DAFTAR PUSTAKA Sumber buku: Abdullah, T, et al.(1983). Agama Dan Perubahan Sosial. Jakarta: CV. Rajawali. Abdurrahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al Chaedar. (2000). Lampung Bersimbah Darah: Menelusuri Kejahatan “Negara Intelejen” Orde Baru Dalam Peristiwa Jamaah Warsidi.___: Madani Press. Al Chaidar. (1419 H). Revolusi Prematur. Jakarta: Darul Falah. Al Ghazali, A.H. (2001). Meretas Jalan Kebangkitan Islam: Peta Pemikiran Hasan Al Banna. Solo. Era Intermedia. An Nabhanni, T. (2003). Peraturan Hidup Dalam Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah. Ariyansyah, Ruslinur, D., Ganie, K. (1996). Titian Pers Lampung: Etos Perjuangan di Tanah Lampung. Jakarta: Permata. Awwas, I.S. (2000). Trauma Lampung Berdarah Di Balik Manuver Hendro Priyono. Yogyakarta. Widyah Press. Brigtton, P. (1996). Profesionalisme dan Ideologi Militer Indonesia. Jakarta: LP3ES. Craib, I. (1994). Teori-teori Sosial Moder dari Parsons Sampai Herbermas. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Crouch, H. (1999). Militer dan Politik. Jakarta: Sinar Harapan. Departemen Agama RI. (2004). Al Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya. Semarang: PT. Karya Toha Putra. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdikbud. Djaelani, A.,Q. (2004). Sejarah Konfrontasi Umat Islam dengan Umat Kristen dan Sekularis di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pengkajian Islam Madinah Al-Munawwarah. Duverger, M. (1993). Sosiologi Politik. Terjemahan Daniel Dakidae. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
173
Effendy, B. (1998). Islam dan Negara Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam. Jakarta: Paramadina. Ensiklopedi Nasional Indonesia. (1990). Jilid 8. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. _________. (1990). jilid 17. Jakarta. PT. Cipta Adi Pustaka. _________. (1991). Jilid 5. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. Fattah, E, S. (1998). Bangsa Saya yang Menyebalkan. Bandung: Rosda Karya. _________. (1999). Membangun Oposisi Agenda – agenda Perubahan Politik Masa Depan. Bandung: Rosda Karya. _________. (2000). Zaman Kesempatan: Agenda Agenda besar Demokrasi Pasca Orde Baru. Bandung: Mizan. Goffar, A. (1999). Politik Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gottchalk, L. (1985). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI press. Harman, B. (1997). Konfigurasi Politik dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia. Jakarta: Elsam. Ismaun. (1992). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: IKIP Bandung. Imawan. R. (1998). Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iswara, H. (2001). Hidup Sederhana Berfikir Mulia P.K. Ojong (Satu dari Dua Pendiri Kompas-Gramedia). Jakarta: Kompas. Jonson, D,P (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Terjemahan Robert, M.Z Lawang. Jakarta: Gramedia. Kuntowijoyo. (1984). Agama, Negara dan Formasi Sosial. Jakarta: Frisma. __________. (1996). Paradigma Islam. Bandung : Mizan. __________. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bumi Aksara. Karim, R,M. (1981). Dinamika Islam di Indonesia. Yogyakarta: Hanin Dita. _________. (1985). Peran ABRI dalam Politik dan Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Politik di Indonesia. Jakarta: Idayu. _________. (1993). Perjalanan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
174
_________. (1999). Negara dan Peminggiran Islam Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana. Lesmana, T. (1985). Dua Puluh Tahun Kompas: Profil Pers Indonesia Dewasa ini. Jakarta: Erwin-Rika Press. Mahmud, A,A,H. (2005). Perangkat-perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin. Solo. Intermedia. Mas’oed, M. (1989). Ekonomi dan Struktur Polotik Orde Baru 1966-1971. Jakarta: LP3ES. Mulkan, A,M. (1989). Perubahan Prilaku Politik dan Polarisasi Umat Islam 1965-1987 dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: CV Rajawali. Mutakin, A., Budiman, D., Pasya, G.K. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Bandung: PT Ggrasindo. Nordholt, N.G. (2003). “Kekerasan Dan Anarki Negara Indonesia Modern” dalam Orde, Zonder, Orde. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Oetama, J. (2001). Pers Indonesia Berkomunikasi Dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta: Kompas. _________. ( 1989). Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES. Ojong, P.K. (2001). Kompasiana Esai Jurnalistik Dalam Berbagai Masalah. Jakarta: Gramedia. _________. (1985). Kompasiana Esai Jurnalistik Dalam Berbagai Masalah. Jakarta: Gramedia. Pusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta. Balai Pustaka. Reading, H. (1986). Kamus Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta. CV. Rajawali. Ritzer, G. (2002). Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jaklarta. PT. Raja Grafindo Persada. Riyanto. (2005). Tragedi Lampung Peperangan Yang Direncanakan. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Tbk. Robertson, R. (1993). Agama: Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
175
Santoso, T. (2002). Teori-teori Kekerasan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sjadzali, M. (1990). Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta. UI Press. Sjamsuddin, H (1996). Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Soekanto, S. (2002) Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Sundhaussen, U. (1996). Politik Militer 1945-1967 Menuju Dwifungsi ABRI. Jakarta: LP3ES. Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Torsito. Supriatna, N. (2002). Diktat: Bahan Perkuliahan Sejarah Sosial, Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS-UPI.__: Bandung. Suwirta, A. (2000). Suara Dari Dua Kota: Revolusi Indonesia Dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka (Jakarta) dan Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta) 1945-1947). Jakarta. Balai Pustaka. Syukur, A. (2003). Gerakan Usroh Di Indonesia: Peristiwa Lampung 1989. Yogyakarta. Ombak. Taufik, I. (1997). Sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia. Jakarta: PT. Triniti. Tebba, S. (1993). Islam Orde Baru. Yogyakarta: Tiara Wacana. Thaba, A,A. (1996). Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru. Jakarta: Gema Insani Press. Yakan, F. (2002). “Revolusi” Hasan Al Banna. Jakarta: Harakah. Sumber Jurnal: Adam. A, W. (2002). Kompas Dalam Fragmen Sejarah Orde Baru. Dalam Historia Jurnal Pendidikan Sejarah, No.6.vol.III. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI. Ambary, H., M. (2003). Gerakan Islam Di Indonesia Pada Masa Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi. Dalam Historia Jurnal Pendidikan Sejarah, No.8.vol.IV. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
176
Syukur, A. (2002). Kekerasan Terhadap Rakyat: Kasus Peristiwa Lampung 1989. Dalam Historia Jurnal Pendidikan Sejarah, No.5.vol.III. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI. Sumber Skripsi Meliyanti. (2003). Pers dan Kritik Sosial Pada Masa Orde Baru: Kasus Tanjung Priuk 1984 Dalam Pandangan Harian Merdeka dan Kompas di Jakarta. Skripsi Sarjana Pendidikan FPIPS Bandung: Tidak Diterbitkan. Sopyana, E. (2003). Pers dan Kritik Sosial Pada Masa Orde Baru: Kasus Petisi 50 Dalam Pandangan Harian Kompas dan Pelita di Jakarta. Skripsi Sarjana Pendidikan FPIPS Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sumber Majalah dan Surat Kabar Editorial. (25 Februari 1989). “Peristiwa Lampung dalam Perspektif Sejarah”. Kompas. (10 Februari 1989). ”Kasus Kerusuhan di Lampung: ABRI Berhasil Kendalikan Situasi”. _____. (11 Februari 1989). ”Tanggapan Atas Peristiwa Lampung: Perlu Pendalaman Ideologi Pancasila”. _____. (12 Februari 1989). ”Gubernur: Percayalah, Orang Lampung Masih BaikBaik”. _____. (13 Februari 1989). ”Peristiwa Lampung Perlu Disingkap Latar Belakangnya”. _____. (14 Februari 1989). ”Presiden Soeharto: Jelaskan, Jika Pihak LN Menanyakan Kasus Lampung”. Kompas. (14 Februari 1989). _____. (15 Februari 1989). ”Kabakin Yoga Sugomo: Peristiwa Lampung Menunjukkan Pemikiran Sempit dan Ekstremnisme”. _____. (17 Februari 1989). ”Pangab Try Sutrisno: Umat Islam Jangan Terseret Hasutan Yang Menjerumuskan”. _____. (18 Februari 1989). ”Menhankam L.B Moerdani: Gerakan Pengacau di Lampung Bersifat Lokal”. _____. (22 Februari 1989). ”Pangab/Ketua Bakorstanas: Meskipun Keamanan Mantab, Kewaspadaan Takboleh Kendur”.
177
_____. (22 Februari 1989). ”Pangdam Jaya Jelaskan Kasus GPK Warsidi Kepada MUI DKI”. Lampung Post. (25 April 1989). “Danrem 043 Gatam: Terbongkarnya Peristiwa GPK Anwar Bukti Kesigapan Aparat”. ____________. (20 September 1989). “Lima Orang Tersangka GPK Warsidi Disidangkan Hari in”i. ____________. (23 September 1989). ”Sidang Lanjutan Mulai Senin: ’Peristiwa Lampung’ Sebagian Masih Beredar di Toko Buku”. ____________. (29 September 1989). ”Seorang Saksi Ditolak, Karena Belum Cukup Umur: Warsidi Ingin Mendirikan Negara Islam Bukan Hanya di Indonesia”. ____________. (4 Oktober 1989). “Dua Saksi Tidak Hadir: Dirikan Negara Islam Indonesia Lewat Islamic Village”. ____________. (24 Oktober 1989). ”Marsudi Akui Bacok Kapten Sutiman Hingga Tewas”. ____________. (8 November 1989). ”Fadillah Panglima Perang GPK Warsidi Divonis Seumur Hidup”. ____________. (14 November 1989). ”Musonif Dilatih Langsung Oleh Warsidi”. ____________. (16 November 1989). ”Panah Beracun Dibuat di Pangkalan Jati”. ____________. (22 November 1989). ”Anggota Rombongan 11 Warsidi Dituntut Seumur Hidup”. ____________. (29 November 1989). “Sidang GPK Warsidi: Akan Tetap Berjuang“. ____________. (15 Desember 1989). “Fachrudin Ingin Keluar Dari WNI: Nur Hidayat Dituntut Seumur Hidup“. ____________. (1 Februari 2007). “Warga Sangat Membahayakan“. Pelita. (14 Februari 1989). “Menko Polkam Sudomo: Pelaku Kasus Lampung Subversiv”. _____. (1989). “ABRI Berhasil Patahkan Gerombolan Berkedok Agama”. _____.(1989).“Kasus Lampung Bukti Tetap Perlunya Kewaspadaan”.
178
_____.(1989).“Peristiwa Lampung Akibat Ekstrimis Yang Tak Laku di Kotakota”. Prisma. (5 Mei 1995). ”Islam dan Negara, Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia”. Tempo. (27 Oktober 1984). ”Militer: Antara Keamanan dan Politik”. _____. (18 Februari 1989). “Sebuah Letupan di Lampung Tengah”. _____.(30 September 1989). “Runtuhnya Sebuah Impian”.
Sumber Dokumen Dokumentasi Profil Harian Kompas 1996. Dokumentasi Pusat Informasi Kompas 2008. Kompas Amanat Hati Nurani Rayat: Sejarah, Organisasi dan Visi Misi. Dokumentasi Lampung Post. 11 Desember 2004. Dokumen Kontras 2006. Kertas Posisi Kontras Kasus Talangsari 1989 Sebuah Kisah Tragis Yang Dilupakan. Laporan Investigasi Kasus Pembantaian Warsidi-Talangsari. Komite SMALAM. 1998. Komisi Hak Asasi Manusia. (1997). Berita Acara Pemeriksaan Tim AD-HOC Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Peristiwa Talangsari 1989, Terhadap Jayus bin Karmo. Nomor: 01/TPPT/VI/2007. ________. Jayus bin Krmo. Nomor: 01-a/TPPT/VI/2007. ________. Zamzuri. Nomor: 02/TPPT/VI/2007. ________. Ismini. Nomor: 04/TPPT/VI/2007. ________. Azwar Kaili. Nomor: 05/TPPT/VI/2007. ________. Amir. Nomor: 06/TPPT/VI/2007. ________. Aswir. Nomor: 08/TPPT/VI/2007. ________. Suparmo. Nomor: 10/TPPT/VI/2007. ________. Emi Dawati. Nomor: 11/TPPT/VI/2007.
179
________. Mudiman bin Suparmo. Nomor: 13/BAP-TPPT/VI/2007. ________. Mursidin. Nomor: 14/TPPT/VI/2007. ________.
Muhammad Isnan TPPT/VI/2007.
Abadi
bin
Zamzuri.
Nomor:
15/BAP-
________. Rasmin. Nomor: 19/TPPT/VI/2007. ________. Pardi bin Saikoh. Nomor: 21/TPPT/VI/2007. ________. Kasmanto. Nomor: 22/TPPT/VI/2007. ________. Jemadi Alias Asmadi bin Martodikromo. Nomor: 23/TPPT/VI/2007. ________. Sucipto. Nomor: 24/TPPT/VI/2007. Sumber Internet _______.Tanpa Tahun. Al Chaedar. Penulis Buku Lampung Bersimbah Darah. (online).Tersedia:http://www.Rakyatlampung.com/modphp?mod=publish er=&op=viewarticle&cid=10artid=4388 (20 Maret 2008, 21:54). _______. (2007). Riyanto. Jayus dan Kasus Talangsari (Lampung) 1989. (online). Tersedia: http://swaramuslim.net/more.php?id=A5575_0_1_0_M (20 Maret 2008, 20:57). _______. Tanpa tahun. Wijaya, A. Penyebab Meletusnya Tragedi Berdarah Talangsari Lampung. (online). Tersedia:http://www.rakyatlampung.com/mod.php?mod=publisher&op= viewarticle&cid=10&artid=4384 (20 Maret 2008 10:04).
180