DAILY ACTIVITIES BASED ON ISLAMIC WAY
Hal Pertama : Bangun Pagi
Ketika kita terbiasa bangun pagi, manusia dapat bermunajat dan berdzikir kepada Allah di pagi hari, sedang dampak kesehatan dapat dirasakan dari udara yang bersih dan olahraga. Adapun dampak ekonomi seorang muslim dapat merancang rencana-rencana bisnisnya dan satuan-satuan pekerjaannya ketika pikirannya masih jernih di pagi hari. Bangun tidur merupakan salah satu tanda kebesaran Allah sebagai bukti atas kekuasaan-Nya, yang menyerupai kebangkitan setelah mati. Allah menamakan tidur sebagai kematian dan bangun tidur sebagai kebangkitan. Firman Allah SWT:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az-Zumar : 43)
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. Al-Furqan : 48)
Bangun tidur merupakan permulaan rutinitas hidup dalam keseharian, sudah sepatutnya bagi setiap muslim untuk menjadikan pembuka harinya dan permulaan aktivitasnya senantiasa berhubungan dengan Sang Penciptanya, dan mengingat Pemberi Rezeki, bersyukur kepada Pemberi nikmat, Penjaga, dan Pelindung selama tidurnya. Allah SWT berfirman:
Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) yang Maha Pemurah?" sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (QS. Al-Anbiya : 43)
Di sela-sela permulaan waktu setiap hari, ketika pikiran masih jernih, akal masih cemerlang, kondisi fisik masih segar, hendaklah setiap individu mengatur agenda aktivitas yang akan dikerjakan, berupa perbuatan-perbuatan baik yang diridhai Allah SWT, yang akan membawa kebaikan baik kepada dirinya maupun kepada sesama manusia. Setelah bangun tidur hendaklah segera membersihkan diri kemudian wudhu dan shalat, dan menjadikan amalan ini sebagai pembuka aktivitas pagi hari setelah doa dan dzikir serta menjauhkan kesibukan lain. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW. Bersabda : “Setan itu mengikat ubun-ubun setiap orang di antara kamu tatkala tidur dengan tiga ikatan. Dia mengencangkan setiap ikatan, jika berlalu malam yamg panjang hendaknya engkau tidur. Jika dia bangun dan dzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan dan jika berwudhu lepas lagi satu ikatan dan jika mendirikan shalat lepas lagi satu ikatan,maka badan menjadi segar dan giat. Tetapi jika tidak, menjadikan diri malas.” (Muttafaq alaih) Hendaklah tidak membiasakan tinggal di tempat tidur dan membalikkan badan setelah bangun untuk meyambung mimpi dan tenggelam dalam lamunan dan hayalan. Menjauhkan diri dari kebiasaan tidur setelah fajar tiba atau mengulur-ulur waktu untuk mengerjakan shalat karena waktunya masih panjang, karena itu hanya bisikan setan untuk melalaikan orang Islam dari shalat fajar dan meninggalkannya. Allah telah menggambarkan sifat dan keadaan hamba-Nya yang beriman dalm firman-nya : “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (As Sajdah:16). Diriwayatkan dari Abu Darda ra., bahwa Nabi SAW. bersabda: “Matahari tidak terbit melainkan di sampingnya ada dua malaikat yang berseru dan dapat didengar oleh semua penghuni bumi, kecuali jin dan manusia, (di mana keduanya berseru), „Wahai manusia, segeralah kamu menuju Tuhanmu. Sesungguhnya sedikit dan mencukupi itu lebih baik daripada banyak tetapi bisa membuat lupa diri.‟ Kedua malaikat itu berdoa, „Ya Allah, berilah ganti dengan segera bagi orang yang berinfaq dan binasakanlah segera orang yang menahan (kikir atas) hartanya.” Berkumur dan menggosok gigi setelah bangun tidur, lebih baik dengan siwak atau dengan pasta gigi dan sikat gigi karena itu kebiasaan yang membuat mulut dan gigi menjadi bersih. Dari Hudzaifah ra berkata : “Rasulullah ketika bangun tidur menggosok-gosok mulutnya dengan siwak” (Muttafaq alaih)
Membiasakan tenang tatkala bangun dari tidur dengan tidak mengganggu keluarga dan tetangga.Agar tidak langsung keluar dari tempat tidur ke tempat yang dingin kecuali setelah ganti bajuAgar senantiasa pelan, halus, dan dengan suara rendah ketika membangunkan orang lain dengan memberi pengertian akan arti pentingnya shalat, dan jika seseorang malas untuk bangun hendaknya diulangi lagi setelah beberapa saat. Membuka pintu dan jendela yang tertutup di kamar tidur setelah bangun tidur agar terjadi sirkulasi udara yang baru dan segar di kamar. Menertibkan tempat tidur dan tidak meninggalkan tempat tidur dalam keadaan berantakan, karena kebiasaan itu merupakan cermin dari kepribadian seeorang dalam kehidupan kesehariannya. Waktu pagi adalah waktu yang paling berkah, seperti Hadist Rosulullah : “Ya Allah berkahilah umatku disaat pagi hari“ (HR. Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi,Nasa‟I Shahih). Makanya jangan heran bila zaman dulu nenek moyang kita selalu bangun jam 4 terus buka-buka pintu dan jendela. Ternyata “Biar rezeki nggak dipatok ayam masak kita kalah sama ayam”. bangun pagi emang penuh manfaat, badan segar. mikir enak, dan Insya Allah rezeki pun baik berupa materi maupun non materi juga lancar. Bagi Kesehatan, tentunya asupan oksigen yang masih segar dan bersih bisa kita dapatkan (badan lebih segar tentunya). Bagi Ekonomi, “Aristoteles mengatakan bahwa kebiasaan bangun bagi sebelum matahari terbit, mampu membuat kita menjadi lebih sehat, sejahtera dan bijaksana. Dengan membiasakan bangun sebelum matahari terbit, produltivitas kita akan meningkat, badan terasa lebih sehat dan semangat untuk mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan akan meningkat. Hal ini akan membuat hidup kita menjadi lebih sejahtera”. Doa Sesudah Bangun Tidur :
ُسُٛ ِٗ إٌُّش١ْ ٌَِإَٚ َبَٔب ثَ ْع َذ َِب أَ َِبرََٕب١ ْ أَحِٜاَ ٌْ َح ّْ ُذ ِهللِ اٌَّز Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit. Tambahan : Mandi pagi hari Ada 7 manfaat mandi pagi dengan air dingin: 1. Mandi pagi mampu melancarkan peredaran darah. 2. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih 3. Mandi dengan air dingin bias menurunkan resiko darah tinggi. 4. Mandi dengan air dingin dapat meningkatkan kesuburan 5. Mandi pagi memperbaiki kesehatan jaringan tubuh 6. Mandi pagi dengan air dingin dapat membuat rambut lebihsehat 7. Mandi air dingin berkhasiat meredakan depresi.
Kebiasaan mandi di saat fajar memiliki pengaruh besar pula bagi kesehatan jaringan tubuh manusia. Jaringan kulit akan semakin baik, kulit tidak kering namun kulit akan menjadi lebih kenyal. Mandi saat fajar juga berpengaruh pada kejiwaan, kebiasaan mandi seperti ini memiliki efek relaksasi pada tubuh.Tubuh akan menjadi lebih rileks dan pikiran pun menjadi tenang. Air hanyalah perantara, selebihnya peran Yang Maha Kuasalah yang memberikan kekuatan yang tersembunyi. Disamping itu udara subuh hari dan dibalik heningnya suasana pagi ada banyak hikmah (rahasia Allah) yang mendalam yang sudah menunggu. Diantaranya, berlimpahnya pahala dari Allah SWT, kesegaran udara di subuh hari yang bermanfaat untuk kesehatan fisik, konsentrasi pikiran dan daya ingat yang kuat untuk menyambut datangnya hikmah dan ilmu-ilmu Allah SWT.
Hal Kedua : Shalat Malam (Tahajjud) Jika dijalani dengan penuh ketekunan dan keikhlasan, shalat tahajud niscaya akan memberikan begitu banyak manfaat yang amat berlimpah bagi kita semua. Dalam uraian berikut ini kita akan memetakan tiga diantaranya.Tiga dimensi manfaat yang layak kita resapi dengan penuh kesungguhan dan kelapangan hati. Pertama, Membawa kita ke tempat terpuji dan mulia di sisi-NYA. Inilah janji dari Allah SWT yang akan mengangkat umat-NYA ke tempat yang terpuji, bagi mereka yang melakukan shalat tahajud dengan tekun dan ikhlas mengharap ridha Sang Ilahi
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudahmudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji. (QS : Al Isra : 80)
Mendapatkan tempat yang terpuji, tempat yang spesial di sisi Allah SWT adalah sebuah impian yang layak didekap dengan penuh erat oleh berjuta-juta insan yang beriman. Mendapatkan tempat terpuji, tempat terindah disisi Sang Ilahi berarti terbentangnya jalan keselamatan dalam kehidupan di dunia yang fana ini, dan juga terutama dalam kehidupan sesudah mati. Terbentang pula jalan kebahagiaan yang paling hakiki, jalan lurus menuju surga yang abadi dan sekaligus bernaung mulia disisi Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Tidakkah jalan ini yang semestinya harus kita rengkuh dalam seluruh sejarah hidup kita ini? Kedua, Ritual shalat yang mujarab untuk mengantarkan doa dan harapan. Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang utama, dan merupakan media yang mustajab untuk menghantarkan doa-doa kita kepada Yang Maha Memberi. Harapan dan doa-doa tentang kehidupan yang barokah,
tentang impian membangun keluarga yang sakinah, dan permohonan akan hadirnya hidayah yang semoga terus mengalir; bisa kita hantarkan dalam ritual shalat tahajud. Dengan keyakinan yang teguh, kita merapalkan doa dan harapan itu untuk dihaturkan pada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penuh Kasih Sayang. Maka mari kita simak hadits berikut ini. “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta‟ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim). Sebagaimana tercantum dalam hadits diatas, dalam sepertiga malam terakhir Allah SWT beserta segenap malaikat-NYA akan turun ke langit dunia dan mendengarkan serta memperkenan-kan segenap doa yang dihantarkan oleh mereka yang menjalankan shalat tahajud dengan khusyu‟. Ketiga, Merajut Kedekatan dengan Sang Ilahi. Melakukan shalat tahajud dengan tekun dan konsisten juga akan membuat kita makin dekat dengan Sang Ilahi. Kedekatan ini niscaya akan membuat hati dan batin kita kian tenang dalam menghadapi kehidupan yang penuh dinamika ini. Ketenangan hati yang hakiki hanya akan bisa kita rajut kala kita merasa dekat dengan Sang Pelindung Sejati – Sang Ilahi. Ketenangan hati, ketentraman pikiran dan kejernihan nurani pelan pelan akan mengendap dalam segenap raga kita jika mampu menjalani shalat tahajud dengan tekun.
Hadits terkait salat tahajjud: “Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan Kukabul kan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/ memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Shubuh.“ (Al Hadits)
Keajaiban Shalat Tahajut “Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.” Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat selalu melaksanakan shalat tahajud. shalat tahajud adalah shalat yang sangat mulia. Keajaiban melaksanakan shalat tahajud telah tercatat dalam alquran. Ada beberapa keajaiban shalat tahajud seperti berikut ini: 1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga …
Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah). 2. Amal yang menolong di akhirat … Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).”
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS. Az - Zariyat: 16-19)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak. 3. Pembersih penyakit hati dan jasmani … Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad) 4. Sarana meraih kemuliaan … Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi) 5. Jalan mendapatkan rahmat Allah …
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud) 6. Sarana Pengabulan permohonan … Allah Subhanhu Wa Ta'ala berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda, “Dari Jabir berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim) 7. Penghapus dosa dan kesalahan … Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi) 8. Jalan mendapat tempat yang terpuji … Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudahmudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra‟: 80) 9. Pelepas ikatan setan … Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.” 10. Waktu utama untuk berdoa … Amru Ibn „Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud) 11. Meraih kesehatan jasmani …
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi) 12. Penjaga kesehatan rohani … Allah Subhanhu Wa Ta'ala menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat. Allah Subhanhu Wa Ta'ala Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.”
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-
Furqan: 64-65) Tambahan : adzan Keutamaan Muazzin Dari Muawiah bin Abi Sufyan -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda: َب َِ ِخ١ ََ ا ٌْ ِمْٛ َ٠ بط أَ ْعَٕب ًلب ِ ٌَّٕ ُي اَٛ َْ أ َ ْطُّٛٔا ٌْ ُّ َؤ ِر “Orang-orang yang azan (muazzin) adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 387)
Yakni tatkala manusia sudah berdesak-desakan dan ketika keringat-keringat manusia sudah membanjiri mereka, bahkan ada yang keringatnya setinggi mulutnya. Maka muazzin selamat dari semua itu karena lehernya yang panjang. (Syarh Muslim: 4/333 karya An-Nawawi)
Abu Said Al-Khudri -radhiallahu anhu- pernah berkata kepada Abdullah bin Abdirrahman bin Abi Sha‟sha‟ah Al-Anshari: َ َِٟخَ َف ِئ َرا ُو ْٕذَ ف٠ا ٌْجَب ِدَٚ َُ َٕ أ َ َسانَ ر ُ ِح ُّت ا ٌْ َغِّٟٔ ِإ د ِ ْٛ ص َ َٜغ َّ ُع َِذ ِ رَهَ ِثبٌِّٕذْٛ ص َ بسفَ ْع َّ ٌَزِهَ َفأ َ َّر ْٔذَ ِثب٠ ثَب ِدْٚ َ غ َٕ ِّهَ أ ْ َ٠ َاء فَ ِئَُّٔٗ ََل ْ َص ََل ِح ف َب َِ ِخ١ ََ ا ٌْ ِمْٛ َ٠ ٌَُٗ َذَِٙ ٌء إِ ََّل شَْٟ ََل شَٚ ظ َ َُّللا َ َّللا ِ َّ ِيٛع َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَع َّ ٍَّٝص ُ ع ِّ ْعزُُٗ ِِ ْٓ َس َ :ٍذ١ع ِع َ ُٛلَب َي أَث ٌ ْٔ ِ ََل إَٚ ٌّٓا ٌْ ُّ َؤرّ ِِْ ِج. َُ ٍَّع “Saya perhatikan kamu sangat menyukai kambing dan kampung. Karenanya jika kamu sedang bersama kambingmu atau sedang berada di kampungmu lalu kamu mengumandangkan azan untuk melaksanakan shalat, maka tinggikanlah suaramu ketika azan. Karena sesungguhnya tidaklah suara muazzin itu didengarkan oleh jin, manusia, dan yang lainnya melainkan semuanya akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat. Kemudian Abu Said berkata, “Saya mendengarkan (hadits) ini dari Rasulullah shalallahu alaihi wa alihi wasallam.” (HR. AlBukhari no. 87)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda : اُٛعزَجَم َ اُّٛ ِٙ َ غز َّ ٌاَٚ َاء ِ إٌِّذِٟبط َِب ف ْ ش ََل١ ْ ِٗ ََل١ْ ٍَ ع ْ َ٠ ْْ َ ا إِ ََّل أَُٚ ِجذ٠ ُْ ٌَ َُّ ُ ِي صَّٚ َ ف ْاْل ِّ ص ُ ٌََّٕ ْعٍَ ُُ ا٠ ْٛ ٌَ ِ ِْجَّٙ اٌزَِْٟ َِب فُّٛ ٍََ ْع٠ ْٛ ٌََٚ اُّٛ َٙ َ عز ْ َ َْٛ اًٛ َح ْجْٛ ٌََٚ ُ٘ َّبْٛ َ ح َْلَر ج ص ٌا ٚ خ ّ ز ع ٌ ا ٟ ف ب ِ ُّ ٍَ ْع٠َ ْٛ ٌََٚ ِٗ ١ْ ٌَِإ ِ َ ِ ْ ُّ َ ِ َ َ “Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
Hal ketiga : Shalat Subuh berjamaah di mesjid
Salah satu shalat yang berat dilaksanakan bagi sebagian besar kaum Muslim, khususnya laki-laki dewasa ini, adalah shalat Subuh secara berjamaah. Padahal, bila melihat kepada keutamaannya, justru shalat Subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, berikut ini sebagian keutamaan yang terdapat di dalamnya: 1. Mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala.
Shalat Subuh berjamaah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah Ta‟ala. Sebab, aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti shalat Subuh, telah didoakan agar mendapatkan berkah. Yang mendoakannya adalah Rasulullah shallallahualaihiwasallam: ْ س٘بٛثى ٟ فٟثبسن ألِز َُّ ٌٍٙا ِ Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah) 2. Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Kondisi pada waktu subuh umumnya masih gelap, walau dengan penerangan listrik yang ada. Namun, dengan kondisi seperti itulah justru terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta‟ala bagi manusia-manusia yang menuju masjid buat melaksanakan shalat dengan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak, dalam hadits disebutkan: ُّ ٌ آٟ ف١ث ّش ِِش اٌّ َّشبئ: – ملسو هيلع هللا ىلص لبيٟ هللا ػٕٗ ػٓ إٌجٟ سضٍّٟذح األع٠ػٓ ثش بِخ١َ اٌمٛ٠ َس اٌزبٌٕٛ اٌّغبعذ ثبٌٝظٍَُ ا Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) 3. Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya. Bisakah kita melakukan shalat malam atau tahajud sepenuh malam? Tentu sangat sulit dengan beragam aktivitas siang hari yang juga harus kita kerjakan. Namun demikian, pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjamaah, dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam disebutkan: ٍَّٗ ًَ و١ٌٍ اٍَّٝ فىؤّٔب ص، عّبػخٟ اٌصجح فٍِٝٓ صٚ ،ً١ٌٍ فىؤّٔب لبَ ٔصف ا، عّبػخٟ اٌؼشبء فٍَِٝٓ ص “Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu „anhu) 4. Berada dalam jaminan AllahTa’ala. Artinya, orang yang melaksanakan shalat Subuh dengan sempurna, antara lain dengan melaksanakannya berjamaah, maka dia berada dalam jaminan dan perlindungan Allah Azzawajalla., dengan begitu, siapa yang berada dalam perlindungan Allah, orang itu tidak boleh disakiti, orang yang berani mencelakakannya terancam dengan azab yang pedih, sebab dia telah melanggar perlindungan yang Allah berikan kepada orang tadi, dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ٟٗ فٙعٚ ٍٝىُجٗ ػ٠َ ُ ص،ٗذسو٠ ءٟطٍُجُٗ ِٓ رِزٗ ثش٠ ِٓ ْء؛ فبٟطٍُ َجَّٕىُ هللا ِٓ ر َِّزٗ ثش٠َ فال، رِخ هللاٟ فٛٙ ف، اٌصجحٍََِّٝٓ ص ُٕٙٔبس ع “Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim, dari Jundubibn Abdillah alBajali Radhiallahu „anhu) 5. Dibebaskan dari sifat orang munafik. Siapakah dari kita yang bisa menjamin bahwa dirinya telah suci dari penyakit kemunafikan? Bukankah dahulu para tokoh Salaf, yang notabene keimanannya lebih baik daripada kita, senantiasa takut dan khawatir terjangkiti sifat kemunafikan? Lantas, tidakkah kita seharusnya lebih layak untuk khawatir terhadap kondisi kita dewasa ini? Apalagi hidup dalam dunia dengan godaan yang demikian banyak menerpa. Shalat Subuh secara berjamaah adalah salah satu upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar dari terjangkit penyakit kemunafikan itu, disebutkan dalam hadits: ،ُ١ُم١ٌمذ ّّ٘ذُ أْ آ ُِ َش اٌّئرِّْ فٚ ،اٛحج ً ٌٛٚ ّ٘بَٛ ألر،ّبٙ١ْ ِب فٍّٛؼ٠ ٌٛٚ ،اٌؼشبءٚ ٓ ِٓ اٌفغش١ إٌّبفمٍٝظ صالح أصمً ػ١ٌ ُ َصُ آ ُخز اٌصالح ثؼذٌٝخشط ا٠ ِٓ الٍٝفؤحشقَ ػ ،شؼالً ِٓ إٌبس ِّ “Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak memerintahkan kepada petugas azan untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. BukhariMuslim, dari Abu Hurairah) 6. Jamaah shalat Subuh dipersaksikan oleh malaikat. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu „anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ٌُٙغؤ١ ف،ُى١ا فٛٓ ثبر٠ؼش ُط اٌز٠ ُ ُ ص،صالح اٌؼصشٚ صالح اٌفغشٞ ْ فٛغزّؼ٠ٚ ،بسٌِٕٙالئىخٌ ثبٚ ً١ٌٍىُ ِالئىخٌ ثب١ْ فٛزؼبلج٠ .ٍْٛص٠ ُ٘ٚ ُٕ٘ب١أرٚ ،ٍُّْٛص٠ ُ٘ٚ ُ٘ رشوٕب:ٌْٛٛم١؟ فٞف رشوزُ ػجبد١ و:ُٙ أػٍُ ثٛ٘ٚ – ُُّٙسث “Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hambahambaku ketika kalian tinggalkan?‟ Para malaikat menjawab, „Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. BukhariMuslim)
7. Berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah bila berzikir hingga terbitnya matahari. Bisa dibayangkan betapa besar ganjaran pahala yang didapatkan bila memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Dasar dari hal ini adalah keterangan dari Anasibn Malik Radhiallahu „anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bersabda: ربِخ، ربِخ،ػّشح ربِخٚ وبٔذ ٌٗ وؤعش حغخ،ٓ١ سوؼزٍٝ صُ ص، رطٍغ اٌشّظٝزوش هللا حز٠ صُ لؼذ، عّبػخٟ اٌغذاح فٍَِٝٓ ص “Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi) 8. Kesempatan untuk melaksanakan shalat sunah Subuh. Kesempatan lain yang bisa didapatkan dengan mengupayakan shalat Subuh secara berjamaah adalah shalat sunah Subuh dua rakaat. Shalat sunat Subuh dua rakaat ini punya kelebihan tersendiri yang disebutkan dalam hadits. بٙ١ِب فٚ ب١ٔش ِٓ اٌذ١خ ٌ سوؼزب اٌفغش “Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim dari Ummul MukmininAisyah Radhiallahu „anha) 9. Keselamatan dari siksa Neraka. Keselamatan dari siksa Neraka berarti berita gembira tentang masuk Surga. Ganjaran ini tentunya berlaku bagi yang melaksanakan shalat Subuh secara sempurna (berjamaah). Mari perhatikan Hadits berikut: )بٙثٚلجً غشٚ ع اٌشّظٍٛ لجً طٍٝإٌبس أحذ ٌ ص َ ٍظ٠ ٌٓ( :يٛم٠ ي هللا ملسو هيلع هللا ىلصٛ عّؼذ سع: هللا ػٕٗ لبيٟجخ سض٠ٚػٓ ػُّبسح ثٓ س ٍُاٖ ِغٚس Dari Umarah Radhiallahu „anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, „Tidak akan masuk Neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan terbenamnya matahari (Ashar).”(HR. Muslim) 10. Kemenangan dengan melihat Allah Ta’ala pada hari Kiamat nanti. Tentunya hal ini merupakan ganjaran terbesar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. ُ (أ َِب أى: فمبي،ٍخ اٌجذس١ٌ اٌمّشٌٝي هللا ملسو هيلع هللا ىلص ار ٔظش اٛ ًعب ػٕذ سعٍٛ وٕب ع: هللا ػٕٗ لبيٟ سضٍٟش ثٓ ػجذ هللا اٌجغ٠ػٓ عش ،بٙثٚلجً غشٚ ع اٌشّظٍٛ صالحٍ لجً طٍٝا ػٛ فبْ اعزطؼزُ أال رُغٍج،ٗز٠ سإْٟ فُِّٛ ضب َ ُ ال ر،ْ ٘زا اٌمّشٚرش َ ْ سثَّىُ وّبٚعزش َ ٍُِغٚ ٞاٖ اٌجخبسٚا) سٍٛفبفؼ
Dari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu „anhu berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, „Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim) Semoga motivasi ini memicu kita untuk senantiasa bisa menjaga shalat Subuh secara berjamaah, bahkan menularkannya kepada saudara-saudara kita lainnya. Amiin Tambahan : Keutamaan Shalat … ْاٌ ُّٕى َِشَٚ َػ ِٓ ْاٌفَ ْحشَبءَٝٙ ْٕ َ ص َالح َ ر َّ ٌ…اِ َّْ ا “… Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. …” (Q.S. Al-„Ankabut [29]: 46) Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu: َّ ْٛ ٌَ ُْ ُ ز٠ْ أسأ يٛم٠ – َي هللا – ملسو هيلع هللا ىلصٛ َع ِّ ْؼذُ سع: « » ٌء؟ْٟ ِِ ْٓ دَسٔ ِٗ َشََٝ ْجم٠ ًَْ ٘ ،ٍظ َِ َّشاد ِ ًشا ِثجَبْٙ َٔ ْأ َ َ ّْ ٍَ َخْٛ َ٠ ًَّ َ ْغز َ ِغ ًُ ُِِْٕٗ ُو٠ ُْ ة أ َ َح ِذ ُو َ َ َ َ ٌ َ ْ َّ َ َ ُ ِٗ ١ْ ٍ ِزفك َػ.»َب٠ٓ اٌ َخطبِٙ ِ هللاُ ثَٛ ّْ ُح٠ د اٌ َخ ّْ ِظ ِ اَٛ ٍص َّ ٌ «فز ٌِ َه َِضً ا: لب َي، ٌءْٟ ِِٓ دَسٔ ِٗ َشَٝ ْجم٠ ال:اٌٛلب. “Aku mendengarkan Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda, “Bagaimana menurut kalian kalau ada sungai yang mengalir di pintu rumah salah seorang dari kalian kemudian dia pun mandi di sungai tersebut 5 kali dalam sehari semalam, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?” Para sahabat berkata, “Tidak akan tersisa sedikit pun dari kotoran di tubuhnya.” Rasulullah bersabda, “Demikianlah perumpamaan shalat 5 waktu yang Allah Subhanahu wa Ta‟ala menghapuskan dosa-dosa dengan shalat 5 waktu tersebut.”” (H.R. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Musa radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: َ ِْٓ دَ َخ ًَ اٌ َغَّٕخ٠َ اٌجَ ْشدٍَّٝص َ ْٓ َِ “Barangsiapa yang shalat al-bardain (shalat Subuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.” (H.R. Bukhari dan Muslim) Maksud dari al-bardan (ْ )اٌجَ ْشدَاadalah ص ُش ْ َاٌؼٚ ص ْج ُح ُّ ٌا, yaitu shalat Subuh dan Ashar. Hadits ini menjelaskan keutamaan dua shalat, barangsiapa yang menjaga dua shalat ini, shalat Subuh dan shalat Ashar, maka dijamin surga oleh Nabi shallallahu „alaihi wasallam. Dan kenapa (dua shalat tersebut, shalat Subuh dan Ashar) dinamakan dengan bardain yaitu dingin?
Keutamaan Shalat Shubuh dan Ashar Dua shalat ini yaitu shalat Shubuh dan Shalat ”Ashar memiliki keutamaan yang besar. Namun sayang, tidak sedikit dari yang mengaku muslim yang meninggalkan shalat Shubuh, seringnya telat bahkan tidak bangun Shubuh dan lebih senang bermanja-manja dengan kasurnya. Begitu pula shalat ”Ashar banyak terlalu sibuk dengan aktivitas dunianya, lantas melalaikan shalat ini. Para petani ada yang berangkat sebelum „Ashar ke sawah dengan mudahnya pula ia meninggalkan shalat tersebut karena sesampai di rumah sudah waktu Maghrib. Kapan mau sadar untuk menjaga dua shalat ini? Dari Abu Musa radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
َ ِْٓ دَ َخ ًَ ْاٌ َغَّٕخ٠َ ْاٌجَ ْشدٍَّٝص َ ْٓ َِ “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635). Ibnu Baththol rahimahullah berkata, “Shalat shubuh akan membuat seseorang mendapatkan perhatian Allah pada hari kiamat. Kenapa dikhususkan dua shalat ini? Karena berkumpulnya para malaikat malam dan siang di dua waktu tersebut. Inilah makna firman Allah Ta‟ala,
دًاُٛٙ لُ ْشآََْ ْاٌفَغْ ِش اِ َّْ لُ ْشآََْ ْاٌفَغْ ِش َوبَْ َِ ْشَٚ “Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al Isro‟: 78) (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3: 250, Asy Syamilah) Dalam hadits di atas disebutkan dengan fi‟il madhi (kata kerja lampau) yaitu kata dakholal jannah (masuk surga). Yang dimaksud di sini adalah makna future (akan datang) yaitu ditekankan bahwa yang menjaga dua shalat tersebut dijamin masuk surga. (Lihat Fathul Bari karya Ibnu Hajar, 2: 53) Dari Jundab bin „Abdillah radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
ْ َ٠ ََّللا فَال َّ ُُ ُطٍُجََّٕى َُ ََّٕٙ ٔ َِبس َعَِٝىُجَُّٗ ف١َُذ ِْس َوُٗ ف١َءٍ فَٝ ُّ ٌ اٍَّٝص ِ َّ ِر َِّ ِخِٝ فَٛ ُٙ َص ْج َح ف َ ْٓ َِ ْ َّللاُ ِِ ْٓ ِر َِّزِ ِٗ ثِش “Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 657) Dari Burairah radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
َ ِص ِش فَمَذْ َحج ٍَُُّٗ ظ َػ ْ َصالَح َ ْاٌؼ َ ََِ ْٓ ر ََشن
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594). Ya Allah, mudahkanlah kami untuk rutin menjaga dua shalat ini yaitu shalat Shubuh dan Ashar. Dari „Utsman bin „Affan radhiyallahu Ta‟ala „anhu: Aku mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: ٍَُّٗ ًَْ ُو١ٌٍَّ اٍَّٝص ْ ِٔ َب ُّ ٌ اٍَّٝص َ َع َّبٟص ْج َح ف َ َع َّبِٟ اٌ ِؼ َشب َء فٍَّٝص َ فَىَؤَّٔ َّب،ٍػخ َ ْٓ َِ َٚ ،ًِ ١ْ ٌٍَّف ا َ ْٓ َِ َ ص َ َ فَىَؤَّٔ َّب ل،ٍػخ “Barangsiapa shalat Isya‟ secara berjamaah, maka seakan-akan dia shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah shalat pada seluruh malam (semalam suntuk).” (H.R. Muslim) Dalam riwayat lain, dari „Utsman bin „Affan radhiyallahu „anhu, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: ٍَ ٍخ١ْ ٌَ ََ ِب١ َوبَْ ٌَُٗ َو ِم،ٍ َع َّب َػخِٟاٌفَغ َْش فَٚ اٌ ِؼشَب َءٍَّٝص ْ ِٔ َُ َب١ِػ ٍخ َوبَْ ٌَُٗ ل َ َع َّبِٟذَ اٌ ِؼشَب َء فِٙ َِ ْٓ َش َ ْٓ َِ َٚ ،ٍٍَخ١ٌَ ف َ ص “Barangsiapa yang menghadiri shalat Isya‟ secara berjamaah di masjid, maka seakan-akan dia shalat setengah malam. Barangsiapa yang shalat Isya‟ dan Subuh secara berjama‟ah, maka seakan-akan dia shalat semalam suntuk.” (H.R. At-Tirmidzi. Hadits hasan shahih.) Bab Perintah untuk Menjaga Shalat Lima Waktu serta Larangan yang Sangat Ditekankan dan Ancaman yang Keras bagi Orang-orang yang Meninggalkan Shalat Ini Allah Ta’ala berfirman:
ُ َِحبف َ ْعُٛ ٌصالَحِ ْا … ٝط ِ اَٛ ٍَص َّ ٌاٚ د َّ ٌ اٍَٝاْ َػٛظ “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 239) Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman: َّ ْاَُٛ آرَٚ َ صالَح … ُْ ُٙ ٍَ١اْ َع ِجٍَُّٛاٌضوَبح َ فَخ َّ ٌاْ اُِٛ أَلَبَٚ ْاُٛفَبِْ ر َبث “… Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. …” (Q.S. At-Taubah [9]: 6) Dari Ibnu Mas‟ud radhiyallahu „anhu: بي َ َ؟ لٞ َ َضًُ؟ ل ُ عؤٌذ َس: « :بي َ َ؟ لٞ َّ ٌ «ا:بي َ األ ْػ َّب ِي أ ْفٞ ٌّ ص ُ َُّ أ: ُب» لٍذَٙ ِ ْلزَٚ ٍَٝصالَح ُ َػ ُّ ي هللاِ – ملسو هيلع هللا ىلص – أٛع ٌّ ص ُ َُّ أ: ُ ِْٓ» لٍذ٠َا ٌِذٌٛا َ ثِ ُّش ِ ًِ هللا١ َع ِجٟبد ُ فَٙ اٌغ ِ «» “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam, “Amalan apa yang paling afdhal / utama?” Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian amalan apa yang afdhal?” Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda, “Berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta‟ala.”” (H.R. Bukhari-Muslim)
Shalat Shubuh dan Shalat Isya Paling Berat Bagi Orang Munafik
Dua shalat yang memiliki keutamaan yang besar adalah shalat Shubuh dan Shalat Isya. Dua shalat inilah yang terasa berat bagi orang-orang munafik. Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
ًاَْٛ َحجْٛ ٌََٚ ُ٘ َّبَْٛ ْح ألَر ُّ ٌاَٚ اٌؼَزَ َّ ِخَْٟ َِب فُّٛ ٍَ ْؼ٠َ ْٛ ٌََٚ ِ صج “Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya‟ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437) Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
ً اْٛ َحجْٛ ٌََٚ ُ٘ َّبَْٛ َّب ألَرِٙ ١َِْ َِب فُّٛ ٍََ ْؼ٠ ْٛ ٌََٚ ، َبء ِ اٌ ِؼشَٚ صالَحِ اٌفَغْ ِش َ ْٓ ِِ َٓ١ِ اٌ َُّٕبفِمٍَٝصالَح ٌ أصْمَ ًَ َػ َ ْظ َ ١ٌَ “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat „Isya‟. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657). Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
ٌَٝغب َّ ٌَْ اَُٛؤْر٠ َالَٚ َ ُ٘ ُْ ُوَٚ ص َالحَ ِا َّال “Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Akan tetapi, shalat „Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat „Isya adalah waktu di mana orangorang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141). Syaikh Muhammad bin Sholih Al „Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya‟ dan sum‟ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shala Shubuh dan shalat „Isya‟ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, „Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama‟ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan
amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat „Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).
Hal keempat : Membaca Alquran Pada hakikatnya tidak ada waktu yang makruh untuk membaca/meditasi Alqur‟an, hanya saja memang ada beberapa dalil yang menerangkan bahwa ada waktu-waktu yang lebih utama dari waktu-waktu yang lainnya untuk membaca Alqur‟an. Waktu-waktu tersebut adalah: 1. Dalam shalat An-Nawawi berkata : “Waktu-waktu pilihan yang paling utama untuk membaca Alqur‟an ialah dalam sholat.” Al Baihaqi meriwayatkan dalam asy Syu‟ab dari Ka‟ab r.a. ia berkata: “Allah telah memilih negeri-negeri, maka negeri-negeri yang lebih dicintai Allah ialah negeri al Haram (Mekkah). Allah telah memilih zaman, maka zaman yang lebih dicintai Allah ialah bulanbulan haram. Dan bulan yang lebih dicintai Allah ialah bulan dzulhijjah. Hari-hari bulan Dzulhijjah yang lebih dicintai Allah ialah sepuluh hari yang pertama. Allah telah memilih harihari, maka hari yang lebih dicintai Allah ialah hari Jum?at. Malam-malam yang lebih dicintai Allah ialah malam Qadar. Allah telah memilih waktu-waktu malam dan siang, maka waktu yang lebih dicintai Allah ialah waktu-waktu sholat yang lima waktu. Allah telah memilih kalam-kalam (perkataan), maka kalam yang dicintai Allah adalah lafadz „La ilâha illallâh wallâhu akbar wa subhanallâhi wal hamdulillâh.“ 2. Malam hari Waktu-waktu yang paling utama untuk membaca Alqur‟an selain waktu sholat adalah waktu malam, Allah menegaskan :
Mereka itu tidak sama; di antara ahli kitab itu ada golongan yang Berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (QS. Ali Imron 3:114)
“Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sholat).”
Waktu malam ini pun dibagi menjadi 2:
Antara waktu Maghrib dan Isya Bagian malam yang terakhir
3. Setelah Subuh Allah Ta‟ala berfirman :
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (pembacaan) Al-Quran pada subuh. (pembacaan) Al-Quran pada subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. Al-Isra :79)
Sebagai penutup mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk bisa lebih membuktikan unsur-unsur kesehatan dari Alqur‟an, baik makna-maknanya, cara membacanya maupun lainnya. Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi
َّ َبة {92( سٛ َّ ٌا اُِٛ أَلَبَٚ َِّللا َ َْ ِوزٍُْٛز٠َ َٓ٠ِ) َّاٌز َ ُبسحً ٌَ ْٓ رَج َ َْ رِ َغٛ ْش ُع٠َ ًخ١َ ِٔ َػ َالَٚ ا ِِ َّّب َسصَ ْلَٕب ُ٘ ُْ ِع ًّشاُٛأَ ْٔفَمَٚ َص َالح 03( سٛ َ سٛ ْ َذَ ُ٘ ُْ ِِ ْٓ ف٠َ ِض٠َٚ ُْ ُ٘ سٛ ٌ ش ُى ٌ ُض ٍِ ِٗ أَُِّٗ َغف َ ُْ أ ُ ُعُٙ َ١ِّفَٛ ُ١ٌِ )} “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 2930). Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
َ ُِ ْ وب:لبي لزبدح سحّٗ هللا. خ اٌمشاء٠ ٘زٖ آ:يٛم٠ خ٠٢ ارا لشأ ٘زٖ ا، سحّٗ هللا،طشف “Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi‟in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
بِٙٔٛٚذا٠ٚ ، ٗرٚ رالٍْٝ ػٚغزّش٠ :ٞ أ. ّ “Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir). Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al Quran? 1. Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
َّ ة َّ ُيٛع َّ َػ ْٓ َػجْذ ُ ُي َلب َي َسَُٛم٠ ٕٗ هللا ػٝ ٍد سضَُّٛللاِ ثَْٓ َِ ْغؼ ِ « َِ ْٓ لَ َشأَ َح ْشفًب ِِ ْٓ ِوزَب-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا َِّللا ْ َ َ َ ٌ ف ْ ٌُ ُي اُٛب الَ ألَٙ ٌِ غَٕخُ ِث َؼ ْش ِش أ ِْضَب ٌ ٌُ َح ْش١ِِ َٚ ف ٌ الَ ٌَ َح ْشَٚ ف ٌ ف َح ْش ٌ ٌِ ٌَ ِى ْٓ أَٚ ف ٌ حش َ اٌ َحَٚ غَٕخ َ فٍََُٗ ِث ِٗ َح ». “Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu „anhu berkata: “Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan ٌُ اsatu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami‟, no. 6469) ٍ رِ ِٗ ثِ ُى ًِّ َح ْشفٍ َػ ْش َش َح َغَٕبَٚ ََْ ثِزِالٚ فَبَِّٔ ُى ُْ رُئْ َع ُش، َْا َ٘زَا ْاٌمُ ْشآُّٛ ٍََّ رَؼ: بي أ َ َِب، د َ َ هللا ػٕٗ لٝد سضَّٛللا ثٓ ِغؼ ِ َّ َػ ْٓ َػ ْج ِذ ٍ ُ ِث ُى ًِّ َح ْشفٍ َػ ْش ُش َح َغَٕب١ٍ ِِ َٚ ٍَ َالَٚ ٌٍَ ِى ْٓ ِثؤٌَِفَٚ ٌُة ا ُ د ي ِ ُٛ الَ أَلِّٝٔ ِا. “Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu „anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk ٌُ ا, akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta‟ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau „Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak. 2. Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
د ِ ِّئَب١غ ِ غَٕب َّ ٌُ ْز ِ٘جَْٓ ا٠ د َ اِ َّْ ْاٌ َح “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatanperbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 115)
3. Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
ْ َّ ُيُٛ هللا ػٕٗ لَب َي لَب َي َسعٝ سضٜ ٌَُٗ ت َ ٍَِ ٍخ ُوز١ْ ٌَ َِٝ ٍخ ف٠ « َِ ْٓ لَ َشأَ ثِ ِّبئَ ِخ آ-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا ِّ ُ اٌذ َِّاس١ٍ َِّ ػٓ ر ٍَ ٍخ١ْ ٌَ ُدُُٕٛ»ل “Tamim Ad Dary radhiyalahu „anhu berkata: “Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami‟, no. 6468). 4. Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
َّ ُيٛع ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا ُ هللا ػٕٗ لَب َي لَب َي َسٝ َْشحَ سض٠ ٘ َُشٝ َػ ْٓ أَ ِث- « ْْ َ أَ ْ٘ ٍِ ِٗ أٌَٝ ُ ِحتُّ أَ َحذُ ُو ُْ ِارَا َس َع َغ ِا٠َأ َ د ِػ ُ َ لَب َي « فَضَال.ُْ بْ لُ ٍَْٕب َٔ َؼ َ َ ِٗ صَال١ ِغذَ ِف٠َ ٍ ب٠َ س آ ٍ س َخ ٍِفَب ٌْش١صالَ ِر ِٗ َخ َ ٝ َّٓ أَ َحذُ ُو ُْ ِفِٙ ْم َشأ ُ ِث٠َ د ٍ َّ ظ ٍبَ ِع َ د ِػ ٍ س َخ ٍِفَب ْب ِ ٌََُٗ ِِ ْٓ صَال ٍ َّ ظ ٍبَ ِع “Abu Hurairah radhiyallahu „anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim). Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan
ْ ٌَب لَبٕٙ هللا ػٝشخَ سض َّ ُيٛع ِٜاٌَّزَٚ ِغفَ َشحِ ْاٌ ِى َش ِاَ ْاٌجَ َش َسح َ َِػ ْٓ َػبئ َّ ٌآْ َِ َغ ا ُ ذ لَب َي َس ِ « ْاٌ َّب٘ ُِش ثِ ْبٌمُ ْش-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا ْ َ ٌّ ِٗ ش١ْ ٍَ َػَُٛ َ٘ٚ ِٗ ١ِزَزَ ْؼزَ ُغ ف٠َ َٚ َْ ْم َشأ ُ اٌمُ ْشآ٠َ ». ْا ِ َبق ٌَُٗ أع َْش “Aisyah radhiyallahu „anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim). Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at
َّ َيٛع ََ ْٛ ٠َ َِٝؤْر٠ َُِّٗٔا ْاٌمُ ْشآَْ فَبٚ ُي « ا ْل َش ُءَُٛم٠ -ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا ُ ع ِّ ْؼذُ َس َ هللا ػٕٗ لَب َيٝ سضٝ ُّ ٍِ ِ٘ أ ُ َِب َِخَ ْاٌجَبَٟػ ْٓ أَث ْ ِٗ ِص َحبث َ َب َِ ِخ١…اٌ ِم ْ َ ؼًب أل١ش ِف “Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu „anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa‟at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang memotivasi seseorang untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan membaca Al Quran. Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan sebagian kecil keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh keutamaannya. Dan ternyata generasi yang diridhai Allah itu, adalah mereka orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.
َّ ُيٛع َٓ١ّ٠ِ اد ُس ْفمَ ِخ األ َ ْش َؼ ِش َ َٛ ص ْ َف أ ُ هللا ػٕٗ لَب َي لَب َي َسٝ سضٝع ُ ألَػ ِْشِّٝٔ « ِا-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا َ ُِٛ َٝػ ْٓ أَ ِث َٓ١ ُْ ِحُٙ ٌََبص ْ َ ُْ ِِ ْٓ أُٙ ٌََبص ُ أَػ ِْشَٚ ًِ ١ْ ٌٍََّْ ِثبٍُٛ ْذ ُخ٠َ َٓ١آْ ِح ِ َِٕ ِا ْْ ُو ْٕذُ ٌَ ُْ أ َ َسَٚ ًِ ١ْ ٌٍَّآْ ِثب ِ َِٕ ف ِ ُْ ِث ْبٌمُ ْشِٙ ا ِرَٛ ص ِ ِث ْبٌمُ ْش بس ِ َٙ ٌَّٕا ثِبٌُٛ َ»…َٔض. “Abu Musa Al Asy‟ary radhiyallahu „anhu berkata: “Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy‟ary dengan bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah-rumah mereka dari suara-suara mereka membaca Al Quran pada waktu malam, meskipun sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana) pada siang hari…” (HR. Muslim). MasyaAllah, coba kita bandingkan dengan diri kita apakah yang kita pegang ketika malam hari, sebagian ada yang memegang remote televisi menonton program-program yang terkadang bukan hanya tidak bermanfaat tetapi mengandung dosa dan maksiat, apalagi di dalam bulan Ramadhan. Dan jikalau riwayat di bawah ini shahih tentunya juga akan menjadi dalil penguat, bahwa kebiasan generasi yang diridhai Allah yaitu para shahabat radhiyallahu „anhum ketika malam hari senantiasa mereka membaca Al Quran. Tetapi riwayat di bawah ini sebagian ulama hadits ada yang melemahkannya.
َّ ُيٛع ٗ١ٍ هللا ػٍٝص- َِّللا ٌ ح سحّٗ هللا لَب َي لَب َي َو ْؼ ُ ُِ َح َّّذٌ َس: ً ثبُٛ ٔ َِغذُ َِ ْىز:ٕٗ هللا ػٝت سض َ َِٝػ ْٓ أَث ٍ ٌِ صب ٌّ َ الَ ف-ٍُعٚ ُُٗأ ُ َِّزَٚ ، ْغ ِف ُش٠َ َٚ ُٛ ْؼف٠َ ْٓ ٌَ ِىَٚ ، َئَخ١ِّ غ َّ ٌئَ ِخ ا١ِّ غ َّ ٌ ِثبٜغْ ِض٠َ َالَٚ ، ق ٌ ص َّخ َ َالَٚ ، ٌظ١ٍِ الَ َغَٚ ظ ِ اَْٛ بة ِثبألَع َّ َُْٚ َىجِ ُّش٠ ، َُْْٚاٌ َح َّّبد ، ُْ ِٙ ِصبف َ ْٔ َ أٍََْٝ َػَٚزَؤ َ َّص ُس٠ ، ُو ًِّ َِ ْٕ ِضٌَ ٍخَُِٝٔٗ فَُٚحْ َّذ٠َٚ ، ُو ًِّ َٔغْ ٍذٍَٝ َع ًَّ َػَٚ َّللاَ َػ َّض ْ َ أٍََْٝ َػُٛضئ ا ٌءَٛ ع َّ ََٛ َز٠َٚ ِ َّ غ َّ ٌ اِٛ ّ َعٝ ِفَُِٜٕبد٠ ُْ ِٙ ٠ِ َُِٕبد، ُْ ِٙ ِط َشاف َّ ٌ اِٝ ُْ فُٙ ُّصف َ ِصالَح َ َٚ ْاٌ ِمزَب ِيِٝ ُْ فُٙ ُّصف َ ، بء ْ َّ َ بع ُشُٖ ِث َّ ٌ ٍُِ ُىُٗ ِثبَٚ ، َ َجخ١ْ ط َش ِب ِ َٙ ُِ َٚ ، َ ٌِذُُٖ ِث َّ َّىخْٛ َِ ، ًِ ْ إٌَّحٜ ِّ ِٚ َ َوذٜ ٌّ ِٚ َ ًِ د١ْ ٌٍ ُْ ِثبُٙ ٌَ ،. “Abu Shalih berkata: “Ka‟ab radhiyallahu „anhu berkata: “Kami dapati tertulis (di dalam kitab suci lain): “Muhammad adalah Rasulullah shallallahu „alahi wasallam, tidak kasar, tidak pemarah, tidak berteriak di pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan akan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan umat (para shahabat)nya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah, membesarkan Allah „Azza wa Jalla atas setiap perkara, memuji-Nya pada setiap kedudukan, batas pakaian mereka pada setengah betis mereka, berwudhu sampai ujung-ujung anggota tubuh mereka, yang mengumandangkan adzan mengumandangkan di tempat atas, shaf mereka di dalam pertempuran dan di dalam shalat sama (ratanya), mereka memiliki suara
dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam, tempat kelahiran beliau adalah Mekkah, tempat hijranya adalah Thayyibah (Madinah) dan kerajaannya di Syam.” Maksud dari “mereka memiliki suara dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam” adalah: ً إٌحٞٚلشاءح اٌمشآْ وذٚ ً١ٍٙاٌزٚ ح١ ثبٌزغجٟد خفٛ صٞأ “Suara yang lirih berupa ucapan tasbih (Subhanallah), tahlil (Laa Ilaaha Illallah), dan bacaan Al Quran seperti dengungannya lebah”. (Lihat kitab Mirqat Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih). Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al Quran
َّ َِّٓ ض ِٟ فََٝ ْشم٠ َالَٚ ، َب١ْٔ ُّ اٌذِٟض ًَّ ف ٍ َػ ِٓ اث ِْٓ َػج ِ َ٠ ََّللاُ ٌِ ََّٓ ارَّجَ َغ ْاٌمُ ْشآَْ أَ ْْ ال َ : ّبٕٙ هللا ػَّٝبط سض ََٝ ْشم٠ َالَٚ ًُّ ض ِ }. ِ َ٠ َ فَالٞا َ َ ص ُ َُّ رَالَ {فَ ََّٓ ارَّجَ َغ ُ٘ذ، ِخ َشح٢ا “Abdullah bin Abbas radhiyallahu „anhu berkata: “Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:
{ََٝ ْشم٠ َالَٚ ًُّ ض ِ َ٠ َ فَالٞا َ َ}فَ ََّٓ ارَّجَ َغ ُ٘ذ “Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha: 123) (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).
َ َ ” رَمَ َّشةْ َِب ا ْعز: هللا ػٕٗ أََُّٔٗ لَب َيٝد سض ٍءَٟ ِ ّ ة ث ِْٓ ْاأل َ َس َ ط ْؼ ِ َػ ْٓ َخجَّب َ ا ْػٍَ ُْ أََّٔ َه ٌَ ْٓ رَزَمَ َّشَٚ ،ذ ْ هللاِ ثِشٌَٝة ِا ِٗ ِِ ِٗ ِِ ْٓ َو َال١ْ ٌَ“ أَ َحتَّ ِا. “Khabbab bin Al Arat radhiyallahu „anhu berkata: “Beribadah kepada Allah semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu‟ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
ُ ْٕ ١َ ٍْ ٌََٗ ُ فٛع ْْ ِ فَب،ظ ْش ُ َسَٚ َُ ِحتُّ هللا٠ ََُّٗٔ ْؼٍَ َُ أ٠َ ْْ َ ” َِ ْٓ أَ َحتَّ أ: أٔٗ لَب َي، ٕٗ هللا ػٝد سضَٛػ ْٓ َػ ْج ِذ هللاِ ثٓ ِغؼ ُ ٌَٗٛع ُ َسَٚ َُ ِحتُّ هللا٠ َُُِّٗٔ ِحتُّ ْاٌمُ ْشآَْ فَب٠ َْ“ َوب. “Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu „anhu berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu‟ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
ت سحّٗ هللا١٘ٚ لبيٚ: “ ال أشذ اعزغالثًبٚ ةٍٛئًب أسق ٌٍم١اػظ فٍُ ٔغذ شٌّٛاٚ ش٠ ٘زٖ األحبدٟٔظشٔب ف ٖرذثشٚ ّٗٙرفٚ ْ”ٌٍحضْ ِٓ لشاءح اٌمشآ.
“Berkata Wuhaib rahimahullah: “Kami telah memperhatikan di dalam hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak mendapati ada sesuatu yang paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan dibandingkan bacaan Al Quran, memahami dan mentadabburinya”. Hal kelima : Belajar Sesungguhnya Islam adalah agama yang tidak membiarkan umatnya dalam kebodohan, sehingga bukannya menimbulkan perbaikan, malah kerusakan. Islam adalah agama yang sempurna, dan sangat meninggikan ilmu, khususnya ilmu agama. Ini terbukti dari firman Allah dalam Al-Quran, sabda Rasululllah shallahu „alaihi wasallam, dan teladan para salafusshaleh (generasi pendahulu). Dan keutamaan mempelajari ilmu agama adalah sebagai berikut. 1. Mempelajari Ilmu Adalah Wajib Bagi Muslim Oleh karena bahaya akibat kebodohan yang begitu besar, maka agama Islam memberikan resep obat untuk menghilangkan penyakit tersebut. Yaitu mewajibkan para pemeluknya untuk menuntut ilmu. Dan hukum wajib berarti sesuatu yang harus dilakukan. Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda, َ ٍُ ٍِ ُو ًِّ ُِ ْغٍَٝضخٌ َػ ُ ٍَط َ ٠ت ْاٌ ِؼ ٍْ ُِ َف ِش “Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.” [HR. Ibnu Majah, no.224) Dari hadits yang mulia ini didapatkan sebuah keterangan bahwasanya setiap orang yang bersyahadat, maka wajibnya baginya menuntut ilmu. Tentu kewajiban pertama adalah menuntut ilmu agama, yang dengannya ia dapat mengamalkan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya. Dan barangsiapa yang tidak berlandaskan ilmu dalam beramal, maka bisa jadi amalannya tidak diterima. 2. Bukti Allah Memberikan Hidayah Kebaikan Siapa yang tidak ingin diberikan hidayah oleh Allah subhana wata‟ala, yang dengan hidayah kebaikan tersebut seorang muslim dapat terjaga dari kesesatan dan keburukan? Begitulah salah satu keutamaan orang yang mempelajari ilmu agama. Maka bagi mereka yang merasa jauh dari hidayah Allah, seharusnya bersegara mempelajari agama. Rasulullah shalallahu „alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam)” (HR Bukhari no. 2948 dan Muslim no. 1037) Imam Ibnu Hajar al-‟Asqalaani berkata: “Dalam hadits ini terdapat keterangan yang jelas tentang keutamaan orang-orang yang berilmu di atas semua manusia, dan keutamaan mempelajari ilmu agama di atas ilmu-ilmu lainnya.” (Fathul Baari (1/165)
3. Mereka Yang Berilmu Adalah Sumber Rujukan Allah Ta‟ala berfirman: َُّْٛ ٍَا أ َ ْ٘ ًَ اٌ ِزّ ْو ِش ِا ْْ ُو ْٕز ُ ُْ ال ر َ ْؼٌَُٛفَب ْعؤ “Maka, bertanyalah kepada ahli dzikr jika kalian tidak tahu.” (QS. An Nahl (16): 43) Ahli dzikri dalam ayat ini adalah bermakna Ahlul „Ilmi (ilmuwan), juga ahli Al Quran, sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas Radhiallahu „Anhuma. Ini juga dimaksudkan bahwa semua ahli ilmu, bidang apapun, maka ia harus dijadikan rujukan pada bidangnya. Jika bertanya perihal mesin, maka tanyalah pada ahli permesinan. Jika perihal kesehatan badan, maka tanyalah pada dokter. Dan juga, secara khusus ayat ini juga menceritakan keunggulan Ahlul Quran, dan Adz Dzikr adalah nama lain dari Al Quran. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa‟di Rahmatullah „Alaih berkata: “Secara umum, dalam ayat ini terdapat pujian terhadap ahlul ilmi (ilmuwan), dan jenis yang paling tinggi adalah pengetahuan terhadap Kitabullah (Al Quran). Maka, Allah memerintahkan orang yang tidak tahu untuk mengembalikan kepada mereka dalam berbagai urusan, dan di dalamnya juga terdapat pujian dan mentazkiyah (membanggakan) ahli ilmu, yakni ketika Allah memerintahkan untuk menanyai mereka. Dan, dengan hal itu dapat mengeluarkan orang bodoh dari sifat ikut-ikutan, dan menunjukkan bahwa Allah mengamanahkankan mereka atas wahyuNya dan kitabNya. Mereka juga diperintahkan untuk mentazkiyah para ulama dengan sifat-sifat yang baik. Sebaik-baiknya Ahludz Dzikr adalah ahlinya Al Quran Al ‘Azhim, merekalah ahli dzikri sebenarnya, dan mereka lebih utama disbanding selainnya dengan penamaan ini. Oleh karena itu Allah Ta‟ala berfirman: (Kami menurunkan kepadamu Adz Dzikr) yaitu Al Quran yang di dalamnya terdapat peringatakan (Dzikr) yang dibutuhkan hambahamba Allah, berupa perkara agama dan dunia mereka, baik yang nampak maupun tersembunyi.” 4. Allah Ta’ala Memerintahkan Agar Mentaati Ulama Allah Ta‟ala berfirman, ُْ األ ِْ ِش ِِ ْٕ ُىٌِٟ ُٚأَٚ َيٛع ُ اٌش َّ اُٛؼ١أ َ ِطَٚ َّللا َ َّ اُٛؼ١ا أ َ ِطَُِٕٛ َٓ آ٠ِب اٌَّزَٙ ُّ٠َب أ٠َ “Taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan Ulil Amri di antara kalian.” (QS. An Nisa (4): 59) Siapakah yang dimaksud ulil Amri dalam ayat ini? Berikut penjelasannya dalam Tafsir Ibnu Katsir, “Berkata Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas (dan Ulil Amri di antara kalian) yakni ahli fiqh (ilmu) dan agama. Demikian pula kata Mujahid, „Atha, Al Hasan Al Bashri, dan Abul „Aliyah (dan Ulil Amri di antara kalian) yakni ulama. Dan zahirnya ayat ini –wallahu a‟lam- bahwa
semua makna ulil Amri adalah dari kalangan umara (penguasa) dan ulama (ilmuwan)”. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al „Azhim, 2/345. Dar Ath Thayyibah) Maka merekalah yang harus ditaati pada bidangnya masing-masing, karena mereka lebih tahu wilayah mereka. Ini adalah pujian dari Allah sekaligus perintah bagi orang-orang beriman. Dan syarat para ulama dan ilmuwan ditaati adalah ketika mereka tidak bertentangan dengan Alquran dan Hadits. 5. Derajat Mereka Ditinggikan oleh Allah Ta’ala Allah Ta‟ala berfirman: ُ ْٔ فَب َّ َٚ د َّ َ ْشفَ ِغ٠ اٚش ُض ٍ ا ْاٌ ِؼ ٍْ َُ دَ َس َعبُٛرَُٚٓ أ٠ِاٌَّزَٚ ُْ ا ِِ ْٕ ُىَُِٕٛ َٓ آ٠َِّللاُ اٌَّز ش١ ٌ َِْ َخجٍَُّٛ َّللاُ ثِ َّب ر َ ْؼ “Allah mengangkat derajat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan.” (QS. Al Mujadillah (58): 11) Imam Asy Syaukani Rahimahullah menjelaskan: “Sesungguhnya Allah angkat derajat orang beriman di atas orang tidak beriman bertingkattingkat, dan mengangkat derajat orang-orang yang diberikan ilmu di atas orang beriman bertingkat-tingkat, maka barangsiapa yang menggabungkan antara iman dan ilmu, maka dengan imannya Allah akan mengangkat derajatnya, kemudian dengan ilmunya Dia meninggikan derajatnya.” Terdapat kisah, di zaman dahulu ada seseorang yang lehernya cacat, dan ia selalu menjadi bahan ejekan dan tertawaan. Kemudian ibunya berkata kepadanya, “Hendaklah engkau menuntut ilmu, niscaya Allah akan mengangkat derajatmu.” Sejak itulah, orang itu belajar ilmu syar‟i hingga ia menjadi orang alim, sehingga ia diangkat menjadi Qadhi (Hakim) di Makkah selama 20 (dua puluh) tahun. Apabila ada orang yang berperkara duduk di hadapannya, maka gemetarlah tubuhnya hingga ia berdiri. Allah Ta‟ala berfirman: َُّْٛ ٍََ ْؼ٠ َٓ ال٠اٌزٚ َُّْٛ ٍَ ْؼ٠َ ٓ٠ اٌزِٜٛ َ ْغز٠َ ًَْ ٘ ًْ ُل Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az Zumar (39): 9) Dan wanita Anshar pun dipuji dan diberi kedudukan sebaik-baik wanita karena mereka tidak malu untuk bertanya tentang ilmu agama. „Aisyah Radhiallahu „Anha pernah mengatakan: ٓ٠ّ َ ِٔ ””ِٔ ْؼ َُ إٌِّ َغب ُء ِ ص َ ْٔ َ غب ُء األ ِ اٌ ِذَِٟٓ فْٙ ََّزَفَم٠ ْْ َ َب ُء أ١ َّٓ ْاٌ َحُٙ َ َّْٕ ْؼ٠ ُْ ٌَ بس
“Sebaik-baiknya wanita adalah wanita Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memahami agama.” (HR. Bukhari, Bab Al Haya‟ Fil „Ilmi) 6. Jalan Menuju Surga dan Tidak Termasuk Yang Dilaknati Maka barangsiapa yang ingin mendapatkan kemudahan menuju surga, maka segeralah mempelajari ilmu agama. Dari sana, kita dapat mengetahui yang halal dan haram, memilah mana yang prioritas dan tidak, dan mengamalkan yang benar dan yang menjauhi yang salah. Sehingga, dengan izin Allah, Allah mudahkan jalan baginya menuju surga-Nya. Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam bersabda: اٌغٕخٌٝمب ا٠ً هللا ٌٗ ثٗ طشٙٗ ػٍّب ع١ٍزّظ ف٠ مب٠ِٓ عٍه طش “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim No. 2699) Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam bersabda: ٌُ ٍ ِزؼٚػبٌ ٌُ أٚ ٖاالٚ ِبٚ ب اال روش هللاٙ١ ٌْ ِب فٛٔخٌ ٍِؼٛب ٍِؼ١ٔاْ اٌذ “Sesungguhnya dunia itu terlaknat, dan terlaknatlah apa-apa yang ada di dalamnya, kecuali berdzikir kepada Allah dan apa-apa yang mendukungnya, orang berilmu, dan orang ang menuntut ilmu.” (HR. At Tirmidzi No. 2322, katanya: hasan gharib) 7. Dimintakan Ampunan Oleh Penduduk Langit dan Bumi dan Merupakan Pewaris Para Nabi Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu, sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh siapa saja yang di langit, di bumi, ikan-ikan yang di laut, sesungguhnya keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah seumpama keutamaan rembulan di malam purnama dibanding semua bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, mereka mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan keuntungan yang banyak.” (HR. Abu Daud No. 36410) Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Telah diketahui bahwa ilmu yang diwariskan oleh para Nabi adalah ilmu syari‟at Allah „Azza wa Jalla, bukan lainnya. Sehinga para Nabi tidaklah mewariskan ilmu tekhnologi dan yang berkaitan dengannya kepada manusia.” Penutup
Begitulah sedikit keutamaan dari mempelajari ilmu, dan perlu diingat bahwa ilmu yang paling mulia adalah ilmu perihal agama, maka pelajarilah. Namun keutamaan ini tidak menutup dalam mempelajari ilmu yang bermanfaat lainnya, seperti ilmu manajemen, ilmu kesehatan, ilmu keuangan, dan sebagainya. Akhir kata, jadilah orang yang berilmu dan juga beriman. Berilmu tanpa iman, maka hidup tanpa arah, ilmu yang dimilikinya tidak memiliki panduan kearah kebaikan. Lihatlah koruptor, bukankah mereka itu orang pintar? Tapi imannya tipis, sehingga menjadi pintar tapi tidak benar. Sebaliknya, beriman tanpa ilmu, akan menjadi orang baik dan shalih, tapi tidak berdaya guna dan polos. Hidupnya hanya untuk dirinya sendiri, bahkan dia mudah diperdaya orang jahat. Hal keenam: Shalat Dhuha Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha – Shalat duha merupakan salah satu diantara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya. Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya: 1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim). 2. Ghanimah (keuntungan) yang besar Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata: Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?” Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu‟, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666) 3. Sebuah rumah di surga Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634) 4. Memeroleh ganjaran di sore hari Dari Abu Darda‟ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339). Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi‟arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”). 5. Pahala Umrah Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346). 6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi). Semoga sedikit kutipan mengenai Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha ini bisa membuat kita lebih giat lagi dalam menjalankan shalat dhuha, dan bagi yang belum melaksanakannya bisa memulai untuk menjalankannya… Aamiin… Keutamaan Mengajar dan Belajar Ilmu Agama Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.!!! Belajar ilmu agama, yang dengan ilmu tersebut seseorang mampu menegakkan agamanya dan memurnikan amalannya hanya untuk Allah ta‟ala, hukumnya fardhu „ain. Dari sini, maka diwajibkan bagi setiap mukallaf, pria dan wanita, untuk mempelajari ilmu ushuluddin yang dengan ilmu tersebut luruslah aqidahnya. Setiap mukallaf juga wajib mempelaj...ari ilmu tentang ibadah dan mu‟amalah, yang dengan ilmu tersebut benarlah ibadah dan aktivitas mu‟amalahnya. Misalnya ilmu tentang wudhu, mandi, shalat, puasa, hukum-hukum zakat dan haji bagi yang diwajibkan melaksanakannya, termasuk mempelajari tentang cara mengikhlaskan niat dalam beribadah hanya karena Allah ta‟ala. Bagi seorang pedagang, diwajibkan mempelajari hukumhukum jual-beli untuk menghindari syubhat dan hal-hal yang makruh dalam seluruh mu‟amalahnya. Siapapun yang beraktivitas dalam suatu aktivitas, fardhu „ain baginya mempelajari hukumhukum terkait aktivitasnya tersebut, untuk menghindari hal-hal yang haram dalam aktivitas tersebut. Ada juga ilmu yang hukumnya fardhu kifayah untuk dipelajari. Ilmu-ilmu tersebut tak harus dikuasai oleh setiap muslim, namun di tengah kaum muslimin harus ada yang mempelajari dan menguasainya, misalnya ilmu kedokteran, matematika, nahwu, bahasa, qira‟at, sanad hadits, dan semisalnya. Selain itu, ada juga yang mandub hukumnya, seperti mengkaji secara mendalam ilmu fiqih dan ilmu-ilmu syar‟i lainnya.
Hal ketujuh : Olahraga Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khaliknya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensi, harmonis, jelas dan logis. Dan salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan
fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan. Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya memuaskan hasrat untuk berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri kepa ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan. Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya memuaskan hasrat untuh berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam
mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita dalam berolahraga. Ada juga kesan yang menyatakan bahwa agama Islam “mengharamkan” olahraga sehingga negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak memiliki prestasi menonjol di bidang olah raga. Padahal, sesungguhnya tidak demikian. Nabi Muhammad saw, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang harus mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda, berenang, dan memanah. Tiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad saw itu, dapat dianggap sebagai sumber dari semua jenis olah raga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, keterampilan, kecermatan, sportivitas, dan kompetisi. Salah satu olahraganya adalah beladiri. Dimana beladiri adalah sarana untuk menempa diri, yang pada ujungnya untuk mengenal Penciptanya Berawal dari olah fisik dan raga, membuat praktisinya mengenal kekuatan dan kelemahan diri (tubuh)manusia. Semakin menyadari bahwa selain fisik manusia juga punya aspek mental, emosi, bagian energi dan atau tubuh non fisik lainnya. Dengan menyadari tubuh fisik, kemudian diharapkan menyadari tubuh yang non-fisik, energi, jiwa dan roh-nya. Sebab Sang Pencipta adalah Ruh yang hanya bisa digapai oleh ruh juga. Inilah ujungnya ilmu beladiri. Kendati tidak semua aliran beladiri punya aspek lengkap ini, setidaknya pencak silat masih memiliki. Rasulullah bersabda, "ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah" (HR Sahih Bukhari/Muslim) FAEDAH BERKUDA, MEMANAH, BERENANG. Sabda Rasulullah SAW : “Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (Riwayat Muslim) Berkuda Berkuda amat baik untuk kesehatan manusia. Seluruh anggota tubuh badan dari kepala hingga ke kaki, dari fisik maupun mental akan mendapat manfaatnya. Bentuk lekuk badan belakang kuda - tempat di tunggang- baik untuk merawat segala masalah tulang belakang manusia. Semasa pergerakan galloping yaitu cara rentak kuda
melompat dan berlari, menyebabkan vetebra tulang belakang manusia bergesek antara satu sama lain dalam keadaan harmoni, dan merangsang saraf-saraf tulang belakang, seolah-olah diurut, sedangkan pakar chiropraktik pun tidak mampu berbuat seperti gerakan natural tulang-tulang veterbra pada waktu orang menunggang kuda. Seluruh anggota : tulang rangka, otot-otot, organ-organ viseral - termasuk sistem pencernaan, sistem saraf, sistem voluntary maupun involuntary, organ kemih, juga geseran kepada organ-organ seksual akan terangsang secara optimum untuk menjadi semakin sehat. Penunggang kuda yang hebat selalunya bebas dari mengalami sakit belakang atau masalah dalam 'berhubungan'. Selain itu menunggang kuda turut mencerahkan mata sebab terdapat rangsangan terhadap saraf kranial semasa gerakan „galloping‟ kuda. Memanah Melatih emosi dan fisik untuk meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitik beratkan keseimbangan tubuh. Maka jika pemanah emosinya tertekan, maka panahan amat mudah tersasar. Secara tidak langsung, olahraga ini melatih manusia untuk tenang dan menstabilkan emosi. Individu yang tidak tenang, ceroboh, pemarah, kurang sabar atau kurang sehat mentalnya tidak akan menjadi pemanah yang baik. Perbuatan melenturkan anak panah di busurnya, kemudian melepaskannya perlu satu kekuatan fisik, olahraga ini juga satu latihan holistik kepada diri seseorang dari segi fisik dan mental. Bersabda Rasulullah SAW, ” Kamu harus belajar memanah kerana memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani dengan sanad yang baik) Berenang Semasa berenang, mental, fisikl, segala otot dan tulang rangka digerakkan untuk membuat satu gerakan yang berkoordinasi antara dua anggota kaki dan dua anggota tangan, selain merangsang stamina ( sistem kardiovaskular ). Berenang juga memberi peluang manusia untuk menguasai air serta menjadi berani. Rasulullah bersabda:
“Kuda itu ada tiga macam: kuda Allah, kuda manusia dan kuda syaitan. Adapun kuda Allah ialah kuda yang disediakan untuk berperang di jalan Allah, maka makanannya, kotorannya, kencingnya dan apanya saja - mempunyai beberapa kebaikan. Adapun kuda syaitan, yaitu kuda yang dipakai untuk berjudi atau untuk dibuat pertaruhan, dan adapun kuda manusia, yaitu kuda yang diikat oleh manusia, ia mengharapkan perutnya (hasilnya), sebagai usaha untuk menutupi kebutuhannya. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Saatnya mengajak anak-anak dan keluarga kita melakukan permainan dan atau olahraga yang benar-benar bermanfaat!! Selanjutnya adalah berjalan kaki, berikut beberapa fakta tentang jalan kaki : 1. Jalan kaki selama 20 menit setiap hari akan membakar 7 pound lemak per tahun. 2. Jalan kaki lebih lama setiap hari selama 40 menit adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan. 3. Jalan kaki cepat dari 20 sampai 25 menit adalah kondisi terbaik bagi jantung dan paru-paru.
Jalan kaki juga memberikan manfaat sebagai berikut : 1.Memperbaiki efektivitas jantung dan paru-paru 2.Membakar lemak dalam tubuh 3.Meningkatkan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat, bahkan sekalipun tengah istirahat 4.Membantu mengontrol selera makan 5.Meningkatkan energi 6.Membantu menyembuhkan stress 7.Memperlambat penuaan 8.Menurunkan tingkat kolesterol dalam darah 9.Menurunkan tingkat darah tinggi 10.Membantu mengontrol dan mencegah diabetes 11.Menurunkan beberapa resiko kanker seperti kanker prostat dan payudara 12.Membantu rehabilitasi dari serangan jantung dan stroke 13.Memperkuat otot kaki, paha dan tulang
Jalan kaki jauh lebih disenangi di banding lari atau jogging karena jalan kaki mengurangi stress pada bagian tubuh termasuk paha, lutut dan ankle. Ingatlah untuk selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu dan pelemasan setelah jalan kaki. Pakailah sepatu yang cocok dengan sedikit longgar di bagian depan untuk mengantisipasi pelebaran kaki saat jalan kaki dilakukan sehingga terhindar dari rasa sakit.
Tambahan : Tidur Siang Mungkin tak banyak orang yang mengetahui bahwa tidur siang yang kita lakukan banyak sekali bermanfaat bagi kesehatan anda. Untuk itulah, perlunya tips kesehatan mengupas tentang berbagai manfaat tidur siang tersebut. Sehingga pembaca lebih memiliki informasi yang mungkin sangat berguna bagi kesehatan tubuh anda. Berikut ini manfaat luar biasa tidur siang bagi kesehatan anda : 1. Meningkatkan Daya Ingat Otak. Tidur siang ternyata mampu meningkatkan daya ingat otak anda. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan bahwa tidur siang dalam wakut 45 menit mampu meningkatkan daya ingat otak anda. 2. Meningkatkan Produktivitas Kerja. Tidur siang ternyata mampu meningkatkan produktivitas kerja anda. Oleh karena itulah, bagi anda yang sering mengalami kecapekan tenaga dan pikiran setelah bekerja di sarankan untuk tidur siang agar produktivitas kerja anda meningkat. 3. Mencegah Insomnia. Tidur siang ternyata mampu mengobati insomnia atau gejala susah tidur. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 menegaskan bahwa tidur siang akan membuat penderita insomnia jadi lebih bugar. Ini dikarenakan total waktu istirahatnya jadi lebih panjang. 4. Menurunkan Stres. Tidur siang ternyata membantu menurunkan tingkat stress yang anda miliki. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hormon stress secara dramatis akan mengalami penurunan setelah anda melakukan tidur siang bagi anda yang semalam tidurnya kurang begitu nyenyak dan lelap. 5. Menyehatkan Jantung. Tidur siang ternyat mampu mencegah penyakit jantung. Jika anda melakukan tidur siang pendek selama 20-40 menit setiap hari akan mengurangi resiko penyakit jantung serta stroke. Sebuah penelitan yang dilakukan oleh orang Yunani menemukan bahwa orang yang setidaknya tidur siang selama 30 menit selama 3 kali sehari dalam waktu seminggu mampu menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebesar 37 persen. berdasarkan penelitan tersebut, tidur siang yang sehat yaitu antara pukul 1-3 siang selama tak lebih dari 45 menit. Karena jika lebih dari waktu tersebut akan menyebabkan kepala berat ketika anda terbangun.
Hal kedelapan : Tidur malam hari PERMOHONAN AMPUN PARA MALAIKAT BAGI ORANG YANG TIDUR MALAM DALAM KEADAAN SUCI (TELAH BERWUDHU')
Di antara orang-orang yang berbahagia dengan do’a para Malaikat adalah orang yang tidur malam dalam keadaan suci. Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:
1. Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ ُْذ١َ ِج٠ ػ ْج ٍذ َ َُّ ا ْغ ِف ْشُٙ ٌٍََّ ا:َ ًِْ ِاالَّ لَبي١ٌٍَّػخً َِِٓ ا ُ ٍِ ََ ْٕم٠ َ ال، ٌبس ِٖ ٍََِه َ عب َ ت َ ْٓ ِِ ْظ َ ْا َ٘ ِز ِٖ اْألَعْٚ ُشّٙ ِ ط ِ َ ِشؼْٟ ِطب ِ٘ ًشا ِاالَّ ثَبدَ َِؼَُٗ ف َ ١ٌَ َُِّٗٔ فَب،ُ َشوُ ُُ هللاَّٙ َغبدَ ط ٌِؼَ ْجذِنَ فَبَُِّٔٗ ثَبدَ طَب ِ٘ ًشا.
"Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan suci melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam syi’aar, tidak satu saat pun dia membalikkan badannya melainkan satu Malaikat akan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.’”
2. Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ِم١ْ َ َ ْغز٠ ُْ ٍََ ف، ٌبس ِٖ ٍََِه َ ََِ ْٓ ثَبد فَبَُِّٔٗ ثَبدَ طَب ِ٘ ًشا،ٍْ َ َُّ ا ْغ ِف ْش ٌِؼَ ْجذِنَ فُالُٙ ٌٍََّ ا: ُظ ِاالَّ لَب َي ْاٌ ٍََّه ِ َ ِشؼِٟطب ِ٘ ًشا ثَبدَ ف
"Barangsiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’” Imam Ibnu Hibban mengawali hadits ini dengan judul: “Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Orang yang Tidur Malam dalam Keadaan Suci ketika Dia Bangun Tidur.” Di antara kandungan yang dapat kita petik dari kedua hadits di atas adalah: Pertama : Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Sungguh teman yang paling baik dan paling mulia, seandainya balasan untuk orang yang tidur dalam kedaan suci hanya itu saja, maka hal tersebut tentu sudah cukup. Kedua : Malaikat yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala memohon ampunan kepada-Nya setiap ia
membalikkan badannya pada malam hari dan ketika ia bangun dari tidurnya.
Dan bukan ini saja, bahkan ada riwayat lain yang menunjukkan keutamaan orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci. Demikianlah yang diriwayatkan oleh dua Imam, yaitu Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud dari Sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. beliau bersabda:
َ خ َشحِ ِاالَّ أ َ ْػ٢ َ ِر ْو ٍشٍَٝػ ِ ْاَٚ َ ب١ْٔ ُّ ًْشا َِِٓ اٌذ١َغْؤ َ ُي هللا َ َخ١َ ًِْ ف١ٌٍَّبس َِِٓ ا ُّ ََزَؼ١َطب ِ٘ ًشا ف ُ َّٖ ب٠طبُٖ ِا َ ُْذ١َ ِج٠ ٍُ ٍِ َِب ِِ ْٓ ُِ ْغ
“Tidaklah seorang muslim bermalam dalam keadaan berdzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci, lalu ia bangun pada suatu malam dan berdo’a memohon kebaikan dunia atau akhirat kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.”
Keutamaan Berzikir Ketika Terjaga Di Malam Hari Dari „Ubadah bin Shamit radhiyallahu „anhu, dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda, ال:ً فمبي١ٌٍَؼبس ِٓ ا َّ ٌُٗ ْاٌ َح ّْذ ُ َِٓ رٚ ُ ٌَُٗ ْاٌ ُّ ٍْه،ٌَُٗ َْه٠حْ ذَُٖ ال ش َِشَٚ ُ اٌٗ اال هللا،ِعجحبَْ هللاٚ ،ِ اٌحّذ ُ هلل، ٌْش٠ءٍ لَ ِذْٟ ُو ًِّ َشٍٝ ػَُٛ ٘ٚ ْ ،ٌٗ ت١ ْ ِ لُجٍٝصٚ ضؤٛفبْ ر ال اٌٗ االٚ صُ لبي،ِح َ اال ثِبهللَّٛ ُال لٚ َيْٛ ال َحٚ ،هللاُ أ َ ْوجَ ُشٚ ،ُهللا: ٍذ َ دػب – اعز ُ ِغٚ – أٌٟ َُّ ا ْغ ِف ْشُٙ ٌٍَّا ُٗصالر “Barangsiapa yang terjaga di malam hari, kemudian dia membaca (zikir tersebut di atas):
حْ َذُٖ َلَٚ ُ ءٍ َل إٌٗ إَل هللاَْٟ ُو ِ ًّ شٍٝ عَُٛ ٘ٚ ٌُٗ ا ٌْ َح ّْ ُذٚ ُ ٌَُٗ ا ٌْ ُّ ٍْه،ٌَُٗ َه٠ْ َل إٌٗ إَل ش َِشٚ ،ِعجحبَْ هللاٚ ،ِ اٌحّ ُذ هلل، ٌْش٠لَ ِذ ُهللاٚ ،ُحَ إَل ثِبهللِ هللاَّٛ َُل لٚ َيْٛ َل َحٚ ،أ َ ْوجَ ُش [Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syain qodiir. Alhamdulillah wa subhanallah, wa laa ilaha illallah, wallahu akbar, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah] Segala puji bagi Allah Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu, segala puji bagi Allah, maha suci Allah, tiada sembahan yang benar kecuali Allah, Allah maha besar, serta tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, kemudian dia mengucapkan:
ٌٟ َُّ ا ْغ ِف ْشُٙ ٌٍَّا “Ya Allah, ampunilah (dosa-dosa)ku“, atau dia berdoa (dengan doa yang lain), maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudhu dan melaksanakan shalat maka akan diterima shalatnya” Hadits yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan orang yang berzikir ketika terjaga di malam hari, kemudian dia berdoa kepada Allah atau melakukan shalat Imam Ibnu Baththal berkata: “Allah menjanjikan melalui lisan (ucapan) nabi-Nya shallallahu „alaihi wa sallam bahwa barangsiapa yang terjaga dari tidurnya (di malam hari) dalam keadaan dia lidahnya selalu mengucapkan (kalimat) tauhid kepada Allah, tunduk pada kekuasaan-Nya, dan mengakui (besarnya limpahan) nikmat-Nya yang karenanya dia memuji-Nya, serta mensucikan-Nya dari (sifat-sifat) yang tidak layak bagi-Nya dengan bertasbih (menyatakan kemahasucian-Nya), tunduk kepada-Nya dengan bertakbir (menyatakan kemahabesaran-Nya), dan berserah diri kepada-Nya dengan (menyatakan) ketidakmampuan (dalam segala sesuatu) kecuali dengan pertolongan-Nya, sesungguhnya (barangsiapa yang melakukan ini semua) maka jika dia berdoa kepada-Nya akan dikabulkan, dan jika dia melaksanakan shalat akan diterima shalatnya. Maka bagi orang sampai kepadanya hadits ini, sepantasnya dia berusaha mengamalkannya dan mengikhlaskan niatnya (ketika mengamalkannya) untuk Allah Ta‟ala“ Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini: - Imam Ibnu Hajar berkata: “Perbuatan yang disebutkan dalam hadits ini hanyalah (mampu dilakukan) oleh orang telah terbiasa, senang dan banyak berzikir (kepada Allah), sehingga zikir tersebut menjadi ucapan (kebiasaan) dirinya sewaktu tidur dan terjaga, maka Allah Ta‟ala memuliakan orang yang demikian sifatnya dengan mengabulkan doanya dan menerima shalatnya” - Keutamaan mengucapkan zikir ini juga berlaku bagi orang yang terjaga di malam hari kemudian dia mengucapkan zikir ini (berulang-ulang) sampai dia tertidur. Imam an-Nawawi berkata: “Orang yang terjaga di malam hari dan ingin tidur (lagi) setelahnya, dianjurkan baginya untuk berzikir kepada Allah Ta‟ala sampai dia tertidur. Zikir-zikir yang dibaca (pada waktu itu) banyak sekali yang disebutkan (dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam), di antaranya … kemudian beliau menyebutkan hadits di atas - Di antara para ulama ada yang menjelasakan bahwa peluang dikabulkannya doa dan diterimanya shalat pada saat setelah mengucapkan zikir ini lebih besar dibandingkan waktuwaktu lainnya HIKMAH MANFAAT TIDUR MENGHADAP KE KANAN (SUNAH RASULULLAH SAW)
Tidur sangat dibutuhkan untuk mengembalikan stamina tubuh. Pada dasarnya, sesorang tidak menyadari gerakan yang dilakukan pada waktu tidur. Posisi tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Salah satu posisi tidur yang dianjurkan adalah tidur dengan posisi miring ke kanan.
Barra‟ bin Azib berkata, “Nabi Muhammad saw bersabda kepadaku, „Apabila kamu datang ke tempat tidurmu (hendak tidur), berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat, kemudian kamu tidur miring pada bagian kanan’. Sabda Lainnya didasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
Seperti dikutip dari NYTimes, Selasa (26/10/2010) pada umumnya dokter akan menyarankan orang tidur miring sehingga gaya gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut. Tidur miring menghadap kanan lebih bagus dari pada menghadap kiri, karena bisa melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ lainnya. Tapi ternyata tak selamanya demikian. Tidur menghadap kiri pun bisa memberikan manfaat untuk kesehatan terutama pada orang yang memiliki gangguan asam lambung. Fakta menunjukkan bahwa posisi tidur menghadap ke kiri sangat penting bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung seperti timbulnya rasa panas terbakar di perut (heartburn), karena posisi yang salah bisa membuat asam lambung masuk ke kerongkongan dan memicu insomnia. Sebaliknya beberapa studi telah menemukan bahwa tidur menghadap ke kanan akan memperburuk kondisi tersebut di atas, sedangkan jika menghadap kiri bisa membantu menenangkan. Bagi penderita gangguan lambung, tidur menghadap kanan membuat esophageal sphincter (saluran antara perut dan kerongkongan) melemah yang membuat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga bikin perih di lambung. Selain itu bagi penderita gangguan lambung, tidur dengan posisi menghadap kiri akan membuat sambungan antara perut dan kerongkongan tidak terbuka meskipun kadar asam lambung tinggi. Hasil studi ini dilaporkan dalam The Journal of Clinical Gastroenterology. Dalam penelitian lain yang dimuat The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan bagi penderita lambung akan meningkatkan asam lambung dan kerongkongan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghilangkannya.
Berikut adalah menfaat dari tidur dengan posisi miring ke kanan.
1. Mengistirahatkan otak kiri. Pada dasarnya, otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak bagian bertugas mempersarafi organ tubuh sebelah kiri, begitu juga sebaliknya. Dalam keseharian, kita sering menggunakan organ tubuh sebelah kanan. Dengan tidur miring ke kanan, maka gantian otak kiri yang mensarafi organ tubuh sebelah kanan. Dan ini dapat menghindarkan dari bahaya yang timbul seperti pengendapan pembekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan penyempitan pembuluh darah.
2. Mengurangi beban jantung. Dengan posisi miring ke kanan saat tidur dapat membuat darah terdistribusi secara merata dan terkonsentrasi ke tubuh bagian kanan. Hal ini membuat aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih melambat sehingga denyut jantung lebih lambat dan tekanan darah akan menurun. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa orang lain karena posisi jantung lebih condong ke sebelah kiri.
3. Mengistirahatkan lambung. Apabila seseorang tidur degan posisi miring ke kiri dapat menyebabkan chime ( makanan yang dicerna lambung yang bercampur asam lambung) akan terganggu dan akan memperlambat proses pengosongan lambung.
4. Mencegah batu kantung empedu. Dengan tidur miring ke kanan menyebabkan aliran chiem lancar sehingga cairan empedu meningkat. Hal ini dapat mencegah batu kantung empedu.
5. Meningkatkan waktu penyerapan gizi. Saat tidur akan akan terjadi pergerakan usus yang meningkat. Dengan posisi tidur miring ke kanan akan membuat perjalan makanan yang tercerna lebih lama, sehingga penyerapan sari makanan lebih optimal.
6. Merangsang buang air besar. Dengan tidur miring ke kanan akan membuat proses pengisian usus besar lebih cepat penuh sehingga merangsang gerak usus besar dan relaksasi dari otot anus. Ini akan merangsang untuk buang air besar.
7. Mengistirahatkan kaki kiri. Dalam aktifitas keseharian kita cenderung menggunakan kaki sebagai pusat pembeban sehingga kaki cepat merasa pegal. Dengan tidur miring ke kanan akan membantu pengosongan vena kaki kiri sehinnga rasa pegal lebih cepat hilang.
8. Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Saat tidur miring ke kanan, jantung juga akan condong ke kanan. Hal ini tak masalah karena jantung akan menekan paru-paru kanan yang ukurannya lebih besar.
9. Menjaga saluran pernafasan. Dengan tidur miring ke kanan akan mencegah jatuhnya pangkal lidah yang dapat mengganggu saluran pernafasan.
Subhanallah.. alhamdulillah Selalu tersimpan hikmah yang baik, atas setiap perintah / ajaran Rasulullah SAW yang kita cintai Apa saja keutamaan ayat kursi? Ternyata keutamaan ayat ini pernah diajarkan oleh setan pada sahabat Abu Hurairah. Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut, َّ ٌ َِِٓ اَُٛ ْحض٠ ًَ َد فَ َغؼ ٍ آِٝٔ فَؤَر َب، َْضب ، َطؼَ ِب ُ َسٍَِٕٝ َّوَٚ هللا ػٕٗ – لَب َيٝ َْشح َ – سض٠ ٘ َُشَِٝػ ْٓ أَث ِ َّ ُيٛع َ َِ َّللا – ملسو هيلع هللا ىلص – ثِ ِح ْف ِظ صَ وَبحِ َس ُْْٕٗذُ َػ١ٍََّ لَب َي فَخ. ٌ ذَح٠ِ َحب َعخٌ َشذٌِٝ َٚ ، ب ٌي١َ ِػٝ ُ َسٌََّٝللا أل َ ْسفَ َؼَّٕ َه ِا ِ َّ ِيٛع ِ َّ َٚ ُلُ ٍْذَٚ ، ُُٗفَؤ َ َخزْر َّ ٍَ َػَٚ ، ُِ ْحز َب ٌطِّٝٔ لَب َي ِا. – َّللا – ملسو هيلع هللا ىلص
، ُُٗبالً فَ َش ِح ّْز١َ ِػَٚ ً ذَح٠َِّللا َشىَب َحب َعخً َشذ ُ ب َس٠َ ُبي لُ ٍْذ َ َ ل. » َبس َحخ ْ َ فَؤ ُ َْشح َ َِب فَ َؼ ًَ أ َ ِع٠ب أ َ َثب ٘ َُش٠َ « – – ملسو هيلع هللا ىلصٝ ِ َّ َيٛع ِ ش َن ْاٌ َج١ ُّ ص َجحْ ذُ فَمَب َي إٌَّ ِج َ َ َ َّ َ َ » ُ دَُٛؼ١ َعَٚ لب َي « أ َِب أُِٗ لذْ َوزثَ َه. ٍُٗ١ِْذُ َعج١ٍَّفَ َخ Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.” َّ ٌ َِِٓ اَُٛ ْحض٠ صذْرُُٗ فَ َغب َء – َّللا ُ َسٌَٝط َؼ ِبَ َفؤ َ َخ ْزرُُٗ فَمُ ٍْذُ أل َ ْسفَ َؼَّٕ َه ِا ُ ِي َسْٛ َد ُ ٌِمَُٛؼ١ فَ َؼ َش ْفذُ أََُّٔٗ َع. ِ َّ ِيٛع ِ َّ يٛ ِ ع َ فَ َش. ُ دَُٛؼ١َّللا – ملسو هيلع هللا ىلص – ِأَُّٗ َع ٗ١ٍ هللا ػٍَّٝللا – ص ُ َسٌِٝ بي َ َ فَم، ُصجَحْ ذ ْ َ ٍَُٗ فَؤ١ِعج َ َ ل. – ملسو هيلع هللا ىلص ِ َّ ُيٛع َ ُْذ١ٍَّ فَ َخ، ُُٗ فَ َش ِح ّْز، ُ دَُٛب ٌي الَ أَػ١ ِػٝ َّ ٍَ َػَٚ ، ُِ ْحز َب ٌطِِّٝٔ فَبِٕٝبي دَ ْػ ْ َ َّ ً َ َ ْبي « أ َِب أَُِّٗ لَذ َ َ ل. ٍَُٗ١ِْذُ َعج١ٍ فَ َش ِح ّْزُُٗ فَ َخ، ًَبال١ ِػَٚ ً ذَح٠َِّللا َشىَب َحب َعخ َشذ ُ َِب فَؼَ ًَ أ ِع، َ َْشح٠َب أثَب ٘ َُش٠ « – ٍُعٚ ِ َّ َيَٛب َس ُع٠ ُ لٍُذ. » ش َن١ » ُ دُٛؼ١َ َعَٚ َوزَ َث َه Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullahshallallahu „alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabishallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.” َّ ٌ َِِٓ اَُٛ ْحض٠ صذْرُُٗ اٌضَّب ٌِضَخَ فَ َغب َء َ ُُ ػ ٍ س َِ َّشا ال ِ َآخ ُش صَال ُ د أََّٔ َه ر َْض ِ َ٘زَاَٚ ، – َّللا – ملسو هيلع هللا ىلص ُ َسٌَِٝ فَؤ َ َخزْرُُٗ فَمُ ٍْذُ أل َ ْسفَؼََّٕ َه ا، َطؼَ ِب ِ َّ يٛ ِ ع َ فَ َش. ْ ُ ْ ْ َ ّ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ َّ ( ٝ َّ َ َ َ ُذ ٍ َُٛ ٘ ََّّللاُ الَ ِاٌََٗ ِاال ع ش ى ٌا خ ٠ آ أ ش ل ب ف ه ش ا ش ف ٝ ٌ ا ْذ ٠ ٚ أ ا ر ا ي ب ل ُٛ ٘ ب ِ ٍ ل . ب ٙ ث َّللا ه ؼ ف ٕ ٠ د ب ّ ٍ و ه ّ ٍ ػ أ ٝ ٕ ػ د ي ب ل . ُ د ٛ ؼ ر ُ ْ ِ ْ َ ِ ِ َ َ ُ َ ِ َ ِ ِ َ ْ َ َ َ ُ َ ُ َّ ُ د ُ صُٛرَؼ َ َ ِ َ ِّ َِ َ ِ َ َ َ َّ ٌ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ ُ ْ َّ َّ ، ُصجَحْ ذ َ َم َشثَٕ َه٠ َالَٚ َّللا َحبفِظ ْ ٍٗ ُ فَؤ١ِْذُ َعج١ٍ فَ َخ. صجِ َح ْ رٝطب ٌْ َحز١ْ ش ِ َّ َِِٓ َْه١ٍَضَ ا َي َػ٠ ْٓ ٌ فَب ِٔ َه، َخ٠٢ ر َخزِ َُ اٝ َُ ) َحزُّٛ١َ ْاٌمٝ ُّ ْاٌ َح َّ َُِٕٝ ْٕفَؼ٠ ، د ُْذ١ٍََّ فَخ، بَٙ َّللاُ ِث ٍ َو ٍِ َّبُِّٕٝ ٍّ ِ ُ َؼ٠ َََُّّٗٔللا صَ َػ َُ أ ُ َب َس٠ ُ لُ ٍْذ. » َبس َحخ ُ َسٌِٝ بي َ َفَم ُ َّللا – ملسو هيلع هللا ىلص – « َِب فَ َؼ ًَ أ َ ِع ِ َّ َيٛع ِ َّ ُيٛع ِ َش َن ْاٌج١ ْ ْ ْ ْ ْ َ َ ْ َّ َ ُ َ َّ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َّ ( َُ ِ ر َخزٝب َحزَٙ ٌِ َّٚ ِِٓ أٝ َُ ُّٛ١ اٌمٝ َ ٠َٚ اِرا أٌِٝ لٍذُ لب َي. » ٝ ُّ اٌ َحَُٛ ٘ َّللاُ ال اٌَِٗ اِال ِّ َخ اٌى ْش ِع٠ ِف َشا ِش َه فبل َشأ آٌِْٝذ ا َ ِ٘ لب َي « َِب. ٍُٗ١َِعج ْ َ ٌ ْ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َ َ َ ٌ َّ « – – ملسو هيلع هللا ىلصٝ ج ٕ ٌا بي م ف . ْش ١ خ َ ٌا ٝ ٍ ػ ٝ ش ص ْش ح أ اٛ ٔ َب و ٚ ، ح ج ص ر ٝ ز ح ْ ب ط ١ ْ ش ه ث ش م ٠ ال ٚ ظ ف ب ح َّللا ِ ْه ١ ٍ ػ َضَ ا َي٠ ْٓ ٌَ ٌِٝ بي ٍء َ َ َٓ َ ْ َ ِ ِ َ َ َلَٚ ) َ َ ِ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ ْ ِ ُّ ِ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ ٌ َ َ ْ » ْطب١ْ ان َش ِ ت ُِٕز صال َ بي « ر َ ل. بي ال َ ل. » َ َْشح٠َب أثَب ٘ َُش٠ َب ٍي١ٌ س ُ َبط ِ ر ْؼٍ ُُ َِٓ رخ، ٌةٚ وزَُٛ َ٘ٚ صذَل َه َ أ َ َِب أَُِّٗ لذ Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullahshallallahu „alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi „Allahu laa ilaha illa huwal hayyul
qoyyum …„ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan „Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum‟. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu „alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu „alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311). Hal kesembilan : Puasa Cara melakukan puasa sunnah Senin dan Kamis, yaitu seperti halnya puasa sunnah lain pada umumnya. Perlu diketahui, bahwa hari Senin merupakan amalan tersendiri, pun dengan hari Kamis - juga merupakan amalan tersendiri. Atas dasar hadits. Rasulullah saw. bersabda : فأحب أن يعرض عملي وأنا صائم،تعرض األعمال يوم االثنين والخميس
Artinya: “(pahala) Amalan di angkat pada hari senin dan kamis, maka aku menyukai jika ketika amalanku di angkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Dan saat Rasulullah ditanya tentang puasa Senin dan Kamis, Beliau menjawab khususnya pada hari Senin: ي فيه َّ ذاك يوم ُولدتُ فيه وأُنز َل عل
Artinya: “Hari itu aku di lahirkan dan pada hari itu (pula) wahyu di turunkan kepadaku.” (HR Muslim) Rasulullah saw. tidak mensyaratkan bahwa puasa sunnah Senin dan Kamis harus dilakukan pada hari Senin dan hari Kamis dan tidak boleh melewatkan salah satu hari tersebut. Tetapi puasa sunnah di hari Senin merupakan amalan tersendiri dan begitu pula dengan puasa Sunnah di hari Kamis pun begitu berdasarkan dalil bahwa (pahala) beramal puasa Senin dan Kamis akan diangkat pada hari itu.
Keutamaan Puasa Senin Kamis Keutamaan melaksanakan puasa Senin dan Kamis banyak sekali. Berikut ini merupakan dalil keutamaan berpuasa Senin dan Kamis serta puasa sunnah lainnya. Rasulullah saw. bersabda: أين الصائمون؟ فيقومون: يقال. يدخل منه الصائمون يوم القيامة ال يدخل منه أحد غيرهم، الريان:إن في الجنة بابًا يقال له فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد،ال يدخل منه أحد غيرهم Artinya: Artinya : “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim) عن عائشة ـ رضي هللا عنها ـ أن النبي ملسو هيلع هللا ىلص كان يتحرى صيام االثنين والخميس Artinya: Artinya : “Dari „Aisyah -radhiallahu „anha- : bahwa Nabi -sholallahu „alaihi wasallam- sering melakukan puasa senin dan kamis.” (HR Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai)
Hal kesepuluh : Bersedekah Keutamaan Sedekah Diantara keutamaan bersedekah antara lain: 1. Sedekah dapat menghapus dosa. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
ء اٌّبء إٌبسٝئخ وّب رطف١ء اٌخطٝاٌصذلخ رطفٚ
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Adapun dalam hal diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar „impas‟ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar. Allah Ta‟ala berfirman:
َْٚع ُش ِ َُ ا ٌْ َخبْٛ ََّللا إِ ََّل ا ٌْم ِ َّ َأ ْ َُِٓ َِى َْش٠ َّللا فَ ََل ِ َّ ا َِى َْشُِِٕٛ َ أَفَأ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A‟raf: 100) 2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
ٕٗ١ّ٠ َل رعٍُ شّبٌٗ ِب رٕفكٝ حز،سجً رصذق ثصذلخ فأخفب٘ب
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampaisampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421) 3. Memberi keberkahan pada harta. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
إَل عضاِٛب صاد هللا عجذا ثعفٚ ِب ٔمصذ صذلخ ِٓ ِبي
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi „impas‟ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut „impas‟ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.” 4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah. Allah Ta‟ala berfirman:
ٌُ ٠ ُْ أ َ ْج ٌش و َِشُٙ ٌََٚ ُْ ُٙ ٌَ َف ِ ص ِ ّذلَب َّ ُّ ٌْ اَٚ َٓ١ِص ِ ّذل َّ ُّ ٌْ ِإَّْ ا َ َّللا لَ ْشضب ً َح ُ ُضَبع٠ ً غٕب َ َّ اُٛأ َ ْل َشضَٚ د
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 19) 5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
ِٓٚ ، ِٓ ثبة اٌصَلحٟ فّٓ وبْ ِٓ أً٘ اٌصَلح دُع:ش١ ٘زا خ،ب عجذ هللا٠ اٌجٕخٟ فٞدٛٔ ،ً هللا١ عجٟٓ ف١جِٚٓ أٔفك ص ِٓ ثبة اٌصذلخِٟٓ وبْ ِٓ أً٘ اٌصذلخ دُعٚ ،بدٙ ِٓ ثبة اٌجٟبد دُعٙوبْ ِٓ أً٘ اٌج
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027) 6. Menjadi bukti keimanan seseorang. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
ْاٌصذلخ ثش٘بٚ
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223) An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)” 7. Membebaskan dari siksa kubur. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
سٛب حش اٌمجٍٙ٘ء عٓ أٝإْ اٌصذلخ ٌزطف
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873) 8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
عىُ ثبٌصذلخ١ا ثٛثٛ فش. ع١حضشاْ اٌج٠ ُاإلصٚ ْطب١ب ِعشش اٌزجبس ! إْ اٌش٠
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”) 9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
، ٕفك إَل عجغذ٠ فَل: فأِب إٌّفك، ّبٙ١ رشالٌّٝب إٙ٠ ِٓ صذ، ذ٠ّب ججزبْ ِٓ حذٙ١ٍ ع، ٓ١ٍ وّضً سج، إٌّفكٚ ً١ِضً اٌجخ ٛٙ ف، بٙٔئب إَل ٌضلذ وً حٍمخ ِىب١ٕفك ش٠ ْذ أ٠ش٠ فَل: ً١أِب اٌجخٚ . ٖ أصشٛرعفٚ ، ٗٔ ثٕبٟ رخفٝ حز، ٖ جٍذٍٝفشد عٚ ٚأ َل رزغعٚ بٙععٛ٠
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443) Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan. Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil untuk bersedekah? Semoga dimudahkan ya akhiy, ukhty… Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu „alaihi wa sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thabrani] Keutamaan Sedekah di Jalan Allah Hadits Bukhari 2629 َُ ٍَّع َ َُّللا َ َُّللا َ ص َح َّذصََٕب َ ِ ّٟ ع ُْٕٗ ع َْٓ اٌ َّٕ ِج ٍ ع ْع ُذ ْث ُٓ َح ْف َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَع َّ ٍَّٝ ص َّ َٟ َشحَ َس ِض٠ْ ع ِّ َع أَثَب ُ٘ َش َ ََُّٗٔعٍَ َّخَ أ َ ٟ ع َْٓ أ َ ِثٝ١َ َ ْح٠ َْٓ جَب ُْ ع١ْ ش َ ََِٟٕح َّذص ُ َ ُ َ َ َ ْ َ َّ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ِٗ ١ْ ٍع َ َٜٛ َ َل رَّٞللا رانَ اٌ ِز َ لَب َي َِ ْٓ أَٔف ِ َّ َيٛع ِ َّ ًِ ١ِعج ُ َب َس٠ ثَى ٍْشُٛ ف ًُ ٍَ٘ َُّ لب َي أثْٞ ة أ ٍ َّللا َدعَبُٖ خ َضٔخ اٌ َجٕ ِخ ُو ًُّ خ َضٔ ِخ ثَب َ ِٟ ِٓ ف١ْ َجْٚ ك َص ُْ ُٙ ْٕ ِِ َُْٛ أ َ ْْ رَىٛ َْل َ ْس ُجِِّٟٔعٍَّ َُ إ َ َُّللا َ ُّٟ فَمَب َي اٌ َّٕ ِج َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَ ع َّ ٍَّٝص Barang siapa yg menginfaqkan sepasang sesuatu di jalan Allah, maka penjaga surga akan memanggilnya, dimana setiap pintu ada penjaganya, yaitu dgn berkata: Kemarilah. Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah, itulah orang yg tak akan rugi & sengsara. Maka Nabi bersabda: Aku berharap kamu termasuk diantara mereka. [HR. Bukhari No.2629]. Hadits Bukhari 2630 َ َُّللا َ َْٓ ٌح َح َّذصََٕب ِ٘ ََل ٌي ع١ْ ٍَ ُبْ َح َّذصََٕب ف َ َّللا ِ ع َط ِ ُٓ َح َّذصََٕب ُِ َح َّّ ُذ ْث ِ َّ َيٛع َّ ٍَّٝص ُ ع ُْٕٗ أََّْ َس َّ َٟ ِ َس ِضٞ َ ٟغ ٍبس ع َْٓ أَ ِث َ َ٠ ِٓ بء ْث ٍ َٕع َُّللا ّ ٍذ ا ٌْ ُخذ ِْس١ع ِع َ َ َب فَجَ َذأ١ْٔ ض ص ُ َُّ رَ َو َش َص ْ٘ َشحَ اٌ ُّذ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ْ ِ ُى ُْ ِِ ْٓ ثَ َشوَب١ْ ٍع َ ُفز َ ُح٠ َِبِٞ ُى ُْ ِِ ْٓ َث ْعذ١ْ ٍع َ َٝ اٌ ِّٕجَ ِش فمب َي إِٔ َّب أخشٍٝع َ ََ عٍَّ َُ لَب َ ِ د اْل ْس َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَع ٝ َحُٛ٠ عٍَّ َُ لُ ٍَْٕب َ َُّللا َ َغىَذ َ ُّٟ ع ُْٕٗ اٌ َّٕ ِج ِ َّ َيٛع َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَ ع َّ ٍَّٝص َ َ ُش ِثبٌش ِ َّّش ف١ْ ا ٌْ َخَِٟأْر٠َٚ َ َّللا أ ُ َب َس٠ َفمَب ََ َس ُج ًٌ فَ َمب َيٜ ِث ْبْل ُ ْخ َشََّٕٝصَٚ ِث ِئ ْحذَاُ٘ َّب َش ََل١ْ ص َ ََلصًب ِإَّْ ا ٌْ َخَٛ ُ٘ ٌش١ْ َخَٚ َ غبئِ ًُ آِٔ ًفب أ َ ََّْبط َوأ ِ ٚ ُس ُءٍَٝع َّ ٌَٓ ا٠ْ َ اٌش َحضَب َء َفمَب َي أ َ َِ َُِّٗٔ َش ص ُ َُّ إ١ْ ُْ اٌ َّطِٙ ع َ َٚ ِٗ ١ْ ٌَِإ ُّ ِٗ ِْٙ جَٚ َْٓ غ َح ع ُ ٌَّٕعىَذَ ا َ َ ْعز َ ْمجٍََذ ْ بص َشرَب َ٘ب ا ِ إِرَا ا ِْز َ ََلدْ َخَُّٝ ٍِ ُُّ إِ ََّل آ ِوٍَخ ا ٌْ َخ ِض ِش ُوٍَّ َّب أ َ َوٍَذْ َحز٠ ْٚ َ ْمز ُ ًُ َحجَ ًطب أ٠َ ُع َِب١اٌش ِث َّ ُُ ْٕ ِجذ٠ إَُِّٔٗ ُوٍَّ َّبَٚ ِش١ْ إِ ََّل ِثب ٌْ َخَِٟأْر٠ َِٝ َزَب١ٌْ اَٚ َّللا ِ ص َ َُ ِٔ ْعَٚ ٌحَٛ ٍْ إَِّْ َ٘زَا ا ٌْ َّب َي َخ ِض َشحٌ ُحَٚ ْثَبٌَذْ ص ُ َُّ َسرَعَذَٚ ْظ فَضٍََ َطذ ِ َّ ًِ ١ِعج ْ ُّ ٌْ ت ا َ ِٟغ ٍِ ُِ ٌِ َّ ْٓ أ َ َخزَُٖ ثِ َح ِمّ ِٗ فَ َجعٍََُٗ ف ُ بح َ َّّْ اٌش َب َِ ِخ١ ََ ا ٌْ ِمْٛ َ٠ ذًا١َِٙ ِٗ ش١ْ ٍَع ْ َ٠ ََلِٞ ِو ًِ اٌَّز٢ و َْبَٛ ُٙ ََأ ْ ُخ ْزُٖ ثِ َح ِمّ ِٗ ف٠ ُْ ٌَ ْٓ َِ َٚ ًِ ١ِغج َ ُْ َُٛى٠َٚ شجَ ُع َّ ٌا ْث ِٓ اَٚ ٓ١ َ َّ ٌْ اَٚ ِ غب ِو
Sungguh yg aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku adl bila dibukakan kepada kalian keberkahan bumi. Maka Beliau menyebut bunga-bunga dunia yg dimulai dgn yg pertama lalu dilanjutkan dgn yg lainnya. Lalu ada seorang yg berdiri seraya berkata: Wahai Rasulullah, apakah kebaikan akan datang membawa keburukan? Maka Nabi terdiam atas pertanyaan orang itu. Kami berkata: Beliau sedang mendapat wahyu. Maka orang-orang terdiam seolah di atas kepala mereka ada burung yg bertengger. Kemudian Beliau mengusap wajahnya yg penuh dgn keringat lalu bertanya: Mana orang yg bertanya tadi? Apakah kebaikan itu? Beliau bertanya tiga kali.Sesungguhnya kebaikan itu tak akan datang kecuali (dengan membawa) kebaikan. Sesungguhnya apa yg ditumbuhkan pada musim semi dapat membinasakan atau dapat mendekatkan kepada kematian kecuali seperti ternak pemakan dedaunan hijau yg apabila sudah kenyang dia akan memandang matahari lalu mencret kemudian kencing lalu dia kembali merumput (makan lagi). Dan sungguh harta itu seperti dedaunan hijau yg manis. Maka beruntunglah seorang muslim yg dia mendapatkan harta dgn haq & dgn hartanya itu dia nafkahkan di jalan Allah, anak-anak yatim, orang-orang miskin, & ibnu sabil (musafir yg kehabisan bekal). Dan barangsiapa yg mengambil harta dunia tanpa hak ia seperti orang yg memakan namun tak pernah kenyang & harta itu akan menjadi saksi baginya pada hari qiyamat. [HR. Bukhari No.2630]. Hadits ibnumajah 2750 َِّللا ْ َ أِٟ لِ ََلثَخَ ع َْٓ أَثِٟة ع َْٓ أَثٛ َّ ُيٛع ُ َثبَْ لَب َي لَب َي َسْٛ َ ع َّب َء ع َْٓ ص َ ُِٛ ُٓ َح َّذصََٕب ِع ّْ َشاُْ ْث ُ ُّ٠َ ٍذ َح َّذصََٕب أ٠ْ َح َّذصََٕب َح َّّب ُد ْث ُٓ َصُّٟ ِض١ْ ٌٍَّ اٝع ُُُٗ ْٕ ِفم٠ بس َ عٍَّ َُ أ َ ْف َ ُُُٗ ْٕ ِفم٠ َٕب ٌس٠ِدَٚ ِٗ ٌِ َب١ ِعٍَٝع َ ُُُٗ ْٕ ِفم٠ َٕب ٌس٠ِاٌش ُج ًُ د َ َُّللا َ ِ َّ ًِ ١ع ِج َ ِٟ فَ َش ٍط فٍَٝع َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَ ع َّ ٍَّٝص ٌ َٕ٠ِدَٚ َّللا َّ ُُُٗ ْٕ ِفم٠ َٕ ٍبس٠ِض ًُ د َ َ َّللا َ ًُ اٌش ُج ْ أٍٝع ِ َّ ًِ ١ِعج َ ِٟص َحبثِ ِٗ ف َّ Dinar yg paling utama diinfakkan oleh seseorang adl sebagai berikut: dinar yg dinafkahkan untuk istrinya (keluarganya), dinar yg diinfakkan untuk pengurusan kuda di jalan Allah & dinar yg diinfakkan oleh seseorang untuk para sahabatnya yg berjuang di jalan Allah. [HR. ibnumajah No.2750]. Hadits ibnumajah 2751 َاء َ َْٓ غ ِٓ ع َ ِٓ ًِ ْث١ٍِ ْهٍ ع َْٓ ا ٌْ َخ٠ فُ َذَّٟللا ا ٌْ َح َّّب ُي َح َّذصَ َٕب ا ْث ُٓ أَ ِث َ ُٓ ُْ ْثَٚح َّذص َ َٕب َ٘ب ُس ِ اٌذ َّْسدٟأ َ ِثَٚ ت ِ َّ ع ْج ِذ ِ َّ ع ْج ِذ ٍ ٌِ َطبٟ ِ ْث ِٓ أ َ ِثّٟ ٍِ ع َ َّللا ع َْٓ ا ٌْ َح َ ُ ْ ْ ُ ُ َح ّذ٠ ُْ ُٙ ٍُّ ِٓ ُو١ْ ص ِس َ ِٓ َجبثِ ِش ْثَٚ ٚع ّْ ٍش َ ِٓ َّللا ْث ُ ِٓ َّللا ْث َ َٚ ِ ّٟ ٍِ ِ٘ أ َِب َِخ اٌجَبِٟأَثَٚ َ َشح٠ْ ُ٘ َشِٟأَثَٚ َ ِع ّْ َشاَْ ْث ِٓ اٌ ُحَٚ َّللا ِ َّ ع ْج ِذ ِ َّ َع ْج ِذَٚ ع َّ َش ِ َّ ع ْج ِذ ْٓ َِ َٚ ٍُ َ٘ ع ْج ُع ِِبئ َ ِخ د ِْس َ َُّللا َ َّللا ِ َّ ًِ ١ع ِج ِ َّ ِيٛع َ ٍُ َ٘ زِ ِٗ فٍََُٗ ِث ُى ِ ًّ د ِْس١ْ َثِٟأَلَب ََ فَٚ َّللا َ ِٟع ًَ ِثَٕفَمَ ٍخ ف َ عٍَّ َُ أََُّٔٗ لَب َي َِ ْٓ أ َ ْس َ َٚ ِٗ ١ْ ٍَع َّ ٍَّٝص ُ ع َْٓ َس ََخ٠٢ف د ِْس َ٘ ٍُ ص ُ َُّ ر َ ََل َ٘ ِز ِٖ ْا َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ِ غ َضا ثَِٕ ْف َ أٔفَٚ َّللا ِ ٌع ْج ُع ِِبئ َ ِخ أ ِ َّ ًِ ١ِعج َ ٍُ َ٘ ْج ِٗ ر ٌِهَ فٍُٗ ثِ ُى ِ ًّ دِ ْسَٚ ِٟك ف َ ِٟغ ِٗ ف { َشَب ُء٠ ْٓ َّ ٌِ ف َّ َٚ } ُ ُضَب ِع٠ َُّللا Barang siapa yg membekali seseorang dalam peperangan sedang ia berada di rumahnya saja, maka pada setiap dirhamnya dilipat gandakan tujuh ratus dirham. Sedang bagi yg ikut berperang di jalan Allah & ia berinfak karena itu maka baginya untuk satu dirham dilipat gandakan menjadi tujuh ratus ribu. Kemudian beliau membaca ayat: َشَب ُء٠ ْٓ َّ ٌِ ف ِ ُض٠ َُّللا َّ َٚ ' [HR. ibnumajah ُ َبع No.2751].
DOA-DOA SEHARI-HARI
DOA KETIKA BERPAKAIAN
َ ْٓ ِِ ِٗ ١ْ َِٕ َسصَ لَٚ )ة ٍحِٛ ّ ُالَلَٚ ِِِّٟٕ ٍيْٛ ِْش َح١غ ُ ْٛ َّ َ٘زَا(اٌضِٟٔغب َ َوِْٞاٌ َح ّْذ ُ ِ ََّلِلِ اٌَّز Artinya :“Segala puji bagi Allah yang memberiku (pakaian) ini dan memberikan rizki kepadaku,
tiada daya dan kekuatan bagiku”
DOA KETIKA BERCERMIN ATAU BERHIAS
ْ غ ٟـ ّ ِ فَ َحٟـ َّ ـ َُّ َو َّب َحُٙ ٌٍََّا ْ ـٓ ُخٍُ ِم ْ غـ ْٕذَ َخ ٍْ ِم Artinya : “Ya Allah sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah
akhlakku”
DOA SESUDAH WUDHU
ُ ٌُْٗٛ ع ُ َسَٚ ُُٖػ ْجذ َ ذ ُ ا َ َّْ ُِ َح َّّذًاَٙ أ َ ْشَٚ ٌَُٗ َْه٠حْ ذَُٖ الَش َِشَٚ ُذ ُ ا َ ْْ الَاٌََِٗ اِالَّ هللاَٙ أ َ ْش Artinya : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya”.
Atau
َ َ َِِٓ ْاٌ ُّزِٟٕ ٍْ اعْ َؼَٚ َْٓ١ا ِثَّٛ َّ َِِٓ اٌزِٟٕ ٍْ َُّ اعْ َؼُٙ ٌٍَّا َْٓ٠ ِشّٙ ِ ط Artinya : “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci”
DOA SETELAH ADZAN
ؼَب ِد١ْ ِّ ٌف ْا ِ صالَحِ ْاٌمَبئِ َّ ِخ آ َّ ٌاَٚ حِ اٌزَّب ِّ ِخَْٛ َُّ َسةَّ َ٘ ِز ِٖ اٌذَّػُٙ ٌٍَّا ُ ٍِ أَِّ َه الَر ُ ْخ,َُٗ َػذْرَٚ ِٞ ِ ْاٌفَٚ ٍََخ١ْ ِعَٛ ٌد ُِ َح َّّذًا ْا ْ دًا اٌَّزْٛ ُّ ا ْثؼَضُْٗ َِمَب ًِب َِّ ْحَٚ ٍَ ِخ١ْ َض Artinya : “Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada
Muhammad washilah dan keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji”
DOA MASUK KE MASJID
. َاة َس ْح َّزِه َ َٛ ا َ ْثْٟ ٌِ ْ َُّ ْافزَحُٙ ٌٍَّا Artinya : “Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”. DOA KELUAR DARI MASJID
ْ َعأٌَُهَ ِِ ْٓ ف . َض ٍِه ْ أْٟ ِِّٔ َُّ اُٙ ٌٍَّا Artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan segala keutamaan-Mu”. DOA MASUK WC
.ِا ٌْ َخ َجب ِإسَٚ ش ِ ُرُ ِثهَ ِِ َٓ ا ٌْ ُخجُْٛ أَعْٟ ِّٔ ِ َُّ اُٙ ٌٍَّا Artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan dan kotoran”. Doa Keluar WC
.ْٟ ِٔعَبفَبَٚ ٜ اْْلَرَإِّٝع َ ت َ َ٘ ْ أَرِٞ ّ ِ ا َ ٌْ َح ّْ ُذ ْ َّللاِ اٌَّز Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”.
Doa Keluar Rumah
َّ ِح َ اِالَّ ثَّٛ ُال لَٚ َيْٛ ال َحَٚ ، َّللا َّ ُِْ ثِغ بَلِل ِ َّ ٍَٝػ َ ُ َّو ٍْذَٛ َ ر، َِّللا
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja
Doa Masuk Rumah
َّو ٍَْٕبَٛ َ هللاِ َسثََّٕب رٍَٝػ َ َٚ ، ثِغ ُِْ هللاِ خ ََش ْعَٕبَٚ ٌَغْ َٕبَٚ ِِثغ ُِْ هللا
Artinya : Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri
Doa Sebelum Makan
بس َ َػز َ لَِٕبَٚ ، َّب َسصَ ْلزََٕب١ِبس ْن ٌََٕب ف ِ ٌَّٕاة ا ِ َ َُّ ثُٙ ٌٍَّا
Artinya : Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka
Doa Sesudah Makan ْ َ َْٓ ا٠اَ ٌْ َح ّْذُ ِهللِ اٌَّ ِز َْٓ١ِّ ٍِ َع َؼٍََٕب َِِٓ ْاٌ ُّ ْغَٚ عمَبَٔب َ َٚ طؼَ ََّٕب
Artinya : Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam
Doa Sebelum Tidur :
ُدُِٛ َأٚب ْ ِثب َ َ١ ْ َُّ أَحُٙ ٌٍّع ِّهَ ا Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati Doa Sesudah Bangun Tidur :
ُسُٛ ِٗ إٌُّش١ْ ٌَِإَٚ َبَٔب ثَ ْع َذ َِب أَ َِبرََٕب١ ْ أَحِٜاَ ٌْ َح ّْ ُذ ِهللِ اٌَّز Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit
DOA MEMAKAI PAKAIAN BARU
َِٝبر١ َحِٝأَر َ َغ َّّ ًُ ثِ ِٗ فَٚ ِٝ َسارْٛ ػ َ ِٗ ِثٜ ِاسَٚ ُ َِب أِٝٔغب َ َوِٜا َ ٌْ َح ّْذ ُ ِ ََّلِلِ اٌَّز Artinya : Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku pakaian untuk menutup auratku dan memperindah diriku selama hayatkku.
DOA KETIKA HUJAN LEBAT DISERTAI ANGIN
حب٠ب سٍَٙل رجعٚ بحب٠ب سٍُٙ اجعٌٍٙ ا,ب عزاثبٍَٙل رجعٚ ب سحّخٍُٙ اجعٌٍٙا . Artinya : Ya Alloh jadikan hujan sebagai rohmat bagiku, dan jangan jadikan hujan ini sebagai adzab bagiku, Ya Alloh jadikan angin ini baik bagiku, dan jangan jadikan buruk bagiku
DOA KETIKA ZIARAH KUBUR
ُ ِخ١ٌَِ ُى ُُ ْاٌؼَبفَٚ أَعْؤ َ ُي هللا ٌََٕب، َْْٛ ُأًِب اِ ْْ شَب َء هللا ثِ ُى ُْ الَ ِحمَٚ ، َْٓ١ِِِٕ ْبس َِِٓ ْاٌ ُّئ َّ ٌَا. ِ َ٠ّىُ ُْ أَ ْ٘ ًَ اٌ ِذ١ْ ٍَغالَ َُ َػ
Artinya : Semoga keselamatan terlimpahkan padamu wahai ahli qubur yang mu'min, insya Alloh kita akan menyusul kalian dan aku mohon kepada Alloh kesejahteraan terlimpahkan atas diriku dan kalian semua.
ْ َعفَ ِشَٔب َ٘ز ْْ ِٛ ّ َ٘ َُّ ُٙ ٌٍَّ ا،ٝض َ ر َ ْشَٚ ُّ َِِٓ ْاٌ َؼ َّ ًِ َِبر ُ ِحتَٚ ،َٜٛ اٌز َّ ْمَٚ ااٌ ِج َّش َ ْٟ َُّ ِأَّبَٔغْؤٌَُ َه ِفُٙ ٌٍّ َ ا ْ َٚ ،عفَ َشَٔب ًِ ْ٘ َ األْٟ ِفَخ ُ ف١ْ ٍِ ْاٌ َخَٚ غفَ ِش َّ ٌ اٟ َ ْٔ َ َُ ََ َّ أُٙ ٌٍَّ ا.َُٖػَّٕبثُ ْؼذ ُ بح ِ ص َّ ٌذ ا َ ِٛ اط َ َ َٕب١ْ ٍَػ ْ ِت ف َ ْٕ َّ ٌ ِء ْاْٛ ع ْاٌ َّب ِيَٚ ًِ ْ٘ األْٟ ِظ ِشف َّ ٌبءا ِ َ ْػضَٚ ْٓ ِِ ر ُ ِث َهْٛ ُ َُّ ِأَّبَٔؼُٙ ٌٍَّ ا. ْاٌ َّب ِيَٚ ُ َٚ ت ِ ٍََ َوآثَ ِخ ْاٌ ُّ ْٕمَٚ غفَ ِش ٌَ ِذَٛ ٌ ْاَٚ
"Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga dan harta (ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, tempat kembali yang menyedihkan dan pemandangan yang jelek dalam keluarga, harta dan anak".
Doa Melihat Kebaikan
ُصب ٌِ َحبد َّ ٌ ِثِٕ ْؼ َّزِ ِٗ رَزِ ُُّ اِٜا َ ٌْ َح ّْذ ُ ِ ََّلِلِ اٌَّز Artinya : Segala puji bagi Alloh yang dengan ni'matNya bisa sempurna segala kebajikan. Doa Melihat Kejelekan
ُو ًِّ َحب ٍيٍَٝاَ ٌْ َح ّْذُ ِ ََّلِلِ َػ Artinya: Segala puji bagi Alloh pada setiap keadaan
Doa bermimpi baik َْٓ١ِّ ٌَة اٌْؼَب ِ ّ اَ ٌْ َح ّْذُ ِ ََّلِلِ َس
Artinya: Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam.
Doa bermimpi buruk
َ ١ْ ش َ ْد اْألَح َّ ٌرُ ِثهَ ِِ ْٓ َػ َّ ًِ اْٛ ػ َِ ال ِ َ ّئب١ِ ع ُ َ أِّٝٔ َُّ ِاُٙ ٌٍََّأ َ َٚ ْب ِ ط
Artinya : Ya Alloh aku berlindung kepadaMu dari perbuatan syetandan buruknya mimpi( lalu meludah 3X ke arah kiri)
DOA MOHON HUSNUL KHATIMAH (AKHIR YANG BAIK)
Artinya: "Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman: "Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji." (QS. Al-Imran : 194195).
DOA MOHON REZEKI YANG HALAL
Artinya: "Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw. keluarga dan sahabat beliau."