DAMPAK ISTIRAHAT AKTIF SELAMA DUDUK BERKEPANJANGAN PADA GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG
Ringkasan Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Disusun Oleh : IMANUEL ANDRIYAN DWI KUSUMA PUTRA NIM: 0951108
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG 2013
DAMPAK ISTIRAHAT AKTIF SELAMA DUDUK BERKEPANJANGAN PADA GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
Menyetujui:
Pembimbing Utama
Lyna M.N. Hutapea, MScPHNurse
Mengetahui:
Florida Hondo, DrPH, MSN Kajur Keperawatan S1
Gilny A, Rantung. M. Kep Koordinator Nursing Website
DAMPAK ISTIRAHAT AKTIF SELAMA DUDUK BERKEPANJANGAN PADA GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
Imanuel Andriyan Dwi Kusuma Putra Universitas Advent Indonesia ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa penelitian yang menyatakan bahwa duduk berkepanjangan berhubungan dengan metabolisme glukosa yang abnormal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak istirahat aktif selama duduk berkepanjngan terhadap perubahan glukosa darah postprandial pada mahasiswa UNAI. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimenental dengan sampel 10 orang mahasiswa yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur glukosa darah adalah glukometer merek easy touch GCU.Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan glukosa darah postprandial duduk berkepanjangan dengan istirahat aktif selama duduk berkepanjangan. Saran untuk Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk memberikan seminar kepada mahasiswa dan staff dosen (para pegawai) UNAI bahwa istirahat aktif seperti olahraga ringan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah. Untuk bidang penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian mengenai dampak istirahat aktif selama duduk berkepanjangan pada glukosa darah postprandial kepada penderita diabetes melitus. Kata kunci: Active rest and prolonged sitting. ABSTRACT This research is motivated several research who stating that the sitting prolonged relate with metabolism glucose who abnormal. Purpose this research is for a know the impact active rest during sit berkepanjngan against changes in blood glucose postprandial on student UNAI. Method this research is quasi eksperimenental with sample of 10 person college students who selected by purposive sampling. Instrument which used for measure the blood glucose is glukometer brand of easy touch GCU.Hasil the research shows that does not is no significant difference blood glucose postprandial sit down prolonged with active rest during sit down prolonged. Suggestions for Vice Rector III for Student Affairs is expected can become ingredient input to give seminar to students and staff lecturers (the clerks) UNAI that the breaks active like mild exercise can help lower glucose levels blood. To field of research are expected the results of this research can be be used as a basic data for develop research regarding the impact of active rest during sit prolonged on blood glucose postprandial to the sufferers diabetes melitus. Keywords: Active rest and prolonged sitting.
PENDAHULUAN Pada zaman ini banyak kegiatan yang dilakukan manusia yang melibatkan duduk berkepanjangan. Misalnya mengendarai mobil, mengendarai motor, bekerja di kantor dengan menggunakan komputer dan menulis, membaca, bermain video game, dan menonton acara yang ditanyangkan di televisi, video, iPad, dan lain-lain. Wahyudi (2012) dalam My Health News Daily mengatakan bahwa duduk berkepanjangan memberi dampak negatif pada level gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika hormon insulin alami kurang efektif menurunkan kadar gula darah (kadar gula dalam darah akan meningkat). Latar Belakang Van der ploeg et, al (2012) dalam penelitian yang dilakukan kepada 222.497 orang Australia didapati bahwa dengan terlalu banyak duduk akan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, salah satunya diabetes. Duduk terlalu lama dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat melalui perubahan protein glukosa transporter di otot. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak istirahat aktif selama duduk berkepanjangan terhadap perubahan glukosa darah postprandial pada mahasiswa UNAI. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Memberikan informasi kepada mahasiswa di Universitas Advent Indonesia bahwa duduk berkepanjangan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. 2. Bidang penelitian, agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai data penelitian selanjutnya.. TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Akibat Terlalu Lama Duduk Duduk terlalu lama dan dalam posisi yang sama dapat mengakibatkan nyeri punggung (Archad,2007:30). Duduk dalam satu posisi untuk waktu yang lama dapat mengakibatkan rasa sakit, kaku, kram, lesu dan tertekan (Simon,2003:38). Salah satu penyebab penyakit ginjal adalah kurang atau tidak adanya aktivitas fisik seperti terlalu banyak duduk dan kurang berolahraga (Sudarno,2009:75). Terlalu lama duduk dapat juga menyebabkan penyakit wasir karena terjadi atau pembesaran pembuluh vena di daerah poros usus di sekitar dubur akibat tekanan secara terus-menerus (Ide,2007:92). Penelitian yang telah mengidentifikasi tentang perilaku menetap (terlalu lama duduk) sebagai risiko yang signifikan bagi kesehatan, ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik (owen et, al. 2010).
Penelitian yang dilakukan Van der ploeg et, al (2012) kepada 222 497 orang Australia,dikatakan bahwa terlalu lama duduk menjadi salah satu penyebab kematian, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2 , didapati 6,9 % karena duduk terlalu lama. Penelitian dari AusDiab pada tahun 2004-2005 didapati bahwa pada pria dan wanita,waktu duduk dan saat melihat televisi yang akan merusak kesehatan terkait dengan biomarker risiko kardiometabolik, dengan duduk waktu dalam waktu yang lama dapat menyebabkan adipositas (Alicia et, al.2010). Waktu duduk dan tanpa melakukan aktivitas fisik telah dikaitkan dengan studi epidemiologi untuk menilai sindrom metabolik, diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit kardiovaskular (Hamilton et, al.2007). Duduk yang terlalu lama dilakukan dimana-mana seperti di tempat kerja, di transportasi, dan dalam lingkungan umum. Dalam sebuah survei populasi besar berbasis diabetes dan faktor risiko di australia (studi AusDiab),menunjukkan tingkat yang tinggi waktu duduk sambil menonton ditemukan secara signifikan berhubungan dengan peningkatan semua penyebab kematian dan mortalitas penyakit kardiovaskular dalam tindak lanjut kepada peserta selama 6,5 tahun (Dunstan dkk, 2010). Relatif pada orang yang menonton TV kurang (<2 jam / hari)ada 80% peningkatan risiko mortalitas penyakit kardiovaskuler pada mereka yang menonton empat jam atau lebih per hari tv,selain dari faktor yang sudah ada seperti merokok, tekanan darah tinggi,kolesterol, diet. Waktu yang dihabiskan untuk menonton TV Apakah terkait dengan faktor risiko metabolik (kelebihan berat badan dan obesitas, peningkatan gula darah) bahkan diantaranya sudah memenuhi pedoman aktivitas fisik (Healy et al.2008). Temuan inovatif dari Morris (risiko lebih besar terkena penyakit jantung bagi supir bus) sehingga bisa disebabkan tidak hanya kurangnya aktivitas fisik tetapi juga waktu duduk berkepanjangan di antara mengemudi. Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam perilaku menetap belum tentu sama kurangnya aktivitas fisik. Orang yang memenuhi pedoman kesehatan masyarakat dari aktivitas fisik masih bisa menghabiskan banyak waktu untuk duduk. Sebaliknya, orang yang tidak tidak berpartisipasi dalam intensitas sedang aktivitas fisik tetap bisa bergerak dan menghabiskan sedikit waktu utntuk melakukan perilaku yang menetap. Oleh karena itu, baik peningkatan kegiatan fisik dan mengurangi perilaku menetap merupakan strategi untuk meningkatkan kesehatan (Rassia,2012:45). METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment, Sugiyono (2005:48) menjelaskan bahwa quasi experiment adalah memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan dianalisis. Perlakuan pada penelitian ini adalah duduk berkepanjangan selama 5 jam dan istirahat aktif dengan olahraga ringan 3 menit selama duduk berkepanjangan. Instrumen Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Preparat glukosa (dosis = 1,75 gram/kg BB ), dan air mineral
2. Sampel darah responden, sebagai bahan mengukur kadar glukosa darah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Timbangan Metler Toledo digunakan untuk menimbang glukosa yang akan diberikan. 2. Sendok dan gelas digunakan untuk mengaduk serta tempat campuran glukosa dan air mineral. 3. Alcohol swab untuk mensterilkan kulit pada bagian tempat diambil darah. 4. Lanchet untuk menusuk jari peserta saat pengambilan darah. 5. Strip glukosa sebagai tempat dimasukan darah yang telah diambil. Pengolahan Data Pengolahan data akan dilakukan setelah data terkumpul melalui pemeriksaan yang kemudian diolah untuk mendapatkan hasil penelitian. Setelah data dikumpulkan, data dianalisis untuk menjawab identifikasi masalah satu sampai tiga. Untuk menjawab identifikasi masalah pertama, yaitu: “ Berapakah glukosa darah postprandial dampak duduk berkepanjangan pada mahasiswa UNAI?”, maka diukur kadar glukosa darah responden kemudian dihutung nilai rata-rata dengan rumus sugiyono (2008): Untuk menjawab masalah kedua, yaitu: Berapakah kadar glukosa darah postprandial dampak istirahat aktif pada mahasiswa UNAI?” , maka dilakukan cara yang sama seperti menjawab identifikasi masalah pertama. Untuk menjawab identifikasi masalah no 3 yaitu: ”Adakah perbedaan perubahan glukosa darah antara duduk berkepanjangan dan duduk berkepanjangan disertai istirahat aktif pada mahasiswa UNAI?”, maka dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2008:122) : Korelasi, Varian, Standar Deviasi dan uji T-test.
HASIL DAN ANALISIS DATA
Interpretasi Data Kadar glukosa darah duduk berkepanjangan pada mahasiswa di UNAI dapat digolongkan ke dalam kategori normal. Menurut Srikandi (2009) bahwa kadar glukosa darah yang normal berada pada angka 70-110 mg/dL setelah berpuasa selama delapan jam. Sedangkan kadar glukosa darah normal dua jam setelah makan adalah dibawah 200 mg/dL Maka kadar glukosa darah istirahat aktif selama duduk berkepanjangan termasuk dalam kategori normal namun bila dibandingkan dengan kadar glukosa darah saat duduk berkepanjangan mengalami penurunan sebesar 10.88 mg/dL. Bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kadar glukosa darah duduk berkepanjangan dan kadar glukosa darah istirahat aktif selama duduk berkepanjangan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah: 1. Kadar glukosa darah postprandial pada mahasiswa UNAI dampak
duduk
berkepanjangan adalah 118.96 mg/dL. 2. Kadar
glukosa
darah
postprandial
istirahat
aktif
selama
duduk
berkepanjangan adalah 108.05 mg/dL. 3. Tidak ada perbedaan yang signifikan glukosa darah postprandial duduk berkepanjangan dengan istirahat aktif selama duduk berkepanjangan. Saran Setelah mengadakan penelitian dan menarik kesimpulan, maka penulis ingin memberikan saran yang dapat berguna bagi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Advent Indonesia dan bidang penelitian. 1.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Advent Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk memberikan seminar kepada mahasiswa dan staff dosen (para pegawai) UNAI bahwa istirahat aktif seperti olahraga ringan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah. 2. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Advent Indonesia Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya tentang dampak istirahat aktif selama duduk berkepanjangan pada glukosa darah postprandial penderita diabetes melitus
DAFTAR PUSTAKA
Ade T, Mahendra B, Krisnatuti D, Alting ZA. 2008. Care Your Self Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Plus+. Aka BA. 2009. Cerdas dan Bugar dengan Senam Lantai. Jakarta: Grasindo. Alicia AT, Healy GN, Owen N, Salmon J, Ball J, Shaw J, Zimmet PZ, Dunstan DW. 2010. Deleterious Associations of Sitting Time and Television Viewing Time With Cardiometabolic Risk Biomarkers. Diabetes Care. Vol.33. Hlm 327334. Aka BA. 2009. Cerdas dan Bugar dengan Senam Lantai. Jakarta: Grasindo. Archad G, Bull E. 2007. Simple Guide Nyeri Punggung. Jakarta : Erlangga. Astrand , Rodalh, Dahl A, Stromme SB.2003. Textbook of Work Physiology.Physiological Basic of Exercise. Four Edition. United States: Human Kinetics. Charles F, Anne K. 2010. Bersahabat dengan Diabetes Tipe 1. Jakarta: Penebar Plus+. Cowin EJ.2009.Buku Kedokteran: EGC.
Saku
Patofisiologi,Edisi.3.Jakarta:
Penerbit
Buku
David L, Cecilia M, Langsang, Simmon C, Kennedy L. 2012. Diabetes, Clinical’s Desk Reference . London: Manson Publishing Ltd. Peter dan Whitney. 2004. Diabetes: Penemuan baru memerangi diabetes melalui diet golongan darah.2009. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. Dunstan DW, Kingwell BA, Larsen R, Healy GN, Cerin E, Hamilton MT, Shaw JE, Bertovic DA, Zimmet PZ, Salmon J, Owen N. 2012. Breaking Up Prolonged Sitting Reduces Postprandial Glucose and Insulin Responses. Diabetes Care.Vol.35.Hlm 976-983. Dunstan DW,Salmon J,Owen N,et al.2004. Physical activity and television viewing in relation to risk undiagnosed abnormal glucose metabolism in adults.Diabetes Care.Vol.27.No 11. Dyayadi. 2007. Puasa Sebagai Terapi. Bandung: Mizan Media Utama. Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Glucose Tolerance Test. 2011. Check Your Glucose Level. [online]. Available: http://glucosetolerancetest.info/page/2. Guyton A, John EH. 2007 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi.11. Jakarta:EGC.
Guthold R, Ono T, Strong KL, Chatterji S, Morabia A.2008. Worldwide variability in physical inactivity a 51-country survey. Am J Prev Med.Vol.34:Hlm 486. Hamilton MT, Hamilton DG, Zderic TW. 2007. Role of Low Energy Expenditure and Sitting in Obesity, Metabolic Syndrome, Type 2 Diabetes, and Cardiovascular Disease. American Diabetes Association.Vol.56. Helay GN, Dunstan DW, Salmon J, Cerin E, Shaw JE, Zimmet PZ, Owen N. 2008. Breaks in Sedentary Time. Diabetes Care.Vol.31.Hlm.661-666. Hidayat. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.Jakarta: Salemba Medika. Ide P. 2007. Inner Healing in The Office. Strategi “ Menangkal” Penyakit di Tempat Kerja dan Mencapai kedamaian Batin. Jakarta: Elex Media Komputindo. Kementrian Kesehatan Indonesia.2012. Penyakit Tidak Menular (PTM) Penyebab Kematian Terbanyak Di Indonesia [online]. Available: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1637-penyakit-tidakmenular-ptm-penyebab-kematian-terbanyak-di-indonesia [13 Maret 2013]. Khan,CR et, al.2005. Diabetes Mellitus.Edisi 14. Joslin Diabetes Center. Kountur,R. 2006. Statistik Praktis. Jakarta: PPM. Kumar S, O’Rahilly S. 2005. Insulin Resistance: Insulin Action and Its Distrubances in Disease. England: John Wiley and Sons Ltd. Kusyawanto L. 2008. Mahir dan Terampil Berkomputer. Jakarta: Grafindo Media Pratama. Marlene TB. 2012. Diabetes.USA Today Health Report:Diseases Disorders.A Division of Lerner Publishing Group.Inc.Hlm 6.
and
Marlene TB. 2012. Diabetes.USA Today Health Report:Diseases Disorders.A Division of Lerner Publishing Group.Inc.Hlm 6.
and
Mayus S. 2011. Duduk Laa di Depan Komputer, Ini Akibatnya. [online]. Available: http/jaringnews.com/hidup-sehat/medika/23700/duduklama-didepankomputer-ini-akibatnya [18 Maret 2013]. Nayak B,Shivananda.2007.Manipal Manual of Clinical Biochemistry.Jaype Brothers Medical Publisehers (P) Ltd. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Price,S dan Wilson,M.2006.Patofisiologi Penyakit.edisi 6.Jakarta: EGC
Konsep
Klinis
Proses-proses
Rassia,Stamatina Th.2012.Sustainable Environmental Design in Architecture, Impact on Health. USA: Springer Science + Bussines Media. Simon ,B. 2003. Feng Shui Praktis untuk Bisnis. Jakarta: Erlangga. Soekidjo N.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono.2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulistyo-Basuki. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku Suharjo.2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Penerbit Kanisius ( Anggota IKAPI). Suhardjo, Clara MK. 2010. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius ( Anggota IKAPI). Tandra H. 2007. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Van der Ploeg P, Chey T, Korda RJ, Banks E, Bauman A. 2012. Sitting and All-Cause Mortality Risk in 222.497 Australian Adults.Arch Med. Vol. 172. No 6. Hlm. 494-500.
Time Intern
Wahyudi. 2012. Banyak Duduk Picu Diabetes bagi Wanita. [online]. Available: http://health.kompas.com/read/2012/05/08/0702237/Banyak.Duduk. Picu.Diabetes.bagi.Wanita [12 Maret 2013]. Wang, A.2011. Rahasia Tiongkok Kuno untuk Hidup Sehat , Bahagia, dan Panjang . Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Wikipedia. 2013. Sitting. [online]. Available: http://en.wikipedia.org/wiki/Sitting. [20 Maret 2013]. World Health Organization.2011.Prevelance of Physical Inactivity. [online]. Available:http:www.who.int./gho/ncd/risk_factors/physical_activity/en/ [12 Maret 2013].