“Bacalah dari awal sampai selesai, karena setiap lembar kisah dalam buku ini banyak memberikan kita pelajaran berharga yang banyak terjadi di sekitar kita, atau mungkin saja hal ini menimpa diri kita sendiri” Muhammad Hamzar (mahasiswa aktivis dakwah)
“Sepenggal Kisah Secarik Kertas ini nampaknya Judul yang terlalu "merendah". Ya, karena isinya jauh lebih berbobot daripada judulnya. Saya yakin siapapun yang membaca buku ini pasti setuju dengan saya bahwa buku ini menawarkan solusi bagi kita yang siap menaklukkan puncak tertinggi kehidupan. Aiina menuliskannya dengan istimewa.” Brili Agung Zaky Pradika (Founder Rumah Inspirasi Academy - Penulis) “Kejadian sehari – hari selalu memunculkan kegelisahan. Buku ini mengajak pembaca tak luput menyuling semua kegelisahan itu menjadi pelajaran”. Oddie Frente - Penulis
Daftar Isi Thanks Gede’.. ......................................... Error! Bookmark not defined. Daftar Isi..................................................................................................2 Seberkas Cahaya .....................................................................................4 Teruntuk..Engkau yang istimewa ........................................................10 Part I Karena kita melihat ............ Error! Bookmark not defined. Negeriku bukan Negeriku ............. Error! Bookmark not defined. Part II Sepenggal kisah ................. Error! Bookmark not defined. ~ dibalik mata ini............................ Error! Bookmark not defined. Kau ajariku “arti”mu ............ Error! Bookmark not defined. Kasih itu tanpa kata .............. Error! Bookmark not defined. Bukan Salah Rasa.. ................ Error! Bookmark not defined. Nyanyian dalam hati seorang mama . Error! Bookmark not defined. Cintanya setetes air mata...... Error! Bookmark not defined. ~untukmu, wahai para pejuang dakwah ..... Error! Bookmark not defined. Cahaya dibalik tabir.. ............ Error! Bookmark not defined. Yang tak terbendung............. Error! Bookmark not defined.
Tragedi kasih tak sampai ...... Error! Bookmark not defined. Bukan Pemulung Biasa.. ....... Error! Bookmark not defined. Para muslimah tangguh.. ...... Error! Bookmark not defined. Anakku sang Mujahid .......... Error! Bookmark not defined. Maaf.. karena ku cinta Allah Error! Bookmark not defined. ~Duhai suami, duhai istri .............. Error! Bookmark not defined. Cintanya setetes keringat...... Error! Bookmark not defined. Cintamu masih membekas ... Error! Bookmark not defined. Aduhai malang anakmu........ Error! Bookmark not defined. Part III secarik kertas ................... Error! Bookmark not defined. ~Murojaah Hati.. ............................ Error! Bookmark not defined. Ini tentang hati...................... Error! Bookmark not defined. Ini tentang rindu ................... Error! Bookmark not defined. ~Selangkah lebih dekat................... Error! Bookmark not defined. Obat disegala pilu, disegala masa, disegala kalangan Error! Bookmark not defined. Rosul is nasehat..................... Error! Bookmark not defined. Nasehat dari abad ke 6 ......... Error! Bookmark not defined. Dan gapailah puncakmu ......................... Error! Bookmark not defined.
Daftar pustaka .......................................... Error! Bookmark not defined. Tentang Penulis ....................................... Error! Bookmark not defined. Seberkas Cahaya Sudah tidak asing lagi kita mendengar dalam
mukaddimah seorang pembicara, “sholawat serta taslim atas junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ummat manusia, dari alam KEGELAPAN menuju alam yang TERANG – BENDERANG”. Jika membaca asbab (sebab) dari kalimat tersebut, yakni
siroh dari perjuangan Rosulullah, sahabat, hingga pada para tabi’in, jangan salahkan siapa – siapa saat hatimu menjadi bergetar kemudian meneteskan air mata, sebab fitrohnya adalah manusia “merasa”. Atau ungkapan “habis gelap terbitlah terang”. Akankah gelap kembali? sadar atau tidak guys, kita (ummat islam), iya kita! Kita generasi sekarang yang teramat bangga dengan modernisasi tanpa sadar telah menggulingkan peradaban islam yang terang
tadi menjadi kembali gelap, bahkan gelap jiddan, wah.. kok bisa? Tentu saja bisa, ingatkah ketika di zaman jahiliyah awal datangnya Rosulullah membawa risalah islam, ummat kemudian bertanya “apakah sudah benar menyembah lata dan uzza?” kemudian para kafir qurays menyembunyikan kebenaran dan menjawab “kau telah berbuat sesuatu yang benar!” Itu di zaman
jahiliyah loh ya.. Lalu apa bedanya di zaman sekarang? Zaman para penerus. Yang namanya penerus yah betul saja, kita hanya mendapat warisan islam tanpa tau islam itu, adapun tau tapi bermasa bodoh untuk mempelajarinya. Maka kita berada di zaman ghazwul fikri (perang pemikiran), di zaman yang kita diperangi secara pemikiran lantas kita menerima dengan baik, dimana orang kafir tidak lagi mengatakan “sembahlah lata wa
uzza” atau “tinggalkanlah agamamu” cukup hanya menanamkaan mindset bahwa modern itu adalah ketika waktumu habis di bioskop, mengoleksi baju – baju designer. Atau ketika kamu belajar berpolitik modern, ekonomi modrn, atau kedokteran
modrn yang jauh dari ilmu kedokteran islam ala Ibn Sina. Kasarnya, “belajar islam itu kuno”.. maka lahirlah politik – politik ahli korup, dan dokter – dokter pendusta. Sehingga dengan sangat menyesal saya mengatakan cetusan bangsa demikianlah yang lebih baik mati daripada hidupnya. Maka, jika zaman dahulu ketika manusia menyembah berhala, lantas mereka dikaitkan dengan kata jahiliyah padahal pintu hati mereka belum diketuk oleh paham islam keseluruhan, dimana Al – Qur’an telah turun secara sempurna bahkan telah dibukukan layaknya sekarang ini, maka apalah arti zaman sekarang ini??? yang kita (generasi penerus) hidup nikmat di dalamnya, namun memilih bernikmat tanpa nikmat islam, sedang islam telah jelas lagi terang bahkan saat kita menutup mata. Kita tak lagi perlu berkuda ber mil – mil untuk mendapatkan potongan ayat yang satu dan lainnya.. nah loh??… So guys.. Bangkitnya kita kemudian bukan dari bayaknya kita (ummat islam), tapi dari pemikiran. Apalah artinya beribu kita jika pemikiran kita ada pada kebiasaan orang – orang bukan
islam? Sungguh Al-Qur’an itu menyeluruh, di dalamnya menawarkan syari’ah bukan hanya Aqidah, maka tak cukup bagi kita jika hanya sekadar Shalat, Puasa, zakat, dan Haji. Namun selayaknya tanaman, iman harus selalu ditumbuhkan dengan ilmu islam, lalu mengajarkannya serta mengamalkannya. Yang kesemuanya hanya akan terjaga pada kebiasaan islam, dan kebiasaan islam hanya akan lestari jika islam tak dikucilkan oleh pemeluknya di area masjid saja, melainkan di jadikan hukum/tuntunan hidup, hingga kan terasa pada setiap hela nafas. Sudakah kita berfikir tentang gunung yang kemudian menjulang tinggi, atau langit yang tanpa penyangga? jika pemikiran tersebut membawa pada keyakinan tentang sang pencipta, maka tentulah akan berlanjut pada perbaikan laku, dan pada tingkat pemikiran bagaimana islam bisa hidup pada setiap hati pemeluknya terus menerus, dan tegaknya peradaban islam adalah pilihan satu - satunya. Yakinlah, tanpa kita islam akan kembali berjaya seperti janji Allah, tapi tidakkah kita ingin menjadi bagian yang
melibatkan diri di dalam perjuangannya?. Karena dakwah bukan hanya dari apa yang kau katakan, tapi juga adalah tatapanmu, rasamu, apa yang kau fikirkan, serta dakwah adalah jua gerak lakumu. Awas..! membaca buku ini memaksa kamu mengambil hikmah besar dari setiap kisah inspiratif di dalamnya, jua mengingatkan kamu betapa berharganya dirimu. Dan keyakinanku, akan terciptalah peradaban islam, dimulai dari kamu! Ini adalah buku semua kalangan, tua – muda, miskin – kaya, aktivis dakwah ataupun bukan, yang hanya iseng ataupun yang serius ingin membacanya.. buku ini menawarkan inspirasi yang dikutip dari kisah – kisah ummat saat ini (non tabi’in apalagi sahabiayah).. harapannya, semoga buku ini dapat memberi sedikitnya mafahim bahwa dakwah bukan hanya ada di zaman Rosulullah, dan berakhir di zaman setelah wafatnya beliau. Tapi dakwah adalah kamu, iya kamu! Dan semoga buku ini dapat menjadi pahala dakwah bagi saya sendiri.
Betul bahwa Setiap orang punya ceritanya sendiri, punya kisahnya sendiri, yang berbeda hanya bagaimana kita berbagi untuk memberi “pelajaran”, kendati rasa yang ada didalamnya bisa jadi sama, bisa jadi tidak, kendati rintang yang dilalui bisa jadi sama beratnya bisa pula tidak. Yang ku tau hanya, aku telah melalui umur 17 yang jua akan kau lalui, dan akan menginjak umur 20 seperti yang telah mereka lalui.. yap, setiap orang tentu akan menginjak fase yang sama.
^Jadilah berharga karena mengerti (kisah ini) , jadilah istimewa karena berbeda (belajar dan menyerap hal baik dari kisah ini)^
Teruntuk..Engkau yang istimewa
ِي ْف ْ ِ َ ِأ ِْ ٌ ِتَي َْيِ ِنق ْو ْم ِل Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
يب ِ ْ ِي ْف ٌَُِ ِِ ُْ ِ ِْ َاٌَفِ ِأ َِ ِن ِ ُ dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Az zariyat 20-21 Saudara ku.. pada tingkat keyakinan yang hingga saat ini menetapkan hati – hati kita pada jalan islam, yakni tidaklah setiap yang disebutkan dalam qalam adalah dusta. Maka nash di atas amatlah jelas bahwa Allah menjadikan setiap ciptaan-Nya (dan juga pada dirimu sendiri) adalah tanda bagi zat-Nya yang Maha memeluk semesta dengan kedudukan diatas kedudukan.