EDISI
Refresh Nov-Des 2015
Daftar Isi
NIAT SEGAR Jika saat-saat menjelang tahun baru selalu dianggap identik dengan momen pencanangan resolusi, biarlah itu kita amini. Bawah sadar kita mengingatkan bahwa tahun baru adalah perkara tambah umur, dan apa yang lebih bagus dibanding niat untuk menjadi lebih baik ketika umur bertambah? Yang penting toh bukan resolusinya, melainkan bagaimana kita mau mewujudkan segala niat baik itu dengan segenap keteguhan hati. Pembaca yang budiman, dengan resolusi atau tanpa resolusi, mari kita sambut fajar baru dalam kehidupan kita tahun depan—hidup yang pastinya diharapkan, dan dipujikan, agar berlangsung dengan baik, segar senantiasa, serta berkelimpahan berkah dari Yang Mahakuasa. Kepada seluruh karyawan KG yang merayakan, Redaksi InfoKita mengucapkan Selamat Natal 2015…. Kepada kita semua, tanpa kecuali, Selamat Tahun Baru 2016…. (*)
GRAMEDIA PERANGI Jelajah Sepeda KOMPAS KABUT ASAP BERKENALAN DENGAN GRAMEDIA– DIGITAL PRINTING 8 GITC 2015: 250 REMAJA PENYANDANG DISABILITAS ADU KETERAMPILAN TI DI UMN
10 KG CORNER DI BANDARA SSK II PEKANBARU 20
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Wakil Pemimpin Redaksi ST Herwinoto Redaktur Pelaksana Tatyana Soebianto Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat Prelly Daisy Kontributor Tetap Rio Rusminanto, Wijayandaru Tri Buwono, Zaenal Arifin, Bernard AS, Azmi Pamungkas, Destiana Gayatri Gedung Corporate Communications Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites: www.kompasgramedia.com
REFR Sesampainya edisi InfoKita ini di meja Anda, penggemar film fiksi sains di seluruh dunia sedang gegap gempita menyambut Star Wars: The Force Awakens. Sekuel—sekaligus seri ketujuh— film yang menjadi favorit beberapa generasi ini juga disetel di Indonesia dalam rangkaian rilis yang disiapkan untuk musim pemutaran akhir tahun mulai pertengahan Desember.
Seri baru film saga ini berlatar waktu tiga puluh tahun sesudah Star Wars: Episode VI–Return of The Jedi, seri ketiga dari rilisan trilogi awal yang diputar tahun 1983. Penggemar Star Wars mungkin memperhatikan dan menghitung latar waktu ini melar lebih jauh dari Star Wars: Episode III–Revenge of The Sith sebagai trilogi kedua yang dirilis tahun 2005, yaitu 54 tahun. Sekadar pengingat, seri pertama saga ini, Star Wars: Episode IV–A New Hope dirilis tahun 1977. Kendati di masa kini penggemar kedua trilogi pendahulu sudah masuk golongan “tua”, Star Wars: Episode VII–The Force Awakens dijamin tetap akan merangkul kaum millenial dengan memunculkan bintang-bintang muda berbakat— strategi yang benar-benar disiapkan oleh sutradara JJ Abrams. Sempat hendak menolak permintaan untuk menyutradarai franchise Star Wars ini, JJ Abrams menggunakan cara yang dia terapkan untuk film-film reboot Star Trek garapannya yang menuai sukses besar. Ibarat koki andal, bagaimana cara menyuguhkan hidangan yang sesungguhnya ditunggu-tunggu oleh kaum “oldies” fanatik di tengah-tengah meja makan yang juga dikitari oleh kaum muda dan bisa merebut hati mereka semua? Itu bila kita bicara tentang film. Dari dunia musik pun sudah bukan aneh lagi rasanya bila kita mendengar lagu-lagu “lama” yang dibawakan oleh penyanyi atau grup musik muda. Mulai dari remix, sampai aransemen ulang secara total. Lagu-lagu yang pernah diakrabi oleh generasi abad lalu muncul kembali dengan aransemen-aransemen yang segar terdengar di kuping orang muda. Tidak cuma sekadar menyanyikan lagu-lagu lama, para musisi muda bahkan mengadaptasi gaya bermusik lama atau menginjeksi style musik mereka dengan sentuhan aransemen lama.
FRESH! Tengok saja Glee, sebagai satu contoh kasus. Film seri untuk remaja ini sukses selama bermusim-musim tayang bukan hanya karena kisah dan komposisi pemain yang nancep di hati penontonnya. Sebagai film seri yang jelas-jelas disegmentasi untuk kaum muda, Glee ternyata juga merebut hati para orangtua anak-anak muda ini melalui suguhan lagu-lagunya. Hasil utak-atik gaya ini? Mungkin tidak seluruh penikmat dari generasi lama bakal menyukai, dan tidak sedikit pula yang mencibir serta menganggap seniman masa kini kurang ide sehingga kerjanya cuma mencomot dan memoles-moles barang jadul. Namun, senimanseniman muda tetap melaju. Apa dan di mana salahnya menggarap barang lama bila hasilnya adalah barang baru yang siap ditangkap oleh begitu banyak peminat, atau bahkan sampai bisa menjadi tren baru? Sama halnya dengan tren fashion yang sudah lebih dahulu disadari selalu berulang dengan sentuhan-sentuhan kekinian sesuai zamannya, rasanya segala sesuatu yang muncul di muka bumi pasti ikut hukum rotasi. Barangkali dengan pengecualian untuk teknologi—kian kemari perkembangan teknologi kian tak terkejar larinya, mau tak mau kita harus belajar beradaptasi atau ketinggalan kereta. Dunia ini sudah lama sekali menuntut laju penyesuaian gaya hidup kita. Kembali pada Star Wars sebagai topik obrolan, beberapa tahun lampau sempat tersebar kasakkusuk kritik dan keluhan penggemar seputar teknologi yang diterapkan untuk pembuatan seri trilogi kedua yang kisahnya merupakan prekuel trilogi pertama. Episode 1 sampai 3 dalam trilogi kedua ini diproduksi sewaktu hasil penggunaan CGI (Computer-Generated Imagery) baru saja mulai hangat menggebu-gebu ditampilkan di
film-film menjelang pengujung abad ke-20. Sebagai kisah mundur yang terjadi berpuluh tahun sebelum setting waktu di trilogi pertama, trilogi kedua menampilkan segala kehebatan yang membuat trilogi pertama terlihat kuno sekali, termasuk teknologi di dalam ceritanya sendiri. Hebatnya, kali ini pada awal trilogi ketiga, untuk Star Wars: Episode VII–The Force Awakens JJ Abrams memutuskan untuk meminimalisir penggunaan CGI. Melalui film ini, penonton bakal disuguhi banyak efek yang autentik dan riil tanpa rekayasa komputer. Sekali lagi, langkah ini diambil oleh tim produksi untuk merangkul segala generasi penonton, para fans lama sekaligus penonton-penonton baru yang masih muda dan sudah sangat terbiasa dengan tampilan canggih hasil olah grafis komputer. Star Wars kali ini adalah Star Wars yang refreshed. Tapi, omong-omong, sebelum tulisan ini berubah menjadi ulasan film belaka, baiklah kita sudahi saja obrolan tentang Star Wars. Filmnya sudah jelas bakal diputar dan mengisi libur jelang Natal dan Tahun Baru di penghabisan tahun ini. Yang belum jelas adalah tahun depan, apakah bakal kita lalui dengan baik. Artinya apakah kita akan menapaki masa depan dengan buncah semangat yang setiap kali terbarukan, tidak kembali tersandung pada kesalahan atau kegagalan yang telanjur terjadi tanpa pernah punya niat untuk menjadikannya sebagai pelajaran. Zaman terus berubah. Mau di mana kita memosisikan diri adalah sepenuhnya tergantung pada diri kita sendiri: Sebagai yang menyerah tunduk di hadapan tuntutan zaman, atau memenuhi diri dengan semangat baru yang tersegarkan setiap kali. Selamat menyongsong tahun baru! (Nana) Refresh 38 tahun nov-des 2015
3
C I M A N Y D G
K
un. 2 tah 5 a i sa, i us asuk ng, dewa psi soal m e se hm ata suda k hal: m rjuta per an opini at a s a a a ter an bany ih ada be alaman d asyarak p n a t k s g m (KG), ggambar , dan ma urut pen n besar n media a i d a a e n n i n a a e g e m h s Gra a yang m uk, lamb mbang m nya. Seba ai perusa oduka p m i r g Ko ah angk ua, gem g berke rsama seba melalui p rasi demogi, t e G u n , b r K a b h i e y o e i l , a u n s S enil ilita n ta ini u, ge r, sen tekno tumb besa ahaan ki sia yang gat dan m an kredib nya wakt i sektor: perubaha s d n n a u peru iap man ih mengi tegritas berjala i berbag aktanya, ita masih t g tiap- esia mas pankan in tu, seirin ubah dar ri-hari. F Apakah k r a Indon mengede entara i terus be saan seh kan kita. m t n a e g u i a j S b yan knya. i zam ingga ke in menge rtahan? s i u d d n ,h ak be pro asi, ko r hiduppat dan m asih bisa e a n y e a g tri, g an m in ce indus rjadi mak eholder d ini te caya stak Tahun 2015 ini, komposisi usia karyawan KG diper sudah terlihat berbeda dibanding beberapa tahun silam. Sebagian besar posisi di perusahaan ini sudah dihuni oleh karyawan berusia muda (18–30 tahun) yang dikenal dengan sebutan Gen Y (terlahir di rentang tahun ‘80–‘90-an). Baru kemudian dengan selisih yang tidak terlalu besar, dihuni oleh Gen X, generasi yang dilahirkan sebelum Gen Y lahir (lahir di rentang tahun ‘60–’70-an). Bagian lainnya dihuni oleh Gen Baby Boomers (lahir di rentang tahun ‘50-an). Kita tentu dapat menyimpulkan berbagai persepsi soal kenyataan ini. Namun, mari kali ini kita lihat secara lebih luas, apakah artinya kondisi ini bagi perusahaan dan apa manfaatnya bagi keberlangsungan usaha kita.
4
Refresh 38 tahun nov-des 2015
Fakta pertama, perusahaan kita tumbuh dan berkembang melintasi batas generasi dan batas waktu. Berarti, perusahaan kita selama ini bisa mengadapi berbagai tantangan yang mengikuti perkembangan zaman dengan segala masalahnya dan kita masih mampu bertahan hingga saat ini. Namun dapatkah kita mempertahankannya terus hingga lima puluh tahun lagi? Mari kita lihat fakta berikutnya. Fakta kedua, komposisi karyawan yang makin muda ini seharusnya menjadikan perusahaan kita makin kreatif dan dinamis, tampil dengan ide-ide baru. Masuknya “darah segar” ini membawa kompetensi, etos kerja, dan nilai-nilai baru yang tentunya juga segar dan kekinian. Karyawan muda KG ini dapat dikenali dengan ciri-ciri Gen Y pada umumnya: serba teknologi, dinamis, percaya diri, banyak bakat, dan mudah dimobilisasi. Lalu, apakah segala hal soal kreativitas dan kekinian tersebut sudah terlihat dalam dinamika bisnis KG sekarang ini? Mari kita lanjutkan lagi ke fakta berikutnya…. Fakta ketiga, perusahaan ini sekarang dihuni oleh tiga generasi yang berbeda dengan berbagai ciri dan kebiasaannya masing-masing. Ada kalangan senior yang kebanyakan menduduki posisi sebagai penentu kebijakan strategis. Ada pula kalangan madya yang menjadi penentu kebijakan operasional bisnis sehari-hari. Dan ada kalangan muda, yang masih “muda” pula usia kerjanya di perusahaan ini, yang pekerjaan mereka sehari-hari diharuskan berhadaphadapan langsung dengan pelanggan produk atau jasa kita. Berarti seharusnya berjalannya proses bisnis sudah cukup lengkap. Ibarat sepak bola, sudah ada barisan depan pemain penyerang yang sekaligus memperkuat lini pertahanan dengan stamina yang segar. Lalu ada lini tengah yang bertindak sebagai playmaker atau pengumpan, dan ada pemain belakang dan kiper yang melakukan pemantauan strategi penyerangan tim dengan “sedikit” mengambil jarak untuk mengamati posisi lawan. Pertanyaan berikunya adalah: Apakah semua pemain dalam tim sepak bola KG ini kompak dan mengerti tugas serta tanggung jawab masing-masing? Dalam sebuah tim sepak bola, peran CEO diibaratkan kapten tim yang menggerakkan dan mengarahkan pemain lainnya. Kini tim sepak bola KG mempunyai kapten tim yang baru, muda, dan segar. Sebagai seorang kapten tim, tentunya
CEO KG memiliki target berupa kemenangan hingga jenjang tertinggi. Kemenangan kita semua, kemenangan Kompas Gramedia. Berbagai strategi dan rencana telah dipersiapkan sematang mungkin, bila perlu dilakukan uji coba lapangan agar lebih tajam merumuskan cara-cara meraih kemenangan. Tentunya, berbagai macam strategi yang disiapkan kapten tim tersebut tidak akan berhasil dilakukan jika anggota tim lain hanya berdiam diri menunggu arahan. Daripada menunggu, para anggota tim sepak bola KG harus terus berlatih. Dimulai dari latihan stamina untuk menyiapkan fisik, latihan kardio agar napas lebih panjang, memperdalam teknik permainan lapangan, hingga latihan mental agar tetap tenang menghadapi berbagai suasana pertandingan. Semua anggota tim harus bersiap dan selalu siaga untuk menghadapi berbagai pertandingan dengan lawan yang juga makin beraneka. Tim sepak bola KG harus terus bergerak secara dinamis dalam ritme yang sama untuk mencapai kemenangan. Dengan berbagai persiapan disertai strategi serta latihan rutin, kemenangan sudah setengah jalan. Kemudian, setengah jalan menuju kemenangan berikutnya adalah kemauan dan motivasi. Kemauan berasal dari setiap hati dan pikiran pemain yang akan bertanding. Motivasi berasal dari faktor di luar pemain sendiri seperti uniform jersey baru yang lebih membanggakan, atau mungkin sepatu baru yang lebih ringan namun kokoh untuk dibawa berlari, atau bahkan sekadar minuman pelepas dahaga yang memulihkan stamina pemain secara cepat agar kembali siap bertanding. Semua faktor tersebut saling mendukung dan menguatkan, secara dinamis dan bahu-membahu, menuju sebuah kemenangan besar, kemenangan KG, kemenangan kita semua. Tahun depan, kompetisi makin banyak dan makin berat. Beberapa pertandingan mungkin bisa dihadapi dengan fair-play, tetapi pertandingan yang lain mungkin butuh lebih banyak kejelian dalam memainkan peranan serta cara yang lebih jitu dalam menurunkan komposisi pemain yang akan bertanding. Dengan segala upaya, kemenangan pasti tetap bisa diperoleh karena KG beserta semua komponennya terus-menerus bergerak mencapainya secara sinergis dan dinamis. Dynamic KG. (tots)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
5
GRAMEDIA
PERANGI KABUT ASAP Bencana kabut asap menghantui sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan semenjak pertengahan tahun ini. Berdasar informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bencana ini berasal dari 156 titik panas yang menjadi sumber kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Dari 156 titik, 95 titik ada di Sumatera dan 61 titik di Kalimantan. Dampaknya bagi masyarakat sangat terasa. Melalui Gramedia Berbagi yang bekerja sama dengan RZ (Rumah Zakat), Gramedia melaksanakan program bertajuk “Siaga Bencana Kabut Asap”. Langkah ini dianggap paling tepat untuk memberi solusi baru bagi masyarakat, berupa program siaga sehat. Gramedia yakin dapat turut serta meringankan dampak bencana kabut asap melalui program layanan kesehatan berupa pemeriksaan hingga pengobatan gratis bagi warga yang mengalami dampak asap. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah implementasi dengan pendekatan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif. Program siaga sehat merupakan jawaban bagi permasalahan kesehatan untuk masyarakat di wilayah terdampak. Meskipun intensitas kabut asap mulai berkurang, masyarakat mendapatkan harapan lebih untuk kembali sehat dan melanjutkan hidup mereka. (Andika/Marcomm GoRP)
6
Refresh 38 tahun nov-des 2015
TEMU EDITOR FIKSI
editor/edi·tor/éditor/n orang yang mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya; penyunting; -- KBBI Pertanyaan yang kerap sekali dilontarkan oleh mereka yang awam dengan profesi satu ini adalah: Apa sih yang dikerjakan oleh editor? Banyak pula penulis atau pengarang yang tidak paham mengapa naskahnya harus tetap mampir di meja penyunting dalam rute panjang menuju terbit. Dalam keragaman profesi di Kompas Gramedia, tanpa kita pernah benar-benar sadari, editor atau penyunting termasuk golongan manusia yang ada di mana-mana, tidak cuma di penerbitan buku. Editor ada di majalah, editor ada di koran, editor ada juga di televisi. Dalam pekerjaannya yang amat membutuhkan ketenangan dan konsentrasi, editor berperan tidak hanya untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan lepas dari berbagai kesalahan ketik atau ejaan. Khususnya di Redaksi Fiksi Gramedia Pustaka Utama, kebutuhan akan standar penyuntingan yang pas membawa para editor baik in-house maupun lepas untuk bertemu dalam satu ruangan dan saling bagi pengalaman. Maka Sabtu 28 November yang lalu, dari pagi sampai sore,
berkumpullah sekitar empat puluh editor lepas dalam tatap muka bersama tim editor Fiksi di Ruang Ruby Lantai 7 Palmerah Barat. Mereka, para tenaga lepas ini, terdiri dari penyunting, penerjemah, pembaca proof, atau penerjemah yang sekaligus editor. Menurut Novera, editor Fiksi GPU untuk buku-buku seri Teenlit atau novel remaja lokal, pertemuan ini diharapkan dapat lebih luas membuka komunikasi dengan para penyunting lepas. Teknologi sudah sangat memengaruhi pola komunikasi antarmanusia, termasuk cara berkirim dokumen yang tidak lagi memerlukan tatap muka. Selain itu, dan ini yang jauh lebih penting, GPU berharap dapat membagikan panduan suntingan naskah fiksi lokal maupun terjemahan kepada para tenaga lepas agar hasil kerja mereka maksimal dan tidak perlu harus mendapat koreksi dari redaksi yang tentunya akan memakan banyak waktu. Rencananya, acara ini akan diadakan secara lebih terjadwal di masa depan. Tertarik untuk menjadi editor fiksi? (Nana, foto: Agatha)
BERKENALAN DENGAN GRAMEDIA– DIGITAL PRINTING Era digital membuat hobi menulis semakin tumbuh subur. Kini ada banyak media untuk “memamerkan” karya tulis seseorang. Blog dan status media sosial adalah sarana digital paling lazim untuk menyalurkan hobi menulis. Meskipun demikian, menghasilkan buku masih menjadi simbol kebanggaan. Sayangnya, tak semua naskah bisa lolos seleksi ketat penerbit. Menerbitkan buku pun masih sebatas mimpi bagi sebagian besar orang. Selfpublishing memang menjadi sebuah solusi untuk menerbitkan buku yang tak lolos seleksi, namun banyak yang masih ragu melangkah karena terbayang biaya cetak yang sangat mahal. Tak banyak orang tahu alternatif cetak yang murah dan mudah melalui jasa cetak digital, atau lebih dikenal sebagai PoD (Print on Demand). Nah, jasa PoD ini sudah lama tersedia di Palmerah. Awalnya PoD Gramedia Printing ditujukan sepenuhnya untuk mendukung penerbit yang membutuhkan dummy cetak dan tambahan oplah karena kurangnya stok di toko buku. Mulai tahun 2014 Gramedia–Digital Printing mulai membuka diri untuk menyediakan jasa cetak bagi pihak luar selain offset Gramedia. Jika dulu order cetak 100% datang dari offset, kini hampir 50% order datang dari luar, baik individu maupun perusahaan. Tidak ada minimum order untuk PoD, cetak satu eksemplar pun dilayani. Karena itulah penulis yang memiliki
8
Refresh 38 tahun nov-des 2015
kebutuhan cetak buku dalam jumlah terbatas bisa mempertimbangkan PoD. Soal harga, ongkos jasa Gramedia–Digital Printing bisa dibilang sangat terjangkau. Untuk cetak buku ukuran novel dengan spesifikasi standar, ongkosnya kurang lebih dua puluh ribu rupiah. Harga bisa lebih mahal jika spesifikasinya lebih tinggi. Jika ongkos cetak offset per eksemplar buku berbanding terbalik dengan oplah (ongkos cetak per eksemplar semakin murah jika oplahnya semakin tinggi), maka ongkos PoD per eksemplar buku selalu tetap berapa pun oplahnya. Inilah alasan kenapa PoD menawarkan solusi cetak murah bagi penulis yang membutuhkan cetakan buku dalam jumlah sedikit. Ongkos PoD bisa lebih murah daripada cetak offset karena menggunakan teknologi cetak digital sehingga prosesnya lebih pendek dibanding cetak offset yang harus menggunakan pelat. Namun soal kualitas cetak, menurut Print on Demand Manager Karyadi Karsono, hasil cetak digital hampir setara dengan cetak offset. Digital print sendiri juga lebih unggul dalam hal memberi contoh cetak yang lebih real, sesuai dengan media kertas yang memang akan digunakan. Proses yang lebih cepat juga membuat cetak digital memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan cetak yang bersifat segera. Sebagai contoh, digital printing hanya butuh waktu maksimal tiga hari untuk cetak 700 eksemplar buku. Harga cetak yang murah dan proses cetak yang cukup kilat ini membuat banyak pengarang besar dan pesohor melirik Gramedia–Digital Printing sebagai sarana untuk menerbitkan buku mereka dalam jumlah terbatas guna dibagikan kepada kalangan terbatas. Namun bukan hanya alasan mudah dan murah saja yang membuat mereka rela blusukan menelusuri koridor penuh liku menuju lokasi unit PoD yang nyempil di tengah gedung Palmerah Selatan. Merek Gramedia sudah dipercaya teruji secara kualitas. Mereka juga percaya Gramedia–Digital Printing bisa menjaga data mereka tetap aman. Rasa puas terhadap layanan Gramedia–Digital Printing membuat mereka tak enggan kembali blusukan untuk menggunakan jasa PoD lagi. Dari sekian banyak manfaat yang ditawarkan oleh Gramedia–Digital Printing, satu pe-er yang masih digarap bersama oleh jajaran manajemen adalah merek PoD untuk pasar retail. Nama
Gramedia yang begitu lekat dengan toko buku membuat banyak orang menyangka Gramedia– Digital Printing hanya melayani jasa cetak buku. Padahal, unit ini melayani segala jenis cetak di media kertas dalam ukuran tak lebih dari 33 x 48 cm (ukuran kertas A3). Dari yang paling sederhana seperti undangan, brosur, poster, hingga kalender dan photo book; pokoknya apa pun yang bisa dicetak di kertas. Gramedia–Digital Printing juga melayani kebutuhan personal seperti cetak foto, undangan pernikahan atau ulang tahun, kalender personal, bahkan photo wedding book yang mewah dengan sampul beledu. Harga dasar yang ditawarkan pun cukup bersaing dengan cetak digital lain, yaitu Rp5.000,-/lembar A3 untuk cetak warna dan Rp600,-/lembar A3 untuk cetak hitam putih. Satu manfaat yang ditawarkan cetak digital yang tidak bisa dipenuhi offset adalah variable data print, yaitu cetak dalam jumlah tertentu dengan tambahan detail spesifik yang berbeda-beda di setiap item. Ini menjawab kebutuhan cetak yang lebih personal. Dibukanya counter PoD bernama Expressa di lobi Palmerah Barat merupakan salah satu upaya Gramedia–Digital Printing untuk semakin mengenalkan layanan cetak digital bagi kebutuhan individu. Era digital memang membawa kekhawatiran tergerusnya pasar buku cetak. Namun, PoD mampu menjembatani kebutuhan personal buku fisik bagi penikmat teks digital. Cetak digital membuat ceruk pasar tersendiri di antara e-book dan buku cetak. Dari sisi industri, PoD dan offset juga saling mendukung. Gabungan keduanya menawarkan alternatif solusi untuk isu inventori penerbit. PoD dapat mendukung offset untuk memenuhi cetak sesuai kebutuhan sehingga meminimalkan buangan akibat kelebihan stok ataupun loss sale akibat kekurangan stok. Tentu saja, perencanaan yang matang dan komunikasi optimal dalam supply chain perlu dibahas bersama oleh penerbit dan percetakan untuk mewujudkan solusi ini. Nah, agar bisa lebih jauh mengenal jasa ini, terutama bila memang ada kebutuhan mencetak sesuatu untuk keperluan pribadi, mari mampir ke kantor Gramedia–Digital Printing di Palmerah Selatan atau gerai Expressa di Palmerah Barat. Para petugas yang ramah siap memberi solusi bagi aneka keperluan barang cetakan kita. (Agatha, foto: Nana & Ham)
GITC 2015: 250 REMAJA PENYANDANG Normal maupun cacat, setiap remaja memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dan meningkatkan kesejahteraan hidup, termasuk mendapatkan manfaat perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini disampaikan Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar dalam rangkaian acara Global IT Challenge for Youth with Disablilities (GITC) 2015 yang diselenggarakan di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Senin (26/10). “Kompetisi keterampilan penguasaan teknologi informasi (TI) merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan keterampilan remaja penyandang disabilitas dalam memanfaatkan TI untuk tujuan-tujuan produktif, yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat mendorong komunitas ini untuk mengambil peran yang sama
10
Refresh 38 tahun nov-des 2015
dengan komunitas lainnya dalam membangun industri TI yang saat ini berkembang pesat di dunia,” jelasnya lebih lanjut. GITC 2015 merupakan ajang kompetisi keterampilan TI bagi remaja penyandang disabilitas tingkat Asia Pasifik yang diadakan sejak tahun 2011 dengan sponsor utama Korean Society for the Rehabilitation of Persons with Disabilities (KSRPD), organisasi nirlaba Korea yang memberikan perhatian pada pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas. Tahun ini, penyelenggaraan GITC 2015 di Indonesia dilakukan oleh KSRPD bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan YPAC Nasional selaku co-host, serta didukung penuh oleh Universitas Multimedia Nusantara. Kompetisi ini dihadiri oleh 15 negara di AsiaPasifik dengan jumlah peserta sekitar 250 orang. Ajang GITC sendiri berlangsung pada (26/10) – (30/10) di UMN, Serpong. Kategori lomba pada kompetisi ini terbagi menjadi dua, yaitu Kategori Kelompok (meliputi lomba e-Design Challenge dan e-Creative Challenge) serta Kategori Individual
DISABILITAS ADU KETERAMPILAN TI DI UMN (meliputi lomba e-Life Map Challenge dan e-Tool Challenge). Terpilihnya UMN sebagai lokasi diselenggarakannya GITC 2015 menjadi kehormatan tersendiri bagi kampus yang memfokuskan diri pada bidang TIK ini. “Keikutsertaan UMN dalam event ini diharapkan bisa memberi sumbangan untuk pengembangan kemampuan TIK bagi para penyandang disabilitas,” papar Wakil Rektor Bagian Administrasi dan Keuangan UMN Andrey Andoko. Acara pembukaan GITC dihadiri oleh wakilwakil dari tiga menteri, yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Setelah melewati perjalanan panjang, Kamis (29/10) lalu, Pramuditaya Dyan Prabaswara (20) asal Kebumen dinobatkan sebagai juara umum GITC. Walaupun tidak dapat melihat sejak lahir, dalam ajang ini, Dyan, begitu ia biasa disapa, meraih 3 gelar sekaligus. Ia meraih medali dalam kategori e-Tools dan e-Life Map. Bahkan yang paling hebat, Dyan berhasil dinobatkan sebagai Global IT Leader atas prestasinya sebagai juara
di banyak kategori mengungguli peserta-peserta dari 15 negara. Dyan yang didampingi ibunya dalam malam penghargaan mengaku sangat bangga begitu mendengar namanya dipanggil sebagai juara umum GITC 2015. “Tidak percaya sekaligus bangga karena saya berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Saya berharap dengan prestasi ini, teman-teman dengan disabilitas menjadi semakin percaya diri dan merasa mampu sehingga mereka bisa maju dan berkreasi sesuai dengan bakatnya,” papar Dyan. Selain itu, ke depannya ia juga berharap prestasinya dalam ajang GITC 2015 bisa menjadi batu loncatan untuk berkiprah di kancah Teknologi Informatika nasional dan internasional. Kompetisi GITC 2015 diharapkan dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya pada para remaja penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan keterampilan yang dimiliki, dan mampu meningkatkan perhatian publik internasional akan hak dan arti penting pemenuhan hak remaja penyandang disabilitas. (*) Refresh 38 tahun nov-des 2015
11
KG MENDONGENG “BERCOCOK TANAM” NILAI DI KEPALA ANAK-ANAK Sabtu, 28 November, Hari Dongeng Nasional dideklarasikan secara serempak di seluruh pelosok tanah air. Kompas Gramedia mendukung deklarasi ini dengan menyelenggarakan KG Mendongeng di SD Muhammadiyah Menguri, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan pendongeng muda Rona Mentari dan Menyapa Indonesia, sebuah program pendampingan desa kreatif binaan para penerima beasiswa LPDP yang tergabung dalam kelompok Jivakalpa. KG juga mendonasikan buku untuk menunjang perpustakaan SD Muhammadiyah Menguri dan PAUD desa Hargotirto. “Kami dari Kompas Gramedia juga ingin berpartisipasi, ingin memberikan sesuatu. Mungkin tidak besar, namun kami berharap ini bermanfaat,” tutur Humas KG wilayah Jateng-Jogja Titien Utomo. Di hadapan puluhan siswa-siswi SD Muhammadiyah Menguri, Rona Mentari membawakan dongeng “Sayang Lingkungan”, dilatari fakta kelestarian vegetasi Menguri sebagai penopang ketersediaan air di Waduk Sermo. Seusai mendongeng, Rona memimpin semua hadirin untuk bersama-sama membacakan deklarasi Hari Dongeng Nasional. “Bahwa setiap tanggal 28 November dalam setiap tahunnya secara bersama di Indonesia merayakan sukacita cerita. Kami para pecinta dongeng Indonesia menjadikan tanggal 28 November sebagai Hari Dongeng Nasional. Demikian deklarasi 28 November 2015 ini kami bacakan. Tertanda, Indonesia, 28 November 2015, Forum Dongeng Nasional,” seru mereka. Mari mendongeng untuk menyemai benih nilai sosial, menumbuhkan imajinasi, dan membangun karakter anak bangsa. (teks & foto: Azmi Pamungkas/Corp.comm)
12
Refresh 38 tahun nov-des 2015
KG VOLUNTEER MERAJUT ASA, MERAIH CITA Tanjung Lesung di pelosok Banten masyhur akan keindahan pantainya. Namun, tak banyak wisatawan tahu sebuah sekolah dengan kondisi memprihatinkan berdiri tak jauh dari sana. Medan yang terjal, curam, dengan sebuah sungai berjembatan batang-batang kelapa, serta akses jalan yang selalu becek dan penuh kubangan lumpur sehabis hujan tak menyurutkan langkah sekelompok karyawan Kompas Gramedia untuk menyalurkan Aksi Sosial (Aksos) bagi MI (Madrasah Ibtidaiyah) Bina Ihsani Kamancing, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, Sabtu pagi 14 November lalu. Sebanyak 54 karyawan KG (21 karyawan Corporate IT & IS, 30 karyawan Corporate Comptroller, dan 3 karyawan Corporate
Communications) telah berkomitmen menjadi volunter untuk memperbaiki kondisi MI Bina Ihsani. Dengan tema “Merajut Asa, Meraih Cita”, para volunter KG menggelar dongeng boneka tangan untuk menghibur sekaligus menginspirasi anak-anak Kamancing agar tak menyerah menggapai cita-cita. Berbagai games yang diadakan di dalam maupun luar ruangan menambah suasana semakin meriah. Para siswa lantas diajak menuliskan dan menempelkan cita-cita mereka di kertas dinding yang telah disiapkan. Bantuan berupa peralatan sekolah bagi 50 siswa, prasarana sekolah, dan donasi buku untuk perpustakaan sekolah diserahkan oleh perwakilan karyawan. Ragam bantuan ini melengkapi bantuan yang telah diberikan sebelumnya, yakni perbaikan infrastruktur sekolah berupa pembangunan lantai, perbaikan dinding dan atap, pembuatan papan nama sekolah, dan berbagai sarana serta prasarana lainnya. Mari bersyukur dengan berbagi, let’s volunteer.... (Azmi/Corp.comm, foto: Ham)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
13
Pegunungan Himalaya sudah lama hidup dalam angan saya. Saat masih kuliah di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, yang sering saya bayangkan adalah pendakian ke puncak-puncak di Atap Dunia. Sekalipun lama tersimpan, impian itu tetap hidup menanti momen yang tepat untuk diwujudkan.
Setahun lebih saya persiapkan Ekspedisi Trans Himalaya Kashmir 2015 yang telah berlangsung 28 September sampai 17 Oktober lalu. Sebuah perjalanan bersepeda seorang diri menyusuri “negeri di atas awan”. Ini bukanlah penugasan dari kantor. Namun sebagai wartawan yang juga saksi sejarah, saya tetap menulis laporan perjalanan untuk sejumlah media di lingkungan Kompas Gramedia. Ini pilihan hidup. Kata para sesepuh, beyond the call of duty! Fondasi utama tentulah dukungan dari keluarga kecil di rumah. Moril maupun materiil, saya dibantu keluarga besar mahasiswa pencinta alam Mahitala Unpar dan Ikatan Alumni Kolese Gonzaga. Sementara RS Siloam ikut menyediakan obat-obatan. Duta Besar RI untuk India Bapak Rizali Indrakesuma beserta seluruh staf KBRI di New Delhi juga banyak membantu. Saya tidak sendirian merealisasikan mimpi ini. Perjalanan dimulai dari Kota Srinagar (Negara Bagian Jammu Kashmir) sampai Manali (Himachal Pradesh) sepanjang 1.000 km, melintasi pegunungan dengan ketinggian ratarata di atas 4.000 meter dan titik tertingginya Taglang La (5.350 m). Akses masuk jalur ini relatif lebih terbuka daripada wilayah lain, sekalipun sebenarnya ada potensi hambatan akibat
perseteruan lama antara India dengan Pakistan menyangkut klaim atas wilayah Kashmir. Situasi
14
Refresh 38 tahun nov-des 2015
keamanan masih rawan. Di kota Kargil yang berjarak hanya 6 km dari perbatasan masih sering terjadi kontak senjata. Aklimatisasi atau penyesuaian tubuh dengan ketinggian merupakan kunci utama bergiat di gunung tinggi. Semakin tinggi bersepeda, tarikan napas semakin berat sehingga putaran kayuhan pedal tidak bisa secepat seperti di tempat rendah. Putaran kayuhan lebih cepat memicu kerja jantung lebih keras, namun oksigen yang miskin di udara (tinggal 40% saja) serasa tak cukup untuk dipompakan ke seluruh tubuh. Harihari awal saya manfaatkan untuk beradaptasi dengan sepeda, lingkungan, dan cuaca. Dari delapan puncak, pendakian paling mengesankan adalah saat menuju Taglang La (5.350 mdpl), Baralacha La (4.900 mdpl), dan Rohtang La (3.950 mdpl). Dalam bahasa Tibet, La artinya puncak atau pass. Mendaki gunung tinggi dengan sepeda memanggul beban 35 kg sangat berat secara fisik dan mental. Suhu -10o Celcius ditambah angin beku (windchill) membuat hidung terasa
Semakin tinggi mendaki, lansekap alam Himalaya menjelang musim dingin ini luar biasa indah. Deretan gunung batu berlapis-lapis dalam ukuran amat besar, puncaknya memutih penuh salju. Guratan lerengnya membentuk jurang-jurang besar dan ngarai yang tak terlihat dasarnya dengan latar langit biru dan awan yang berarak seperti kapas. Derita fisik sirna oleh kebesaran Himalaya di ketinggian. Bentukan alam hasil tumbukan lempeng benua mampu menstimulan otak untuk menghasilkan adrenalin dan melupakan rasa sakit. Mungkin juga itu efek rasa syukur mendalam setelah melakukan sesuatu di luar batas kemampuan dan selamat. Tak mungkin saya hanya mengandalkan kekuatan fisik dan mental semata sehingga perjalanan ini juga menjadi peziarahan batin yang panjang. Karena itu, tidak perlu ragu untuk mengikatkan perbekalan di sepeda lalu pergi ke gunung tinggi atau ke mana pun. Lebih baik ciptakan peluang di mana pun kita bertugas. Jangan pernah takut bermimpi! (Max Agung Pribadi, wartawan Warta Kota)
sakit saat menarik napas. Namun jika bernapas lewat mulut, giliran tenggorokan perih karena kering. Jadi serba salah. Saya atasi itu dengan mengisap permen lozenges. Beratnya medan membuat bobot saya susut 5 kg dan seluruh jari kaki terkena radang beku, meski tidak sampai frostbite yang parah.
BERSEPEDA KE NEGERI DI ATAS AWAN Refresh 38 tahun nov-des 2015
15
BENTARA BUDAYA BALI
A TRIBUTE TO INDONESIAN COMPOSER Selama dua hari (10-11/10) acara ini menghadirkan konser musik klasik dan dialog perkembangan musik klasik di Indonesia berikut capaiannya. Bekerja sama dengan Amabile Music Studio dan dukungan berbagai pihak, festival ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat luas terhadap musik klasik, sekaligus sebagai upaya transfer of knowledege atau perluasan pengetahuan bagi generasi muda melalui serangkaian kompetisi piano dengan komposisi wajib karya komposer dari Indonesia (misalnya Levi Gunardi, Ananda Sukarlan, dan Mochtar Embut).
LovE@rth Pameran Cat Air (24/10 – 2/11) yang diprakarsai International Watercolor Society (IWS) Indonesia ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan serupa yang diadakan sebelumnya di Galeri Nasional Indonesia bulan September di Jakarta. Tajuk LovE@rth (atau Love Earth Through Art) menyuarakan keprihatinan akan masa depan Bumi dan juga kemanusiaan. Eksibisi di Bali diikuti 127 seniman dan 152 lukisan dari 23 negara (Belarus, Bulgaria, Tiongkok, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, Hongkong, Belanda, India, Indonesia, Italia, Lithuania, Malaysia, Mexico, Peru, Filipina, Rusia, Spanyol, Singapura, Thailand, Turki, dan Vietnam). Sebagai kurator adalah Eddy Soetriyono dan Efix Mulyadi.
ACFFest Sebagaimana tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI kembali bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali dan Udayana Science Club menggelar Movie Day Anti Corruption Film Festival (ACFFest) 2015 bulan Agustus lalu. Agenda kali ini mengetengahkan talkshow bersama pimpinan KPK, lokakarya film pendek, dan lokakarya citizen journalism. Selain Movie Day, diselenggarakan pula pitching forum (Lokakarya Pembuatan Film Pendek) untuk menentukan satu kelompok terpilih yang mendapatkan dana produksi dari KPK RI. Kompetisi Bikin Film Bareng KPK merupakan program baru yang hadir di tahun ini. ACFFest mencari 10 proposal ide cerita film (fiksi atau dokumenter) yang paling menarik dengan tema “Anti Korupsi” dari seluruh Indonesia. Sepuluh proposal terpilih akan dibimbing oleh mentor lokal, mendapatkan fasilitas lokakarya pembuatan film pendek, lokakarya penyuntingan film dengan pembuat film profesional, dan bantuan dana produksi dari ACFFest. (Ni Wayan Idayati/BBB)
16
Refresh 38 tahun nov-des 2015
BENTARA BUDAYA YOGYA
JAZZ MBEN SENEN Acara ini sudah rutin berlangsung selama 6 tahun, setiap Senin petang. Kelakar “ORA NGEJAZZ ORA MBOYS” akrab di antara penikmat Jazz Mben Senen, yang berkumpul lesehan secara santai dan merakyat, itulah gambaran teman-teman muda dalam menikmati musik jazz. Kadangkala, Jazz Mben Senen kedatangan musisi dari daerah atau bahkan luar negeri, seperti musisi Prancis, Peirani-Parisien. Bisa juga digunakan sebagai ajang unjuk kebolehan mahasiswa ISI dalam garapan resitalnya.
CASSETTE STORE DAY Acara internasional tahunan ini merayakan keberadaan rilisan musik dalam bentuk kaset pita. Tahun ini Casette Store Day secara resmi berlangsung tanggal 17 Oktober. Para local record store, artis, dan fans, serta penggemar rilisan musik kaset bertemu dalam sebuah venue. Wujud lain perayaan ini juga dengan dirilisnya album-album—baik lama maupun baru—dari artis nasional maupun internasional dalam bentuk kaset pita oleh para label rekaman, tentunya di tiap-tiap kota yang menyelenggarakan. Casette Store Day Yogyakarta adalah kegiatan offline yang melibatkan para pelaku, pemerhati, dan penikmat rilisan fisik di Yogyakarta. Selain sebagai ajang silaturahmi atau social gathering, kegiatan lain yang diselenggarakan yaitu pameran rilisan fisik, lapak jual beli rilisan fisik, dan music performance.
“KUDA LIAR... EKORNYA SUSAH DIPEGANG” Memperingati Hari Remaja Internasional 12 Agustus, BBY bekerja sama dengan Yayasan Kampung Halaman dan Mulya Karya dalam lokakarya komik untuk remaja yang berlangsung pada 1–2 Juli. Tujuannya mengajak remaja berani berpikir kritis dan lebih peka merespons kejadian serta perilaku masyarakat sekitarnya untuk kemudian menuangkannya dalam karya komik, sekaligus memupuk kreativitas dan kemampuan bertutur serta bercerita lewat bahasa gambar (komik). Hasil lokakarya terpilih dipamerkan tanggal 12–15 Agustus dengan tema “Kuda Liar... Ekornya Susah Dipegang”. Selain pameran, ada juga diskusi karya komik bersama pemenang lokakarya dan Mulya Karya. (*, foto: dok. BBY)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
17
BALAI SOEDJATMOKO
SUTI PULANG KE SOLO Tanggal 21 November, penyair Sapardi Djoko Damono “pulang” ke Solo untuk meluncurkan novel terbarunya tentang Suti (Penerbit Buku Kompas), seorang gadis di pinggiran Kota Bengawan yang bekerja pada seorang priyayi kecil dan secara sosial terkucilkan sejak kemerdekaan Indonesia. Rata-rata yang hadir dalam acara malam itu kaum muda, menunjukkan sastra cukup disukai anak muda di Solo, terlebih Sapardi sebagai sastrawan yang cukup populer di kalangan anak muda walaupun usianya tak lagi muda. Ini disebabkan karya-karya Sapardi, terutama puisipuisinya, amat menarik bagi kaum muda.
SATELITE UBUD WRITERS FESTIVAL Balai Soedjatmoko bekerja sama dengan Ubud Writers Festival mengadakan Satelite Ubud Writers di Kota Solo tanggal 3 November lalu. Kegiatan ini juga dihadiri peserta Ubud Writers Festival dari Australia, Sam Cooney, dan esais Rebecca Harkins Cross, serta Gunawan Triatmojo dari Solo. Satelite Ubud Writers diawali dari kunjungan ke Perpustakaan Reksa Pustaka di Pura Mangkunegaran, perpustakaan rujukan bagi peneliti naskah-naskah kuno Jawa. Perjalanan dilanjutkan ke Bilik Literasi di Colomadu. Malam harinya diadakan pementasan dan diskusi tentang Sastra Indonesia dewasa ini dengan pembicara Bandung Mawardi dari Bilik Literasi Colomadu, serta hiburan segar dari kelompok tari-lagu-lawak Sahita. Satelite Ubud Writers Festival yang diadakan setelah kegiatan di Ubud sendiri memiliki tradisi menunjuk kota-kota yang memiliki penulis peserta festival. Kegiatan di Solo ini untuk kedua kalinya setelah tahun 2012, yang juga bekerja sama dengan Balai Soedjatmoko. Terpilihnya kota Solo sebagai tempat Satelite Ubud Writers merupakan kesempatan bagi para penulis pemula untuk menunjukkan antusiasme belajar dari pengalaman para penulis mancanegara. (Yunanto/Balai Soedjatmoko, foto: Yani/Balai Soedjatmoko)
BENTARA BUDAYA JAKARTA
DUA SISI: PAMERAN TUNGGAL FOTOGRAFI DAN LUKISAN Tjahjadi Hartono menggelar pameran tunggal fotografi dan lukisan bertajuk Dua Sisi pada 4–11 November lalu di Bentara Budaya Jakarta, dikuratori Mikke Susanto. Ada sekitar 11 karya foto, 11 lukisan, dan karya instalasi yang dipamerkan. Kemampuan Hartono berekspresi dalam dua medium menunjukkan keseriusannya berkarya pada dua sisi yang berbeda. Pameran diresmikan pada Selasa malam (3/11) , menghadirkan penyanyi senior Indonesia, Grace Simon, yang tampil sebagai pembawa acara. Tulisan ini sekaligus meralat berita bertajuk “Mata Ekologi: Pameran Tunggal Seni Lukis dan Pertunjukan Joseph Praba” dalam Info Kita edisi Oktober lalu. Foto dalam artikel tersebut adalah foto kegiatan pameran Dua Sisi dalam berita ini. (Agatha, foto: Qmunk)
IKLIM BERUBAH DAN KITA? Bentara Budaya Jakarta bekerja sama dengan Institut Prancis di Indonesia menggelar Pesta Sains 2015 dengan tema “Iklim Berubah dan Kita?”, 14–28 November. Kegiatan dua pekan ini di antaranya diisi pameran interaktif dampak perubahan iklim terhadap kelangsungan hidup manusia, kota, tanah, dan daerah tepi pantai. Diselenggarakan pula seminar ilmiah tentang iklim dengan menghadirkan pakar iklim serta pemutaran film. Rangkaian kegiatan ditutup di pelataran Bentara Budaya Jakarta, sekaligus sebagai pra peluncuran KTT Perubahan Iklim 2015 yang akan digelar di Paris 30 November–11 Desember. Hadir Premier Conseiller de l’Ambassadeur de France en Indonésie et Timor/Chargé d’Affaire Stéphane Baumgarth, Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Tingkat Nasional Sarwono Kusumaatmadja, dan beberapa pesohor pegiat lingkungan hidup antara lain Nugie, Oppie Andaresta, dan Nadine Chandrawinata. Pada kesempatan ini, Direktur Corporate Communications KG Widi Krastawan berkenan menyerahkan kenang-kenangan kepada tokoh-tokoh ini berupa kerajinan anyaman koran hasil karya warga sekitar Palmerah. (Agatha, foto: Sujari)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
19
PENYALURAN DKK DI PONTIANAK Jumat (23/10), Sabtu (24/10), dan Senin (26/10) lalu, tim Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyalurkan 4.000 masker N95 dan 1.500 oxycan ke sejumlah lokasi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penyaluran bantuan kemanusiaan ini dilaksanakan bersama unit Kompas Gramedia lain di Pontianak, yaitu Toko Buku Gramedia, Kompas TV, Radio Sonora, Tribun Pontianak, Hotel Santika, CFM, dan K-Vision. Titik pembagian masker antara lain: Panti Asuhan Al-Adabiy dan Panti Asuhan Tunas Melati pada Kamis pagi hingga siang; Bundaran Digulis Pontianak, Bundaran Kota Baru, serta sekolah dan Puskesmas Kabupaten Kubu Raya pada Sabtu pagi hingga siang; dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Puskesmas Pontianak Timur, Utara, dan Barat, serta wilayah Kubu Raya lain di Kecamatan Sungai Kakap pada Senin. Masker juga dibagikan kepada masyarakat di sekitar gedung unit-unit Kompas Gramedia baik di Kota Pontianak maupun di Kubu Raya. Asesor Dana Kemanusiaan Kompas Antonius Eddy Sutedja menuturkan bawah DKK ini merupakan dana dari pembaca KOMPAS sebagai bentuk bela rasa bagi masyarakat yang terkena bencana. Pimpinan Panti Asuhan Al-Dabiy Muhammad Azman menyambut baik penyaluran bantuan dari DKK tersebut karena bisa meminimalisir gangguan pernapasan. Kamis sebelumnya (15/10), tim DKK bersama relawan membagikan 41.600 masker N95 kepada korban asap di lima provinsi Sumatera dan Kalimantan Tengah. Pasukan pemadam yang berjibaku di lokasi kebakaran lahan juga mendapat bantuan masker. (Emanuel Edi S./wartawan Harian KOMPAS Pontianak)
20
Refresh 38 tahun nov-des 2015
KG CORNER DI BANDARA SSK II PEKANBARU FKD-KG Group Wilayah Riau menggelar Gebyar Kompas Gramedia pada 16 Agustus–5 November lalu di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru. Di lantai dua bandara internasional kebanggaan warga Riau itu, pengunjung bisa menyambangi stand bersama seluruh unit kerja KG antara lain Harian Tribun Pekanbaru, Harian KOMPAS, Kompas TV, Radio 101.8 FM, Toko Buku Gramedia, Amaris Hotel, K-Vision, Penerbit Gramedia, dan Tisu Tessa. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmisal. Menurut Ketua FKDKG Group Wilayah Riau RHR Dodi Sarjana, kegiatan perdana FKD-KG di Riau ini adalah wujud layanan sekaligus mendekatkan diri dengan para konsumen. Tribun Pekanbaru menghadirkan pojok bandara yang menyampaikan informasi seputar bandara, sedangkan informasi penginapan bisa didapat di stand Amaris Hotel. Produk KG bisa menjadi buah tangan dan kenangan manis bagi tamu yang akan meninggalkan Riau. Pengunjung juga bisa menikmati bazar buku, program diskon, bedah buku, bincang penulis, dan lain-lain. Store Manager Toko Buku Gramedia Sudirman Yohanes Beda menegaskan bahwa kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengembangkan citra merek KG di Pekanbaru. Senada dengan hal itu, Station Manager Radio 101.8 FM Veronika Raharjo menyatakan ajang kebersamaan berbagai unit ini bisa membantu masyarakat mengenal berbagai perusahaan unit kerja KG sebagai kesatuan perusahaan besar Kompas Gramedia. (FKD Pekanbaru)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
21
LOMBA MEWARNAI GERABAH
HOTEL SANTIKA PONTIANAK
Minggu (12/9) lalu, indoor garden lantai 3 Hotel Santika Pontianak dipenuhi sekumpulan anakanak ditemani ibu mereka, tampak serius melukisi gerabah. Hotel Santika (HS) Pontianak mengadakan event istimewa bertema “Lomba Mewarnai Gerabah Moms & Kids” untuk mengenalkan seni kepada anak sejak usia dini. Kriteria penilaian adalah kerja sama antara ibu dan anak, juga perpaduan warna dan motif lukisan. Di akhir acara dipilih tiga pemenang yang berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai, voucher dari hotel, voucher diskon dari TB Gramedia, serta hadiah hiburan dari Funstation. Kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab HS Pontianak dalam pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dengan mengajak anak-anak menyalurkan dan mengembangkan kreativitas. (Lily/HS Pontianak)
HS MATARAM LOMBOK
RAIH PREDIKAT BIRU DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN Hotel Santika Mataram (HS Mataram) mengukir sejarah sebagai hotel pertama dan satu-satunya, selama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berdiri, yang menerima predikat biru berdasar hasil evaluasi pengelolaan lingkungan hidup oleh Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian (BLHP) Provinsi NTB, 12 Oktober lalu. Pemeriksaan dokumen atau izin lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3 oleh HS Mataram sudah sesuai standar yang berlaku untuk menjaga kelestarian alam. Penyerahan penghargaan secara resmi akan dilangsungkan pada Desember mendatang. Hasil audit ini menjadi contoh bagi hotel lain di Lombok dan NTB bagaimana seharusnya sebuah industri bisa memberikan nilai positif terhadap lingkungan sekitarnya. HS Mataram terus berupaya agar tahun depan meraih predikat hijau atau emas. (*)
22
Refresh 38 tahun nov-des 2015
PERAYAAN 1st ANNIVERSARY AMARIS HOTEL CILEGON Tepat 23 Oktober lalu, Amaris Hotel Cilegon genap berusia satu tahun. Hotel budget pertama di Kota Cilegon ini merayakannya dengan serangkaian kegiatan bertema “Peduli dan Profesional untuk Pencapaian yang Lebih Baik”. Diawali donor darah bekerja sama dengan PMI Cilegon pada Sabtu (17/10) di Amaris Hotel Cilegon Meeting Room, mengundang pula Booker atau PIC perusahaan yang bekerja sama dengan Amaris, para tamu yang menginap saat itu, dan masyarakat umum. Selanjutnya, Road Show Charity Visit pada Rabu (21/10) ke tiga panti asuhan: Yayasan Maulana Hasanudin, Yayasan AlA’Raaf, dan Yayasan Panti Asuhan Tunas Baja. Paket sembako diberikan kepada tiap-tiap panti asuhan. Sebagai puncak acara, syukuran perayaan HUT pertama pada Jumat (23/10) di Amaris Hotel Cilegon Meeting Room. Door prize berupa voucher menginap di Amaris Hotel Cilegon beserta grand prize berupa voucher menginap di Hotel Santika Kuta-Bali dibagi-bagikan untuk para tamu undangan. Hotel Manager Amaris Hotel Cilegon Andreas Gunarso menyatakan terima kasihnya atas dukungan dan doa dari rekan-rekan seluruh Santika Indonesia Hotels and Resorts. (Arif Arum W./Amaris Hotel Cilegon)
BUFFET TERPANJANG SANTIKA MEDAN SAJIKAN 100 JENIS MASAKAN Minggu (15/11) lalu, Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan kembali menggelar Boeffet Kebangsaan, buffet terpanjang yang digelar setiap tahun untuk memperingati hari Pahlawan. Buffet sepanjang 50m2 ini bertempat di Foyer Convention Lantai Dasar, dibuka pada jam makan siang dan makan malam. Food and Beverage Director Chaerul Abriyanto menyatakan setiap tahun buffet ini selalu dirindukan dan mampu menarik pengunjung hingga 500 orang. Dengan hanya Rp75.000 net/orang, pengunjung sudah bisa mencicipi 100 jenis makanan sepuasnya. Boeffet Kebangsaan ini juga dimeriahkan penampilan musik dari Chiecke Music School serta balap karung. Santika Premiere Dyandra Medan juga menyiapkan lucky draw dengan hadiah kamar Superior Room, BBQ Dinner, dan Sunday Brunch. (*)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
23
DI KOMPAS TV
BIG BANG! SHOW 24
Sebagai televisi berjaringan dengan wilayah siar meliputi 118 kota dan kabupaten, Kompas TV berniat untuk selalu menjawab tantangan dunia media di Indonesia dengan senantiasa menyiarkan informasi yang dapat menjadi Inspirasi Indonesia. Termasuk menghadirkan inkubator tempat lahirnya para calon sociopreneuer dan startup business. Bersama Andy F. Noya sebagai pemilik inkubator sekaligus host, Kompas TV menayangkan program Big Bang! Show sejak 1 November setiap hari Minggu petang pukul 20.00 WIB. Program ini mengangkat beragam kisah inspiratif kaum muda yang peduli masyarakat sekitarnya dengan melakukan serangkaian kegiatan bisnis sekaligus pengembangan masyarakat. Menurut produser Big Bang! Show Julius Sumant, program ini hadir untuk mendorong lahirnya calon-calon sociopreneur muda di berbagai bidang, dengan Andy F. Noya sebagai juru masak atau kasirnya. Big Bang! Show bukan sekadar program televisi, menurut Andy F. Noya, melainkan diharapkan bisa menjadi gerakan di dalam masyarakat, terutama di kalangan sociopreneur. Lebih jauh Andy menambahkan bahwa dukungan para mentor yang terdiri dari orang-orang kreatif yang selama ini memiliki visi dan misi kuat di dunia sociopreneurship menjadikan Big Bang! Show juga berperan sebagai wadah untuk mendorong dan mengembangkan sociopreneur baru di Indonesia. Sejak mulai tayang, program ini sudah menampilkan 6 episode dengan tema beragam dan menghadirkan para sociopreneur dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam setiap episode, Andy F. Noya selalu didampingi oleh delapan mentor yang dihadirkan bergantian. Para mentor ini memiliki kapasitas di berbagai bidang dan dihadirkan untuk memberi masukan ide. Mereka adalah Billy Boen, Rene Suhardono, Veronica Colondam, William Tanuwijaya, Yoris Sebastian, Danton Sihombing, Ben Soebiakto, dan Arto Soebiantoro. (Agatha, foto: Nana)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
KEPEDULIAN ITU NYATA
Kamis (29/10) siang, ketika terik matahari cukup menyengat, terjadi kebakaran dedaunan dan ranting-ranting kering di pinggir rel kereta Palmerah. Jarak lokasi kebakaran hanya 10 meter dari gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan. Kala itu, penyebab kebakaran belum diketahui pasti, apakah karena kesengajaan atau ada penyebab lainnya. Tidak ada saksi yang melihat bagaimana kebakaran bermula, hanya seorang petugas Linmas RW 06 Kelurahan Grogol Utara bernama Tatang yang melihat asap tebal di sisi rel kereta saat dirinya sedang berpatroli. Tatang
segera melapor pada petugas sekuriti KG di Pos Gerbang Arteri, dan info itu dipancarkan ke semua anggota Security melalui alat komunikasi HT. Cepat dan sigap tim Security Department bersama-sama menuju ke lokasi kebakaran, tak lupa juga berkoordinasi dengan tim General Services dan Engineering untuk mempersiapkan pompa hidran kebakaran. Dengan kerja sama yang baik dan kecepatan bertindak, dalam waktu 15 menit api dapat dipadamkan, menggunakan 1 unit alat pemadam api ringan (APAR) dan 25 galon air yang dengan cerdasnya disiapkan oleh tim General Services karena di sekitar lokasi kebakaran tidak terdapat hidran dan jauh dari sumber air, juga jauh dari pilar hidran kebakaran Kompas Gramedia. Galon-galon yang diisi air itu diangkut dengan mobil operasional sampai dua kali bolak-balik. Mengapa pemadaman ini harus cepat dilakukan? Karena ada potensi api merambat ke kabel PLN, dan petugas Damkar Pejompongan tidak kunjung tiba walaupun sudah dikoordinasikan. Kepedulian (Caring) bisa dilakukan di mana saja.... (Gun Sukirman/Security Department KG)
BERITA KUNJUNGAN KE PALMERAH SMKN 9 Kabupaten Tangerang, Selasa, 10 November Diterima oleh Kompas TV dan dilanjutkan perkenalan studio Kompas TV.
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Senin, 16 November Diterima oleh Redaksi Harian KOMPAS.
Universitas Negeri Sebelas Maret, Rabu, 11 November Diterima oleh unit Dokumentary Kompas TV, dilanjutkan dengan perkenalan studio Kompas TV.
Airlangga Broadcast Community, Kamis, 19 November Diterima oleh unit Dokumentary Kompas TV. SMP Santa Ursula BSD, Rabu, 25 November Diterima oleh redaksi Harian KOMPAS dengan desk KOMPAS Muda.
SI MANIS DI BULAN DESEMBER
Bulan Desember selalu identik dengan perayaan Natal dan tutup tahun. Kebetulan Natal tahun ini jatuh sehari sesudah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang disusul dengan liburan akhir pekan. Berbagai perayaan beraroma manis siap menyemarakkan akhir tahun. Pusat perbelanjaan berhias diri secantik mungkin, membuat masyarakat menjadikannya destinasi liburan. Aneka minuman dan makanan ditawarkan dalam tampilan menarik dengan warna-warni dan kemasan indah, serta teknik pemasaran canggih yang membuat kita tergoda untuk membeli dan mencobanya. Berbalut semangat berbagi, kita pun mengirimkannya kepada sanak saudara dan kenalan. Meski turut bergembira dengan momen ini, bukan berarti kita terlena dalam buaian rasa manis. Dalam kerangka menjaga kesehatan, kita tetap perlu waspada dan menjaga diri agar tidak terjebak perilaku konsumtif demi merayakan momen yang seharusnya khidmat ini. Tulisan ini dibuat untuk menambah perbendaharaan pengetahuan kita agar lebih pintar membeli makanan. Panduan makanan terbaru memberi tanda peringatan pada konsumsi gula. Penelitian mengungkap konsumsi gula masyarakat semakin meningkat seiring meningkatnya penghasilan masyarakat. Gula adalah penyedia energi, sehingga tubuh memerlukannya dalam jumlah tertentu. Kebutuhan gula pada wanita adalah 6 sendok teh per hari, sedangkan pria 9 sendok teh per hari. Satu sendok teh (5 ml) gula sama dengan 4 gram gula. Sebagai gambaran, tubuh kita akan membakar 10 gram gula dengan 50 menit berjalan, atau 22 menit joging, atau 16 menit berenang, atau 26 menit bersepeda.
26
Refresh 38 tahun nov-des 2015
Dalam satu kaleng minuman manis bersoda (330ml) terkandung 41 gram gula setara dengan 10,25 sendok teh gula, yang artinya sudah melebihi jumlah kebutuhan gula selama sehari baik untuk wanita maupun pria. Sebuah donat bersalut gula mengandung 10 gram gula setara 2,5 sendok teh gula. Dalam seporsi burger terkandung 12 gram gula setara 3 sendok teh gula. Dalam sebatang cokelat susu 44 gram terkandung gula sebanyak 5,75 sendok teh. Jika gula dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh, maka ia akan mendatangkan manfaat besar yakni membuat seseorang mampu menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal. Namun jika dikonsumsi secara berlebih dalam jangka panjang, maka akan membahayakan kesehatan. Efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh kelebihan gula antara lain meningkatkan risiko terkena penyakit Diabetes Mellitus (kencing manis), kelebihan berat badan dan kegemukan, meningkatkan kadar trigliserida (yang berakibat meningkatnya risiko terkena penyakit jantung dan stroke), dan meningkatkan risiko kerusakan gigi. Sindroma Metabolik adalah istilah yang populer digunakan oleh masyarakat peduli kesehatan untuk menggambarkan kondisi tubuh akibat konsumsi gula berlebihan. Menurut panduan National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dan American Heart Association tahun 2005, seseorang dikatakan mengidap Sindroma
Metabolik apabila terdapat paling sedikit 3 dari 5 kondisi di bawah ini: • Gula darah puasa ≥ 100 mg/dL • Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg • Trigliserida ≥ 150 mg/dL • Kolesterol HDL ≤ 40 mg/dL • Lingkar pinggang ≥ 90 cm pada pria Asia, dan ≥ 80 cm pada wanita Asia, atau Indeks Massa Tubuh di atas 30 kg/m2 Jika Sindroma Metabolik ini tidak mendapat penanganan yang baik, maka akan berlanjut dengan terjadinya penyakit Diabetes Mellitus (kencing manis), hipertensi (darah tinggi), dislipidemia (kolesterol berlebih), dan obesitas sentral (kegemukan dengan bentuk tubuh seperti buah apel, di mana lingkar pinggang meningkat). Penyakit-penyakit inilah yang akan menjadi pangkal terjadinya stroke, serangan jantung, penyakit pembuluh darah, batu empedu, dan gagal ginjal. Untuk mencegah penyakit-penyakit ini, terapkan pola hidup sehat yaitu: • Pola makan sehat, bersih, dan seimbang serta mencukupi kebutuhan cairan. • Konsumsi gula sesuai kebutuhan tubuh. • Olahraga secara rutin dan selalu aktif bergerak. • Cukupi kebutuhan tidur dan istirahat. • Kelola stres secara bijaksana. Bagi penggemar rasa manis, ada beberapa tip untuk menurunkan asupan gula:
•
• • • •
Turunkan asupan gula secara perlahanlahan, secara kuantitas maupun kualitas. Misalnya, jika biasanya minum teh manis 3 kali sehari, kurangi menjadi 2 kali sehari. Kurangi takaran gula yang digunakan setiap kali membuat minuman. Ganti gula pasir dengan pemanis rendah kalori. Perbanyak asupan sayur dan buah. Ganti minuman manis dengan air putih atau jus buah tanpa atau sedikit gula. Kurangi konsumsi makanan tinggi gula seperti kue, donat, biskuit, tart, aneka roti, dan permen.
Banyak pilihan bisa diambil untuk menikmati makanan yang cantik, enak, tapi sekaligus sehat. Misalnya aneka buah segar, rujak, jus buah dengan sedikit gula, cincau, salad buah dan sayur tanpa atau dengan sedikit dressing, sushi, dan popcorn tawar. Jika ingin mengirimkan parcel kepada relasi atau kerabat, pilihlah yang membantu terciptanya pola hidup sehat misalnya buah-buahan, dark chocolate, kacang almon, dan teh hijau. Dengan demikian, secara tidak langsung, kita turut membantu meningkatkan taraf kesehatan teman atau saudara kita. Selamat menikmati bulan Desember. (dr. Santy/Medical Clinic Palmerah)
JAGA DAYA TAHAN TUBUH SAAT PANCAROBA Value People, untuk membentengi tubuh dari penyakit, tak hanya medical check-up rutin yang perlu dilakukan. Tindakan pencegahan juga perlu, di antaranya menjaga pola makan dengan tidak mengonsumsi makanan cepat saji karena banyak mengandung bahan kimia dan zat adiktif. Pada masa pergantian musim, aktivitas rutin keseharian tentu menuntut energi lebih besar. Daya tahan tubuh pun rentan menurun. Oleh karena itu, cukup istirahat sangat diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Olahraga ringan secara rutin juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. Tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi suplemen yang tepat, misalnya suplemen yang mengandung B1, B2, B3, B5, B6, B12, dan vitamin C, juga minum air putih minimal 8 gelas sehari. Pemeriksaan preventif oleh dokter sangat bermanfaat untuk mengetahui cara menjaga kesehatan yang cocok dengan diri kita. KG Value Card bekerja sama dengan RS Columbia Asia memiliki berbagai penawaran menarik guna menjaga kesehatan para anggota di musim pancaroba. Anggota KGVC bisa menikmati diskon 10% untuk medical checkup dan fisioterapi, diskon 10% untuk pemeriksaan laboratorium, juga diskon hingga 50% untuk rawat inap di kamar tipe deluxe dan superior. (*)
TIM BASKET KG RUNNER UP SINARMAS LAND TOURNAMENT III Tim Bola Basket “Bola KG” berhasil meraih peringkat dua dalam Sinarmas Land Journalist Basketball Tournament III 2015. Kejuaraan tahunan antarperusahaan media ini diikuti 24 tim dari media cetak dan televisi, diselenggarakan Minggu (15/11)–Sabtu (21/11) di Lapangan Basket Debreeze, BSD City, Serpong . Tim Bola KG kalah bertanding dari Tim Trans TV pada saat final. Prestasi tahun ini cukup meningkat, setelah di tahun 2013 dan 2014 selalu meraih peringkat tiga. Satu prestasi lagi diukir oleh Marketing and Sales Divison Group of Printing Yuli Siswantoro yang meraih juara dua dalam Three Point Contest di turnamen tahun ini. (Agatha, foto: Yuli Siswantoro/Group of Printing)
28
Refresh 38 tahun nov-des 2015
Libur akhir tahun menjelang. Syukur di hati atas apa yang telah dilewati. Berbahagia karena masih mampu melewati satu tahun kehidupan dan siap menyongsong tahun yang baru. Resolusi demi resolusi mulai terumus di benak terkait karier, kesehatan, keuangan, juga cinta. Akankah terealisasi? Hanya Tuhan yang tahu. Tak perlu risaukan masa depan. Segarkan pikiran dan tenangkan hati sembari merajut warna.
101 Alasan untuk Bahagia Banyak alasan untuk bahagia. Itulah yang ingin disampaikan buku mungil berwarna hijau ini. Penulis, M. F. Hazim, menyurvei sejumlah orang tentang apa saja alasan mereka merasa bahagia. Tiap orang punya jawaban berbeda, dari yang rumit hingga sederhana: karena mendapat pekerjaan baru, karena punya bayi, karena sembuh dari kanker, karena mengecat kuku nenek, atau bahkan karena sekadar bisa menikmati secangkir kopi hitam di pagi yang dingin. Nah, apa alasan bahagia Anda?
Thirty One Guys Thirty One Lessons: Discovering The Meaning of Love Cinta: Mudah diucap, sulit dipahami. Belajar tentang cinta sama saja belajar tentang hidup. Bertemu banyak pria dalam hidupnya, penulis Maeya Zee menuangkan pengalaman cintanya untuk berbagi makna cinta. Setiap pria yang hadir dalam hidupnya memberinya pelajaran berharga tentang beragam persoalan asmara. Kegagalan cinta membuatnya bertafakur, mencoba memahami dirinya sendiri maupun pasangannya. Buku ini akan menjadi pengingat sederhana bagi para wanita untuk lebih mencintai diri sendiri, mensyukuri hidup, dan berbahagia (dengan atau tanpa pasangan).
INFO BUKU
Coloring Book for Adults: Batik dan Keliling Dunia Buku mewarnai selalu dikenal sebagai buku aktivitas anak. Namun siapa sangka, mewarnai juga menjadi terapi antistres bagi orang dewasa. Tak perlu pusing memikirkan komposisi warna, ini bukan soal kesempurnaan. It’s about releasing your inner child. Ikuti saja kata hati Anda dalam memilih warna. Andalah maestro dalam dunia buku mewarnai Anda sendiri. Di tengah kejenuhan dan tekanan rutinitas sehari-hari, mewarnai membantu mengembalikan kesegaran pikiran; because coloring is the new way of meditation. Agatha/ foto: Nana)
Refresh 38 tahun nov-des 2015
29
INFO OBITUARI
Infobituari
Telah meninggal dunia dengan tenang, rekan kita: SUMARDIYONO
Dalam usia 65 tahun, pada hari Selasa, 6 Oktober 2015. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia Fleet Department Corporate Facility Management tahun 1976 dan memasuki masa purnakarya bulan Juli 2008.
PRAMADHANI REIHAN TUASIKAL
Dalam usia 23 tahun, pada hari Rabu, 4 November 2015. Almarhumah bergabung dengan Kompas Gramedia di HR Department Kompas TV bulan April 2015.
BENEDICTUS MANOWO
Dalam usia 72 tahun, pada hari Sabtu, 21 November 2015. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia di bagian Layout Redaksi KOMPAS tahun 1968 dan memasuki masa purnakarya bulan April 2003.
AG SUNWASTO ADI PURBO
Dalam usia 33 tahun, pada hari Sabtu, 28 November 2015. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia Land & Building Division Corporate Facility Management tahun 2007. Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
Tanah dijual dan kontrakan
Luas tanah 550m2 Ada kontrakan 5 pintu Harga 700 juta bisa nego Alamat: Jalan Raya Narogong Pangkalan 4 RT 004 RW 02 Cikiwul - Bantar Gebang Bekasi. Peminat mohon menghubungi Haerudin melalui nomor HP 085288168876
# november2015
TTS 1
2
3 7
4
5
6
8
9
10 11
12
13 15
14
16
17
18
Mendatar :
Menurun :
1. Berjalan dengan cepat 4. Ketat ; sempit 7. Kelim 9. sempit sekali;tidak longgar 10. Kata depan untuk menyatakan bagi 11. Tiruan bunyi raung harimau 12. Tahu dan teringat kembali berkaitan dengan kelompok sosial 13. Karena keturunan 15. Anggaran Rumah Tangga 17. Panggilan kepada anak perempuan 18. Gerakan berkeluk ke sisi
1. Bangsal 2. Pertimbangan tentang buku 3. Istilah olah raga tinju 5. Kesanggupan;daya 6. Sapaan untuk gadis kecil 7. Perbandingan ukuran 8. Pening;pusing 12. Tongkat penyodok bola biliard 14. Bola dalam badminton 16. Rukun Warga
Setiap edisi akan dipilih 5 pemenang dan untuk pemenang luar kota, bingkisan akan dikirimkan ke alamat yang tercantum pada jawaban.
KUPON KUIS
INFOKITA’NOV’2015
#
Ketentuan: Kuis terbuka untuk seluruh karyawan, keluarga karyawan, dan purnakaryawan KG. Kirim jawaban ke Redaksi InfoKita, Humas KG, Jl Palmerah Selatan 17, Jkt 10270. Cantumkan nama lengkap, NIK, unit usaha, dan alamat lengkap unit usaha. Gunting dan tempelkan kupon asli Kuis pada amplop/kartu pos.
SEGAR Libur panjang, banyak orang cuti, bukan berarti tanaman di halaman kantor kita telantar kesepian. Petugas Garden bekerja tujuh hari seminggu, termasuk di akhir pekan dengan pengaturan waktu yang lebih sesuai. Halaman disapu, reranting pohon dan tanaman semak dirapikan. Pot-pot bunga hias di lobi tidak boleh murung melayu. Semua, yang diperlukan, rutin dilakukan untuk menjamin segala sesuatu tetap sedap dipandang.
Dengan koordinasi bagian General Services Corporate Facility Management, petugas-petugas berseragam hijau ini juga senantiasa menjaga titik demi titik tanaman indoor di seluruh gedung. Pot-pot tanaman hias besar-kecil dan beraneka diganti seminggu sekali dan dirawat di nursery. Kesegaran media tanam diperlukan agar tanaman dapat tumbuh tak tersia-sia dan menyumbangkan yang terbaik bagi kita, manusia, udara yang bersih untuk setiap tarikan napas kita. Refresh… setiap kali, setiap saat. (Tatyana Soebianto)
32
Refresh 38 tahun nov-des 2015