DAILY MAPPING AIRCRAFT NOISE LEVEL IN UNIT APRON AHMAD YANI AIRPORT, SEMARANG, CENTRAL JAVA, USING CONTOUR NOISE METHOD
Evi, Irawan Wisnu Wardana, Endro Sutrisno Department of Environmental Engineering, Faculty of engineering Diponegoro University in Semarang, Central Java
ABSTRACT
Noise studies Ahmad Yani Airport is motivated by the high level of noise generated by aircraft engines on aircraft operations at Unit Apron. This study uses four points on the unit Apron is a point on the Right Wing, Left Wing, Front, and Rear aircraft to a safe distance, and at each point using the help of five within the distance of 2, 4, 6, 8, and 10 meters, then make noise contour, which in this method using from the point and the point that has the same value of noise, so it becomes a contour map easily to be observed by using the program Surfer 9. Results of the study is high enough where there is the highest value is 120 decibels of noise for the measurement of the Apron Unit, and about 84 decibels for outcome measurement values average the lowest average, but the value of Quality Standard of Noise according to Minister of Environment No. 48 In 1996, at 85 decibels.
Keywords: At the Airport Noise Apron Unit, Noise Contour
PENDAHULUAN
pada unit Apron Bandara Ahmad Yani.
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani
Kebisingan
adalah
Kota
mengakibatkan penurunan yang serius pada
Semarang, Jawa Tengah, di mana Bandara
kesehatan seseorang, dan penurunan kualitas
Ahmad Yani ini mempunyai penerbangan
lingkungan, serta mengganggu kenyamanan
domestik dan internasional, dan setiap harinya
penumpang, maupun masyarakat Bandara
tidak kurang dari 80 jadwal penerbangan
Ahmad
domestik
penerbangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
internasional, yaitu Singapura dan Kuala
tingkat kebisingan pada unit Apron Bandara
lumpur. Meningkatnya jumlah penerbangan
Ahmad Yani, data yang didapat menjadi
pada Bandara Ahmad Yani ini menyebabkan
sebuah peta kontur kebisingan yang mudah
meningkatnya tingkat gangguan kebisingan
untuk dimengerti.
bandara
dan
yang
sekitar
berada
6
di
di
Yani
atas
80
Semarang,
desibel
Jawa
dapat
Tengah.
tersebut melakukan pengukuran selama METODE PENELITIAN
sepuluh menit dan pembacaan nilai
Waktu pelaksanaan penelitian bulan Juli 2013,
kebisingan setiap lima detik sekali.
dilakukan pada unit Apron Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
4. Pengukuran
dilakukan
secara
Dengan
bersamaan dengan tujuan mendapatkan
kondisi lingkungan kerja operasional bandara
hasil kebisingan dengan kondisi yang
dari pukul 04.30 sampai dengan pukul 21.00
sama.
Waktu
Indonesia
pengukuran
Barat
tingkat
dilakukan
dengan
(WIB).
paparan
Metode
5. Setelah mendapatkan data kebisingan,
kebisingan
mengikuti
dilakukan
analisa
dan
dengan
Standar
menggunakan program surfer 9 data
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48
tersebut dapat dibuat peta kontur
Tahun 1996 tentang baku mutu tingkat
kebisingan.
kebisingan yaitu dengan menggunakan metode cara sederhana. Dibawah ini akan dijelaskan secara jelas metode yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Pemilihan waktu penelitian yaitu pada
jam – jam padat (Golden Time), dan penelitian dilakukan selama tujuh hari, yaitu pada tanggal 22 Juli 2013 sampai
Gambar 1 Lokasi Penelitian Unit Apron Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Jawa
28 Juli 2013.
Tengah
Tabel 1 Pemilihan Waktu Penelitian Pembagian Waktu
Waktu
Penerbangan
Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pagi
08.00-11.30
08.00-10.00
Berdasarkan identifikasi kebisingan yang
Siang
12.00-15.30
12.00- 15.00
dilakukan di Unit Apron Bandara Ahmad
Sore
16.00- 19.30
18.00- 20.00
Yani
Semarang,
Jawa-Tengah
dengan
menggunakan empat titik utama yaitu: 2. Pengukuran dilakukan selama + 60
menit disetiap titik pengukuran. 3. Pada
setiap
titik
pengukuran
mempunyai lima titik pada jarak 2, 4, 6, 8, dan 10 meter. Pada setiap titik
Bagian Depan Pesawat, Bagian Kanan Apron, Bagian Belakang Apron (Jarak Aman), dan Bagian Kiri Apron. Hasil pengukuran
kebisingan
setelah
dihitung
untuk mencari rata rata dan nilai maksimum tingkat kebisingan masing masing lokasi
dalam bentuk peta kontur dan penyajian data
Dari tabel 2 dijelaskan bahwa dalam
excel seperti dibawah ini:
penelitian hari Senin, nilai kebisingannya
1. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Senin,
adalah 83.03 desibel hingga 112.60 desibel.
22 Juli 2013
Penempatan pesawat, suhu dan kelembaban,
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari
serta arah angin dalam penelitian menjadi
Senin, 22 Juli 2013
faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran (Supri Setiadi, 1996)
Nilai Kebisingan Titik
Jarak
Pengukuran
(dBA) Rata-
Maks
Rata
Depan
Belakang
Sayap Kanan
Sayap Kiri
2
98
110
4
97
107
6
96
108
8
95
106
10
92
105
2
88
92
4
87
93
6
86
94
8
84
88
10
83
88
2
89
111
4
89
113
6
88
107
8
86
105
10
87
105
2
92
99
4
91
96
6
90
97
8
88
95
10
85
95
Gambar 1. Peta Kontur Maksimum
Gambar 2. Peta Kontur Rata - rata 2. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Selasa, 23 Juli 2013 Tabel 3. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Selasa,23 Juli 2013 Nilai Kebisingan Titik
Jarak
Pengukuran
(dBA) Rata-
Maks
Rata
Depan
2
90
94
4
89
94
6
89
94
8
89
94
10
88
98
Belakang
Sayap Kanan
Sayap Kiri
2
86
94
4
86
92
6
86
89
8
85
87
10
81
89
2
89
97
4
87
97
6
88
97
8
88
97
Tabel 4 Hasil Pengukuran Kebisingan Hari
10
86
93
Rabu, 24 Juli 2013
2
92
97
Nilai
4
88
91
Kebisingan
6
87
88
Titik
8
86
86
Pengukuran
10
87
96
3
dijelaskan
Gambar 4. Peta Kontur Rata - rata 3. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Rabu, 24 Juli 2013
Jarak
(dBA) Rata-
Maks
Rata
bahwa
2
87
93
pengukuran dilakukan sebanyak 20 titik,
4
86
91
6
86
90
mutu, yaitu < 85 dB. Yaitu pada titik
8
85
89
belakang, jarak delapan dan sepuluh meter.
10
85
88
Dari data diatas bisa dilihat dengan jelas,
2
88
92
dalam bentuk peta kontur menggunakan
4
87
91
6
86
91
8
86
89
10
86
89
2
88
90
4
86
89
6
86
89
8
84
89
10
87
88
2
86
91
4
86
89
6
86
91
Dari
tabel
dimana hanya dua titik yang memenuhi baku
program surfer 9.
Depan
Belakang
Sayap Kanan Gambar 3. Peta Kontur Maksimum
Sayap Kiri
8
86
90
4
88
88
10
85
95
6
85
86
8
86
89
Kebisingan
10
81
86
Lingkungan Bandara Ahmad Yani, semakin
2
90
100
jauh jarak terhadap sumber bising maka,
4
89
99
6
86
89
Sehingga, Nilai tingkat kebisingan menurun.
8
85
89
Dari hasil penelitian pada tabel 4 terlihat hasil
10
84
91
pada jarak 8 dan 10 meter, rata rata sudah
2
90
92
memenuhi baku mutu yaitu 85 desibel.
4
89
92
6
87
91
8
87
89
10
85
93
2
86
95
4
86
95
6
87
94
8
87
95
10
87
98
5
dijelaskan
Berdasarkan penelitian tahun 2008 oleh Chaeran
dalam
semakin
lemah
Kajian
bunyi
yang
diterima.
Belakang
Sayap Kanan
Gambar 4. Peta Kontur Maksimum
Sayap Kiri
Dari
tabel
bahwa
pengukuran dilakukan sebanyak 20 titik, Gambar 5. Peta Kontur Rata – rata
dimana terdapat lima titik yang memenuhi baku mutu, yaitu 85 desibel (Peraturan
4. Hasil
Pengukuran
Kebisingan
Hari
Kamis, 25 Juli 2013
Menteri Kesehatan RI Nomor 718, 1987). Yaitu pada titik depan, jarak enam dan
Tabel 5 Hasil Pengukuran Kebisingan Hari
sepuluh meter, bagian belakang dengan jarak
Kamis, 25 Juli 2013
delapan dan sepuluh meter, serta pada sayap
Titik
Jarak
Pengukuran
Nilai
kanan dengan jarak sepuluh meter. Dari data
Kebisingan
diatas bisa dilihat dengan jelas, dalam bentuk
(dBA) Rata-
Maks
Rata Depan
2
88
88
peta kontur menggunakan program surfer 9.
Sayap Kanan
Gambar 6. Peta Kontur Maksimum Sayap Kiri
2
93
94
4
93
94
6
87
88
8
85
87
10
84
89
2
87
90
4
85
93
6
85
87
8
86
86
10
86
87
Pada pengukuran hari Jum’at terdapat 42 pergerakan pesawat, dengan hasil penelitian Gambar 7. Peta Kontur Rata - rata
lebih rendah daripada penelitian pada hari Senin yang mempunyai jumlah penerbangan
5. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Jum’at
atau pergerakan pesawat yang sama.
26 Juli 2013 Tabel 6. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Jum’at 27 Juli 2013 Nilai Kebisingan Titik
Jarak
Pengukuran
(dBA) Rata-
Gambar 8. Peta Kontur Maksimum
Maks
Rata
Depan
Belakang
2
89
100
4
87
99
6
88
94
8
86
91
10
85
90
2
86
98
4
86
97
6
85
94
8
86
94
10
85
96
Gambar 9. Peta Kontur Rata – rata
6. Hasil Pengukuran Kebisingan Hari Sabtu , 27 Juli 2013
dengan
maskapai
Merpati
Air,
Kalstar,
Trigana Air, dan Sriwijaya Air dengan seri
Tabel 7 Hasil Pengukuran Kebisingan Hari
200 lebih banyak. Dibandingkan dengan
Sabtu , 27 Juli 2013
maskapai lain. Pada maskapai tersebut masih
Titik
Nilai
menggunakan mesin turbo prop dan mesin jet,
Kebisingan
sehingga kebisingan yang dikeluarkan cukup
Jarak
Pengukuran
(dBA) Rata-
tinggi (Ninda Ramita, 2012)
Maks
Rata
Depan
Belakang
Sayap Kanan
Sayap Kiri
2
2
93
4
4
87
6
6
85
8
8
85
10
10
85
2
2
90
4
4
89
6
6
89
8
8
88
10
10
86
2
92
96
4
88
89
6
87
88
8
86
90
10
86
89
2
98
99
4
92
93
6
87
94
8
87
91
10
85
88
Gambar 10. Peta Kontur Maksimum
Gambar 11. Peta Kontur Rata - rata
7. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Hari Minggu, 28 Juli 2013 Tabel 8 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Hari Minggu, 28 Juli 2013 Nilai Kebisingan Titik
Jarak
Pengukuran
Rata-
Berdasarkan hasil penelitian pada hari
hari. Namun, pada hari Sabtu ini penerbangan
Maks
Rata
Sabtu, diketahui nilai kebisingan cukup tinggi dengan memiliki 36 penerbangan dalam satu
(dBA)
Depan
2
89
92
4
88
94
Belakang
Sayap Kanan
Sayap Kiri
Pada
6
86
87
8
87
90
10
87
87
2
89
89
4
88
88
6
88
90
8
86
87
10
86
88
2
90
91
4
91
99
6
88
89
8
87
89
10
87
89
2
89
93
4
87
93
6
86
89
8
86
89
10
87
96
hari
Minggu,
pengukuran
mempunyai jadwal penerbangan yang sama dengan hari Sabtu, yaitu 36 penerbangan.
Gambar 12. Peta Kontur Maksimum
Gambar 11. Peta Kontur Rata - rata
Gambar 13 Tingkatan Level Kebisingan Output Sofware Surfer 9
Namun, pada hari Minggu ini mempunyai kebisingan yang cukup tinggi, dengan hasil penelitian keseluruhan titik tidak memenuhi baku mutu yaitu 85 desibel. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengukuran kebisingan, seperti: Suhu dan kelembaban, kebisingan searah dengan arah angin, penempatan parkir pesawat, dan jarak titik penelitian (Supri Setiani, 1996)
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kebisingan berdasarkan faktor jarak
yaitu
semakin
jauh
jarak
penelitian maka semakin lemah bunyi yang dihasilkan (Supri Setiadi, 1996) 2. Jenis mesin pesawat untuk pariwisata tingkat kebisingannya lebih rendah
dibandingkan
dengan
jenis
untuk
militer.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
SARAN Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Sesuai
hasil
dari
penelitian
pengukuran
Indonesia Nomor 51 Tahun 1999
kebisingan dari hari Senin 22 Juli 2013 sampai
standar nilai ambang batas faktor
dengan hari Minggu 28 Juli 2013. Saran yang
fisika ditempat kerja. Jakarta.
dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya,
untuk
peningkatan
Kualitas
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan alat Sound Level Meter Merek Quest 1200/2200, dikarenakan alat dapat
perekaman
data.
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia Nomor 718 Tahun 1987
Lingkungan adalah:
tersebut
Peraturan
membantu Dan
standar kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
dalam
Nomor 40 tahun 2012. Pembangunan
mempermudah
dan Pelestarian Lingkungan Hidup
dalam pembacaan nilai Leq, Lmaksimum,
Bandar Udara. Jakarta.
dan Lminimum sesuai dengan waktu yang Ramita, Ninda. 2012. Pengaruh Kebisingan
ditentukan yang
dari Aktifitas Bandara Internasional
melebihi baku mutu, untuk pengukuran
Juanda Surabaya. Skripsi. Universitas
selanjutnya diharapkan adanya penelitian
Pembangunan Nasional. Surabaya.
2. Dari
yang
data
tingkat
berhubungan
kebisingan
dengan
kesehatan
seperti penurunan daya dengar dan tingkat pencemaran udara di Bandar Udara Ahmad Yani.
Setiani,
Supri.
1996.
Kajian
Tingkat
Kebisingan Pesawat Udara, Tingkat Kebisingan Lingkungan Bandar Udara Adi
Sumarmo
Surakarta.
Skripsi.
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan DAFTAR PUSTAKA
Yayasan
Chaeran, M., 2008. Studi Kasus Bandara Ahmad
Yani
Semarang.
Skripsi.
Yogyakarta.
Lingkungan
Hidup.