PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MAKALAH
Disusun oleh :
DANI KURNIA NIM. 09.21.0960
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Dani Kurnia NIM. 09.21.0960 Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian berawal dari permasalahan berikut ini. (1) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum menggunakan model TANDUR berbasis inkuiri? (2) Bagaiman kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah menggunakan model TANDUR berbasis inkuiri? (3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karanggan narasi sebelum dan sesudah di beriakan model TANDUR berbasis inkuiri? Metode yang digunakan adalah eksperimen semu Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kabupaten Garut sebanyak 2 kelas yang berjumlah 78 orang. Sampel yang diambil yaitu dua kelas: kelas VII B sebanyak 38 orang sebagai kelas eksperimen dan VII D sebanyak 40 orang sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebelum diberi perlakuan model TANDUR berbasis inkuiri, secara keseluruhan dapat dikategorikan cukup baik. Hal ini berdasarkan hasil penghitungan skor rata-rata pretest yang dihasilkan oleh kelompok eksperimen sebesar 59,86 sedangkan kelompok pembanding sebesar 40,55. Adapun kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi sesudah diberi perlakuan model TANDUR berbasis inkuiri secara keseluruhan dapat dikategorikan baik, Hal ini berdasarkan hasil penghitungan skor rata-rata posttest, yang dihasilkan oleh kelompok eksperimen sebesar 72 sedangkan kelompok pernbanding hanya sebesar 50,8 berdasarkan pengolahan data, pada uji signifikan diperoleh nilai thitung = 4,39, dan ttabel = 2,16 sehingga thjtung = 4,39 > ttabel = 2,16 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 38. Maka hipotesis kerja (Hi) yang berbunyi " terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebelum dan sesudah diberi perlakuan model TANDUR berbasis inkuiri, dapat diterima. Kata kunci : karangan Narasi, Model TANDUR
PENDAHULUAN Menulis karangan salah satu keterempilan yang dipergunakan untuk komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang terus menerus secara teratur. Kegiatan menulis terkadang dihadapkan pada kendala yang cukup serius ada kalanya seseorang ingin sekali menulis untuk menuangkan semua pikirannya, namun semua itu selalu dirasakan gagal dan tidak mampu. Tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar para siswa bisa terampil berbahasa, baik berkomunikasi lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, keterampilan menulis tampaknya masih sangat sedikit mendapat perhatian. Selanjutnya, nilai menulis siswa khususnya nilai menulis karangan narasi sampai saat ini masih rendah.
Masih rendahnya nilai siswa menulis karangan narasi karena mereka mengalami kesulitan ketika menuangkan gagasannya dalam karangan. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran menulis kreatif dan inovatif harus selalu ditingkatkan karena menulis merupakan sebuah proses yang tentu saja tidak langsung sekali jadi. Melalui perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut Quantum Teaching yang dikembangkan oleh Bobbi DePotter Quantum Teaching berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanof, pendidik asal Bulgaria. Tandur adalah inti utama model pembelajaran Quantum Teaching. Langkah-langkah ini dirumuskan berdasarkan makna belajar yang sesungguhnya, bahwa belajar adalah kegiatan Full-Contact yang berarti dalam prakteknya harus melibatkan semua aspek kepribadian pembelajar yang berupa pikiran, perasaan, dan keterampilan atau bahasa tubuh (De Porter dalam
Marwan, 2004:3). Tandur merupakan singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi Dan Rayakan. Pembelajaran berbasis inkuiri siswa memiliki kebebasan dalam belajar dan menurut partisifasi aktif siswa dalam menemukan jawaban sendiri. Model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri adalah salah satu rancangan model yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dapat diuraikan sebelumnya, memberikan pengalaman yang langsung pada siswa dan berusaha menjadikan isi pembelajaran nyata bagi mereka (De Porter dalam Marwan, 2004: 3). KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Model Pembelajaran, model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang didesain untuk mengajar siswa di kelas, termasuk merencanakan berbagai bahan dan sumber belajar yang dibutuhkan (PPPGIPA, 1992:2). Model TANDUR TANDUR terdiri dan langkah-langkah : (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Model TANDUR berbasis inkuiri menggambarkan suatu prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajar serta paraguru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sintak model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri mengikuti langkah-langkah: penumbuhan atau minat motivasi, usaha melibatkan siswa secara aktif, penamaan atau penyajian konsep dan penguatan atau reward. Pengertian Karangan Narasi Karangan narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami peristiwa itu (Suhenddar 1992: 102). Menurut Keraf (2001: 136) narasi merupakan suatu bentuk wacana sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalani dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang menjadi satu kesatuan. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen Eksperimen yang digunakan dalam Quasi experimental atau eksperimen semu. Dalam eksperimen ini terdapat dua kelompok subjek, yakni kelompok eksperimen dan kelompok pembanding (kelompok kontrol). Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang sengaja dikenai perlakuan (treatment), sedangkan kelompok pernbandingan tidak dikenai perlakuan. Dalam kelompok eksperimen, sebelum diberi perlakuan dilakukan pengukuran terlebih dahulu (pretes), kemudian dikenai perlakuan dalam jangka waktu tertentu, kernudian dilakukan peugukuran
kembali (pasca tes) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang sudah diberikan. Dalam desain ini, pengaruh perlakuan (treatmen) dilihat dari perbedaan pencapaian antara kelompok eksperimen dengan pencapaian kelompok kontrol. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dengan menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut: 1) Observasi Mengamati secara langsung aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas selama penulis melakukan ujicoba pengajaran. 2) Analisis Menganalisis keadaan dan keaktifan siswa selama PBM, menganalisis hasil ujicoba prates dan pascates. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang akan penulis laksanakan adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa dan meneliti basil tes awal dan tes akhir kemudian menabulasikannya. Tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai standar deviasai dan varians dan masing-masing kelompok. 2) Untuk menentukan tektrik statistik yang akan digunakan penulis melakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan perhitungan seperti berikut ini: Menganalisis data pretest dan posttest. Langkahlangkah analisis data adalah sebagai berikut. a. Menganah'sis hasil tulisan siswa b. Menentukan skor pretest dan posttest. Kemudian menentukan nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut. nilai
skor yang diperoleh 100 % skor maksimal
c. Mendeskripsikan hasil pretest dan posttest 3) Melakukan uji normalitas nilai paragraf siswa hasil pretest dan posttest menggunakan Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut: (Subana, 2000:125)
X
2
(0i Ei )
Denganketerangan: Ei
X2 = Chi-Kuadrat Oi = Frekuensi Observasi Ei = Frekuensi Harapan 4) Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Jika thitung > ttabel, maka hipotesis nol dan hipotesis kerja
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. a. Mencari mean dari perbedaan tes awal dengan tes akhir Md =
d N
b. Menentukan derajat kebebasan Db = N -1
c. Mencari jumlah kuadrat deviasi
d 2 2 2 X d d N d. Menentukan nilai -t menggunakan rumus berikut (Arikuto, t= Md 2006:311) X 2d N ( N 1)
Keterangan: Md = Mean dari perbedaan antara pretes dan posttes Xd = Deviasi masing-masing subjek (dMd) X 2 d = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel db = Ditentukan dengan N-1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Tes Deskripsi Hasil Prestes terbagi menjadi dua, yaitu pretest dan postest. Pretest diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan model tertentu. Postest bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dan setelah diberi perlakuan model tertentu. Deskrpsi data kelompok eksperimen berisi gambaran skor pretest dan postest yang didapat dari sampel siswa kelas VII B SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kab. Garut. Seluruh siswa tersebut berjumlah 44 orang. Deskripsi data hasil pretest dan postest kelompok eksperimen dan kelompok pembanding tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Dari hasil penelitian, terlihat nilai rata-rata kelas ekspenmen pada tes awal 59,8 sedangkan, rata-rata pada akhir yang didapat siswa adalah 72. Nilai ini diperoleh dari perhitungan jumlah nilai rata-rata dibagi jumlah siswa (N=38). Terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan dari tes awal ke tes akhir. Penelitian menunjukan nilai rata-rata kelas pembanding pada tes awal 41 sedangkan, rata-rata pada akhir yang didapat siswa adalah 51. Nilai ini diperoleh dari perhitungan jumlah nilai rata-rata dibagi jumlah
siswa (N=40). Uji Hipotesis Setelah mengetahui data tes awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Maka untuk menguji kesamaan rata-rata kedua kelas menggunakan uji t. 1) Membuat jika thitung < ttabel berarti hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja ditolak. 2) jika thitung > ttabel berarti hipotesis nol ditolak atau hipotesis kerja diterima. Hasil penelitian ini menunjukan thitung = 4,39 dan ttabel = 2,64 sehingga thitung 4,39 > ttabel = 2,64. Berdasarkan kriteria pengujian, hipotesis kerja memenuhi kriteria dan diterima. Hal ini membuktikan bahwa model TANDUR berbasis inkuiri dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas VII. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data basil tes, kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai tes awal sebesar 59,86 dan ratarata nilai tes akhir sebesar 72 sedangkan kelas control memiliki rata-rata nilai tes awal sebesar 40,55 dan ratarata nilai tes akhir sebesar 50,8. Hasil pengolahan data menunjukkan distribusi data sampel tersebar normal karena uji normalitas tes awal di kelas eksperimen menunjukan X2hitung = 0,61 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 3 diperoleh harga X2tabel = 7,81 dan tes akhir menunjukkan X2hitung =0,18 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 3 diperoleh harga X2tabel = 7,81 sedangkan uji normalitas tes awal di kelas kontrol menunjukkan X2hitung = 0,42 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 3 diperoleh harga X2tabel = 7,81 dan tes akhir menunjukkan X2hitung = 0,33 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 3 diperoleh harga X2tabel = 7,81 Berdasarkan hasil penghitungan uji t, harga thitung = 4,39, dan ttabel = 2,16 sehingga thitung = 439 > ttabel = 2,16 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 38 Dengan demikian, terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata tes awal dan tes akhir dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model TANDUR berbasis inkuiri terhadap siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kabupaten Garut tahun ajaran 2011/2012. Dengan pernyataan lain penggunaan model TANDUR berbasis inkuiri efektif dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik TANDUR yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan naralajaran menulis di kelompok eksperimen dan penerapan metode ceramah dalam pembelajaran menuli karangan narasi di kelompok control membawa pengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Berdasarkan basil perhitungan dalam taraf signifikan bipotesis yang berbunyi "terdapat
perbedaan yang cukup signifikab antar hasil kemampuan menulis karangan narasi siswa dalam proses belajar mengajar yang menerapkan model TANDUR dalam metode Quantum Teaching dengan hasil kemampuanmenulis karangan narasi siswa dalam proses belajar mengajar tanpa menggunakan model tersebut" dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN Berdasaikan basil penelitian, ada beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut: 1) Sebelum dibcri model TANDUR berbasis inkuiri nilai tertinggi yang siswa peroleh 80, sedangkan terendah 50, dengan nilai rata-rata pretes sebesar 59,86. 2) Setelah diberikan model TANDUR berbasis inkuiri, nilai tertinggi yang siswa peroleh 87, sedangkan skor terendah 56, dengan rata-rata nilai postes 72 3) Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kab. Garut menggunakan model TANDUR berbasis inkuiri dengan siswa yang tidak menggunakan model TANDUR berbasis inkuiri Hal ini terbukti dengan hasil penghitungan uji t, thitung = 4,39, dan ttabel = 2,16 sehingga thitung = 4,39> ttabel = 2,16 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 38. 4) Hipotesis Hi: Berbunyi "terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kab. Garut tahun ajaran 2011-2012 dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebelum dan sesudah diberi perlakuan model TANDUR berbasis inkuiri". Adapun klasifikasi jika thitung > t table maka Hi dapat diterima. Hipotesis Ho : Berbunyi "tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Karangpawitan Kab. Garut tahun ajaran 2011-2012 dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebelum dan sesudah diberi perlakuan model TANDUR berbasis inkuiri". Adapun klasifikasi jika thitung < t table maka H0 = ditolak
Depdikbud,(2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aminudin, (1987). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru Arikunto,
S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Deporter, B dan Hernacki M, (1992). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. DePorter, B. at.al. 2000. Quantum Teaching. Bandung : KAIFA. Djuherli dan Suherli, (2002). Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Y Rama Widya. Djuherli at.al (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, K (1990) Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta. Keraf, G.(2007). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. R, Y. (1986).Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Gamitan Pendidikan Bandung: Diponogoro. Suhendar, M.E. dan Pien Supinah. (1992). MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya. G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wenger W, (2000). Beyond Teaching dan Learning (memadukan Quantum ssTeaching dan Learning). Bandung: Penerbit Yayasan Nuansa Cendikia. Tarigan.
H
Zuhriyah, F. (2006). Penerapan Model TANDUR untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Terhadap Siswa SMP Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran 2005/2006) Skripsi pada jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.