FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 49/DSN-MUI/II/2005 Tentang
KONVERSI AKAD MURABAHAH
Dewan Syariah Nasional setelah,
.co
m
a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah disepakati antara LKS dengan nasabah; b.
bahwa dalam hal nasabah mengalami penurunan kemampuan dalam pembayaran cicilan, maka ia dapat diberi keringanan;
c.
bahwa keringanan sebagaimana dimaksud diatas dapat diwujudkan dalam bentuk konversi dengan membuat akad baru dalam penyelesaian pembayaran kewajiban;
ita
:
ev
Menimbang
bahwa untuk kepastian hukum tentang masalah tersebut menurut Syari’ah Islam, Dewan Syari’ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan pedoman.
1.
Firman Allah SWT; antara lain:
irm
ad
d.
ww
w.
Mengingat
:
a.
QS. al-Baqarah [2]: 275:
#
$ %# &'"
."
+ ,*
6," /0
! (,"
.1%! #. 2
() *
345 6 78
%. :2; < =>-&?,.9 5 ," 1 A ,@ 8 “Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil resiko),maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.” QS. Al-Nisa’[4]: 29:
- (B
C; C -
D ;E
"C I # - !D,"C; F
%-
D 5G2HD CD A
m
b.
2C
QS. Al-Ma’idah [5]: 1:
ev
c.
ita
.co
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
" 9 J
ww
w.
irm
ad
C 51!
C=
. ,- ;E
%
+J# 3 % C K -
" +
! # ,@ M 1=
L
A@
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” d.
QS. al-Ma’idah [5]: N:
+= %
,
OJP =D ; 7
Q! + = K , ,9
7 ,@OR
, @% ,
> . ! ',"# S2, %2
-+ = @H
%TU.
5 ,@> -+$ ; P C; H
15 # ,JD ,V !,
15 # ,JD ,",@! JD
A< J @ @P
D," ,@J , W X
“Hai orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan(mengganggu) binatangbinatang hadya, dan binatang-
.co
m
binatang qala’id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan jangan sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” e.
QS. al-Baqarah [2]: 280:
1 G4; .G 5,'
,
ita
,G A
JD ! ;
C Y $@MD
ad
ev
“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
2. Hadis-hadis Nabi s.a.w; antara lain:
ww
w.
irm
a.
Hadis Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah; dan di-shahihkan oleh Ibnu Hibban :
-; 5
ZS2 2@
@ J0Z- 5
5*
#\[$ 0, 5
[ 02 AF
D
Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan dengan kerelaan kedua belah pihak.” b.
Hadis Nabi riwayat Thabrani dalam al-Kabir dan al-Hakim dalam alMustadark yang menyatakan bahwa hadis ini shahih: 0, , 5
1> Z; -] 5
V,2
\ ."%; ] #678 U; Z;^ Y_ 9 ] ; 15 ;, ; 8 Y_` -" Z# \ 0, , 5
1>
[ 02[ ." (=D A HJD , JS
“Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Nabi saw. Memerintahkan untuk mengusir Bani Nadhir, datanglah beberapa orang dari mereka seraya mengatakan: “Wahai Nabi Allah, Engkau telah memerintahkan untuk mengusir kami sementara kami mempunyai piutang pada orang-orang yang belum jatuh tempo” Maka Rasulullah saw berkata: “Berilah keringanan dan tagihlah lebih cepat”.
m
Hadis Nabi riwayat Muslim, beliau bersabda
"# @ <
3
" 3
.co
c.
+ <
3
; 5
^.
@J
5Z. ,
Ab
6,2a Y-
ita
5Z.@ J +9
5^ .
ev
“Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim). Hadis Nabi riwayat Imam Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani,Nabi s.a.w bersabda:
ad
d.
( -,- R +
irm
+
cO8dM
%B, P15 A
, (,-R
“Perjanjian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.”
w. ww
BP
=>
3.
Kaidah fiqih; antara lain: 15( 9 [@
- 3 X `R J 1.(> A % =D
“Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkan.” Memperhatikan
:1. Surat Direksi BSM No.6/552/DIR tertanggal 21 September 2004 perihal permohonan fatwa.
2.
Hasil workshop BPH-DSN, 910 Dzulqa’dah 1425/21-22 Desember 2004. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Jum’at,16 Muharram 1426/25 Februari 2005.
3.
MEMUTUSKAN :
Pertama
:
FATWA TENTANG MURABAHAH Ketentuan Konversi Akad
AKAD
m
Menetapkan
ita
.co
LKS boleh melakukan konversi dengan membuat akad baru bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan /melunasi pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, tetapi ia masih prospektif , dengan ketentuan:
ev
a. Akad murabahah dihentikan dengan cara: i. Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS dengan harga pasar;
ww
w.
irm
ad
ii. Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil penjualan; iii. Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagian modal dari mudharabah dan musyarakah;
iv. Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya disepakati antara LKS dan nasabah. b.LKS dan nasabah eks-murabahah tersebut dapat membuat akad baru dengan akad: i. Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik atas barang tersebut di atas dengan merujuk kepada fatwa DSN No.27/DSNMUI/III/2002 tentang Al Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik; ii. Mudharabah dapat merujuk kepada fatwa DSN No.7/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh); atau
iii.Mudharabah dengan merujuk kepada fatwa DSN No.8/DSNMUI/IV/2000 tentang Musyarakah. Kedua
Ketentuan Penutup
:
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
m
1.
.co
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
ita
Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 16 Muharram 1426 H 25 Februari 2005 M.
ad
Ketua,
ev
DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA
ww
w.
irm
Dr. K.H. M. A. Sahal Mahfudh
Sekertaris,
Prof.Dr.H.M. Din Syamsuddin