BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metedologi penelitian, yaitu mulai dari : penentuan populasi dan sampel, metodologi penelitian yang digunakan, pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen, teknik pengumpulan data, analisa data sampai pada pengujian hipotesis penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di SLTP Negeri Se Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. A.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian pada dasarnya adalah mempakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akaL sehingga terjangkau oleh penalaran manusia Empiris berarti bahwa cara-cara yang dilakukan dalam kegiatan penelitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis berarti bahwa proses yang digunakan dalam kegiatan penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Sebagaimana telah dikemukakan pada BAB. I
bahwa tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel Kontiibusi sistem
74
/
penetapan angka kredit jabatan fungsional gum (Xi) dan variabel motivasi
kerja (X2) Dengan mutu kinerja (Y).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptifmelalui analisis korelasional
yaitu untuk memperoleh gambaran empirik mengenai fenomena yang sedang berlangsung pada saat penelitian ini dilaksanakan. Selanjutnya data yang diperoleh
di lapangan dianalisis, secara kuantitatif berdasarkan informasi statistik maupun kualitatif berdasarkan interpretasi terhadap hasil-hasil yang diperoleh dari data hasil penelfriaa
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel, yaitu : variabel bebas (Xi dan X2, join effectvariabel X1X2) dan variabel terikat (Y).
Untuk kebutuhan peneUtian ini faktor-faktor yang dijadikan variabel penelitian dirumuskansebagai berikut:
1. Kontribusi Sistempenetapan angka kreditjabatan fungsisonal (Xi); 2. Motivasi kerja (X2); 3. Mutu kinerja (Y).
Kemudian untuk lebih memberikan gambaran terhadap arah penelitian
yang akan dilakukan, dengan ini penulis membuat desain penelitian dan dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :
76
Gambar 5 DESAIN PENELITIAN
X!
1 * Y rxix2v
A
x2
V
Tx2y
Keterangan:
Xi Xj Y
: Variabel Kontribusi SistemPAK Jabatan Fungsional Gum : Variabel Motivasi Kerja : Variabel Mutu Kinerja Gum
r xiy : Korelasi Xi dengan Y r x2y : Korelasi X2 dengan Y r xix2y : Korelasi X, dan X2 dengan Y B. Populasi dan Sampel Penelitian 1). Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999:72) dalam bukunya Metode Penelitian Bisinis.
Pengertian populasi sebagai mana yang dikemukakan oleh Winarno
Surakhmad (1975:84), " populasi adalah sekelompok subyek penyelidik, baik manusia, gejala-gejala, benda atau peristiwa yang ada hubungannya dengan suatu penelitian
77
Pendapat lain, seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1986:5)
bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mempakan hasil perhitungan ataupun pengukuran yang kuantitatif adari karakteristik tersebut mengenai obyek yang lengkap danjelas yang ingindipelajari.
Dari pendapat-pendapat sebagai mana yang dikemukakan para ahli tersebut diatas, akan dijadikan dasar, acuan atau pedoman untuk menentukan populasi dalam peneUtianini.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah gum yang
ada di SLTP Negeri se- Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. 2). Sampel Penelitian
Menumt Sugiyono (1999:69) bahwa yang dimaksud sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dirrriUki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneUti tidak mungkin dapat mempelajari semuayang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan berlaku untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi hams benar-benar representatif artinya dapat mewakiU dari populasi yang ditentukan.
Selanjutnya pengertian sampel
sebagai mana yang dikemukakan
Sutrisno Hadi (1997:37) adalah :
" Sebagian individu yang diseUdiki dari keselumhan individu penelitian, supaya lebih obyektif. Istilahindividu diganti dengan istilah subyek dan obyek. Sampel yang baik adalah sampel yang mewakiU populasi secara maksimal. Walaupun demikian, sampel bukanlah mempakan duplikat dari populasi ".
78
Pendapat lain, seperti yang dikemukakan oleh
Moh AU (1987:84)
sampel adalah "... Sebagian yang diambil dari keselumhan obyek yang diteUti %
ang dianggap mewakiU populasi dan diambil dengan menggunakan teknik
tertentu.
Untuk mendapatkan sampel yang representatif dan dapat dipertanggung
jawabkan, hams ditempuh metode-metode yang benar-benar dalam setiap langkah sehingga kesimpulan yang akan diambil tidak keUru,
Teknik penarikan sampling dalam peneUtian ini adalah teknik proportional
sampling, yaitu tekni penarikan sampel untuk tujuan tertentu, seperti yang dikemukakan oleh ChoUs Narbuko dan Achmad (1991) bahwa: " Teknik sampling proporsional menghendaki pengambilan sampel dari tiap populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya populasi sehingga dapat digunakan untuk mengadakan generaUsasi".
Untuk mendapatkan ukuran samplel yang ideal, Bohar Soeharto (1996) dalam Otjih. S (2000:70) memberikan pedoman sebagai berikut: " Bila populasi cukup homogen (serba sama) terhadap populasi di bawah 100 (seratus) dapat digunakan sampel sebesar 50 % dan diatas 1000 sampel yang digunakan sebesar 15 % ".
Dengan berpedoman kepada pendapat para ahU yang diuraikan
sebagaimana tersebut diatas, serta mengingat luasnya daerah kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Dimana jarak dari SLTP Negeri yang satu ke SLTP Negeri yang lainnya sangat berjauhan, maka yang dijadikan sampel dalam peneUtian ini
adalah SLTP Negeri I Sukaraja Kabupaten Sukabumi yang terdiri dari 31 orang
79
guru, yang mewakiU populasi sejumlah SLTP Negeri yang ada di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
C. Teknik dan Alat (Instrumen) Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam peneUtian ini ada tiga teknik yang digunakan yang dijadikan
sebagai alat pengumpul data peneUtian, yaitu : 1). Studi kepustakaan, digunakan
untuk mengungkap dan mendalami konsep-konsep para ahh yang berhubungan dengan permasalahan penelitian serta dengan teknik ini perlu diungkapkan beberapa hasil telaah para ahU yang berhubungan dengan permasalahan peneUtian ini.
2). Koesioner digunakan untuk mengungkap data mengenai kontribusi
sistem penetapan angka kredit, motivasi kerja dan mutu kinerja. 3). Dokumentasi, digunakan untuk mengungkap data tentang mutu kinerja yang telah dilakukan gum.
2. Alat Pengumpul Data
Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis peneUtian yang diajukan dalam peneUtian ini, makadata yang dibutuhkan adalah skor dari variabel-variabel peneUtian sebagai berikut:
1) Sistem penetapan angkakreditjabatan fungsional guru; 2) Motivasi kerja 3) Mutu kinerja
Untuk memperoleh skor variabel-variabel peneUtian tersebut, maka
disusun skala dalam bentuk skala likert (setuju, sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju).
II eft*
a. Variabel Sistem Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional gurtt: §
1). Unsur Pendidikan:
\l
V^ ^^*i*r^ .*>
(a). Pendidikan terakhir
(b). Upaya dalam mengembangkan pendidikan (c). Upaya pendidikan danlatihan
2). Unsur Proses Belajar Mengajar atau bimbingan (a). Menyusun programpengajaran
(b). Menyajikan program pengajaran
(c). Mengevaluasi hasU belajar mengajar atau praktik
(d). Menganalisis hasil evaluasi belajar mengajar dan praktik
(e). Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
(f). Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konsebng kelas 3). Unsur Pengembangan Profesi
(a). Membuat karya tuUs/ karya ilmiah dalam bidang pendidikan (b). Menemukan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan
(c). Membuat alat peraga sederhana untuk proses belajar mengajar (d). Mengikuti kegiatanpengembangan kurikulum
4). Unsur Penunjang Proses Belajar Mengajar dan Bimbingan (a). Keikutsertaan dalam organisasiprofesi PGRI (b). Keaktifan dalam gugus sekolah
(c). Meningkatkan kegiatan seminar bidang pendidikan (d). Mengikuti kegiatan lokakarya bidang pendidikan (e). Mengikuti kegiatan penalaran gum
*=*-•.=»*
81
(f). Mengikuti kegiatan MGMP (g). Mengikuti kegiatan KKG b. Variabel Motivasi Kerja :
1). Motivasi Primer (primery motivies) :
(a). Dorongan fisiologis (phyologis drive) (b). Dorongan Umum (Morgan's general drive) (c). Dorongan dari lingkungan Sosial
(d). Dorongan dari lingkungan organisasi profesi (e). Doronganrasa ingin tahu
2). Motivasi Skunder(Scondary motivies) : (a). Memiliki rasa ingin diterima :
(b). Memiliki rasa ingin meingkatkan status : (c). MemiUki rasa ingin aman :
(d). Memihki rasaingin berhubungan dan pergaulan c Variabel Mutu Kinerja :
1). Dalam Kegiatan Belajar Mengajar : (a). Merencanakan pengajaran : (b). Melaksanakan KBM
(c). Penilaian Hasil Belajar 2). Mewujudkan Potensi.
82
3. Mengukur Validitas Dan Rebabilitas Alat (Instrumen) Pengumpul Data a Mengukur VaUditas Data PeneUtian
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan anaUsis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang mempakan jumlah tiap skor butir tes. Dalam anaUsis item ini Masrun (1979) dalam Sugiyono (1998:106) menyatakan " Teknik korelasi untuk menentukan vaUditas itemini sampai sekarang mempakan teknik yang paling banyak digunakan ". Selanjutnya dalam memberikan
interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan " Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai vaUditas yang tinggi". Suatu instrumen dapat dikatakan baik jika instrumen tersebut memiliki
vaUditas tinggi Pengertian vaUditas menumt Scawin B. Anderson, dalam
Suharsini Arikunto (19991:63) adalah suatu alat tes tersebut vaUd, jika alat tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Selanjutnya Subino (1987:119)
dalam RachmatuDoh (2001:119) menyatakan vaUditas adalah tingkat ketepatan tes dalam mengukur apa yang hams diukur. Jadi suatu alat tes dapat dikatakan validjika dapat mengukurapa yang seharusnyadiukur oleh alat tes tersebut. Instrumen yang baik hams memenuhi syarat-syarat validitasnya, antara lain: (1).VaUditas Internal (internal validity), Yaitu menyangkut stmktur dan hasil pengukuran VaUditas internal akan
menjawab seberapa jauh alat ukur berhasil mengukur apa yang memang ingin diukur. Dalam pelaksanaannya hams memenuhi vaUditas konstruksi dan vaUditas 1SL
83
(a). VaUditas konstruksi (construct vaUdity),
Yaitu suatu validitas dimana peneUti mulai dengan menganalisis apakah yang mempakan unsur-unsur suatu konstruk.
Kalau instrumen itu dalam
bentuk skala maka dicarilah apa yang mempakan bagian dari skala itu. Dengan menggunakan teori, bagian-bagian itu apakan logis untuk disatukan menjadi skala
yang akan mengukur suatu konstmk Selain itu, untuk pengujiannya penehti dapat menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusua
(b).VaUditas Isi (content valUdity),
Yaitu vaUditas yang dapat dilakukan dengan cara membandingkan isi
instrumen dengan isi materi yang akan diteliti. Secara teknis pengujian validitas isi maupun vaUditas konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen.
(2). VaUditas Eksternal (eksternal validity),
Eksternal vaUditas digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah hasil pengukuran populasi dapat diterapkan kepada populasi lainnya yang sama ? Pengujian taraf vaUdasi instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product moment, sebagai berikut:
«X.\T-(VX)(Xr)
V[„(£x2)-0rx):][M(Ir2)-(i;r)2]
84
Keterangan:
n
= Jumlah responden
ZXY= Jumlah perkalian XdanY Zx = Jumlah skor tiap butir ZY
= Jumlahskor total
Zx2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir Zy2 = Jumlahkuadrat skor total
Selanjumya seperti pada Singarimbun dkk, secara statistik angka korelasi yang diperoleh hams dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r product moment. Apabila TUtms lebih besar dari r^i, ( rh > rh ) maka item soal
dianggap vaUd. Hasil uji cobavaUditas instrumen dapat dilihat padatabel berikut: Tabel 1
Hasil uji coba vaUditasinstrumen n = 30 No
item
dk=(n-2),a= 5%
Variabel Xi Interpretasi rxv
rt= 0,294
Variabel X2
Variabel Y
rxv
Interpretasi
rxv
Interpretasi
1
0.321
VaUd
0.305
VaUd
0.010
InvaUd
2
0.498
VaUd
0.430
VaUd
0.381
VaUd
3
0.332
VaUd
0.231
Invalid
0.378
VaUd
4
0.285
InvaUd
0.304
VaUd
0.380
VaUd
5
0.345
VaUd
0.329
VaUd
0.312
VaUd
6
0.310
VaUd
0.388
VaUd
0.379
VaUd
7
0.329
VaUd
0.432
VaUd
0.397
VaUd
8
0.283
InvaUd
0.360
VaUd
0.351
VaUd
9
0.357
VaUd
0.440
VaUd
0.302
VaUd
10
0.354
VaUd
0.325
VaUd
0.327
VaUd
11
0.665
VaUd
0.316
VaUd
0.396
VaUd
12
0.548
VaUd
0.299
VaUd
0.516
VaUd
13
0.353
VaUd
0.469
VaUd
0.359
VaUd
14
0.342
VaUd
0.350
VaUd
0.359
VaUd
15
0.382
VaUd
0.310
VaUd
0.399
VaUd
16
0.439
VaUd
0.312
VaUd
0.330
VaUd
17
0.344
VaUd
0.316
VaUd
0.170
InvaUd
18
0.442
VaUd
0.376
VaUd
0.374
VaUd
85
19
0.394
VaUd
0.314
Valid
0.183
InvaUd
20
0.516
VaUd
0.491
VaUd
0.348
VaUd
21
0.345
VaUd
0.325
VaUd
0.297
VaUd
22
0.353
VaUd
0.258
Invalid
0.329
Valid
23
0.339
VaUd
0.303
VaUd
0.454
VaUd
24
0.324
VaUd
0.343
VaUd
0.356
VaUd
25
0.442
VaUd
0.310
VaUd
0.299
VaUd
26
0.389
VaUd
0.306
VaUd
0.304
VaUd
27
0.337
VaUd
0.339
VaUd
0.470
VaUd
28
0.342
VaUd
0.316
VaUd
0.304
VaUd
29
0.356
VaUd
0.376
VaUd
0.525
VaUd
30
0.342
VaUd
0.314
VaUd
0.306
VaUd
31
0.344
VaUd
0.491
VaUd
0.482
VaUd
32
0.446
VaUd
0.294
VaUd
VaUd
0.357
VaUd
33
Untuk item soal yang termasuk invaUd direvisi, untuk dijadikan soal penelitian berikutnya
b. Uji ReUabiUtas Instrumen PeneUtian
Setelah tahap penyaringan terhadap pernyataan-pernyataan instrumen
penelitian, maka instrumen yang telah memiliki vaUditas, selanjutnya dicari reUabiUtas instrumen secara keselumhaa Dalam pengujian reUabiUtas instrumen
tersebut menggunakan formula Flanagan, model gasal genap, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Membagi data variabel X, (Sistem penetapan angka kredit jabatan fungsional gum) , variabel X2 (motivasi kerja) dan variabel Y (mum kinerja) menjadi 2 (dua) kelompok, misalnya X gasal, X kelompok genap dan Y.
b. Mengkorelasikan skor-skor genap dengan baik variabel X, atau Y dengan rumus :
86
1) Ex2
= £x2 -(Sy)2 n
2) Ey2
= Ey2 - (Ex)2 n
3) Z(x+y)2 = Zx2 - (Zx)2 n
(Anas Sudijono, 1996:236-239) dalam RachmatuUoh (2001:128). c. Menentukanujicobakoefisien reUabiUtas, dengan rumus :
ru =2(1-^1) Keterangan: ru = reUabiUtas instrumen
Si = varians belahan pertama(varians skor butir ganjil)
s22 = varians belahan kedua (varians skor butir genap) St2 = varians total
(Anas Sudijono, 1996:236-239) dalam RachmatuUoh (2001:128). d. Menentukan interpretasi reliabiUtas item (butir) instrumen
Setelah melakukan penghitungan terhadap skor-skor genap dan ganjil. Maka kita perlu melakukan penilaian (interpretasi) instrumen, mengenai koefisien
korelasi terdapat antara -1,00 sampai 1,00. Karena dalam penghitungan selalu ada pembulatan angka-angka dibelakang koma, maka koefisien dapat diperoleh lebih dari 1,00. Koefisien negetif menunjukkan kebaUkan sedangkan koefisien positif
menunjukan adanya kesejajaran
untuk
mengadakan interprestasi,
mengenai besamya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
-
Antara Antara Antara Antara Antara
0,800 0,600 0,400 0,200 0,000
sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan
1,00 0,800 0,600 0,400 0,200
Suharsini Arikunto (1999:223)
: sangat tinggi : tinggi : cukup : rendah : sangat rendah
87
4. Uji Coba Alat Pengumpul Data
Uji instrsumen peneUtian ini mempakan tahap awal yang sangat menentukan. Kualitas instrumen penelitian sebagai data peneUtian. Uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingakat vaUditas dan reUabiUtas angket yang akan digunakan untuk menjaring data dilapangaa sehingga dapat diketahui interprtetasi dari angket tersebut.
Uji coba angket ini mempakan langkah yang sangat penting untuk dilaksanakan seperti yang dikemukakan oleh Husain Umar (1996:77) bahwa " Angket yang telah selesai disusun jangan disebarkan sebelum dilakukan uji coba terlebih dahulu, untuk menilai keterbatasan serta kemungkinan keterbatasan angket tersebut
Hal yang sama dikemukakan oleh Sanipah Faisal (1981:38) dalam Otjih S. (2000:78), bahwa :
" Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk menggunaan yang sesungguhnya Sebeleum pemakaian yang sesungguhnya sangat mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket telah disusun ".
Berdasarkan pendapat diatas, dalam upaya penyusunan alat pengumpul data untuk peneUtian ini, dilakukan uji coba alat pengumpul data, dimana kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai keterbacaan dan ketidak-mengertian kalimat dalam pertanyaan dan jawaban yang telah
dipergunakan serta altematifjawaban yang disediakaa Dalam tahap uji coba alat pengumpul data ini disusun 3 (dua) alat peneUtian, yaitu : 1). Variabel Sistem
penetapan angka kredit jabatan fungsional gum 2). Variabel motivasi kerja, dan 3). Variabel Mutu Kinerja
Hasil dari uji cobatersebut diperoleh data sebagai berikut : 1). Variabel Sistem Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional gum (Xi)
Dari pertanyaan yang diajukan sebanyak 32 item peiyanyaan, semuanya dinyatakan vaUd. Sedangkantingkat reUabiUtas instrumen untuk variabel sistem
penetapan angka kreditjabatan fungsional gum ini dinyatakan Tinggi karena nilai r hitung lebihbesardari nilai r tabel (0.6954 > 0.600). 2). Variabel Motivasi Kerja
Dari pertanyaan yang diajukan sebanyak 33 item peiyanyaan. Dari data hasil
uji coba tersebut dan dilakukannya uji vaUditas maka ke 33 item pertanyaan ciirryatakan vaUd. Sedangkat tingkat reUabiUtas instrumen untuk variabel kompensasi dinyatakan Tinggi karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0.6957 > 0.600). 3). Variabel Mutu Kinerja
Dari pertanyaan yang diajukan sebanyak 31 item peryanyaan dan setelah dilakukan uji vaUditas dinyatakan vaUd. Sedangkat tingkat reUabiUtas instrumen
untuk variabel kompensasi dinyatakan Tnggi besar dari nilai r tabel (0.6926 > 0.600).
karena nilai r hitung lebih
89
Tabel 2
HASIL UJI COBA RELIABILITAS Variabel
a. Sistem Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional guru b. Motivasi Kerja c. Mutu Kinerja
Rhii hitung
r Tabel
0.6954
0,6000 0,6000 0,6000
0.6957 0.6926
5. Penyebaran Dan Pengumpulan Alat Pengumpul Data (Angket) a. Penyebaran Angket
Setelah yakin bahwa angket yang akan digunakan dalam peneUtian ini nilai vaUditas dan reUabiUtas yang memadai, maka angket disusun kembali sesuai
dengan tingkat angket yang memiliki nilai vaUd untuk dijadikan sebagai alat (instrumen) peneUtian Kemudian angket disebarkan pada tanggal 21 Agustus 2002 ke sejumlah gum negeri yang ada SLTP Negeri Se Kecamatan Sukaraja yang jumlahnya45 orang
b. Pengumpulan Angket
Angket yang telah tersebar tersebut bam bisa terkumpul pada tanggal 28
Agustus 2002, karena angket tersebut sebagian besar diisi oleh gum dirumahnya masing-masing.
D. Teknik Analisa Dan Pengolahan Data 1. Teknik Analisa Data
Menumt Nasution (1966) analisis data adalah proses menyusun data agar
dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkan dalam pola, tema atau
katagori. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada anaUsis,
90
menjelaskan pola atau katagoris, mencari hubungan antara berbagai konsep. Interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan penehti bukan kebenaran.
Kebenaran hasil penelitian masih hams dinilai oleh orang lain dan diuji dalam berbagai situasi.
Berkaitan dengan peneUtian ini, teknik analisis yang digunakan adalah induksi anaUtik. Noeng Muhadjir (1996) dalam Riqki Maulana (2001:46) mengatakan bahwa : " induksi anUtik mempakan anUsis suatu pendekatan untuk mengumpulkan dan menganaUsis data, baik untuk mengembangkan maupun untuk
menguji teori ". Teknik ini bertolak dari problem atau pertanyaan atau isu spesipik yang dijadikan fokus penelitiaa Data dikumpulkan dengan wawancara bebas, observasi partisipan dan alisis dokumentasi.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
a Pemeriksaan data, artinya memeriksa setiap jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
b. Klasifikasi data, artinya menggolongkan setiap jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan masalah dan variabel peneUtian. c. Tabulasi data dan interpretasi data sebagaimana adanya berdasarkan kepentingan peneUtian.
d. AnaUsis dan interpretasi data sebagaimana adanya berdasarkan kepentingan penelitian.
e. Merumuskan hasil-hasU atau temuan peneUtian disesuaikan dan atau disarkan kepada masalah dan tujuan peneUtian.
91
Dalam kaitannya dengan anaUsis statistika, maka data yang digunakan
adalah berdasarkan angket yang disebarkan kepada responden. Hasil jawaban angket tersebut kemudian dianaUsis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menetapkannilai (skor) Jawaban responden
Menetapkan nilai (skor) atas jawaban yang telah diberikan oleh respon
den dari yang paling ideal kepada yang paling tidak ideal, maka datayang diperoleh adalah jenis data interval atau ratio. Data tersebut masing-masing mempunnyai jarak yang sama
Karena itu kriteria pemberian skor berdasarkan skala yang
digunakan (skala Likert), sebagai berikut: Selanjutnyapemberianskor untuk ketiga variabel tersebut adalah : a b c. d.
Tidak pernah sama sekali Jarang Kadang-kadang Sering
(skor 1) (skor 2) (skor 3) (skor 4) (skor 5)
e. Selalu
b. Mentabulasi Data Jawaban Responden
Mentabulasi data jawaban responden, yakni memindahkan jawaban responden yang mempakan data kuantitatif kedalam tabel. 2. Pengolahan Data
Untuk memperoleh estimasi serta signifikansi data yang diperoleh dilakukan dengan anaUsis statistik univariate dan bivariate. AnaUsis univariate
dimaksudkan untuk mendapatkan deskripsi tentang masing-masing variabel, sedangkan analisis bivariate
untuk
mengungkapkan
signifikansi
kuaUtas
hubungan atau korelasi dua variabel. Berdasarkan harga statistik yang diperoleh
92
dapat disimpulkan erat tidaknya tingkat hubungan antara ketiga variabel termasuk besar kecilnya kontribusi antara variabel tersebut.
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu untuk mencari hubungan antara variabel gum tentang sistem Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
gum dan motivasi kerja dengan mutu kinerja guru. Dalam menganaUsis data penulis menggunakan anaUsis statistika Korelasi Ganda (Multiple Correlation) dengan rumus product moment sebagaiberikut :
NExy . (Ex) (Zy) rxy =
V{NEx2-(lx)n{NZy2-(Iy)2 (Sugiyono, (2000:148) Keterangan:
Rxy
:
Koefisien korelasi variabel X dan viariabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
Jumlah responden Jumlah hasil perkaUan antara skor x dan y
N
Exy Ex
Jumlah seluruh sekor x
Ey
Jumlah seluruh sekor y
Untuk mencari nilai r, digunakan rumus :
Exy rxy =
V(Ex2)(Zy2) Sedangkan untuk menguji koefisien determinasinya (derajat keterkaitan) dengan rumus : kd
= r2 x 100%
kd
= koefisien determinasi (derajat keterkaitan)
r
=
koefisien korelasi
94
Dalam menganalisa data yang sudah terkumpuL penuUs menggunakan statistik parametrik. Sugiyono (2000 : 112), mengemukakan bahwa statistik parametrik yaitu statistik yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik
1.
Uji NormaUtas
Karena statistik parametrik berlandaskan pada asumsi bahwa data yang akan
dianaUsis hams berdistribusi normal, banyak cara pengujian normaUtas diantaranya melalui uji Lilifors, Chi Kuadrat, dan dengan kertas peluang normal. Penulis melakukan uji normaUUtas untuk mengetahui apakah suatu data yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak, melalui uji Lilifors (santosa Murwani, 2000 : 20), dengan mencari nilai Lo sebagai berikut:
Selanjutnya, nilai Lo dikonversikan dengan nilai L tabel untuk tarap nyata 5%. Apabila Lo < Lt, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
2.
Uji Signifikansi dan Linieritas regresi
Regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dirubah. Sugiyono (2000 : 169)
mengemukakan bahwa regresi digunakan untuk menganaUsis antara satu dengan
95
variabel yang Iain secara konseptual mempunyai hubungan kausal atau fungsional gum.
Ujisignifikansi regresi, dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut
Fh =
JKjreg) JK(S)/(n-2)
Harga Fh tersebut dibandingkan dengan Ft, apabila Fh > Ft, maka koefisien
regresi signifikan Dan pengujian linieritas regresi dilakukan dengan menggunakan persamaan:
F„ =
JK(TC)l(k-2) JK(G)l(n-k)
kemudian hasil Fh dibandingkan dengan FL dan apabila Fh < Ft, maka koefisien regresi linier. Selanjutnya uji signifikansi regresi ganda dilakukan dengan menggunakan persamaan:
Fh =
JK(reg)/2 JK(S)/(n-3)
setelah Fh dikonsultasikan dengan Ft tabeL dan apabila Fh > Ft , maka koefisien regresi ganda signifikan.