1| Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember, 2015
DAYA DUKUNG KOTA CIMAHI SEBAGAI DAERAH TUJUAN URBANISASI Oleh : A.N. Sundoga, E. Maryani *), L. Somantri*) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Kota Cimahi menjadi salah satu daerah tujuan urbanisasi di Jawa Barat.Urbanisasi menjadi salah satu faktor penyebab padatnya jumlah penduduk di Kota Cimahi, pertambahan penduduk yang begitu cepat sering kali tidak diantisipasi oleh daya dukung kota secara layak. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung Kota Cimahi sebagai daerah tujuan urbanisasi dan mengidentifikasi faktor pendorong dan penarik urbanisan datang ke Kota Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi lapangan, studi literatur, wawancara, dan studi dokumentasi. Populasi wilayah pada penelitian ini yaitu wilayah Kota Cimahi dan populasi manusia pada penelitian ini yaitu para urbanisan yang pindah ke Kota Cimahi, dengan sampel berjumlah 100 responden, sampel diambil dengan menggunakan metode proposional sample (sampel berimbang). Analisis data pada penelitian menggunakan pembobotan dan pengharkatan, serta persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya dukung Kota Cimahi sebagai daerah tujuan urbanisasi berdasarkan aspek penggunaan lahan termasuk kategori sedang, dan aspek tingkat pelayanan air bersih, tingkat pelayanan limbah, dan ketersediaan fasilitas umum termasuk kategori tinggi, sedangkan faktor kepadatan penduduk termasuk kedalam kategori rendah. Selanjutnya faktor pendorong urbanisan pindah ke Kota Cimahi karena terbatasnya lapangan kerja, dan upah/pendapatan yang rendah di daerah asal. Sedangkan faktor penarik urbanisan pindah ke Kota Cimahi karena faktor lapangan kerja yang lebih baik dan upah/pendapatan yang lebih tinggi, maka pemerintah harus mengantisipasi membludaknya urbanisan yang datang ke Kota Cimahi.
Kata Kunci: Daya dukung Kota, Faktor penarik dan pendorong urbanisasi, Kota Cimahi Abstract Cimahi City is one of the destination of urbanization in West Java. Urbanization has become a factor that causes the high density of population in Cimahi City. The very rapid increases in population were often not anticipated by the support capability of the town properly. The present research purpose are intended to analyze the support capability of Cimahi City as a destination of urbanization and to identify both driving and attracting factors of those who urbanize to come to Cimahi City. The research method used was a descriptive method. The data collection techniques used were field observation, literature study, interview, and documentary study. The location was Cimahi City area, whereas the population was those who urbanized to Cimahi City, with a sample
2 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi of 100 respondents. The sample was selected by using a proportional sample method. The data analysis of research used weighting, rating, and percentage. The research result showed that the carrying capacity of Cimahi City as a destination of urbanization based on the aspect of land development fell into a category of moderate; the aspect of clean water service level, waste service level, and availability of public facility fell into a category of high; and population density factor fell into a category of low. Moreover, the push factors for those who urbanized to Cimahi City were limitations of employments and low wage in their original locality. And the pull factors for those who urbanized to Cimahi City better employments and higher wage/income. Therefore, the government of Cimahi City should anticipate the huge amount of those who urbanize to Cimahi City. Keywords : Carrying Capacity, Push and Pull Factors of Urbanization, Cimahi City
*) Penulis Penanggung Jawab
PENDAHULUAN
3 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi Pembangunan menjadi salah satu
beranggapan
bahwa
kota
dapat
cara dalam meningkatkan kemakmuran
memperbaiki atau
meningkatkan taraf
dan kesejahteraan suatu bangsa atau
hidup
memenuhi
negara. Tujuan pokok dari pembangunan
kebutuhan manusia. Hal ini berdampak
adalah usaha dalam peningkatan kualitas,
pada
dan perbaikan dari status atau kondisi
perkembangan
sebelumnya dalam hal ini kesejahteran
perkotaan,
rakyat. Pembangunan merupakan proses
urbanisasi, jumlah penduduk di wilayah
perubahan menuju kearah yang lebih baik
kota meningkat dengan cepat.
dan
dapat
pertumbuhan
penduduk
penduduk
terutama
semua
dan
di
daerah
dengan
adanya
“Urbanisasi merupakan salah satu
lagi. Pembangunan di Indonesia masih
faktor penyebab perkembangan kota,
belum merata hal ini menyebabkan
perpindahan penduduk dari desa ke kota
sejumlah penduduk terkonsentrasi di
disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu
wilayah pembangunan, yaitu di daerah
faktor penarik dan faktor pendorong”
“Ketidakadilan
kota. antara
kota
dengan
pembangunan desa
hal
ini
(Alfian, 2007). Perkembangan industri dan perdagangan di kota menjadi salah
menyebabkan orang desa/daerah frustasi
satu
dan pindah ke kota yang menyediakan
penduduk dari desa ke kota. Keinginan
berbagai
untuk
sumberdaya
(resource)”
faktor
penarik
mendapatkan
perpindahan
pekerjaan
dan
(Marius, 2006). Dimana daerah kota
penghasilan lebih baik untuk mencukupi
merupakan
kebutuhan
pusat
pemerintahan,
pertumbuhan,
pendidikan
dan
menjadi
faktor
utama
penyebab terjadinya urbanisasi.
sebagainya, selain itu wilayah kota
“Kota mempunyai daya tarik yang
mengalami pertumbuhan yang cukup
relatif (sangat) kuat bagi penduduk yang
pesat terutama pada sektor ekonomi
berdomisili
sehingga kota menjadi daerah pemusatan
bersangkutan, baik yang tersebar di
penduduk dengan kepadatan yang tinggi.
daerah pedesaan ataupun di kota-kota
“Urbanisasi disebabkan perbedaan meratanya
pertumbuhan
dan
fasilitas-fasilitas
adanya tidak dari
yang
lebih
di
luar
kecil.
kota
Arus
yang
urbanisasi
(kedaerah perkotaan) makin Kuat. Daya tariknya
dalam
bentuk
menjanjikan
pembangunan khususnya antara antara
lapangan kerja, pendapatan yang lebih
wilayah
perkotaan”
tinggi, taraf kehidupan yang lebih baik,
(Harahap, 2013). Banyak penduduk yang
memberikan peluang untuk melanjutkan
pedesaan
dan
4 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi studi dan lainnya.” (Adisasmita, 2006
yang mendukung komando militer di
hlm 138)
Kota Bandung.
Daerah perkotaan tidak dapat
Kota Cimahi menjadi salah satu
dipungkiri menjadi pusat pertumbuhan
daerah tujuan urbanisasi. Kedatangan
ekonomi,
perkotaan
penduduk dari berbagai wilayah pedesaan
pertumbuhan industri dan perdagangan
dengan jumlah ribuan dengan tujuan dan
tumbuh dengan pesat. Selain itu, tingkat
maksud tertentu. Pada tahun 2012 tercatat
perbandingan upah yang cukup jauh
9.254 pendatang yang masuk ke kota
antara di sektor formal dan sektor
cimahi, sedangkan pada tahun 2013
pertanian di pedesaan. Oleh sebab itu,
tercatat 9.092 pendatang yang masuk ke
penduduk
daerah
Kota Cimahi untuk lebih jelasnya data
perkotaan, untuk mencari pekerjaan yang
jumlah urbanisasi di Kota Cimahi dapat
lebih
dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
dimana
pedesaan
baik
lagi
di
memilih
sehingga
dapat
Tabel 1 Jumlah Urbanisasi Di Kota Cimahi
meningkatkan taraf hidup. Urbanisasi memiliki dua peranan penting yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi urbanisasi menyebabkan kemacetan,
kesemerawutan
kepadatan
penduduk,
kota,
kemiskinan,
meningkatnya kriminalitas, munculnya pemukiman kumuh atau daerah slum area, disisi lain dampak postif dari urbanisasi yaitu meningkatnya jumlah penduduk
berkaitan
meningkatnya
erat
dengan
pertumbuhan
ekonomi
suatu wilayah perkotaan. (Malau, 2013)
Datang No
Kecamatan
2012 2013 Cimahi Utara 3.004 2.780 Cimahi Tengah 3.066 2.793 Cimahi Selatan 3.184 3.518 Jumlah 9.254 9.092 Sumber : Profil Kependudukan Kota Cimahi 1 2 3
industri hingga kegiatan pedaganga selain itu tersedianya fasilitas umum dan sarana pendidikan yang lengkap.Selain itu Kota Cimahi menjadi pusat pendidikan militer
2012 2.087 2.663 3.277 8.027 2013
2013 1.695 2.204 2.833 6.732
Pertumbuhan (%) 2012 2013 0,09 0,11 0,04 0,06 -0,93 0,07 0,12 0,23
Kota Cimahi memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendatang dari luar Kota Cimahi untuk besaing mengadu nasib mencari mata pencaharian terutama di sektor wiraswasta, dan industri sebab Kota Cimahi memiliki banyak zona industri oleh sebab itu kegiatan ekonomi di Kota Cimahi didominasi oleh kegiatan industri tekstil dan produksi tekstil.
Aktivitas ekonomi di Kota Cimahi yang beragam dimulai dari kegiatan
Pindah
Urbanisasi merupakan salah satu faktor
penyebabkan padatnya jumlah
penduduk di Kota Cimahi, pertambahan penduduk yang begitu cepat sering kali tidak dapat diantisipasi oleh daya dukung kota secara layak terutama dalam hal
5 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi penyediaan fasilitas-fasilitas kehidupan
Kecamatan
bagi
Bandung Barat.
warganya.
terhadap
Hal
kondisi
ini
sosial
berdampak jika
tidak
Ngamprah
Metode
yang
digunakan
dengan
pada
diimbangi dengan infrastruktur yang
penelitian
memadai. Masalah rumah dan tempat
metode deskriptif dengan teknik survei.
tinggal, masalah pedagang kaki lima,
Penelitian
masalah
masalah
memanfaatkan atau menciptakan konsep
pengangguran yang meningkat, masalah
– konsep ilmiah, sekaligus berfungsi
transportasi dan masalah ekologi.
dalam
gelandangan,
ini
Kabupaten
menggunakan
deskriptif
ini
mengadakan suatu
perlu
spesifikasi
Tujuan dalam penelitian ini adalah
mengenai gejala – gejala fisik maupun
untuk menganalisis daya dukung Kota
sosial yang dipersonalkan. Disamping itu,
Cimahi sebagai daerah tujuan urbanisasi,
penelitian ini harus mampu merumuskan
dan mengidentifikasi faktor pendororng
dengan tepat apa yang ingin diteliti dan
dan penarik urbanisan datang ke Kota
teknik penelitian apa yang tepat dipakai
Cimahi.
untuk menganalisisnya. Populasi pada penelitian adalah
METODE penelitian dilakukan di Kota Cimahi.
seluruh para urbanisan yang pindah ke
Penelitian dilakukan di Kota Cimahi.
Kota Cimahi yang berjumlah 9.092
Kota Cimahi terletak antara 107°30’30’’
orang,
BT-107°34’30’’ BT dan 6°50’00’’ LS -
sampel menggunakan teknik propotional
6°56’00’’ L S.
sampling (sampel berimbang).
Kota Cimahi memiliki
luas wilayah 40,37 km2
.
dengan letak
dengan
teknik
pengambilan
Sampel penelitian pada penelitian ini
geografisnya berbatasan dengan wilayah:
adalah sampel manusia yang diambil dari
Sebelah Utara
para urbanisan yang pindah
Kecamatan
berbatasan
ke Kota
Kecamatan
Cimahi Sedangkan Sampel manusia pada
Ngamprah
penelitian ini adalah urbanisan yang
Sebelah
pindah ke Kota Cimahi yang berjumlah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan
100 responden. Teknik Pengumpulan
Margaasih,
data
Cisarua
Parongpong,
dengan
dan
Kabupaten
Kecamatan
Bandung
Barat;
Kecamatan
Batujajar,
dengan
Kabupaten Bandung Barat dan Bandung
observasi
kulon Kota Bandung;
wawancara,
berbatasan
dengan
Sebelah Barat
menggunakan
lapangan, dan
studi
studi
teknik literature,
dokumentasi.
Kecamatan
Sedangkan teknik analisis pada penelitian
Padalarang, Kecamatan Batujajar dan
ini yang digunakan adalah menggunakan
6 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi metode pembobotan dan pengharkatan,
lahan,
metode ini digunakan untuk mengetahui
pelayanan
daya dukung Kota Cimahi, pembobotan
fasilitas umum dan tingkat pelayanan
dan
limbah.
pengharkatan
pengharkatan
yang terdiri
air
penduduk, bersih,
tingkat
ketersediaan
lahan,
Hasil analisis data mengenai daya
kepadatan penduduk, tingkat pelayanan
dukung Kota Cimahi faktor penggunaan
air,
dan
lahan pengunaan lahan merupakan faktor
Dalam
yang mendukung suatu kota, karena
tingkat
pelayanan
ketersediaan penentuan
penggunaan
dari
kepadatan
fasilitas kriteria
pengharkatan
limbah, umum.
pembobotan
menggunakan
Pelayanan Minimal Dinas
dan
pengunaan lahan sangat erat dengan
Standar
aktivitas manusia terhadap lahan. Adapun
Pekerjaan
parameter
yang
diukur
hanya
satu
Umum tahun 2010 dan UU No.56 Tahun
parameter yaitu penggunaan lahan. Hasil
1960, sementara untuk mengetahui faktor
penelitian daya dukung Kota Cimahi
penarik dan pendorong urbanisan datang
aspek penggunaan lahan. Kota Cimahi
ke Kota Cimahi menggunakan metode
memperoleh total skor 2, maka daya
persentase.
dukung kota aspek penggunaan lahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
termasuk
Daya
dukung
kota
perlu
diperhatikan karena Daya dukung kota
kategori
sedang.
Hal
ini
disebabkan Kota Cimahi penggunaan lahanya didominasi oleh pemukiman.
sangat menentukan bagi keberlangsungan
Hasil analisis daya dukung kota
hidup masyarakatnya. “Daya dukung
aspek kepadatan penduduk, hal ini untuk
adalah
mengetahui konsentrasi penduduk suatu
kemampuan ruang atau region
menampung sejumlah populasi manusia
daerah,
parameter pada kepadatan
dengan segala kegiatan dan kebutuhanya”
penduduk
hanya
(Sumaatmadja, 1988 hlm, 17), sedangkan
parameter yaitu parameter kepadatan
“daya
penduduk
dukung
kemampuan
wilayah
wilayah
merupakan
tersebut
dalam
Daya
terdiri
dukung
kota
aspek
kepadatan
sumberdaya
memperoleh total skor 1, maka daya
pembangunan”
(Clark, 1992)
Kota
satu
mempertahankan berbagai pemanfaatan kegiatan
penduduk
dari
Cimahi
dukung Kota Cimahi aspek kepadatan
Daya dukung Kota Cimahi diukur
penduduk termasuk kedalam kategori
berdasarkan indikator aspek penggunaan
rendah. Hal disebabkan karena Kota
7 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi Cimahi memiliki kepadatan penduduk
tingkat pelayanan sampah dan tingkat
yang sangat padat.
pelayanan sanitasi. Pengharkatan pada
Air adalah unsur yang tidak dapat
Faktor
limbah
ini
pengharkatan
sebagai sumber kehidupan mahluk hidup
penilaian yang didapat dijumlahkan dan
terutama
berkembang
dirata-ratakan, maka dapat diketahui daya
dengan berbagai macam kebutuhan dasar
dukung kota berdasarkan aspek tingkat
manusia (basic human need). Salah satu
pelayanan limbah. Berikut adalah hasil
faktor penting penggunaan air dalam
pengharkatan daya dukung kota aspek
kehidupan
tingkat pelayanan limbah di Kota Cimahi
yang
sehari-hari
adalah
untuk
kebutuhan air minum. Selain untuk minum air sangat penting untuk aktivitas kehidupan sehari-hari seperti masak, mandi sampai kebutuhan pengolahan industri. Dalam penelitian ini hanya satu
Tabel 2. Pengharkatan Daya Dukung Kota Cimahi aspek Tingkat Pelayanan Limbah No Parameter Harkat Skor 1 Sampah 5 4 2 Sanitasi 5 4 8 Total Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 2 Diatas dapat
Daya dukung kota aspek tingkat air
Hasil
pada Tabel 2
aspek yang dinilai.
pelayanan
umum.
dengan
dipisahkan dari kehidupan manusia. Air
manusia
fasilitas
sama
bersih
Kota
Cimahi
dilihat bahwa Kota Cimahi memiliki total skor 8, maka hal ini menjadikan
memperoleh total skor 5. Maka dengan
daya
demikian daya dukung Kota Cimahi
pelayanan limbah termasuk ke dalam
aspek
bersih
kategori tinggi. Kota Cimahi termasuk
termasuk kedalam kategori tinggi, hal ini
kategori tinggi karena 65 % penduduk
disebabkan karena sebanyak 413,810
Kota Cimahi pembuangannya sampah
penduduk Kota Cimahi kebutuhan air
terlayani oleh Dinas Kebersihan (DK)
bersih terlayani oleh PDAM, artesis, born
dan tidak ada pembuangan sampah secara
capteri,
liar, dan 67% atau sebanyak 394. 670
tingkat
sumur
pelayanan
dangkal
air
dan
sumur
kota
aspek
tingkat
penduduk Kota Cimahi memiliki sarana
masyarakat. Daya
dukung
dukung
kota
dilihat
berdasarkan aspek tingkat pelayanan
sanitasi komunal (toilet/MCK dan septic tank).
limbah dilihat berdasarkan sampah yang
Fasilitas umum seperti sarana
terlayani oleh dinas kebersihan dan
pendidikan, kesehatan, dan sarana niaga
kepemilikan sanitasi. Dalam penelitian
merupakan
ini terdapat 2 aspek yang dinilai yaitu
menunjang kehidupan masyarakat suatu
faktor
penting
dalam
8 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi daerah.
Daya
(STKIP)
Siliwangi,
ketersediaan fasilitas umum ditentukan
menengah
Atas
dengan pengharkatan dengan jumlah
Swasta, 7 Madrasah Aliyah (MA), 36
parameter daya dukung fasilitas umum
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri
terdiri
yaitu
dan Swasta, 16 Madrasah Tsanawiyah
pendidikan,
(MTS), 121 Sekolah Dasar (SD), 19
dari
ketersediaan ketersediaan
dukung
3
kota
parameter,
sarana
kesehatan,
16
(SMA)
Sekolah Negri
dan
dan
Madrash Iftidaiah (MI), dan 105 Taman
Hasil
Kanak-kanak (TK), selanjutnya Kota
penelitian ini menghasilkan total harkat
Cimahi memiliki sarana kesehatan yaitu 2
tiap parameter, hasil tersebut dijumlahkan
rumah sakit pemerintah, 4 rumah sakit
untuk mengetahui daya dukung aspek
swasta,
ketersediaan fasilitas umum di Kota
Posyandu. Kota Cimahi memiliki sarana
Cimahi. Berikut hasil pengharkatan untuk
niaga yang memadai dan memenuhi
daya dukung ketersediaan fasilitas umum
kebutuhan
Kota Cimahi dapat dilihat pada tabel 6
masyarakatnya
Tabel 3. Pengharkatan Daya Dukung Kota Cimahi Aspek Ketersediaan Fasilitas Umum
mudah dijangkau.
ketersediaan
sarana
aspek
sarana
niaga.
No 1
Parameter Harkat Ketersediaan Sarana 5 Pendidikan 2 Ketersediaan Sarana 5 Kesehatan 3 Ketersediaan Sarana 5 Niaga Jumlah Sumber : Hasil Penelitian 2015
Skor 5 5 5 15
Berdasarkan Tabel 3 Diatas dapat dilihat bahwa Kota Cimahi memperoleh
14
Puskesmas,
primer dan
dan
dan
daerah
tujuan
pendorong
urbanisasi.
merupakan
faktor
melakukan urbanisasi dapat dilihat pada Tabel 4
sangat
mendukung, Kota Cimahi memiliki 2 tinggi
yaitu
Universitas
Ahmad Yani (Unjani) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan
yang
mengetahui faktor pendorong seseorang
ini disebabkan Kota Cimahi memiliki
perguruan
Faktor
berasal dari daerah asal urbanisan. Untuk
umum termasuk dalam kategori tinggi hal
yang
sangat
Kota Cimahi menjadi salah satu
Kota Cimahi aspek Ketersediaan fasilitas
pendidikan
sekunder
aksesnya
total skor 15, maka, maka daya dukung
sarana
388
Tabel 4. Faktor Pendorong Urbanisan Datang Ke Kota Cimahi
9 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi Sumber Hasil Penelitian 2015 No 1 2 3
4
5 6
No 1
Faktor Pendorong Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Di Daerah Asal Transportasi yang semakin Lancar Fasilitas dan Jenjang Pendidikan Yang Langkap di Daerah Perkotaan Fasilitas umum dan kesehatan Yang Lebih Lengkap di Daerah Perkotaan Upah/ Pendapatan Yang Rendah Lainnya Jumlah
F 70
% 70
2
-
-
3
-
4
-
-
27
27
3 100
3 100
Dari Tabel 4 Dapat dilihat, lebih dari setengahnya
(70%)
faktor
pendorong
urbanisan datang ke Kota Cimahi adalah terbatasnya lapangan pekerjaan di daerah asal.
tercantum pada tabel 4 Menunjukan bahwa faktor pendorong utama urbanisan datang ke Kota Cimahi adalah karena terbatasnya lapangan pekerjaan di daerah asal urbanisan, disamping itu faktor lain seseorang datang Kota
Cimahi
adalah
karena
upah/pendapatan yang rendah di daerah asal, oleh
Fasilitas Kesehatan Yang Lebih Lengkap 5 Keadaan Lingkungan Yang menyenangkan 6 Lainnya Jumlah Datang Ke Kota Cimahi Sumber : Hasil Penelitian 2015
F 70
% 70
27
27
-
-
-
-
-
-
3 100
3 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa faktor penarik urbanisan datang ke Kota Cimahi di dominasi oleh lapangan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan di daerah asal sebesar 70%, karena di Kota Cimahi memiliki kawasan
Dari hasil penelitian diatas yang
ke
Faktor Penarik Lapangan Pekerjaan Yang Lebih Baik Upah/Pendapatan Yang Lebih Besar Fasilitas dan Jenjang Pendidikan Yang Lebih Lengkap
sebab
itu
seseorang
melakukan
urbanisasi ke Kota Cimahi untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih besar, sedangkan faktor penarik adalah faktor yang berasal dari kota yang menyebabkan
seseorang
melakukan
urbanisasi. Untuk mengetahui faktor penarik urbanisan datang di Kota Cimahi, dapat dilihat pada Tabel 5 Sebagai berikut : Tabel 5. Faktor Penarik Urbanisan
industri yang cukup luas dan lapangan pekerjaan yang lebih beragam. Selain lapangan pekerjaan yang lebih baik faktor penarik urbanisasi datang ke Kota Cimahi dikarenakan upah/pendapatan yang lebih baik dibandingkan dengan daerah asal. “Faktor pendorong yaitu lapangan pekerjaan dipedesaan, kemiskinan di pedesaan, transportasi
yang semakin
lancar, tingginya tingkat upah buruh di kota daripada di desa, bertambahnya kemampuan membaca dan menulis atau tingkat pendidikan masyarakat desa, dan tata cara dan adat istiadat yang kadangkadang dianggap sebagai beban oleh masyarakat
desa.
Sedangkan
Faktor
Penarik urbanisasi (Pull Faktor) adalah
10 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi kesempatan kerja yang lebih luas dan
meskipun sebagian membutuhkan syarat
bervariasi di kota, tingkat upah lebih
khusus seperti tingkat pendidikan. Selain
tinggi, lebih banyak kesempatan untuk
lapangan pekerjaan yang lebih baik faktor
maju
penarik
(diferensiasi
pekerjaan
pendidikan
dalam
segala
tersedianya
barang-barang
dan
bidang), kebutuhan
yang lebih lengkap, tersedianya tempat
lain
seseorang
melakukan
urbanisasi yaitu tingkat upah yang lebih tinggi. KESIMPULAN
rekreasi, dan bagi orang-orang atau
Kota Cimahi memiliki daya dukung
kelompok tertentu di kota memberi
yang yang tinggi berdasarkan aspek
kesempatan untuk menghindari diri dari
tingkat pelayanan air bersih, tingkat
kontrol sosial yang ketat”. (Pontoh dan
pelayanan limbah, dan aspek ketersediaan
Kustiawan, 2009 hlm 102)
fasilitas
Faktor
pendorong
umum,
sedangkan
aspek
urbanisan
penggunaan lahan termasuk kedalam
datang ke Kota Cimahi disebabkan
kategori sedang, dan aspek kepadatan
karena
penduduk termasuk kategori rendah.
faktor
terbatasnya
lapangan
pekerjaan di daerah asal urbanisan, lapangan
pekerjaan
di
daerah
asal
Faktor pendorong urbanisan datang ke
Kota
Cimahi
yaitu
tebatasnya
urbanisan hanya terbatas pada sektor
lapangan pekerjaan di daerah asal hal
pertanian, selain terbatasnya lapangan
tersebut dikarenakan lapangan pekerjaan
pekerjaan akses mendapatkan lapangan
di daerah asal urbanisan terbatas dan
pekerjaan di daerah asal urbanisan, selain
kurang beragam hanya terbatas pada
terbatasnya lapangan pekerjaan faktor
sektor pertanian dan perdagangan, serta
lain seseorang melakukan urbanisasi ke
faktor pendorong lain urbanisan karena
Kota Cimahi karena upah/pendapatan
upah/pendapatan di daerah asal yang
yang rendah di daerah asal.
rendah
Sementara
penarik
urbanisan datang ke Kota Cimahi yaitu
urbanisan datang ke Kota Cimahi yaitu
lapangan pekerjaan yang lebih baik selain
lapangan kerja yang lebih baik, hal ini
itu faktor penarik urbanisan ke Kota
disebabkan oleh lapangan kerja yang
Cimahi yaitu upah/pendapatan yang lebih
lebih
baik dibandingkan dengan di daerah asal.
dan
faktor
faktor
penarik
banyak
itu
sedangkan
lebih
beragam
11 | Sundoga, dkk Daya Dukung Kota Cimahi Sebagai Daerah Tujuan Urbanisasi DAFTAR PUSTAKA Sumber buku Adisasmita, Raharjo (2006). Pembangunan Pedesaan & Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pontoh, N.K dan Kustiawan (2009). Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Bina Cipta. Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi: Suatu Pendekatan & Analisis dan Keruangan. Bandung: Alumni. Sumber jurnal Harahap, Fitri Ramdhani. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di Indonesia. [Online]. http://journal.ubb.ac.id. [4 Februari 2015] Magdalena, Alfian (2007). Kota & Permasalahannya. [Online]. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ wpcontent/uploads/sites/37/2014/11/ kota_dan_permasalahannya.pdf.[26 November 2015]
Malau, Heru (2013). Urbanisasi. [Online].http://ejournal.unesa.ac.id/ar ticle/15745/94/article.doc.[8 Februari 2015] Marius, J.A. (2006). perubahan sosial.[Online].http://repository.ipb.a c.id/bitstream/handle/123456789/428 70/Jelamu.pdf.[8 februari 2015] Clark, J.R. 1992. Integrated Management of Coastal Zones. FAO Fisheries Technical Paper No. 327. United Nations-FAO, Rome. 167 pp Sumber Dokumen Profil Kependudukan Kota Cimahi 2013 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 534/KPTS/M/2001 mengenai Standar Pelayanan Minimum Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Undang-Undang No. 56 Tahun 1960 mengenai penetapan luas tanah pertanian Presiden Republik Indonesia