LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 1 Pendahuluan 11..11 D Da assa arr H Huukkuum m PPeennyyuussuunna ann RRTTRRW W KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu Dasar hukum yang melandasi Penyusunan RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2012 1.
2.
2032 ini antara lain :
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
3.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
4.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
5.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469);
6.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3470);
7.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 1
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Negara Republik Indonesia Nomor 3647); 8.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 9.
Undang
undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Pertambangan Minyak dan
Gas (Lembaran Negara Tahun 2001 Negara 4152);
10. Undang-Undang
Nomor
3
Tahun
Nomor 136, Tambahan Lembaran
2002
tentang
Pertahanan
Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);
11. Undang-Undang Nomor
27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327);
12. UU No. 37 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten OKU Timur,
Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir. (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4347);
13. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3477);
14. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
15. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411);
16. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4421);
17. Undang
undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah dirubah dengan
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 2
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5074);
18. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
19. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
20. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 444);
21. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33);
22. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
23. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
24. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746 );
25. Undang-Undang Nomor
18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
26. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 3
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
27. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
28. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5014);
29. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96);
30. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara 5052);
31. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
32. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5068);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam
dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3776);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta untuk
RTRW (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3034);
35. Peraturan
Pemerintah
Nomor
44
Tahun
2004
tentang
Perencanaan
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 4
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
38. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624);
39. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
40. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana
Pengelolaan
Hutan
serta
Pemanfaatan
Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaiman telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 16 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4814);
41. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
42. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
43. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Hutan;
44. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
45. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1503);
46. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28)
47. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29);
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 5
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
48. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30);
49. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (lembaran Negara RI tahun 2010 Nomor 5160).
50. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 138);
51. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
52. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2009 tentang Pengembangan Infrastruktur Instana Kepresidenan, Kebun Raya dan Benda Cagar Budaya Tertentu.
53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah
54. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
55. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan peraturan Daerah
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota Beserta Rencana Rincinya;
56. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
57. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2 Tahun 2009
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 Nomor 2).
11..22 PPrrooffiill W Wiilla ayya ahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
1.2.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 1.2.1.1 Letak Geografis dan Administrasi Sebagai wilayah perlintasan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini menghubungkan Kota
Kota di Pulau Sumatera dengan Kota
Bab 1 Pendahuluan
Kota Di Pulau Jawa, aksessibilitas Halaman I - 6
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tersebut dihubungkan oleh sistem jaringan jalan arteri primer lintas tengah di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan Jaringan Kereta Api merupakan angkutan
Barang dan Penumpang yang menghubungkan Kota Pelembang-BaturajaTanjung Karang. Hasil-hasil potensi tambang baik Provinsi Sumatera Selatan pada
umumnya maupun hasil industri pertambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu menggunakan jasa jaringan kereta api ini serta jaringan jalan arteri primer.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 99.888,28 kilometer
persegi di pulau Sumatra, Indonesia bagian Barat yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 10 - 40 derajat lintang Selatan dan 102 - 108 derajat Bujur Timur. Bagian daratan propinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah
Utara. Propinsi Lampung di Selatan dan Provinsi Bengkulu di bagian Barat. Sedang di bagian Timur berbatasan dengan pulau Bangka dan Belitung,
Sumatera
Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad 712 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di
Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika. Disamping itu, Sumatra Selatan sering pula disebut sebagai
Daerah Batanghari Sembilan karena di kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang
dapat dilayari sampai jauh ke hulu, yakni: Sungai Musi, Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Rawas, Sungai Batanghari Leko dan Sungai Lalan serta puluhan anak sungai lainnya.
Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan wilayah, maka Kabupaten
Ogan Komering Ulu terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang
berbatasan Langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan
Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis karena dilalui oleh jaringan jalan Trans Sumatera (jalur tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.
Orientasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu terhadap Provinsi Sumatera Selatan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 7
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.1. Orientasi Wilayah
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 8
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Pemerintah
Kabupaten
Ogan
Komering Ulu
setelah
pemekaran
wilayah
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 2003 dimekarkan menjadi tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah pemekaran wilayah tersebut pada awalnya terdiri dari 9
wilayah kecamatan, 3 kelurahan dan 135 desa.
Pada
tahun 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten No. 12 Tahun 2006 Tentang
Pembentukkan Kec. Sinar Peninjauan dan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2006
Tentang Pembentukan Kec. Lubuk Raja, sedangkan Peraturan Daerah No. 7
Tahun 2008 Tentang Pembentukkan Kec. Muara Jaya. Dengan demikian jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2008 berjumlah 12 kecamatan dengan jumlah 14 kelurahan dan 138 Desa. Secara geografis terletak pada 103 40
Bujur Timur dan 4 55
Lintang Selatan
dengan luas wilayah 479.706 Ha, sedangkan secara administasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Kuang Kabupaten
Ogan Ilir, Kecamatan Rambang dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.
Sebelah Barat Kecamatan
berbatasan dengan Kecamatan Semendo Darat Ulu,
Semendo
Darat Laut,
Kecamatan
Tanjung
Agung
dan
Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim serta Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang, Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Buay Runjung dan
Kecamatan Kisam Tinggi, Kecamatan Muara Dua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sebelah
Timur
berbatasan
dengan
Kecamatan
Semendawai
Barat,
Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Madang Suku III, Kecamatan Buay Peliung dan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Untuk lebih jelasnya batas-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat Tabel
1.1 dan Gambar 1.2. Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 9
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.1 Jumlah Kecamatan, Luas Wiayah, Ibukota Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No
Kecamatan
1
Baturaja Barat
Luas Wilayah (Ha) 13,260
2.
Baturaja Timur
10,969
Baturaja Timur
3
Ulu Ogan
60.000
Mendingan
4.
Pengandonan
24,900
Pengandonan
5.
Semidang Aji
71.400
Ulak Pandan
Bab 1 Pendahuluan
Nama Ibukota Kecamatan (IKK) Baturaja Barat
Jumlah Desa/Kelurahan 1. Batu Putih 2. Sukamaju 3. Laya 4. Kel. Tanjung Agung 5. Kel. Saung Naga 6. Kel. Talang Jawa 7. Pusar 8. Kel. Batu Kuning 9. Karang Agung 10. Karang Endah 11. Kel. Air Gading 12. Tanjung Karang 1. Kel. Baturaja Lama 2. Kel. Pasar Baru 3. Kel. Kemalaraja 4. Kel. Sukaraya 5. Kel. Sukajadi 6. Tanjung Kemala 7. Tanjung Baru 8. Kel. Kemelak Bindung Langit 9. Kel. Sepancar Lawang Kulon 10. Kel. Baturaja Permai 11. Kel. Sekar Jaya 12. Air Paoh 13. Terusan 1. Kelumpang 2. Gunung Tiga 3. Mendingan 4 Ulak Lebar 5. Pendataran 6. Sukajadi 7. Belandang 1. Gunung Meraksa 2. Tanjung Pura 3. Tanjung Sari 4. Tangsi Lontar 5. Belambangan 6. Kesambirata 7. Gunung Liwat 8. Pengandonan 9. Semanding 10. Tanjungan 11. Ujan Mas 12. Gunung Kuripan 1. Tanjung Kurung 2. Sukarami Halaman I - 10
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Kecamatan
Luas Wilayah (Ha)
Nama Ibukota Kecamatan (IKK)
6.
Peninjauan
96,423
Peninjauan
7.
Lubuk Batang
73.000
Lubuk Batang Baru
Bab 1 Pendahuluan
Jumlah Desa/Kelurahan 3. Batang Hari 4. Nyiur Sayak 5. Suka Merindu 6. Padang Bindu 7. Panggal-Panggal 8. Bedegung 9. Ulak Pandan 10. Keban Agung 11. Tubohan 12. Raksa Jiwa 13. Seleman 14. Kebun Jati 15. Singapura 16. Penjaringan 17. Banjar Sari 18. Pandan Dulang 19. Panai Makmur 20. Guna Makmur 21. Tebing Kampung 1. Kepayang 2. Kedondong 3. Belimbing 4. Durian 5. Lubuk Kemiling 6. Lubuk Rukam 7. Bindu 8. Mandala 9. Peninjauan 10. Saung Naga 11. Bunglai 12. Kedaton 13. Rantau Panjang 14. Kampai 15. Suka Pindah 16. Makartitama 17. SP III 18. Makarti Jaya 19. Mitra Kencana 20. Penilikan 21. Karang Dapo 22. Kedaton Timur 23. Sinar Kedaton 24. Panci Jaya 1. Merbau 2. Gunung Meraksa 3. Kurup 4. Banu Ayu 5. Tanjung Dalam 6. Lubuk Batang Baru 7. Lubuk Batang Lama 8. Belatung Halaman I - 11
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Kecamatan
Nama Ibukota Kecamatan (IKK)
37.500
Penyandingan
8.
Sosoh Rayap
9.
Lengkiti
48.106
Tanjung Lengkayap
10.
Sinar Peninjauan
8.532
Karya Mukti
11.
Lubuk Raja
6.871
Batumarta II
12.
Muara Jaya
21.320
Muara Saeh
Bab 1 Pendahuluan
Buay
Luas Wilayah (Ha)
Jumlah Desa/Kelurahan 9. Karta Mulya 10. Lunggaian 11. Bandar Agung 12. Tanjung Manggus 13. Markisa 14. Air Wal (SP.1) 1. Negeri Sindang 2. Rantau Kumpai 3. Lubuk Baru 4. Kungkilan 5. Penyandingan 6. Bandar 7. Lubuk Leban 8. Tungku Jaya 9. Penantian 10. Mekar Jaya 1. Bandar Jaya 2. Karang Endah 3. Pajar Bulan 4. Pagar Dewa 5. Bumi Kawa 6. Tanjung Lengkayap 7. Tanjung Agung 8. Lubuk Dalam 9. Negeri Ratu 10. Segara Kembang 11. Simpang Empat 12. Tihang 13. Lubuk Hara 14. Negeri Agung 15. Gedung Pakuon 16. Tualang 17. Sundan 18. Sukuraja 19. Bunga Tanjung 20. Way Keling 21. Umpam 1. Karya Jaya 2. Karya Mukti 3. Marga Bhakti 4. Sri Mulya 5. Marga Mulya 6. Tanjung Makmur 1. Batumarta I 2. Batumarta II 3. Lekis Rejo 4. Lubuk Banjar 5. Battuwinangun 1. Kemalajaya 2. Lontar 3. Muara Saeh Halaman I - 12
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Kecamatan
Luas Wilayah (Ha)
JUMLAH
Nama Ibukota Kecamatan (IKK)
479.706
Jumlah Desa/Kelurahan 4. Lubuk Tupak 5. Beringin 6. Surau 7. Karang Lantang 138 Desa, 14 Kelurahan
Sumber : Hasil Penataan Nama dan Kode Wilayah Adm Pemkab OKU dan Data Monografi Tahun 2008
1.2.1.2
Fisik dan Penggunaan Lahan
a. Morfologi
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu keadaan morfologinya
menunjukkan
bahwa bagian wilayah barat dan selatan merupakan kemiringan lahan tinggi
berkisar antara 30-40 % dan diatas 40 %, sedangkan bagian tengah dan timur
merupakan dataran rendah hingga bergelombang 0-30 %. Dengan demikian, sebagian daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan daerah yang termasuk kawasan lindung, dimana kawasan dengan fungsi lindung tersebut memiliki potensi untuk
perlindungan, pengawetan, konservasi dan pelestarian
Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berkisar antara 0
1.000 meter lebih di atas permukaan laut. Hal ini dimaklumi
bagian selatan.
Keadaan morfologi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
karena Kabupaten Ogan Komering Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan wilayah dapat dilihat pada Gambar 1.3. b. Topografi
Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berkisar antara 0
2000 meter lebih di atas permukaan laut. Hal ini dimaklumi
karena Kabupaten Ogan Komering Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan wilayah bagian selatan.
Keadaan topografi di wilayah utara dan tengah kabupaten
Ogan Komering Ulu relatif datar dengan interval 0-100 dan 100-200 meter dari permukaan laut, kearah
selatan interval mulai kisaran 300-600 meter dari
permukaan laut dan bagian timur
wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan dataran tinggi 600-2000 meter dari permukaan laut, lihat Gambar 1.4. Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 13
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.2 Peta Administrasi
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 14
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.3. Keadaan morfologi
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 15
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.4 Topografi
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 16
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c. Kemiringan Lahan
Kemiringan lahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terlihat bahwa
bagian utara dan tengah dengan kelas lereng 0-8 % dan sebagian 8-15 % dan semakin kearah selatan kemiringan akan mencapai 15-25 % dan 25-40 % dan pagian timur serta selatan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini kelas lereng mencapai > 40 %, lihat Gambar 1.5. d. Jenis Tanah
Sebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Ogan Komerin Ulu ini meliputi jenis tanah : 1.
Alluvial
3.
Latosol
2. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Assosiasi Podsolik Coklat Latosol Kemerahan
Latosol dan Podsolik Podsolik
Padsolik Asosiasi Latosol Podsolik Coklat
Podsolik Merah Kekuningan
10. Rezina
Penyebaran jenis tanah Alluvial
terdapat diwilayah Kecamatan Peninjauan,
Assosiasi Podsolik Coklat tersebar diwilayah
Kecamatan Muara Jaya dan
Semidang Aji dan Kecamatan Muara Jaya.
Latosol Kemerahan tersebar di
Kecematan
Lengkiti,
Latosol
di
Kecamatan
Pengandonan,
Kecamatan
wilayah Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan
Lengkiti dan Sebagian di wilayah Kecamatan Muara Jaya. Latosol dan Podsolik tersebar diwilayah Kecamatan Lengkiti,
Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan
Muara Jaya dan Kecamatan Lubuk Batang. Jenis tanah Podsolik tersebar di wilayah Kecamatan
Muara Jaya dan Kecamatan Lengkiti, Podsolik Assosiasi
Latosol tersebar di Kecamatan Lubuk Batang, Podsolik Coklat tersebar di wilayah
Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Muara Jaya.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 17
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.5 Kemiringan Lahan/Kelas Lereng
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 18
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Podsolik Merah Kekuningan tersebar di wilayah Kecamatan Lengkiti, Kecamatan
Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kecamatan Peninjauan,
Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Muara Jaya. Jenis tanah renzina tersebar di wilayah Kecamatan Baturaja Barat dan
Kecamatan Semidang Aji dan Muara Jaya. Dari jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini maka jenis tanah yang dominan adalah Podsolik Merah Kekuningan, lihat Gambar 1.6. e.
Geologi
Jenis formasi geologi diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini secara dominan
terdiri dari formasi alluvial dan pantai serta gunung api muda serta formasi kikim. Formasi
aluvial
dan
pantai
tersebar
diwilayah
Kecamatan
Peninjauan,
Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Barat dan Timur, Kecamatan Semidang Aji,
Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Pennjauan dan
Kecamatan Sosoh Buay Rayap. Formasi Gunung Api Muda tersebar di wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti dan sebagian di wilayah Kecamatan Semidang Aji. Formasi lainnya seperti formasi
Muara Enim terdapat di wilayah Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Sosoh Buay Rayap. Formasi Granit
Kapur, Aral dan Garba di wilayah kecamatan Lengkiti. Aluvial sepnajang daerah
aliran sungai Ogan, Formasi Air Benakat tersebar di wilayah Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Baturaja Barat dan Timur, Kecamatan Sosoj Buay Rayap, Kecamatan Lubuk Raja. Formasi Telangkar terdapat di Kecamatan Lengkiti dan
Kecamatan Sosoh Buay Rayap. Untuk lebih jelasnya penyebaran formasi geologi diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat dilihat pada Gambar 1.7. f.
Iklim dan Cuacah
Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai iklim trofis dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22
C
31
rendah adalah Kecamatan Peninjauan.
C,
daerah mempunyai temperatur
Kabupaten Ogan Komering Ulu
termasuk daerah yang menerima curah hujan cukup tinggi
yaitu > 3500
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 19
mm/tahun.
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.6 Jenis tanah
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 20
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.7 Formasi Geologi
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 21
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sebaran curah hujan terendah terdapat diwilayah Kecamatan Lengkiti < 2500 mm/tahun,
curah hujan sedang mncapai 2500-3000 mm/tahun terdapat
diwilayah Kecamatan Lengkiti, curah hujan mulai tinggi 3000-3500 mm terdapat
diwilayah Kecamatan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Lengkiti.
Dan rata hujan > 3500 mm / tahun terdapat di wilayah
Kecamatan Pengandonan, Semidang Aji, Baturaja Barat dan Timur, Lubuk Batang, Lubuk Raja, Sinar Peninjau dan Peninjauan, lihat Gambar 1.8. g. Daerah Aliran Sungai/Hidrologi
Wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan daerah aliran sungai (DAS) dengan Sub Das Ogan dan Komering.
Selain Sub DAS besar tersebut diatas,
terdapat juga 61 anak sungai yang termasuk ke dalam kawasan perlindungan setempat.
Daerah Aliran Sungai yaitu Sub Das Ogan yang mendominasi /
mengaliri wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalir dari hulu-hilir
yaitu
Kecamatan Ulu Ogan-Kecamatan Semidang Aji-Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur-Kecamatan Lubuk Batang-Kecamatan Peninjauan yang nantinya
semakin kehilir akan bermuara ke Sungai Musi. Sedang Sub Das Komering, Sungai
Lengkayap merupakan anak sungai dari aliran sungai Komering dari hulu - hilir yaitu
dari
Kecamatan
Lengkiti-Kecamatan
Baturaja
Timur
dan
kehilir
masuk/mengalir ke Sungai Ogan. Pembagian wilayah Sub Das Sungai Ogan dan Komering ini dapat dilihat pada Gambar 1.9.
h.
Penutupan Lahan
Secara keseluruhan jenis penutupan lahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu didominasi oleh penutupan lahan pertanian lahan kering
campur semak,
perkebunan, hutan lahan kering sekunder dan semak belukar serta terdapanya lahan-lahan yang belum dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya semak belukar dan tanah terbuka.
Pada Tahun 2010 luas penutupan lahan lahan terbesar terdapat pada penutup
lahan pertanian lahan kering campu semak sebesar 47.54 % dari luas wilayah kabupaten, selanjutnya penutupan lahan perkebunan mencapai 18,06 % dan hutan lahan kering sekunder sebesar 12,46 %, Bab 1 Pendahuluan
semak belukar 8.77 % dan terkecil
Halaman I - 22
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.8 Iklim dan Curah Hujan
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 23
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.9
Daerah Aliran Sungai/Pembagian Sub Das
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 24
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
yaitu penutup lahan semak belukar rawan sebesar 0.03 % dari luas Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk lebih jelasnya mengenai luas dan jenis penutupan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 1.2, dan Gambar 1.10. Tabel 1.2 Luas Dan Jenis Penutupan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
Penutupan Lahan
Badan Air Hutan Lahan Kering Primer Hutan Lahan Kering Sekunder Hutan Tanaman Perkebunan Permukiman/Transmigrasi Pertambangan Pertanian Lahan Kering Pertanian Lahan Kering Campur Semak Savana Sawah Semak Belukar Semak Belukar Rawa Tanah Terbuka Jumlah
2.354 5.574 59.784 21.790 86.632 12.912 4.484 8.919
Persentase (%) 0.49 1.16 12.46 4.54 18.06 2.69 0.93 1.86
500 1.678 42.053 120 4.858 479.706
0.10 0.35 8.77 0.03 1.01 100.00
Luas (Ha)
228.048
47.54
Sumber : Peta Penafsiran Citra Landsat Tahun 2010.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 25
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.10 Luas dan Jenis Penutupan Lahan
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 26
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.2.2. Kependudukan dan Sumber Daya Manusia 1.2.2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Perencanaan diarahkan untuk manusia, sehingga kegiatan perencanaan harus didasarkan
pada
Perencanaan
manusia
dimaksudkan
atau
untuk
penduduk
di
permasalahan
wilayah
yang
perencanaan.
ada
dan
untuk
mendapatkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu pengetahuan tentang kondisi sekarang maupun kondisi yang akan datang diperlukan sebagai dasar menentukan tindakan yang direncanakan.
Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dalam proses pembangunan
adalah masalah kependudukan yang mencakup jumlah, komposisi, distribusi dan
kepadatan serta struktur penduduk. Jumlah struktur yang besar dapat menjadi modal bila kualitasnya baik, namun sebaliknya penduduk yang besar juga dapat menjadi
beban
pembangunan
bila
kualitasnya
rendah.
Aspek-aspek
kependudukan mempunyai pengaruh timbal balik dengan pertumbuhan dan perkembangan sosial-ekonomi suatu wilayah.
Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2008 berjumlah 303.259
jiwa yang terdiri dari 12 (dua belas) wilayah kecamatan. Dari kedua belas wilayah kecamatan tersebut jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi di Kecamatan
Baturaja Timur mencapai 71.086 jiwa dan kecamatan ini merupakan ibu kota kabupaten, disusul Kecamatan Peninjauan berjumlah 37.434 jiwa. Jumlah penduduk terkecil dijumpai di wilayah Kecamatan Muara Jaya berjumlah 7.217
jiwa. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Pengadonan pada tahun 2008. Jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 1.3. dan Grafik 1.1.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 27
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.3 Perkembangan dan Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2004-2008 No.
Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12
Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Jumlah
Luas (Km2) 132.60 109.69 600.00 249.00 714.00 964.23 730.00 375.00 481.06 85.32 68.71 213.20 4.797,06
Perkembangan Penduduk (jiwa) 2004 2005 2006 2007 2008 30.153 30.964 24.127 32.424 29.664 98.356 105.822 77.747 78.664 71.086 8.332 8.110 8.795 8.899 8.802 17.355 17.180 16.427 16.621 10.826 29.487 33.566 24.256 24.542 27.210 56.334 60.393 35.371 35.788 37.434 41.386 52.886 24.079 24.363 30.758 12.398 13.770 12.398 12.544 11.603 31.065 34.240 27.100 27.420 29.222 32.046 16.183 16.546 15.994 24.412 22.891 7.217 324.866 356.931 298.340 301.860 303.259
Sumber: Diolah dari BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka.
Grafik 1.1 Perkembangan dan Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2004-2008
Sumber : Tabel 1.3
Berdasarkan data statistik, rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 1999-2003 (sebelum pemekaran wilayah kabupaten) mencapai 2,22% pertahunnya. Sedangkan berdasarkan pengolahan data penduduk, maka pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu dari Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 28
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tahun 2004-2008, lima tahun terakhir rata-rata pertumbuhan mencapai 1,21 % pertahun. Karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini terjadi beberapa kali
pemekaran wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu maka kecenderungan pertumbuhan penduduk pertahunnya adalah menurun hingga mencapai angka
prosentase 1,21% pertahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi dijumpai di wilayah Kecamatan Lubuk Raja 9,28 % dan terdapat pertumbuhan negatif di wilayah
Kecamatan Sinar Peninjauan mencapai -9,45% dan Kecamatan Pengandonan
mencapai -8,01 %, serta Kecamatan Peninjauan sebesar -4,14 %. Berdasarkan data jumlah penduduk dari tahun 2004-2008, berikut ini disajikan laju pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu seperti yang terlihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2003-2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12
Kecamatan Baturaja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya *) Jumlah
Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa) 200320042005200620072004 2005 2006 2007 2008 2,76 2,69 -22,08 34,39 -8,51 8,21 7,59 -28,08 1,18 -9,63 -2,59 -2,66 8,44 1,18 -1,09 -1,00 -1,01 -4,38 1,18 -34,87 16,05 13,83 -27,74 1,18 10,87 7,76 7,20 -41,43 1,18 4,60 38,48 27,79 -54,47 1,18 26,25 12,45 11,07 -9,96 1,18 -7,50 11,38 10,22 -20,85 1,18 6,57 -49,50 2,24 52,63 -6,23 10,95
9,87
-16,42
1,18
0,46
r (%) Ratarata 1,85 -4,15 0,66 -8,01 2,84 -4,14 7,85 1,45 1,70 -9,45 9,28 1,21
Sumber: Diolah dari BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka. *) Kecamatan Muara Jaya tidak dapat terlihat angka pertumbuhan penduduknya karena baru pemekaran tahun 2008.
1.2.2.2 Penyebaran dan Kepadatan Penduduk Penyebaran penduduk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2008 jumlah penduduk dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Baturaja Timur
mencapai 648 jiwa/Km2, disusul oleh Kecamatan Lubuk Raja
sebesar 333 jiwa/Km2 dan kemudian Kecamatan Baturaja Barat sebesar 224
jiwa/Km2. Kepadatan penduduk di wilayah kecamatan-kecamatan tersebut Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 29
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
menempati urutan pertama tingkat kepadatan penduduknya karena luas wilayah kecamatan yang relatif kecil dan juga merupakan ibukota kabupaten
yang mengindikasikan pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah ini sebagai wilayah perkotaan. Kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Ulu Ogan 15 jiwa/Km2.
Jumlah dan penyebaran penduduk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat dilihat pada Tabel 1.5 dan Gambar 1.11.
Tabel 1.5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2004-2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12
Kecamatan
Baturaja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Jumlah
Luas (Km2)
132,6 109,69 600 249 714 964,23 730 375 481,06 85,32 68,71 213,2 4.797,06
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) 2004 2005 2006 2007 2008 227 234 182 245 224 897 965 292 717 648 14 14 15 15 15 70 69 66 67 43 41 47 34 34 38 58 63 37 37 39 57 72 33 33 42 33 37 33 33 31 65 71 56 57 61 0 0 911 190 194 0 0 233 355 333 0 0 0 0 34 68 74 62 63 63
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka.
1.2.2.3 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki atau yang disebut dengan
sex ratio
di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebesar 99,77 %, hal ini
berarti 100 laki-laki terdapat kurang lebih 99 perempuan, namun keadaan ini tidak merata diseluruh wilayah kecamatan.
Terdapat beberapa kecamatan yang
memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu salah satunya di Kecamatan Baturaja Timur. Struktur penduduk menurut jenis kelamin di wilayah Tabel 1.6.
Bab 1 Pendahuluan
Kecamatan Ogan Komering Ulu
ini dapat dilihat pada
Halaman I - 30
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.11. Peta Penyebaran dan kepadatan penduduk
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 31
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.6 Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12
Jumlah Sex Rasio Laki-Laki Perempuan Penduduk (%) (Jiwa) Baturaja Barat 14.703 14.961 29.664 98,28 Baturaja Timur 35.228 35.858 71.086 98,24 Ulu Ogan 4.423 4.380 8.802 100,98 Pengandonan 5.302 5.525 10.826 95,96 Semidang Aji 13.420 13.790 27.210 97,32 Peninjauan 18.804 18.630 37.434 100,93 Lubuk Batang 15.408 15.351 30.758 100,37 Sosoh Buay Rayap 5.818 5.786 11.603 100,55 Lengkiti 14.757 14.465 29.222 102,02 Sinar Peninjauan 8.442 8.105 16.546 104,16 Lubuk Raja 11.490 11.402 22.891 100,77 Muara Jaya 3.567 3.650 7.217 97,73 Jumlah 151.401 151.859 303.259 99,70 Kecamatan
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka.
1.2.2.4 Sruktur Penduduk Menurut Umur Struktur umur penduduk menggambar struktur penduduk berdasarkan usia balita
(0-5), usia sekolah (6-19), usia produktif (2 -64) dan usia lanjut diatas 65 tahun serta rasio laki-laki dan perempuan. Pada tahun 2008 jumlah kelompok usia terbanyak
adalah 10-14 tahun dengan jumlah penduduk sebesar 39.496 jiwa dengan
perbandingan rasio antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebesar 100,24%, disusul oleh kelompok usia 15-19 tahun dengan jumlah 37,607 jiwa dengan
perbandingan rasio antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebesar 99,19%, sedangkan jumlah terkecil pada kelompok usia 70 tahun keatas yaitu berjumlah
3.679 jiwa dengan perbandingan rasio antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebesar 98,76%,.
Untuk lebih jelasnya struktur umur penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat dilihat pada Tabel 1.7 dan Grafik 1.2.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 32
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.7 Struktur Penduduk Menurut Struktur Umur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No.
Kelompok Umur
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70+ Jumlah
Jumlah Laki-laki (Jiwa) 17.074 18.229 19.772 18.727 13.807 11.670 10.569 10.195 8.572 6.803 4.810 3.805 3.529 2.086 1.828 155.593
Jumlah Perempuan (Jiwa) 17.651 18.468 19.724 18.880 13.946 11.406 10.511 10.030 8.520 6.680 4.749 3.797 3.574 2.000 1.851 147.666
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka
Rasio Jenis Kelamin 96,73 98,71 100,24 99,19 99,00 102,31 100,55 101,65 100,61 101,84 101,28 100,21 98,74 104,30 98,76 105,37
Jumlah (Jiwa)
34.724 36.696 39.496 37.607 27.752 23.075 21.080 20.224 17.091 13.483 9.559 7.602 7.102 4.086 3.679 303.259
Grafik 1.2 Struktur Penduduk Menurut Struktur Umur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008
Sumber : Tabel 1.7
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 33
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.2.2.5 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan dasar sehingga minat untuk meningkatkan
pendidikan terus diupayakan oleh pemerintah. Bagi pemerintah keuntungan
yang diperoleh dari investasi di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan
ketimpangan
salah
satu
cara
pendapatan
dalam
dan
memerangi
peningkatan
kemiskinan,
produktifitas
mengurangi
tenaga
kerja.
akhirnya
akan
Sedangkan bagi masyarakat pendidikan yang semakin baik merupakan modal dalam
merebutkan
kesempatan
kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat. Di
Kabupaten
Ogan
Komering
Ulu
sehingga
pada
perkembangan
pendidikan
cukup
menggembirakan karena sudah ada fasilitas tingkat pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, begitupun pendidikan agama khususnya
agama Islam berkembang dengan pesat di wilayah ini. Perkembangan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.8.
Tabel 1.8 Proporsi Jumlah Penduduk Menurut Struktur Pendidikan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat Pendidikan
Tidak Tamat/Tidak pernah Sekolah Tidak Tamat/Belum Tamat SD SD/MI SLTP SLTA Akademi Perguruan Tinggi Jumlah
Jumlah (Jiwa) 18.853 107.308 120.894 32.147 16.013 3.510 4.536 303.259
Sumber: Diolah dari BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka.
%
6,22 35,38 39,86 10,60 5,28 1,16 1,50 100
1.2.2.6 Struktur Penduduk Menurut Agama Pemeluk agama di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah mayoritas agama Islam hal ini terlihat dari banyak sarana ibadah yang terdapat hampir merata di
tiap wilayah kecamatan-kecamatan. Dan sisanya adalah pemeluk agama
lainnya relatif sangat kecil terdapat khususnya di wilayah perkotaan. Pergaulan Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 34
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
hidup antar agama dan perecahan kepada Tuhan Yang Maha Esa secara umum
berlangsung damai dan saling menghargai, sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga di wilayah Kabupaten Ogan komerinh Ulu.
1.2.2.7 Sosial Budaya Penduduk di wilayah Ogan Komering Ulu mempunyai mobilitas yang tinggi. Hubungan yang dekat dengan Palembang dan Bandar Lampung serta didukung
oleh sarana dan prasarana transportasi cukup baik, merupakan salah satu
penyebab dari tingginya mobilitas pergerakan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu. Secara tradisional penduduk di wilayah ini mempunyai mata
pencaharian disektor pertanian. Karakteristik penduduk di wilayah ini banyak dominan di wilayah pedesaan dengan kondisi sosial penduduk tingkat pendidikan yang belum merata, pertumbuhan penduduk tinggi, terdapat kemajemukan etnis, sarana dan prasarana sosial terbatas.
Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu hal yang menarik adalah keaneka ragam budaya yaitu adat istiadat dan suku bangsa di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Masyarakat yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari beberapa suku bangsa yaitu; Komering, Ogan, Semendo, Daya dan Aji. Suku bangsa ini disebut suku bangsa penduduk asli/lama.
Perkembangan selanjutnya karena pengembangan wilayah transmigrasi dan mobilitas penduduk (urbanisasi) terdapat suku bangsa lainnya seperti; Melayu,
Jawa dan Bali serta Tionghoa. Penduduk suku bangsa asli/lama tersebar
dimasing-masing wilayah kecamatan, sedangkan penduduk suku bangsa JawaBali menyebar dikawasan-kawasan transmigrasi dengan mata pencaharian sebagai petani, sedangkan penduduk tionghoa menyebar dikawasan perkotaan dengan mata pencaharian sebagai pedagang.
Dari berbagai suku bangsa tersebut diatas mempunyai keanekaragaman bahasa
yang berbeda, namun diantara mereka hidup dengan rukun dan damai. Selain Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 35
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
itu mereka mempunyai agama yang kuat yaitu Islam. Mobilitas penduduk
Kabupaten Ogan Komering Ulu tinggi, sehingga mereka banyak berkomunikasi
antar etnis dan kontak sosial budaya pun terjadi. Kebudayaan yang masih
dilakukan sampai saat ini di Kabupaten Ogan Komering Ulu diantaranya; rewahan, mauled dan selamatan.
Permasalahan sosial di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah dibukanya agro-industri seperti perkebunan besar kelapa sawit dan karet serta kegiatan industri semen, yang memungkinkan mempunyai pengaruh terhadap pola
penggunaan lahan serta polusi industri yang mengakibatkan banyak konfik kepentingan penggunaan lahan dan polusi udara/limbah yang mengakibatkan berbagai masalah kepentingan serta kesehatan masyarakat sekitarnya.
1.2.3. Potensi Kerawanan Bencana Alam Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi rawan bencana banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi
Sungai Ogan dan
Lengkayap pada musim penghujan. Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah rawan banjir dan tanah longsor dan kekeringan. Banjir disebabkan oleh
DAS Ogan dan Lenkayap yang terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan rawan longsor dengan kerentatan tinggi disenpanjang DAS Ogan dan
Lengkayap, lereng-lereng bukit untuk terkena bencana tanah longsor, terutama
jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng kawasan dan sempadan sungai. Kekeringan tertutama terjadi pada saat musin kemarau.
1.2.3.1 Bencana Tanah Longsor A. Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat
diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 36
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. B. Jenis Tanah Longsor
Ada 4 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
1. Longsoran Translasi .
2. Longsoran Rotasi
3. Pergerakan Blok
4. Runtuhan Batu
C. Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor -
Hujan
Lereng Terjal
Tanah yang kurang padat dan tebal Batuan yang kurang kuat Jenis tata lahan Getaran
Susut muka air danau atau bendungan Adanya beban tambahan Pengikisan/erosi
Adanya material timbunan pada tebing Bekas longsoran lama
Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung) Penggundulan hutan
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 37
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
-
Daerah pembuangan sampah
D. Tipologi Wilayah Rawan Tanah Longsor Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kawasan rawan bencana longsor dibedakan atas zona-zona berdasarkan karakter dan kondisi fisik alaminya sehingga pada setiap zona akan berbeda dalam penentuan pengendalian struktur ruang dan pola ruangnya serta jenis
dan intensitas kegiatan yang dibolehkan, dibolehkan dengan persyaratan, atau yang dilarangnya. Zona berpotensi longsor adalah daerah/kawasan
yang rawan terhadap bencana longsor dengan kondisi terrain dan kondisi geologi yang sangat peka terhadap gangguan luar, baik yang bersifat alami
maupun aktifitas manusia sebagai faktor pemicu gerakan tanah, sehingga berpotensi terjadinya longsor. Berdasarkan hidrogeomorfologinya dibedakan
menjadi tiga tipe zona (sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1.12)
sebagai berikut : a. Zona Tipe A
Zona berpotensi longsor pada daerah lereng bukit, lereng perbukitan, dan
tebing sungai dengan kemiringan lereng lebih dari 40%, dengan ketinggian di atas 2000 meter di atas permukaan laut.
b. Zona Tipe B
Zona berpotensi longsor pada daerah kaki gunung, kaki pegunungan, kaki
bukit, kaki perbukitan, dan tebing sungai dengan kemiringan
lereng
berkisar antara 21% sampai dengan 40%, dengan ketinggian 500 meter sampai dengan 2000 meter di atas permukaan laut. c. Zona Tipe C
Zona berpotensi longsor pada daerah dataran tinggi, dataran rendah, dataran, tebing sungai, atau lembah sungai dengan kemiringan lereng berkisar antara 0% sampai dengan 20%, dengan ketinggian 0 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.9.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 38
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.12 Tipologi Potensi Kerawanan Bencana Longsor Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.9 Tipologi Potensi Kerawanan Bencana Longsor Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Zona Tipe Tipe A
Kemiringan Lahan > 40 % Perbukitan dan Lereng Tebing Sungai
Tipe B
20-40 % Daerah kaki gunung/ pegunungan, kaki bukit/perbukitan, dan tebing sungai
Bab 1 Pendahuluan
Lokasi Kecamatan Ulu Ogan Kecamatan Pengandonan Kecamatan Muara Jaya Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kecamatan Lengkiti DAS Ogan dan Lengkayap Kecamatan Ulu Ogan Kecamatan Pengandonan Kecamatan Lengkiti Kecamatan Semidang Aji Kecamatan Lubuk Batang Kecamatan Sosoh Buay Rayap
Tingkat Kerawanan Longsor Tinggi
Sedang
Pengengdalian Pemanfaatan Ruang Reboisasi/Mempertahankan kawasan lindung Disinsentif pembangunan fisik dan penambangan dikawasan hutan lindung dan perlindungan setempat (Sempadan Sungai) Relokasi bangunan
Reboisasi lahan kritis Penataan sempadan sungai dan mata air. Disinsentif penambangan bahan galian C pada gigir tebing (sungai dan perbukitan) yang berpotensi longsor Relokasi bangunan pada sempadan sungai dan mata air
Halaman I - 39
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Zona Tipe
Kemiringan Lahan
Tipe C
0-20 % Daerah dataran rendah, dataran tebing sungai, dan lembah sungai.
Lokasi Kecamatan Muara Jaya Kecamatan Lngkiti Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kecamatan Lubuk Batang Kecamatan Baturaja Barat Kecamatan Baturaja Timur Kecamatan Lubuk Raja Kecamatan Sinar Peninjauan Kecamatan Peninjauan
Tingkat Kerawanan Longsor
Pengengdalian Pemanfaatan Ruang
Rendah
Penataan sempadan sungai dan mata air, pengembangan vegetasi (ruang terbuka hijau) Disinsentif penambangan bahan galian C pada gigir tebing sungai yang menyebabkan longsor dan sedimentasi Relokasi bangunan pada sempadan sungai dan sumber mata air. Sanksi penggunaan lahan pertanian dan kawasan resapan air
Sumber : Hasil Analisis
Foto-foto Kejadian Tanah Longsor di Indonesia
Gambaran Sebuah rumah Kecamatan Kadungora, Garut, porak-poranda akibat tanah longsor yang melanda wilayah di Jawa Barat
Masyarakat melihat bis yang terperosok keluar dari jalan raya akibat terjangan longsoran tanah di Cilacap, Jawa Tengah
Longsor yang terjadi di Padang tahun 2005 mengakibatkan sejumlah ruas jalan terputus
1.2.3.2. Bencana Banjir A. Mekanisme kerusakan
Genangan air dan aliran air dengan tekanan-tekanan mekanis air yang mengalir secara cepat. Arus air yang bergerak atau air yang bergejolak dapat
meruntuhkan dan menghanyutkan orang-orang dan binatang di ke dalaman air yang relatif dangkal saja. Puing-puing yang terbawa oleh air juga merusak
dan melukai. Bangunan-bangunan rusak oleh karena pondasi-pondasi yang tergerogoti oleh air dan tiang-tiang penyangga. Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 40
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
B. Penyebab
Kondisi penyebab banjir dikawasan perkotaan Baturaja
disebabkan oleh
pengaruh DAS Ogan dari hulu sungai, terjadi pengundulan hutan atau juga
disebabkan kepadatan penduduk sekitar sempadan sungai sehingga pola aliran air mulai terganggu.
C. Tipologi Kawasan Rawan Bencana Banjir
Zona tipologi kawasan rawan bencana banjir diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan intensitas kawasan rawan banjir dan kondisi fisik morfologi wilayah wilayah kabupaten dapat dilihat pada Tabel 1.10. Tabel 1.10 Tipologi Potensi Kerawanan Bencana Banjir Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Zona Tipe
Tipe A
Kemiringan dan Ketinggian Lahan 0-2 % < 25 M dpl Datar rendah
Lokasi
Sepanjang Sempadan Sungai Ogan (Raius 200 meter kiri dan kanan sungai) dan Sungai Lengkayap
Tingkat Kerawanan Banjir
Pengengdalian Pemanfaatan Ruang
Tinggi
Reboisasi lahan kritis Pengembangan vegetasi penahan banjir dan penataan ruang sempadan sungai Rekayasa teknik penahan banjir, pembangunan tanggul, kolam retensi dan resapan air Pengerukan kanal-kanal sungai secara periodik Pembangunan sistem drainase terpadu. Rekayasan lantai bangunan perumahan Relokasi bangunan fisik
Tipe B
0-2 %, < 25 M dpl dan 25-100 M dpl
Bab 1 Pendahuluan
Daerah rawan tergenang Sebagian wilayah Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat, sekitar sempadan sungai
Sedang
Reboisasi lahan kritis Pengembangan vegetasi penahan banjir dan penataan ruang sempadan sungai Rekayasa teknik penahan banjir, pembangunan tanggul, kolam retensi dan resapan air Pengerukan kanal-kanal sungai secara periodik
Halaman I - 41
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Zona Tipe
Tipe C
Kemiringan dan Ketinggian Lahan
0-2 % 25 -100 M dpl
Sumber : Hasil Analisis
Lokasi
Daerah rawan tergenanng Daerah rawan tergenang periodik
Tingkat Kerawanan Banjir
Rendah
Pengengdalian Pemanfaatan Ruang Pembangunan sistem drainase terpadu Rekayasan lantai bangunan perumahan Relokasi bangunan fisik Reboisasi lahan kritis Disinsentif pembangunan fisik perumahan disempadan sungai.
1.2.3.3 Bencana Kekeringan Kekeringan adalah kurangnya air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya pada suatu wilayah yang biasanya tidak kekurangan air. Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan, berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dll). Kekeringan merupakan
fenomena alam yang tidak bisa dielakkan yakni merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad.
Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang akan
dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya : bulan basah bulan kering, tahun basah tahun kering, dekade basah dan dekade kering dll. Dengan
semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia yang mengakibatkan
terjadinya tekanan penggunaan lahan dan air telah menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga kekeringan ini cenderung semakin sering terjadi dan meluas.
Kekeringan menyangkut neraca air antara inflow dan ouflow atau antara presipitasi
dan
evapotranspirasi.
Kekeringan
tidak
hanya
dilihat
sebagai
fenomena fisik cuaca saja tetapi hendaknya juga dilihat sebagai fenomena alam yang terkait erat dengan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap air.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 42
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Untuk memudahkan Pemerintah dan masyarakat dalam memahami masalah
kekeringan, berikut diuraikan klasifikasi kekeringan yang terjadi secara alamiah dan atau ulah manusia, sebagai berikut:
1. Kekeringan Alamiah a. Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah
normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
b. Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan
dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan elevasi muka air tanah. Ada tenggang waktu mulai
berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
c. Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.
d. Kekeringan Sosial ekonomi berkaitan dengan kekeringan yang memberi
dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi seperti: rusaknya tanaman, peternakan,
perikanan,
berkurangnya
tenaga
listrik
dari
tenaga
air,
terganggunya kelancaran transportasi air, menurunnya pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.
e. Kekeringan Hidrotopografi berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan
2.
Kekeringan Akibat Perbuatan Manusia
Kekeringan Tidak Taat Aturan terjadi karena: a. Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak taatan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air.
b. Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 43
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dari klasifikasi kekeringan sebagaimana diuarikan diatas maka penanganan
penanggulangan kekeringan disesuaikan dengan kemampuan daerah masingmasing. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan ketidaktaatan para pengguna
air dan pengelola prasarana air, perlu komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Mekanisme kerusakan
Kekurangan air mempengaruhi kesehatan tanaman pangan, pohon, ternak, dan
manusia: tanah menjadi subyek erosi dan banjir; pengaruh-pengaruhnya bersifat
bertahap tetapi jika tidak dicek, tanaman pangan dan pohon- pohon dan juga
ternak akan mati, orang-orang kehilangan mata pencaharian, dipaksa untuk pindah , dan mungkin saja mengalami kelaparan jika bantuan tidak disediakan:
kemudian bangunan-bangunan dan infrastruktur ditinggalkan dan menjadi rusak dan peninggalan-peninggalan budaya menjadi hilang.
Parameter kedahsyatan Tingkat curah hujan, kekurangan curah hujan (mm), masa kekeringan; tingkat hilangnya lapisan tanah bagian atas, tingkat zona iklim..
Penyebab Kekeringan terutama disebabkan oleh fluktuasi-fluktuasi berkala jangka pendek
dalam tingkat curah hujan; mungkin oleh perubahan-perubahan iklim jangka panjang; desertifikasi disebabkan oleh hilangnya vegetasi dan diikuti oleh erosi
tanah yang disebabkan oleh kombinasi kekeringan, terlalu banyaknya lahan penggembalaan dan manajemen tanah yang jelek, lihat diagram Gambar 1.13.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 44
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.13 Diagram Alir Analisis Wilayah Rawan Kekeringan
Sumber : Artikel IPTEK dalam INOVASI oleh Haris Syahbuddin (kandidat doktor bidang meteorologi tropikal di Kobe University, Jepang), November 2004
1.2.3.4 Bencana Kebakaran Bencana kebaran yang sering terjadi diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
adalah kebakaran pada kawasan semak-semak belukar pada saat musim kemarau/kering.
Disamping itu adanya pola peladang berpindah yang
membuka hutan/lahan dengan cara membakar bekas tebangan kayu yang berdampak pada kebakaran hutan sekitar pembukaan tersebut.
pembukaan lahan
Intensitas pembukaan lahan pada wilayah ini pada umumnya terjadi pada musim kemarau,
sehingga
pola
seperti
ini
perlu
dikendalikan
sehingga
tidak
menyebabkan kebakaran hutan, dan juga pengembangan sistem reboisasi pada
lahan-lahan kritis yang mudah terbakar. Untuk kawasan permukiman, terutama
pada kawasan permukiman padat dan kumuh terutama pada kawasan pusatpusat kota.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 45
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.2.3.5.
Bencana Gempa Bumi
Belum ada catatan mengenai bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini Kabupaten
Ogan
dengan melihat kondisi yang
Komering
Ulu
sebagian
besar
ada,
bahwa wilayah
merupakan
wilayah
bergelombang hingga berbukit perbukitan dengan ketinggian wilayah semakin ke selatan semakin tinggi antara 100-500 m dari permukaan laut, dan sebagian diatas 500
1000 m dan semakin ke selatan diatas 1000 m dari permukaan laut
meliputi kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan dan Kecamatan Lengkiti. Wilayah
dengan ketinggian 0-100 m dari permukaan laut meliputi wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Wilayah bagian selatan ini merupakan wilayah
yang terletak di kaki kawasan pengunungan Bukit Barisan yang tentu mendapat
pengaruh kawasan rawan bencana gempa bumi (vulkanik) dan pengaruh potensi gempa tektonik pantai barat Sumatera.
Wilayah sesar aktif dan sebaran pusat gempa bumi di Indonesia dapat dilihat
pada Gambar 1.14 dan Peta Kerawanan Bencana Alam dapat dilihat pada Gambar 1.15 dan Gambar 1.16.
Gambar 1.14 Wilayah Sesar Akif dan Sebaran Pusat Gempa Bumi di Indonesia
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 46
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.15 Peta Kerawanan Bencana Alam di Indonesia
Gambar 1.16 Lokasi Efisenter Gempa Yang Terjadi di Indonesia, 1900-2000
Berdasarkan potensi kerawanan bencana alam diwilayah Kabupaten Ogan Komering ulu tersebut diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.17. Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 47
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.17 peta rawan bencana alam
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 48
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.2.4. Potensi Sumberdaya Alam 1.2.4.1.
Potensi Pertanian Tanaman Pangan
Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini relatif kecil, karena kesesuaian lahan yang tersedia untuk
tanaman pangan relatif sangat kecil untuk kegiatan persawahan baik sawah lahan basah maupun sawah lebak.
Potensi pengembangan kegiatan
persawahan mencapai luas 7.296 Ha terdiri dari lahan basah 4.026 Ha dan
pengembangan lahan sawah lebak 3.270 Ha. Usaha pengembangan dimasa
yang akan datang diupayakan dengan memkasimalkan lahan yang ada (intensifikasi lahan pertanian) baik lahan basah, sedangkan untuk sawah lebak
perlu dikembangkan pengembangan pencentakan lahan-lahan sawah baru pada areal lahan lebak-lebak. 1.2.4.2.
Potensi Perkebunan
Bersadarkan kesesuaian lahan maka kawasan perkebunan ini merupakan kawasan potensial untuk dikembangkan sebagai lahan perkebunan dengan
komoditas unggulan karet, sawit, kelapa, kopi, lada serta buah-buahan seperti durian, duku, jeruk, rambutan, manggis.
Sektor perkebunan rakyat dengan komoditi karet dan kopi merupakan komoditi unggulan yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu telah diusahakan sejak dari dahulu secara turun temerun. Sedangkan komoditi kelapa, lada, kayu
manis, dan jenis komoditi lainnya merupakan komoditi pendukung setelah komoditi unggulan tersebut diatas. 1.2.4.3.
Potensi Kehutanan
Luas kawasan hutan diwilayah Kabupaten Ogan Komering mencapai 119.125 Ha atau 32.93 % dari luas wilayah kabupaten, meliputi kawasan hutan lindung 55.698
ha atau sekitar 15.40 % dan hutan produksi (HP) mencapai luas 55.267 Ha atau sekitar 11,51 %.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 49
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Hutan produksi yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah hutan produksi (HP). Adapun hasil utama dari produksi tersebut adalah kayu bulat
(batangan), kayu junjung, kayu olahan dalam bentuk tiang dan papan. Lahan produksi ini dimasa yang akan datang akan terus menerus turun luasnya seiring dengan kecepatan produksi kayu. Dengan demikian penanaman hutan kembali
sangat diperlukan selain untuk menjaga kelestarian untuk menjaga kelangsungan produksi kayu juga menjaga keseimbangan alam.
Kawasan hutan lindung dimasa yang akan dapat dikembangkan lagi, karana lahan dengan kriteria kemiringan lahan diatas 40 % disarankan sebagai kawasan
hutan lindung, begitupun untuk kawasan-kawasan sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan setempat. mampu
memberikan
Hutan lindung mempunyai ciri khas yang
perlindungan
kepada
kawasan
sekitar
maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir, lonsor dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah. 1.2.4.4.
Potensi Pertambangan dan Energi
Sektor pertambangan dan energi menjadi sektor andalan dan asset Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk itu perlu dimanfaatkan secara optimal agar dimasa
yang akan datang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan dan pengembangan wilayah. Kekayaan bahan galian alam dan energi yang cukup besar
di
Kabupaten
Ogan
Komering
Ulu
sangatlah
potensial
untuk
dikembangkan, mengingat baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan/dikelola. Berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu,
bahwa potensi kekayaan alam yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi : 1.
Minyak bumi yang pernah disurvey oleh geologi Jerman pada tahun 1940, 1942, 1956, 1958 dan sumber ini terdapat di Kecamatan Peninjauan dan Pengandonan.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 50
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2.
3.
Batu Gamping yang merupakan bahan baku utama PT. Semen Baturaja
terdapat diwilayah Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Pengandonan, Semidang Aji.
Granit terdapat di Kecamatan Pengandonan dan Ulu Ogan
4.
Bentonit terdapat di Kecamatan Semidang Aji dan Baturaja Barat
6.
Andesit terdapatdi Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Pengandonan
5.
7.
Obsidian dan Trass terdapat di Kecamatan Pengadonan dan Ulu Ogan
Pasir Kuarsa terdapat di Kecamatan Baturaja Barat dan Timur
8.
Zeolit terdapat di Kecamatan Semidang Aji
10.
Lempung/Tanah Liat terdapat di Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja
11.
Fospat terdapat di Kecamatan Pengandonan dan Baturaja Timur.
9.
12.
Batu Mulia terdapat di Kecamatan Sosoh Buay Rayap Timur
Batubara terdapat di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Pengandonan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Semidang Aji.
Konstribudi
sector
pertambangan
ini
terhadap
perekonomian
daerah
berdasarkan PDRB adalah atas harga berlaku mencapai 23,34 % dan atas harga konstan 24,77 % menempati rangking kedua terbesar setelah sector pertanian.
Dengan potensi tersebut diatas, maka pemerintah daerah dapat membuat perencanaan yang matang dan konfrehensif
dalam menata kegiatan
pemanfaatan potensi pertambangan. Pemanfaatan yang tidak terkendali akan menimbulkan persoalan lingkungan, sehingga dibutuhkan penanganan
dan
koordinasi dengan sektor lain supaya tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Begitupun pengembangan kawasan pertambangan di kawasan
lindung perlu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan dikemudian hari. pertambang ini dapat dilihat pada Tabel 1.11.
Bab 1 Pendahuluan
Potensi pengembangan
Halaman I - 51
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.11 Potensi Pengembangan Sumber Daya Mineral Dalam Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu No. 1
Jenis bahan galian Batubara
2
Batu kapur/ gamping
3
Granit
4
Bentonit
5 6 7
Obsidian Trass Andesit
8
Pasir kuarsa
9 10 11
Zeolit Batu mulia Tanah liat/lempung
12
Fospat
13
Sirtu
Kecamatan Peninjuan Lubuk Batang Pengandonan Baturaja Timur Semidang Aji Sosoh Buay Rayap Baturaja Barat Baturaja Sosoh Buay Rayap Pengandonan Baturaja Barat Baturaja Timur Sosoh Buay Rayap Semidang Aji Pengandonan Ulu Ogan Semidang Aji Baturaja Barat Pengandonan Pengandonan Baturaja Barat Baturaja Timur Pengandonan Ulu Ogan Baturaja Barat Baturaja Timur Semidang Aji Sosoh Buay Rayap Baturaja Barat Baturaja Timur Pengandonan Baturaja Timur Sungai Ogan Sungai Komering
Cadangan 195.000.000 ton 143.000.000 ton 28.000.000 ton 195.000.000 ton 60.371.495 ton 131.138.604 ton 170.000.000 ton 75.000.000 ton 16.000.000 ton ± 100 Ha -
Keterangan Indikasi Indikasi Indikasi Indikasi Indikasi Indikasi Indikasi Terukur Indikasi Indikasi indikasi Indikasi Prospeksi Prospeksi Indikasi Indikasi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi Prospeksi
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2008.
Batu gamping ; lokasi penyebaran batu gamping di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat di beberapa tempat, yaitu di tanjung lengkayap, pusar, padang
bindu dan kota karang. Secara umum kadar CaO rata-rata berkisar antara 4050%, dan total cadangan batu gamping di tempat-tempat tersebut mencapai ratusan juta ton. Dalam goa-goa batu gamping, dijumpai pula endapan fospat yang belum diketahui jumlah cadangannya.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 52
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sirtu ; endapan sirtu (pasir dan batu sungai) terdapat hampir di semua kelokan
sungai (meander), seperti sungai ogan dan sungai komering berserta anak-anak sungainya. Selama ini pemanfaatannya antara lain untuk fondasi jalan dan bahan bangunan.
Bentonit ; cadangannya mencapai jutaan ton, dan pada saat ini belum di
usahakan. Kegunaan bentonit ini antara lain untuk lumpur pemboran, industry keramik, industry cat, industry lem, dan industry kelapa sawit.
Obsidian ; di pengandonan dijumpai bahan galian sejenis obsidian. Cadangan
dan penyebarannya belum diketahui. Di lokasi tersebut obsidian diketemukan
berwarna coklat kehitaman sampai coklat keabu-abuan. Obsidian banyak digunakan sebagai batu hias (ornament) dan batu permata.
Trass ; penyebarannya terdapat disekitar pengandonan. Cadangannya cukup
banyak, tetapi belum termanfaatkan. Trass dapat dipergunakan sebagai bahan pembuatan batako, bahan konstruksi beton dan semen pozzolan.
Andesit ; andesit sebagai batuan lelehan (ekstrusi) dari diorite, mempunyyai
tekstur (ukuran butiran) halus, warna agak gelap. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu, andesit terdapat dikecamatan pengandonan dan ulu ogan. Cadangannya
diperkirakan jutaan m3. Andesit banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, jalan dan jembatan.
Granit ; sebagai batuan terobosan (intrusi), granit mempunyai tekstur yang kasar dengan mineral kuarsa dan feldspar. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu granit terdapat di kecamatan pengandonan dan ulu ogan. Penyebarannya cukup luas, dan
diperkirakan
cadangannya
mencapai
jutaan
m3.
Granit
banyak
dimanfaatkan selain sebagai batu hias, juga baik untuk pondasi bangunan terutama sangan cocok untuk bangunan air seperti dam atau dermaga.
Tanah liat ; secara luas endapan tanah liat (lempung) dapat dijumpai di semua
wilayah
Kabupaten
Bab 1 Pendahuluan
Ogan
Komering
Ulu.
Di
baturaja
bahan
galian
ini
Halaman I - 53
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
dimanfaatkan untuk campuran pembuatan semen. Dibanyak tempat, tanah liat digunakan sebagai bahan baku pembuatan genting dan bata.
Pasir kuarsa ; sebagai batuan sedimenn alluvial, dijumpai dalam jumlah yang
relative kecil dan tidak menyebar. DiKabupaten Ogan Komering Ulu antara lain terdapat di desa talang pinang kecamatan pengandonan, desa batu putih dan desa tanjung baru kecamatan baturaja timur. Pasir kuarsa banyak digunakan di dalam industry keramik, cat, industry kimia, dan industry semen.
Batu mulia ; bahan batu mulia adlah kerikil-kerikil yang asal dari endapan alluvium
sungai yang tersebar tidak merata dikelok-kelokan sungai yaitu dekat baturaja. Pengusahaannya berupa industry kerajinan batu permata.
Batubara ; endapan batubara di daerah ogan komering ulu terdapat di desa
karta mulya (kurungan nyawa), desa terusan dan batumarta I dan batumarta III
kecamatan baturaja timur dan desa belimbing, desa gunung meraksa dan desa
kepayang kecamatan peninjauan. Lokasi cadangan batubara yang lain
terdapat di kecamatan pengandonan, baturaja barat, dan sosoh buay rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai cadangan batubara dalam jumlah yang sangat besar, mencapai jumlah jutaan ton dengan nilai kalori antara 3.000
6.000 kkal/kg. di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat pabrik semen yaitu PT. Semen Baturaja
( persero ) yang proses produksinya menggunakan bahan
batubara sebesar ± 20.000 ton per bulan yang dipenuhi dari PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Tanjung Enim.
Minyak dan Gas Bumi ; sumber daya alam minyak dan gas bumi terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu di kecamatan Peninjauan dan sekitarnya.
Produksi rata-rata JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd., minyak sebesar 8342 BOPD dan gas sebesar 2u MMCFD. Dalam tahun 2002 gas tersebut disuplay ke PT Pusri Palembang sebesar ± 15
18 MMCFD.
Menurut jenisnya, perizinannya pertambangan umum dapat dibagi beberapa macam, sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 54
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.
2.
3.
Kuasa Pertambangan (KP) adalah wewenang yang diberikan kepada
badan/perorangan untuk melaksanakan usaha dibidang pertambangan umum.
Kontrak Karya (KK) adalah perjanjian pengusahaan pertambangan umum
antara pemerintah kabupaten dengan perusahaan swasta asing atau patungan swasta asing dengan swasta nasional.
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) adalah perjanjian
pengusahaan
pertambangan
batubara
antara
pemerintah
kabupaten dengan swasta asing/nasional atau patungan swasta asing 4.
dengan swasta nasional.
Surat Izin Pertambangan (SIPD) adalah kuasa pertambangan yang berisikan
wewenang hak dan kewajiban yang diberikan kepada badan/perorangan untuk melakukan seluruh atau sebagian kegiatan usaha pertambangan umum bahan galian golongan C.
Sampai saat ini terdapat 7 (tujuh) perusahaan yang telah memiliki perizinan
pertambangan umum di Kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu tersedia pada Tabel 1.12.
Tabel 1.12 Perusahaan Yang Telah Memiliki Perizinan Pertambangan Umum di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) PT. Semen Baturaja (Persero) PT. Adimas Baturaja Cemerlang PT. Selo Argodedali PT. Hansen Energi PT. Adimas Puspita Sari PT. Lion Power Energi
Jenis Izin SIPD SIPD PKP2B PKP2B KP KP KP
Tahap Eksploitasi Eksploitasi Konstruksi Eksplorasi Eksplorasi Eksplorasi Eksplorasi
Bahan Galian Batu Gamping Tanah Liat Batubara Batubara Batubara Batubara Batubara
Keterangan
2 lokasi
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2008.
Nilai kalorinya yang rendah dan kurangnya dukungan infrastruktur membuat
cadangan batubara di kabupaten ogan komering ulu mengalami kesulitan untuk memasuki persaingan di pasar internasional. Berdasarkan pengujian fisik dan kimia, diketahui bahwa batubara ogan komering ulu memiliki nilai kalor 3.200 5.465 kkal/kg, air lembab 4,40
Bab 1 Pendahuluan
41,04%, zat terbang 32,41
43,50%, karbon total
Halaman I - 55
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
40,63
68,66%, vitrinit 80,20
mineral lain 1,0
9,4%.
98,00%, liptinit 0,5% - 9,7%, inertinit 1,0
8,6%, dan
Sumber data yang disebut diatas menunjukkan bahwa batubara ogan komering ulu adalah termasuk jenis batubara lignit subbitominous
high volatile , dengan
kata lain termasuk batubara kualitas rendah. Tetapi melalui proses teknologi ,
pencairan (coal lignefication) batubara ogan komering ulu dapat diubah
menjadi bahan bakar batubara cair yang sangat potensial dan menjanjikan untuk dikembangkan. Terobosan yang luar biasa ini masih dalam tahap studi kelayakan dan akan memasuki tahap komersil dalam tahun 2012.
Walaupun demikian masih ada satu alternative yakni batubara ogan komering
ulu dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang. Solusi ini juga merupakan yang terbaik, mengingat masih kurangnya
ketersediaan energi listrik yang diindikasikan dengan rendahnya rasio elektrifikasi. PLTU mulut tambang juga akan menghasilkan energi listrik yang relative murah.
Jumlah cadangan batubara ogan komering ulu yang besar sekitar 621.371.495
ton. Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Pengelolaan sumberdaya alam jenis ini dilandasi oleh pasal 33 Undang-undang Dasar 1945.
Di Indonesia pengelolaan minyak bumi dan gas alam dilaksanakan oleh pertamina dan kontraktor swasta dalam bentuk kerjasama sebagai berikut :
1. Perjanjian Karya adalah kerjasama antara Pertamina dan perusahaan
swasta pemegang konsesi dalam rangka ekplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas bumi sesuai dengan Undang-undang No. 44 PRP Tahun 1960 untuk menggantikan system konsesi.
2. Kontrak Production Sharing (KPS) adalah kerjasama antara Pertamina dan
perusahaan swasta dalam rangka eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas berdasarkan UU No. 44 Peraturan Pemerintah Tahun 1960 Jo UU No. 8 Tahun 1971
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 56
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3. Kontrak Technical Assistance (TAC) adlah kerjasama antara pertamina
dengan perusahaan swasta dalam rangka merehabilitasi sumur-sumur atau lapangan minyak yang ditinggalkan dalam wilayah Kuasa Pertambangan (KP) pertamina.
4. Kontrak Enchanced Oil Recovery (EOR) adalah kerjasama antara pertamina dan perusahaan swasta dalam rangka meningkatkan produksi
minyak pada sumur-sumur dan lapangan minyak yang masih dioperasikan tetapi sudah mengalami penurunan produksi dengan menggunakan teknologi tinggi, meliputi usaha secondary dantertiory recovery.
5. Kontrak Operasi Bersama (KOB) adalah kerjasama antara pertamina dan
perusahaan swasta dalam rangka eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit listrik.
Pada Tabel dibawah ini terdapat perusahaan minyak dan gas bumi yang
melakukan kegiatan di kabupaten ogan komering ulu, baik perusahaan milik Negara maupun swasta :
Tabel 1.13 Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Yang Melakukan Kegiatan di kabupaten ogan komering ulu, Tahun 2008 No 1.
Perusahaan PT. Pertamina (Persero)
Jenis Perusahaan KP
2.
JOB Pertamina
KPS
3.
PT. Tiara Bumi Petroleum
Talisman (OK) Ltd.
KPS
Tahap Eksplorasi Eksploitasi Eksplorasi Eksploitasi Eksplorasi
/ /
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2008.
Sub sektor energi antara lain tenaga air dan panas bumi di samping cadangan batubara, minyak dan gas bumi juga sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi tenaga air terjun di desa ulak lebar cukup besar disamping banyaknya air
terjun dan aliran air deras dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik mikrohidro (PLTMH) cukup banyak. Sedangkan potensi panas bumi di daerah ini
masih dalam tahap penyelidikan yang terdapat di Kecamatan Ulu Ogan. Cadangan batubara yang besar sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU) mulut tambang.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 57
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tidak diragukan lagi, potensi pertambangan dan energi merupakan asset yang
sangat besar bagi kabupaten ogan komering ulu, bukan hanya dikarenakan kontribusinya
bagi
pendapatan
menyediakan kesempatan kerja.
asli
daerah
tetapi
juga
karena
dapat
Potensi sumber daya energi di kabupaten ogan komering ulu sangat beraneka
ragam jenis. Jenis dan jumlah cadangan serta lokasi tempat terdapatnya sumber daya energi tersebut sebagai mana ditunjukkan pada Tabel 1.14 berikut : Tabel 1.14 Jenis dan Jumlah Cadangan Serta Lokasi Tempat Terdapatnya Sumber Daya Energi Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6
Baturaja Timur Pengandonan Peninjauan Lubuk batang Semidang Aji Ulu ogan Total
Minyak Bumi (MSTB)
302.707 302.707
Sumberdaya/cadangan Gas Bumi Batubara (BSCF) (Ton) - 195.000.000 28.000.000 484 195.000.000 - 143.000.000 60.471.495 484 621.371.495
Panas Bumi (MWE)
5 5
Air Terjun (MW)
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2008. Catatan : - MSTB = Metric Standard Barrel - BSCF = Billion Standard Cubic Feet - MWE = Mega Watt Equavalent (hipotesa) - MW = Mega Watt (teoritis) - Lokasi panas bumi di Desa Gunung Tiga, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu - Lokasi air terjun di desa uluk lebar, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ketinggian ± 40 meter.
Berdasarkan data tahun 2008 terdapat 18 perusahaan pemegang kuasa
pertambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang tersebar di wilayahwilayah kecamatan dengan jenis tambang adalah batubara seluas 138.076 Ha.
Jumlah kuasa pertambangan (KP) dan luas serta lokasinya dapat dilihat pada Tabel 1.15 dan Gambar 1.18.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 58
4.083 4.083
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.15 Data Pemegang Kuasa Pertambangan (KP) Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No
Nama Perusahaan
Lokasi
1. 2.
PT. Tomarindo Dwi Mulia PT. Mitra Bisnis Harvest
3.
PT. Karya Initi Energi
4.
PT. Karya Inti Energi
5.
PT. Delapan Inti Power
Kec. Pengandonan dan Semidang Aji Kec. Pengandonan dan Semidang Aji Kec. Peninjauan dan Lubuk Batang Kec. Peninjauan dan Lubuk Batang Kec. Peninjauan
6.
PT. Delapan Inti Power
7.
PT. Buana Minera Harvest PT. Vipronity Power Energi PT. Vipronity Power Energi PT. Hanson Energi
8. 9. 10.
5.088
Bahan Galian Batubara
6.972
Batubara
10.000
Batubara
10.000
Batubara
9.293
Batubara
Kec. Peninjauan
10.000
Batubara
Kec. Samidang Aji dan Lubuk Batang Kec. Peninjauan
9.579
Batubara
7.484
Batubara
Kec. Peninjauan dan Lubuk Batang Kec. Lubuk Batang, Baturaja Timur dan Baturaja Barat Kec. Sosoh Buay Rayap, Lengkiti dan Samidang Aji Kec. Lubuk Raja
7.885
Batubara
14.990
Batubara
11.260
Batubara
14.990
Batubara
Kec. Baturaja Barat, Baturaja Timur, Semidang Aji dan Lubuk Batang Kec. Pengandonan
5.490
Batubara
1.199
Batubara
Kec. Baturaja Barat dan Semidang Aji Kec. Pengandonan
3.710
Batubara
1.000
Batubara
11.
PT. Adimas Serasi
12.
PT. Adimas Puspita Sari
13.
PT. Bakti Nugraha Yuda
14
PT. Buana Eltra
15.
PT. Lion Power Energi
16.
PT. Gumay Energi PT. Gumay Energi
Prima Prima
Kec. Pengandonan dan Semidang Aji
5.482
Batubara
PT. Abadi Cemerlang
Ogan
Kec. Pengandonan dan Semidang Aji
3.654
Batubara
17 18
Jumlah
Puspita
Luas (Ha)
Tahap Eksplorasi/sampai dengan Juli 2013 Eksplorasi/sampai dengan 05 Agt 2013 Eksplorasi/sampai dengan 18 Juni 2014 Eksplorasi/sampai denan 18 Juni 2014 Eksplorasi/sampai denan 18 Juni 2014 Eksplorasi/sampai denan 18 Juni 2014 Eksplorasi/sampai dengan 27 Sept 2014 Eksplorasi/sampai dengan 07 Des 2014 Eksplorasi/sampai dengan 07 Des 2014 Eksplorasi/sampai dengan 2030 Eksplorasi/sampai dengan 14 Januari 2012 Eksplorasi / sampai dengan 14 Januari 2030 Eksplorasi/ sampai dengan 13 Maret 2028 Eksplorasi/sampai dengan 31 Des 2029 Eksplorasi/sampai dengan Juni 2013 Eksplorasi/sampai dengan 27 Juni 2015 Eksplorasi/sampai dengan 21 Agustus 2015 Eksplorasi/sampai dengan 27 Des 2012
138.076
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2010.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 59
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.18 Kuasa Pertambangan
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 60
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sedangkan jumlah pemegang ijin usaha pertambangan (IUP) miniral bukan
logam dan batuan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapatdilihat pada Tabel 1.16.
Tabel;1.16 Daftar Pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Miniral Bukan Logam dan Batuan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 No 1.
Perusahaan/ Perorangan PT Semen Baturaja
Lokasi Desa Pusar Kec. Baturaja Barat
Nomor dan Tanggal Surat Keputusan 01/K/UPII.A.3/XXXVII/23 MARET 2010
Masa Berlaku 20 Tahun
Komoditas Batu Kapur
Luas (Ha) 103,4
2.
PT Semen Baturaja
Desa Pusar Kec. Baturaja Barat
02/K/IUPIIA/XXVII/2010 23 Maret 2010
10 Tahun
Clay
96,84
3.
Zailani
Desa Semading Kec. Pengandonan
03/K/IUPIIA3/XXXVII/2010 01 Mei 2010
Operasi Produksi 10 September 2013
Sirtu
2,28
4.
H. Sopyan
Desa Surau Kecamatan Muara Jaya
04/K/IUPIIA4/XXXVII/2010 01 Mei 2010
Operasi Produksi 20 November 2013
Sirtu
2,76
5.
Ferry Susanto
Desa Gunung Meraksa Kec. Pengandonan
05/K/IUPIIA4/XXXVII/2010 01 Mei 2010
Operasi Produksi Juli 2011
Sisrtu
1.40
6.
Joko Fedry
Operasi Produksi 02Agt 2012 Opreasi Produksi 24 Februari 2014
4.61
Darsono
06/K/IUPIIA4/XXXVII/2010 01 Mei 2010 07/K/IUPIIA4/XXXVII/2010 30 Agustus 2010
Sirtu
7.
Desa Sleman Kec. Samidang Aji Desa Batu Putih Kecamatan Baturaja Barat
Sirtu
2.27
8.
CV Srimulya
07/K/SIPD/XIX/2008 11 Agt 2008
5 Tahun
Pasir Kuarsa
0.61
9.
Amirullah
Desa Tanjung Baru Kec. Baturaja Timur Desa Tanjung Baru Kecamatan
444/K/SIPD/XXVII/2008 12 Desember 2008
3 Tahun
Pasir Kuarsa
1.00
Bab 1 Pendahuluan
14
Keterangan Sudah disesuaikan dengan UU No.4 Tahun 2009 Sudah disesuaikan dengan UU No.4 Tahun 2009 Lokasi Pengolahan Desa Banjarsari Kec. Samiang Aji Lokasi Pengolahan Desa Banjarsari Ke. Samidang Aji Lokasi Pengolahan Desa Pengaringan Kec. Samidang Aji Lokasi Desa Banjarsari Kec. Samidang Aji Sudah disesuaikan dengan UU No.4 Tahun 2009 Dalam Proses Penyesuaian menjadi IUP Dalam Proses Penyesuaian menjadi IUP
Halaman I - 61
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 10.
Soegito
11.
Tarmizi HM Diah
Baturaja Timur Desa Tanjung Baru Kec. Baturaja Timur Desa Laya Kec. Baturaja Barat
15/K/SIPD/XXVII/2009 19 Januari 2009
3 Tahun
Pasir Kuarsa
0.65
16/KSIPD/XXXVII/2009
3 Tahun
Pasir Kuarsa
1.00
Dalam Proses Penyesuaian menjadi IUP Dalam Proses Penyesuaian menjadi IUP
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab OKU,2010.
1.2.5. Potensi Ekonomi Wilayah Pemahaman ekonomi lokal saat ini sangat diperlukan dalam membentuk
ekonomi di masa datang. Kemakmuran ekonomi lokal secara nyata ditunjukan oleh perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha yang selanjutnya akan menarik penduduk dan menstimulasi pembangunan untuk pertumbuhan di
masa depan. Sementara itu jika ekonomi lokal berjalan secara terpuruk maka
akan mengurangi kesempatan kerja dan peluang investasi, mereduksi komunitas penduduk
serta
prospek
pembangunan
jangka
panjang.
Untuk
dapat
mengetahui tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, maka dilakukan kajian studi / analisis terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Tinjauan terhadap sektor-sektor strategis dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran secara umum mengenai eksistensi sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk mendapatkan gambaran tersebut dilakukan kajian
terhadap produksi masing-masing sektor dalam konteks pengembangan ekonomi
wilayah. Sebaran produksi sektor-sektor ekonomi ini selanjutnya digambarkan secara spasial ke dalam bentuk peta penyebaran lokasi produksi untuk analisis
pemusatannya. Pengelompokan lokasi sentra-sentra produksi, baik yang belum dikembangkan maupun yang sudah dikembangkan akan sangat membantu
dalam membentuk suatu kawasan pengembangan ekonomi berdasarkan sektorsektor strategis. Dengan demikian, upaya pengembangan kegiatan ekonomi akan memberikan efek keuntungan skala ekonomi pada pengembangannya.
Analisa sektoral pada dasarnya bertujuan untuk dapat mengetahui bentuk
perkembangan suatu wilayah dalam hal sektor-sektor perekonomian yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 62
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 merupakan gambaran sektoral perekonomian kabupaten yang memberikan sumbangan terhadap pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar Rp. 4.183.213 juta (3,80 %). Peranan sektor ekonomi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu atas dasar harga berlaku tahun 2007 adalah sektor pertanian yaitu sebesar Rp. 1.199.583 juta (28,68 %). Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum merupakan pemberi sumbangan terkecil yaitu hanya Rp 12.048 juta (0,29 %).
Untuk Lebih jelasnya mengenai perbandingan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu dan PDRB Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, dapat dilihat pada Tabel 1.17 berikut.
Tabel 1.17 Perbandingan Jumlah PDRB Berdasarkan Harga Berlaku Untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu Dan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2007 NO
LAPANGAN USAHA
1 2 3 4
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri dan Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bang unan/Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa Jasa JUMLAH
5 6 7 8 9
Propinsi Sumatera Selatan
Kabupaten OKU
2005 14.358.881 23.247.361 17.867.383 469.827
2006 17.300.120 25.060.662 22.286.619 528.033
2007 20.080.335 27.412.484 25.305.859 592.068
2005 842.874 825.038 355.654 9.240
2006 998.567 902.075 402.275 10.987
2007 1.199.583 976.212 457.553 12.048
5.079.274
5.810.671
6.742.083
225.937
262.516
309.858
9.051.350 3.131.687 2.653.394 5.672.353 81531510
10.941.014 3.891.921 3.162.870 6.946.853 95928763
12.919.872 4.556.115 3.750.156 8.536.735 109895707
398.486 79.332 125.605 346.440 3208606
429.459 97.075 144.726 405.193 3652873
488.132 109.065 167.443 463.319 4183213
Sumber : Kab. OKU Dalam Angka Tahun 2006-2007
Dari hasil analisa LQ yang telah dilakukan pada Kabupaten Ogan Komring Ulu, dapat ditentukan pembagian kelompok wilayah berdasarkan besarnya nilai LQ untuk setiap jenis lapangan usaha, yaitu :
1. Lapangan usaha pertanian merupakan sektor basis di Kabupaten Ogan Komering Ulu, karena mulai dari tahun 2007 kebelakang sektor tersebut memiliki nilai LQ > 1 dan terus mengalami peningkatan.
2. Lapangan usaha pertambangan dan galian hingga tahun 2007 masih menjadi
sektor non basis karena faktanya Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 63
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
cukup potensi untuk pengembangan pertambangan dan galian namun kurangnya
aksesibilitas
berkembangnya sektor ini.
dan
kendala
promisi
menjadi
penghalang
3. Lapangan usaha industri dan pengolahan menunjukan angka LQ yang kurang
dari 1 , hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
4. Lapangan usaha listrik, gas, dan air bersih merupakan sektor non basis karena
hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu belum terjamah fasilitas ini.
5. Lapangan usaha bangunan dan konstruksi menunjukan grafik LQ yang meningkat. Pada tahun 2005 sektor ini merupakan sektor basis dengan angka
LQ (1,13), pada tahun 2006 meningkat sebesar 0,06 menjadi 1,19 dan pada tahun 2007 angka LQ-nya sebesar 1,21.
6. Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran menunjukan grafik yang menurun dari tahun 2005 hingga tahun 2007. Hal ini mengingat aksesibilitas yang
sangat
buruk
dari
ibukota
kabupaten
sehingga
menghambat
pertumbuhan sektor ini dan memperlebar jurang kesenjangan yang terjadi antar wilayah pengembangan.
7. Lapangan usaha pengangkutan dan telekomunikasi merupakan sektor non
basis karena akses jalan yang kurang baik dan kurangnya pengguna jasa
telekomunikasi. Faktor kebudayaan yang masih kental dengan kebudayaan juga merupakan kendala berkembangnya sektor ini.
8. Lapangan usaha keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan
sektor basis karena Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagaian besar sudah
berkembang menjadi kota yang sesungguhnya dengan segala macam
aktivitas. Faktanya jenis kegiatan yang mendominasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah pertanian namun banyak juga lapangan usaha yang membutuhkan jasa persewaan, dan perusahaan.
9. Lapangan usaha jasa-jasa merupakan sektor basis karena sebagaian besar
wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah berubah menjadi kawasan perkotaan.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 64
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.18 dan
Komering Ulu pada tahun 2005
2007.
LQ Kabupaten Ogan
Tabel 1.18 LQ Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005 2007 NO
LAPANGAN USAHA
1 Pertanian
2 Pertambangan dan Penggalian 3 Industri dan Pengolahan 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5 Bangunan/Konstruksi
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi
LQ 2005
2006
2007
0,90
0,95
0,94
NON BASIS NON BASIS NON BASIS
0,53
NON BASIS NON BASIS NON BASIS
1,49 0,51 0,50 1,13 1,12 0,64
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1,20 9 Jasa
Jasa
JUMLAH
KETERANGAN
1,55
9,05
1,52 0,47
0,55 1,19 1,03 0,66 1,20 1,53
9,09
1,57 0,47 1,21 0,99 0,63 1,17 1,43
8,94
2005
BASIS
2006
BASIS
2007
BASIS
NON BASIS NON BASIS NON BASIS BASIS BASIS
BASIS
BASIS
BASIS
NON BASIS
BASIS
BASIS
NON BASIS NON BASIS NON BASIS BASIS BASIS
BASIS
BASIS
Sumber : Hasil Analisa tahun 2009
1.2.5.1 Sub Sektor Tanaman Pangan
Berdasarkan hasil analisa LQ untuk subsektor Tanaman Pangan didapatkan hasil bahwa sector unggulan untuk sub sector tanaman pangan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu yaitu tanaman padi sawah dengan angka LQ sebesar 1,3653, sedangkan tanaman padi ladang bukan merupakan sector unggulan karena memiliki angka LQ kurang dari sama dengan 1 (satu) yaitu sebesar 0,6641.
Hal ini berarti kabupaten OKU masih mampu mensuplai bahan tanaman pangan
untuk masyarakatnya sendiri dan juga cukup untuk di ekspor ke luar wilayah
kabupaten. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran dan analisa LQ untuk sub sector tanaman pangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009, dapat dilihat pada Tabel 1.19.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 65
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.19 Sebaran Dan LQ Sub Sector Tanaman Pangan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket
Kecamatan
Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Kabupaten OKU
Sumber : hasil analisa tahun 2009
Jenis dan Jumlah Produksi (Ton) Padi SWH Padi LDG 0,47 2,00 0,91 1,17 1,26 0,51 1,35 0,34 1,09 0,83 0,59 1,77 0,44 2,06 2,89 0,32 2,29 1,3653 0,6641
Sektor unggulan (basis)
bukan sektor unggulan (non basis)
1.2.5.2. Subsektor Holtikultura
Berdasarkan hasil analisa LQ untuk subsektor Holtikultura didapatkan hasil bahwa perkebunan kopi menjadi sector unggulan pada tahun 2007 dengan angka LQ sebesar 21,05. Hal ini di dukung juga dengan kesesuaian lahan di sebagian besar
Kabupaten Ogan Komering Ulu yang sangat potensial untuk perkebunan tanaman kopi.
Untuk lebih jelasnya mengenai analisa LQ untuk komoditas unggulan sector perkebunan dapat dilihat pada Tabel 1.20 berikut.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 66
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.20 LQ Komoditas Unggulan Untuk Subsector Holtikultura No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket
Kecamatan Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Kabupaten OKU
Jagung 0,04 0,13 1,04 1,71 0,96 1,25 0
Ketela Pohon 1,13 1,19 1,24 1,48 1,12 1,03 0,80 1,06 0,90 0
Sektor unggulan (basis)
Jenis dan Jumlah Produksi (Ton) Kacang Kacang Ubi jalar Tanah Hijau 1,50 2,68 2,38 1,09 2,37 1,66 2,09 2,40 4,59 1,44 1,21 0,29 1,19 0,50 0,79 0,21 1,41 0,86 1,50 0,46 2,16 0 0 0
Kacang Kedelai 0
bukan sektor unggulan (non basis)
Sumber : hasil analisa tahun 2009
1.2.5.3.
Subsektor Hasil-Hasil Perkebunan
Berdasarkan hasil analisa LQ untuk subsektor Tanaman Pangan didapatkan hasil bahwa perkebunan kopi menjadi sector unggulan pada tahun 2007 dengan angka LQ sebesar 21,05. Hal ini di dukung juga dengan kesesuaian lahan di
sebagian besar Kabupaten Ogan Komering Ulu yang sangat potensial untuk perkebunan tanaman kopi.
Untuk lebih jelasnya mengenai analisa LQ untuk komoditas unggulan sector perkebunan dapat dilihat pada Tabel 1.21 berikut.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 67
LAP0RAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.21 LQ Komoditas Unggulan Untuk Subsector Perkebunan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kecamatan Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Kabupaten OKU
Karet
5,00 20,20 0,10 0,07 0,12 46,05 44,98 0,50 0,70 333,97 323,69 0,0097
Sumber : hasil analisa tahun 2009 Keterangan : sector basis (LQ >1) sector nonbasis (LQ <1)
Jenis dan Jumlah Produksi (Ton) Kelapa Komoditi Kopi Kelapa Sawit lainnya 0,99 1,59 4,84 0,94 3,53 0,63 1,00 3,05 0,08 1,00 0,03 0,47 1,00 0,29 0,65 0,82 160,99 243,73 2,66 0,86 20,01 65,29 0,40 1,00 0,05 0,20 0,27 1,00 0,03 2,55 424,56 21,0530 0,0032 0,0003 0,0018
1.2.5.4. Sub Sektor Peternakan Berdasarkan hasil analisa LQ untuk subsektor Peternakan didapatkan hasil bahwa yang menjadi sector unggulan untuk subsector peternakan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu yaitu peternakan ayam kampong dan itik. Masing-masing menunjukan angka LQ yang cukup signifikan sebesar 76,5201 untuk peternakan ayam kampong dan 46,9305 untuk peternakan itik.
Sementara sebaran sector unggulan di setiap kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup bervariasi. Setiap kecamatan memiliki sector unggulan masing-masing sesuai dengan jumlah peternakan yang dimilikinya. Untuk lebih
jelasnya mengenai sebaran dan analisis subsector peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 1.22.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 68
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.22 Sebaran Dan LQ Sub Sector Peternakan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket
Kecamatan Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Kabupaten OKU
Sumber : hasil analisa tahun 2009
Bab 1 Pendahuluan
Sapi Perah 0,0000
Jenis dan Jumlah Ternak (ekor) Sapi
Kerbau
Kuda
Domba
Babi
Kambing
Ayam Ras
0,97 1,12 0,58 0,41 1,17 1,72 1,66 0,25 1,46 1,12 1,05 0,0844
0,37 0,26 2,60 1,17 0,66 1,93 1,22 0,28 0,35 0,02 0,19 0,1702
1,55 0,76 12,52 3,35 2,24 0,4054
1,02 2,06 2,72 0,83 0,0368
11,82 3,93 3,59 2,42 0,0293
1,43 0,80 2,00 0,72 1,41 1,13 0,73 1,52 1,07 0,90 1,18 0,1207
0,0000
Sektor unggulan (basis)
Ayam Kampung 0,79 1,04 0,29 1,11 0,99 0,99 1,04 1,03 1,03 1,07 1,01 76,5201
Itik 2,94 0,81 7,71 0,20 0,79 0,58 0,41 0,82 0,55 0,45 0,98 46,9305
bukan sektor unggulan (non basis)
Halaman I - 69
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.2.5.5. Sub Sektor Perikanan Berdasarkan hasil analisa LQ untuk subsektor Tanaman Pangan didapatkan hasil jumlah areal potensi sawah perikanan lebih besar disbanding dengan jumlah
lainnya. Masing-masing sebesar 374,65 Ha untuk kolam, 3.445 Ha untuk sawah dan 16,25 Ha untuk kerambah. Untuk lebih jelasnya mengenai analisa subsector perikanan ini dapat dilihat pada Tabel 1.23.
Tabel 1.23 Luas Areal (Ha) Potensi Perikanan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Kecamatan Baturja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya Jumlah
Sumber : Kab. OKU dalam Angka 2008
Kolam 4,50 18,75 114,10 90,80 37,50 70,00 16,70 8,50 7,00 6,00 0,80 374,65
Sawah
35 215 685 1.250 560 654 215 4 25 3.445
Kerambah 0,50 2,00 2,00 1,25 2,00 3,50 4,50 2,50 16,25
1.2.5.6. Sub Sektor Kehutanan Hutan sebagai paru-paru dan jantung bagi kelestarian alam memegang peran penting dalam mempertahankan ekosistem. Oleh karenanya pemanfaatan hutan
harus memperhatikan nilai kelestariannya. Secara umum, hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dibedakan menurut : 1. 2.
Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Hutan Lindung
Untuk lebih jelasnya kawasan hutan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat dilihat pada Tabel 1.24.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 70
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.24 Luas Fungsi Kawasan Hutan Kabupaten Ogan Komering Ulu No
Fungsi Hutan
1.
Hutan Lindung (HL)
3.
Hutan
2.
4.
Luas Hutan Negara (Ha) 55.698
Hutan Produksi (HP) OMIBA)
Produksi
21.967
(khusus
8.160
Hutan Produksi Terbatas
33.300
Jumlah
119.125
(HPT)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan kab. OKU, 2008
Hutan Produksi secara ekonomis dapat dieksploitasi untuk dimanfaatkan sehingga
menghasilkan produksi barang dan jasa yang bernilai ekonomis tinggi. Sedangkan hutan lindung dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan dalam bentuk cagar alam. Untuk lebuh jelasnya mengenai hasil produksi hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.25.
Tabel 1.25 Produksi Hasil Hutan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 No. 1 2 3 4 5
Jenis Kayu Kayu Bulat Bahan Kayu Serpih (BBS) Kayu Gergajian Kayu Karet Kayu Lainnya
Sumber : Kab. OKU dalam Angka 2008
Bab 1 Pendahuluan
Satuan Log -
Produksi 30.046,81 24.314,68 21.032,76 1.799,00 -
Halaman I - 71
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
11..33 A Arra ahh KKeeb biijja akka ann TTa atta a RRuua anng g M Ma akkrroo ((N Na assiioonna all,, PPuulla auu A Auum ma atteerra a d da ann
PPrroovviinnssii )) tteerrkka aiitt d deenng ga ann PPeenna atta aa ann RRuua anng gW Wiilla ayya ahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
1.3.1
Arahan Kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Terkait dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan
pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional; pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional; mewujudkan
keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antarsektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; penataan ruang kawasan strategis nasional; dan penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam arahan kebijaksanaan Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Kabupaten Ogan Komering Ulu diarahkan :
1. Kabupaten Ogan Komering Ulu diarahkan sebagai salah satu Sistem Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) dalam sistem pusat-pusat perkotaan Nasional, dengan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Kota Baturaja dengan orde II/B.
2. Termasuk dalam pengembangan sistem jaringan jalan arteri primer
lintas
tengah yang menghubungkan Bandar Lampung-Baturaja-Muara Enim-LahatLubuk Linggau atau Bandar Lampung-Baturaja-Muara Enim-Palembang.
3. Termasuk pengembangan sistem jaringan kereta api Palembang-BaturajaBandar Lampung.
4. Termasuk dalam pengembangan Kawasan Andalan Muara Enim dan sekitarnya dengan prioritas pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan.
Kebijakan
pengembangan
kawasan
andalan
darat
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut
dan kawasan di sekitarnya dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 72
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
5. Termasuk dalam pengembangan jaringan sumber daya air diarahkan dalam rangka
meningkatkan
ketahanan
pangan
nasional
serta
memenuhi
kebutuhan air baku dan bersih pada kawasan perkotaan (PKN dan PKW).
Arahan Kebijakan Tata Ruang Nasional (RTRWN) baik struktur dan pola ruang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.19 dan Gambar 1.20. Gambar 1.19 Struktur Tata Ruang Nasional
R E NC ANA S IS TEM P E R KOTAAN Pulau Sumatera Jawa-Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Total
PKN 9 11 2 5 5 2 3 37
PKW 56 38 10 28 24 11 11 178
PKSN 4 0 3 10 2 4 3 26
K etera ng a n : PKN
PKW P K S N /K O T A P E R B A T A S A N (C a ta ta n: P K L diteta pk a n da la m R T R W P )
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 73
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.20 Pola Ruang Nasional (khusus Kawasan Lindung)
1.3.2
Arahan Kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Sumatera
(RTRWP)
Terkait dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu
Rencana Tata Ruang Pulau yang selanjutnya disingkat RTR Pulau adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah pulau/kepulauan yang terbentuk dari
kesatuan wilayah geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batasbatasnya
ditentukan
fungsionalnya.
berdasarkan
aspek
administratif
dan/atau
aspek
Pulau Sumatera kesatuan fungsional wilayah geografis dan ekosistem yang mencakup wilayah darat, laut dan udara yang menjadi bagian dari : a. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) b. Provinsi Sumatera Utara, c. Provinsi Riau,
d. Provinsi Kepulauan Riau, e. Provinsi Sumatera Barat, Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 74
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
f.
Provinsi Sumatera Selatan,
g. Provinsi Jambi,
h. Provinsi Bengkulu, i.
j.
Provinsi Lampung, dan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Undang-Undang pembentukannya, Ruang Lintas Wilayah adalah bagian ruang
wilayah
nasional
yang
perencanaannya,
pemanfaatannya
dan
pengendalian pemanfaatan ruangnya diselenggarakan dengan memperhatikan
kesatuan fungsional wilayah yang tidak dibatasi oleh batas-batas administrasi wilayah provinsi, kabupaten dan kota.
Arahan pola dan struktur ruang Pulau Sumatera untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.26 dan Gambar 1.21 serta Gambar 1.22 berikut ini.
Tabel 1.26 Kota Baturaja dalam Kebijakan Pengembangan Sistem Kota di Provinsi Sumatera Selatan Kota Palembang
Fungsi Kota PKN
Bab 1 Pendahuluan
Fungsi Pelayanan Jasa Pemerintahan, Pertanian, Industri, Pertambangan, Perikanan dan Perdagangan.
Kota
Strategi Pengembangan Dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah nasional yang mendukung pelayanan pengembangan wilayah di sekitarnya dan bahkan untuk seluruh wilayah nasional, dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah internasional. Memantapkan fungsi Kota Palembang dengan spesialisasi pada sektor pertambangan migas dan sektor industri. Mengupayakan mengupayakan pengendalian banjir melalui pengembangan sistem drainase regional. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar Internasional. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat investasi. Memantapkan aksesibilitas Kota Palembang menuju kota-kota PKN lainnya di Pulau Sumatera (Bandar Lampung, Pangkal PInang,
Halaman I - 75
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Kota
Fungsi Kota
Fungsi Pelayanan
Muara Enim
PKW
Jasa Pemerintahan, Pertanian, Pertambangan dan Perkebunan
Lahat
PKW
Jasa Pemerintahan, Pertanian, Pertambangan dan Perkebunan
Bab 1 Pendahuluan
Strategi Pengembangan Batam dan Medan) dan wilayah nasional lainnya (Jakarta), melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat, laut dan udara secara terpadu. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Indonesia Malaysia - Thailand (KESR IMT-GT), Asia Pasifik, dan kawasan Lainnya Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Palembang Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumberdaya di Kawasan Palembang dsk. Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumberdaya di Kawasan Palembang dsk. Diarahkan sebagai kota pertambangan dan agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendukung perkembangan sektor produksi wilayah seperti perkebunan, pertanian dan pertambangan Pemantapan aksesibilitas menuju Kota Muara Enim ke Kota Palembang, Lahat dan Lubuk Linggau serta menuju ke Kota Baturaja Menggala Bandar Lampung melalui transportasi darat. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Muara Enim Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Diarahkan sebagai agropolitan dan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi perkebunan, pertanian, dan pertambangan Pemantapan aksesibilitas Kota Lahat menuju sentra-sentra produksi perkebunan pada Kawasan Andalan Muara Enim dsk, serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi, yakni ke Kota Muara Enim - Palembang, serta ke Kota Lubuk Linggau dan Bengkulu.
Halaman I - 76
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Kota
Lubuk Linggau
Sekayu
Fungsi Kota
Fungsi Pelayanan
PKW
Jasa Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa, Pertanian, Perkebunan, dan Industri.
PKW
Bab 1 Pendahuluan
Jasa Pemerintahan, Pertanian, Pertambangan dan Kehutanan
Strategi Pengembangan Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional dalam rangka mendukung fungsi kota agropolitan Mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi perkebunan dan pertanian. Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasajasa keuangan untuk mendukung kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan
Diarahkan sebagai agropolitan dan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi perkebunan, pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Pemantapan aksesibilitas Kota Lubuk Linggau menuju sentra-sentra produksi agropolitan pada Kawasan Andalan Lubuk Linggau, serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi, terutama Bengkulu, Bangko, Muara Enim dan Palembang. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota agropolitan Mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Perkebunan Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasajasa keuangan untuk mendukung kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan pada Kawasan Andalan Lubuk Linggau Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Menyiapkan aturan pemafaatan ruang (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Lubuk Linggau Diarahkan sebagai agropolitan dan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi perkebunan, pertanian, pertambangan dan kehutanan Pemantapan aksesibilitas Kota Sekayu menuju sentra-sentra produksi perkebunan pada Kawasan Andalan Palembang dsk, serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi, terutama Palembang dan Lubuk Linggau. Meningkatkan kapasitas dan kualitas
Halaman I - 77
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Kota
Fungsi Kota
Fungsi Pelayanan
Kayu Agung
PKW
Jasa Pemerintahan, Pertanian dan Perkebunan
Baturaja
PKW
Pemerintahan, Pertanian, Industri Pengolahan dan Pariwisata
Bab 1 Pendahuluan
Strategi Pengembangan pelayanan prasarana dan sarana kota (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional dalam rangka mendukung fungsi kota agropolitan Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasajasa keuangan untuk mendukung kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota
Diarahkan sebagai agropolitan dan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi perkebunan dan perikanan. Pemantapan aksesibilitas Kota Kayu Agung menuju sentra-sentra produksi perkebunan pada Kawasan Andalan Palembang dsk, serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi, terutama Kota Palembang Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional dalam rangka mendukung fungsi kota agropolitan Mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi perkebunan dan pertanian Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasajasa keuangan untuk mendukung kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Kayu Agung Diarahkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan kegiatan pertanian, industri pengolahan, dan pariwisata. Memantapkan aksesibilitas Kota Baturaja menuju sentra-sentra produksi serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi melalui peningkatan kualiatas jaringan transportasi darat,terutama jaringan jalan lintas tengah Sumatera dan jaringan jalan pengumpan serta jaringan jalur kereta api lintas utama Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional. Meningkatkan kapasitas prasarana pendukung kegiatan pariwisata alam yang bertaraf
Halaman I - 78
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Kota
Prabumulih
Fungsi Kota
PKW
Fungsi Pelayanan
Jasa Pemerintahan, Perkebunan, Pertambangan
Strategi Pengembangan Internasional. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Baturaja. Menyiapkan aturan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Baturaja Diarahkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendorong pertumbuhan produksi perkebunan dan pertambangan. Pemantapan aksesibilitas Kota Kayu Agung menuju sentra-sentra produksi perkebunan pada Kawasan Andalan Muara Enim dsk, serta menuju pusat-pusat koleksi dan distribusi, terutama Kota Palembang Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar nasional Mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi perkebunan dan pertambangan Meningkatkan aksesbilitas pada fasilitas jasajasa keuangan untuk mendukung kelancaran proses produksi kegiatan perkebunan dan pertambangan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Prabumulih Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Prabumulih
Sumber : RTRW Pulau Sumatera.
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 79
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.21 Arahan Pola Pemanfaatan Ruang Pulau Sumatera
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 80
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 1.22 Struktur Tata Ruang Pulau Sumatera
Bab 1 Pendahuluan
Halaman I - 81
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.3.3
Arahan Kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera
Selatan
(RTRWP)
Ogan Komering Ulu
Terkait dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten
Untuk mendukung aksesibilitas global Wilayah Sumatera Selatan ke jaringan
perkotaan poros perekonomian dunia dalam rangka menyongsong era pasar bebas, diarahkan pengembangan pusat-pusat pelayanan sebagai berikut : 1.
Pusat Kegiatan Nasional (Metropolitan Palembang)
PKN Metropolitan Palembang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang sudah berkembang dan jenjang fungsinya ditetapkan sesuai dengan arahan RTRWN. Sebagai pusat Ibukota Provinsi dan Kota, Metropolitan Palembang telah menunjukkan perkembangan yang pesat dalam dekade
terakhir dan fisik perkotaannya telah melampaui batas-batas administratif kota, terutama pada arah bagian Barat dan Selatan. 2.
3.
Pusat Kegiatan Wilayah atau dikenal dengan PKW meliputi : Sungsang
(TAA), Inderalaya, Kayuagung, Prabumulih, Baturaja, Muara Enim, Lahat, Lubuk Linggau, Sekayu, Pagar Alam, dan Martapura
Untuk perkotaan dengan jenjang fungsi PKL (Pusat Kegiatan Lokal), sampai
dengan Tahun 2030 diarahkan sebanyak 14 (sepuluh) perkotaan yang
umumnya merupakan Ibukota kabupaten dan Kecamatan meliputi :
Pangkalan Balai, Muara Beliti, Tebing Tinggi, Muara Dua, Gumawang, Tugumulyo, Talang Ubi, Peninjauan, Muara Rupit, Sungai Lilin, Bayung Lencir, Tanjung Raja, Muara Lakitan, dan Pengadonan.
Kota Baturaja berdasarkan kebijakan RTRW Sumatera Selatan tersebut diarahkan
fungsinya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). pada Tabel 1.27 dan Gambar 1.23.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Untuk lebih jelas dapat lihat
Halaman I - 82
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.27 Rencana Sistem Pusat-Pusat Pertumbuhan Wilayah dalam Struktur Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Hingga Tahun 2030 No 1.
Kota/Desa Palembang
Simbol PKN
Pusat Kegiatan Pusat Kegiatan Nasional
2.
Sungsang
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
3.
Kayu Agung
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
4.
Prabumulih
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
5.
Baturaja
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
6.
Muara Enim
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
7.
Lahat
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
8.
Lubuk Linggau
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
9.
Sekayu
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
10.
Pagar Alam
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
12.
Pangkalan Balai
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
13
Muara Beliti
PKL
14.
Tebing Tinggi
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
Muaradua
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
16.
Gumawang
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
17.
Tugumulyo
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
18.
Talang Ubi
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
19.
Peninjauan
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
20
Muara Rupit
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
21.
Sungai Lilin
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
22.
Bayung Lincir
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
11.
15.
Martapura
PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Keterangan Ibukota Provinsi Sumatera Selatan Ibukota Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir Kota Prabumulih Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Ibukota Kabupaten Muara Enim Ibukota Kabupaten Lahat Ibukota Kabupaten Musi Rawas Ibukota Kabupaten Musi Banyuasin Kota Pagar Alam
Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Ibukota Kabupaten Banyuasin Ibukota Kecamatan Muara Beliti Ibukota Kabupaten Empat Lawang Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Ibukota Kecamatan Gumawang Ibukota Kecamatan Tugumulyo
Ibukota Kecamatan Talang Ubi Ibukota Kecamatan Peninjauan Ibukota Kecamatan Muara Rupit Ibukota Kecamatan Sungai Lilin Ibukota Kecamatan Bayung Lincir
Halaman I - 83
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
23.
Tanjung Raja
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
24.
Muara Lakitan
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
25
Pengandonan
PKL
Pusat Kegiatan Lokal
Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Selatan, 2010-2030
Ibukota Kecamatan Tanjung Raja
Ibukota Kecamatan Muara Lakitan Ibukota Kecamatan Pengandonan
Gambar 1.23 Skema Sistem Struktur Ruang Provinsi Sumatera Selatan
11..44 IIssuu--IIssuu SSttrra atteeg giiss W Wiilla ayya ahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu Saat ini potensi pertumbuhan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu sejak terjadinya pemekaran wilayah tahun 2003 menjadi tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mengalami dinamika perkembangan
yang cepat, semula Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam kebijaksanaan pengembangannya sebagai lumbung beras Provinsi Sumatera Selatan, dengan
adanya pemekaran wilayah tersebut diatas Kabupaten Ogan Komering Ulu Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman I - 84
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
mengalami
perubahan
orientasi
pembangun
menjadi
wilayah
yang
memfokuskan pada pengembangan perkebunan, pertambangan dan energi, industri, jasa perdagangan serta didukung oleh kegiatan pariwisata.
Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2008 berjumlah 303.259 jiwa tersebar di 12 (dua belas) wilayah kecamatan.
Dari ke 12 (dua belas)
wilayah kecamatan tersebut, jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan
Baturaja Timur 71.086 jiwa dan kecamatan ini merupakan ibukota kabupaten,
disusul oleh Kecamatan Peninjauan 37.434 jiwa. Jumlah penduduk yang terkecil terdapat di Kecamatan Ulu Ogan 8.802 jiwa. Sebagian dari wilayah Kabupaten
Ogan Komering Ulu
yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur merupakan
kawasan
yang cepat tumbuh dan merupakan jalur transportasi Nasional Lintas Tengah Sumatera. Potensi pengembangan kawasan perkebunan baik karet dan kelapa sawit
mengalami
perkembangan
tersedianya lahan yang cukup luas
yang
cukup
menjadikan
mengembirakan
dengan
tanaman keras/perkebunan
sebagai leading sector kegiatan ekonomi disamping pertambangan dan energi, industri, perdagangan dan pariwisata.
Isu - isu strategis berkaitan dengan Penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah:
1. Merupakan kawasan yang penting dalam sistem tata air di provinsi Sumatera
Selatan karena merupakan Kawasan Lindung bagi Kawasan Bawahannya (kawasan DAS Ogan),
dan kawasan hutan lindung dibagian barat dan
selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Memiliki keunggulan aksessibilitas transportasi, karena terdapat sistem jaringan arteri primer (lintas tengah trans Sumatera) dan kereta api (angkutan barang dan penumpang).
3. Memiliki potensi pengembangan sistem jaringan energi dan telekomunikasi
(terdapat potensi gas di Kecamatan Peninjauan dan merupakan lalu-lintas tengah sumatera)
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman I - 85
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4. Merupakan kawasan andalan (Muara Enim dan sekitarnya) dengan prioritas
pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan dalam upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan penduduk.
5. Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki potensi besar, berupa ketersedian lahan perkebunan yang cukup luas dengan komoditi unggulan karet dan kelapa sawit.
6. Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2004 mencanangkan Provinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional, dan diharapkan Kabupaten Ogan
Komering Ulu dapat memberikan kontribusinya terhadap lumbung energi
nasional. Kerena mempunyai ketersediaan potensi tambang minyak dan gas, panas bumi, batubara serta bahan galian golongan C,
7. Memliki keanekaragaman potensi wisata (alam, agro dan peninggalan sejarah)
di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang
secara optimal.
belum dikembangkan
8. Struktur ekonomi berebasis pertanian 28,68 % kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan sub sektor perkebunan rakyat (karet, kopi, kelapa, kelapa sawit).
9. Hasil analisis LQ sektor unggulan/Basis di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah sub sektor perkebunan adalah : Karet, kopi, kelapa, kelapa sawit, sub sektor peternakan meliputi : sapi, kambing, ayam kampung, sub sektor Holtikutura meliputi :
jagung, ketela pohon, ubi jalar dan kacang tanah.
Sedangkan tanaman pangan adalah padi sawah.
10. Terdapat potensi kawasan rawan bencana banjir, longsor dan erosi terutama
di kawasan sepanjang Sub DAS Ogan, Laya dan Lengkayap serta kawasan Hutan Lindung (akibat pengundulan hutan/Lahan kritis).
11. Memiliki potensi dan Luas Kuasa Penambangan Batubara yang saat ini baru
tahap ekplorasi seluas (138.076 Ha) dengan 18 perusahaan pemegang kuasa penambangan (Tahun 2010) di kawasan budidaya (perkebunan, hutan
produksi dan permukiman), jika pada tahap ekploitasi akan memberikan dampak positip dan negatif terhadap lingkungan.
12. Memiliki potensi pengembangan energi meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kecamatan Peninjauan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)di
Kecamatan Baturaja Barat dan Samidang Aji dengan pemanfaatan mulut Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman I - 86
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tambang Batubara, Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTH) di
Kecamatan Ulu Ogan untuk listrik perdesaan, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya/Panas Bumi (PLTS/PLTB) di Kecmatan Ulu Ogan untuk listrik perdesaan.
13. Terdapat
kawasan
pertahanan
dan
keamanan
(Obyek
Baturaja/OMIBA) tempat pendidikan dan latihan TNI Angkatan Darat
Militer
14. Permasalahan permukiman disempadan sungai.
15. Komplik pemanfaatan lahan antara pertambangan dengan kegiatan budidaya lainnya
11..55 KKa ajjiia ann SSttrra atteeg giiss LLiinng gkkuunng ga ann H Hiid duup pd dii w wiilla ayya ahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
Kajian strategis lingkungan hidup terhadap ruang wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu berdasarkan isu-isu strategis pemanfaatan ruang wilayah dapat dilihat pada Tabel 1.28.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman I - 87
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 1.28 Kajian Strategis Lingkungan Hidup Terkait Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu No
Isu Strategis
1.
Berkurangnya kws hutan lindung di hulu sungai mengakibat kan penurunan kualitas sungai (Sub DAS Sungai Ogan dan Sungai Lematang di Kab Muara Enim/Perbatasan OKU-Muara Enim)
Rencana Kawasan hutan lindung, rawan bencana banjir, jaringan sumber daya air
2.
Eksploitasi bahan mineral bukan logam dlm sungai menyebakan erosi dan pendangkalan sungai/sedimentasi
Pengendalian SDA
3.
Konflik pemanfaatan lahan: Perkebunan dan pertambangan, Hutan dan perkebunan, Hutan dan pertambangan
Rencana pola ruang kws perkebunan, pertambangan, dan hutan
4.
Konflik kepentingan pemanfaatan lahan kws cepat tumbuh disekitar koridor Baturaja Martapura dan Obyek Militer Baturaja (OMIBA)
Perkembangan Kawasan Cepat Tumbuh sekitar kawasan perbatasan OKU-OKU Timur dan OMIBA
Konflik kepentingan pemanfaatan lahan kws sempadan sungai : Sungai OganLengkayap, Laya dengan
Rencana Penataan Sempaan Sungai
5
Substansi RTRW
Kabupaten OKU
Pengaruh Positif-Negatif
•
•
•
•
•
•
Alternatif
Rekmendasi
Pertimbangan perwilayahan DAS dalam pengaturan sistem kota dan perhatian terhadap tata air berkelanjutan
Pertimbangan perwilayahan DAS dalam pengaturan sistem kota dan perhatian terhadap tata air berkelanjutan
Pengelolaan eksploitasi pertambangan berkelanjutan
Pengendalian SDA mengatur eksploitasi pertambangan sungai
Negatif Mengurangi produktivitas
Penentuan pilihan pemanfaatan lahan merujuk pada resiko terkecil thd kerusakan lingkungan
RTRW tegas tentukan pola ruang dan pengendalian ruang
Negatif: Perkembangan pemanfaatan ruang secara cepat Positif: Kws cepat tumbuh dan perbatasan
RDTR Zoning Regulation
RTRW tegas tentukan pola dan struktur ruang serta pengendalian ruang kawasan cepat tumbuh
Negatif Mengurangi perkembangan perumahan dan permukiman di sempadan sungai
Penataan Sempadan Sungai Zoning Regulation
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Sempadan Sungai
Negatif: Banjir di sub DAS dan anak sungai (61 anak sungai)
Negatif Sedimentasi
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Mitigasi
Halaman III - 1-1
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
permukiman 6.
Usulan Pemanfaatan Ruang Kawasan Pertambangan Batubara (ekploitasi), Minyak dan GAS
Pengendalian SDA
•
•
7.
8
Rencana Pengembangan Kawasan Industri dan pengembangan kapasitas produksi Industri Semen Baturaja
Pemanfaatan SDA
Rencana Pengembangan Transporasi Khusus Angkutan Hasil Pertambangan (Batubara dan Semen)
Pengembangan Jaringan sistem jaringan transportasi
•
•
•
•
Negatif: Pembukaan lahan/komplik kepentingan, pengaruh terhadap negative terhadap lingkungan sekitar, tranportasi Positiif: Pengembangan ekonomi wilayah dan pengembangan energy listrik
Penataan Kawasan Pertambangan Zoning Regulation
Pengendalian SDA pertambangan
Negatif: Indikasi ekploitasi SDA pertambangan, dan pencemaan lingkungan Positiif: Pengembangan ekonomi wilayah dan pemanfaatan bahan baku lokal Negatif: Bercampurnya lalu-lintas localregional, rusak system jaringan jalan arteri primer dan kolektor primer Positiif: Pengembangan ekonomi wilayah
RDTR/Master Plan berbasis pengembangan lingkungan berkelanjutan Sistem prasarana pengolahan limbah cair dan padat yg efektif dan ramah lingkungan
Ketentuan pengendalian yg sangat ketat di kws Indusri dan sekitarnya Delineasi kawasan industry dan buffer zone.
Pengembangan jaringan transpotasi kusus kereta api
Ketentuang pengendalian pemanfaatan ruang.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-2
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
9.
Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik (PLTU, PLTG, Panas Bumi, dan PLTA)
Pemanfaatan SDA
•
•
10
Perumahan dan Permukiman di Kawasan Hutan Lindung
Pemanfaatan Ruang Kawasan Hutan Lindung
•
Negatif: Indikasi Rusaknya bentang alam pada kawasan budidaya dan hutan lindung, Positiif: Pengembangan energi alternaif/energy listrik Negatif: Indikasi Intensitas dan ektensifikasi pemanfaatan lahan kawasan hutan lindung. Berkurangnya luas kawasan hutan lindung
Pengelolaan kawasan pembangkit listrik dan sekitarnya
Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.
Zoning regulatin
Pertegas ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.
Sumber : Hasil Analisis.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-3
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BAB 2 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 22..11 PPeerruum muussa ann TTuujjuua ann Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan
ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :
sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan;
sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten; karakteristik wilayah kabupaten; isu strategis; dan
kondisi objektif yang diinginkan. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional;
jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
2.1.1 Dasar Perumusan Tujuan Penataan Ruang
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-4
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah :
Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan
terlindungi dari berbagai ancaman Nyaman;
memberi
kesempatan
yang
luas
bagi
masyarakat
untuk
mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai Produktif;
proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga
mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.
Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.
2.1.2 Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu VISI : Merupakan gambaran masa depan yang dipilih dan hendak
diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan substansinya adalah kondisi ideal
tentang masa depan yang realistis, dapat meyakinkan dan mengandung daya tarik (Menantang), pertanyaan visi memberikan petunjuk kearah mana yang akan dituju dan mendorong penggunaan rumus sumber daya secara sinerjis. MISI : Merupakan pernyataan mengenai hal
hal utama yang harus
diemban atau dilakukan atau usaha yang akan dijalankan dalam mencapai visi. a. Visi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dengan memperhatikan kondisi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu , potensi
dan permasalahannya serta perspektif pembangunan kedepan maka Visi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2005-2025
Kabupaten Ogan Komering Ulu) dirumuskan sebagai berikut :
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
(RPJP
Halaman III - 1-5
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU MAKMUR DAN SEJAHTERA TAHUN 2025
Seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat menikmati pertumbuhan ekonomi secara seimbang, mendapatkan kesempatan kerja, kesenjangan ekonomi tidak melebar, terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat
sandang dan pangan,
papan, pendidikan dasar dan kesehatan dasar, berkembangnya kehidupan yang harmonis.
b. Misi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Upaya untuk mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu tersebut
di
atas
hingga
Pembangunan yaitu :
1.
2.
Meningkatkan
tahun
pembangunan
2025 ditempuh masyarakat
melalui
yang
4
(empat) Misi
berkualitas,
melalui
peningkatan peran sektor pendidikan, kesehatan, agama dan sektor pembangunan lainnya.
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, adalah dengan
upaya mendorong pengembangan sektor utama perekonomian Kabupaten
Ogan Komering Ulu yaitu sektor pertambangan dan penggalian, pertanian,
perdagangan dan jasa, industri sebagai penggerak ekonomi utama (prime
3.
4.
mover) dan menjadi tulang punggung tercapainya kesejahteraan penduduk.
Mengembangkan prasarana dan sarana wilayah yang berkelanjutan,
dengan melalui peningkatan peran sektor infrastruktur, sehingga mampu meningkatkan aktivitas perekonomian wilayah.
Mengembangkan tata pemerintahan yang baik, melalui peningkatan kinerja aparatur,
sehingga
mampu
memberikan
pelayanan
prima
kepada
masyarakat yang didukung oleh perangkat daerah yang efektif, efisien, aparatur yang profesional, infrastruktur yang memadai dalam suasana politik, hukum dan Kamtibmas yang kondusif.
2.1.3 Karakteristik Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Ciri khas wilayah perencanaan adalah : Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-6
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.
Pola ruang eksisiting wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi 4
karakteristik spesifik, yaitu : a.
Kawasan bagian selatan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan dataran tinggi
(kemiringan diatas 40 %) yang sebagian
besar adalah kawasan Hutan Lindung Bukit Nanti dan perkebunan b.
rakyat dengan komoditas unggulan diwillayah ini adalah kopi dan lada.
Kawasan bagian tengah wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan
kawasan dataran
hingga
bergelombang (kemiringan
15-40 %) merupakan kawasan hutan produksi, perkebunan. Pertanian lahan kering dan horttikultura c.
d.
dengan komoditas unggulan adalah
karet, sawit, kelapa, buah-buahan (durian, rambutan, duku).
Kawasan bagian utara yang merupakan dataran (kemiringan 0-15 %)
merupakan kawasan perkebunan dan pertanian lahan basah dengan komoditas unggulan karet, sawit dan padi serta sayur mayur.
Pada kawasan tengah dari arah barat-timur serta utara terdapat
kawasan sub DAS Sungai Ogan dan Lengkayap terdapat kawasankawasan permukiman perkotaan dan perdesaan.
2.
Struktur ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari;
a.
b.
c.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Perkotaan Baturaja dengan fungsi
pusat pemerintahan kabupaten, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, industri.
Pusat Kegiatan Ibukota kecamatan (IKK) terdiri 10
yaitu IKK
yang
berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan.
Terdapat 138 desa yang tersebar diwilayah Kabupaten Ogan Komering
Ulu dengan struktur mata pencaharian pertanian dengan dominasi sub
sektor perkebunan (karet, sawit, lada, kopi) dan sebagian sub sektor d.
pertanian lahan basah (padi dan sayur mayur).
Sistem jaringan transportasi utama terdiri dari jalan nasional
menghubungkan
akses
dari
Palembang-Prabumulih-Muara
yang
Enim-
Baturaja-Martapura-Lampung dan jalan provinsi yang dari Prabumulih-
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-7
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Lubuk Batang-Baturaja-Muara Dua. Jaringan rel kereta api dari e. f.
Palembang-Prabumulih-Baturaja-Martapura-Lampung.
Sistem jaringan lain seperti listrik dan telepon kabel mengikuti pola jalan
yang ada.
Sebaran fasilitas utama mengikuti perkembangan masing-masing IKK,
namun fasiltas kesehatan (puskesmas), fasilitas pendidikan, pasar tradisional tersebar merata di setiap IKK.
3.
Kawasan Rawan Bencana; kawasan rawan bencana gempa vulkanik (terletak pada kawasan kaki pengunungan bukit barisan) dan longsor dikawasn perbukitan,
sebagian terdapat diwilayah Kecamatan Ulu
Ogan, Muara Saeh dan Lengkiti.
Kawasan rawan banjir akibat
meluapnya Sungai Ogan dan Lengkayap meliputi wilayah Kecamatan
Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan dan Sinar Peninjauan. 4.
Perekonomian wilayah; hasil analisis LQ terhadap PDRB Kabupaten OKU
tahun 2007 yang merupakan sektor basisi adalah pertanian, bangunan
dan konstruksi, perdagangan dan jasa, keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan serta sektor jasa lainnya. Sektor usaha pertambangan dan galian masih sektor non basis karena faktanya Kabupaten OKU memiliki
potensi untuk pengembangan pertambangan dan galian namun
kurangnya aksessibilitas dan kendala promosi menjadi penghalang
berkembangnya sektor ini. Dengan adanya potensi minyak, gas dan batubara dan bahan galian lainnya diharap sektor memberikan konribusi yang tinggi dimasa yang datang. Komoditas unggulan hasil lada. 5.
hasil pertanian adalah karet, sawit, kopi dan
Kependudukan; pada tahun 2009 Kabupaten Ogan Komering Ulu Lampung Barat dihuni oleh 308.081 jiwa penduduk atau rata-rata hanya 64
jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Baturaja
Timur 970 jiwa/Km2, Kecamatan Baturaja Barat 257 jiwa/km2 yang Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-8
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan kawasan perkotaan ibukota kabupaten, Kecamatan Lubuk Raja 337 jiwa/km2 dan Sinar Peninjauan 196 jiwa/Km2 merupakan kepadatan tertinggi setelah kawasan perkotaan Baturaja.
Keuangan Daerah; Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2007 masing-masing sebagai berikut: •
Total realisasi pendapatan dari bagian pendapatan asli daerah sebesar
Rp. 24.582.840.648.000,- dari jumlah tersebut sebesar 8.051.216.898,80 berasal dari pajak daerah, Rp. 4.1158.590.401,17 berasal dari retribusi
daerah, Rp. 2.201.689.726,38,- berasal dari laba perusahaan milik daerah
dan sisanya berasal dari pendapatan lain-lain (Rp. 10.214.343.622,05,-). Selain itu, pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu berasal dari dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah, masing-masing sebesar Rp. 515.862.689.115,00 dan Rp. 5.000.000.000,-. Sehingga total pendapatan Kabupaten
Ogan
Komering
Ulu
pada
tahun
2007
sebesar
Rp.
545.445.529.763,-. Besarnya pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
sejalan dengan telah berjalannya otonomi daerah yang mengakibatkan pemerintah kabupaten dapat mengelola pendapatannya sendiri. •
Dari sisi pengeluaran tampaknya pada tahun anggaran 2007 pengeluaran untuk belanja/pengeluaran langsung merupakan bagian terbesar dari jenis
belanja lainnya. Adapun total pengeluaran langsung yakni sebesar Rp. 376.517.866.874,-.
Sedangkan
belanja
tidak
langsung
sebesar
Rp.
169.651.365.899,87. Belanja pegawai adalah pengeluaran belanja terbesar
di Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.
157.427.562.776,-, sedangkan belanja modal adalah pengeluaran terbesar untuk belanja langsung yaitu sebesar Rp. 280.669.576.934,00. Anggaran
belanja
pembangunan
yang
dikategorikan
sebagai
pengeluaran pembangunan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD),
pada
dasarnya
adalah
investasi
dari
Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk ikut serta menggerakkan roda pembangunan, yang berarti ikut mempengaruhi laju pertumbuhan PDRB
dalam perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hingga tahun Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-9
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tersebut pinjaman daerah, baik pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri tidak ada
Dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan kawasan bagian selatan dan barat kawasan perbukitan dan terdapat hutan lindung,
perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan pada kawasan ini kopi dan lada, bagian terngah dataran hingga bergelombang kawasan hutan produksi, perkebunan karet dan sawit baik dikelola swasta maupun rakyat, bagian utara
dataran dengan potensi kawasan pertanian lahan basah dan perkebunan karet, pada kawasan tengah dialiri Sungai Ogan dan Lengkayap, terdapat jaringan
jalan nasional yang menghubungkan akses Palembang-Prabumulih-Muara EnimBaturaja-Martapura-Lampung
atau
Padang-Bengkulu-Lubuk
Tinggi-Lahat-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Lampung. barang
dan
penumpang
akses
Linggau-Tebing
Jaringan kereta api
Palembang-Prabumulih-Baturaja-Lampung.
Terdapat Industri strategis yaitu industri Semen Baturaja di Kota Baturaja. Potensi yang
prospektif
dikembangan
dimasa
yang
akan
datang
selain
sektor
perkebunan, kehutanan adalah sektor pertambangan dengan adanya potensi minyak, gas, batubara dan bahan galian lainnya.
Isu Strategis; seperti yang telah dipaparkan pada bab 1, bahwa isu strategis yang berkembang di Kabupaten Ogan Komering Uu secara garis besar adalah : •
Merupakan kawasan yang penting
dalam sistem tata air di Provinsi
•
Memiliki keunggulan aksessibilitas transportasi (jalan nasional dan rel kereta
•
Memiliki potensi pengembangan sistem jaringan energi dan telekomunikasi
Sumatera Selatan adanya Sub DAS Ogan serta kawasan Hutan Lindung api)
•
Merupakan kawasan andalan (Muara Enim dan sekitarnya) dengan prioritas
•
Ketersedian lahan perkebunan yang cukup luas dengan komoditi unggulan
pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan karet dan kelapa sawit.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-10
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat memberikan kontribusinya terhadap
•
lumbung energi nasional. Kerena mempunyai ketersediaan potensi tambang minyak dan gas, panas bumi, batubara serta bahan miniral bukan batuan,
•
Memliki keanekaragaman potensi wisata (alam, agro dan peninggalan
•
Struktur ekonomi berbasis pertanian
sejarah)
Terdapatnya sumber daya energi yang dapat diperbaharui
•
Terdapat potensi kawasan rawan bencana banjir, longsor dan erosi
•
terutama di kawasan sepanjang Sub DAS Ogan serta kawasan Hutan Lindung (akibat pengundulan hutan/Lahan kritis).
•
Terdapat
kawasan
pertahanan
dan
keamanan
•
Permasalahan permukiman disempadan sungai.
(Obyek
Baturaja/OMIBA) tempat pendidikan dan latihan TNI Angkatan Darat
Militer
Komplik pemanfaatan lahan antara pertambangan dengan kegiatan
•
budidaya lainnya.
Aspirasi Stakeholder; melalui Lokakarya dan terakhir adalah seminar /diskusi yang
difokuskan pada perumusan tujuan penataan ruang diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2.1
Masukan Rumusan Tujuan Dan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu NO 1 2 3 4 5 6
Usulan Substansi Tujuan Masyarakat Sejahtera, Hutan dan Daerah Aliran Sungai Lestari Kota Baturaja sebagai Pusat Pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan Kawasan bagian selatan sebagai Kawasan Hutan Lindung Pengembangan Agrobisnis dengan memperhatikan Zona Seismic Kawasan perkotaan Baturaja dikebangkan juga kawasan Industri Semen Baturaja dan industri berbasis hasil pertanian, perkebunan, kehutanan dan hasil pertambangan Kabupaten Hijau (Green Regency) menuju Masyarakat Modern Berbasis Konservasi • Peningkatan Kesejahteraan masyarakat dengan
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Kata Kunci Tujuan Masyarakat Sejahtera Hutan & Daerah Aliran Sungai Lestari Pusat Kegiatan Wilayah Pelestraian Lingkungan Agrobisnis Industri berbahan baku lokal Kabupaten Hijau Masyarakat Modern Berbasis Konservasi Halaman III - 1-11
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
NO
7 8 9 10 11
12 13 14
15 16
17 18
19
Usulan Substansi Tujuan kerangka Pelestarian Alam • Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat • Agrowisata Pengembangan potensi minyak dan gas, batubara, bahan galian dan energi alternatif untuk listrik perkotaan dan perdesaan Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu sesuai dengan Potensi SDA dan SDM Pengembangan perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan karet Penguatan fungsi hutan sebagai sumber daya energi Pengaturan zona Daerah Aliran Sungai berbasis budaya dan kearifan lokal Pembangunan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal (hutan, perkebunan, pariwisata) ditunjang infrastruktur yang memadai Prioritas Perluasan dan pembukaan lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan) Penataan ruang memperhatikan peningkatan status jalan dan kawasan pertambangan, pendekatan ruang hulu-hilir, penjagaan hutan, pemanfaatan lahan untuk kawasan lindung Pada kawasan budidaya dibuat Zonasi untuk perkebunan, persawahan dan permukiman serta Kawasan Minapolitan Lingkungan Lestari Ogan Komering Ulu Makmur & Sejahtera (Pembangunan berbasis lingkungan dengan memperhatikan daya dukung yang ada, mempertahankan luasan kawasan lindung, pembatasan jumlah penduduk, mengupayakan insentif lingkungan (CDM)) Pembangunan Pariwisata dengan tidak meninggalkan Budaya dan Kearifan Lokal, serta bentang alam Kabupaten Konservasi yang berpenghasilan pertanian, perkebunan, pertambangan serta penyangga air bagi Provinsi Sumatera Selatan
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, adalah dengan upaya mendorong pengembangan sektor utama (basis) perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu sektor pertambangan dan penggalian, pertanian, perdagangan dan jasa, industri sebagai penggerak ekonomi utama (prime mover) dan menjadi tulang punggung tercapainya kesejahteraan penduduk, dengan : • Pengembangan sektor perkebunan rakyat (karet, sawit) • Pengembangan sektor pertanian lahan basah • Pengembangan sektor pertambangan
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Kata Kunci Tujuan
Ekploitasi dan Kelestraian Lingkungan Potensi Lokal Tanaman Karet Rakyat Hutan Konservasi dan revitalisasi daerah aliran sungai dengan Budaya Lokal Ekonomi masyarakat Sumber daya lokal Memenuhi swasembada pangan Pertambangan Kawasan Lindung Tranformasi Ekonomi Lingkungan lestari Makmur & Sejahtera
Pariwisata Kearifan Lokal Kabupaten Konservasi Perkebunan Pertambangan Penyangga air Provinsi Sumatera Selatam Masyarakat Sejahtera & Madani Pertanian & Perkebunan, pertambangan
Halaman III - 1-12
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
NO
Usulan Substansi Tujuan Pengembangan sub sektor penunjang lainnya (pariwisata, perikanan, peternakan, industri kecil) • Meningkatkan aksesibilitas wilayah terisolir • Menviptakan lapangan kerja tepat guna 20 Pengembangan kawasan berbasis mitigasi bencana (gempa, lonsor dan banjir) dan jasa lingkungan 21 Pembangunan kawasan permukiman tidak boleh mengganggu lahan produktif (sawah abadi) 22 Penataan Ruang terpadu matra darat, udara dan dalam bumi 23 Mempertahan Obyek Militer Baturaja (OMIBA) sebagai kawasan tempat pendidikan dan latihan militer Sumber: Hasil Seminar di Kabupaten dan Proviinsi Tahun 2009.
Kata Kunci Tujuan
•
Mitigasi dan Pelestarian lahan Pelestarian Lahan Produktif Perencanaan Terpadu Pertahanan dan keamanan negara
Dari hasil masukan tersebut diperoleh kata kunci untuk merumuskan tujuan penataan ruang yaitu : 1. Konservasi
2. Masyarakat Makmur dan Sejahtera
3. Keserasian Kawasan Daerah Aliran Sungai dan Permukiman
4. Berbasis industri dan Agribisnis
2.1.4
Rumusan Tujuan
Berdasarkan data dan hasil analisa sebagaimana yang diuraikan pada bab terdahulu, maka untuk merumuskan tujuan penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
dasar adalah :
hal penting yang dijadikan masukan utama dan pertimbangan
Adanya kesadaran kolektif dan kemauan politik yang kuat untuk membangun Ogan Komering Ulu berbasis konservasi.
Kecenderungan penurunan luas pertanian serta penurunan rasio ketersediaan lahan, maka perlu didorong perubahan struktur ekonomi dari kegiatan yang
berbasis lahan ke arah yang tidak berbasis lahan dengan tetap meningkatkan produktivitas lahan.
Tersedianya modal dasar yang sangat potensial untuk dijadikan basis ekonomi
wilayah (masyarakat) yaitu (intensifikasi dan ektensifikasi) lahan pertanian,
perkebunan dan kehutanan yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-13
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
sumber daya alam yaitu minyak, gas, batubara, energi serta pengembangan kegiatan industri, jasa dan perdagangan berbasis agro (agroindustri, agribisnis, agrowisata, agroforestry) Mencermati
3
poin
di
atas
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
skenario
pembangunan masa depan Ogan Komering Ulu harus berkelanjutan (sustainable
development;
konservasi)
dan
berbasis
sumber
daya
lokal
(pertanian,
perkebunan dan pertambangan) dengan berorientasi penuh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada kegiatan masukan
masukan bersama stakeholder, terdapat beberapa
tawaran judul tujuan dari peserta yaitu :
Masyarakat Sejahtera, Hutan dan Daerah Aliran Sungai Lestari
Kabupaten Hijau (Green Regency) menuju Masyarakat Modern Berbasis Konservasi
Lingkungan Lestari Ogan Komering Ulu Makmur & Sejahtera
Kabupaten Konservasi yang bepenghasilan perkebunan dan kehutanan serta penyangga air bagi Provinsi Sumatera Selatan
Mewujudkan Masyarakat Makmur dan Sejahtera melalui Pembangunan Pertanian,
Perikanan,
Perkebunan,
Pertambangan,
Lingkungan berbasis Konservasi dan Mitigasi Bencana
Industri
dan
Jasa
Rumusan tujuan penataan ruang yang ditawarkan adalah :
Terwujudnya Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai Kabupaten Konservasi Berbasis Agro, Industri, Tambang, dan Energi Keserasian Kawasan Daerah Aliran Sungai dan Mitigasi Bencana .
Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut : Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-14
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1. Konservasi; adalah pemanfaatan sumber daya alam secara arif sehingga terjamin keberlanjutannya (Theodore Roosevelt, 1902).
Dalam hal ini
terkandung upaya pelestarian, pemeliharaan dan pemulihan fungsi-fungsi alam yang berperan dalam menjaga keseimbangan alam (ekosistem)
termasuk didalamnya upaya-upaya mitigasi bencana tsunami, longsor, gempa dan banjir.
2. Kabupaten Konservasi adalah wilayah administratif yang menyelenggarakan pembangunan berlandaskan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, pemanfaatan berkelanjutan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu.
3. Agro; adalah kegiatan yang berbasis pertanian dalam pengertian yang luas meliputi pertanian pangan, perkebunan, peternakan, budidaya perikanan,
kehutanan dan lain-lain. Adapun bentuk kegiatan mulai dari pembibitan,
penyiapan lahan, budidaya, panen, pengolahan sampai pemasaran, bahkan termasuk agrowisata.
4. Indutri Semen Baturaja dan industri hasil tambang lainnya merupakan sektor
industri strategis yang dapat memenuhi kebutuhan bahan bangunan secara regional di Provinsi Sumatera Selatan.
5. Daerah Aliran Sungai; meliputi kegiatan pemeliharaan dan pemanfaatan
sumber daya air sungai secara berkelanjutan dan berkualitas dari hulu-tengah dan hilir, seperti konservasi, budidaya perikanan, transportasi, sumber air baku untuk industri dan perumahan.
6. Mitigasi Bencana; merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
membangunan
fisik
maupun
penyadaran
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
dan
peningkatan
22..22 D Da assa arr PPeerruum muussa ann KKeeb biijja akka ann Tujuan penataan ruang; Sebagaimana yang telah disampaikan pada sub bab rumusan tujuan, bahwa
penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sumber daya alam dan agro dengan tetap menjaga kelestarian dan fungsi Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-15
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kawasan lindung (konservasi) serta selalu waspada terhadap ancaman bahaya alam melalu mitigasi bencana.
Kapasitas sumber daya wilayah; mengandalkan potensi sumber daya lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berperan menjaga keseimbangan
alam lokal-regional merupakan cara pandang (mindsetting) yang jelas, realistis dan dapat diwujudkan.
Kendati luas lahan budidaya terbatas namun pada
dasarnya potensi sumber daya alam yang ada berkemampuan untuk mencapai tujuan pembangunan, seperti potensi pertambangan
yang belum terolah
maksimal, produktivitas lahan yang belum terolah maksimal, tersedianya sumber energi alternatif (gas, uap, mikrohidro, dan panas bumi), sumber daya hutan yang berlimpah, perkebunan, dan lain-lain.
Kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi; kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi yang berlaku untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu diantaranya yang utama adalah kedudukan Kota Baturaja
sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW), jalan nasional menghubungkan Palembang-Prabumulih-
Muara Enim-Baturaja-Martapura-Lampung atau Padang-Bengkulu-Lubuk LinggauTebing Tinggi-Lahat-Muara Enim-Baturaja
Martapura-Lampung, jaringan kereta
api (Palembang-Prabumulih-Baturaja-Martapura-Lampung).
Kawasan andalan
Muara Enim dan sekitarnya dengan prioritas pertanian, perkebunan dan
pertambangan serta kawasan strategis pertahanan dan keamanan dengan adanya Obyek Militer Baturaja (tempat Pendidikan dan Latihan Militer).
Secara lebih rinci kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi akan
diakomodasi pada rencana struktur dan pola ruang serta rencana kawasan strategis.
2.2.1
Rumusan Kebijakan Penataan Ruang
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-16
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah,
kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi untuk Ogan Komering Ulu, maka sebaiknya rumusan kebijakan penataan ruang adalah sebagai berikut :
1. Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang memberikan perlindungan setempat (sempadan
sungai, kawasan sekitar danau/mata air, ruang terbuka hijau), Kawasan
Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, taman wisata alam, dan Kawasan Rawan Bencana Alam dan Kawasan Lindung lainnya;
2. Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan;
4. Pengembangan sektor pertambangan dengan pemanfaatan dan ekploitasi sumberdaya alam seperti
minyak dan gas, batubara, bahan galiannya
lainnya dengan tetap memeperhatikan kelestarian lingkungan.
5. Pengembangan energi alternatif dengan memanfaatkan potensi tenaga gas, tenaga uap, tenaga air, panas bumi dan mikrohidro untuk pengembangan
listrik serta memberikan kontribusi terhadap energi nasional di Provinsi Sumatera Selatan.
6. Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan industri hasil tambang
sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi,
dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan;
7. Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
9. Mempertahan kawasan pertahanan dan keamanan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini sebagai obyek meliter tempat pendidikan dan latihan meliter khususnya TNI Angkatan Darat.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-17
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2.2.2 Rumusan Strategi Penataan Ruang Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran kebijakan
penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi :
sebagai dasar untuk penyusunan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan penetapan kawasan strategis kabupaten;
memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan
sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten;
kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam melaksanakan kebijakan penataan ruangnya; dan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang;
tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional, dan provinsi; jelas,
realistis,
dan
dapat
diimplementasikan
dalam
jangka
waktu
perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien dan efektif;
harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah kabupaten; dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-18
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dengan pertimbangan bahwa strategi adalah turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih operasional yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang. Mengacu pada klausul kebijakan yang telah dirumuskan di atas serta dikaitkan
dengan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut : 1. Strategi yang perlu dilakukan dalam rangka
Penguatan dan pemulihan
fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan perlindungan setempat,
kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
kawasan rawan bencana dan lainya adalah :
cagar budaya,
a. memantapkan tata batas kawasan lindung dan kawasan budidaya untuk memberikan kepastian rencana pemanfaatan ruang dan investasi;
b. menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi hutan lindung dan perlindungan setempat (sempadan sungai, mata air, rawa) yang berbasis masyarakat; c.
meningkatkan pengelolaan lingkungan kerusakan dan pencemaran lingkungan;
hidup
dan
pengendalian
d. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati; e. f.
menggalang kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan lindung terutama hutan lindung dan fungsi sub DAS Ogan, Lematang, dan Komering; dan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
2. Strategi untuk alam
yang
Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya
berbasis
konservasi
masyarakat dilakukan melalui :
guna
meningkatkan
kesejahteraan
a. mengembangkan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti pembangkit listrik tenaga gas, tenaga uap, mikro hidro, surya, panas bumi, air dan lain-lain;
b. c.
mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus juga bernilai sosial-ekonomi, seperti hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat, pertambangan rakyat; dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbarukan (renewable energy).
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-19
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3. Strategi dalam rangka ektensifikasi lahan
Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi,
dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang
ramah lingkungan dilakukan melalui : a.
Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui
b.
Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan
c.
Meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, peternakan
d.
4.
intensifikasi dan ektensifikasi lahan.
kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
dan kehutanan sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi
Meningkatkan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya
manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan
Strategi
yang
perlu
diterapkan
dalam
kerangka
Pengembangan
pertambangan sektor dengan pemanfaatan dan eksploitasi sumberdaya alam adalah :
a.
Mengembangkan upaya prospeksi, eksplorasi, dan pengusahaan sumber daya
mineral, batubara dan energi dengan menerapkan prinsip pertambangan yang
baik dan benar serta memanfaatkan teknologi mutakhir yang berwawasan b.
lingkungan dan berkelanjutan;
Mengembangkan pemenuhan
pemanfaatan
kebutuhan
dalam
mineral,
energi
batubara
dan
ekspor
dan
serta
energi
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan melalui program pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial perusahaan;
c.
Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas
d.
Meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana
e.
unggulan kawasan dan kebutuhan pasar;
pendukung, pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih agresif dan efektif; dan
Mengembangkan kawasan minapolitan.
5. Strategi yang perlu d iambil untuk
Pembangunan prasarana dan sarana
wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana adalah melalui: a. membangun
prasarana
dan
sarana
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
transportasi
yang
mampu
Halaman III - 1-20
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b. c.
mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang;
membangun sarana dan prasarana sosial secara proporsional dan memadai sesuai kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan); dan
menyusun program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi berbagai bencana alam, seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya.
6. Strategi yang perlu diambil untuk Mempertahan Kawasan Pertahanan dan Keamanan sebagai Obyek Militer tempat pendidkan dan latihan milieter khusus TNI agkatan darat melalui: a. mendukung keamanan;
penetapan
kawasan
peruntukan
pertahanan
dan
b. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan disekitar kawasan pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak
terbangun disekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan; dan
d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/keamanan.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-21
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BAB 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 33..11 D Da assa arr PPeerruum muussa ann RReenncca anna a SSttrruukkttuurr RRuua anng g Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang
wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten, yang dapat terdiri atas : 1. PKN yang berada di wilayah kabupaten;
2. PKW yang berada di wilayah kabupaten; 3. PKL yang berada di wilayah kabupaten;
4. PKLp yang berada di wilayah kabupaten
5. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan
6. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu:
a. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang memiliki skala pelayanan kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan
b. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
Sistem
jaringan
transportasi,
prasarana
energi,
wilayah
kabupaten
telekomunikasi,
dan
meliputi
sumber
sistem
daya
prasarana
air
yang
mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada di wilayah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi :
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-22
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang yang menunjang
keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada
dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;kebutuhan pengembangan
dan
pelayanan
mendukung kegiatan sosial ekonomi;
wilayah
kabupaten
dalam
rangka
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
3. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang kabupaten/kota yang berbatasan;
b. Jelas,
realistis
dan
dapat
diimplementasikan
dalam
perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan;
wilayah
jangka
waktu
c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah
kabupaten
yang
kewenangan
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;
penentuannya
b. Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan pelayanan lingkungan (PPL); dan
ada
pada
(PPK) serta
pusat
c. Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.
d. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a dengan ketentuan sebagai berikut :
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-23
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
a. Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL promosi (dengan notasi PKLp);
b. Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan
c. Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan
sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.
e. Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi
sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem
jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
33..22 KKeeb buuttuuhha ann PPeenng geem mb ba anng ga ann d da ann PPeella ayya anna ann W Wiilla ayya ahh Persoalan mendasar yang dihadapi oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah semakin sempitnya luas kawasan budidaya yang diringi dengan rasio
ketersediaan
lahan
pertanian
(pertaninan
tanaman
menurunnya
pangan
dan
perkebunan) untuk tiap-tiap keluarga. Hal ini akan menimbulkan perosalan besar
dikemudian hari terutama penurunan kesejahteraan masyarakat dan penurunan kualitas lingkungan.
Untuk itu diperlukan adanya perubahan struktur ekonomi dari kegiatan berbasis lahan menjadi kegiatan yang tidak terlalu tergantung pada lahan.
Sesuai
dengan potensi kawasan, untuk itu pengembangan entensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian tanaman pangan dan perkebunan (rakyat dan swsasta) serta diikuti oleh kegiatan peternakan, perikanan, pariwisata, serta industri dengan pengolahan dan pemasarannya. Adapun Kota Baturaja perannya
sebagai
sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) tetap pada
pusat
pemerintahan,
perdagangan
dan
jasa,
pusat
pendidikan dan kesehatan. Sementara itu Peninjauan dan Pengandonan yang Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-24
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan ibukota Kecamatan Peninjauan dan Pengandonan dijadikan pusat hirarki kedua setelah ibukota Kabupaten sebagai pusat kegiatan lokal (PKL) yang
kedudukannya diorientasikan sebagai pusat pengembangan energi (migas, batubara),
pusat kawasan minapolitan di Kecamatan Pengandonan, Muara
Jaya dan Ulu Ogan. Sedangkan Batumarta II, Tanjung Lengkayap dan Ulak Pandan perlu didorong sebagai pusat kegiatan lokal promosi kedudukannnya
diorientasikan
sebagai
pusat
kawasan
perkebunan, kehutanan dan pertambangan serta pariwisata.
(PKLp) yang
cepat
tumbuh,
Berdasarkan skenario pengembangan di atas, maka diperlukan pengembangan prasarana dan sarana sosial ekonomi sebagai berikut :
1. Penyediaan fasilitas sosial ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi
setiap kawasan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan perdagangan disamping bangunan pelayanan umum lainnya.
2. Peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana pendukung kegiatan
usaha unggulan kawasan, seperti jalan produksi, sarana produksi pertanian, industri pengolahan, fasilitas pendukung pariwisata, dan lain-lain.
3. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah untuk pelayanan lokal dan regional seperti PLTU, PLTG, PLTA, PLTMH atau, Panas Bumi , TPA, PDAM dan lain-lain.
4. Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana transportasi guna
peningkatan aksesibilitas terhadap seluruh IKK atau kawasan perkotaan dan kabupaten sekitar serta untuk mobilitas barang, melalui peningkatan ataupun pembangunan jaringan jalan, terminal, stasiun kereta api.
5. Pembangunan infrastruktur utama untuk mendorong pertumbuhan kegiatan
ekonomi sektor sekunder dan tersier seperti industri pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
6. Peningkatan sistem jaringan jalan nasional dan jaringan kereta api khusus angkutan batubara.
7. Pembangunan fasilitas dan Infrastruktur pendukung lainnya seperti lembaga
keuangan, lembaga penelitian dan pusat pelatihan, lembaga pemasaran, jaringan telekomunikasi nirkabel, bengkel industri, dll.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-25
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
33..33 KKeeb biijja akka ann SSttrruukkttuurr RRuua anng gN Na assiioonna all d da ann PPrroovviinnssii SSuum ma atteerra a SSeella atta ann UUnnttuukk KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
Kebijakan struktur ruang wilayah nasional dan Provinsi Sumatera Selatan yang berlaku untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah : 1. 2. 3.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : adalah Kota Baturaja
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah Peninjauan dan Pengandonan.
Jalan Nasional : adalah jalan arteri primer
yang merupakan jalan lintas
tengah Sumatera (Pelembang-Prabumulih-Muara Enim-Baturaja-MartapuraLampung) atau (Padang-Lubuk Linggau-Tebing Tinggi-Lahat-Muara EnimBaturaja-Martapura-Lampung).
4.
Jaringan
5.
Termasuk dalam pengembangan jaringan sumber daya air diarahkan dalam
Lampung rangka
Rel
Kereta
meningkatkan
Api
Palembang-Prabumulih-Baturaja-Martapura-
ketahanan
pangan
nasional
serta
memenuhi
kebutuhan air baku dan bersih pada kawasan perkotaan (PKN dan PKW).
Sedangkan kebijakan RTRW Provinsi dalam rencana struktur sebagai berikut :
ruang adalah
1.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : adalah Kota Baturaja dengan fungsi utama
2.
Sistem
3.
sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa Jaringan
Prabumulih
Prasarana
adalah
Baturaja, Baturaja
:
Jaringan
jalan
Kolektor
Primer
Muara Dua dan akses jalan Kolektor Primer
Kayu Agung-Peninjauan-Lubuk Batang Baru-Baturaja.
Rencana jaringan kereta api khusus angkutan batubara (Tanjung-Enim melintasi wilayah Kecamatan Lubuk Batang-Baturaja dan MartapuraLampung)
4.
Terminal Regional Batu Kuning (tipe A).
6.
Pembangunan PLTU, PLTG, PLTA, Panas Bumi berbasis energi non terbarukan
5. 7.
Sasiun Kereta Api Baturaja
Pengembangan TPA Regional
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-26
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
33..44 RReenncca anna a SSttrruukkttuurr RRuua anng gW Wiilla ayya ahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu 3.4.1 Rencana Sistem Perkotaan
Pemanfaatan lahan kawasan perdesaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan kelompok dari beberapa pemukiman yang penggunaan lahannya didominasi oleh kegiatan
perkebunan dan pemukiman. Sedangkan untuk
kawasan perkotaan penggunaan lahannya didominasi oleh kegiatan yang lebih beraneka ragam, terutama untuk kegiatan pusat perdagangan, jasa industri dan pemerintahan.
Dalam keberlangsungan kehidupannya, perdesaan merupakan hinterland dari
perkotaan. Pelayanan yang belum didapatkan di perdesaan akan dipenuhi di kawasan perkotaan. Kawasan Perkotaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak memberikan
pengaruh
yang
berarti
terhadap
perkembangan
Kawasan
Perdesaan, karena antar kedua kawasan tersebut terdapat zona penghalang alami.
Rencana sistem perkotaan atau kawasan perkotaan tentunya harus diarahkan sedemikian rupa agar selaras dengan arahan pengembangan wilayah. Oleh
karena itu disamping pengaturan distribusi sistem kota-kota sesuai dengan hirarki
jumlah penduduk dan potensi dan kegiatan ekonominya (strategi mikro) juga
diperlukan suatu pengelolaan individual kota atau daerah perkotaan yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kegiatann ekonominya dalam rangka mendukung fungsi kotannya di wilayah yang lebih luas (strategi makro).
Sistem pusat-pusat permukiman atau sistem kota-kota di Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak terlepas dari struktur kota ibukota kabupaten maupun kota ibukota
kecamatan, dan kawasan pusat pertumbuhan perkotaan yang
merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk struktur tata ruang wilayah.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-27
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Fungsi dan Peran Perwilayahan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu : 1.
Kedudukan dan Peran Kabupaten Ogan Komering Ulu secara makro, yaitu
dalam Sistem Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Sumatera, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera
Selatan adalah sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan pusatnya di Kota Baturaja. 2.
Fungsi Kabupaten Ogan Komering Ulu secara mikro, yaitu bagaimana peran
masing-masing pusat pertumbuhan sesuai dengan potensi, permasalahan, prospek pengembangan yang dihadapi.
Untuk memaksimumkan perkembangan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
sesuai dengan fungsi dan perannya, maka wilayah pengembangan Kabupaten
Ogan Komering Ulu dibagi beberapa Sistem Pusat Permukiman perkotaan, yaitu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan pusatnya Kota Baturaja, Pusat Kegiatan Lokal
(PKL)
dengan pusatnya adalah Peninjauan dan Pengandonan, Pusat
Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) dengan pusatnya adalah Batumarta II, Tanjung Lengkayap dan Ulak Pandan. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) disamping berfungsi
sebagai pusat utama/primer juga berfungsi sebagai Pusat Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Sedangkan rencana Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di
Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terdiri dari 5 sistem pusat pemukiman yang
terdiri dari, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Karya Mukti Kecamatan Sinar
Peninjauan, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru Kecamatan Lubuk Batang, Pusat Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Penyandingan Kecamatan
Sosoh Buay Rayap, Pusat Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Mendingin Kecamatan Ulu Ogan dan Pusat Pelayanan Kawasan (PKK) Muara Saeh Kecamatan Muara Jaya serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Rencana Pengembangan Sistem Pusat Permukiman serta fungsi masing pusat permukiman di
wilayah
masing
Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dapat dilihat
pada lihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-28
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.1 Rencana Pengembangan Sistem Pusat Permukiman di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 -2032 No 1
Hirarkhi/ Pusat Permukiman II /(PKW)/
Luas (Ha) 24.229
Fungsi Wilayah Pelayanan -
2
IV (PKL)
24.900
-
3
IV /(PKL)
96.423
-
Fungsi Kegiatan Wilayah
Pusat PKW : Baturaja Meliputi Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur serta seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Pusat Pemerintahan Kabupaten Pusat Pelayanan Perdagangan dan Jasa Pusat Pelayanan Pendidikan Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan Pertahanan dan Keamanan
1. Kegiatan Primer : Perkebunan Pertambangan dan Energi
Pusat PPK : Pengandonan Meliputi Kecamatan Pengandonan Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1.
Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan Tanaman Pangan Pertambangan
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata Budidaya Perikanan (Minapolitan)
Pusat PKL : Peninjauan Meliputi Kecamatan Peninjauan Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1. Kegiatan Primer : Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Pertambangan dan Energi Kehutanan
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
2. Kegiatan Sekunder : Industri Pengolahan Pertambangan Industri Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan Pariwisata Budidaya Perikanan
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Pengolahan Hasil Pertambangan Industri Kecil (home industri) Agro Wisata Budidaya Perikanan Peternakan
Halaman III - 1-29
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu No 4
Hirarkhi/ Pusat Permukiman IV (PKLp)
Luas (Ha) 6.871
Fungsi Wilayah Pelayanan -
5
IV(PKLp)
48.106
-
6
IV (PKLp)
71.400
-
7
V (PPK)
21.320
-
Fungsi Kegiatan Wilayah
Pusat PKL : Batumarta II Meliputi Kecamatan Lubuk Raja Pusat Pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1. Kegiatan Primer : Perkebunan Pertambangan
Pusat PKLp : Tanjung Lengkayap Meliputi Kecamatan Lengkiti Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Permukiman Perkotaan Pertahanan dan Keamanan
1. Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan (hutan produksi dan hutan lindung). Pertambangan 2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata Budidaya Perikanan
Pusat PKLp : Ulak Pandan Meliputi Kecamatan Semidang Aji Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1.
Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan Pertaian Tanaman Pangan Pertambangan dan Energi
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata Budidaya Perikanan
Pusat PPK : Karya Mukti. Meliputi Kecamatan Sinar Peninjauan Pusat Pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa
1.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
2. Kegiatan Sekunder : Pengembangan Agribisnis Hasil Pertanian dan perkebunan Industri Kecil (home industri) Pariwisata
Kegiatan Primer : Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Pertambangan -
2. Kegiatan Sekunder :
Halaman III - 1-30
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu No
Hirarkhi/ Pusat Permukiman
Luas (Ha)
Fungsi Wilayah Pelayanan -
Fungsi Kegiatan Wilayah
Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
-
-
8
V /(PPK)
73.000
-
9
V(PPK)
37.500
-
10
V/ (PPK)
60.000
-
Pengembangan Agribisnis Hasil Pertanian dan perkebunan Industri Kecil (home industri) Budidaya Perikanan Peternakan
Pusat PPK : Lubuk Batang Baru Meliputi Kecamatan Lubuk Batang Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1. Kegiatan Primer : Perkebunan Pertambangan Kehutanan
Pusat PPK : Penyandingan Meliputi Kecamatan Sosoh Buay Rayap Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Permukiman Perkotaan Pertahanan dan Keamanan
1. Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan Pertambangan 2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata - Budidaya Perikanan
Pusat PPK : Mendingin Meliputi Kecamatan Ulu Ogan Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
1.
Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan (hutan produksi dan hutan lindung). Pertambangan dan Energi
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Pengolahan Hasil Pertambangan Industri Kecil (home industri) Agro Wisata Budidaya Perikanan
Halaman III - 1-31
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu No
Hirarkhi/ Pusat Permukiman
Luas (Ha)
Fungsi Wilayah Pelayanan
Fungsi Kegiatan Wilayah -
11
VI/ (PPK)
21.320
-
Pusat PPK : Muara Saeh Meliputi Kecamatan Muara Jaya Pusat pelayanan Pemerintahan Kecamatan Sub Pusat Pelayanan perdagangan dan Jasa Sub Pusat Pelayanan Pendidikan Sub Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Permukiman Perkotaan
Pertaninan Tanaman Pangan Budidaya Perikanan (Minapolitan)
1.
Kegiatan Primer : Perkebunan Kehutanan (hutan produksi dan hutan lindung). Peranian Tanaman Pangan Pertambangan
2.
Kegiatan Sekunder : Industri Kecil (home industri) Pengolahan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pariwisata Budidaya Perikanan (Minapolitan)
Sumber : Hasil Analisis
Setiap pusat permukiman (yang mengarah menjadi kota) diarahkan untuk
mampu berfungsi sebagai pusat wilayah belakangnya, terutama dalam kegiatan
perdagangan dan pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan oleh perkebunan, pertambangan,
industri, dan pariwisata disamping memberikan
pelayanan sosial dan jasa. Beberapa pusat permukiman/kota yang dikaitkan untuk mengemban fungsi sebagai kegiatan pusat pelayanan
wilayah
harus
memiliki fasilitas dan prasarana yang memadai untuk berlangsung kegiatan secara atraktif serta mempunyai aksessibilitas
yang tinggi terhadap wilayah
internal maupun eksternal wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat sebagai ibukota kabupaten atau fungsi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
yang berfungsi juga
sebagai pusat permukiman yang skala luas/pusat administrasi pemerintahan dan
pusat perdagangan regional dan jasa harus ditunjang oleh kecukupan fasilitas kelengkapan pelayanan administrasi sesuai dengan status administrasinya. Kecenderungan perkembangan kecamatan ini yang mengarah pada fungsi Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-32
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kota/pusat permukiman untuk kurun waktu 20 Tahun (Tahun 2031) tidak saja ditetapkan oleh kecenderungan perkembangan fungsi kota tetapi ditentukan berdasarkan
atas
peluang-peluang
ekonomi
maupun
rencana-rencana
pengembangan sektoral wilayah hinterland dari rencana pengembangannya itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut arahan pengembangan fungsi Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja sebagai Kawasan Perkotaan Baturaja di
Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2031, akan tetap berfungsi sebagai pusat administrasi kabupaten, dan berkembang menjadi pusat penampungan
hasil produksi pertanian/perkebunan, pusat pasca panen di daerah sekitarnya, pusat pelayanan pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, pusat perdagangan dan jasa, pemasaran dan serta pusat akomodasi kegiatan wisata, pusat industri dan pertambangan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Adapun rencana hirarki pusat pelayanan wilayah, rencana pengembangan jumlah penduduk dan rencana sistem kegiatan produksi ekonomi basis tiap kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut:
hingga Tahun 2031 adalah
1. Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat Diarahkan sebagai kawasan perkotaan Baturaja
dan ibukota kabupaten
Ogan Komering Ulu dengan hirarki orde kota II, dengan fungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
dan sentra kegiatan sektor perdagangan dan jasa,
industri dan pertambangan dan energi
(industri bahan bangunan dan
batubara), pariwisata, budi daya perikanan, pusat pelayanan pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat pemerintahan kabupaten.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat sebagai Kota Orde II adalah sebesar 150.000-300.000 jiwa.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-33
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.1 Peta Rencana Struktur Ruang Wlayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-34
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Kecamatan Pengandonan
Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PKL) dan kegiatan sebagai sentra kegiatan pertanian, perkebunan rakyat (kopi dan lada), tanaman pangan, kehutanan, pertambangan,
budidaya
perikanan
dan
pariwisata.
Target
Jumlah
penduduk untuk Kecamatan Pengandonan sebagai Kota Orde V adalah sebesar 25.000- 50.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (kopi dan lada), kehutanan, tanaman pangan,
budidaya
perikanan dan pariwisata. Kawasan ini juga
dikembanan sebagai pusat kegiatan Minapolitan. 3. Kecamatan Peninjauan
Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi
sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan kegiatan sebagai sentra kegiatan
perkebunan rakyat dan tanaman pangan, pertambangan (miniral, minyak bumi dan gas, peternakan.
batubara),
kehutanan, industri kecil, budidaya perikanan,
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Peninjauan sebagai Kota Orde IV adalah sebesar 50.000-100.000 jiwa
Wilayah sentra sektor perkebunan rakyat (karet, sawit, kelapa), peternakan, pertambangan (miniral, batubara, minyak bumi dan gas), kehutanan, industri kecil dan pariwisata, peternakan dan budidaya perikanan. 4. Kecamatan Lubuk Raja Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) dan kegiatan sebagai sentra kegiatan perkebunan dan tanaman pangan, pertambangan dan kawasan ini merupakan kawasan transmigrasi.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Lubuk Raja sebagai Kota Orde IV adalah sebesar 50.000-100.000 jiwa
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-35
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (karet, sawit, kelapa), pertanian tanaman pangan. 5. Kecamatan Lengkiti Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi
sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) dan kegiatan sebagai sentra kegiatan perkebunan rakyat (karet, kopi
dan lada),
kehutanan,
pertambangan dan industri kecil, budidaya perikanan.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Lengkiti sebagai Kota Orde IV adalah sebesar 50.000-100.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (karet, kopi dan lada), kehutanan, perikanan
pertambangan,
industri kecil dan pariwisata, budidaya
6. Kecamatan Samidang Aji Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi
sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) dan kegiatan sebagai sentra kegiatan
perkebunan
rakyat
(karet,
kopi
dan
lada),
kehutanan,
pertambangan dan energi, industri kecil, pariwisata, budidaya perikanan.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Samidang Aji sebagai Kota Orde IV adalah sebesar 50.000-100.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (karet, kopi kehutanan,
dan lada),
kehutanan, pertambangan, industri kecil dan pariwisata serta
budidaya perikanan.
7. Kecamatan Sinar Peninjauan Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota V, dengan fungsi sebagai
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
dan kegiatan sebagai sentra
kegiatan perkebunan rakyat (karet dan kelapa),
tanaman pangan,
peternakan dan budidaya perikanan dan pertambangan.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-36
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Sinar Peninjauan sebagai Kota Orde V adalah sebesar 25.000- 50.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (karet dan kelapa), tanaman pangan, peternakan dan budidaya perikanan serta pertambangan. 8. Kecamatan Lubuk Batang Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota V, dengan fungsi sebagai
Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK)
dan kegiatan sebagai sentra
kegiatan perkebunan rakyat (karet dan sawit), kehutanan, pertambangan, budidaya perikanan dan pariwisata.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Lubuk Batang sebagai Kota Orde V adalah sebesar 25.000- 50.000 jiwa Wilayah sentra produksi
sektor
perkebunan rakyat (karet dan sawit),
kehutanan, peternakan dan budidaya perikanan serta pertambangan. 9. Kecamatan Sosoh Buay Rayap
Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota IV, dengan fungsi
sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan kegiatan sebagai sentra perkebunan rakyat (karet, Kopi dan Lada), budidaya perikanan dan pariwisata.
kehutanan, pertambangan,
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Sosoh Buay Rayap sebagai Kota Orde V adalah sebesar 25.000- 50.000 jiwa
Wilayah sentra produski sektor perkebunan rakyat (karet, kopi dan lada), kehutanan, budidaya perikanan serta pertambangan. 10. Kecamatan Ulu Ogan Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota V, dengan fungsi sebagai Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK)
dan kegiatan sebagai sentra
kegiatan perkebunan rakyat (kopi dan lada), kehutanan, pertambangan dan energi, dan pariwisata.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-37
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Ulu Ogan sebagai Kota Orde V adalah sebesar 25.000- 50.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (kopi dan lada), kehutanan,
pertambangan dan energi dan pariwisata. Kecamatan Ulu Ogan termasuk kawasan Sub Wilayah Minapolitan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan pusat utamana adalah Pengandonan. 11. Kecamatan Muara Jaya Diarahkan sebagai kecamatan dengan hirarki orde kota VI, dengan fungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan ( PPK)
dan kegiatan sebagai sentra
kegiatan perkebunan rakyat (kopi dan lada), kehutanan, pertambangan, budidaya perikanan dan pariwisata.
Target Jumlah penduduk untuk Kecamatan Muara Jaya sebagai Kota Orde V adalah masih dibawah 25.000 jiwa
Wilayah sentra produksi sektor perkebunan rakyat (kopi dan lada), kehutanan, budidaya
perikanan,
pertambangan dan pariwisata. Kecamatan Muara
Saeh termasuk kawasan Sub Wilayah Minapolitan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan pusat utamana adalah Pengandonan. Kegiatan
ekonomi
yang
diharapkan
dapat
memacu
perkembangan
di
Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sektor perkebunan, pertambangan dan energi,
industri
pengolahan
hasil
perkebunan/pertanian/pertambangan,
pariwisata, minapolitan serta sektor perdagangan dan jasa.
3.4.2 Rencana Sistem Perdesaan Pusat
Pelayanan
lingkungan
permukiman
pedesaan,
dengan
jangkauan
pelayanan lokal dialokasikan tersebar merata di pusat-pusat desa, yang
mempunyai jumlah penduduk memadai dan di seluruh pusat-pusat lingkungan permukiman. Jenis kegiatan yang akan dikembangkan disesuaikan dengan Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-38
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kebutuhan, seperti fasilitas perbelanjaan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,
fasilitas peribadatan, serta fasilitas rekreasi dan olahraga, untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
Pembangunan wilayah pedesaan dilakukan di wilayah Tengah, dan Utara dan timur
dititikberatkan pada pembangunan sektor perkebunan, pertanian,
peternakan , perikanan
yaitu di desa-desa yang terdapat di Kecamatan Lubuk
Batang, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan, Peninjauan, Baturaja, sebagian Sosoh Buay Rayap dan Samidang Aji. Sedangkan wilayah bagian barat dan selatan
dititik
berat pada sektor kehutanan, perkebunan, pariwisata. Adapun kegiatan yang
diperlukan di dalam kehidupan pertanian / perkebunan di wilayah perdesaan antara lain: 1.
Pertanian
2.
Industri rumah tangga untuk kepentingan (input) bagi kegiatan pertanian
3.
Industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
4.
dan perebunanan rakyat (bercocok tanam), perikanan,
peternakan, dan kehutanan
dan perkebunan
Penyaluran hasil-hasil pertanian untuk menunjang kegiatan pariwisata alam dan agrowisata
Kegiatan pertanian dan perkebunan (bercocok tanam), perikanan, peternakan,
dan kehutanan berada di daerah pedesaan sedangkan kegiatan lainnya berlokasi di pusat pertumbuhan atau pusat pelayanan yang merupakan
konsentrasi permukiman dicerminkan dalam satu titik lokasi dan daerah belakangnya.
Rencanan sistem perdesaan perlu direncanakan sistem hirarkhi pusat-pusat
pertumbuhan wilayah desa yang dapat berfungsi sebagai sub pusat-pusat pertumbuhan wilayah dalam hirakhi terkecil dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu,
pusat-pusat pertumbuhan tersebut
yang mampu berfungsi
sebagai wilayah yang dapat melayani hinterlandnya (wilayah belakang). Penentuan
sistem
pusat
pertumbuhan
diwilayah
perdesaan
dengan
mempertimbangkan atas besar jumlah penduduk desa, tingkat pelayanan
prasarana dan sarana yang lebih tinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya serta lokasi yang strategis.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-39
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Rencana pengembang fungsi desa sebagai desa Pusat Pelayanan Lingkungan ditiap wilayah kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga tahun 2029 adalah sebagai berikut : 1.
Wilayah Kecamatan Lubuk Raja, desa yang didorong dikembangkan
2.
Wilayah Kecamatan Sinar Peninjauan, desa yang didorong dan ditetapkan
3.
Wilayah Kecamatan Peninjauan, desa yang didorong atau ditetapkan
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Lekis Rejo.
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Karya Jaya
sbagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Rantau Panjang dan Desa Lubuk Rukam
4.
Wilayah Kecamatan Semidang Aji, desa yang didorong atau ditetapkan
5.
Wilayah Kecamatan Lengkiti, desa yang didorong dan ditetapkan sebagai
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Padang Bindu
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Bandar Jaya dan Desa Segara Kembang.
6.
Wilayah Kecamatan Lubuk Batang, desa yang didorong dan ditetapkan
7.
Wilayah Kecamatan Pengandonan, desa yang didorong dan ditetapkan
8.
Wilayah Kecamatan Sosoh Buay Rayap, desa yang didorong dan ditetapkan
9.
Wilayah Kecamatan Ulu Ogan, desa yang didorong dan ditetapkan sebagai
10.
Wilayah Kecamatan Muara Jaya, desa yang didorong dan ditetapkan
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Gunung Meraksa. sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Blambangan.
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Tengku Jaya. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Ulak Lebar.
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Desa Kemalajaya.
Wilayah Kecamatan Baturaja Barat dan Kecamatan Baturaja Timur tidak ada
desa yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan lingkungan, karena kedua
wilayah tersebut merupakan kawasan perkotaan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai Kota Baturaja.
Untuk lebih lengkapnya rencana pusat-
pusat pelayanan lingkungan diwilayah perdesaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-40
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.2 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Lingkungan Perdesaan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No
Kecamatan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Desa Lekis Rejo
1.
Kecamatan Lubuk Raja
2.
Kecamatan Sinar Peninjauan
Desa Karya Jaya
3.
Kecamatan Peninjauan
1. Desa Rantau Panjang
2. Desa Lubuk Rukam
4.
Kecamatan Samidang Aji
Desa Padang Bindu
5.
Kecamatan Lengkiti
1. Desa Bandar Jaya
2. Desa Segara Kembang
6.
Kecamatan Lubuk Batang
Desa Gunung Meraksa
7.
Kecamatan Pengandonan
Desa Blambangan
8.
Sosoh Buay Rayap
Desa Tungku Jaya
9.
Kecamatan Ulu Ogan
Desa Ulak Lebar
10.
Kecamatan Muara Jaya
Desa Kemalajaya
Sumber : Hasil Analisis
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Fungsi Pelayanan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, hutan, perdagangan dan jasa, pariwisata, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, hutan, perdagangan dan jasa, pariwista, pendidikan dan desa Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pariwisata, pendidikan dan kesehatan Pusat pelayanan koleksi dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, pariwisata, pendidikan dan kesehatan desa
Halaman III - 1-41
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
33..55
3.5.1
KKeep peennd duud duukka ann
Rencana Pengembangan Penduduk
Pengembangan sistem perkotaan, rencana dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, pelayanan prasarana dan sarana serta
pengembangan ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan
penduduk
di
tiap-tiap
wilayah,
kegiatan
kecamatan.
Hasil
serta
proyeksi
analisis/proyeksi
perkembangan
perkembangan
penduduk menunjukkan bahwa pada Tahun 2011 jumlah penduduk
sebesar
308.081 Jiwa dan perkembangan Tahun 2031 mencapai 405.124 jiwa (dalam kurun dua puluh Tahun).
Perkembangan sebesar jumlah tersebut sangat
dipengaruhi oleh rata-rata pertumbuh dan penduduk setiap Tahunnya yaitu sebesar 1.21 %/perTahun. Hasil estimasi tersebut diatas juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling tinggi terdapat di wilayah Kecamatan Baturaja Timur
yaitu sebesar 89.148 Jiwa dan terkecil adalah Kecamatan Muara Jaya 9.048 Jiwa. Rencana perkembangan penduduk di wilayah Kabupaten Ogan Komering
Ulu ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3, Grafik 3.1, dan Gambar 3.2.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-42
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.3 Rencana Pengembangan Penduduk Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 No.
Kecamatan
2032
Proyeksi Jumlah Penduduk (jiwa) 2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
1.
Baturja Barat
29,664
30,213
30,762
31,310
31,859
32,408
32,957
33,505
34,054
34,603
35,152
35,701
36,249
36,798
37,347
37,896
38,445
38,994
39,543
40,092
40,641
41,190
2.
Baturaja Timur
71,086
71,946
72,806
73,666
74,527
75,387
76,247
77,107
77,967
78,827
79,687
80,548
81,408
82,268
83,128
83,988
84,848
85,708
86,568
87,428
88,288
89,148
3.
Ulu Ogan
8,802
8,860
8,918
8,976
9,034
9,092
9,151
9,209
9,267
9,325
9,383
9,441
9,499
9,557
9,615
9,673
9,731
9,789
9,847
9,905
9,963
10,021
4.
Pengandonan
10,826
10,957
11,088
11,219
11,350
11,481
11,612
11,743
11,874
12,005
12,136
12,267
12,398
12,529
12,660
12,791
12,922
13,053
13,184
13,315
13,446
13,577
5.
Semidang Aji
27,210
27,983
28,756
29,528
30,301
31,074
31,847
32,619
33,392
34,165
34,938
35,710
36,483
37,256
38,029
38,802
39,575
40,348
41,121
41,894
42,667
43,440
6.
Peninjauan
37,434
37,887
38,340
38,793
39,246
39,699
40,152
40,605
41,058
41,511
41,964
42,416
42,869
43,322
43,775
44,228
44,681
45,134
45,587
46,040
46,493
46,946
7.
Lubuk Batang
30,758
31,527
32,296
33,065
33,834
34,603
35,372
36,141
36,910
37,679
38,448
39,216
39,985
40,754
41,523
42,292
43,061
43,830
44,599
45,368
46,137
46,906
8.
Sosoh Buay Rayap
11,603
11,771
11,939
12,108
12,877
13,045
13,213
13,381
13,550
13,718
13,886
14,054
14,223
14,391
14,559
14,727
14,895
15,063
15,231
15,399
15,567
15,735
9.
Lengkiti
29,222
29,719
30,216
30,712
31,209
31,706
32,203
32,699
33,196
33,693
34,190
34,687
35,183
35,680
36,177
36,674
37,171
37,668
38,165
38,662
39,159
39,656
10
Sinar Peninjauan
16,546
16,746
16,946
17,147
17,347
17,547
17,747
17,947
18,148
18,348
18,548
18,748
18,948
19,149
19,349
19,549
19,749
19,949
20,149
20,349
20,549
20,749
11
Lubuk Raja
22,891
23,168
23,445
23,722
23,999
24,276
24,553
24,830
25,107
25,384
25,661
25,938
26,215
26,492
26,769
27,046
27,323
27,600
27,877
28,154
28,431
28,708
12
Muara Jaya
7,217
7,304
7,392
7,479
7,566
7,654
7,741
7,828
7,916
8,003
8,090
8,178
8,265
8,352
8,439
8,526
8,613
8,700
8,787
8,874
8,961
9,048
303,259
308,081
312,903
317,726
323,149
327,971
332,793
337,615
342,437
347,260
352,082
356,904
361,726
366,548
371,370
376,192
381,014
385,836
390,658
395,480
400,302
405,124
Jumlah
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2009
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III- 1-22
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Grafik 3.1 Rencana Pengembangan Jumlah Penduduk Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 2032
Sumber : Tabel 3.3
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III- 1-23
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.2 Peta Rencana Sebaran Penduduk Kabupaten OKU
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-24
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.5.2
Rencana Pengaturan dan Kepadatan Penduduk
Estimasi jumlah penduduk pada Tahun 2011 akan berjumlah 308.081 jiwa dengan
kepadatan rata-rata adalah 64 Jiwa/Km2 dan perkiraan pada Tahun 2032 jumlah penduduk akan mencapai 405.124 jiwa dengan kepadatan rata-rata jiwa/km2.
84
Apabila dirinci tiap wilayah kecamatan, maka Jumlah penduduk
terbesar diakhir Tahun perencanaan terdapat diwilayah Kecamatan Baturaja Timur
89.148 Jiwa dengan kepadatan 1.202 jiwa/km2 dan terendah adalah
Kecamatan Muara Jaya yaitu 9.048 jiwa denga kepadatan 20 jiwa/km2. Dengan demikian pada wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi diperlukan pengaturan dan distribusi untuk dapat mengurangi tingkat kepedatan penduduk
serta tetap perlu diatur mengingat sebagian besar Kabupaten Ogan Komering
Ulu ini terletak ada daerah aliran sungai (sempadan sungai) memiliki fungsi
kawasan sebagai fungsi perlindung setempat dan kawasan lindung. Untuk lebih
jelasnya distrubusi dan perkembangan penduduk diwiilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Grafik 3.2 Tabel 3.4 Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No.
Kecamatan
Luas (Km2)
Jumlah dan Kepadatan Penduduk 2012
2017
2022
2027
2032
Jumlah
Jiwa/Km2
Jumlah
Jiwa/Km2
Jumlah
Jiwa/Km2
Jumlah
Jiwa/Km2
Jumlah
Jiwa/Km2
1.
Baturja Barat
132.60
30,213
257
32,957
281
35,701
304
38,445
327
41,190
351
2.
Baturaja Timur
109.69
71,946
970
76,247
1,028
80,548
1086
84,848
1144
89,148
1,202
3.
Ulu Ogan
600.00
8,860
15
9,151
15
9,441
16
9,731
16
10,021
17
4.
Pengandonan
249.00
10,957
96
11,612
102
12,267
108
12,922
114
13,577
119
5.
Semidang Aji
714.00
27,983
39
31,847
45
35,710
50
39,575
55
43,440
61
6.
Peninjauan
964.23
37,887
41
40,152
44
42,416
46
44,681
49
46,946
51
7.
Lubuk Batang
730.00
31,527
40
35,372
44
39,216
49
43,061
54
46,906
59
375.00
11,771
31
13,213
35
14,054
37
14,895
40
15,735
42
481.06
29,719
62
32,203
67
34,687
72
37,171
77
39,656
82
85.32
16,746
196
17,747
208
18,748
220
19,749
231
20,749
243
Lubuk Raja
68.71
23,168
337
24,553
357
25,938
377
27,323
398
28,708
418
Muara Jaya
213.20
7,304
16
7,741
17
8,178
18
8,613
19
9,048
20
4,797.06
308,081
64
332,795
69
356,904
74
381,014
79
405,124
84
8. 9. 10 11 12
Sosoh Buay Rayap Lengkiti
Sinar Peninjauan
Jumlah
Sumber : Hasil analisis Tahun 2009
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-25
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Grafik 3.2 Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032
Sumber : Tabel 3.4
3.5.3
Rencana Ketenaga Kerjaan
Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu
yang saat ini sebagian
besar
merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dominan akan menentukan sumber mata pencaharian di masa yang akan datang, apabilagi diwilayah in ditunjang oleh
adanya lembaga perguruan tinggi, maka penembangan ketanagaan kerjaan ini
kiranya berjalan secaraparalel dengan usaya-usaha pengembangan ekonomi wilayah.
Sektor pertanian (perkebunan dalam hal ini perkebunan rakyat) masih
merupakan sektor terbesar sebagai lahan mata pencaharian penduduk setempat, selain didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat, juga didukung oleh rencana pengembangan kawasan strategis ekonomi kawasan.
Perpindahan sektor yang dapat dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten
Ogan
Komering
Ulu
adalah
mata
pencaharian
perdagangan dan jasa, pertambangan, perkebunanan,
di
sektor
terutama yang
mendukung kegiatan industri pengolahan baik sumberdaya hasil-hasil pertanian maupun hasil pertambangan. Terkait dengan perubahan fungsi lahan yang
sebagian besar direncanakan sebagai kawasan lindung, maka sektor potensial bagi penduduk untuk bekerja adalah sektor kehutanan. Selain itu pada saat ini Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-26
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
perkembangan sektor perkebunan baik swasta maupun masyrakat dengan
komoditi unggulan seperti karet, sawit, kopi dan lada, sektor bangunan juga dapat menjadi pilihan bagi masyarakat untuk dapat bekerja.
33..66 RReenncca anna a SSiisstteem m JJa arriinng ga ann PPrra assa arra anna a SSkka alla a KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
3.6.1
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Darat
Definisi (UU No. 38/2004, Pasal 9 ayat 2) yang termasuk jalan Nasional meliputi: • Jalan Arteri Primer • Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota Provinsi • Jalan strategis Nasional • Jalan Tol Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a terdiri atas: a. jaringan jalan; b. Jaringan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) c. jaringan angkutan sungai dan penyeberangan (ASDP) Fungsi Jalan dalam Sistem Primer meliputi : a. Jalan Arteri Primer yang menghubungkan PKN dengan PKN b. Jalan Kolektor Primer (UU No. 38/2004 Pasal 9 Aya 2 dan 3 berfungsi : * Menghubngkan antara ibukota provinsi * Menghubungkan antara ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten, * Menghubungkan antar ibukta kabupaten. c. Jalan Jalan Kolektor Primer (PP.26 /2008 Ps. 18 dan 33) meliputi • Menghubungkan antar PKW • Menghubungkan antar PKW dengan PKL d. Klasifikasi jalan Kolektor Primer : • Kolektor 1 : Antar PKW yang keduanya menghubungkan ibukota provinsi • Kolektor 2 : Antar PKW Ibukota Provinsi dengan PKW Ibukota Kabupaten • Kolektor 3 : Antar PKW yang keduanya ibukota kabupaten • Kolektor 4 : Antar PKW dengan PKL Skema sistem hubungan sistem jaringan, fungsi dan status jalan dapat dilihat pada skema Gambar 3.3.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-27
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.3 Skema Hubungan Sistem Jaringan, Fungsi dan Status Jalan
Keterangan :
Fungsi Jalan (UU.38/2004) :
1. Jalan Arteri dan K1 ditetapkan Menteri PU (Ps 17)
2. Jalan K2,K3,K4,Lokal & Lingkungan serta Fungsi dalam Sistem Sekunder ditetapkan Gubernur (Ps 19)
Status Jalan (UU.38/2004) :
1. Jalan Nasional ditetapkan Menteri PU (Ps 17) 2. Jalan Provinsi ditetapkan Gubernur (Ps 19)
3. Jalan Kabupaten dan Desa ditetapkan Bupati (Ps 20) 4. Jalan Kota ditetapkan Walikota (Ps 21) Oleh karena itu, berdasarkan
peraturan perundang-undangan serta skema
hubungan system jaringan jalan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-28
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
rencana pengembangan system jaringan jalan disesuaikan dengan sistem perundang-undangan tersebut diatas serta skema hubungan system jaringan dan fungsi jalan tersebut diatas.
Rencana pengembangan sistem prasarana transportasi pada Tahun 2010 sampai 2030 di Kabupaten Ogan Komering Ulu diarahkan pada peningkatan kondisi jalan dan geometrik jalan sesuai dengan fungsinya serta rencana pengembangan
terminal. Rencana pengembangan sistem jaringan jalan pada Tahun 2010 sampai 2030 di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari:
1. Peningkatan Jalan Arteri Primer yang berfungsi menghubungkan PKN dengan PKN, jaringan jalan Arteri Primer di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi ruas jalan :
a. Peningkatan ruas jalan Arteri Primer batas Kabupaten Muara Enim yaitu
Simpang Sugiwaras-Batas Kota Baturaja sepanjang 52,87 Km. (ruas jalan 1)
b. Peningkatan ruas jalan Arteri Primer By Pass I / Jalan Ir. Soekarno, Jalan Dr.M. Hatta dan Jalan Kol. Wahab Uzir dalam kawasan perkotaan Baturaja.
c. Peningkatan ruas jalan Arteri Primer By Pass II / Letkol Ali Agus dalam kawasan perkotaan Baturaja.
d. Peningkatan ruas jalan Arteri Primer jalan Ahmad Yani Baturaja dalam kawasan perkotaan Baturaja sepanjang 2,92 Km (ruas jalan 1)
e. Peningkatan
ruas
jalan
Arteri
Primer
Batas
Kota
Baturaja-batas
Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sepanjang 31,32 Km. (ruas jalan 1)
2.
Peningkatan dan Pembangunan Jalan Kolektor Primer
a. Peningkatan ruas jalan Kolektor Primer (K3) Perbatasan Kabupaten Kabupaten Ogan Komering Ilir ke Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
yang menghubungkan akses ke PKW Kayu Agung- PKL Peninjauan- PPK Lubuk Baang Baru- ke PKW Baturaja sepanjang 135,36 Km (ruas jalan 2).
b. Peningkatan ruas jalan Kolektor Primer (K3) batas wilayah kota Prabumulih Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-29
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
sebagai PKW - ke PPK Lubuk Batang Baru sepanjang 25,61 Km (ruas jalan 3)
c. Peningkatan ruas jalan Kolektor Primer (K4) Perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
ke PKLp Tanjung Lengkayap
Baturaja sepanjang 30,54 Km.(ruas jalan 4)
d. Pembangunan jalan lingkar Kolektor Primer (K3) PKLp Ulak Pandan
ke PKW Perkotaan
yang menghubungkan
PPK Lubuk Batang Baru - PPK Karya Mukti-perbatasan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sepanjang 66,68 Km (ruas jalan 5). 3.
Peningkatan dan Pembangunan Jalan Lokal Primer
a. Peningkatan ruas jalan Lokal Primer yang menghubungkan PKL PeninjauanPPK Karya Mukti - PKLp Batumarta II sepanjang 64,96 Km (ruas jalan 6).
b. Pembangunan Ruas Jalan Lokal Primer yang menghubungkan PPK Lubuk Batang Baru-PKLp Batumarta II sepanjang 20,75 Km.(ruas jalan 7)
c. Peningkatan
Pengandonan
ruas
jalan
Lokal
Primer
yang
menghubungkan
PPK Mendingan sepanjang 42,64 Km (ruas jalan 8).
PKL
d..Peningkatan ruas jalan Lokal Primer yang menghubungkan PKLp Tanjung Lengkayap
PPK Penyandingan sepanjang 42,64 Km (ruas jalan 9).
e. Peningkatan ruas jalan Lokal Primer
yang menghubungkan PPK
Lubuk
Batang Baru- batas wilayah Kabupaten Muara Enim sepanjang 41,62 Km (ruas jalan 10)
f. Peningkatan ruas jalan Lokal Primer Batang Baru
(ruas jalan 11)
yang menghubungkan PPK Lubuk
PKL Peninjauan dan PPK Karya Mukti sepanjang 30,06 Km
g. Peningkatan ruas jalan Lokal Primer
yang menghubungkan PPK Karya
Mukti-PKL sepanjang 21,15 Km (ruan jalan 12)
h. Peningkatan
ruas
jalan
Lokal
Primer
yang
menghubungkan
Penyandingan-PPK Muara Saeh sepanjang 45,15 Km (ruas jalan 13)
PPK
i. Peningkatan ruas jalan Lokal Primer yang menghubungkan PKLp Tanjung Lengkayap-Wilayah perbatasan OKU Selatan (ruas jalan 14).
4.
Peningkatan dan Pembangunan Sistem Terminal
1.
Peningkatan dan rehabilitasi Terminal Penumpang Tipe C Baturaja
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
di Kota
Halaman III - 1-30
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2.
Peningkatan pelayanan Terminal Penumpang Tipe A di
3.
Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Lubuk Raja
4.
Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Ulak Pandan
6.
Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Peninjauan
5. 7. 8.
5.
Kota Baturaja
Batu Kuning
Pembangunan Terminal Penumang Tipe C di Tanjung Lengkayap Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Pengendonan
Pembangunan sistem tempat pemberhentian kendaraan sementara di ibukota-ibukota kecamatan Sosoh Buay Rayap, Muara Jaya dan Ulu Ogan.
Sinar Peninjauan,
Pengembangan Jaringan Lalu-lintas angkutan Barang dan Penumpang
1.
Jaringan jalan arteri primer (AP) merupakan lalu-lntas nasional (lintas
2.
Jaringan kolektor primer merupakan lalu-lintas angkutan regional antara
3.
Jaringan jalan local primer menampung angkutan lalu-lintas barang
provinsi, menampung angkutan barang dan penumpang kabupaten/kota
dan penumpang dari sentra produksi-permukiman/pusat pertumbuhan local.
Rencana
pembangunan
dan
peningkatan
jaringan
jalan
diwilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga Tahun 2031 dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Gambar 3.4.
rencana sistem terminal
dan stasiun lihat
Gambar 3.5. Rencana sistem jaringan lalu-lintas di wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-31
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.5 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No 1
Ruas Jalan Ar t e r i P r i me r
Nomor Ruas Jalan 1
Fungsi /Wewenang Jalan Jalan Nasional
Klasifikasi Jalan AP
AP
AP
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Rencana dan Lokasi Peninkatan Ruas Jalan Batas Kabupaten Muara Enim yaitu Simpang Sugiwaras-Batas Kota Baturaja
Peningkatan Ruas Jalan By Pass I/Jalan Garuda (Baturaja)
Peningkatan Ruas Jalan By Pass II/Jajan Garuda
Halaman III - 1-32
Aksessibilitas Menguhubungkan Pusat Ke gi atan Nasion al (P KN) Palembang-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Muara Enim-ke Pusat Kegiatan Kegiatan Wi l a y a h (PK W) B a tu r aj a dann Pusat Kegiatan Nasion al (PKN ) Ban dar Lampung. Menguhubungkan Pusat Ke gi atan Nasion al (P KN) Palembang-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Muara Enim-ke Pusat Kegiatan Kegiatan Wi l a y a h (PK W) B a tu r aj a dann Pusat Kegiatan Nasion al (PKN ) Ban dar Lampung. Ruas jalan ini masukn dalam kawasan Perkotaan Baturaja Menguhubungkan Pusat Ke gi atan Nasion al (P KN) Palembang-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W)
Panjang Jalan (Km) 52,877
4,800
3,600
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Baturaja)
AP
AP
Peningkatan Ruas Jalan Ah ma d Yani Baturaja
Batas Kota BaturajaMartapura
Muara Enim-ke Pusat Kegiatan Kegiatan Wi l a y a h (PK W) B a tu r aj a dann Pusat Kegiatan Nasion al (PKN ) Ban dar Lampung. Ruas jalan ini masuk dalam kawasan Perkotaan Baturaja Menguhubungkan Pusat Ke gi atan Nasion al (P KN) Palembang-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Muara Enim-ke Pusat Kegiatan Kegiatan Wi l a y a h (PK W) B a tu r aj a dann Pusat Kegiatan Nasion al (PKN ) Ban dar Lampung. Ruas jalan ini masukn dalam kawasan Perkotaan Baturaja Menguhubungkan Pusat Ke gi atan Nasion al (P KN) Palembang-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Muara Enim-ke Pusat Kegiatan Kegiatan Wi l a y a h (PK W) B a tu r aj a dann Pusat Kegiatan Nasion al (PKN ) Ban dar Lampung. Ruas jalan ini menghubungkan Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W)
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-33
2,917
31,325
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2
Kolektor Primer
2
Jalan Provinsi
K3
Peningkatan Ruas Jalan Perbatasan Kab Ogan Komering Ilir -Peninjauan Lubuk BatangBaturaja-Sosoh Buay Rayap
3
Jalan Provinsi
K3
Peningkatan Ruas Jalan Batas Kota PrabumulihLubuk Batang
4
Jalan Provinsi
K4
Peningkatan Ruas Jalan Perbatasan OKU SelatanLengkiti Baturaja Barat
5
Jalan Provinsi
K3
Pembangunan Jalan Lingkar Ruas Samidan Aj i - L u bu k BatangPeninjauanSinar Peninjauan-
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-34
Baturaja Pusat Ke gi atan L ok al (PKL ) Martapura. Menghubungkan Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) K a y u Ag u n g - Pu s a t Kegiatan Lokal (PKL)Peninjauan -Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru Pu s a t Ke gi a tan Wi l a ya h (PK W) Baturaja-Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Penyandingan Menghubungkan Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Prabumulih-Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru dan aksess ke Baturaja (PK W) Menghubungkan Pusat Pelayanan PKL Muara Dua-Pusat Pelayanan L ok al Promosi (PKL p) Tanjung Lengkayap-Pusat Ke gi a ta n Wi l a y ah (PK W) Baturaja. MenghubungkanPusat Kegiatan LOkal Promosi (PKLp) Ulak Pandan -Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Kar ya Mukti -OKU Timur
135.36
25.61
30.54
66.68
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Mar tapur a (OKU Timur) 3
Lokal Primer
6
Jalan Kabupaten
LP
Peningkaan Ruas Jalan Lubuk Raja-Sinar Peninjauan dan Peninjauan
Menghubungkan Pusat Ke gi atan L ok al (PKL ) Peninjauan-Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Karya Mukti -Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Batumarta II
64.96
7
Jalan Kabupaten
LP
Pembangunan Ruas Jalan Lubuk BatangLubuk Raja
20.75
8
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan Jalan Ruas PengandonanUlu Ogan
Menghubungkan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru Pusat Pelayanan Lokal Pr omosi (PKL p) Batu mar ta II Menghubungkan Pusat Pelayanan Lokal (PKL)Pengandonan-Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Mendingan
9
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan dan Perkerasan Ruas Jalan Lengkiti -Sosoh Buay Rayap
Menghubungkan Pusat Pelayanan Lokal Promosi (PKLp) Tanjung Lengkayap-Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Penyandingan
42.64
10
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan dan Perkerasan Ruas Jalan Lubuk Batan-
Menghubungkan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)-dengan perbatasan Kabupaten Muara Enim
41.62
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-35
29.98
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Lubai Kab. Muara Enim Peningkatan Ruas Jalan Lubuk BatangPeninjauanSinar Peninjauan
11
Jalan Kabupaten
LP
12
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan Ruas Jalan Sinar PeninjauanPeninjauan
13
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan Jalan PenyandinganMuara Saeh
14
Jalan Kabupaten
LP
Peningkatan Jalan Tanjung Lengkayapkedalam wilayah Kecamatan Lengkiti -ke perbatasan Kabupaten OKU Timur
Menghubungkan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lubuk Batang Baru Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Peninjauan dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Kar ya Mukti
30.06
Menghubungkan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Karya Mukti -Pusat Ke gi atan L ok al (PKL ) Peninjauan
21.15
Menghubungkan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)Penyandingan -Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Muara Saeh
45.15
Menghubungkan Pusat Pelayanan Lokal Promosi (PKLp) Tanjung Lengkayap ke wilayah perbatasan OKU Timur
Sum ber : Hasil Analisi s Sistem Jari ngan Jalan berdasarkan UU No.38 Tahun 2004 dan PP.28 Tahun 2008.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-36
44.56
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.4 Peta Rencana Jaringan Jalan
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-37
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.5. Peta Rencana sistem terminal dan stasiun
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-38
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.6 Jaringan Rute Lalu-lintas
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-39
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.2 Rencana Pengembangan Jaringan Sungai dan Penyeberangan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dilalui oleh aliran sungai besar seperti sungai
Ogan, Sungai Laya dan Sungai Lengkayap. Khusus Sungai Ogan merupakan sungai terbesar dan sungai ini memanjang dari hulu hingga hilir wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Lalu-lIntas air di
Sungai Ogan ini dimungkin
hanya pada saat musim penghujan sedangkan musim kemarau akibat terjadinya pendangkalan sungai relatif tidak bisa dilalui. Pada Umumnya saat ini lalu-lintas sungai ini jarang sekali digunakan, dimana masyarakat pada umum sudah tidak menggunakan aliran sungai sebagai sarana transportasi. sungai ini dimungkinkan
untuk
Penggunaan aliran
digunakan hanya dikawasan perkotaan Kota
Baturaja sebagai obyek wisata bahari sebagai lalu-lintas dalam wilayah perkotaan
Baturaja.
Rencana
pengembangan
angkutan
sungai
meliputi
pengembangan jenis agkutan sungai seperti perahu-perahu tradisionil sebagai angkutan wisata serta dermaga yang dapat menarik sebagai destinasi obyek wisata bahari.
3.6.3 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api Penumpang dan Barang Jalur kereta api di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan lintas kereta api
dari Kertapati (Palembang) ke Tanjung Karang (Bandar Lampung) dan sebaliknya. Panjang jalur rel kereta api yang melintasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai panjang 85 Km.
Angkutan kereta api di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini selain mengangkut penumpang juga bahan baku semen yang diproduksi PT. Semen Baturaja yang disebut angkutan klinker, diangkut ke Kertapati (Palembang) dan Tarahan (Bandar Lampung), dan juga mengangkut dengan
angkutan
Batubara yang
dikenal
Babaranjang (Batubara Rangkaian Panjang) diangkut dari
Muara Enim ke Kertapati (Palembang) dan melintasi Baturaja menuju ke tarahan (Bandar Lampung).
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-40
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Pengembangan dan peningkatan pelayanan transportasi kereta api ini adalah
meningkatkan pelayanan dengan mengembangan stasiun kereta api yang lebih baik
(rehabilitasi stasiun) baik angkutan penumpang dan barang.
Angkutan
barang yang berpotensi diwilayah ini adalah hasil-hasil pertanian dan hasil industri
semen serta industri pertambangan lainnya dengan kecenderungan potensi angkutan yang akan semakin meningkat.
Terkait dengan rencana pengembangan sistem jaringan rel kereta api khusus
angkutan batubara dan peti kemas yang melintasi wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu yaitu dari Tanjung Enim (Kabupaten Muara Enim) akses ke Provinsi Lampung. Rel kereta api ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan angkutan
batubara hasil-hasil pertambangan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan membuat Stasiun Angkutan peti kemas (batubara) yang direncankan di
lokasi Kecamatan Lubuk Batang serta disinergiskan dengan rencana jalan lingkar (akses Kecamatan Semidang Aji Timur).
Peninjauan-Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.4 Rencana Sistem Prasarana Jaringan Energi a.
Prasarana Jaringan Listrik dan Energi
Rencana penyediaan listrik diarahkan untuk melayani konsumen diwilayah perdesaan yang hingga saat ini sepenuhnya belum optimal pelayanannya dan
bagi desa-desa yang belum mendapat aliran listrik, serta penambahan kapasitas
PLTU atau PLTD yang ada. Pada prinsipnya penambahan investasi oleh PLN dilakukan berdasarkan peningkatan demand yang signifikan bagi rate of return dari investasi yang dilakukan.
Adapun orientasi pengembangan kebutuhan listrik diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini diarahkan pada : 1.
2.
3.
Pada wilayah-wilayah kecamatan yang belum optimal pelayanannya seperti Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, Lubuk Raja dan Sinar Peninjauan.
Desa-desa yang belum terlayani listrik dan desa terisolir.
Kawasan pengembangan agro industri
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-41
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4.
Kawasan perkebunan
6.
Kawasan Minapolitan
5.
Kawasan industri strategis
Rencana pengembangan kebutuhan pembangkit tenaga listrik disamping yang sudah ada, di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat potensi yang
dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi: 1.
2.
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas terletak di Kecamatan
Peninjauan dengan sumberdaya 484 (empat ratus delapan puluh empat) Billion Standard Cubic Feet (BSCF);
pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap terletak di Kecamatan
Baturaja Barat/ Baturaja Timur/ Lubuk Batang dan Semidang Aji/Muara Jaya dengan memanfaatkan mulut tambang batubara total cadangan batubara
621.371.495 (enam ratus dua puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu 3.
4.
empat ratus sembilan puluh lima) ton;
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terletak di
Kecamatan Ulu Ogan dengan sumberdaya/cadangan 5 (lima) Mega Watt Equavalent (MWE); dan
pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)/air di
Kecamatan Ulu Ogan dengan sumberdaya/cadangan 4,083 (empat koma delapan puluh tiga) Mega Watt Equavalent (MWE).
Pengembangan prasarana listrik di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
meliputi :
1. Pengembangan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 (dua puluh) KV dari
Kecamatan Pengandonan - Kecamatan Lubuk Batang - Kecamatan Peninjauan
Kecamatan Sinar peninjauan - ke perbatasan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur;
2. Pemeliharaan dan peningkatan pelayanan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 (dua puluh) KV dari Kecamatan Lubuk Raja
Kecamatan Sinar
Peninjauan Kecamatan Peninjauan ke perbatasan Kabupaten Ogan Ilir;
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-42
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3. Pemeliharaan dan peningkatan pelayanan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 (dua puluh) KV dari Baturaja-Tanjung Lengkayap-Perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;
4. Pemeliharaan dan peningkatan pelayanan Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 150 (seratus lima puluh) KV dari Kabupaten Muara Enim-PengandonanUlak Pandan-Baturaja-Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
5. Pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 (lima ratus) KV interkoneksi Sumatera
Jawa melewati Kecamatan Peninjauan dan Sinar
Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu;
6. Pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 (dua ratus
tujuh puluh lima) KV dari Kabupaten Lahat menuju Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
melewati Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Semidang Aji,
Kecamatan Lubuk Batang, dan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Rencana kebutuhan listrik Kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah asumsi rata-rata 900 Watt rumah tangga.
dengan
Sedangkan untuk kebutuhan non
rumah tangga adalah sebesar 41.5 % dari kebutuhan rumah tangga dengan perincian 1.5 % untuk
penerangan jalan, 15 % untuk komersial, 15 % untuk
pemerintahan dan pelayanan umum serta 10 % untuk kebutuhan cadangan. Kebutuhan listrik di Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai dengan akhir Tahun perencanaan 2031 dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan Grafik 3.3 dan Gambar 3.7.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-43
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.6 Rencana Kebutuhan Listrik di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No
Kecamatan
1.
Baturaja Barat
3.
Ulu Ogan
2. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10 11 12
1
5,438,340
36,256
1,610,280
10,735
Baturaja Timur
12,950,280
Pengandonan
1,974,060
Semidang Aji Peninjauan
Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja
Muara Jaya
JUMLAH
2
5,036,940 6,819,660 5,674,860 2,118,780 5,349,420 3,014,280 4,170,240 1,314,720
55,471,860
2012 3
815,751
Kebutuhan Listrik (WATT) 4
815,751
5
543,834
1
1,112,130
1,803,780
27,057
270,567
270,567
1,295,028
16,046,640
13,160
296,109
296,109
197,406
2,443,860
33,580
755,541
755,541
45,464
1,022,949
1,022,949
14,125
317,817
317,817
37,832 35,663 20,095 27,802
8,765
369,812
851,229 802,413 452,142 625,536 197,208
8,320,779
851,229 802,413 452,142 625,536 197,208
8,320,779
503,694 681,966 567,486 211,878 534,942 301,428 417,024 131,472
5,547,186
240,700 36,658
2,406,996
366,579
366,579
244,386
1,172,880
1,172,880
8,443,080
126,646
1,266,462
1,266,462
2,832,300
126,646 42,485
1,266,462 424,845
1,266,462 424,845
7,138,080
107,071
1,070,712
1,070,712
5,167,440
77,512
775,116
775,116
3,734,820 1,628,640
72,915,120
Keterangan : 1. Rumah Tangga 2. Penerangan Jalan 3. Komersil 4. Pemerintahan/Pelayanan Umum 5. Cadangan
Halaman III - 1-44
56,022 24,430
1,093,727
560,223 244,296
10,937,268
741,420
1,604,664
117,288
8,443,080
5
2,406,996
7,819,200
Sumber : Hasil Analisis
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
4
1,112,130
1,942,542
161,028
3
111,213
1,942,542
241,542
2032
7,414,200
86,335
241,542
2
560,223 244,296
10,937,268
180,378 781,920 844,308 844,308 283,230 713,808 373,482 516,744 162,864
7,291,512
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Grafik 3.3 Rencana Kebutuhan Listrik di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032
Sumber : Tabel 3.6
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-45
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.7. Peta Rencana Jaringan Listrik dan energi
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten 46
Halaman III - 1-
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b.
Prasarana Jaringan Minyak dan Gas
Berdasarkan potensi wilayah pertambangan
minyak dan gas di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat diwilayah Kecamatan Peninjauan dan sekitar Kecematan Lubuk Batang dan Samidang Aji hingga saat ini sudah mulai
tahap eksplorasi/eksploitasi oleh PT. Pertamina, JOB Pertamina-Talisman (OK) Ltd
dan PT Tiara Bumum Petroleum. Produksi rata-rata JOB Peramina Talisman (Ogan Komering) Ltd. Minyak sebesar 8.342 BOPD dan Gas sebesar 2u MMCD. Dalam
tahun 2002 gas tersebut disupay ke PT Pusri sebesar lebih kurang 15-18 MMCD. Untuk pengembangan sistem jaringan pipa baik untuk akses keluar
wilayah
maupun untuk memenuhi kebutuhan sistem jaringan pipa diwilayah Kabupaten Ogan
Komering
Ulu
dalam
kurun
20
(dua
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
puluh)
Tahun
mendatang
1. Pembangunan jaringan pipa sebaiknya mengikuti pola jaringan jalan 2. Pembangunan jaringan pipa sebaiknya jauh dari pemukiman padat
3. Adanya sempadan pipa sesuai peraturan perundang-undang berlaku 4. Perlu memperhatikan kualitas jaringan pipa.
5. Analisis dampak lingkungan (AMDAL) terhadap pengembanan sistem jaringan pipa migas.
Rencana pengembangan sistem jaringan
Migas diwilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu ini dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten 47
Halaman III - 1-
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.8. peta rencana sistem jaringan migas
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten 48
Halaman III - 1-
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.5 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu belum seluruhnya dapat dilayani sarana telepon.
Dari pengamatan yang dilakukan baik lapangan maupun sistem
jaringan telpon diwilayah kabupaten, bahwa penduduk yang terlayani fasilitas
telpon ini terutama kawasan-kawasan yang teridentifiksi sebagai kawasan perkotaan sedangan kawasan-kawasan perdesaan belumsepenuhnya terlayani. Di era sistem informasi saat ini dan menunjang perekonomian masyarakat baik
wilayah perdesaan maupun perkotaan peningkatan pelayanan sistem informasi ini sangat diharapkan pengembangan dimasa yang akan datang.
Untuk meningkatkan aksessibilitas bidang komunikasi dan informasi maka pengembangan sistem jaringan telepon kabel untuk masa dua puluh Tahun
mendatang setiap wilayah kecamatan sudah terpasang sistem jaringan telepon
kabel. Begitu juga sistem saluran telepon seluler diharapkan sudah menjangkau seluruh wilayah kecamatan. Untuk efisiensi penggunaan sistem jaringan telepon seluler
sebaiknya
menggunaan
sistem
tower
terpadu,
sehingga
tidak
mengganggu pola pemukiman penduduk akibat banyak tower-tower. Rencana pengembangan
base
transmission
system
(BTS)
terpadu
masing-masing
dikawasan perkotaan Baturaja, Peninjauan, Pengandonan, Batumarta II, Tanjung
Lengkayap, Ulak Pandan, Karya Mukti, Lubuk Batang Baru, Penyandingan, Mendingan dan Muara Saeh.
Pengembangan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan pelayanan sosial
dan ekonomi wilayah seperti kegiatan pemerintahan, pariwisata, industri, dan kawasan wisata.
Rencana kebutuan satuan sambungan telepon, baik rumah tangga, komersial
dan telepon umum untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.7, Grafik 3.4, dan Gambar 3.9.
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-49
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.7 Rencana Kebutuhan Telepon di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No
Kecamatan
1.
Baturaja Barat
3.
Ulu Ogan
2. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10 11 12
Kebutuhan Satuan Sambungan Telepon (SST) RMT
4,532
Baturaja Timur
10,792
Pengandonan
1,645
1,329
Semidang Aji Peninjauan
Sosoh Buay Rayap Sinar Peninjauan Muara Jaya
6,590
14,264
658
16
2,172
532
2,273 706
4,458
1,783
3,475
1,390
46,214
45
RMT
108
1,892
1,096
JUMLAH
TU
4,317
4,729
2,512
Lubuk Raja
1,813
1,679
1,766
Lengkiti
KB
4,197 5,683
Lubuk Batang
2012
1,005 438
18,485
13 42 57 47 18 45 25 35 11
462
1,603
2032 KB
2,636
143
869
22
641
2,780
7,505
3,002
2,518 6,345 3,320 4,608 1,448
64,828
66
5,705
6,950 7,505
TU
3,002 1,007 2,538 1,328 1,843
579
25,931
16 70 75 75 25 63 33 46 14
648
Sumber : Hasil Analisis Keterangan : 1. Rumah Tangga (RMT)
5
2. Komersial/Bisnis (KB)
4
4. Telepon Umum (TU)
1
Grafik 3.4 Rencana Kebutuhan Telepon di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032
Sumber : Tabel 3.7
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-50
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.9 Peta rencana Jaringan telekomunikasi
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-51
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.6 Rencana Sistem Prasarana Sumberdaya Air
Wilayah Sungai (WS) yang berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah Wilayah Sungai Musi
Sugihan-Banyuasin yang merupakan WS lintas
provinsi. Jaringan sungai diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi
DAS Musi dengan Sungai Ogan yang merupakan jaringan sungai yang mengairi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan jumlah anak sungai mencapai 61 anak sungai teridiri dari sungai yang mengalir ke Sub DAS Ogan, Lematang dan
Komering yang tersebar ditiap kecamatan, meliputi anak sungai : Air Ogan Kiri, Air Ogan Kanan, Air Laham, Air Kisam, Air Tenang, Air Kiwai, Air Suban, Air Mau, Air
Putih, Air Jawi-Jawi, Air Kuang Besar, Air Kuang Bijua, Air Lubai, Air Senuling. Air Ual,
Air Pauh, Air Alai, Air Jerantam, Air Lekis Kecil, Air Lekis Besar, Air Kurup, Air Enai, Air Lahu, Air Kibang, Air Laye, Air Laye Kulih, Air Kiman, Air Tubohan, Air Sarang Elang, Air Gerontang, Air Bening, Air Deras, Air Terenggeling, Air Tandikat, Air Saka, Air
Baku Bibit, Air Lintingan, Air Suku, Air Nitik, Air Lam, Air Tebangka, Air Lahat, Air Batang, Air Seliki, Air Selaur, Air Keluh, Air Umpan, Air Napalan, Air Lengkayap, Air Kungkilan, Air Ambijan, Air Lua, Air Siur, Air Pinang Genung, Air Pinang, Air Kiti, Air Kuning, Air Terentang, Air Kiliran, Air Ladai.
Pengembangan wilayah sungai di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan pengembangan lintas lintas kabupaten yang berujung kehilir yaitu Daerah Aliran Sungai Musi (DAS) Musi yang merupakan DAS Utamanya.
Pada wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai dataran tinggi meliputi wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Pengandonan dan
sebagian wilayah Kecamatan Sosoh Buay Rayat dengan
kemirngan lahan bersikisar antara 15-40 % sedangan wilayah datar hingga rendah meliputi Kawasan perkotaan Baturaja, kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan
Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan dan Peninjauan dengan kemiringan 0-15 %.
Kawasan-kawasan rawan tergenang karena luapan air Sungai Ogan ini
meliputi datar rendah seperti kawasan perkotaan Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan dan Sinar Peninjauan. Rencana pengendalian banjir diwilayah sungai
Sungai Ogan ini meliputi penataan sempadan sungai, konservasi daerah hulu
sungai, revitalisasi kawasan permukiman sepanjang aliran sungai, pembengunan pengendalian fisik dan konservasi lahan yang rawan potensi longsor. Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-52
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Cekungan air tanah (CAT) yang berada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini
merupakan sebagian CAT Muaradua-Curup yang merupakan CAT lintas
provinsi.
Jaringan irigasi terbagi menjadi dua yaitu Daerah Irigasi (DI) provinsi dan Daerah Irigasi (DI) Kabupaten. Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Propinsi yaitu Lebak Datuk 2.200 Ha dan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten di
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi D.I Air Minuman I 120 Ha, D.I
Blambangan 250 Ha, D.I Gunung Kuripan 150 Ha, D.I Kelumpang 70 Ha, D.I Lubuk Tupak 129 Ha,D.I Sawah Tengah 150 Ha, D.I Tanjung Sari 100 Ha, D.I Tubohan 800
Ha, D.I Mendingin 50 Ha, D.I Belandang 80 Ha, D.I Pedataran 100 Ha, D.I Ataran Caban 20 Ha, D.I Ataran Mambang 40 Ha, D.I Air Panang 40 Ha, D.I Minuman II 40 Ha, D.I Gunung Liwat 175 Ha, D.I Merawai 50 Ha, D.I Kiwai 60 Ha, D.I Ataran
Nungging 80 Ha, D.I Tanjungan 176 Ha,D.I Tanjung Kurung 60 Ha,D.I Kisiran 40
Ha,D.I Lembak Dusun 50 Ha, D.I Karang Lantang 45 Ha, D.I Ataran Galang 50 Ha, D.I Ataran Lebar 300 Ha, D.I Pulau Lebih 30 Ha, D.I Babakan Kandis 65 Ha, D.I
Rantau Pinang 40 Ha, D.I Ujan Mas 50 Ha, D.I Darat Dusun 25 Ha,D.I Tubohan 800 Ha.
Sedangkan pengembangan irigasi diarahkan pada kawasan pertanian
lahan basah di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan serta daerah rawarawa di Kecamatan Sinar Peninjauan,
luas kawasan pertanian yang akan
dikembangkan prasarana irigasinya mencapai lahan sawah eksisting 4.026 Ha
dan sekitar 3.270 Ha sawah lebak baru. Rencana sistem jaringan irigasi ini
diharapkan hingga akhir tahun 2031 mengairi sistem pertanian lahan basah di kedua wilayah tersebut.
Sistem jaringan air baku di Kabupaten OKU terdiri atas Pengembangan sumber air
baku yang berasal dari Sungai Ogan, sumber mata air dan anak-anak sungai dan Pemanfaatan air baku untuk keperluan air minum terutama untuk kawasan perkotaan Baturaja dan Ibukota Kecamatan.
Sistem pengendalian banjir pada Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah
pengendalian banjir pada kawasan Sub DAS Ogan, Lematang dan 61 anak sungai lain, meliputi penataan sempadan sungai, konservasi daerah hulu sungai,
revitalisasi kawasan permukiman pada daerah sempadan sungai , pembangunan
pengendalian fisik dan konservasi lahan pada kawasan rawan longsor dan erosi Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-53
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
serta pembangunan prasarana pengendalian banjir dikawasan rawan banjir di
Kawasan Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Sinar
Peninjauan dan Peninjauan. Pengembangan rawa adalah kawasan budidaya
pertanian lahan basah dengan tetap mempertahankan fungsinya sebagai kawasan resapan air di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
Adapun rencana sistem jaringan sumberdaya air ini dapat dilihat Gambar 3.10. 3.6.7 Rencana Sistem Prasarana Wilayah Lainnya 3.6.7.1 Prasarana Air Bersih
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu mendapat air minum dari sungai dan sumur, sedangkan penduduk yang mendapatkan sarana air minum dari PDAM baru sebagian kecil.
Meskipun pelayanan air minum yang
dikelola PDAM belum merata, terutama di wilayah perdesaan namun masyarakat setempat dapat memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat sumur karena
dengan kedalaman 5-12 meter sudah mendapatkan air bersih. Berdasarkan hasil
pengamatan lapangan wilayah yang mendapatkan fasilitas air minum baru terbatas pada wilayah perkotaan.
Rencana kebutuhan air bersih berdasarkan standar kebutuhan air bersih setiap
jiwa adalah 150 liter/orang/hari. Maka perkiraan kebutuhan air bersih diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2031 untuk rumah tangga sekitar 90 % dari jumlah rumah tangga dapat terlayani air bersih sehingga membutuhkan
10.385.568 liter/hari dan fasilitas umum sekitar 2.077.114 liter atau sekitar 20 % dari kebutuhan
rumah
tangga
sedangkan
cadangan
sebesar
1.038.557
liter/orang/hari atau sekita 10 % untuk pengunaan lainnya (pemadam kebakaran, penyiraman taman-taman kota, ruang terbuka hijau kota).
Sumber-sumber air
bersih dapat diambil dari sungai-sungai terdekat atau mata air diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu ini.
Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi Peningkatan jangkauan dan pelayanan air minum, Pengembangan sarana dan prasarana pendukung minum, Peningkatan kualitas dan kuantitas air hasil olahan sesuai
dengan
peraturan
yang
berlaku mengenai air minum, Optimalisasi
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-54
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.10 rencana jaringan Sumberdaya air
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-55
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
pemanfaatan sumber minum dengan perpipaan sesuai dengan standar
pelayanan bidang air minum dan Peningkatan kualitas sumber daya pengelola dan pengembangan air minum.
Adapun rencana kebutuhan pengembangan air bersih termasuk juga air baku
dan irigasi hingga Tahun 2032 dapat dilihat pada Tabel 3.8, Grafik 3.5 dan Gambar 3.11.
Tabel 3.8 Rencana Kebutuhan Air Bersih di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12
Kecamatan Baturaja Barat Baturaja Timur Ulu Ogan Pengandonan Semidang Aji Peninjauan Lubuk Batang Sosoh Buay Rayap Lengkiti Sinar Peninjauan Lubuk Raja Muara Jaya JUMLAH Sumber : Hasil Analisis
RMT 679,793 1,618,785 199,350 246,758 629,618 852,458 709,358 264,848 668,678 376,785 521,280 164,340 6,932,048
Kebutuhan Air Bersih (Liter/Hari) 2012 2032 FU PL RMT FU 135,959 67,979 1,112,130 222,426 323,757 161,879 2,406,996 481,399 39,870 19,935 180,378 36,076 49,352 24,676 366,579 73,316 125,924 62,962 1,172,880 234,576 170,492 85,246 1,266,462 253,292 141,872 70,936 1,266,462 253,292 52,970 26,485 424,845 84,969 133,736 66,868 98,712 19,742 75,357 37,679 1,070,712 214,142 104,256 52,128 775,116 155,023 32,868 16,434 244,296 48,859 1,386,410 693,205 10,385,568 2,077,114
PL 111,213 240,700 18,038 36,658 117,288 126,646 126,646 42,485 9,871 107,071 77,512 24,430 1,038,557
Keterangan :
1. Rumah Tangga (RMT) 2. Fasilitas Umum (FU)
3. Cadangan/Penggunaan Lain (PL)
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-56
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Grafik 3.5 Rencana Kebutuhan Air Bersih di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032
Sumber : Tabel 3.
3.6.7.2 Prasarana Pengelolaan Air Limbah
Rencana penangan sistem air limbah di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
meliputi penanganan air limbah domestik dan non domestik serta lumpur tinja. Sistem pelayanan yang diterapkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan
memperhatikan kepadatan penduduk, penyediaan air bersih, kemiringan muka
tanah dan sewer. Sehingga di daerah ini direncanakan akan dikembangkan Sistem Tangki Septik dengan bidang resapan atau cubluk yang dapat ditingkatkan menjadi small bore sewer.
Sistem Pengelolaan air limbah di Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi Penyehatan lingkungan permukiman dengan pembangunan IPAL untuk kawasan perkotaan,
Peningkatan sarana dan prasarana sanitasi permukiman di
perdesaan dan pengelolaan air limbah secara komunal untuk daerah perkotaan dan Pembangunan instalasi pengelolaan limbah Bahan Berbahaya Beracun di kawasan industri yang dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku.
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-57
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.11 rencana pengembangan air bersih
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-58
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Pengelolaan air limbah dibedakan atas dua kategori yaitu: air limbah domestik dan air non-domestik
1. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Sistem pengelolaan air limbah domestik dari pemukiman penduduk dibedakan menjadi sistem setempat dan sistem terpusat. dengan kepadatan penduduk ltinggi
Untuk daerah pemukiman
maka perlu dikembangkan sistem
pengelolaan air limbah terpusat dan dilengkapi dengan sarana Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sedangkan daerah pemukiman dengan
kepadatan rendah dikembangkan sistem pengelolaan setempat dengan menggunakan septik tank dan resapan.
Resapan yang dimaksud dapat berupa bidang resapan maupun sumur
resapan, bergantung kepada kondisi tanah dan kondisi muka air tanah yang ada. Pengembangan sistem terpusat dapat diawali dari satu wilayah kecil
sebagai daerah percontohan dengan desain yang dapat dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas.
Mengingat Kabupaten Pacitan termasuk
wilayah yang sulit air, maka Sistem Terpusat Air Limbah yang dikembangkan
adalah sistem terpisah, yaitu antara air kotor (dari kamar mandi, cuci dan dapur) dan air kotoran (dari Kakus/Kloset).
Air kotor diolah di IPAL untuk
menjadi air baku air bersih, sedangkan air kotoran diolah di IPAL yang lain untuk bisa dibuang ke badan air penerima setelah memenuhi persyaratan
baku mutu. Pemantauan terhadap kualitas pengolahan dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup.
Pengembangan sistem setempat harus menggunakan septik tank dan resapan seperti yang telah disyaratkan oleh Ditjen Cipta Karya tentang septik tank yang benar. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai septik tank yang
benar harus dilakukan secara intens oleh Dinas terkait di Kabupaten.
Masyarakat mengeluarkan biaya pembuatan septik tank ini merupakan wujud
dari azas pengelolaan lingkungan diantaranya adalah pencemar membayar biaya lingkungan (Polluters Pay Principles).
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-59
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah Non-Domestik
Untuk kegiatan industri yang menghasilkan limbah
harus membuat studi
AMDAL atau UKL-UPL yang direkomendasi pihak yang berwenang sesuai dengan batasan besaran beban sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 17 /2001, tentang jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Dari studi
AMDAL atau UKL-UPL tersebut dapat ditentukan jenis pengolahan yang harus dilakukan terhadap air limbah sebelum dibuang ke badan air.
Setiap kegiatan hotel dan restoran, pertokoan harus melengkapi sarana pembuangan air limbah dapurnya dengan
Unit Penangkap Lemak dan
Minyak . Selanjutnya air limbahnya diperbolehkan masuk ke sistem perpipaan pengelolaan air limbah terpusat.
Demikian pula air limbah dari kegiatan
binatu (laundry) harus melewati pengolahan pendahuluan berupa
Penangkap Busa atau Unit Pemecah Busa
Unit
sebelum masuk ke sistem
perpipaan yang ada. Dengan memperhatikan kepadatan penduduk dan kedalaman muka air tanah, maka pengelolaan air limbah di Kabupaten Ogan
Komering Ulu masih dimungkinkan dengan sistem setempat yaitu dengan
menggunakan septik tank dan dilengkapi dengan sumur resapan atau bidang resapan.
Sebagai lanjutan dari pengelolaan setempat dimasing-masing
penghasil air limbah, harus dilakukan pengolahan lanjutan terhadap lumpur
tinja yang dihasilkan oleh septik tank. Lokasi pengolahan lumpur tinja (instalasi pengolahan lumpur tinja = IPLT) harus berada tidak jauh dari pusat produksi lumpur tinja sehingga efisien terhadap penggunaan truk pengangkut tinja.
Namun karena alasan estetika, IPLT sebaiknya tidak berada di pusat
kepadatan penduduk melainkan di luarnya dengan jarak tidak lebih dari 20 km dari titik terjauh.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan hingga akhir tahun jumlah penduduk
terlayani diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini paling tidak 90 % sudah
dapat terpenuhi, Untuk lebih jelasnya perkiraan produksi air limbah dan lumpur
tinja serta kebutuhan prasarana dan sarananya dapat dilihat pada Tabel 3.9 dan
Gambar 3.12.
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-60
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.9 Rencana produksi air limbah dan lumpur tinja serta kebutuhan prasarana dan sarananya di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2032
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
30,213
71,946
8,860
10,967
27,983
37,887
31,527
11,771
29,719
16,746
23,168
7,304
41,190
89,148
10,021
13,577
43,440
46,906
46,906
15,735
39,656
20,749
28,708
9,048
2
Jumlah Penduduk Terlayani
22,660
53,960
6,645
8,225
20,987
28,415
23,645
8,828
22,289
12,560
17,376
5,478
37,071
80,233
9,019
12,219
39,096
42,215
42,215
14,162
35,690
18,674
25,837
8,143
3
Prosentasi Penduduk Terlayani (%)
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
4
Produksi Air Limbah (M3/Jiwa)
1,133
2,698
332
411
1,049
1,421
1,182
441
1,114
628
869
274
1,854
4,012
451
611
1,955
2,111
2,111
708
1,785
934
1,292
407
5
Produksi Tinja (M3/Jiwa)
340
809
100
123
315
426
355
132
334
188
261
82
556
1,203
135
183
586
633
633
212
535
280
388
122
6
Kebutuhan Septick Tank
3,399
8,094
997
1,234
3,148
4,262
3,547
1,324
3,343
1,884
2,606
822
5,561
12,035
1,353
1,833
5,864
6,332
6,332
2,124
5,354
2,801
3,876
1,221
7
Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit
2
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
4
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
9
Kebutuhan Truck Tinja (Unit)
3
7
1
1
3
4
3
1
3
2
2
1
4
8
1
1
4
5
5
2
4
2
3
1
Sumber : Hasil Analisis Keterangan : 1. Kecamatan Baturaja Barat 2. Kecamatan Baturaja Timur 3. Kecamatan Ulu Ogan 4. Kecamatan Pengandonan 5. Kecamatan Samidang Aji 6. Kecamatan Peninjauan 7. Kecamatan Lubuk Batang 8. Kecamatan Sosoh Buay Rayap 9. Kecamatan Lengkiti 10. Kecamatan Sinar Peninjauan 11. Kecamatan Lubuk Raja 12. Kecamatan Muara Jaya
Bab 5 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-60
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.12 Rencana Prasana Air Limbah
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-61
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.7.3 Prasarana Pengelolaan Persampahan Pada saat ini sistem penanggulangan atau penanganan dalam pembuangan sampah di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk Kota Baturaja adalah
dengan cara mengumpulkan sampah pada tiap-tiap rumah kemudian diangkut dengan gerobak ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) lalu diangkut dengan Truk Sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPA). Adapun lokasi
sementara pembuangan sampah di Kota Baturaja sekarang ini adalah di Desa
Batu Putih dekat bantaran Sungai Lengkayap yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sosoh Buay Rayap, jaraknya kurang lebih 8,5 Km dari Kota Baturaja.
Rencana pengembangan pembuangan sampah untuk Kota Baturaja ke depan
diarahkan ke lokasi TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang terletak di areal Gunung
Meraksa, Kurup Kecamatan Lubuk Batang.
Sedangkan alternatif rencana
pengembangan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) regional direncanakan di Kecamatan Lubuk Raja berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Sedangkan diwilayah ibukota-ibukota kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, dilakukan masih sangat sederhana mengumpulkan sampah dengan dibakar atau dibuang ke sungai atau semak, begitu juga diwilayah
perdesaan. Pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah kecamatan, desa aut masih sipatnya perorangan/individu.
Sedangkan
arahan rencana
pengembangan dari persampahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, antara lain adalah : 1.
Peningkatan pengelolaan sampah dengan cara melakukan pemisahan
antara sampah organik dengan sampah an-organik mulai dari rumah penduduk sampai TPS dan TPA sedangkan rencana pengembangan relokasi
pembuangan TPA harus jauh dari lingkungan rumah penduduk, sekolah, 2.
tempat kerja dan lain sebagainya,
Penambahan sarana dan prasarana persampahan
3.
Pembangunan dan penyediaan tempat-tempat sampah, seperti ; bak
4.
Peningkatan dan disiplin masyarakat terhadap dampak yang diakibatkan
sampah, tong sampah, gerobak sampah dan lain-lain, dari gundukan sampah terhadap lingkungan hidup.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-62
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
5. 6.
Perluasan cakupan layanan bidang persampahan
Pembangunan tempat pengelolaan akhir (TPA) regional di lokasi perbatasan kabupaten Ogan Komering Ulu dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu di Kecamatan Lubuk Raja.
7.
Pembangunan tempat pengelolaan akhir (TPA) khusus kawasan perkotaan
8.
Program pemanfaatan limbah dan sampah untuk mengurangi kuantitas
Baturaja di areal Gunung Meraksa Kecamata n Lubuk Batang sampah dan limbah.
Sistem
pengelolaan
pengangkutan, dan
sampah
meliputi
pembuangan akhir.
pewadahan,
pengumpulan,
Untuk daerah pemukiman,
pewadahan dilakukan dengan tong-tong sampah dan kantong-kantong plastik, pengumpulan dengan gerobak sampah ke kontainer atau bak penampung/TPS
untuk kemudian diangkut dengan Dump Truk ke TPA (Tempat Pengelolaan Akhi ).
Atau dapat juga dilakukan dari sistem pewadahan langsung diangkut dengan compactor truk ke TPA. Sketsanya dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Skema Sistem Pembuangan dan Pengelolaan Sampah
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-63
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Rencana Sistem Pengelolaan Sampah Untuk Kawasan Non-Perumahan
Untuk kawasan non-perumahan seperti pasar, kantor, pertokoan, penginapan (hotel) dan fasilitas umum lainnya maka Sistem pengolahan sampah ada 2 macam alternatif sebagaimana terlihat pada sketsa gambar di atas
Alternatif I, seperti daerah pemukiman, pewadahan dilakukan dengan tong-tong sampah dan kantong-kantong plastik, pengumpulan dengan gerobak sampah ke tempat
pengumpulan-pengumpulan
dengan dump truck ke TPA.
sementara
(TPS),
kemudian
diangkut
Alternatif II, setelah sampah-sampah ditampung dalam tong-tong sampah, kemudian dibawa dengan gerobak ke container dan diangkut dengan arm roll truck ke TPA.
Rencana Persyaratan Lokasi Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan penentuan lokasi Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) ini yaitu : Jauh dari permukiman penduduk Pada lokasi yang kosong dan tidak subur Tidak menggannggu ekosistem disekitarnya Topografi rendah Tidak menimbulkan atau menyebabkan penyakit. Untuk itu dimasa yang akan datang pengembanan sistem pengelolaan persampahan ini tidak saja kawasan perkotaan akan tetapi diarahkan juga bagi wilayah perdesaan.
Untuk lebih jelasnya perkiraan produksi sampah dan
prasarana sarananya diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga akhir Tahun 2031 dapat dilihat pada Tabel 3.10 dan Gambar 3.14.
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-64
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 3.10 Perkiraan Produksi Sampah Dan Prasarananya Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032 No
Uraian
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
3
Prosentasi Penduduk Terlayani (%)
2 4 5 6 7 8 9
10 11
12
Jumlah Penduduk Terlayani
1
2
3
4
Tahun 2012
5
6
7
8
9
10
11
30.213
71.946
8.860
10.967
27.983
37.887
31.527
11.771
29.719
16.746
23.168
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
22.660
53.960
6.645
8.225
20.987
28.415
23.645
8.828
22.289
12.560
17.376
12
7.304 5.478 75
Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr)
11.330
26.980
3.323
4.113
10.494
14.208
11.823
4.414
11.145
6.280
8.688
2.739
Produksi Sampah Total
16.995
40.470
4.984
6.169
15.740
21.311
17.734
6.621
16.717
9.420
13.032
4.109
Volume Sampah Terlayani (M3/Hari)
12.746
4.627
11.805
15.984
13.300
4.966
12.538
7.065
9.774
Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Bak Sampah (Unit/Rumah) Truck Sampah (Unit)
Tempat Pengelolaan Akhir (Unit) Sumber : Hasil Analisis Keterangan :
5.665 8.497 113
13.490 20.235 30.352
270
1.661 2.492 3.738 33
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
142
8.867 118
2.207 3.311 44
5.572 8.358 111
3.140 4.710 63
4.344 6.516 87
1.370 2.054 3.081 27
1.645
4.197
5.683
4.729
1.766
4.458
2.512
3.475
1.096
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
5
1
9. Kecamatan Lengkiti
6. Kecamatan Peninjauan
105
10.656
5.911
1.329
3. Kecamatan Ulu Ogan
5. Kecamatan Samidang Aji
41
7.870
7.104
10.792
7. Kecamatan Lubuk Batang
4. Kecamatan Pengandonan
3.084
5.247
4.532
1. Kecamatan Baturaja Barat
2. Kecamatan Baturaja Timur
2.056
1
2
3
2
1
2
1
2
1
8. Kecamatan Sosoh Buay Rayap 10. Kecamatan Sinar Peninjauan 11. Kecamatan Lubuk Raja
12. Kecamatan Muara Jaya
Halaman III - 1-65
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Lanjutan Tabel 3.10 No
Uraian
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
3
Prosentasi Penduduk Terlayani (%)
2 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Jumlah Penduduk Terlayani
1
2
3
4
5
Tahun 2032 6
7
8
9
10
11
12
41.190
89.148
10.021
13.577
43.440
46.906
46.906
15.735
39.656
20.749
28.708
9.048
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
37.071
80.233
9.019
12.219
39.096
42.215
42.215
14.162
35.690
18.674
25.837
8.143
Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr)
18.536
40.117
4.509
6.110
19.548
21.108
21.108
7.081
17.845
9.337
12.919
4.072
Produksi Sampah Total
27.803
60.175
6.764
9.164
29.322
31.662
31.662
10.621
26.768
14.006
19.378
6.107
Volume Sampah Terlayani (M3/Hari)
25.023
8.248
26.390
28.495
9.559
24.091
12.605
17.440
Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Bak Sampah (Unit/Rumah) Truck Sampah (Unit)
Tempat Pengelolaan Akhir (Unit) Sumber : Hasil Analisis
9.268
16.682 185
20.058 36.105 54.157 401
2.255 4.059 6.088 45
3.055 5.499 61
9.774
17.593 195
10.554 18.997 28.495 211
10.554 18.997 211
3.540 6.373 71
8.923
16.061 178
4.669 8.403 93
6.459
11.627 129
2.036 3.664 5.497 41
7.414
16.047
1.804
2.444
7.819
8.443
8.443
2.832
7.138
3.735
5.167
1.629
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
8
1
1
4
4
4
1
4
2
3
1
Keterangan :
1. Kecamatan Baturaja Barat
2. Kecamatan Baturaja Timur 3. Kecamatan Ulu Ogan
4. Kecamatan Pengandonan 5. Kecamatan Samidang Aji 6. Kecamatan Peninjauan
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III - 1-66
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.14
peta rencana jaringanpembuangan sampah
Bab 3 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Halaman III- 1-67
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3.6.7.4 Prasarana Drainase Pada dasarnya perencanaan drainase adalah sistemik tanpa bisa memandang batas administrasi.
Banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu
terjadi karena
kapasitas alur sungai yang tidak mampu menampung banjir dan selain itu di
beberapa tempat ditemukan adanya dimensi saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai dimana saluran primer menuju outlet sungai dengan dimensi lebih kecil daripada saluran sekundernya.
Penentuan skala prioritas penanganan genangan mempertimbangkan faktor teknis dan non-teknis. Dari penilaian terhadap beberapa faktor tersebut dilakukan
pembobotan. Pertimbangan yang dinilai berperan dan memiliki relevansi yang memadai sebagai kriteria untuk penentuan skala prioritas penanganan adalah: 1.
Faktor genangan. Faktor genangan terdiri atas: luas, lama dan frekuensi
2.
Faktor kerusakan harta benda. Berkait dengan besarnya kerugian harta
3. 4.
5.
6.
genangan dalam waktu 1 tahun. benda akibat terjadi genangan
Faktor gangguan ekonomi. Berkait dengan kemungkinan terganggunya kegiatan perekonomian wilayah akibt genangan tersebut
Faktor gangguan sosial dan pemerintahan. Gangguan terhadap fasilitas publik dan pelayanan sosial termasuk gangguan kelancaran aktivitas pemerintahan kota
Faktor gangguan kelancaran lalulintas. Gangguan terhadap kelancaran lalulintas barang dan jasa akibat genangan pada beberapa jalan raya dan jalan desa yang dianggap vital.
Faktor gangguan lingkungan pemukiman. Penurunan kualitas kesehatan lingkungan beserta gangguan terhadap aktivitas bermukim penghuni akibat genangan.
Rencana system drainase diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini akan
meliputi pengembangan system jaringan drainase yang mengikuti pola jaringan jalan arteri primer, kolektor primer dan local primer.
Disamping itu dikembangkan system pengendalian banjir terutama di kawasankawasan rawan tergenang akibat luapan Sungai Ogan seperti di kawasan Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-1
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
perkotaan Baturaja, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan diperlukan pembangunan fisik seperti perbaikan sistem darainase
pada kawasan permukiman, pengendalian pada tebing sungai, pembuatan
gorong-gorong dan bronjong-bronjong pengendali longsor pada tebing sungai, serta pengerukan daerah-daerah sedimentasi Sungai Ogan.
Peningkatan
kapasitas buangan air limbah, operasionalisasi dan pemeliharaan saluran pembuangan permukiman serta sosialisasi dan perkuatan kelembagaan juga
menjadi kunci dalam sistem pengelolaan drainase di Kabupaten Ogan Komreing Ulu.
Rencana prasarana drainase
dapat dlihat pada Gambar 3.15.
diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini
3.6.7.5 Prasarana Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana Alam
Potensi bencana alam diwilayah Kabupaten Ogan komering Ulu ini meliputi potensi bencana alam banjir dan longsor. Potensi banjir terutama dikaitkan dengan jaringan sungai dan pola permukiman penduduk yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini dimana dominasi pola permukiman mengikuti
pola aliran sungai Ogan sebagai sungai yang terbesar terdapat di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu ini. Kawasan-kawasan rawan banjir ini relatif terjadi pada wilayah-wilayah yang relatif datar dan rendah seperti di Kawasan
Perkotaan Baturaja, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dan sebagian wilayah Lubuk Raja. Sedang wilayah berpotensi erosi
akibat penggundulan hutan yaitu terdapat diwilayah-wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Muara Jaya,
Kecamatan Pengandonan dan Sosoh Buay Rayap yang merupakan kaki pengunungan bukit barisan.
Prasarana yang dibutuhkan sebagai jalur penyelamat apabila terjadi bencana banjir dan longsor
seperti jalur evaluasi pada jalur jalan arteri, kolektor di
Kabupaten, jalur jalan lokal di tiap Kecamatan dan jalan-jalan lingkungan di tiap kecamatan dan kelurahan / desa serta ruang evalukuasi bencana meliputi ruang
terbuka, balai desa, balai kelurahan, bangunan sekolah dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan untuk evakuasi penyelamatan. Rencana Jalur Evakuasi dan Ruang Evakuasi Bencana Alam di wilayah Kabuaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-2
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.15
Rencana Prasarana Drainase di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-3
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 3.16
Rencana jalur dan ruang evakuasi bencana alam.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-4
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BAB 4 Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 44..11 4.1.1
D Da assa arr PPeerruum muussa ann RReenncca anna a PPoolla a RRuua anng gW Wiia ayya ahh KKa ab buup pa atteenn Ketentuan Penyusunan Rencana Pola Ruang Kabupaten
Rencana
pola
ruang
wilayah
kabupaten
merupakan
rencana
distribusi
peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi :
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten;
3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan
4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya;
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-5
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya;
3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan;
4. Memperhatikan berbatasan;
rencana
pola
ruang
wilayah
kabupaten/kota
yang
5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya, sebagai berikut : a. Kawasan lindung yang terdiri atas : 1) Kawasan hutan lindung; 2) Kawasan
perlindungan
setempat,
meliputi:
sempadan
pantai,
sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya;
3) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi:
kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan
taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
4) Kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah
longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir;
5) Kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan
rawan
bencana
alam
geologi
dan
memberikan perlindungan terhadap air tanah; dan
kawasan
yang
b. Kawasan budidaya yang terdiri atas :
1) Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan hutan produksi terbatas, peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi;
2) Kawasan hutan rakyat;
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-6
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3) Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci
meliputi
kawasan-
kawasan: peruntukan pertanian lahan basah, peruntukan pertanian lahan kering, dan peruntukan hortikultura;
4) Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten;
5) Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan perikanan tangkap, peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan;
6) Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan mineral dan batubara, peruntukan minyak dan gas bumi, peruntukan panas bumi, dan peruntukan air tanah di kawasan pertambangan;
7) Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga;
8) Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan pariwisata budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan;
9) Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasankawasan:
peruntukan
permukiman
permukiman
perdesaan.
Sebagai
perkotaan kawasan
dan
peruntukan
budidaya
maka
permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di
pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya; dan
10) Kawasan peruntukan lainnya. 6. Memuat kawasan-kawasan yang diprioritaskan pengembangannya dan kawasan-kawasan yang diprioritaskan untuk dilindungi fungsinya;
7. Jelas,
realistis
dan
dapat
diimplementasikan
dalam
perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan;
jangka
waktu
8. Harus mengikuti peraturan perundang-undangan terkait.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-7
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4.1.2
Kebijakan Pola Ruang Nasional dan Provinsi
Kebijakan Pola Ruang Nasional untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu
Rencana Pola Ruang Nasional untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu t adalah :
a. Kawasan Andalan : Kawasan Andalan Muara Enim dan sekitarnya dengan prioritas pengembangan pertanian, perkebunan dan
pertambangan.
Kebijakan pengembangan kawasan andalan darat diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di
sekitarnya dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b. Kawasan Pertahanan dan Keamanan yaitu Kawasan OMIBA (obyek militer Baturaja) sebagai tempat pendidikan dan latihan militer.
Kebijakan Pola Ruang Provinsi untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu 1. Kawasan Lindung;
a. Hutan Hutan Lindung Bukit Nanti dengan luas kawasan
55.698 Ha
meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan Lengkiti
b. Kawasan yang memberikan kawasan perlindungan setempat berupa : Sub Daerah Aliran Sungai Ogan dan Lengkayap.
c. Kawasan rawan bencana; meliputi
kawasan vulkanik bukit barisan,
lonsor (dibagian sealatan) dan luapan (banjir) sungai Ogan dibagian utara wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Kawasan Budidaya;
a. Pertanian lahan basah di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan
b. Perkebunan karet
hampir diseluruh wilayah kecamatan, sawit
Kecamatan Lubuk Batang, Samidang Aji, Peninjuan, Kopi dan Lada Kecamatan Lengkiti, Ulu Ogan, Muara Jaya dan Pengadonan.
c. Kawasan
pertambangan
Kecamatan Peninjauan.
Minyak
dan
gas
dikembangkan
di
d. Kawasan pertambangan Batubara rencana dikembangkan hampir diseluruh wilayah Kecamatan Kecuali Kecamatan Ulu Ogan atau kawasan hutan lindung.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-8
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
e. Kawasan wisata sebanyak 15 obyek wisata yang meliputi Obyek wisata alam 11 lokasi, wisata sejarah 1 lokasi, agrowisata 2 lokasi dan wisata industri 1 lokasi. f.
Kawasan Pariwisata;
Wisata Alam : meliputi Bukit Pelawi, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung
•
Baru, Air Terjun Kambas, Air Terjun Panas Gemuhak, Air Kepayang,
Air Terjun Tumbulum, Hutan Suaka, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kabayan/penganten
Wisata Sejarah : Bukit Lesung Bintang
•
Wisata Agrowisata : Bendali Rantau Kumpai dan Bendali Mitra Ogan
•
Wisata Industri : Kawasan Industri Semen Baturaja.
• 4.1.3
Karakteristik dan Daya Tampung Wilayah
Secara garis besar wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dikelompokkan menjadi 3 kawasan utama, yaitu kawasan bagian selatan
barat merupakan
kawasan perbukitan dari gugus kaki Bukit Barisan merupakan hutan lindung, hutan
produksi dan perkebunan rakyat, kawasan ini meliputi Kecamatan Ulu Ogan,
Lengkiti, Muara Saeh dan sebagian Pengandonan. Pada bagian tengah merupakan kawasan dataran hingga bergelombang perkebunan, kehutanan dan lahan kering
merupakan kawasan
meliputi Kecamatan Sosoh Buay
Rayap, Samidang Aji, Pengandonan, Lubuk Batang dan Kawasan Perkotaan Baturaja.
Bagian utara-timur merupakan kawasan dataran meliputi kawasan
perkebunan, pertanian lahan basah meliputi Kecamatan sebagian Peninjauan, Sinar Peninjauan dan Lubuk Raja.
Pada kawasan tersebut terdapat potensi
pertambangan seperti Minyak dan Gas di Kecamatan Peninjauan, Panas Bumi di Kecamatan Ulu Ogan dan Batubara hampir terdapat ditiap wilayah kecamatan.
Apabila potensi tersebut akan diekploitasi maka akan menimbulkan konflik kepentingan
antara
pemanfataan
ruang
kawasan
budidaya,
sehingga
diperlukan koordinasi antara sektor dalam pemanfaatan ruang dimasa yang datang.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-9
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Ogan Komering Ulu
akan dikembangkan
sebagai kabupaten
konservasi, namun sekaligus juga merupakan kawasan rawan bencana. Untuk
menjaga fungsi konservasi dan sekaligus mengantisipasi (mitigasi) potensi bencana alam yang mungkin terjadi, maka 19.84 % dari total luasan wilayah ini
dijadikan sebagai kawasan lindung. Kawasan pertahanan dan keamanan yaitu tempat latihan meliter dan pendidikan seluas 5,18 % dari luas wilayah yang
didalamnya merupakan kawasan hutan. Sementara itu orientasi kegiatan masyarakat perlu didorong sejak dini ke arah kegiatan, jasa, pengolahan dan perdagangan dengan tetap mengandalkan komoditas unggulan lokal, seperti karet, sawit, kopi, lada, kelapa,
buah-buahan, sayur-sayuran, peternakan,
perikanan dan hutan (ecolabeling) serta industri pengolahan hasil-hasil bahan tambang.
44..22
RReenncca anna a PPoolla a RRuua anng gW Wiilla ayyaahh KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
4.2.1 Rencana Kawasan Lindung 4.2.1.1 Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan dibawahnya.
Arah
pengelolaan kawasan hutan lindung bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sidimentasi, dan menjaga fungsi hidrolik tanah untuk menjamin kelestarian unsure hara tanah, air tanah dana air permukaan. Kriteria kawasan lindung untuk hutan lindung adalah : 1.
2. 3.
Kawasan hutan dengan factor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah
masing-masing
dikalikan
dengan
mempunyai jumlah nilai (skor ) 175 atau lebih.
angka-angka
penimbang
Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40 % atau lebih.
Dan atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diatas permukaan laut 2000 m atau lebih.
Sebaran kawasan hutan lindung di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan
kriteria
tersebut
diatas
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
terdapat
di
Kecamatan
Ulu
Ogan,
Halaman V- 1-10
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lengkiti. Luas kawasan yang berfungsi lindung ini mencapai 55.698.Ha.
4.2.1.2 Kawasan Perlindungan Setempat a. Kawasan Sempadan Sungai
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai buat-an/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan ke-lestarian fungsi sungai (Keputusan Presiden RI No. 32 Tahun 1992, Pasal 1 ayat 7). Kawasan ter-sebut dibatasi oleh garis berjarak tertentu ke arah daratan dari garis permukaan air sungai pada saat debit normal.
Pengelolaan sempadan sungai/kanal/saluran irigasi primer perlu dilakukan se-dini
mungkin secara tegas, sebelum terlanjur menjadi kompleks permasalahannya, terutama yang berada di wilayah permukiman. Berkaitan dengan itu, juga aspek pencemaran
terhadap
sungai/kanal/saluran
irigasi
primer
perlu
sekaligus
ditangani. Pelestarian sempadan sungai di bagi-an hulu dapat dikaitkan dengan
program pelestarian kawasan sekitar mata air, karena kedua wi-layah tersebut
menyambung.
Rencana penetapan sempadan sungai bertujuan untuk melindungi sungai dari
usikan kegiatan yang mengganggu kelestarian lingkungan. Sub DAS yang berupa
kawasan sempadan sungai ini adalah sub DAS Ogan, Lematang dan Komering yang melintasi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji,
Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
Selain sub DAS besar, terdapat juga 61 anak sungai yang termasuk ke dalam kawasan perlindungan setempat, yaitu Air Ogan Kiri, Air Ogan Kanan, Air Laham,
Air Kisam, Air Tenang, Air Kiwai, Air Suban, Air Mau, Air Putih, Air Jawi-Jawi, Air Kuang Besar, Air Kuang Bijua, Air Lubai, Air Senuling. Air Ual, Air Pauh, Air Alai, Air Jerantam, Air Lekis Kecil, Air Lekis Besar, Air Kurup, Air Enai, Air Lahu, Air Kibang, Air
Laye, Air Laye Kulih, Air Kiman, Air Tubohan, Air Sarang Elang, Air Gerontang, Air
Bening, Air Deras, Air Terenggeling, Air Tandikat, Air Saka, Air Baku Bibit, Air Lintingan, Air Suku, Air Nitik, Air Lam, Air Tebangka, Air Lahat, Air Batang, Air Seliki, Air Selaur, Air Keluh, Air Umpan, Air Napalan, Air Lengkayap, Air Kungkilan, Air Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-11
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Ambijan, Air Lua, Air Siur, Air Pinang Genung, Air Pinang, Air Kiti, Air Kuning, Air Terentang, Air Kiliran, Air Ladai.
Kriteria kawasan lindung untuk sempadan sungai adalah : a. b. c.
Garis sempadan sungai bertanggul ditetapkan dengan batas lebar
sekurang-kurangnya 5 meter disebelah luar sepanjang kaki tanggul.
Garis sempadan sungai besar minimal 100 meter dan 50 meter untuk sungai
kecil diluar kawasan permukiman
Pada kawasan permukiman adalah minimal 10-15 meter
sehingga
memungkinkan untuk kegiatan budidaya non perumahan/pemukiman.
Sebaran sempadan sungai terdapat pada setiap sungai baik sungai besar maupun kecil diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai luas 39.246 Ha.
Langkah-langkah pengelolaan kawasan sempadan sungai antara lain dengan menjaga sempadan sungai untuk melindungi dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran air sungai.
b. Kawasan Sempadan Waduk/Mata Air
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai
man-faat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata air (Keputusan Presiden RI No. 32 Tahun 1992, Pasal 1 ayat 9). Mata air merupakan sumber air
sangat penting karena merupakan penyedia air tawar, baik yang dapat
dimanfaatkan langsung sebagai air bersih, maupun untuk keperluan lainnya (pertanian, perkebunan, peternakan, industri, dsb.) melalui sungai yang mengalirkannya. Pelestarian kawasan sekitar mata air sangat penting untuk menjaga agar mata air da-pat terus mengalirkan air, terutama pada musim kemarau. Untuk itu, kawasan sekitar mata air harus masuk dalam kawasan hutan lindung
atau kawasan yang dilindungi yang dikuatkan de-ngan peraturan perundangan. Data mengenai mata air perlu tersedia, baik mengenai lokasinya, debitnya (terutama
pada
musim
kemarau),
sungai
yang
mengalirkannya,
pemanfaatannya seka-rang dan perkiraanya di masa mendatang, terutama
yang berkaitan dengan pengembangan wila-yah yang akan menggunakan air Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-12
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
dari sumber tersebut. Juga data lain yang terkait seperti iklim mikro di kawasan sekitar mata air dan wilayah yang memanfaatkannya. c. Kawasan Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau adalah wilayah di dalam kota yang tidak boleh ada bangunan di atasnya. Wilayah tersebut sejauh mungkin ditanami tanaman atau
pohon taman atau pohon pe-lindung. Ruang terbuka hijau, terutama untuk wilayah perkotaan sangat diperlukan sebagai
paru-paru
(dengan proses
kebalikan dari paru-paru manusia dan binatang) yang memproses gas CO 2 dan
menghasilkan O2. Di samping itu, dengan ditanamnya pohon yang relatif besar, juga memberikan kesejukan/keteduhan, selain pemandangan yang asri. terbuka
hijau
juga
Ruang
dapat berfungsi sebagai daerah peresapan air hujan,
sehingga dapat mengurangi terjadinya genangan. Pengalokasiannya serta
penataannya harus sudah nampak pada master plan tata ruang kota atau
permukiman; dan harus ikuti secara bertanggungjawab. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 30% (tiga puluh) persen dari luas kawasan perkotaan. 4.2.1.3
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
a. Kawasan Suaka Alam dan Margasatwa
Kawasan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan satwa dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Kawasan Suaka marga satwa adalah daerah yang mewakili
ekosistem khas didaratan maupun perairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi keaneragaman tumbuhan dan satwa yang ada.
Kawasan cagar alam dan suaka marga satwa diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi :
1. Hutan Suaka, di Kecamatan Pengadonan
2. Gua Lubuk Hidung, di Kecamatan Baturaja Timur 3. Gua Tanjung Baru, di Kecamatan Baturaja Timur 4. Gua Putri, di Kecamatan Semidang Aji Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-13
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
5. Goa Harimau di Kecamatan Semidang Aji 6. Goa Yemaye di Kecamatan Semidang Aji 7. Gua Selabe, di Kecamatan Samidang Aji
8. Goa Batu Belah di Kecamatan Semidang Aji 9. Goa Luguran di Kecamatan Semidang Aji
10. Batu Kabayan, di Kecamatan Lubuk Batang 11. Air Terjun Kambas, di Kecamatan Ulu Ogan
12. Air Terjun Tembulun, di Kecamatan Ulu Ogan 13. Air Kepayang, di Kecamatan Ulu Ogan
14. Air Panas Gemuhak, di Kecamatan Ulu Ogan Sebagian kawasan cagar alam dan marga satwa ini masuk dalam kawasan hutan lindung, di Kecamatan Ulu Ogan.
b. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Adalah kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas. Kawasan Cagar
budaya diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini ditetapkan dibeberapa kawasan bentukan geologi dan ilmu pengetahuan berupa :
3 (tiga) Suku Asli Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu suku Ogan (sekitar sungai Ogan), suku Komering, dan suku Daya (Sekitar daerah Lengkiti). c. Taman Wisata Alam
Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam terutama dimanfaatkan
untuk pariwisata dan rekreasi alami. Diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai kawasan pelestaran alam adalah di Bukit Lesung Bintang dan Bukit Pelawi di Kecamatan Baturaja Barat.
Kawasan dan taman tersebut di atas perlu segera ditetapkan sebelum
mengalami kerusakan, baik diakibatkan oleh yang tidak bertanggungjawab, maupun dalam penetapan wilayah yang akan dikembangkan, mengingat
adanya kawasan atau daerah yang dapat dikembangkan menjadi daerah
wisata, yang berarti berubah status dari kawasan yang dilindungi menjadi ka-
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-14
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
wasan dwifungsi, yaitu dilindungi, tetapi dibudidayakan juga. Hal ini penting agar pengembangan dapat lebih terarah dan optimal. 4.2.1.4 Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi
rawan bencana tanah longsor dan banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi
Sungai Ogan dan anak-anak sungai (sekitar 61 anak sungai yang bermuara ke Sungai Ogan) pada musim penghujan. Banjir disebabkan oleh DAS Ogan yang
terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan rawan longsor dengan
kerentatan tinggi disenpanjang DAS Ogan dan anak-anak sungai, lereng-lereng bukit untuk terkena bencana tanah longsor, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan
gangguan
pada
lereng
kawasan
dan
sempadan
sungai.
Kerawanan bencana gempa bumi, meskipun belum terjadi dalam skala yang besar namun kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang
merupakan kawasan disekitar kaki pegunungan Bukit Barisan merupakan kawasan rentan dengan bencana gempa vulkanik disekitar kawasan tersebut. a. Kerawanan Tanah Longsor
Lokasi kawasan tanah longsor relatif terdapat pada kawasan dengan kemiringan lahan diatas 30
40 % dan diatas 40 % yang merupakan kawasan perbukitan dan
pengunungan serta kawasan-kawasan daerah aliran Sungai Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainnya. b. Kerawanan Banjir
Lokasi kawasan rawan bajir
terdapat di kawasan sekitar Sungai
Ogan
(sepanjang daerah aliran sungai), terdapat kawasan perkotaan dan desa-desa yang berkembangan di kawasan
kawasan-kawasan dataran rendah.
daerah aliran sngai ini, disamping itu pada Lokasi kawasan rawan bencana banjir ini
seperti di wilayah Kecamatan Semidang aji, Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-15
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c. Kerawanan Gempa Bumi
Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini belum pernah terjadi gempa
dengan skala besar, hanya mendapat pengaruh dari Kawasan rawan bencana gempa sekitar Pegunungan Bukit Barisan dari gempa vulkanik.
Kawasan-
kawasan relatif terkena dampak rawan bencana gempa bumi ini meliputi kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu meiputi Kecamatan Ulu
Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Muara Jaya.
Selain bencana gempa terdapat pula ancaman berupa bencana dari kawasan rawan gerakan tanah. Kawasan ini berada di sepanjang jalan lintas sumatera
meliputi Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja
Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Semidang Aji dan Kecamatan Pengandonan.
Rencana penetapan kawasan rawan bencana alam ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1
Penetapan kawasan lindung diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.2.
Tabel 4.1 Klasifikasi, Kriteria dan Wilayah Penyebaran Kawasan Lindung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi Kawasan Lindung
Kriteria
Penyebaran
1. Kawasan Hutan Lindung
Kemiringan lereng >40% atau berada pada ketinggian 2000 m dpl atau jenis tanah bersolum dangkal
Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti Kawasan Hutan Lindung ini dikenal Hutan Lindung Bukit Nanti.
2. Kawasan perlindungan setempat a. Sempadan sungai
Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman. Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa
Sepanjang Sungai Ogan dan sistem anak-anak sungai lainnya (ada sekitar 61 anak sungai)
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-16
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi Kawasan Lindung
Kriteria
sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 15 meter)
Penyebaran
b.
Sempadan danau/waduk
Sama dengan kriteria sempadan sungai, 100 m untuk danau besar, 50 m untuk danau kecil, dan 10 15 m di kawasan pemukiman
Mata air/danau kecil lainnya
c.
Kawasan sekitar mata air
Radius 200 m dari sumber mata air
Mata air/danai kecil lainnya
d.
Ruang Terbuka Hijau Kota
30 % dari luas wilayah kota
Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan, Kawasan Perkotaan, Kawasan Industri.
Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kabayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Kapayang, Air Panas Gemuhak
Kawasan yang merupakan lokasi ba-ngunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas;
Bendali Rantau Kumpai (agrowisata), Bendali Mitra Ogan (Agrowisata).
Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Bukit Lesung Bintang
3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya a. Kawasan Suaka Alam dan Marga Satwa
b.
c.
Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Taman wisata alam
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
3 Suku Asli Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Ogan (sekitar sungai Ogan, Komering, dan Daya (Sekitar daerah Lengkiti)
Halaman V- 1-17
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi Kawasan Lindung
4. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kriteria
Penyebaran
Kerawanan Tanah Longsor (kemiringan 30-40 %, daerah aliran sungai (tebing/gigirsungai)
Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sepanjang Sungai Ogan dan anak-anak sungai
Kerawanan Banjir dan dataran rendah (kemiringan 0-3 %)
Sepanjang Sungai Ogan dan anak-anak sungai . Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Semidang Aji, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang.
Kerawanan bencana gempa
Pengaruh gempa vulkanik disekitar Pengunungan Bukit Barisan. Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Pengandonan dan Sosoh Buay Rayap Berada di kecamatan Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti dan Kecamatan Semidang Aji.
Kawasan Cagar alam geologi Sumber : Keppres No. 32 Tahun 1990, Permen PU No, 16 tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kab dan Hasil Analisis.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-18
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.1 Rencana Penetapan Kawasan Rawan Bencana Alam
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-19
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.2 Peta Penetapan kawasan lindung diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-20
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4.2.2
Rencana Kawasan Budidaya
4.2.2.1 Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman Pangan 4.2.2.1.1 Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Basah
Rencana pengembangan kawasan pertanian lahan basah diwilayah kabupaten
Ogan Komering Ulu dengan tetap mempertahan kawasan pertanian lahan basah (sawah) yang telah ada.
Didalam amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang pasal 48 ayat (1) mempertahan kawasan lahan abadi pertanian
tanaman pangan untuk ketahanan pangan. Dengan demikian lahan yang telah ada menurut undang-undang tersebut diatas maka diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga akhir Tahun perencanaan tetap dipertahankan. Adapun
rencana penetapan lahan pertanian lahan basah ini seluas 7.296 Ha atau sekitar 1,52
% dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Meliputi sawah lahan
basah 4.026 Ha dan pengembangan sawah lebak direncanakan 3.270 Ha di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
4.2.2.1.1 Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Kering Arahan pengembangan kawasan pertanian lahan kering bertujuan untuk meningkatkan dayaguna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam untuk pertanian tanaman pangan lahan kering dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya pertanian lahan kering adalah : •
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan pertanian
•
Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan tanaman pangan lahan
tanaman pangan lahan kering.
kering dapat memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional.
•
Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Sebaran kawasan pertanian lahan kering dijumpai diwilayah Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-21
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Peninjauan,
Kecamatan
Lengkiti,
Kecamatan
Semidang
Aji,
Kecamatan
Pengandonan dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap dengan luas 12.789 Ha. 4.2.2.2 Kawasan Peruntukan Hortikultura
Rancana kawasan peruntukan hortikultura di wilayah kabupaten Ogan Komering
Ulu direncanakan di Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Semidang Aji,
dan Kecamatan Pengandonan dengan luas kawasan kurang lebih 15.832 (lima belas ribu delapan ratus tiga puluh dua) Hektar. 4.2.2.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan Kawasan perkebunan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman Tahunan atau perkebunan yang menghasilkan baik bahan pangan maupun bahan baku industri.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perkebunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kriteria kawasan budidaya perkebunan adalah : • •
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan
Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan dapat memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional.
•
Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Kawasan perkebunan swasta terletak di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kecamatan Baturaja Timur dengan komoditi sawit dan karet.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-22
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sebaran kawasan perkebunan rakyat (karet dan kopi) menyebar hampir ditiap wilayah kecamatan yaitu
di Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Peninjauan
Kecamatan Sinar Peninjauan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh
Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu Ogan dan Lengkiti dengan jenis komoditi karet, sawit. Khusus kopi dan lada pada umumnya terdapat di wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Sososh Buay Rayap dan Semdiang Aji.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan rakyat mencapai luas 191.379 Ha dan perkebunan swasta dengan luas 52.334 Ha. 4.2.2.4 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah kawasan Hutan Produksi yang diperuntukkan bagi hutan produksi dimana
ekploitasinya dapat dilakukan dengan tebang pilih atau tebang habis dan tanam.
Arahan pengembangan kawasan hutan produksi
tetap
bertujuan untuk
meningkatkan daya guna dan berhasil guna pemanfaatan sumberdaya alam
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kawasan peruntukan Hutan produksi dibagi menjadi Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Kawasan hutan Produksi terbatas.
Kriteria kawasan budidaya hutan produksi : • •
Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah, curah hujan.
Kawasan yang secara ruang apabila digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan tanaman dapat memberi manfaat.
Sebaran kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Lubuk Batang, Lubuk Raja,
Samidang Aji. Sebaran kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di kecamatan,
Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu Ogan, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Luas kawasan Hutan Produksi (HP) 37.873 Ha, Kawasan Hutan Produksi (HP) dikawasan OMIBA 8.160 Ha, kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 32.630 Ha.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-23
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dalam 20 Tahun ke depan sampai dengan Tahun 2029, pemanfaatan sumberdaya hutan diproyeksikan tidak mengalami perluasan yang berarti dengan tetap berpegang pada azas hutan lestari dan pemanfaatan hutan yang
berkelanjutan serta perubahan paradigma dari pe-manfaatan kayu hutan menjadi pemanfaatan non-kayu. Rencana peruntukan kawasan hutan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3. 4.2.2.5 Kawasan Peruntukan Peternakan Pengembangan peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini direncanakan terpadu dengan pengembangan kegiatan pertanian tanaman pangan dan
semusim sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kegiatan sektor pertanian
disamping
meningkatkan
gizi
masyarakat.
Prospek
peternakan kambing, sapi dan ayam potong, ayam kampung
budidaya
di Kabupaten
Ogan Komering Ulu cukup potensial dikembangkan dan diharapkan dapat merupakan komoditas andalan bagi Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Arahan
lokasi kegiatan peternakan berpotensi ditiap wilayah kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
ini, namun prioritas utama pengembangan
peternakan meliputi di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi/kerbau) terletak di
Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pengembangan sentra
peternakan ternak kecil (kambing dan domba) di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dan pengembangan sentra peternakan unggas di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Orientasi pengembangan peternakan diharapkan tidak saja dapat memenuhi kebutuhan wilayah Kabupaten Ogan Komerng Ulu akan tetap lebih berorientasi ekspor ke wilayah sekitarnya.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-24
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.3 Rencana Peruntukan Kawasan hutan Produksi
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-25
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4.2.2.6 Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya perikanan
yang menghasilkan baik berupa pertambakan, kolam,
perairan sungai dan lainnya. Untuk pengembangan kawasan perikanan dikembangkan kawasan Minapolitan yang meliputi
ini
wilayah Kecamatan
Pengandonan sebagai Pusatnya dan wilayah hinterlandnya adalah Kecamatan
Ulu Ogan dan Muara Jaya. Namun secara umum Kawasan peruntukan perikanan budidaya
terdapat
pengembangan
diseluruh
perikanannya
Kecamatan.
merupakan
Kawasan
perikanan
air
Minapolitan tawar
ini
dengan
memanfaat sungai Ogan dan anak sungai serta lahan-lahan pertanian serta perikanan kolam. Secara keseluruhan luas Kawasan Minapolitan meliputi luas
batas administrasi tiga wilayah Kecamatan sebagai kawasan Minapolitan yaitu 106.220 Ha. Sedangkan luas kawasan budidaya meliputi alur Sungai Ogan yang melintasi ketiga wilayah
kecamatan serta sentra-sentra lahan-lahan pertanian
atau juga kolam-kolam ikan.
Arahan pengembangan kawasan perikanan
bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang
dan sumberdaya untuk budidaya perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya perikanan adalah : • •
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perikanan. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan
dapat
memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional.
•
Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Disamping kawasan minapolitan, sebaran kegiatan budidaya perikanan hampir terdapat disemua wilayah kecamatan, karena banyak daerah aliran sungai (DAS) baik sungai besar maupun sungai kecil sekitar 1 Sub DAS Ogan, serta 61 anak
sungai yang bermuara di Sungai Ogan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Untuk lebh jelasnya peruntukan kawasan Minapolitan ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-26
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.4 Peruntukan Kawasan Minapolitan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-27
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4.2.2.7 Kawasan Peruntukan Pertambangan dan Energi Kawasan pertambangan dan bahan kawasan pertambangan bahan mineral
bukan logam dan batubara adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kawasan yang sedang dan akan segera dilakukan kegiataan pertambangan.
Arahan pengembangan kawasan pertambangan bertujuan untuk meningkatkan
daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
1. Pengembangan Kawasan Bahan Miniral Bukan Logam dan Batubara
Lokasi kawasan pertambangan mineral bukan logam dan batuan terletak di Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Batuaraja
Timur, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lubuk
Batang, Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Sososh Buay Rayap, Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Peninjauan.
Rencana Pengembangan Kawasan Bahan Miniral Bukan Logam dan Batubara C terdiri dari :
a. Bahan galian bangunan barupa :
• Batu Kapur banyak terdapat diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, dan Batu Kapur ini digunakan sebagai
bahan-bahan industri dari skala kecil sampai skala besar seperti industri
pembuatan semen. Selain itu juga bat kapur dimanfaatkan jua untuk bahan bangunan.
Potensi batu kapur
di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Cukup
besar mencapai jutaan ton (300 juta ton) yang tersebar di wilayah
Kecamatan
Baturaja
Barat,
Baturaja
Timur,
Pengandonan, Muara Jaya, Sosoh Buay Rayap dan Samidang Aji.
• Pasir Kuarsa, berdasarkan hasil penyelidikan, dikabupaten
Ogan Komering Ulu terdapat berbagai jenis bahan galian
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-28
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tambang diantaranya pasir Kuarsa, tetapi sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi pasir kuarsa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan semen, keramik maupun industri lainnya. Pasir kuarsa
sebagai batuan sedimen alluvial terdapat tersebar di Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya yaitu Desa Talang Tenang, Tanjung Urug, Tanjungan dan Ulak Pandan. Di Kecamatan Baturaja Barat terdapat di Desa Batu Kuning, dan di Kecamatan Baturaja Timur
terdapat di Desa Tanjung Baru. Potensi pengembangan Pasir Kuarsa di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini mencapai 463,281,000 M3.
• Galian pasir di arahkan diwilayah sekitar daerah aliran sungai Ogan, dengan tidak prinsip tidak merusak lngkungan.
1. Bahan Galian Batu Mulia yang di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan jenis batuan rijang,
obsidian,
kristal
kuarsa
dengan
dominannya warna merah kehijauan, putih
kecoklatan dan kekuningan. Jenis batuan ini
banyak terdapat di Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Sosoh Buay
Rayap dan Segera Kembang. Batu Mulia di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini telah dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk digunakan sebagai bahan baku perhiasan seperti cincin, souvenis dan lainnya.
2. Fosil Kayu (Silicifiedwood), potensi fosil kayu di Kabupaten Ogan Komering
Ulu banyak sangat besar. Fosil kayu ini dimanfaatkan leh penduduk untuk
digunakan sebagai bahan baku ornamen penghias rumah.
2. Pengembangan Kawasan Pertambangan dan Energi (Miniral, Minyak dan Gas)
Kawasan pertambangan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pertambangan, baik diwilayah yang sedang maupun yang akan segera dilakukan kegiatan pertambangan.
Kriteria
kawasan pertambangan sesuai
dengan yang telah ditetapkan Departemen Pertambangan untuk daerah
masing-masing yang mempunyai bahan potensi bahan tambang yang bernilai tinggi.
terdapat
Potensi pengembangan tambang batubara di
Kecamatan
Baturaja
Pengandonan/Muara Jaya 28.000.000 Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Timur
dengan cadangannya
195.000.000
ton,
ton serta di Kecamatan
Kecamatan Peninjauan
Halaman V- 1-29
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
143.000.000 ton. Sedangkan potensi pengembangan minyak bumi
dan gas
terdapat di Kecamatan Peninjauan, sebagian telah diekploitasi oleh Pertamina bekerjasama dengan perusahaan asing.
Kawasan pertambangan minyak dan gas terdapat di Kecamatan Peninjauan, Kecamatan
Lubuk
Batang,
Kecamatan
Semidang
Aji,
Kecamatan
Sinar
Peninjauan sedangkan untuk pertambangan panas bumi terletak di Kecamatan ulu Ogan.
Strategi dan upaya pengembangan sektor pertambangan dan energi di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan terus menerus upaya propeksi, ekplorasi dan ekploitasi
cadangan bahan galian dan energi dengan menggunakan teknologi tepat guna dan efisien serta efektif, sebagai berikut :
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
a. Pembukaan tambang batubara di 6 (enam) lokasi (4KP dan 2 PKP2B) dengan total produksi lebih kurang 5 juta ton perTahun, yang akan digunakan untuk bahan bakar PLTU Mulut Tambang, pembuatan briket batubara, kokas, minyak batubara (coal liquefaction) dan bahan bakar pembuatan klinker pabrik semen PT. Semen Batubara.
b. Membangun infarastruktur yang dibutuhkan seperti jaringan jalan dan kereta api, penambahan jalur kereta api dan peningkatan jariangan jalan.
2. Pemanfaatan secara optimal bahan galian industri seperti andesit, batu kapur sebagai pendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Optimalisasi upaya intensifikasi pencarian-pencarian sumberdaya energi baru dan terbarukan, diversifikasi dan konservasi energi sebagai berikut :
a. Pengembangan energi surya menjadi salah satu energi masa depan b. Pengembangan minyak jarak menjadi bahan bakar kendaraan c. Pengembangan minyak kelapa sawit
4. Pemanfaatan batubara kualitas rendah sebagai sumber energi yang murah untuk dibuat semi kokas, briket batubara, dan batubara cair baik keperluan domestik maupun ekspor.
Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah menetapkan wilayah pertambangan (WP), yang terdiri dari wilayah usaha pertambangan (WUP), wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah pencadangan negara (WPN). Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-30
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
•
Wilayah
usaha
pertambangan
(WUP),
adalah
bagian
dari
wilayah
pertambangan (WP) yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan/atau informasi geologi. WUP ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui koordinasi dengan pemerintah provinsi.
•
Wilayah
pertambangan
rakyat
(WPR),
adalah
bagian
dari
wilayah
pertambangan (WP) tempat dilakukannya usaha pertambangan rakyat.
WPR ditetapkan oleh bupati/walikota, sesuai pasal 21, UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan. Kriteria untuk menetapkan wilayah pertambangan rakyat (WPR) adalah :
a. b. c.
d.
e. f. •
Mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di sungai
dan/atau di antara tepi dan tepi sungai;
Mempunyai cadangan primer logam atau batubara dengan kedalaman
maksimal 25 (dua puluh lima) meter;
Endapan teras, dataran banjir, dan endapan sungai purba;
Luas maksimal wilayah pertambangan rakyat adalah 25 (dua puluh lima)
hektare;
Menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang; dan/atau
Merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah
dikerjakan sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun.
Wilayah
pencadangan
negara
(WPN),
adalah
bagian
dari
wilayah
pertambangan (WP) yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional. Penetapan wilayah pencadangan negara (WPN) dilakukan oleh pemerintah
pusat dengan tetap memperhatikan aspirasi daerah sebagai daerah yang dicadangkan untuk komoditas tertentu dan daerah konservasi dalam rangka
menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan. WPN yang ditetapkan untuk komoditas tertentu dapat diusahakan sebagian luasnya, sedangkan
WPN yang ditetapkan untuk konservasi ditentukan batasan waktunya. WPN yang diusakan sebagaian luasnya statusnya berubah menjadi wilayah usaha
pertambangan khusus (WUPK). Perubahan status WPN menjadi WPUK dapat dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
a.
b. c.
Pemenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri;
Sumber devisa negara;
Kondisi wilayah didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana;
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-31
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d.
Berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi;
f.
Penggunaan teknologi tinggi dan modal investasi yang besar.
e.
Daya dukung lingkungan; dan/atau
Hampir semua wilayah administrasi merupakan rencana usaha pertambangan,
karena 11 wilayah administrasi kecamatan mempunyai bahan pertambangan yang
berpotensi
untuk
dimanfaatkan/dieksploitasi.
Berdasarkan
potensi
pertambangan dan energi tersebut, maka berdasarkan luas kawasan kuasa
penambangan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini mencapai 138.076 Ha. Adapun Rencana Pengembangan Kawasan Pertambangan ini dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Sedangkan peruntukan ruang kawasan pertambangan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.6.
4.2.2.8 Kawasan Peruntukan Industri Kawasan
pengembangan
industri
Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi
peruntukan
diwilayah
direncanakan
kawasan
industri
agroprossesing, dan Industri yang menyebar merupakan industri kecil dan kerajinan serta kegiatan
agro
industri
dan
manufaktur
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan.
Kawasan Industri adalah dalam pengertian Industrial Estate, yaitu suatu kawasan
yang direncanakan
khusus
untuk
berbagai
kegiatan industri dan kegiatan
penunjang langsung, terpisah dari kegiatan lain (permukiman, pertanian, dll) dan
dikelola secara khusus oleh suatu badan pengelola (biasanya swasta). Zona
Industri atau Lahan Peruntukan Industri, yaitu lahan yang dialokasikan (dalam RTRW) bagi kegiatan berbagai jenis industri tanpa pengelolaan khusus, dan
biasanya terdapat pula kegiatan-kegiatan lain (perumahan, pertanian, dll) secara sporadis.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-32
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.5 Peta rencana wilayah Pertambangan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-33
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.6 Peruntukan Kawasan Pertambangan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-34
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Pembentukan Kawasan Industri, dapat menjawab hambatan-hambatan tersebut. Alokasi industri-industri dalam suatu kawasan yang terpadu memberi manfaat dan
keuntungan-keuntungan baik bagi investor maupun pemerintah sehingga produkproduk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi di pasaran. Penggunaan
infrastruktur produksi dan fasilitas pasca produksi (jalan utama, terminal,
pergudangan, listrik/gas, air, instalasi pengolahan limbah, dll) secara bersamasama akan mengurangi biaya produksi masing-masing industri. Demikian juga
keuntungan-keuntungan skala (scale of economies) akan mampu merangsang
tumbuhnya industri-industri pemasok dalam skala yang lebih kecil.
Pada
muaranya nanti, akan tercipta multiflier effect yang besar terhadap kegiatankegiatan lain terutama perdagangan dan jasa. Bagi pemerintah, berkumpulnya
industri dalam suatu kawasan industri akan memudahkan dalam pemberian
pelayanan/fasilitas penunjang serta memudahkan kontrol terhadap keseluruhan industri
tersebut
lingkungan).
(terutama
Kawasan industri
kontrol
terhadap
kemungkinan
pencemaran
direncanakan lokasinya di Kecamatan Baturaja Barat
disamping tetap mempertahan lokasi industri Semen
Baturaja di Kecamatan Baturaja Barat dengan luas kurang lebih 200 (dua ratus) hektar di kawasan perkotaan Baturaja. Kawasan Industri
yang akan
direncanakan d Kecamatan Baturaja Barat tersebut merupakan industri dengan penamaman modal dari PMA
dan
PMDN
dan
merupakan
peluang
pengembangan kegiatan industri besar dan sedang diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
untuk menangkap peluang akibat limpahan industri kawasan
Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya. Direncanakan luas kawasan industri
besar dan sedang untuk pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan
pertambangan di Kecamatan Baturaja Barat tersebut mencapai kurang lebih 800 Ha.
Pengembangan industri kecil dan mikro berpotensi dikembangkan dihampir tiap
wilayah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai industri penunjang Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-35
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
industri besar, industri sedang dan kegiatan pariwisata dengan luasan masingmasing paling rendah 5 Ha sebagai syarat peruntukan ruangnya dalam suatu hamparan
lahan.
dikembangkan
Pengembangan
sentra
industry
kecil
dan
mikro
ini
berserta infrastrukturnya. Sedangkan industry pengelolahan
berbasis berbasis agro
meliputi pengolahan hasil-hasil pertanian, peternakan,
perkebunan direncanakan di Kecamatan Lubuk Batang sebagai pusat utama sentra produksi hasil-hasil perkebunan.
4.2.2.10. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pemenuhan kegiatan wisata
baik yang akan dibangun atau sudah dibangun. Arahan
pengembangan kawasan wisata bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna
pemanfaatan
ruang
dan
sumberdaya
alam
dengan
tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan. Beberapa kawasan wisata ini terdapat dihutan lindung, hutan produksi, kawasan perkebunan dan kawasan permukiman. Beradasarkan hasil identifikasi terhadap potensi dan daya tarik wisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu, berdasarkan buku obyek dan sarana pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 , dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Wisata alam, adalah objek dan daya tarik wisata yang bertumpu pada
potensi alam, dapat berupa ; hutan alam, suaka margasatwa, cagar alam, sumber air panas, sungai, air terjun dan geologis jenis batuan.
Wisata budaya dan Sejarah, adalah objek dan daya tarik wisata yang bertumpu pada potensi budaya berupa ; bangunan sejarah, situs arkeologi, perkampungan
tradisional,
adat
istiadat
keseharian yang unik, kesenian dan kerajinan.
dan
kehidupan
masyarakat
Obyek Wisata Buatan terdiri dari Wisata Agro dan Wisata Industri o
Wisata Agro, adalah objek dan daya tarik wisata yang bertumpu pada hasil budidaya pertanian/perkebunan
yang
dikembangakan untuk budidaya dan hasil-hasil penelitian dan pengembangan ilmu.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-36
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
o
Wisata Industri, adalah objek dan daya tarik wisata yang bertumpu pada hasil kegiatan pengolahan industri hasil pertambangan dan perkebunan.
Kawasan industri Semen Baturaja di Kecamatan
Baturaja Barat merupakan salah satu kawasan wisata industri ini.
A. Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam
Objek dan daya tarik wisata alam di Kabupaten Ogan Komering Ulu antara
lain :
1. Gua Putri Lokasi
:
Deskripsi Fisik
:
Desa
Kecamatan Samidang Aji
Padang
Bindu
Merupakan tempat wisata alami Gua dekat
Sungai Ogan terdapat Batu Besar yang bentuknya lain dari batu
sekitarnya. Jarak dari Kota Baturaja sekitar 35 km dilalui jaringan jalan lintas Sumatera.
Konon menurut legenda, Batu Tersebut adalah Putri Balian yaitu anak raja Balian yang bernama Dayang Merindu yang menjelma menjadi batu
akbat sumpah seorang sakti mandraguna si PAHIT LIDAH, sehingga batu tersebut disebut Batu Putri, dari legenda ini dinamai Gua Putri.
Panjang Gua Putri 500 M, lebar 8 meter sampai dengan 20 meter, tinggi 2,7 meter sampai 3,99 meter didalam gua mengalir sungai kecil (sungai semuhun).
Hasil penelitian jejak erkeologi terdapat pecahan gerabah, tulang binatang, tulang manusia beragam alat batu. Berdasarkan temuan tersebut membuktikan
bahwa Gua Putri adalah tempat hunian manusia dimasa lalu (masa pra-sejarah). 2. Air Terjun Kambas Lokasi
Deskripsi Fisik
: Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan
:
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-37
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Berada
pada
ketinggian
425
m
diatas
permukaan laut, lokasi kawasan Air Terjun Kambas ini dalam kawasan hutan lindung dan
tidak terdapat pemukiman penduduk. Obyek ini memiliki ketinggian air yang terjun berkisar 50 meter, lokasinya dikelilingi oleh perbukitan dan
hutan serta terdapat bebatuan besar, air terjun ini menuju sungai ogan. 3. Air Panas Gemuhak Lokasi
Deskripsi Fisik
: Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulu Ogan
:
Berada pada lokasi kawasan hutan lindung, berada pada ketinggian 398 m dari permukaan laut, perjalanan menuju air panas
melalui
perbukitan alami, memalui hutan dan perkebunan rakyat dan melalui alur sungai ogan dengan jarak 3 km dengan berjalan kaki sekitar 3 jam.
Obyek air panas ini dapat menyemburkan air setinggi 3 meter dalam tiap 15 detik, air panas ini dapat dikomsumsi secara langsung.
4. Dan beberapa potensi yang dapat dikembangkan lagi obyek wisata alam ini meliputi Gua Lubuk Hidung dan Gua Tanjung Baru di Kecamatan
Baturaja Timur, Bukit Pelawi di Kecamatan Baturaja Barat, Air Kepayang-
Air Terjun Kambas- Air Terjun Tumbulun di Kecamatan Ulu Ogan, Gua Selabe di Kecamatan Samidang Aji, Batu Penganten/Kebayan di Kecamatan
Lubuk
Batang
Pengandonan/Muara Jaya.
dan
B. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Hutan
Suaka
di
Kecamatan
terdapat tiga suku asli yaitu Ogan
(sekitar sungai ogan), Komering (sekitar sungai komering) dan daya (sekitar daerah Lengkiti), dengan demikian Kabupaten Ogan Komering Ulu ini memiliki beragam kekayaan budaya, adat istiadat dan bahasa. Seni dan budaya perlu
terus dikembangkan dan dilestarikan antara lain tari tradisionil dan tembang
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-38
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
daerah, sulaman, anyaman dan adat istiadat meminang, prosesi pernikahan dan prosesi penyambutan tamu agung.
Tari sambut Sebimbing Sekudang, Tari Nyabah, Tari Tasyakur, Tari Ngibing, Tari
Sambang, Tari Haniwang/Serdam (Pantun) merupakan kekayaan dudaya tari yang dimiliki Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Pengembagan fasilitas seni dan budaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan pembangunan Gedung Kesenian yang baru selesai direnovasi 2007.
C. Obyek Wisata Agro
Obyek wisata agro diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi kawasan-
kawasan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet yang banyak tersebar diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini.
Pengembangan dimasa yang akan datang perlunya pengembangan kawasan agroprossing hasil pengembangan
hasil perkebunan/pertanian sebagai obyek wisata atau pun
ilmu
pengetahuan,
apalagi
diwilayah
Kabupaten
Ogan
Komering ini terdapat beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Baturaja.
Kawasan wisata agro meliputi obyek wisata Bendali di Rantau Kumpai Kecamatan Sosoh Buay Rayap, dan Bendali Mitra Ogan di Kecamatan Lubuk Batang.
Tabel 4.2 Penyebaran Lokasi Kawasan Wisata di Kabupaten Ogan Komering Ul Tahun 2010
No.
Obyek Wisata
Jenis Obyek Wisata
1.
Bukit Pelawi
2.
Bukit Lesung Bintang
Wisata Sejarah
3
3
PT Semen Baturaja
Wisata Industri
2
4
Gua Lubuk Hidung
Wisata Alam
1
5
Gua Tanjung Baru
Wisata Alam
1
6
Air Terjun Kambas
Wisata Alam
66
7 8 9 10
Air Terjun Panas Gemuhak Air Kepayang Air Terjun Tumbulun Hutan Suaka
Wisata Alam
Jarak dari Baturaja (Km)
Wisata Wisata Wisata Wisata
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Alam Alam Alam Alam
Kecamatan
5
68 83 50 65
Baturaja Barat
Baturaja Timur
Ulu Ogan Pengandonan
Halaman V- 1-39
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No. 11 12 13 14 15
Obyek Wisata
Jenis Obyek Wisata
Gua Putri Gua Salabe Bendali Rantau Kumpai Bendali Mitra Ogan Batu Kabayan/Penganten
Wisata Alam Wisata Alam Agrowisata Agrowisata Wisata Alam
Jarak dari Baturaja (Km) 35 35 16 30 40
Sumber : Kantor Pariwisata Seni dan Budaya, 2010
4.2.2.11
Kecamatan Samidang Aji Sosoh Buay Rayap Lubuk Batang
Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan permukiman meliputi kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian
dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal. Luas Kawasan permukiman dan
pekarangan hingga Tahun 2031 di Kabupaten Ogan Komering Ulu direncanakan mencapai 8.207,00 Ha, yang terdiri dari permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan.
A. Kawasan Permukiman Perdesaan
Kawasan peruntukan permukiman perdesaan dikembangkan mengikuti pola
pengembangan kawasan permukiman dengan dominasi mata pencaharian pada
pertanian (pertanian lahan basah, lahan kering, hortikultura
perkebunan rakyat)
dan
Didalam perencanaan kawasan permukiman perdesaan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : •
Tujuan
penataan
permukiman
perdesaan
adalah
kesejahteraan masyarakat dengan cara menyediakan aman, nyaman dan memenuhi syarat
meningkatkan
permukiman yang
kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. •
Pengembangan pemukiman yang diarahkan pada kawasan budidaya, yang
•
Pemanfaatan
•
Penyediaan prasarana dan sarana permukiman dan perumahan diwilayah
disesuaikan dengan daya dukung lahan dan kondisi alamnya. lahan
subur
pertanian/perkebunan
untuk
permukiman
hendaknya dihindari untuk mempertahankan produksi pertanian/perkebunan. perdesaan untuk meningkatkan potensi perekonomian wilayah perdesaan.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-40
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
•
Penyebaran permukiman hendaknya membentuk pola pelayanan yang efisien,
yang
distribusinya. •
diarahkan
dalam
bentuk
kepadatan
permukiman
dan
Aksessibilitas permukiman desa perlu ditingkatkan dengan peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan baru dan peningkatan kaasitas jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
•
Untuk mendorong pertumbuhan desa, perlu dikembangkan desa pusat
pertumbuhan (DPP) yang dapat menjadi percontohan, desa pusat kegiatan agribisnis, wisata, industri dan percontohan penataan lingkungan.
•
Pengembangan
kawasan
permukiman
memperhatikan kawasan rawan bencana.
perdesaan
harus
tetap
B. Kawasan Permukiman Perkotaan
Permukiman didalam wilayah kota mempunyai intensitas yang lebih tingi. Wilayah
kota yang dmaksud adalah wilayah yang berada didalam kota sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1986 tentang Penetapan Batas
Wilayah Kota diseluruh Indonesia, dan industri Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 1986 tentang Pelaksanaannya, yang ditindaklanjuti daerah tentang batas wilayah kota.
dengan peraturan
Kawasan peruntukan permukiman di perkotaan dikembangkan pada kawasan perkotaan Baturaja, Peninjauan, Pengandonan, Batumarta II, Tanjung Lengkayap,
Ulak Pandan, Lubuk Batang Baru, Penyandingan, Mendingin, Muara Saeh dan Karya Mukti.
Selanjutnya didalam pengaturan kawasan permukiman kota adalah sebagai berikut : •
Penentuan luas dan batas kawasan permukiman harus dapat memenuhi
•
Penentuan kebutuhan permukiman harus memenuhi kebutuhan seluruh strata
kebutuhan untuk jangka panjang.
masyarakat secara seimbang, yang lebih lanjut diatur berdasarkan Surat
Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 648-384/Tahun 1992, Nomor 739/KPTS/1992, Nomor 09/KPTS/1992. Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-41
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
•
Kawasan permukiman harus disertai dengan adanya fasilitas dan utilitas permukiman sesuai dengan standar yang berlaku dan lebih detail diatur
dalam Rencana Tata Ruang Kota/Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotan. •
Perkembangan kawasan permukiman kota harus dikendalikan dan diarahkan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota. Arahan Rencana Tata Ruang Kota harus mencegah perubahan lahan pertanian subur dan produktif ke fungsi
terbangun sekecil mungkin. Atau pengembangan kawasan permukiman sekitar Deerah Aliran Sungai perlu memperhatikan daerah sempadan sungai.
•
Pengembangan kawasan permukiman (wisma) harus berimbang dengan ketersediaan
fungsi produktif (harga), ketersediaan jaringan jalan (marga),
ketersediaan fasilitas umum dan ruang terbuka hijau/rekreasi. jaringan
jalan
diharapkan
dapat
membentuk
struktur
Penyediaan
jaringan
jalan
diharapkan dapat membentuk struktur jaringan jalan yang efektif dan efisien sesuai dengan struktur kegiatan kota. •
Fasilitas yang ada dikawasan permukiman kota, untuk jenis fasilitas tertentu tidak hanya berfungsi melayani penduduk dalam kawasan permukiman kota saja, tetapi harus mampu melayani kebutuhan penduduk diluar wilayah
tersebut, terutama penduduk dikawasan permukiman perdesaan yang ada diwilayah hinterlandnya. •
Pada kawasan permukiman, penetapan fungsi lindung khususnya kawasan
•
Pengembangan kawasan permukiman perkotaan harus memperhatikan
lindung yang memberikan perlindungan setempat harus tetap dilaksanakan. kawasan rawan bencana
4.2.2.12 Kawasan Peruntukan Obyek Militer Baturaja (OMIBA) Kawasan obyek militer Baturaja ini adalah kawasan
yang mempunyai fungsi
pertahanan dan keamanan yang dikenal dengan OMIBA (Obyek Militer Baturaja)
terdapat di wilayah kecamatan Sosoh Buaya Rayap dan Kecamatan Lengkiti, sebagian wilayah Kecamatan Baturaja Barat dan Timur. Kawasan Obyek Meliter Baturaja merupakan komplek pertahanan dan keamaan, tempat pendidikan dan latihan meliter utamanya adalah angakatan Darat. Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Kawasan ini dimasa yang Halaman V- 1-42
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
akan datang tetap dipertahan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan merupakan kawasan berfungsi strategis bagi pertahanan dan keamanan negara.
Kawasan obyek meliter pengembangan dimasa yang datang jauh dari aktivitas
penduduk seperti kegiatan pemukiman. Luas kawasan Obyek Meliter Baturaja ini 24.859 Ha dan didalam kawasan obyek meliter baturaja ini terdapat kawasan hutan 8.160 ha.
Selain kawasan OMIBA terdapat juga Komando Distrik Militer
(KODIM) 0403/ Baturaja yang terdapat di Kecamatan Baturaja Timur, Dodiklatpur Baturaja dan Komando Rayon Militer (Koramil) yang berda di tiap kecamatan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk lebih jelasnya kawasan peruntukan obyek
militer Baturaja/OMIBA ini sebagai kawasan pertahanan dan keamanan dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Adapun klasifikasi, kriteria dan penyebaran rencana Kawasan Budidaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.8. Tabel 4.3 Kasifikasi, Kriteria dan Penyebaran Kawasan Budidaya Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi Pertanian Lahan Basah (Pertanian Tanaman Pangan)
Kriteria Kemiringan lereng <5%, jenis tanah dengan kedalaman >30 cm dan pemeabilitas sangat rendah sampai rendah, serta curah hujan >3500 mm/Tahun atau tersedianya prasarana irigasi
Penyebaran Di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan sedangkan kecamatan lain hanya disekitar bantaran sungai (relatif kecil). Kec. Samidang Aji, Ulu Ogan an Muara Jaya
2.
Pertanian Lahan Kering (Pertanian Tanaman Pangan) dan Hortikultura
Kemiringan lereng <8%, jenis tanah dengan kedalaman >30 cm dan permeabilitas agak cepat sampai baik, serta curah hujan >2500 mm/Tahun
Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Baturaja Timur, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan Sosoh Buay Rayap.
3.
Peruntukan Hortikultura
Kemiringan lereng <8%, jenis tanah dengan kedalaman >30 cm dan permeabilitas agak cepat sampai baik, serta curah hujan >2500 mm/Tahun
Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Baturaja Timur dan Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Semidang Aji, Pengandonan, Muara Jaya
1.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-43
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi
Kriteria
Penyebaran
4.
Perkebunan
Kemiringan lereng <15%, jenis tanah dengan kedalaman >75 cm dan permeabilitas agak cepat sampai baik, serta curah hujan >2500 mm/Tahun
Di Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Samidang Aji, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Lulubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Muara Jaya.
5.
Hutan Produksi
Kemiringan lereng <15%, jenis tanah dengan kedalaman >75 cm dan permeabilitas agak cepat sampai baik, serta curah hujan >2500 mm/Tahun
Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Ulu Ogan dan Lengkiti
6.
Peternakan
Kemiringan lereng <15%, jenis tanah tidak sesuai untuk tanaman semusim
Tersebar ditiap kecamatan, pe-ternakan unggas dapat menyatu dengan kawasan perkebunan dan pertanian
7.
Perikanan Darat
Kemiringan lereng <5%, jenis tanah dengan kedalaman <30 cm dan permeabilitas sangat rendah sampai rendah, serta curah hujan >3500 mm/Tahun atau tersedianya sarana irigasi.
Tersebar tiap wilayah kecamatan (terutama kawasan yang dilalui 0leh Sub Das Ogan). Pengembangan kawasan perikanan meliputi pengembangan kawasan Mnapolitan yang meliputi wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya dan Pengandonan. Dengan pusat utamanya di Pengandonan
8.
Pertambangan dan Energi
Kriteria lokasi normal dengan yang ditetapkan Dep. Pertambangan untuk daerah masing-masing yang mempunyai potensi bahan tambang bernilai tinggi
Potensi Batubara terdapat di Kecamatan Pengandonan, Peninjauan, S. Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Semidang Aji,
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-44
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi
Kriteria
Penyebaran
Lubuk Raja dan Lengkiti.
Potensi sumber Minyak Bumi dan Gas terdapat di wilayah Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan. Potensi Panas Bumi dan Air Terjun terdapat di Kecamatan Ulu Ogan
Potensi Batu Kapur (bahan semen) di Kecamatan Baturaja Barat. Baturaja Tmur, Peninjauan, Lubuk Batang, Semidang Aji dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Potensi Sirtu hampir kecamatan 9.
Perindustrian
Kawasan yang memenuhi persyaratan lokasi industri, Tersedia sumber air baku yang cukup, adanya sistim pembuangan limbah tidak menimbulkan dampak sosial negatif yang berat, tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah yang beririgasi dan yang berpotensi untuk pengembangan irigasi
terdapat disemua
Kawasan Peruntukkan Industri Pengolahan Hasilhasil pertanian/perkebunan (agroprosessing) di Kecamatan Baturaja Barat Industri Semen di Kota Baturaja (Kecamatan Baturaja Barat) Industri kecil dan mikro tersebar tiap kecamatan
10.
Pariwisata
Kawasan yang mempunyai : Keindahan alam dan keindahan panorama Masyarakat dengan kebudayaan bernilai tinggi dan diminati wiasatawan Bangunan peninggalan budaya dan atau mempunyai nilai sejarah yang tinggi
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Lokasi wisata : • Kawasan Pemandangan Alam, dikembangkan pada objek wisata Bukit Pelawi, Gua Lubuk Hidung, Gua Tan jung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kebayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Gemuhak, Air Terjun Kepayang, Air Terjun Tembulun
Halaman V- 1-45
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi
Kriteria
Penyebaran
•
•
•
Kawasan Wisata Hiburan / Pertunjukan, dikembangkan di Kecamatan Baturaja Timur dan Barat (lapangan olah raga, taman bermain, motor cros) Kawasan Wisata Rekreasi Umum, merupakan kawasan wisata buatan yang dikembangkan di objek wisata Bendali Rantau Kumpai, Bendali Mitra Ogan (Agrowisata). Kbun Duku atau Durian. Industri semen Kawasan Perkemahan, dikembangkan di lokasi Taman Wisata Hutan Suaka.
Kawasan Wisata alam ini sebagian masuk dalam kawasan hutan lindung, hutan produksi dan di kawasan permukiman 10.
Obyek Militer Baturaja
11. Permukiman
Pertahanan dan Keamanan (Latihan dan pendidikan) Jauh dari permukiman
Kemiringan lahan 3-25 % Tersedia air baku/air bersih Tidak dilahan pertanian lahan basah Lokasi yang terkait dengan kawasan hunian yang telah ada/berkembang
Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lengkiti dan sebagian wilayah Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur Tersebar diwilayah perkotaan dan perdesaan
Sumber : Keppres No. 32 Tahun 1990, Permen PU No, 16 tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kab dan Hasil Analisis.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-46
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.7 Kawasan OMIBA
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-47
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4.8 Peta Rencana Kawasan Budidaya
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-48
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
44..33 RReenncca anna a PPoolla a RRuua anng g BBeerrd da assa arrkkaann KKa aw wa assa ann LLiinnd duunng gd da ann BBuud diid da ayya ad dii KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
Rencana pola ruang bagi Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya. Adapun klasifikasi peruntukan lahan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan rencana pengembangan kawasan lindung dan kawasaan budidaya sebagaimana Tabel 4.3 klasifikasi dan kriteria tersebut diatas, maka rencana pola ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hingga Tahun 2032 dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.9.
Tabel 4.4 Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 2032
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-49
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 4. 9 Rencana Pola Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-50
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 2 BAB 5 Bab 3 Rencana Kawasan Strategis Bab 4 Kabupaten Ogan
Komering Ulu
55..11
D Da assa arr PPeerruum muussa ann RReenncca anna a KKa aw wa assa ann SSttrra atteeg gii KKa ab buup pa atteenn
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Kawasan Strategis wilayah Kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan
kerena mempunyai
pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekeonomi, social
budaya, sumberdaya alam dan atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersipat indikatif.
Batasan fisik kawasan strategis kabupaten
akan ditetetapkan lebih lanjut didalam rencana tata ruang kawasan strategis . Kawasan strategis kabupaten berfungsi :
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;
3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;
4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-51
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan;
3. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;
4. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
5. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria :
1. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang memiliki kekhususan;
2. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten;
3. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki
kepentingan/kekhususan
yang
berbeda
serta
harus
ada
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
4. Merupakan
berpengaruh
kawasan
yang
terhadap
memiliki
pertumbuhan
nilai
strategis
ekonomi
ekonomi
kabupaten
merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :
yang yaitu
a. potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. potensi ekspor;
d. dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-52
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
g. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
h. kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten;
5. Merupakan kawasan budi daya maupun kawasan lindung yang memiliki
nilai strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan:
a. tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya; b. prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya; c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; d. tempat perlindungan peninggalan budaya;
e. tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau
f. tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
6. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki :
a. peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan
lokasi
sumber
daya
alam
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
strategi,
b. sumber daya alam strategis;
c. fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
d. fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
e. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
7. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain merupakan :
a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-53
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c. kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e. kawasan
yang
lingkungan hidup;
menuntut
prioritas
tinggi
peningkatan
kualitas
f. kawasan rawan bencana alam; atau
g. kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
8. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
9. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai
pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan
55..22 RReenncca anna a PPeenneetta ap pa ann KKa aw wa assa ann SSttrra atteeg giiss PPrroovviinnssii SSuum ma atteerra a SSeella atta ann Rencana Kawasan Strategis Provinsi Sumatera Selatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
yaitu kawasan cepat tumbuh koridor Kawasan Perkotaan Baturaja-Kawasan Perkotaan Martapura dan koridor cepat tumbuh kawasan Perkotaan BaturajaPerkotaan Muara Enim.
55..33 RReenncca anna a PPeenneetta ap pa ann KKa aw wa assa ann SSttrra atteeg giiss KKa ab buup pa atteenn O Og ga ann KKoom meerriinng g UUlluu
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-54
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, sumberdaya alam/ atau teknologi tinggi serta kawasan strategis yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ditetapkan meliputi : 5.3.1
Kawasan
Strategis Yang Memiliki Nilai Strategis Dari Sudut Kepentingan
Ekonomi yang berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Merupakan kawasan permukiman ex transmigasi, dengan pengembangan perkebunan
rakyat
dengan
komoditas
unggulan
karet.
Lokasi
kawasan
transmigrasi ini di wilayah Kecamatan Lubuk Raja dan Kecamatan Sinar
Peninjauan. Kawasan ini juga termasuk kawasan cepat tumbuh, sama halnya dengan kawasan perkotaan Baturaja Lubuk Raja-Martapura (Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur).
Kawasan industri Semen Baturaja di kawasan perkotaan baturaja sebagai kawasan strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu, Industri semen Baturaja ini merupakan industri semen dengan memanfaatkan bahan baku dari wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, skala pelayanan produksi kegiatan industri semen hampir seluruh wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan wilayah sekitarnya seperti
Provinsi Lampung dan Bengkulu. Selain kawasan industri semen juga terdapat
Kawasan industri besar dan sedang yang direncanakan di Kecamatan Baturaja Barat.
Kawasan pengembangan ekonomi lainnya adalah Kawasan Minapolitan di
wilayah Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan, sesuai dengan Kepmen Kelautan dan Perikanan No.32/Men/2010 dan SK Bupati OKU No. 230/KPTS/XXV/2010.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-55
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kawasan Minapolian merupakan kawasan strategis pengembanan perikanan air
tawar dengan memanfaatkan sumberdaya daerah aliran sungai, kolam, kerambah
dan
sawah.
Kawasan
Minapolitan
ini
meliputi
Kecamatan
Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan dengan pusat utama Kawasan Minapolitan di Pengandonan. 5.3.2
Kawasan
Sosial
Strategis Yang Memiliki Nilai Strategis Dari Sudut Kepentingan
Budaya Kabupaten Ogan Komering Ulu
Terdapat 3 Suku Asli Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Ogan, Komering dan
Daya. Mempunyai seni dan adat istiadat yang masih terus dilestarikan antara lain
tarian tradisionil dan tembang daerah, sulaman-sulaman, anyaman, adat istiadat meminang, prosesi pernikahan dan prosesi penyambutan tamu kehormatan.
Umumnya suku-suku asli di Kabaupaten Ogan Komering Ulu ini terdapat sekitar Sungai Ogan dan Sungai Daya. 5.3.3
Kawasan
Strategis
Yang
Memiliki
Nilai
Strategis
Pendayagunaan
Sumberdaya Alam/atau Teknologi Tinggi di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kawasan pertambangan minyak bumi dan gas, batubara, energi panas bumi
dan air terjun. Pada kawasan ini terdapat pabrik semen dan pertamina. Luas kawasan kuasa penambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini mencapai
152.766 Ha diatas kawasan budidaya (perkebunan, hutan produksi, permukiman). Kawasan-kawasan strategis tersebut meliputi:
1. Kawasan strategis lainnya adalah Kawasan pertambangan minyak bumi dengan cadangan 302.707 (tiga ratus dua ribu tujuh ratus tujuh) Metric Standar
Barel (MSTB) dan gas dengan cadangan 484 (empat ratus delapan puluh empat) Billion Standart Cubic Feet (BSCF) di Kecamatan Peninjauan.
2. Kawasan pertambangan batubara di Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Peninjauan, Pengandonan, Semidang Aji, Sososh Buay Rayap, Lengkiti, Lubuk Batang, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan dengan cadangan mencapai 621.371.495 ton.
3. Potensi kawasan panas bumi di Kecamatan Ulu Ogan dengan sumberdaya/ cadangan 5 (lima) Mega Watt Equavalent (MWE); dan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-56
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4. Kawasan Air terjun di Kecamatan Ulu Ogan dengan sumberdaya/cadangan 4,083 (empat koma dlapan puluh tiga) Mega watt (MW)
5.3.4
Kawasan
Strategis Yang Memiliki Nilai Strategis Dari Sudut Kepentingan
Fungsi dan Daya dukung Lingkungan
Kawasan Hutan Lindung (Bukit Nanti) dan resapan air.
Luas kawasan hutan
lindung ini mencapai 55.698 Ha. Kawasan ini tetap dipertahankan sebagai
kawasan lindung dan resapan air dan merupakan kawasan hulu Sungai Ogan.
Lokasi kawasan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan
Muara Jaya. Kawasan perlindungan setempat, merupakan kawasan sub daerah aliran sungai (Sub-DAS), sepanjang daerah aliran sungai Ogan terdapat kegiatan
pemukiman yang perkembanganya perlu dikendalikan. Kawasan ini meliputi Sub
Daerah Aliran Sungai (Sub-DAS) Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainya diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Rencana Penetapan kawasan strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu ini lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 5.1 serta Gambar 5.1.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 1-57
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 5.1 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu No 1.
Kepentingan Ekonomi
Jenis
Kriteria
Kawasan ex Transmigrasi dan Kawasan Cepat Tumbuh koridor perkotaan Baturaja dan Martapura Iibukota OKU Timur). Kecamatan Lubuk Raja dan Sinar Peninjauan
- potensi ekonomi cepat tumbuh - sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi - potensi ekspor - kegiatan ekonomi memanfaatkan teknologi tinggi - fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangkan mewujudkan ketahanan energi. - Pengembangan kegiatan budidaya perikanan berbasis agribisnis
Kawasan industri semen dan rencana kawasan industri di kecamatan Baturaja Barat
Kawasan Minapolitan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Indikasi Lokasi Kawasan Kecamatan Lubuk Raja, Sinar Peninjauan
Rencana Penanganan - Penyediaan prasarana dan sarana. - Merealisasikan programprogram intensifikasi dan ekstensifikasi lahan perkebunan rakyat. - Peningkatan produksi karet. - Penataan lingkungan permukiman cepat tumbuh.
Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat
- Pengembangan industri hasil-hasil bahan tambang. - Pengembangan aglomerasi industri hasil tambang/energi, perkebunan.
Kecamatan Pengandonan, Ulu Ogan dan Muara Jaya. Dengan pusat utama kawasan Minapolitan adalah
- Pengembangan budidaya perikanan darat (air tawar) - Pengembangan system agribisnis sektor perikanan. - Pembangunan prasarana dan sarana Halaman V- 4-7
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
2.
3.
Kepentingan
Jenis
Kriteria
Indikasi Lokasi Kawasan Pengandonan
Sosial Budaya
Budaya asli suku-suku di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Mempunyai seni dan adat istiadat yang masih terus dilestarikan antara lain tarian tradisionil dan tembang daerah, sulaman-sulaman, anyaman, adat istiadat meminang, prosesi pernikahan dan prosesi penyambutan tamu kehormatan
- tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya setempat. - Prioritas peningkatan sosial dan budaya - aset yang harus dilindungi - tempat perlindungan peninggalan budaya
Kawasan permukiman lama yang mendiami atau bermukim sepanjang daerah aliran sungai yaitu : Sekitar Sungai Ogan, Komering dan Lengkayap
Sumber daya Alam dan Teknologi Tinggi
Minyak dan Gas
- sumberdaya alam strategis - kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan.
Kec. Peninjauan
Batubara
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Kecamatan Baturaja Barat dan Timur,
Rencana Penanganan Minapolitan - Peningkatan program pelestarian seni dan budaya lokal/bahari. - Pemberdayaan masyarakat lokal - Peningkatan sumberdaya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan seni dan budaya. - Ekplorasi dan peningkatan kontribusi terhadap energi nasional - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG - Sumberdaya /cadangan Minyak mencapai 302.707 Metric Standard Barrel (MSTB) - Sumberdaya / Cadangan GAS mencapai 484 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) - Ekplorasi dan peningkatan serta pengembangan kebutuhan energi nasional Halaman V- 4-8
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Kepentingan
Jenis
Panas Bumi
Indikasi Lokasi Kawasan Pengandonan, Peninjauan, Lubuk Batang, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Sinar Peninjauan, Lubuk Raj, lengkiti, Ulu Ogan dan Muara Jaya. Kec. Ulu Ogan
Air Terjun
Kec. Ulu Ogan
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Kriteria
Rencana Penanganan - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk pemenuhan kebutuhan listrik - POtensi Cadangan 621.371.495 ton
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya/Panas Bumi (PLTS) untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi penduduk perdesaan dan perkotaan Sumberdaya/kapasitas mencapai 5 Mega Watt Equavalent (MWE) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi penduduk perdesaan dan perkotaan Sumberdaya/kapasitas mencapai 4,083 Mega Watt (MW) Halaman V- 4-9
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No 4.
Kepentingan
Jenis
Kriteria
Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Hutan Lindung (bukit Nanti), Kawasan Perlindungan Setempat yaitu Sempadan Sungai (Sub DAS Ogan, Lematang dan Komering) serta 61 anak sungai.
- tempat perlidungan keanekaragaman hayati. - kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem flora dan fauna, - kawasan lindung yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air - kawasan yang memberikan perlindungan terhadap iklim makro - kawasan rawan bencana alam - kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan hidup. -
Sumber : Hasil Analisis.
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Indikasi Lokasi Kawasan
Rencana Penanganan -
-
-
Menyelaraskan antara pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah. Mengendalikan dan mempertahan luas hutan lindung Pelestarian dan penataan lingkungan kawasan yang berfungsi lindung diantaranya penataan sempadan Sub Das. Mitigasi bencana
Halaman V- 4-10
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Gambar 5.1 peta Rencana Penetapan kawasan strategis Kabupaten Ogan Komering U
Bab 5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
Halaman V- 4-11
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BAB 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu 66..11 D Da assa arr PPeennyyuussuunna ann A Arra ahha ann PPeem ma annffa aa atta ann RRuua anng g Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama
kabupaten dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan (20 tahun).
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1. Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman pemanfaatan ruang;
2. Sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program utama (besaran, lokasi, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan);
3. Sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pertama; dan
4. Sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun berdasarkan: 1. Rencana struktur ruang dan pola ruang;
2. Ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan; 3. Kesepakatan
para
ditetapkan; dan
pemangku
kepentingan
dan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
kebijakan
yang
Halaman VI - 12
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4. Prioritas pengembangan wilayah kabupaten dan pentahapan rencana pelaksanaan program sesuai dengan RPJPD.
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun dengan kriteria:
1. Mendukung perwujudan struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis kabupaten;
2. Mendukung program utama penataan ruang nasional dan provinsi;
3. Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan;
4. Konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam jangka waktu tahunan maupun antar lima tahunan; dan
5. Sinkronisasi antar program harus terjaga.
Indikasi program utama dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten meliputi :
1. Usulan Program Utama
Usulan program utama adalah program-program pemanfaatan ruang yang
diindikasikan memiliki bobot kepentingan utama atau diprioritaskan untuk mewujudkan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten sesuai tujuan.
2. Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana usulan program utama akan dilaksanakan.
3. Besaran
Besaran adalah perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program utama yang akan dilaksanakan.
4. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dapat berasal dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten,
dan/atau masyarakat maupun dari dana yang dibiayai bersama (sharing) baik antara pemerintah dan pemerintah propinsi, antara pemerintah dan
pemerintah kabupaten maupun antara swasta/investor dengan pemerintah,
pemerntah provinsi dan pemerintah kabupaten serta dana lain-lain dari
penerimaan yang sah dimana pengelolaan, penggunaan dan bentuk-bentuk kerjasama pembiayaan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku.
5. Instansi Pelaksana
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 13
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Instansi pelaksana adalah pelaksana program utama yang disesuaikan
dengan kewenangan masing-masing pemerintahan, dan pihak swasta serta masyarakat.
6. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
Usulan program utama direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20
(dua puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan, sedangkan masingmasing program mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai
kebutuhan. Program utama 5 tahun pertama dapat dirinci ke dalam program
utama tahunan. Penyusunan indikasi program utama disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP Daerah Kabupaten.
66..22 PPeerrw wuujjuud da ann RReenncca anna a SSttrruukkttuurr RRuua anng g 6.2.1
Perwujudan Rencana Sistem Pusat-Pusat Permukiman
Dari
hirarki
dan
fungsi
utama
kawasan
dapat
diturunkan
kebutuhan
pembangunan prasarana dan sarana utama yang seharusnya dibangun dalam kerangka mewujudkan rencana struktur ruang yang telah dirumuskan. Adapun
program utama yang sebaiknya dilakukan/disediakan untuk masing-masing pusat adalah sebagaimana jabaran di bawah ini.
1) Perwujudan PKW Baturaja dilakukan melalui : a. Penyusunan RDTR Perkotaan Baturaja
b. Pengembangan dan penataan teknis kawasan Perkotaan Baturaja kedalam rencana teknis da tata letak bangunan dan lingkungan (RTR dan RTBL)
c. Pengembangan perkantoran pemerintahan
d. Pengembangan dan Pembangunan perumahan e. Pengembangan Pusat perdagangan dan jasa f. Pengembangan lainnya)
dan Peningkatan Perguruan Tinggi (UNBARA dan PT
g. Pengembangan RSUD
h. Pembangunan Gedung Olah Raga dan kesenian i.
Peningkatan pelayanan terminal Batu Kuning (Tipe A)
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 14
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
j.
Pembangunan Ruang-Ruang Terbuka Hijau Kota (RTH)
l.
Alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap
k. Pengembangan pasarana peribadatan bangunan (lisiba)
m. Pengelolaan Perkantoran Islamic Center
n. Pembangunan Balai Latihan Kerja Modern
o. Pengembangan SMA Negeri bertaraf Internasional
p. Pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Internasional
q. Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan. 2)
Perwujudan PKL Peninjauan dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Peninjauan
b. Pengembangan dan Pembangunan Perumahan rakyat c. Pembangunan dan perbaikan pasar kota
d. Peningkatan pusat perdagangan dan jasa
e. Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan f. Pengembangan Puskemas Rawat Inap
g. Pengembangan SMP Negeri bertaraf internasional h. Pusat Pembenihan Padi dan Karet
i. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan. 3) Perwujudan PKL Pengandonan, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Pengandonan
b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
e. Pembangunan gudang pengumpul dan lahan jemur kopi
i. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
ii. Pengembangan
kawasan
Minapolitan,
sebagai
pusat
kawasan
Minapolitan maka perlu disusun Rencana Detail Tata Ruang dan Master Plan Kawasan Minapolitan.
iii. Pembangunan sarana dan prasarana Minapolitan Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 15
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4) Perwujudan PKLp Batumarta II dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Batumarta II
b. Pengembangan dan Pembangunan perumahan rakyat c. Peningkatan pusat perdagangan dan jasa
d. Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan e. Pengembangan SMP Negeri bertaraf internasional f. Pengembangan Puskemas rawat inap
g. Pusat Pembenihan Padi dan Karet
h. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
5)
Perwujudan PKLp Tanjung Lengkayap, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung Lengkayap b. Peningkatan pusat perdagangan dan jasa
c. Pengembangan SMP Negeri bertaraf internasional d. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan
e. Pembangunan gudang pengumpul dan lahan jemur kopi f. Pengembangan Puskemas rawat inap
g. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
6)
Perwujudan PKLp Ulak Pandan, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ulak Pandan
b. Pengembangan dan pembangunan pusat perdagangan dan jasa c. Pengembangan SMP Negeri bertaraf internasional d. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan
e. Pembangunan gudang pengumpul dan lahan jemur kopi f. Pengembangan Puskemas rawat inap
g. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 16
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
7)
Perwujudan PPK Karya Mukti, dilakukan melalui :
a. Pembangunan fasilitas penddikan menengah b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
e. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
8)
Perwujudan PPK Lubuk Batang Baru, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Lubuk Batang b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
e. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
9)
Perwujudan PPK Penyandingan, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Sosoh Buay Rayap
b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
e. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan Perkotaan.
10) Perwujudan PPK Mendingan , dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Ulu Ogan b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 17
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
e. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan f.
Perkotaan.
Pembangunan prasarana dan sarana Minapolitan
11) Perwujudan PPK Muara Saeh, dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Muara Jaya b. Peningkatan pelayanan Puskesmas
c. Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan d. Peningkatan pasar tradisional
e. Pemenuhan Ruang Terbuka Hiajau (RTH) 30 % dari Luas Kawasan f.
Perkotaan
Pembangunan prasarana dan sarana Minapolitan.
12) Perwujudan PPL Lekis Rejo, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan (karet, kelapa sawit)
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan d. Pembangunan pusat pasar desa e. Pusat pembibitan karet rakyat.
13) Perwujudan PPL Karya Jaya, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra pertanian dan perkebunan b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa.
e. Pusat Pembibitan Karet Rakyat dan Padi 14) Perwujudan PPL Rantau Panjang, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra pertanian dan perkebunan b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 18
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Pembangunan pusat pasar desa. e. Pusat Pembibitan Padi Unggulan
15) Perwujudan PPL Lubuk Rukan, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra pertanian dan perkebunan b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa e. Pusat Pembibitan Padi Unggulan
16) Perwujudan PPL Padang Bindu, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa. 17) Perwujudan PPL Bandar Jaya, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet, kopi dan lada
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan karet, kopi dan lada
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa. 18) Perwujudan PPL Segara Kembang, dilakukan melalui :
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet, kopi dan lada
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan karet, kopi dan lada
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa. Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 19
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
19) Perwujudan PPL Gunung Meraksa, dilakukan melalui
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet dan sawit
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan karet dan sawit c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan d. Pembangunan pusat pasar desa.
20) Perwujudan PPL Blambangan, dilakukan melalui
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet, sawit dan kopi
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan karet, sawit dan kopi
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa. 21) Perwujudan PPL Tengku Jaya, dilakukan melalui
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet dan sawit
b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan karet dan sawit
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa. 22) Perwujudan PPL Ulak Lebar, dilakukan melalui
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan kopi dan lada b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan
d. Pembangunan pusat pasar desa.
e. Pusat pemberdayaan sumberdaya hutan Lestari 23) Perwujudan PPL Kemalajaya, dilakukan melalui
a. Pembangunan jalan produksi ke sentra perkebunan karet dan kopi b. Pembangunan gudang sentra produksi hasil perkebunan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 20
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c. Pembangunan fasilitas dan utilitas penunjang kegiatan peternakan dan perikanan.
d. Pembangunan pusat pasar desa.
e. Pusat pemberdayaan sumberdaya hutan Lestari 6.2.2 Perwujudan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
a. Sistem Jaringan Transportasi
Transportasi Darat; untuk melayani pergerakan barang dan orang secara efektif dan efisien diperlukan pembangunan, peningkatan dan perbaikan jalan yang menghubungkan antar pusat permukiman, peningkatan dan cakupan pelayanan
kendaraan angkutan penumpang dan barang serta pembangunan dan peningkatan terminal penumpang.
Adapun progam utama yang diperlukan
untuk mewujudkan sistem jaringan prasarana angkutan darat adalah :
1. Perbaikan dan peningkatan pelayanan Terminal Regional Batu Kuning di Kota Baturaja (tipe A),
2. Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi Sub Terminal dalam Kota Baturaja (tipe C)
3. Pembangunan Sub Terminal Lubuk Raja (Tipe C)
4. Pembangunan Sub Terminal Ulak Pandan (Tipe C)
5. Pembangunan Sub Terminal Tanjung Lengkayap (Tipe C) 6. Pembangunan Sub Terminal Peninjauan (Tipe C)
7. Pembangunan Sistem Tempat Pemberhentian Sementara di Ibukota-ibukota Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sinar Peninjauan, Pengandonan, Muara Jaya dan Ulu Ogan.
8. Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi/pemeliharaan
jalan
Arteri
Primer/Jalan Nasional meliputi perbaikan, pemeliharaan dan pelebaran jaringan
jalan
arteri
primer/nasional
ruas
Pengandonan-Samidang
Baturaja-perbatasan Martapura (OKU Timur) sepanjang 72,08 Km.
Aji,
9. Peningkatan dan Pelebaran Jalan Kolektor Primer/Jalan Provinsi Meliputi :
a. Peningkatan dan Pelebaran ruas jalan Peninjauan-Lubuk Batang-BaturajaSososh Buay Rayap dan Lengkiti sepanjang 97,91 Km
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 21
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b. Peningkatan
dan
sepanjang 25,61 Km
Pelebaran
ruas
jalan
Lubuk
Batang-Prabumulih
c. Peningkatan dan Pelebaran ruas jalan Lubuk Raja- Sinar PeninjauanPeninjauan sepanjang 64,96 Km
d. Pembangunan Ruas Jalan Lingkar Samidang Aji-Lubuk Batang-Peninjauanke Martapura (OKU Timur) sepanjang 66,68 Km
e. Pembangunan Ruas Jalan Lubuk Batang-Lubuk Raja sepanjang 20,75 Km 10. Peningkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer /Jalan Kabupaten Meliputi : a. Peningkatan dan perkerasan 29,98 Km.
jalan Pengandonan-Ulu Ogan sepanjang
b. Peningkatan dan pekerasan jalan di Kecamatan Lengkiti sepanjang 30,54 Km
c. Peningkatan dan perkerasan jalan ruas Lengkiti-Sosoh Buay Rayap sepanjang 42,64 Km
d. Peningkatan dan perkerasan ruas jalan Lubuk Batang-perbatasan Lubai (Kab.Muara Enim) sepanjang 41,62 Km.
e. Peningkatan dan perkerasan jalan ruas Lubuk Batang-Peninjauan serta f.
pembangunan jalan ke Seinar Peninjauan sepanjang 30,06 Km
Peningakatan dan perkerasan jalan Peninjauan-Perbatasan OI (Ogan Ilir)
sepanjang 37,45 Km
g. Peningkatan dan pembangunan ruas jalan Sinar Peninjauan-Peninjauan sepanjan 21,15 Km
Transportasi Air, pembangunan transportasi air adalah :
1. Pembangunan dan pengadaan transportasi di sungai Ogan dalam kawasan
perkotaan Baturaja yang ditujukan pada pengembangan trasnportasi wisata air di kawasan perkotaan Baturaja.
Transportasi Kereta Api, rehabilitasi dan pembangunan meliputi :
1. Perbaikan dan pemeliharan rel kereta api yang melntasi wilayah Kabupaten
Ogan Komering Ulu yaitu rel kereta api (Palembang-Baturaja-Tanjung Karang) sepanjang 85 Km.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 22
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Pembangunan jalur kereta api khusus angkutan batubara yang melintasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
yaitu rencana pembangunan rel
kereta api Tanjung Enim-Lubuk Batang-Samidang Aji-Baturaja-Lubuk Raja kearah Martapura (OKU Timur) - Lampung.
3. Revitalisasi Stasiun Angkutan Penumpang dan Barang di Kota Baturaja
4. Pembangunan stasiun yang melintasi ibukota-ibukota kecamatan seperti di Peninjauan dan Lubuk Raja
5. Pembangunan Terminal /Stasiun angkutan batubara di Kecamatan Lubuk Raja pada rel kereta api khusus.
b. Sistem Jaringan Prasarana Energi
Program pembangunan yang perlu dilakukan adalah : 1. Optimalisasi PLTU dan PLTD yang ada
2. Peningkatan pasokan daya listrik yang bersumber dari energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik perdesaan dan perkotaan, diantaranya dengan rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada mulut tambang batubara di Kecamatan Samidang Aji dan Baturaja Barat.
3. Rencana
Pengembangan
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Kecamatan Peninjauan dengan daya/kapasitas 484 BSCF
Gas
(PLTG)
di
4. Pemanfaatan air terjun sebagai Pembangkit Listri Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kecamatan Ulu Ogan dengan daya 4.083 MW
5. Pemanfaatan potensi panas bumi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya/Panas Bumi mencapai 5 MWE
PLTS di Kecamatan Ulu Ogan dengan sumberdaya
6. Pemenuhan kebutuhan listrik diupayakan pada pemenuhan kebutuhan listrik pada wilayah-wilayah
perdesaan dan perkotaan, desa terisolir, kawasan
sentra produksi dan industry.
7. Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV interkoneksi
Peninjauan.
Sumatera
Jawa melewati Kecamatan Peninjauan dan Sinar
8. Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV
dari
Kabupaten Lahat- OKU Timur- melewati Kecamatan Pengandonan, Semidang Aji, Lubuk Batang, dan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 23
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Ulu.
c. Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi
Program pengembangan prasarana telekomunikasi adalah : 1. Fasilitasi
pengembangan
swasta/BUMN
usaha
pelayanan
telekomunikasi
operator
2. Penataan dan efisiensi penempataan BTS atau Tower Terpadu.
3. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk operasionalisasi kegiatan pemerintahaan dan usaha penduduk
d. Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air
Perwujudan pengembangan sistem prasarana sumberdaya air dan Irigasi dilakukan dengan :
1. Konservasi sumber daya air dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pencemaran air.
pengelolaan kualitas air, dan pencegahan
2. Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui pengembangan jaringan irigasi pada seluruh wilayah kecamatan yang memiliki lahan pertanian lahan
basah dan pemanfaatan untuk air minum (PDAM) khususnya untuk kawasan perkotaan.
3. Pengendalian daya rusak air dilakukan melalui pembangunan dan/ atau
pengembangan prasarana pengendalian banjir Wilayah Sungai (WS) Musi di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang meliputi Sungai
Ogan dan 61 anak
sungai, reboisasi pada sempadan sungai dan kawasan hutan di hulu sungai.
4. Pendayagunaan ekosistem rawa dilakukan dengan pemanfaatan untuk
jasa lingkungan, keseimbangan ekosistem rawa dan untuk kegitan pertanian pada rawa dengan kedalaman kurang dari 3 meter di Kecamatan Sinar Peninjauan dan Peninjauan.
5. Peningkatan pelayanan sistem air bersih pada tiap ibukota kecamatan
(PDAM IKK) serta pembangunan PDAM di Ibukota Kecamatan Muara Saeh.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 24
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
6. Pembangunan sistem jaringan irigasi yang dapat mengairi persawahan di
Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan luas kawasan sawah
eksisting 4.026 Ha dan rencana pembukaan lahan sawah lebak seluas 3.270 Ha
e. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya
Program pembangunan prasarana wilayah lainnya adalah : 1.
Pembangunan dan peningkatan pelayana sistem air bersih keseluruh
2.
Pembangunan sistem air limbah dan penanganan kawasan industri
3.
Peningkatan pengelolaan sampah dengan cara melakukan pemisahan
wilayah baik kawasan perkotaan dan perdesaan
antara sampah organik dengan sampah an-organik mulai dari rumah penduduk sampai TPS dan TPA sedangkan rencana pengembangan relokasi
pembuangan TPA harus jauh dari lingkungan rumah penduduk, pada lokasi yang kosong dan tidak subur, tidak merusak ekosistem sekitar, topografi rendah dan tidak menimbulkan atau menyebabkan penyakit. 4.
Penambahan sarana dan prasarana persampahan (angkutan truk, dam
5.
Pembangunan dan penyediaan tempat-tempat sampah, seperti ; bak
6.
Peningkatan dan disiplin masyarakat terhadap dampak yang diakibatkan
7.
Pembangunan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) untuk Kawasan Perkotaan
8.
truck dll)
sampah, tong sampah, gerobak sampah dan lain-lain, dari gundukan sampah terhadap lingkungan hidup.
Baturaja di Desa Kurup Kecamatan Lubuk Batang.
Pembangunan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) Regional di
Kecamatan Lubuk Raja berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (TPA terpadu).
9.
Pembangunan sistem drainase dan pengendalian banjir
10.
Pembangunan jalur dan ruang evakuasi bencana alam.
66..33 PPeerrw wuujjuud da ann RReenncca anna a PPoolla a RRuua anng g 6.3.1
Rencana Perwujudan Kawasan Lindung
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 25
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kawasan lindung yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah Hutan
Lindung Bukit Nanti, , sempadan sungai dan anak-anak sungai, serta sumbersumber mata air. Luas Hutan Lindung Bukit Nanti yang ada diwilayah Kecamatan
Ulu Ogan, Lengkit, Muara Jaya dan pengandonan mencapai luas 55.698 Ha atau
sekitar 11,61 % dari Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, sempadan sungai 39, 246 Ha atau sekitar 8,18 % dari luas wilayah, luas sempaan mata air
233,00 Ha atau sekitar 0,05 %, dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Secara umum dapat ditetapkan bahwa untuk sungai bertanggul pada kawasan
permukiman minimal mempunyai sempadan 10-15 meter, sedangkan pada sungai besar yang berada pada kawasan non permukiman dan tidak bertanggul
sempadan minimal selebar 100 meter dan pada anak sungai minimal 50 meter.
Persoalan yang dihadapi Kabupaten Ogan Komering Ulu saat ini adalah telah dimanfaatkannya kawasan sempadan sungai terutama Sungai Lengkayap
sebagai kawasan terbangun (permukiman penduduk).
Ogan dan Langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pola ruang kawasan lindung pada daerah aliran sungai ini adalah :
1. Identifikasi dan pemetaan kawasan sempadan sungai di WS Musi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, khususnya Sungai Ogan dan 61 anak sungai.
2. Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruang pada sempadan DAS (longsor, banjir, sidementasi)
3. Penyusunan program rehabilitasi daerah aliran sungai 4. Penataan Sempadan Daerah Aliran Sungai (DAS)
5. Penerapan peraturan zonasi untuk dikawasan sempadan sungai. 6. Pemantauan dan evaluasi
Sedangkan dalam upaya pemulihan fungsi kawasan lindung seperti kerusakan
hutan hutan lindung diperlukan upaya-upaya sebagai berikut : 1. Identifikasi dan pemetaan kerusakan hutan lindung
2. Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan lindung 3. Penyusunan program rehabilitasi hutan lindung
4. Penguatan program rehabilitasi hutan lindung berbasis masyarakat 5. Rehabilitasi kawasan hutan lindung
6. Penegakan hukum pemberantasan pembalakan liar (illegal logging) Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 26
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
7. Penerapan pola insentif dan disinsentif dalam pengelolaan hutan lindung
8. Pengawasan dan pengamanan kawasan hutan lindung dengan prioritasi penanganan kawasan hutan yang rusak sesuai tingkat kerusakan dan dampaknya.
9. Penggalangan kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk rehabilitasi kawasan yang rusak
10. Pengembangan program pada hutan lindung ( dengan program gerhan) 11. Pengadaan bibit dan penanaman lahan pada kawasan prioritas
12. Disinsentif bagi pembangunan perumahan baru dikawasan sempadan sungai dan maa air.
13. Pemantauan dan evaluasi a.
Perwujudan Kawasan Lindung Yang Memberikan Perlindungan Kawasan
Bawahannya
Rencana
pengelolaan
kawasan
lindung
yang
memberikan
Perlindungan
Kawasan Bawahannya ini adalah Kawasan Hutan Lindung yang pada dasarnya adalah
memulihkan
fungsinya
seperti
sediakala,
direncanakan untuk pemulihan tersebut adalah :
maka
program
yang
1. Meningkatkan dan mengembangkan cakupan kawasan program HKm pada kawasan hutan lindung yang sudah rusak/alih fungsi non hutan.
2. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan kritis melalui kerjasama dengan berbagai lembaga peduli hutan, lintas instansi pemerintah dan masyarakat setempat.
3. Langkah-langkah adalah :
pengelolaan hutan lindung yang akan dilaksanakan
a. Penguatan manajemen kawasan dan pemantapan blok lindung pada kawasan HL untuk mendukung kawasan konservasi di atasnnya.
b. Penegakan hukum bagi kegiatan illegal logging dengan penanganan (represif, persuasif, dan preventif) secara kontinu.
c. Kegiatan Rehabilitasi, Redeliniasi kawasan hutan.
d. Inventarisasi kawasan hutan rusak pada rencana areal kerja HKm untuk mendorong perambahan yang ada
di blok lindung/dalam untuk
mendapatkan izin HKm pada areal yang sudah direncanakan. Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 27
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Hutan
Kemasyarakatan
pengelolaan
hutan
(HKm),
yang
adalah
bertujuan
:
untuk
Hutan
negara
dengan
memberdayakan
sistem
masyarakat
(meningkatkan nilai ekonomi, nilai budaya, memberikan manfaat/benefit kepada
masyarakat pengelola, dan masyarakat setempat), tanpa mengganggu fungsi pokoknya (meningkatkan fungsi hutan dan fungsi kawasan , pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dengan tetap menjaga fungsi kawasan hutan).
b. Perwujudan Kawasan Perlindungan Setempat Kawasan yang dimaksud disini adalah : 1.
Kawasan Sempadan Sungai ; Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar
pemukiman. Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 2.
15 meter).
Kawasan Sempadan Danau/Waduk : Sama dengan kriteria sempadan sungai, 100 m untuk danau besar, 50 m untuk danau kecil, dan 10 kawasan pemukiman
3. 4.
15 m di
Kawasan Sekitar Mata Air : Radius 200 m dari sumber mata air
Kawasan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan : 30 % dari luas wilayah kota
Langkah Perwujudan Kawasan Perlindungan Setempat meliputi : 1.
Pemetaan
2.
Pemetaan kawasan perumahan dan permukiman disekitar danau/mata air.
3. 4.
5. 6.
kawasan-kawasan
sempadan sungai.
permukiman
yang
berlokasi
dikawasan
Pemetaan dan identifikasi data ruang terbuka hijau diwilayah perkotaan.
Zonasi kawasan rawan longsor dan banjir pada sempadan sungai dan matai air.
Penataan kawasan sempadan sungai dan mata air,
Penataan ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan dalam memenuhi kriteria 30 % dari luas kawasan perkotaan.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 28
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c. Perwujudan Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Buadaya Rencana pengelolaan yang dapat dilakukan untuk kawasan ini adalah sebagai berikut :
1. Dikelola dengan sistem zona dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, kebudayaan dan pariwisata/rekreasi alam. berdasarkan
fungsi
dan
Sistem zona merupakan penataan kawasan
peruntukannya
sesuai
kondisi,
potensi
dan
perkembangan yang ada. Secara umum pembagian zona pada setiap kawasan yang dirinci sebagai berikut :
a. Zonasi Kawasan Suaka Alam dan Margasatwa yang meliputi Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu
Kebayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Kapayang dan Air Panas Gemuhak
difungsikan
untuk perlindungan mutlak dan tidak
diperkenankan adanya perubahan apapun oleh kegiatan manusia, serta perubahan dan perkembangan yang terjadi berjalan secara alami tanpa
campur tangan manusia, kecuali kegiatan untuk penelitian, pemantauan,
perlindungan dan pengamanan. Dapat juga difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi.
b. Zonasi
Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan yan meliputi
kawasan Bendali Rantau Kumpai dan Bendali Mintra Ogan (Agrowisata) serta 3 suku asl yang mendiami Kabupaten Ogan Komering Ulu sekitar sungai Ogan, Lengkayap. Kawasan ini
difungsikan untuk kawasan
kegiatan rekreasi terbatas dan pelestarian budaya lokal/asli.
c. Zonasi Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Lesung Bintang. Di dalam zona
pemanfaatan dapat dibangun sarana akomodasi untuk keperluan
pengunjung (bumi perkemahan, wisma tamu, jalan dan tempat parkir, pusat informasi dan lain-lain) dan sarana pengelolaan taman (kantor, stasiun penelitian, dan lain-lain). Sarana yang dapat dibangun dibatasi luasnya maksimun 10 persen dari luas zona pemanfaatan.
Langkah perwujudan penataan kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya secara lebih teknis adalah sebagai berikut :
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 29
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
1. Pemantapan tata batas masing-masing kawasan.
2. Identifikasi dan klasifikasi kondisi kawasan (tidak kritis, kritis dan sangat kritis)
3. Perumusan program rehabilitasi multi pendekatan dan multi pelaku serta lintas wilayah
4. Penggalangan kerjasama pemulihan fungsi dan peran kawasam 5. Pelaksanaan program rehabilitas
6. Pelaksanaan program pemeliharaan dan pelestarian 7. Pemantauan dan evaluasi
d. Perwujudan Mitigasi Kawasan rawan Bencana A. Mitigasi Rawan Bencana Gempa Bumi
Program utama mitigasi yang perlu diambil dalam menghadapi gempa/longsor adalah :
1. Pemasangan alarm dan komunikasi tanda bahaya (alarm warning systems) di wilayah bagian barat dan selatan (gempa pulkanik) teutama di Kecamatan Lengkiti, Ulu Ogan, Muara Saeh karena terletak dikaki bukit barisan.,
2. Penguatan kapasitas masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam menghadapi bahaya gempa bumi,
3. Standarisasi
kualitas
bangunan/obyek vital Kabupaten,
bangunan
dan
tahan
gempa
perumahan penduduk
di
bumi,
seluruh
terutama wilayah
4. Sosialisasi tanggap darurat dan mekanisme evakuasi korban gempa bumi di seluruh wilayah Kabupaten,
5. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Ogan Komering Ulu,
6. Pembangunan dan penguatan sistem komunikasi ke daerah-daerah terpencil di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu,
7. Penguatan akses informasi dan komunikasi ke dan dari instansi-instansi yang menangani kegempaan dan kebencanaan,
8. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah dalam penanganan bencana gempa bumi.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 30
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Secara teknis mitigasi longsor/gempa bumi dilakukan dengan cara :
1. Menghindar (Avoidance); yaitu dengan cara tidak membangun dan menempatkan bangunan di tempat-tempat yang berpotensi terkena longsor atau gempa bumi.
2. Stabilisasi (Stabilization); dengan cara membuat kemiringan lereng menjadi
landai dan stabil sehingga kemungkinan longsor menjadi kecil, atau
bangunan yang akan didirikan menggunakan pondasi tiang pancang sampai ke bagian lapisan tanah yang stabil.
3. Penetapan Persyaratan Keselamatan Struktur Bangunan (Provision for safety in structures); struktur bangunan harus dirancang dengan memperhitungkan
keselamatan jiwa manusia, yaitu dengan bangunan yang tahan gempa bumi (2 sloop)
4. Pembatasan penggunaan lahan dan penempatan jumlah jiwa (Limitation of land-use and occupancy); Jenis peruntukan lahan, seperti lahan pertanian atau lahan pemukiman dapat dilakukan dengan cara membuat peraturan
peraturan yang berkaitan dengan potensi bencana yang mungkin timbul. Penempatan jumlah jiwa per hektar dapat disesuaikan untuk mengurangi tingkat bencana.
B. Mitigasi Rawan Bencana Longsor
Program utama yang perlu dilakukan untuk mitigasi rawan bencana longsor adalah :
1. Penguatan lereng rawan longsor di sepanjang sisi jalan raya, daerah aliran sungai, tebing/bukit.
2. Rehabilitasi dan reboisasi daerah-daerah penyangga dan resapan air terutama di kawasan Hutan Lindung Bukit Nanti, sempadan sungai ogan dan
3.
lengkayap.
Pengendalian penebangan dan pemanfaatan lahan di daerah penyangga
dan resapan air
4. Pengendalian penambangan pada daerah-daerah penyangga dan resapan air,
5. Pengendalian pemukiman di daerah penyangga, resapan air dan daerah rawan longsor
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 31
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
6. Inventarisasi dan pengawasan ketat daerah-daerah rawan longsor,
7. Pemasangan rambu-rambu bahaya pada daerah rawan longsor di setiap wilayah kecamatan
8. Penguatan kelembagaan masyarakat dalam penanganan bencana tanah longsor,
9. Peraturan daerah yang mengatur sanksi hukum bagi pelanggaran tata ruang di daerah rawan longsor
10. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah
11. Sosialisasi daerah rawan longsor (kemiringan > 40%) C. Mitigasi Rawan Bencana Banjir;
Pada kawasan dengan genangan yang cukup lama perlu ditetapkan sebagai kawasan lindung (inclave). Karena bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat diduga maka rekayasa teknik pengendalian
kerusakan air dapat dilakukan disamping dibangunnya sistem peringatan dini.
Namun untuk mencegah banjir limpasan karena deforestasi tentu hanya dapat dilakukan dengan rehabilitasi kawasan hulu.
Kawasan hulu yang perlu
direhabilitasi adalah hulu-hulu sungai di yaitu Sub DAS Ogan (Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Saeh, Samidang Aji) dan (Kecamatan Sososh Buay
Rayap dan Kecamaan Lengkiti). Sedangkan kawasan-kawasan rawan banjir didaerah hilir meliputi kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang,
Peninjauan, Sinar Peninjauan dan Lubuk Raja. Program utama yang perlu dilakukan adalah :
1. Delineasi kawasan rawan banjir eksisting dan potensi meluasnya kawasan rawan banjir
2. Identifikasi faktor penyebab bahaya banjir, seperti kerusakan kawasan
tangkapan air pada hulu sungai, kerusakan wilayah sungai, kawasan rawa, cekungan dan faktor-faktor lainnya
3. Penyusunan program mitigasi bencana banjir, baik mitigasi struktural maupun non struktural
4. Pelaksanaan program mitigasi yang telah dirumuskan seperti : a. Rehabilitasi dan Reboisasi kawasan hulu dan DAS
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 32
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b. Pembangunan waduk pengendali daya rusak air (banjir)
c. Sosialisasi teknis mitigasi banjir kepada masyarakat terdampak (potensial terdampak)
d. Menetapkan sebagian dari kawasan banjir sebagai kawasan lindung karena merupakan bagian dari eksostim rawa/tanah basah (wet land).
6.3.2
Rencana Perwujudan Kawasan Budidaya
a. Rencana Perwujudan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan
Pertanian Lahan Basah; Program yang dikembangkan untuk pertanian lahan basah atau padi sawah beririgasi adalah :
1. Peningkatan pelayanan irigasi teknis/desa dengan jaminan pasokan air yang
mencukupi. Perbaikan irigasi dilakukan secara terprogam dan sesuai prioritas dengan mengacu pada kondisi terakhir dari irigasi teknis/desa yang ada pada laporan kondisi irigasi terakhir.
2. Perluasan kawasan pertanian lahan basah dengan membuka kawasan rawa pasang surut di kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
3. Peningkatan produksi pertanian sawah melalui intensifikasi lahan sehingga hasil panen dapat dicapai lebih dari 4,2 ton/ha,
4. Untuk meningkatkan pendapatan petani perlu dikembangkan padi organik
bersertifikat sehingga sebagian hasil panen dapat dijual dengan nilai ekonomi yang tinggi,
5. Diperlukan berbagai insentif (keringanan pajak/retribusi dan subsidi) guna meningkatkan produktivitas lahan dan kinerja petani,
6. Penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan lahan dan air
(irigasi), pengadaan sarana produksi, panen dan pengolahan pasca panen termasuk pemasaran.
Pertanian Lahan Kering & Hortikultura; untuk mewujudkan rencana pola ruang pertanian lahan kering dan hortikultura diperlukan hal-hal berikut :
1. Penetapan kawasan dan sentra pertanian lahan kering untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Penetapan komoditas unggulan sesuai karakteristik sub kawasan Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 33
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
3. Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi lahan, ekstensifikasi dan optimasi lahan.
4. Pembangunan prasarana dan sarana pertanian, seperti jalan produksi, peralatan budidaya dan teknologi pengolahan pasca panen
5. Penguatan
kelembagaan
petani
terkait
dengan
pengelolaan
lahan,
penggunaan pupuk organik, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran serta permodalan
b. Rencana Perwujudan Kawasan Perkebunan
Jenis komoditas perkebunan utama yang dikembangkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini Sawit, Karet, Karet Rakyat, kopi, lada. pengembangan jenis komoditas perkebunanan ini adalah :
Program untuk
1. Penetapan (delineasi) kawasan perkebunan yang potensial dan tidak berada pada kawasan konservasi (lindung).
2. Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan. Untuk kopi hasil produksi ditingkatkan menjadi 4 ton/ha. Peningkatan produksi
ini dilakukan melalui bantuan sarana produksi perkebunan, peningkatan keterampilan budidaya dan pengolahan pasca panen.
3. Pembangunan infrastruktur kawasan perkebunan yang terdiri dari sub sistem :
a. Subsistem Hulu (Up Stream):sarana produksi pertanian (industri pembibitan, agrokimia, agrootomotif)
b. Subsistem Usaha tani (On Farm): produksi pertanian primer (budidaya) c. Subsistem
Hilir
perdagangan.
(Down
Stream):
pengolahan
hasil
pertanian
dan
d. Subsistem Kelembagaan (Supporting Institution): perbankan, transportasi, penelitian dan pengembangan, kebijakan pemerintah, penyuluhan dan konsultan, dll
c. Rencana Perwujudan Hutan Produksi
Hutan Tanam Rakyat; adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang
dibangun oleh perorangan atau koperasi untuk meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan yang meliputi kegiatan penyiapan lahan, Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 34
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pemasaran. Luas
areal yang dibangun/dikelola maksimal 60 Ha untuk masa izin usaha selama maksimal 60 tahun.
Hutan Tanaman Desa; adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan
semata-mata dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa dan belum dibebani
izin/hak. Pengelola hutan tanaman desa adalah lembaga kemasyarakatan yang
dibentuk desa dan secara fungsional berada dalam organisasi desa serta
bertanggung jawab kepada kepala desa. Lokasi dan luas hutan tanaman desa ditentukan oleh instansi berwenang. Hutan tanaman desa dapat berada dalam
hutan lindung dan hutan produksi dengan ketentuan bahwa untuk hutan lindung tidak diperkenankan memanfaatkan hasil hutan kayu. Pemanfaatan lain adalah hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan dan pemungutan hutan bukan kayu.
Kedua program di atas terlihat jelas sangat berpihak kepada masyarakat, baik masyarakat yang berada di sekitar hutan ataupun yang berada dalam hutan.
Program ini akan membawa kemanfaatan yang bermakna bagi pemulihan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kendatipun demikian
proses penetapan lokasi, pola pengelolaan dan pemanfaatan hasil hutan dari hutan tanaman rakyat dan hutan desa seyogyanya diselenggarakan dengan ketentuan teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah (Permenhut No. 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Permohonan IUPHHK pada Hutan Tanaman Rakyat dan Permenhut No. 49 Tahun 2008 tentang Hutan Desa).
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk pengelolaan HPT ini adalah : a. b. c. d. e.
Fasilitasi kelompok dalam izin pengelolaan HTR/HD
Pemasangan batas luar kawasan dan blok pemanfaatan dan blok
perlindungan.
Pembangunan infrastruktur pendukung untuk pemanfaatan sumber daya air
( pertanian, mikrohidro, kebutuhan air bersih) Pembangunan fasilitas wisata alam
Fasilitasi pemasaran hasil produksi kehutanan dan perkebunan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 35
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sebaran kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Lubuk Batang, Peninjauan, Lengkiti, Samidang Aji, Sosoh Buay Rayap.
Sebaran kawasan Hutan Produksi
Terbatas (HPT) di kecamatan Lubuk Batang, Pengandonan, Samidang Aji, Sosoh
Buay Rayap, Peninjauan dan Lengkiti. Luas kawasan Hutan Produksi (HP) 37.873
Ha, Kawasan Hutan Produksi (HP) dikawasan OMIBA 8.160 Ha, kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 32.639 Ha.
Dalam 20 Tahun ke depan sampai dengan Tahun 2029, pemanfaatan sumberdaya hutan diproyeksikan tidak mengalami perluasan yang berarti
dengan tetap berpegang pada azas hutan lestari dan pemanfaatan hutan yang
berkelanjutan serta perubahan paradigma dari pe-manfaatan kayu hutan menjadi pemanfaatan non-kayu.
d. Rencana Perwujudan Kawasan Peternakan
Program yang dikembangkan untuk kawasan peternakan adalah :
1. Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi dan kerbau) di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
Sebagai sentra peternakan
ternak besar perlu dilengkapi dengan prasarana dan sarana reproduksi
(inseminasi buatan), pembesaran, penggemukan dan pemanfaatan daging (RPH) ataupun susu sapi dan kerbau (yoghurt)
2. Pengembangan sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba,) dan
Unggas (ayam potong dan ayam kampung) di diwilayah Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan
dengan kawasan pendukung seluruh
kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Pada kawasan sentra
peternakan ternak kecil ini seyogyanya juga dibangun prasarana dan sarana
pendukung agar sentra berfungsi dan terjadi peningkatan populasi dan produksi ternak kambing dan domba.
3. Pengembangan kawasan agribisnis peternakan 4. Pengembangan kawasan integrasi seperti : Kawasan integrasi perternakan
(organic farm)
tanaman pangan dan hortikultura
Kawasan integrasi perternakan - perkebunan Kawasan integrasi perternakan - perikanan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 36
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
5. Sesuai dengan UU penyuluhan, dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peternak sehingga diperoleh peningkatan populasi dan
produksi peternakan yang berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
6. Pengembangan pakan ternak lokal dengan mengandalkan hasil pertanian dan perikanan lokal.
e. Rencana Perwujudan Kawasan Perikanan
Rencana pengembangan kawasan perikanan dilakukan di seluruh wilayah
kabupaten yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan perikanan, meliputi : 1.
Pengembangan perikanan tambak, kolam, rawa dan sungai
2.
Pengembangan
seluruh kecamatan yang dilalui SUB Das Ogan dan Lengkayap sentra
budidaya
perikanan
air
tawar
dalam di dengan
pengembangan kawasan Minapolitan di wilayah Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan.
f.
Rencana Perwujudan Kawasan Pertambangan
1. Peningkatan pengelolaan dan pengembangan, serta pembinaan dan
pengawasan bidang pertambangan dan energi. Arahan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program ini meliputi:
a. Inventarisasi sumberdaya mineral, pembinaan, dan pengawasan bidang
pertambangan bahan miniral bukan logam dan batubara, serta air bawah tanah, yang berpotensi untuk dieksploitasi dalam skala ekonomi.
b. Melakukan kajian daya dukung lingkungan untuk ekploitasi bahan tambang miniral bukan logam dan batubaa.
c. Menetapkan satuan Wilayah Pertambangan (WP) yang meliputi Wilayah Usaha Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Wilayah
Pertambangan
Negara
(WPN)
dengan
pertimbangan
perlindungan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
d. Menyusun profil potensi, prosedur dan mekanisme perizinan serta rencana bisnis (bussines plan) untuk masing-masing WUP, WPR dan WPN.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 37
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
e. Melakukan kajian sumberdaya energi alternatif yang meliputi panas bumi dan tenaga air, listrik pedesaan.
f. Melakukan promosi untuk menarik investasi pengembangan bidang pertambangan dan energi
2. Pengembangan energi sebagai pembangkit listrik energi alternatif. Arahan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program ini meliputi:
a. Melakukan kajian pengembangan energi panas bumi, mikrohidro, tenaga
uap dan air
bekerjasama
dengan
untuk pengembangan energi alternatif,
berbagai
lembaga
seperti
Departemen
Pertambangan, Energi dan Sumberdaya Mineral, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
b. Melaksanakan perencanaan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik energi alternatif di Kecamatan Ulu Ogan.
c. Melaksanakan perencanaan pemanfaatan energi tenaga uap dimulut tambang batubara untuk pembangkit tenaga listrik energi alternatif di Samidang Aji dan Baturaja Barat.
d. Melaksanakan
perencanaan
e. Melaksanakan
perencanaan
pemanfaatan
energi
gas
untuk
pembangkit tenaga listrik energi alternatif di Kecamatan Peninjauan. pemanfaatan
energi
air
pembangkit tenaga listrik energi alternatif di Kecamatan Ulu Ogan.
f. Mencari
sumber
pembiayaan
dan
investor
untuk
untuk
pelaksanaan
pengembangan pembangkit tenaga listrik energi tersebut diatas, baik panas bumi, uap, gas, air dan mikrohidro.
g. Rencana Perwujudan Kawasan Industri Rencana pengembangan kawasan industri untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu berupa industri besar, sedang, dan industri kecil dalam bentuk kawasan industri, lingkungan industri, maupun industri kecil dan mikro. Pengembangan
kawasan
industri
besar
dan
sedang
diarahkan
untuk
pengolahan hasil pertanian, perkebunan, pertambangan yang diarahkan pada Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 38
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kawasan industri berlokasi di Kecamatan Baturaja Barat. Pengembangan industri rumah tangga diarahkan sebagai industri penunjang industri besar, industri sedang dan kegiatan pariwisata;
Pengembangan kawasan industri sebaiknya dilakukan melalui pengembangan industri unggulan Kabupaten Ogan Komering Ulu ,, seperti : a. Mempertahan lokasi Industri semen Baturaja.
b. Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, terutama karet, sawit, kopi.
c. Pengembangan industri hasil pertambangan selain industri semen. h. Rencana Perwujudan Kawasan Pariwisata Program yang dikembangkan untuk kawasan pariwisata adalah :
1. Pengembangan Kawasan Wisata Alam diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Arahan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program ini meliputi:
a. Melengkapi Kawasan Wisata yang ada dengan fasilitas penunjang wisata.
b. Melakukan promosi Kawasan Wisata melalui berbagai media, dan melaksanakan berbagai event promosi.
c. Melakukan kerjasama dengan berbagai biro perjalanan dalam upaya pemasaran yang progresif.
2. Pengembangan kawasan Wisata Alam (11 Lokasi), Sejarah (1 Lokasi), Industri (1 Lokasi), Agrowisata (2 Lokasi) dengan jumlah potensi kawasan
wisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu seluruhnya adalah 15 Obyek wisata dilakukan melalui a. b. c.
Penataan kawasan/penyusunan master plan kawasan obyek wisata.
Pembangunan fasilitas penunjang pariwisata Promosi dan pemasaran
3. Pengembangan potensi sumberdaya alam sebagai objek objek wisata dalam satu kesatuan sistem pengelolaan yang terpadu. Arahan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program ini meliputi :
a.
Inventarisasi sumberdaya alam yang berpotensi sebagai objek wisata.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 39
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b.
Membentuk pusat informasi pariwisata terpadu dan sistem informasi manajemen promosi pariwisata daerah.
c. i.
Peningkatan promosi dan investasi kepariwisataan.
Rencana Perwujudan Kawasan Permukiman Permukiman Perkotaan;
pembangunan kawasan permukiman di Kabupaten
Ogan Komering Ulu perlu didekati dengan mitigasi gempa dan longsor disamping bahaya vulkanisme serta mitigasi banjir.
Prinsip dasar yang dalam pembangunan permukiman di Kabupaten Ogan
Komering Ulu berdasarjkan mitigasi gempa dan longsor terutama di kawasan
perbikitab bukit barisan seperti Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Muara Saeh sebagian Kecamatan Pengandonan adalah :
1. Konstruksi bangunan harus tahan gempa (ringan & kompak dibangun pada
tapak yang datar). Bangunan rumah panggung tradisional Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah yang paling cocok untuk kawasan yang rawan gempa..
2. Tidak dibangun di sisi tebing untuk menghindari runtuhan tanah akibat longsor, baik longsor akibat gerusan air ataupun akibat gempa
3. Dihindari pembangunan perumahan pada areal/alur lahar gunung berapi
4. Bangunan penyelamat (escape building) sebagai rumah perlindungan
bersama bila terjadi bencana alam. Pada saat normal (tidak terjadi bencana) bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bangunan sosial, baik untuk balai pertemuan, pesta kawin/adat, kegiatan agama, dll.
Bangunan ini
tentunya harus tahan gempa dan berada pada kawasan yang aman dan mudah dijangkau.
5. Permukiman seyogyanya harus didukung dengan infrastruktur dasar, seperti
sistem transportasi, air bersih, listrik, telekomunikasi yang memadai, sanitasi
lingkungan dan adanya pengelolaan sampah yang baik serta dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, kesehatan dan perdagangan.
Prinsip dasar yang dalam pembangunan permukiman di Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan mitigasi banjir terutama di kawasan sempadan sungai
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 40
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
dan dataran rendah seperti di Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Sinar Peninjauan dan Lubuk Raja adalah :
1. Penyusunan Rencana Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Menghindari bangunan disempadan sungai/gigir tebing sungai
3. Menjadi sungai sebagai beranda depan rumah, bukan dibelakang rumah 4. Menghindari
bangunan
6. Menghindari
pembangunan
0-3 %
rumah pada kawasan resapan air dan kemiringan rumah
pada
kawasan
lahan
abadi/lahan basah untuk tetap mempertahan kawasan pertanian.
pertanian
7. Tidak dibangun di sisi tebing untuk menghindari runtuhan tanah akibat longsor, baik longsor akibat gerusan air.
8. Bangunan penyelamat (escape building) sebagai rumah perlindungan bersama bila terjadi bencana alam. Pada saat normal (tidak terjadi bencana)
bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bangunan sosial, baik untuk balai pertemuan, pesta kawin/adat, kegiatan agama, dll. .
9. Permukiman seyogyanya harus didukung dengan infrastruktur dasar, seperti
sistem transportasi, air bersih, listrik, telekomunikasi yang memadai, sanitasi lingkungan dan adanya pengelolaan sampah yang baik serta dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, kesehatan dan perdagangan.
Pembangunan permukiman dikembangkan dengan komposisi 1:3:6, artinya bila
dibangun sebuah rumah mewah harus sebanding dengan pembangunan 3 rumah sedang
dan 6
rumah
sederhana.
Komposisi
tersebut sekaligus
menggambarkan pemetakan kelompok tingkatan kepadatan rumah, yaitu kepadatan tinggi, sedang dan rendah.
Adapun program yang perlu dikembangkan untuk permukiman perkotaan adalah sebagai berikut : a. Pengembangan
kawasan
permukiman
perkotaan
yang
tersebar
di
Kecamatan Baturaja Barat dan Timur sebagai kawasan perkotaan Baturaja dan ibukota kecamatan lainnya dilakukan melalui : 1)
Percepatan penyediaan perumahan melalui kegiatan : Penyediaan KPR RSH
bersubsidi,
Pengembangan
perumahan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
swadaya
dan
Halaman VI - 41
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2)
Pengembangan Kasiba/Lisiba.
Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan perkampungan disekitar sempadan sungai. Kegiatan ini ditujukan untuk kawasan yang memiliki
lingkungan permukiman yang kurang sehat serta kondisi perumahan yang kurang layak pada kota-kota yang menjadi pusat pengembangan.
3)
Revitalisasi kawasan
4)
Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman.
5) 6)
7)
tradisional/etnis/ bersejarah yaitu kawasan yang
mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting
Pemenuhan kebutuhan RTH perkotaan minimal 30 % dari luas kawasan perkotaan.
Pengembangan
prasarana
dan
sarana
kawasan
cepat
tumbuh
perkotaan, seperti dijalur koridor Baturaja-Batumarta-Martapura (Kab OKU Timur).
Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Kawasan Siap Bangun dan Kawasan Lingkungan Siap Bangunan (KASIBA dan LISIBA).
b. Sementara itu program pembangunan permukiman perkotaan Baturaja adalah sebagai berikut
1. Pemetakan zona permukiman eksisiting dan kawasan siap bangun dengan memperhatikan :
a. Daya tampung kota, terkait dengan kawasan yang relatif aman dari ancaman bencana alam, lahan dengan kemiringan dibawah 15%,
b. Rencana pemenuhan kebutuhan RTH 30 % dari luas kawasan perkotaan c. Rencana peningkatan pelayanan perantoran, kesehatan, pendidikan,
d. Rencana pengembangan fasilitas utama kota (Islamic Center, Stadion Olah Raga, dan lain-lain)
e. Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
2. Identifikasi kelengkapan dan cakupan layan fasilitas dan utilitas utama
pada masing-masing blok dan perkiraan kebutuhan untuk tahun 2029, seperti :
a. Jalan lingkungan
b. Sistem jaringan prasarana air minum c. Sistem jaringan prasarana listrik
d. Sistem jaringan prasarana telekomunikasi Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 42
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
e. Sistem pengelolaan sampah (gerobak, TPS dan sebuah TPA/TPST) f. Sistem drainase dan pengelolaan limbah
3. Identifikasi lokasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan rawan bencana alam dan merekomendasikan mitigasinya/relokasi.
4. Revitalisasi kawasan
tradisional/etnis/ bersejarah yaitu kawasan yang
mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting
5. Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman. 6. Pengembangan
prasarana
dan
sarana
kawasan
perkotaan, seperti Baturaja-Batumarta-Martapura.
cepat
tumbuh
7. Identifikasi seluruh bangunan yang berada pada kawasan aman bencana alam,
namun
tidak
memenuhi
merekomendasikan solusi teknisnya
syarat
teknis
tahan
gempa
dan
8. Penyusunan rencana teknis tata ruang kota dengan pendekatan mitigasi
bencana dan pencadangan kawasan permukiman baru (kasiba dan
lisiba) dengan rencana pembangunan prasarana permukiman yang lebih terarah, efektif, efisien, produktif, aman dan berkelanjutan.
9. Pengadaan perumahan melalui subsidi KPR-Rumah Sangat Sederhana Permukiman Perdesaan; Ciri permukiman perdesaan adalah tersebar secara
mengelompok di sepanjang jalan utama dan sebagian lainnya berada pada kawasan yang mempunyai akses yang rendah. Program perwujudan permukiman perdesaan yang dilakukan adalah :
a. Identifikasi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan perdesaan melalui bantuan pemerintah dan pembangunan perumahan swadaya.
b. Identifikasi kelompok permukiman perdesaan yang berada pada kawasan lindung dan budidaya. Bila terdapat permukiman (kelompok rumah) yang
berada pada kawasan lindung, maka direkomendasikan jalan keluarnya, baik melalui pelepasan hak hutan atau relokasi.
c. Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang berada pada
kawasan rawan bencana dan merekomendasikan mitigasi ataupun relokasi terhadap bangunan tersebut.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 43
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang tidak memenuhi
konstruksi tahan gempa dan merekomendasikan rencana penanganannya secara teknis
e. Klasifikasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan budidaya yang f.
mempunyai akses tinggi, sedang dan rendah (remote area).
Identifikasi kelengkapan prasarana dan sarana permukiman pada masing-
masing kelompok permukiman pada poin 2 dan rekomendasikan rencana pembangunannya.
f. Pengembangan Kawasan Peruntukkan Lainnya
1. Pengembangan perkantoran pemerintahan melalui :
•
pembangunan
perkantoran
pemerintahan
Kabupaten
Ogan
Komering Ulu (relokasi kantor dinas pada kawasan permukiman padat)
•
pembangunan kantor pemerintahan kecamatan dan desa
2. Pengembangan kawasan pendidikan melalui pembangunan fasilitas pendidikan pada kawasan perkotaan dengan pendekatan aglomerasi
atau penggabungan fasilitas pendidikan semua tingkatan dlam satu kawasan
3. Pengembangan kawasan kesehatan melalui pembangunan bangunan dan infrastruktur pendukung.
4. Pengembangan kawasan peribadatan (Islamic center), perdagangan dan jasa serta Ruang Terbuka Hijau Kota
6.3.3
Rencana Perwujudan Kawasan Strategis
Kawasan strategis kabupaten Ogan Komering Ulu adalah kawasan stragis
ekonomi dan cepat tumbuh kawasan ex transmigrasi Batumarta koridor Baturaja-
Batumarta-Martapura serta kawasan industri di kecamatan Baturaja Barat baik industri semen Baturaja maupun pengembangan kawasan industri baru serta
kawasan Minapolitan diwilayah Kecamatan Pengandonan, ULu Ogan dan Muara Jaya. Kawasan strategis
sosial budaya dikawasan permukiman suku-suku asli
sepanjang aliran sungai Ogan dan Lengkayap, Kawasan strategis sumberdaya alam dan teknologi tinggi yaitu minyak dan gas, batubara, panas bumi dan air Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 44
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
terjun, Kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yaitu Hutan Lindung Bukit Nanti dan kawasan DAS Ogan dan Lengkayap.
Perwujudan program masing-masing kawasan strategis kabupaten adalah :
1. Kawasan Strategis Dari sudut kepentingan Ekonomi yaitu Kawasan Baturmarta, Koridor cepat tumbuh, kawasan industri dan kawasan Minapolitan: a. Penetapan batas masing-masing kawasan b. Penyusunan RDTR Kawasan ekonomi
c. Penyusunan RDTR Kawasan cepat tumbuh d. Penyusunan RDTR Kawasan Industri
e. Penyusunan RDTR Kawasan Minapolitan/Master Plan Kawasan Minapolitan f. Penyusunan RTBL sub kawasan
g. Penyusunan Zoning Regulation kawasan cepat tumbuh 2. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial budaya
a. Diliniasi kawasan permukiman yang masih mempertahan adat istiadat seni budaya asli
b. Peningkatan program pelestarian seni dan budaya
c. Peningkatan sumberdaya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan
d. Pembangunan infrastruktur kawasan
e. Pembangunan prasarana dan sarana penunjang. 3. Kawasan Strategi Dari Sudut Kepentingan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi dengan program sebagai berikut :
a. Penetapan kawasan potensi pertambangan minyak dan gas, batubara, dan bahan tambang lainnya
b. Diliniasi kawasan ekploitasi pertambangan
c. Penyusunan RDTR kawasan pertambangan d. Pengendalian lingkungan akibat eksploitasi
e. Pengembangan energi alternatif seperti pengembangan pembangkit listrik
tenaga gas PLTG), uap PLTU), panas bumi dan mikrohidro (PLTSdan PLTHM) serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 45
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
f. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pertambangan g. Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaannya.
4. Kawasan Strategi Dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup dengan program sebagai berikut : 1. Perwujudan Hutan Lindung :
a. Penetapan batas kawasan Hutan Lindung Bukit Nanti dan legalisasi kawasan hutan lindung yang disetujui Menteri Kehutanan.
b. Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaannya.
c. Penyusunan rencana pengelolaan dan perpetakan (blocking) serta pentahapan pelaksanaan pengembangan.
d. Pembangunan infrastruktur (jalan produksi) dan green buffer kawasan hutan lindung.
e. Pengusahaan modal dan bibit tanaman serta penanaman.
f. Pelaksanaan budidaya Hutan Tanaman Rakyat. 2. Perwujudan Kawasan Sempadan Sungai,:
a. Penetapan dan delinias kawasan Wilayah Sungai (WS) Musi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang meliputi Sungai Ogan dan 61 anak sungai.
b. Penataan Ruang Kawasan Sempadan Sungai besar dan kecil
c. Penyusunan Raperda Tentang Tata Ruang Wilayah Sungai (WS) Musi di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaannya.
e. Penyusunan rencana pengelolaan dan perpetakan (blocking) serta pentahapan pelaksanaan pengembangan.
f. Pembangunan pengendalian banjir dan longsor pada sempadan dan gigir sungai.
3. Perwujudan Kawasan Sempadan Mata Air/Danau : a. Identifikasi kawasan sempadan mata air/danau
b. Penataan Ruang Kawasan sekitar mata air/danau c. Rehabilitasi kawasan sekitar mata air dan danau.l
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 46
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaannya.
e. Penyusunan rencana pengelolaan dan perpetakan (blocking) serta pentahapan pelaksanaan pengembangan.
6.3.4 Arahan Pemanfaatan Rencana Kawasan Perbatasan Dalam proses penyusunan RTRW dilakukan konsultasi publik dan rapat teknis dengan pemerintah kabupaten perbatasan.
Terdapat kesepakatan dalam
pengembangan kawasan perbatasan dengan kabupaten tetangga yang
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Koordinasi Pembahasan RTRW di Privinsi
Sumatera Selatan (kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan) dengan pemerintah daerah kabupaten perbatasan. Adapun hasil kesepakatan yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) 1)
2)
Peningkatan sistem jaringan jalan arteri primer /nasional sebagai lalu-lintas tengah trans sumatera dengan pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan pelayanan (akses jalan Baturaja-Martapura).
Pengembangan
sistem
jaringan
jalan
Kecamatan Lubuk Batang-Lubuk Raja
kolektor
primer/provinsi
dari
Kecamatan Madang Suku II OKU
Timur untuk membuka akses kawasan sentra-sentra produksi. 3)
4) 5)
6)
Pengembangan jaringan jalan lingkar kabupaten (jalan kolektor primer) dari
Kecamatan
Samidang
Aji-Lubuk
Batang-Sinar
Kecmatan Madang Suku II Kabupaten OKU Timur.
Peninjauan-ke
Peningkatan pelayanan lalu-lintas kereta api angkutan barang dan
penumpang (Palembang-Prabumulih-Baturaja-Martapura-Lampung Pengembangan sistem jaringan jaringan rel kereta api khusus (angkutan
batubara) dari Tanjung Enim (Kabupaten Muara Enim)-Lubuk Raja-BaturajaLubuk Raja dan Martapura (Kabupaten OKU Timur).
Rencana Pengembangan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) di
Kecamatan Lubuk Raja pada wilayah perbatasan Kecamatan Buay P. Peliung di Kabupaten OKU Timur.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 47
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
7)
Pengembangan budidaya perkebunan rakyat dikawasan perbatasan khususnya tanaman Karet.
8) Pemadu serasian pola ruang dalam pemanfaatan ruang tambang batubara
9) Mempertahan kawasan Obyek Militer Baturaja di wilayah perbatasan OKUOKU Timur sebagai Kawasan OMIBA
pertahanan dan keamanan Provinsi
serta memfungsikannya
kawasan
Sumatera Selatan di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
10) Menjaga keamanan dan stabilitas daerah perbatasan. b. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) 1)
Peningkatan kondisi jaringan jalan kolektor primer/provinsi dari Baturaja-
2)
Pengembangan jaringan jalan kolektor sekunder/Kabupaten akses dari
3)
4) 5)
Sosoh Buay Rayap-Lengkit-Kabupaten OKU Selatan. Kecamatan Lengkiti
Martapura (OKU Timur)
Ke kecamatan Muara Dua (OKU Selatan) dank e
Penetapan dan mempertahankan kawasan hutan lindung Bukit Nanti.
Rehabilitasi dan pelestarian Kawasan Lindung pada daerah berbatasan seperti rehabilitasi kawasan hutan lindung dan daerah aliran sungai
Menjaga keamanan dan stabilitas daerah perbatasan.
c. Kabupaten Muara Enim
1) Peningkatan kondisi sistem jaringan arteri primer/nasional dari Muara EnimPengandonan-Samidang Aji-Baturaja.
2) Peningkatan kondisi system jaringan jalan kolektor primer/provinsi ruas jalan Baturaja-Lubuk Batang-Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.
3) Pengembangan sistem jaringan jaringan rel kereta api khusus (angkutan
batubara) dari Tanjung Enim (Kabupaten Muara Enim)-Lubuk BatangBaturaja-Lubuk Raja dan Martapura (Kabupaten OKU Timur)-Lampung.
4) Sinkronisasi rencana pola ruang yaitu pengembangan kawasan hutan lindung. hutan produksi dan perkebunan
5) Pemadu serasian pola ruang dalam pemanfaatan hasil tambang batubara
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 48
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
6) Rehabilitasi dan pelestarian Kawasan Lindung pada daerah berbatasan seperti hutan lindung Bukit Nanti, Sub DAS Ogan.
7) Menjaga keamanan dan stabilitas daerah perbatasan. d. Kabupaten Ogan Ilir (OI) 1)
Peningkatan kondisi jaringan jalan lokal primer /kabupaten Lubuk Batang-
2)
Pemadu serasian pola ruang yaitu arahan pemanfaatan ruang untuk
3)
Pemadu serasian pola ruang dalam pemanfaatan hasil tambang
4)
Rehabilitasi dan pelestarian Kawasan Lindung pada daerah berbatasan
5)
Menjaga keamanan dan stabilitas daerah perbatasan.
66..44
Peninjauan-Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir.
perkebunan karet rakyat, pertanian lahan basah dan perkebunan sawit.
batubara, minyak dan gas. seperti Sub DAS Ogan .
IInnd diikka assii PPrroog grra am m PPeem mb ba anng guunna ann
Indikasi program adalah bagian yang memuat rincian tahapan dan program pembangunan yang akan diterapkan di wilayah perencanaan, sesuai dengan
tujuan pengembangan tata ruang di masa yang akan datang. Dalam jangka waktu 20 tahun mendatang, tahun 2011-2031, program pembangunan disusun bertahap kawasan demi kawasan juga sektor demi sektor yang berada dalam lokasi/kawasannya.
Dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, rangkaian kegiatan pelaksanaan pemanfaatan ruang pada tingkat kabupaten yang terpenting adalah upaya
untuk membentuk dan memantapkan struktur wilayah seperti diharapkan. Untuk itu,
program pemanfaatan ruang dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian besar,
yaitu :
1. Program
kawasan :
utama,
yaitu
mencakup
program-program
pengembangan
Pembangunan fungsi-fungsi kegiatan dasar Pemantapan fungsi kawasan
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 49
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
2. Program penunjang, yaitu mencakup program-program pokok pembangunan prasarana dan sarana.
Indikasi program pembangunan ditentukan berdasarkan potensi dan masalah serta kecenderungan perkembangan sektor-sektor tertentu dan sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan atau pembangunan sektor tersebut. Indikasi
program pembangunan juga disusun berdasarkan usulan progam dari Rencana
Alokasi Pemanfaatan Ruang, baik bagi pengendalian lingkungan kawasan lindung maupun pembangunan potensi kawasan budidaya sektor persektornya. Untuk lebih jelasnya mengenai pola penyajian indikasi program pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, dapat dilihat pada Gambar 6.1. Gambar 6.1. Pola Penyajian Indikasi Program THN PELAKSANAAN (20 thn) INSTAN SI PELAKSANA
SUMBER PEMBIAYAAN
SEKTOR
SUB SEKTOR
LOKASI/ KAWASAN
PROGRAM
SUB SEKTOR
LOKASI/ KAWASAN
PROGRAM
Indikasi program selama 20 tahun mendatang perlu diajukan dan disepakati
bersama berbagai pihak hingga mencapai esensi pembangunan bertahap yang
memilki multiplier effect, efisien, memenuhi kepentingan utama kebutuhan percepatan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang berwawasan lingkungan serta mencegah adanya konflik interest secara sektoral atau antar kawasan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu direncanakan akan
mempunyai paket progam proyek yang optimal, mempercepat perubahan Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 50
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kondisi sosial ekonomi fisik lingkungan wilayahnya secara positif atas dasar
kesepakatan berbagai pihak Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk
lebih
jelasnya
indikasi
program
perwujudan
pemanfaatan
ruang
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031 ini dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Bab 6 Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman VI - 51
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
TABEL 6.1 INDIKASI PROGRAM UTAMA PENATAAN RUANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2012-2032 No
A.
a. 1.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Pemantapan Rencana PusatPusat Permukiman Peningkatan Fungsi dan Peranan PWK Kota Baturaja
Kegiatan
Revisi RDTR Kawasan Perkotaan Baturaja Penyusunan Rencana Teknis Ruang Tiap Sub Kawasan Perkotaan (RTRK) Penyusunan Rencana Tata Letak Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pengembangan Kawasan Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pengembangan dan Pembangunan Perumahan di Daerah Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Tinggi Pengembangan Rumah Sakit Pembangunan Gedung Olah Raga dan Kesenian Peningkatan Pelayanan Terminal Batu Kuning Penyunan Rencana
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN/Swasta
Kem. Diknas/Diknas/ Swasta
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Perhubungan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya,
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 52
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Peningkatan Pelayanan PDAM
Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Penyediaan TPA Alokasi Kawasan Kasiba dan Lisiba
Pengelolaan Kawasan Islamic Center Pembangunan Balai Latihan Kerja Modern
2.
Peningkatan Fungsi dan Peranan PKL Peninjauan
Pengembangan SMA Bertarap Internasional Pengembangan Madrasah Aliyah Bertarap Internasional Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten
Pengembangan dan Pembangunan Perumahan Rakyat Pembangunan dan Perbaikan Pasar
Peningkatan Pusat Perdagangan dan Jasa Pembangunan Balai Penyusluhan Pertanian Pengembangan Puskesmas Rawat Inap Pengembangan SMP Negeri Bertarap Internasional Pembangunan Pusat Pembenihan Padi dan
Penanggung Jawab Pengairan dan Tata Ruang
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
PDAM
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Kem PU
APBD/APBN
Kem Perumahan Rakyat
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar/Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pendidikan/Dep Agama Dinas Tenaga Kerja/Dinas Perdagangan
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 53
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Karet Unggul Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau Kota (RTH) Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Pengembangan Balai Penyuluhan dan Latihan Pertanian dan Pekerkebunan
3.
Peningkatan Fungsi dan Peranan PKL Pengandonan
Pengembanan prasarana dan sarana Minapolitan Pengembangan Fasilitas Kesehatan
Pengembangan Pasar Tradisionil Penyusunan RTH Perkotaan Pengembangan Fasilitas Pendidikan
4.
Peningkatan Fungsi dan Peranan PKLp Batumarta II
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruan/Kementerian Perikanan dan Kelautan
APBD/APBN
Pemkab/Kementeian Klautan dan Perikanan
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pertamanan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pendidikan
Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Pengembangan dan Pembangunan perumahan Rakyat Peningkatan Pusat Perdagangan dan Jasa Pembangunan Balai
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Swasta
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar/Dinas Perdagangan
Dinas Pertanian dan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 54
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
5.
6.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Peningkatan Fungsi dan Peranan PKLp Tanjung Lengkayap
Peningkatan Fungsi dan Peranan PKLp Ulak Pandan
Kegiatan
Penanggung Jawab
Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan Pengembangan SMP Bertarap Internasional Pengembangan Puskesmas Rawap Inap Pembangunan Pusat Pembenihan Padi dan Karet Unggulan Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan
Perkebunan
Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukoa Keacmatan Peningkatan Fungís Perdagangan dan Jasa Pengembangan SMP Bertarap Internasional Pengembangan Balai Penyuluhan Perkebunan Pembangunan Gudang Pengumpul dan Lahan Jemus Padi Pengembangan Pusekesmas Rawat Inap Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Pengembangan dan Pembangunan Pusat Perdagangan dan Jasa Pengembangan SMP
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar/Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 55
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
7.
8.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Peningkatan Fungsi dan Peranan PPK Karya Mukti
Peningkatan Fungsi dan Peranan PPK Lubuk Batang Baru
Kegiatan Bertarap Internasional Pengembangan Balai Penyuluhan Perkebunan Pembangunan Gudang Pengumpul dan Lahan Jemus Padi Pengembangan Pusekesmas Rawat Inap Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Peningkatan Pelayanan Puskesmas Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan Peningkatan Pasar Tradisional Pengembangan Fasilitas Pendidikan Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Peningkatan Pelayanan Puskesmas Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan Peningkatan Pasar Tradisional Pengembangan Fasilitas Pendidikan Penyusunan Rencana
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya,
APBD/APBN APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 56
Pemkab
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
9.
10.
11.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Peningkatan Fungsi dan Peranan PPK Penyandingan
Peningkatan Fungsi dan Peranan PPK Mendingan
Peningkatan Fungsi dan Peranan PPK Muara Saeh
Kegiatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Penanggung Jawab Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
APBD/APBN
Pemkab
Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Peningkatan Pelayanan Puskesmas Pembangunan Balai Penyuluhan Perkebunan Peningkatan Pasar Tradisional Pengembangan Fasilitas Pendidikan
Peningkatan Pelayanan Puskesmas Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan Peningkatan Pasar Tradisional Pengembangan Fasilitas Pendidikan Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan
Peningkatan Pelayanan Puskesmas Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian
Dinas Pendidikan
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 57
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
12
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Lekis Rejo
Kegiatan dan Perkebunan serta Perikanan (minapolitan) Peningkatan Pasar Tradisional Pengembangan Fasilitas Pendidikan Penyusunan Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pembanguan Pasar Desa
13
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Karya Jaya
Pusat Pembibitan Bibit Karet Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pembanguan Pasar Desa
14
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Rantau Panjang
Pusat Pembibitan Bibit Karet Pengembangan Fasilitas Kesehaan Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Perkebunan Pembangunan Balai
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pasar dan Dinas Perdagangan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Kesehatan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pendidikan
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Perkebunan/Swasta
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Perkebunan/Swasta
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 58
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Padi 15
Perwujudan Fungsi dan Penranan PPL Lubuk Rukan
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Padi. Unggas Unggulan 16.
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Padang Bindu
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Padi. Unggas Unggulan 17
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Bandar Jaya
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian,
Penanggung Jawab Perkebunan
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 59
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Perkebunan (karet, kopi dan lada)
Pembanguan Pasar Desa Pusat Pembibitan Bibit Kopi dan Lada 18
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Segara Kembang
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (karet, kopi dan lada) Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Kopi dan Lada 19
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Gunung Meraksa
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (karet, Sawit) Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Karet dan Sawit 20.
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Balmbangan
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (karet,
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 60
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan kopi dan Sawit)
Pembanguan Pasar Desa Pusat Pembibitan Bibit Karet, Kopi dan Sawit 21
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Blambangan
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (karet, kopi dan sawit) Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Karet, Kopi dan Sawit 22.
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Rantau Kumpai
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (karet dan Sawit) Pembanguan Pasar Desa
Pusat Pembibitan Bibit Karet dan Sawit 23
Perwujudan Fungsi dan Peraan PPL Ulan Lebar
Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (Kopi dan Lada)
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Pertnian/Perguruan Tinggi
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 61
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Pembanguan Pasar Desa
24
Perwujudan Fungsi dan Peranan PPL Kemalajaya
Pusat Pemberdayaan Sumberdaya Hutan Lestari Pembangunan Gudang Sentra Produksi Hasil Pertanian dan Perkebunan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan (Kopi dan Lada) Pembanguan Pasar Desa
b.
1.
Perwujudan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Sistem Jaringan Transportasi Darat
Pusat Pemberdayaan Sumberdaya Hutan Lestari
Perbaikan dan Peningkatan Fungsi Pelayanan Terminal Penumang Tipe A di Batu Kuning Baturaja Peningkatan Pelayanan Terminal Tipe C di Kota Baturaja Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Ulak Pandan Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Tanjung Lengkayap
Penanggung Jawab Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Kehutnan/Perguruan Tinggi
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Pertanian dan Perkebunan
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Perhubungan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas Perhubungan
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD/APBN
Pemkab
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Dinas Pasar Dinas Kehutnan/Perguruan Tinggi
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 62
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Peninjauan Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Pengandonan Pembangunan Pemberhentian Kendaraan di IbukotaIbukota Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sinar Peninjauan, Muara Saeh, Ulu Ogan Peningkatan, pemeliharaan dan pelebaran jalan arteri primer/nacional Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Kolektor Primer (K3) : Perbatasan Kab OKIPeninjauan-Lubuk Batang-Baturaja-Sosoh Buay Rayap sepanjang 135.36 Km Peningkatan dan Pelebaran Jalan Kolektor Primer (K3) : sepanjang ruas jalan Batas Kota PrabumulhLubuk Batang dengan sepannjang 26.61 Km Pembangunan Linkar Kolektor Primer (K3) : rencana Samidang AjiLubuk BatangPeninjauan-Martapura OKU Timur sepenjang 66.68 Km Peningkatan dan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD/APBN
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBD/APBN
Pemkab
PU Bina Marga
APBN
Kem PU
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab/Pemprop
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab/Pemprop
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab/Pemprop
PU Bna Marga
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 63
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Pelebaran Jalan Kolektor Prmer (K4) : ruas jaan perbatasan OKU Selatan-Tanjung Lengkayap-Baturaja sepanjang 30.54 Km Peningkatan dan Pelebaran jalan Lokal Primer ruas Lubuk RajaSinar PenjauanPeninjauan sepanjang 64.96 Km Peningkatan dan Pelebaran jalan Lokal Primer ruas Lubuk Batang-Lubuk Raja sepanjang 20.75 Km Peningkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer Ruas ruas jalan Pengendonan Ulu Ogan sepanjang 29.98 Peningkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer Ruas Lubuk Batang-PeninajaunSinar Peninjauan sepanjang 30.06 Km Pengkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer Ruas Sinar Peninjauan-Pennjauan seanjang 21.15 Km Pengkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer PenyandinganMuara Saeh sepanjang 45.15 Km
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab/Pemprop
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 64
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Pengkatan dan Pelebaran Jalan Lokal Primer Ruas Tanjung Lengkayap-Ke Wilayah Perbatasan OKU Selatan sepanjang 44.56 Km
2.
Sistem Transportasi Angkutan Sungai
3.
Sistem Transportasi Kereta Api
4
Sistem Jaringan Prasarana Energi
Pembangunan transpotasi sir di sungai ogan sebagai transportasi wisata air di kawasan perkotaan Baturaja (perahu dan dermaga) Perbaikan dan pemeliharaan rel kereta api diwilayah Kabupaten OKU Pembangunan Rel Kereta Api Khusus Revitalisasi Stasiun Baturaja Pembangunan Stasiun Peninjauan dan Lubuk Raja Pembangunan Termnal Barang/Batubara Optimalisasi PLTA dan PLTD Pembangunan PLTG di Kecamatan Peninjauan Pembangunan PLTU di Mulut Tambang Batubara di Kecamatan Samidang Aji dan Baturaja Barat Pembangunan PLTMH di Kecamatan Ulu Ogan Pembangunan PLTS di Kecamatan Ulu Ogan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
PU Bina Marga
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata/Dinas Pekerjaan Umum
APBN/APBD
Pemkab
PT KA
Swasta
PT KA
PT KA/PT BUKIT ASAM
Swasta
PT KA/Swasta
PT KA
Swasta
PT KA
PT KA
Swasta
PT KA
PT KA/Swasta
Swasta
PT KA
PT. PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
APBN/APBD
Pemkab/LIPI
APBN/APBD
Pemkab/LIPI
PT. PLN/Swasta PT.PLN/ Swsata PT PLN/Dinas Pertambangan dan Energi PT PLN/Dinas Pertambangan dan Energi
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 65
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan Pemenuhun Kebutuhan Listri Perdesaan dan Perkotaan Pengembanangan jaringan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV
Pengengangan Saluran Udara Tengangan Tinggi (SUTET) 275 KV
5.
6.
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air
Pengembangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 500 KV Pemeliharaan dan Penngkatan pelayanan jaringan listrik tengangan menengah dan rendah Fasilitasi Pengembangan Usaha Pelayaan Telekomunikasi Operator Swasta Penataan dan Efisiensi penempatan tower terpadu Optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk kegiatan pemerintahan dan usaha penduduk Konservasi sumberdaya air untuk pengelolaan kualitas air Pengembangan sistem jaringan air bersih untuk kawasan perkotaan Pembangunan irigasi pada kawasan pertanian lahan basah
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
PT. PLN
Swasta
PLN
PT. PLN
Swasta
PLN
PT. PLN
Swasta
PLN
PT. PLN
Swasta
PLN
PT. PLN
Swasta
PLN
PT Telkom/Swasta
Swasta
PT Telkom
Swasta
Swasta
PT Telkom
Swasta
Swasta
PT Telkom
PDAM
APBN/APBD
Pemkab
PDAM
APBN/APBD
Pemkab
PU Pengairan
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 66
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
7.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Sistem Prasarana Lingkungan
Kegiatan dikawasan pertanian Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan luas kawasan pertanian 4.026 Ha eksisting dan pembukaan lahan baru 3.270 Ha. Peningkatan pelayanan sistem air bersih ditiap Ibukota Kecamatan (IKK) Muara Jaya Pendayagunaan jasa lingkungan dan keseimbangan ekosistem rawa Pembangunan instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
PDAM
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kebersihan
APBN/APBD
Pemkab
Sosialisasi Manajamen Persampahan dan Rencana Relokasi TPA
Dinas Kebersihan
APBN/APBD
Pemkab
Penambahan agkutan truk dan dam truk
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya
APBN/APBD
Kem PU
Dinas PU Cipta Karya
APBN/APBD
Kem PU
Dinas PU Cipta Karya
APBN/APBD
Kem PU
Pengadaan bak sampah, tong sampah, gerobak sampah, petugas kebersihan Pembangunan TPA untuk Kawasan Perkotaan Baturaja di Desa Kurup Gunung Menraksa Pembangunan TPA Regional di Lubuk Raja /perbatasan OKU OKU Timur Pembangunan jalur evakuasi bencana alam banjir dan longsor
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 67
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
B. a.
1.
2.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Kawasan Lindung Perwujudan Kawasan Lindung Yang Memberikan Perlindungan Setempat (Kawasan Hutan Lindung)
Perwujudan Kawasan Perlindungan Setempat (Sub
Kegiatan
Identifikasi dan pemetaan kawasan hutan lindung Pemetaan persoalan dan permasalahan hutan lindung Penyusunan program rehabilitasi hutan lindung Peneguatan program rehabilitasi hutan lindung Penegakan hukum pemberantasan penebangan liar Pengewasan dan penagamanan hutan lindung Penggalangan dan kerjasama dengan pihak luar dalam untuk rehabilitasi hutan rusak Program gerakan penghutan kembali bagi lahan rusak/kritis Pengadaan bibit dan penamanan pada lahan prioritas Evaluasi dan monitoring Identifikasi dan pemetaan Sub DAS, Mata Air. Danau/Waduk
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Pengairan dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 68
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Das, Mata Air/Waduk/Danau)
Kegiatan
Pemetaan Persoalan dan Permasalahan SUB DAS (Rawan Longsor, Erosi, Sedimentasi) Penyusunan Rehabilitasi kawasan DAS Bermasalah Penataan Sempadan DAS, Mata Air. Danau. Waduk Penerapan Peraturan Zonasi (Zoning Regualtion) di Kawasan Sempadan Sungai Pemantauan dan Evaluasi
3.
Perwujudan Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Zonasi Kawasan Suaka Alam dan Margasatwa yang meliputi Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kebayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Terjun Kapayang dan Air Panas Gemuhak difungskan untuk perlindungan mutlak dan tidak diperkenankan merusak bentang alam, dapat juga dimanfaatkan untuk rekreasi dan pariwisata Zonasi Kawasan Cagar Alam dan Ilmu Pengetahuan, meliputi kawasan Bendali Rantau Kumpai dan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Pengairan dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Pengairan dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Pengairan dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 69
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
4.
5
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Mitigasi Rawan Bencana Gempa Bumi
Mitigasi Rawan Bencana Longsor
Kegiatan Bendali Mitra Ogan (Agrowisata) serta 3 suku asli OKU. Kawasan ini difungsikan untuk kegiatan rekreasi terbatas. Pengembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya lokal. Zonasi Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Lesung Bintang, zona pemanfaatan dapat dibangun sarana akomodasi wisata. Pemasangan alarm dan komunikasi tanda bahaya Penguatan Kapasitas Masyarakat Tanggap Gempa Stndarisasi kualitas bangunan dan perumahan Sosialisasi tanggap darurat Penguatan kelembagaan dan informasi Penguatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah dalam pengananan bencana gempa Penguatan lereng sepanjang sisi jalan, das, tebing Rehabilitasi kawasan rawan longsor Pengendalian penebangan hutan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas Pariwisata dan Dinas Kehutanan
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
APBN/APBD
Pemkab
Organisasi/Masyarakat
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU
Dinas Kehutanan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 70
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
6.
b.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Mitigasi Kawasan Rawan Banjir
Rencana Kawasan
Kegiatan dan pemanfaatan hutan didaerah penyangga dan resapan air Pengenalian permukiman pada kawasan das, bukit, gigir tebing sungai, sempadan sungai. Ineventarisasi daerah rawan longsor. Pemasangan ramburambu bahaya Penguata kelembagaan dan organisasi masyarakat non pemerintah Sosialiasi daerah rawan longsor (kemiringan > 40 % Dileniasi kawasan rawan banjir dan daerah potensi meluasnya Identifikasi faktor penyebab rawan banjir didarah hulu-tengahhilr Rehabilitasi dan reboisasi hulu sungai serta pembangunan waduk pengendali banjir Sosialisasi teknis mtigasi banjir kepada masyarakat (dampak potensial) Menetapkan sebagian kawasan rawan banjir sebagai ekosistim rawa/lahan basah (wet land)
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
Masyarakat
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Pengairan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU dan Dinas Kehutanan Dinas PU dan Dinas Kehutanan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 71
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
1.
2.
3.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Budidaya Rencana Perwujudan Kawasan Pertanian Lahan Basah
Rencana Perwujudan Kawasan Pertanian Lahan Kering dan Hortikultura
Rencana Perwujudan Kawasan Perkebunan
Kegiatan
Peningkatan pelayanan irigási Peningkatan produksi pertanian Pengembangan bibit unggul padi Meningkatkan produkstifitas petani dengan pemberian insentif Perluas lahan pertanian dengan pembukaan lahan pertanian Penguatan kelembagaan petani Penetapan kawasan dan sentra produksi Penetapan komoditas unggulan Peningkatan produksi komoditas unggulan dan pendukungnya Pembangunan prasarana dan sarana pertanian Penguatan kelembagaan petani Penetapan kawasan perkebunan yang potensial dan tidak berada dalam kawasan hutan lindung Peningkatan produksi hasil perkebunan Pembangunan infrastruktur (Up Stream), Usaha Tani,
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perkebunan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perkebunan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perkebunan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertanian
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 72
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
4.
5.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Rencana Perwujudan Kawasan Hutan Produksi Terbatas
Rencana Perwujudan Kawasan Peternakan
Kegiatan dan Pengolahan hasil Pengembangan kelembagaan, perbankan, transportasi, penelitian dan pengembangan
Fasilitasi kelompok dalam ijin pengelolaan hutan
Pemasangan batas luar kawasan dan blok pemanfaatan dan blok perlindungan hutan Pembangunan infrastrustruktur pendukung dan pemanfaatan sumberdaya Air. Pembangunan fasilitas wisata Fasilitasi pemasaran hasil produksi kehutanan. Pengembangan sentra produksi peternakan besar di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan Pengembangan sentra produksi peternakan kecil dan Unggas di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan. Pengembangan agribisnisn peternakan Pengembangan kawasan inetgrasi peternakan-pertanian atau perkebunan Peningkatan penyuluhan dan pelatihan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Perkebunan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Peternakan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Peternakan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Peternakan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Peternakan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Peternakan
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 73
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
6.
7.
8.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Rencana Perwujudan Kawasan Perikanan
Perwujudan Rencana Kawasan Pertambangan
Perwujudan Rencana Kawasan
Kegiatan Pengembangan pakan ternak Pengembangan perikanan tambak, kolam, rawa, dan sungai Pengembangan sentra produksii perikanan air tawar melalui pengembangan kawasan Minapolitan Inventarisasi sumberdaya miniral
Melakukan kajian daya dukung lingkungan untuk ekploitasi bahan tambang dan galian Menetapkan Satuan Wilayah Pertambangan (WP) meliputi Wilayah Usaha Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Wilayah Pertambangan Negara (WPN) Melakukan Kajian Sumberdaya Energi Alternatif (GAS, UAP, PANAS BUMI, AIR) Menyusun Profil Potensi , Prosedur dan mekanisme perijinan serta rencan bisnis (bussines plan) untuk masing WP, WUP, WPR, WPN Melakukan Promosi untuk menarij investasi Mempertahan dengan meningkatn produksi
Penanggung Jawab Dinas Peternakan
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perikanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perikanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Kem Pertambangan dan Energi
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perindustrian
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 74
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Industri
.
9.
10.
Perwujudan Rencana Kawasan Pariwisata
Rencana Perwujudan Kawasan Permukiman Perkotaan
Kegiatan industri semen Baturaja Alokasi ruang dan penataan ruang kawasan industri di Kecamatan Baturaja Barat Pengembangan industri berbahan baku hasil pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan Pengembangan industri kecil Pengembangan kawasan wisata alam 11 lokasi, wisata sejarah 1 lokasi, industri 1 lokasi, agrowosata 2 lokasi dengan penataan, pembangunan fasilitas, promosi dan pemasaran Pengembangan potensi sumberdaya alam dalam kesatua sistem pengelolaan yang terpadu, tidak merusak ekosistem alam. Membentuk pusat informasi pariwisata terpadu Peningkatan promosi dan investasi Penyusunan Rencana Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) Kabupaten OKU Kontukruksi bangunan harus tahan gempa (khusus perumahan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perindustrian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Perindustrian
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata
APBN/APBD
Pemkab
Bappeda Kabupaten
APBN/APBD
Kem Perumahan Rakyat
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 75
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kegiatan dan permukiman diwilayah rawan bencana gempa) Menghindari pembangunan perumahan pada kawasan tebing, atau kemiringan diatas 40 % Adanya bangunan penyelamat (escape building) sebagai rumah perlindungan bersama bila terjadi gempa, pada saat normal bangunan tsb dapat dijadikan bangunan sosial. Menghindari pembangunan perumahahan di sempadan sungai, resapan air dan kemiringan lahan 0-3%. Menghindari pembangunan perumahan pada lahan pertanian lahan basah/pertanian abadi Pembangunan perumahan dikembangkan dengan komposisi 1:3:6 (Kepadatan tinggi, sedang dan rendah) Penataan dan revitalisai kawasan perumahan disekitar sempadan sungai dan pemukiman tradisionil/bersejarah dll Penyediaan prasarana dan sarana perumahan dan
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 76
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
11.
12.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Rencana Perujudan Kawasan Permukiman Perdesaan
Rencana Perwujudan Kawasan Peruntukan Lainnya
Kegiatan permukiman seperti transportasi, air bersih, listrik, telekomunikasi dan sanitasi Penyusunan Rencana Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun (KASIBA dan LISIBA) perkotaan Identifikasi kebutuhan perumahan dan penyedian perumahan memlaui bantuan pembangunan perumahan swadaya Identifikasi kolompok pemukiman yang berada pada kawasan lindung dengan merekomendasikannya pada pelepasan hak atau relokasi. Identifikasi fasilitas perumahan pada kawasan rawan bencana dan merekomendasikannya mitigasi atau relokasi. Klasifikasi kelompok permukiman yang berada pada remote area Pengembangan sarana dan prasarana permukiman perdesaan dan rekomendasi rencana pembangunannya. Pengembangan kawasan perkantoran pemerintahan, relokasi kantor dinas pada pemrmukiman padat.
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Kem Perumahan Rakyat/Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 77
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
C.
Perwujudan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu
1.
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi
Kegiatan Pembangunan perkantoran kecamatan dan desa bagi wilayah yang baru pemekaran. Pengembangan kawasan pendidikan, kesehatan sesuai fungsi dan peranannya. Pengembangan kawasan pusat rekreasi, olah raga, ruang terbuka hijau sesuai kebutuhan
Penetapan batas masing-masing luas kawasan ekonomi, cepat tumbuh dan kawasan industri serta kawasan Minapolitan Penyusunan RDTR Kawasan Ekonomi Penyusunan RDTR Kawasan Cepat Tumbuh Penyusunan RDTR Kawasan Industri Penyusunan RDTR/ Master Plan Kawasan Minapolian
Penyusunan Zoning Regulation Kawasan Cepat Tumbuh koridor
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pendidikan dan Kesehatan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertamanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab/Kementerian Kelautan dan Perikanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang/Kementerian Kelautan dan Perikanan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 78
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
2.
3.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sumberdar Daya Alam dan Teknologi Tinggi
Kegiatan Baturaja-Martapura Dilineasi kawasankawasan permukiman yang masih mempertahan adat istiadat serta seni budaya asli Peningkatan Program Pelestarian Pembangunan prasarana dan sarana seni dan budaya Penetapan batas batas potensi dan ekploitasi pertambangan minyak, gas, batubara dan bahan tambang lainnya. Dileniasi kawasan ekploitasi pertambangan Zonasi setiap kawasan pertambangan serta penataan kawasan pertambangan (RDTR/RTR) Rencana Pengendalian lingkungan akibat adanya ekloitasi kawasan pertambangan. Pengembangan energi alternatif dengan pengembangan energi listrik panas bumi dan mikrohidro pada kawasan lindung dengan tidak merusak bentang alam atau ekosistem. Pengembangan energi
Penanggung Jawab
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pariwisata dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pariwisata
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi dan Dinas Lingkungan Hidup
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi dan Dinas Lingkungan Hidup
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 79
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program
4.
Kawasan Satrategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
a.
Peruwujudan Hutan Lindung
Kegiatan alternatif dengan pengembangan energi listri tenaga uap dan gas. Pembangunan sarana dan prasaran pertambangan Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaan
Penetapan batas dan legalisasi Hutan Lindung Bukit Nanti yang disetujui Menteri Kehutanan Penyiapan kelompok masyarakat dan kelembagaannya dalam membantu pengelolaan hutan lindung Penyusunan rencana pengelolaan dan perpetakan (blocking) serta pentahapan pelaksanaan pengembangannya Pembangunan infrastruktur (jalan produksi) dan green buffer kawasan hutan lindung Pengusahaan modal dan bibit tanaman serta penanaman. Pelaksanaan budidaya hutan tanaman rakyat
Penanggung Jawab dan Energi
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Pertambangan dan Energi
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Dinas Kehutanan
APBN/APBD
Pemkab
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 80
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
b.
RENCANA PEMANFAATAN RUANG Indikasi Program Kawasan Sempadan Sungai
Kegiatan Penetapan dan dilineasi kawasan sempadan sungai Penataan ruang kawasan daerah aliran sungai Penyusunan Raperda tentang Tata Ruang daerah sempadan sungai
Penataan sempadan sungai besar di luar kawasan permukiman 100 m kiri-kanan Penataan sempadan sungai didalam wilayah permukiman 10-15 m kiri kanan Penataan sempadan sungai kecil
c.
Kawasan Sempadan Mata Air./Sungai/Waduk
Sumber : Hasil Analisis.
Penyiapan kelompok dan organisasi masyarakat pengelolaan das. Identifikasi dan dilinieasi Penataan Sempadan pada WS Musi diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang meliputi Sungai Ogan dan 61 anak sungai
Penanggung Jawab Dinas Kehutanan, Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Kehutanan, Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Kehutanan, Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
2012
2013
Tahap I 2014
Tahun Pelaksanaan Tahap II 2015 2016 17-21
Dinas Pertamanan, dan Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang, Dinas Kehutanan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 81
Tahap III 22-26
Tahap IV 27-32
Sumber Dana
Pelaksana
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
APBN/APBD
Pemkab
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
77..11
KKeetteennttuuaann UUm muum m PPeerraattuurraann ZZoonnaassii
7.1.1
Klasifikasi Pemanfaatan Ruang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 82
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Secara garis besar klasifikasi rencana penggunaan ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah hutan lindung, Hutan
Produksi (HP dan HPT), Pertanian dan perkebunan disamping permukiman perkotaan dan perdesaan. rencana pemanfaatan ruang tersebut adalah sebagai berikut : A.
Kawasan Lindung
a. Kawasan Hutan Lindung
b. Kawasan Sempadan Sungai
c. Kawasan Sempadan Danau/Waduk d. Kawasan Sempadan Mata Air
e. Kawasan Ruang Terbuka Hijau f.
Kawasan Suaka Alam dan Margasatwa
g. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan h. Kawasan Taman Wisata i.
j.
B.
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan Budidaya
a. Kawasan Pertanian Lahan Basah
b. Kawasan Pertanian Lahan Pertanian Lahan Kering c. Kawasan Pertanian Hortikultura
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 83
Secara lebih detil
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT) e. Kawasan Perkebunan f.
Kawasan Peternakan
g. Kawasan Perikanan
h. Kawasan Pertambangan i.
j.
Kawasan Industri
Kawasan Pariwisata
k. Kawasan Permukiman l. 7.1.2
Kawasan Pertahanan dan Keamanan (Obyek Militer Baturaja)
Ketentuan Pemanfaatan Ruang Sektoral
Ketentuan pemanfaatan ruang sektoral yang dimaksud disini adalah aturan pemanfaatan ruang yang didasarkan pada
peraturan perundang-undangan sektoral, seperti fungsi atau pemanfaatan ruang pada kawasan hutan, kawasan pertanian, kawasan pertambangan dan lain-lain.
Berdasarkan klasifikasi ruang yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu,
diidentifikasikan beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kalsifikasi ruang tersebut, diantaranya adalah
:
1.
Kehutanan (UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan)
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 84
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
a. Pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan pada semua kawasan hutan kecuali pada hutan cagar alam serta zona inti dan zona rimba pada taman nasional
b. Pemanfaatan hutan lindung dilaksanakan melalui pemberian izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu
c. Pemanfaatan hutan produksi dapat berupa pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu
d. Pemanfaatan hutan hak yang berfungsi lindung dan konservasi dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu fungsinya
e. Pemanfaatan hutan adat yang berfungsi lindung dan konservasi dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu f.
fungsinya
Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di
dalam kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung
g. Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka h.
i.
Kegiatan rehabilitasi dilakukan di semua hutan dan kawasan hutan kecuali cagar alam dan zona inti taman nasional
Setiap orang dilarang melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius atau jarak sampai dengan :
• • • •
500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau;
200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa; 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai;
50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai;
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 85
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu • •
2.
2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang;
130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepi pantai
Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya (UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati & Ekosistemnya).
a. Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya
b. Di dalam suaka margasatwa dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata terbatas, dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya
c. Di dalam taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, dan wisata alam
d. Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam
e. Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman f.
nasional
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari
taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
g. Di dalam zona pemanfaatan taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam dapat dibangun sarana kepariwisataan berdasarkan rencana pengelolaan
3.
Kepariwisataan (UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan)
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 86
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kawasan strategis pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
4.
Sumber Daya Air (UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air)
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air dilakukan dengan:
a. mengalokasikan zona untuk fungsi lindung dan budi daya;
b. menggunakan dasar hasil penelitian dan pengukuran secara teknis hidrologis;
c. memperhatikan ruang sumber air yang dibatasi oleh garis sempadan sumber air; d. memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan;
e. melibatkan peran masyarakat sekitar dan pihak lain yang berkepentingan; dan f. 5.
memperhatikan fungsi kawasan
Perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan).
a. Wilayah geografis yang menghasilkan produk perkebunan yang bersifat spesifik lokasi dilindungi kelestariannya dengan indikasi geografis
b. Wilayah geografis yang sudah ditetapkan untuk dilindungi kelestariannya dengan indikasi geografis dilarang dialihfungsikan.
6.
Pertambangan (UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan)
a. Kriteria untuk menetapkan 1 (satu) atau beberapa WIUP dalam 1 (satu) WUP adalah sebagai berikut:
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 87
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu • • • • •
letak geografis;
kaidah konservasi.
daya dukung lingkungan;
optimalisasi sumber daya mineral dan/atau batubara; dan tingkat kepadatan penduduk.
b. Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Mitigasi Bencana (UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana)
Pada pasal 32,dalam penyelenggaraan penangguangan bencana pemerintah dapat :
a. menetapkan daerah rawan bencana menjadi daerah terlarang untuk permukiman dan atau
b. Mencabut atau mengurangi sebagian atau seluruh hak kepemilikan setiap orang atas suatu benda sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Setiap orang yang hak kepemilikannya dicabut atau dikurangi sebagaimana maksud b, berhakmendapat ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Pertanian Berkelanjutan (UU No. 41 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 88
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
a. Penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan merupakan bagian dari penetapan rencana tata ruang Kawasan Perdesaan di wilayah kabupaten dalam rencana tata ruang kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Penetapan Kawasan dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan menjadi dasar peraturan zonasi
c. Dalam hal suatu Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan tertentu memerlukan perlindungan khusus, kawasan tersebut dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional.
d. Pengalihan fungsi lahan nonpertanian pangan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terutama dilakukan terhadap Tanah Telantar dan tanah bekas kawasan hutan yang belum diberikan hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Pemerintah dapat memberikan insentif dalam bentuk pengalokasian anggaran secara khusus atau bentuk lainnya kepada pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
f.
perundang-undangan.
Lahan yang sudah ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilindungi dan dilarang dialihfungsikan.
Mencermati peraturan perundang-undangan di atas diketahui bahwa secara sektoral, terdapat aturan pemanfaatan ruang
yang bersifat spesifik. Dengan mengaitkan peraturan peraturan diatas dengan klasifikasi pemanfaatan ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu maka dapat dirumuskan ketentuan umum peraturan zonasi untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 89
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 90
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten Ogan Komering Ulu 2012-2032 KLASIFIKASI RUANG A. KAWASAN LINDUNG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
A1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
• Kawasan
Hutan Lindung
Kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
• Pemanfaatan
kawasan pada hutan lindung dilakukan dengan ketentuan : - tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya; - pengolahan tanah terbatas;
- tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi; - tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan/atau - tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam • Dalam kawasan hutan lindung masih diperkenankan dilakukan kegiatan lain yang bersifat komplementer terhadap fungsi hutan lindung sebagaimana ditetapkan dalam KepmenHut Nomor 50 tahun 2006; • Kegiatan pertambangan di kawasan hutan lindung masih diperkenankan sepanjang tidak dilakukan secara terbuka, dengan syarat harus dilakukan reklamasi areal bekas penambangan sehingga kembali berfungsi sebagai kawasan lindung;
KETERANGAN
Rehabilitasi dilakukan dengan cara: a. pengayaan sumber daya hayati; b. perbaikan habitat;
c. perlindungan spesies agar tumbuh dan d. berkembang secara alami; dan e. ramah lingkungan.
Halaman VII - 91
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
A2. Kawasan Perlindungan Setempat
• Sempadan Sungai
Kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
• Kawasan hutan lindung dapat dialihfungsikan
KETERANGAN
sepanjang mengikuti prosedur dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Pembangunan prasarana wilayah yang harus melintasi hutan lindung dapat diperkenankan dengan ketentuan : - Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut. - Mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan. o Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai dengan lebar sempadan sebagai berikut : Bertanggul dan berada dalam kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar - Tidak bertanggul dan berada diluar kawasan permukiman dengan lebar minimal paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai - Tidak bertanggul pada sungai kecil diluar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai. • Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
• Dilarang mendirikan bangunan kecuali
bangunan yang dimaksudkan untuk pengelolaan Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 92
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN badan air dan/atau pemanfaatan air;
KETERANGAN
• Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk
•
Sempadan Danau/Waduk
Kawasan sekeliling danau atau waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau/waduk
menunjang fungsi taman rekreasi 1. Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang mengakibatkan terganggunya fungsi sungai; 2. Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah dan utilitas lainnya dengan ketentuan : - Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut.
• Lebar sempadan danau/waduk paling adalah
50 sampai dengan 100 meter dari pasang tertinggi air danau/danau tertinggi ke arah darat
• Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau; • Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi
• Dalam kawasan sempadan waduk/danau tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang dapat merusak fungsi danau/waduk.
• Dalam kawasan sempadan waduk/danau diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata alam seseuai ketentuan yang berlaku.
• Dalam kawasan sempadan sungai masih
diperkenankan dibangun prasarana wilayah dan utilitas lainnya sepanjang : - Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 93
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
• Sempadan Mata Air
DESKRIPSI
Kawasan sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk kelestarian fungsi mata air
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN pemanfaatan ruang budidaya di sekitar jaringan prasarana tersebut. - Pembangunannya dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku
KETERANGAN
• Dalam kawasan sempadan mata air tidak diperkenankan dilakukan kegiatan yang dapat merusak mata air;
budidaya
• Dalam kawasan sempadan mata air masih
diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata alam sesuai ketentuan yang berlaku.
• `Ruang
Terbuka Hijau
area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
• Dilarang mendirikan bangunan tanpa kecuali • Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau; • Pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk
menunjang kegiatan rekreasi; • Pelarangan semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan luas, nilai ekologis, dan estetika kawasan. • Kawasan ruang terbuka hijau tidak diperkenankan dialihfungsikan. • Dalam kawasan ruang terbuka hijau masih diperkenankan dibangun fasilitas pelayanan sosial secara terbatas dan memenuhi ketentuan yang berlaku • Untuk kawasan perkotaan minimal disediakan RTH seluas 30% dari total luas kota dan 30% dari DAS untuk wilayah kabupaten. A3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
• Kawasan
Suaka Alam
Kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi yang
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
• Di dalam taman hutan, dan taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk
Halaman VII - 94
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG dan Margasatwa
DESKRIPSI dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, pariwisata dan rekreasi
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, dan wisata alam
KETERANGAN
• Pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan
budidaya hanya diizinkan bagi penduduk asli di zona penyangga dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan, dan di bawah pengawasan ketat;
• Dilarang melakukan kegiatan budi daya yang berpotensi mengurangi tutupan vegetasi atau terumbu karang di zona penyangga.
• Setiap orang dilarang melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional
• Setiap orang dilarang melakukan kegiatan
• Cagar
Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami khas.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
• Di dalam cagar budaya dapat dilakukan
kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya • Ketentuan pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan. • Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang mengakibatkan rusak dan menurunnya fungsi kawasan; • Masih diperkenankan dilakukan kegiatan pariwisata alam secara terbatas dan kegiatan Halaman VII - 95
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
penelitian;
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERANGAN
• Pada kawasan cagar alam geologi tidak • Kawasan
Rawan Longsor
• Kawasan Rawan Gempa
• Kawasan
Rawan Banjir
Kawasan yang potensial terjadinya perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng Kawasan yang potensial terjadi gerakan pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba tiba. Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai.
B. KAWASAN BUDIDAYA B1. Kawasan
Kawasan dimana dilakukan seluruh
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
diperkenankan permukiman;
adanya
kegiatan
budidaya
• Dilarang membangun bangunan pada di
bawah/diatas lereng dan pada lereng yang terjal (>40%)
• Dilarang memotong tebing jalan menjadi tegak • Kawasan dengan kemiringan diatas 40% harus dikonservasi
• Dilarang membangun bangunan tanpa konstruksi anti gempa
• Boleh dilakukan kegiatan budidaya pertanian dalam arti luas
• Dilarang membangun bangunan diatas patahan/gawir sesar
• Dilarang membangun perumahan dan
permukiman. Perumahan yang sudah ada didorong untuk direlokasi. • Dilarang membangun jembatan yang mengurangi lebar palung sungai
• Dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian/perikanan dengan tetap mengantisipasi banjir bandang
• Pada kawasan pertanian dapat dibangun Halaman VII - 96
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG Pertanian
DESKRIPSI kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan
KETERANGAN
• Sawah beririgasi teknis tidak boleh dialihfungsikan
• Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan kering diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertanian tanaman pangan yang telah mempunyai ketetapan hukum;
• Kegiatan budidaya pertanian tanaman pangan
lahan basah dan lahan kering tidak diperkenankan menggunakan lahan yang dikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan pupuk yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan pengolahan tanah yang tidak memperhatikan aspek konservasi;
• Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan
basah dan lahan kering diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan yang telah ditetapkan dengan undang-undang;
• Pada
kawasan budidaya pertanian diperkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian;
• Dalam kawasan pertanian masih diperkenankan Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 97
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan;
KETERANGAN
• Kegiatan pertanian tidak diperkenankan B.2 Perkebunan
Kawasaan dimana dilakukan segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dilakukan di dalam kawasan lindung.
• Dalam kawasan perkebunan dan perkebunan
rakyat tidak diperkenankan penanaman jenis tanaman perkebunan yang bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutama kawasan perkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan resapan air; • Bagi kawasan perkebunan besar tidak diperkenankan merubah jenis tanaman perkebunan yang tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan; • Dalam kawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat diperkenankan adanya bangunan yang bersifat mendukung kegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah; • Alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi lainnya dapat dilakukan sepanjang sesuai dan mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; • Sebelum kegiatan perkebunan besar dilakukan diwajibkan untuk dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang; • Kegiatan perkebunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung. • Dilarang memindahkan hak atas tanah usaha perkebunan yang mengakibatkan terjadinya Halaman VII - 98
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG B.3 Hutan Produksi
DESKRIPSI Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN satuan usaha yang kurang dari luas minimum (sesuai Peraturan Menteri) • Dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya kecuali kegiatan kehutanan dan pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah dan bangunan terkait dengan pengelolaan budidaya hutan produksi;
KETERANGAN
• Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
dapat dalihfungsikan untuk kegiatan lain di luar kehutanan setelah potensi hutan tersebut dimanfaatkan dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
• Kegiatan kehutanan dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan menimbulkan gangguan lingkungan seperti bencana alam;
• Kawasan
hutan produksi tidak dapat dialihfungsikan untuk kegiatan lain di luar kehutanan;
• Sebelum kegiatan pengelolaan hutan produksi
B.4 Kawasan Perikanan
Kawasan dimana dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang. • Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan
• Kawasan
budidaya perikanan tidak diperkenankan berdekatan dengan kawasan yang bersifat polutif;
• Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan
Halaman VII - 99
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN adanya kegiatan lain yang bersifat mendukung kegiatan perikanan dan pembangunan sistem jaringan prasarana sesuai ketentuan yang berlaku;
KETERANGAN
• Kawasan
perikanan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan; B.5 Kawasan Peternakan
B.6 Kawasan Pertambangan
Kawasan dimana dilakukan segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya
• Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas
Kawasan dimana dilakukan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang
• Kawasan pertambangan tidak dapat
sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan
• Perlu dibangun infrastruktur penunjang peternakan secara memadai
• Kawasan peternakan dikembangkan pada
kawasan yang tidak menimbulkan gangguan terhadap permukiman. dikembangkan pada kawasan hutan lindung, kawasan dengan kemiringan diatas 40% dan cagar alam/budaya.
• Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat
dilaksanakan pada tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
• Pada kawawsan pertambangan dapat Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 100
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan
KETERANGAN
• Kawasan pascatambang wajib dilakukan
rehabilitasi (reklamasi dan/atau revitalisasi) sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti pertanian, kehutanan, dan pariwisata
• Kegiatan permukiman diperkenankan secara
terbatas untuk menunjang kegiatan pertambangan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan;
• Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan
B.7 Kawasan Industri
Kawasan dimana dilakukan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang
• Untuk
meningkatkan produktifitas dan kelestarian lingkungan pengembangan kawasan industri harus memperhatikan aspek ekologis; • Lokasi kawasan industri tidak diperkenankan berbatasan langsung dengan kawasan permukiman; • Pada kawasan industri diperkenankan adanya permukiman penunjang kegiatan industri yang dibangun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; • Pada kawasan industri masih diperkenankan adanya sarana dan prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Pengembangan kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur hijau (greenbelt) sebagai Halaman VII - 101
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
B.8 Kawasan Pariwisata
DESKRIPSI
kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN penyangga antar fungsi kawasan, dan sarana pengolahan limbah. • Pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan arteri atau kolektor harus dilengkapi dengan frontage road untuk kelancaran aksesibilitas; • Setiap kegiatan industri harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta dilakukan studi AMDAL.
KETERANGAN
• Pada
kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan dilakukan kegiatan yang dapat menyebabkan rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi obyek wisata alam;
• Dalam kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan industri yang dengan kegiatan pariwisata;
tidak
terkait
• Dalam
kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pariwisata dan sistem prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; • Pada kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan pendidikan.
• Pada
kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali bangunan pendukung kegiatan wisata alam;
• Pengembangan pariwisata harus dilengkapi
dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta studi Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 102
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG B.9 Kawasan Obyek Militer Baturajan
DESKRIPSI Pertahanan dan Keamanan (Latihan dan pendidikan)
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
AMDAL.
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERANGAN
• Pada kawasan pertahanan dan keamanan pengembangan kegiatan budidaya dilakukan secara selektif untuk menjaga fungsi utamanya.
• Peruntukan
kawasan pertahanan dan keamanan diantaranya adalah sebagai basis militer.
• Kawasan ini merupakan kawasan khusus meliter,
B.10 Kawasan Permukiman
Kawasan Obyek Meliter Baturaja merupakan komplek pertahanan dan keamaan, tempat pendidikan dan latihan meliter utamanya adalah angakatan Darat. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang menudukung prikehidupan dan penghidupan
tidak bercampur dengan pemukiman penduduk atau kawasan budidaya lainnya.
• Kawasan ini di bentuk dengan mempunyai ciriciri tertentu sebagai tempat pendidikan dan latihan meliter.
• Peruntukan
kawasan permukiman diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; • Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;
• Dalam
kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
• Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan
fasilitas sosial termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan; Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 103
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
• Dalam
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan lingkungan;
KETERANGAN
• Kawasan permukiman tidak diperkenankan
dibangun di dalam kawasan lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;
• Dalam
kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat.
• Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman;
• Pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di
kawasan permukiman harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku ( KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain sebagainya)
• Pada kawasan permukiman perkotaan harus
B.11 Kawasan Peruntukkan lainnya
Kawasan khusus yang bertumbuh sesuai kebutuhan dan karakteristik wiilayah
disediakan prasarana dan sarana dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem prasarana perkotaan yang sudah ada.
• Peruntukan
kawasan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Diperkenankan adanya sarana dan prasarana
pendukung fasilitas peruntukan tersebut sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 104
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
berlaku.
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERANGAN
• Alokasi peruntukan yang diperkenankan adalah
C. ZONA SISTEM JARINGAN PRASARANA KABUPATEN
Zona pada sistem jaringan perkotaan yang terdiri dari areal pada jaringan transportasi dan prasana penunjangnya
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
lahan terbuka (darat dan perairan laut) yang belum secara khusus ditetapkan fungsi pemanfaatannya dan belum banyak dimanfaatkan oleh manusia serta memiliki akses yang memadai untuk pembangunan infrastruktur. •Dilarang melakukan kegiatan yang merusak fungsi ekosistem daerah peruntukan. •Pembangunan kawasan peruntukan lainnya harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku (KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain sebagainya). •Kegiatan pembangunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung •Pada kawasan pertahanan dan keamanan pengembangan kegiatan budidaya dilakukan secara selektif untuk menjaga fungsi utamanya. •Peruntukan kawasan pertahanan dan keamanan diantaranya adalah sebagai basis militer. • Sesuai dengan fungsi dan peranan perkotaan yang bersangkutan; • Sesuai dengan karakteristik fisik perkotaan dan sosial budaya masyarakatnya; • mengacu pada standar teknik perencanaan yang berlaku; •Pemerintah kabupaten tidak diperkenankan merubah sistem perkotaan yang telah ditetapkan Halaman VII - 105
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
C1. Zona Sistem jaringan transportasi Darat
DESKRIPSI
Areal sekitar sistem jaringan transportasi darat (jalan, jembatan, terminal,stasiun halte)
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN pada sistem nasional dan provinsi, kecuali atas usulan pemerintah kabupaten dan disepakati bersama;
KETERANGAN
• Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan
provinsi tidak diperkenankan adanya kegiatan yang dapat menimbulkan hambatan lalu lintas regional;
• Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak diperkenankan adanya langsung dari bangunan ke jalan;
akses
• Bangunan di sepanjang sistem jaringan jalan
nasional dan provinsi harus memilki sempadan bangunan yang sesuai dengan ketentuan setengah ruas milik jalan ditambah 1; - Lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut : - jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter;
- jalan lokal primer 7 (tujuh) meter; - jalan lingkungan primer 5 (lima) meter; - jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu
• Lokasi terminal diarahkan lokasi yang strategis C2. Zona Sistem jaringan
Areal sekitar sistem jaringan rel kereta api
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan memiliki akses ke jalan kolektor primer sesuai peraturan perundangan yang berlaku. • Diupayakan menghindari melintasi jaringan jalan
•Tidak
diperkenankan
adanya
bangunan Halaman VII - 106
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG transportasi Kereta Api C2. Zona Sistem jaringan transportasi Air/Sungai C3. Zona Sistem jaringan Energi dan Migas
DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN permukiman disempadan rel kereta api.
KETERANGAN
•Lokasi stasiun yang terletak pada kawasan Areal Sungai Ogan
strategis.
• Lokasi dermaga diatur sedemikian rupa dengan lokasi yang strategis.
• Tidak mencemari air sungai Areal sekitar sistem jaringan energi (kabel listrik) dan pipa migas
• ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di
bawah SUTUT dan SUTET tidak diperkenankan adanya bangunan permukiman, kecuali berada di kiri-kanan SUTUT dan SUTET sesuai ketentuan yang berlaku
• Pada jaringan pipa migas adanya sempadan jaringan
•Pengembangan sistem jaringan migas dilengkapi C4. Zona Sistem Jaringan Telekomunikasi
Areal sekitar sistem jaringan telekomunikasi (BTS)
C5. Zona Sistem Jaringan Sumber Daya Air C6. Sistem Prasarana Lingkungan
Areal sekitar sistem jaringan Sumber Daya Air (sungai, irigasi)
Areal sekitar sistem prasarana lingkungan (Tempat Pengolahan Sampah terpadu) /Tempat
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
AMDAL
• Ruang Bebas di sekitar menara berjari-jari minimum sama dengan tinggi menara; • Diarahkan untuk menggunakan menara telekomunikasi secara bersama-sama diantara para penyedia layanan telekomunikasi (provider). diatur pada ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perlindungan setempat
• TPST/TPA
tidak diperkenankan terletak berdekatan dengan kawasan permukiman;
• Lokasi TPST/TPA harus didukung oleh studi
Ketentuan ini juga berlaku untuk IPAL dengan penyesuaian dengan karakter Halaman VII - 107
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI RUANG
DESKRIPSI Pengelolaan Sampah Akhir)
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN AMDAL yang telah disepakati oleh instansi yang berwenang;
IPAL.
KETERANGAN
• Pengelolaan sampah dalam TPST dilakukan
dengan sistem sanitary landfill sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;
• Dalam lingkungan TPST disediakan prasarana penunjang pengelolaan sampah. Sumber : Tim Penyusunan RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 20
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 108
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
77..22
KKeetteennttuua ann PPeem mb beerriia ann IIzziinn
7.2.1 Dasar Ketentuan Perizinan
Perizinan terkait dengan izin prinsip, izin pemanfaatan lahan dan pendirian bangunan diterbitkan dengan mengacu pada :
1. Undang-Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007
2. Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009.
3. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2008 tentang RTWN
4. Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu 5. Peraturan Daerah lain terkait
6. Peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan jenis izin yang diperlukan
7. Pemberian izin harus melalui advice planning dari instansi berwenang
7.2.2
Ketentuan Perizinan Dalam Penataan Ruang
Secara lebih rinci berkenaan dengan ketentuan perizinan ini, pada UndangUndang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 ditetapkan bahwa ;
Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Penataan Ruang diatur oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Izin pemanfaatan ruang diberikan izin jika sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang yang ditetapkan dalam peraturan daerah.
b. Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah dibatalkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan
masing-masing
perundang-undangan.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
c. Izin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan dan/atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 109
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d. Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi
kemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, dibatalkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
e. Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat
pembatalan izin dapat
dimintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi izin.
f. Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan
rencana tata ruang wilayah dapat dibatalkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dengan memberikan ganti kerugian yang layak.
g. Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. 7.2.3
Jenis Perizinan yang terkait dengan Penataan Ruang
Selanjutnya akan diuraikan jenis-jenis perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang berkaitan dengan penataan
ruang berserta persyaratan yang diperlukan. Bentuk-bentuk perizinan terkait dengan pemanfaatan ruang yang dikeluarkan adalah : 1. Izin Prinsip 2. Izin Lokasi
3. Izin pemanfaatan tanah
4. Izin Perubahan dan Peruntukan Tanah 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 6. Izin Tempat Usaha (SITU)
7. Izin Usaha Pertambangan Daerah 8. Rekomendasi AMDAL
9. Rekomendasi Upaya Kelayakan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL).
10.
rekomendasi Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
Berkenaan dengan muatan RTRW tahun 2011-2031, dimana dalam muatannya terdapat arahan pemanfaatan ruang yang perlu diatur perizinannya, selain Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 110
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
perizinan yang sudah ada saat ini.
Dengan demikian Pemerintah Kabupaten
Ogan Komering Ulu perlu menyiapkan beberapa bentuk pelayanan perizinan seperti di bawah ini :
1. Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler 2. Izin In Gang
3. Izin Saluran Air Hujan Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler
Jenis izin ini masih tergolong relatif baru, yang muncul sering dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang memerlukan sarana dan prasarana,
di antaranya berupa menara. Izin pembangunan menara telekomunikasi seluler dimaksudkan untuk mengendalikan aktivitas
masyarakat dan mencegah
dibangunnya menara telekomunikasi seluler yang tidak terkendali. Untuk itu, diperlukan kaidah tata ruang, lingkungan, dan estetika.
Seperti kita ketahui, untuk mendukung sarana telekomunikasi, terutama yang berjenis
nirkabel,
sangat
diperlukan
sarana
berupa
menara.
Menara
telekomunikasi tersebut ada yang berfungsi sebagai base transceiver station, yakni pusat transmisi dan penerima terdiri atas seperangkat alat komunikasi data dan komunikasi suara dengan teknologi tertentu melalui spektrum frekuensi radio
yang dioperasikan oleh operator. Bahkan, dalam perkembangannya tidak jarang satu
menara
dimanfaatkan secara
bersama-sama
oleh lebih dari
satu
telekomunikasi
GSM, maupun untuk
operatoruntuk kepentingan-kepentingan mereka yang bersifat paralel, misalnya sama-sama
untuk fungsi
repeater
kepentingan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu para operator perlu mendapatkan penataan melalui stelsel perizinan.
Dalam hal ini pembangunan menara perlu diperhatikan berbagai hal, seperti
penetapan lokasi, pembagian zona, dan bentuk menara telekomunikasi. Ketika menentukan lokasi pembangunan menara, misalnya diperhatikan ketentuan mengenai penataan ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan, estetika, serta kebutuhan
telekomunikasi
yang
lain.
Untuk
penetapan
lokasi
menara
telekomunikasi ditentukan zona berdasarkan berbagai hal, seperti kepadatan penduduk, jumlah sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah untuk Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 111
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kepentingan perdagangan dan jasa serta infrastruktur lain, dan letak wilayah yang bersangkutan.
Izin pembangunan menara telekomunikasi seluler dapat diberikan kepada semua orang atau badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan pemanfaatan
dan/atau pembangunan menara telekomunikasi seluler. Izin tersebut dapat diberikan oleh bupati/walikota dan dipandang perlu ada pembatasan masa
berlaku, misalnya dua tahun dan dapat diperpanjang. Untuk dapat memperoleh izin pemohon harus memenuhi berbagai persyaratan, di antaranya:
a. rekomendasi ketinggian dari Komandan Pangkalan AU terdekat;
b. surat kuasa yang sah dari perusahaan apabila diurus oleh pihak lain; c. bukti kepemilikan tanah apabila milik sendiri
d. surat kerelaan atau perjanjian penggunaan/pemanfaatan tanah;
e. surat pernyataan persetujuan warga sekitar dalam radius 1,5 kali tinggi f.
menara; surat
pernyataan
sanggup
mengganti
kerugian
kepada
warga
masyarakat apabila terjadi kerugian/kerusakan yang diakibatkan oleh keberadaan menara telekomunikasi seluler tersebut;
g. gambar teknis yang meliputi gambar situasi, denah bangunan dengan skala 1:100, gambar potongan, rencana fondasi 1:100, dan perhitungan struktur;
h. persyaratan lain yang disesuaikan dengan situasi daerah
Kepada pemegang izin pembangunan menara telekomunikasi seluler, baik itu perorangan maupun badan dibebani kewajiban-kewajiban tertentu, misalnya: a. bertanggung
jawab
atas
segala
pelaksanaan izin yang telah diberikan;
b. melaksanakan
ketentuan
teknik,
akibat
kualitas,
yang
standar
ditimbulkan
oleh
keamanan
dan
keselamatan, dan kelestarian fungsi lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. membantu pelaksanaan pengawasan yang telah dilakukan oleh petugas. Izin In Gang
Izin in gang ini diperlukan bagi kagiatan tertentu yang memerlukan adanya jalan
masuk secara khusus ke lokasi kegiatan usaha. Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 112
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dalam hal ini kegiatan tersbut memerlukan akses jalan untuk memungkinkan
pemakai jalan memasuki tempat kegiatan tersebut. Untuk mendapatkan izin in gang diperlukan berbagai persyaratan, diantaranya:
a. mengisi formulir yang telah disediakan, diketahui ketua RT sampai dengan camat;
b. fotocopy KTP pemohon
c. fotocopy sertifikat tanah atau surat ukur yang dikeluarkan kantor pertanahan;
d. gambar sketsa lokasi;
e. gambar rencana jalan masuk (in gang); f.
surat pernyataan (bilamana diperlukan).
Izin Saluran Air Hujan
Izin saluran air hujan diperlukan bagi mereka yang akan melakukan kegiatan
pembangunan saluran air hujan tertentu. Untuk mendapatkan izin ini diperlukan berbagai persyaratan, diantaranya:
a. mengisi formulir yang telah disediakan, diketahui ketua RT samapi camat; b. fotocopy KTP pemohon;
c. fotocopy sertifikat tanah atau surat ukur yang dikeluarkanoleh kantor pertanahan;
d. gambar sketsa lokasi;
e. gambar rencana jalan masuk (in gang) atau saluran air hujan; f.
surat pernyataan tidak bermaterai.
Izin Saluran Air Limbah/Saluran Air Kotor
Izin saluran air limbah diperlukan bagi mereka yang akan melakukan kegiatan pembagunan saluran air limbah/air kotor tertentu. Untuk mendapatkan izin ini diperlukan berbagai persyaratan, diantarannya: a. fotocopy IMBB/IMB; b. denah situasi;
c. bagi bangunan yang belum memiliki IMBB, agar melampirkan fotocopy sertifikat tanah;
d. fotocopy KTP pemohon Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 113
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
7.2.4 Mekanisme dan Prosedur Perizinan Pelayanan pengurusan izin-izin merupakan salah satu tugas utama pemerintah dalam pelayanan publik yang sekaligus menjadi tugas pokok pemerintah. Oleh
karena itu proses dan teknik pelayanan seyogyanya memenuhi prinsip dasar suatu pelayanan publik yaitu mudah, cepat, tepat dan terjangkau.
Untuk itu
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu disarankan untuk mengikuti prosedur
pelayanan yang efektif dan efisien seperti yang dipaparkan pada Tabel 7.2 di
bawah ini.
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Halaman VII - 114
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tabel 7.2
Prosedur Dan Tahapan Pengurusan Izin NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PROSES KEGIATAN Petugas Pelayanan/loket menerima berkas permohonan dan meneliti kelengkapan persayaratan Petugas pelayanan/loket menuangkan kelengkapan persayaratan tersebut pada kartu kendali (atau sebutan lain) dan membubuhkan paraf disertai tanggal, bulan dan tahun Petugas Pelayanan / loket membuatkan tanda penerimaan berkas permohonan dan waktu penyelesaian serta menyerahkan tanda terima kepada pemohon. Tanda terima ini dipakai untuk mengambil surat izin jika sudah selesai nanti Petugas Pelayanan/loket meregister berkas permohonan dimaksud pada buku agenda pendaftaran dan dientri pada computer berdasarkan nomor urut pendaftaran Petugas Verifikasi/Notulen menerima berkas yang sudah lengkap dari petugas Pelayanan/loket dan dicatat pada buku register rapat koordinasi Rapat koordinasi Tim Teknis, Notulen mencatat jalannya rapat dan hasilnya dituangkan dalam berita acara rapat koordinasi yang ditandatangani Koordinator dan Anggota Tim Teknis
Tinjauan lokasi dan hasilnya dituangkan dalam berita acara tinjauan lokasi yang ditandatangani coordinator dan anggota tim teknis Barita acara Tinjauan Lokasi di kirim ke SKPD yang berkompeten untuk dibuatkan rekomendasi teknis Petugas memproses izin memasukkan data-data pemohon untuk surat izin yang telah direkomendasi sesuai ketentuan dan kebutuhan, dicetak rangkap 3 (tiga) selanjutnya dilekatkan pada berkas-berkas permohonan Kepala bidang meneliti kelengkapan dan keabsahan berkas permohonan serta membubuhkan paraf pada lembar kendali dan arsip surat izin disertai tanggal, bulan dan tahun Kepala bagian Tata Usaha meneliti kelengkapan dan ke absahan berkas permohonan serta membubuhkan paraf pada
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
HASIL
WAKTU
Berkas permohonan sudah lengkap, siap untuk diproses
10 Menit (Hari I)
Kelengkapan berkas permohonan dipertanggung jawabkan
5 Menit (Hari I)
-
Pemohon mempunyai tanda terima berkas permohonan yang diajukan Waktu sudah ditetapkan
10 Menit (Hari I)
Berkas permohonan sudah tercatat
5 Menit (Hari I)
Berkas permohonan siap dirapat koordinasikan dengan Tim Teknis
10 Menit (Hari I)
-
Barita acara verifikasi/Rakor permohonan ijin Berkas siap di tinjau lokasi/cek kebenaran di lapangan Berita acara tinjauan lokasi tim teknis Konsep rekomendasi
Rekomendasi teknis dari SKPD yang berkompeten 1. 2.
Data pemohon sudah masuk computer Naskah surat izin sudah tercetak
60 Menit (Hari II) Menit (Hari II) Menit (Hari III) 20 Menit (Hari IV)
Diperoleh persetujuan dari kepala bidang
15 Menit (Hari IV)
Diperoleh persetujuan dari kepala bagian tata usaha dan pengantar konsep izin untuk ditandatangani
15 Menit (Hari IV)
Halaman VII - 115
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu NO
12
13
14
15
16
PROSES KEGIATAN nota pengajuan konsep naskah dinas (NPKND) dan arsip surat izin disertai tanggal, bulan dan tahun Pimpinan SKPD pelayanan Terpadu Perizinan meneliti kembali naskah surat izin untuk kemudian menandatangani atau mengajukan penandatanganan surat izin kepada bupati Petugas agenda/agendaris memberikan nomor surat izin dan meregister dalam buku agenda dan computer, membubuhkan stempel dan melakukan pemilihan berkas : Surat izin asli yang akan diserahkan kepada pemohon dalam map khusus disiapkan di bagian penyerahan izin. Lembar kedua dan arsip surat izin serta berkas-berkas permohonan untuk pengarsipan/penyimpanan sebagai bahan rekapitulasi dan laporan Petugas kasir membuat dan menandatangani kuitansi (atau sebutan lain) hasil print out computer (nomor urut, tanggal, bulan dan tahun) dan menerima pembayaran dari pemohon . Asli kuitansi diserahkan kepada pemohon Arsip kuitansi dilekatkan pada berkas permohonan Petugas penyerahan surat izin memberikan surat izin kepada pemohon aetelah pemohon menunjukan bukti pelunasan pembayaran sesuai ketentuan dan tanda terima berkas permohonan Petugas arsip menyimpan arsip surat izin beserta berkas permohonan terhimpun menjadi satu, sesuai dengan metode dan klaisfikasi penyimpanan arsip, digunakan untuk penyusunan rekapitulasi dan bahan pandataan/statistic, laporan bulanan, tribulan/semester/tahunan
Bab 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
HASIL pimpinan SKPD pelayanan terpadu
WAKTU
Diperoleh persetujuan dari pimpinan SKPD Pelayanan Terpadu Surat izin siap diterbitkan
30 Menit (Hari IV)
Surat izin siap diterbitkan sudah tercatat dan lengkap. Surat izin asli untuk Pemohon Arsip berkas pemohon
15 Menit (Hari IV)
-
Biaya surat izin sudah diterima Pemohon sudah menerima bukti pembayaran Data keuangan sudah terekam di computer
10 Menit (Hari V)
-
Surat izin diterima pemohon Bukti penerimaan surat izin sudah tercatat
-
-
Arsip surat izin tersusun rapi sesuai metode dan klasifikasi penyimpanan arsip
Halaman VII - 116
10 Menit (Hari V)
10 Menit (Hari V)
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Halaman 88
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
77..33 KKeetteennttuua ann IInnsseennttiiff d da ann D Diiss--IInnsseennttiiff Ketentuan insentif dan disintensif menjadi alat yang paling efektif dalam rangka
mencapai tujuan perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan serta dalam
mewujudkan struktur dan pola ruang yang telah direncanakan. Insentif diberikan
kepada pihak calon pemanfaat lahan yang bersesuaian dengan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan ketentuan umum peraturan zonasi dan
sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan sedangkan disinsentif diberikan pada pemanfaat lahan yang tidak bersesuaian dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan, selama tidak mebawa dampak penting terhadap lingkungan fisik dan sosial.
Insentif yang merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, dapat berupa:
1. Keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun saham;
2. Pembangunan serta pengadaan infrastruktur; 3. Kemudahan prosedur perizinan; dan/atau 4. Pemberian
penghargaan
pemerintah daerah.
kepada
masyarakat,
swasta
dan/atau
Disinsentif adalah perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau
mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang, yang dapat berupa :
1. Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang; dan/atau.
2. Pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, dan penalti.
3. Pencabutan izin
4. Penolakan pemberian izin perpanjangan hak guna usaha, hak guna bangunan terhadap kegiatan yang terlanjur tidak sesuai dengan rencana
Halaman 88
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
tata ruang dan peraturan zonasi; Dalam
pemberian
insentif
dan
menghormati hak masyarakat. diberikan oleh: a. b. c.
disinsentif
seyogyanya
dengan
tetap
Sedangkan Insentif dan disinsentif dapat
Pemerintah kepada pemerintah daerah;
pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; dan pemerintah kepada masyarakat
Ketentuan insentif berlaku untuk kawasan yang didorong pertumbuhannya, seperti :
1. Kawasan perkotaan; secara faktual hampir seluruh ibukota kecamatan sudah mempunyai ciri perkotaan.
Berkenaan dengan rencana struktur
ruang yang telah ditetapkan, diperlukan upaya-upaya perwujudan peran dan fungsi pusat kegiatan/pelayanan sesuai hirarkinya diperlukan insentif, seperti pembangunan prasarana dan sarana perkotaan secara memadai.
2. Kawasan Pertanian; salah satu misi pembangunan pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah agar terbangunnya swa sembada pangan.
Namun pada sisi lain terlihat adanya kecenderungan penurunan luas pertanian (padi-sawah).
Oleh karena itu penting untuk memberikan
insentif bagi petani yang tetap dan bahkan didorong untuk meningkatkan produksi
padi-sawah.
Insentif
dapat
berupa
pembangunan
irigasi
teknis/desa yang dibutuhkan, pembangunan jalan produksi, perbaikan perumahan petani, dan lain-lain.
Sedangkan pada kawasan sentra
pertanian penting untuk dibangun berbagai fasilitas penunjang agar sentra tersebut dapat berfungsi optimal.
3. Kawasan Perkebunan; karet, sawit serta kopi yang menjadi primadona hasil perkebunan Ogan Komering Ulu
perlu didorong tingkat produksinya
dengan memberikan berbagai insentif bagi pelaku budidaya dan pengolahan.
Bentuk
insentif
dapat
berupa
pembangunan
dan
peningkatan jalan produksi, penyediaan pasar, harga, jasa transportasi, gudang penyimpanan, fasilitas pengeolahan (pabrik), pengemasan dan lain-lain.
Halaman 89
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
4. Kawasan Wisata; terdapat berbagai jenis potensi wisata baik alam, sejarah, industri
dan
agrowisata
dapat
diandalkan
sebagai
penggerak
pertumbuhan ekonomi Ogan Komering Ulu. Untuk itu diperlukan berbagai insentif agar sektor ini dapat tumbuh serta berembang dan menjadi
lokomotif pertumbuhan ekonomi, diantara insentif yang dapat diterapkan adalah pembangunan prasarana dan sarana perhubungan, penataan
lingkungan dan bangunan, penyediaan berbagai fasilitas penunjang pariwisata, promosi dan pemasaran.
5. Kawasan Stategis; kawasan strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah ditetapkan adalah kawasan ekonomi, kawasan cepat tumbuh,
industri strategis, kawasan pertambangan (minyak, gas, batubara) dan energi panas bumi dan air terjun, Kawasan Lindung (Hutan Lindung dan Sub DAS Ogan dan Lengkayap). didorong
pertumbuhannya
Ketiga kawasan ini penting untuk
dengan
berbagai
insentif
seperti
pembangunan prasarana dan sarana pehubungan, kemudahan dalam investasi, sarana produksi hasil panen dan konservasi serta lain-lain.
Kawasan yang perlu dikendalikan dan dibatasi perkembangnnya dan sekaligus disinsentif yang mungkin diterapkan pada kawasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Rawan Bencana; Kabupaten Ogan Komering Ulu
mempunyai
kawasan rawan bencana yang beragam dan tersebar secara luas. Seluruh kawasan rawan bencana, baik longsor, vulkanisme maupun banjir
harus diantisipasi sejak dini dengan berbagai pendekatan mitigasi yang dapat menghindari atau mengurangi dampak bencana. Perlu adanya pembatasan
dan
syarat-syarat
tertentu
permukiman pada kawasan rawan bencana,
dalam
pembangunan
hal ini dilakukan terkait
dengan keamanan permukiman dan masyarakat, disinsentif dapat dikenakan kepada masyarakat yang melakukan pembangunan pada kawasan rawan bencana.
2. Kawasan Pertanian dan Perkebunan; pengendalian pada kawasan ini terkait dengan okupansi kegiatan pertanian dan perkebunan pada kawasan lindung.
Hal ini sudah berlangsung lama dan momentum Halaman 90
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
penyusunan
RTRW
ini
adalah
awal
untuk
menetapkan
kawasan
perkebunan (karet, sawit, kopi, lada, kelapa dalam) yang sesuai dengan peruntukkannya dan tidak berada pada kawasan lindung. Agar hal ini
dapat berjalan, diperlukan adanya disinsentif pada pekerja kebun seperti tidak dilakukannya pembinaan pada petani kebun yang mempunyai kegiatan perkebunan pada kawasan lindung.
3. Kawasan Pertambangan; mengingat visi penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai kabupaten konservasi, dan umumnya kegiatan pertambangan bertentangan dengan konservasi namun pada sisi lain kegiatan pertambangan berkontribusi secara signifikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah.
Oleh karena itu
kegiatan pertambangan dapat dikembangkan namun perlu dikendalikan atau
dikembangkan
pengembangan
secara
kegiatan
terbatas,
pertambangan
dimana
adalah
batasan
selama
dalam
kegiatan
penambangan tersebut tidak menimbulkan dampak lingkungan yang
penting dan dalam pelaksanaan kegiatan pertambangan tersebut harus mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Tabel 7.3 Ketentuan Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Ogan Komering Ulu 2012-2032 KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG Kawasan Lindung Setempat/ Hutan Lindung
Kawasan Sempadan Sungai/Danau/Mata air/Waduk
INSENTIF Pemberian penghargaan kepada pihak yang melakukan rehabilitasi fungsi kawasan lindung Memberikan kompensasi permukiman dan atau imbalan kepada penduduk yang bersedia direlokasi dari kawasan lindung Pemberian Imbalan Penyediaan infrastruktur Pemberian penghargaan kepada pihak yang melakukan rehabilitasi fungsi kawasan lindung Memberikan kompensasi permukiman dan atau imbalan kepada penduduk yang bersedia direlokasi dari kawasan lindung
DISINSENTIF Pembatasan dukungan infrastruktur Tidak diterbitkannya sertifikat Tanah dan Bangunan Tidak mengeluarkan IMB ataupun izin usaha lain Tidak menyalurkan bantuan sosialekonomi bagi penduduk yang masih bermukim pada kawasan lindung/hutan lindung Pembatasan dukungan infrastruktur Tidak diterbitkannya sertifikat Tanah dan Bangunan Tidak mengeluarkan IMB ataupun izin usaha lain Tidak menyalurkan bantuan sosialekonomi bagi penduduk yang masih bermukim pada kawasan lindung Halaman 91
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG Hutan Produksi (kawasan HPT dan HP)
INSENTIF
DISINSENTIF
Memberikan penghargaan/imbalan kepada pihak pengelola hutan yang mengusahakan hutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku Memberikan bantuan, fasilitasi, dukungan,perlindungan hukum dan subsidi kepada masyarakat yang mengembangkan HKm, HTR & HTD pada kawasan HPT
Penambahan syarat pengusahaan hutan produksi terkait peningkatan kualitas lingkungan Meningkatkan nilai retribusi dan atau pajak hasil hutan bila pengelola hutan tidak mengikuti aturan pengusahaan hutan yang berlaku Memberikan pinalti bagi pengusaha hutan yang tidak mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku
Perkebunan (seperti Perkebunan karet, sawit, Kopi)
Memberikan penghargaan, imbalan, penyertaan saham, kemudahan perizinan, kepada pihak yang mengusahakan perkebunan kopi yang sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku Memberikan penghargaan, imbalan, penyertaan saham, kemudahan perizinan, kepada pihak yang mengelola perkebunan dengan memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal Memberikan penghargaan, imbalan, penyertaan saham, kemudahan perizinan, kepada pihak yang mengelola perkebunan dengan merehabilitasi kawasan lindung setempat Pemberian keringanan atau penundaan pajak (tax holiday) dan kemudahan proses perizinan; Penyediaan sarana dan prasarana kawasan oleh pemerintah untuk memperingan biaya investasi oleh pemohon izin; Pemberian kompensasi terhadap kawasan terbangun lama sebelum rencana tata ruang ditetapkan dan tidak sesuai tata ruang serta dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan; Pemberian kemudahan dalam perizinan untuk kegiatan yang menimbulkan dampak positif.
Pengenaan retribusi/ kenaikan pajak/kompensasi bagi pengusaha yang dalam pengelolaan kegiatannya mengabaikan kerusakan lingkungan dan atau tidak sesuai dengan aturan perundangundangan yang berlaku Tidak memberikan bantuan penyuluhan, pembangunan infrastruktur, subsidi dan bantuan lainnya kepada pelaku perkebunan yang berlokasi pada kawasan lindung
Pertanian Tanaman Pangan (Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering dan
Memberikan imbalan, penghargaan, dukungan infrastruktur dan bantuan (subsidi) bagi petani yang memperluas lahan pertanian padi sawah
Pengenaan pajak progresif pada tanah subur yang tidak berfungsi lindung dan berada pada kawasan pertanian namun tidak diolah (produktif) Halaman 92
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG Hortikultura)
Kawasan Perkotaan (PKW-Baturaja dan PKL Peninjauan dan Pengandonan)
Kawasan Perkotaan (PKLp-PPK-PPL)
INSENTIF
DISINSENTIF
Memberikan kemudahan berbagai perizinan bagi petani yang memperluas lahan atau tetap mempertahankan luas lahan pertanian padi sawah Memberikan bantuan-bantuan khusus kepada petani padi sawah (saprotan, beasiswa sekolah anak petani, dll) Menjamin harga gabah tetap tinggi (subsidi) Memberikan imbalan, penghargaan, kompensasi dan kemudahan usaha bagi penduduk (swasta) yang melakukan investasi pada kawasan perkotaan Menyediakan kavling strategis yang murah atau pinjam pakai sampai 25 tahun) bagi pengusaha yang akan bergiat pada kawasan ini Memberikan keringanan pajak kepada pengusaha yang berminat berusaha/ menanamkan modalnya Menyiapkan lahan matang (kasiba/lisiba) untuk perumahan dan bangunan komersial Pemberian keringanan atau penundaan pajak (tax holiday) dan kemudahan proses perizinan; Penyediaan sarana dan prasarana kawasan oleh pemerintah untuk memperingan biaya investasi oleh pemohon izin; Pemberian kompensasi terhadap kawasan terbangun lama sebelum rencana tata ruang ditetapkan dan tidak sesuai tata ruang serta dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan; Pemberian kemudahan dalam perizinan untuk kegiatan yang menimbulkan dampak positif.
Pengenaan retribusi dan pajak yang tinggi bagi bangunan yang didirikan pada areal pertanian padi sawah Pengenaan retribusi yang tinggi bagi penduduk yang memanfaatkan air irigasi bukan untuk pertanian, kecuali tidak mengurangi debit dan volume air irigasi
Penyiapan lahan pusat perdagangan Pembangunan infrastruktur pusat kota Kemudahan izin pembangunan fasilitas sosial, jasa dan perdagangan Pemberian keringanan atau penundaan pajak (tax holiday) dan
Kenaikan retribusi/pajak (PBB) pada lahan stratgis pusat kota namun toidak diusahakan secara produktif
Mengenakan retribusi yang tinggi pada bangunan yang dibangun diluar ketentuan penataan ruang yang sudah ditetapkan komersial pada skala pelayanan tingkat kecamatan/kabupaten diluar pusat kegiatan/pelayanan yang sudah ditetapkan
Halaman 93
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG
Kawasan Pertambangan
Kawasan Permukiman
Kawasan Perikanan
INSENTIF
DISINSENTIF
kemudahan proses perizinan; Penyediaan sarana dan prasarana kawasan oleh pemerintah untuk memperingan biaya investasi oleh pemohon izin; Pemberian kompensasi terhadap kawasan terbangun lama sebelum rencana tata ruang ditetapkan dan tidak sesuai tata ruang serta dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan; Pemberian kemudahan dalam perizinan untuk kegiatan yang menimbulkan dampak positif. Menyiapkan dukungan administratif sehingga terdapat kepastian hukum berusaha Memberikan kemudahan dalam perizinan Dukungan pembangunan infrastruktur Memfasilitasi urusan birokrasi dengan pemerintah provinsi dan pusat Mendukung pelatihan tenaga lokal sesuai kebutuhan perusahaan pertambangan Pemberian izin harus disertai kontrak reklamasi yang terukur Memberikan kemudahan perizinan pembangunan rumah/ perumahan yang sesuai peruntukan Membangun prasarana permukiman Membangun fasilitas umum dan sosial Memberikan kepastian hukum dan nasehat teknis untuk bangunan tahan gempa yang dibangun pada kawasan bebas bencana Menyiapkan lahan yang aman bagi permukiman (kasiba/lisiba)
Mengenakan retribusi yang tinggi bagi perusahaan yang mempunyai dampak cukup penting terhadap pelestarian lingkungan Mengenakan retribusi khusus bagi perusahaan pertambangan yang tidak melibatkan tenaga kerja lokal lebih dari 40%
Penyediaan fasilitas (perahu, TPI, Depot Es, dll.) Bantuan peralatan tangkap Pelatihan keterampilan dan budidaya ikan air tawar Penelitian dan pemasaran Kemudahan izin usaha perikanan (sesuai aturan berlaku)
Pembatasan izin bangunan pada kawasan sempadan sungai/rawa Retribusi/pajak bangunan lebih tinggi yang berada pada sempadan sungai Tidak menyediakan atau membangun prasarana dan sarana permukiman pada kawasan rawan longsor/gigir tebing.
Tidak membangun prasarana permukiman, fasilitas sosial dan umum bagi rumah (kelompok rumah) yang berada pada kawasan rawan bencana
Halaman 94
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG Kawasan Wisata
Kawasan Pertahanan dan Keamanan (Obyek Militer Baturaja) Kawasan Rawan Bencana (longsor, gempa, banjir)
INSENTIF Penyiapan lahan untuk kawasan wisata Kemudahan izin pembangunan fasiltias pendukung pariwisata Pembangunan infrastruktur Kemudahan memperoleh sambungan listrik, PDAM, telekomunikasi Fasilitasi Promosi dan pemasaran ODTW Bantuan rehabilitasi rumah penduduk yang digunakan untuk penginapan tamu/wisatawan (home stay) Hanya diberikan ijin bagi pembangunan atau kegiatan militer /pertahanan dan keaamanan Nasehat pembangunan (advice planning) bangunan yang ramah bencana Penyiapan lahan beresiko rendah/aman dari ancaman bahaya Pelatihan mitigasi bencana
DISINSENTIF Syarat yang berat bagi penggiat wisata yang betentangan dengan norma dan tata krama setempat Retribusi/pajak bangunan lebih tinggi yang berada pada sempadan pantai/danau Pembatasan atau penutupan akses terhadap sistem jaringan prasarana wilayah
Tidak diperkenankan pembangun prasarana permukiman, fasilitas sosial dan umum bagi rumah (kelompok rumah) yang berada pada kawasan pertahanan dan kemanan Sanski yang berat, tegas dan jelas susuai UU pada pelaku penyebab bencana (perambah kawasan lindung) Pembatasan dukungan infrastruktur bagi bangunan yang berada pada kawasan rawan bencana tinggi
77..44 A Arra ahha ann SSa annkkssii 7.4.1
Arahan Sanksi Administratif
Pada beberapa UU terdapat kesamaan tentang sanksi administratif dalam pelanggaran hukum yang terkait dengan penataan ruang.
Sanksi diberikan
kepada pejabat berwenang dan masyarakat (pemegang izin, hak). Adapaun bentuk sanksi administrasi adalah ; a. Peringatan tertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan
c. Penghentian sementara pelayanan umum; d. Penutupan lokasi e. Pencabutan izin f.
Pembatalan izin
Halaman 95
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
g. Pembongkaran bangunan h. Denda administratif i.
Pemulihan fungsi ruang
Pengenaan sanksi dilakukan terhadap :
a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang;
b. pelanggaran ketentuan umum peraturan zonasi;
c. pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW kabupaten;
d. pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW kabupaten;
e. pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin f.
pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW kabupaten;
pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang
oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum; dan/atau
g. pemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan pada masingmasing sanksi di atas.
1. Peringatan tertulis diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam penertiban
pelanggaran pemanfaatan ruang melalui penerbitan surat peringatan tertulis sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali.
2. Penghentian kegiatan sementara dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
b.
Penerbitan surat perintah penghentian kegiatan sementara dari pejabat
yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;
Apabila
pelanggar
mengabaikan
perintah
penghentian
kegiatan
sementara, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara secara paksa terhadap kegiatan pemanfaatan ruang;
Halaman 96
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
c.
Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan
memberitahukan kepada pelanggar
mengenai pengenaan sanksi
penghentian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan segera dilakukan d.
tindakan penertiban oleh aparat penertiban; Berdasarkan
surat
keputusan
pengenaan
sanksi,
pejabat
yang
berwenang melakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban
melakukan penghentian kegiatan pemanfaatan ruang secara paksa; e.
dan
Setelah
kegiatan
pemanfaatan
ruang
dihentikan,
pejabat
yang
berwenang melakukan pengawasan agar kegiatan pemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasi kembali sampai dengan terpenuhinya
kewajiban pelanggar untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan/atau ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku.
3. Penghentian sementara pelayanan umum dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
Penerbitan surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan
umum
dari
pejabat
yang
berwenang
melakukan
penertiban
pelanggaran pemanfaatan ruang (membuat surat pemberitahuan b.
penghentian sementara pelayanan umum); Apabila
pelanggar
disampaikan,
pejabat
mengabaikan yang
surat
berwenang
pemberitahuan
melakukan
yang
penertiban
menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara
pelayanan umum kepada pelanggar dengan memuat rincian jenis-jenis c.
pelayanan umum yang akan diputus; Pejabat yang berwenang melakukan
memberitahukan kepada pelanggar penghentian
sementara
pelayanan
tindakan
penertiban
mengenai pengenaan sanksi umum
yang
akan
segera
dilaksanakan, disertai rincian jenis-jenis pelayanan umum yang akan d.
diputus;
Pejabat yang berwenang menyampaikan perintah kepada penyedia
jasa
pelayanan
umum
untuk
menghentikan
pelanggar, disertai penjelasan secukupnya;
pelayanan
kepada
Halaman 97
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
e. f.
Penyedia jasa pelayanan umum menghentikan pelayanan kepada
pelanggar; dan Pengawasan
terhadap
penerapan
sanksi
penghentian
sementara
pelayanan umum dilakukan untuk memastikan tidak terdapat pelayanan umum
kepada
pelanggar
sampai
dengan
pelanggar
memenuhi
kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku.
4. Penutupan lokasi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
b.
c.
d.
e.
Penerbitan surat perintah penutupan lokasi dari pejabat yang berwenang
melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;
Apabila pelanggar mengabaikan surat perintah yang disampaikan,
pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penutupan lokasi kepada pelanggar;
Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan
memberitahukan kepada pelanggar
mengenai pengenaan sanksi
penutupan lokasi yang akan segera dilaksanakan; Berdasarkan
surat
keputusan
pengenaan
sanksi,
pejabat
yang
berwenang dengan bantuan aparat penertiban melakukan penutupan lokasi secara paksa; dan
Pengawasan terhadap penerapan sanksi penutupan lokasi, untuk
memastikan lokasi yang ditutup tidak dibuka kembali sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya
dengan
rencana
tata
pemanfaatan ruang yang berlaku.
ruang
dan
ketentuan
teknis
5. Pencabutan izin dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
b.
c.
Menerbitkan surat pemberitahuan sekaligus pencabutan izin oleh pejabat
yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;
Apabila
pelanggar
mengabaikan
surat
pemberitahuan
yang
disampaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pencabutan izin pemanfaatan ruang; Pejabat
yang
berwenang
memberitahukan
kepada
pelanggar Halaman 98
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
d.
e.
mengenai pengenaan sanksi pencabutan izin;
Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban mengajukan
permohonan
pencabutan
izin
kepada
pejabat
kewenangan untuk melakukan pencabutan izin;
yang
memiliki
Pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan izin
menerbitkan keputusan pencabutan izin; (6) memberitahukan kepada pemanfaat ruang mengenai status izin yang telah dicabut, sekaligus
perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang secara f.
permanen yang telah dicabut izinnya; dan
Apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatan
pemanfaatan yang telah dicabut izinnya, pejabat yang berwenang
melakukan penertiban kegiatan tanpa izin sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
6. Pembatalan izin dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
b.
Membuat
lembar
evaluasi
yang
berisikan
perbedaan
antara
pemanfaatan ruang menurut dokumen perizinan dengan arahan pola pemanfaatan ruang dalam rencana tata ruang yang berlaku;
Memberitahukan kepada pihak yang memanfaatkan ruang perihal
rencana pembatalan izin, agar yang bersangkutan dapat mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal akibat c. d. e. f.
pembatalan izin;
Menerbitkan surat keputusan pembatalan izin oleh pejabat yang
berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang;
Memberitahukan kepada pemegang izin tentang keputusan pembatalan
izin;
Menerbitkan surat keputusan pembatalan izin dari pejabat yang memiliki
kewenangan untuk melakukan pembatalan izin; dan
Memberitahukan kepada pemanfaat ruang mengenai status izin yang
telah dibatalkan.
7. Pembongkaran berikut: a.
bangunan
dilakukan
melalui
langkah-langkah
sebagai
Menerbitkan surat pemberitahuan perintah pembongkaran bangunan
dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran Halaman 99
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
b.
pemanfaatan ruang; Apabila
pelanggar
disampaikan,
pejabat
mengeluarkan c.
d. e.
bangunan; Pejabat
surat
pemberitahuan
yang
yang
berwenang
melakukan
penertiban
berwenang
melakukan
tindakan
penertiban
surat
yang
mengabaikan
keputusan
pengenaan
memberitahukan kepada pelanggar
sanksi
pembongkaran
mengenai pengenaan sanksi
pembongkaran bangunan yang akan segera dilaksanakan; dan Berdasarkan
surat
keputusan
pengenaan
sanksi,
pejabat
yang
berwenang melakukan tindakan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan pembongkaran bangunan secara paksa.
8. Pemulihan fungsi ruang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. b.
c.
Menetapkan ketentuan pemulihan fungsi ruang yang berisi bagian-
bagian yang harus dipulihkan fungsinya dan cara pemulihannya; Pejabat
yang
berwenang
pemanfaatan
ruang
pemulihan fungsi ruang; Apabila
pelanggar
disampaikan,
pejabat
melakukan
menerbitkan
mengabaikan
penertiban
surat
pelanggaran
pemberitahuan
surat
perintah
pemberitahuan
yang
yang
berwenang
melakukan
penertiban
berwenang
melakukan
tindakan
penertiban,
mengeluarkan surat keputusan pengenaan sanksi pemulihan fungsi d.
ruang;
Pejabat
yang
memberitahukan kepada pelanggar
mengenai pengenaan sanksi
pemulihan fungsi ruang yang harus dilaksanakan pelanggar dalam e. f.
jangka waktu tertentu; Pejabat
yang
berwenang
melakukan
tindakan
penertiban
dan
melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemulihan fungsi ruang;
Apabila sampai jangka waktu yang ditentukan pelanggar belum
melaksanakan pemulihan fungsi ruang, pejabat yang bertanggung
jawab melakukan tindakan penertiban dapat melakukan tindakan paksa g.
untuk melakukan pemulihan fungsi ruang; dan
Apabila pelanggar pada saat itu dinilai tidak mampu membiayai Halaman 100
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
kegiatan pemulihan fungsi ruang, pemerintah dapat mengajukan
penetapan pengadilan agar pemulihan dilakukan oleh pemerintah atas beban pelanggar di kemudian hari.
7.4.2
Arahan Sanksi Perdata
Tindakan pidana adalah tindakan yang menimbulkan kerugian secara perdata, sanksi ini diterapkan akibat pelanggaran yang ada menimbulkan masalah pada perorangan atau
masyarakat secara umum. Sanksi perdata terkait dengan
pemanfaatan ruang diterapkan sesuai peraturan perundangan berlaku. 7.4.3
Arahan Sanksi Pidana
• Pidana pokok, yaitu penjara dan denda
Sanksi Pidana Pokok dilakukan disebakan hal-hal sebagai berikut : -
Sanksi akibat kesalahan pengguna lahan melakukan proses pembangunan
tanpa memiliki izin . -
Sanksi kesalahan pengguna lahan dalam melaksanakan pembangunan, tidak sesua dengan izin yang telah diterbitkan.
-
Sanksi terhadap kesalahan pemberi advisplanning yang tidak sesuai dengan tata ruang.
-
Sanksi terhadap kesalahan pemberi ketetapan izin pengguna lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
-
Sanksi terhadap perencana tata ruang yang salah merencanakan wilayah dan kota, dan timbul permasalahan kerusakan lingkungan.
-
Sanksi terhadap badan perencana daerah dan pihak legislatif dalam menentukan
perencanaan tata
kerusakan lingkungan
ruang
yang salah,
menimbulkan
• Pidana tambahan, yaitu pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya.
Sanksi pemberhentian tidak hormat pada pemberi izin prinsip atau izin lokasi,
advice planning, institusi terkait perencanaan dan pihak legislatif yang Halaman 101
LAPORAN RENCANA Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
menyetujui recana tata ruang dan pemberian izin yang tidak sesuai tata ruang.
Konsistensi dan tegaknya aturan yang telah disahkan secara hukum dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan bila terdapat sanksi yang tegas dan jelas. Berkenaan dengan penataan ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu yang mempunyai beberapa
fungsi
kawasan, seperti pesisir, hutan, konservasi,
permukiman, berkenaan dengan kegiatan seperti pariwisata, pertambangan,
perkebunan, pertanian, ataupun yang berhubungan dengan infrastruktur dan lain-lain, maka
ketentuan sanksi
perudang-undangan yang ada.
seyogyanya
mengacu pada
peraturan
Halaman 102