DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April 2014 |1
MODÉL PANGAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DINA NGARONJATKEUN KAMAMPUH NULIS TÉKS ÉKSPOSISI (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan Tahun Ajaran 2013/2014) Siska Vitria Dewi1), Usep Kuswari2), Hernawan3) Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected] Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK Ieu Panalungtuikan miboga tujuan pikeun nguji efektifitas model pangajaran Think-TalkWrite (TTW) dina materi pangajaran nulis téks éksposisi di kelas VII SMPN 1 Cibeureum Kuningan. Ieu Panalungtikan dilaksanakeun dina bulan Pebruari 2014 di SMPN 1 Cibeureum Kuningan. Métode panalungtikan nu digunakeun dina ieu panalungtikan nya éta kuasi ékspérimén. Populasi nu digunakeun dina ieu panalungtikan nyaéta siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan dina taunn ajaran 2013/2014 nu sajumlah 37 siswa. Pikeun mikanyaho kamampuh siswa dina nulis téks éksposisi digunakeun analisis data ku cara analisis statistik, nya éta uji normalitas data ngagunakeun chi-kuadrat, uji homogénitas data ngagunakeun uji F, jeung uji hipotésis ngagunakeun uji t. Dumasar hasil panalungtikan, kapaluruh data nu ngagambarkeun ngaronjatna kamampuh siswa antara pratés jeung pascatés. Dina pratés, ukur 6 siswa anu mampuh nulis karangan éksposisi atawa 16,2%, sedengkeun dina pascatés, jumlah siswa nu mampuh nulis téks éksposisi ngaronjat jadi 29 siswa atawa 78%. Tina hasil uji hipotesis anu ngahasilkeun titung > ttabélnya éta 15,08 > 2,44, hartina hipotésis ditarima. Dumasar hasil panalungtikan, bisa disebutkeun yén modél pangajaran TTW bisa ngaronjatkeun kamampuh nulis téks éksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014. Kecap Galeuh: Modél pangajaran Think-Talk-Write, téks éksposisi
1)
Panulis Utama Panulis Pananggung Jawab 1 3) Panulis Pananggung Jawab 2 2)
2|Siska Vitria Dewi: Modél Pangajaran Think...
MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan Tahun Ajaran 2013/2014) Siska Vitria Dewi4), Usep Kuswari5), Hernawan6) Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected] Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Think-TalkWrite (TTW) dalam pengajaran menulis teks eksposisi di kelas VII SMPN 1 Cibeureum Kuningan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2014 di SMPN 1 Cibeureum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan pada tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi digunakan analisis data dengan cara analisis statistik, yaitu uji normalitas data dengan menggunakan chi-kuadrat, uji homogenitas data menggunakan uji F, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian, keseluruhan data menunjukan peningkatan kemampuan siswa antara pratés dan pascatés. Dalam pratés, hanya 6 siswa yang mampu menulis teks eksposisi atau hanya 16,2%, sedangkan dalam pascatés, jumlah siswa yang mampu menulis teks eksposisi naik menjadi 29 siswa atau sekitar 78%. Dari hasil uji hipotesisi yang menghasilkan titung > ttabélnya éta 15,08 > 2,44, yang artinya hipotesis diterima. Berdasarkan hasil penelitian, bisa dikatakan bahwa model pembelajaran TTW bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi di kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014.
1)
Panulis Utama Panulis Pananggung Jawab 1 3) Panulis Pananggung Jawab 2 2)
DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April 2014 |3
Kata Kunci: Model pembelajaranThink-Talk-Write, teks eksposisi
THINK-TALK-WRITE (TTW) MODEL IN IMPROVING WRITING STUDENT’S ABILITY IN WRITING EXPOSITION TEXT (Study Quasi Eksperiment in Student Class VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan Tahun Ajaran 2013/2014) Siska Vitria Dewi7), Usep Kuswari8), Hernawan9) Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected] Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRACT The purpose of this study is to know the effectiveness of the Think-Talk-Write (TTW) model in improving student’s ability in writing exposition text at class VII SMPN 1 Cibeureum Kuningan. This study was conducted in February 2014 in the SMPN 1 Cibeureum Kuningan. The method which used in this study is quasi experimental. The population of this study is the students of VII A class SMPN 1 Cibeureum consist of 37 students. To determine the student’s ability in writing exposition text used data analysis which is statistical analysis, the data normality test using the chi-squared test of homogeneity of the data is using the F test, and test hypotheses using the t test. Based on the results of the study, all the data show some of the increased in the student's abilities between pre-test and post-test. There are only 6 students (16.2%) who are able in writing exposition text in the pre-test, whereas the number of students who are able in the posttest writing exposition essay increased to 29 students (78%). From the results of 1)
Writer Corespondent Writer 1 3) Corespondent Writer 2 2)
4|Siska Vitria Dewi: Modél Pangajaran Think...
hypothesis testing that produce tvalue (15.8) > ttable (2.44). It is mean that the hypothesis is accepted. Based on the results, it can be said that Think-Talk-Write (TTW) model can improving writing student’s ability in writing exposition text at class VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan academic year 2013/2014. Keywords: Think-Talk-Write (TTW), exposition text
4|Siska Vitria Dewi: Modél Pangajaran Think...
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum yang telah berlangsung beberapa tahun ke belakang. Ada lagi kurikulum yang baru yaitu Kurikulum 2013 yang baru berlaku mulai tahun 2013. Kurikulum yang seharusnya dilaksanakan diseluruh sekolah, ditemukan masih banyak kompetensi siswa yang belum tercapai. Itu disebabkan oleh kebiasaan – kebiasaan belajar – mengajar yang sulit dirubah, yaitu cara mengajar guru yang masih menggunakan cara yang konvensional seperti metdoe ceramah dan sebagainya. Standar kompetensi lulusan SMP/MTs dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda terutama dalam materi pembelajaran menulis, yaitu mampu menulis dan menjelaskan beberapa pesan/amanat (pikiran, perasaan dan keinginan) secara tertulis dalam macam – macam karangan yang berupa pedoman mewawancara, prosa, (Pengalaman, biografi, menjelaskan berita, menjelaskan esai, surat, cerita pendek, laporan, bahasan) dan puisi (Sajak, gugritan, sisindiran). Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu siswa diharap mampu menuliskan pengalaman, biografi singkat, sajak dan teks eksposisi. Penulis memfokuskan kompetensi dasar pada materi pembelajaran menulis teks eksposisi. Materi pembelajaran menulis teks eksposisi dianggap sulit bagi siswa di tingkat SMP/MTs, sebab memerlukan suatu pemikiran yang lebih mendalam dibandingkan dengan menulis jenis teks yang lainnya. Siswa juga kesulitan dalam menjelaskan ide pemikiran ke dalam bentuk tulisan dengan kata – kata yang baik dan benar. Didalam penulisan teks eksposisi terdapat beberapa tahap langkah yang harus ditempuh dan juga harus memerhatikan tata bahasanya. Hal tersebut yang menyebabkan materi pembelajaran menulis teks eksposisi dianggap sukar. Kurangnya minat siswa didalam menulis juga merupakan salah satu hal yang
menyebabkan kurangnya kemampuan siswa didalam menulis, khususnya menulis teks eksposisi. Dalam menulis teks eksposisi siswa dituntut harus bisa menemukan masalah dan teori-teori yang mendukung opininya. Opini dan teori bisa ditemukan oleh siswa didalam berdiskusi dengan siswa yang lainnya. Ada beberapa model pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam mengutarakan hasil pemikirannya. Dalam Penelitian ini penulis mencoba salah satu model pembelajaran yang dapat menstimulus siswa dalam pembelajaaran menulis teks eksposisi yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran yang mengutamakan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajarannya (Cooperative Learning). Berdasarkan hal itu, penulis meneliti salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran bahasa. Penulis menganalisis tentang metode pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi kelas VII SMPN 1 Cibeureum. Think-Talk-Write (TTW) dalam pembelajaran bahasa Sunda yaitu suatu metode pembelajaran kooperatif yang dibangun oleh cara berfikir, berbicara dan menulis. Model pembelajaran ini menuntut siswa lebih aktif dan belajar kooperatif atau bisa kerja sama dengan siswa yang lainnya di dalam suatu kelompok. Siswa diberi ruang dan waktu untuk bertukar pendapat dengan anggota kelompok yang lainnya. Siswa bisa mendiskusikan hasil pemikiran, merefleksikannya, menyusun ide-ide dan menguji hasil pemikirannya sebelum menulis. ”Thingking and talking are important steps in the process of bringing meaning into student’s writing”, yaitu berfikir dan mendiskusikan hasil pemikiran merupakan cara yang penting dalam mengungkapkan hasil pemikiran ke dalam bentuk tulisan siswa. Metode pembelajaran ini digunakan agar dapat memotivasi siswa
DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April 2014 |5
dalam meningkatkan minat belajar siswa di kelas, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi. (Anonim. (2013). Pembelajaran think talk write (TTW) [Online]. Aya dina: http://mitraikhtiar.blogspot.com. Diaksés tanggal 25 November 2013). Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dijadikan bahan pertimbangan dalam proses belajarmengajar, khususnya dalam pembelajaran materi menulis teks eksposissi. Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dikenalkan oleh Hinker dan Laughin (Ansari, 36:2003). Model pembelajaran ini dibangun dengan melalui proses berfikir, berbicara dan menulis. Langkah-langkah dalam model Think-TalkWrite (TTW) dimulai dengan proses berfikir siswa setelah membaca, kemudian bertukar fikiran dengan siswa yang lain sebelum menulis. Model Think-Talk-Write (TTW) ini akan terlihat lebih efektif jika tiap kelompoknya terdiri dari 3-5 siswa. Dalam kelompok ini, siswa diberi materi untuk dibaca, membuat ringkasan, menjelaskan, juga saling berbagi informasi serta kerja sama dengan teman sekelompoknya, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk tulisan. Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) tidak membuat siswa hanya diam dan duduk saja di bangku kelas, atau hanya sekedar memperhatikan dan menerima materi yang diberikan oleh guru, akan tetapi menuntut siswa agar bisa aktif, kreatif dan bisa berfikir kritis dalam menghadapi sebuah permasalahan. Siswa juga dimotivasi agar berani berargumen juga saling berbagi informasi dengan siswa yang lainnya sesuai dengan ide atau solusi yang ada dalam fikirannya masing – masing. Menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis juga adalah kemampuan yang terakhir didalam aspek-aspek berbahasa. Seperti yang diungkpkan oleh Doyin dan
Wagiran (2009:12) bahwa kemampuan menulis berbeda dengan aspek – aspek yang sebelumnya (mendengar dan berbicara) yang bisa dipelajari oleh manusia secara alami, di dalam kemampuan menulis harus melewati proses belajar telebih dahulu. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang memiliki tujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) Penelitian ini menggunakan desain “Pre-test and Post-test Group”. Dalam desain penelitian ini, tes dilakukan dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen, (O1) disebut pra-tes dan (O2) disebut pascates. Perbedaan antara O1 dan O2 yaitu O1 - O2 diasumsikan berupa efek dari treatment atau eksperimen (Arikunto (2010: 124). Pola:
R=
O1 X O2
Katerangan: O1 = tes awal (prates) X = perlakuan menggunakan model pembelajaran Think- Talk-Write (TTW) O2 = tes akhir (pascates) (Arikunto, 2010, kc. 124) Data yang dikumpulkan yaitu data prates sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), dan data pascates setelah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Tes yang dipakai dalam penelitian ini yaitu membuati essai. Tes ini dipilih karena dianggap bisa menjelaksan kemampuan hsail belajar menulis teks eksposisi siswa secara objektif. Data tersebut diolah untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran ThinkTalk-Write (TTW).
6|Siska Vitria Dewi: Modél Pangajaran Think...
HASIL DAN PENJELASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dikelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan Tahun ajaran 2013/2014, didapatkan data prates dan pascates, uji normalitas data, uji homogenitas data, uji gain, da uji hipotesis data. Dalam hasil prates, dari 37 siswa yang mampu menulis teks eksposisi hanya sekitar 6 siswa sajat atau 16%, sedangkan 31 siswa atau 84% yang lainnya tidak mampu menulis teks eksposisi. Setelah menggunakan model pembelajaran ThinkTalk-Write (TTW) atau hasil pascates, siswa yang mampu menulis teks eksposisi meningkat menjadi 29 siswa atau 78%, sedangkan yang tidak mampu menjadi 8 siswa atau 22% saja. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai adalah 70. Hasil ini menggambarkan bahwa model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) memiliki pengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum kuningan tahun ajaran 2013/2014. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data. Jika X2itung< X2tabél artinya distribbusi data normal, sedangkan jika X2itung> X2tabél maka distribusi data tidak normal. Hasil uji normalitas data prates didapatkan data, yaitu X2hitung= 8,59 sedangkan X2tabél = 11,3, artinya X2hitung (8,59) <X2tabél (11,3) data ini memiliki distribusi yang normal. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data. Jika Fhitung< Ftabél artinya variansi sampel homogen, sedangkan jika Fhitung > Ftabél artinya variansi sampel tidak homogen. Dari hasil uji homogenitas didapatkan data Fhitung= 1, 37 sedangkan Ftabél = 2,21 artinya Fhitung(1,37) < Ftabél (2,21) variansi sampel homogén. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi sebelum dengan sesudah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write
(TTW), itu terlihat dari perbandingan jumlah hasil prates dengan pascates, yaitu hasil prates 2084, hasil pascates 2776. Rata-rata prates meningkat dari hasil pascates, yaitu 56, 3 meningkat menjadi 75. Berdasarkan hasil data, thitung memiliki nilai 15,08, sedangkan nilai ttabél menggunakan tingkat kepercayaan 99% dan dk 36, didapatkan hasil ttabél memiliki nilai 2,44. Didaptkannya hasil thitung > ttabél yaitu 15,08 > 2,44, artinya hipotésis kerja (Ha) diterima dan hipotésis nol (H0) ditolak. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) efektif dipakai dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan dari hasil uji sipat dat, uji homogenitas, dan uji hipotesis, terbukti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran ThinkTalk-Write (TTW). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian efektifitas model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014, dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti dibawah ini. 1) Kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) yang termasuk pada kategori tidak mampu rata-ratanya (56); 2) Kemampuan menulis teks eksposisi kelas VII A SMMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014 sesudah menggunakan model
DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April 2014 |7
pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) meningkat menjadi mampu dengan nilai rata-ratanya (75); 3) Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014 sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) yaitu 31 siswa (83%) yang termasuk kedalam kategori tidak mampu, siswa yang termasuk kedalam kategori mampu hanya 6 siswa (16,2%), sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) jumlah siswa yang mampu menulis teks eksposisi naik menjadi 29 siswa atau sekitar 78%.
Bisa disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014. Dari hasil uji hipotesis yang menghasilkan thitung > ttabélnya éta 15,08 > 2,44. Artinya model pembelajaran ThinkTalk-Write (TTW) efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan tahun ajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2013). Pembelajaran think talk write (TTW) [Online]. Aya dina: http://mitraikhtiar.blogspot.com. Diaksés tanggal 25 November 2013 Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
bahasa sunda. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Iskandarwassid, spk. (2009). Model-model pembelajaran bahasa dan sastra sunda. Bandung: Sonagar Press. Sudjana. (2005). Metoda statistik. Bandung: Tarsito.