@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Dalam Workshop Aktif Menulis Kreatif & Inspiratif di Media
Imam Prihadiyoko, founder @ Satukan School of Writing
Niat & motivasi sukses Kosongkan gelas & kesibukan Tidak menulis saat penjelasan Proaktif & komunikatif Disiplin & tepat waktu Memberi & menerima Terbuka & menghargai Belajar dengan gembira (Fun) HP silent Aktif menulis
@ Satukan School of Writing
1
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Presentasi materi konsep menulis yang mudah, asyik, dan menyenangkan Menyimak pengajar dengan baik dan tidak membaca materi modul Praktek menulis sesuai arahan instruktur untuk implementasi materi Membahas contoh tulisan dari pengajar. Diskusi dan tanya jawab terbuka Komitmen menulis artikel atau buku
@ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
2
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Presentasi materi konsep menulis yang mudah, asyik, dan menyenangkan Menyimak pengajar dengan baik dan tidak membaca materi modul Praktek menulis sesuai arahan instruktur untuk implementasi materi Membahas contoh tulisan dari pengajar. Diskusi dan tanya jawab terbuka Komitmen membuat artikel di media atau menuangkan dalam bentuk buku
@ Satukan School of Writing
Sebuah tulisan indah akan mempesona, menggugah, melahirkan senyum, tawa, tangis, emosi, sedih, gembira, bahkan menggerakkan pembacanya.
Tulisan indah bagai lukisan Monalisa: menjadi sebuah maha karya. Bagaimana prosesnya…? Mari dalami bersama. @ Satukan School of Writing
3
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah.
-- Pramoedya Anantatoer --
@ Satukan School of Writing
4
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
5
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
6
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
7
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
8
@ Satukan School of Writing
1
19/07/2012
Pondasi Menulis
@ Satukan School of Writing
Gunakan Hati
Tulisan dari hati sampai ke hati
@ Satukan School of Writing
9
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Jadikan mata sebagai kamera
Menulis seperti membuat film, dengan mata menjadi kamera. Tuangkan yang Anda lihat (termasuk baca) dan dengar, lewat susunan kata dan kalimat. Tapi utamakan mata (fakta) dibanding asumsi. @ Satukan School of Writing
Banyak baca
@ Satukan School of Writing
10
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
@ Satukan School of Writing
Gunakan sudut pandang berbeda
@ Satukan School of Writing
11
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Gali pengalaman masa lalu
@ Satukan School of Writing
Pergi ke tempat tak biasa
@ Satukan School of Writing
12
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Lakukan yang bukan ‘Gue Banget’
@ Satukan School of Writing
3
Tulisan sebagai Tubuh
@ Satukan School of Writing
13
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Tubuh adalah Utuh
Kerangka
Daging
Otot & kulit Pakaian
@ Satukan School of Writing
Utuh = Fokus
Topik tunggal Detil, tuntas, dan saling menguatkan Tanpa kata dan kalimat mubazir
@ Satukan School of Writing
14
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Tuliskan Obyek yang Anda lihat sefokus mungkin!
@ Satukan School of Writing
Contoh Tulisan Fokus Jika jalanan menunjukkan bangsa, apa yang mau dikatakan tentang Jakarta? Salah satu perilaku ajaib Homo Jakartensis adalah saat-saat ketika menyeberang jalan. Di berbagai tempat di Jakarta terdapat zebra cross alias tempat di mana pejalan kaki dianjurkan menyeberang. Menurut teori, jangankan sebelum menginjak zebra cross, orangnya baru nongol saja, dan kakinya masih berada di kaki lima, mobil yang mau lewat seharusnya berhenti, dan menunggu sampai penyeberang lewat. Di berbagai kota yang sudah “tertib” (supaya nggak usah bilang “maju”, seperti orang minder- padahal barangkali iya?), bahkan saya kadang bermain-main, seakan-akan mau menyeberang padahal tidak sehingga para pengemudi beradab betul-betul bingung. Zebra Cross, Seno Gumira Ajidarma Affair , Obrolan tentang Jakarta, Buku Baik Yogyakarta 2004 @ Satukan School of Writing
15
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Tulisan Tidak Fokus Negara merupakan suatu bangunan yang memuat basis yang di atasnya berdiri dua supra struktur. Kekuasaan negara dimiliki oleh aparatus negara. Aparatus negara terdiri dari aparatus represif dan aparatus ideologi. Aparatus negara represif berada pada wewenang publik yang berfungsi melalui kekerasan dan kuasa. Contoh dari aparatus negara represif ini adalah pemerintah, administrasi, angkatan bersenjata, polisi, pengadilan, dan sebagainya. Aparatus negara ideologi kebanyakan merupakan wewenang privat yang berfungsi secara ideologi. Contoh dari aparatus ideologi ini adalah aparatus negara agama, aparatus negara keluarga, aparatus negara budaya, aparatus negara komunikasi, dan sebagainya . Militerisme Dalam Aparatus Pendidikan Yulaechah Rahmawati, Kompasiana 16 Februari 2011 @ Satukan School of Writing
Review
@ Satukan School of Writing
16
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
TERIMA KASIH Selamat Menulis
@ Satukan School of Writing
4
Kerangka Tulisan
@ Satukan School of Writing
17
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Tulisan Terstruktur
Anda pernah melihat pasangan atau saudara kita tiba-tiba berubah tingkah ketika memasuki usia 40 tahun? Tiba-tiba suka bersolek, menyukai mobil sport mencorong, genit, suka main mata, bahkan punya pacar lagi atau meninggalkan pasangan dan anak-anaknya untuk menikahi orang lain. Atau makin suka bicara seputar seks dan dengan berbagai cara berupaya keras mempertahankan "kemudaan"-nya; aktif mengikuti kegiatan yang menurut anggapan umum lebih cocok untuk orang muda seperti berdansa dan berolahraga seperti arung jeram, mendaki gunung, atau bermain ski. Inikah indikator bahwa sesuatu terjadi pada kaum paruh baya? Apakah mereka mengalami krisis?
@ Satukan School of Writing
Cukup banyak orang meyakini adanya midlife crisis (krisis paruh baya) sejak istilah itu dilontarkan oleh Gail Sheehy, Steve Levinson, dan rekan-rekan pada 1970-an. Sampai saat ini cukup banyak orang yang dengan serta merta mencurigai krisis paruh baya sebagai kambing hitam adanya perubahan tingkah laku mencolok yang ditampilkan orang-orang yang usianya mendekati kepala empat. Robert R. McCrae dan PT. Costa (1984) dalam penelitiannya terhadap pria paruh baya ternyata tidak menemukan bukti cukup kuat mengenai adanya krisis paruh baya. Sampai ada bukti lain meyakinkan, gejala perubahan tingkah laku yang kita alami atau amati pada seseorang sebaiknya kita anggap sebagai indikator adanya transisi usia paruh baya. Masa peralihan mengandung perubahan, namun tidak selalu mengakibatkan krisis. Shinto B Adelar (Intisari)
@ Satukan School of Writing
18
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Tulisan Tidak Terstruktur Medengar istilah pekalongan ingatan langasung tertuju pada batik. dimana batik merupakan salah satu bentuk nyata keluhuran budaya bangsa. Dimana batik yang merupakan salah satu produk dari kearifan local mampu bertahan di tengah hantaman modernisasi. Berbagai promosi batik pun telah di lakuakan. Bahkan pemerintah daerah telah mencanangkan pameran batik, di tengah kota. Di sana berbagai macam produk batik di tawarkan. Hal tersebut merupakan keberpihakan pemerintah atas budaya local. Betapa kagumnya ketika setiap sudut kota terdapat rumah batik, baik yang terlihat mewah maupun sederhana. Betapa batik sudah mendarah daging bagi masyarakat pekalongan. Di pekalongan juga terdapat pasar grosir sentono yang cukup terkanal. Terdapat berbagai jenis batik, Baik batik cap maupun tulis. Harganya reletif murah, Selain itu harganya dapat di tawar. saya juga menyempatkan diri melihat keagungan batik di museum batik. Berbagai macam batik di pamerkan di sana. Sayang museum sedang sepi. Selain koleksi batik pengunjung di ajak untuk membuat batik. Betapa rumitnya membuat batik, harus dengan kesabaran. Di butuhkan berkisar tiga bulan untuk membuat satu kain batik. Ferry Nella (UKSW – Salatiga – Kompasiana)
@ Satukan School of Writing
Mengapa perlu kerangka? 1.
Menyusun alur pikir
2.
Mempermudah cari bahan dan menulis
3.
Membuat tulisan fokus dan tertata
4.
Membuat pembaca gampang paham @ Satukan School of Writing
19
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Pola Kerangka Pohon (karya ilmiah) Piramida Terbalik (jurnalistik) Bebas (sastra)
@ Satukan School of Writing
• •
Pembuka Batang Satu - Dahan satu - Ranting satu - Ranting dua
- Dahan dua •
• •
Batang Dua Batang Tiga Penutup
@ Satukan School of Writing
20
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Pola Piramida Terbalik •
•
•
•
•
Semua hal penting ditulis di depan Hal kurang penting ditulis di belakang Hal penting mengacu konsep 5W+H Pembaca segera tahu pokok isi tulisan Bila terlalu panjang, tulisan mudah dipotong @ Satukan School of Writing
Konsep 5 W + 1 H
Who What Where When Why How
Siapa? Apa? Di mana? Kapan? Mengapa? Bagaimana?
@ Satukan School of Writing
21
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Tulisan Piramida Terbalik :
Berharap Lebih Pada Panas Bumi Hampir seabad lalu, tepatnya tahun 1918, JB Van Dick yang seorang Belanda itu, mengembangkan potensi energi panas bumi atau geotermal. Ketika itu, kawasan Kamojang, Jawa Barat, menjadi tempat pertama di Tanah Air yang dijadikan sebagai tempat eksplorasi salah satu energi nonfosil ini. Di masa itu, tentu saja isu tentang menipisnya bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara, sama sekali belum diteriakkan oleh para pakar dan pemerhati energi di dunia. Tapi, rasanya tak salah jika kala itu Dick 'berkeras' mencari energi alternatif selain bahan bakar fosil. @ Satukan School of Writing
Kini, siapa yang bisa menampik jika kegiatan mencari energi alternatif menjadi hal utama yang dilakukan banyak negara di dunia? Sebut saja Brasil yang berhasil menggantikan kebutuhan bensin hingga 50 persen dengan bioetanol dari tetes tebu dan biodiesel untuk mengganti solar. Tenaga angin pun dimanfaatkan puluhan negara di dunia. (Republika, 12 Maret 2010)
@ Satukan School of Writing
22
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Ragam Pola Bebas
Urutan Waktu (Kronologis) Urutan Ruang (Spasial) Urutan Klimaks Urutan Sebab-akibat Urutan Umum-khusus Urutan Familiaritas
@ Satukan School of Writing
Tulislah ‘Dunia Saya’
@ Satukan School of Writing
23
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
“ Proses Menulis ”
“ Inilah Saya ” @ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
24
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Unsur Daging Tulisan • Informasi Utama • Informasi Penunjang
@ Satukan School of Writing
Informasi Utama Semua data penting dan relevan untuk setiap bagian kerangka
@ Satukan School of Writing
25
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Informasi Penunjang
Kutipan yang relevan dan unik Data/angka yang perlu Ilustrasi yang menarik
@ Satukan School of Writing
Menyusun Daging Tulisan
Masukkan informasi inti ke setiap bagian kerangka
Pilih informasi penunjang yang relevan ke setiap bagian kerangka (bisa tulisan, kutipan, angka, dan deskriptif) @ Satukan School of Writing
26
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Daging Tulisan (Berharap Lebih Pada Panas Bumi - Republika, 12 Maret 2010)
Daging Utama
Hampir seabad lalu, tepatnya tahun 1918, JB Van Dick yang seorang Belanda itu, mengembangkan potensi energi panas bumi atau geotermal. Ketika itu, kawasan Kamojang, Jawa Barat, menjadi tempat pertama di Tanah Air yang dijadikan sebagai tempat eksplorasi salah satu energi nonfosil ini.
Daging Tambahan Di masa itu, tentu saja isu tentang menipisnya bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara, sama sekali belum diteriakkan oleh para pakar dan pemerhati energi di dunia. Tapi, rasanya tak salah jika kala itu Dick 'berkeras' mencari energi alternatif selain bahan bakar fosil. @ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
27
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
TRANSISI
@ Satukan School of Writing
Transisi Kalimat Penghubung antara satu kata dengan kata yang lain, atau satu paragraf dengan paragraf yang lain. Untuk menjaga agar semua bagian menjadi suatu kesatuan agar ada hubungan yang logis antara bagian yang sebelum dan sesudahnya Untuk memberikan tanda atau aba-aba adanya peralihan dari suatu kerja, keadaan, hal, atau pokok pembicaraan ke kerja, keadaan, hal, atau pokok pembicaraan lain. @ Satukan School of Writing
28
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Bentuk Transisi Bentuk-bentuk transisi Satu kata (dan, tetapi, kemudian, dll) Frasa (sesudah itu, walau demikian, dll) Satu kalimat (begitulah ceritanya, begitulah keadaannya Subyek lesap menjadi: Begitulah kalimat elipsis) Beberapa kalimat atau paragraf (biasanya dalam sebuah buku)
@ Satukan School of Writing
Contoh Transisi (1) Indonesia Corruption Watch akan mengadukan
Polri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkaitan dengan penolakan polisi membuka rekening milik sejumlah jenderal. Namun, lembaga ini belum memastikan kapan akan mengadukannya. Yang jelas, kata Wakil Ketua ICW Emerson Yuntho, langkah mengadukan Polri akan membawa hasil bila, “Presiden tidak abai dan melakukan pembiaran.” ICW akan Adukan Polri ke Presiden, Koran Tempo, 21 Februari
@ Satukan School of Writing
29
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Transisi (2) Hollywood sering menggambarkan komet sebagai ancaman pada bumi. Pada film Armageddon, misalnya, aktor Bruce Willis menjadi pahlawan karena berhasil mendarat di atas komet yang meluncur ke arah bumi. Dia kemudian meledakkan komet tersebut dengan bom yang ditanam di dalam badan benda angkasa itu. Langkah jagoan Bruce Willis sebenarnya tak perlu dilakukan. Tubuh komet, seperti dilansir dalam temuan terbaru, ternyata rapuh oleh hantaman senjata buatan manusia. Tubuh Komet Lunak dan Rapuh, Koran Tempo. 21 Februari @ Satukan School of Writing
Contoh Transisi (3) Pernikahan bukan hanya semata mengikatkan cinta dalam sebuah perjanjian. Tapi pernikahan juga menjadi sebuah proses panjang untuk saling menguji keikhlasan, kesabaran, ketabahan, dan ketegaran ketika sebuah cobaan menimpa salah satu pasangan. Begitulah pula yang dialami Supinah, 59 tahun. Hampir dua tahun ini hari-hari panjang Supinah hanya untuk melayani Krisna, suami tercinta, yang menderita stroke dan hanya bisa tergolek di tempat tidur Karena Perempuan Lebih Kuat, 22 Februari Akan lebih baik jika bridging pada awal alinea kedua menjadi: Cerita pernikahan yang penuh dengan ujian ketabahan ini dialami oleh Supinah, 59 tahun. Hampir dua tahun ini hari-hari panjang Supinah hanya untuk melayani Krisna, suami tercinta, yang menderita stroke dan hanya bisa tergolek di tempat tidur
@ Satukan School of Writing
30
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Diksi (Pilihan Kata)
@ Satukan School of Writing
Diksi (Pilihan Kata) Bagaimana Pemilihan kata yang baik?
◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Rasakan Asosiasikan Imajinasikan Ungkapkan Uji
◦ ◦ ◦ ◦
Unsur irama Indah Ringkas Jangan dipakai berulang
@ Satukan School of Writing
31
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Diksi (1)
Ribuan Ayam Terpapar Virus Flu Burung (dari sebuah judul berita koran) Kata “Terpapar” tidak salah, tapi bukan diksi yang tepat dan mudah dipahami pembaca. Kata yang lebih baik adalah “Terserang” atau “Terjangkit”. Kata yang terakhir ini paling baik dan “kena” secara rasa dan bahasa. @ Satukan School of Writing
Contoh Diksi (2)
Pemerintah Libya secara brutal menembaki demonstran yang turun ke jalan di kota-kota besar kemarin. Puluhan penembak jitu dikerahkan. Sebanyak 300 orang meninggal. (Kata “meninggal” kurang tepat dipakai di sini. Dalam sebuah peristiwa dramatis seperti yang terjadi di Libya lebih tepat dipakai kata “tewas”. Jadi, timbanglah benar-benar kata yang hendak dipilih. “Meninggal”, “mati”, “tewas”, “wafat”, “mangkat”, “gugur”, “tiada”, “berpulang” memiliki makna yang sama, tapi penggunaannya mestilah tepat).
@ Satukan School of Writing
32
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Diksi (3)
Ketika Emma Watson memotong pendek rambut panjang cokelatnya akhir tahun lalu, sejenak perhatian dunia terfokus kepada gadis 20 tahun pemeran Hermione Granger dalam film Harry Potter itu. Raut wajahnya yang feminin dan pintar—khas Hermione—langsung berubah menjadi lebih dewasa, lebih seksi, dan lebih modern. (Hindari diksi yang berhubungan dengan kata sifat, seperti cantik, pintar, bodoh, seksi yang bersifat relatif atau bergantung pada siapa yang melihatnya) @ Satukan School of Writing
@ Satukan School of Writing
33
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Macam Pakaian & Kosmetik
Judul Lead Penutup
@ Satukan School of Writing
JUDU L
Seperti ketika Anda berada di dalam lautan buku, Anda akan menengok, berhenti sejenak, menatap, kemudian menyentuh, lalu mengambil sebuah buku, disebabkan karena pandangan pertama.
@ Satukan School of Writing
34
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
JUDUL
Judul adalah kesan pertama dan paling utama dari sebuah tulisan. Judul bisa “mengangkat” atau “menjatuhkan” sebuah tulisan
@ Satukan School of Writing
Syarat Sebuah Judul
Harus Menarik/atraktif Komunikatif, mudah dipahami, Menggugah Perasaan
Jelas, ringkas, padat dan sederhana Memuat inti terpenting dari tulisan Logis, bersifat pasti dan dapat dipercaya
@ Satukan School of Writing
35
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Teknik Membuat Judul
Dari ungkapan yang sedang tren, atau sudah umum di masyarakat Merupakan permainan kata atau rima Diambil dari plesetan judul lain yang sudah dikenal Satu kata yang berkesan. Nama, tempat, atau ungkapan rasa Menentang, memprovokasi pembaca membuat penasaran.
@ Satukan School of Writing
Arti Penting Judul
Judul adalah kesan pertama dan paling utama dari sebuah tulisan.
Judul bisa “mengangkat” atau “menjatuhkan” sebuah tulisan
Judul merupakan intisari dari tulisan @ Satukan School of Writing
36
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Bandingkan Judul-judulnya
@ Satukan School of Writing
Judul: Mysterium of Fascinosum
@ Satukan School of Writing
37
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Judul (1)
Diambil dari plesetan judul Soal obat yang kian mahal, misalnya: Ada Apa dengan Obat Mahal? (plesetan film Ada Apa dengan Cinta?) Alangkah Mahalnya Obat di Negeri Ini (plesetan dari film Alangkah Lucunya Negeri Ini) Bersakit-sakit Dahulu, Bangkrut Kemudian (plesetan dari peribahasa Bersakit-sakit dahulu, bersenangsenang kemudian) Habis Sakit, Terbitlah Malang (plesetan buku Kartini) @ Satukan School of Writing
Contoh Judul (2)
Memakai ungkapan, permainan kata atau rima
Soal seseorang yang mundur dari jabatannya: Bon Voyage Mr President (diambil dari novel Gabriel Marquez untuk kasus mundurnya Mubarak) Peluit Terakhir Ranieri (mundurnya pelatih sepakbola AS Roma) Sekali Berarti Sesudah itu Berhenti (dari sajak Chairil Anwar) @ Satukan School of Writing
38
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Judul (3)
Menentang, memprovokasi pembaca membuat penasaran. Contoh: Menteri Olahraga Ancam PSSI Hanya Satu Kata: Korup Braakk…Sekolah itu Pun Ambruk Selamat Datang di Sekolah tanpa Atap @ Satukan School of Writing
LEAD
Lead adalah pembuka tulisan
Lead = intro dalam lagu
Lead harus menarik agar pembaca penasaran dengan isi tulisan
@ Satukan School of Writing
39
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Tips Lead Dibuat ilustrasi Dibuat dialog Dibuat monolog Kutipan Pertanyaan yang menggugah
@ Satukan School of Writing
Yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Lead
Lead harus ringkas dan tidak bertele-tele, selain tepat, enak dibaca dan menarik Gaetlah pembaca sejak awal kata. Tentukan mana kata yang lebih mampu menyeret perhatian ke kata selanjutnya Gunakan kata-kata aktif. Kata-kata itu harus dinamis, menunjukkan adanya gerakan dan tidak diam karena kalimatnya yang pasif. Jangan sekali-kali membuat lead dengan kalimat seperti "Dalam rangka...", "Setelah itu...", "Pada suatu hari.." dan kalimat sejenisnya. @ Satukan School of Writing
40
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Jenis-jenis Lead (1)
Lead Ringkasan: Umum ditemukan dalam berita biasa. Yang ditulis adalah inti ceritanya. Banyak penulis memilih lead gaya ini karena gampang. Misal: Walaupun dengan tangan buntung, Pak Saleh sama sekali tak merasa rendah diri bekerja sebagai tukang parkir di depan kampus itu. Dan seterusnya.... Pembaca sudah bisa menebak, yang mau ditulis adalah tukang parkir bernama Pak Saleh yang cacat.
Lead Deskriptif:
Lead ini menceritakan gambaran dalam pembaca tentang suatu tokoh atau suatu kejadian. Biasanya disenangi oleh penulis yang hendak menulis profil seseorang. Misal: Keringat mengucur di wajah lelaki tua yang tangannya buntung itu. Ia merogoh saku dengan tangan kirinya yang normal, mengambil koin ratusan uang kembalian. Pak Saleh, tukang parkir yang bertangan sebelah itu, tak ingin dikasihani ....dst Pembaca mudah terhanyut oleh lead begini, apalagi penulisnya ingin membuat kisah Pak Saleh yang penuh warna. @ Satukan School of Writing
Jenis-jenis Lead (2)
Lead Kutipan: Lead ini bisa menarik jika kutipannya memusatkan diri pada inti cerita berikutnya dan tidak klise. Misal: "Saya lebih baik tetap tinggal di penjara, dibandingkan bebas dengan pengampunan," kata Pramoedya Ananta Toer. Pembaca kemudian digiring pada kasus pembebasan Pramoedya dari Pulau Buru. Hati-hati dengan kutipan klise. Contoh: "Pembangunan itu perlu untuk mensejahterakan rakyat dan hasilhasilnya sudah kita lihat bersama," kata Menteri X.
Lead Pertanyaan: Lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal digunakan dengan tepat. Lead jenis ini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru. Misal: Untuk apa mahasiswa dilatih jurnalistik? Pembaca kemudian disuguhi feature soal bagaimana kehidupan pers kampus di sebuah perguruan tinggi. @ Satukan School of Writing
41
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Jenis-jenis Lead (3)
Lead Menuding: Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciricirinya adalah ada kata "Anda" atau "Saudara". Misal: Saudara mengira sudah menjadi orang yang baik di negeri ini. Padahal, belum tentu. Pernahkah Saudara menggunakan jembatan penyeberangan kalau melintas di jalan? Dst.... Pembaca masih penasaran penulis mau bicara apa. Ternyata yang disoroti adalah kampanye disiplin nasional.
Lead Penggoda: Lead ini hanya sekadar menggoda dengan sedikit bergurau. Tujuannya untuk menggaet pembaca agar secara tak sadar dijebak ke baris berikutnya. Lead ini juga tidak memberi tahu cerita apa yang disuguhkan. Misal: Kampanye menulis surat di masa pemerintahan Presiden Soeharto ternyata berhasil baik dan membekas sampai saat ini. Bukan saja anak-anak sekolah, tetapi juga para pejabat tinggi di masa itu keranjingan menulis surat. Nah, sampai di sini pembaca masih sulit menebak, tulisan apa ini? Alinea berikutnya: Kini, ada surat yang membekas dan menimbulkan masalah bagi rakyat kecil, yakni surat sakti Menteri PU kepada Gubernur DKI agar putra Soeharto diajak berkongsi menangani PDAM DKI Jakarta. Pembaca mulai menebak-nebak, ini pasti cerita tentang kasus PDAM DKI.
@ Satukan School of Writing
Jenis-jenis Lead (4)
Lead Nyentrik: Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi, cuplikan lagu, sepotong kata-kata pendek, atau onomatope. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Misal: Braak...sekolah itu pun ambruk. Untunglah anak-anak yang sedang belajar itu selamat. Selamat nyawanya, tapi mungkin tidak nasib pendidikannya.
Lead Gabungan:
Ini adalah gabungan dari beberapa jenis lead tadi. Misal:"Saya tak pernah mempersoalkan kedudukan. Kalau memang mau diganti, ya, diganti," kata Menteri Sosial sambil berjalan menuju mobilnya serta memperbaiki kerudungnya. Ia tetap tersenyum cerah sambil menolak menjawab pertanyaan wartawan. Ini gabungan lead kutipan dan deskriptif. Lead lain juga bisa digabung-gabungkan. @ Satukan School of Writing
42
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Lead Apakah Ini? 1.
Di pintu surga, Yudhistira, raja tua yang lembut dan lurus hati itu, ditolak masuk. Permukaan bumi konon terkejut mendengarnya: bisa dipercayakah janji keadilan dalam hidup sesudah mati? Majalah Tempo, Edisi. 25 Juni – 01 Juli 2007
2. Jika jalanan menunjukkan bangsa, apa yang mau dikatakan tentang Jakarta? Zebra Cross, Seno Gumira Ajidarma
@ Satukan School of Writing
PENUTUP TULISAN
Agar tulisan meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca, dan tampak utuh dari awal sampai akhir (misal, penutup mengait ke Lead) Topik penutup tulisan harus mengait ke awal tulisan (lead/intro)
@ Satukan School of Writing
43
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Contoh Penutup Raja tua itu lelah. Ia kini tahu, kemurnian hati tak dengan sendirinya membawa pikiran jernih. Langit makin gelap. Ia melihat cahaya berpendar-pendar dari pucuk Mahameru, dan sayup-sayup terdengar nyanyian langit. ”Jika aku diizinkan masuk ke sana, surga akan menerima seorang yang bersalah. Atau seorang yang pamrih. Atau seorang yang tak punya pilihan lain, karena aku takut ke neraka. Apa artinya tempat itu jika demikian?”
Ia menghela napas. Tiba-tiba ia sejenak merasa melihat di gerbang di kejauhan itu Indra muncul, tinggi dan agung. ”Kemarilah, manusia,” begitu ia dengar kata-kata. ”Kemarilah jika kau tak merasa semua ini hanya ilusi.” Yudhistira ~Majalah Tempo, Edisi. 18/XXXIIIIII/25 Juni – 01 Juli 2007~ @ Satukan School of Writing
Review
@ Satukan School of Writing
44
@ Satukan School of Writing
19/07/2012
Ikuti perkembangan pemberitaan dan wacana yang ada. Terutama yang menjadi headline Membuat tulisan tanggapan sesuai bidang keahlian akademik, kalau tulisan untuk artikel. Kalau cerpen tidak diperlukan. Mengirimkan di media yang tepat. Cermati diksi media. Jangan langsung terjun di Liga Utama
@ Satukan School of Writing
TERIMA KASIH Selamat Menulis
@ Satukan School of Writing
45