The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
DAMPAK PEMBANGUNAN KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR Setia Iriyanto dan Ayu Hanum Noviani
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Semarang E-mail :
[email protected] [email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the perceptions and expectations of society towards the development impact of the Integrated Campus Kedungmundu UNIMUS in the region, from the aspect of education, health, and social / religious propaganda, as well as the expectations of society on the Role UNIMUS in the future. Research conducted in the region keluarahan Kedungmundu, where the Integrated Campus Unimus it's been since 2006, with a population of keluarahan Kedungmundu as many as 11,312 people as the population in this study, then the calculation method / formula of Slovin, the sample size of 100 people selected from residents who have Kedungmundu lived in the village more than 10 years (since before integrated campus began operating in 2006). Results of peneliian is descriptively inexplicable that the presence Unimus effect on the educational aspects surrounding communities (awareness of the needs / importance of education 59%, passion to improve education to higher education for family members reached 81%, and the growing atmosphere / academic culture as much as 74% ), effect on the health aspects also increased (awareness of the importance of hygiene and health as much as 65%, anticipating pollution control airmudara and land reached 63%, and the prevention / solution against illness and disease as much as 71%), as well as stimulants religious life that is more dynamic , both in awareness of the religious needs orderly and correct 79%, the implementation of religious activities Practically 81%, and the growing Islamic atmosphere dg akhlakulkarimah as much as 80%. Keywords: Unimus, education, health, religion. Fakultas Ekonomi ( FE Unimus ) dengan 2
1. PENDAHULUAN
program
1.1. Latar Belakang
studi,
dan
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat ( FKM Unimus ) dengan 2 Dalam
informasi
hasil
penelitian
terdahulu disebutkan bahwa Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Semarang di Jalan Kedungmundu No 18 mulai berfungsi pada tahun 2006, yang berarti pada tahun 2016 ini sudah berjalan selama 10 tahun (Iriyanto, 2015). Di kompleks kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Senarang sampai saat ini baru ditempati oleh 3 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan ( FIKKES ) yang memiliki 9 program studi,
program studi, sehingga kampus terpadu tersebut terdapat 13 program studi yang berarti lebih dari 50 % dari jumlah program studi yang dimiliki oleh Unimus yang berjumlah 22 program studi yang dibawahi oleh 8 fakultas dan menyebar pada 4 (empat) lokasi kampus. Hanya berjarak sekitar 200 meter,
terdapat
Kampus
II
Universitas
Muhammadiyah Semarang yang ditempati oleh 2 fakultas dengan 4 program studi, yaitu Fakultas Kedokteran Gigi dengan 1 program
iii iii
237
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
studi dan Fakultas Mathematika dan Ilmu
bisa negatif, tapi juga bisa positif yang
Pengetahuan Alam ( FMIPA) dengan 3
ditandai
program studi.
belajar, wawasan/ pengetahuan, kesadaran
Dari
2
Muhammadiyah
kampus Semarang
Universitas yang
dengan
meningkatnya
semangat
akan kebersihan dan kesehatan, kesadaran ber-
jumlah
agama dan ibadah, serta perilaku sopan santun
mahasiswa nya mencapai lebih dari 2000
dan akhlak, sedangkan berdampak negatif bila
orang tersebut diatas, yang sebagian besar
sering terjadinya kasus-kasus amoral pada dan
adalah dari luar kota semarang dan sebagian
di
besar dari mereka tinggal di rumah kos dan
diperlukan langkah-langkah antisipasi yang
rumah kontrakan dalam wilayah Kelurahan
dapat
Kedungmundu, Kecamatan Tembalang.
kerjasama antara pimpinan Unimus dengan
Sebagian dari mahasiswa tersebut, khususnya yang mahasiswa putri dan hanya
tengah
Unimus
Pondok
Pesantren
KH,
diperoleh
sekitar,
dari
sehingga
komunikasi
dan
tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah sekitar kampus.
sekitar 300 mahasiswa yang bisa ditampung di asrama
masyarakat
Dari
spirit
Muhammadiyah
visi
Semarang
Universitas yang
sebagai
Syahlan Rosyidi yang berada di dalam
Universitas Yang Unggul perlu diperkuat
Kompleks
Univeritas
dengan konsep tahapan implementasinya agar
(Unimus),
terjadi sinergitas dengan langkah dan perilaku
Kampus
Muhammadiyah
Terpadu
Semarang
sehingga selebihnya harus mencari pondokan/
civitas
kos sendiri dan tentu saja yang dipilih adalah
perilaku
di daerah yang dekat di sekitar
penilaian
Terpadu.
mahasiswa
Unimus, Unimus
masyarakat
khususnya yang
umum
oleh
sebagai
demikian,
masyarakat
memperoleh
kesempatan
Makna dari bagian visi Unggul adalah
mendapat penghasilan/ tambahan penghasilan
selain pada aspek performa Unimus, juga
dari membuka kos dan mengkontrakkan
harus
rumah.
berdampak pada lingkungan di dalam dan di
sekitar
Dengan
Kampus
academika
kampus
Pada
sisi
yang
lain,
dengan
representasi dari Unimus,
melekat
pada
keunggulan
yang
luar kampus, termasuk masyarakat sekitar
bertambahnya warga baru sebagai mahasiswa
yang harus tercermin dari
pendidkan/ ilmu
kos yang berlatar belakang agama, suku
pengetahuan,
dan
bangsa, sosial dan budaya yang beraneka
lingkungan, serta kesadaran dan semangat
ragam,
membaur pada masyarakat sekitar
kebragamaan yang dinamis sebagai buah dari
kampus, sehingga sangat mungkin tatanan
perjalanan 10 tahun Unimus di lokasinya yang
kehidupan sosial masyarakat akan berubah.
baru (Kampus Terpadu di Kedungmundu ).
Akulturasi
yang
muncul
kbersihan
akibat
Atas hal-hal yang tersbut diatas, maka
perubahan tatanan kehidupan sosial tersebut
kajian secara ilmiah perlu dilaksanakan
238
budaya
kesehatan
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
dengan
dilakukannya
dampak
pembangunan
keberadaan
Unimus
penelitian
tentang
kampus
terpadu/
terhadap
terpadu UNIMUS pada masa-masa mendatang.
kehidupan
masyarakat sekitar.
1.3.2. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.2. Perumusan Masalah Dari gambaran tersebut diatas, maka rumusan masalahnya
adalah
a. Manfaat Praktis.
Bagaimana
Diharapkan dari hasil penelitian ini :
Dampak Pembangunan Kampus Terpadu/ Keberadaan
Universitas
Muhammadiyah
Memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi
Semarang terhadap Kehidupan Masyarakat
UNIMUS
Sekitar, yang dirinci :
kebijakan
a. Bagaimanakah tingkat pendidikan,
peran
dalam untuk
kampus
pengetahuan dan wawasan (Aspek
masyarakat,
Pendidikan) masyarakat sekitar
kampus terpadu.
setelah pembangunan Kampus Terpadu UNIMUS ?
bagi
mengambil mengembangkan
dalam memajukan
khususnya
Memberikan
pengelola
di
masukan
sekitar
untuk
dijadikan bahan pertimbangan bagi
b. Bagaimanakah kualitas kesehatan
UNIMUS dalam melakukan kegiatan
masyarakat sekitar setelah
pengabdian kepada masyarakat dan
pembangunan Kampus Terpadu
pengembangan kelembagaan.
UNIMUS ?
b. Manfaat Teoritis menambah pengetahuan
c. Bagaimanakah semangat
mengenai
keberagamaan masyarakat setelah
perkembangan
wilayah/
pembangunan Kampus Terpadu
perencanaan
UNIMUS ?
kawasan sekitar perguruan tinggi
kawasan,
khususnya
yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Dapat menjadi acuan penelitian lebih lanjut.
Untuk mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap dampak
1.4.
pembangunan
Terpadu
Luaran dari penelitian ini adalah publikasi
wilayah
ilmiah dalam jurnal.
UNIMUS Kedungmundu, pendidikan,
Kampus di dari kesehatan,
Target Luaran
aspek sosial/
2. STUDI PUSTAKA
dakwah keagamaan, serta harapan masyarakat terhadap peran kampus
2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Persepsi
239
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
d a l a m M . S y a m s u d i n ( 2 0 0 5 ) persepsi Untuk tingkah
memahami
laku
melalui
manusia
persepsi
perilaku dapat
manusia
atau
ditelusuri terhadap
itu merupakan proses yang intergrated dari individu
terhadap
diterimanya.
Dengan
stimulus
yang
demikian,
dapat
lingkungannya. Persepsi merupakan suatu
dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan
proses yang di dahului oleh penginderaan.
proses pengorganisasian, penginterpretasian
Penginderaan
terhadap
merupakan
suatu
proses
stimulus
yang
diterima
oleh
diterimanya stimulus oleh individu melalui
organisme
atau
alat penerima yaitu indera. Namun proses
merupakan
sesuatu
tersebut
merupakan aktivitas yang intergrated dalam
tidak
terhenti disitu saja, pada
umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh
individu, yang
sehingga
berarti,
dan
individu (Bimo Walgito:2001:53-54).
syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses
2.2. Pendekatan dan Faktor-faktor yang
persepsi. Karena itu, proses persepsi tidak
Berpengaruh pada Persepsi
dapat lepas dari proses penginderaan, dan
Dalam melihat persepsi ini ada dua
proses penginderaan merupakan proses yang
pendekatan yaitu pendekatan konvensional
mendahului
dan pendekatan ekologis dari Gibson. Usaha
terjadinya
persepsi.
Proses
penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada
menjelaskan
waktu individu menerima stimulus yang
persepsi dapat dilihat dari interaksi antara
mengenai dirinya melalui alat indera. Alat
rangsangan
indera
(respons).
merupakan
penghubung
antara
perilaku
sebagai
(stimulus)
ungkapan
terhadap
Beberapa
aliran
reaksi
hubungan
individu dengan dunia luarnya (Branca:
Stimulus - Response antara manusia dengan
1964; dalam Syamsudin: 2005).
lingkungannya, adalah: aliran determinisme;
Stimulus
yang
kemudian
mengenai
individu
diorganisasikan
diinterpretasikan,
interaksionisme; dan transaksionisme.
dan
Adapun
faktor-faktor
yang
dapat
individu
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
menyadari tentang apa yang diinderanya
lingkungannya, adalah faktor obyek fisik
itu. Proses inilah yang dimaksud dengan
dan
persepsi. Jadi stimulus diterima oleh alat
individu dengan obyek fisik menghasilkan
indera, kemudian melalui proses persepsi
persepsi individu tentang obyek tersebut.
sesuatu
Sedangkan
yang
sehingga
itu
diindera
tersebut
menjadi
faktor
individu.
respon
Hasil
manusia
interaksi
terhadap
sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan
lingkungannya bergantung pada bagaimana
dan diinterpretasikan ( Davidoff :1981 dalam
(http://www.ut.ac.id/persepsi.htm).
Bimo
Stimulus dan lingkungan sebagai faktor
Wagito:
menurut
240
2001).
Moskowitz
Di samping dan
Orgel
itu,
(1969)
eksternal
dan
individu
sebagai
faktor
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
internal saling berinteraksi dalam individu
Syamsudin, 2005 ). Faktor-faktor individu
mengadakan persepsi. Agar stimulus dapat
dapat dimunculkan dari aspek yang ada
dipersepsi, maka
dalam
stimulus
harus
cukup
pribadi
dan
psikologis
individu
kuat, stimulus harus melampaui ambang
yaitu
stimulus,
yang
menghadapi rangsangan dari luar dirinya,
minimal tetapi sudah dapat menimbulkan
yang meliputi, motivasi, persepsi, belajar,
kesadaran,
kepercayaan dan sikap. Sedangkan faktor
yaitu kekuatan
sudah
stimulus
dapat
dipersepsi
oleh
individu.
kejiwaan
seseorang
dalam
lingkungan diwakili oleh aspek kebudayaan
Kejelasan dalam
proses
stimulus
persepsi.
banyak
berpengaruh kurang
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa
jelas, stimulus yang berwayuh arti akan
persepsi bersama dengan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam ketepatan persepsi.
lain akan mempengaruhi perilaku setiap
Oleh sebab itu, pada setiap keputusan
individu.
Dalam
oleh
sosiologis
lebih
individu
tindakan
Stimulus
yang
adalah
yang
dan sosial tempat individu berada.
dilanjutkan
cerminan
dari
dengan perilaku
kesempatan
atas kumpulan
mereka.
Jadi,
perilaku
kelompok,
individu.
Manusia
yang
mendiami
suatu
menjalankan proses
tempat
kehidupan.
untuk Menurut
pada
hubungan dan pengaruh antara individuindividu
individu-individu
teori
menitikberatkan
individu. Masyarakat pada dasarnya terdiri perilaku
lain,
yang dikaitkan
dengan
lebih
perilaku
mengutamakan
bukannya
perilaku
dipandang
selalu
Watson (dalam Syamsudin, 2005) bahwa
menyesuaikan diri dengan bentuk dan norma
setiap
umum
tingkah
merupakan
laku
pada
tanggapan
hakekatnya
atau
balasan
(response) terhadap rangsangan (stimulus).
dari
lingkungan
kulturalnya
dan
lingkungan hidupnya. (Albari;1999 dalam Syamsudin, 2005)
Dapat dijelaskan bahwa rangsangan yang berasal dari luar setiap individu berupa benda fisik atau materi akan memberikan dampak
kepada
setiap
individu
dalam
memutuskan untuk bertindak. Ketika proses rangsangan terjadi, terdapat faktor antara, seperti proses kognisi, yang merupakan aktivitas
untuk
mengetahui
dan
Perilaku dapat juga dipengaruhi oleh interaksi antara faktor-faktor individu dengan (Thoha,
yang diiringi dengan pertambahan angkatan kerja
telah
1992
dalam
menimbulkan
permasalahan
tersendiri. Hal ini antara lain disebabkan belum berfungsinya semua sektor kehidupan masyarakat
memahami rangsangan.
lingkungannya
2.3. Peran Masyarakat pada Sektor Informal Pertumbuhan penduduk suatu negara
dengan
baik
meratanya pembangunan
serta
belum
disegala
bidang
sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis. Sektor
241
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
formal
tidak
mampu
memenuhi
dan
seperti
daerah
perkotaan
atau
pusat
menyerap pertambahan angkatan kerja secara
pertumbuhan baru sebagai tempat bermukim,
maksimal
adanya
bekerja,
ketimpangan antara angkatan kerja yang
Migrasi
ini
tumbuh
macam
lapangan
yang
dengan
disebabkan
cepat
dengan
lapangan
berusaha
dan
telah
bermasyarakat.
menciptakan berbagai usaha
keberadaan
informal menjadi suatu bagian yang penting
Keberadaan pekerja sector informal turut
dalam menjawab permasalahan lapangan kerja
memberikan sumbangan bagi perkembangan
dan angkatan kerja.
dan kegiatan usaha. Tidak bisa dipungkiri
digunakan
sektor
untuk
sektor
seperti
pekerjaan yang tersedia. Karena itu sektor
Istilah
pekerja
baru,
informal.
informal
biasanya
bahwa kegiatan sektor informal tersebut
menunjukkan
sejumlah
telah memberikan sumbangan yang tidak
kecil.
kecil bagi ekonomi lokal dalam suatu wilayah
Tetapi akan menyesatkan bila disebutkan
bahkan di dalam suatu kabupaten/ kota
perusahaan berskala
dimana terdapatnya sektor informal tersebut.
kegiatan ekonomi
yang
berskala
kecil,
karena
sektor suatu
Palunsu
manifestasi situasi pertumbuhan kesempatan
mengemukakan
kerja di negara sedang berkembang, karena
yang
itu
kegiatan
pengertian yaitu :
terutama
1.
informal
dianggap
mereka
berskala
yang
kecil
sebagai
memasuki
ini
di
kota,
dalam
Hastuti
bahwa
berkelanjutan
(2001)
pembangunan
mengandung
tiga
Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
bertujuan untuk mencari kesempatan kerja
mengorbankan kebutuhan masa yang
dan
akan datang.
pendapatan
daripada
memperoleh
keuntungan. Karena mereka yang terlibat
2.
Tidak
melampaui
daya
dukung
ekosistem.
dalam sektor ini pada umumnya miskin, 3.
yang mencari investasi yang menguntungkan
Mengoptimalkan manfaat dari sumberdaya alam serta sumberdaya manusia dengan menyelaraskan manusia dan pembangunan dengan sumberdaya alam.
dan juga bukan pengusaha seperti yang
Hal terpenting yang perlu mendapat
berpendidikan sangat rendah, tidak terampil
dan
kebanyakan
para
migran,
jelaslah bahwa mereka bukanlah kapitalis
dikenal
pada
umumnya
(Manning
dan
Tadjuddin, 1996, dalam Suharyanto, 2007). Adanya manusia,
sifat
alamiah
menyebabkan
dan
sifat
timbulnya
perhatian bukan pada perbedaan interpretas pembangunan yang berkelanjutan tersebut namun lebih terfokus pada hal-hal yang merupakan
implikasi
dari
pelaksanaan
perpindahan penduduk dari daerah yang
pembangunan.
kurang
Suharyanto, 2007, mengemukakan bahwa
menguntungkan,
seperti
daerah
pedesaan ke daerah yang lebih menjanjikan,
242
pelaksanaan
Seragaldin,
pembangunan
1994,
tidak
dalam
akan
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
membawa
hasil
apabila
dalam
proses
Dalam konteks pertumbuhan regional
pembangunan tersebut tidak terjadi integrasi
pada umumnya dapat terjadi sebagai akibat
tiga poin utama yaitu
dari
ekonomi,
ekologi
penentu-penentu
endogen
maupun
aspek
eksogen, yakni factor-faktor diluar daerah,
pembangunan
atau kombinasi keduanya. Penentu-penentu
berkelanjutan dapat digambarkan sebagai “a
penting yang berasal dari dalam daerah
triangular framework” dengan tujuan masing-
meliputi distribusi faktor produksi seperti
masing aspek yang berbeda.
tanah, tenaga kerja dan modal. Sedangkan
dan
sosiologi.
kehidupan
Ketiga
dan
aspek-
tujuan
Dari aspek ekonomi, pembangunan berkelanjutan
bertujuan
memaksimalkan
untuk
kesejahteraan
manusia
salah satu penentu eksternal yang penting adalah tingkat permintaan dari daerah lain terhadap komoditi
yang
dihasilkan
oleh
melalui pertumbuhan ekonomi dan efisiensi
daerah tersebut. Selain itu pertumbuhan
penggunaan kapital dalam keterbatasan dan
ekonomi yang terjadi akan saling berinteraksi
kendala sumberdaya dan teknologi. Tujuan
antar wilayah, baik interaksi menguntungkan
tersebut
upaya
maupun yang merugikan. Dengan demikian
secara
dalam
dapat
perencanaan
dicapai
melalui
pembangunan
penelaahan
pembangunan
wilayah
komprehensif dengan tetap berpijak pada
terutamayang menyangkut dengan pusat-pusat
tujuan-tujuan jangka panjang.
pertumbuhan dan wilayah pendukungnya, perlu diketahui adanya
hubungan
antara
eksploitasi sumberdaya secara berlebihan dan
pusat
dengan
daerah
menghindari
mungkin
hinterland-nya dalam ruang lingkup kegiatan
sumberdaya
sosial ekonomi yang tercermin dari adanya
dengan memberikan harga kepada sumberdaya
arus perpindahan orang, barang dan jasa.
(pricing)
Hubungan
Selain itu perlu adanya pengurangan
timbul
dampak
dari
dan
yang
eksploitasi
biaya
Pembangunan
wilayah
merupakan
suatu
tambahan pada
disuatu
hakekatnya
perubahan
pelaksanaan pembangunan dilaksanakan
(charge).
nasional
wilayah
pertumbuhan
yang
menguntungkan
terjadi (spread
atau
merugikan
(backwash
yang
hinterland
sebagai
yangharus
tersebut effect) effect)
akibat
dapat maupun
terhadap
pertumbuhan
suatu wilayah. Salah satu penyebab dari
potensi
ketimpangan sosial ekonomi antar wilayah
lingkungan yang terdapat didaerah tersebut
adalah struktur tataruang yang memusat.
untuk
kesejahteraan
Dalam struktur tata ruang yang demikian,
masyarakat. Potensi tersebut tidak hanya
kota bertindak sebagai inti sedangkan desa
terbatas pada potensi fisik saja, melainkan
bertindak
juga meliputi berbagai aspek lainnya yang
(wilayah pinggiran yang mengelilingi inti).
disesuaikan dengan kondisi
meningkatkan
dan
meliputi sosial, budaya dan politik.
sebagai
wilayah
pheripheri
Dengan adanya kampus UNIMUS
243
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
Kedungmundu, mendorong adanya migrasi
selama sama dengan ato lebih dari 10 tahun
penduduk ke sekitar kampus. Kehadiran
dimana
kampus
dilaksanakan/
menarik
banyak
orang
untuk
mencari penghidupan yang lebih baik dan layak
dari
tinggalnya
sebelumnya yang
Pembangunan awal
Kampus
Terpadu
Keberadaan
Kampus
Terpadu mulai tahun 2006.
ditempat
terdahulu.
Menurut
3.3. Metode Pendekatan dan Teknik Analisis Data
Syamsudin, 2005, faktor ekonomi menjadi alasan yang paling utama mengapa mereka mendirikan pondokan bagi mahasiswa.
Dalam pendekatan
penelitian sosiologis
ini
digunakan
dan
psikologis
untuk mengetahui persepsi dan harapan dari 3.
masyarakat mengenai keberadaan kampus
METODOLOGI PENELITIAN
terpadu 3.1. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
UNIMUS.
menggunakan
metode
Penelitian analisis
ini
deskriptif
dengan pendekatan kuanlitatif. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari
lapangan
dengan
cara
wawancara
terpimpin ( kuesioner ) terhadap anggota masyarakat di
sekitar
Kampus
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Deskriptif
Terpadu Umur ( tahun)
UNIMUS ( Kelurahan Kedungmundu ), dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. 3.2. Populasi dan Sample Populasi
penelitian
ini
adalah
masyarakat yang tinggal di sekitar Kampus Terpadu UNIMUS, yaitu penduduk Kelurahan Kedungmundu yang berjumlah lebih dari 11 ribu orang, sehingga dengan menggunakan rumus Slovin akan diambil 100 orang menjadi sampel dalam penelitian ini.
menggunakan
sampling, berdasarkan
yaitu
purposive
menentukan
kelompok
random responden
masyarakat yang
mendiami daerah sekitar UNIMUS tersebut
244
Persentase (%)
<= 30 6 6 31 – 40 12 12 41 – 50 41 41 >= 51 41 41 Total 100 100 Berdasarkan data primer yang diambil yang dilakukan selama bulan Juni – Agustus 2016
diperoleh jawaban responden
selanjutnya dilakukan
dan
tabulasi data. Dari
tabulasi data tersebut dapat diketahui hal – hal sebagai berikut : 1. Identitas Responden
Adapun teknik pengambilan sampel dengan
Frekuensi (orang)
a. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden terdiri dari lakilaki dan perempuan, frekwensi jenis
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
kelamin responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
c. Pendidikan Tingkat
pendidikan
responden
dalam
penelitian ini terbagi menjadi lima kelompok yaitu SD, SLTP, SLTA , Perguruan Tinggi (D3,S1,S2,S3).
Untuk
lebih
jelasnya
mengenai pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Pendidikan Responden
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Sumber : Data primer, 2016
b.
Pendidikan
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
SD SLTP
4 4
4 4
Frekuensi
Persentase
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa 60
Jenis Kelamin Laki – laki
(orang) 60
(%) 60
orang atau 60 % adalah laki-laki dan 40
Perempuan
40
40
orang atau 40 % adalah perempuan.
Total
100
100
Umur
SLTA PT Total
37 55 100
37 55 100
Umur responden dalam penelitian ini dikelompokkan dalam lima kelompok.
Sumber : Data primer, 2016
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Umur Reponden Sumber : Data primer, 2016
Tabel
di
atas
menunjukkan
bahwa
pendidikan terakhir dari responden sebagian besar adalah SD sebanyak 4 orang atao 4 %, SD sebanyak 4 orang atao 4 %,
SLTA
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden
sebanyak 37 orang atau 37 %, kemudian
yang berumur kurang dari 30 tahun sebanyak
Perguruan Tinggi sebanyak 55 orang atau 55
6 orang atau 6 %, umur 31 – 40 tahun
%.
sebanyak 12 orang atau 12 %, umur 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 41 orang atau 41 %, yang berumur lebih 50 tahun sebanyak 41 orang atau 41 % dari jumlah responden..
d. Pekerjaan Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini terbagi menjadi lima kelompok
yaitu
Wiraswasta, Karyawan (PNS dan Swasta), Pensiunan, Ibu Rumah Tangga, dan Lainnya. Untuk
lebih
jelasnya
mengenai
jenis
245
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Responden
Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
11 2 100
Dari
distribusi
frekuensi
di
bahwa
tingkat
Motivasi
tabel
diketahui Frekuensi Persentase Pendidikan (orang) (%) Wiraswasta 36 36 Karyawan 28 28 Pensiunan 18 18 Ibu Rumah 18 18 Total 100 100 Tangga : Data primer, 2016 Sumber
gga Wiraswasta sebanyak 36 orang atao 36 adalah %, Karyawan ( PNS dan Swasta ) sebanyak 28 orang atau 28 %, Pensiunan sebanyak 18
atas
Melanjutkan perguruan tinggi menunjukan frekuensi tertinggi pada Setuju dan sangat setuju berjumlah 81 ato 81 %. Suasana Akademik (diskusi/ wawasan) Tanggapan
TTTTTTT Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis TTTTaTan pekerjaan dari responden sebagian besar
11 2 100
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
7 67 8 14 4 100
7 67 8 14 4 100
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total
orang atau 18 %, Ibu Rumah Tangga sebanyak 18 orang atau 18 %.
Dari
tabel
distribusi
frekuensi
di
atas
diketahui bahwa tingkat suasana akademik 4.2. Hasil dan Pembahasan.
a.
Pengaruh Terpadu
Pembangunan Unimus
frekuensi tertinggi Setuju dan sangat setuju Kampus Terhadap
Kehidupan Masyarakat Sekitar pada Bidang Pendidikan.
berjumlah 74 atau 74 %. Dari data tersebut diatas menggambarkan bahwa Pembangunan/ Keberadaan Kampus Terpadu Unimus memberi pengaruh yang positi
Dari tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa tingkat kesadaran kebutuhan/ pentingnya (tentang) pendidikan menunjukan frekuensi tertinggi pada Sangat Setuju dan Setuju berjumlah 59 ato 59 %. Motivasi Melanjutkan perguruan tinggi Tanggapan Sangat setuju Setuju Kurang setuju Netral 246
Frekuensi (orang) 16 65 6
pada pendid ikan masya rakat
Kesadaran Pentingnya Pendidikan Tanggapan Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
13 46 8 27 6 100
13 46 8 27 6 100
Persentase sekitar (%) , baik 16 suasana/ budaya semangat belajar dan diskusi, 65 perkembangan ilmu dan pengetahuan dan 6
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
kehendak masyarakat untuk meraih jenjang
Tanggapan
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total
12 59 12 14 3 100
12 59 12 14 3 100
Terpadu Unimus Terhadap Kesehatan
Dari
frekuensi
Masyarakat Sekitar.
diketahui
pendidikan yang lebih tinggi bagi warga masyarakat,
termasuk
untuk
putra-putri
mereka pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
b.
Pengaruh
Pembangunan
Kampus
diketahui bahwa tingkat Kesadaran terhadap kesehatan
setuju berjumlah 65 orang atau 65 %.
Penaggulangan Kerusakan lingkungan
Tanggapan
6 57 11 21 5 100
6 57 11 21 5 100
tingkat
di
atas
Penaggulangan
Frekuensi (orang)
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total Pengobatan Wabah
Frekuensi(o Persentase rang) (%)
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total
bahwa
menunjukan
frekuensi tertinggi Setuju dan sangat
Tanggapan
distribusi
Kesadaran Atas Pentingnya Kesehatan
Dari tabel distribusi frekuensi di atas
pentingnya
tabel
10 55 10 21 4 100 penyakit
Persentase (%) 10 55 10 21 4 100 kesehatan
menunjukan frekuensi tertinggi Setuju dan sangat setuju berjumlah 71 orang atau 71 %.. Pada
aspek
kesehatan
tersebut
menggambarkan bahwa tingkat kesadaran untuk menjaga dan meningkatkan pentingnya kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan
atas
juga meningkat dengan semangat menjaga
Penaggulangan
dan mengupayakan lingkungan yang bersih
Kerusakan lingkungan menunjukan frekuensi
dan hygiens, serta Unimus tidak menimbulkan
tertinggi Setuju dan sangat setuju berjumlah
gangguan polusi udara dan air, serta tidak
63 orang atau 63 %.
pernah memberi dampak penyakit dan banjir.
Dari
tabel
diketahui
distribusi bahwa
frekuensi
tingkat
di
Penaggulangan Pengobatan Wabah penyakit
c.
Pengaruh Pembangunan Kampus Terpadu Unimus Terhadap Sosial/ Dakwah Keagamaan Masyarakat
247
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
Setuju dan sanagat setuju berjumlah 79
Sekitar.
Kesadaran terhadap keagamaan Dari tabel distribusi frekuensi di atas diketahui
bahwa
penigkatan
Tanggapan
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total orang atau 79 %.
14 65 4 15 2 100
14 65 4 15 2 100
kesadaran
terhadap beragama menunjukan frekuensi tertinggi
Setuju
dan
sangat
setuju
berjumlah 79 orang atau 79 %.
Pelaksanaan Ibadah Praktis Tanggapan
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
15 66 8 9 2 100
15 66 8 9 2 100
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak Netral Total setuju Dari
tabel
distribusi
frekuensi
di
atas
diketahui bahwa pelaksanaan nya Ibadah Praktis menunjukan frekuensi tertinggi Setuju dan sangat setuju berjumlah 81 orang atau
Pada
aspek sosial/
dakwah
keagamaan,
masyarakat merasa dibantu oleh Unimus dalam menggerakkan dan mengembangkan dakwah keagamaan pada masyarakat dengan dilaksanakan
pengajian
dan
kegiatan
keagamaan lainnya, sehingga nuansa dan semangat beribadah terasa meningkat, baik dalam bentuk pelaksanaan sholat fardlu di masjid,
mengikuti
kajian
keagamaan,
berpakaian jilbab, perilaku, adab sopan santun dan akhlak.
81 %.
4.4.
Suasana islami (Akhlak) Tanggapan
Frekuensi(o Persentase (%) rang)
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Netral Total
13 67 4 13 3 100
Dari
frekuensi
13 67 4 13 3 100
Harapan
Masyarakat
Kepada
Unimus 1. Masyarakat sekitar ingin memperoleh kemudahan-kemudahan mendaftar/ Unimus,
menjadi baik
dari
dalam mahasiswa sisi
di
prioritas
penerimaan mahasiswa baru dan fasilitas tentang
dana
pendidikan
dengan
keringanan/ jumlah nya (diskon) dan atau tabel
distribusi
di
atas
diketahui bahwa penigkatan Suasana islami keagamaan menunjukan frekuensi tertinggi
248
waktu pembayarannya ( mengangsur ) 2. Unimus
diharapkan
lebih
sering
mengadakan pengabdian masyarakat di
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
lingkungan dekat Unimus (masyarakat Unimus),
baik
penyuluhan
motivasi
belajar,
sekolah
dan
tentang
bimbingan
baca
tulis
belajar Alquran,
penyuluhan tentang kebersihan lingkungan dan
kesehatan,
termasuk
5.2. Saran Pada
penelitian
selanjutnya
secara
periodek bisa dilaksanakan tiap 5 – 10 tahun dan ditambah variabel/ aspek yang diteliti dan juga pada wilayah yang lebih luas.
hygienitas
makanan, kajian-kajian keagamaan. 3. Masyarakat sekitar mengharapkan agar diperkenankan bisa memanfaatkan fasilitas dan
dimiliki
Unimus
yang
dapat
DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito, 2001, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), cetakan kedua, ANDI, Yogyakarta
menunjang/ meingkatkan kesehatan, yaitu lingkungan
dalam
kompleks
Unimus
Hastuti, I. H. 2001. Model Pengembangan
dengan taman-tamannya, lapangan olah
Wilayah
raga, gedung pertemuan dan sarana ibadah/
Agropolitan
(Studi
Kasus
masjid, dll
Kabupaten
Banjarnegara,
Jawa
4. Unimus diharapkan membuka lembaga bimbingan belajar, klinik kesehatan dan apotek yang murah, dan ambulan gratis.
dengan
Tengah).
Tesis
Pendekatan
Program
Pasca
Sarjana. Institut Pertanian Bogor Imam Ghozali. 2006. SPSS Parametrik. Semarang : Badan Penerbit Undip
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Iriyanto Setia, 2015, Pengaruh Keberadaan Universitas
5.1. Kesimpulan
Muhammadiyah
Semarang Terhadap Pereknomian Berikut kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain: 1.
Pembangunan Kampus Terpadu Unimus berpengaruh positip terhadap kehidupan masyarakat
sekitar,
pendidikan,
kesehatan,
baik dan
bidang sosial/
Masyarakat sekitar mengharapkan peranperan sosial yang makin dilengkapi dari Unimus, baik berupa kegiatan maupun berupa
lembaga-lembaga
diperlukan oleh masyarakat.
Sekitar
dan
Konstribusinya pada PDRB Kota Semarang, Value Added : Vol
No
, Semarang Ispurwono
S,
Ir.,
M.Arch,
PhD,
Putu
Rudy Satiawan, Ir, MSc, 2010, Pengaruh Keberadaan Pendidikan
dakwah keagamaan 2.
Masyarakat
yang
Tinggi Di Kota Surabaya Terhadap Kawasan
Sekitarnya,
Tesis
Manajemen
Pembangunan
Kota,
ITS, Surabaya Nurul Istiqomah, Dwi Prasetyani, 2012, Analisis
Dampak
Keberadaan
Kawasan Industri Di Desa Butuh
249
The 4th University Research Coloquium 2016
ISSN 2407-9189
Terhadap
Peningkatan
Perekonomian
Aktivitas
Masyarakat
Di
IPB terhadap Ekonomi Masyarakat
KecamatannMojosongo Kabupaten
Sekitar Kampus dan Kontribusinya
Boyolali,
terhadap Perekonomian Kabupaten
Renstra Kemendikbud 2010-2014, www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/te ntang-kemdikbud-renstra
Bogor,www.damandiri.or.id/file/aryss uharyantoipbcover.pdf. Syamsudin
Susanti Nelly, 2013, Dampak Keberadaan
M,
Saru
Nuryana, Pembangunan
Ekonomi dan Pendidikan Penduduk
Universitas
Kelurahan
terhadap
Sekaran,
Kecamatan
Arifin,
2005,
Kampus UNNES Terhadap Kondisi
Dampak
Kampus Islam
Kehidupan
Irwan
Terpadu Indonesia
Masyarakat
Gunung Kota Semarang (Tahun
Sekitar, Fenomena: Vol. 3 No. 1
2006-2010),Skripsi,
Maret 2005, Yogyakarta
Semarang,
Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
250
Suharyanto Ary, 2007,Dampak Keberadaan