KE DAFTAR ISI Hasil Hasil Penelitian
EBN Tahun 2005
ISSN 0854 - 5561
KOMPILASI DATA HASIL PERCOBAAN PENCECORAN SKRAP PADUAN AIMg2 HAD IJAY A
ABSTRAK Telah dilakukan kompilasi hasil pengecoran AIMg2 beserta hasil rancangan sarana dukung dari sejumlah dokumen yang berhubungan dengan percobaan pengecoran. Pengecoran (casting) merupakan salah satu metoda pembentukan logam dengan cara memanaskan logam sampai titik leburnya terlampaui dan dilanjutkan penuangan logam cair sampai terjadi pembekuan. Dalam proses pengecoran terdapat berbagai fenomena yang berhubungan dengan masalah karakteristik log am yang diinginkan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kekuatan logam produk cor. Serangkaian percobaan casting AIMg2 dalam upaya memperhalus ukuran butir dilakukan sejak tahun 1988 termasuk rancang bangun sarana dukung casting yang hasilnya dimuat dalam sejumlah laporan teknis. Hasil-hasil percobaan tersebut telah dikompilasi dalam bentuk sebuah dokumen pengecoran AIMg2. KOMPILASI
DATA
HASIL
PERCOBAAN
PENGECORAN
SKRAP
PADUAN
AIMg2.
KA TA KUNCI : Casting, Pengecoran logam, AIMg2 scrap, Solidifikasi, Vibrasi.
PENDAHULUAN
aluminium
1. Latar belakang
logam tersebut buruk. Apabila menghendaki sifat mekanisnya yang lebih baik maka perlu
Awal
dari
penelitian
dan
kegiatan
pengecoran skrap logam paduan AIMg2 adalah merujuk Renstra bidang teknologi daur bahan bakar dan Memo TOR nomor : 11.2.d. Sehubungan dilaksanakan
dengan program tersebut berbagai
kegiatan
untuk menuju terwujudnya penelitian olah ulang gagalanl
dengan cara memanaskan
maka
persiapan
pelaksanaan skrap logam
terjadi pembekuan. Dalam proses penge-coran terdapat
dihadapi
dalam
semakin meningkat. ukuran butir dilakukan
tuknya butir-butir kasar pad a produk tuang. Pembentukan butir kasar terjadi pad a sa at
yang
berhu-
Upaya memperhalus dengan cara membe-
rikan getaran (vibrasi) pada cetakan log am pada saat dilakukan penuangan logam cair [7].
cairan logam aluminium kontak dengan dinding cetakan lalu inti butir (nuclei) tumbuh menjadi kristal awal (dendrit). Pertum-buhan kristal Pembentukan
fenomena
dengan peningkatan kekuatan logam produk cor. Sebagaimana diketahui bahwa kekuatan logam dipengaruhi oleh keadaan ukuran butir, makin halus ukuran butir maka kekerasan
paduan aluminium adalah terben-
awal berhenti setelah logam cair membeku
berbagai
bungan dengan masalah karakteristik logam yang diinginkan, terutama yang berkaitan
ulang melalui proses pengecoran (casting). yang
logam sampai titik
leburnya dan dilanjutkan dengan penuangan logam cair kedalam suatu cetakan sampai
mencapai sasaran ini telah dicoba metoda olah Permasalahan
bahwa sifat mekanis
perlakuan lanjut. Pengecoran (casting) merupakan salah satu metoda pembentukan logam
paduan aluminium (diantaranya adalah AIMg1, AIMg2 dan AIMgSi1) yang berasal dari fabrikasi elemen bakar reaktor riset. Untuk
pengecoran
menunjukkan
Landasan
teori
yang
berkenaan
dengan
masalah tersebut menyatakan bahwa getaran mengakibatkan terjadinya fragmentasi atau
[5].
butiran yang kasar pada paduan
penghancuran
120
kristal awal (dendrit) sehingga
ISSN 0854 - 5561
HasH HasH Penelitian
terjadi peningkatan logam cairo Percobaan
jumlah
nukleasi
pada
yang dihasilkan memiliki kualitas karena sifat mekanisnya menurun
peleburan dengan metode
tersebut
telah diatasi
dengan
percepatan laju solidifikasi (pembekuan) juga pernah dilaksanakan. Proses pembekuan
saat proses pencairan ulang.
terjadi beberapa ~ituang kedalam
2. Tujuan
awal equiaxed yang berlanjut menjadi kolumnar sehingga logam tuang yang diha-
agar
Percobaan
terse but sangat terganthermal dalam daerah dihasHkan
produk
didapatkan
dengan
(pembekuan)
mempercepat
laju
yang
1.
File dokumen makalah peleburan skrap AIMg2
2.
File dokumen makalah rancangan dukung pengecoran Bahan-bahan
buran K2/H Nabertherm tidak dilengkapi dengan alat aduk logam cor sehingga dimodifi-
buatan dan uji fungsi unit pengaduk logam cor serta rancang-bangun cetakan getar cor logam
1. 2.
PC komputer Printer
3.
Scanner
percobaan
dalam
Dalam
penyusunan
semua
dokumen
tersebut, digunakan kompu-ter untuk pengetikan ulang makalah berikut printer dan
pernah dilakuatau
scanner untuk mencetak dokumen kompilasi. Cara kerja :
Remelting, antara lain logam paduan AIMg2 dicairkan melalui pemanasan menggunakan Melting Furnace hingga mencapai suhu 750°C lalu dilakukan penuangan kedalam alat cetak. Uji komposisi
kerja
sarana
Alat:
bertangkai dari bahan SS dan dirancang untuk kecepatan pengadukan 50 - 100 RPM. Pem-
ulang
kertas
percobaan
bentuk dokumen tersebut sudah di-Iengkapi pula dengan data percobaan, gambarl desain perancangan alat maupun foto-foto hasH kegiatan percobaan.
kasi dengan cara menambahkan Unit pengaduk rekayasa sendiri. Unit pengaduk tersebut terdiri dari sebuah motor dan sudu-sudu
pencairan
sehingga kegiatan
Bahan:
logam paduan AI perlu dilakukan pengadukan pad a saat proses peleburan. Tungku Pele-
proses
mengenai sifat-sifat
TATA KERJA
menggunakan air sebagai pendingin. Dalam hal peningkatan homoenitas
melalui
ulang
melengkapi datal informasi yang ada saat ini.
litian solidifikasi log am tuang telah dirancang suatu unit solidifikasi logam tuang dengan
kan
olah
yang akan dilakukan pada tahap berikutnya lebih terfokus dan diharapkan dapat lebih
solidifikasi
cetakan logam di dalam air (media) pendingin [4]. Dalam rangka memenuhi keperluan pene-
Beberapa percobaan
data/informasi
buah dokumen pengecoran
yaitu dengan cara menempatkan
sudah dilakukan guna menunjang solidifikasi logam cor AIMg2.
litbangyasa
dan perubahan komposisi logam tuang AIMg2 hasilnya telah dikompilasi dalam bentuk se-
memiliki kekuatan mekanik tinggi, maka diperlukan upaya penghalusan ukuran butir, antara lain
cara menam-
skrap AIMg2 yang merupakan kegiatan berkelanjutan pada tahun lalu dimana telah
silkan akan memiliki ukuran butir yang besar.
pembekuan,
lebih jelek Masalah
(3).
bahkan unsur Mg dalam jumlah tertentu pada
sa at setelah logam cair cetakan. Terbentuk kristal
Model pertumbuhan tung pada kondisi
EBN Tahun 2005
Data-data hasil percobaan pengecoran AIMg2
dan
data-data
hasil
perekayasaan
dikumpulkan dari disket-disket, arsip makalah (paper) dan foto-foto kegiatan. Melakukan scanner dan dan perbaikan file (pada makalah
logam hasH tuang memperlihat-
kan terjadi penurunan komposisi unsur Mg sebesar 24%. Kehilangan unsur Mg tersebut disebabkan karena Mg (Magnesium) mudah
yang tidak ditemukan
dalam disket) lalu me-
ngelompokkan semua abstra~, mengelompokkan daftar pustaka kemudian menyusun urut-
mengalami oksidasi pada suhu tinggi ( >450 °C), sehingga berakibat logam tuang AIMg
urutan
121
halaman
makalah
hasH
penelitianl
Hasil Hasil Penelitian
ISSN 0854 - 5561
EBN Tahun 2005
gemuk, debu atau pasir maupun kandungan air
kegiatan perekayasaan mulai awal sampai akhir kegiatan yang dirinci dalam daftar isi.
yang terdapat pada skrap serta peralatan pengecoran yang digunakan. Porositas atau pori-pori atau kropos pada logam hasil tuang berdampak buruk terhadap kekuatan logam
PEMBAHASAN Dokumen hasil percobaan pengecoran
hasil tuang[9J• Beberapa jenis flux tertentu dapat digunakan dalam proses pengecoran
AIMg2 dan hasil perekayasaan berhasil dihimpun dari beberapa disket lama, namun diantara disket - disket tersebut ada yang
logam AIMg2 untuk mengatasi porositas dan be:rguna dalam memperbaiki mutu logam hasil
sudah rusak secara tisik (tak dapat diaktifkan)
tuang. Dalam percobaan
karena usang atau disket mengandung virus sehingga data terutama gambar hilang sama
tersebut
digunakan
flux jenis Degasser (DE-700) sebanyak 145 gr, dan Cover flux (COV-12) sebanyak 100 gr. Pemberian flux dilakukan saat skrap AIMg2
sekali (sedikitnya 5 virus dengan berbagai nama teridentifikasi oleh software anti virus "McAfee"). Untuk mengatasi kendala tersebut maka digunakan arsip makalah (paper) dan
mencair.
foto-foto
Terak dibuang lalu logam cair dituang kedalam cetakan. Setelah cairan logam membeku,
kegiatan
yang kemudian
Selanjutnya
mengambang
di-scanner
lalu dilakukan penataan ulang huruf-huruf sehingga dapat disesuaikan dengan baik
akan
terbentuk
dipermukaan
cairan
terak logam.
coran AIMg2 dikeluarkan dari cetakan. __
kemudian di-file-kan pada sebuah CD-RW. Urut-urutan kompilasi makalah hasil pene-
Tinjauan Teknis Kinerja Tungku BEMPAT pad a Peleburan Paduan Aluminium
litianl kegiatan perekayasaan
disusun pada urutan ke-6. Tungku Bempat adalah salah satu sarana yang mengawali
dimulai dari kata
pengantar yang sedikit menguraikan awal penelitian pengecoran AIMg21 kegiatan perekayasaan sejak tahun 1988, sedangkan disain cover seperti
pada gambar-1
dan daftar
litbang pengecoran
pada Bidang Bahan Struktur dan Pendukung PEBN. Tungku dengan bahan bakar batu bara
isi
tersebut mampu melebur 5-10 Kg skrap AIMg2
disusun dengan format seperti pad a lampiran. Abstrak beberapa hasil penelitianl
pad a suhu sampai 1400 °c dalam waktu sekitar 3 jam. Aplikasinya dalam kegiatan
kegiatan perekayasaan dikelompokkan dalam urutan ke-3 dan kelompok terakhir (ke-15) merupakan dengan
kumpulan
percobaan
pustaka.
Sehubungan
pengecoran
AIMg2, telah
litbang masih bisa diandalkan karena cukup efektif dan ringan dari segi perawatannya. Dengan memberikan sedikit penyempurnaan pada desain ruang pembakaran serta pemberian kotak udara, diharapkan kinerja
dikompilasi 11 (sebelas) makalah yang tersusun dalam daftar isi sebanyak 80 (delapan puluh) halaman. Urutan ke-4 dari
tungku daftar
isi adalah
akan
lebih
kemampuannya (2000 °C) Bempat
tersebut
disempurnakan
mengenai
keberadaan
bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan litbang olah ulang skrap AIMg2. Penggunaan Flux pada Pengecorandisusun
percobaan
pada
pengecoran,
urutan
ke-5.
dijumpai
terutama
untuk mencapai
dalam
suhu tinggi
memungkinkan
untuk dipakai
pad a peleburan beberapa jenis bahan struktur yang memiliki titik lebur diatas logam paduan aluminium.
tungku peleburan konvensional yang dimiliki saat itu (1988) serta sejumlah alat dukung dan
AIMg2
[8J.
baik
Ditinjau dari segi teknis, tungku yang konstruksinya telah
mengenai penyediaan sarana dan peralatan pengecoran logam AIMg2, pad a bagian diuraikan
logam paduan aluminium
Analisa menggunakan disusun pada
Dalam
pengalaman
porositas
Mikrostruktur
Coran
AIMg2
OPTICAL MICROSCOPY urutan ke-7. Berdasarkan
teknis
metalografi
maka
untuk
yang cukup tinggi pada logam hasil tuang. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kontaminasi
mendapatkan tampilan permukaan logam yang kontras khususnya batas antar butir'; faktor
dari
yang
beberapa
bahan
seperti
olie,
minyak
122
menentukan
pad a
prinsipnya
adalah
Hasil Hasil Penelitian
ISSN 0854 - 5561
keterampilan
teknisi
dalam
hal
preparasi
Studi
pustaka
EBN Tahun 2005
mengenai
Kelarutan
sampel mulai dari Pencuplikan sampai Pemolesan. Selanjutnya, pada saat
Padat Unsur-Unsur Paduan dan pengotor terhadap Unjuk Kerja Material AIMg2 disusun
pengetsaan, keberhasilan
pada urutan ke-9. Kekuatan
faktor adalah
yang menentukan pengetahuan dalam
bahan-bahan
~epat. Faktor lain yang juga cukup penting adalah kemampuan dalam mengaplikasikan
meliputi
Sampling-cutting-sectioning
terpadu di dalamnya
untuk AIMg2
berikan
(pencup-
(pemolesan selanjutnya dengan
halus),
rough
yang
terdiri
polishing
Vanadium
beberapa
dari campuran
Perlakuan
pada Proses Olah Ulang Paduan AIMg2 dengan
Metode CASTING
disusun pad a urutan ke-8.
Dalam
percobaan
dengan
metoda
logam
tertentu.
terdiri
atas
unsur-
Chromium
(Cr);
Mangan (Mn); Besi (Fe); Titanium (Ti); Silikon (Si) dan lain lain. Setiap unsur paduan tersebut masing-masing
terha-
dap HasH Coran Gagalan Logam
paduan
(V); Seng (Zn). Sedangkan
unsur pengotor
beberapa bahan kimia antara lain: 10 mL HCI + 30 mL HN03 + 5 gr FeCI3 + 20 ml H20 [10]. Pengaruh
karakteritik
yang ikut
yang dapat juga mem-
(B); Bismuth (Bi); Beryllium (Be); Calsium (Ca); Tembaga (Cu); Timbal (Pb); Nikel (Ni);
kasar), pemolesan akhir, coran AIMg2 dietsa (etching)
reagen
sengaja
Beberapa unsur paduan pad a logam Aluminium antara lain Magnesium (Mg); Boron
likan), coarse grinding (pengasahan kasar), mounting (penanaman), fine grinding (pengasahan
yang
unsur pengotor adalah bahan-bahan
batas antar butir logam. dilakukan coran
logam
ditambahkan pad a Aluminium murni untuk mendapatkan karakteristik tertentu, sedangkan
mikroskop terutama teknik pengaturan cahaya serta fokus gambar
AIMg2
ditentukan oleh adanya sejumlah unsur paduan dan pengotor [9]. Unsur paduan adalah
memilih formula etsa berikut metodenya yang
Tahapan pekerjaan yang menganalisa mikrostruktur
material
memberikan
pengaruh
dap logam dasar (Aluminium), diperoleh logam paduan yang karakteristik
tertentu.
Studi
dilakukan untuk mengetahui
"casting"
terha-
sehingga memiliki
pustaka
ini
serta mempelajari
spesifikasi komposisi logam paduan AIMg2 sebagai langkah awal percobaan mengolah
tersebut diterapkan beberapa perlakuan yang berbeda terhadap hasil coran. Jenis coran
ulang skrap dari limbah produksi elemen bakar
pertama tidak dikenakan perlakuan lebih lanjut (CTP), coran yang lain kemudian dicanai (dirol)
nuklir dengan metode casting.
panas
disusun pad a urutan ke-10. Pada pengecoran logam paduan Aluminium, penambahan unsur-
(CCP), coran terakhir
Rancang Bangun Alat Aduk Logam Cor
setelah dicanai
panas lalu dianil (CCA) [1]. Berbagai jenis coran tersebut diperiksa tentang kuat tarik, keke-
unsur
rasan, besar butir dan struktur mikronya. Hasil
pemadu
seperti
Mn
(Mangan),
Mg
(Magnesium) maupun unsur-unsur pengotor seperti Fe (Besi), Cu (Tembaga) dan lainnya,
pengujian coran diatas dibandingkan dengan material AIMg2 asli (MA). Hasil percobaan
dilakukan
setelah
skrap
logam AIMg2
dilebur
menun-jukkan bahwa kuat tarik dan kekerasan coran yang di-canai panas (CCP) masingmasing sebesar 28,30 kg/mm2 dan 43,80
menggunakan melting furnace. Pada sa at skrap logam mencair, diperlukan proses pengadukan guna meningkatkan homogenitas unsur-unsur
kg/mm2 yang ternyata lebih besar dari material coran yang dicanai panas
paduan pad a logam produk cor. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, telah dibuat 1
lalu dianil (CCA) mempunya) ukuran butir (diameter) yang mendekati material asli yaitu
(satu) unit alat aduk logam cor yang dapat berputar dengan kapasitas antara 50 - 150
5,97 mm. Hasil metalografi menunjukkan bahwa setelah coran dikenai proses anil, maka
Rpm. Unit alat aduk terdiri dari sebuah dinamo
aslinya, sedangkan
sudah terlihat butiran-butiran
40 Watt yang bagian ujung porosnya terdapat pemegang tangkai aduk d~ngan konstruksi
kecil yang mirip
pada material aslinya.
vertikal krusibel. Dudukan alat aduk sekaligus berfungsi sebagai tutup krusibel sehingga
123
HasH Hasil Penelitian
proses pengadukan
ISSN 0854 - 5561
EBN Tahun 2005
logam cair dapat dilakukan
Pra Rancangan Unit Solidifikasi Logam
lebih aman. Uji fungsi pengadukan logam cair dari skrap AIMg2 dengan penambahan unsur
Tuang Aluminium disusun pad a urutan ke-12.
bahwa unit alat aduk
Unit solidifikasi logam tuang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sarana litbang bahan
logam cor yang dioperasikan selama 2 menit dapat menghasilkan tingkat homogenitas
struktur elemen bakar nuklir khususnya yang berkaitan dengan penelitian olah ulang skrap
sebesar 71 %. Tingkat homogenitas masih dapat
logam paduan AIMg2 atau AIMgSi melalui metode casting. Solidifikasi berpengaruh pada struktur hasil tuangan dan ikut menentukan
Mg serbuk menunjukkan
dinaikkan dengan memperpanjang waktu aduk. Karakterisasil Logam Paduan Tuang
sifat-sifat logam hasil tuang. Beberapa fenomena yang dapat dikaji dalam peristiwa solidifikasi logam tuang antara lain
AIMg2 dengan Metode VIBRASI menggunakan sebuah Vibrator hasil rekayasa disusun pad a urutan ke-11. Vibrator tersebut diperlukan untuk meneliti pengaruh getaran (vibrasi) kekuatan
pembentukan kristal, pembekuan paduan, perpindahan panas konduksi, porositas hasH tuang, dan lain-lain. Solidifikasi logam tuang
pada saat penuangan terhadap mekanis dan mikrostruktur tuang.
Perlakuan getar selama (karakterisasi) dengan
dilakukan dengan menggunakan air sebagai media pendingin. Proses pendinginan dilakukan secara dinamis, dalam hat ini air
proses pembekuan metode tersebut
memberikan efek fragmentasi (peng-hancuran) kristal awal sehingga terjadi peningkatan
dialirkan
[5J. Meningkatnya jumlah jumlah nukleasi nukleasi pad a logam memberikan efek terha-
dari
bak penampung ke kolom pendingin logam tuang. Untuk memperoleh debit aliran fluida konstan tersebut dilakukan pendekatan melalui
dap penghalusan ukuran butir sehingga meningkatkan kekuatan mekanis. Hasil analisis dan pengujian terhadap
sirkulasi dengan debit konstan
persamaan
Bernoulli
[3].
Variabel
penelitian
meliputi suhu media pending in sebelum
logam paduan tuang
dan
AIMg2 dengan perlakuan vibrasi menunjukkan
sesudah penuangan, suhu tuang pada setiap
kekerasan tertinggi sebesar 45,3 HVN untuk waktu getar 10 menit dengan frequensi getar 10,4 mm/det. Kekerasan terendah 42,6 HVN
kali pencairan logam serta waktul lamanya terjadi pembekuan. Variabel lain yang mengarah pad a hasil penelitian adalah ukuran butir dan kekuatan tarik logam tuang.
untuk waktu getar 2 menit dengan frequensi getar 4,2 mm/det, sedangkan pada logam
Fisik
paduan tuang AIMg2 tanpa perlakuan getar menunjukkan kekerasan yang lebih rendah yaitu 37,8 HVN. HasH analisis yang digambarkan
pada
grafik
ukuran
butir
disusun pada urutan ke-13.
lama
waktu
getar
dan
versus
makin
Pengujian material meliputi uji kekuatan tarik, kekerasan, komposisi dan pengamatan mikrostruktur. Penelitian karakteristik fisik dan
tinggi
mekanik
frequensil kekuatan getar maka kekerasan logam tuang meningkat. Sebaliknya makin
pula. Percobaan
berpengaruh
karakterisasi dengan bahwa
terhadap
awal sehingga mampu pertumbuhan butir.
lambat
vibrasi (vibrasi)
penghancuran menghambat
untuk
mengetahui
dan cepat.
Hasil
percobaan
dan
analisa produk remelting' pad a kondisi solidifikasi normal menunjukkan karakteristik
logam paduan
metode getaran
dilakukan
perubahan-perubahan yang terjadi pada material akibat proses pencairan ulang pada suhu 800°C dalam kondisi solidifikasi normal,
sing kat waktu getar dan makin. rendah frequensil kekuatan getar akan menghasHkan kekerasan logam tuang AIMg2 yang rendah tuang AIMg2 membuktikan
Telah dilakukan
beberapa pengujian produk remelting (coran hasil pencairan ulang) logam cor AIMg2.
kekerasan berdasarkan fungsi waktu getar dan frequensi getar memberikan pengertian bahwa makin
Pengaruh Solidifikasi terhadap Sifat dan Mikrostruktur Logam Cor AIMg2
fisik dan mekanik yang optimal
kristal
menyamai
laju
perlakuan.
124
karakteristik
dan hampir
material
tanpa
ISSN 0854 - 5561
Hasil Hasil Penelitian
Pemulihan Magnesium Peleburan Peleburan
Komposisi
Paduan disusun
AIMg2 pada
skrap AIMg2 dilakukan
750°C, 800 menambahkan
Unsur
dengan urutan
yasaan sarana
Proses ke-14.
dengan ke dalam
DAFTAR PUSTAKA 1.
c~iran AIMg2. Spesimen AIMg2 hasil peleburan dianalisis komposisi dan sifat mekanik serta diamati mikrostrukturnya. Hasil analisis
BROOKS, CHARLIE R, "Heat Treatment, Structure and Properties of Nonferrous Alloys", American Society Metals Park, Ohio, 1982.
komposisi terhadap sekrap AIMg2 dengan tambahan master alloy memperlihatkan terjadi peningkatan Mg sekitar 0,3 % berat, sedangkan penurunan
casting telah dikom-
pilasi dalam bentuk sebuah dokumen pengecoran AIMg2 dan di-file-kan pad a sebuah CDRW.
pada suhu
°c dan 850°C master alloy-AIMg
dukung
EBN Tahun 2005
2.
tanpa master alloy menunjukkan unsur Mg berkisar antara 0,14 %
3.
Erlangga, Jakarta 83. 3 BENY AMIN M.Ma, Nuclear materials and Applications,
Departement
menunjukkan
Engineering, 1983.
IOWA
pengurangan kadar amatan metalografik bahwa topografi
kekerasan
dengan
unsur Mg. Hasil pengoptikal memperlihatkan
mikrostruktur
4.
paduan AIMg2
cenderung mengalami perubahan seiring dengan peningkatan suhu peleburan. Paduan AIMg
dengan
kandungan
Mg sekitar
diperoleh dengan penambahan berkadar Mg 3,6 % berat.
5.
2 %
percobaan
master alloy
pengecoran
AIMg2
beserta hasil perkayasaan sarana dukung telah dihimpun dari sejumlah dokumen lama. Dalam percobaan pengecoran, kekuatan 10gam hasil cor dipengaruhi ukuran butir, makin halus kekerasannya casting
AIMg2
upaya
University,
MONDOLFO, L. F., "Aluminium Alloys Struktur and Properties, Butterworths, London, (1976). DE ROSS, ALAN B., "Aluminium
Casting
memperhalus
MEYER
A,
and KEUMAR,
K.,
MARC,
7.
"Mechanical Metallurgy Principles and Aplication", Prentice-Hall, 1984. CAMPBELL, J, " Effects of Vibration During Solidification", Review, 1981.
International
8.
SINDON SUSANTO
BE, "Peleburan
9.
Tuang", Proyek Pusat Pengembangan Industri pengerjaan Logam, MIDC, Bandung, 1977. KENJI OHJIWA Prof. DR, TAT A SURDIA
oleh keadaan ukuran butir,
ukuran butir yang dilakukan sejak tahun 1988 meliputi upaya penghalusan ukuran butir
Metals Besi
MS.Met.E.lr, "Teknik pengecoran Logam", PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1980.
dengan metode Vibrasi dan dengan metode percepatan laju solidifikasi. Dokumen hasilhasil percobaan
Nuclear
6.
semakin meningkat. Percobaan dalam
State
of
Technology", American-Foundrymen's Society Inc, Des Plaines, Illinois.
KESIMPULAN Hasil
Metals,
HARJONO DJOJODIHARJO, "Mekanika Fluida", Dep. Mesin ITB, Penerbit
sampai 0,20 % berat. Hasil uji sifat mekanik penurunan
for
10. PETZOW, G., "Metallographic Stuttgart, 1977.
Etching",
peleburan AIMg2 dan pereka-
125
KE DAFTAR ISI