DAFTAR PUSTAKA 1.
World Health Organization. Expert Consultation on the Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding. Conclusions and Recommendations. World Health Organization; 2001.
2.
World Health Organization. Global strategy for infant and young child feeding. Geneva, Switzerland: World Health Organization 2003.
3.
Yum, Jennie. Growth of preterm infants fed nutrient-enriched or term formula after hospital discharge. Journal on Developmental Disabilities. 2007; 13(1): 135-154.
4.
Black. RE, Allen. LH, et al. Global and Regional exposure and Health Consequences. Lancet. 2008; 371: 243-60.
5.
Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 .
6.
Peraturan bersama menteri negara pemberdayaan perempuan, menteri tenaga kerja dan transmigrasi, dan menteri kesehatan tahun 2008.
7.
Stuebe A. The Risk Factor of Not Breastfeeding for mothers and Infant. Reviews in Obsetrics & Gynecology [Abstract]. 2009,2: 222-31. Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2812877.
8.
Food and Drug Administration. Quick Information: Feeding Your Baby With Breast Milk or Formula. 2005.
9.
Wolfe JL, Fein SB dan Shealy KR. Infant Formula Handling Education and Safety: Pediatrics. 2008; 122: 85-90.
10. Lindermann P, Foshaugen I. Characteristics of breast milk and serology of woman donating breast milk to a milk bank. Arch Dis Child Fetal and Neonatal.2004; 89(5): 440-1. 11. Gribble KD, Haussman BL. Milk sharing and formula feeding: Infant feeding risks in comparative perpective. AMJ. 2012; 5: 275-83. 12. Talayero JMP, Lizan-Garcia, Otero Puime A, et al. Full Breastfeeding and hospitalization as a Result of infection in first year of life. Pediatrics: 2006; 118(1); 92-9. 13. World Health Organization. Counsel the HIV positive mother Module 3. Geneva, Switzerland: World Health Organization 2006.
61
62
14. World Health Organization. Safe preparation storage and handling of powdered infant formula: guidelines. Geneva, Switzerland: World Health Organization 2007. 15. Ferguson A. The gastrointestinal tract. Allergy 1995; 33-40. 16. Suherna C, Febri F, dan Mutahar R. Hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas balai Agung Sekayu tahun 2009. Universitas Sriwijaya; 2009. 17. UNICEF. Strategy for Improved Nutrition of Children and Women in Developing Countries. Asian Development Review. 1999; 17: 1-2. 18. Kerac M, McGrath M, Eternod C, Bizouerne, Saxton J, Heather B et all. Management of Acute Malnutrition in Infants (MAMI) Project. 2009. UNICEF-IASC. 19. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Semarang. Buku ajar ilmu kesehatan anak. Semarang : Departemen Penerbit Universitas Diponegoro. 2011; 60-107. 20. Juffrie M, Suparyati S, Oswari S, Sjamsul. Arief, I. Rosalina N, Mulyani S, penyunting. Buku ajar gastroenterologi- hepatologi. Cetakan Pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI: 2010; 87-120. 21. Taniuchi , Mami. Etiology of diarea in Bangladeshi Infants in first Year of life using molecular methods. 2013. 22. United Nations Children’s Fund and World Health Organization. WHO/UNICEF Joint Statement: Clinical management of acute diarrhoea. UNICEF. New York. 2004. 23. Andreyani D. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu Mengenai Cara Penyiapan Susu Botol dengan Kejadian Diare pada Anak Umur 0-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk dan Bangetayu Kota Semarang Tahun 2000. [Skripsi]. Semarang (Indonesia): Universitas Diponogoro; 2000. 24. Fashner J; Erickson, Kevin MD, Werner, Sarah DO. Treatment of the common Cold in Children and Adults. Am Fam Physician. 2012 July 15;86(2):153-9. 25. Rasmussen, Sonja A. Effects of Influenza on Pregnant Woman and Infants. American Journal of obsetrics and Gynecology. [Abstract] 2012 [cited 2013 Dec 5]:3-8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22920056.
63
26. Cotton MF. Management of upper respiratory tract infectious in children.2008. SA Fam Pract 2008; 50(2): 6-12. 27. Finkelstein JA, Christiansen CL, Platt R. Fever in Pediatric primary care:Occurrence, management and outcome. Pediatrics. 2000(105); 260-6. 28. El-Rahdi AS, Carroll J, Klein N, Abbas A. Fever. In: Clinical manual of fever in children.edisi9. Berlin: Springer-Verlag. 2002; 9: 15-25. 29. NSW-Health. Infants and Children: Acute Management of Fever .2010. 30. Lubis M. Demam pada bayi baru lahir. In:Ragam pediatric praktis. Medan: USU Press. 2009: 82-5 31. Krober M, Bass J, Powell J, Smith F, Dexter S, Seto Y. Bacterial and viral pathogens causing fever in infants less than 3 months old. Am J Dis Child. 1985. 139:89-92.http://www.ncbi.nlm.nih.gov. 32. Dinarello CA, Gelfand JA. Fever and Hyperthermia. Harrison’s principles of Internal Medicine ed 16. Singapura: The Mc Graw-Hill Company; 104-8. 33. Pee Sd, Diekhans J, Stallkan G, Kiess L, Moench R, Martini E, et al. Breastfeeding and complementary feeding practice in Indonesia. Nutrition & health Surveillance System Annual Report [Internet] 2002 [cited 2013 Dec 10]. Available from: http://www.hki.org/research/NSS. 34. Hendarto A, Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik Jilid I. Jakarta : Badan Penerbit IDAI; 2011:23-35. 35. Centers for Disease Control and Prevention. Enterobacter sakazakii infections associated with the use of powdered infant formula Tennessee, 2001. Morbidity and Mortality Weekly Report. April 12, 2002;51(14):298-300. 36. Baker RD. Infant Formula Safety. Pediatrics 2002;110(4); 833-5. 37. Paoli G, Greg. Overview of a risk Assessment Model for Enterobacter sakazakii in Powdered Infant Formula.World Health Organization.2006. 38. Jourdan N, Le Hello S, Delmas G, Clouzeau J, Manteau C, Desaubliaux B, et al. Nationwide outbreak of Salmonella enterica serotype gives infections in infants in France, linked to infant milk formula. Euro Surveill. 2008;13(39):25. 39. Food and Drug Administration. Quick Information: Feeding Your Baby With Breast Milk or Formula. 2005.
64
40. Story M, Holt K, Sofka D, et al. Bright Futures in Practice: Nutrition. Arlington, VA: National Center for Education in Maternal and Child Health. 2000 41. Balancing work and family life: Helping parents into paid employment. OECD 2001. 42. Giugliani E. Common problem during lactation and their management. Journal de Pediatrica. 2004; 80(Suppl): 147-54. 43. Khomsan, A. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2005 44. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ; 2003 45. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negri Sipil. 46. Amaliah S. Hubungan sanitasi lingkungan dan faktor budaya dengan kejadian diare pada anak balita di desa toriyo kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo.Semarang. Universitas Muhammadiyah. 47. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan kualitas air minum. 48. Peraturan Mentri Kesehatan 416/Menkes/Per/IX/1990.
Republik
Indonesia
492/ nomor
49. Sukarni, Mariyati. Kesehatan keluarga dan lingkungan. Kanisius. Yogyakarta 1994. 50. Nur AY, Lilis S. Hubungan Sanitasi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada balita. [artikel]. Surabaya.Universitas Airlangga 2011. 51. Ningsih R. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan praktik kesehatan ibu dengan kejadian penyakit diare pada anak balita di desa Sambeng, kecamatan bantar bolang kabupaten pemalang tahun 2007. [skripsi] .Semarang. Universitas Diponegoro 2008. 52. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 829/ Menkes/ SK/ VII/1999. 53. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto; 303-31.
65
54. King, Felicity S dan Ann B. Nutrition for Developing Countries second edition. Oxford University: 2001. 55. Anne, Batterje M, et al. The World Breastfeeding Trends Initiative (WBTi). Kingdom of Saudi Arabia: 2012. 56. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta: 2008. 57. WHO Multicentre Growth Reference Study Group. Who Child Growth Standards: Length/Height for age, Weight for age, Weight for Length, Weight for Height and Body Mass Index for Age: Methods and Development. Geneva, Switzerland: World Health Organization 2006. 58. World Health Organization.WHO Child Growth Standards based on length/height, weight and age: Acta Pediatrica. 2006 ;450:76-85. 59. Apriadji, Wied H. Gizi Keluarga. Jakarta:PT Penebar Swadaya:1996.p.93 60. Notoatmodjo S. Pengantar pendidikan kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jokjakarta: PT Rineka Cipta.2003.p.76-7 61. Pickett G, Hanlon. J. Kesehatan Masyarakat Administrasi dan Praktik, Edisi 9. Jakarta: EGC; 1995: 318-20 62. Amir A. Pengaruh Penyuluhan Model Pendampingan terhadap Perubahan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan [tesis]. Semarang (Indonesia): Universitas Diponegoro; 2008 63. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Survey Kesehatan Nasional 2001 Studi Morbiditas dan Disabilitas: Jakarta; 2002. 64. Sinthamurniwaty. Faktor- faktor risiko kejadian diare akut pada balita (Studi Kasus di kabupaten Semarang) [tesis]. Semarang (Indonesia): Universitas Diponegoro; 2006.
66
Lampiran 1. Ethical Clearance
67
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
68
69
70
71
72
Lampiran 3. Sampel Informed Consent JUDUL PENELITIAN: Pengaruh edukasi penyiapan susu formula yang aman pada ibu bekerja terhadap episode morbiditas bayi INSTANSI PELAKSANA :Program Pendidikan Sarjana Universitas Diponegoro Persetujuan Setelah Penjelasan ( INFORMED CONSENT ) Yang terhormat Ibu/Saudari : Saya, Laura Harinda, mahasiswa Strata-1 Program Studi Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, akan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pentingnya pengaruh edukasi penyiapan susu formula yang aman pada ibu bekerja terhadap episode morbiditas bayi. Berdasarkan pemilihan acak, Bayi dari Ibu/ Saudari terpilih untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, dengan hormat saya memohon kerja sama dari Ibu/Saudari untuk bersedia mengikuti penelitian ini. Adapun beberapa prosedur yang akan dilaksanakan: 1. Pada saat penelitian, kepada Ibu/saudari sebagai orang tua akan dilakukan pembagian kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan. 2. Selanjutnya diberikan edukasi kecukupan asupan nutrisi dan edukasi penyiapan susu formula yang aman dan bayi ibu/saudari akan dipantau episode morbiditasnya setiap bulan selama 2 bulan periode penelitian. Akibat yang mungkin timbul dalam penelitian: TIDAK TERDAPAT BAHAYA dalam penelitian ini Biaya dan keuntungan dari penelitian: - Semua penelitian dilakukan secara gratis.
73
74
Lampiran 4. Data Subjek Penelitian
75
76
77
Data Perubahan Perilaku Ibu dalam Penyiapan Susu Formula yang Aman No.
Total perilaku benar
Perbaikan
Perilaku tetap
Menjadi salah
subjek
bulan 0
bulan 2
Perilaku
salah
1
6
9
4,5,13
7,8,9,11
2
6
9
4,5,7
8,9,11
3
7
9
4,13
5,8,9,11
4
8
10
4,5
8,9,11
5
10
11
8
4,5
6
10
11
5
9,11
7
9
11
5,8
9,11
8
7
9
4,5
7,8,9,11
9
8
11
5,7,8
9,11
10
7
10
4,5,13
8,9,11
11
9
10
8
5,9,11
12
8
9
4
5,8,9,11
13
7
9
7,8
4,5,9,11
14
7
11
4,5,6,9
8,11
15
10
10
-
5,9,11
16
9
11
7,8
9,11
17
9
10
7
8,9,11
18
6
6
-
4,5,7,8,9,11,13
19
9
9
-
8,9,11,12
20
11
11
-
10,12
21
8
8
-
4,5,8,9,11
22
6
6
-
4,5,7,8,9,11,13
23
6
8
7,13
4,5,8,9,11
24
9
9
-
5,8,9,11
25
9
7
-
5,8,9,11
26
7
8
13
5,7,8,9,11
27
6
8
7,13
4,5,8,9,11
28
8
10
7,8
5,8,11
4,7
78
LAMPIRAN 5. Hasil Analisis 1. Karakteristik Subjek Jenis Kelamin Kelompok Edukasi 9 8 8.5 8.5 64.3% 57.1% 5 6 5.5 5.5 35.7% 42.9% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
Laki-laki Jenis kelamin Perempuan
Total
Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value a .150 .000 .150
df
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2-sided) 1 .699 1 1.000 1 .699
Exact Sig. (2-sided)
1.000 .144 28
1
.704
17 17.0 60.7% 11 11.0 39.3% 28 28.0 100.0%
Exact Sig. (1-sided)
.500
79
Pemberian ASI Kelompok Edukasi 3 2 2.5 2.5 21.4% 14.3% 11 12 11.5 11.5 78.6% 85.7% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol
Pemberian ASI
Total
Count Hanya Susu formula Expected Count (non ASI) % within Kelompok Count ASI + SF Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
Value a .243 .000 .245
Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
df
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2-sided) 1 .622 1 1.000 1 .621
Exact Sig. (2-sided)
5 5.0 17.9% 23 23.0 82.1% 28 28.0 100.0%
Exact Sig. (1-sided)
1.000 .235
1
.500
.628
28 Pertama kali memakai susu formula Kelompok Edukasi 10 7 8.5 8.5 71.4% 50.0% 3 5 4.0 4.0 21.4% 35.7% 1 2 1.5 1.5 7.1% 14.3% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol minggu 1
Pemakaian SF sejak
minggu 2
minggu 3
Total
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Chi-Square Tests Value a 1.363 1.377 1.187 28
df 2 2 1
Asymp. Sig. (2-sided) .506 .502 .276
17 17.0 60.7% 8 8.0 28.6% 3 3.0 10.7% 28 28.0 100.0%
80
Pendidikan terakhir ibu Kelompok Edukasi 1 2 1.5 1.5 7.1% 14.3% 6 4 5.0 5.0 42.9% 28.6% 7 8 7.5 7.5 50.0% 57.1% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol SMP
Pendidikan terakhir
SMU/SMK
PT
Total
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Chi-Square Tests Value a .800 .809 .000 28
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
df 2 2 1
3 3.0 10.7% 10 10.0 35.7% 15 15.0 53.6% 28 28.0 100.0%
Asymp. Sig. (2-sided) .670 .667 1.000
Pekerjaan ibu Kelompok Edukasi 8 12 10.0 10.0 57.1% 85.7% 4 1 2.5 2.5 28.6% 7.1% 2 1 1.5 1.5 14.3% 7.1% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol Peg. swasta
Pekerjaan
Wirausaha
Lain-lain
Total
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
20 20.0 71.4% 5 5.0 17.9% 3 3.0 10.7% 28 28.0 100.0%
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) a Pearson Chi-Square 2.933 2 .231 Likelihood Ratio 3.073 2 .215 Linear-by-Linear Association .939 1 .333 N of Valid Cases 28 a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.50.
Tidak Info sebelum Ya
Total
Informasi sebelumnya tentang penyiapan susu formula Kelompok Kontrol Edukasi Count 6 10 Expected Count 8.0 8.0 % within Kelompok 42.9% 71.4% Count 8 4 Expected Count 6.0 6.0 % within Kelompok 57.1% 28.6% Count 14 14 Expected Count 14.0 14.0 % within Kelompok 100.0% 100.0%
Total 16 16.0 57.1% 12 12.0 42.9% 28 28.0 100.0%
81
Chi-Square Tests df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Value Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
2.333 1.313 2.370
a
1 1 1
.127 .252 .124
2.250 28
1
.134
Exact Sig. (1sided)
.252
.126
Pendapatan Orang Tua Kelompok Edukasi 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kelompok Edukasi 1 0 .5 .5 7.1% 0.0% 3 7 5.0 5.0 21.4% 50.0% 1 1 1.0 1.0 7.1% 7.1% 9 6 7.5 7.5 64.3% 42.9% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol Pendapatan
> UMR
Total
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
28 28.0 100.0% 28 28.0 100.0%
Pengasuh bayi saat Ibu Bekerja Kontrol Penitipan anak
Suster Pengasuh Anggota kel. lain
Nenek/kakek
Total
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Chi-Square Tests Value a 3.200 3.636 .841 28
df 3 3 1
Asymp. Sig. (2-sided) .362 .304 .359
Sumber Air Kelompok Edukasi 1 0 .5 .5 7.1% 0.0% 13 14 13.5 13.5 92.9% 100.0% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol Sumur Air PAM
Total
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
1 1.0 3.6% 27 27.0 96.4% 28 28.0 100.0%
1 1.0 3.6% 10 10.0 35.7% 2 2.0 7.1% 15 15.0 53.6% 28 28.0 100.0%
82
Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value a 1.037 .000 1.423
df
1.000 28
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) 1 .309 1 1.000 1 .233 1.000 .500 1 .317
Kepemilikan jamban/WC Kelompok Edukasi 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol WC
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
WC pribadi
Total
28 28.0 100.0% 28 28.0 100.0%
Lantai Rumah Kelompok Edukasi 2 1 1.5 1.5 14.3% 7.1% 12 13 12.5 12.5 85.7% 92.9% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol tanah Lantai ubin/plester
Total
Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
Value a .373 .000 .380 .360 28
3 3.0 10.7% 25 25.0 89.3% 28 28.0 100.0%
Chi-Square Tests df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) 1 .541 1 1.000 1 .538 1.000 .500 1 .549
Lama jam kerja ibu Kelompok Edukasi 9 8 8.5 8.5 64.3% 57.1% 5 6 5.5 5.5 35.7% 42.9% 14 14 14.0 14.0 100.0% 100.0%
Total
Kontrol >= 7 jam Lama kerja < 7 jam
Total
Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok Count Expected Count % within Kelompok
17 17.0 60.7% 11 11.0 39.3% 28 28.0 100.0%
83
Value a .150 .000 .150
Pearson Chi-Square b Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.144 28
Chi-Square Tests df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) 1 .699 1 1.000 1 .699 1.000 .500 1 .704
Kecukupan Nutrisi Subjek Penelitian Ranks N WAZ bulan 2 - WAZ bulan 0
Test Statistics
Pemakaian SF sejak minggu 1 minggu 2 minggu 3 Total
Kelompok delta WAZ
Kontrol Edukasi
Sum of Ranks 42.00 63.00
8.40 7.00
WAZ bulan 2 - WAZ bulan 0 b -.659 .510 Paired Samples Test Paired Differences Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval of Mean the Difference Lower Upper
Mean
WAZ 0 WAZ 2
5 b 9 c 0 14
a
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Pair 1
Mean Rank a
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
-.19929
1.04647
N
Mean 17 8 3 28
.27968
-.80350
Case Summaries Median .2106 .4400 .1525 .2200 .2767 -.0100 .2011 .2250
Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. * .103 14 .200 * .132 14 .200
.40493
Minimum -1.85 -.76 -.71 -1.85
Statistic .976 .978
t
df
-.713
Sig. (2tailed)
13
.489
Maximum Std. Deviation 1.80 .95180 .94 .63389 1.55 1.15695 1.80 .86114
Shapiro-Wilk df 14 14
Sig. .947 .960
Independent Samples Test- Perubahan WAZ selama 2 bulan t
delta WAZ
Equal variances assumed Equal variances not assumed
df
t-test for Equality of Means Mean Std. Error 95% Confidence Interval of Difference Difference the Difference Lower Upper .886 -.04786 .33155 -.72936 .63365
Sig. (2tailed)
-.144
26
-.144
23.598
.886
-.04786
.33155
2. Perbandingan perubahan perilaku ibu pada kelompok kontrol dan kelompok edukasi dalam menyiapkan susu formula yang aman sebelum dan sesudah edukasi. Case Summaries
-.73276
.63704
84
Kelompok
skor perilaku awal
skor perilaku akhir 14 14 8.07 8.79 8.50 8.50 Kontrol 6 6 11 11 1.639 1.578 14 14 7.93 9.79 8.00 9.50 Edukasi 6 9 10 11 1.328 0.893 28 28 8.00 9.29 8.00 9.00 Total 6 6 11 11 1.466 1.357 Tests of Normality a Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Non edukasi .214 14 .080 .890 14 skor perilaku awal * Edukasi .186 14 .200 .923 14 * Non edukasi .152 14 .200 .924 14 skor perilaku akhir Edukasi .331 14 .000 .750 14 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df
Equal variances assumed skor perilaku awal Equal variances not assumed Test Statistics Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.880
.357
Sig. .081 .246 .253 .001
t-test for Equality of Means Sig. (2Mean tailed) Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
.253
26
.802
.143
-1.016
1.302
.253
24.928
.802
.143
-1.019
1.304
a
skor perilaku akhir 61.500 166.500 -1.721 .085 b .094
3 Pengaruh edukasi penyiapan susu formula yang aman terhadap episode diare, common cold, demam, dan morbiditas bayi Kelompok
Case Summaries diare total batuk.pilek total
demam total
morbiditas total
85
Kontrol
Edukasi
N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation
14 .21 .00 0 1 .426 14 .21 .00 0 1 .426
14 .43 .00 0 1 .514 14 .36 .00 0 1 .497
14 .29 .00 0 1 .469 14 .14 .00 0 1 .363
14 .86 1.00 0 2 .864 14 .71 1.00 0 2 .726
a
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
diare total 96.500 201.500 -.097 .923 b .946
Test Statistics batuk.pilek total 91.000 196.000 -.380 .704 b .769
demam total 84.000 189.000 -.905 .366 b .541
morbiditas total 90.000 195.000 -.395 .693 b .734
4. Pemberian ASI terhadap episode diare, common cold, demam, dan morbiditas total bayi Case Summaries skor perilaku awal
Jenis makanan 2
Susu formula
ASI + SF
N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation
Jenis makanan 2 Susu formula diare total ASI + SF Susu formula batuk.pilek total ASI + SF Susu formula demam total ASI + SF Susu formula morbiditas total ASI + SF
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
skor perilaku akhir
5 8.40 9.00 7 10 1.342 23 7.91 8.00 6 11 1.505
5 9.40 9.00 8 11 1.140 23 9.87 10.00 6 13 1.914
Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df .473 5 .001 .552 5 .479 23 .000 .512 23 .367 5 .026 .684 5 .415 23 .000 .605 23 .367 5 .026 .684 5 .499 23 .000 .463 23 * .241 5 .200 .821 5 .272 23 .000 .788 23 diare total batuk.pilek total 56.000 43.000 332.000 319.000 -.126 -1.028 .900 .304 b b .954 .413
demam total 44.500 320.500 -1.097 .273 b .447
Case Summaries skor perilaku awal N Mean
skor perilaku akhir 17 8.65
.000 .000 .006 .000 .006 .000 .119 .000
morbiditas total 48.500 324.500 -.580 .562 b .600
5. Lama jam kerja ibu terhadap episode morbiditas bayi Lama kerja >= 7 jam
Sig.
17 9.94
86
< 7 jam
Total
Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation N Mean Median Minimum Maximum Std. Deviation
9.00 6 11 1.272 11 7.00 7.00 6 9 1.183 28 8.00 8.00 6 11 1.466
10.00 6 13 1.919 11 9.55 10.00 6 11 1.635 28 9.79 10.00 6 13 1.792
b
Lama kerja diare total batuk.pilek total demam total morbiditas total
>= 7 jam < 7 jam >= 7 jam < 7 jam >= 7 jam >= 7 jam < 7 jam
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Statistic .426 17 .000 .630 .528 11 .000 .345 .380 17 .000 .632 .401 11 .000 .625 .410 17 .000 .611 .229 17 .018 .791 .353 11 .000 .649 Test Statisticsa diare total batuk.pilek total 74.500 89.000 140.500 155.000 -1.257 -.250 .209 .803 .378b .853b
Shapiro-Wilk df 17 11 17 11 17 17 11
demam total 60.500 126.500 -2.183 .029 .122b
Sig.
morbiditas total 60.500 126.500 -1.667 .095 .122b
.000 .000 .000 .000 .000 .002 .000
87
Lampiran 6 MATERI EDUKASI NUTRISI UNTUK IBU ASI EKSKLUSIF Asi Ekslusif: Bayi yang hanya mendapatkan ASI saja, tanpa mendapatkan makanan atau minuman lainnya dengan pengecualian berupa vitamin, suplemen mineral, dan obat dalam bentuk drop atau sirup. ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi muda. Cara menilai kecukupan ASI: -
BAK 4-6 kali/hari
-
Kenaikan BB
-
Menyusu lebih dari sama dengan 8 kali sehari
Untuk 3 bulan pertama kehidupan bayi membutuhkan ASI 25-30 gr/hari SUSU FORMULA Susu formula bayi merupakan susu formula standar berbasis susu sapi. Ini sesuai untuk bayi baru lahir yang sehat. Susu ini memberi nutrisi yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari bayi. Bayi yang berusia lebih dari enam bulan dapat terus diberi susu formula bayi sambil diperkenalkan makanan padat dalam dietnya. Syarat Memberikan Susu Formula Dalam pemberian susu formula ibu dan keluarga harus dapat memenuhi memenuhi syarat AFASS. AFASS merupakan singkatan dari: 1. Acceptable (susu formula dapat diterima bayi) 2. Feasible (ibu dan keluarga memiliki cukup waktu, pengetahuan, dan kemampuan untuk menyiapkan susu formula) 3. affordable (ibu dan keluarga memiliki biaya produksi, penyiapan, dan penggunaan susu formula) 4. Sustainable (pemberian susu formula selama 6 bulan dapat dipenuhi) 5. Safe (pemberian susu formula yang benar dan higienis)
88
Cara meminumkan susu formula pada bayi 1. Kocok botol dengan pelan sebelum menyusui dengan botol. 2. Tuangkan beberapa tetes susu pada pergelangan tangan ibu untuk memeriksa suhu susu sebelum memberikan botol pada bayi Anda. Gendong dan rapatkan bayi ke tubuh Anda di tangan Anda, dengan kepala sedikit lebih tinggi daripada bagian tubuhnya. 3. Miringkan botol untuk memastikan bahwa susu mengisi puting karet. Sentuh mulut bayi dengan lembut dengan puting karet dan bayi akan menggenggamnya. Pegang botol dengan sudut yang tepat pada mulut bayi. 4. Ukuran lubang puting karet harus tepat sehingga susu menetes dengan pelan dari botol ketika dipegang dengan puting karet diturunkan. Jika lubang puting karet terlalu kecil, bayi Anda mungkin harus menghisap dengan keras dan menelan terlalu banyak udara. Jika lubang terlalu besar, susu mungkin mengalir terlalu cepat dan menyebabkan bayi tersedak. 5. Lanjutkan memberikan susu pada bayi Anda sampai dia menunjukkan tanda-tanda kenyang, misalnya tidak tertarik mengisap dan mengisap dengan pelan atau memalingkan wajah tidak mau melihat botol. Semua susu yang tidak dihabiskan harus dibuang. 6. Jangan tinggalkan bayi Anda sendirian dengan menopang botol susu (kemungkinan tersedak susu), dan jangan menidurkannya dengan botol (ini akan menyebabkan kerusakan gigi depan). Volume Susu yang Dibutuhkan Bayi Pada bayi kurang dari 6 bulan pemberian susu formula dilakukan sekitar 8-12 kali per hari. Jadwal tetap pemberian makanan tidak diperlukan. Bayi Anda akhirnya akan membuat pola minum susu sendiri. Bayi Anda tahu dan akan memberi tahu Anda kapan dia lapar dan kapan dia sudah cukup kenyang. Nantikanlah tandatanda bayi Anda merasa kenyang, dan hentikan pemberian susu setelah tandatanda ini muncul. Jangan sekali-sekali memaksa bayi Anda menghabiskan semua susu dalam botol. Bayi Anda adalah yang paling dapat menentukan seberapa
89
banyak yang dia butuhkan. Asupan susu sehari-hari tidak boleh ditentukan dengan standar yang sama untuk semua bayi. Setelah bayi berumur 1 minggu bayi memerlukan 150-200 ml per kg berat badan per hari sampai berumur 6 bulan Dalam mengencerkan susu ikutilah informasi takaran yang sudah tertera di kemasan susu. Pengenceran terlalu banyak tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan bayi tidak terpenuhi karena berkurangnya jumlah kalori yang ada di susu formula. Pengenceran yang terlalu sedikit juga tidak dianjurkan karena dapat gangguan tumbuh kembang gangguan pada organ ginjal, sistem digestif, dan mengakibatkan dehidrasi bayi. Cek Volume Air yang diperlukan per sendok Takar Formula. Susu formula komersial biasanya disertai sebuah penakar khusus (disebut sendok takar) dalam kaleng atau bungkus bubuk. Ini hanya dapat digunakan untuk merek itu saja. Standar yang digunakan 1 sendok rata bubuk untuk setiap 30 ml air. Selalu cek instruksi pada produk yang anda gunakan, beberapa merek menggunakan sendok takar yang berbeda. Takar air Untuk menyiapkan sebagian besar susu formula komersial, anda terlebih dahulu harus menakar air dan menambahkan susu bubuk. Namun, periksa kembali petunjuk pada kemasan karena mungkin ada perbedaan. Takar bubuk susu Setiap sendok takar dari susu bubuk harus diratakan untuk pengukuran yang akurat. Lakukan dengan menarik belakang pisau atau gagang sendok bersih lurus sepanjang sendok takar sehingga bubuk rata dengan tepi sendok. Bubuk susu jangan memunjung, penuh atau ditekan. Tanda Bayi merasa lapar: -
bayi terbangun dan bergerak – gerak
-
bayi menggerak-gerakan kepalanya dan membuka mulut.
-
Bayi menghisap benda disekitarnya(biasanya menghisap jari atau tangannya)
-
Bayi menangis bila merasa sangat lapar
90
Tanda Bayi merasa kenyang: -
Bayi berhenti menghisap dot susu.
-
Tidak lagi tertarik untuk menghisap dot susu
-
Memalingkan muka dari botol susu
-
Merasa mengantuk
Tanda kecukupan asupan nutrisi bayi Pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir, bayi akan mengeluarkan tinja berwarna gelap (mekonium). Setelah minggu pertama tinja bayi berwarna kuning pucat atau coklat kekuningan. Selain itu, berat badan dan juga jumlah urin/tinja yang dikeluarkan juga dapat menjadi tanda kecukupan nutrisi bayi.
91
Lampiran 7
MATERI EDUKASI SUSU FORMULA UNTUK IBU Edukasi cara sterilisasi dan pembersihan peralatan pembuatan susu formula 1) Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum mencuci dan mensterilkan peralatan untuk pembuatan susu formula (botol susu, dot, penutup botol). 2) Bersihkan peralatan yang digunakan dengan sikat dan sabun. 3) Setelah selesai mencuci peralatan, bilas dengan air bersih. 4) Sterilkan peralatan dengan alat sterilizer atau dengan panci dan air mendidih, langkah-langkahnya: 1. Isi panci dengan air bersih. 2. Masukkan peralatan yang sudah dicuci ke dalam panci besar yang berisi air. Pastikan terendam dalam air 3. Tutup panci hingga rapat. Panaskan kompor, pastikan botol dan dot tidak meleleh karena terlalu panas. 4. Angkat, kemudian biarkan panci tetap dalam keadaan tertutup sampai peralatan akan digunakan. 5) Tangan harus dicuci dengan sabun dan air sebelum mengeluarkan peralatan dari panci atau alat sterilizer. 6) Untuk mencegah rekontaminasi, cara yang terbaik adalah dengan mengeluarkan peralatan sesaat sebelum dipakai. Edukasi Cara Menyiapkan Susu Formula 1) Membersihkan dan disinfeksi tempat untuk menyiapkan susu formula lalu mencuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan handuk sekali pakai. 2) Air dipanaskan hingga mendidih.
92
3) Tuangkan air mendidih secara hati- hati ke dalam botol susu yang sudah disterilkan. Suhu air boleh <70oC jadi jangan didiamkan lebih dari 30 menit setelah mendidih 4) Baca instruksi pada kaleng / kotak susu, pastikan berapa jumlah air dan susu bubuk yang diperlukan. Terlalu banyak / sedikit air dan susu bubuk akan menyebabkan bayi sakit. 5) Tuangkan air secara hati- hati ke dalam botol susu yang sudah disterilkan. Suhu air tidak boleh <70oC (jika memiliki termometer untuk mengukur suhu air) atau tidak boleh didiamkan lebih dari 30 menit sejak air dididihkan. 6) Tuang susu bubuk dalam takaran yang tepat ke dalam botol. 7) Kocok atau putar pelan-pelan botol tersebut sehingga susu tercampur merata dalam bentuk larutan. 8) Segera dinginkan susu cair dibawah air mengalir atau wadah berisi air dingin. Pastikan tinggi air tidak melebihi bibir botol. 9) Keringkan botol dengan kain bersih. 10) Teteskan susu ke pergelangan tangan untuk memastikan susu tidak terlalu panas bila diminum oleh bayi. Apabila terlalu panas, dinginkan kembali. 11) Minumkan susu pada bayi. 12) Buang sisa susu yang tidak diminum dalam waktu 2 jam.
93
94
95
LEMBAR KUESIONER DATA PRIBADI SUBJEK PENELITIAN DAN ORANG TUA Nomor subjek
:
Hari/Tanggal
:
Identitas Bayi Nama bayi
:
Jenis kelamin
: ◻ Laki- laki
Tanggal lahir: Berat Badan lahir
-
◻ Perempuan -
: _________ gram
Panjang Badan lahir :__________cm Usia Kehamilan
: __________ minggu
Data Orang tua 1. Nama orang tua
:
Ayah
:
Ibu
:
2. Alamat Orang Tua
:
3. No telp/HP
:
4. Pendidikan ibu
:◻ Sekolah dasar ◻ SMP ◻ SMA/SMK ◻ Sarjana / Diploma ◻ Tidak sekolah 5. Pekerjaan ibu : ◻ Pegawai swasta ◻ Wirausaha ◻ Dokter ◻ Buruh ◻ PNS ◻ Lain-lain (_________________________) 6. Pendapatan orang tua (ayah dan ibu) per bulan: ◻ di atas UMR
◻ di bawah UMR
7. Pada saat ibu bekerja, bayi diasuh oleh _________
96
KUESIONER 1. Dalam 1 bulan ini, ibu memberikan (pilihlah salah satu jawaban): ◻ ASI bersama susu formula
◻ Susu formula saja
2. Bayi ibu diberi susu formula sejak usia _________ minggu 3. Berapa botol susu bayi yang Ibu miliki?___________ botol 4. Apakah sebelumnya ibu pernah memperoleh informasi tentang cara penyiapan susu formula bayi? ◻ Ya
◻ Tidak
Jika Ya, dari mana ibu mendapat informasi tersebut? ◻ Keluarga 5.
◻ Media (TV, majalah, internet)
◻ lain-lain, sebutkan_______
Berapa kali dalam sehari ibu memberikan ASI pada bayi? ________ kali, selama ___________ menit.
6.
Berapa kali dalam sehari ibu memberi susu formula? _______________ kali Setiap kali memberi susu __________cc , sebanyak _________ sendok takar menggunakan botol susu __________cc Dalam 1 minggu membeli berapa kaleng susu?______________, dengan isi ____________ g, setiap kaleng susu habis dalam ____________ hari Berapa budget yang digunakan untuk membeli susu setiap minggu? Rp ______________,00
7. Sumber air apa yang anda gunakan di lingkungan rumah? ◻ Air PAM
◻ Air Sumur
8. Saluran pembuangan apa yang Anda gunakan di rumah? ◻ WC Pribadi
◻ WC umum
◻ Sungai
◻ Lain-lain, sebutkan__________ 9.
Jenis lantai apa yang Anda gunakan di rumah? ◻ Tanah
◻ Keramik/ ubin/ Plester
10. Lama waktu kerja ibu? ◻ ≥ 7 jam
◻ <7 jam
97
PENYIAPAN SUSU FORMULA 1.
Apakah dalam mempersiapkan susu formula Ibu melakukan hal dibawah ini?(Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda check list)
Ya Tidak Keterangan Pernyataan Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir kemudian keringkan dengan kain lap 1 bersih. Botol yang akan digunakan dibersihkan dan 2 disikat. Setelah selesai mencuci peralatan(botol susu 3 dan dot), bilas dengan air bersih Peralatan dimasukkan ke panci besar lalu 4 direbus dengan air 5-7 menit Setelah mendidih , angkat panci besar dari 5 kompor, lalu keluarkan peralatan bila akan dipakai. 2. Apakah ketika membuat susu formula anda melakukan hal dibawah ini??(Pilihlah No
salah satu jawaban dengan memberikan tanda check list ) No 1
2 3
4 5 6
Pernyataan Membersihkan dan disinfeksi tempat untuk menyiapkan susu formula lalu mencuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan handuk sekali pakai. Panaskan air hingga mendidih. Menuangkan air mendidih sesuai takaran pembuatan susu yang diinginkan secara hatihati ke dalam botol susu yang sudah disterilkan. Suhu air tidak boleh <70oC , jadi jangan didiamkan lebih dari 30 menit setelah mendidih menuang susu bubuk dalam takaran yang tepat kedalam botol berisi air mendidih tadi. kocok atau putar pelan-pelan botol agar susu formula tercampur merata dalam bentuk larutan Segera dinginkan susu cair dibawah air mengalir atau mangkok berisi air dingin. Pastikan tinggi air tidak melebihi bibir botol
Ya
Tidak
Keterangan
98
No
Pernyataan
7
Teteskan susu ke tangan ibu. Apabila terlalu
Ya
Tidak
Keterangan
panas, dinginkan kembali 8
Buang sisa susu yang tidak diminum dalam waktu 2 jam
EPISODE MORBIDITAS BAYI 1. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami diare? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami diare? ______ kali 2. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami common cold (batuk-pilek)? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami common cold (batukpilek)? ______ kali 3. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami demam? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami demam? ______ kali
99
Lembar Kuesioner Pemantauan Asupan Nutrisi dan Episode Morbiditas Bayi Bulan 1 Nomor subjek
:
Tanggal pengisian
:
DATA PRIBADI SUBJEK PENELITIAN 1. Nama orang tua
:
Ayah
:
Ibu
:
2. Alamat Orang Tua
:
3. No telp / HP
:
4. Nama Bayi
:
5. Jenis Kelamin Bayi
: ◻Laki-laki
6. Tanggal lahir Bayi
-
◻Perempuan -
7. Berat Badan Bayi
: _________ gram
8. Panjang Badan Bayi
:__________cm
:
ASUPAN NUTRISI BAYI 7. Dalam 1 bulan ini, ibu memberikan (pilihlah salah satu jawaban): ◻ ASI bersama susu formula ◻ Susu formula saja 8. Jika ibu masih memberikan ASI, apakah ibu memeras ASI pada saat di tempat kerja? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali anda memeras ASI pada saat di tempat kerja? ______ kali 9. Berapa kali dalam sehari ada memberi susu formula? _______________ kali Setiap kali memberi susu __________cc menggunakan botol susu __________cc Dalam 1 minggu membeli berapa kaleng susu?______________, dengan isi ____________ mg, setiap kaleng susu habis dalam ____________ hari
100
Jika ibu masih memberikan ASI, Berapa kali dalam sehari ibu memberikan ASI? _____ kali, Selama __________Menit 4. Berapa budget yang digunakan untuk membeli susu setiap minggu? Rp ______________,00 EPISODE MORBIDITAS BAYI 4. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami diare? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami diare? ______ kali 5. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami common cold (batuk-pilek)? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami common cold (batukpilek)? ______ kali 6. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami demam? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami demam? ______ kali
101
Lembar Kuesioner Pemantauan Asupan Nutrisi dan Episode Morbiditas Bayi Bulan 2 Nomor subjek
:
Tanggal pengisian
:
DATA PRIBADI SUBJEK PENELITIAN 1. Nama orang tua
:
Ayah
:
Ibu
:
2. Alamat Orang Tua
:
3. No telp / HP
:
4. Nama Bayi
:
5. Jenis Kelamin Bayi
: ◻Laki-laki
6. Tanggal lahir Bayi:
-
◻Perempuan -
7. Berat Badan Bayi
: _________ gram
8. Panjang Badan Bayi
:__________cm
ASUPAN NUTRISI 1. Dalam 1 bulan ini, ibu memberikan (pilihlah salah satu jawaban): ◻ ASI bersama susu formula ◻ Susu formula saja 2. Jika ibu masih memberikan ASI, apakah ibu memeras ASI pada saat di tempat kerja? ◻ Ya ◻Tidak Jika Ya, Berapa kali anda memeras ASI pada saat di tempat kerja? ______ kali 3. Berapa kali dalam sehari ada memberi susu formula? _______________ kali Setiap kali memberi susu __________cc menggunakan botol susu __________cc Dalam 1 minggu membeli berapa kaleng susu?______________, dengan isi ____________ mg, setiap kaleng susu habis dalam ____________ hari Jika ibu masih memberikan ASI, Berapa kali dalam sehari ibu memberikan ASI? _____ kali, Selama __________Menit 4. Berapa budget yang digunakan untuk membeli susu setiap minggu? Rp ______________,00
102
PENYIAPAN SUSU FORMULA 1. Apakah dalam mempersiapkan susu formula Ibu melakukan hal dibawah ini?(Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda check list) No
Pernyataan
Ya
Tidak
Keterangan
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir kemudian keringkan dengan kain lap bersih. Botol yang akan digunakan dibersihkan dan 2 disikat. Setelah selesai mencuci peralatan(botol 3 susu dan dot), bilas dengan air bersih Peralatan dimasukkan ke panci besar lalu 4 direbus dengan air 5-7 menit Setelah mendidih , angkat panci besar dari 5 kompor, lalu keluarkan peralatan bila akan dipakai. 2. Apakah ketika membuat susu formula anda melakukan hal dibawah ini? 1
(Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda check list ) No
Pernyataan
1
Membersihkan dan disinfeksi tempat untuk menyiapkan susu formula lalu mencuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan handuk sekali pakai.
2
Panaskan air hingga mendidih.
3
Menuangkan air mendidih sesuai takaran pembuatan susu yang diinginkan secara hatihati ke dalam botol susu yang sudah disterilkan. Suhu air tidak boleh <70oC , jadi jangan didiamkan lebih dari 30 menit setelah mendidih menuang susu bubuk dalam takaran yang tepat kedalam botol berisi air mendidih tadi.
4 5 6
kocok atau putar pelan-pelan botol agar susu formula tercampur merata dalam bentuk larutan Segera dinginkan susu cair dibawah air mengalir atau mangkok berisi air dingin. Pastikan tinggi air tidak melebihi bibir botol
Ya
Tidak
Keterangan
103
No
Pernyataan
7
Teteskan susu ke tangan ibu. Apabila terlalu
Ya
Tidak
Keterangan
panas, dinginkan kembali 8
Buang sisa susu yang tidak diminum dalam waktu 2 jam
EPISODE MORBIDITAS BAYI 3. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami diare? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami diare? ______ kali 7. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami common cold (batuk-pilek)? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami common cold (batukpilek)? ______ kali 8. Apakah dalam 1 bulan ini anak anda mengalami demam? ◻ Ya
◻Tidak
Jika Ya, Berapa kali dalam 1 bulan anak anda mengalami demam? ______ kali
104
SURAT PERMOHONAN VALIDASI KUESIONER
Yth. dr JC Susanto, SpA(K) Di tempat Yang bertandatangan dibawah ini , Nama
: Laura Harinda
NIM
: 22010110120097
Program Studi
: Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Undiversitas Diponegoro
Judul KTI
: Pengaruh Edukasi Penyiapan Susu Formula yang Aman pada Ibu Bekerja terhadap Episode Morbiditas Bayi
Pembimbing
: dr. JC Susanto, SpA(K)
Dengan ini memohon kesediaan Bapak untuk melakukan validasi kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian tersebut diatas. Adapun validasi dilakukan dengan memberikan skor sebagai berikut: 1
: Apabila penguji setuju dengan pernyataan tersebut.
0
: Apabila penguji tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Terimakasih. Semarang,
2014 Peneliti,
dr JC Susanto, SpA (K)
Laura Harinda
195204181978111001
22010110120097
105
SURAT PERMOHONAN VALIDASI KUESIONER
Yth. dr Yetty Movieta Nancy, SpA(K) Di tempat
Yang bertandatangan dibawah ini , Nama
: Laura Harinda
NIM
: 22010110120097
Program Studi
: Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Undiversitas Diponegoro
Judul KTI
: Pengaruh Edukasi Penyiapan Susu Formula yang Aman pada Ibu Bekerja terhadap Episode Morbiditas Bayi
Pembimbing
: dr. JC Susanto, SpA(K)
Dengan ini memohon kesediaan Ibu untuk melakukan validasi kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian tersebut diatas. Adapun validasi dilakukan dengan memberikan skor sebagai berikut: 1
: Apabila penguji setuju dengan pernyataan tersebut.
0
: Apabila penguji tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Terimakasih. Semarang, Penguji
dr Yetty Movieta Nancy, SpA(K) 19744012008122001
2014 Peneliti,
Laura Harinda 22010110120097
106
SURAT PERMOHONAN VALIDASI KUESIONER
Yth. dr Farid Agung Rahmadi,Msi Med, SpA Di tempat
Yang bertandatangan dibawah ini , Nama
: Laura Harinda
NIM
: 22010110120097
Program Studi
: Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Undiversitas Diponegoro
Judul KTI
: Pengaruh Edukasi Penyiapan Susu Formula yang Aman pada Ibu Bekerja terhadap Episode Morbiditas Bayi
Pembimbing
: dr. JC Susanto, SpA(K)
Dengan ini memohon kesediaan Bapak untuk melakukan validasi kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian tersebut diatas. Adapun validasi dilakukan dengan memberikan skor sebagai berikut: 1
: Apabila penguji setuju dengan pernyataan tersebut.
0
: Apabila penguji tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Terimakasih. Semarang, Penguji,
dr Farid Agung Rahmadi,Msi Med, SpA 198303272010121004
2014 Peneliti,
Laura Harinda 22010110120097
107
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian
108
BIODATA PENULIS Identitas Nama
: Laura Harinda
NIM
: 22010110120097
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 6 Oktober 1992 Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Pandanaran 53 Semarang
Nomer telepon
: (024) 8313142
Nomor HP
: 081931914885
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1. SD Marsudirini Regina Pacis
Lulus tahun 2004
2. SMP PL Domenico Savio
Lulus tahun 2007
3. SMA Kolese Loyola
Lulus tahun 2010
4. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Masuk tahun 2010
Keanggotaan Organisasi 1. Anggota PMKK FK UNDIP
Tahun 2010-sekarang