Dalarn untuk
rangka penelitian ini, metode
yang
dipergunakan
menetapkan klasifikaai sektor ditempuh melalui 3
psndekatan yaitu : pendekatan komoditi, pendekatan dan pendekatan kelembagaan (khusua untuk sektor Pada pendekatan komoditi
urn-)-
cara
aktivitas
pemerintahan
terdapat 8 sektor
produksi
yaituz (I) sektor Padi; (2) sektor Tanarnan Bahan Makanan innya;
(3) sektor Tanaman Pertanian lainnya/Perkebunan;
sektor
Peternakan dan hasil-hasilnya; ( 5 ) sektor
(6) aektor Perikanan; Penggalian
lainnya-
( 7 ) sektor Pertambangan;
Sedangkan
pada
la(4)
Kehutanan; (8)
sektor
pendekatan klasifikaei
aktivitas terdapat 9 sektor produksi yaitu: ( 1 ) sektor Industrf Makanan dan sektor
Minuman;
( 2 ) ~ektorIndustri
Listrik Gas dan Air Minum; (4) sektor
lainnya; Bangunan;
(3)
(5)
sektor Perdaganghn; (6) sektor Restoran dan Hotel; ( 7 )sektor Pengangkutan Usaha
dan
Bangunan
Komunikaai;
( 8 ) sektor
Lembaga Keuangan,
dan Jasa Peruaahaan; ( 9 ) sektor
Jasa-jasa.
Kemudian pada pendekatan kelembagaan terdapat satu sektor yaitu sektor Pemerintahan Umum dan Pertahanan. jumlah Wilayah
sektor produksi untuk penyusunan
Dengan demikian
model
Banten terdiri dari 18 sektor produksi,
membentuk struktur perekonomian wilayah-
input-output yang
mampu
Dari tiap-tiap s e k -
tor mencakup beberapa sub sektor yang diklasifikasikan sesuai dengan pendekatan diatas. Untuk jelasnya,
susunan klasifikaai sektor
dan
jumlah
sub sektor dapat dilihat pada tabel 111.1 seperti berikut ini, sedangkan uraian terperinci dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Tabel 111-1- Susunan klasifikaai aektor dan jumlah sub sektor untuk tiap-tiap sektor, tabel input-output Wlayah Banten tahun 1983
............................................................. Kode Nama Sektor Jumlah Subsektor ............................................................. Padi Tanaman Bahan Makanan lainnya Tanaman Pertanian Lainnya/Perkebunan Peternakan dan hasil-hasilnya Kehutanan Perikanan Pertambangan Penggalian lainnya Industri Makanan dan Minuman Industri Lainnya Listrik, Gas dan Air Minum Bangunan Perdagangan Restoran dan Hotel Pengangkutan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan clan Jasa Perueahaan Pemerintahan Umum dan Pertahanan Jasa-jasa Jumlah Input Antara Upah dan Gaji Surplus Usaha Penyusutan Pajak Tak Langsung Neto Nilai Tambah Bruto Jumlah Input Jumlah Permintaan Antara Pengeluaran Konaurnsi Rumah Tangga Pengeluaran Koneumei Pemerintah Perubahan Stok dan Pembentukan Modal Tetap Ekspor Barang Dagangan dan Jaaa Jumlah Permintaan Akhir Jumlah Permintaan Jumlah Impor Jumlah Output Jumlah Penyediaan (Supply)
2 9 9 4
3 2 1 1 3 12 2 1 1
2 1 4
1 4 -
-
Disusun berdasarkan kriteria sesuai dengan eektorsektor dalam Tabel 1-0. BPS, 1980
Data
yang dikumpulkan dalam penelitfan ini
mencakup
macam data yaitu data primer dan data sekunder.
2
Dalam pelak-
sanaanya, cara pengurnpulan data tersebut adalah sebagai berikut : (a)
Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara rnengadakan survai
khusus yaitu pengumpulan data yang langeung
me-
nyangkut pelakaanaan kegiatan ekonomi seternpat, baik berupa
sampel
tiap
jenis
(contoh) ataupun eecara kegiatan.
Perlu
menyeluruh
dijelaskan
disini
untuk bahwa
kegiatan sektor Industri dari Induatri Baja Cilegon dak dimasukkan dalam memperoleh data output
pengumpulan data.
karena eulitnya
tersebut, disamping itu
dari Induetri yang bereanskutan
sebagian beaar sebagian
dimanfaatkan oleh maeyarakat diluar wilayah Yang
ti-
beaar
penelitian.
paling penting dalam ha1 ini adalah data
mengenai
susunan input dan alokasi output berbagai jenis kegiatan baik yang mencakup aektor pemerintah, usaha usaha swasta bidang induatri, jasa dan perhubungan transportasi, pertanian dan sebagainya. Pengumpulan data tersebut dilakukan
dengan
menggunakan
daftar
pertanyaan
yang telah
disiapkan sebelummya. (b)
Pengumpulan
data sekunder diperoleh
dari
instansi-in-
stansi pemerintah maupun maeta pada berbagai mulai dari tingkat Propinsi. Wilayah,
tingkatan
Kabupaten/Kotama-
dya, Kecamatan dan sampai tingkat Desa. Data yang dikum-
45
pulkan
meliputi
data statistik, dokumentasi,
laporan.
publikasi ataupun hasil penelitian serta informaai nis
dari
masing-masing
instansi
pemerintah
tek-
maupun
swasta. Secara
spesifik, data yang dikumpulkan dalam
ranpka
sunan tabel input-output adalah aebagai berikut (a)
Data
susunan
input antara bagi
semua
penyu-
:
sektor
ekonorni
dalam daerah penelitian. (b)
Data susunan input primer dari semua sektor yang kup
upah
serta
dan gaji, pajak tak langsung,
penyusutan.
menca-
surplus
usaha
Cara pengukuran untuk eusunan
input
upah bagi sektor-sektor kolektip (terutama
primer
aektor-sektor rata-rata
pertanian)
dilakukan
dengan
tingkat upah bagi masing-masing
pada
mengambil sektor
yang
bersangkutan, sedangkan untuk penyusutan didasarkan atas persentase besarnya
dari jumlah input modal yang
dimnakan
dan
didasarkan pada angka-angka indeks yang
dapat
pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa
untuk
diperoleh. (c)
Data
keperluan konsumsi rumah tangga dan konsumai
pemerintah
terhadap output tiap sektor(dl
Data
perubahan atok dan pembentukan modal
tetap
untuk
tiap sektor atau kegiatan. (e)
Data output tiap-tiap sektor.
(f) Data impor gangan
impor
dan ekspor
tiap-tiap
sektor.
Pen~ertian
dan ekspor disini adalah bentuk mekanisme dimana
terdapat barang yang masuk
dari
perdadaerali
46
lain
ke wilayah penelitian dan eebaliknya
barang
yang
keluar dari wilayah penelitian ke daerah lain.
Metode penarikan contoh dilakukan dengan 2 macam yaitu : (a)
Komoditi/aektor Penarikan contoh untuk sektor-sektor pertanian
yang
aifikasinya berdasarkan komoditi, pada tahap awal )-(
kecamatan-kecamatan
yang mempunyai potensi beaar
pertanian
kabupaten kemudian
dibi-
dengan aneka ragam kornoditinya.
dipilih diambil
1 kecamatan, dan 2
deaa contoh
Setiap desa
-).
dila-
di 4 kabupaten terhadap
kukan secara terarah
dang
setiap
aecara
Setiap
kecamatan,
acak
(-
diambil contoh masing-maeing 25
jenis komoditi dan untuk eetiap komoditi terdiri 5 tar
kla-
pertanyaan, dengan dernikian
jumlah contoh
daf-
dalam 4
kabupaten eebanyak 500 daftar pertanyaan. (b)
Kegiatan/Sektor Metode pengambilan contoh untuk sektor-sektor lain
yang
klasifikasinya berdasarkan kegiatan (diluar sektor
per-
tanian),
dilakukan secara sebanding berdasarkan
maaing-maeing yang add.
kegiatan/esktor
dalam
setiap
jumlah
kabupaten
dimana : QiJ = total kegiatan/sektor
ke i pada
kabupaten
ke j Qi = total kegiatan/sektor ke i
dalam wilayah/
karesidenan
N i = jumlah contoh yang diambil untuk kegidtan/ sektor ke i Nij = banyaknya contoh pada kabupaten ke j untuk kegiatadsektor ke i
Penetapam
lokasi penelitian adalah Wilayah Banten
terdiri dari 4 kabupaten dan mencakup 77 kecamatan. kan lokasi contoh ditetapkan ssbagai berikut (a)
(b)
yang
Sedang-
:
Lokaai contoh sektor Pertanian Kabupaten Tangerang.
Kecamatan Sepatan
Kabupaten Seranp,
Kecamatan Walantaka
Kabupaten Pandeglang.
Kecamatan Menes
Kabupaten Lebak.
kecamatan Rangkaebitung
Lokasi
sektor lain diluar aektor
Pertanian,
rnengikuti
metode penarikan contoh seperti diatas, dan pada
dasar-
nya mencakup 4 kabupaten. (c)
K h u ~ u e mengenai data Proyek Irigasi Teluk Lada 11, peroleh aebut
secara langeung dari lokasi dimana Proyek akan dibangun yaitu di Kecamatan
di-
ter-
Malingping
Cikeusik di Kabupaten Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
dan
Dalam pengumpulan data ini telah digunakan 7 orang
pem-
bantu terdiri dari 3 orang mahaeiswa tingkat akhir IPB dan orang etaf dari Direktoret Perluaean Areal Pertanian. gai
pengumpul
data
utama dilakukan
oleh
4
Seba-
penulis
aendiri
sedangkan tenaga pembantu terutama untuk membantu dalam rang-
ha pwngumpulan data lapangan (aurvai khusue) dan data
aekun-
der lainnya, baik tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten.
Dalam
penyusunan
tabel
tranaakai
input-output
untuk
sektor-sektor yang rnempunyai kegiatan-kegiatan besar dan ragam maka diperlukan adanya kecermatan dan ketelitian perhitungan.
Hal
input
jurnlah outputnya.
yang
maupun
ini menyangkut baik Ada
perhitungan beberapa
dalam
susunan
penghitungan
menggunakan metode estimasi, khususnya bagi sub
tertentu
yang
memang sulit dalam ha1
be-
pengumpulan
aektor
datanya.
Sebagai contoh sub eektor industri perbengkelan dan sub
aek-
tor pengolahan gula rakyat dari enau, maka pengguanaan output sub aektor-sektor tersebut sebagai input sektor-sektor cukup
sulit pengumpulan datanya.
digunakannya
Hal aemacam ini
lain,
terkadang
metode estimasi berdaaarkan informasi yang
ada
dan kecukupan datanya untuk membuat eatimaai. Pengolahan manual
data dilakukan dengan dua cara yaitu
dan komputer.
Penghitungan dengan
aeperti untuk pembuatan data tabulaai dan
manual
dengan
dilakukan
genghitungan-peng-
49
hitungan
nilai
penghitungan kebalikan komputer
produksi.
Sedangkan pengolahan
data
koefieien input, tabel transaksi maupun
aerta koefiaien alokaai output,
diproees
matrik melalui
pada Biro Pengolahan dan Penyajian Data Biro
Statistik Jakarta.
mtuk
Pusat