal kegiatan, petunjuk kerja, laporan hasil praktikum (blangko) 4. Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Ya, karena perlu dan harus ada nilai praktek (psikomotorik), menarik minat siswa terutama di kelas XI 5. Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: Alat dan bahan (sarana) tersedia, petunjuk kerja mudah dilakukan, berkaitan langsung dengan materi pokok, prosesnya tidak lama (langsung dapat hasil), waktunya tersedia.
60
6. Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Demonstrasi/ peragaan, diskusi, pengamatan lapangan langsung. 7. Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Ya, kalau memungkinkan materi dapat dipaktekkan dan waktu memadai, minimal satu semester satu kali karena untuk nilai rapot. Sedangkan menurut irjen/ pengawas minimal tiga kali. 8. Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Ya, paling tidak ada peringatan bahayanya supaya lebih hati-hati. 9. Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Ya, terutama alat yang masih asing atau belum terbiasa, mahal harganya (jumlah terbatas), ada bahayanya. 10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Ya, laporan berupa laporan sementara dan laporan akhir. Laporan sementara langsung dibahas atau menunjukkan salah benarnya, kemudian dilengkapi untuk dibuat laporan akhir per individu 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Kadang-kadang, tergantung waktu dan materi. Kalau masih ada waktu dibahas, materi pokok/ penting dibahas, gambar-gambar mikroskopis cukup letak nama dan kesimpulan di akhir kegiatan.
61
12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Ya, analisis atau pembahasan hasil pengamatan perlu untuk mengutarakan/ menjelaskan hasil pengamatan yang berupa gambar atau tabel, sehingga tahu apa yang diamati, konsep/ materi dan kesimpulannya.
62
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal
Nama
: Fatmah, S.Pd.
Tanggal
: 4 Maret 2011
1. Apakah laboratorium biologi di sekolah bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Laboratorium masih menjadi satu, karena belum ada lokasi untuk laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi. 2. Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: Dari uang DIPA. 3. Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: a. Administrasi alat dan bahan b. Administrasi kehadiran c. Administrasi ruang. 4. Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Ya, karena dengan praktek anak akan lebih jelas dan memahami keadaan sebenarnya, tidak hanya teori. 5. Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: -63
6. Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Diskusi dan observasi. 7. Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Tidak selalu, karena keterbatasan waktu dan materi yang banyak. 8. Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Tidak dicantumkan, hanya diberi tahu, dengan alasan karena dipakai dengan konsentrasi rendah. 9. Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Ya, karena banyak siswa yang belum tahu/ paham. 10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Selalu, hasil praktikum dibahas setelah praktek selesai, disesuaikan dengan teori, sesuai atau tidaknya hasil pengamatan ditentukan dari cara kerja praktek siswa. 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Tidak selalu, hanya dengan sistem tanya jawab. 12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Ya, disesuaikan dengan hasil pengamatan dan pembahasan.
64
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal
Nama
: Riana Sopiawati
Tanggal
: 9 Maret 2011
1.
Apakah laboratorium biologi di sekolah bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Masih jadi satu, karena bangunan/ ruangnya belum ada.
2.
Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: Dari DIPA dan komite.
3.
Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: Jurnal, Absensi Siswa, Katalog, Jadwal Praktikum, Struktur Organisasi.
4.
Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Ya, karena untuk melatih dan menambah wawasan skill siswa.
5.
Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: Mengenalkan alat dan bahan pada siswa, sehingga pada saat praktikum siswa sudah mengetahuinya.
6.
Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Diskusi dan CTL. 65
7.
Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Kadang-kadang, karena disesuaikan dengan waktu dan alat/ bahan yang tersedia di laboratorium.
8.
Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Ya, karena untuk keamanan siswa pada waktu pelaksanaan praktikum.
9.
Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Ya, karena belum tentu siswa mengetahui pemakaian alat-alat praktikum.
10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Ya, pembahasan langsung didiskusikan setelah siswa selesai praktikum. 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Tidak, karena sudah didiskusikan dan hasilnya langsung ditulis di laporan praktikum. 12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Ya, untuk mengetahui pemahaman siswa.
66
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal
Nama
: Khaqiatun Nazili A. H.
Tanggal
: 9 Maret 2011
1. Apakah laboratorium biologi di sekolah bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Masih menjadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia. Karena tidak ada tepat/ kurangnya fasilitas tempat untuk membuat laboratorium sendiri. 2.
Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: DIPA.
3.
Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: Absensi, Jurnal, Katalog.
4.
Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Iya, karena denagn menggunakan laboratorium, siswa bisa lebih aktif dan belajarpun akan lebih mudah diserap, sehingga SK dan KD bisa selesai sesuai dengan RPP/ waktu yang ditentukan.
5.
Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: Mempersiapkan: Alat dan bahn (sarana dan prasarana), petunjuk praktikum, RPP yang melibatkan laboratorium. 67
6.
Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Cooperative Learning (STAD, Jigsaw, TGT, dll), model pembelajaran mind mapping, snow ball, make a match, picture and picture, dll..
7.
Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Iya, tetapi tidak selalu, tergantung pada sarana prasarana yang ada.
8.
Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Tidak, karena siswa lebih paham jika guru yang memberitahu, apakah itu bahan yang berbahaya atau tidak.
9.
Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Iya, agar siswa bisa bekerja/ melakukan praktikum sendiri, selain itu juga mengurangi tingkat esiko pada waktu pelaksanaan.
10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Iya, yaitu dengan cara diskusi dan presentasi. Untuk mengetahui mana siswa yang aktif pada waktu pelaksanaan, dan untuk menambah wawasan siswa dengan mendengar berbagai pendapat dari temennya. 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Iya, supaya siswa katif tidak hanya ketika praktikum, melainbkan aktif juga ketika di kelas.
68
12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Iya, karena agar siswa tidak hanya melakukan praktek, tetapi mereka juga mengamati, maka dari hasil mengamati itulah ereka dituntut untuk menganalisis, karena dengan begitu, pola pikir mereka akan berkembang.
69
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri Pagerbarang Tegal
Nama
: Agus Purnomo, S.Pd.
Tanggal
: 9 Maret 2011
1.
Apakah laboratorium biologi di sekolah bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Masih satu ruang, karena tempat belum memadai.
2.
Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: DIPA dan Komite Sekolah
3.
Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: a. Buku inventaris barang b. Buku jurnal c. Tata tertib
4.
Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Ya, karena diharapkan antara teori dan praktek harus sejalan.
5.
Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: a. Pengadaan alat dan sarana laboratorium b. Tempat yang memadai
70
6.
Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Diskusi problem solving dan observasi di lapangan.
7.
Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Tidak, karena keterbatasan tempat, alat dan bahan.
8.
Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Ya, karena untuk memberitahukan kepada siswa agar berhati-hati menggunakan bahan-bahan dan alat praktek.
9.
Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Ya, agar lancar dalam melaksanakan praktek.
10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Ya, karena tidak semua hasil praktekan itu sama, maka perlu dipresentasikan dan didiskusikan. 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Ya, untuk melatih siswa mengemukakan pendapat atau bergargumentasi dalam diskusi. 12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Ya, supaya melatih siswa agar dapat menganalisis suatu permasalahan yang ada. 71
LEMBAR WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG LABORATORIUM BIOLOGI MA NEGERI DI KABUPATEN TEGAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) Sekolah
: Madrasah Aliyah Negeri PagerbarangTegal
Nama
: Dian Agustian, S.Pd.
Tanggal
: 9 Maret 2011
1.
Apakah laboratorium biologi di sekolah Bapak/ Ibu sudah terpisah/ masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia? Alasan ? Jawaban: Masih menjadi satu karena tidak ada tempat.
2.
Darimana biaya untuk penggadaan alat dan bahan prakrikum? Jawaban: Komite Sekolah.
3.
Kelengkapan Administrasi apa sajakah yang ada di laboratorium? Jawaban: Buku inventaris.
4.
Apakah Bapak/ Ibu Guru memanfaatkan laboratorium untuk menunjang pelaksanaan KTSP? Alasan ? Jawaban: Ya, karena antara teori dan praktek harus sama.
5.
Persiapan apa sajakah yang dilakukan agar laboratorium sebagai salah satu fasilitas belajar dapat menunjang pelaksanaan KTSP? Jawaban: Pengadaan alat dan bahan.
6.
Selain praktikum, metode pembelajaran apa sajakah yang dilakukan? Jawaban: Diskusi dan problem solving.
72
7.
Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu di praktekkan? Alasan? Jawaban: Tidak, karena keterbatasan alat dan bahan.
8.
Apakah pada petunjuk praktkum/ LKS selalu dicantumkan simbol-simbol bahan kimia berbahaya? Alasan? Jawaban: Ya, untuk memberitahukan kepada siswa sehingga siswa dapat berhati-hati.
9.
Apakah Bapak/ Ibu memberi contoh pemakaian alat-alat praktikum biologi sebelum praktek dimulai? Alasan? Jawaban: Ya, pada saat praktek anak tidak bertanya lagi mengenai cara penggunaan alat-alat praktikum.
10. Apakah Bapak/ Ibu selalu meminta siswa membuat laporan praktikum? dan bagaimana cara Bapak/ Ibu membahas hasil praktikum? Alasan? Jawaban: Ya, karena tidak semua hasil praktek tiap kelompok sama, dengan diskusi/ presentasi. 11. Apakah Bapak/ Ibu meminta siswa mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas? Alasan? Jawaban: Ya, melatih anak dalam berargumentasi, anak akan lebih memahami hasil praktek, belum tentu hasil praktikum tiap kelompok sama. 12. Apakah pada petunjuk praktikum/ LKS yang digunakan terdapat pertanyaan yang memerlukan analisis? Alasan? Jawaban: Tidak.
73
LAMPIRAN 6 PRAKTEK UJI MAKANAN KELAS XII IPA I.
PENDAHULUAN Zat makanan yang diperoleh oleh tubuh dapat dibagi menjadi dua kelopok, yaitu zat makanan makro (makronutrien) yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Zat makanan mikro (mikronutrien) adalah vitamin dan mineral. Sedangkan air sangat diperlukan tubuh sebagai bahan yang penting dalam proses di dalam tubuh.
II.
TUJUAN Menenytukan kandungan karbohidrat (amilum), glukosa dan protein (asam amino) yang terdapat dalam bahan makanan.
III.
LANDASAN TEORI Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Akanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tubuh serta memperbaiki jaringan yang rusak. Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, akanan harus dipecah menjadi zat-zat makanan terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dala makanan yang
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses
metabolosme. Makanan diubah menjadi nutrien melalui sistem pencernaan. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan akanan dala jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kekurangan atau kelebihan salah satu atau lebih zat makanan disebut malnutrisi. Karbohidrat adalah zat makanan yang menghasilkan banyak energi yang diperlukan oleh tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
74
berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian penting di dalam plasma sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga tersedia sebagai cadangan makanan dan satu molekul protein terdiri atas beberapa asam amino. IV.
ALAT DAN BAHAN A. Alat
B. Bahan
1. Tabung reaksi
1. Fehling A dan Fehling B
2. Mortar
2. Biuret
3. Penjepit tabung reaksi
3. Lugol
4. Lampu spirtus
4. Nasi
5. Korek api
5. Roti
6. Rak tabung reaksi
6. Tahu
7. Plat tetes
7. Putih telur
8. Pipet
8. Madu 9. Susu cair
V.
CARA KERJA Semua bahan makanan yang padat di lumatkan/digerus dengan mortar sampai halus kemudian tambahkan air secukupnya. Masing-masing ditempatkan didalam wadah diberi label A (Nasi), B (roti tawar), C (tahu), D (putih telur), E (madu) dan F (susu cair) 1. Uji Amilum a. Masukan bahan makanan masing-masing pada cekungan pelat tetes. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan lugol sebanyak 2 atau 3 tetes c. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan 2. Uji Protein a. Masukan bahan makanan masing-masing pada cekungan pelat tetes. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan biuret sebanyak 2 atau 3 tetes c. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan. 75
VI.
3. Uji Glukosa a. Masukan bahan makanan masing-masing pada tabung reaksi. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan Fehling A danFehling B sebanyak 3 atau 4 tetes c. Dengan menggunakan penjepit tabung reaksi masing-masing tabung dipanaskan diatas pembakar spiritus d. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan. TABEL PENGAMATAN Tabel: Hasil Uji Makanan
NO
Bahan Makanan
1
Nasi
2 3 4 5 6
Roti tawar Tahu Putih telur Madu Susu cair
Reaksi/ Perubahan Warna Fehling AB Biuret Sebelum Sesudah Lugol dibakar dibakar Biru Merah Hitam Biru bata Ungu Orange Hitam Ungu Ungu Coklat Kuning Ungu Ungu Coklat Kuning Ungu Kuning Orange Orange Kuning Biru Orange Coklat Ungu
Hasil Uji Makanan Glukosa
Amilum
Protein
+
+
-
+ + +
+ -
+ + + +
Catatan:*) Diisi tanda (+) bila reaksinya positif Diisi tanda (-) bila reaksinya negatif VII. PEMBAHASAN Untuk mengetahui bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat, glukosa, dan protein, dapat dilakukan percobaan dengan menggunakan larutan Fehling A dan Fehling B, lugol, dan biuret. Sebagai sample bahan makanannya adalah nasi, roti tawar, tahu, putih telur, madu dan susu cair. Bahan makanan yang di uji coba positif mengandung amilum jika ditetesi lugol berwarna hitam, dan positif mengandung proten jika ditetesi biuret berwarna ungu, serta positif mengandung glukosa jika ditetesi Fehling A dan Fehling B setelah dibakar berwarna orange atau terdapat endapan merah bata. Hasil percobaannya sebagai berikut: 76
1. Nasi yang ditetesi lugol, dari warna putih berubah menjadi warna hitam, ini berarti bahwa nasi positif mengandung ailum, dan ditetesi biuret berubah menjadi biru, ini berarti nasi tidak mengandung protein, dan ditetesi Fehling A dan Fehling B, kemudian ibakar, yang sebelumnya berwarna biru, dan setelah dibakar terdapat endapan merah bata, ini berarti nasi positif mengandung glukosa. 2. Roti tawar yang ditetesi lugol menjadi hitam, roti tawar mengandung amilum. Dan ditetesi biuret menjadi ungu, mengandung protein, serta ditetesi Fehling A dan Fehling B sebelum dibakar berwarna ungu, dan setelah dibakar berwarna orange. Roti tawar mngandung glukosa. 3. Tahu yang ditetesi lugol menjadi kuning, tidak mengandung amilum. Ditetesi biuret menjadi ungu, mrngandung protein. Serta ditetesi Fehling A dan Fehlinhg B sebelum dibakar berwarna ungu, dan setelah dibakar berwarna coklat. Tahu tidak mengandung glukosa. 4. Putih telur yang ditetesi lugol menjadi kuning, tidak mengandung amilum. Dan ditetesi biuret enjadi ungu, mengandung protein. Ditetesi Fehling A dan Fehling B sebelum dibakar berwarna ungu, dan setelah dibakar berwarna coklat. Putih telur tidak mengandung glukosa. 5. Madu, yang ditetesi lugol menjadi orange, tidak mengandung amilum. Dan ditetesi biuret menjadi kuning, tidak mengandung protein. Ditetesi Fehling A dan Fehling Bsebelum dibakar berwarna kuning, dan setelah dibakar berubah warna menjadi orange. Madu mengandung glukosa. 6. Susu cair yang ditetesi lugol berwarna coklat, tidak mengandung amilium. Ditetesi biuret menjadi ungu, mengandung protein. Ditetesi Fehling A dan Fehling b sebelum dibakar berubah menjadi warna orange. Susu cair mengandung glukosa. 7. Kesalahannya pada saat megamati perubahan warna pada roti tawar dengan biuret. Warnanya biru samar-samar, sedikit agak keunguan, mungkin karena biuret yang diteteskan kurang, sehingga warnanya masih samar, dan saya mengambil kesimpulan bahwa roti tawar berwarna ungu, yang berarti mengandung protein. Namun pada kenyataannya, roti tawar 77
tidak mengandung protein dan sebenarnya berwarna biru jika ditetesi biuret bukan berwarna ungu. VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Menurut Anda, uji bahan makanan yang dilakukan merupakan uji kualitatif atau kuantitatif? Uji bahan makanan yang dilakukan merupakan uji kualitatif, karena dari bahan-bahan makanan yang diuji, tampak jelas bvahan makanan mana yang mengandung amilum, glukosa, dan protein berdasarkan jenis makanannya, bukan berdasarkan jumlah bahan makanan yang diuji. 2. Menurut Anda: a. Jika nasi dikunyah terlebih dahulu, bagaimanakah hasil ujinya dengan lugol dan Fehling A dan Fehling B? Nasi yang telah dikunyah terlebih dahulu, jika ditetesi lugol hasilnya negatif, karena di dalam mulut manusia mengandung enzim ptialin, enzim ptialin dapat dmengubah amilum menjadi glukosa. Dan jika ditetesi Fehling A dan fehling B hasilnya akan tetap positif mengandung glukosa. b. Bagaimana hasil uji dengan lugol dan Fehling A dan Fehling B terhadap nasi yang dikunyah? Nasi yang telah dikunyah keudian ditetesi lugol, hasilnya negatif, tidak mengandung amilum dan ditetesi Fehling A dan Fehling B hasilnya tetap positif mengandung glukosa. Sedangkan nasi yang tanpa dikunyah ditetesi lugol, hasilnya positif mengandung amilum dan ditetesi Fehling A dan Fehling B hasilnya juga positif mengandung glukosa. IX. KESIMPULAN Dari hasil uji coba bahan makananyang dilakukan untuk mengetahui bahan makanan yang mengandung amilum, glukosa, dan protein dengan menggunakan lugol, biuret, dan Fehling A dan Fehling B, maka dapat disimpulkan bahwa: 78
1. Nasi dan roti tawar mengandung amilum dan glukosa, tetapi tidak mengandung protein. 2. Tahu dan putih telur mengandung tidak mengandung amilum dan glukosa, tetapi mengandung protein. 3. Madu tidak mengandung amilum dan protein, tetapi mengandung glukosa. 4. Susu cair tidak mengandung amilum, tetapi mengandung protein dan glukosa.
DAFTAR PUSTAKA Pratiwi, D. A., dkk. 2004. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Tim Kreatif Graha Pustaka. 2008. Proyeksi Prima. Jakarta: Graha Pustaka. Widiwinarni. Endang. 2003. Biologi Jilid 2 Untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Erlangga. Amin, Moh., dkk. 1995. Biologi 2 Untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Perum Balai Pustaka
79
LAMPIRAN 7 LEMBAR KERJA SISWA PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MAKANAN KELAS XII IPA
I. Pendahuluan Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dapat di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu zat makanan makro (makronutrien) yang terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Zat makanan mikro (mikronutrien) adalah vitamin dan mineral. Sedangkan air sangat diperlukan tubuh sebagai bahan yang penting dalam proses didalam tubuh. II. Tujuan Menentukan kandungan karbohidrat (amilum), glukosa dan protein (asam amino) yang terdapat dalam bahan makanan. III. Alat dan bahan 1. Tabung reaksi
12. Nasi
2. Mortar
13. Roti tawar
3. Penjepit tabung reaksi
14. Tahu
4. Lampu spirtus
15. Putih telur
5. Korek api
16. Madu
6. Rak tabung reaksi
17. Susu Cair
7. Pelat tetes 8. Pipet 9. Fehling A dan Fehling B 10. Biuret 11. Lugol
80
IV. Cara Kerja Semua bahan makanan yang padat di lumatkan/digerus dengan mortar sampai halus kemudian tambahkan air secukupnya. Masing-masing ditempatkan didalam wadah diberi label A (Nasi), B (roti tawar), C (tahu), D (putih telur), E (madu) dan F (susu cair) 1. Uji Amilum a. Masukan bahan makanan masing-masing pada cekungan pelat tetes. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan lugol sebanyak 2 atau 3 tetes c. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan 2. Uji Protein a. Masukan bahan makanan masing-masing pada cekungan pelat tetes. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan biuret sebanyak 2 atau 3 tetes c. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan. 3. Uji Glukosa a. Masukan bahan makanan masing-masing pada tabung reaksi. Tandai dengan A sampai F, sesuai dengan tempat bahan makanan. b. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan Fehling A danFehling B sebanyak 3 atau 4 tetes c. Dengan menggunakan penjepit tabung reaksi masing-masing tabung dipanaskan diatas pembakar spiritus d. Amatilah perubahannya dan catatlah perubahan warna bahan makanan pada tabel pengamatan.
81
V. Tabel Pengamatan Tabel : Hasil Uji Makanan Reaksi/Perubahan warna No
Bahan makanan
Fehling AB
Lugol
Biuret
Hasil Uji Makanan *) Glukosa
Amilum
Protein
1 2 3 4 5 6
Catatan : *) diisi tanda (+) bila reaksinya positif Diisi tanda (-) bila reaksinya negatif
Pertanyaan : 1. Menurut anda, uji bahan makanan yang dilakukan merupakan uji kualitatif atau kuantitatif? Jelaskan pendapat Anda 2. Amati dan jelaskan: a. Jika nasi di kunyah terlebih dahulu, bagaimanakah hasil ujinya dengan Lugol
dan Fehling A dan Fehling B ?
b. Bagaimana hasil uji dengan Lugol dan Fehling A dan Fehling B terhadap nasi yang dikunyah dan nasi tanpa dikunyah.
82
Ket.
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI PENELITIAN
LABORATORIUM MADRASAH ALIYAH NEGERI PAGERBARANG
Gambar 1: Ruang Penyimpanan dan Lab Sementara, Sarana Prasarana Lab
Gambar 2: Lemari Alat dan Bahan
83
Gambar 3: Mikroskop dan Alat Lab
Gambar 4: Bahan Kimia dan Awetan Hewan
Gambar 5: Siswa Melakukan Kegiatan Praktikum
84
Gambar 6: Hasil Percobaan Siswa dan Siswa Membersihkan Peralatan Lab LABORATORIUM MADRASAH ALIYAH NEGERI BABAKAN
Gambar 7. Laboratorium IPA dan ruang praktikum
Gambar 8. Ruang penyimpanan dan lemari alat peraga (model organ tubuh)
85
Gambar 9. Lemari alat dan lemari bahan praktikum
Gambar 10. Mikroskop dan perlengkapan praktikum
Gambar 11. Siswa melakukan kegiatan praktikum
86
LAMPIRAN 9 Gambar 12. Siswa mempresentasikan hasil praktikum dan hasil praktikum kls. XII TATA TERTIB LABORATORIUM BIOLOGI 1. Setiap siswa memasuki ruang laboratorium dengan tertib dan tenang. 2. Pada waktu kegiatan di laboratorium supaya menunjukkan petunjuk dan penggunaannya.. 3. Dilarang membawa barang atau alat yang membahayakan kecuali ada petunjuk dari guru bidang studi. 4. Setiap siswa wajib merawat alat yang digunakan sebelum atau sesudah kegiatan. 5. Dilarang menggunakan barang/ alat sendiri tanpa petunjuk dari guru bidang studi. 6. Jika dalam kegiatan di laboratorium ada barang/ alat yang rusak segera melapor dan harus menggantinya (ditanggung satu kelompok). 7. Jagalah kebersihan dan kerapian di ruang laboratorium. 8. Bersihkan barang/ alat yang telah digunakan. 9. Setelah selesai kegiatan, barang/ alat yang digunakan dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih dan rapi. 10. Gunakan waktu sebaik mungkin selama kegiatan praktek berlangsung. 11. Piket harian kelas bertanggung jawab dalam kebersihan laboratorium. 12. Setelah kegiatan di laboratorium, siswa menggunakan ruangan dengan tertib, sopan, dan tenang. 13. Sebelum dan sesudah kegiatan di laboratorium siswa berdoa menurut agama Islam.
87