77
DAFTAR PUSTAKA Achadi E. L. 2008. Konsekuensi Kurang Gizi Pada Usia Dini Terhadap Terjadi Penyakit Generatif. Makalah Yang Disampaikan Pada Pertemuan Satelit Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi ke XI. di DIKTI Jakarta (tanggal 23 Agustus 2008) 1:12. Ahmad S, Setiarini, Utari, Acmadi, Khusharisupeni et al. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. FKM.UI: Jakarta. Rajagralindo Persada. Akner G, Cederholm T. 2005. Treatment of protein-energy malnutrition in chronic nonmalignant disorders Ma J Clin Nutr. 42:6-23 [13 Juni 2008] Anwar F, Baliwati F.Y, Mandanijah, Khomsan A., Riyadi H, Setiawan B et al. 2006. Pengatar Pangan Dan Gizi.Jakarta :Penebar Swadaya. [Anonim]. 2007. http://www.litbang.depkes.go.id. Jangan Kalah Dengan Kurang Darah, yang diakses tanggal 18 Juli, 2008. [Anonim]. 2007. Litbangda Provinsi Sulsel. Indetifikasikan Bakat Olahraga, yang diakses tanggal 27 Desember, 2007. [Anonim]. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 1. Jakarta: Informedik Jakarta. Allen L & S. Lillespie. 2001. What?. A revie of the efficasy and effeciveness of Nutrition Intervention. ACC/SCN :Nutrition Policy Paper No.15:31-38 [13 Juni 2008]. Almatsier S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ateng, A.H. 2005. Rasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia. Jakarta: Cerdas Jaya. Berg. 1986. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Rajawali Brutsaert, D. Tom et al. 2004. Iron Supplementation Improves Progressive Fatigue Resistance During Dynamic Knee Extensor Exercise In IronDepleted, Nonanemic Women: Am J Clin Nutr. 51: 441-448 [13 Juni 2008]. Casa J, Douglas et al. 2005. Roundtable on Hydration and Physical Activity: Consensus Statements: American College Of Sports Medicine 4:116-112. [13 Juni 2008].
78
Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung Indonesia: Refika Aditama. [Departemen Kesehatan RI]. 1987. Pentunjuk Teknis Kesehatan Olahragan: Bagian Perama jakarta. 1993. Pedoman Pengaturan Makanan Atlit. 1995. Pedoman Pengaturan Kesehatan Jasmani. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Kesehatan Keluarga 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2004 Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Depkes RI. Direktorat Jenderal PPM& PL 2007 Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi Ke-3. Jakarta. [Departemen Pendidikan], 1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda, Pusat Pengembagan Kualitas Jasmani Jakarta. 2000. Ketahui Tingkat Kesegaran Pengembangan Kualitas Jasmani. Jakarta.
Jasmani
Anda
Pusat
2005. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Setjen.depdignas.go.id/pusjas/tips.php?tid=MTA [18 maret 2008] Dewi, Rosmala 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak.Departemen Pedidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Pendidikan. Jakarta. Fikri, Ganda I.J. 2005. Transpor Oksigen. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/ RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar (134-139). Fitriana. 2006 pola asuh, Status Gizi Dan Perkembangan Sosialanak Balita Korban Gempa Dan Tsunamidi Provinis Nanggore Aceh Darussalam. [Tesis] Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Ganong WF. 1983. Review of Medical Physiology. Ed ke-11. Los Altos. California: Lange Medical Publications. Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press.
79
Gunara & Y. Gunasa. 1997. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: Gunung Mulia. Gutyon, 1990. Human Psysiology and Mechanisms Of Disase. Jakarta: Buku Kedokteran. Hardinsyah dan D Briawan. 1990. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor: Jurusan Gizi masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB. Hurlock. E. 1995. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Hidup. Jakarta : Erlangga. Ingtyas, Tresno F. 2004. Konsumsi Pangan, Status Gizi Dan Kesehatan Anak Retardasi Mental Di Kota Medan: [Tesis] Sekolah Pascasarjana Institut Petanian Bogor. Irianto P.J. 2007. Panduan Gizi Lengkap, Keluarga Dan Olahragawan. Yogjakarta: Andi Offset. Izzaty, E. R. 2005. Model Pengembangan Ketrampilan Motorik Anak Usia Dini :Departemen Pedidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Pendidikan. Jakarta. Kartini. P, Hertanto, Rahfiludi. Z. 1998. Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Murid Sekolah Dasar Di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Jurnal Mediamedika,(volume 41) [terhubung berkala]. http://mediamedika.net/modules.php?name=Jurnal&file=index&a1=jurnal &a2=134&sort. [18 Maret 2008]. Kartasapoetra, Marsetoyo H. 2003. Ilmu gizi produktivitas.’’ Jakarta : Rineka Cipta.
‘’
korelasi gizi, kesehatan, dan
Linder, C. M. 2006. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Jakarta :Universitas Indonesia Press. [LIPI], 2004. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi daerah dan Globalisasi. Jakarta. Mangoenprasodjo, Setiono. 2005. Olahraga Tanpa Terpaksa Panduan Bagi Pemula Yang Ingin Pelduli Kesehatan. Jakarta : Think Fresh. Masita T, Soekirman, Martianto T. 2005. Hubungan Pola Asuh Makan Dan Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa Mulia Harja. Jurnal Media Gizi dan Keluarg, 29.(2): 29-38.
80
Muhilal. 1980. Gizi Biokimia. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi. Depkes Kesehatan RI. Jakarta. Moehya, Sjahmien. 2008. Bayi Sehat Dan Cerdas Melalui Makanan Pilihan. Pedomanasupan Gizi Untuk Bayi Dan Balita. Jakarta: Pustaka Mina anggota IKPI. Munandar U. 1992. Hubungan Istri, Suamidan Anak dalam Keluarga Dalam Membina Keluarga Bahagia. Jakarta: Pustaka antara. Murti, Brisma. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. Nasir, M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia. Notoatmojo S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Papalia E. D. & Olds W. S. 1995. Human Development: USA. McGraw Hill Book Company. Piliang W, S Djojosoebagio. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume II. Penerbit Bogor: IPB Press. Pudjiadi S. 2005. Ilmu Gizi Klinik Pada Anak. Edisi Ke-IV, Cetakan Ulang. Jakarta: FKUI. Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB. Rusyantia A. et al. 2006. Kualitas Pengasuhan Dan Lingkungan Rumah Serta Dengan Hubungan Kualitas Anak Taman Pendidikan Karakter Sutera Alam Di Desa Sukamantari Kabupaten Bogor. Jurnal Media Gizi dan Keluarg, 29.2: 9-17. Santoso Y. S. & kk. 2005. Manusia Dan Olahraga. Seri Bahan Kuliah ITB. Bandung : ITB. Sekartini R. 2007. Peran Bermain Dalam Proses Perkembangan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. Silva, Angela et al. 2006. Iron supplementation improves iron status and reduces morbidity in children with or without upper respiratory tract infections: a randomized controlled study in Colombo, Sri Lanka. The Ma J Clin Nutr. 63:234-241.
81
Singarimbun, M. Effendi F. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Buku Kedokteran (EGC). Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi [IPB]. ,Kusharto.C.1992. Prinsip-Prinsip KANISIUS (Anggota IKAPI).
Ilmu
Gizi.
Yogyakarta:
Syarif H. 1997. Membanguna Sumberdaya Manusia Berkualitas. Suatu Telaaha Gizi Masyarkat Dan Sumberdaya Keluarga. Disampaikan Pada Orasi Ilmiah Guru Besar Ilmu Gizi Masyarkat Dan Sumber Daya Keluarga: (6 september 1997). Sumantri. 2005. Model Pengembangan Ketrampilan Motorik Anak Usia Dini. Departemen Pedidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Pendidikan. Jakarta. Sunita. 2005. Psikologi Perkembangan Remaja Bandung: Rosdakarya Offset. Supariasa, Nyoma. 2002. Penilaian status gizi. Cetakan I. Buku Kedoktera ECG. Jakarta: Buku Kedokteran. Tangkudung J. 2006. Kepelatihan Olahraga Pembinaan Prestasi Olahraga Jakarta: Cerdas Jaya. Tortora GJ, Anagnostakos NP. Principles of Anatomy and Physiology. Ed ke-6. New York: Harper & Row Publishers. [World Health Organization].1995. Physical Status. The Use Interpretasion Of Anthropometry. Geneva: WHO. 2001. Iron Deficiency Anemia, Assessment, Prevention and control: a guide for Programme Managers. Geneva: WHO.
32
yang dibagi menjadi 2 kategorik yaitu ”miskin” < Rp.144.000 dan ” tidak miskin ≥ Rp. 144.000. 4. Pendidikan orang tua adalah lama waktu yang digunakan dalam mengikuti pendidikan formal di sekolah. 5.
Konsumsi pangan adalah nilai dari zat gizi energi, potein, vitamin A, dan besi (Fe) dari jenis pangan yang dikonsumsi anak usia 48-72-72 bulan diperoleh melalui recall 2 x 24 jam, dibandingkan dengan angka kecukupan rata-rata per individu.
6. Status kesehantan adalah riwayat penyakit yang pernah di derita meliputi diare dan ISPA pada saat satu bulan yang lalu dan saat penelitian berlangsung. 7. Diare adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar (tinja) lebih sering dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dan disertai dengan perubahan konsistensi dan bentuk tinja dan kadang kadang disertai dengan darah atau lendir. 8. Infeksi saluran pernafasa adalah penyakit menular yang tranmisinya melalui udara yang ditandai dengan gejala panas atau flu, batuk sesak nafas dan kadang-kadang disertai dengan kejang atau hilang kesadaran. 9. Haemogobin (Hb) adalah cairan merah dalam darah berfungsi mengangkut oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh. 10. Aktivitas bermain adalah aktivitas permainan usia 48-72 bulan melibatkan kombinasi organ fisik yang merangsang pertumbuhan. 11. Staus gizi adalah keadaan gizi usia 48-72 bulan secara atropometri dengan menggunakan indeks BB/TB. 12. Potensi Atlit adalah kompentensi gerakan fisik yang berhubungan kesegaran jasmani yaitu: Kecepatan, daya tahan otot, kekuatan otot dan daya tahan kardiovaskuler.
82 Lampiran 1 Hasil pengujian potensi atlit contoh No
Kores
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
101008 101012 101014 101017 101019 101020 101022 102023 102024 103030 103034 103035 103036 104038 104044 105046 105047 105048 105050 106057 106059 106064 209091 209095 209100 209104 209107 210114 210116 210119 210124 211133 211137 211144 212146 212147 212151 213155 213164 213165 213167 213168 213169 213170 213173 214176 214177 214180 215181 215185 215188
Lari 100 m 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 2
Mengantung
Sit-Up
4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3
3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3
Lompat Tegak 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2
Lari Jarak 300 m 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
Skor
Potensi atlit
13 13 12 12 10 15 14 14 12 14 9 11 15 12 15 12 15 13 13 12 9 12 12 13 13 14 12 16 12 14 11 14 14 12 14 14 11 12 15 9 15 14 18 18 14 11 15 16 15 14 12
kurang kurang kurang kurang kurang sedang sedang sedang kurang sedang sangat kurang kurang sedang kurang sedang kurang sedang kurang kurang kurang sangat kurang kurang kurang kurang kurang sedang kurang sedang kurang sedang kurang sedang sedang kurang sedang sedang kurang kurang sedang sangat kurang sedang sedang baik baik sedang kurang sedang sedang sedang sedang kurang
83 Lampiran 2 Rasio Konsumsi Zat Gizi Contoh Usia 48-72 BulanMalab ara dan Purbasari No 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Kores 101008 101012 101014 101017 101019 101020 101022 102023 102024 103030 103034 103035 103036 104038 104044 105046 105047 105048 105050 106057 106059 106064 209091 209095 209100 209104 209107 210114 210116 210119 210124 211133 211137 211144 212146 212147 212151 213155 213164 213165 213167 213168 213169 213170 213173 214176 214177 214180 215181 215185 215188
Rasio Energi % 79.47 71.00 64.32 64.51 59.02 105.34 68.82 63.45 83.90 88.47 83.19 58.95 92.87 83.48 71.80 82.24 96.59 82.04 91.95 83.57 52.18 92.51 77.50 88.06 77.79 69.17 63.62 60.60 66.04 74.57 59.82 70.48 79.28 69.66 83.37 74.40 85.25 57.13 79.62 78.16 99.18 86.46 90.73 73.95 86.29 108.49 93.72 101.13 82.16 81.95 62.42
Rasio Protein % 92.36 49.58 52.78 46.75 42.47 115.80 86.96 33.24 68.66 39.00 41.43 34.19 40.39 52.65 55.04 80.27 111.57 50.25 39.47 98.26 59.80 94.54 30.96 51.71 41.24 38.23 42.91 22.28 48.91 41.40 27.41 17.26 27.01 67.17 24.11 37.31 75.90 72.52 32.69 29.46 64.66 90.33 47.06 43.48 49.00 71.01 44.30 52.56 49.78 50.19 89.57
Rasio Vitamin A % 32.94 2.17 4.18 140.65 52.10 5.85 27.18 121.29 44.81 83.83 28.27 95.78 20.14 76.48 27.14 123.66 47.22 51.33 44.15 36.50 23.67 17.96 18.66 58.75 49.19 31.47 31.31 0.26 51.85 53.12 89.80 44.25 12.60 63.48 133.87 153.08 78.47 20.37 0.37 209.22 34.19 126.46 21.50 174.65 68.93 97.69 14.40 224.34 10.58 135.71 77.42
Rasio Besi (Fe) % 139.30 88.41 65.76 83.42 83.27 129.28 139.14 57.14 43.53 58.20 62.56 49.24 45.97 63.22 43.94 67.43 120.47 62.52 57.90 58.77 55.86 51.35 83.34 71.53 58.49 64.09 53.50 33.66 56.73 73.37 69.61 31.27 53.67 104.15 32.01 80.02 124.89 101.71 55.04 49.67 54.39 54.98 61.01 99.96 57.96 73.86 30.90 74.87 65.26 53.61 181.38
84 Lampiran 3 Hemoglobin dan Status Gizi Contoh Usia 48-72 Bulan di Kebun Teh Malabar dan Purbasari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Kores 101008 101012 101014 101017 101019 101020 101022 102023 102024 103030 103034 103035 103036 104038 104044 105046 105047 105048 105050 106057 106059 106064 209091 209095 209100 209104 209107 210114 210116 210119 210124 211133 211137 211144 212146 212147 212151 213155 213164 213165 213167 213168 213169 213170 213173 214176 214177 214180 215181 215185 215188
Hemoglobin 12.9 11.9 10 10.8 10.6 11.8 11.6 11.2 12 11.2 10.2 11.2 11 10 11 10.2 11.6 10.2 10.8 11.8 11.6 11.6 11.2 10 10.8 12.2 11 11 11.5 9.8 9.9 11.2 11.1 11.8 11 12 10.8 11 9.4 10.7 11 12.2 11.8 11.9 10.5 10.7 12 13 12 12 10.3
BB/U -0.739 -1.224 -2.449 -2.835 -3.999 -0.353 -2.678 -3.035 -2.274 -1.733 -0.777 -0.735 -1.039 -1.027 -1.59 -1.818 -1.064 -1.097 -1.445 -1.031 -3.278 -0.852 -1.858 -0.827 -0.474 -1.416 -2.298 -2.553 -2.177 -2.177 -2.185 -1.523 -0.802 -1.967 -1.968 -1.561 -2.047 -2.105 -1.333 -0.922 0.195 -1.7 -1.186 -2.576 -0.706 -1.264 -0.687 -0.202 -1.463 -2.125 -1.867
TB/U -1.581 -1.216 -2.968 -3.423 -3.083 -2.47 -3.331 -2.092 -3.173 -2.367 -1.438 -3.114 -2.188 -1.47 -2.894 -2.885 -2.084 -3.649 -2.759 -2.112 -4.786 -2.412 -4.227 -1.596 -0.6 -1.682 -1.868 -3.232 -3.118 -3.118 -3.801 -2.762 -1.79 -2.2 -2.302 -1.506 -2.812 -2.558 -1.222 -3.58 0.166 -2.205 -1.334 -3.129 -3.052 -2.133 -2.1 -0.648 -2.619 -2.128 -3.102
BB/TB 0.36 -0.744 -0.885 -1.163 -3.368 1.747 -1.033 -2.633 -0.489 -0.299 0.164 1.71 0.532 -0.188 0.223 0.011 0.308 1.809 0.44 0.425 -0.231 0.815 1.001 0.2 -0.151 -0.584 -1.722 -0.888 -0.496 -0.496 0.278 0.244 0.473 -0.926 -0.748 -0.962 -0.482 -0.922 -0.954 1.992 0.052 -0.416 -0.417 -1.013 1.708 0.209 0.971 0.299 0.273 -1.207 0.048
85 Lampiran 4 Hasil Analisis Korelasi Hubungan antara konsumsi energi dan protein, Besi (Fe) dan vitamin A dengan potensi atlit potensi atlit potensi atlit
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
konsumsi energi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
konsumsi protein
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
konsumsi besi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
konsumsi vitamin
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
konsumsi energi
1
konsumsi protein
konsumsi besi
konsumsi vitamin
.339(*)
-.046
-.054
-.031
.015
.748
.706
.829
51
51
51
51
51
.339(*)
1
.333(*)
-.054
.070
.017
.705
.624
.015 51
51
51
51
51
-.046
.333(*)
1
.599(**)
-.126
.748
.017
.000
.377
51
51
51
51
51
-.054
-.054
.599(**)
1
.008
.706
.705
.000
51
51
51
51
51
-.031
.070
-.126
.008
1
.829
.624
.377
.958
51
51
51
51
.958
51
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hubungan antara satus kesehatan dengan potensi atlit potensi atlit potensi atlit
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N status kesehatan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
status kesehatan .622(**) .000 51 1
1 51 .622(**) .000 51
51
Hubungan antara satus gizi indeks BB/TB dengan potensi atlit berat badan per tinggi badan
potensi atlit potensi atlit
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.344
N berat badan per tinggi badan
-.137
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
51
50
-.137
1
.344
N
50
50
Hubungan antara sataus biokimia (Hb) dengan potensi atlit potensi atlit potensi atlit
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N hemohlobin Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1 51 .341(*) .014 51
hemohlobin .341(*) .014 51 1 51
86 Hubungan antara aktivitas bermain dengan potensi atlit potensi atlit potensi atlit
Pearson Correlation
aktivitas bermain 1
.304(*)
Sig. (2-tailed)
.030
N aktivitas bermain
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
51
51
.304(*)
1
.030
N
51
51
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 5. Hasil Analsisi cross-tab antara Jenis Kelamin dengan Potensi Atlit contoh. Kategori
Lari cepat 100 meter
Laki-laki
Perempuan
Total
n 1 16 10 3 0 30
% 3.33 53.33 33.33 10.00 0 100
n 3 10 8 0 0 21
% 14.29 47.62 38.10 0.00 0 100
n 4 26 18 3 0 51
% 7.84 50.98 35.29 5.88 0.00 100
0 1 14 13 2 30
0 3.33 46.67 43.33 6.67 100
0 4 13 4 0 21
0 19.05 61.90 19.05 0.00 100
0 5 27 17 2 51
0.00 9.80 52.94 33.33 3.92 100
0 5 22 3 0 30
0.00 16.67 73.33 10.00 0 100
1 3 15 2 0 21
4.76 14.29 71.43 9.52 0 100
1 8 37 5 0 51
1.96 15.69 72.55 9.80 0.00 100.00
0 7 21 2 0 30
0 23.33 70.00 6.67 0 100
0 8 12 1 0 21
0 38.10 57.14 4.76 0 100
0 15 33 3 0 51
0.00 29.41 64.71 5.88 0.00 100
Sangat Kurang Kurang sedang Baik Sangat baik
8 17 5 0 0
26.67 56.67 16.67 0 0
9 11 1 0 0
42.86 52.38 4.76 0 0
17 28 6 0 0
33.33 54.90 11.76 0.00 0.00
Total
30
100
21
100
51
100.
Sangat kurang Kurang Sedang Baik Sangat baik Total
Menggantung Sangat Kurang Kurang sedang Baik Sangat baik Total
Baring duduk atau sit-up Sangat Kurang Kurang sedang Baik Sangat baik Total
Lompat tegak Sangat Kurang Kurang sedang Baik Sangat baik Total
Lari 300 meter
87 Lampiran 6. Hasil Analsisi Cross-tab Antara Frekuensi Diare, ISPA, Status Gizi, Status Anemia, Aktivitas Bermain dengan Potensi Atlit Contoh. Sebaran Contoh Berdasarkan Frekuensi Diare dengan Potensi Atlit. Potensi atlit Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangkat kurang Total
Tidak sakit 0 2 18 15 2 37
% 0 5.41 48.65 40.54 5.41 100.
Frekuesi Sakit Diare 1-2 kali % 0 0 0 0.00 3 21.43 10 71.43 1 7.14 14 100
>3 0 0 0 0 0 100
% 0 0 0 0 0 0
>3 0 0 0 8 1 9
% 0 0.00 0.00 88.89 11.11 100
Sebaran contoh berdasarkan frekuensi ispa dengan potensi atlit. Potensi atlit Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangkat kurang Total
Tidak sakit 0 0 15 3 1 19
% 0 0.00 78.95 15.79 5.26 100
Frekuesi ISPA 1-2 kali % 0 0 2 8.70 6 26.09 14 60.87 1 4.35 23 100.00
Sebaran contoh berdasarkan status gizi dengan potensi atlit. Potensi atlit Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangkat kurang Total
z skor >3 0 0 0 1 0 1
% 0 0 0 100 0 100
Status Gizi (BB/TB) z skor-3 normal z skor % s/d -2 -2 s/d 2 0 0 0 0 0 2 1 100 20 0 0 24 0 0 3 1 100 49
% 0 4.08 40.82 48.98 6.12 100.
Sebaran contoh berdasarkan status haemoglobin (Hb) dengan potensi atlit. Potensi atlit Sangat baik Baik Sedang
Normal 0 2 9
Status biokimia (Hb) % Anemia 0 0 10.53 0 47.37 12
% 0 0 37.5
Kurang
7
36.84
18
56.25
Sangkat kurang Total
1 19
5.26 100.00
2 32
6.25 100
Obes z skor 2> 0 0 0 0 0 0
% 0 0 0 0 0 0
88 Sebaran contoh berdasarkan aktivitas bermain dengan potensi atlit. aktivitas bermain Potensi atlit Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangkat kurang Total
Sangat baik 0 0 9 8 0 17
%
Baik
%
Sedang
%
Kurang
%
0 0.00 52.94 47.06 0.00 100.00
0 2 9 12 0 23
0 8.70 39.13 52.17 0.00 100.
0 0 3 5 2 10
0 0 30 50 20 100
0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 100 100
Sangat kurang 0 0 0 0 0 0
Lampiran 7 Sebaran hasil pengukuran gabungan potensi atlit kategori baik. Pengujian potensi atlit
Baik
Kecepatan gerak dan ketahanan otot
19.6%
Kecepatan gerak , ketahanan dan kekuatan otot
16.33%
Kecepatan gerak , ketahanan, kekuatan otot dan kekuatan eksplosif
13.72%
Kecepatan gerak , ketahanan, kekuatan otot, kekuatan eksplosif dan ketahanan kardiovaskuler
10.98%
0 0 0 0 0 0 0