LAPORAN Monitoring Evaluasi Internal (MONEVIN) Akhir Tahun Program Hibah Kompetisi TPSDP– PHK A2/A3 – SP4
7 November s/d 2 Desember 2006
PUSAT JAMINAN MUTU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006
HALAMAN PENGESAHAN 1. Penanggung Jawab
: Ketua PJM
N a m a
: Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
Jabatan
: Ketua Pusat Jaminan Mutu
Alamat
: Jl. Sentaurus 4 Malang
Telepon
: 0341 ‐ 553559
HP
: 081 334 355106
Fax
: 0341 ‐ 575817
e‐mail
: pjm‐
[email protected]
2. Tim Pelaksana
3. Waktu Kegiatan
: Dr. Endang Arisoesilaningsih (Ketua Pelaksana) Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir Dr. Surachman, M. SiE. Dr. Muhammad Nurhuda Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak. Tim Reviewer Internal Monev PHK UB Yudie Wiro Eko Setyawan, SSi. Drs. Djaelani. : 7 November s/d 2 Desember 2006
Malang, 6 Desember 2006 Ketua PJM Prof. Dr. Ir. Soebarinoto NIP. 130 531 855
i
RINGKASAN MONITORING DAN EVALUASI AKHIR TAHUN 2006 IMPLEMENTASI PHK TPSDP, A2, SP4 Pada tahun 2006 di Universitas Brawijaya sedang menjalankan 28 hibah yaitu 4 TPSDP, 8 PHK A2, 2 PHK A3, 16 SP4, serta 1 ICT grant. Agar mutu pelaksanakan PHK terjamin dan sesuai dengan surat keputusan Rektor, maka Pusat JaminanMutu (PJM) melakukan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) PHK. Monevin dilakukan pada tengah tahun, tahunan dan akhir program dengan melibatkan 10 reviewer DPT di UB, 20 Reviewer Internal Laporan PHK bekerjasama dengan Tim Koordinasi PHK menggunakan dana Monev 2,5% DRK. Tim Koordinasi PHK ini melakukan koordinasi implementasi pada berbagai jurusan penerima program PHK A2/A3, TPSDP, SP4 dan Hibah Kompetisi tingkat Universitas. Program PHK tersebut secara umum berhasil dilaksanakan dengan sangat baik di masing‐masing unit penerima hibah, terutama oleh penerima PHK yang sudah menjalankan PHK lebih dari 2‐3 tahun. Sementara itu, beberapa penerima SP4 Kompetisi (khususnya PCPT) dan PHK TPSDP‐A2‐A3 yang baru tahun ke‐1 implementasi menunjukkan kinerja yang belum optimal. Walaupun penerima hibah telah menunjukkan kesungguhan untuk menjalankan program sesuai rencana, namun kemampuan mereka masih terbatas untuk memenuhi indikator target. Dalam Monevin terungkap bahwa mereka perlu menyesuaikan diri dengan aturan spesifik yang berlaku pada suatu PHK. Hal ini jelas tampak terutama pada ISS TPSDP yaitu LP3, UPT Bahasa dan UPT Perpustakaan. Keberhasilan PHK tidak saja dirasakan oleh jurusan/PCPT terkait namun mengimbas secara horizontal ke jurusan/PCPT lain bahkan secara vertikal ke fakultas dan universitas. Keberhasilan PHK secara sistematik telah berdampak pada peningkatan perkembangan Universitas Brawijaya. Hal ini ditandai oleh : 1. Peningkatan kapasitas internal untuk menyediakan dan memberikan pelayanan lebih baik (struktur pendanaan, bahan pustaka, jaringan sistem informasi, peralatan dan fasilitas akademik lainnya) 2. Peningkatan relevansi pendidikan yang ditandai oleh integrasi Bahasa Inggris dan komputer dalam kegiatan PBM, pembelajaran berpusat pada mahasiswa, pendekatan pembelajaran sesuai PS (problem‐based learning, research‐based learning, autonomous learning dst) dan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2008. 3. Peningkatan suasana akademik yang ditandai oleh meningkatnya aktivitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa, prestasi mahasiswa dalam lomba tingkat nasional/internasional dan perolehan paten, serta kegiatan belajar out door memanfaatkan wireless network) 4. Peningkatan efisiensi dan produktivitas akademik yang ditunjukkan oleh peningkatan IPK >3,0, penurunan lama studi dari > 4,68 tahun menjadi 4,48 tahun, indeks produktivitas 70% per tahun, pengunjung perpustakaan dan peminjam pustaka tanpa atau secara on line) ii
5. Peningkatan society recognition secara nyata akreditasi peringkat A program studi (PS) dari BAN PT, yang semula 21% menjadi 41% serta inisiasi akreditasi institusi. 6. Program keberlanjutan PHK ditunjukkan oleh beberapa good practices dari implementasi PHK telah diadopsi untuk pengembangan quality assurance system, penyusunan Renstra UB 2006‐2010 dan kebijakan akademik fakultas/universitas dan daya saing proposal PHK. Dengan demikian maka keberhasilan implementasi PHK telah memberikan dampak pada proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E) dan Sustainabilitas (S). Sementara itu, isu Leadership (L), Manajemen internal (I) dan belum cukup nyata mengalami peningkatan. Dengan demikian kalau dikaitkan dengan piramida pengembangan institusi, maka hibah telah menyebabkan peningkatan efisiensi internal, sedangkan beberapa fondasi peningkatan kapasitas internal belum cukup kuat dan efisiensi eksternal belum terpengaruh. Adapun kendala yang dihadapi dalam implementasi PHK adalah variasi kepemimpinan pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Hal ini berdampak nyata pada kurang optimalnya manajemen internal dan organisasi unit kerja. Kendala yang dihadapi terutama karena dua isu terakhir ini terkait dengan mindset pimpinan yang terkait pada pola pikir dan pola perilaku. Perbaikannya membutuhkan waktu yang cukup panjang setelah peningkatan pemahaman mencapai standar minimal.Oleh karena itu Pimpinan Universitas membuat kebijakan bahwa perbaikan manajemen internal dan kepemimpinan akan ditingkatkan melalui PHK I‐MHERE institusi dan Program Otonomi Universitas. Selain itu, pada saat Monevin PJM juga mencatat bahwa di antara penerima hibah terjadi sharing pengalaman, kegagalan dan keberhasilan menjalankan PHK sehingga terjadi dampak positif pada peningkatan suasana akademik dan mutu pengembangan jurusan/PCPT penerima hibah yang meningkat drastis. Hal ini diikuti oleh peningkatan jumlah penerima PHK dan dana yang dikelola. Akan tetapi, dampak positif tersebut kurang diamati secara vertikal pada tingkat manajerial. Hibah TPSDP Pada tahun 2006, terdapat empat (4) penerima TPSDP, yang terdiri atas 1 SSP Batch 2 PS Fisika, dan 3 ISS (LP3, UPT Perpustakaan dan UPT Bahasa), namun LP3 memiliki siklus berbeda sehingga jadwal monevin berbeda. Dibandingkan dengan hasil monevin tengah tahun, penerima TPSDP yang semula memperoleh nilai < 300 (67%), >300 (33%) dan >400 (0%), maka pada Monevin Akhir Tahun semua penerima hibah memperoleh nilai > 300 (100%). PS Fisika telah memperoleh kemajuan fisik selama 4 tahun 84,79%, namun indikator kinerja telah ditentukan. Klarifikasi telah dilakukan pada saat visitasi dan diketahui bahwa ada beberapa indikator utama maupun tambahan belum mencapai target yang ditentukan walaupun kegiatan telah semua diselesaikan kecuali pengadaan barang. Indikator proses yang dikendalikan secara internal dapat tercapai, namun indikator input dan output yang dikendalikan oleh faktor eksternal belum tercapai. Dampak positif terutama diamati pada akademik atmosfir, keterlibatan berbagai pihak dan pengakuan masyarakat akan kompetensi lulusan. iii
Sementara itu untuk dua ISS, UPT Bahasa dan UPT Perpustakaan yang sedang memulai implementasi kegiatan, pada akhir tahun ke‐1 sedang menyesuaikan diri dengan manajemen TPSDP. Kemajuan fisik meningkat dari 0% pada Monevin tengah tahun menjadi 47,26% dan 44,37% pada akhir tahun. Dampak positif terutama diamati pada interaksi kedua UPT dan koordinasi yang lebih baik dengan jurusan. Untuk UPT Bahasa dampak penting TPSDP adalah peningkatan publikasi, kepuasan mahasiswa pada ESNED (English for student of non English Department), kesiapan mahasiswa dalam autonomous learning dan bilingual learning. Sedangkan untuk UPT Perpustakaan, dampak yang menonjol adalah peningkatan kualifikasi SDM, standarisasi pelayanan referensi, transaksi dan interkoneksi dengan PS/Fakultas. Kendala utama dalam implementasi adalah kelambanan perolehan NOL (No objection letter) baik untuk pengadaan barang maupun persetujuan kegiatan, selain kepemimpinan dan manajemen internal. Untuk itu, maka efektivitas aktivitas SPMU untuk membantu percepatan perolehan NOL ke CPMU/ADB perlu ditingkatkan. Selain proses, SPMU perlu memonitor lebih baik capaian target output maupun outcomes penerima hibah. PHK A2 dan A3 Sepuluh jurusan sedang menjadi penerima PHK, 8 A2 dan 2 A3 dari hibah PHK batch 1‐3. Untuk itu, implementasi 3 PHK A2 telah mencapai tahun terakhir, 3 PHK A2 menjalankan hibah selama 2 tahun dan batch 3 dimenangkan oleh 2 PHK A2 dan 2 PHK A3 yang baru memulai kegiatan tahun ke‐1. Kemajuan kegiatan fisik mencapai 90%‐100% dan kegiatan berakhir pada bulan Desember 2006. Semua penerima hibah mendapat penilaian Monevin > 300 (20%), > 350 (80%) dan > 400 (30%) pada akhir tahun. Dengan demikian, maka secara proses implementasi PHK A2‐A3 dinilai paling lancar dan cukup berhasil mencapai target yang ditetapkan. Dampak positif yang diamati terutama dalam hal proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan Produktivitas (E). Khusus untuk penerima hibah batch 1, juga telah memperbaiki kegiatan terkait isu Sustainabilitas (S). Dalam hal input, beberapa jurusan bidang Agrokompleks menghadapi kendala penurunan jumlah dan mutu mahasiswa baru. Sementara itu, perbaikan isu Leadership (L) dan Manajemen internal (I) juga dirasakan pada tingkat jurusan, sementara pada tingkat fakultas dan universitas belum dapat diamati secara nyata. Dua penerima hibah yang kurang optimal keberhasilannya adalah PHK A2 di Jurusan Teknik Elektro dan PHK A3 di Jurusan Manajemen. Keberhasilan pada Jurusan Teknik Elektro dinilai kurang karena meskipun kemajuan fisik kegiatan sudah mencapai > 90%, namun lama studi dan beberapa indikator tambahan masih sangat jauh dari target yang ditetapkan, analisis permasalahan belum mencukupi dan program keberlanjutannya belum dikemukakan. Untuk Jurusan Manajemen, masih ada kelemahan dalam penulisan laporan, misalnya rancangan kegiatan, analisis indikator capaian, dan dukungan data. Selain itu, beberapa informasi tidak dapat diklarifikasi karena pada saat visitasi mahasiswa dan dosen non‐taskforce tidak hadir. Keberlanjutan program dari penerima hibah batch 1 umumnya telah dirumuskan dengan lebih baik, bahkan Fakultas Hukum dan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak telah mengusulkan proposal Program B, walaupun belum berhasil. Pada saat ini Fakultas Hukum sedang menyusun proposal I‐MHERE batch 3 dengan PS Teknologi Hasil Pertanian dan PS Biologi. iv
PHK SP4 Enam belas jurusan/PCPT sedang menjadi penerima PHK SP4 kompetisi, 9 di antaranya dari batch 2 yang telah mencapai tahun terakhir, sedangkan sisanya dari batch 3 yang baru memulai kegiatan tahun ke‐1. Meskipun pada saat Monevin tengah tahun, kemajuan kegiatan fisik 63% penerima hibah masih mencapai < 50% namun pada akhir tahun ini semua penerima hibah telah menunjukkan kemajuan fisik >90%. Hal itu secara konsisten juga dapat diamati dari peningkatan nilai evaluasi visitasi Monevin Akhir Tahun dibandingkan Monevin Tengah Tahun. Pada saat Monevin Tengah Tahun jumlah penerima hibah yang mendapat nilai rata‐rata < 300 adalah 25%, > 300 (75%), > 350 (31%) dan > 400 (13%), sedangkan pada akhir tahun < 300 adalah 6%, > 300 (94%), > 350 (69%) dan > 400 (37%). Dengan demikian, maka proses implementasi SP4 semula dinilai sangat variatif, maka pada akhir tahun menunjukkan kesungguhan. Prestasi rendah diperoleh oleh satu penerima hibah batch 3 PCPT yang terlambat mengumpulkan laporan dan tidak menunjukkan kesiapan menghadapi visitasi. Dampak positif yang diamati terutama dalam peningkatan kapasitas internal melalui investasi pengadaan barang dan kegiatan fisik. Sementara itu akibat lemahnya seleksi dan kurangnya pembinaan awal maka sebagian besar kegiatan yang diprogramkan PCPT masih bersifat investasi, bukan program penyelesaian masalah atau program pengembangan. Kegiatan tidak selalu menggunakan isu LRAISE. Sangat disayangkan, sebagian PCPT batch 2‐3 kurang menunjukkan implementasi dan dampak yang baik. Beberapa penerima hibah yang berhasil mengimplementasikan program telah menunjukkan kinerja organisasi yang lebih sehat, sebaliknya bagi penerima hibah dengan kinerja kurang baik telah dipanggil PJM untuk diminta klarifikasi. Bagi mereka, ternyata hibah SP4 belum mampu menginisiasi good practices dalam pengembangan program, penerima hibah masih menganggap SP4 sebagai proyek konvensional dan kurang memperhatikan keberlanjutan. Oleh karena itu, sejak ada Monevin tahun 2005, beberapa praktek kurang baik dapat dikurangi. Keberlanjutan program dari beberapa penerima hibah batch 2 berkinerja baik telah dirumuskan, bahkan beberapa Jurusan telah mengusulkan proposal PHK A2‐A3, walaupun belum berhasil. Praktek baik menyusun program selama SP4 terlalu sedikit dan belum mencukupi untuk memenuhi passing grade PHK A2‐A3, proposal telah gugur dalam seleksi internal UB tahun 2006. Bahkan untuk beberapa penerima SP4 yang kurang baik, adanya hibah tidak memberikan kesan manfaat secara institusional. Kedepan, Monevin akan dimulai dari Rencana Implementasi Program (RIP) 2007.
v
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ i RINGKASAN .....................................................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................................... vi I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 1.2. Tujuan........................................................................................................................ 2 1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik....................................................... 2 1.4. Pelaksanaan Monevin ............................................................................................. 3 1.5. Kriteria Penilaian ..................................................................................................... 4 1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian ..................................................................... 4 1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Akhir Tahun 2006 ............................................... 5 II. MONEVIN AKHIR TAHUN TPSDP 2006 .............................................................. 7 2.1. Penilaian .................................................................................................................... 8 2.2. Komentar Reviewer................................................................................................... 9 III. MONEVIN AKHIR TAHUN PHK A2 DAN A3 2006 ........................................ 17 3.1. Penilaian .................................................................................................................. 18 3.2. Komentar Reviewer................................................................................................. 19 IV. MONEVIN AKHIR TAHUN SP4 KOMPETISI.................................................. 39 4.1. Penilaian Monevin Akhir Tahun SP4 Kompetisi Universitas Brawijaya Tahun 2006 .................................................................................................. 40 4.2. Komentar Reviewer ............................................................................................... 41
vi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kesehatan institusi, Universitas Brawijaya telah mengikuti beberapa Program Hibah Kompetisi (PHK) sejak 1998. Tujuan proyek DUE, DueLike, QUE, TPSDP dan Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti adalah meningkatkan mutu pendidikan di jurusan di masing‐masing Perguruan Tinggi penerima hibah. Tercapainya peningkatan mutu pendidikan akan diukur menggunakan beberapa indikator kinerja (performance indicators) yang telah ditetapkan maupun yang diusulkan oleh penerima hibah. Sasaran kuantitatif indikator‐indikator tersebut ditetapkan sebelum program dimulai dan dicantumkan dalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek (Project Implementation Plan/PIP) yang diajukan oleh penerima hibah dari masing‐masing Perguruan Tinggi. Peningkatan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh peningkatan indikator‐indikator tersebut diharapkan tercapai karena adanya perbaikan didalam pengelolaan Jurusan dan pelaksanaan Program Studi sebagai dampak dari implementasi hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Majelis dan komisi yang ada di Dewan Pendidikan Tinggi bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Akan tetapi secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi pengembangan Jurusan dan Program Studi, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh penerima hibah, baik secara kualitatif yaitu berupa evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan oleh unit penerima hibah, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan indikator kinerja pada setiap akhir tahun pelaksanaan proyek/program selama proyek/program berlangsung. Selain itu reviewer internal PJM‐UB juga melakukan evaluasi tahunan terhadap kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan oleh proyek/program tersebut sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya No. 023/A/SK/2006, tugas PJM‐UB adalah
1. Pengembangan prosedur baku (Standard Operating Prosedur) untuk : 1.1. Menjamin kualitas dan seleksi internal proposal Program Hibah Kompetisi (PHK) dari DIKTI (TPSDP, SP4, A, B, IMHERE dan lain‐lain) 1.2. Menjamin kualitas pelaksanaan PHK DIKTI tersebut melalui Monitoring dan Evaluasi (Monev) 1.3. Pendampingan pada saat visitasi PHK dari DIKTI 1.4. Menjamin kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat 1.5. Menjamin kualitas usulan akreditasi Program Studi/Institusi melalui pendampingan
2. Monitoring dan evaluasi uji coba serta implementasi manual untuk kegiatan akademik.
3. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Akademik di Universitas Brawijaya. 4. Penyebarluasan praktek baik (good practices) dari suatu unit penerima PHK ke unit yang lain.
1
1.2. Tujuan Tujuan utama dilakukannya monitoring dan evaluasi internal adalah : 1. Mengetahui
dengan jelas perkembangan unit penerima hibah dalam mengimplementasikan rencana pengembangannya yang tertuang didalam proposal dan Rencana Implementasi Program.
2. Membantu unit penerima hibah dengan memberikan masukan‐masukan dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan rencana pengembangannya. 3. Menentukan kelayakan pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Implementasi Tahun
berikutnya. 4. Memberikan laporan dan rekomendasi kepada Rektor dan Penanggungjawab
Kegiatan mengenai tindak lanjut pelaksanaan pemberian hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada unit penerima hibah tersebut.
1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik Proses monitoring dan evaluasi yang dianggap baik harus dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Reliable (kehandalan) Keandalan dari suatu proses monitoring dan evaluasi dinilai dengan kesamaan hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut pada berbagai kondisi yang relatif sama, kalau antar kondisi‐kondisi tersebut diperbandingkan. Dengan demikian, faktor‐ faktor subyektifitas (seperti karakteristik individu para reviewer, penafsiran dan penilaian yang tidak berdasar, dsb) dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sedapat mungkin dikurangi ataupun dihindari. 2. Transparan Transparansi pada proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi dan pihak yang dimonitor dan dievaluasi memahami dengan baik proses tersebut, termasuk pemahaman mengenai tujuan, alasan maupun hasil yang diharapkan. 3. Credible (dapat dipercaya) Tingkat kredibilitas suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung pada tingkat validitas hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur prestasi yang telah dicapai dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan mengukur kewajaran dalam pembiayaan implementasi program, serta keterbukaan dari yang dimonitor dan dievaluasi (penerima hibah) menjadi faktor yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian. 4. Comprehensiveness (tingkat komprehensif) Tingkat Komprehensif dari suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung kepada keseuaian jumlah obyek yang diamati dan kesesuaian jumlah sampel responden (mahasiswa, dosen, dsb) yang disiapkan oleh unit yang dimonitor dan dievaluasi. 2
5. Universality Keuniversalan suatu proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana proses tersebut dapat diadopsi dan dilaksanakan pada berbagai subject area dan pada berbagai kondisi. 6. Effectiveness Efektivitas proses monitoring dan evaluasi yang berkualitas bergantung pada sejauh mana dampak dari proses tersebut menyebabkan penerima hibah secara sadar melakukan proses pengembangan yang berkesinambungan (continuous improvement), termasuk melakukan identifikasi peluang‐peluang pengembangan, memberikan informasi secara berkesinambungan pada para stakeholder mengenai perkembangan institusinya, dsb. Ke 6 kriteria tersebut diatas, sebaiknya dipahami benar oleh Reviewer Internal yang melakukan proses monitoring dan evaluasi.
1.4. Pelaksanaan Monevin Monev tengah tahun dan akhir tahun akan dilaksanakan oleh sebuah tim internal reviewer PJM atau minimal harus terdiri dari dua orang reviewers. Monev dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu di tengah dan akhir tahun implementasi. Monev dilakukan dengan desk evaluation didasarkan pada Laporan Tengah Tahun dan Presentasi Kemajuan PHK di depan seluruh taskforce penerima hibah. • Desk evaluation Dilakukan oleh dua (2) orang Reviewer Internal dan dimaksudkan untuk mendapat informasi secara detail kemajuan, kendala dan solusi alternatif yang dilakukan oleh penerima PHK berdasarkan Laporan yang telah dibuat. Reviewer Internal diharuskan menyampaikan penilaian dan komentar terhadap laporan dalam bentuk tertulis(format terlampir). Penilaian dan komentar diberikan ke masing‐masing jurusan penerima hibah melalui PJM. Setiap penerima PHK menyerahkan dua eksemplar Laporan. Dilakukan pada Monev tengah dan akhir tahun. • Progress Report Presentation Selain itu, pada waktu yang disepakati, penerima hibah melakukan presentasi di hadapan seluruh penerima PHK di lingkungan Universitas Brawijaya. Komentar dari reviewer pada saat desk evaluation dapat diklarifikasi melalui diskusi. Selain itu, forum ini juga diharapkan menjadi sarana penyebaran dari good practices setiap penerima hibah. Pimpinan fakultas dan universitas dapat hadir dalam acara ini untuk memberikan pengarahan. • Site visit Selain itu, pada waktu yang disepakati pada akhir tahun, dilakukan visitasi untuk melakukan klarifikasi keberhasilan, kendala dan dampak hibah yang diterima. Dilakukan oleh dua (2) orang internal reviewer PJM dan dialog dengan Pimpinan Fakultas, Jurusan, PIC, dosen dan mahasiswa serta pemeriksaan dokumen pendukung. 3
1.5. Kriteria Penilaian 1. Kepemimpinan dan komitmen institusi Kriteria ini menilai peranan dan komitmen pimpinan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan program tahun berikutnya. Peran Tim Monevin dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan program dan pencapaian tujuan, juga merupakan hal yang termasuk dalam penilaian kriteria ini. Kepemimpinan yang baik harus tercermin dalam keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa (sesuai dengan proramnya) dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Kualitas laporan dan Rencana Implementasi Program Tahun Kedua akan mencerminkan kualitas kepemimpinan. 2. Kemampuan melaksanakan program Kriteria ini menilai kemampuan insitusi dan jurusan/PCPT untuk melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan sesuai dengan jadwal dan target yang ditetapkan. Kemampuan melaksanakan program tidak hanya dilihat dari kemampuan insitusi dalam melaksanakan investasi, tetapi juga menginisiasi dan melaksanakan kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan dukungan investasi atau kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan investasi. Kegiatan‐kegiatan yang telah dimulai atau sedang dilaksanakan harus mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan. Kemampuan melaksanakan program juga harus tercermin dari upaya insitusi dalam mengatasi hambatan yang ada. 3. Keberlanjutan Program Penilaian aspek ini ditujukan pada kejelasan strategi dan program yang akan menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan. Secara umum ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan sumber daya yang telah ditanam (invested resources).
1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian Hasil evaluasi Laporan Tengah Tahun dan Rencana Program Tahun Kedua berupa nilai dan komentar yang diberikan terhadap Laporan Tengah Tahun dan Rencana Program Tahun Kedua berdasarkan kriteria penilaian. Sistem penilaian untuk setiap kriteria menggunakan skala 1‐5, dimana 1 = sangat buruk (very poor), 2 = buruk (poor), 3 = cukup (fair), 4 = baik (good), dan 5 = sangat baik (very good). Nilai bagi masing‐masing kriteria (S), kemudian dikalikan dengan bobot penilaian (W) untuk menghasilkan nilai total: Nilai total
= ∑ S(i) × W(i) ; i = 1 – 4
dimana S(i)
= nilai yang diberikan untuk kriteria ke‐i
W(i)
= faktor bobot untuk kriteria ke‐i
Sistem penilaian ini akan menghasilkan nilai total yang berkisar antara 100 – 500. 4
1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Akhir Tahun 2006 Hari & Jam
Jurusan/ PS/ PCPT
Jenis PHK
Reviewer 1
Reviewer 2
Selasa, 21 Nop 10.00-13.00
Teknik Elektro (Batch II)
A2
Soebarinoto, Ir., Dr., Prof.
E.F. Sri Maryani Santoso, Ir., MS.
Rabu, 22 Nop 08.00-11.00
Nutrisi dan Makanan Ternak (Batch I)
A2
Harry Soekotjo Dachlan, Ir., M.Sc., Dr.
Didik Suprayogo, Ir., Ph.D.
Rabu, 22 Nop 09.00-12.00
Ilmu Tanah (Batch I)
A2
Endang Arisoesilaningsih, Dr.
Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D.
Rabu, 22 Nop 10.00-13.00
Manajemen (Batch III)
A3
Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc.
Eko Ganis S., M.ComHons., Ph.D.
Rabu, 22 Nop 12.00-15.00
Ilmu Hukum (Batch I)
A2
Harry Soekotjo Dachlan, Ir., M.Sc., Dr.
Muhammad Nurhuda, Dr.
Rabu, 22 Nop 14.00-17.00
UPT Bahasa
TPSDP
Mohammad Bisri, M.S., Dr.
Muhammad Nurhuda, Dr.
Kamis, 23 Nop 09.00-12.00
Arsitektur (Batch II)
A2
Cahyo Prayogo, Ir., MP.
M. Halim Natsir, S.Pt., M.P.
Kamis, 24 Nop 10.00-13.00
LP3
Soebarinoto, Ir., Dr., Prof.
Mohammad Bisri, M.S., Dr.
Jumat, 24 Nop 13.00-16.00
Akuntansi (Batch III)
A3
Surachman, M.SiE., Dr.
Sri Lestariningsih, SH, MHum.
Sabtu, 25 Nop 09.00-12.00
Kimia (Batch III)
A2
Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT.
Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc.
Sabtu, 25 Nop 09.00-12.00
UPT Perpustakaan
Herman Tolle, MT
Surachman, M.SiE., Dr.
Sabtu, 25 Nop 09.00-12.00
Teknik Industri Pertanian (Batch II)
A2
Sri Rahayu Utami, Ir., Dr.
Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing.
Sabtu, 25 Nop 10.00-13.00
Budidaya Pertanian (Batch III)
A2
Rusdi Tjahjono, Ir. MSA.
Sunarto Ismunandar, Ir., MS.
Sabtu, 25 Nop 10.00-13.00
PS Fisika
Endang Arisoesilaningsih, Dr.
Sri Lestariningsih, SH, MHum.
TPSDP
TPSDP
TPSDP
5
Hari & Jam
Jurusan/ PS/ PCPT
Reviewer 1
Reviewer 2
Senin, 27 Nop 11.00 – 14.00
BAUK (Batch III)
E.F. Sri Maryani Santoso, Ir., MS.
Senin, 27 Nop 11.00 – 14.00
PJM (Batch III)
Sri Lestariningsih, SH, MHum.
Senin, 27 Nop 13.00 – 16.00
BAAK (Batch III)
Setyo Widagdo, SH., MH.
Senin, 27 Nop 14.00 – 17.00
Program Bahasa dan Sastra (Batch III)
Jody Moenandir, Ir., Dr., Prof.
Selasa, 28 Nop 10.00 – 13.00
BAPSI (Batch II)
Surisdiarto, Ir., M.Rur.Sc.
Endang Arisoesilaningsih, Dr.
Selasa, 28 Nop 13.00 – 15.00
Jur. Sosek Pertanian (Batch III)
M. Halim Natsir, S.Pt., M.P.
Soebarinoto, Ir., Dr., Prof.
Rabu, 29 Nop 09.00 – 12.00
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (Batch II)
Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT.
Ani Mulyasuryani, MS., Dr.
Rabu, 29 Nop 09.00 – 12.00
Manajemen Sb. Daya Perairan (Batch II)
Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing.
Surisdiarto, Ir., M.Rur.Sc.
Rabu, 29 Nop 09.00 – 12.00
Teknik Pertanian (Batch II)
Hermin Sulistyarti, Dr.
Jody Moenandir, Ir., Dr., Prof.
Rabu, 29 Nop 14.00 – 17.00
Fakultas Kedokteran (Batch II)
Endang Arisoesilaningsih, Dr.
Rabu, 29 Nop 10.00 – 13.00
Jur. Adm. Bisnis (Batch III)
Eko Ganis S., M.ComHons., Ph.D.
Surachman, M.SiE., Dr.
Rabu, 29 Nop 09.00 – 12.00
Lab. Sentral Ilmu & TP (Batch III)
Yulia Nuraini, Ir., MS
Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc.
Kamis, 30 Nop 09.00 – 12.00
Pusat Pengembangan ELearning (Batch II)
Muhammad Nurhuda, Dr.
Cahyo Prayogo, Ir., MP.
Kamis, 30 Nop 09.00 – 12.00
Matematika (Batch II)
Lilik Setyobudi, Dr.
Rusdi Tjahjono, Ir. MSA.
Sabtu, 2 Des 09.00 – 12.00
UPPTI (Batch II)
Hartutik, Ir., Dr., Prof.
Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing.
Sabtu, 2 Des 09.00 – 12.00
Produksi Ternak (Batch II)
Sri Rahayu Utami, Ir., Dr.
Rusdi Tjahjono, Ir. MSA.
6
Surachman, M.SiE., Dr.
Eko Ganis S., M.Com-Hons., Ph.D.
II. MONEVIN AKHIR TAHUN TPSDP 2006
7
2.1. Penilaian Monevin Akhir Tahun TPSDP Universitas Brawijaya Tahun 2006 Penerima Hibah PS Fisika LP3 UPT Perpustakaan UPT Bahasa
Reviewer Endang Arisoesilaningsih Sri Lestariningsih Soebarinoto M. Bisri Herman Tolle Surachman M Bisri M. Nurhuda
Kepemimpinan & Komitmen 30
Pelaksanaan Program 50
4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 2 2 3 3 3 3
8
Keberlanjutan
Skor
Rata‐rata
20 3 3 4 4 3 3 3 3
330 330 300 300 330 330 330 300
330 300 330 315
2.2. Komentar Reviewer Program Hibah Kompetisi (PHK) Perguruan Tinggi TPSDP Komentar Reviewer Nama Program Studi / ISS
: Fisika FMIPA
Nama Reviewer
: 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih
2. Sri Lestariningsih, SH., MHum.
Komentar Umum Program Studi (PS) Fisika telah menyelesaikan berbagai kegiatan dengan isu LRAIE++ hingga tahun ke‐4 untuk Strengthening Study Program (SSP). Laporan Akhir Program TPSDP batch 2 dibuat dengan menunjukkan kemajuan capaian fisik tahun ke‐4 mencapai 93,09% sedangkan kemajuan fisik selama 4 tahun mencapai 82,82%. Laporan juga menyampaikan keberhasilan yang dicapai hingga saat ini dengan menunjukkan capaian indikator utama dan pendukung hasil evaluasi diri. Dibandingkan dengan Laporan Tengah Tahun, maka laporan terakhir ini telah menunjukkan kemajuan yang cukup baik, terutama terkait dengan capaian indikator yang semula masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Akan tetapi, meskipun pelaksanaan kegiatan‐kegiatan sudah diupayakan dijalankan sesuai rencana, akan tetapi analisis pencapaian indikator yang sesuai dengan target atau belum selama kurun waktu 4 tahun belum dapat dikemukakan. Disarankan agar laporan mengadopsi kebiasaan/teknik menyampaikan “achievement” secara benar, misalnya dengan menjelaskan “output, outcomes/impacts, obstacles dan their solution, future planning”. Dengan demikian apabila ada ketidaktercapaian suatu indikator, maka analisis mendalam dapat mengidentifikasi permasalahan dan akar penyebabnya, sehingga dapat segera diupayakan solusi yang tepat. Perlu diidentifikasi apakah kesulitan dalam melakukan analisis dimungkinkan karena terjadi pergantian pengelola program, kurang adanya informasi yang berlanjut tentang alasan/faktor tercapainya atau tidak indikator kinerja pada tahun‐tahun sebelumnya dengan capaian indikator pada akhir tahun sekarang. Keberhasilan yang menonjol dari kinerja PS Fisika setelah menerima dana TPSDP adalah perbaikan proses PBM yang didukung oleh kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan saat ini, upaya perbaikan layanan untuk kegiatan mahasiswa dan peningkatan akademik atmosfir, kualifikasi pendidikan dosen meningkat tajam serta fasilitas peralatan laboratorium yang cukup lengkap. Dengan demikian, maka kepuasan mahasiswa terhadap kurikulum dan PBM meningkat dan mencapai > 70%. Akan tetapi, selain keberhasilan tersebut, perbaikan kinerja PS Fisika belum mampu menghadapi tantangan dari faktor luar, terutama untuk mengatasi penurunan jumlah dan kualitas input mahasiswa baru. Selain itu, beberapa program belum terlaksana secara efektif, akreditasi PS, indikator terkait kinerja dosen dalam penelitian tidak mencapai target antara lain dinyatakan karena pengadaan peralatan tahun ke‐3 dan ke‐4 mengalami hambatan hingga saat ini. Birokrasi memperoleh NOL (No Objection Letter) 1‐3b dari CPMU/ADB dinilai menjadi faktor utama ketidaksesuaian antara kegiatan dan dukungan peralatan. Selain itu, keterbatasan prestasi sebenarnya telah terdeteksi di tahun ke‐3, namun hingga 9
tahun ke‐4 hal itu belum dapat diatasi. Hal itu mengungkapkan informasi apakah program TPSDP PS Fisika telah mendukung peningkatan kapasitas internal yang memadai (isu Kepemimpinan (L) dan Manajemen internal (I)). Untuk keberlanjutan TPSDP setelah pelaksanaan 4 tahun telah dinyatakan dalam laporan ini, antara lain evaluasi dan pengembangan isu di Jurusan Fisika yang akan ditangani oleh unit‐unit tertentu. Akan lebih baik kalau dibentuknya unit‐unit tersebut diperkuat dengan bukti dukung misalnya SK dari pimpinan Jurusan/Fakultas. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Peranan dan komitmen pimpinan (dari individual hingga institusional leaders) sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan keberlanjutan program berikutnya. Pimpinan Jurusan dalam kegiatan Monevin Akhir tahun 2006 menunjukkan komitmen guna keberhasilan dan pencapaian program. Akan tetapi dukungan tersebut, seharusnya diikuti dengan partisipasi semua pihak dalam kegiatan, sebagai misal aktivitas peningkatan kemampuan Bahasa Inggris ternyata lebih banyak diarahkan pada dosen muda. Dukungan di tingkat pimpinan fakultas perlu lebih ditingkatkan, karena Pimpinan belum dapat mengamati keberhasilan implementasi TPSDP PS Fisika. Selain itu, terdapat beberapa informasi penting dari pimpinan yang perlu segera ditindaklanjuti oleh jurusan, antara lain lama studi mahasiswa di Jurusan Fisika paling lama dibandingkan dengan jurusan lain di FMIPA. Hal ini akan menjadi pertanyaan mengenai dampak TPSDP selama 4 tahun kepada mahasiswa dalam penyelesaian studi. Selain itu, komitmen taskforce diamati cukup baik ditunjukkan oleh keberhasilannya menjalankan program hingga tahun ke‐4, keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Selain kerjasama dengan UPT Bahasa untuk menyusun English For Academic Purposes (EAP), laporan belum mengungkapkan komitmen pimpinan untuk penerapan beberapa good practices yang diadopsi menjadi kebijakan tingkat jurusan maupun fakultas atau universitas. Taskforce juga belum menunjukkan bila ada dukungan manajemen internal dan arahan pimpinan institusi untuk mengatasi permasalahan terkait penurunan kualitas input, keterbatasan penerapan standar baru PBM untuk dosen di luar PS Fisika dan belum melembaganya sistem penjaminan mutu akademik di Jurusan Fisika. Kemampuan Melaksanakan Program Jurusan telah melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan, walaupun beberapa jadwal telah disesuaikan dengan perolehan NOL, perkembangan dan situasi yang ada. Beberapa kegiatan atau investasi menunjukkan efektivitas yang tinggi, sedangkan yang lainnya bahkan tidak terlaksana dan sulit mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja cukup banyak yang tidak tercapai sesuai target yang ditentukan, dan bahkan terdapat indikator kinerja yang tidak tercapai sama sekali (indikator tentang jumlah buku yang diterbitkan oleh staff). Kemudian terdapat juga indikator yang tidak mengalami kenaikan sejak 3 tahun terakhir (kemampuan Bahasa Inggris staff akademik). Untuk fenomena ini, belum diberikan uraian secara jelas tentang faktor penyebabnya dan alasan tidak tercapainya indikator tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka secara rasional dalam pelaksanaan kegiatan terdapat hambatan yang dialami, tetapi dalam laporan tidak dikemukakan hambatan tersebut dan bagaimana upaya mengatasinya, serta rencana perbaikan/tindak lanjut di masa datang. Karena perbaikan kinerja unit pengelola TPSDP tidak akan berhenti dengan selesainya program 10
ini, namun akan tetap menjadi pedoman pelaksanaan evaluasi diri untuk perbaikan dan pengembangan PS Fisika di masa datang. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan berada dalam satu rangkaian, sehingga secara logis dampak dari aktivitas‐aktivitas tersebut akan berpengaruh secara langsung satu dengan lainya. Akan tetapi hal ini belum terjadi, karena dinyatakan kemampuan penguasaan komputer dan mulitmedia, Bahasa Inggris dari staff akademik sudah baik, dan persiapan untuk mengajar juga menjadi baik. Namun yang terjadi justru tingkat kepuasaan mahasiswa terhadap materi dosen masih rendah. Taskforce harus lebih cermat terhadap kondisi yang demikian, dan dapat segera melakukan perbaikan atas kondisi tersebut. Beberapa kendala, permasalahan dan situasi baru belum dianalisis cukup komprehensif. Kegiatan R1 untuk mengembangkan ketrampilan Bahasa Inggris, komputer dan jaringan untuk mahasiswa. Seluruh program telah diimplementasikan walaupun beberapa sub‐kegiatan tertunda hingga tahun berikutnya. Memperhatikan kelengkapan dukungan fasilitas komputer dan peningkatan TOEFL, maka indikator capaian yang dituliskan dalam laporan kurang memadai. Untuk itu diperlukan klarifikasi angkatan mahasiswa yang diambil sebagai sampel, metode dan tool evaluasi yang digunakan. Mengingat kesulitan mahasiswa dalam memahami referensi berbahasa Inggris, maka perlu ada analisis terkait dengan keengganan mahasiswa berkunjung ke perpustakaan, serta implementasi terstruktur bilingual class. Kegiatan R2 berupaya memperpendek waktu tunggu lulusan dan menyesuaikan kurikulum dengan pengguna. Kegiatan telah dilakukan dengan baik, namun keterbatasan PS Fisika mencapai target kepuasan mahasiswa terhadap kurikulum baru perlu dievaluasi secara mendalam. Dari sini akan diketahui akar permasalahan yang teridentifikasi dan solusi untuk perbaikan. PS Fisika diharapkan dapat mendeteksi secara dini kesulitan dan segera mencari solusinya. Kegiatan E.1 dan E2 bertujuan memperpendek lama studi dengan perbaikan komponen input dan proses pembelajaran dan penelitian. Meskipun, kegiatan telah terimplementasi namun pengadaan peralatan laboratorium dinyatakan belum tersedia. Terkesan bahwa kegiatan E.21 tidak pernah terimplementasikan (halaman 33). Anehnya, pelayanan laboratorium meningkat secara nyata, walaupun masih terbatas pada pelayanan oleh laboran (halaman 31). Kalau demikian, berarti apakah peralatan sebenarnya memang kurang diperlukan? Penurunan lama pengerjaan skripsi telah memberikan kontribusi pada pemendekaan lama studi, sedangkan produktivitas dosen dalam publikasi internasional cenderung masih fluktuatif dan belum sesuai target. Sebaiknya dihindari penjelasan achievement yang berorientasi pada investasi atau pengadaan ruang, namun lebih diutamakan menyampaikan peran dan perbaikan kinerja. Perlu dipikirkan bagaimana keberlanjutan program setelah TPSDP. Keberhasilan kegiatan A terkait dengan peningkatan budaya ilmiah civitas akademika, perbaikan kemampuan dosen dalam menggunakan bahasa Inggis dan kumputer untuk meningkatkan produktivitas dosen dalam penerbitan buku. Selain itu tidak ada penjelasan terkait dengan sub kegiatan A.1.5. apakah betul tidak implementasinya? Banyak keberhasilan research grant dicatat, namun semua indikator antara yang dibuat tidak satupun mencapai target. Klarifikasi sangat diperlukan untuk menganalisis permasalahan yang ada. Perbaikan manajemen sumber daya manusia di laboratorium dan administratif telah dilakukan dengan melibatkan pengelolaan SIM, pengembangan sistem TQM dan pelayanan PBM. Peningkatan kinerja administratif telah memuaskan mahasiswa, namun 11
kepuasan lulusan terhadap layanan laboratorium kurang dari target. Untuk kegiatan AE, penjelasan tentang achievement masih merujuk pada data mahasiswa angkatan 2005, bagaimana dengan mahasiswa angkatan 2006? Beberapa indikator masih jauh dari target capaian yang diusulkan, sehingga perlu ditegaskan akar permasalahan dan strategi perbaikan kinerja pasca TPSDP. Terkait dengan angka‐angka pencapaian indikitor kinerja perlu untuk dicermati lebih teliti, karena inkonsistensinya penyebutan angka di hal. 36 dengan angka di tabel pada masing‐masing kegiatan yang dilakukan. Keberlanjutan Program Taskforce telah melakukan kegiatan memperbaiki proses penyehatan Jurusan Fisika. Keberlanjutan program telah dipikirkan untuk mencapai target yang ditetapkan. Akan tetapi perubahan kondisi lokal, UB, nasional bahkan global menuntut adanya perencanaan strategis. Dengan demikian, maka praktek baik dan prestasi yang dicapai selama menerima TPSDP dapat terjamin keberlanjutannya, khususnya untuk mencapai target indikator yang belum tercapai. Pembentukan unit‐unit tertentu di Jurusan untuk melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan berdasarkan issu L‐RAISE disarankan untuk diperkuat dengan dasar hukum SK dari pimpinan di Jurusan/Fakultas yang memuat pula tugas, pokok , fungsi (tupoksi) dan dalam pelaksanaan kegiatannya diikuti dengan monitoring secara berkelanjutan dari pihak pimpinan. Selain itu, keberlanjutan TPSDP ini akan dipertanyakan jika tidak didukung oleh adanya jumlah input mahasiswa baru yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan dan komitmen pimpinan untuk upaya perbaikan berkelanjutan. Nama Program Studi / ISS
: UPT Perpustakaan
Nama Reviewer
: 1. Herman Tolle, MT.
2. Dr. Surachman, M.SiE.
Komentar Umum Laporan ISS‐TPSDP UPT Perpustakaan merupakan Laporan akhir tahun ke‐1, sementara hibah direncanakan berjalan selama 1,5 tahun dan akan berakhir pada tengah tahun 2007. Dari hasil review dan site visit terlihat kesungguhan dari grantee untuk melaksanakan program, walaupun masih tampak sejumlah kekurangan. Serapan dana terlihat masih rendah, yang berdampak pada total progres aktivitas yang baru 37% padahal telah memasuki 2/3 alokasi waktu kegiatan. Alasan bahwa alokasi anggaran yang terkendala belum selesainya proses pengadaan barang harus dijelaskan dalam laporan, sehingga total progres seharusnya lebih dari 37%. Data‐data yang ditampilkan masih belum lengkap dan mendetail. Indikator capaian masih ada yang belum menampakkan perubahan atau belum di update, walaupun ada sebagian yang menunjukkan lonjakan yang sangat besar. Hal ini diketahui pada saat visitasi. Perlu dilakukan analisis mendalam apakah peningkatan indikator karena disebabkan kinerja perpustakaan berdasarkan kontribusi aktifitas dalam PHK TPSDP atau karena ada faktor lain. Laporan penggunaan dana dalam Lampiran sebaiknya juga dibuat lebih detail dan teliti.
12
Kepemimpinan dan Komitment Institusi (L) Komitmen dari pimpinan dinilai baik karena keterlibatan aktif dalam pelaksanaan program. Perkembangan program dipahami dengan baik oleh pimpinan sehingga dapat memberikan pertimbangan dan solusi ketika pengelola PHK menghadapi kesulitan. Kepemimpinan yang kuat juga menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan program. Namun demikian hal yang menggembirakan kegiatan‐kegitan tersebut telah melibatkan semua unsur yang ada, mulai dari tingkat pimpinan sampai dengan mahasiswa dan masih diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pimpinan dan masing‐masing pelaksana kegiatan agar laporan yang disampaikan memenuhi standar atau acuan yang telah ada. Kemampuan melaksanakan program Kemampuan melaksanakan program dinilai cukup baik. Program yang dilaksanakan meliputi empat kegiatan utama yang meliputi peningkatan kemampuan akses terhadap Informasi, peningkatan kinerja pelayanan, peningkatan distribusi Informasi terhadap masyarakat melalui layanan perpustakaan dan peningkatan kerja sama dengan perpustakaan perguruan tinggi lain dan sumber‐sumber lain. Dalam laporan Akhir tahun terdapat beberapa pelaksanaan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan dikarenakan ada beberapa kendala teknis. Di samping itu telah disampaikan secara rinci kemajuan masing‐masing kegiatan yang dapat diukur dari setiap kegiatan. Untuk itu kalau ada kegiatan yang belum dapat diselesaikan dapat diketahui sub‐sub kegiatan yang telah dilaksanakan dan sub kegiatan mana yang belum dilaksanakan sehingga dapat diketahui perkembangannya. Sejumlah aktifitas yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik, sementara itu masih ada sejumlah aktifitas yang harus dilakukan penjadwalan ulang. Perlu penjadwalan dan sinkronisasi sub‐ kegiatan yang lebih baik lagi agar sisa waktu dapat digunakan untuk mencapai kinerja sesuai target. Keberlanjutan Program Keberlanjutan program dapat dinilai cukup baik. Terdapat sejumlah aktifitas yang dapat dianggap sebagai investasi diharapkan dapat mendukung faktor sustainablitas. Misalnya kegiatan pengembangan pelatihan staf dan mengunakan peralatan yang ada. Dengan adanya staf yang memiliki ketrampilan, maka program‐program lain di Perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatan pelayanan kepada pengguna Perpustakaan. Program keberlanjutan sebaiknya juga diarahkan untuk mencari sumber‐sumber pendanaan lain, melalui kerja sama atau pendanaan internal untuk mencapai kesinambungan program pengembangan Perpustakaan.
13
Nama Program Studi / ISS
: UPT Bahasa
Nama Reviewer
: 1. Dr. Mohammad Bisri, M.S.
2. Dr. Muhammad Nurhuda
Komentar Umum Laporan yang dibuat secara umum cukup baik. Beberapa catatan yang perlu dilengkapi adalah tersedianya dokumen pendukung laporan utama, misalnya kegiatan pelatihan non gelar, data pendukung indikator awal (baseline) dan indikator capaian. Selain itu dokumen pengadaan barang dan jasa juga dicermati, agar tidak menyalahi aturan yang telah ada. Artinya semua dokumen pendukung sangat penting dan harus tersedia setiap saat, terutama menghadapi reviewer eksternal. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dalam laporan ini, sudah nampak kegiatan yang mengikut‐sertakan staf akademik dan staf administrasi. Perlu dipertimbangkan tentang keterlibatan dan peran para mahasiswa dalam kegiatan‐kegiatan berikutnya. Juga belum terlihat secara jelas pemanfaatan investasi yang sudah ada. Klarifikasi yang dilakukan oleh tim Reviewer dengan Taskforce menunjukan bahwa komitmen pimpinan program bahasa untuk mensukseskan program TPSDP cukup tinggi, tetapi lambatnya pelaksanaan aktifitas kegiatan adalah karena sedikitnya waktu yang bisa dialokasikan akibat dari beban layanan di lingkungan Universitas Brawijaya, sementara sumberdaya yang ada terbatas. Hal ini juga menunjukkan perencanaan yang lemah ketika proyek tersebut diusulkan. Untuk mengatasi hal ini, pimpinan, taskforce serta unit pelaksana (PIC) diharapkan duduk bersama memecahkan masalah tersebut serta menjadwal ulang kegiatan‐kegiatan yang belum berhasil dilaksanakan. Pada halaman 49 dalam buku laporan, hanya executive board university yang ditampilkan, sedangkan pada level implementasi yang mempertanggung‐jawabkan setiap unit kegiatan tidak jelas siapa pelaksana dan penanggung‐jawabnya, padahal PIC adalah pelaksanaan kegiatan di lapangan dalam arti yang sebenarnya.Perlu ditingkatkan koordinasi dengan SPMU, terutama tentang proses pengadaan barang dan jasa. Barangkali perlu adanya manual prosedur yang jelas tentang itu, agar tidak terjadi keterlambatan pengadaannya. Kemampuan Melaksanakan Program Sampai saat ini, pelaksanaan program belum menunjukkan perkembangan menggembirakan baik dalam investasi maupun capaian. Progres fisik dari 100% yang ditargetkan pada tahun pertama, baru terpenuhi 37%. Indikator capaian yang terukur baru 30% dari total indikator dengan tingkat capaian rata‐rata masih dibawah 50% dari target akhir tahun. Salah satu sebab keterlambatan, disamping beban LC sebagai unit layanan, adalah lambatnya persetujuan CPMU terkait dengan investasi fisik. Berdasarkan informasi yang digali pada saat klarifikasi, jika investasi fisik menyangkut furniture dan equipments segera mendapatkan persetujuan dari CPMU, maka capaian akan mencapai 59% dari yang diusulkan pada tahun pertama. Kondisi ini perlu mendapat perhatian, kendala‐kendala yang ada perlu segera diselesaikan agar kegiatan ke depan lebih baik 14
dan sesuai target yang ditetapkan, kalau perlu dibuat jadwal yang jelas antara rencana dan realisasi. Keterlambatan dalam melaksanakan program, terutama program‐program yang tidak terkait dengan investasi fisik yang memerlukan persetujuan CPMU, hendaknya diusahakan untuk dikejar. Setidaknya pada akhir tahun pertama, progress aktifitas di luar investasi diusahakan mencapai 70% dari total kegiatan yang diusulkan pada tahun pertama. Kegiatan‐kegiatan yang telah dilaksanakan haruslah mempunyai indikator keberhasilan yang bisa diukur. Terlihat adanya indikator capaian yang belum diisi dan sebagian besar indikator belum ada data pendukung dan cara mengukurnya. Perlu disadari bersama bahwa pelaksanaan program merupakan tanggung jawab bersama dan keberhasilannya akan menjadi modal awal untuk pengajuan PHK dengan dana yang lebih tinggi. Lebih lanjut, berbagai tawaran PHK dapat digunakan untuk mempercepat persiapan LC‐UB sebagai fakultas yang berdiri sendiri di lingkungan Universitas Brawijaya. Keberlanjutan Program Dalam laporan ini belum terlihat jelas keberlanjutan program berikutnya, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan sumberdaya yang telah ditanam setelah hibah. Laporan akhir tahun pertama ini belum mengindikasikan bagaimana program‐program yang dikelola atas pendanaan dari TPSDP ini nanti berlanjut. Ke depan, task force diharapkan mampu merumuskan bentuk kegiatan yang dapat mengintegrasikan kegiatan‐kegiatan yang sudah berjalan sebagai bagian dari kegiatan rutin. Nama Program Studi/ISS
: Lembaga Pengkajian & Pengembangan Pendidikan (LP3)
Nama Reviewer
: 1. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
2. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
Komentar Umum Laporan yang dibuat sebaiknya dua laporan, laporan yang pertama untuk tahun pertama (periode Juni 2005 s/d Juni 2006) dan laporan kedua (Juni 2006 s/d Nopember 2006). Ini dilakukan karena berdasarkan visitasi yang telah dilakukan ternyata pada tahun pertama masih ada kegiatan yang belum diselesaikan. Format laporan belum mengacu Buku Panduan yang telah disampaikan oleh CPMU. Beberapa catatan yang perlu dilengkapi adalah tersedianya dokumen pendukung laporan utama, misalnya dokumen kegiatan pelatihan non gelar dan data pendukung indikator awal (baseline) dan indikator capaian. Selain itu, dokumen pengadaan barang dan jasa juga dicermati, agar tidak menyalahi aturan yang telah ada. Artinya semua dokumen pendukung sangat penting dan harus tersedia setiap saat, terutama menghadapi reviewer eksternal.
15
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dalam laporan, sudah nampak kegiatan yang mengikut‐sertakan staf akademik dan staf administrasi. Juga keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan‐kegiatan ini. Namun belum terlihat secara jelas pemanfaatan investasi yang sudah ada. Dalam pelaksanaan hibah pengajaran, Fakultas Kedokteran bersedia menambah dana untuk pelaksanaan PBL. Perlu ditingkatkan koordinasi dengan SPMU, terutama tentang proses pengadaan barang dan jasa. Barangkali perlu manual prosedur yang jelas tentang itu, agar tidak terjadi keterlambatan pengadaannya. Kemampuan Melaksanakan Program Sampai saat ini progress yang telah dilaksanakan masih sangat kurang, baik untuk tahun pertama maupun untuk tahun kedua. Menurut annual report tahun pertama, capaian kemajuan fisik 47,05% dan semi annual report tahun kedua 9,61%. Kondisi ini sangat perlu mendapat perhatian, kendala‐kendala yang ada perlu segera diselesaikan agar kegiatan ke depan lebih baik dan sesuai target yang telah ditetapkan. Selain itu perlu dibuat jadwal yang jelas antara rencana dan realisasi. Perlu diupayakan agar disiapkan sebanyak mungkin TOR yang dapat disetujui oleh CPMU, sehingga dapat meningkatkan kinerja fisik dan serapan dana. Kegiatan‐kegiatan yang telah dilaksanakan haruslah mempunyai indikator keberhasilan yang bisa diukur. Terlihat adanya indikator capaian yang belum diisi dan sebagian besar indikator belum ada data pendukungnya berikut cara mengukurnya. Keberlanjutan Program Dalam laporan ini sudah terlihat keberlanjutan program berikutnya, misalnya beberapa good practices telah menjadi kebijakan universitas, misalnya aplikasi Problem Based Learning (PBL), Student Centered Learning (SCL) serta Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Beberapa penyebaran good practices di jurusan juga telah didanai oleh masing‐masing unit kerja.
16
III. MONEVIN AKHIR TAHUN PHK A2 DAN A3 2006
17
3.1. Penilaian Monevin Akhir Tahun PHK A2‐A3 Universitas Brawijaya Tahun 2006 Batch
Penerima Hibah
Hukum
1
Jurusan Tanah FP Nutrisi & Makanan Ternak FPt Teknik Elektro FT
2
Teknik Arsitektur FT Teknik Industri Pertanian FTP Kimia FMIPA
3
Budidaya Pertanian FP Manajemen FE Akuntansi FE
Kepemimpinan & Komitmen
Pelaksanaan Program
Keberlanjutan
30
50
20
Harry Soekotjo Dachlan
5
4
4
430
M. Nurhuda
5
5
5
500
4
4
3
380
Harry Soekotjo Dachlan
4
4
5
420
Didik Suprayogo
4
4
5
420
Soebarinoto
3
3
4
320
E.F. Sri Maryani Santoso
3
3
4
320
Cahyo Prayogo
3
3
3
300
M. Halim Natsir
4
4
4
400
Sri Rahayu Utami
4
4
4
400
Moch. Rusli
5
5
4
480
Dwi Fadila K.
3
4
3
350
Retno Mastuti
4
3
4
350
Rusdi Tjahjono
3
4
3
350
Sunarto Ismunandar
4
3
4
350
Retno Mastuti
3
3
4
320
Eko Ganis S.
3
3
4
320
Surachman
4
4
4
400
Sri Lestariningsih
3
3
3
300
Reviewer
Endang Arisoesilaningsih Agus Suharyanto
18
Skor
Rata‐rata
465 380 420 320 350 440 350 350 320 350
3.2. Komentar Reviewer Program Hibah Kompetisi (PHK) Perguruan Tinggi A2‐A3 Komentar Reviewer Nama Jurusan / Fakultas
: Hukum
Batch/Tahun
: 1/III
Nama Reviewer
: 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc.
2. Dr. Muhammad Nurhuda
Komentar Umum Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan program A2 cukup baik khususnya dalam penyediaan dana dan pemikiran. Program‐program yang diusulkan dan dijalankan meliputi perbaikan Relevansi (R), Efisiensi dan Produktivitas (E), Atmosfir Akademik (A) dan Internal Management dan Leadership (I,L). Pelaksanaan program pada umumnya sudah sesuai dengan kegiatan dan jadwal yang diusulkan. Keseluruhan program telah berhasil dilaksanakan 100% sedang dana terserap hingga saat ini sudah mencapai 87%. Manfaat langsung implementasi proyek telah dirasakan baik oleh staf pengajar, mahasiswa maupun karyawan. Atmosfir akademik dirasakan semakin kondusif sementara layanan administrasi dan akademik mahasiswa juga dilaporkan mencapai peningkatan yang berarti. Namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi keikutsertaan staf akademik dan administrasi yang lain dalam pelaksanaan program. Keberlanjutan program belum terlihat secara jelas dalam laporan, namun sudah ada ketegasan dari pimpinan untuk mendukung keberlanjutan program ini yang telah diketahui pada saat site visit. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dekan dan para Pembantu Dekan telah menyambut baik program ini dan telah memberikan komitmennya dalam bentuk dukungan pemikiran dalam perencanaan, pelaksanaan dan keberlanjutan dari PHK A2. Program ini telah dijadikan bagian dari program kerja fakultas dan akan mendapatkan dukungan dari fakultas khususnya dukungan perencanaan program kerja ke depan dan dana operasional. Kepemimpinan dan komitmen PT yang tinggi mempunyai kontribusi yang signifikan dalam implementasi program‐program A2 di Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya. Hal ini dibuktikan dari evaluasi diri yang melibatkan seluruh komponen di Fakultas Hukum mulai dari unsur pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa, maupun dalam perancangan program‐program. Pelibatan seluruh komponen secara bottom‐up akhirnya menimbulkan dukungan real dalam mensukseskan program‐program A2. Dukungan tinggi pimpinan juga ditunjukkan dengan kesediaan memberikan dana DRK 50% dari fakultas untuk melengkapi DRK 50% dari Universitas. Disamping itu, untuk menjamin kelangsungan program‐program, pihak Fakultas juga menyediakan dana talangan yang sewaktu‐waktu dapat digunakan bile anggaran dari DIKTI belum bisa dicairkan. Sosialisasi kepada para dosen dan mahasiswa serta keterlibatan mereka 19
dalam program ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar manfaat program dapat berdampak lebih positip lagi. Kemampuan Melaksanakan Program Secara umum sebagian besar kegiatan telah berjalan baik sesuai dengan jadwal dengan capaian 100% dari yang telah diprogramkan. Meski serapan dana baru mencapai 87%, tetapi dengan komitmen yang tinggi dari pimpinan berupa dana talangan, kegiatan sudah berhasil dilaksanakan. Namun demikian, masih ditemukan berbagai kendala yang harus dicarikan pemecahannya. Sebagai contoh, untuk mempertahankan persentase mahasiswa yang lulus nilai TOEFL like > 450 sebesar 75%, diperlukan usaha serius untuk menyadarkan mahasiswa akan pentingnya bahasa Inggris, sehingga keikut sertaan mahasiswa pada TOEFL bukan karena tuntutan tugas akhir semata. Demikian juga, misalkan pada kerjasama dengan luar negeri, belum terlihat upaya‐upaya serius terkait denga persiapan kerjasama yang akan dilakukan tahun 2007. Peralatan yang diadakan dengan menggunakan dana PHK A2 telah sering dimanfaatkan dan sudah mulai memberikan hasil positip seperti yang ditunjukkan oleh hasil pelatihan bahasa Inggris di dalam laboratorium bahasa. Keberadaan laboratorium bahasa telah dapat mengembangkan metode kuliah dalam bahasa Inggris dan dengan adanya laboratorium komputer telah dapat mengembangkan metode kuliah baru di FH, yaitu Problem Based Learning. Hasil‐hasil kegiatan ditunjukkan melalui indikator kinerja yang pada umumnya menunjukkan hasil yang positip. Hasil yang juga cukup menonjol dari program ini adalah peningkatan kinerja karyawan setelah memperoleh pelatihan komputer dan bahasa Inggris. Keberlanjutan Program Seperti telah disebutkan di atas bahwa pimpinan fakultas telah memiliki komitmen untuk tetap melanjutkan kegiatan‐kegiatan dalam PHK A2 dan mengintegrasikannya ke dalam program kerja fakultas. Kegiatan‐kegiatan tersebut diorganisasikan oleh fakultas dan didanai sepenuhnya oleh fakultas. Dalam memberikan layanan kepada mahasiswa, khususnya dalam pelayanan pelatihan bahasa Inggris dan komputer, mahasiswa sama sekali tidak dibebani biaya apapun. Hal ini perlu direncanakan lebih matang pelaksanaannya agar mahasiswa tidak bertindak seenaknya karena mereka tidak dikenai biaya dan agar pelatihan bisa berjalan secara efektiv dan efisien. Memang ada aturan yang mewajibkan mahasiswa harus membayar bila ia tidak lulus dan harus mengulang, namun demikian bila yang tidak lulus dari waktu ke waktu selalu meningkat maka pada suatu saat nanti akan timbul masalah. Untuk menjamin keberlangsungan program, Fakultas Hukum berupaya mengintegrasikan program‐program A2 yang berjalan selama ini bersama kegiatan rutin Fakultas. Beberapa program yang memerlukan pendanaan, semisal kursus bahasa Inggris, didukung oleh ORDIK‐ORMAWA. Sedang untuk updating dan maintaining Komputer, akan dipergunakan dana praktikum mahasiswa. Penjelasan keberlanjutan program ini hendaknya ditulis lebih tegas dan jelas lagi dalam laporan akhir. 20
Nama Jurusan / Fakultas
: Tanah / Pertanian
Batch/Tahun
: 1/III
Nama Reviewer
: 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih
2. Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D.
Komentar Umum Jurusan Tanah (JT) telah tiga (3) tahun melaksanakan kegiatan dengan dana PHK A‐2 2004‐2006 berjudul Perbaikan Manajemen dan Suasana Akademik untuk Peningkatan Kualitas Lulusan dalam Penanganan Sumberdaya Alam. Laporan Akhir Pelaksanaan PHK A2 telah menggambarkan keseluruhan upaya untuk memperbaiki kegiatan, yaitu 1) Peningkatan relevansi dan soft‐skill, 2) Peningkatan mutu manajemen internal, 3) Peningkatan akademik atmosfir, 4) Peningkatan efisiensi dan produktivitas PBM dan 5) Peningkatan kerjasama dengan stakeholder eksternal. Pada tahun 2004 Jurusan Tanah juga mendapatkan dana PHK SP4 untuk mendukung optimalisasi manajemen, memperbaiki iklim akademik, perbaikan proses belajar mengajar dan perbaikan kualitas input mahasiswa. Dana SP4 selanjutnya dihentikan pada tahun 2006. Di dalam laporan ini ada baiknya disampaikan skema pemetaan kegiatan/program yang mendapat dana SP4, PHK A2 dan dana rutin untuk mendukung pencapaian Master Plan Jurusan Tanah untuk jangka panjang tanpa penjelasan kurun waktu. Ada upaya serius dari taskforce untuk mensukseskan implementasi PHK A2 Batch 1, yang ditunjukkan oleh kelengkapan laporan, implementasi semua kegiatan yang diprogramkan dan analisis capaiannya. Dibandingkan dengan capaian fisik tengah tahun 2006 mencapai 57 % dengan pengeluaran dana sebesar 18,6%, maka pada akhir tahun taskforce JT telah melaksanakan kegiatan fisik lebih dari 90%. Keberhasilan terutama tampak dalam proses dan konsep kurikulum JT, upaya perbaikan layanan untuk kegiatan mahasiswa serta indikator keluaran dan dampak. Hal ini ditunjukkan oleh pemendekan lama tunggu lulusan dan peningkatan gaji pertama lulusan. Walaupun demikian, beberapa kendala dan hambatan dijumpai sehingga target capaian di akhir program belum tercapai. Selain itu, beberapa kegiatan belum dapat diselesaikan terutama terkendala oleh faktor eksternal. Indikator input dan proses bahkan menunjukan penurunan prestasi atau perbaikan namun tidak sesuai target tahun ke‐3. Selain itu, keterbatasan prestasi yang ada telah dianalisis taskforce kurang didukung oleh peningkatan kapasitas internal yang memadai [isu Kepemimpinan (L) dan Manajemen internal (I)]. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Peranan dan komitmen pimpinan (dari individual hingga institusional leaders) sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan keberlanjutan program berikutnya. Pimpinan Jurusan dalam kegiatan Monevin Akhir tahun 2006 menunjukkan komitmen guna keberhasilan dan pencapaian tujuan program. Selain itu, komitmen taskforce baik ditunjukkan oleh keberhasilannya menjalankan program hingga tahun ke‐3, kualitas laporan, keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Komitmen institusi juga dapat diamati pada penerapan beberapa good practices selama implementasi 21
PHK A2 JT dalam kebijakan di tingkat jurusan maupun di Fakultas, misalnya terkait dengan pengembangan SIM dan kurikulum berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pengguna lulusan, baik kompetensi intelektual dan softskill, ketajaman profil lulusan, kesadaran akan program penjaminan mutu PBM, kesadaran pada civitas akdemika akan potensi diri, tantangan, kesempatan yang dihadapi dst. Akan tetapi, taskforce menyadari dukungan manajemen internal dan arahan pimpinan institusi masih terbatas untuk mengatasi permasalahan terkait penurunan kualitas input, keterbatasan penerapan standar baru PBM untuk dosen di luar JT, kurangnya penghargaan pimpinan terhadap dosen yang menerapkan student centered learning atau berprestasi dan belum melembaganya program penjaminan mutu akademik JT. Kemampuan Melaksanakan Program Jurusan telah melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan, walaupun beberapa jadwal telah disesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada. Beberapa kegiatan menunjukkan efektivitas yang tinggi, sedangkan yang lainnya masih terbatas dan sulit mencapai target yang ditetapkan. Beberapa kendala, permasalahan dan situasi baru telah dianalisis cukup komprehensif. Kegiatan R1 untuk mengembangkan kurikulum selaras dengan pengguna lulusan telah berhasil merumuskan konsep kurikulum baru, namun belum bisa diterapkan segera mengingat perubahan kebijakan nasional bidang Agrokompleks. Akan tetapi jiwa kurikulum tersebut dinyatakan telah memperbaiki PBM, akademik atmosfir, kepuasan mahasiswa terhadap layanan PBM dan pengakuan masyarakat terhadap kompetensi lulusan JT. Guna menunjang keberlanjutan program maka upaya perbaikan yang telah dipikirkan perlu mendapat dukungan realisasi dari pimpinan Jurusan/Fakultas/ Universitas. Kegiatan R2 berupaya mengoptimalkan kegiatan mahasiswa untuk meningkatkan softskill lulusan. Kegiatan diprioritaskan terkait dengan kemampuan mahasiswa dalam Bahasa Inggris, Komputer dan IT, non‐akademik dan perintisan kewirausahaan. Mengingat kesulitan mahasiswa dalam memahami referensi berbahasa Inggris, maka perlu ada analisis terkait dengan keengganan mahasiswa berkunjung ke perpustakaan, kemacetan Soil Science English Club serta implementasi terstruktur bilingual class. Kegiatan E memperbaiki metode pembelajaran dan dinyatakan tidak hanya berdampak untuk mahasiswa JT, tapi juga untuk mahasiswa FP yang dikelola oleh dosen JT. Akan tetapi, mengingat jumlah dosen yang telah menerapkan jiwa kurikulum baru misalnya melalui student centered learning masih terbatas (baru 9 orang) dibandingkan dosen JT dan hanya 9 MK yang mendapat hibah, maka perbaikan PBM masih terbatas pada “proses” dan belum berdampak secara nyata pada efiensi dan produktivitas lulusan JT. Hal ini diperparah dengan belum adanya program efektif untuk memperbaiki kualitas input oleh pimpinan. Perlu dipikirkan bahwa good practices dan inovasi hibah pengajaran harus berdampak efektif untuk MK yang serumpun. Evaluasi PBM tidak hanya menjadi kebijakan dosen pengelola MK namun pada tingkat jurusan. Hal itu juga berlaku untuk ketersediaan petunjuk praktikum sebagai dokumen prasyarat penyelenggaraan praktikum bermutu. Capaian‐capaian ini memberi kesan kontradiktif dengan peningkatan kepuasan mahasiswa terhadap PBM, laboratorium dan stagnasi IPK lulusan. Keberhasilan kegiatan A terkait dengan peningkatan budaya ilmiah civitas akademika, pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan ajar di perkuliahan dan praktikum, dan seterusnya. Banyak keberhasilan telah diperoleh terutama tersedianya 22
payung penelitian terfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara terpadu. Beberapa topik penelitian skripsi mahasiswa terkait dengan Metodologi dan Proses perlu mendapat perhatian karena menunjukkan gejala penurunan dan bahkan terkesan sporadis (Gambar A3) halaman 94. Selain itu, diperlukan klarifikasi informasi jumlah penelitian, hasil penelitian yang diseminarkan dan dipublikasikan dalan jurnal, antara data per tahun dan kumulatif di Gambar A4A – F. Ada kesan nilai target kumulatif sama dengan target tahunan. Selanjutnya program terstruktur monitoring penyelesaian tugas akhir/penelitian mahasiswa dan sistem reward dapat terwujud sesuai harapan. Perbaikan manajemen sumber daya manusia telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Walaupun terjadi perubahan lokasi target kegiatan dan pengunduran jadwal namun indikator capaian bulan Juli 2006 telah mencapai/mendekati target tahun ke‐3. Meskipun demikian, disarankan capaian bulan Juli dapat diganti dengan capaian tahun ke‐3. Selain itu, dinyatakan taskforce bahwa perbaikan manajemen internal belum nyata sesuai dengan ketercapaian indikator target. Teknik analisis permasalahan dalam kegiatan E dapat diterapkan di kegiatan ini agar kapasitas internal secara efektif mendukung efisiensi internal maupun keberhasilan efisiensi eksternal JT dari kegiatan S. Beberapa indikator masih jauh dari target capaian yang diusulkan, sehingga perlu ditegaskan akar permasalahan dan strategi perbaikan kinerja pasca PHK A2. Meskipun laporan telah disusun dengan serius, namun beberapa kesalahan ketik masih perlu diperbaiki/ diklarifikasi misalnya footnote laporan, capaian TOEFL di halaman 44 dan 70, data publikasi dan penelitian dosen halaman 44‐97 tidak sama, tidak semua indikator yang di halaman 60‐61, 70, 80, 97 dan 114 ada di 43‐44 sebagai indikator pendukung dst. Keberlanjutan Program Taskforce telah melakukan analisis capaian yang mendalam dan umumnya kegiatan yang diprogramkan telah dilaksanakan untuk memperbaiki proses penyehatan organisasi dan beberapa indikator dampak. Keberlanjutan program telah dipikirkan untuk mencapai target yang ditetapkan. Akan tetapi perubahan kondisi lokal, UB, nasional bahkan global menuntut adanya perencanaan strategis untuk kurun waktu tertentu. Dengan demikian, maka praktek baik dan prestasi yang dicapai PHK A2 dapat terjamin keberlanjutannya mencapai target indikator output yang belum tercapai. Selain itu, keberlanjutan PHK A2 ini akan kurang efektif jika tidak didukung oleh adanya input mahasiswa baru yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan dan komitmen pimpinan dalam merealisasikan upaya perbaikan sesuai dengan yang dituliskan dalam Laporan Akhir Program PHK A2 Jurusan Tanah.
23
Nama Jurusan / Fakultas
: Nutrisi & Makanan Ternak / Peternakan
Batch/Tahun
: 1/III
Nama Reviewer
: 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc.
2. Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD.
Komentar Umum Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan program A2 sangat baik khususnya dalam penyediaan dana dan pemikiran. Namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi keikutsertaan staf akademik dan administrasi yang lain dalam pelaksanaan program. Pelaksanaan program pada umumnya sudah sesuai dengan kegiatan yang diusulkan walaupun masih terdapat beberapa kegiatan yang belum terlaksana. Juga ditemukan target capaian tahunan yang kurang sesuai dengan kemampuan institusi. Keberlanjutan program belum tertuang baik dalam laporan maupun pada saat site visit, namun demikian hal ini telah diingatkan oleh reviewer untuk dilengkapi. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dekan telah menyambut baik program ini dan telah memberikan dukungan dan terlibat dalam pelaksanaan program. PHK A2 menjadi bagian dari program kerja fakultas dan akan mendapatkan dukungan dari fakultas khususnya dukungan dana. Ketidakhadiran para pembantu dekan dan sebagian besar dosen dalam pertemuan dengan reviewer menyebabkan reviewer tidak dapat menggali informasi lebih dalam. Namun demikian pada tataran jurusan telah ditunjukkan niat yang kuat untuk mengembangkan lebih lanjut apa yang telah dikembangkan melalui program ini yang ditunjukkan dengan pengajuaan usulan PHK B dan pemberian motivasi kepada jurusan‐ jurusan lain di FPt untuk ikut mengajukan usulan PHK sehingga diharapkan bisa dicapai kemajuan keseluruhan fakultas. Kemampuan Melaksanakan Program Pelaksanaan program sampai dengan saat visitasi belum terlaksana secara keseluruhan, hanya tinggal satu lokakarya yang belum terlaksana dan diharapkan sebelum pertengahan Desember sudah dapat diselesaikan, Namun demikian secara umum sebagian besar kegiatan telah berjalan sesuai dengan jadwal. Peralatan yang diadakan dengan menggunakan dana PHK A2 telah sering dimanfaatkan. Jumlah peralatan ini dirasa masih kurang sehingga belum bisa melayani mahasiswa secara optimal karena ketiadaan ruangan untuk menempatkan peralatan. Untuk sementara reviewer menyarankan untuk menambah jam praktikum/ kuliah. Ketersediaan peralatan laboratorium bahasa telah dapat mengembangkan metode kuliah dalam bahasa Inggris yang cukup diminati mahasiswa. Hasil‐hasil kegiatan ditunjukkan melalui indikator kinerja yang pada umumnya menunjukkan hasil yang positip. Namun demikian terdapat indikator yang kurang efektif untuk mengukur keberhasilan. Seperti, minat baca, yang peningkatannya diukur dengan banyaknya buku yang diadakan. Hal ini kurang relevan, karena bertambahnya jumlah buku tidak langsung meningkatkan minat baca. Seharusnya pengukurannya dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran atau observasi langsung terhadap pengunjung perpustakaan. Indikator lain yang agak janggal adalah skor SPMB yang setiap tahun targetnya naik padahal target tahun pertama saja tidak tercapai karena 24
realitasnya dibawah target, bahkan di bawah base‐line. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan masih jauh dari perkembangan minat mahasiswa baru pada bidang Agrokompleks akhir‐akhir ini. Berkenaan dengan self evaluation, dalam laporan telah ditunjukkan hasil analisis SWOT tetapi analisis hal ini tidak nampak. Karena itu dalam laporan final nanti supaya dilengkapi. Keberlanjutan Program Dari hasil wawancara dengan mahasiswa telah ditunjukkan bahwa mereka mengharapkan program ini tetap dilanjutkan karena sudah merasakan manfaat program ini, mereka bertekad akan melanjutkan aktivitasnya (pelatihan bahasa dan komputer) melalui lembaga pelatihan di luar fakultas apabila fakultas tidak dapat memberikan layanan lagi. Sementara itu para dosen telah dapat meningkatkan aktivitasnya dalam melaksanakan tugasnya baik dalam pelaksanaan perkuliahan maupun dalam pembelajaran di laboratorium. Peningkatan metode pembelajaran (e‐learning) telah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian materi kuliah. Oleh karena itu mereka mengharapkan behwa kegiatan ini tidak berhenti setelah program A2 selesai. Walaupun keberlanjutan program tidak tampak dalam buku laporan, tetapi dari hasil diskusi dengan pimpinan fakultas (dekan) diperoleh keterangan bahwa dukungan terhadap keberlanjutan program tetap diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya rencana pengalokasian dana secara rutin dan memasukkan program sebagai bagian dari rencana kerja fakultas. Ditambahkan oleh Ketua Jurusan bahwa dekan senantiasa memberikan dukungan pemikiran guna kelancaran program ini dan merencanakan melanjutkan dukungannya setelah program ini selesai. Nama Jurusan / Fakultas
: Teknik Elektro / Teknik
Batch/Tahun
: 2/II
Nama Reviewer
: 1. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
2. Ir. EF. Sri Maryani Santoso, MS.
Komentar Umum Pelaksanaan PHK A2 di Jurusan Teknik Elektro (JTE) Fakultas Teknik Unibraw Batch II tahun ke II telah dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaporan kegiatan tidak dijelaskan dengan rinci dan bukan pada hasil kegiatan (masih bersifat investasi); ada kontradiksi dalam penjelasan indikator kinerja utama dan pendukung; terdapat kesalahan redaksional dalam penulisan laporan akhir tahun, yaitu pernyataan bahwa kegiatan masih akan dilaksanakan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dalam pelaksanaan PHK A2 JTE, task force mendapat dukungan dan pengawasan yang baik dari pimpinan baik Dekan dan Kajur agar sejalan dengan manajemen Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam proses pelaksanaan dan evaluasi hasil, selain Kajur juga dilibatkan para ketua kelompok dosen keahlian sebagai pengendali kualitas. Dalam pelaksanaan dilibatkan juga unsur dosen dalam: magang, Hibah penelitian dan Hibah Pengajaran, pembutan buku ajar dan, membangun SIM Jurusan. Unsur mahasiswa: 25
dalam penelitian, peningkatan kemampuan TOEFL, dan karyawan : dalam SIM jurusan dan pelayanan laboratorium. Namun belum tampak komitmen pimpinan untuk membantu pelaksanaan program Hibah Penelitian dalam penyediaan dana talangan untuk pelaksanaannya dan penyelesaian portofolio database jurusan belum disediakan tenaga untuk entry data. Walaupun begitu jurusan membantu dengan pembentukan Tim Pokja JTE dalam menyelesaikan SIM tersebut. Kemampuan Melaksanakan Program Dalam melaksanakan program telah dilakukan dengan baik sesuai dengan PIP yang disusun, dengan capaian fisik hampir 100% dan serapan dana keseluruhan Rp 555.689.000,‐. Beberapa kegiatan akan diselesaikan pada awal bulan Desember 2006, yaitu untuk menyelesaikan beberapa pengukuran indikator kinerja yaitu skor TOEFL, jumlah transaksi perpustakaan/bulan. Di samping itu juga laporan hibah penelitian akhir belum diselesaikan. Pembahasan dalam pencapaian indikator kinerja utama dan pendukung belum dianalisis sesuai dengan permasalahan yang ada dan kegiatan yang dilaksanakan. Keberlanjutan Program Kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan staf akademik dalam penulisan buku ajar, penelitian, bahasa Inggris dan kerjasama dengan eksternal; pengembangan SIM dan portofolio jurusan. Staf administrasi dalam kemampuan SIM, dan mahasiswa dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris. SIM database akan diadopsi oleh Jurusan.
Nama Jurusan / Fakultas
: Arsitektur / Teknik
Batch/Tahun
: 2/II
Nama Reviewer
: 1. Ir. Cahyo Prayogo, MP.
2. M. Halim Natsir, SPt., MP.
Komentar Umum Tim Pengusul PHK A2 sudah berhasil menyusun laporan dengan baik, kemajuan fisik yang telah dicapai sudah melebihi 100% berikut outcomenya. Demikian juga kegiatan yang telah dilakukan Jurusan Teknik Arsitektur terlihat hal yang positif yaitu melibatkan komponen civitas akademika staf pengajar dan mahasiswa, serta beberapa kegiatan telah tampak tersirat adanya keberlanjutan program. Akan tetapi, laporan masih belum sesuai dengan format laporan baku, misalnya kemajuan kinerja sebaiknya juga disampaikan berupa matrik kapan suatu kegiatan direncanakan dan kapan kegiatan tersebut benar‐benar dilaksanakan. Selain itu, perlu dijelaskan alasan mengapa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan jadwal. Laporan akhir perlu dilengkapi dengan agenda pertemuan tim PHK A2 dengan pimpinan Jurusan dan Fakultas. Di dalam laporan sebaiknya terjadi sinkronisasi antara mekanisme dan rancangan serta laporan kemajuan kegiatan dan laporan keuangan. Meskipun laporan keuangan dibuat 100 persen namun belum terlihat secara menyeluruh di dalam aktivitas mekanisme dan rancangan serta hasil (output) kegiatan. TOR aktivitas yang masih terbatas pada beberapa kegiatan saja, sebaiknya TOR disajikan secara lengkap. 26
Beberapa performance indikator yang secara khusus dapat mengukur kinerja masih dapat ditambahkan. Keberlanjutan beberapa kegiatan perlu lebih rinci dijelaskan mekanismenya, secara prinsip semua kegiatan haruslah untuk mahasiswa dan melibatkan sivitas akademika. Dasar penetapan baseline dan capaian selama tahun terakhir saja (1 tahun) harap diberikan alasannya. Capaian indikator kinerja sudah baik, meskipun masih beberapa yang belum terpenuhi, tetapi yang perlu diperhatikan dalam laporan ini indikator kegiatan kebanyakan hasil dalam satu tahun bukan 3 tahun terakhir. Sehingga hal ini harus menjadi perhatiaan nantinya didalam mengajukan Borang akreditasi angka‐angka yang baik dalam satu tahun belum tentu akan terlihat nilai yang baik dalam 3 tahun rata‐rata. Contohnya dalam menghitung lama tunggu memperoleh pekerjaan hanya dihitung 1 tahun dari 1 angkatan, sehingga tidak terhitung angkatan sebelumnya yang sampai saat itu belum memperoleh pekerjaan. Beberapa indikator khusus dapat ditambahkan untuk lebih dapat mengukur keberhasilan suatu aktivitas. Beberapa capaian indikator perlu dikaji lebih dalam apakah capaian tersebut disebabkan oleh aktivitas PHK A2 atau faktor lain seperti makin meningkatnya kualitas mahasiswa baru. Aktivitas dalam PHK A2 harus mengacu kepada akar permasalahan yang ada selama ini, sebaiknya perlu dijelaskan akar permasalahan yang sudah berhasil diselesaikan Program PHK A2, selanjutnya apakah saat ini sudah muncul akar permasalahan yang baru. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Visi dan misi Jurusan Teknik Arsitektur (JTA) sudah mengacu pada kebijakan visi dan misi Universitas dan Fakultas yang dengan jelas memberikan arah dan tujuan pengembangan perguruan tinggi. Mekanisme evaluasi dan monitoring oleh reviewer internal dan PJM dapat diceritakan dengan baik sehingga terdapat jaminan bahwa mulai dari penyusunan proposal sampai nanti tahap evaluasi laporan standar kualitas dari hasil dapat dipertangungjawabkan. Namun belum dijelaskan relevansi kegiatan PHK A2 dengan renstra dan renop jurusan. Komitmen melaksanakan Program PHK A2 sangat didukung oleh pernyataan Ketua Jurusan dan surat penugasan yang jelas dari pihak Fakultas. Didalam struktur implementasi PHKA2 juga sudah baik termasuk sudah ada kontrol kualitas. Didalam pelaksanaan kegiatan juga sudah baik yaitu melibatkan semua staf pengajar dan mahasiswa, tapi yang perlu dipertimbangkan masukan dari mahasiswa didalam pembuatan program kerja agar sinkron dengan kemajuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dengan metode yang tidak merugikan mahasiswa. didalam laporan ini tidak terlihat jelas keterlibatan karyawan didalam kegiatan PHKA2. Komitmen jurusan dalam sosialisasi Program PHK A2 perlu ditingkatkan baik ke dosen, mahasiswa dan karyawan agar semua merasakan dampak aktivitas yang sudah berjalan selama 2 tahun, dan dorongan terhadap keterlibatan mereka dalam penyusunan aktivitas perlu dioptimalkan di waktu yang akan datang. Beberapa kegiatan yang sempat tertunda pelaksanaannya dan belum dibuat laporan secara rinci juga menunjukkan masih kurangnya komitmen tim, di samping pemanfaatan peralatan dan barang hasil investasi selama 2 tahun belum didata dengan baik.
27
Kemampuan Melaksanakan Program a. Isu Suasana Akademis Peningkatan suasana akademik melalui interaksi dosen dan mahasiswa sudah dirancang sedemikian rupa untuk memecahkan permasalahan yang muncul seperti lama studi mahasiswa dan IPK lulusan budaya dosen menulis hasil penelitian masih rendah. Selain dari PHK A2, pihak jurusan juga menyediakan dana DPP/SPP dari fakultas. Diharapkan nantinya dengan meningkatnya akademik atmosfer, jumlah publikasi dosen akan meningkat secara signifikan. Namun ternyata dari hasil evaluasi capaian belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Rasionalisasi aktivitas pemberian hibah penelitian perlu dievaluasi apakah akar permasalahannya tidak tersedianya dana penelitian atau minimnya informasi cara penulisan ilmiah mahasiswa dan dosen sehingga komponen yang dibutuhkan adalah melalui ada kegiatan lanjutan berupa lokakarya penulisan di jurnal nasional/internasional di tahun berikutnya setelah pemberian hibah selama 2 tahun ini, bukan menulis buku di penerbit karena indikator kinerja bukan memproduksi buku melainkan publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi. Di dalam penyusunan laporan perlu dijelaskan peningkatan jumlah publikasi belum signifikan tidak dapat dipecahkan hanya melalui pemberian hibah saja dan jumlah mahasiswa yang sudah terlibat sampai saat ini secara spesifik dapat dijelaskan dampak hibah penelitian apakah juga dapat memacu mahasiswa untuk membuat proposal yang baik yang mempunyai tema/topik seperti judul yang diajukan oleh dosen pemenang hibah. Kemampuan Jurusan dalam melaksanakan kegiatan secara umum sudah baik, namun dalam pelaporan khususnya tentang penyelenggaraan matrikulasi dan tes akan lebih baik tidak hanya soal tes saja tetapi dilaporkan juga rekap hasil tes matrikulasi. Kegiatan hibah penelitian terlihat masih kurangnya sosialisasi dimana dilaporkan ada 9 proposal yang masuk tapi 4 proposal digugurkan dikarenakan tidak melibatkan mahasiswa. Sosialisasi program hibah perlu ditingkatkan dengan jauh‐jauh hari sudah dilakukan pengumuman hibah penelitian A2 sehingga jumlah mahasiswa yang terlibat penelitian tidak di bawah target, dan sosialisasi reward/punishment terhadap dosen yang berhasil atau jarang menulis di publikasi ilmiah. Di waktu yang akan datang perlu dirancang kegiatan ilmiah dalam memanfaatkan buku agar terjadi sinkronisasi aktivitas misalnya bedah buku atau lomba rancang arsitektur rumah kuno (kolonial) yang relevan dengan tema hibah penelitian, dll. Peningkatan sumberdaya dosen baik yang tidak bergelar atau bergelar harap dijelaskan perkembangannya dan hasil yang didapatkan (bukti sertifikat atau laporan kamajuan belajar) serta dampak yang sudah ditimbulkan secara lebih rinci. b. Isu Manajemen Internal dan Organisasi Tujuan aktivitas sudah dirinci dengan baik, demikian pula dengan mekanisme dan rancangannya, namun akan lebih baik dengan indikator kinerja yang lebih rinci, beberapa aktivitas belum dapat dievaluasi tingkat keberhasilannya karena indikator yang disajikan terlalu umum dan belum spesifik, hanya diambil dari satu aspek saja dan masih merupakan output base (jumlah saja) belum merupakan outcomes base/prosentase yang memahami sistem (misalnya berapa indikator persen dosen/mahasiswa yang memahami SIM, persen mahasiswa yang memanfaatkan SIM perpustakaan/akademik, dll. belum dicoba di‐record). Masih terjadi tumpang tindih di dalam penyajian di laporan (misalnya di lain pihak kegiatan sudah dijalankan namun masih dilaporkan ada hambatan ruang, SDM, fasilitas, dll.) sehingga terkesan terjadi manajemen internal yang belum tertata 28
dengan baik terutama dari aspek perencanaan. Sebelum kegiatan dilaksanakan hendaknya dibuat semacam koordinasi dengan pihak terkait (BAPSI/UPPTI/Fakultas) dengan membuat instruksi‐instruksi kerja an penjadwalan yang lebih terperinci agar dalam pelaksanaannya tidak ditemukan kendala yang berarti. Kegiatan pengadaan tenaga ahli dan updating database perpustakaan dapat lebih dirinci sehingga sesuai dengan jumlah pendanaan yang dianggarkan. c. Isu Efisiensi dan Produktivitas Tujuan di dalam efisiensi dan produktivitas hendaknya lebih detil dan jelas agar relevan dengan mekanisme dan rancangan. Tidak semua tujuan dicapai dapat diimplementasikan dalam indikator kinerja dan hasil atau output (misalnya salah satu tujuan ingin meningkatkan kreativitas mahasiswa, tidak ada indikator kinerja yang disajikan yang dapat mengukur hal tersebut, demikian pula dengan kuantitas dan kualitas mahasiswa). Belum terlihat dampak nyata dari penambahan bahan pustaka bagi mahasiswa (sebaiknya ada indikator jumlah buku PHK A2 yang sudah dibaca mahasiswa), perlu evaluasi apakah buku tersebut benar‐benar diperlukan oleh mahasiswa atau hanya sekedar keinginan dosen, keterlibatan pengadaan buku yang sesuai keinginan mahasiswa perlu diakomodasi, demikian pula dengan pengadaan barang di laboratorium. Sistem evaluasi pembelajaran perlu dievaluasi apakah dengan kegiatan PHK A2 mahasiswa menjadi lebih sibuk dan terbebani dengan tugas‐tugas hasil implementasi dari hibah pengajaran dengan model yang baru, sehingga penilaian tidak rumit dan memberikan efek negatif terhadap IPK mahasiswa. Evaluasi juga diperlukan dalam rangka melihat efek apakah perubahan model pembelajaran ini memang secara khusus berdampak terhadap mahasiswa yang sedang mengambil matakuliah tersebut, dan dampak yang ditimbulkan apakah meningkatkan prosentase mahasiswa yang lulus matakuliah tersebut, lulus pada saat itu bukan karena mengulang. Keberlanjutan Program Keberlanjutan program dari aktivitas yang telah dilaporkan tersirat sebagaian besar telah tampak dan juga didukung dengan rencana perbaikan, namun karena indicator capaian akhir tahun 2006 hanya dihitung dari rataan 1 tahun bukan 3 tahun, sehingga ada beberapa nilai indicator yang rancu seperti lama tunggu memperoleh pekerjaan Meskipun kegiatan lebih terfokus pada mata kuliah inti tetap diharapkan bisa merubah dan memperbaiki mata kuliah lain diluar mata kuliah inti tersebut. Sehingga perbaikan dapat lebih meluas yaitu perbaikan manajemen dan perbaikan sistim. Kemampuan dalam mengatasi hambatan telah diuraikan dengan baik, tetapi Jurusan Arsitektur terkendala adanya perpindahan gedung, sehingga masih banyak barang yang seharusnya telah dipakai sebagai aktivitas masih belum digunakan.
29
Nama Jurusan / Fakultas
: Teknologi Industri Pertanian / Teknologi Pertanian
Batch/Tahun
: 2/II
Nama Reviewer
: 1. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami
2. Ir. Mochammad Rusli, Dipl.Ing.
Komentar Umum Upaya menyusun laporan akhir tahun dengan sebaik mungkin telah dilakukan dengan oleh tim. Laporan akhir tahun secara umum sudah menggambarkan kegiatan, keluaran, dampak, hambatan, dan upaya perbaikan yang dilakukan sesuai dengan format laporan yang telah ditentukan. Prestasi fisik mencapai 98% (pada bulan Desember 2006). Secara umum kegiatan PHK‐A2 telah berhasil dijalankan dan mempunyai dampak positif bagi Jurusan TIP, walaupun beberapa kegiatan sumberdaya mengalami keterlambatan (dilakukan pada bulan Desember), sehingga tidak ada dampak pada tahun berjalan. Meskipun terdapat kesalahan tentang penulisan data target, namun secara keseluruhan laporan sudah tersusun dengan baik. Suasana kebersamaan staf akademik di tingkat Jurusan menyumbangkan keberhasilan yang dilaporkan di tahun 2006. Dengan itu keikutsertaan pimpinan dan beberapa wakil Dekan maka kepemimpinan di Jurusan ini berlangsung sangat baik. Dampak positif secara keseluruhan dicerminkan dari sebagian besar indikator yang berhasil mencapai atau melebihi target yang ditetapkan.Hanya saja pada peningkatan nilai NEM siswa yang ingin menjadi mahasiswa baru di Jurusan ini belum mencapai target. Hal ini sebetulnya terlalu sederhana menghubungkan antara kegiatan A2 yang berupa promosi‐promosi ke SMU‐SMU dan pengadaan lomba telah mampu mempengaruhi keinginan Siswa dengan Nem tinggi menjadi mahasiswa Jurusan ini. Terlalu banyak faktor yang menentukan pilihan siswa SMU ketika akan berkuliah di pergurutan tinggi. Permasalahan sustainabilitas masih relatif sulit untuk dicantumkan. Sustainabilitas yang mungkin adalah pembentukan GKM (gugus kendali Mutu) di tingkat Jurusan. Namun mekanisme keberlangsungan harus juga ikut dipikirkan, jangan‐jangan GKM ini akan bubar, ketika dana program A2 selesai. Selain itu alasan pengukuran dengan membuat kuesioner belum dicantumkan karena evaluasi perlu dapat dipercaya. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Laporan akhir tahun A2 di Jurusan ini tersusun dengan baik. Materi laporan yang meliputi rencana, pelaksnaan dan evaluasi kegiatan A2 diuraikan dengan sangat sistematis. Hal semacam ini menunjukkan bahwa dukungan pimpinan dengan penciptaan suasana Jurusan dan Fakultas yang memungkinkan tim bekerja secara baik. Ketika visitasi ke Jurusan, terlihat kehadiran ketua Jurusan, ketua Panitia dan pembandu Dekan III dan Pembantu Dekan II selaku wakil di tingkat Fakultas merupakan dukungan pimpinan yang nyata terhadap kegiatan A2. Selain itu terlihat program A2 yang terlaporkan dari Jurusan ini mengikuti Renstra Universitas dan Fakultas, sehingga garis merah antara program Universitas dan fakultas terlingkup kesemuanya di kegiatan A2 ini. Keterkaitan program A2 dengan rencana pengembangan Fakultas dan Jurusan dapat dijelaskan pada saat site‐visit, namun sebaiknya dijabarkan juga dalam laporan akhir tahun, yang nantinya akan digunakan sebagai acuan perencanaan tahun berikutnya.
30
Kemampuan Melaksanakan Program Kegiatan A2 di Jurusan ini terdiri dari 11 kegiatan. Kesemua kegiatan ini dikelompokkan ke dalam isue RAISE. Bagian Relevansi (R) meliputi 2 kegiatan. Academic atmosfir (A) terdiri dari 2 kegiatan. Bagian internal Management and Organisation (I) mencakup 2 kegiatan sedangkan Efficiency and Productivity meliputi 4 kegiatan. Kesemua kegiatan sesuai dengan mekanisme perancangan telah dilaksanakan dengan baik. Itu terlihat bahwa indikator kinerja yang berupa output pelaksanaan kesemua tercapai targetnya. Keberhasilan pelaksanaan PHK‐A2 juga didukung oleh komitmen yang tinggi dari semua staf, serta keterlibatan seluruh komponen. Target yang tidak tercapai hanyalah dikarenakan dampak kegiatan masih terlalu lama untuk dievaluasi. Perubahan kurikulum berbasis kompetensi KBK, misalnya, terlihat bahwa kurikulum KBK yang baru diimplementasikan di semester ganjil 2005/2006, tentunya masih belum terpengaruh ke waktu tunggu sarjana dan gaji pertama sarjana. Hal ini perlu diluruskan bahwa kedua indikator kinerja itu tidak sepenuhnya tergantung pada perubahan kurikulum berbasis KBK yang baru dipakai di tahun ajaran 2005/2006. Data rata‐rata lulusan juga terdapat perbedaan. Kebanyakan kegiatan yang di bagian Efficiency (E) yang belum mencapai target. Namun hal ini tidaklah signifikan. Sebab selisih persentase antara target dengan data fakta saat ini adalah sangat kecil. Pada kegiatan E1.1 misalnya, bahwa Nilai NEM yang menjadi mahasiswa Baru mancapai 34%, sedangkan targetnya sebesar 44,75%. Memang terdapat beberapa kegiatan yang belum selesai, namun karena TOR sudah tertulis dan tertanda tangani, beberapa kegiatan akan selesai di bulan Desember. Kekurangan yang mungkin dari laporan adalah terdapat data‐data pengukuran yang terkadang kurang mewakili suatu dampak kegiatan. Hambatan pelaksanaan program juga telah diupayakan pemecahannya secara mandiri oleh Jurusan. Sebagian data masih mencantumkan capaian tengah tahun, demikian juga konsistensi pengukuran indikator kinerja masih perlu dicek kembali. Keberlanjutan Program Kesesuaian arah kegiatan PHK‐A2 dengan pengembangan jangka panjang Jurusan merupakan modal awal untuk menjamin keberlanjutan ’good practices’ yang sudah dilakukan dalam PHK‐A2 di Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Komitmen staf juga sangat tinggi untuk selalu memperbaiki kinerja Jurusan. Sumberdaya yang telah ditanam nampaknya dimanfaatkan dengan baik. Kerjasama pengembangan UKM Agroindustri dengan sasaran Indonesia Timur telah berusaha dijalin untuk menjamin keberlanjutan ’good practices’ serta untuk pengembangan sumberdaya. Keberlanjutan program di tahun ke III dimungkinkan dapat terlaksana dengan baik, sebab kegiatan di tahun ke 2 menunjukkan keberhasilan melaksanakan kegiatan sepenuhnya. Hanya saja bahwa keberlanjutan (sustainiabilitas) hanya dapat diwakili oleh terbentuknya GKM (Gugus Kendali Mutu) di tingkat Jurusan. Namun sayang Tim tidak memikirkan tentang keberlangsung GKM apabila dana dari PHK A2 habis. Walaupun demikian, strategi apa yang digunakan untuk menjamin keberlanjutan program masih belum secara eksplisit dicantumkan. 31
Nama Jurusan / Fakultas
: Kimia / MIPA
Batch/Tahun
: 3/I
Nama Reviewer
: 1. Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
2. Dwi Fadila Kurniawan, S.T., M.T.
Komentar Umum Secara umum, laporan akhir tahun 2006 telah dibuat sesuai guideline dengan cukup baik walaupun masih ada beberapa pernyataan yang kurang jelas sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan sebenarnya. Walaupun prestasi fisik per 10 Nopember 2006 baru mencapai 89.2 % namun dijadualkan pada akhir Desember 2006 akan mencapai 100%. Dari hasil review terlihat bahwa grantee telah berusaha melaksanakan kegiatan dengan sebaik‐baiknya, terlihat dari capaian indicator kinerja baik utama maupun tambahan, begitu pula dengan keikutsertaan baik dosen maupun mahasiswa dalam menyukseskan pelaksanaan monevin. Akan tetapi masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya kurangnya sinergi antara kegiatan jurusan dgn kegiatan PHK A2, hal ini terlihat dari tidk adanya control dari kajur terhadap pelaksanaan program PHK A2. Hal lain karena penarikan akar masalah masih kurang spesifik, sehingga solusi yang dikerjakan melalui program peningkatan kurang efektif dalam memperbaiki kinerja jurusan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Keterlibatan Kajur dan unit penjaminan mutu belum tampak secara struktural sehingga seolah‐olah PHK A2 Kimia merupakan program yang terpisah dari program Jurusan Kimia. Selain itu, ada kesan kurangnya keterlibatan pimpinan jurusan dalam pengawasan terhadap proses yang dilakukan sehingga pelaksanaan PHK A2 berikut masalah yang dihadapi kurang dapat diberi arahan untuk pemecahan. Tidak terkaitnya pimpinan dalam struktur monitoring pelaksanaan PHK A2 di jurusan juga terlihat dari mekanisme pencapai sasaran indikator yang kurang fokus dalam sebagian besar pelaksanaan program. Dalam hal koordinasi, keterlibatan dekan sebagai penanggung jawab PHK mempunyai dampak yang lebih baik dibandingkan bila dekan tidak terlibat langsung sebagai penanggungjawab PHK. Perlu dibedakan antara dosen task force dan dosen non task force. Sosialisasi pada mahasiswa tentang PHK A2 tampaknya kurang dilakukan dengan baik sehingga mahasiswa banyak yang tidak tahu, baik tentang fokus A2 di Kimia, kegiatan yang dilakukan, target yang harus dicapai, dll. Kemampuan Melaksanakan Program Grantee telah berusaha melaksankan kegiatan dengan baik terlihat dari pencapaian kegiatan fisik dan non fisik yang hamper mencapai 100%. Akan tetapi ada beberapa pelaksanaan yang tidak sesuai dengan mekanisme yang direncanakan. Misalnya pada sebagian besar kegiatan, indikator keberhasilannya masih sebatas output (cenderung investment based), outcomesnya masih belum ada karena kesulitan dalam penentuannya.English day tidak efektif, waktu kerjasama dengan pemda yang tidak tepat jadwal dan pemilihan indikator kinerja yang kurang tepat, yang hal ini seharusnya tidak terjadi jika perencanaan mekanisme dilakukan dengan benar, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan yang sungguh‐sungguh. Selain itu, ada indikator yang ketercapaiannya perlu dijelaskan apakah memang benar‐benar dampak PHK A2 atau bukan (contoh : waktu tunggu pada capaian 2006 yang menurun sangat drastis). Pada 32
’Peningkatan Kualitas manajemen Internal’ mekanisme dan rancangannya perlu diperjelas sehingga sesuai dengan output yang sudah diperoleh (data sudah ada) dan outcome yang diharapkan (belum terukur). Ada beberapa hambatan yang masih perlu dijelaskan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. Peningkatan profesionalisme dosen melalui hibah pengajaran dan pengembangan staf tidak bergelar batasannya kurang jelas sehinga keduanya tampak overlapping. Keberlanjutan Program Berdasarkan progres fisik pada tahun I keberlanjutan program pada tahun berikutnya tampaknya tidak bermasalah. Namun, investasi yang sudah dilakukan terutama pembelian buku perlu segera ditindaklanjuti agar segera bisa dimanfaatkan baik oleh dosen maupun mahasiswa. Masih terlihat beberapa kegiatan yang keberlanjutannya belum tejamin diantaranya pengadaan buku dalam peningkatan jiwa kewirausahaan, studi lanjut S2 dalam peningkatan profesionalisme dosen dan pembuatan SIM. Sebaiknya kegiatan‐kegiatan tersebut dikaitkan dengan kegiatan rutin jurusan sehingga hal ini menjamin keberlanjutan program perbaikan dan pengembangan Renstra Jurusan. Nama Jurusan / Fakultas
: Budidaya Pertanian / Pertanian
Batch/Tahun
: 3/I
Nama Reviewer
: 1. Ir. Rusdi Tjahjono, M.S.A.
2. Ir. Sunarto Ismunandar, MS.
Komentar Umum Sudah ada visi, misi, tujuan dan strategi pengembangan Jurusan yang sejalan dengan Fakultas dan Universitas. Pemahaman Pimpinan Jurusan memadai tentang keterkaitan antara PHK A2 dengan Renstra Universitas. Agar sejak dini terus diupayakan pelibatan yang menyeluruh dari seluruh komponen, terutama pejabat Jurusan dalam implementasi hibah. Kendala dan dampak implementasi belum begitu nampak meskipun program sudah berjalan 12 Bulan. Capaian akhir tahun dari Indikator Kinerja dan keseluruhan kegiatan yang berjalan agar diperiksa ulang apakah sudah mencapai target. Perlu diingat bahwa fokus PHK A2 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas penyelenggaraan program pendidikan secara internal yang terutama diarahkan peningkatan LAIE, utamanya AE. Setelah menjalankan hibah ini terutama diharapkan terjadi penurunan rata‐rata masa studi lulusan, peningkatan jumlah lulusan, pemanfaatan fasilitas secara optimal. Dari presentasi, diskusi dan produk laporan akhir tahun secara umum telah memberi gambaran pada proses dan pelaksanaan program yang direncanakan. Isi laporan sebagian telah menunjukkan berbagai aspek ativitas yang telah dilaksanakan serta gambaran keluaran, dampak dan hambatannya. Format Laporan agar benar‐benar mengikuti Panduan. Lampiran belum sepenuhnya lengkap sesuai Panduan. Namun demikian pada Bab III belum memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap status kemajuan pelaksanaan dan prestasi yang telah dicapai. Meski telah menunjukkan indikator utama, namun tidak disertai deskripsi cara mengukur indikator tsb. Seluruh indikator tambahan belum tercantum sama sekali. Hasil pelaksanaan Bab IV seharusnya 33
merujuk pada hasil dari kegiatan‐kegiatan yang telah dilaksanakan, bukan aktivitas yang diusulkan. Capaian pada indikator kinerja seharusnya dapat diperbandingkan antara baseline, target dan capaiannya. Sebagian laporan status indikator kinerja perlu disesuaikan gambaran tingkat keberhasilan dari masing‐masing kegiatan (hal 27 dan 38). Tim belum melampirkan indikator kinerja utama dan tambahan, kemajuan fisik pelaksanaan program serta daya daya serap keuangan per komponen program. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan dan komitmen institusi secara umum digambarkan dalam diskusi menunjukkan hal yang positif, namun pada laporan pelaksanaan program menunjukkan adanya hambatan yang disebabkan oleh ketidakefektifan komunikasi pengambil keputusan di tingkat jurusan dan fakultas. Hal ini terbaca pada; pelaksanaan TQM dan tertundanya SOP (halaman 17), manajeman waktu (hal. 31) kurang tersosialisaninya program (hal. 28) dan manajemen SDM (hal. 40). Untuk waktu yang akan datang, Pimpinan Jurusan / Fakultas perlu lebih mendukung, memberikan arahan untuk pemecahan masalah yang ada, sehingga terlambatnya dana dari KPMPT tidak menunda kegiatan yang sudah direncanakan. Kemampuan Melaksanakan Program Dari laporan dan diskusi ditunjukkan bahwa kemampuan melaksanakan kegiatan cukup baik. Namun perlu dicatat disini hal‐hal yang berkaitan dengan isi laporan, seharusnya setiap mekanisme dan rancangan yang ada perlu dilaporkan kemajuannya sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan kegiatan yang telah dicapai hingga akhir tahun ini. Khusus untuk program A tidak ditemukan korelasi antara mekanisme dan rancangan yang ada dengan laporan keluarannya (output). Capaian akhir tahun agar diperiksa kembali untuk menentukan efektivitas kegiatan mencapai target yang ditentukan. Keberlanjutan Program Hingga akhir tahun 2006, sebenarnya tidak ada hambatan‐hambatan yang prinsip. Untuk itu kalau implementasi kegiatan sudah mencapai 100 % dan manajemen internal tetap terjaga, maka keberhasilan dan good practices yang ada dapat diadopsi menjadi kebijakan jurusan, meningkatkan pendapatan jurusan dan memelihara investasi yang ada. Namun demikian ke depan laporan masih perlu menyampaikan secara jelas bagaimana program tersebut akan terjamin keberlanjutannya, yang sinergis dengan program jurusan/fakultas.
34
Nama Jurusan / Fakultas
: Manajemen / Ekonomi
Batch/Tahun
: 3/I
Nama Reviewer
: 1. Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
2. Eko Ganis S., SE., MCom‐Hons., PhD.
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Secara umum, pembuatan laporan akhir tahun 2006 telah dilakukan sesuai guideline dengan cukup baik walaupun masih ada beberapa kesalahan baik redaksional maupun substansial terutama setelah diklarifikasi pada saat monevin. Isi laporan masih perlu dianalisa lebih mendalam agar proses pelaksanaan bisa dipahami dengan lebih baik. Selain itu, pelaksanaan PHK A3 Manajemen tidak bisa diklarifikasi baik pada dosen non task force maupun mahasiswa karena kedua komponen tersebut tidak dihadirkan. Kemampuan Melaksanakan Program Secara umum kemampuan dalam melaksanakan program sudah cukup baik namun pelaksanaan kegiatan sampai akhir desember 2006 belum bisa mencapai 100% karena implementasi 1 hibah pengajaran baru akan berlangsung semester genap 2006/2007. Kebanyakan indikator capaian akhir tahun 2006 sudah melebihi/jauh melebihi target akhir tahun 2006 namun kurang dijelaskan upaya yang telah dilakukan sehingga hal itu bisa terjadi. Selain itu indikator yang tercapai masih berupa out put, yang berupa outcome yang terukur masih perlu ditambahkan. Alur kegiatan pada suatu aktivitas (4.1.2) kurang rasional. Data pendukung yang bisa membuktikan bahwa ada peningkatan dalam kemampuan berbahasa inggris masih perlu ditambahkan. Keberlanjutan Program Berdasar pada ketercapaian pelaksanaan kegiatan maka program‐program selanjutnya memungkinkan untuk dilaksananakan. Perlu perbaikan pada penetapan indikator sehingga lebih bisa mencerminkan keberhasilan aktivitas terutama yang berupa outcome.
35
Nama Jurusan / Fakultas
: Ekonomi/Akuntansi
Batch/Tahun
: 3/I
Nama Reviewer
: 1. Dr. Surachman, MSiE.
2. Sri Lestariningsih, SH., MHum.
Komentar Umum Format dan substansi Laporan yang disusun oleh tim PHK A3 di Jurusan Akuntasi sudah diupayakan untuk sesuai dengan panduan penyusunan Dikti. Masing‐ masing kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan mencantumkan capaian kegiatan, indikator utama dan indikator tambahan. Pelaksanaan kegiatan telah melibatkan semua unsur civitas akademik mulai dari pimpinan, tenaga Dosen, tenaga administrasi dan mahasiswa. Sampai dengan laporan akhir tahun masih ada beberapa kegiatan fisik yang belum dapat diselesaikan secara menyeluruh seperti alat bantu ajar masih mencapai kemajuan 99%, pengadaan jurnal mencapai 93 % Namun demikian diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah di tetapkan. Pencapaian kemajuan keuangan terdapat penghematan pada pos‐pos tertentu maskipun kegiatan fisik telah mencapai 100 %. Akan tetapi, laporan belum melampirkan TOR dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan telah dijelaskan secara runtut, tetapi belum diperkuat dengan data dukung yang akurat (SK Panitia, Kontrak dengan Penyelenggara pelatihan/Magang). Keberhasilan pelaksanaan program yang diukur dengan pencapaian indikator kinerja juga telah dikemukakan. Sementara itu, ada nilai indikator kinerja yang belum ditentukan sampai dengan Nopember 2006 namun juga ada indikator kinerja capaian tahun pertama (2006) yang telah melampaui target untuk akhir program selama 3 tahun. Dengan kondisi seperti tersebut, maka tim PHK dapat mempertimbangkan perubahan angka target pencapaian indikator kinerja di tahun kedua dan ketiga. Keberlanjutan program sudah tergambarkan dalam penyampaian laporan akhir yakni dengan diadopsinya beberapa kegiatan PHK A3 ke dalam kebijakan institusi berupa SK dari Kajur/Pimpinan facultas, namun perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan terhadap efektivitas dari SK yang telah dikeluarkan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan kegiatan program hibah kompetensi A3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekomomi tergolong cukup baik. Hal ini ditandai dengan pelibatan hampir semua unsur yang ada di lingkungan Fakultas mulai dari dosen sampai dengan mahasiswa, di sela ‐ sela kesibukan akademik rutin yang sudah sangat padat. Keterbatasan yang ada menjadi kendala untuk pencapaian sasaran yang maksimal. Kepemimpinan di tingkat Jurusan sudah cukup bagus dalam memberikan dukungan terhadap aktivitas PHK A3 yang dilaksanakan oleh task force, namun monitoring internal oleh pimpinan terhadap partisipasi civitas akademika dalam pelaksanaan kegiatan PHK A3 belum dijalankan secara optimal. Hal ini nampak dalam beberapa hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan dikarenakan kurangnya partisipasi dan kesadaran dari semua pihak di Jurusan Akuntasi bahwa kegiatan yang dilaksanakan ádalah untuk kepentingan bersama.
36
Pihak pimpinan juga mendukung kegiatan dan hasil kegiatan PHK A3 dengan mengeluarkan SK yang terkait dengan kegiatan tersebut. Ada kesan bahwa partisipasi civitas akademika belum didasarkan pada pemahaman akan pentingnya aktivitas itu sendiri. Seharusnya keterlibatan civitas akademika dari bottom up bukan sekedar kewajiban yang sifatnya top down. Terkait dengan beberapa SK yang dikeluarkan pimpinan fakultas maupun Jurusan seharusnya dapat dilampirkan sebagai bukti komitmen pimpinan yang telah dilaksanakan. Disamping itu perlu adanya komitmen yang lebih tinggi lagi dari pimpinan Fakultas/Jurusan untuk memberikan dukungan, arahan dan kebijakan yang lebih menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Untuk itu masih diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pimpinan dan masing‐masing pelaksana kegiatan agar kegiatan‐kegiatan kedepan dapat berjalan lebih baik. Kemampuan Melaksanakan Program Sebagian besar program yang direncanakan telah dilaksanakan, namun kemajuan fisik pelaksanaan kegiatan masih ada yang belum mencapai 100%. Seperti pelaksanaan peningkatan relevansi yang meliputi peningkatan kemampuan bahasa inggris, IT dan kemampuan praktek Akuntansi mencapai rata‐rata sebesar 98 %. Pada saat pelaksanaan dinyatakan terjadi perubahan‐perubahan pada pihak ketiga sebagai penyelenggara kegiatan yang direncanakan. Seharusnya hal ini dapat diantisipasi dengan kesediaan awal dari pihak penyelenggara pada saat penyusunan PIP. Beberapa kegiatan belum terlaksana mendekati akhir tahun pelaksanaan program di tahun 2006, sehingga berdampak pula belum dapat disajikannya indikator kinerja dari aktivitas tersebut. Tetapi disisi lain, dikemukakan dampak dari kegiatan PHK A3 terdapat kenaikan signifikan indikator kinerja yang dicapai di tahun pertama yang melampaui target 3 tahun berlangsungnya PHK A3, seperti halnya kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini patut dicermati, dampak tersebut hanya dikarenakan oleh aktivitas PHK A3 atau juga dipengaruhi oleh faktor lain di luar PHK A3. Konsekuensi hal tersebut, dapat dipertimbangkan ulang perubahan target capaian di tahun 2 dan tahun 3 sehingga dapat memberi keyakinan Dikti masih dimungkinkannya peningkatan capaian keberhasilan program dengan pendanaan yang berlangsung selama 3 tahun. Dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan dukungan dari mahasiswa nampak belum tersosialisasikan dengan baik sehingga dapat menyebabkan rendahnya partisipasi dari pihak mahasiswa karena ketidaktahuan atau belum dipahaminya kegiatan tersebut (Program Bapak Asuh dan Anak Asuh). Bukti‐bukti pendukung telah dilaksanakannya kegiatan belum terlampirkan dalam laporan antara lain TOR, SK Panitia, SK Pemenang Hibah, SK reviewer atau TA, Surat kesediaan dari Pihak Penyelenggara atau kontrak dengan institusí di luar UB. Fokus keberhasilan pelaksanaan program PHK A3 adalah untuk peningkatan kualitas lulusan S1 belum dipahami secara mendalam oleh task force, sehingga pemanfaatan investasi buku‐buku kepustakaan asing dari PHK A3 belum tepat pada sasaran yakni mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi. Seharusnya peningkatan pemanfaatan buku oleh mahasiswa S1 dapat ditelusuri secara cermat, karena hal ini dampak dilaksanakannya perkuliahan dalam bahasa Inggris dan penugasan‐penugasan dengan merujuk literatur bahasa Inggris yang telah tersedia.
37
Keberlanjutan Program Program‐program yang direncanakan telah dilaksanakan beberapa di antaranya didukung atau diperkuat dengan SK Pimpinan. Untuk itu, kegiatan atau hasil kegiatan yang telah dicapai melalui PHK A3 diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan di masa datang. Akan tetapi lebih baik bila kegiatan yang dilakukan didasarkan pada pemahaman bersama dari civitas akademika bahwa kegiatan tersebut memang sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas kinerja semuanya (SK yang mewajibkan bahwa materi matakuliah dari setiap dosen 80 % harus berbasis IT). Pengelolaan investasi yang diperoleh melalui pendanaan PHK A3 terutama buku‐buku kepustakaan belum dikelola secara tepat, baik dalam hal sasaran dari transaksi peminjaman (Mahasiswa S1) maupun dalam hal perawatannya. Keberlanjutan PHK A3 ini sangat tergantung dari dukungan civitas akademika dan pimpinan jurusan/fakultas.
38
IV. MONEVIN AKHIR TAHUN SP4 KOMPETISI
39
4.1. Penilaian Monevin Akhir Tahun SP4 Kompetisi Universitas Brawijaya Tahun 2006 Batch
Penerima Hibah Fakultas Kedokteran (Batch II) Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (Batch II) Manajemen Sb. Daya Perairan (Batch II) Produksi Ternak (Batch II)
2
Teknik Pertanian (Batch II) Matematika (Batch II) UPPTI (Batch II) BAPSI (Batch II) Pusat Pengembangan E‐Learning (Batch II) Program Bahasa dan Sastra (Batch III) Jur. Adm. Bisnis (Batch III) Jur. Sosek Pertanian (Batch III)
3
BAAK (Batch III) BAUK (Batch III) Lab. Sentral Ilmu & TP (Batch III) PJM (Batch III)
Reviewer Endang Arisoesilaningsih Dwi Fadila Kurniawan Ani Mulyasuryani Moch. Rusli Surisdiarto Sri Rahayu Utami Rusdi Tjahjono Hermin Sulistyarti Jody Moenandir Lilik Setyobudi Rusdi Tjahjono Hartutik Moch. Rusli Surisdiarto Endang Arisoesilaningsih Cahyo Prayogo Muhammad Nurhuda Jody Moenandir Eko Ganis S. Surachman M. Halim Natsir Soebarinoto Setyo Widagdo Eko Ganis S. E.F. Sri Maryani S. Surachman Yulia Nuraini Retno Mastuti Sri Lestariningsih
40
Kepemimpinan & Komitmen 30 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
Pelaksanaan Program 50 4 4 4 5 4 3 3 5 5 3 4 2 4
4
Keberlanjutan
Skor
Rata‐rata
20 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
400 320 320 420 400 300 300 450 450 350 380 250 370
400
4
4
400
3 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 5
3 3 5 4 2 3 3 3 4
350 380 420 430 360 330 330 380 450
1
1
1
100
3 4 4
4 4 4
3 4 3
350 400 380
320 410 300 450 365 310 400 365 420 395 330 415 100 375 380
4.2. Komentar Reviewer Program Hibah Kompetisi (PHK) Perguruan Tinggi SP4 Kompetisi Komentar Reviewer Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Kedokteran Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih
Komentar Umum Secara umum Laporan Tahunan SP4 Fakultas Kedokteran (FK) telah menjelaskan proses, kinerja dan dampak kegiatan yang diprogramkan dengan kemajuan fisik kegiatan tahun ke‐2 100%. Tim menunjukkan kinerja yang baik untuk menyelesaikan program pengembangan SIM dan Sistem Monev, Sistem Laboratorium Ketrampilan dan Pengembangan PBM bermodul untuk tingkat klinik. Akan tetapi tim belum sepenuhnya mengikuti Pedoman Pembuatan Laporan SP4, misalnya beberapa kesalahan ketik masih terjadi, tulisan menyebutkan tanggal 15 Juni 2006, penempatan capaian akhir tahun ke‐2, beberapa penjelasan “hasil pelaksanaan” diulang dan tumpang tindih dengan “dampak” maupun penulisan lampiran. Beberapa subkegiatan telah dilakukan untuk menunjang keberhasilan program pengembangan database. Akan tetapi meskipun hasil identifikasi data dan rencana pengembangan sistem dibuat untuk tingkat FK, namun output masih terbatas pada sebagian bidang akademik. Penjelasan dalam pelaksanaan mekanisme dan rancangan sangat singkat, sehingga tidak jelas SIM yang dikembangkan telah menyeluruh (administrasi, keuangan, akademik, SDM dan lainnya). Tim telah mengidentifikasi beberapa hambatan dan telah diatasi dengan perbaikan kesepakatan, komitmen pimpinan dan penjadwalan ulang. Selain itu, masih ada kegiatan yang bersifat investasi, hal ini berdampak pada output yang juga masih berorientasi pada investasi. Mengingat informasi yang sangat singkat dari kegiatan dan hasil yang dilakukan, maka masih perlu penjelasan keberlanjutan program SP4 FK. Selanjutnya, salah satu output yang diharapkan dari kegiatan SP4 ini adalah kesiapan dokumen akreditasi yang diajukan untuk memperbaiki status yang telah habis masa berlakunya setahun yang lalu. Kepemimpinan dan komitmen institusi Keberhasilan Tim pelaksana dalam menjalankan kegiatan hingga tahun ke‐2 ini menunjukkan komitmen tim pelaksana dan pimpinan FK terhadap program yang telah ditetapkan. Akan tetapi dalam Laporan belum ada informasi terkait dengan Renstra FK. Hal ini diperlukan agar ada kejelasan bahwa SP4 bukan projek sesaat, namun mendanai kegiatan prioritas yang telah direncanakan secara matang. Mengingat bahwa kegiatan SP4 telah berakhir, maka output dan investasi yang dilakukan perlu memberikan dampak 41
positif sebagaimana yang ditetapkan. Komitmen dan dukungan pimpinan sangat diperlukan bagi keberlanjutan program. Kemampuan Melaksanakan Program Tim pelaksana FK telah menjalankan kegiatan untuk menunjang peningkatan kapasitas institusi dan efisiensi internal. Dua kegiatan yang disusun tidak berorientasi pada investasi, namun kegiatan ke‐3 belum direncanakan untuk memecahkan permasalahan yang ada atau memperbaiki kinerja selama ini. Di dalam Laporan, pelaksanaan mekanisme dan rancangan dapat diperjelas sehingga mekanisme dapat dievaluasi. Ada baiknya keterkaitan antara kegiatan tahun 2005 dan kegiatan tahun 2006 dibuat skema untuk menggambarkan keberlanjutan program selanjutnya. Penjelasan hasil kegiatan sangat singkat dan sebagian besar indikator capaian kegiatan adalah indikator proses, sehingga dampak dirasakan masih terbatas pada pihak‐ pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Capaian indikator kurang dianalisis sehingga kerkaitan antar indikator dan dampaknya kurang diinformasikan. Misalnya, pengguna manajemen data base belum dapat mengakses informasi data yang dibutuhkan. Akan tetapi, inisiasi program SP4 FK telah berhasil mengidentifikasi keragaman data yang dibutuhkan untuk pengukuran kinerja FK atau universitas. Selain itu, sistem yang dibangun masih belum jelas, apakah telah menyangkut kepegawaian, inventaris, keuangan dst. Selain keberhasilan tersebut di atas, penjelasan dalam laporan masih perlu perbaikan. Tim belum sepenuhnya mengikuti Pedoman Pembuatan Laporan SP4. Beberapa “dampak” kegiatan dituliskan serupa dengan “output” kegiatan. Laporan perlu diberi nomer halaman untuk memudahkan rujukan. Selain itu, laporan penggunaan dana perlu menyertakan total anggaran. Mengingat bahwa kegiatan SP4 ini adalah iniasi program penyehatan organisasi FK, maka perlu disampaikan program perbaikan untuk kegiatan lanjutan. Keberlanjutan Program Taskforce telah melakukan kegiatan yang diprogramkan dengan baik. Keberlanjutan program telah dipikirkan oleh Tim, didiskusikan dengan pimpinan namun belum diuraikan tahapan kegiatan untuk mencapai goals yang ditetapkan. Akan tetapi perubahan kondisi lokal, UB, nasional bahkan global menuntut adanya upaya perbaikan berkelanjutan. Dengan demikian, maka praktek baik dan prestasi yang dicapai FK dari SP4 perlu terjamin keberlanjutannya. Selain itu, keberhasilan SP4 ini akan kurang efektif jika tidak didukung oleh adanya dampak pengelolaan database dan investasi lainnya yang dapat dirasakan pengguna, misalnya dosen, mahasiswa dan pimpinan. Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan dalam merealisasikan upaya perbaikan yang dituliskan dalam Laporan Akhir SP4.
42
Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Ani Mulyasuryani, M.S.
2. Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT.
Komentar Umum Secara keseluruhan laporan Pelaksanaan Kegiatan PHK SP4 di jurusan HPT sudah cukup baik. Akan tetapi laporan kurang informatif, tidak dijelaskan capaian hasil kegiatan tahun 2005. Pelaksanaan kegiatan kurang jelas, misalnya pada pelaksanaan peningkatan PBM, adanya hibah pengajaran tidak dijelaskan bagaimana mekanisme seleksi dari kegiatan tersebut. Capaian indikator kinerja sudah cukup wajar, akan tetapi perlu dijelaskan lebih mendalam mengenai capaian indikator kinerja. Dampak langsung dan tidak langsung tidak disertai dengan suatu indikator yang dapat menunjukan dampak tersebut. Secara umum, belum ada gambaran yang jelas mengenai upaya mengatasi hambatan. Dari hasil wawancara, hambatan yang dihadapi adalah masalah keterlambatan dana dan jumlah dosen aktif hanya 10 orang. Dari capaian kegiatan pada tahun 2005 dan 2006 keberlanjutan program belum jelas, karena kegiatan lebih banyak pada investasi. Kepemimpinan dan komitmen Institusi Hasil kegiatan hingga bulan Nopember 2006 belum mencapai 100%, tetapi diupayakan tetap dilaksanakan sebelum akhir tahun. Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang baik dari jurusan HPT. Dalam mengatasi keterbatasan jumlah dosen jurusan HPT sudah berupaya untuk mengatasi dengan meningkatkan komitmen. Akan tetapi hambatan yang disebabkan oleh keterlambatan dana jurusan HPT tidak dapat mengatasinya sehingga pelaksanaan kegiatan mengalami keterlambatan. Berdasarkan evaluasi, peranan pimpinan dalam mengevaluasi pelaksanaan SP4 masih kurang. Sebaiknya, pimpinan lebih berpartisipasi dalam kegiatan misalnya pencarian solusi terhadap masalah‐masalah yang timbul dalam proses pelaksanaan hibah, dan terlibat dalam pembuatan laporan. Kemampuan Melaksanakan Program Pelaksanaan program PHK SP4 jurusan HPT sudah cukup baik, hal tersebut terlihat dari adanya kegiatan yang tidak didanai yaitu kerjasama dengan pihak luar. Akan tetapi perlu dijelaskan bentuk kerja sama tersebut serta keberlanjutannya. Analisis untuk capaian indikator kinerja belum dilakukan. Target beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai perlu dianalisis lebih mendalam, apakah karena kegiatan yang dilaksanakan tidak mengarah kepada pencapaian indikator kinerja. Mekanisme pelaksanaan kegiatan kurang jelas, sehingga belum terlihat kegiatan mana yang dilaksanakan pada tahun 2005 dan kegiatan mana tahun 2006. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 terkesan lepas dari kegiatan tahun 2005, bukan merupakan 43
suatu kegiatan yang berkelanjutan. Mekanisme pelaksanaan kegiatan kurang jelas, misalnya untuk hibah, ada 3 hibah yang berbeda dengan besaran yang berbeda pula, bagaimana sistem seleksi yang dilakukan, mengingat jumlah dosen di jurusan HPT hanya 10 orang. Hendaknya baik pelaksanaan maupun pelaporan selalu mengacu pada guideline. Jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan, hendaknya dilakukan perbaikan dan selalu berkoordinasi dengan koordinator SP4 universitas. Keberlanjutan Program Kegiatan yang dilaksanakan lebih banyak yang bersifat investasi, walaupun ada kegiatan yang bersifat pengembangan SDM seperti kursus TQM dan bahasa inggris bagi dosen, tetapi belum terlihat gambaran mengenai keberlanjutan program tersebut. Kegiatan SIM dan peningkatan kemampuan bahasa inggris mahasiswa (English Study Club) dilaksanakan hanya dengan mendatangkan tenaga ahli, sehingga program ini disangsikan keberlanjutannya. Keberlanjutan akan terjamin jika program yang dilaksanakan terkait dengan optimasi SDM yang ada, sehingga jika SP4 telah berakhir, kegiatan selanjutnya adalah menjaga agar peningkatan yang telah dicapai tetap optimal. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Ir. Mochammad Rusli, Dipl.Ing.
2. Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc.
Komentar Umum Di awal laporan menunjukkan bahwa kegiatan SP4 di Jurusan ini mengikuti Renstra Universitas dan Fakultas. Hal itu terlihat pada penguraian starategi Fakultas dan Jurusan yang terimbas pada sub‐ kegiatan SP4. Hanya saja hal ini belum terlihat secara eksplisit di laporan. Sehingga alangkah baiknya kerangka konsep kegiatan SP4 akan menampakkan penguatan strategi Universitas, Fakultas dan Jurusan. Strutur Organisasi kegiatan SP4 sudah tercantum di laporan. Struktur semacam ini akan memeperjelas tanggung jawab pelaksana SP4 dengan pihak pimpinan terkait. Hanya saja pada struktur organisasi diperlukan pencantuman nama pengelola SP4, sehingga dari situ akan terlihat seberapa jauh keterlibatan pimpinan dalam kegiatan SP4. Selain itu kegiatan pertemuan yang sudah dituliskan di laporan, sebaiknya mencantumkan juga beberapa pertemuan tidak resmi dengan pihak pimpinan. Secara umum Jurusan ini telah mampu merampungkan seluruh kegiatan SP4 di tahun kedua. Ini terlihat pada indikator kinerja pendukung tercapai semuanya. Seperti misalnya, jumlah diktat 40 buah, yang sebelumnya masih sedikit sekali jumlah diktat yang ada. Namun sayang indikator utama yang tercantum di awal laporan ternyata hanya 2 yang tercapai dari lima indikator kinerja utama. Jadi indikator kinerja utama 44
hanya tercapai hanya 40%. Kalau diperiksa dengan seksama, ternyata indikator kinerja utama belum tercapai adalah sesuatu yang masuk akal. Sebab program ini berakhir di tahun 2006, tentunya masih relatif lama untuk berpengaruh pada indikator kinerja utama lama tunggu bekerja. Meskipun beberapa indikator kinerja belum tercapai semuanya, panitia SP4 harus menjelaskan hal ini dalam analisis status indikator kinerja. Dan lagi metode pengukuran data‐data yang dlalkukan perlu juga ditambahi uraiannya. Di laporan tahun kedua ini, memang sudah tercantum metode pengukuran terhadap status indikator kinerja. Namun terlihat masih perlu ditambahi. Sebab beberapa alasan yang sempat diuraikan ketika VISITASi, ternyata belum dicantumkan di laporan ini. Kepemimpinan dan komitmen institusi Penulisan laporan akhir tahun dengan baik sudah dapat mencerminkan bahwa institusi mempunyai komitmen terhadap kesuksesan program A2. Kesesuaian format laporan dengan petunjuk penulisan laporan, misalnya, menunjukkan bahwa panitia SP4 Jurusan telah diberi fasilitas oleh pihak pimpinan Jurusan untuk menyelesaikan laporan dengan baik. Hanya saja pemeriksaan isi laporan relative perlu ditingkatkan. Kesalahan menuliskan tanggal pengambilan data capaian tahun kedua, misalnya, bahwa pengambilan data tertanggal 31 Desember 2006. Padahal laporan SP4 terkumpul pada bulan November 2006. Selain itu keterlibatan langsung pimpinan di tingkat Jurursan maupun di tingkat Fakultas dalam struktur organisasi SP4 menunjukkan bahwa komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan program SP4 adalah baik. Sekretaris Jurusan merangkap sebagai sekretaris panitia SP4, misalnya, merupakan pertanda bahwa Jurusan mempunyai perhatian serius terhadap pelaksanaan SP4. Hanya saja sosialisasi program ini di tingkat mahasiswa terasa masih perlu ditingkatkan Sebab keterlibatan semua pihak di Jurusan selama pelaksanaan SP4 itu akan menentukan kesuksesan pelaksanaan program SP4. Mahasiswa, misalnya, selama visitasi internal dilakukan, keterlibatan kesemua angkatan mahasiswa kurang merata. Padahal program SP4 ini tidak menyentuh hanya ke mahasiswa tingkat terakhir, tapi untuk kesemua angkatan mahasiswa, yaitu mulai dari mahasiswa baru sampai dengan mahasiswa yang tinggal tugas akhir saja. Kemampuan Melaksanakan Program Di tahun kedua, Jurusan ini mempunyai 3 kegiatan utama: kegiatan Atmosfer akademik ….; kegiatan sustaibilitas …. Dan kegiatan Peningkatan efisiensi dan produktifitas. Kegiatan berlangsung relatif baik, yaitu pelaksanaan kegiatan sampai dengan kuartal ketiga di tahun 2006 terlselenggara dengan baik. Ini terlihat pada laporan, bahwa indikator kinerja pendukung sebagai hail pelaksanaan (output) tercapai semuanya. Hanya saja beberapa indikator utama belum dapat dicapai pada pelaskanaan tahun kedua ini. Hanya 2 diantara kelima indikator utama dapat terpenuhi di tahun kedua ini. Indikator utama yang belum tercapai kebanyakan merupakan dampak yang tentunya dalam kurun waktu yang relatif singkat belum terlihat pengaruh kegiatan SP4 ini. Indikator kinerja lama menunggu bekerja, misalnya, tentunya belum dapat diperbaiki untuk tahun ini, sebab mahasiswa yang terkena kegiatan ini masih belum banyak yang lulus.
45
Keberlanjutan Program Terdapat beberapa kegiatan yang menurut saya dapat menjamin keberlanjutan program SP4 di Jurusan ini. Satu diantaranya adalah pelatihan kewirausahaan. Mahasiswa dibekali tentang kiat wirausaha dengan akhir kegiatan mahasiswa dalam sebuah tim dibekali dana bergulir untuk mengembangkan usaha. Kegiatan semacam ini akan terus berlangsung, karena sifat modal yang bergulir akan terus terpelihara, meskipun kegiatan SP4 ini selesai. Yang kedua adalah penyusunan diktat kuliah. Diktat kuliah sebagai penunjang kegiatan peerkuliahan akan senantiasa diperlukan oleh mahasiswa. Meskipun program SP4 ini selesai, diktat kuliah masih dapat terus mempermudah mahasiswa memahami perkuliahan dan pada akhirnya memungkinkan penaikkan IPK mahasiswa rata‐rata, meskipun program SP4 ini selesai. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Produksi Ternak (Proter) Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami
2. Ir. Rusdi Tjahjono, MSA.
Komentar Umum Isi laporan sebagian telah menunjukkan berbagai aspek ativitas yang telah dilaksanakan serta gambaran keluaran, dampak dan hambantannya. Laporan akhir tahun secara umum juga sesuai dengan format laporan yang telah ditentukan. Namun demikian, pelaporan masih menggambarkan pemahaman ’investment based’, bukan ’activity based’. Indikator kinerja yang dicantumkan tidak disertai dengan cara mengukur serta analisis pada pencapaian indikator tersebut. Demikian juga pada uraian kegiatan, sebagian besar belum mencantumkan capaian indikator kinerja beserta analisis faktor pendukung terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaiannya. Perlu dicek kembali konsistensi pencantuman indikator kinerja dan capaiannya pada tabel dan uraian kegiatan. Indikator kinerja seringkali masih merupakan outcome, dan bukan output. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Komitmen institusi terutama di tingkat jurusan yang positif terlihat dari upaya melibatkan banyak pihak dalam pengelolaan program dengan membentuk kepengurusan bahkan di setiap kegiatan. Tujuan program juga sudah disesuaikan dengan rencana jangka panjang institusi Namun demikian, pengarahan pimpinan nampak masih belum optimal dan perencanaan masih relatif lemah, dicerminkan dari program SP4 yang menjalankan semua program Jurusan, sehingga tidak terfokus dan menyulitkan pengukuran keberhasilan kinerja selama 2 tahun. Disamping itu pada hasil pelaksanaan belum terungkap secara jelas bagaiamana peran dan kontribusi pimpinan terhadap setiap pelaksanaan kegiatan tersebut.
46
Kemampuan Melaksanakan Program Laporan dan kunjungan menunjukkan bahwa Jurusan Produksi ternak mempunyai SDM yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan cukup baik. Namun, pelaksanaan mekanisme dan rancangan serta hasil pelaksanaan masih menunjukkan ’investment based’, sehingga hanya menguraikan kegiatan sumberdaya fisik. Hal ini mengakibatkan grantee mengidentifikasi kesibukan Tri Dharma PT sebagai hambatan umum pelaksanaan sumberdaya fisik (misalnya lokakarya dsb), sehingga hambatan utama yang menghalangi ”good practices” tidak teridentifikasi. Indikator kinerja yang menunjukkan keberhasilan program dalam beberapa bagian masih merupakan outcome, dan juga memerlukan analisa yang lebih mendalam. Disamping itu laporan hasil pelaksanaan belum menunjukkan adanya dukungan fasilitas peralatan dan sumber daya lainnya yang diperoleh dari program SP4 ini. Keberlanjutan Program Hingga akhir tahun 2006, dari hasil laporan menunjukkan seluruh kegiatan telah berlangsung 100 % yang menunjukkan kemampuan untuk melanjutkan program. Namun demikian, karena laporan masih bersifat ’investment based’, maka belum berhasil menggambarkan ’good practices’ apa yang dilakukan sebagai dampak dari SP4. Walaupun komitment staf di Jurusan Produksi Ternak cukup tinggi dalam mendukung keberlanjutan program Jurusan, namun masih belum jelas bagaimana program tersebut akan terjamin keberlanjutannya, paling tidak setelah program SP4 berhenti, yang sinergis dengan strategi pengelolaan jurusan. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Teknologi Pertanian (TEP) Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Hermin Sulistyarti
2. Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir
Komentar Umum Secara keseluruhan laporan akhir tahun untuk tahun ke‐2 telah disusun dengan baik, sesuai format dan rapi. Pelaksanaan kegiatan dengan capaian 100 % yang ditunjang dengan capaian indikator kinerja yang hampir seluruhnya telah melampaui target juga menunjukkan bahwa Program Studi mampu melaksanakan program dengan baik. Namun beberapa perbaikan perlu dilakukan untuk kesempurnaan laporan ini, misalnya inkonsistensi antara judul kegiatan, tujuan, mekanisme dan rancangan, juga antara hambatan dan perbaikan. Dari laporan yang ada ditambah penjelasan pada saat presentasi, keberlanjutan program bisa dilaksanakan dengan baik. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan dan komitmen institusi juga sudah baik terlihat dari struktur organisasi pelaksanaan yang ada dilengkapi dengan adanya job discription yang jelas, serta
47
penyediaan inisiasi dana, sehingga hampir semua kegiatan bisa terlaksana sesuai jadwal dengan capaian sesuai dengan target yang diharapkan. Kemampuan Melaksanakan Program Kemampuan melaksanakan program sangat baik terlihat dari kesesuaian mekanisme dan rancangan pelaksanaan program dengan pelaksanaannya, serta capaian kemajuan fisik 100 % dengan capaian indukator yang hampir semuanya telah melampaui target. Beberapa penulisan perlu diperbaiki untuk kesempurnaan laporan, misalnya pada prestasi keseluruhan perlu pengelompokan kegiatan sesuai L‐RAISE, kesesuaian antara tujuan dan mekanisme (beberapa tujuan tidak tercakup untuk diatasi melalui mekanisme dan rancangan, misalnya R2‐c, A1‐1, A‐2‐point 2‐3 dll. Kegiatan A1‐2 perlu diarahkan ke perbaikan akademik atmosfer sebagai dampak langsung dan bukan ke Relevansi (A‐1) dan Efisiensi dan Relevansi (A2) yang merupakan dampak tak langsungnya. Terdapat pengulangan kata bahkan kalimat, juga perlu kesuaian antara hambatan dan upaya perbaikan yang dilakukan. Keberlanjutan Program Dari laporan, kesesuaian capaian dengan jadwal dan target, juga tidak adanya hambatan (kecuali dana yang dari hasil kunjungan akan teratasi dari komersialisasi permesinan pertanian yang dihasilkan), maka keberlanjutan dari pelaksanaan kegiatan program SP4 oleh Program Studi Teknik Pertanian ini akan bisa dilakukan dengan baik. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Matematika Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Lilik Setyobudi
2. Ir. Rusdi Tjahjono, MSA.
Komentar Umum Produk laporan akhir tahun secara umum telah memberi gambaran pada proses dan pelaksanaan program yang direncanakan. Isi laporan sebagian telah menunjukkan berbagai aspek ativitas yang telah dilaksanakan serta gambaran keluaran, dampak dan hambantannya. Laporan juga telah dicoba disusun dengan menyesuaikan format yang telah ditentukan Namun demikian uraian kegiatan masih belum mencantumkan indikator kinerja beserta analisis faktor pendukung terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaiannya. Disamping itu beberapa status indikator kinerja belum jelas cara dan dasar pengukukurannya; data dasar dan sumbernya serta dasar prosentase dari capaian (hlm.5). Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan dan komitmenmen institusi secara umum terutama pada tingkat jurusan, menujukkan nilai positif. Hal ini nampak pada laporan pelaksanaan program tidak ada hambatan yang disebabkan oleh ketidak efektifan komunikasi pengambil keputusan di tingkat jurusan dan fakultas. Namun demikian dalam hasil pelaksanaan 48
belum terungkap secara jelas bagaiamana peran dan kontribusi pimpinan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Kemampuan Melaksanakan Program Dari laporan menunjukkan kemampuan melaksanakan kegiatan cukup baik. Namun perlu dicatat disini hal‐hal yang berkaitan dengan isi laporan, seharusnya out‐put merupakan laporan dari pelaksanaan program sesuai dengan mekanisme dan rancangan yang ada. Artinya setiap mekanisme dan rancangan yang ada perlu dilaporkan kemajuannya sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan kegiatan yang telah dicapai hingga akhir tahun ini. Disamping itu laporan hasil pelaksanaan belum menunjukkan adanya dukungan fasilitas peralatan dan sumber daya lainnya yang diperoleh dari program SP4 ini. Keberlanjutan Program Hingga akhir tahun 2006, dari hasil laporan menunjukkan tidak ada hambatan‐ hambatan yang berarti dan mampu menunjukkan kemampuan untuk melanjutkan program. Namun demikian dari laporan masih belum secara jelas menunjukkan bagaimana program tersebut akan terjamin keberlanjutannya yang sinergis dengan strategi pengelolaan jurusan. Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : UPPTI Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Ir. Mochammad Rusli, Dipl.Ing.
2. Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP.
Komentar Umum Laporan akhir tahun 2006 SP4 UPPTI sudah dapat diselesaikan. Penulisan laporan disesuaikan dengan format petunjuk penulisan dari JAKARTA. Kedua faktor ini sudah dapat menyatakan bahawa tim SP4 sudah dengan baik berusaha melakukan kegiatan program SP4 ini. Penyusunan rencana kegiatan program SP4 sudah dilakukan. Laporan kegiatan program sudah tersedia semuanya, hanya saja hal semacam itu belum dicantumkan di laporan. Kegiatan besar di program SP4 UPPTI adalah dua kegiatan. Namun sayang sekali bahwa beberapa indikator kinerja masih belum tercapai. Oleh karena itu di bulan Desember sebaiknya kegiatan‐kegiatan yang terprogram di proposal SP4 segera dilaksanakan. Indikator kinerja program SP4 mempunyai dua bentuk, yakni indikator kinerja yang hanya mengukur output pelaksanaan dan terdapat indikator kinerja ynag mengukur outcomes. Kesemua indijator kinerja sudah dicantumkan dan diuraikan dengan baik. Hanya saja metode pengukuran yang mendasarkan ke data dilapangan, masih belum dituliskan. Oleh karena itu metode pengukuran dan justifikasi tentang indikator kinerja harus secara rinci diuraikan di laporan SP4. 49
Menurut saya kegiatan yang tersulit adalah peningkatan kualiats kelulusan melalui penguasaan TI. Sebab hal ini menyangkut kualitas lulusan yang notabene sangat sulit mengukurnya. Dan pelaksanaannya menyangkut jumlah lulusan seluruh Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya. Disamping itu kegiatan SP4 masih berlangsung sampai dengan tahun 2006, tentunya indikator kinerja utama yang berupa jumlah peserta yang diterima bekerja setelah pelatihan adalah sulit terpenuhi. saya mencermati di laporan bahwa penulisan hambatan bukan mengacu ke kendala pelaksanaan kegiatan, namun seperti semacam keluhan yang mengarah ke faktor kepemimpinan di UPPTI Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Penyediaan fasilitas untuk penulisan laporan SP4 di UPPTI merupakan satu faktor penting tentang komitmen institusi. Laporan akhir tahun 2006 SP4 sudah dapat dirampungkan dengan baik. Tatanan laporan sudah sesuai dengan petunjuk penulisan dari JAKARTA. Hanya saja isi laporan yang terkadang belum lengkap masih perlu ditambahi. Sebab laporan SP4 bukan hanya menyangkut format namun juga isi harus mempunyai kelogisan yang layak. Pelaksanaan kegiatan semua sudah dicananangkan dan direalisasikan. Meskipun sebagian masih belum selesai dikarenakan kesalahan strategi pelaksanaan, namun prinsip kesemua kegiatan SP4 sudah berlangsung dengan baik. Hanya saja kegiatan yang terlaksana belum optimal, dikarenakan sinkronisasi antara panitia dengan pihak pimpinan relatif masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan. Faktor ini juga merupakan salah satu faktor kepemimpinan dan komitmen institusi. Kemampuan Melaksanakan Program Terdapat dua kegiatan besar paa program SP4 UPPTI, yaitu kegiatan peningkatan layanan ... dan kegiatan peningkatan kualiats Lulusan ..... Secara umum sebagian besar kegiatan ini sudah terlaksana. Terutama sekali di kegiatan peningkatan layanan UPPTI. Namun yang disayangkan bahwa laporan keuangan sudah terserap 100%, tapi sebagian kegiatan masih belum terlaksana. Hal ini perlu diperhatikan, sebab keseuaian antara akhir pelaksana kegiatan SP4 dengan jadawal kegiatan adalah penitng sekali. Komitmen pmpinan juga dapat dilihat pada struktur Organisai. Pada kegiatan VISITASI terungkap bahwa keterlibatan pimpinan masih perlu ditingkatkan. Memang secara struktur, pimpinan termasuk didalmnya. Namun sayang sekali tulisan struktur organisasi atau aliran tanggung jawab di laporan belum tercantum. Suasnana Jurusan di sekretariatan SP4 Jurusan. Pihak Jurusan sudah menyediakan tempat kesekretariatan merupakan faktir penting keterlibatan pimpinan di kegiatan SP4. Keberlanjutan Program Kegiatan di UPPTI ini kabanyakan berupa kegiatan dasar yang akan berlangsung lama. Penyediaan Komputer di ruangan merupakan kegiatan fisik yang berupa investasi. Menurut saya, keberlanjutan program SP4 dapat dilihat pada kegiatan‐kegiatan pelatihan. Pelatihan MS=OFFIce, misalnya, bahwa kegiatan ini akan ditunjang dana oleh peserta pelatihan. Akibatnya bahwa keberlanjutan program pelatihan akan terus dapat berjalan, meskipun dana SP4 sudah terpakai semuanya. 50
Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : BAPSI Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Ir. Surisdiarto, MRur.Sc.
2. Dr. Endang Arisoesilaningsih
Komentar Umum Secara umum Laporan Tahunan SP4 BAPSI telah menunjukkan proses, kinerja dan dampak dua kegiatan yang diprogramkan dengan kemajuan fisik kegiatan > 90%. Tim menunjukkan kinerja yang baik untuk menyelesaikan program peningkatan layanan database dan efisiensi manajemen internal. Akan tetapi tim belum sepenuhnya mengikuti Pedoman Pembuatan Laporan SP4, misalnya judul laporan, belum ada ringkasan, kegiatan yang dilaporkan perlu terfokus pada tahun ke‐2 saja, beberapa uraian diulang‐ ulang penjelasannya sehingga “hasil pelaksanaan” tumpang tindih dengan “capaian indikator”. Hal ini berdampak pada informasi yang kurang konsisten. Beberapa subkegiatan telah dilakukan untuk menunjang keberhasilan program pengembangan database, akan tetapi meskipun hasil identifikasi data dan rencana pengembangan sistem dibuat untuk tingkat universitas, namun output masih terbatas pada unit kerja yang responsif. Tim telah mengidentifikasi hambatan kualifikasi SDM di unit kerja, sinkronisasi dan koordinasi kegiatan BAPSI‐program unit kerja menyebabkan pengelolaan database yang dihasilkan masih bersifat parsial. Demikian efektifitas dan efisiensi manajemen internal juga masih terfokus pada BAPSI. Rencana perbaikan menyeluruh sebagai bagian dari keberlanjutan program SP4 membutuhkan dukungan dan komitmen pimpinan universitas hingga jurusan. Kepemimpinan dan komitmen institusi Keberhasilan Tim pelaksana dalam menjalankan kegiatan hingga tahun ke‐2 ini menunjukkan komitmen BAPSI terhadap program Renstra yang telah ditetapkan. Capaian pada tingkat internal BAPSI telah sesuai dengan rencana, namun capaian yang menyangkut unit lain masih terbatas pada keberhasilan proses partisipasi. Untuk mendapatkan keberhasilan sesuai target diperlukan sinkronisasi program dan dukungan dari pimpinan universitas hingga jurusan. Untuk bisa bersaing dan memberikan pelayanan yang lebih baik diperlukan manajemen sistem informasi yang handal. Keberhasilan dan keterbatasan program SP4 BAPSI dapat menjadi pelajaran berharga bagi pimpinan. Kemampuan melaksanakan program Tim pelaksana BAPSI telah menjalankan kegiatan untuk menunjang tugas pokok dan fungsinya. Kegiatan yang disusun tidak berorientasi pada investasi, namun telah direncanakan untuk memecahkan permasalahan yang ada atau memperbaiki kinerja BAPSI selama ini. Di dalam Laporan, kegiatan tahun 2005 juga dituliskan sebagai pelaksanaan mekanisme dan rancangan. Ada baiknya keterkaitan antara kegiatan tahun 2005 dan kegiatan tahun 2006 dibuat skema seperti Gambar 1. Selanjutnya, yang dilaporkan hanyalah kegiatan tahun 2006, tanpa lupa menyebutkan di awal bagaimana output tahun 2005 yang akan dilanjutkan tahun 2006. 51
Penjelasan hasil kegiatan dan capaian indikator dapat lebih singkat dan tidak terlalu tumpang tindih. Sebagian besar indikator capaian kegiatan 1 dan 2 adalah indikator proses, sehingga dampak dirasakan masih terbatas pada pihak‐pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Sebaliknya, pengguna manajemen data base belum dapat mengakses informasi data yang dibutuhkan. Akan tetapi, inisiasi program SP4 BAPSI telah berhasil mengidentifikasi keragaman data yang dibutuhkan untuk pengukuran kinerja universitas. Selain itu, sistem yang dibangun masih terbatas, belum menyangkut kepegawaian, inventaris, keuangan dst. sebagaimana direncanakan semula. Walau bagaimanapun Pengelolaan database terpadu ini telah mencoba memperbaiki sistem yang telah ada. Selain keberhasilan tersebut di atas, penjelasan dalam laporan masih perlu perbaikan. Tim belum sepenuhnya mengikuti Pedoman Pembuatan Laporan SP4, misalnya judul laporan, belum ada ringkasan, kegiatan yang dilaporkan perlu terfokus pada tahun ke‐2 saja. Selain itu, beberapa “dampak” kegiatan dituliskan serupa dengan “output” kegiatan. Klarifikasi diperlukan untuk memilah output dan dampak terutama di halaman iii, 12 dan 19. Beberapa ketidakkonsistenan penulisan capaian indikator perlu diklarifikasi antara di naskah ii dan tabel. Hambatan internal yang dituliskan di halaman 12 tidak sesuai dengan penjelasan di bagian “output” dan indikator. Untuk itu, perlu dipertimbangkan kembali relevansi uraian yang dituliskan. Keberlanjutan Program Taskforce telah melakukan analisis capaian dan umumnya kegiatan yang diprogramkan telah dilaksanakan dengan baik. Keberlanjutan program telah dipikirkan untuk mencapai target yang ditetapkan. Akan tetapi perubahan kondisi lokal, UB, nasional bahkan global menuntut adanya upaya perbaikan berkelanjutan. Dengan demikian, maka praktek baik dan prestasi yang dicapai BAPSI dari SP4 dapat terjamin keberlanjutannya. Selain itu, keberhasilan SP4 ini akan kurang efektif jika tidak didukung oleh adanya dampak pengelolaan database yang dirasakan pengguna, misalnya dosen, mahasiswa dan pimpinan unit. Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan dalam merealisasikan upaya perbaikan yang dituliskan dalam Laporan Akhir SP4 BAPSI. Selain itu, komitmen dan dukungan pimpinan Universitas/Fakultas sangat diperlukan. Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : Pusat Pengembangan E‐Learning (PPE) Batch/Tahun
: 2/II
Reviewer
: 1. Dr. Muhammad Nurhuda
2. Ir. Cahyo Prayogo, MP.
Komentar Umum Implementasi program SP4 sampai dengan akhir tahun pertama menunjukkan peningkatan berarti dibandingkan dengan tengah tahun yang lalu. Hampir seluruh kegiatan telah berhasil diselesaikan 100%, meski terdapat kelambatan dalam pelaksanaannya. Manfaat kegiatan telah dapat dirasakan dengan meningkatnya minat 52
dosen terhadap pembelajaran berbasis e‐learning, minat jurusan untuk mengembangkan e‐learning, produksi bahan ajar multi‐media, dan kepuasan layanan. Untuk kemudahan proses review, dalam laporan perlu dicantumkan abstrak yang mencerminkan pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Dokumen‐dokumen yang mencerminkan keberhasilan kegiatan seharusnya juga dilampirkan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Secara umum pelaksanaan program berjalan sangat bagus, dengan tingkat capaian 100% dari yang telah di programkan. Total dana terserap mencapai 100% dari yang dianggarkan. Hal ini menujukkan komitmen yang tinggi unsur pimpinan dan koordinasi yang baik antara masing‐masing unit pelaksana kegiatan. Keterlibatan pimpinan LP3 juga tampak sebagai penanggung jawab program. Dari temu wicara selama monitoring dan evaluasi, keterlibatan pimpinan tercermin dalam komitmen memberikan dana talangan dan dana penyertaan (DRK) sebesar 10% dari seluruh total anggaran. Rincian penggunan dana penyertaan (DRK) ada baiknya dilampirkan. Terkait dengan penggunaan dana keuangan, pada halaman depan disebutkan jumlah dana total nonfisik sebesar Rp. 141.000.000,‐ sedangkan pada lampiran penggunaan dana, jumlah total dana terserap lebih dari Rp. 250.000.00,‐ taskforce perlu membreak‐down penggunaan dana secara lebih detail untuk menghindari kesimpang‐ siuran. Kemampuan Melaksanakan Program Meski program telah 100% berhasil dikerjakan, dalam laporan hendaknya dijelaskan kapan waktu pelaksanaanya. Hal ini penting untuk menganalis hambatan‐ hambatan dalam pelaksanaan program sebab ukuran sukses pelaksanaan program juga termasuk ketepatan waktu pelaksanannya. Lebih‐lebih, kemajuan besar tersebut hampir seluruhnya diperoleh pada semester 2 tahun anggaran 2006. Kepuasan layanan yang dari paruh tahun 2006 sampai akhir tahun 2006 tidak mengalami peningkatan sama sekali, sehingga target 50% yang diusulkan tidak terpenuhi. Padahal, perlu dipahami bahwa LP3 adalah unit layanan, tentunya unsur kepuasaan terhadap layanan mempunyai bobot yang tinggi. Tidak meningkatnya kepuasaan terhadap layanan perlu dianalisis lebih lanjut, apakah karena data yang digunakan belum diupdate, atau karena ada faktor‐faktor lain yang belum terdeteksi. Hasil evaluasi diri tersebut hendaknya menjadi input untuk perbaikan dimasa datang. Dalam kegiatan 1, lokakarya dilaksanakan secara rutin, tetapi tidak dijelaskan, apakah setahun sekali atau setiap semester. Juga sering terjadi kerancuan dalam mengindikasikan proses kegiatan, hasil kegiatan dan dampak kegiatan. Taskforce perlu lebih lanjut sistematika mencermati laporan, agar laporan yang dihasilkan betul‐betul handal. Sesuatu yang masih berproses hendaknya tidak dicantumkan sebagai hasil untuk menghilangkan ambiguity dalam laporan. Keberlanjutan Program LP3 berusaha memperoleh dana mandiri untuk melanjutkan program‐program yang dilaksanakan. Namun tidak dijelaskan bagaimana cara memperoleh dana‐dana mandiri tersebut. Demikian juga belum tampak upaya‐upaya untuk mengintegrasikan 53
kegiatan LP3 dengan kegiatan‐kegiatan rutin. Yang terakhir ini penting, sebab bila kegiatan LP3 sudah masuk sebagai bagian dari kegiatan rutin, praktek baik dengan sendirinya akan berlangsung. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Program Bahasa dan Sastra Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir
Komentar Umum Pelaksanaan PHK SP4 ini telah memadai dengan segala upaya untuk peningkatan baik kinerja dosen maupun mahasiswa. Peningkatan tersebut terutama ditujukan dalam cara pembimbingan dosen dalam penyelesaian studi mahasiswa yang masih 5,5 tahun dan tatacara penulisan tugas akhir serta peningkatan skor TOEFL yang masih intermediate (500‐550) hingga ke advance (800). Untuk itu diperlukan biaya lewat SP4. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Pimpinan PS ini telah berupaya semaksimalnya untuk peningkatan di segala bidang, namun disesuaikan dengan pendanaan yang diperoleh, misalnya lewat PHK SP4. Kemampuan Melaksanakan Program Para PIC, Task Force dan semua pelaksana PS ini terkait serta terlibat dalam semua kegiatan PHK SP4 ini dan telah disesuaikan dengan kepakaran masing‐masing. Keberlanjutan Program Dengan pengalaman yang telah dipunyai, misalnya kerjasama dengan AAUCS dll., maka dimaklumi bahwa keberlanjutan program ini dapat diselesaikan dengan baik. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Administrasi Bisnis Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Eko Ganis S., SE., MCom‐Hons., PhD.
2. Dr. Surachman, MSiE.
Komentar Umum Pelaksanaan kegiatan program SP‐4 Batch 3 yang tertera dalam laporan Akhir tahun 2006 UPT Jurusan Administrasi Bisnis menunjukkan laporan yang kurang komunikatif, seperti ketidak jelasan mengenai target akhir tahun yang hanya dinyatakan dalam prosentase.Subunit kegiatan kurang rinci yang disertai dengan 54
pengukuran indikator yang tidak jelas. Hal ini menyulitkan dalam melakukan penilaian. Namun demikian semua kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan targer yang telah ditentukan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan kegiatan program SP‐4 Batch 3.dapat dikatagorikan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan bentuk pelaporan yang menunjukkan kurang adanya koordinasi dan pengendalian sehingga hasil laporan akhir tahunan belum sempurna. Kelancaran kegiatan tersebut juga mengindikasikan tinggi atau rendahnya kometmen pimpinana dalan mendukung kegiatan Namun demikian hal yang menggembirakan kegiatan‐kegitan tersebut telah melibatkan semua unsur yang ada, mulai dari tingkat pimpinan sampai dengan mahasiswa dan masih diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pimpinan dan masing‐masing pelaksana kegiatan agar laporan yang disampaikan memenuhi standar atau acuan yang telah ada. Kemampuan Melaksanakan Program Program yang dilaksanakan meliputi lima kegiatan utama yang meliputi: pengembangan kurikulum dan penerapannya, pengembangan dan pemberdayaan dosen, peningkatan sistim monitoring dan evaluasi terpadu, pengembangan jaringan sistim informasi dan pembelian peralatan jurusan administrasi bisnis. Berdasarkan laporan semua program kegiatan telah memenuhi capaian Indikator kinerja sesuai dengan target kegiatan yang telah ditetapkan., meskipun masih ada beberapa pengukuran kinerja yang tidak jelas, sehingga memungkinkan hasil pengukuran kurang teliti. Keberlanjutan Program Laporan Akhir tahun ini tidak disertai dengan keberlanjutan program. Program
: Pengembangan Jurusan
Nama Jurusan/PCPT : Sosial Ekonomi Pertanian Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. M. Halim Natsir, SPt., MP.
2. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
Komentar Umum Pelaksanaan SP4 Kompetisi di Jurusan Sosek Pertanian Fakultas Pertanian Batch III Tahun I telah dilaksanakan dengan baik. Namun perlu diperhatikan bahwa : (1) SP4 Kompetisi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas instutusional dapat berupa peningkatan kualitas pembelajaran dan manajemen internal untuk pengelolaan proses pembelajaran dan sistem perencanaan yang lebih baik, sehingga kegiatan untuk peningkatan suasana akademik (PHK A2) dan peningkatan kuliatas dan daya saing lulusan (PHK A3) perlu dimasukkan ke kegiatan 1 dan kegiatan 2; (2) Dalam penentuan 55
indikator utama dan pendukung perlu diperbaiki agar terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan; (3) Penjelasan masing‐masing kegiatan harus secara rinci dan mengikuti panduan yang telah diberikan, seluruh teks laporan harus diperbaiki agar konsisten. Demikian juga dalam pembuatan Ringkasan harus disertai angka capaian fisik dan keuangan seperti dalam panduan; dalam laporan masih dominan hasil berupa output dan investasi base belum banyak muncul outcome dari masing‐masing kegiatan (4) Sub kegiatan (kegiatan fisik) pengadaan peralatan dan furniture tidak boleh ada, karena kegiatan ini bersifat investasi, seharusnya kegiatannya adalah untuk apa peralatan itu dibeli; (5) Kegiatan ini harus berakhir bulan Desember 2006, bukan September 2006. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Dalam pelaksanaan SP4 Kompetisi Jurusan Sosek Pertanian telah mendapat dukungan penuh dari Ketua Jurusan, karena bermanfaat bagi pengembangan Jurusan. Disamping itu semua unsur : dosen, karyawan, dan mahasiswa juga telah dilibatkan. Namun masih terlaporkan adanya presepsi yang berbeda terutama kegiatan magang sehingga terjadi tarik ulur antara pergi magang atau inhouse training, selain itu dalam pelaporan tidak disinggung tentang adanya diseminasi hasil magang selain itu kurang adanya komitmen dari Tim Pengadaan Barang Universitas Brawijaya (UB) untuk segera menyerahkan peralatan dan furniture yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi keterlambatan. Kemampuan Melaksanakan Program. Dalam melaksanakan program telah dilakukan dengan cukup baik sesuai dengan proposal, dengan capaian fisik sampe awal desember 100% dengan serapan dana sebesar Rp. 413.715.500,‐ Indikator yang tidak tercapai, khususnya jumlah penelitian yang dibawah target perlu diupayakan peningkatannya. Beberapa indikator yang tidak relevan dengan kegiatan yang dilaksanakan perlu dibuang, misalnya : lama perbaikan alat. Alasan penurunan tahun ini perlu disajikan sebagai evaluasi diri dan diperbaiki untuk tahun berikutnya. Pengiriman staf untuk magang, pembuatan buku ajar, lokakarya, kursus bahasa inggris perlu dirancang dengan baik dan dibuat TOR yang rinci dari persiapan pelaksanaan – sosialisasi – pelaporan hasil – dana. Keberlanjutan Program Kegiatan yang dilakukan telah dapat memotivasi dan meningkatkan kemampuan staf dalam meningkatkan proses belajar mengajar dan manajemen internal di dalam jurusan Sosek Pertanian. Kemampuan ini akan ditindaklanjuti atau dioperasionalkan oleh pihak manajemen dan Ketua Jurusan. Dengan pengalaman melaksanakan SP4 Tahun I akan lebih ditingkatkan pada Tahun II. Untuk tahun kedua diharapkan akan memperbaiki manajemen internal dan database guna mempersiapkan ke program PHK A2 atau A3.
56
Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : BAAK Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Eko Ganis S., SE., MCom‐Hons., PhD.
2. Setyo Widagdo, SH., MH.
Komentar Umum Format laporan akhir secara umum telah sesuai dengan panduan, tetapi tabel‐tabel indikator kinerja utama yang dipaparkan belum sesuai dengan panduan. Capaian indikator kinerja belum dianalisa. Demikian juga metode pengukuran indikator belum nampak jelas, karena itu perlu disederhanakan agar reviewer dapat memahami dengan mudah. Dana yang sudah diserap hendaknya dibuktikan secara baik sesuai dengan ketentuan, misalnya pengeluaran untuk Tenaga Ahli, dan sebagainya harus sesuai dengan ketentuan. Karena tidak dibenarkan mengeluarkan dana yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Melihat kegiatan dan capaian kegiatan yang sudah berhasil dengan baik, maka hal ini tidak terlepas dari dukungan kepemimpinan dan komitmen institusi yang baik pula. Hal ini bisa dilihat dari capaian akhir tahun yang hampir seluruhnya mencapai bahkan melampaui target. Kemampuan Melaksanakan Program Jika dilihat dari usulan, jadwal kegiatan, target dan hasil pelaksanaan serta capaian, maka reviewer berpendapat bahwa kemampuan melaksanakan program sudah cukup bagus, bahkan program‐program yang dilaksanakan lebihj banyak berbasis pada kegiatan dan bukan pada investasi. Keberlanjutan Program Kejelasan strategi dan program yang akan menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan nampaknya belum begitu nampak dalam laporan akhir tahun ini.
57
Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : BAUK Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Ir. EF. Sri Maryani Santoso, MS.
2. Dr. Surachman, MSiE.
Komentar Umum Pelaksanaan kegiatan utama dalam SP4 BAUK UB sampai dengan laporan ini dibuat dilaporkan, meskipun jadwal monevin sudah ditetapkan. Pihak tim monivin telah melaksanakan kunjungan kekantor SP‐4 BAUK UB tanggal 27 Nopember 2006 (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan), namun laporan belum selesai. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan kegiatan program hibah kompetensi dalam pelaksanaan SP‐4 BAUK UB dapat dikatagorikan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan laporan yang belum dapat diselesaikan tepat waktu. Dan pada saat kunjungan tim tampak ketidaksiapan tim task force. Kemampuan Melaksanakan Program Pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun tidak dapat dideteksi, meskipun laporan tengah tahun telah disampaikan oleh Tim monivin. Keberlanjutan Program Demikian halnya dengan keberlanjutan program belum dapat diketahui, sehingga menjadi tidak jelas. Program
: Pengembangan PCPT
Nama Jurusan/PCPT : Lab. Sentral Ilmu & Teknologi Pangan (LSITP) Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Ir. Yulia Nuraini, MS
2. Ir. Retno Mastuti, D.Agr.Sc.
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Secara umum, laporan akhir tahun 2006 telah dibuat sesuai guideline dengan cukup baik dan ketercapaian prestasi fisik sudah mencapai 100%. Hal ini juga menunjukkan komitmen institusi yang cukup baik. Hanya, klarifikasi kegiatan SP4 kurang bisa dilakukan dengan optimal karena kompenen selain task force tidak bisa dihadirkan. Kemampuan Melaksanakan Program Secara umum kemampuan dalam melaksanakan program sudah cukup baik namun pada beberapa kegiatan, indikator keberhasilannya masih sebatas output (lebih investmen based), outcomenya masih belum ada karena kesulitan dalam penentuannya. Perlu lebih 58
dijelaskan keterkaitan sistem layanan akademik dan masyarakat dengan investasi yang telah dilakukan baik dalam pengadaan alat, renovasi bangunan dan furniture. Perlu juga dijelaskan alasan memprioritaskan beberapa hal (SOP, peralatan yang terkalibrasi, dll.) yang berkaitan dengan analisa proksimat sehingga fokus hibah SP4 ini dapat lebih terlihat. Ada status keterserapan dana yang perlu direvisi. Keberlanjutan Program Berdasarkan progres fisik pada tahun I keberlanjutan program pada tahun berikutnya tampaknya tidak bermasalah. Program
: Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan
Nama Jurusan/PCPT : Pusat Jaminan Mutu UB (PJM‐UB) Batch/Tahun
: 3/III
Reviewer
: 1. Sri Lestariningsih, S.H., M.Hum.
Komentar Umum Laporan yang disusun oleh PJM sudah merujuk pada panduan penyusunan Laporan, namun dalam menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan belum dinyatakan secara tepat terkait dengan penggunaan bahasa maupun penulisannya sehingga dalam beberapa hal menimbulkan pemahaman yang keliru. Keberhasilan dalam melaksanakan program sudah baik dan ditunjukkan dengan pencapaian indikator kinerja cukup signifikan dari baseline, tetapi akan lebih baik pencapaian indikitor kinerja dapat dikemukakan dalam angka tidak sekedar kualitatif. Terhadap indikator kinerja yang belum tercapai belum dilakukan analisa secara komprehensif terkait dengan factor eksternal dan internal yang berpengaruh pada pencapaian tersebut. Keberlanjutan program belum keseluruhan nampak secara jelas dikemukakan dalam laporan , terutama kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan pedoman atau panduan manual yang belum disahkan dan terintegrasi dalam sistim pengelolaan akademik di Universitas Brawijaya maupun unit verja yang ada. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Penguatan status organisasi PJM dengan SK yang dikeluarkan oleh Rektor menunjukkan bahwa jaminan standar kualitas dalam pengelolaan pendidikan tinggi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan . Terkait dengan hal tersebut, maka telah dikeluarkan pula satu kebijakan bahwa pengajuan akreditasi bagi jurusan/fakultas ke BAN harus melalui evaluasi internal terlebih dulu oleh asesor BAN yang ada di Unibraw maupun asesor internal, dan tidak boleh langsung dikirimkan ke BAN. Unit‐ unit kerja yang ada Unibraw telah mempunyai kesadaran pula akan pentingnya jaminan standar kualitas, serta mulai merintis unit‐unit jaminan mutu di tingkat jurusan/fakultas. Bahkan unit‐unit kerja cukup berpartisipasi dalam kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan PJM dalam rangka menyamakan persepsi dan meningkatkan pemahaman tentang penjaminan mutu dalam pengelolaan akademik.
59
Kemampuan Melaksanakan Program Kegiatan‐kegiatan yang direncanakan oleh PJM dalam mencapai fungsionalisasi jaminan mutu pendidikan sebagaian besar telah dapat dilaksanakan dan target yang hendak dicapai telah dapat terwujudkan. Namun standar pencapaian indikator kinerja cukup banyak yang digunakan dan tersajikan secara kualitatif, sehingga cukup sulit sebenarnya untuk memahami tingkat keberhasilan kegiatan tersebut. Akan lebih baik , pencapaian indikator secara kualitatif ditambah pengukuran dengan stándar angka presentase, sebagai misal keberadaan PJM di Unibraw, beban dosen dalam tridharma PT, ketersediaan data terkait dengan pelaksanaan tridharma PT. Untuk indikator kinerja yang belum tercapai, belum dikemukakan analisa mendalam tentang faktor yang mempengaruhi hal tersebut, yakni faktor eksternal yang terkait dengan kebijakan Dikti yang belum diterapkan (Akreditasi PT) . PIC telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang dibebankan, tetapi dalam menjelaskan pelaksanaan mekanisme dan rancangan dari kegiatan masih nampak yang berbasis investasi dan belum fokus berbasis kegiatan sebagai contoh Kegiatan S di hal 16 point b di pelaksanaan mekanisme dan rancangan menyebut pelatihan, hal 18 point a pelaksanaan mekanisme dan rancangan menyebutkan dana TPSDP, dst nya. Keberlanjutan Program Kegiatan‐kegiatan yang telah dilaksanakan belum semuanya dijelaskan keberlanjutannya di masa mendatang, diantaranya mengenai penyusunan SOP atau Panduan yang telah dibuat PJM akan diterapkan pada semua unit kerja di Unibraw melalui kebijakan Rector yang tertuang dalam SK Rektor. Aktivitas untuk peningkatan kualitas reviewer Internal maupun asesor semestinya mejadi program kegiatan yang berlanjut, dan tidak terhenti dengan berakhirnya pendanaan SP4. Tapi harus diakui untuk hal ini memang akan sangat dipengaruhi pula oleh komitmen dari pihak pimpinan.
60