BeON
buletin elektronis
Untuk mendapat BeON secara teratur, sila kirim email ke
[email protected]
http://buletin.orari.net
In Memoriam Farianto Djajaatmadja, YB7UE (1951 – 2006) Redaksi BeON Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1427 H, hari Jum’at tanggal 20 Oktober 2006 station Dukom ORLOK Balikpapan YC7ZWB yang berada di Pos Operasi Simpatik di Km 23 Balikpapan-Samarinda mendapat kunjungan dari Dirlantas Polda Kaltim. Sekitar jam istirahat kantor, YC7YFW, YB7XYW dan YD1ONJ/7 bertemu dengan OM Ferry, sapaan akrab dari YB7UE yang beranjak hendak mengantarkan battery charger yang dari semalam diperlukan operators di YC7ZWB. Melihat beliau mengenakan jaket di siang hari bolong; dengan berasumsi bahwa beliau sedang kurang sehat, OM Yoyok YD1ONJ/7 menawarkan diri untuk mengemudikan mobil. Lewat proses setengah ‘maksa, YC7YFW dapat “merebut” kunci mobil dari tangan OM Ferry untuk diserahkan OM Yoyok. Tidak seperti biasanya, sepanjang perjalanan hampir tidak terdengar satu pun kalimat dari beliau, padahal semua tahu beliau paling senang dan selalu hangat kalau berceloteh tentang berbagai hal, apalagi kalau soal komunikasi dan ORARI. Setiba di lokasi, rupanya beliau sudah dalam kondisi yang memburuk, tapi tetap saja sepertinya tidak mau merepotkan rekans yang bertugas, sampai akhirnya beliau betul2 ambruk -- yang dengan segera direspon oleh rekans YB7UI, YC7YSE, YD7YYT, Calon Amatir BP074, rekans dari RAPI, Kepolisian serta PMI yang bertugas dengan membaringkan beliau di tandu untuk segera dilarikan ke RS. Analisa (evaluasi) rekans PMI yang saat itu melakukan tindakan pertolongan pertama, saat dibaringkan ke tandu tersebut beliau sudah tidak memberikan reaksi/ tanda-tanda kehidupan lagi, sehingga jam 15.10 WITA akhirnya ditetapkan sebagai saat kepergian beliau. Keluarga memutuskan untuk membawa jenazah almarhum ke Jakarta dan hari Sabtu 21 Oktober 2006 pukul 13:45 WIB jenazah yang diterbangkan dengan pesawat LION Air mendarat di bandara Su-
Terbitan Nopember 2006 wadah hasil karya amatir radio indonesia Sajian khusus di edisi 6 tahun VI ►Dari Redaksi ►In Memoriam Farianto ... ►Pengenalan APRS ►3NG: NO TUNER Multiband Dipole ►Short 80 Meter Antenna ►Hasil Merdeka Contest 2006 ►Kalbar Contest Ke-20 ►On Schedule
1 1 2 4 5 5 5 6
karno-Hatta dan langsung dibawa untuk disemayamkan di ruang duka RS Santa Carolus di Salemba.
Dari Redaksi
Sampai saat keberangkatan ke perabuan di Cilincing pada hari Senin, 23 Oktober 2006 (bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1427 H bagi sebagian umat Muslim) siang malam sasana perkabungan tersebut dipenuhi pelayat yang datang silih berganti. Para sahabat, rekans dan petinggi ORARI dari tingkat ORLOK sampai ORPUS seperti OM Yoyok YD1ONJ/7 dan OM Joko YD1RJP/7 yang “mengawal” jenazah dari Balikpapan, Waketum OM IGK Manila YBØAA, OM Triadi YBØKVN (yang juga rekan almarhum di Pramuka), tampak membaur di antara sanak keluarga dan temans almarhum yang samasama larut dalam suasana duka.
Di bulan Maret 2006, OM Faisal YB1PR memberi mandat kepada OM Ferry, YB7UE (Pembantu Umum ORPUS) untuk mewakili ORPUS seandainya ada upacara khusus di hari pemakaman OM Handoko Prasodjo, YC2RK 17 Maret 2006 – salah seorang redaktur BeON yang mendadak mendahului kita kembali ke hadapan Yang Maha Pencipta. OM Ferry melaksanakan penugasan dengan baik, bersama XYL Retno Mulyani, YCØGKY. Siapa nyana, selang 7 bulan kemudian, kembali BeON harus kehilangan lagi salah satu redakturnya. 20 Oktober 2006 OM Ferry secara mengejutkan —tanpa tanda-tanda apa pun— telah menyusul OM Handoko untuk memenuhi panggilanNya.
Tahun 2006 ini adalah tahun terakhir bagi OM Ferry untuk mengakhiri masa kerjanya di PT. TOTAL Indonesie karena sudah memasuki usia pensiun. Para sahabat akan selalu teringat saat awal beliau bekerja di lapangan 94 Km jauhnya dari Balikpapan; beliau pernah sampai mengancam untuk berhenti bekerja kalau tidak diizinkan memasang antena. Diawali dengan antena yang disembunyikan di atas plafond, hanya berkat kegigihan dan kenekatan beliau akhirnya “legalitas” keberadaan station YC7UE (kemudian YB7UE) bisa diterima di hazardeous area seperti itu, dan akhirnya cuma antena beliaulah satu-satunya yang menjulang di lokasi tersebut (biasa disebut CPA - Central Processing Area) yang seharusnya tidak boleh ada perangkat komunikasi selain perangkat milik perusahaan di bidang ekplorasi minyak dan gas bumi itu. Dari sinilah beliau melakukan kegiatan amatir radio-nya, yang bukan sekadar ragchewing atau DX-ing, bahkan juga ngedate (zaman itu belum umum dipakai istilah “mojok”) sampai akhirnya menikah dengan YL Annie’, YCØGKY. Dari sini pula OM Ferry merintis dan ikut membidani kelahiran ONN (ORARI Nusantara Net) yang secara reguler (sampai sekarang) [hal 2 ►]
Redaktur
Kami yang ditinggalkan sempat terhenyak, tapi kemudian lantas teringat pesan kedua rekan ini dalam beberapa kesempatan: apa pun yang terjadi, the show must go on, on, BEON harus jalan & terbit terus!. terus! Akhirnya, lewat beberapa langkah konsolidasi yang cukup memakan waktu, BeON edisi ini terpampang juga di layar monitor pembaca. Tak lupa, redaktur mengucapkan selamat Hari Raya Galungan 29 Nopember 2006. [73]
Buletin elektronis ini diterbitkan atas dasar semangat idealisme para relawan yang mengelola Mailing List ORARI News demi ikut membina dan memajukan kegiatan amatir radio di Indonesia. Buletin Elektronis ORARI News bebas diperbanyak, difotokopi, disebarluaskan atau disalin isinya guna keperluan penerbitan buletin maupun pembinaan amatir radio sepanjang tidak diperjualbelikan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Redaksi menerima tulisan atau foto yang berhubungan dengan dunia amatir radio pada alamat e-mail
[email protected],
[email protected] baik berupa karya asli atau saduran dengan menyebutkan sumbernya secara jelas. Redaksi berhak menyunting naskah tanpa mengurangi maknanya. File yang disarankan berformat RTF, WMF dan JPEG dengan ukuran tidak lebih dari 2 MB, terkompres dengan ZIP. Tim Redaksi Arman Yusuf YBØKLI/1 Bambang Soetrisno YBØKO/1 Dhismas YCØNHO
2
BeON
wadah hasil karya amatir radio indonesia
Pengenalan APRS P. Suryono Adisoemarta, N5SNN ex YG1QN APRS, Automatic Packet/Position Reporting System, adalah aplikasi radio paket untuk pengiriman data yang cepat dan terpercaya. Fungsi lain dari APRS adalah untuk penentuan posisi, pengiriman pesan singkat dan/atau telemetri data. Nama APRS telah terdaftar dan dimiliki oleh Bob Bruninga, WB4APR.
trafik APRS di udara dan port ke Internet. Trafik dari radio port akan diteruskan ke Internet untuk disimpan di APRS-IS server dan jika diinginkan, trafik tertentu (selective traffic) dari Internet dapat dipancarkan di radio port (misalnya untuk memantau pergerakan balloon ARHAB yang diluncurkan di kota lain).
Sebagai penentu lokasi, satu stasiun APRS akan mengubah data dari GPS (Global Positioning System) menjadi format radio paket (AX.25 UI Frame) yang kemudian akan dipancarkan oleh radio, dengan kecepatan 1200 bps untuk band VHF ke atas atau 300 bps untuk di band HF. Moda yang digunakan sewaktu pengiriman paket adalah unconnected mode (one-to-many), tidak seperti di Radio Paket yang pada umumnya connected mode (one-to-one).
Gambar 1 menunjukkan jaringan APRS di kota Lubbock TX, di mana penulis pernah tinggal. Ada beberapa titik APRS di sana, misalnya KC5OBX-7, KC5ZRQ-1, KC5ZRQ4, W5LCC-3, dan KC5MVZ-2. Kadangkadang bisa terlihat ada truck tangki berlalu di jalan raya.
Keuntungan unconnected mode adalah kita tidak perlu tahu stasiun berikutnya karena sembarang stasiun bisa menerima paket kita dan stasiun tersebut telah dikonfigurasikan sebagai relayer, akan memancar-ulang paket kita sehingga cakupan menjadi luas. Dengan jaringan stasiun APRS yang cukup luas, pergerakan satu stasiun APRS dalam kota dapat dijejaki. Keuntungan lain dari unconnected mode adalah sangat efisien, karena hanya dengan 1 paket, seluruh informasi sudah terpancar. Bandingkan dengan connected mode yang memerlukan paling sedikit 5 paket untuk mengirim informasi yang sama. Sebaliknya, kerugian dari unconnected mode adalah kalau paket data yang diterima tidak lengkap/rusak, data tidak bisa diminta ulang dan harus menunggu sampai pengirim mengirimkan paket lagi. Digi/Digipeater Singkatan dari digital repeater, di mana stasiun radio paket ini akan mengirimulang data yang diterima di frekuensi yang sama. Penggunaan digipeater membuat lingkup APRS menjadi sangat luas. Setiap stasiun APRS, baik tetap mau pun bergerak, dapat menjadi digipeater dan sebaiknya disetup untuk menjadi digipeater untuk membantu memperluas peliputan jaringan. Gate Gateway ke Internet. Mesin ini memiliki 2 port yaitu port ke radio untuk memonitor
di akhiri artikel ini untuk mengambil piranti lunak yang disukai. Frekuensi Di Amerika Serikat adalah di 144.390 MHz (primary) dan 144.340 MHz (secondary, untuk low-power / kegiatan insidental/testing), di Eropa adalah di 144.800 MHz dan di Australia di 145.175 MHz. Sampai saat artikel ini dituliskan, di Indonesia belum ada frekuensi khusus untuk APRS dan harus menggunakan data band (144.100 MHz sampai 144.200 MHz). APRS, meski pun menggunakan radio paket, harus di frekuensi yang berbeda dari alokasi data karena sifat pancaran APRS yang unconnected mode dan mayoritas adalah mobile station akan membuat selalu kalah dengan trafik dari radio paket biasa yang umumnya high-power dan connected-mode. Penulis mengusulkan kepada ORARI untuk membuat alokasi dua frekuensi untuk kegiatan APRS ini dan diputuskan pada MUNAS yang akan dating; kemudian dimasukkan dalam Keputusan Menteri dalam band plan radio amatir.
Gambar 1. Jaringan APRS di kota Lubbock, TX APRSAPRS-IS APRS Internet Server, adalah jaringan server di Internet yang menyimpan semua informasi trafik APRS seluruh dunia. Data yang disimpan di server ini dapat diambil oleh perorangan atau lewat website, misalnya findu.com atau aprsworld.net. Contoh data yang disimpan di APRS-IS, untuk stasiun N5SNN-1 adalah: http://www.findu.com/cgi-bin/find.cgi? call=N5SNN-1 Piranti Keras (Hardware (Hardware) Hardware) Hardware yang diperlukan untuk APRS adalah antena dan radio dengan power yang cukup, TNC (terminal node controller) yang bisa diganti oleh soundcard di komputer, komputer (desktop atau laptop) dan GPS (global positioning system) receiver (yang harus bisa mengeluarkan data dalam format NMEA, National Marine Electronics Association). Piranti Lunak (software (software) software) Software yang diperlukan sangat bervariasi dan multiplatform (Windows, Macintosh dan Linux). Software yang saat ini popular adalah UI-View, software yang sudah agak lama tapi masih popular adalah APRS+SA dan untuk linux adalah Xastir. Silakan periksa link yang diberikan
JenisJenis-jenis stasiun APRS Stasiun tetap (home/fixed station) • High-power • Antenna bagus • Cocok untuk menjadi digipeater
Gambar 2. Contoh Home Station Stasiun bergerak (mobile station) • High atau low power • Antenna yang berubah-ubah pola pancarannya • Bisa menjadi digipeater Stasiun jinjing (handheld station) • Low power (5 watt atau kurang), dari HT • Antenna yang tidak efisien (rubber ducky) • Jangan menjadi digipeater
[hal 3 ►]
BeON
3
wadah hasil karya amatir radio indonesia
◄ Pengenalan APRS
◄ In Memoriam Farianto ... [hal. 1]
[hal. 2]
digelar setiap sore jam 10:00 Z di 7.055 MHz. Net ini begitu berkesan bagi beliau, sehingga nama net ini akhirnya mengilhami identitas nusantara76115@ yahoo.com sebagai e-mail address beliau di era Internet belakangan ini.
Gambar 5. AntiTracker board bersama GPS Gambar 3. Stasiun Jinjing Kenwood D7AG bersama GPS Garmin eTrex Stasiun Digipeater • Berlokasi di posisi yang sangat strategis, misalnya di atas gedung tinggi atau di puncak gunung • Lingkupan sangat luas • High power dengan antenna yang bagus • Tidak perlu computer, hanya radio dan TNC saja (harus dengan EPROM yang modern, revisi setelah tahun 2000 supaya support APRS dengan benar) I-Gate • Memiliki sambungan ke Internet yang permanen • Antena dan radio (tidak harus memancar) Tracker/beacon • Memancar saja • Low-power
Stasiun cuaca Pengirim informasi cuaca (suhu dan kelembaban udara, kecepatan dan arah angin, dan mungkin ditambah dengan kuat cahaya) D-PRS Gate D* Position Reporting System, gateway dari D* (D-Star) digital radio yang menggunakan GPS ke jaringan APRS. Dan variasi gabungan dari variasi di atas, misalnya stasiun tetap yang juga menjadi I-Gate karena memiliki sambungan ke Internet yang permanen (misalnya melalui cablemodem, wireless atau DSL) atau digipeater yang juga sekaligus I-gate (tapi bukan home station); atau tracker yang juga digipeater (memerlukan TNC yang dual-port). Dalam artikel berikutnya penulis akan memaparkan pilihan piranti lunak yang tersedia untuk APRS dan juga petunjuk instalasi yang benar. Selamat mengunjungi situs web yang tercantum pada referensi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
[73]
Gambar 4. OpenTracker – Salah satu contoh dari APRS Tracker Anti-Tracker • Terima saja • Punya layar (screen), atau menggunakan layer GPS, untuk melihat posisi stasiun APRS lainnya
Referensi: • www.aprs.org • www.aprs.net/vm/DOS/APRS.HTM • www.elcom.gr/sv2agw/agwpe.htm (drivers untuk soundcard) • patmedia.net/ralphmilnes/soundcard packet (petunjuk mensetup soundcard sebagai TNC) • 64.185.25.136/all.html (melihat aktifitas APRS di kota Lubbock, TX) • www.mshepp.com/aprs.htm (Beberapa contoh piranti APRS) • www.qsl.net/kc2elo/antitrack.htm (Anti Tracker, APRS receive only) • www.nps.gov/gis/gps/NMEA_sentences .html (perintah-perintah NMEA)
Jauh hari sebelum aktif di kegiatan amatir radio, sejak masa SD/SMP-nya Kak Ferry sudah akrab dengan kegiatan kepramukaan, yang diawali di Gudep 217 (SD/ SMP Santa Maria Fatima di bilangan Jatinegara) dan ditekuni sampai akhir hayatnya. Di lingkungan ini tak terhitung lagi kegiatan Jamboree dan JOTA yang diikuti beliau. Di lingkungan ORARI, baru pada waktu MUNAS VIII di Denpasar kemarin YB7UE lengser dari posisinya sebagai Pembantu Umum ORPUS masa bakti 2001-2006. Nugraha yang pernah didapatnya adalah sebagai Operator Teladan Nusantara Net di tahun 1984. Almarhum meninggalkan seorang isteri, Retno Mulyani YCØGKY dan dua orang putra yang sudah beranjak dewasa. Sepeninggal beliau, tower yang terpasang di QTH Perumahan TOTAL E&P Indonesia No. 51, Sepinggan, melalui XYL disumbangkan untuk YC7ZUC, Club Station ORLOK Balikpapan. Tak terhitung idée, keterlibatan dan peran serta almarhum dalam kehidupan berorganisasi yang akan selalu dikenang rekans dan sahabat yang ditinggalkan. Pendiri ORARI Nusantara Net, administrator maillist ORARI-News, redaktur BeON, pendialog maya di maillist yang sangat intens tentang ARC (termasuk juga tentang AROT), Murnajati ‘06 dan terakhir tentang persiapan Diklat ARES, SAR dan EmComm KALIANDRA-07, rencana berDXpedition dari pantai atau IOTA dari pulau-pulau kecil di perairan timur Kalimantan di awal 2007 (sebelum kepindahan beliau balik ke Jakarta) hanyalah beberapa larik tinta emas yang tertoreh dalam logsheet kiprah almarhum di hobi yang sangat dicintai, dihayati dan dijiwainya ini. Seperti pada obituari melepas OM Handoko Prasojo, YC2RK (SK) beberapa bulan yang lalu, kami juga melepas kepergian beliau dengan selarik plèsèt-an dari wise words-nya Alm. Jendral Douglas Mc Arthur: … OLD HAMS NEVER DIE, THEY JUST QSBQSB-ING AWAY… AWAY…
[hal 5 ►]
BeON
4
wadah hasil karya amatir radio indonesia
NO TUNER Multiband Dipole Bam, YB0KO/1
Kolom Ngobrol ‘Ngalor ‘Ngidul (“3ng”) Ihwal Perantenaan Pengantar: Salah satu di antara sekian banyak obsesi penulis adalah untuk mendapatkan sebuah desain antena Multibander yang bisa menjadi pilihan bagi para HF-mania yang ’pingin naikin antena pertamanya. ’Nauin sikon rata-rata amatir di bumi Pertiwi ini, maka ada beberapa design parameters yang penulis jadikan pertimbangan utama: 1. Mudah dibikinnya (tanpa perlu alat-alat khusus selain the basic toolkit: tang, obeng, palu, pisau lipat ato cutter, meteran … , dan tidak memerlukan tingkat akurasi yang klewat tinggi) 2. Murah (dengan bahan yang mudah didapat di sekitar rumah, ato mudah disubsitusi dengan barang buatan sendiri) 3. Dengan bentangan tidak lebih dari 20 meter (yang merupakan bentangan maksimal yang bisa diupayakan oleh rata-rata rekans amatir di sini, trutama bagi mereka yang tinggal suk-sukan beradu pagar di daerah perkotaan) 4. Cukup broadband (minimal 200-300 KHz) sehingga bisa dioperasikan dengan SWR 1 : < 2 terutama di low band (80-40 m), sehingga cukup aman untuk bekerja TANPA ATU/tuner. Berjenis Multibander: Merujuk pada prinsip kerjanya, Multiband Dipole bisa dibedakan dalam 2 jenis, yaitu yang berupa: 1. Beberapa Dipole yang ditala pada masing-masing band dan kemudian difeed jadi satu paké coax dari TX, seperti pada antena kumis kucing (Fan Dipole, Gambar 1) dan Trap Dipole (Gambar 2). Karena memang cuma berupa beberapa buah Dipole yang direnteng jadi satu maka pada masingmasing band antena akan bekerja sebagai sebuah Dipole biasa, artinya tidak akan didapatkan kelebihan berupa Gain ato perbaikan kinerja apapun kalo’ dibandingkan dengan monoband Dipole yang khusus dibuat untuk band tersebut. 80m radiator
40 (+15) m
RG58 to TX/ATU
Gambar 1: 80-40-15m Fan Dipole
Note: di 15m antena bekerja sebagai triple harmonic dari band 40m. 40m radiator Pigtail 2.5 mtr
Coil Ø 1” 280 t -1.2 mm
‘Ngobrol ‘ngalor ‘ngidul (“3ng”) ihwal perantenaan sama Bam, yb0ko/1 kalo’ ada pertanyaan sila kirim via: RG58 to TX
Gambar 2: 80/40m Trap
2. Sebuah Doublet (Dipole panjang sebarang/random length) yang dipotong dengan ukuran tertentu (sehingga tidak sebarang ato asalasalan lagi), yang sebenarnya khusus ato hanya bisa resonan di design band (kebanyakan di 20 m) saja. Untuk bisa bekerja sebagai sebuah Multibander maka pengumpanan dilakukan melalui sebuah Matching Stub, yang berfungsi sebagai matching device yang diselakan di antara dua titik dengan impedansi yang berbeda, yaitu antara impedansi 50 ohm pada kabel coax (dari TX) dengan impedansi di feedpoint yang saling berbeda dari satu band ke band lain. Merujuk pada tingkat kesulitan dalam pembuatan, instalasi, penalaan, advantages yang didapatkan (a.l. dimensi yang lebih mudah tertangani, extra Gain di hi-bands dsb.) dan juga lebih nge-trend, obrolan kali ini akan lebih fokus pada Multiband antenna jenis kedua ini saja. Antena G5RV Sejak beberapa dasawarsa terakhir ini antena Multiband yang paling populer di kalangan amatir adalah antena G5RV, G5RV yang digagas dan dipopulerkan oleh Louis Varney, G5RV. Rancangan ini masuk ke YB-land di penghujung tahun 70an, menuruti poto kopian artikel dari majalah-majalah amatir luar pager yang beredar dari tangan-ketangan. Sepanjang perjalanan waktu berkembang bermacam versi, tetapi yang akhirnya merakyat di bumi anak negri adalah versi yang dimuat di majalah HRH (Ham Radio Horizon) terbitan bulan Juni 1977, dengan tongkrongan serta ukuran seperti pada gambar 3 berikut ini.
JARUM:
[email protected] JAPRI:
[email protected] 2 x 15,5 mtr
Matching STUB (lihat text)
Coax 50 ohm ke TX/ATU
Gambar 3: Antena G5RV versi majalah HRH Varney mengawali proses rancangannya dengan membuat sisi horizonal/flat topnya sebagai sebuah 3x half wave collinear array untuk band 20m, 20m yang ukurannya bisa dihitung dengan rumus: LENGTH (ft) = 492 (n(n-.05)/f (MHz) Di mana n = jumlah kelipatan half-wave lengths (dalam hal ini n = 3) pada design frequency. Pada versi majalah HRH, Matching StubStub nya dibuat dari kabel TV Twinlead (300 ohm) yang dipotong sepanjang 1/2λ pada band 20 m dengan rumus: L= (150 x VF)/f (MHz) Di mana VF adalah velocity factor dari feeder yang dipakai, yang untuk Twinlead TV berkisar antara 0.82—0.85 (berbeda dari pabrik-ke-pabrik), sehingga untuk design frequency di CW segment 20 m didapatkan ukuran Matching stub sepanjang +/8.5 meter. meter Dengan konfigurasi itu, G5RV bisa ditala untuk bekerja optimum (SWR 1:1, Gain 3 dBd) di frekuensi suka-suka gué di band 20m, yang merupakan design band rancangan Varney ini. Di band-band lain SWR bias melejit sampai 1 : >5, sehingga penggunaan ATU ato Tuner MUTLAK perlu kalo’ G5RV ini mau difungsikan sebagai sebuah Multibander.
[hal 5 ►]
BeON
5
wadah hasil karya amatir radio indonesia
◄ NO TUNER Multiband Dipole [hal. 4] W6JJZ Suburban Multibander Di paruh kedua tahun 90an, lewat berbagai tulisan penulis mencoba memperkenalkan the Suburban Multibander rancangan Charles Lofgren W6JJZ, yang dilaunch lewat artikel yang dipublikasikannya lewat Jurnal/Publikasi ARRL # 112 di tahun 1989. 2 x 12.44 mtr
11.34 mtr TV TwinLead (lihat text)
SHORT 80 Meter Antenna RM Purwoko Edhie Nugroho, YC0HLE Sharing bagi yang ingin bekerja pada 80 meter band tetapi lahan kurang "bersahabat"! Antenna ini adalah hasil jiplakan dari antenna karya Nadisha, 4S7NR. 4S7NR mendeskripsikan antennanya menggunakan coil bernilai 67.83 µH, dengan 104 lilitan sepanjang 3.5”, dalam tulisannya tidak disebutkan diameter coil, setelah dihitung dengan software yang ada, ternyata diameter coil adalah 1” dengan ukuran kawat 0.855mm. Selain itu juga disebutkan panjang tiap elemen adalah 3.66 meter untuk sisi dalam dan sisi luar. Sebagai gambaran bisa dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Coax 50 ohm ke TX/ATU
gai elemen sisi dalam, kita sebut sebagai kawat A. • Siapkan 2 pasang kawat 1.5 mm (atau lebih) sepanjang 2.78 m, dipakai sebagai elemen sisi luar (dianjurkan untuk melebihkan ukuran sepanjang 50 cm), kita sebut sebagai kawat B. Angka ini didapat setelah dilakukan trial and error pada ketinggian 8 meter dari permukaan tanah dan bekerja pada frekuensi tengah 3.850 MHz. • Rangkai bahan-bahan di atas dengan susunan dari feed point ke ujung antenna seperti gambar di atas: kawat sisi dalam (A) – coil – kawat B. Rancangan ini akan resonant pada frekuensi sekitar 3.250MHz s/d 3.850MHz.
------------------------------------------------00000------------------------------------------------x
Gambar 4: W6JJZ Suburban Multibander Walaupun sepintas tongkrongannya mirip G5RV, Lofgren mengambil cara pendekatan yang berbeda. Pada G5RV ukuran flat top tidak perlu dirobah kalo’ matching stub diganti dari feeder TV ke open wire, sedangkan Lofgren menggunakan rumus yang berbeda untuk itung-itungan flat top dengan matching stub dari feeder TV dan yang dari open wire. Singkat kata, ukuran-ukuran pada Gambar 4 adalah untuk konfigurasi dengan Matching stub dari feeder TV (seperti yang sempat penulis paké selama beberapa tahun), sedangkan kalo’ dipaké openwire (sepanjang 12.74 mtr) sebagai matching stub maka flat-top mesti dipotong sepanjang 2 x 13.30 mtr. Di samping bentangannya lebih pendek, kelebihan W6JJZ ketimbang G5RV adalah pada ketinggian feedpoint yang sama, kalo’ sama-sama ditala dengan baik W6JJZ bisa langsung dipaké tanpa ATU di 40+20m, 40+20m walaupun di band lain penunjukan SWR juga ikutan ‘ngejeplak cukup tinggi(!) (Note: bagi yang ingin mendapatkan orèk-orèkan dengan rincian lebih detil tentang G5RV dan W6JJZ ini, sila kirim imil pendek ke
[email protected]) Nah edisi mendatang kita korek mengenai “The W5GI Mistery Antenna” yang sesuai dengan namanya, memang penuh misteri. Ditunggu ya… [73]
sisi luar (kawat B) 3.66 m
coil 67.83 µH
Berhubung yang saya miliki adalah paralon ½”, maka ukuran/jumlah gulungan saya sesuaikan dengan apa yang saya miliki, dengan penjelasan sebagai berikut: • Buat 2 buah coil dengan kawat 1 mm pada paralon 1/2" sebanyak 151 lilitan, nilai induktansi dari coil tersebut mendekati 67.83 µH. Anda boleh menggunakan ukuran lain, yang penting nilai induktansinya mendekati angka tersebut di atas. • Siapkan 2 pasang kawat 1.5 mm (atau lebih) sepanjang 3.66 m, dipakai seba-
sisi dalam (kawat A) 3.66 m
feed point
Bila ingin bekerja pada frekuensi lebih tinggi, kurangi panjang elemen sisi luar (kawat B). Begitu pula bila ingin bekerja pada frekuensi yang lebih rendah, tambahkan panjang elemen sisi luar (kawat B). Setiap mengurangi/menambah elemen sepanjang 5 cm berakibat perubahan frekuensi sebanyak 19 KHz. Untuk menyesuaikan panjang elemen, elemen bisa ditekuk (dilipat) sesuai ukuran yang diharapkan. Dalam menggunakan antenna ini, saya mengunakan balun 1:1. [73]
Hasil Merdeka Contest 2006 Panpel
Kalbar Kontes Ke-20
Juara Nasional 1: YB0ZDA, score: 30.105 2: YB2DX, score: 28.575 3: YC0JWV, score: 27.174
Kalbar Kontes ke -20 untuk kategori Single operator dan multi operators. Multi operators hanya untuk stasiun club (bukan stasiun Induk Organisasi).
Juara Call Area 0: YC0MJY, score: 25.872 1: YB1BGI, score: 22.230 2: YC2ZBM, score: 26.532 3: YB3VPP, score: 24.728 4: YB4KLN, score: 24.209 5: YC5WUH, score: 17.068 6: YC6HV, score: 7.062 8: YC8AOL, score: 16.647 9: YB9BXY, score: 21.824
PESERTA Anggota Amatir Radio Indonesia yang sah diseluruh Indonesia, kecuali stasiun bergerak. FREKUENSI 80 M Band, (sesuai dengan frekuensi yang diizinkan) kecuali DX Window dan frekuensi net pada saat Net sedang berlangsung. WAKTU PELAKSANAAN Akhir minggu ke-2 bulan Desember (tgl. 16 Desember 2006 pukul 13.00 s/d 20 UTC dan tgl. 17 Desember 2006 pukul 13.00 s/d 18.00 UTC) atau 2 hari.
Pengumuman Hasil Pemenang ini sudah dibacakan pada Nusantara Net 80m Band pada hari Rabu, 11 Oktober 2006.
Panpel
BeON
6
wadah hasil karya amatir radio indonesia
Nopember 2006 Ming Sen
5
6
Sel
Rab
Kam
Jum
Sab
1
2
3
4
8
9
10 11
7
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
On Schedule
◄ In Memoriam Farianto ... [hal. 3] Nara Sumber: OM Yoyok YD1ONJ/7, OM Pram YBØUTP, OM Erry YC7VED, OM Toto Kuncoro ex-YB7UZ, OM Jonathan YB1VQD, kang Wawan Juanda ex Pramuka Gudep 217/245. GBR1 20 Oktober 2006 - Saat kunjungan Dirlantas Polda Kaltim ke station Dukom ORLOK Balikpapan YC7ZWB di Pos Simpatik Km 23 Balikpapan-Samarinda. Foto diambil ±30 menit sebelum YB7UE
(paling kanan) gone SK pada 07:10z. Terlihat wajah OM Ferry pucat dan “letih”, tidak seperti biasa yang selalu ceria dan enerjik … (Courtesy OM Yoyok YD1ONJ/7) GBR2 (Sebagian kecil) para pelayat di ruang duka RS St Carolus. Diapit OM Manila YBØAA dan OM Triadi YBØKVN adalah YL Annie’, YCØGKY – isteri almarhum. (Courtesy OM Jonathan YB1VQD) GBR3 Kepergian seorang ham sejati, ditemani rompi dengan identitas diri (Courtesy OM Jonathan YB1VQD)
GBR 1
3 PSK63 Sprint 4 IPARC Contest, CW 4-5 Ukrainian DX Contest 4-6 ARRL Sweepstakes Contest, CW NA Collegiate ARC Championship, 5 IPARC Contest, SSB High Speed Club CW Contest DARC 10-Meter Digital Contest 7 ARS Spartan Sprint 11-12 WAE DX Contest, RTTY ARRL EME Contest 50-1296 MHz JIDX Phone Contest OK/OM DX Contest, CW 11-13 CQ-WE Contest
GBR 2
16 NAQCC Straight Key/Bug Sprint 17 YO International PSK31 Contest 18-19 SARL Field Day Contest LZ DX Contest All Austrian 160-Meter Contest RSGB 2nd 1.8 MHz Contest, CW 18-20 ARRL Sweepstakes Contest, SSB NA Collegiate ARC Championship, SSB 20 Run for the Bacon QRP Contest 25-26 CQ Worldwide DX Contest, CW 30 ARCI Topband Sprint
Silent Keys Masjkur, YC3DON 18 Oktober 2006 Ferry Farianto, YB7UE 20 Oktober 2006 Ex. Pengurus ORPUS Pelopor ORARI Nusantara Net Redaktur BeON
GBR 3