DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1990. Undang Undang No. 5 Tahun 1990. Tentang : Konservasi Sumberdaya Alam Hayati. Dan Ekosistemnya. Departemen Kehutanan RI, Jakarta. Anonim. 1992. Kunci Taksonomi Tanah, edisi pertama, Bahasa Indonesia, SMSS Technical Monograph no.6. Soil Survey Staff. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Anonim, 1999. Undang-Undang No.41, tahun 1999 tentang: Kehutanan. Departemen Kehutanan RI, Jakarta. Anonim, 2000a. Pedoman Konservasi Pada Hutan Produksi Perum Perhutani-PHT 87 Seri Produksi 132. Perum Perhutani, Jakarta. Anonim, 2000b. Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Perum PerhutaniPHT 89 Seri Produksi 134. Perum Perhutani, Jakarta. Anonim, 2000c. Applying Ecological Principles to Management of the US National Forests.Issues in Ecology, No. 6, Spring 2000, on-line publication . Anonim,
2002a.StrategidanKebijakanKonservasi di HutanProduksi.Makalah Workshop Keharusan Konservasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi. Fakultas Kehutanan UGM-PT Perhutani Unit II Jawa Timur, 9-11 Agustus 2002.
Anonim. 2002b. Pengaruh Pengelolaan Hutan Jati Terhadap Erosi dan Tata Air. Laporan Penelitian Kerjasama Pusbang SDH Cepu – BTPDAS Surakarta. Anonim. 2003. Master Plan Pembangunan Kehutanan Kabupaten Ngawi. Kerjasama Dinas Kehutanan dan Perkebunan Ngawi dengan Lembaga Belantara Insan Nusantara Yogyakarta. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi, Ngawi. Anonim, 2004. The Ecosystem Approach (CBD Guideline). Secretariat of the Convention Biological Diversity. Montreal. On-line publication. Diunduh tanggal 10 Desember 2014. Anonim, 2005. Scenario Planning. Swan Valley Forest Management Plant Newsletter, Vol. 3, Issue 1: August 1st, 2005, on-line publication pada http://www.swanvalleyforest.ca. Diunduh tanggal 1-12-2010.
203
Anonim. 2006. DPR Minta Audit Potensi Tegakan Perhutani. http://kompas.com/ kompas-cetak/0606/14/ekonomi/273. Diunduh 4 Desember 2014. Anonim, 2008a. Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi, Jangka Perusahaan 01 Januari 2009 s/d 31 Desember 2018; Bagian Hutan Kedunggalar Utara (SDH 22273). Seksi Perencanaan Hutan II Madiun, Biro Perencanaan SDH Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Anonim, 2008b.Degradasi Hutan Jati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani. http://www.puslitbangsdh.perumperhutani.com/?page=warta &id=9. Diunduh tgl. 4 Desember 2014. Anonim, 2009.Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Peraturan Direktur Jenderal RLPS No. P.04/V-SET/2009, tgl. 5 Maret 2009. Departemen Kehutanan, Jakarta. Anonim, 2009a. Sustainable Forest Management, Biodiversity and Livelihoods: A Good Practice Guide. Secretariat of the Convention Biological Diversity. Montreal. On-line publication.Diunduh tanggal 10 Desember 2014. Anonim.
2010. Surat Keputusan Direktur Utama Perum Perhutani No. 101/042.1/Can/Dir, tanggal 26 Maret 2010; perihal Penetapan Daur dan Koreksi RPKH KPH Tuban, Madura, Ngawi, Blitar dan Jember. Perum Perhutani Jakarta.
Anonim. 2010a. Krisis Air Di Jawa Semakin Parah. Kementerian Lingkungan Hidup. http://www.menlh.go.id/krisis-air-di-jawa-semakin-parah/ . Diunduh tanggal 12 -12-2014. Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor. Astuty, F.M. 2009. Studi Pemanfaatan Citra Ikonos Dalam Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Jatirogo Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Skripsi Program Studi Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Bell, S. dan D. Apostol,2008. Designing Sustainable Forest landscapes. Taylor & Francis, London. Brontowiyono, W. 2010. Konservasi Lingkungan.Kolom Analisis Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, tanggal 4 Juni 2010
204
Budiadi, D. Prehaten dan A.P.Kurniawan. 2012. Prospek Agroforestry Porang (Amorphophallus muelleri): Produktivitas Pada Skala On –Station Research Dengan Variasi Tingkat Naungan dan Dosis Pupuk Kandang. Prosiding Seminar Agroforestry III, FakultasKehutanan UGM Yogyakarta, 29 Mei 2012: 284-288. Buringh, P. 1983. Pengantar Pengajian Tanah-tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta (Terjemahan Tejoyuwono Notohadiprawiro). Cleland, D.T., P.E. Avers, W.H. McNab, M.E. Jensen, R.G. Bailey, T. King, dan W.E. Russell. 1997.National Hierarchical Framework of Ecological Units. Published in: Boyce, M. S.; Haney, A., ed. 1997. Ecosystem Management Applications for Sustainable Forest and Wildlife Resources. Yale UniversityPress, New Haven, CT. pp. 181-200. Colinvaux, P., 1986. Ecology. John Wiley & Sons, New York. Callicott, J.B. dan K. Mumford. 1997. Ecological Sustainability As A Conservation Concept. Conservation Biology 11(1):32-40. Clarke, P. dan S. Jupiter. 2010. Principles and Practice of Ecosystem-Based Management: A Guide for Conservation Practitioners in the Tropical Western Pacific. Wildlife Conservation Society. Suva, Fiji. Daniel, T.W., J.A. Helms dan F.S. Baker. 1987. Prinsip-prinsipSilvikultur. GadjahMada University Press.Yogyakarta. Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi Tanah.Gadjah Mada University Press. Desmukh, I., 1992. Ekologi dan BiologiTropika.Yayasan Obor, Jakarta. Didjajani, B.W. 2012. Kehilangan Hara Akibat Erosi. Agrovigor. Vol. 5(1):58-64. Ewusie, J.Y., 1980. Elements of Tropical Ecology. Heinemann Int., New Hampshire. Fuad, F.H. dan R. Astraatmaja. 2003. Sertifikasi Hutan Perum Perhutani: Insentif Bagi Sustainable Forest Management, Sekadar Hadiah, atau Blunder? http://arupa.or.id/sertifikasi-hutan-perum-perhutani-2/. Diunduh 6 Desember 2014. Gadow, K.von. dan J. Puumalainen, 2000. Scenario Planning for Sustainable Forest Management. CAB Abstract. On-line publication pada http://www. cababstractsplus.org/abstracts/Abstract.aspx?AcNo=2001.
205
Garcia, A.S., 1981. Initial Effect of Clearcutting on Surface Runoff, Sedimentation and Nutriebt Losses in Ipil-ipil (Leucaena leucocephala) Plantation. Proceeding BIOTROP Symposium on Forest Regeneration in Southeast Asia, BIOTROP Special Publication No.13, Bogor, Indonesia. Germer, J.U. 2003.Spatial undergrowth species composition in oil palm (ElaeisguineensisJacq.) in West Sumatra. Dissertation zur Erlangung des Grades eines Doktors der Agrarwissenschaftenvorgelegt der Fakultät III – Agrarwissenschaften I (Pflanzenproduktion und Landschaftsökologie) der Universität Hohenheim. Hadikusumo, S.A., 2009. Kayu, Degradasi Kayu dan Pencegahannya yang Ramah Lingkungan. Pidato Dies Nataliske 46 Fak.Kehutanan UGM, Yogyakarta, tanggal 7 Desember 2009. Hasanbahri, S., Djuwantoko, dan I.N. Ngariana. 1996. Komposisi Jenis Tumbuhan Pakan Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Di Habitat Hutan Jati. Biota Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Hayati, Vol.1(2): 1-8. Hasanbahri, S., 2002.Pendekatan Ekologis Pembangunan Hutan Tanaman Berbasis Konservasi. Makalah Workshop Keharusan Konservasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi. Fakultas Kehutanan UGMPT Perhutani Unit II Jawa Timur, 13-15 September 2002. Hasanbahri, S., Djuwadi dan H. Supriyo, 2008. Pengelolaan Hutan Produksi Berbasis Ekosistem di Wilayah KPH Ngawi Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XV, tahun 2008. Hasanbahri, S., Juwadidan R. Utomo.2012. Peran Tumbuhan Bawah Dalam Ekosistem Hutan Jati Sebagai Sumber Pakan Ternak di KPH Ngawi.Prosiding Seminar Agroforestry III, FakultasKehutanan UGM Yogyakarta, 29 Mei 2012: 579-583. Hasanbahri, S., D. Marsono, S. Hardiwinotodan R. Sadono.2014a. Komposisi Jenis dan Struktur Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati Bertumbuhan Ketela Pohon di KPH Ngawi, Jawa Timur. Biota Volume 13 Nomor 2 Tahun 2014. Hasanbahri, S., D. Marsono, S. Hardiwinotodan R. Sadono.2014b. Serangan Benalu Pada Beberapa Kelas Umur Tanaman Jati di Wilayah BKPH Begal, KPH Ngawi, JawaTimur.Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol. 21 (2), Juli 2014. Hastuti, D. 2010. Kajian Klasifikasi Ekosistem Sebagai Dasar Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu. Disertasi Program Studi Ilmu Kehutanan
206
Program Pasca Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Iskandar, U., Ngadiono, dan A. Nugroho,2003. Hutan Tanaman Industri di Persimpangan Jalan. Arivco Press, Jakarta. Jensen. J,R., 1998. Introductory Digital Image Processing, A Remote Sensing Perspective. Prentice Hall. New Jersey. 316p Jimoh. H. I. 2011. Managing landuse to control soil erosion problems in a part of Kwara State of Nigeria.Journal of Geography and Regional Planning, 4(1), pp. 36-41 Jones, R.K. dan D.W. Andinson,2003. Sustainable Forest Management: From Concepts to Practice in Two Canadian Model Forest. On-line publication padahttp://www.fao.org/DOCREP/ARTICLE/WFC/XII/1043-C1.HTM. Kartasubrata, J., 1992. The History of Sustainable Forest Management in Indonesia the Case of Teak in Java.Proceeding of An International Symposium on Sustainable Forest Management, September 21-24,1992, in Cooperation between PerumPerhutani and Faculty of Forestry GadjahMada University, Yogyakarta, Indonesia. Kearns, C. (2010) Conservation of Biodiversity. Nature Education nowledge 3(10):7 Kimmins, J.P., 1987. Forest Ecology. Collier Macmillan, London. Kurt, J. 2006. Ecological units: definitions and application.The Quarterly Review of Biology (Impact Factor: 7.5). 10/2006; 81(3):237-58. Lamprecht, H. 1989. Silviculture in the Tropics. Deutsche Gesselschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ), Eschborn. Ludwig, J.A. danJ.F.Reynold, 1988.Statistical Ecology.John Wiley and Sons, New York. Maharani, D. 2012.Silvopastura Sebagai Areal Pengembangan Pakan Ternak.Prosiding Seminar Agroforestry III, Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, 29 Mei 2012: 295-298. Marsono, D., 1996. Dinamika Ekosistem Hutan Alam. Makalah Pelatihan Pembinaan dn Pengembangn HPH Bina Desa Hutan. Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, 12-15 Agustus 1996.
207
Marsono, D., 2002a. Pengelolaan Biodiversitas di Hutan Produksi. Makalah Workshop Keharusan Konservasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi. Fakultas Kehutanan UGM-PT Perhutani Unit I Jawa Tengah, 25-27 Februari 2002. Marsono, D., 2002b. Keharusan Konservasi dalam Pengelolaan Hutan. Prosiding Seminar Rehabilitasi dan Konservasi Menuju Pengelolaan Hutan Masa Depan. Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta 2-3 September 2002. Marsono, D., 2002c. Perspektif Ekosistem Konservasi di hutan Produksi Perum Perhutani. Makalah Workshop Keharusan Konservasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi. Fakultas Kehutanan UGMPT Perhutani Unit II Jawa Timur, 13-15 September 2002. Marsono, D., S. Hasanbahri, Djuwadi, E. Pudjirahaju dan Subenu. 2002. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Hutan Jati Berbasis Ekosistem. Laporan Akhir Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM - PT Perhutani Unit I Jawa Tengah. Monim, Y., N. Rahmah, K. Jusoff, Heliawaty, A. Nikoyan, I. Y. Ismail, Meisanti, Z. Uslinawatydan H. Batoa. 2013. Sustainable Management of Teak Plantation Forest by Local Farmers in Sulawesi, Indonesia. World Applied Sciences Journal 26 (Natural Resources Research and Development in Sulawesi Indonesia): 105-111, 2013 Morgan, R.P.C. dan J.H. Duzant. 2008. Modified MMF (Morgan-Morgan-Finney) Model for Evaluating Effects of Crops and Vegetation Cover on Soil Erosion. Earth Surface Processes and Landforms 32: 90-106. Published online 8 June 2007 in Wiley Inter Science (www.interscience.wiley.com). Diunduh tgl. 5 Januari 2014. Mueller-Dombois, D. dan H. Ellenberg,1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Willey and Sons, New York. Mustofa, M.S. 2011. Perilaku Masyarakat Desa Hutan Dalam Memanfaatkan Lahan di Bawah Tegakan. Jurnal Komunitas 3(1):1-11. Na’iem, M. 2004. Keragaman Genetik, Pemuliaan Pohon dan Peningkatan Produktivitas Hutan di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, tanggal 6 Maret 2004. Na’iem, M. 2005.Pemuliaan Pohon dan Hutan Tanaman Prospektif di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Produktivitas Hutan. ITTO Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta, tanggal 26-27Mei 2005.
208
Notohadiprawiro, T. 1991. Kemmpuan dan Kesesuaian Lahan: Pengertian dan Penetapannya. Makalah sumbangan dalam Lokakarya Neraca Sumberdaya Alam Nasional DRN Kelompok II-BAKOSURTANAL, 7-9 Januari 1991, Bogor. Oldeman, R.A.A., 1986. Forest Ecology for Silviculture Design. Landbouw Universiteit, Wageningen. Oldeman, R.A.A., 1990. Forest: Elements of Silvology. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Germany. Park, C.C., 1980. Ecology and Environmental Management:A Geographical Perspective. Butterworths, London. Pielou, E.C. 1984. The Interpretation of Ecological Data : A Primer on Classification and Ordination, John Wiley & Sons, New york. Poerwokoesoemo, S., 1953.JatiJawa (Tectonagrandis Linn.). Jawatan Kehutanan Republik Indonesia, Bogor. Primack, R.B., J. Supriatna, M. Indrawan,dan P. Kramadibrata. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Purnomo, H., A. Hadjib, M.B. Saleh, B. Kuncahyo, T. Rusolono, B. Prihanto, S. Rahayu, N. Puspaningsih, Muhdin,T. Tiryana, Priyanto, Hendrayanto, U. Rosalina, N.M. Arifjaya, I.N.S. Jaya dan E. Suhendang. 2013. Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem: Teori, Fakta, dan Implementasi. Makalah dalam Diskusi Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem sebagai Pendekatan untuk PengelolaanHutan Indonesiadalam ParadigmaKehutanan Indonesia Baru. IPB, Bogor, tanggal 20 Agustus 2013. Purwanto, Ign. dan R. Soerjono.1995. Laju Erosi Tanah dan Aliran Permukaan Pada Berbagai Perlakuan Konservasi Tanah di Bawah Tegakan Hutan Tanaman Jati di Bojonegoro. Buletin Penelitian Hutan 575 : 19-30. Revilla, JAV dan A. Setyarso, 1992. Opportunities and Cnstraints in Attaining Sustainable Forest Management. Proceeding of an International Symposium on Sustainable Forest Management. September 21-24,1992, in Cooperation between Perum Perhutani and Faculty of Forestry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia. Riyanto, H.D. dan U.W.H. Pahlana. 2012. Kajian Evaluasi Lahan Hutan Jati Sistem Bonita di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 9 No.1,Maret2012: 43-50. On-line publication.
209
Rohman. 2008. Casualty per cent dalam perhitungan etat hutan tanaman Jati Perum Perhutani. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, Vol. XIV (2):54-60, Agustus 2008. On-line publication Sanchez, P.A. 1992. SifatdanPengelolaan Tanah Tropika.Penerbit ITB, Bandung. Shiva, V. dan J. Banyopadhyay, 1983. Eucalyptus – a disastrous tree for India. The Ecologist 13(5):184-186. Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1985. MetodePenelitian Survey. LP3ES, Jakarta. Siregar, E.B.M. 2005. Potensi Budidaya Jati. Fakultas Pertanian Program Studi Kehutanan Universitas Sumatera Utara. http://repository. usu.ac.id/bitstream/123456789/999/1/hutan-edi%2520batara10.pdf. Diunduh 5 Desember 2014. Sitorus, S.R.P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito, Bandung. Soekotjo, 1999a. Silvikultur Intensif untuk Meningkatkan Produktivitas, Efisiensi, Kompetitif dan Kelestarian Hutan Humida Tropis Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Status Silvikultur. Fakultas Kehutyanan UGM, Yogyakarta, 1-2 Desember 1999, halaman: 1-10. Soekotjo, 1999b. Perspektif Ekosistem Dalam Konservasi Milenium III. . Laporan Hasil Lokakarya Paradigma Baru Manajemen Kehutanan. CGIF Departemen Kehutanan – Fakultas Kehutanan UGM, tanggal 7-8 Oktober 1999. Publikasi No.X, halaman 67-77. Soekotjo, 2000. Strategi Untuk Mengimplementasikan Kesepakatan Internasional. Prosiding Seminar Nasional Keharusan Konservasi dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi, tanggal 26-27 Mei 2000, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Soekotjo, 2009. Teknik Silvikultur Intensif. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Soerianegara, I. dan A. Indrawan. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. Soerjogoeritno, S., 2001. Peranan Sektor Kehutanan di Masa Depan. Makalah Konggres Kehutanan Indonesia ke III, Jakarta, 25 Oktober 2001. Sudiono, J. 1994. Potensi dan Produktivitas Hutan Perum Perhutani. Duta Rimba IX:169-170.
210
Suhardi, S.A. Soedjoko, E. Faridah, A. Bale danA. Kusumandari.1999. Kajian Pengaruh Ketela Pohon Terhadap Ketersediaan Hara, Tingkat Erosi Serta Pertumbuhan Pinus. Laporan Penelitian Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM dengan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Sultan, S. 2012. Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem. http://pengamanan hutan.blogspot.com/2012/05/perlindungan-hutan-berbasis-ekosistem.html. Diunduh tgl. 16 Januari 2015. Sumardi, Wiyono dan Widiyatno, 2008. Penyusunan Model Silvikultur Rehabilitasi Lahan Kritis. Laporan Penelitian LPPM UGM Yogyakarta. Sumarwoto, O., 1993. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sumitro, A., 2002. Prinsip-prinsip Pengelolaan dan Perspektif Ekonomi Hutan Produksi Berwawasan Konservasi. Makalah Workshop Keharusan Konservasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Pelestarian Hutan Produksi. Fakultas Kehutanan UGM-PT Perhutani Unit I Jawa Tengah, 2527 Februari 2002. Sumitro, A., 2005. Ekonomi Sumberdaya Hutan: Analisis Kebijakan Revitalisasi Hutan di Indonesia. Debut Press, Yogyakarta. Supangat, A.B. dan Paimin. 2010. Peran Hutan Tanaman Jati Sebagai Pengatur Tata Air:Studi Kasus di SubDAS Kawasan Hutan Jati di KPH Cepu.http://puslitsosekhut.web.id/publikasi.php?id=153. Diunduh tanggal 12-12-2014. Supratman dan S. Alam. 2009. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. On-line publications. http://unhas.ac.id/fahutan/index.php/ karya-ilmiah/buku-ajar.html. Diunduh 3 Mei 2014. Supriyo, H. 1992. Chemical and Mineralogical Characteristics of Some Soils Under Teak Stands From Java, Indonesia. Proceeding of An International Symposium On Sustainable Forest Management: with special reference to teak in Java. In cooperation between Perum Perhutani and Faculty of Forestry Gadjah Mada University. Yogyakarta, Indonesia, September 2124,1992. Sutarno dan J. Suyono. 2003. Prediksi Erosi dan Sedimentasi Dengan Metode USLE dan MUSLE Pada Kawasan Hutan Jati (Tectona grandis L.f.) Di KPH Cepu, Jawa Tengah. Sains Tanah, Vol. 3(2):78-80, Juli 2003.
211
Tan, K.H. 2008.Soils in the Humid Tropics and Monsoon Region of Indonesia. CRS Press Taylor and Francis Group, London. Tansley. A. G. 1935. The Use and Abuse of Vegetational Concepts and Terms. Ecology, Vol. 16, No. 3. (Jul., 1935), pp. 284-307. On-line publication. Diunduh tanggal 12 – 12 – 2014. Wiryono. 2013. Aspek Ekologis Hutan Tanaman Indonesia. http://www.fordamof.org/files/1._Aspek_Ekologis_Hutan_Tanaman-Wiryono.pdf . Diunduh tanggal 12 -12-2014. Wolfe, D.S. dan K. Pettersen,2003. Scenario Planning: Technical Report. Profect IFPA No.511.01,Morice and Lakes Innovative Forest Practice Agreement. On-line publication pada http://www.moricwlakes-ifpa.com/... /Scenario PlanningTechnicalReport.pdf. Diunduh tanggal 1-12-2010 Yuwono, T. Dan W.T. Putro. 2008. Cooperative Forest Management. Potret Pengelolaan Hutan Kabupaten Ngawi di Era Otonomi Daerah. Data Media Yogyakarta.
212