DAFTAR PUSTAKA Abidin SZ. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta: Penerbit Yayasan Pancur Siwah. Adams B, Brockington D, Dison J, Vira B. 2002. Analytical Framework for Dialogue on Common Pool Resource Management. England: Department of Geography, University of Cambridge. Adimihardja A. 2003. Degradasi Tanah Pertanian Indonesia Tanggung Jawab Siapa?. Tabloid Sinar Tani. 11 Juni 2003. Adimihardja A. 2006. Strategi mempertahankan multifungsi pertanian di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25 (3): 99- 105. Adiningsih JS. 1984. Pengaruh beberapa faktor terhadap penyediaan Kalium tanah sawah daerah Sukabumi [disertasi]. Bogor: Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Adiningsih JS. 1992. Pengaruh efisiensi penggunaan pupuk untuk melestarikan swasembada pangan. Orasi pengukuhan Ahli Peneliti Utama. Puslitanak, Badan Litbang Pertanian, Dept. Pertanian, Bogor, April 1992. Adiningsih JS, Sofyan A, Nursyamsi D. 2004. Lahan sawah dan pengelolaannya. Di dalam : Adimihardja A, Amien LI, Agus F, Djaenudin D, penyunting. Sumber Daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Alexander, M. 1976. Introduction to Soil Microbiology. 2nd edition. New York: John Wiley & Sons. Altieri MA. 1989. Agroecology: a new research and development paradigm for world agriculture. Agriculture, Ecosystems and Environment. 25 (1989): 37-46. Altieri
MA. 2002. Agroecology: principles and strategies for designing sustainable farming system. The News Letter of CCOF (California Certified Organic Farmers). 19 (3): 2-5.
Andrianto L, Matsuda Y, Sakuma Y. 2005. Assessing local sustainability of fisheries system: multi criteria participatory approach with the case of Yokon island. Kongoshima Prefecure, Japan. Marine Policy. 29 (2005): 9 – 23. Anonim. 2008. Sustainable Agriculrural Defined. http://allianceforsustainability. net, 18 Juli 2008. Anwar E. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan: Tinjauan Kritis. Bogor: P4W Press.
247
Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Arsyad, S. 2008. Konservasi tanah dan air dalam penyelamatan sumberdaya air. Di dalam: Arsyad, S, Rustiadi E, editor. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Asdak C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Bach H. 2005. Methodology and Process for Indicators Development. http://www.nea.gov.vn/....indicators/. 17 Maret 2010. [Balai Penelitian Tanah]. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian [BPS]. 1985-2007. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. [BPS]. 2003-2008. Kabupaten Dalam Angka: Majalengka, Mojokerto, Cianjur, Cilacap, Banyumas, Pemalang, Pekalongan, Klaten, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Tangerang, Lebak, Serang, Pandegelang, Bandung, Jember, Tegal, Pati, Rembang, Kendal, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjarnegara, Sukohardjo, Tulungagung, Kediri, Malang, Magetan, dan Jombang. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS]. 2004. Sensus Pertanian 2003. Hasil Pencacahan Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS]. 2006. Survei Pertanian Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS]. 2008. Statistik Nilai Tukar Petani di Indonesia: 2004-2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS]. 2009. Produksi Tanaman Pangan 2008. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BMG]. 2008. Data Agroklimat 1998-2007. Jakarta: Badan Meteorologi dan Geofisika. Burrough PA. 1986. Principles of Geographic Information System for Land Resources Assessment. Oxford-London: Clarendon Press. Cherchye L, Kuosmanen T. 2002. Benchmarking sustainable development: a synthetic meta-index approach. http://www.sls.wageningen-ur.nl./enr/staff, [19 Okt 2008] Christian CS, Stewart GA. 1968. Methodology of integrated surveys. Proceedings of Unesco Conference on Aerial Surveys and Integrated Studies, Toulouse, France, page 233-280.
248
Cohn A, Cook J, Fernandez M., Reider R, Sterward C. 2006. Agroecology and struggle for food sovereignty in the Americas. International Institute for Environment and Development (IIED), the Yale School of Forestry and Environmental Studies (Yale F&ES), and the IUCN Commission on Environmental, Economic, and Social Policy (CEESP), London. Connolly T, Begg C. 2002. Database Systems. A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. 3rd edition. England: Addison Wesly Publishing Company. CSR/FAO Staff. 1983. Reconnaissance Land Resource Surveys 1: 250.000 scale. Atlas Format Procedures. Bogor:Center For Soil Research. Dale PD, McLAughlin, J. 1988. Land Information Management. Oxford: Clarendon Press. Dalgaard T, Hutchings NJ, Porter JR. 2003. Review: Agroecology, scaling and interdisciplinarity. Agricultural, Ecosystems and Environment, 100 (2003): 39-51. Date CJ. 1995. An Introduction to Database System. 6th edition. England: Addison Wesley Publishing Company. Dent D, Young A. 1981. Soil Survey and Land Evaluation. London: George Allen & Unwin Publisher, Ltd. [Deptan], 2004. Revitalisasi Pertanian. Http://Deptan.go.id [26 Sep 2008]
Departemen Pertanian, Jakarta.
[Departemen Pekerjaan Umum]. 2003. Peta potensi indikasi air tanah dan daerah Irigasi, skala 1: 250.00. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. [Deptan]. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2005-2009. Departemen Pertanian, Jakarta. Http://Deptan.go.id [26 September 2008]. Dermawan R. 2005. Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Strategis. Bandung: Alfabeta, CV. [Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air]. 2008. Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Rapat Koordinasi Penataan Ruang Pusat dan Daerah. Gorontalo, 23-25 Juli 2008. Eriyanto. 2007. Teknik Sampling : analisis opini publik. Jakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara Publik. Esty, Daniel C, Levy M, Srebotnjak T, De Sherbinin A. 2005. Environmental Sustainability Index: benchmarking national environmental stewardship. New Haven-USA : Yale Center for Environmental Law & Policy. Fagi AM, Kartaatmadja S. 2003.Teknologi Budidaya Padi: Perkembangan dan Peluang. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Ekonomi Padi dan
249
Beras di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Fairhurst TH., Witt C, Buresh RJ, Dobermann A. 2007. Padi: Panduan Praktis Pengelolaan Hara. Widjono A, penerjemah. Manila-Philippinese: International Rice Research Institutes (IRRI). [FAO]. 1976. A Framework for Land Evaluation. FAO Soils Bulletin 32. Soil Resource Development and Conservation Service land and water Development Division. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations. [FAO]. 1996. Agro-ecological Zoning. Guidelines. FAO Soils Bulletin 73. Rome: Food Agriculture Organization of United Nations. Fauzi A, Anna S. 2001. Analisis kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil melalui pendekatan multi criteria decision making. Working Paper. Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: teori dan aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Fauzi, A. 2009. Peran ekonomi kelembagaan dalam pengelolaan berkelanjutan. http://www.landpolicy.or.id/kajian/2/tahun/2009 [11 Jun 2010] Fleming CC, Von. Halle B. 1989. Handbook of Relational Database Design. New York: Addison Wesley Publishing Company, Inc. Gany AHA. 2006. Dimensi sejarah teknologi keairan dan perspektif: pembelajaran empiris modern. Orasi Ilmiah dalam rangka pengukuhan menjadi Widyaswara Utama. (Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia). Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, tanggal 13 Desember 2006,. Gerber JD, Nahrath S, Reynard E, Thomi L. 2008. The role of common pool resource institutions in the implementation of Swiss natural resource management policy. International Journal of the Commons. 2 (2): 222247 Gfar. 2000. NRM/Agroecology in the global forum on agricultural research. Global Forum on Agricultural Research (GFAR). GFAR- 2000 Conference, 2000, Dresden, Germany, May 21-23, 2000. Giyarsih SR. 2005. Karakteristik Sosial Ekonomi Sebagai Determinan Pengelolaan DAS Bengawan Solo. Forum Perencanaan Khusus Pembangunan, Edisi Khusu tahun 2005. Gliessman SR. 2002. Making the conversion to sustainable agroecosystems. Getting from here to there with agroecology. The News Letter of CCOF (California Certified Organic Farmers). 19 (3): 6-8.
250
Gong Z. 1986. Origin, evolution and classification of paddy soils in China. Advanced in Soil Science 5: 179-200. Guritno I. 2006. Evaluasi daya dukung pulau Jawa: kasus pendekatan daya dukung Sumberdaya. Workshop Daya Dukung Jawa Dalam Rangka Perumusan Kebijakan Pengembangan Pulau Jawa. Hotel Borobudur, Jakarta, 30 Agustus 2006. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Jakarta. Hakim DM, Shofiyati R. 2009. Informasi geospasial pertanahan sebagai bagian dari infrastruktur data spasial nasional untuk mendukung ketahanan pangan dan energi. Talk Show & Seminar Nasional Peran Informasi Geospasial Pertanahan untuk Mendukung Kedaultan Pangan dan Energi, Kerjasama Himpunan Ilmu Tanah Indonesia dan Ikatan Surveyor Indonesia, Bandung, 4 Maret 2009. Hardinsyah Y. Baluwati F, Martianto DH, Rachman HS, Widodo A, Subiyakto. 2001. Pengembangan Konsumsi Pangan dengan Pendekatan Pola Pangan Harapan. Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSKPG), Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor. Hardjowigeno S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo. Hardjowigeno S, Subagyo H, Rayes ML. 2004. Morfologi dan klasifikasi tanah sawah. Di dalam: Agus F, Adimiharda A, Hardjowigeno S, Fagi AM, Hartatik W, editor. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hess C, Ongstrom E. 2001. Artifacts, facilities, and content: information as a common-pool resource. Workshop in Political Theory and Policy Analysis, Indiana University, November 9-11, 2001. Ilham NY, Syaukat S, Friyanto. 2004. Perkembangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta Dampak Ekonominya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Departemen Ilmu-Ilmu-Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, IPB. Irawan B, Husen E, Maswar R, Watung L, Agus F. 2004. Persepsi dan apresiasi masyarakat terhadap multifungsi pertanian: studi kasus di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Prosiding Seminar Multifungsi Pertanian dan Konservasi Sumber Daya Lahan, Bogor, 18 Desember 2003 dan 7 Januari 2004. Agus F, Pawitan H, Husen E, penyunting. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Irawan, B. 2004. Konversi lahan sawah di Jawa dan dampaknya terhadap produksi padi. Di dalam: Kasyrino F, Pasandaran E, Fagi A, editor. Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
251
Irianto G, Kartiwa B, Sumaini E, Estingtyas W. 2001. Pengaruh lahan sawah terhadap karakteristik hidrologi Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus DAS Kaligarang. Prosiding Seminar Multifungsi dan Revitalisasi Pertanian, Bogor, 1 Mei 2001. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian bekerjasama dengan MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries, Japan), dan ASEAN Secretarian, Jakarta. Irianto G, Rejekiningrum P. 2008. Efisiensi pemanfaatan sumberdaya air: suatu tinjauan dari sisi agroklimat dan hidrologi. Di dalam: Arsyad S, Rustiadi E, editor. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Isa, I. 2006. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian. Prosiding Seminar Multifungsi dan Revitalisasi Pertanian. Di dalam: Dariah A, Nurida NL, Husen E, Agus F, editor. Bogor, 27-28 Jun 2006. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian bekerjasama dengan MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries, Japan), dan ASEAN Secretariat, Jakarta. Ishizaka A, Labib A. 2009. Analytic Hierarchy Process and Expert Choice: benefits and limitation. ORInseight, 22 (4): 201-220. Ismail EH. 20 Mei 2010. Padi hibrida picu serangan wereng. Republika : 4 (1-5) Jamal E, Syahyuti, Harun AM. 2002. Reforma agraria dan masa depan pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (4): 133-139. Jenny H. 1941. Factors of Soil Formation. New York: McGraw Hill Book Co. Inc. Kanno, I. 1978. Genesis of rice soils with special reference to profil development. In Soil and Rice. Los Banos, Laguna, Phillipine: The International Rice Research Institute (IRRI). P. 237-254. Karama AS, Marzuki AR, Manwan. 1990. Penggunaan pupuk organik pada tanaman pangan. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk V. Cisarua 12-13 November 1990. Kawaguchi K, Kyuma K. 1976. Paddy soils in tropical Asia. South East Asian Studies. 14 (3): 334-364. Khudori. 11 Agus 2008. Urgensi infrastruktur pedesaan. Republika: 4 (4-7). Khudori. 11 Okt 2009. Memantapkan ketahanan Pangan. Republika: 4 (1-5). King LJ. 1969. Statistical Analysis in Geography. London: Prentice-Hall., Inc. Krauskopf KB. 1979. Introduction to Geochemistry. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, Ltd.
252
Koening FFFR. 1950. A sawah profile near Bogor (Java). Contr. General Agric. Research Station, Bogor, No. 15. Kyuma, K. 2004. Paddy Soil Science. Kyoto University Press, Japan and Trans Pacific Press, Australia. Lal R. 1995. Sustainable Management of Soil Resources in Humid Tropics. New York: United Nation Univ. Press. [LAPAN]. 2006. Pemantauan Bencana Banjir di Kabupaten Jember (Jawa Timur) dan Banjarnegara (Jawa Tengah) 1 – 4 Januari 2006. PekayonJakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Las I, Subagyono K, Setiyanto, A.P. 2004. Isu dan pengelolaan lingkungan dalam revitalisasi pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. 23 (3): 106 – 115. Lillesand TM, Kiefer RW. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley & Sons. Litbang Kompas. 17 Nov 2008. Tol picu konversi lahan sawah. Kompas: 1 (2-5). Lombard D. 1990a. Nusa Jawa: Silang Budaya. Batas-Batas Pembaratan. Buku 1. Jakarta: Penerbit Gramedia. Lombard D. 1990b. Nusa Jawa: Silang Budaya. Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Buku 3. Jakarta: Penerbit Gramedia. [LPT]. 1968. Peta tanah tinjau, skala 1: 250.000. Bogor: Lembaga Penelitian Tanah, Departemen Pertanian. Maguire DJ. 1991. An overview and definition of GIS. In Maguire DJ. et al. (editors). Geographical Information Systems. 1: 9-20. New York: Longman Scientific & Technical. Mamat S, Sitorus RP, Hardjomijoyo H, Seta AK. 2006. Analisa mutu, produktivitas, keberlanjutan, dan arahan pengembangan usahatani tembakau di kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Jurnal Littri. 12 (4): 146-153. Manan ME, Chambers, R.E. Sukardi, W., Murdiyarso, D. dan Santoso, I. 1980. Klimatologi Pertanian Dasar. Bogor: Bagian Klimatologi Dasar, Departemen Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, IPB. Mangkuprawira TS. 2007. Bahan Kuliah Falsafah Sains Mahasiswa Doktor. Bogor: Program Ekonomi Pertanian, IPB. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan. Majemuk. Jakarta: Grasindo, Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kriteria
Matindas RW, Subarya C, Nataprawira R. 1997. Sistem Penomeran untuk Penunjukan Peta Rupabumi dalam Proyeksi UTM Datum Geodesi Nasional
253
(DGN95) Indonesia skala 1: 250.000. Cibinong: Pusat Pemetaan, BAKOSURTANAL. Matindas RW, Poniman A, Nurwadjedi. 2009. Pengembangan infrastruktur data spasial nasional untuk mendukung penyediaan data sumberdaya lahan pertanian: respon terhadap perubahan iklim. Seminar Nasional dan Dialog Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor, 18-20 November 2009. Bogor: Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. McLusky DS. 1971. Ecology of Estuaries. London: Heinemann Educational. Mendoza G, Macoun AP, Prabu R, Sukadri, Purnomo H, Hartanto H. 1999. Guideline for Applying Multi Criteria Analysis, to the Assssement of Criteria and Indicators. CI Tool No. 9. Center for International Forestry Research (CIFOR), Jakarta. Mengel K, Kirby EA. 1982. Principles and Plant Nutrition. International Potash Institute, Bern-Switserland. Modjo MI. 29 Juni 2009. Republika: 4 (4-7).
Kedaulatan pangan dan pembangunan pertanian.
Mohr ECJ. 1944. The Soils of Equatorial Regions with Special Refference to the Netherlands East Indies. Pendleton RL, translator. Ann Arbor, Michigan: Erdwards Brothers, Inc. Moormann FR, Van Breemen N. 1978. Soil and land properties that affect the growth of rice. In Rice: Soil, Water, Land. International Rice Research Institute. Los Banos, Laguna, Philipina. Mulyanto B, Lesniawati E, Tjahyandari D. 2000. Perbandingan efisiensi pemupukan sawah baru dan sawah lama di kecamatan Cugenang, Cianjur. Agrista. 4 (2): 162-167. Nasution LI. 1995. Pertanian berkelanjutan dan kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan tinggi pertanian. Prosiding Lokakarya Nasional Pendidikan Tinggi Pertanian Masa Depan. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia. Nasoetion LI, Winoto J. 1996. Masalah alih fungsi lahan pertanian dan dampaknya terhadap keberlangsungan swasembada pangan. Prosiding Lokakarya ” Persaingan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air”: Dampaknya terhadap Keberlanjutan Swasembada Beras. Hasil Kerjasama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation, Bogor. Nasoetion LI. 2006. Aspek Keagrariaan Dalam Pengelolaan Tanah. Di dalam: Arsyad S, Rustandi E, editor. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Crespent Press dan Yayasan Obor Indonesia.
254
Nijkamp P, Rietveld P, Voogd H. 1999. Multicriteria Evaluation in Physical Planning. Amsterdam: Elsevier Science. Notohadinegoro T. 1999. Diagnosis fisik, kimia, dan hayati kerusakan lahan. Seminar Penyusunan Kriteria Kerusakan Tanah/Lahan. Yogyakarta, 1-3 Juli 1999. Bapedal, Jakarta. Nurmalina R. 2008. Analisis indeks dan status keberlanjutan sistem ketersediaan beras di beberapa wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi. 26 (1): 47-79. Nurmanaf AR, Mayrowani H, Jamal E. 2001. Evaluasi sosial ekonomi multifungsi lahan sawah. Di dalam: Agus F, Kurnia U, Nurmanaf AR, penyunting. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah, Bogor, 1 Mei 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian bekerjasama dengan MAAF Jepang dan Sekretariat ASEAN, Jakarta Nurrochmad F. 2007. Kajian pola hemat pemberian air irigasi. Forum Teknik Sipil, No. XVII/2: 517-529. Nurwadjedi, Poniman A. 2009. Pemanfaatan data citra Alos untuk pemetaan lahan sawah. Jurnal Ilmiah Geomatika, 15 (1): 36-46. Nuryanti S. 2005. Pemberdayaan petani dengan model cooperative farming. Analisis Kebijakan Pertanian. 3 (2): 152-158. Oka IN. 2005. Pengendalian Hama Terpadu. University Press.
Yogyakarta: Gadjah Mada
Oldeman LR. 1975. An Agroclimate map of Java. Bogor: CRI (LP3). Parsons W. 2008. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktek Analisis Kebijakan. Santoso TWB, penerjemah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Pasandaran E. 2006. Alternatif kebijakan pengendalian konversi lahan sawah beririgasi di Indonesia. Jurnal Litbang Pengairan, 25 (4): 123-129. Poniman. A. 1989. Agricultural land Use in Indonesia with special reference to rice cultivation [disertasi] Kyoto-Japan: Kyoto University. Poniman A, Nurwadjedi. 2008. The national land cover database in Indonesia. Proceeding of the ICALRD –JIRCAS Workshop on Enhancement of Remote Sensing and GIS Technologies for Sustainable Utilization of Agricultural Resources in Indonesia, Bogor, June 25, 2008. Bogor: Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
255
Ponnamperuma FN. 1976. Physicochemical Properties of Submerged Soils in Relation to Fertility. Taiwan-Taiwan: Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region. Pramono J. 2004. Kajian penggunaan bahan organik pada padi sawah. Agrosains. 6 (1): 11-14. Prasetyo BH, Adiningsih JS, Subagyono K, Simanungkalit RDM. 2004. Mineralolgi, Kimia, Fisika, dan Biologi Tanah Sawah. Di dalam: Agus F, Adimihardja A, Hardjowigeno S, Fagi AM, Hartatik W, editor. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Prasetyo BH. 2007. Perbedaan sifat-sifat tanah vertisol dari berbagai bahan induk. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 9 (1): 20-31. Prihar SS, Ghildyal B.P, Painuli DK,. Sur HS. 1985. Physical properties of mineral soils affecting rice-based cropping System. P. 58-70. In IRRI (1985). Soil Physic and Rice. Los Banos-Philippines: International Rice Research Institute. [Puslitanak]. 1998. Peta status hara P dan K (format dijital). Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. [Puslitanak]. 1999. Metodologi Analisis Zona Agroekologi: panduan karakterisasi dan analisis zona agroekologi (edisi 1). Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat & Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Putra CWL. 2009a. Dampak fragmentasi lahan terhadap biaya produksi dan transaksi petani pemilik.: kasus Ciaruteun Udik, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Putra H, 2009b. 2050 dunia akan meledak. Gemari. 99 (10): 68-69. Rahardjo M. 2003. Analisis kebijakan perikanan budidaya laut di kepulauan Seribu: Studi Kasus Kelurahan Palapa (disertasi). Program Pasca sarjana, Institut Pertanian Bogor. Rais J. 2007. Infrastruktur Data Spasial Nasional. siap terbit. Rao NH, Rogers PP. 2006. Assessment of agricultural sustainability. Current Science. 91 (41): 439-448. Rayes ML. 2000. Karakteristik, genesis, dan klasifikasi tanah sawah berasal dari bahan volkan Merapi [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
256
RePPProT. 1989. Review of Phase I Results, Java and Bali. Jakarta: Directorate General of Settlement Preparation, Ministry of Transmigration. RePPProT. 1990. Land Resource of Indonesia. Ministry of Transmigration, Directorate General of Settlement Preparation, BAKOSURTANAL, and Overseas Development Administration (ODA). Foreign and Commonwealth Office, UK., London and Jakarta, Indonesia. Reijntjes C, Haverkort B, Water-Bayer A. 1999. Pertanian Masa Depan. Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Rendah. ILEIA. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Republik Indonesia. 2000. Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2000 tentang PROPENAS Tahun 2000-2004. Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Jakarta: Sekretariat Negara RI. Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Sekretariat Negara RI. Jakarta. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Sekretariat Negara RI. Jakarta. Rigaux P, Scholl M, Voisard A. 2002. Spatial Databases. San Francisco: Morgan Kaufmann Publishers. Rustiadi E, Saefulhakim S, Panudju DR. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sabiham S. 2008. Manajemen sumberdaya lahan dalam usaha pertanian berkelanjutan. Di dalam Arsyad, S, Rustiadi, E, editor. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Sajogyo, Sajogyo P. 2005. Sosiologi Pedesaan. Kumpulan Bacaan. Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Salikin KA. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. . Samhadi SH. 1 Des 2007. Perubahan Iklim, Ketahanan Pangan Terancam. Kompas. 6: (3-6). Sanchez A. 1993. Sifat dan Pengembangan Tanah Tropika. Jilid 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
257
Sass RL, Cicerone RJ. 1999. Photosynthate allocations in rice plants: food production or atmospheric methane. http://www.pnas.org/cgi/content/, 9 September, 2008 Setyorini D, Widowati LR, Rochayati S. 2004. Teknologi pengelolaan hara lahan sawah intensifikasi. Di dalam: Agus F, Adimihardja A, Hardjowigeno S, Fagi AM, Hartatik W, editor. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Soemarwoto O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan. Soemaryanto S, Friyanto, Irawan B. 2001. Konversi lahan sawah ke penggunaan non-pertanian dan dampak negatifnya. Di dalam: Agus F., Kurnia U. dan Nurmanaf AR., penyunting. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah, Bogor, 1 Mei 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian bekerjasama dengan MAAF Jepang dan Sekretariat ASEAN, Jakarta Sofyan A, Sediyarso M, Nurjaya, Surjono J. 2000. Laporan Akhir Penelitian Status Hara P dan K Lahan Sawah sebagai Dasar Penggunaan Pupuk yang Efisien pada Tanaman Pangan. Bagian Proyek Sumberdaya Lahan dan Agroklimat. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Srivastava MS, Carter EM. 1983. An Introduction to Applied Multivariate Statistics. New York: Elsevier Science Publishing Co. Stewart BA, Lal R, El-Swaity SA. 1991. Sustaining the resource base of an expanding world agriculture. In: Lal A, Pierce FJ, editor. Soil Management for Sustainability. The Soil and Water Conservation Society. US. Subagyono K., Dariah A., Surmani A.E. dan Hastuti, R.D. 2004. Pengelolaan air pada tanah sawah. Di dalam: Agus F, Adimihardja A, Hardjowigeno S, Fagi AM, Hartatik W, editor. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sumardjono MS, Ismail N, Rustiadi E, Damai AA. 2009. Kajian Kritis UndangUndang Terkait Penataan Ruang dan Sumber Daya Alam. Environmental Sector Progam (ESP) 2. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Supranto MA. 2004. Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta:
Suprihatno B, Dardjat AA, Satoto, Baehaki, Suprihanto, Setyono A, Indrasari, SD, Samullah MY, Sembiring H. 2009. Deskripsi Varietas Padi.
258
Sukamandi-Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Suryanto J, Djaendi, Soleman K., Maria H. 2001. Neraca Sumberdaya Air Spasial Nasional. Poniman A, Hadi P, Bayuni T, editor. Cibinong: Pusat Survei Sumberdaya Alam Darat, BAKOSURTANAL. Susandi A. 16 Feb 2009. Kompas: 1 (3-5).
Iklim telah berubah: pulau terancam tenggelam.
Susilo SB. 2003. Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau Kecil: studi kasus Kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Susilo SB. 2005. Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil: Studi Kasus Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakata. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan ”Maritek”. 52 (2): 85 – 110. Susilo SB. 2006. Indeks Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil (IBPK) dengan Sidik Kriteria Ganda (SKG). Jurnal Pesisir dan Lautan. 7 (2): 53-62. Syarifudin A, Kairupun N, Negara A, Limbongan J. 2004. Penataan sistem pertanian dan penetapan komoditas unggulan berdasarkan zona agroekologi di Sulawesi Tengah. Jurnal Litbang Pertanian, (23) 2: 61-67. Swastiyati E. 2008. Petani Jawa Barat tidak sejahtera. Tempo Interaktif, 18 September 2008. Tambunan T. 2008. Ketahanan pangan di Indonesia: inti permasalahan dan alternatif solusinya. Makalah disampaikan dalam Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Mataram, 2008. Tarigan S, Sinukaban N. 2001. Peran sawah sebagai filter sediment, studi kasus di DAS Way Besai, Lampung. Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah, Bogor, 1 Mei 2001. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Temenggung YA. 2008. Reforma Agraria Dalam Upaya Penyediaan Lahan Untuk Produksi Pangan dan Bionenergi. Disampaikan pada Semiloka Nasional: Strategi Penanganan Krisis Sumberdaya Lahan Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi, Bogor, 22-23 Desember 2008. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tenure WG, Huma. 2008. Kisah tragis dari lereng Selatan pegunungan Hyang Argopuro-Jember: adakah kaitan sistem penguasaan lahan dengan bencana banjir bandang. http://www.wg-tenure.org/ (27 Januari, 2010)
259
Theobald DM. 2001. Understanding topology and shapefiles. http://www.oberlin.edu/. (1 Agustus 2008).
Arc User.
Thornbury WD. 1969. Principles of Geomorphology. New York: John Wiley & Sons. Timm NH. 2002. Applied Multivariate Analysis. New York: Springer Verlag. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan kesepuluh. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka. Van Zuidam. 1983. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping. ITC, Enschede, The Netherlands. Wall JRD. 1987. Regional Physical Planning Program for Transmigration (RePPProT). Warta Survey & Pemetaan. 2 (2): 5-14. Whitten T, Soeriaatmadja RE, Afiff SA. 1996. The Ecology of Java and Bali. Volume II. Dalhousie University: Periplus Edition (HK), Ltd. Wiradisastra US. 2003. Delineasi zona agroekologi. Bahan Kuliah Evaluasi Lahan. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Worboys M., Duckham M. 2004. GIS: a Computing Perspective. London: CRC Press. Yansen. 11 Agus 2008. Revolusi hijau lestari dan swasembada beras. Republika: 4 (4-7).
Yoshida T. 1978. Microbial metabolism in rice soils. Soil and Rice, pp. 445-463 Los Banos-Philippines.: International Rice Research Institute. Zaini Z, Abdurrahman S, Widiarta N, Wardana P, Setyorini D, Kartaatmadja S, Yamin M. 2009. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah. Sukamandi-Subang: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian..
260