DAFTAR PUSTAKA
Agus, S. 2000. Nilai Ekonomi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung. Tesis S2. Program Pascasarjana. Adimihardja, Kusnaka dan H. Hikmat. 2003. Participatory Research Appraisal: Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Penerbit Humaniora, Bandung. Agardy, T.S. 1997. Marine Protected Areas and Ocean Conservation. Academic Press, Inc. San Diego, California. Allen, G.R. 2002. Reef Fishes of the Raja Ampat Island, Papua Province, Indonesia. In A Marine Rapid Assessment of Raja Ampat Island, Papua Province, Indonesia. Eds. By. S.A. Mc. Kkenne, G.R. Allen and S. Suryadi. Rapid Assessment Program (RAP). Short Version Report in Bahasa Indonesia. Amran, M.A. 2000. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh untuk Inventarisasi Hutan Mangrove. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Kelautan. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonim. 2003. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Makassar. Bappeda Sulawesi Selatan.
Metropolitan Mamminasata.
Anonim, 2010. Kemungkinan Meningkatkan Ekowisata. Dephut.go.id. Anonim, 2010. Ekologi Perairan - Padang Lamun. http://www.scribd.com. Anwar, C dan H. Gunawan, 2006. Peranan Ekologis dan Sosial Ekonomis Hutan Mangrove dalam Mendukung Pembangunan Wilayah Pesisir. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam Bogor Arthana, I.W. 2005. Jenis dan Kerapatan Padang Lamun di Pantai Sanur Bali. Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar. Asihing Kustanti, A. dan I.G. Febryano, 2009. Inventarisasi dan Identifikasi Hutan Mangrove di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Provinsi Lampung. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Azkab, M.H.1988. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus Acoroides di Rataan Terumbu di Pari Pulau Seribu. Dalam: P3O-LIPI, Teluk Jakarta: Biologi, Budidaya, Oseanografi, Geologi dan Perairan. Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta. Azkab,M.H.1999. Kecepatan Tumbuh dan Produksi Lamun dari Teluk Kuta, Lombok. Dalam: P3O-LIPI, Dinamika Komunitas Biologis pada Ekosistem Lamun di Pulau Lombok. Balitbang Biologi Laut, Pustlibang Biologi Laut-LIPI, Jakarta. Azkab, M.H. 1999. Pedoman Invetarisasi Lamun. Osean. 1: 1-16.
Basiron, M.N. 1994. Marine Tourism in Malaysia and its Potential. National Conference on the Contribution of the Marine Sector to the National Economic. Mima Conference Room, Wisma Sime Darby. Kuala Lumpur. Basiron, M.N. 1997. Marine Tourism Industry – Trends and Prospects: National Seminar on the Development of Marine Tourism Industry in South East Asia. Langkawi. Bengen, D.G. 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bengen, D.G. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu, Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Makalah pada Sosialisasi Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Masyarakat. Bogor, 21-22 September 2001. Bengen, D.G. 2003. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. In: Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA. Botkin, D. & E. Keller. 1995. Environmental Sciences - Earth as a Living Planet. John Wiley & Sons Inc. Canada. Bouman, P.J. 1992. Ilmu Masyarakat Umum Pengantar Sosiologi. PT. Pembangunan. Jakarta. Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Chafid Fandeli, C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata. FakultasKehutanan Universitas. Gadjah Mada Yogyakarta. Cicin-Sain, B & R.W. Knecht 1998. Integrated Coastal and Ocean Management: Concept and Practice. Island Press. Clark J.R. 1992. Integrated Management of Coastal Zones. FAO Fisheries Technical Paper No 327. Pome. Italy. Collette, B.B. 1983. Mangrove Fishes of New Guinea in Biology and Ecology of Mangroves, p.91-102. Clark, J.R. and Salm, R.V. 2000. Marine And Coastal Protected Areas. International Union for Concervation of Nature and Natural Resources Gland. Switzerland. Dahuri, R. 2002. Kebijakan dan Program Pembangunan Kelautan dan Perikanan dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Menuju Indonesia yang Maju dan Makmur. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting & M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Pradya Paramita. Jakarta
Danoedoro, P., 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Darmawan, 2003. Penyusunan Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Secara Terpadu. In: Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA. Day, J. W., C. A. S. Hall, W. M. Kemp and A. Yanez- Araancibia. 1989. Estuarine Ecology. John Wiley and Sons. New York. 558 p. Den Hartog, C. 1977. Structur, Function, and Classification in Seagrass Ecosystem : A Scientific Perspective (eds. Mc.Roy and Helfferich). Marcel Dekker Inc. p.53-87. Dephut, 2010. Kemungkinan Meningkatkan Ekowisata. Dephut.go.id Dewanti, R., 1999. Kondisi Hutan Mangrove di Kalimantan Timur, Sumatera, Jawa, Bali, dan Maluku. Majalah LAPAN Edisi Penginderaan Jauh. Jakarta. Diraputra, S.A. 2003. Sistem Hukum dan Kelembagaan dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. In: Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA. Dirawan, G.D. Analisis Sosio-Ekonomi dalam Pengembangan Ekotourisme pada Kawasan Suakamarga Satwa Mampie Lampoko (Socio-Economic Analysis in A Development of Ecoutourism at Mampie Lampoko Reserve). Institut Pertanian Bogor. DKP. 2001. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. DKP. 2002. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10/Men Tahun 2000 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Edmund, P.G. and F.T. Short. 2003. World Atlas of Seagrasses – Present Status and Future Conservation. University of California PressUNEP. Effendi. 2003. Survey Hidrografi Pantai. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Effendi, 2009. Ekosistem Estuari. Marine http://blog.unila.ac.id/ekoefendi.
Science
Lautan
adalah
Jembatan.
English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Asean-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources. Australian Institute of Marine Science. Townsville. Fachrul, F.M. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara.
FAO. 1982. Management and Utilization of Mangrove in Asia and the Pacific. FAO Environmental Paper No. 4. Rome. FAO. 1992. Management and Utilization of Mangrove in Asia and the Pasific. FAO Environmental Paper III. Rome. FAO. 1997. World Fish Production Shows Slight Increase in 1996. World Fisheries and Aquaculture. http://www.fao.org/waicent/ois/pressne/pressing/1977/pren 9725.htm FAO 2000. The State of World Fisheries and Aquaculture. Food and Agricultural Organization. Roma Fauzi, A. 2003. Persepsi terhadap Nilai Ekonomi Sumberdaya. In: Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA. Firman. 2010. Ekosistem Padang Lamun di Teluk Banten. http://firmans08.wordpress.com. Fortes, M.D. 1989. Seagrasses: a Resource Unknown in the ASEAN Region. ICLARM Education Series 5, Manila, 46 pp. Fortes, M. D., 1990. Seagrass Resources of East Asia: Research Status, Environmental Issues and Management Perspective dalam Proceed. of the first ASEAMS Symp. on SEAMS and Environ. Protect. (ASEAM/UNEP edt.), UNEP Regional Seas Reports and Studies, No. 116: 135 – 143 Fortes, M.D. 1990. Seagrass: A Resource Unknown in ASEAN Region. ICLARM Education Series 6. ICLARM, Manila, Philippines. Gunawan, H. 1995. Keragaman Jenis Ikan, Terumbu Karang dan Flora Fauna Hutan Mangrove, Taman Nasional Laut Bunaken-Manado Tua. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang. Gunawan, H. dan C. Anwar. 2005. Kajian Pemanfaatan Mangrove dengan Pendekatan Silvofishery. Laporan Tahunan. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor Herman, 2004. Sebaran dan Asosiasi Makroepifauna pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Horton, P. B. dan C.L. Hunt. 1993. Sosiologi. Erlangga. Jakarta. Hutchings, P. A. & H. F. Recker. 1983. The Faunal Communities of Australian Mangroves in Biology and Ecology of Mangroves, p.103-110. IES, 2000. Ecotourism Statistical Fact Sheet. The International Ecotourism Society. Canberra, Australia. IIRR, 1998. Participatory Methods in Community-based Coastal Resource Management. Vol. 1, 2 dan 3. International Institute of Rural Reconstruction, Silang, Cavite (IIRC). Philippines
Indar, Y.N. 2003. Manajemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional “Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Bertanggung Jawab dan Berbasis Masyarakat”. Kerjasama Dirjen Perikanan Tangkap DKP RI dan BEM Perikanan UNHAS. Makassar. Irawan, B. 2005. Kondisi Vegetasi Mangrove di Luwuk-Banggai Sulawesi Tengah. Disampaikan pada Seminar Nasional Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia, FMIPA UPI Khairijon. 1999. Analisis dan Laju Dekomposisi Serasah Avicennia marina dan Rhizophora mucronata Menurut Zonasi di Hutan Mangrove Pangkalan Batang, Bengkalis, Riau. Prosidings Seminar VI: Ekosistem Mangrove, Pakanbaru, 15-18 September 1998: 297-303. Kontribusi MAB Indonesia No. 76-LIPI, Jakarta. Koentjaraningrat. 2001. Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta. Lalli, C.M., and T. Parsons. 1995. Biological Oceanography: An Introduction. Oxford: Butterworth-Heinemann Ltd. Loya, Y. 1978. Plotless and Transect Methods. pp. 197-217. In Stoddart, D.R. and R.F. Johannes (editors). ”Coral Reefs: Research Methods”. UNESCO, Paris. Macnae, W., 1968. A General Account of the Fauna and Flora of Mangrove Swamps and Forest in Indo-West-Pacific Region. Adv. Mar. Biol. 6: 73 - 270. Mahdayani, W. 2010. Ekowisata. Panduan Dasar Pelaksanaan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan. www.niasadventure.com. Marsh. L.M., R.H. Bradbutry and R.E. Reichelt. 1994. Determination of the Physical Parameters of Coral Distribution Using Line Transect Data. Coral Reef, 2: 175180. Muhamaze, M. 2010. Sejenak Kita Serius untuk Me”lamun”. http://muhamaze.wordpress.com. Mukai, H. 1991. Biological Communities and Their Developmental Processes in Tropical Seagrass Beds in Coastal Oceanograhy: Environmental, Characteristic and Resources (ed. Suprapto, dkk), p.143-150. Mulyono, S. 1996. Teori Pengambilan Keputusan. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. NERR, 1997. A Water Quality Monitoring Project. National Estuarine Research Reserve. North Carolina National Estuarine Research Reserve and NOAA,Washington, DC. Nikijuluw, V.P.H. 2003. Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Strategi Pemberdayaan Mereka dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. In : Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA.
Nilwan, I. Nahib,Y. Suwarno, M.I. dan Cornelia. 2003. Spesifikasi Teknis Penyusunan Neraca dan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Nilwan, I. Nahib, Y. Suwarno, dan M. I. Cornelia. 2003. Spesifikasi Teknis Penyusunan Neraca dan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Nirarita, C.E., P. Wibowo dan D. Padmawinata (eds). 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia. Kerja sama antara Wetland International – Indonesia Programme, Ditjen PHPA, Canada Fund, Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan British Petrolium. Jakarta. Nontji, A. 1987. The Ecology of the Indonesian Seas. Dalam Fahruddin, 2002. Pemanfaatan, Ancaman, dan Isu-isu Pengelolaan Ekosistem Padang Lamun, Program Pascasarjana, IPB. Bogor. Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. Nontji, A. 2010. Pengelolaan dan Rehabilitasi Lamun. Program Trismades. xa.yimg.com. Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. Mangroves Identification Guidelines in Indonesia. Wet Land International—Indonesia Programme. Bogor. 220p. Nybakken,J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta. Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Omarsaid, C. 2010. Keterkaitan Lingkungan Bahari dan Ekowisata. Pusat Penelitian Kepariwisataan - Institut Teknologi Bandung Onrizal, 2008. Teknik Survey dan Analisa Data Sumberdaya Mangrove. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Onrizal, 2002. Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Alternatif Rehabilitasinya di Jawa Barat dan Banten. Fakultas Pertanian. Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Panayatou, T. 1992. Management Concepts for Small-scale Fisheries: Economic and Social Aspects. FAO Fish. Tech. Paper, 228: 53 p. Patriquin. D. G. 1972. The Origin of Nitrogen and Phosphorus for Growth of the Marine Angisperm Thalassia Testudinum. Mar.Biol. 15 : 35-40. Paulay, G. 1997. Diversity and Distribution of Reef Organisms In. Life and Death Coral. Ed. By. Charles Birkeland. Chapman & Hall . P.298-353. Peres, J. M. 1977. Consumer Ecology of Seagrass Beds in Seagrass Ecosystem : A scientific Perspective (eds. Mc.Roy and Helfferich). Marcel Dekker Inc. p.147-193.
PKSPL. 1999. Perumusan Kebijakan Pengelolaan Hayati Laut Sulawesi Selatan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. PP 2002. Planet Earth: The Ecology of Hope - The Consumption Bom. People and the Planet. http://www.one world.org. Pritchard, D.W. 1952. Estuarine Hydrography. Adv. Geophys., 1:243-280. Pritchard, D. W. 1967. What is an Estuary: Physical Viewpoint. Dalam: Estuaries (G. H. Lauf, ed.). Amer. Assoc. Adv. Sci. Publ. No. 83. Washington, D. C. pp. 3-5. Putrantomo, F. 2010. Aplikasi Contingent Choice Modelling (Ccm) dalam Valuasi Ekonomi Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Quod, Jean-Pascal. 2003. Coral Bleaching. http://www2.univ-reunion.fr/~coraux/blanc/ Rahardjo, 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Raharjo,Y.1996. Community Based Management di Wilayah Pesisir. Pelatihan Perencanaan Wilayah Pesisir secara Terpadu. Pusat Kajian Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Rahmawaty, 2004. Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Kelautan secara Terpadu dan Berkelanjutan. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository. Rangkuty, F. 2000. Analisis SWOT Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Razak, A. 2008. Sifat dan Karakter Objek dan Daya Tarik Wisata Alam. Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rochana, E. 2010. Ekosistem www.irwantoshut.com.
Mangrove
dan
Pengelolaannya
di
Indonesia.
Rusminarto, S., A. Munif, dan B. Riyadi. 1984. Survey Pendahuluan Fauna Nyamuk di Sekitar Hutan Mangrove Tanjung Karawang, Jawa Barat. Prosiding Seminar II: Ekosistem Mangrove: 232-234. LIPI, Balai Penelitian Hutan, Perum Perhutani, Biotrop dan Dit. Bina Program Kehutanan, Jakarta. Russ, G. R.1985. Effects of Protective Management on Coral Reef Fishes in the Central Philippines. Proceedings Fifth International Coral Reef Symposium, 4 : 219-224. Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Sale, P. F. 1980. The Ecology of Fishes on Coral Reefs in Oceanography Mar. Biol. Ann. Rev. (ed. Barnes), 14 : 183-225. Santoso, S. 1992. Dinamika Kelompok. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sastrayuda, G.S. 2010. Konsep Pengembangan Kawasan Ekowisata. Schubell, J.R. 1977. Seagrass Ecosystem Oceanography in Seagrass Ecosystem : A Scientific Perspective (eds. Mc.Roy and Helfferich). Marcel Dekker Inc. p.195-232. Seow, R.C.W. 1987. Mangrove Waters as a Habitat of Different Species and their Development Stage. Report on the Workshop on the Convension of Mangrove Areas to Aquaculture, Visayas, Philippines, p.14-18. Silas E.G. 1987. Significance of the Mangrove Ecosystem in the Recruitment of Fry and Larvae of Finfishes and Srustaceans along the East Coastal of India, Particularly the Sunderbans. Report on the Workshop on the Convension of Mangrove Areas to Aquaculture, Visayas, Philippines, p.19-34. Smith, I.R. 1983. A Research Framework for Traditional Fishery. ICLARM Studies and Reviews No. 2. ICLARM. 45 p. Soeharsono. 1995. Jenis-jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. Puslitbang Oseanografi LIPI. Jakarta. Soekamto, S. 1997. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Rajawali Press, Jakarta. Sukardjo, S. 2002. Integrated Coastal Zone Management (ICZM) in Indonesia: A View from a Mangrove Ecologist. Southest Asian Studies Vol. 40, No.2, September 2002:200-218. Sukardjo, S. 1995. Gugur Daun dan Unsur Hara di Hutan Mangrove Muara Angke-Kapuk, Jakarta. Prosidings Seminar V: Ekosistem Mangrove, Jember, 3-6 Agustus 1994: 128-134. Kontribusi MAB Indonesia No. 72-LIPI, Jakarta. Soerianegara, I. 1987. Masalah Penentuan Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove. Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove, Denpasar, 5-8 Agustus 1986, hal 38-44. Panitia Program MABLIPI, Jakarta. Soraya, A. 1987. Traditional Capture and Captive Fisheries in Mangrove Area of Thailand. Report on the Workshop on the Convension of Mangrove Areas to Aquaculture, Visayas, Philippines, p.7-13. Sorokin, Y. I. 1993. Coral Reef Ecology. Spinger Verlag, Berlin, 465 p. Subade, R.F. and N.M.R. Abdullah. 1993. Are Fishers Profit Maximizers? The case of Gillnetters in Negros Occidental and Iloilo, Philippines, Asian Fisheries Science, 6:39-49. Suharti, S. R. 2010. Metodologi Penelitian Ikan Karang. Diakses pada tanggal 11 November 2010 Sukresno dan C. Anwar. 1999. Kajian Intrusi Air Asin pada Kawasan Pantai Ber-lumpur di Pantai Utara Jawa Tengah. Bulletin Teknologi Pengelolaan DAS V (1): 64-72. Balai Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta, Solo.
Sunarto, 2006. Keanekaragaman Hayati dan Degradasi Ekosistem Terumbu Karang. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Sutedja, I.G.N.N dan M.Y. Indrabrata. 1992. Mengenal Lebih Dekat Satwa yang Dilindungi: Burung. Biro Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan. Jakarta. Syahailatua, A., N. Manik and K. Sumadiharga. 1987. Komunitas Ikan di Padang Lamun (Seagrass) di Pantai Suli, Teluk Baguala. Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, Ambon. Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji & M.K. Moosa, 1997. The Ecology of the Indonesian Seas. Periplus Edition. Singapore. Topke,
K. 2010. Seagrass Meadows. Universiteit Gent; Faculteit Bioingenieurswetenschappen; Vakgroep Toegepaste ecologie en milieubiologie; Laboratorium voor Milieutoxicologie en aquatische ecologie. http://www.marbef.org/wiki.
Turmudi, Buyung Airlangga, Deddy Setiapermana, Hari Nur Cahya Murni, Eko Rudianto, Adi Triswanto, Samekto, Indra Darmawan, Aristin Tri Apriani, M. Khifni Soleman, Irmadi Nahib, Ratna Sari Dewi dan Taufik Hidayatullah. 2005. Pedoman Penyusunan Neraca dan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Jakarta Turner, R.E. 1977. Intertidal Vegetation and Commercial Yields of Penaeid Shrimp. Trans. Am. Fish. Soc. 106: 411-416. Tuwo, A., A. Faizal, Amiluddin, M. Yunus, M. Alimin. 2005. Potensi/Prospek Pengembangan Pulau-Pulau Kecil dan Pesisir di Pantai Barat Sulawesi Selatan. Balitbangda Sulawesi Selatan. Makassar. Tuwo, A., A. Faizal, Amiluddin, M. Yunus, M. Alimin. 2006. Potensi dan Prospek Pengembangan Pulau-Pulau Kecil dan Pesisir di Pantai Timur Sulawesi Selatan. Balitbangda Sulawesi Selatan. Makassar. Tuwo, A., Supriadi, dan Amiluddin. 2007. Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Kelautan dalam Pembangunan Wisata Bahari, Agrowisata, dan Ekowisata di Sulawesi Selatan. Balitbangda Sulawesi Selatan. Tuwo, A, 2009. J. Tresnati & B. S. Parawansa, 2009. Pengelolaan Ekosistem Pesisir di Gugusan Kepulauan Tanakeke untuk Mendukung Pengembangan Ekowisata. Balitbangda Sulawesi Selatan. Tuwo, A, 2009. J. Tresnati & B. S. Parawansa, 2009. Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kepulauan Tanakeke. J. Sains & Teknologi, Vol. 9 No. 3 : 218 – 225 Tuwo, A, 2009. J. Tresnati & B. S. Parawansa, 2009. Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Selam dan Snorkeling di Kepulauan Tanakeke. J. Sains & Teknologi, Vol. 9 No. 2 : 157 – 164 Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S. dan West. J. M.
(2000) Pengelolaan Terumbu Karang yang Telah Memutih dan Rusak Kritis. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge, UK. vii + 36 pp. Umairoh, 2010. Kajian Kelembagaan dan Persepsi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove: Studi Kasus di Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedahgai. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. UNEP, 1993. Monitoring Coral Reefs for Global Change. Regional Seas. Reference Methods for Marine Pollution Studies No. 61. Australian Institute of Marine Science. 72pp. UNEP, 2002. Sustainable Tourism - Turning the Tide. Breefing Paper. Economic Breefing, No. 4. UNEP. Landon. UNEP, 2007. Impact on Developing Countries of Changing Production and Consumption Patterns in Developed Contries: the Case of Ecotourism in Costa Rica. United Nations Environmental Program. Amsterdam. UWE. 2007. Genuinely Sustainable Marine Ecotourism in the EU Atlantic Area: a Blueprint for Responsible Marketing. University of the West of England. Bristol. UK. UWE. 2007. Planning for Marine Ecotourism in the EU Atlantic Area: a Good Practice Guide. University of the West of England. Bristol. UK. Whitten, A.J., M. Mustafa dan G.S. Henderson. 1988. The Ecology of Sulawesi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Wilkinson. C. R. 1993. Coral Reef of the World and Facing Widespread Devastation: Can We Prevent this Through Sustainable Management Practices? Proceedings 7 th International Coral Reef Sysmposium, Guam. Vol. 1 : 11-21. Wilkipedia, 2007. Ecotourism. Wilkipedia. http://wilkipedia.org/wiki/ecotourism. Wood, M.E. 2002. Ecotourism: Principles, Practices and Policies for Sustainability. UNEP and The International Ecotourism Society. Paris. France. WRI. 1997. Tools for Protecting Marine Biodiversity. World Marine Institute. http://www.wri.org/wri/wr-96-97/bi_txt6.html WRI. 2002. Fish Consumption and Aquatic Ecosystem. World Marine Institute. http://www.wri.org/wri/critcons/fish.html Zamora, P.M. 1987. The Role of Mangrove Forest as a Life Support System. Repport on the workshop on the convension of mangrove areas to aquaculture, Visayas, Philippines, p.7-13.